Anda di halaman 1dari 14

Abi Talib

20192602710028

Guru Kelas SD-2

Tugas Individu
Modul 7

PENDALAMAN IPA
2020
PPGDJ PGSD Abi Talib 1
SOAL 1: KB-1

Perhatikan Video pada uraian materi 3 pada bahan ajar yang sudah tersedia di LMS,
kemudian tentukanlah:
1. Judul
2. Tujuan Kegiatan
3. Alat dan Bahan
4. Konsep dasar yang ditanamkan
5. hipotesis
6. Langkah kerja
7. Pertanyaan pengarah
8. Hasil Kegiatan
9. Kesimpulan

JAWABAN:

Berdasarkan video, diperoleh:

1. Judul: Filtrasi pada zat heterogen.


2. Tujuan Kegiatan: Memisahkan air kopi dengan ampasnya.
3. Alat dan Bahan:
a. Alat: Sendok pengaduk, gelas beker, corong kaca dan penyaring.
b. Bahan: Serbuk kopi hitam dan air.
4. Konsep dasar yang ditanamkan: Pemisahan partikel pada larutan heterogen.
5. Hipotesis: Filtrasi dapat memisahkan filtrat dan residu pada larutan heterogen.
6. Langkah kerja:
a. Campurkan serbuk kopi hitam dengan air disebuah wadah!
b. Aduklah campuran air dan kopi tersebut hingga merata!
c. Saringlah campuran air kopi tersebut dengan menggunakan corong yang telah dilapisi
dengan penyaring!
d. Amatilah apa yang terjadi!
7. Pertanyaan pengarah
a. Setelah dilakukan penyaringan apa yang kita temukan jika mengamati air kopi?
Mengapa hal itu terjadi?
b. Setelah dilakukan penyaringan, apa yang kita temukan jika mengamati corong
penyaring? Mengapa hal itu terjadi?

PPGDJ PGSD Abi Talib 2


8. Hasil Kegiatan:
a. Air kopi dapat melewati penyaringan. Hal ini terjadi karena ukuran partikel air kopi
lebih kecil daripada ukuran pori penyaringnya.
b. Dimedia penyaring terdapat ampas residu. Hal ini terjadi karena ukuran partikel
residu lebih besar daripada penyaringnya, sehingga residu tidak dapat melewati media
penyaring.
9. Kesimpulan:
a. Filtrasi digunakan untuk memisahkan campuran heterogen.
b. Hasil filtrasi (Filtrat dan residu) dipengaruhi oleh kerapatan penyering dan ukuran
partikel campuran.

SOAL 2: KB-2
Cermatilah video yang terdapat pada materi 3 (pada bahan ajar KB 2)
Menurut saudara dalam mengajarkan materi tentang Gaya metode apakah yang baik
digunakan untuk membantu siswa mendapatkan pengalaman belajar, jelaskan
pendapat saudara?

JAWABAN:

Berdasarkan video diatas, menurut saya metode yang baik digunakan untuk membantu siswa
mendapatkan pengalaman belajar diantaranya adalah:

PPGDJ PGSD Abi Talib 3


1. Metode Demonstrasi
Metode Demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang,
kejadian,aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui
penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang
disajikan. Dalam hal ini guru dapat melakukan demonstrasi kegiatan gaya sebagai
dorongan atau tarikan, guru juga bisa meminta siswa secara berpasangan melakukan kegiatan
demonstrasi di depan kelas ataupun ditempat masing-masing dengan teman sebangku.
Gaya merupakan materi yang agak abstrak sehingga diperlukan cara kreatif untuk
mengajarkannya kepada siswa agar menjadi mudah dan diterima siswa. Kita bisa merancang
kegiatan pembelajaran untuk mengajarkan konsep gaya menggunakan alat-alat yang
sederhana di sekitar kita. Seperti: pintu kelas, tembok, meja, kursi, bola sepak, karet gelang,
per/pegas.
Guru dapat mendemonstrasikan sendiri atau meminta siswa mendemonstrasikan di
depan kelas kegiatan membuka pintu, menyapu lantai, menarik meja, mendorong tembok dll.
Kemudian melakukan diskusi dengan siswa. Tanyakan kepada siswa tersebut apa yang
dirasakan, apakah memerlukan kekuatan, dan bagaimana bentuk gerakannya, berupa tarikan
atau dorongan? Kemudian guru memberikan lembar kerja mengidentifikasi kegiatan yang
berupa dorongan atau tarikan, dapat dilakukan dengan diskusi dalam kelompok.
2. Percobaan/Eksperimen
Setelah melakukan pembelajaran dengan demonstrasi, guru dapat merancang
pembelajaran gaya dengan metode percobaan atau eksperimen sederhana, dimana siswa
dalam kelompok diminta untuk melakukan peragaan beberapa kegiatan sederhana seperti
kemudian menunjukkan mana yang merupakan tarikan atau dorongan dengan memberi tanda
pada kolom yang sesuai dan akibat apa yang ditimbulkan oleh gaya tersebut. Contoh tabel
hasil percobaan sebagai berikut:

Gaya sebagai
Akibat yang
Kegiatan
Tarikan Dorongan ditmbulkan
Mengangkat Kursi
Mendorong Pintu
Merentangkan Karet Gelang
Menekan tanah Liat
Mengayuh Sepeda
Mencabut rumput
Memukul Gendang
Melempar Bola

PPGDJ PGSD Abi Talib 4


Mengerem Sepeda
Memetik Gitar
Guru juga dapat merancang percobaan untuk mengukur gaya, sebagai berikut:
LKS | Mengukur Gaya
Tujuan: Mengukur besar gaya dengan menggunakan neraca pegas
Alat dan bahan
 Beban 3 buah berbeda massa
 Neraca pegas 1 buah
 Statif dan klem 1 set
 Langkah kerja
1. Gantungkan neraca pegas pada statif!
2. Kaitkan beban I pada neraca pegas! Catat besar gaya yang ditunjukkan oleh neraca
pegas!
3. Ganti beban I dengan beban II, kemudian ganti dengan beban III! Catat ketiga hasil
pengukuranmu ke dalam tabel berikut!

Pertanyaan
Apa yang dapat kamu simpulkan dari percobaan ini?

____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
___________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
_____________________________________________________________________
____________________

3. Permainan
Guru dapat merancang pembelajaran dengan permainan, misalnya:
a. Bermain Jungkat-jungkit untuk pengantar pembelajaran massa dan gaya
b. Bernain lempar tangkap bola untuk mejelaskan gaya grafitasi dan hukum Newton

PPGDJ PGSD Abi Talib 5


c. Bermain mobil mobilan untuk menjelaskan gaya mempengaruhi gerak, misalnya
gerak lurus beraturan atau diperlambat dan dipercepat, dan gaya gesek,
d. Bermain ketapel atau panahan untuk mengenalkan gaya pegas. dll

SOAL 3: KB-3
Jelaskan proses peredaran darah
besar dan peredaran darah kecil!

JAWABAN:
Peredaran darah manusia dapat terbagi menjadi tiga, yakni sirkulasi sistemik, sirkulasi
pulmonal, dan sirkulasi koroner. Ketiga sirkulasi ini saling bekerja sama untuk memastikan
kelangsungan hidup manusia.
1. Sirkulasi sistemik dikenal dengan proses peredaran darah besar yang dimulai dari:
Jantung  jaringan tubuh  jantung. Sirkulasi sistemik merupakan sirlukasi darah yang
mencakup seluruh tubuh. Sirkulasi ini berlangsung ketika darah yang mengandung
oksigen mengisi serambi kiri jantung melalui vena pulmonalis, usai melakukan pelepasan
karbon dioksida di paru-paru. Kemudian, darah yang sudah berada di serambi kiri
diteruskan ke bilik kiri, untuk selanjutnya disalurkan ke seluruh tubuh melalui pembuluh
darah utama (aorta). Darah yang dipompa melewati aorta akan terus mengalir hingga ke
bagian paling tepi di seluruh area tubuh. Setelah menyalurkan berbagai zat yang
dibawanya ke sel-sel tubuh, darah akan mengalir Kembali menuju serambi kanan jantung
untuk mengalami proses pembersihan darah.
Pada sistem peredaran darah besar ada dua pembuluh darah yang bekerja, yaitu:
a. Vena cava superior yang bertugas membawa darah dari kepala dan lengan menuju
jantung.
b. Vena cava inferior yang membawa darah dari perut dan kaki menuju jantung.
Bagan peredaran darah besar dapat digambarkan sebagai berikut:

Jantung Jantung
Arteri Pulmonalis Paru-paru Vena Pulmonalis Atrium Kiri
Ventrikel Kanan

PPGDJ PGSD Abi Talib 6


2. Sirkulasi pulmonal (paru) disebut juga dengan peredaran darah kecil, Peradaran darah
kecil dumulai dari: jantung  paru-paru  jantung. Sirkulasi Pulmonal ini merupakan
sirkulasi darah dari jantung menuju paru-paru, dan sebaliknya. Sirkulasi ini berlangsung
saat darah yang mengandung karbon dioksida dari sisa metabolisme tubuh kembali ke
jantung melalui pembuluh vena besar (vena cava). Lalu, memasuki serambi kanan dan
diteruskan ke bilik kanan jantung. Selanjutnya, darah yang sudah berada di bilik kanan
akan dialirkan ke paru-paru melalui arteri pulmonalis, untuk melakukan pertukaran gas
karbon dioksida dengan oksigen. Setelah itu, darah bersih yang kaya oksigen akan
memasuki serambi kiri jantung melalui vena pulmonalis.
Bagan peredaran darah kecil dapat digambarkan sebagai berikut:
Secara sederhana sistem peredaran darah besar dapat digambarkan dalam bagan
berikut

Jantung Aorta
(Ventrikel Kanan)
Arteri
Kapiler Organ Seluruh tubuh (Kecuali paru-paru)

Jantung Vena Cava


(Atrium Kiri)

3. Sirkulasi koroner merupakan sirkulasi yang mendarahi otot jantung, pembuluh yang
terlibat adalah pembuluh koroner membentuk sirkulasi sistemik (vasa privata jantung).
Sirkulasi koroner. Sama seperti organ tubuh lain, jantung juga membutuhkan asupan
oksigen dan nutrisi supaya dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Darah yang
menutrisi jantung akan dialirkan melalui arteri koroner ke otot-otot jantung. Maka dari
itu, sumbatan pada arteri koroner bisa mengurangi aliran oksigen dan nutrisi ke otot
jantung, sehingga meningkatkan risiko terkena serangan jantung.

SOAL 4: KB-4
Pilihlah salah satu gambar di bawah ini, Berilah keterangan dan penjelasan tentang
gambar yang saudara pilih!

PPGDJ PGSD Abi Talib 7


Jantung Aorta
(Ventrikel Kanan)
Arteri
Kapiler Organ Seluruh tubuh (Kecuali pa
Jantung Vena Cava
(Atrium Kiri)

A C
Jantung Aorta
(Ventrikel Kanan)
Arteri
Kapiler Organ Seluruh tubuh (Kecuali pa

Jantung Vena Cava


(Atrium Kiri)
B D

JAWABAN:
Gambar yang saya pilih adalah Gambar A, sebagai berikut:

Gerhana matahari merupakan suatu momen yang bisa dibilang sangat langka.
Biasanya, gerhana matahari akan memiliki jangka waktu terjadi yang sangat lama. Jika
dibandingkan dengan gerhana bulan, gerhana matahari biasanya lebih jarang terjadi. Waktu
terjadinya di pagi hari atau siang atau sore hari, sehingga akan terlihat sangat menakjubkan
daripada gerhana bulan yang terjadi pada malam hari.
Gerhana matahari adalah suatu keadaan dimana pada waktu matahari menyinari bumi,
matahari tersebut tiba-tiba tertutupi oleh bulan yang juga berotasi mengelilingi bumi. Dengan
kata lain gerhana matahari adalah kejadian dimana matahari tertutup oleh bulan karena pada
saat itu posisi matahari, bulan, dan bumi berada pada satu garis lurus. Sehingga, pada saat
terjadinya gerhana matahari, kondisi bumi akan cenderung gelap. Meskipun gerhana matahari
ini terjadi pada pagi hari, sing hari atau sore hari, namun kondisi bumi akan seperti malam
hari karena tidak adanya cahaya matahari yang menyinari bumi. Namun, gerhana matahari
tersebut biasanya hanya dapat dilihat di beberapa wilayah tertentu dan kondisi bulan saat
menutupi matahari ini hanya berlangsung beberapa menit saja.
Proses Terjadinya Gerhana Matahari

PPGDJ PGSD Abi Talib 8


Proses terjadinya gerhana matahari ini ada beberapa tahap. Sebelumnya akan
dijelaskan mengapa posisi matahari, bumi, dan juga bulan bisa satu garis lurus. Hal ini karena
bumi berevolusi mengitari matahari, dan bulan yang berkedudukan sebagai satelit bumi
bergerak mengitari bumi setiap harinya atau yang dinamakan revolusi bulan. Karena sama-
sama berputar atau berevolusi mengelilingi targetnya masing- masing, maka bisa saja suatu
saat ketiganya berada dalam satu garis lintasan yang lurus.
Jenis-Jenis Gerhana Matahari
Gerhana matahari dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan proses terjadinya
gerhana matahari tersebut. Secara umum, gerhana matahari dapat dibedakan menjadi empat
jenis. Hal ini di dasarkan pada fase- fase terjadinya gerhana matahari. Empat jenis gerhana
matahari ini akan saling berkaitan atau bersambung antara satu dengan yang lainnya. Berikut
adalah jenis- jenis gerhana matahari:
1. Gerhana Matahari Total
Gerhana matahari total akan terjadi apabila saat puncak gerhana piringan matahari
ditutup sepenuhnya oleh piringan bulan. Pada saat fase tersebut, piringan bulan terlihat sama
besar atau bahkan lebih besar dari piringan matahari. ukuran piringan matahari dan juga
piringan bulan sendiri bisa berubah-ubah. Hal ini tergantung pada masing- masing jarak bumi
dengan bulan dan juga jarak bumi dengan matahari.
2. Gerhana Matahari Sebagian
Gerhana matahari sebagian akan terjadi apabila pada saat itu bulan di saat puncak
gerhana hanya menutup sebagian dari piringan matahari saja. Pada fase tersebut, gerhana ini
selalu ada bagian dari piringan matahari yang tidak tertutup oleh piringan bulan. Maka dari
itu disebut dengan gerhana matahari sebagian.
3. Gerhana Matahari Cincin
Gerhana matahari cincin merupakan gerhana matahari yang terjadi apabila bulan pada
saat puncak gerhana hanya menutup sebagian dari piringan matahari. Gerhana jenis ini terjadi
apabila ukuran piringan bulan lebih kecil daripada piringan matahari. Sehingga ketika
pringan bulan berda di depan piringan matahari, tidak semua piringan matahari akan tertutup
oleh piringan dari bulan. Dan bagian dari piringan matahari yang tidak tertutup oleh piringan
bulan ini berada di sekeliling piringan bulan sehingga terlihat menyerupai cincin yang
bercahaya. Hal itulah sebabnya gerhana ini dinamakan gerhana matahari cincin.
4. Gerhana Matahari Hibrida
Gerhana matahari hibrida merupakan jenis gerhana matahari yang bergeser antara
gerhana matahari total dan juga gerhana matahari cincin. Pada saat titik tertentu di permukaan
PPGDJ PGSD Abi Talib 9
bumi, gerhana ini akan muncul sebagai gerhana matahari total, sementara pada titik- titik lain
muncul sebagai gerhana matahari cincin. Gerhana hibrida ini relatif jarang terjadi.
Walaupun bulan berukuran sekitar 400 kali lebih kecil daripada matahari, bulan
terletak sekitar 400 kali lebih dekat ke bumi sehingga kedua benda langit ini tampak hampir
sama besar di langit bumi. Karena orbit bulan berbentuk elips, jaraknya dari bumi sedikit
berubah-ubah sehingga kadang tampak lebih besar dan mampu menutupi matahari
(menyebabkan gerhana total) atau kadang lebih kecil dan hanya dapat menyebabkan gerhana
matahari cincin.
Gerhana matahari tidak terjadi di setiap fase bulan baru, karena orbit bulan memiliki
kemiringan 5° terhadap bidang ekliptika (bidang orbit bumi mengelilingi matahari) sehingga
posisi bulan sering kali tidak satu bidang dengan bumi dan matahari. Gerhana hanya terjadi
jika bulan cukup dekat dengan bidang ekliptika pada saat yang bersamaan dengan bulan baru.
Kedua peristiwa ini terjadi dengan jadwal berbeda: bulan baru terjadi sekali setiap 29,53 hari
(bulan iqtirani atau sinodis) sedangkan bulan melintasi ekliptika dua kali setiap 27,21 hari
(bulan drakonis). Karena itu, gerhana matahari maupun bulan hanya terjadi pada saat kedua
peristiwa ini terjadi berdekatan, yaitu pada "musim gerhana". Secara matematis, setiap
tahunnya terjadi minimal dua musim gerhana, dengan total dua hingga lima gerhana
matahari, dan gerhana matahari total terjadi maksimal dua kali. Gerhana matahari total lebih
langka karena posisi bulan harus lebih tepat berada di tengah-tengah garis antara matahari
dan pengamat di bumi, dan posisi bulan harus cukup dekat sehingga tampak cukup besar dan
tidak terjadi gerhana cincin. Selain itu, peristiwa gerhana matahari total biasanya hanya
terlihat di sebuah jalur kecil di permukaan bumi; di luar jalur tersebut pada saat yang sama
hanya terlihat gerhana sebagian (di dalam penumbra).
Gerhana adalah fenomena alam, mengamati gerhana matahari secara langsung dapat
membahayakan mata, karena di luar fase gerhana total radiasi dari matahari akan langsung
memancar ke retina dan mengakibatkan kerusakan permanen. Untuk mengamati gerhana
matahari dengan aman, digunakan filter tertentu untuk melindungi mata, atau mengamatinya
secara tidak langsung, misalnya dengan memproyeksikannya ke sebuah layar kertas
menggunakan kamera lubang jarum, teropong, atau teleskop kecil.

Istilah gerhana sentral sering digunakaan sebagai istilah


yang meliputi gerhana total, cincin, maupun campuran,
karena umumnya dalam gerhana-gerhana tersebut garis
yang menghubungkan titik pusat ("sentral") matahari dan
PPGDJ PGSD Abi Talib 10
bulan menyentuh permukaan bumi. Gerhana sentral diawali dan diakhiri oleh gerhana
sebagian, dan peralihan fase-fase ini disebut titik-titik "kontak", yaitu: Kontak pertama: saat
tepi depan bulan (tepi barat) terlihat tepat "menyentuh" tepi timur matahari untuk pertama
kalinya. Setelah kontak pertama, bulan mulai bergerak menutupi matahari dan memulai
gerhana sebagian. Kontak kedua: saat tepi belakang bulan (tepi timur) menyentuh tepi timur
matahari, sehingga memulai gerhana matahari sentral (total atau cincin). Kontak ketiga: saat
tepi depan bulan (barat) meninggalkan tepi barat matahari, mengakhiri gerhana matahari
sentral dan kembalinya gerhana sebagian. Kontak keempat: saat tepi belakang bulan (timur)
meninggalkan tepi barat matahari, sehingga bulan sama sekali tidak lagi menutupi matahari
dan gerhana berakhir.
Pada gerhana matahari total, daerah yang sepenuhnya ditutupi bulan dari cahaya
matahari disebut umbra. Permukaan bumi yang berada dalam umbra dapat mengamati
gerhana matahari total. Di sekitar umbra terdapat penumbra, yaitu daerah lebih besar yang
hanya mengalami gerhana sebagian karena posisi bulan tidak menutupi seluruh diameter
matahari. Umbra berbentuk kerucut yang semakin mengecil ketika menjauh dari matahari,
dan setelah di akhir kerucut tersebut terdapat antumbra. Di antumbra, bayangan bulan tidak
menutupi seluruh matahari sehingga terlihat gerhana cincin.
Orbit bulan mengelilingi bumi memiliki kemiringan sekitar 5° terhadap bidang orbit
bumi mengelilingi matahari (ekliptika). Alhasil, umumnya saat terjadi bulan baru bulan tidak
tepat berada di antara bumi dan matahari, melainkan melewati matahari sedikit ke utara atau
ke selatan sehingga tidak terjadi gerhana matahari. Gerhana matahari hanya terjadi ketika
bulan baru terjadi bersamaan atau berdekatan dengan saat orbit bulan melintasi bidang
ekliptika. Geometri gerhana matahari juga dipengaruhi orbit bulan yang berbentuk elips.
Jarak antara bumi dan bulan dapat berubah hingga 6% dari rata-rata, sehingga mengakibatkan
bulan tampak membesar atau mengecil dari bumi, dan menentukan apakah terjadi gerhana
total atau cincin. Matahari juga tampak membesar dan mengecil sesuai berubahnya jarak
bumi dari matahari yang juga memiliki orbit elips, tetapi efeknya lebih kecil. Rata-rata bulan
tampak lebih kecil dibandingkan dengan matahari, dan peluang gerhana cincin lebih tinggi
dibandingkan dengan gerhana total (sekitar 60% gerhana sentral adalah gerhana cincin).
Gerhana total terjadi ketika bulan mendekati bumi melewati rata-rata.

  Bulan Matahari

PPGDJ PGSD Abi Talib 11


Titik terdekat Titik terjauh Titik terdekat Titik terjauh
(perigeo) (apogeo) (perihelion) (aphelion)

Jari-jari 1.737,10 km 696.000 km

Jarak 363.104 km 405.696 km 147.098.070 km 152.097.700 km

Diameter 33' 30" 29' 26" 32' 42" 31' 36"


sudut (0,5583°) (0,4905°) (0,5450°) (0,5267°)

Ukuran tampak
(skala tetap)

Bulan mengelilingi bumi setiap 27,3 hari jika dihitung dari kerangka acuan tetap,
periode revolusi ini disebut dengan bulan nujumi atau sideris. Namun, selama periode ini
bumi juga bergerak mengelilingi matahari, sehingga periode antara sebuah bulan baru dan
bulan baru selanjutnya lebih panjang dibandingkan panjang bulan nujumi, yaitu sekitar 29.5
hari. Periode ini disebut bulan iqtirani atau sinodis, dan merupakan panjang bulan yang
digunakan dalam kalender kamariah seperti kalender Hijriyah atau kalender Jawa.
Dalam orbitnya yang miring, bulan melintasi ekliptika dua kali: dari selatan ke utara
(disebut "simpul naik") dan kembali dari utara ke selatan ("simpul turun"). Namun, posisi
simpul-simpul ini selalu berpindah akibat pengaruh gravitasi matahari terhadap bulan, dengan
arah berlawanan orbit dan siklus 18,6 tahun. Gerakan simpul ini berarti siklus bulan melintasi
simpul naik dan simpul turun lebih pendek dibanding periode bulan nujumi. Periode siklus ini
disebut bulan drakonis. Selain itu, perigeo atau titik terdekat bulan dengan bumi juga
berubah-ubah di orbitnya dalam siklus 8,85 tahun. Rentang antara suatu perigeo dengan
perigeo selanjutnya sedikit lebih panjang dari bulan sideris dan disebut bulan anomalistis.
Posisi simpul naik dan simpul turun di langit bumi relatif terhadap matahari berulang
dalam siklus sepanjang kira-kira 346,6 hari, dan periode ini disebut satu tahun gerhana.
Gerhana matahari hanya dapat terjadi pada jika bulan baru terjadi berdekatan dengan simpul
naik dan simpul turun. Rentang waktu di sekitar dua simpul ini disebut musim gerhana yang
terjadi setiap 173,3 hari (346,6 hari/2). Kadang, dua gerhana matahari dapat terjadi dalam
satu musim jika dua bulan baru berturut-turut terjadi cukup dekat setelah dan sebelum sebuah
simpul. Dalam setahun, paling tidak ada dua gerhana matahari (berdekatan dengan kedua
musim gerhana). Karena tahun gerhana lebih pendek dibanding tahun masehi, lima gerhana
matahari dapat terjadi dalam setahun. Hal ini terjadi terakhir kali pada 1935, yaitu pada 5
Januari dan 3 Februari (musim gerhana pertama), 30 Juni dan 30 Juli (musim gerhana kedua),

PPGDJ PGSD Abi Talib 12


dan 25 Desember (musim gerhana pertama dari tahun gerhana selanjutnya). Selain
itu, gerhana bulan juga hanya dapat terjadi pada musim gerhana ini. Maksimal tiga gerhana
(dua gerhana matahari dan satu gerhana bulan, atau sebaliknya) dapat terjadi dalam satu
musim, dan tujuh total gerhana dapat terjadi dalam satu tahun (terakhir kali pada 1982, yaitu
tiga gerhana bulan dan empat gerhana matahari).
Gerhana hanya dapat terjadi ketika posisi matahari terletak 15–18° atau lebih dekat
dengan simpul ketika simpul tersebut dilewati bulan (untuk gerhana sentral, batasnya adalah
10–12°). Batas-batas ini disebut batas gerhana, dan memiliki rentang karena ukuran tampak
dan kecepatan tampak bulan serta matahari berubah-ubah sepanjang tahun. Karena batas-
batas ini, setiap musim gerhana memiliki jendela maksimal sebesar 36° untuk terjadinya
gerhana (atau 24° untuk gerhana total). Posisi relatif matahari bergeser sekitar 29° dalam satu
bulan drakonis (lebih kecil dari "jendela" 36°) dan inilah sebabnya dua gerhana dapat terjadi
dalam dua bulan berturut-turut. Dua gerhana yang berturut-turut umumnya adalah dua
gerhana sebagian, atau kadang satu gerhana sebagian dan satu gerhana sentral.
Jalur yang dilewati gerhana matahari
Dalam gerhana sentral, bayangan sentral bulan (umbra untuk gerhana total atau
antumbra pada gerhana cincin) bergerak dengan cepat dari barat ke timur di permukaan bumi.
Bumi juga berputar dari barat ke timur, dengan kecepatan 28 km/menit di khatulistiwa, tetapi
revolusi bulan lebih cepat yaitu 61 km/menit sehingga gerakan bayangan bulan hampir selalu
mendekati arah barat–timur dengan kecepatan relatif sebesar selisih antara kecepatan orbit
bulan dikurangi kecepatan rotasi bumi.
Jalur yang dilewati bayangan ini memiliki lebar yang tergantung pada jarak bulan dan
matahari dari bumi. Jika bulan relatif dekat dengan bumi, umbranya dapat menutupi wilayah
yang lebih besar sehingga jalur yang dilewati gerhana sentral dapat memiliki lebar hingga
267 km dan durasi melebihi 7 menit. Di luar jalur bayangan sentral ini, penumbra (yang
menyebabkan gerhana sebagian) menutupi wilayah permukaan bumi yang jauh lebih besar.
Umbra umumnya memiliki lebar 100 hingga 160 km, sedangkan penumbra dapat memiliki
diameter melebihi 6400 km.
Durasi
Faktor-faktor berikut menentukan lamanya sebuah gerhana matahari total, dimulai
dari yang perannya paling besar:
a. Posisi bulan yang semakin dekat dari bumi (sehingga tampak lebih besar)
b. Posisi bumi yang semakin jauh dari matahari (sehingga matahari tampak kecil)

PPGDJ PGSD Abi Talib 13


c. Pusat gerhana terjadi semakin dekat ke khatulistiwa (kecepatan rotasi bumi lebih tinggi
sehingga selisihnya dengan kecepatan umbra lebih kecil)
d. Vektor jalur gerhana (pada titik pusatnya) yang semakin lurus ke timur (sehingga searah
dengan vektor rotasi bumi)
e. Pusat gerhana terjadi mendekati saat terjadi zenit matahari
Frekuensi dan siklus
Gerhana matahari total adalah kejadian langka. Rata-rata, sebuah gerhana matahari
total terjadi setiap 18 bulan sekali di suatu tempat di bumi, tetapi untuk tempat yang sama
diperkirakan hanya terjadi rata-rata setiap 360 hingga 410 tahun. Gerhana matahari total
hanya berlangsung paling lama beberapa menit di setiap lokasi, karena umbra bergerak ke
timur melebihi 28 km/menit.
Tanggal dan waktu terjadinya gerhana dapat diprediksi dengan perhitungan siklus
gerhana. Saros adalah salah satu siklus gerhana yang paling dikenal dan paling akurat.
Sebuah siklus panjang sekitar 6.585,3 hari (sekitar 18 tahun), dan dalam setiap siklus terjadi
gerhana dengan jadwal yang hampir persis sama. Karena jumlah harinya tidak bulat, dalam
siklus berikutnya posisi terjadinya gerhana akan bergeser sebesar 120° bujur ke arah barat.
Posisi lintang juga akan bergeser sedikit (ke selatan dalam siklus bernomor ganjil dan ke
utara dalam siklus bernomor genap). Terdapat banyak siklus saros yang aktif bersamaan
dengan jadwal yang berbeda-beda, dan setiap siklus memiliki panjang 1226–1550 tahun dan
terdiri dari 69–87 gerhana (40–60 di antaranya adalah gerhana sentral). Setiap siklus diawali
dengan gerhana sebagian di dekat kawasan kutub, lalu bergeser perlahan-lahan diikuti
serangkaian gerhana total atau cincin, dan berakhir di kutub yang berlawanan dengan gerhana
sebagian.

PPGDJ PGSD Abi Talib 14

Anda mungkin juga menyukai