Anda di halaman 1dari 3

KERANGKA ACUAN KERJA KEGIATAN

PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN (PMT)


PUSKESMAS MENJALIN

I. Pendahuluan
Tuberkulosis paru adalah penyakit menular yang disebabkan oleh kuman
Mycobacterium Tuberculosis. Sebagian kuman Tuberculosis menyerang paru dan
dapat juga menyerang organ tubuh lainnya. Oleh karena itu perlu diupayakan Program
Penanggulangan dan Pemberantasaan Penyakit Paru.
Sejak tahun 1995, Program pemberantasan penyakit Tuberkulosis paru telah
dilaksanakan dengan strategi DOTS (Directhy Observed Treatment Short Course)
yang direkomendasikan oleh WHO.
Penanggualangan TB dengan strategi DOTS dapat memberikan angka
kesembuhan yang tinggi, menurut BANK Dunia strategi DOTS merupakan strategi
kesehatan yang paling Cost Efektif.

II. Latar Belakang


Tuberkulosis (TBC) masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia dan
menimbulkan masalah yang kompleks baik dari segi medis maupun sosial, ekonomi,
dan budaya. Berdasarkan Global TB Report WHO 2020, Indonesia merupakan Negara
dengan beban Tuberkulosis (TBC) tertinggi kedua di dunia. Diestimasikan terdapat
845.000 kasus TBC baru setiap tahunnya dengan angka kematian mencapai 98.000
kasus atau setara dengan 11 kematian/jam.
Dalam pengobatan Penyakit TB, selain kepatuhan berobat, status gizi juga
sangat penting karena mempengaruhi daya tahan tubuh penderita tersebut dalam
melawan kuman TB. Akibat penyakit TB angka kebutuhan protein penderita menjadi
lebih tinggi karena proses sakit kronis yang dialami. Karena itu dibentuklah program
Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk penderita TB paru.
Berdasarkan hal tersebut maka di Puskesmas Menjalin perlu sebuah
mekanisme perencanaan yang baik dalam rangka penanggulangan penyakit TBC agar
target tersebut bisa tercapat. Dalam penangulangan penyakit TBC bukan hanya
sekedar pengobatan penderita tetapi yang lebih penting itu dititik beratkan kepada
peningkatan cakupan penjaringan terduga TB, mencegah penularan dan mencegah
kekambuhan penyakit.

III. Tujuan
a. Tujuan Umum
Menurunkan angka kesakitan dan angka kematian TB, meningkatkan angka
kesembuhan penyakit TB.
b. Tujuan Khusus
Penanganan penderita TB paru 100% dan angka kesembuhan penderita TB paru di
Puskesmas Menjalin >95% pada tahun 2022

IV. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan


Tiap ada kasus TB dengan BTA (+) diberikan PMT, sesuai dengan jumlah yang
dianggarkan.

V. Cara Melaksanakan Kegiatan dan Sasaran


a. Puskesmas menemukan penderita TCM Sensitif Obat.
b. Petugas kemudian mendata penderita
c. Petugas memberikan informasi tentang pemberian PMT TB dan menjelaskan waktu
pengambilan PMT
d. Petugas membuat laporan

VI. Sasaran
PMT diberikan untuk kasus TB paru yang diobati di Puskesmas Gajahan Surakarta
sesuai dengan jumlah yang dianggarkan.

VII. Jadwal Kegiatan

BULAN KE, 2022


KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Pemberian
PMT
VIII. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan
1. Waktu : selesai pelaksanaan kegiatan
2. Pelaksana
a. Kepala Puskesmas
b. Penanggungjawab program
3. Dokumen laporan yang berisi : laporan hasil kegiatan ditujukan kepada Kepala
Puskesmas

IX. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan


Pencatatan dilakukan di buku register dan laporan BOK untuk terduga / kasus baru di
input setiap hari di aplikasi SITB yang di akses langsung oleh dinas

X. SUMBER DANA
Dana pelaksanaan kegiatan berasal dari dana BOK

XI. PENUTUP
Demikian kerangka acuan ini dibuat untuk dapat dijadikan acuan dalam
pelaksanaan Pemberian makanan tambahan bagi pasien TB diPuskesmas Menjalin.

Mengetahui,
Kepala Puskesmas Penanggung Jawab Kegiatan

EDITA LINDA, SKM NUR ROCHMAN, S.KEP.,NERS


NIP. 19790130 200502 2 003 NIP. 19931230 202203 1 008

Anda mungkin juga menyukai