Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN KEGIATAN

MTBS - MTBM - KPSP


DI DESA BAYUNING KADUGEDE

Diajukan untuk memenuhi tugas individu Stase Keperawatan Anak

Disusun Oleh
Nama : Diyah Ayu Indriyani
NIM : JNR0220027

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUNINGAN
KUNINGAN
TAHUN AKADEMIK 2022-2023
LAPORAN KASUS MTBS

I. Biodata Klien A.
Identitas Klien
1. Nama : An. Nayla
2. Umur : 2,4 tahun
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Alamat : Dusun manis RT/RW : 02/01 Desa Bayuninhg
Kecamatan Kadugede Kab. Kuningan
B. Identitas Orang Tua
1. Nama : Ny. Ina
2. Umur : 28 tahun
3. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
4. Hubungan dengan Klien : Ibu Klien

II. Riwayat Singkat Klien


Ny.Ina mengatakan bahwa sudah dua hari ini anaknya mengeluh demam, batuk
dan pilek. Keluhan demam sudah dirasakan klien sejak kemarin dan belum
mendapatkan pengobatan. Keluarga hanya memberikan kompres saja dan
memberikan anak banyak minum. Menurut ibu, anak mengalami demam yang naik
turun disertai batuk dan pilek. Saat dikaji tanggal 25 Desemberr 2022 bertempat
dirumah klien, anak tampak lemah dengan suhu tubuh yang yaitu 38,50C, napas
normal dengan frekuensi respirasi rate 30x/mnt, tidak ada tarikan dinding dada, berat
badan 13 kg dan tinggi badan 90 cm. Dari perhitungan status gizi, anak termasuk
kedalam berat badan yang normal. Keluarga juga mengatakan bahwa anaknya
sudah mendapatkan imunisasi yang lengkap dan dalam 6 bulan terakhir belum
pernah mendapatkan obat cacing.

III. Hasil Penilaian MTBS


( Formulir Terlampir )
IV. Identifikasi Masalah yang Timbul Terkait Asuhan Keperawatan yang Dilakukan dan
Solusi yang Diberikan
Dari hasil wawancara dan hasil pemeriksaan sesuai dengan format MTBS pada
klien didapatkan keterangan sebagai berikut :
a. Saat ini anak tidak ada tanda – tanda bahaya umum seperti : tak bisa minum,
memuntahkan semuanya, kejang, letargis atau tidak sadar, stridor, cyanosis, serta
ujung tangan sampai kaki pucat dan dingin.
b. Saat wawancara dengan keluarga, didapatkan keterangan bahwa anak
mengalami pliek sudah dua hari. Hasil observasi pada klien diperoleh RR :
30x/mnt, napas normal, tidak ada tarikan dinding dada.
Dari hasil wawancara dan pemeriksaan diatas, dapat diklasifikasikan bahwa anak
saat ini menderita batuk bukan pneumonia. Adapun tindakan yang dilakukan
pada klien yaitu :

1. Beri pereda tenggorokan dan pereda batuk yang aman, misalnya jeruk nipis
dicampur dengan madu atau kecap
2. Obati wheezing bila ada
3. Apabila batuk > 14 hari rujuk untuk pemeriksaan batuk karena sebab lain.
4. Apabila batuk > 21 hari rujuk untuk pemeriksaan TB. untuk pemeriksaan
lanjutan
5. Apabila wheezing berulang rujuk untuk pemeriksaan lanjutan
6. Nasihati kapan kembali segera
7. Kunjungan ulang 2 hari jika tidak ada perbaikan
c. Karena klien tinggal di Kuningan sebagai daerah non endemis malaria, adanya
batuk dan pilek serta ada penyebab lain dari demamnya yaitu karena batuk bukan
pneumonia. Dari hasil wawancara dan pemeriksaan diatas, dapat diklasifikasikan
bahwa anak saat ini menderita demam mungkin bukan malaria. Mengingat saat ini
suhu tubuh pasien 38,50C, maka pemberian paracetamol diberikan. Selain itu,
menasihati keluarga jika demam tiap hari selama 7 hari, rujuk untuk pemeriksaan
lanjutan.
d. Dari hasil wawancara dengan keluarga, dikatakan bahwa anak mengalami demam
sudah dua hari. Saat diwawancara, keluarga mengatakan bahwa anaknya
mengalami demam yang naik turun, tidak ada muntah, tidak ada perdarahan di
hidung dan gusi, tidak ada nyeri ulu hati. Saat dikaji, tidak ada petekie.
Dari hasil wawancara dan pemeriksaan diatas, dapat diklasifikasikan bahwa anak
saat ini menderita demam mungkin bukan DBD.
Adapun tindakan yang diberikan yaitu :

1. Obati penyebab lain dari demam


2. Beri dosis pertama parasetamol, jika demam tinggi (≥ 38,5 ° C), tidak boleh
golongan salisilat dan ibuprofen
3. Nasihati kapan kembali segera
4. Kunjungan ulang 2 hari jika tetap demam
e. Karena saat ini klien juga mengalami pilek, maka keluarga dianjurkan untuk
memberikan klien banyak minum serta menghindari makanan atau minuman yang
dingin
f. Saat melakukan pemeriksaan status gizi pada anak, didapatkan keterangan
bahwa BB anak 13 kg dan TB anak 90 cm serta LILA anak 12,4 cm. Dari hasil
wawancara dan pemeriksaan di atas, dapat diklasifikasikan bahwa anak saat ini
termasuk ke dalam klasifikasi gizi baik. Adapun tindakan yang dilakukan pada
klien yaitu :
- Jika anak berumur kurang dari 2 tahun lakukan penilaian pemberian makan dan
nasihati sesuai “anjuran makan untuk anak sehat maupun sakit”. Bila ada
masalah pemberian makan kunjungan ulang 7 hari.

Hasil Pemeriksaan MTBS Terlampir


Nama Mahasiswa : Diyah Ayu Indriyani
NIM : JNR0220027
DOKUMENTASI
LAPORAN KASUS MTBM

I. Biodata Klien
A. Identitas Klien
1. Nama : By. Sahnaz
2. Umur : 35 hari
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Alamat : Dusun Puhun RT/RW : 04/02 Desa Bayuning
Kec. Kadugede Kab. Kuningan
B. Identitas Orang Tua
1. Nama : Ny. Ine
2. Umur : 26 tahun
3. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
4. Hubungan dengan Klien : Ibu Klien

II. Riwayat Singkat Klien


Ny.Ine mengatakan bahwa anak keduanya yang dilahirkan pada 35 hari lalu
secara spontan di praktik bidan desa mengalami diare. By. Sahnaz mengalami diare
sejak 2 hari yang lalu. Klien tersebut sudah mendapatkan imunisasi HB 0, vitamin.K
dan salep obat mata yang diberikan segera setalah lahir. Saat dikaji tanggal 25
Desember 2022 bertempat dirumah klien, bayi tampak gelisah dan rewel, cubitan
kulit perut kembalinya lambat(masih sempat terlihat lipatan kulit), suhu tubuh klien
didapatkan yaitu 36,70C, dengan frekuensi respirasi rate 45x/mnt (nafas normal),
tidak ada tarikan dinding dada, berat badan 4000 gram dan panjang badan 50 cm.

III. Hasil Penilaian MTBS


( Formulir Terlampir )
IV. Identifikasi Masalah yang Timbul Terkait Asuhan Keperawatan yang Dilakukan dan
Solusi yang Diberikan
Dari hasil wawancara dan hasil pemeriksaan sesuai dengan format MTBM pada
klien didapatkan keterangan sebagai berikut :
a. Saat ini bayi tidak ada tanda–tanda mengalami penyakit sangat berat atau infeksi
bakteri seperti : bayi tidak mau minum atau memuntahkan semua, ada riwayat
kejang, bayi bergerak hanya ketika distimulasi atau tidak bergerak sama sekali,
nafas cepat atau nafaslambat, tarikan dinding dada kedalam yang sangat kuat,
suhu tubuh hipotermi (< 35oC) atau hipertermi (≥ 37,5oC), mata bernanah, pusar
kemerahan meluas ke dinding perut > 1 cm, pusar bernanah, dan terdapat pustul
dikulit. Dari hasil wawancara dan pemeriksaan diatas, dapat diklasifikasikan
bahwa klien saat ini menderita mungkin bukan infeksi.
Adapun tindakan yang dilakukan pada klien yaitu :

1. Ajari ibu cara merawat bayi di rumah


2. Lakukan asuhan keperawatan dasar bayi muda seperti mencegah terjadinya
infeksi, memberi ASI sesering mungkin, menjaga bayi muda agar selalu
hangat dan imunisasi (isi terlampir)
b. Saat wawancara dengan keluarga, didapatkan keterangan bahwa klien
mengalamidiare sejak 2 hari yang lalu. Hasil observasi pada klien diperoleh bayi
tampak gelisah dan rewel, cubitan kulit perut kembalinya lambat(masih sempat
terlihat lipatan kulit), suhu tubuh klien 36,7oC, RR: 45x/mnt, napas normal, tidak
ada tarikan dinding dada. Dari hasil wawancara dan pemeriksaan diatas, dapat
diklasifikasikan bahwa klien saat ini menderita ikterus.
Adapun tindakan yang dilakukan pada klien yaitu :
1. Lakukan asuhan dasar bayi muda
2. Nasihati agar ASI tetap diberikan, jika memungkinkan
3. Nasihati Kapan Kembali Segera
4. Kunjungan Ulang 1 Hari
(isi terlampir)
c. Saat dilakukan pemeriksaan berat badan didapatkan klien memiliki berat badan
4000 gram dan panjang badannya 50 cm. Berat badan klien menurut umur
termasuk kedalam klasifikasi BB tidak rendah > -2 SD. Bayi masih diberikan ASI
sebanyak 9 kali per 24 jam dan tidak diberikan makanan atau minuman lain selain
ASI. Dari hasil observasi pada saat dilakukan pemberian ASI oleh ibu klien bayi
menyusu dengan posisi benar, melekat dengan baik, dan menghisap dengan
efektif (tidak ada permasalahan dalam pemberian ASI). Dari hasil wawancara dan
observasi diatas, dapat diklasifikasikan bahwa klien berada dalam kategori berat
badan tidak rendah menurut umur dan tidak ada masalah pemberian ASI, adapun
tindakan yang dilakukan pada klien yaitu :
1. Lakukan asuhan keperawatan dasar bayi muda seperti mencegah terjadinya
infeksi
2. Pujilah ibu karena telah memberikan ASI kepada bayinya dnegan benar

Hasil Pemeriksaan MTBM Terlampir


Nama Mahasiswa : Diyah Ayu Indriyani
NIM : JNR0220027
ASUHAN DASAR BAYI MUDA

CARA MENYUSUI YANG BAIK


DOKUMENTASI
LAPORAN KASUS KPSP

I. Biodata Klien A.
Identitas Klien
1. Nama : An. Lily
2. Tempat, tanggal lahir : Kuningan, 30 November 2020
3. Umur : 24 bulan
4. Jenis Kelamin : Perempuan
5. Alamat :Dusun Puhun RT/RW : 02/01 Desa Bayuning
Kec. Kadugede Kab. Kuningan
B. Identitas Orang Tua
1. Nama : Ny. Lulu
2. Umur : 22 tahun
3. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
4. Hubungan dengan Klien : Ibu Klien

II. Riwayat Singkat Kilen


Klien merupakan anak pertama dan saat ini berusia 24 bulan. Saat ini klien
dalam keadaan sehat dan tampak ceria saat diajak bermain oleh orang tuanya.
Menurut ibunya, klien bermain bersama teman-temannya dilingkungan tempat
tinggal. Saat dikaji BB klien : 12 kg, Tinggi badan 85 : cm. Berdasarkan hasil
tersebut klien termasuk kedalam status gizi normal. Menurut keluarga, klien sudah
mendapatkan imunisasi lengkap dan pemberian vitamin A. Keluarga juga berusaha
memberikan nutrisi yang baik bagi anaknya agar tetap sehat. Saat ditanya terkait
tumbuh kembang anak, keluarga tampak belum paham dan berharap
mendapatkan penjelasan yang utuh dari pengkaji. Keluarga hanya mengatakan
selama ini sudah berusaha memberikan yang terbaik buat anaknya. Terkait
pemeriksaan perkembangan anaknya, keluarga mengatakan jarang memberikan
stimulus karena merasa anaknya sehat-sehat saja. Dari hasil pemeriksaan KPSP
untuk kategori anak usia 24 bulan didapatkan hasil 7 jawaban ya dan 3 jawaban
tidak dari 10 pertanyaan yang diajukan.

III. Hasil Penilaian KPSP


( Formulir terlampir )
IV. Kesimpulan Interpretasi hasil KPSP
Dari hasil pemeriksaan perkembangan anak menggunakan KPSP didapatkan
hasil sebagai berikut :
Dari 10 pertanyaan dan observasi yang diajukan pada diperoleh jawaban „‟ya‟‟
terdapat 7 poin diantaranya poin no. 1,3,4,5,7,9,10 sedangkan jawaban „‟tidak‟‟
terdapat 2 poin yaitu no. 2,6 dan 8 (Jawaban terlampir). Dari hasil diatas,
perkembangan anak termasuk kategori perkembangan anak meragukan ( M ).
Intervensi / Solusi yang diberikan :
a. Karena usia anak berada pada kelompok umur stimualsi 18-24 bulan
maka stimulasi perkembanganpun sesuai dengan kelompok usia
tersebut. Maka dalam hal ini, pengkaji menjelaskan kembali terkait
stimulasi perkembangan tersebut pada ibu klien.
b. Mengajari orang tua cara melakukan intervensi stimulasi perkembangan
anak untuk mengatasi penyimpangan / mengejar ketertinggalannya.
Karena perkembangan anak meragukan dilihat dari jumlah jawaban ‟ ya”
hanya 7 dan jawaban ‟ tidak ‟ ada 3 poin. Dari ketiga jawaban ‟ tidak ‟
tersebut adalah poin 2 (gerak halus : belum bisa menumpuk 4 buah
kubus tanpa menjatuhkannya), poin 6 (gerak kasar : belum bisa berjalan
naik tangga sendiri dengan posisi tegak atau berpegang pada dinding
atau pegangan tangga), serta poin 8 (sosialisasi dan kemandirian: belum
bisa makan nasi sendiri tanpa banyak tumpah).
Intervensi yang diberikan yaitu :
1. Poin 2 : Mengajarkan dan menganjurkan pada ibu agar mendorong
anak bermain balok-balok, memasukkan benda yang satu ke dalam
benda lainnya.
2. Poin 6 : Mengajarkan dan menganjurkan pada ibu agar sesering
mungkin melatih anak untuk berjalan ditangga dengan berpegangan
pada dinding dan pegangan tangga.
3. Poin 8 : Mmenganjurkan pada ibu agar mengajarkan anak makan
sendiri dengan menggunakan sendok dan garpu, serta ajak anak
makan bersama keluarga.
c. Memberikan petunjuk pada orang tua dan keluarga untuk mengintervensi
anak sesering mungkin, penuh kesabaran dan kasih sayang, bervariasi
dan sambil bermain dengan anak agar ia tidak bosan
d. Menjelaskan pada ibu bahwa intervensi dilakukan secara intensif setiap
hari sekitar 3 – 4 jam, selama 2 minggu. Bila anak terlihat senang dan
tidak bosan, waktu intervensi dapat ditambah. Bila anak menolak atau
rewel, intervensi dihentikan dahulu, dilanjutkan apabila anak sudah dapat
diintervesi lagi
e. Minta orang tua atau keluarga datang kembali / kontrol 2 minggu
kemudian untuk dilakukan evaluasi hasil intervensi dan melihat apakah
ada kemajuan / perkembangan atau tidak. Evaluasi dilakukan dengan
menggunakan KPSP yang sesuai dengan umur skrining terdekat

f. Menjelaskan pada ibu klien jika hasil pemeriksaan kedua hasilnya masih
sama dengan semula maka kemungkinan ada penyimpangan
perkembangan
g. Ikutkan anak pada kegiatan penimbangan dan pelayanan kesehatan di
posyandu secara teratur sebulan sekali dan setiap ada kegiatan bina
keluarga balita.

Hasil Pemeriksaan KPSP Terlampir


Nama Mahasiswa : Diyah Ayu Indriyani
NIM : JNR0220027
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai