Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN KASUS MTBS

I. Biodata Klien
A. Identitas Klien
1. Nama : An.P
2. Umur : 4 tahun 11 Bulan
3. Jenis Kelamin : Laki-laki
4. Alamat : Desa Bakom, Kec Darma,
Kab. Kuningan, Jawa Barat
B. Identitas Orang Tua
1. Nama : Ny. J
2. Umur : 30 tahun
3. Pekerjaan : IRT
4. Hubungan dengan Klien : Ibu Klien

II. Riwayat Singkat Klien


Ny. J datang membawa anaknya ke Puskesmas karena anaknya
mengeluh demam. Keluhan demam sudah dirasakan klien sejak kemarin
dan belum mendapatkan pengobatan. Keluarga hanya memberikan
kompres saja dan memberikan anak banyak minum. Menurut ayahnya,
anak mengalami demam yang naik turun tanpa disertai batuk dan pilek.
Karena kondisi anak semakin lemah, akhirnya keluarga membawa anak
ke Puskesmas. Saat dikaji tanggal 23 september di Poli anak Puskesmas
Cimahi tengah, anak tampak lemah dengan suhu tubuh yang sudah
menurun yaitu 37,70C, frekuensi respirasi rate 28x/mnt, tidak ada tarikan
dinding dada, berat badan 14,5 kg dan tinggi badan 102 cm. Dari
perhitungan status gizi, anak termasuk kedalam berat badan yang normal.
Keluarga juga mengatakan bahwa anaknya sudah mendapatkan
imunisasi yang lengkap
III. Hasil Penilaian MTBS ( Formulir Terlampir )
IV. Identifikasi Masalah yang Timbul Terkait Asuhan Keperawatan yang
Dilakukan dan Solusi yang Diberikan
Dari hasil wawancara dan hasil pemeriksaan sesuai dengan format MTBS
pada klien didapatkan keterangan sebagai berikut :
a. Saat ini anak tidak ada tanda – tanda bahaya umum seperti : tak
bisa minum, memuntahkan semuanya, kejang serta letargis atau
tidak sadar
b. Saat ini anak tidak ada tanda – tanda anak batuk atau sukar
bernapas. Hasil observasi pada klien diperoleh RR: 28x/mnt,
napas normal, tidak ada tarikan dinding dada.
c. Karena klien tinggal di kuningan sebagai daerah dengan resiko
malaria rendah, tidak ada kaku kuduk, tidak ada tanda – tanda
campak.
Dari hasil wawancara dan pemeriksaan diatas, dapat
diklasifikasikan bahwa anak saat ini menderita demam mungkin
bukan malaria.
Mengingat saat ini suhu tubuh pasien 37,70C, maka pemberian
paracetamol tidak diberikan. Hanya saja keluarga diminta untuk
melakukan kunjungan ulang 2 hari jika tetap demam. Selain itu,
menasihati keluarga jika demam tiap hari selama 7 hari, rujuk
untuk pemeriksaan lanjutan
d. Dari hasil wawancara dengan keluarga, dikatakan bahwa anak
mengalami demam sudah dua hari. Saat diwawancara, keluarga
mengatakan bahwa anaknya mengalami demam yang naik turun,
tidak ada muntah, tidak ada perdarahan di hidung dan gusi, tidak
ada nyeri ulu hati. Saat dikaji, tidak ada petekie.
Dari hasil wawancara dan pemeriksaan diatas, dapat
diklasifikasikan bahwa anak saat ini menderita demam mungkin
bukan DBD.
Adapun tindakan yang diberikan yaitu :
1. Menasihati keluarga jika anaknya demam tinggi dengan suhu
≥ 38,50 C agar diberikan parasetamol.
2. Menganjurkan keluarga agar melakukan kunjungan ulang 2
hari jika tetap demam
e. Saat di observasi telapak tangan anak tidak pucat, sehingga dapat
diklasifikasikan anak tidak menderita anemia
Tindakan yang diberikan yaitu :
1. Jika anak < 2 tahun, nilai pemberian maknan pada anak. Jika
ada masalah makanan, kunjunan ulang 7 hari.
f. Karena saat ini klien juga mengalami demam, maka keluarga
dianjurkan untuk memberikan klien banyak minum serta
menghindari makanan atau minuman yang dingin

Hasil Pemeriksaan MTBS Terlampir


Nama Mahasiswa : Egi Septia Priatno
NIM : JNR0220029
Lampiran
LAPORAN KASUS MTBM

I. Biodata Klien
A. Identitas Klien
1. Nama : An.O
2. Umur : 19 hari
3. Jenis Kelamin : Laki-laki
4. Alamat : Desa Bakom, Kec Darma,
Kab. Kuningan, Jawa Barat
B. Identitas Orang Tua
1. Nama : Ny. T
2. Umur : 27 tahun
3. Pekerjaan : IRT
4. Hubungan dengan Klien : Ibu Klien

II. Riwayat Singkat Klien


Ny. T mengatakan bahwa anak keduanya di lahirkan secara spontan di
puskesmas terdekat,dan mengatakan bahwa anaknya sejak lahir tidak
mengalami kekuningan, serta mengatakan telah menerima imunisasi
HB0, Vit K dan salep mata.. Saat dikaji tanggal 22 september, didapatkan
hasil suhu 36,60C, frekuensi respirasi rate 48x/mnt, tidak ada tarikan
dinding dada, berat badan 2,9 kg dan tinggi badan 57 cm.
III. Hasil Penilaian MTBM ( Formulir Terlampir )
IV. Identifikasi Masalah yang Timbul Terkait Asuhan Keperawatan yang
Dilakukan dan Solusi yang Diberikan
Dari hasil wawancara dan hasil pemeriksaan sesuai dengan format MTBS
pada klien didapatkan keterangan sebagai berikut :
a. Saat ini anak tidak ada tanda – tanda penyakit berat atau infeksi.
Maka dari itu dapat di klasifikasikan sebagai klasifikasi mungkin
bukan infeksi.
Tindakan yang dilakukan:
- Memberikan edukasi dan ajarkan ibu cara merawat bayi yang
baik di rumah
- Anjurkan ibu dan keluarga untuk melakukan asuhan dasar
bayi muda, seperti memberi ASI saja sesering mungkin dll.
b. Saat pengkajian dengan keluarga didapatkan keterangan bahwa
bayi tidak mengalami kuning sejak dilahirkan . hasil obserpasi di
dapatkan bayi dalam keadaan normal dan sehat.

c. Dari hasil wawancara dengan keluarga, didapatkan bahwa anak


memiliki BB 3,9 kg PB 57, sehinga termasuk klsifikasi normal.
Hanya diberikan asi sebagai sumber nutrisi nya tanpa tambahan
kain, sebanyak 8 kali..

Hasil Pemeriksaan MTBM Terlampir


Nama Mahasiswa : Egi Septia Priatno
NIM : JNR0220029
Lampiran
LAPORAN KASUS KPSP

I. Biodata Klien
A. Identitas Klien
1. Nama : An. A
2. Tempat, tanggal lahir : KUNINGAN , 20
November 2017
3. Umur : 5 tahun
4. Jenis Kelamin : Laki - laki
5. Alamat : Desa Bakom, Kec.
Darma, Kab. Kuningan Jawa Barat
B. Identitas Orang Tua
1. Nama : Ny. I
2. Umur : 39 tahun
3. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
4. Hubungan dengan Klien : Ibu Klien

II. Riwayat Singkat Kilen


Klien merupakan anak ke-2 dan saat ini berusia 5 tahun. Saat ini
klien dalam keadaan sehat dan tampak ceria saat diajak bermain
oleh orang tuanya. Menurut ibunya, klien sering bermain dengan
keponakan karena usia mereka hampir sebaya . Saat dikaji BB
klien : 16 kg, Tinggi badan : 104cm. Berdasarkan hasil tersebut
klien termasuk kedalam status gizi normal. Menurut keluarga, klien
sudah mendapatkan imunisasi lengkap dan pemberian vitamin A.
Keluarga juga berusaha memberikan nutrisi yang baik bagi
anaknya agar tetap sehat. Saat ditanya terkait tumbuh kembang
anak, keluarga tampak belum paham atau masih ragu dan
berharap mendapatkan penjelasan yang utuh dari pengkaji.
Keluarga hanya mengatakan selama ini sudah berusaha
memberikan yang terbaik buat anaknya. Terkait pemeriksaan
perkembangan anaknya, keluarga mengatakan kadang - kadang
memberikan stimulus karena merasa anaknya sehat – sehat saja.
Dari hasil pemeriksaan KPSP untuk kategori anak usia 5 tahun
didapatkan hasil 9 jawaban ya dan 1 jawaban tidak dari 10
pertanyaan yang diajukan.
III. Hasil Penilaian KPSP ( Formulir terlampir )
IV. Kesimpulan Interpretasi hasil KPSP
Dari hasil pemeriksaan perkembangan anak menggunakan KPSP
didapatkan hasil sbb :
Dari 10 pertanyaan yang diajukan pada ibu serta berdasarkan
hasil observasi pada anak diperoleh jawaban ‘’ya’’ ada 9 poin
diantaranya poin no. 1,2,3,5,6,7,8, 9, dan 1 jawaban tidak yaitu
poin 10 ( Jawaban terlampir ). Dari hasil diatas, perkembangan
anak termasuk kategori perkembangan anak sesuai ( S )
V. Intervensi / Solusi yang diberikan :
a. Karena usia anak berada pada kelompok umur 5 tahun maka
stimulasi perkembanganpun sesuai dengan kelompok usia
tersebut. Maka dalam hal ini, pengkaji menjelaskan kembali
terkait stimulasi perkembangan tersebut pada ibu klien.
b. Mengajari orang tua cara melakukan intervensi stimulasi
perkembangan anak untuk mengatasi penyimpangan /
mengejar ketertinggalannya. Karena perkembangan anak
sesuai dilihat dari jumlah jawaban ‘’ ya ‘’ ada 9 poin dan
jawaban ‘’ tidak ‘’ ada 1 poin. Dari jawaban tidak adalah poin
10 ( anak terkadang masih membutuhkan bantuan saat
berpakaian ).
Intervensi yang diberikan yaitu :
1. Poin 10 : Mengajarkan dan menganjurkan pada ibu agar
sesering mungkin melatih anak untuk memakai baju sendiri
c. Memberikan petunjuk pada orang tua dan keluarga untuk
mengintevensi anak sesering mungkin, penuh kesabaran dan
kasih sayang, bervariasi dan sambil bermain dengan anak
agar ia tidak bosan
d. Menjelaskan pada ibu bahwa intervensi dilakukan secara
intensif setiap hari. Bila anak menolak atau rewel, intervensi
dihentikan dahulu, dilanjutkan apabila anak sudah dapat
diintervesi lagi
e. Minta orang tua atau keluarga datang kembali / kontrol 2
minggu kemudian untuk dilakukan evaluasi hasil intervensi
dan melihat apakah ada kemajuan / perkembangan atau tidak.
Evaluasi dilakukan dengan menggunakan KPSP yang sesuai
dengan umur skrining terdekat
f. Menjelaskan pada ibu klien jika hasil pemeriksaan kedua
hasilnya masih sama dengan semula maka kemungkinan ada
penyimpangan perkembangan
Hasil Pemeriksaan KPSP Terlampir
Nama Mahasiswa : Egi Septia Priatno
NIM : JNR0220029
Lampiran
LAPORAN KEGIATAN
MTBS-KPSP

Diajukan untuk memenuhi tugas praktek klinik Stase Keperawatan Anak

Disusun oleh :

Egi Septia Priatno


JNR0220029

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUNINGAN
KUNINGAN

Anda mungkin juga menyukai