Disusun oleh :
Harga diri merupakan salah satu kebutuhan penting manusia. Maslow dalam teori
hierarki kebutuhannya menempatkan kebutuhan individu akan harga diri sebagai kebutuhan pada
level puncak, sebelum kebutuhan aktualisasi diri. Pentingnya pemenuhan kebutuhan harga diri
individu, khususnya pada kalangan remaja, terkait erat dengan dampak negatif jika mereka tidak
memiliki harga diri yang mantap. Mereka akan mengalami kesulitan dalam menampilkan
perilaku sosialnya, merasa inferior dan canggung. Namun apabila kebutuhan harga diri mereka
dapat terpenuhi secara memadai, kemungkinan mereka akan memperoleh sukses dalam
menampilkan perilaku sosialnya, tampil dengan kayakinan diri (self-confidence) dan merasa
memiliki nilai dalam lingkungan sosialnya.
Orang tua dan guru memiliki tanggung jawab besar untuk dapat memenuhi kebutuhan harga diri
anak (siswanya), melalui pemberian kasih sayang yang tulus sehingga anak dapat tumbuh dan
berkembang secara wajar dan sehat, yang didalamnya terkandung perasaan harga diri yang
stabil dan mantap. Disinilah, tampak arti penting peran orang tua dan guru sebagai fasiltator.
Harga diri adalah penilaian seseorang terhadap dirinya sendiri. Harga diri ini bisa
tinggi atau rendah. Kalau harga dirinya tinggi, berarti seseorang ini menganggap bahwa dirinya
baik. Dia merasa berharga, layak untuk terus berusaha. Harga diri seperti ini bisa membantu
individu berkembang. Apabila rendah, berarti dia menganggap bahwa dirinya adalah seorang
yang buruk.
Karakteristik orang yang memiliki harga diri yang tinggi menurut Clemes dan Bean (2001 : 334),
antara lain :
Harga diri negatif bisa merusak dan menghambat kemajuan. Bahkan, bisa menyebabkan
gangguan jiwa kayak depresi dsb dsb. Pada prinsipnya, setiap orang punya harga diri. Yang
membedakan adalah harga dirinya ini positif atau tidak.
Dari sebuah penelitian tentang hubungan self esteem dengan usia, disebutkan
bahwa harga diri cenderung menurun di masa remaja, meningkat di usia 20 tahun, mendatar di
usia 30, meningkat di rentang 50-60 tahun dan menurun di usia 70 dan 80 tahun.
DeHart, Pelham, dan Tenne (dalam Baron, Branscombe, & Byrne, 2008) menyatakan
bahwa dewasa yang dibesarkan dalam keluarga dengan kasih sayang yang besar, memiliki harga
diri yang lebih positif dibandingkan dewasa muda yang dibesarkan dengan kasih sayang yang
sedikit.
Coopersmith (1967) menyatakan bahwa orang dengan daya tarik fisik tinggi cenderung
memiliki harga diri lebih baik dibandingkan orang dengan kondisi fisik kurang menarik. Individu
yang merasa dirinya berpenampilan menarik akan merasa baik terhadap dirinya sendiri.
Sebaliknya, cacat fisik yang mencolok bisa membuat seseorang merasa rendah diri (Hurlock,
1990).
Kebutuhan akan keselamatan atau keamanan adalah kebutuhan untuk melindungi diri dari
bahaya fisik. Ancaman terhadap keselamatan seseorang dapat dikategorikan sebagai ancaman
mekanis, kimiawi, retmal dan bakteriologis. Kebutuhan akan keaman terkait dengan konteks
fisiologis dan hubungan interpersonal. Keamanan fisiologis berkaitan dengan sesuatu yang
mengancam tubuh dan kehidupan seseorang. Ancaman itu bisa nyata atau hanya imajinasi (misal
penyakit, nyeri, cemas, dan sebaginya). Dalam konteks hubungan interpersonal bergantung pada
banyak faktor, seperti kemampuan berkomunikasi, kemampuan mengontrol masalah,
kemampuan memahami, tingkah laku yang konsisten dengan orang lain, serta kemampuan
memahami orang-orang di sekitarnya dan lingkungannya. Ketidaktahuan akan sesuatu kadang
membuat perasaan cemas dan tidak aman. (Asmadi, 2005)
Rasa aman didefinisikan oleh Maslowdalam Potter & Perry (2006) sebagai sesuatu
kebutuhan yang mendorong individu untuk memperoleh ketentraman, kepastian dan keteraturan
dari keadaan lingkungannyayang mereka tempati. Abraham Maslow dalam Potter&Perry,2006
juga mengemukakan bahwa pada dasarnya semua manusia memiliki kebutuhan pokok yang
harus terpenuhiyang digambarkan kedalam5 tingkatan yang berbentuk piramid dan prioritas
pemenuhan kebutuhan ini dimulai dari tingkatan yang paling bawah.Lima tingkat kebutuhan itu
dikenal dengan sebutan Hirarki Kebutuhan Maslowyangdijabarkan sebagai berikut:
1. Kebutuhan biologis
2. Kebutuhan rasa aman.
Kebutuhan rasa aman ini meliputi kebutuhan untuk dilindungi, jauh dari sumber bahaya,
baik berupa ancaman fisik maupun psikologi.
3. Kebutuhan akan rasa cinta dan rasa memiliki
Kebutuhan akan rasa cinta, dicintai dan menyayangi dapat dimiliki setiap orang karena
setiap orang membutuhkan untuk dapat berinteraksi dengan orang lain dan kebutuhan
untuk dapat merasa memiliki.
4. Kebutuhan akan penghargaan
Kebutuhan akan penghargaan yang dimiliki seseorang dapat berupa pemberian apresiasi
dan rewardatas prestasi yang berhasil dilakukan, kecakapan dalam melaksanakan
kompetensi serta berupa dukungan dan pengakuan lain atas prestasinya.
5. Kebutuhan aktualisasi diri
Kebutuhan ini dapat berupa kebutuhan secara estitika atau dalam menampilkan diri,
kebutuhan kognitif, kompetensi dan menyadari akan potensi dirinya.Kebutuhan ini
muncul dan akan menjadi tuntutan seseorang apabila kebutuhan dasar yang lain seperti
psikologis, rasa aman dan kebutuhan penghargaaan telah terpenuhi.Kebutuhan akan
aktualisasi ini akan menjadi prioritas jika ketiga kebutuhan yang lain sudah mampu
dipenuhi oleh individu.
A. PENUTUP
1. Kesimpulan
Harga diri adalah penilaian seseorang terhadap dirinya sendiri. Harga diri ini bisa
tinggi atau rendah. Kalau harga dirinya tinggi, berarti seseorang ini menganggap bahwa
dirinya baik. Dia merasa berharga, layak untuk terus berusaha. Harga diri seperti ini bisa
membantu individu berkembang. Apabila rendah, berarti dia menganggap bahwa dirinya
adalah seorang yang buruk.
2. Saran
Dari paparan materi yang telah disampaikan, dapat kita pahami dan terapkan pada
diri sendiri terhadap bagaimana cara kita untuk lebih mengenali diri sendiri dan cara kita
menghargai diri sendiri, apakah harga diri kita buruk atau mungkin harga diri kita baik.
DAFTAR PUSTAKA