Disusun oleh :
Jaringan saraf merupakan salah satu jaringan dasar pembentuk tubuh manusia yang
mengatur seluruh aspek yang berkaitan dengan fungsi-fungsi tubuh yang diperlukan untuk
melakukan kegiatan sehari-hari.
Melalui jaringan saraf kita dapat melakukan berbagai aktivitas yang tak terhingga
banyaknya mulai dari yang paling sederhana seperti membuka mata hingga proses yang sangat
kompleks seperti proses penalaran, analisa dan sintesa maupun membuat kesimpulan dan
memutuskan suatu masalah. Kita dapat merasakan dan mengungkapkan rasa cinta kasih, sedih,
iba, benci, takut, cemas, dan berpikir secara abstrak tinggi serta menyelesaikan berbagai masalah
yang kita hadapi sehari-hari. Selain itu melalui sistim saraf kita dapat mengetahui norma-norma
atau nilai-nilai luhur seperti keadilan, kejujuran, kesetiaan, ketekunan, kesusilaan dan lain-lain.
Fungsi-fungsi tersebut termasuk ke dalam fungsi paling luhur yang hanya ada pada manusia
seutuhnya dan tidak terdapat pada binatang. Daerah tempat fungsi-fungsi tersebut berada adalah
korteks serebri. Selain itu ada pula perasaan-perasaan yang sama seperti pada mamalia lainnya
seperti rasa lapar, haus, nafsu seksual, ngantuk, lelah, marah dan sebagainya. Fungsi-fungsi ini
dikendalikan oleh bagian otak yang letaknya lebih rendah daripada korteks serebri.
Dengan adanya sistim saraf pula kita dapat menggerakkan otot, merangsang kelenjar untuk
bersekresi, dan mempengaruhi kerja sistim endokrin sehingga keseimbangan homeostasis badan
kita dapat tercapai.
Rusaknya jaringan saraf di bagian tubuh tertentu akibat suatu penyakit atau proses penuaan
akan mengakibatkan lumpuh atau terganggunya fungsi bagian tubuh tersebut. Rusaknya sel-sel
saraf di kornu anterior medula spinalis kiri akibat penyakit polio akan mengakibatkan lumpuhnya
anggota gerak tubuh kiri yang dikontrol oleh sel-sel saraf tersebut.
Sistem saraf dibagi menjadi dua bagian, yakni sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem
yang memiliki fungsi komunikasi dan kontrol homeostasis ini tersusun atas jutaan sel saraf yang
didampingi oleh sel-sel glia seperti oligodendrosit, mikroglia, sel Schwann, astrosit, sel satelit,
dan sel ependimal. Badan sel saraf terkumpul pada otak (kranial) dan tulang belakang (spinal)
dalam sistem saraf pusat. Pada sistem saraf tepi, badan sel berkumpul dalam ganglion.
Pada sistem saraf pusat terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang. Otak dilindungi oleh
tengkorak dan sumsum tulang belakang dilindungi oleh ruas-ruas tulang belakang.
Otak
Otak merupakan pusat saraf yang paling utama yang terletak di dalam rongga tengkorak.
otak manusia atas dua belahan, yakni otak kiri dan otak kanan.
Otak kiri berfungsi untuk mengendalikan tubuh bagian kanan. Sementara otak kanan untuk
mengendalikan tubuh bagian kiri.
1. Otak besar
2. Otak tengah
3. Otak kecil
4. Sumsum lanjutan
Berikut penjelasan empat bagian otak tersebut:
Otak besar
Otak besar merupakan bagian terbesar dari otak yang mempunyai volume 1.500
sentimeter kubik. Permukaan otak berlipat-lipat, karena untuk membuat jutaan neuron.
Neuron adalah satuan kerja utama dari sistem saraf yang berfungsi menghantarkan
impuls listrik yang terbentuk akibat adanya suatu stimulus. Bagian luar otak berisi badan
sel sehingga berwarna kelabu. Pada otak bagian dalam berisi neurit dan dandrit sehingga
berwarna putih. Otak besar merupakan pusat ingatan, kesadaran, kecerdasan, dan
kemauan. Selain itu otak besar juga sumber utama kegiatan manusia. Pada otak besar
terbagi menjadi empat bagian, yakni: Bagian depan, merupakan pusat gerakan otot dan
penciuman Bagian tengah, pusat perkembangan ingatan dan kecerdasan Bagian samping,
pusat pendengaran Bagian belakang, pusat penglihatan
Otak tengah
Otak tengah merupakan bagian otak yang terletak di antara pons vasoli dan
ensefalon. Otak tengah berhubungan dengan sistem penglihatan dan pendengaran.
Dilansir Encyclopaedia Britannica (2015), otak tengah melayani fungsi-fungsi penting
dalam gerakan motorik dan proses pendengaran. Otak tengah juga berhubungan dengan
tonus otot dan posisi tubuh. Tonus otot adalah suatu konstraksi sebagian otot yang
berlangsung secara terus menerus.
Otak kecil
Otak kecil terletak di bawah otak besar, di dalaam rongga tengkorak bagian
belakang. Fungsi otak kecik adalah untuk mengatur keseimbangan tubuh, posisi tubuh,
dan gerakan otot yang disadari. Bagian kiri dan bagian kanan otak kecil dihubungan oleh
suatu penghubung yang disebut jembatan varol, seperti otak besar. Bagian luar kotak
kecil (korteks) berwarna kelabu dan bagian dalam (medula) berwarna putih.
Sumsum lanjutan
Sumsum lanjutan terdapat di muka otak kecil dan di bawah otak besar. Sumsuma
lanjutan merupakan perpanjangan dari sumsum tulang belakang. Sumsum lanjutan
disebut juga batang atau medulla oblongata. Bagian dalam berisi neuron sehingga
berwarna kelabu. Pada bgaian luar berwarna putih karena berisi neurit dan dendrit.
Fungsi sumsum tersebut sebagai pengatur pernapasan, gerakan jantung, dan gerak alat
pencernaan. Sumsum tulang belakang Sumsum tulang belakang dilindungi dengan
terbungkus selaput yang disebut meninges dan berada di dalam ruas-ruas tulang
belakang.
Letak sumsum tulang belakang memanjang dari ruas pertama tulang belakang
hingga ruas kedua tulang ekor. Total keseluruhan itu ada 31 ruas. Penampakan sumsum
tulang belakang seperti gambar kupu-kupu dengan warna kelabu dan berisi neuron.
Rangsang disampaikan ke otot lewat serabut saraf sensorik. Sementara tanggapan dari
pusat ke efektor disampaikan lewat serabut saraf motorik Bagian luar berwarna putih dan
bagian dalam berwarna kelabu.
Sistem saraf tepi menghubungkan antara sistem saraf pusat dengan organ tubuh.
Termasuk ke dalam sistem saraf tapi adalah semua serabut saraf yang keluar dari sistem saraf
pusat hingga organ esektor dan kumpulan neuron yang membentuk ganglion. Pada sistem saraf
tepi terdiri atas 12 pasang serabut saraf otak dan 31 pasang saraf sumsum tulang belakang.
Sistem saraf tepi berada diluar sistem saraf pusat, dan tidak dilindungi oleh rangka khusus,
sehingga mudah mengalami kerusakan, seperti terpapar racun, luka akibat benturan dan lani-lain.
Tetapi kerusakan sistem saraf tepi biasanya mudah mengalami regenerasi dan tidak terlalu
berefek negatif dalam skala besar, mengingat jumlah sel dalam sistem saraf tepi sangat banyak.
Dilihat dari letaknya, sistem saraf tepi bisa dibedakan menjadi dua bagian, yaitu:
Saraf kranial (sistem saraf yang berada dikepala, terdiri dari 12 pasang saraf)
Saraf spinalis/sumsum tulang belajang (terdiri dari 31 pasang saraf, yang dilindungi oleh
ruas-ruas tulang belakang).
Sedangkan, jika dilihat dari cara kerjanya, sistem saraf tepi dibedakan menjadi:
Vertebra Servikalis (ruas tulang leher) yang berjumlah 7 buah dan membentuk daerah
tengkuk.
Vertebra Torakalis (ruas tulang punggung) yang berjumlah 12 buah dan membentuk
bagian belakang torax atau dada.
Vertebra Lumbalis (ruas tulang pinggang) yang berjumlah 5 buah dan membentuk
daerah lumbal atau pinggang.
Vertebra Sakralis (ruas tulang kelangkang) yang berjumlah 5 buah dan membentuk os
sakrum (tulang kelangkang).
Vertebra koksigeus (ruas tulang tungging) yang berjumlah 4 buah dan membentuk
tulang koksigeus (tulang tungging).
https://elisa.ugm.ac.id/community/show/anatomi-histologi/#!/section/5686/1569648139
https://www.kompas.com/skola/read/2020/01/31/120000469/susunan-saraf-manusia?page=all
https://www.kompasiana.com/psychologymania/5510ccbb813311593bbc6a21/sistem-saraf-tepi Jakarta
Pusat
PSYCHOLOGYMANIA INSIGHT , (2012), Sistem Saraf Tepi, PT. Nirmala Satya Development
Copyright ©