Anda di halaman 1dari 7

Kebutuhan Dasar Praktik Kebidanan

Kode Mata Kuliah : Bd.008

Program Reguler Tingkat 1 Semester 1

Tahun Akademik 2020/2021

Disusun oleh :

Bonita Fuji Dwi Fatmala

POLITEKNIK KESEHATAN TASIKMALAYA

PROGRAM STUDI D.III KEBIDANAN CIREBON

Jl. PEMUDA NO.38 CIREBON


A. PEMBAHASAN
1. Upaya Pemenuhan Harga Diri

Harga diri merupakan salah satu kebutuhan penting manusia. Maslow dalam teori
hierarki kebutuhannya menempatkan kebutuhan individu akan harga diri sebagai kebutuhan pada
level puncak, sebelum kebutuhan aktualisasi diri. Pentingnya pemenuhan kebutuhan harga diri
individu, khususnya pada kalangan remaja, terkait erat dengan dampak negatif jika mereka tidak
memiliki harga diri yang mantap. Mereka akan mengalami kesulitan dalam menampilkan
perilaku sosialnya, merasa inferior dan canggung. Namun apabila kebutuhan harga diri mereka
dapat terpenuhi secara memadai, kemungkinan mereka akan memperoleh sukses dalam
menampilkan perilaku sosialnya, tampil dengan kayakinan diri (self-confidence) dan merasa
memiliki nilai dalam lingkungan sosialnya.

Orang tua dan guru memiliki tanggung jawab besar untuk dapat memenuhi kebutuhan harga diri
anak (siswanya), melalui pemberian kasih sayang  yang tulus sehingga  anak dapat tumbuh dan
berkembang  secara wajar dan sehat, yang didalamnya terkandung perasaan  harga diri yang
stabil dan mantap. Disinilah, tampak arti penting peran orang tua dan guru sebagai fasiltator.

Harga diri adalah penilaian seseorang terhadap dirinya sendiri. Harga diri ini bisa
tinggi atau rendah. Kalau harga dirinya tinggi, berarti seseorang ini menganggap bahwa dirinya
baik. Dia merasa berharga, layak untuk terus berusaha. Harga diri seperti ini bisa membantu
individu berkembang. Apabila rendah, berarti dia menganggap bahwa dirinya adalah seorang
yang buruk.

Karakteristik orang yang memiliki harga diri yang tinggi menurut Clemes dan Bean (2001 : 334),
antara lain :

 Bangga dengan hasil kerjanya


 Bertindak mandiri
 Mudah menerima tanggung jawab
 Mengatasi masalah dengan baik
 Menanggapi tantangan baru dengan antusiasme
 Merasa sanggup mempengaruhi orang lain
 Menunjukkan jangkauan perasaan dan emosi yang luas

Harga diri negatif bisa merusak dan menghambat kemajuan. Bahkan, bisa menyebabkan
gangguan jiwa kayak depresi dsb dsb. Pada prinsipnya, setiap orang punya harga diri. Yang
membedakan adalah harga dirinya ini positif atau tidak.

Dari sebuah penelitian tentang hubungan self esteem dengan usia, disebutkan
bahwa harga diri cenderung menurun di masa remaja, meningkat di usia 20 tahun, mendatar di
usia 30, meningkat di rentang 50-60 tahun dan menurun di usia 70 dan 80 tahun.

DeHart, Pelham, dan Tenne (dalam Baron, Branscombe, & Byrne, 2008) menyatakan
bahwa dewasa yang dibesarkan dalam keluarga dengan kasih sayang yang besar, memiliki harga
diri yang lebih positif dibandingkan dewasa muda yang dibesarkan dengan kasih sayang yang
sedikit.

Coopersmith (1967) menyatakan bahwa orang dengan daya tarik fisik tinggi cenderung
memiliki harga diri lebih baik dibandingkan orang dengan kondisi fisik kurang menarik. Individu
yang merasa dirinya berpenampilan menarik akan merasa baik terhadap dirinya sendiri.
Sebaliknya, cacat fisik yang mencolok bisa membuat seseorang merasa rendah diri (Hurlock,
1990).

Dapat diambil poin-poin penting diantaranya :

a. Orang dengan harga diri tinggi merasa nyaman dengan dirinya


b. Orang berharga diri tinggi mampu menerima realita dan kuat menghadapi masalah
c. Orang berharga diri tinggi mampu menerima orang lain apa adanya
d. Orang dengan harga diri tinggi merasa bodo amat dengan penilaian orang lain
e. Orang dengan harga diri tinggi nggak gampang tersinggung
2. Pemenuhan Kebutuhan Rasa Aman

Kebutuhan akan keselamatan atau keamanan adalah kebutuhan untuk melindungi diri dari
bahaya fisik. Ancaman terhadap keselamatan seseorang dapat dikategorikan sebagai ancaman
mekanis, kimiawi, retmal dan bakteriologis. Kebutuhan akan keaman terkait dengan konteks
fisiologis dan hubungan interpersonal. Keamanan fisiologis berkaitan dengan sesuatu yang
mengancam tubuh dan kehidupan seseorang. Ancaman itu bisa nyata atau hanya imajinasi (misal
penyakit, nyeri, cemas, dan sebaginya). Dalam konteks hubungan interpersonal bergantung pada
banyak faktor, seperti kemampuan berkomunikasi, kemampuan mengontrol masalah,
kemampuan memahami, tingkah laku yang konsisten dengan orang lain, serta kemampuan
memahami orang-orang di sekitarnya dan lingkungannya. Ketidaktahuan akan sesuatu kadang
membuat perasaan cemas dan tidak aman. (Asmadi, 2005)
Rasa aman didefinisikan oleh Maslowdalam Potter & Perry (2006) sebagai sesuatu
kebutuhan yang mendorong individu untuk memperoleh ketentraman, kepastian dan keteraturan
dari keadaan lingkungannyayang mereka tempati. Abraham Maslow dalam Potter&Perry,2006
juga mengemukakan bahwa pada dasarnya semua manusia memiliki kebutuhan pokok yang
harus terpenuhiyang digambarkan kedalam5 tingkatan yang berbentuk piramid dan prioritas
pemenuhan kebutuhan ini dimulai dari tingkatan yang paling bawah.Lima tingkat kebutuhan itu
dikenal dengan sebutan Hirarki Kebutuhan Maslowyangdijabarkan sebagai berikut:
1. Kebutuhan biologis
2. Kebutuhan rasa aman.
Kebutuhan rasa aman ini meliputi kebutuhan untuk dilindungi, jauh dari sumber bahaya,
baik berupa ancaman fisik maupun psikologi.
3. Kebutuhan akan rasa cinta dan rasa memiliki
Kebutuhan akan rasa cinta, dicintai dan menyayangi dapat dimiliki setiap orang karena
setiap orang membutuhkan untuk dapat berinteraksi dengan orang lain dan kebutuhan
untuk dapat merasa memiliki.
4. Kebutuhan akan penghargaan
Kebutuhan akan penghargaan yang dimiliki seseorang dapat berupa pemberian apresiasi
dan rewardatas prestasi yang berhasil dilakukan, kecakapan dalam melaksanakan
kompetensi serta berupa dukungan dan pengakuan lain atas prestasinya.
5. Kebutuhan aktualisasi diri
Kebutuhan ini dapat berupa kebutuhan secara estitika atau dalam menampilkan diri,
kebutuhan kognitif, kompetensi dan menyadari akan potensi dirinya.Kebutuhan ini
muncul dan akan menjadi tuntutan seseorang apabila kebutuhan dasar yang lain seperti
psikologis, rasa aman dan kebutuhan penghargaaan telah terpenuhi.Kebutuhan akan
aktualisasi ini akan menjadi prioritas jika ketiga kebutuhan yang lain sudah mampu
dipenuhi oleh individu.
A. PENUTUP

1. Kesimpulan

Harga diri adalah penilaian seseorang terhadap dirinya sendiri. Harga diri ini bisa
tinggi atau rendah. Kalau harga dirinya tinggi, berarti seseorang ini menganggap bahwa
dirinya baik. Dia merasa berharga, layak untuk terus berusaha. Harga diri seperti ini bisa
membantu individu berkembang. Apabila rendah, berarti dia menganggap bahwa dirinya
adalah seorang yang buruk.

Kebutuhan akan keselamatan atau keamanan adalah kebutuhan untuk melindungi


diri dari bahaya fisik. Ancaman terhadap keselamatan seseorang dapat dikategorikan
sebagai ancaman mekanis, kimiawi, retmal dan bakteriologis. Kebutuhan akan keaman
terkait dengan konteks fisiologis dan hubungan interpersonal. Keamanan fisiologis
berkaitan dengan sesuatu yang mengancam tubuh dan kehidupan seseorang. Ancaman itu
bisa nyata atau hanya imajinasi (misal penyakit, nyeri, cemas, dan sebaginya). Dalam
konteks hubungan interpersonal bergantung pada banyak faktor, seperti kemampuan
berkomunikasi, kemampuan mengontrol masalah, kemampuan memahami, tingkah laku
yang konsisten dengan orang lain, serta kemampuan memahami orang-orang di
sekitarnya dan lingkungannya

2. Saran

Dari paparan materi yang telah disampaikan, dapat kita pahami dan terapkan pada
diri sendiri terhadap bagaimana cara kita untuk lebih mengenali diri sendiri dan cara kita
menghargai diri sendiri, apakah harga diri kita buruk atau mungkin harga diri kita baik.
DAFTAR PUSTAKA

Akhmadsudrajat, (2009), Harga Diri, Wordpress

Psikologihore, definisi pengertian harga diri, Jakarta

Krisdaniamaslayla, (2016), Kebutuhan Rasa Aman dan Nyaman, Wordpress

Erlya Tyas, Rasa Aman dan Nyaman, academia.edu

Robi Maulana, Pengertian Harga Diri Menurut Ilmu Psikolog, PsikologiHore

Anda mungkin juga menyukai