Karakteristik peserta didik di Abad 21 ini mengalami penyesuaian dengan zamannya tan
tentunya berbeda dengan karakteristik peserta didik generasi sebelumnya, dimana peserta
didik kita adalah generasi Z yang merupakan native technologi, lahir bersama dengan
teknologi yang terus berkembang dengan cepat dan mempengaruhi seluruh aspek kehidupan,
termasuk dunia pendidikan.
SD YPS Singkole sendiri yang merupakan unit sekolah yang berada dibawah naungan
Yayasan Pendidikan Sorowako, terletak di wilayah tambang dengan karyawan dari berbagai
daerah di seluruh Indonesia dengan tingkat Pendidikan orang tua yang baik dan kondisi
ekonomi serta fasilitas belajar yang baik. Tentunya juga ikut terpengaruh dan merasakan
dampak dari perkembangan ini. Hasil pengamatan saya terhadap karakteristik peserta didik di
SD YPS Singkole berdasarkan pengamatan dan beberapa data (misalnya: data tentang
kepemilikna perangkat elektronik, kemampuan menggunakan gadget, serta hal yang biasa
diakses dengan gadget) maka saya menyimpulkan sebagai berikut:
Banyak menghabiskan waktu dengan berinteraksi dengan media genre baru (new media)
seperti komputer, internet dan games online. Interaksi dengan media generasi sebelumnya
(old media) seperti televisi, media cetak, dan musik audio mulai berkurang intensitasnya.
banyak berkomunikasi melalui media sosial, seperti Instagram, Tictok, Facebook, dll.
Banyak mengakses berita dan informasi online semisal dari Youtube.
Menyukai kebebasan dalam belajar (selfdirected learning) mulai dari mendiagnosa
kebutuhan belajar, menentukan tujuan belajar, mengidentifikasi sumber belajar, memilih
strategi belajar, dan mengevaluasi hasil belajarnya sendiri.
Suka mempelajari hal-hal baru yang praktis sehingga mudah beralih fokus belajarnya
meskipun memiliki kecukupan waktu untuk mempelajarinya.
2. Lakukan kajian tentang profil guru yang ada di satuan pendidikan Saudara,
kemudian lakukan kajian sejauhmana memiliki profil guru efektif abad 21 dan
memenuhi kompetensi guru abad 21? Lakukan bersama teman sejawat sebagai
proyek perubahan
Sebelum melakukan kajian mengenai profil guru yang ada di sekolah saya yaitu SD
YPS Singkole, perlu saya paparkan bahwa guru di SD YPS Singkole berjumlah 30 dengan
jumlah 21 rombel. 30 guru tersebut terdiri dari guru kelas sebanyak 21 guru, 5 guru Agama, 2
guru PJOK, 1 Guru Bahasa inggris, dan 1 kepala sekolah. Jika dikaitkan dengan 4 tipe guru,
maka guru-guru di SD YPS Singkole menurut saya kurang lebihnya dapat dikategorikan
sebagai: 25% pada kategori good teacher, 70% pada kategori guru superior, dan 5% pada
kategori Great teacher.
Profil guru-guru SD YPS Singkole jika dikaitkan dengan profil guru efektif abad 21
dapat digambarkan sebagai berikut:
a. Semua guru telah memahami bahwa peserta didiknya bukanlah gelas kosong karena
peserta didik memiliki aksesibilitas yang lebih baik terhadap sumber belajar
digital/online.
b. Sebagain besar guru masih berfokus kepada penyajian fakta dan konten, dan baru
Sebagian kecil yang mengarah pada pengembangan keterampilan belajar peserta didik.
Tugas guru difokuskan pada tugas dalam bidang profesi sebagaimana termuat dalam undang-
undang Guru dan Dosen Nomor 14 tahun 2015 pasal 1 ayat (1) menyatakan guru adalah
pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,
melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik. Hasil pengamatan dan pengkajian Saya
mengenai tugas pokok dan fungsi guru pada SD YPS Singkole adalah sebagai berikut:
1. Merencanakan pembelajaran atau pembimbingan, meliputi:
a. Semua guru mempelajari dan menganalisa kurikulum yang berlaku.
b. Semua guru mempersiapkan Kalender Akademik, Minggu Efektif, Program Tahunan,
Program Semester, Silabus, KKM dan Lesson Plan lengkap dengan perangkatnya.
c. Semua guru memiliki daftar hadir siswa yang form hardcopy-nya dapat diperoleh dari
staf Admin, Kurikulum dan Kesiswaan
2. Melaksanakan pembelajaran atau pembimbingan, meliputi:
a. Semua guru melakukan proses pembelajaran yang bermakna, kontekstual, menarik,
aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAIKEM)
b. Semua guru mengintegrasikan proses pembelajaran PAIKEM tersebut dengan metode-
metode pembelajaran yang variatif melalui pendekatan saintifik seperti Discovery
Learning, Problem-based Learning, dan Project-based Learning serta pembelajaran
berbasis Outdoor Learning, Collaborative Learning, dan Cooperative Learning.
3. Melaksanakan Penilaian
a. Semua guru melakukan penilaian terhadap proses pembelajaran yang berpusat pada
authentic assessment (penilaian proses).
b. Portofolio Hasil Belajar Siswa
c. Laporan perkembangan siswa Student Progress Record
d. Bimbingan siswa melalui Remedial dan Pengayaan
e. Menyiapkan Rapor Hasil Belajar (Report Card)
4. Membimbing, mendidik dan melatih peserta didik, meliputi:
a. Penyambutan Siswa dan Morning Sharing:
b. Kegiatan sekolah seperti: Upacara Bendera, 5 S, Morning Gym, Adiwiyata, dll
c. Pengawasan siswa saat di kantin, bermain, di bus.
d. Kegiatan Ekstra-kurikuler:
PPGDJ PGSD Abi Talib 6
e. Kegiatan Pengembangan Budi Pekerti dan Cinta Tanah Air
f. Kegiatan Pengembangan Budaya Literasi
g. Komunikasi dengan orang tua siswa
5. Melaksanakan tugas tambahan, seperti:
a. Menjadi wali kelas
b. Menjadi wakil kepala sekolah
c. Pembina Club matematika dan IPA
d. Pembina Ektrakurikuler
e. Pembina Pramuka
f. Master House
g. Guru piket
h. Koordinator UKS, PKS, Adiwiyata, Dokter Cilik
i. Koordinator Theacher development program / PKB
j. Penilaian kinerja guru
k. Koordinator kegiatan-kegiatan tahunan, seperti: P2LS, Bina Rohani, Perayaan HUT
RI, HUT Pramuka, Kelopak Galang, HAORNAS, PTS, PAS, Kompetisi matematika
dan Sains, Peringatan bulan Bahasa, Perkaju, Pensi, Pameran Pendidikan, Hari Kartini,
HARKITNA, HARDIKNAS, USBN, Siswa Berprestasi, Family Day, Penamatan
Siswa, dan Penerimaan Siswa baru.
l. Koordinator kegiatan kesiswaan, seperti: Upacara, Ekstrakurikuler, Morning Gym, 5 S,
PKS, UKS, Adiwiyata, Pembinaan OSN, Pembina Bahasa, Pembina Seni, Pembina
Olahraga, Komisi disiplin, dan mading.
6. Melakukan Penelitian Tindakan Kelas, membuat karya Karya Ilmiah, atau menciptakan
alat-alat peraga yang bermanfaat dalam PBM.
Itulah tugas pokok guru di SD YPS Singkole yang tentunya telah memuat fungsi guru
didalamnya. Sementara fungsi guru lainnya yang termaktub didalam poin d dan e pasal 20
Undang-undang no.14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen serta poin a, b, dan c pasal 40
ayat (2) Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang system Pendidikan nasional, telah
dijalankan dengan baik oleh teman-teman guru di SD YPS Singkole, meliputi:
1. Senantiasa memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa
2. Guru selalu menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik
guru, serta nilai-nilai agama dan etika.
3. Senantiasa berusaha untuk menciptakan Pendidikan yang bermakna, menyenangkan,
kreatif, dinamis dan dialogis.
PPGDJ PGSD Abi Talib 7
4. Selalu berusaha memelihara komitmen secara professional untuk meningkatkan mutu
Pendidikan.
5. Menunjukkan teladan dan menjaga nama baik Lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai
dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya.
Analisis penyesuaian tugas pokok dan fungsi guru sesuai tantangan abad 21 yang pelu
dilakukan di satuan Pendidikan SD YPS Singkole menurut saya adalah sebagai berikut:
1. Fungsi dan tugas guru dalam melindungi, melatih daya kritis, dan keterampilan peserta
didik dalam memilih, menilai, menyeleksi dan memanfaatkan informasi. Maraknya
informasi hoax, pornografi dan dampak negatif lainnya dalam penggunaan ICT
mengharuskan guru memiliki literasi teknologi informasi dan komunikasi (ICT Literacy)
sehingga guru dapat mengarahkan, mendampingi dan membimbing dalam penggunaan
ICT dalam pembelajaran.
2. Menjadikan kode etik guru sebagai pedoman dalam bersikap dan berprilaku, dan
menghindarkan diri dari penyalahgunaan wewenang dimana di abad 21 ini menjadi hal
yang perlu di perhatikan karena dengan kecanggihan perangkat misalnya CCTV,
Smartphone, dan wacana penggunaan biometric akan memudahkan pelacakan segala
aktivitas kita sebagai guru.
3. Dlam hal pelaksanaan pembelajaran, guru juga harus mengalami penyesuaian dia bad 21
ini, paradigma konvensional harus segera ditinggalkan. Guru harus bisa menciptakan
pembelajaran yang bermakna, Student Centered, guru harus mampu berperan sebagai
teman belajar (co learner).
4. Menjadi guru yang “Charming” atau memesona dengan penampilan yang memesona,
rapi, bersih, ramah, murah senyum, berwibawa, santun, komunikatif.
5. Karena generasi z memiliki kebebasan dalam belajar, maka guru haruslah mengikuti
perkembangan minat peserta didik, perbanyak mendengar harapan-harapan peserta didik,
menghindari sikap dictator, bersikap objektif, dan memupuk rasa kepercayaan terhadap
siswa.
6. Guru abad 21 haruslah responsif dan inovatif atas tuntutan masyarakat, kebutuhan peserta
didik, dan tuntutan kompetensi baru.
7. Guru abad 21 ditengah derasnya arus informasi harus menjadi figur kunci dan
memberikan keteladanan terutama dalam membangun jejak digital agar tidak
mencemarkan nama baik lembaga, melanggar etika profesi, dan layak dipercaya.
Untuk mewujudkan guru yang benar-benar profesional dan kompeten tidak cukup
dengan mengikuti program sertifikasi dan tunjangan profesinya, ada dimensi yang harus
dipenuhi agar profesionalismenya tetap terjaga, menjaman dan selalu meningkat sesuai
dengan kebutuhan serta tuntutan yang berkembang antara lain dengan Pengambangan
Keprofesian Berkelanjutan (PKB). PKB adalah pengembangan keprofesian berkelanjutan
yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan guru untuk mencapai standar kompetensi
profesi dan/atau meningkatkan kompetensinya di atas standar kompetensi profesinya yang
sekaligus berimplikasi kepada perolehan angka kredit untuk kenaikan pangkat/jabatan
fungsional guru. Dalam Pedoman Pengelolaan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
juga dijelaskan bahwa PKB mencakup tiga hal; yakni pengembangan diri, publikasi ilmiah,
dan karya inovatif.
PKB:
Pengembanagan
diri
Publikasi ilmiah Guru benar-
Guru benar
Poros utama pengembangan profesi profesional
pendidikan secara berkelanjutan adalah
pengembangan pembelajaran yang meliputi
ilmu pengetahuan, keterampilan terbaik, dan
penyempurnaan pelaksanaan tugas sehari-
hari. Strategi pelaksanaan kegiatan PKB
adalah mengintegrasikan pendidik dengan
ilmu pengetahuan dan teknologi. Tiap
lembaga pendidikan meningkatkan:
penyediaan teknologi informasi dan
komunikasi yang terintegrasi dengan
internet,
melaksanakan pelatihan pemanfaatan
internet sebagai sumber informasi dan
komunikasi,
meningkatkan kolaborasi pendidik
berbasis internet, dan
meningkatkan kompetensi pendidik
dalam mempublikasikan karya dan
pikirannya melalui jejaring internet
PPGDJ PGSD Abi Talib 9
Contoh rancangan program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan:
Berdasarkan mekanisme pelaksanaan PKB pada modul 2 KB-4, maka berikut Langkah-
langkah pelaksanaan PKB:
SD YPS Singkole
Nama Sekolah : No Standar Sekolah : 40310084
Kecamatan : NUHA Kabupaten/Kota : Provisnsi: Sulawesi Selatan
Nama Guru : Abi Talib Tahun Ajaran : 2020/2021
Nama koord. PKB : Abi Talib Tanggal : 15 Agustus 2020
Usaha yang saya lakukan untuk
1 mengembangkan kompetensi saya selama 1
tahun terakhir
Mengikuti diklat fungsional, yaitu: diklat pengembangan media, diklat pemanfaataan
google Suite for Education, diklat kurikulum 2013, diklat desain pembelajaran, diklat
penilaian K13 dan authentic assesment, dll.
a. Pengembangan diri
Melaksanakan kegiatan kolektif, yaitu: Diskusi guru selevel, Pertemuan kelompok kerja
guru (KKG), Teacher development program.
Melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Presentasi pada forum ilmiah yaitu pada seminar internasional ICONS, workshop
Persetujua Penilaian
Nilai
n Kepala Kemajuan
Nilai Kebutuhan PKB (d) Sumatif
Kompetensi Sekolah
No (g)
(a) (e) (f)
Formatif Target Pengembangan Karya
Karya ilmiah 1 2
(b) (c) diri inovatif
Pelatihan model-model pembelajaran
1 80 95 V
abad 21
Workshop pembuatan video
2 pembelajaran 85 95 V
Diklat pembuatan media pembelajaran
3 82 95 V
berbasis animasi dan games
4 Lesson Study 85 95 V
5 Pelatihan Management Sekolah 80 95 V