DISUSUN OLEH:
ATHIRA 1907101010111
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
2019/2020
KATA PENGANTAR
Puja dan puji syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan
rahmat, taufik, hidayah, serta inayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah
yang berjudul “Manusia dan Lingkungan”.
Teriring ucapan terima kasih kepada Bapak Basri selaku pembimbing kami dalam
pembelajaran mata kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar dan kepada semua pihak yang telah memberikan
bantuan serta motivasi kepada kami dalam menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak terdapat kekurangan dan masih jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik serta saran yang bersifat membangun guna perbaikan dan
peningkatan kualitas makalah di masa yang akan datang dari pembabaca adalah sangat berharga bagi
kami.
Demikian makalah ini kami susun, semoga bisa bermanfaat bagi kita semua serta menjadi
tambahan referensi bagi penyusunan makalah dengan tema yang senada di waktu yang akan datang.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
3.1 Kesimpulan 11
3.2 Saran 11
PENDAHULUAN
1
Rumusan masalah B A
dalam penelitian ini
adalah sebagai A S
berikut:
B A
1. Apa hakikat
manusia sebagai
N
obyek dan subyek
lingkungan?
I
2. Apa hubungan
antara manusia
I T
dan lingkungan?
3. Apa dampak E
pertambahan dan
pertumbuhan L O
penduduk
terhadap
A R
lingkungan?
N I
1.3 Tujuan
D
Tujuan dalam
penelitian ini adalah
sebagai berikut: Manusia adalah makhluk hidup ciptaan tuhan dengan
segala fungsi dan potensinya yang tunduk kepada aturan
1. Untuk mengetahui hukum alam, mengalami kelahiran, pertumbuhan,
hakikat manusia
perkembangan, mati, dan sete- rusnya, serta terkait dan
sebagai obyek dan
subyek berinteraksi dengan alam dan lingku-ngannya dalam sebuah
lingkungan hubungan timbal balik positif maupun negatif.
2. Untuk mengetahui Manusia adalah makhluk yang terbukti berteknologi
hubungan antara tinggi. Ini karena manusia memiliki perbandingan massa otak
manusia dan dengan massa tubuh terbesar diantara semua makhluk yang
lingkungan. ada di bumi. Walaupun ini bukanlah pengukuran yang
3. Untuk mengetahui mutlak, namun perban-dingan massa otak dengan tubuh
dampak manusia memang memberikan petunjuk dari segi intelektual
pertambahan dan
relatif.
pertumbuhan
penduduk Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda dari
terhadap segi biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara
lingkungan. campuran. Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai
an Homo sapiens (Bahasa Latin yang berarti "manusia yang
Lingk tahu"), sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang
ungan dilengkapi otak berke-mampuan tinggi. Dalam hal
kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsep jiwa
2.1 M 2.1.1 Defini yang bervariasi yang, dalam agama, dimengerti dalam
a si hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk
n Manu
hidup; dalam mitos, mereka juga seringkali dibandingkan
u sia
dengan ras lain. Dalam antropologi kebudayaan, mereka
s
dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasanya, organisasi
i
mereka dalam masyarakat majemuk serta perkembangan
a
teknologinya, dan terutama berdasarkan kemampuannya
d untuk membentuk kelompok, dan lembaga untuk dukungan
2
satu sama lain serta lingkungan memiliki daya dukung, yaitu kemampuan
pertolongan. lingkungan untuk mendukung kehidupan manusia dan
makhluk hidup lainnya.
2.1.2 Definisi Sering kali lingkungan yang terdiri dari sesama
Lingkungan manusia disebut juga sebagai lingkungan sosial. Lingkungan
sosial inilah yang membentuk sistem pergaulan yang besar
Lingkungan
peranannya dalam membentuk kepribadian seseorang.
adalah kombinasi antara
Kehidupan manusia tidak bisa dipisahkan dari
kondisi fisik yang
lingkungannya. Baik lingkungan alam maupun lingkungan
mencakup keadaan
sosial. Kita bernapas memerlukan udara dari lingkungan
sumber daya alam seperti
sekitar. Kita makan, minum, menjaga kesehatan, semuanya
tanah, air, energi surya,
memerlukan lingkungan. Pengertian lain dari lingkungan
mineral, serta flora dan
adalah segala sesuatu yang ada disekitar manusia yang
fauna yang tumbuh di
memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik
atas tanah maupun di
langsung maupun tidak langsung.
dalam lautan, dengan
Lingkungan bisa dibedakan menjadi lingkungan biotik
kelembagaan yang
dan abiotik. Jika kalian berada di sekolah, lingkungan
meliputi ciptaan manusia
biotiknya berupa teman-teman sekolah, bapak ibu guru serta
seperti keputusan
karyawan, dan
bagaimana menggunakan
lingkungan fisik tersebut.
Lingkungan juga dapat
diartikan menjadi segala
sesuatu yang ada di
sekitar manusia dan
mempengaruhi
perkembangan
kehidupan manusia.
Lingkungan
adalah suatu media
dimana makhuk hidup
tinggal, mencari
penghidupannya, dan
memiliki karakter serta
fungsi yang khas yang
mana terkait secara
timbal balik dengan
keberadaan makhluk
hidup yang
menempatinya, terutama
manusia yang memiliki
peranan yang lebih
kompleks dan rill. Segala
yang ada pada
lingkungan dapat
dimanfaatankan oleh
manusia untuk
mencukupi kebutuhan
hidup manusia, karena
3
semua orang yang ada di sekolah, juga berbagai jenis tumbuhan yang ada di kebun sekolah serta
hewan-hewan yang ada disekitarnya. Adapun lingkungan abiotik berupa udara, meja kursi, papan
tulis, gedung sekolah, dan berbagai macam benda mati yang ada disekitar.
1) Lingkungan Sosial
Perhatikanlah lingkungan sekitar. Di rumah, kita akan melihat adik, kakak, dan orang tua. Di
sekolah kita dapat melihat tetangga, pedagang yang lewat, dan lain-lain. Semua itu adalah lingkungan
sosial di sekitar kita. Jadi, lingkungan sosial adalah manusia, baik secara individu atau perorangan,
maupun kelompok yang ada diluar diri kita seperti keluarga, teman, para tetangga, penduduk
sekampung sampai manusia antarbangsa yang berpengaruh terhadap perubahan dan perkembangan
kehidupan kita.
Lingkungan sosial bukan merupakan suatu gejala yang terjadi secara kebetulan, melainkan
karena adanya hubungan timbal balik antar anggotanya, baik dalam bentuk antarindividu,
antarkelompok, maupun antara individu dengan kelompok. Bentuk kehidupan bersama yang
didalamnya terdapat hubungan antarkomponen manusia itulah yang kita kenal dengan istilah
masyarakat.
Dalam lingkungan sosial terjadi interaksi sosial. Interaksi sosial adalah suatu hubungan antara
dua orang atau lebih yang dalam hubungan tersebut perilaku atau tindakan seseorang akan
mempengaruhi, mengubah, atau memperbaiki perilaku atau tindakan seseorang akan mempengaruhi,
mengubah, atau memperbaiki perilaku atau tindakan individu yang lain atau sebaliknya.
Interaksi sosial merupakan proses sosial yang dapat bersifat mendekatkan maupun
merenggangkan. Tahapan yang mendekatkan diawali dari memulai (initiating), menjajaki
(experimenting), meningkatkan (intensifying), menyatu padukan (integrating), dan mempertalikan
(bonding). Contoh: saat kita mulai masuk sekolah, kemudian menjajaki hubungan dengan orang lain,
saling berkenalan dan bercerita. Hasil penjajakan dapat menjadi dasar untuk memutuskan apakah
hubungan akan ditingkatkan atau tidak dilanjutkan. Karena hubungan sudah semakin meningkat,
biasanya muncul adanya perasaan yang sama atau menyatu untuk kemudian menjalin tali
persahabatan.
Pada tahap merenggangkan, dimulai dari tahap membeda-bedakan (differentiating), membatasi
(circumscribing), menahan (stagnating), menghindari (avoiding), dan memutuskan (terminating).
Contoh: diantara dua orang yang dulunya selalu bersama, mulai melakukan kegiatan sendiri-sendiri.
Karena sering tidak bersama lagi, pembicaraan mereka pun mulai dibatasi, ego sangat dimunculkan
daripada kebersamaan, antar individu mulai saling menahan, sehingga tidak terjadi lagi komunikasi.
Hubungan lebih mengarah pada terjadinya konflik, sehingga walau ada komunikasi hanya dilakukan
secara terpaksa. Akhirnya, mereka saling menghindar agar tidak menyulut konflik lebih jauh atau
mungkin berada pada tahapan pemutusan hubungan.
Dalam interaksi sosial terdapat sejumlah faktor yang mempengaruhinya. Adapun faktor-faktor
yang mempengaruhi terjadinya interkasi sosial, yaitu :
a. Imitasi, yaitu meniru perilaku dan tindakan orang lain. Proses imitasi dapat berarti positif,
yaitu untuk mempertahankan norma dan nilai yang berlaku di masyarakat. Dapat pula berarti
nengatif, yaitu meniru perbuatan-perbuatan yang tidak baik dan menyimpang dari nilai dan
norma.
b. Sugesti, yaitu suatu proses dimana seorang individu menerima suatu cara penglihatan atau
pedoman tingkah laku dari orang lain tanpa kritik terlebih dahulu, misalnya: seorang siswa
tidak sekolah, karena diajak temannya bermain. Peniruan dalam sugesti dilakukan dengan
memberikan pandangan atau dari sikap dirinya,kemudian diterima orang lain atau sebaliknya.
c. Identifikasi, yaitu mempersamakan dirinya dengan orang lain. Bagi seorang anak laki-laki
akan mengidentifikasi dirinya dengan ayah, begitu juga anak perempuan dengan ibunya.
Anak remaja mengidentifikasikan dirinya dengan tokoh tertentu sebagai idolanya. Dengan
demikian, identifikasi lebih mendalam dibanding dengan sugesti atau imitasi.
d. Simpati, yaitu perasaan tertariknya seseorang terhadap orang lain. Simpati timbul tidak atas
dasar logis rasional, melainkan berdasarkan penilaian perasaan semata-mata. Misalnya:
seorang anak membantu orang tua menyebrang jalan, padahal ia sendiri sudah terlambat
datang kesekolah
Dalam interaksi sosial terjadi interaksi antarkomponen masyarakat. Dalam peristiwa tersebut
tidak selamanya berjalan lancar dan harmonis. Karena itu, perlu aturan-aturan yang dapat menjaga
hubungan tersebut,agar terhindar dari segala bentuk penyimpangan dan masalah sosial. Dalam
lingkungan sosial terdapat nilai dan norma yang mengatur hubungan antarkomponen tersebut agar
lingkungan sosial dapat terjaga dan terpelihara dari berbagai masalah dan perilaku menyimpang yang
dilakukan oleh anggota masyarakatnya.
Nilai merupakan sesuatu yang sangat dihargai dan dijunjung tinggi oleh masyarakat. Dengan
nilai, masyarakat memiliki pedoman tentang apa yang dianggap baik atau benar dan buruk atau salah
bagi kehidupan. Misalnya, menolong adalah perbuatan yang baik dan dianjurkan, sedangkan mencuri
adalah perbuatan buruk dan dilarang. Seringkali lingkungan yang terdiri dari sesama manusia disebut
juga sebagai lingkungan sosial. Lingkungan sosial inilah yang membentuk sistem pergaulan yang
besar peranannya dalam membentuk kepribadian seseorang.
Ada dua jenis proses sosial yang muncul akibat adanya interaksi sosial, yaitu proses yang
mengarah pada terwujudnya persatuan dan integrasi sosial (asosiatif) dan proses oposisi yang berarti
cara berjuang untuk melawan seseorang atau kelompok untu mencapai tujuan tertentu (disosiatif).
Diantara kedua proses sosial tersebut, asosiatif merupakan bentuk interaksi yang akan mendorong
terciptanya pola keteraturan sosial. Bentuk-bentuk asosiatif merupakan bentuk-bentuk sikap positif
anggota masyarakat terhadap lingkungan sosialnya. Bentuk-bentuk asosiatif adalah sebagai berikut:
a. Kerja sama
Kerja sama atau kooperasi (cooperation) adalah jaringan interaksi antara orang perorangan atau
kelompok yang berusaha bersama untuk mencapai tujuan bersama. Contoh: warga melakukan kerja
bakti membersihkan lingkungan karena sama-sama menyadari manfaat lingkungan yang bersih.
b. Akomodasi
Akomodasi (accomodation) dalam sosiologi memiliki dua pengertian yaitu menggambarkan
suatu keadaan dan proses. Akomodasi yang menggambarkan suatu keadaan berarti adanya
keseimbangan interaksi sosial yang berkaitan dengan norma dan nilai sosial yang berlaku.
c. Asimilasi
Asimilasi (assimilation) berarti proses penyesuaian sifat-sifat asli dimiliki dengan sifat-sifat
lingkungan sekitar.
d. Akulturasi
Akulturasi (acculturation) adalah berpadunya unsur-unsur kebudayaan yang berbeda dan
membentuk suatu kebudayaan baru, tanpa menghilangkan kepribadian kebudayaan aslinya. Contoh:
candi borobudur merupakan perpaduan kebudayaan India dengan kebudayaan Indonesia; musik
Melayu bertemu dengan musik Spanyol menghasilkan musik keroncong.
2) Lingkungan Biofisik
Disekitar kit terdapat tanah, batuan, air, dan udara serta tentu saja makhluk hidup berupa
tanaman maupun hewan. Lingkungan tersebut lingkungan fisik atau biofisik yang hampir sama
artinya dengan sumberdaya alam.
Tanah, air, udara dan tumbuhan serta hewan mempengaruhi kehidupan kita dan kita pun
mempengaruhi proses-proses yang terjadi dalam lingkungan fisik kita. Selain dipengaruhi, manusia
juga mempengaruhi lingkungannya. Pembukaan hutan untuk dijadikan lahan pertanian akan
memperbesar tingkat pengikisan atau erosi. Jadi, lingkungan biofisik adalah segala sesuatu yang
bersifat fisik dilingkungan kita yang mempengaruhi kehidupan kita. Secara garis besar lingkungan
biofisik tersebut adalah tanah, air, udara, batuan, dan tumbuhan serta hewan.
a. Tanah
Tanah merupakan sumber kehidupan bagi manusia dan makhluk hidup lainnya. Berbagai jenis
tumbuhan sangat tergantung pada tanah,sehingga pertumbuhannya akan banyak ditentukan oleh
kondisi tanah . Tumbuhan tersebut pada gilirannya menjadi bahan makanan bagi manusi dan hewan,
sehingga pada dasarnya semua makhluk hidup tergantung pada keberadaan tanah.
Walaupun tanah memiliki manfaat yang sangat besar, seringkali manusia kurang berupaya
untuk memelihara dan menjaganya dari kerusakan. Akibatnya tanah-tanah yang tadinya subur
berubah menjadi menjadi kurang subur,bahkan rusak dan ditinggalkan begitu saja. Dampaknya tentu
saja sangat merugikan manusia itu sendiri karena kehilangan sumberdaya yang amat berharga.
b. Air
Keberadaan air sangat vital dalam menyokong kehidupan didalamnya. Tanpa adanya air, maka
makhluk hidup tidak mungkin hidup dan berkembangbiak. Itulah sebabnya sampai saat ini, bumi
merupakan satu-satunya planet yang dapat ditempati oleh manusia dan makhluk hidup lainnya. Semua
keperluan hidup manusia, terutama air, disediakan untuk memenuhi kebutuhan manusia.
c. Udara
Di lingkungan sekitar kita terdapat udara terus menerus kita hirup. Manusia sangat tergantung
pada udara.Andai saja udara yang kita hirup adalah udara yang telah tercemar, maka kesehatan kita
tentu akan terganggu. Oksigen sangat penting untuk mendukung kehidupan makhluk dan terjadinya
proses pembakaran. Udara juga melindungi bumi dari radiasi berbahaya yang berasal dari ruang
angkasa
d. Tumbuhan dan Hewan
Di lingkungan sekitar kita juga terdapat berbagai jenis tumbuhan dan hewan. Manusia tidak
dapat melangsungkan kehidupannya tanpa tumbuhan dan hewan, tetapi tumbuhan dan hewan dapat
melangsungkan kehidupannya tanpa manusia. Hal tersebut terjadi ketika dulu sebelum ada manusia,
tumbuhan dan hewan mampu hidup dengan baik.
Walaupun kehidupan dan kelangsungan hidup manusia sangat terkait dengan tumbuhan dan
hewan, tapi manusia sulit untuk menjaga kelestarian fungsinya. Tumbuhan dan hewan hanya diambil
manfaatnya, tetapi habitat seringkali dirusak. Akibatnya fungsi tumbuhan dan hewan dalam
mendukung kehidupan manusia semakin menurun.
Komponen utama pengelolaan adaptif sumber daya alam adalah sistem masyarakat, sistem
lingkungan, dan sistem kebudayaan sebagai satu kesatuan utuh yang tidak terpisahkan satu dengan
yang lainnya. Masyarakat tidak terlepas dari lingkungan dimana dia tinggal, terdapat hubungan sistem
budaya membentuk tipologi masyarakat berdasarkan klasifikasi-klasifikasi karakteristik lingkungan.
Masalah lingkungan yang utama menurut Emil Salim (Slamet Prawirohartono, 1991: 188)
adalah ledakan penduduk dan perkembangan teknologi. Kedua masalah tersebut secara langsung
berhubungan dengan manusia. Ledakan penduduk timbul karena manusia yang terus aktif
bereproduksi, sedangkan perkembangan teknologi bersumber dari peningkatan kapasitas kemampuan
berfikir dan pengembangan metode positif pada diri manusia. Oleh Sugeng Martopo (1995:1)
berdasarkan pada pendapat Zen juga ditegaskan pendapat yang hampir senada, yaitu bahwa masalah
lingkungan timbuh karena: dinamika penduduk, pemanfaatan pengelolaan sumber daya yang kurang
bijaksana, kurang terkendalinya pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi maju, dampak negatif
yang sering timbul dari kemajuan ekonomi yang seharusnya positif, dan benturan tata ruang.
Pola kehidupan manusia memang mengalami suatu revolusi besar-besaran ketika dihadapkan
pada kenyataan semakin meningkatnya populasi jumlah manusia dan juga perkembangan teknologi
yang dapat digunakan untuk menunjang kehidupan. Pola hidup tersebut sebagian diantaranya ada
yang kurang selaras dengan lingkungan alam sehingga menghasilkan krisis lingkungan. Perubahan
pola kehidupan antara lain: meningkatnya jumlah penggunaan kendaraan bermotor yang
membutuhkan bahan bakar minyak, meningkatnya penggunaan energi listrik akibat alat-alat yang
perlu diaktifkan dengan tenaga tersebut; berubahnya pola makan dari teknik pengolahan tradisional
menjadi menggunakan alat modem yang lebih hemat waktu; dan digunakannya traktor serta mesin
dalam usaha pertanian. Perubahan pola yang diberikan tersebut hanyalah beberapa contoh. Krisis
lingkungan turut dipengaruhi oleh perubahan pola dan gaya hidup tersebut.
Hari Kependudukan Dunia yang jatuh pada tanggal 11 Juli dan dengan populasi penduduk
yang terus-menerus meningkat setiap tahunnya. Data Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bahwa
jumlah penduduk dunia ditahun 2017 tercatat 7,6 miliar dan akan meningkat menjadi 8,6 milyar pada
tahun 2030, 9,8 miliar pada tahun 2050. Data The Spectator Index di tahun 2018 dari 20 negara
dengan penduduk terbanyak di urutan pertama yaitu China jumlah penduduk 1,4 milyar jiwa, India
jumlah penduduk 1,33 miliar jiwa, Amerika Serikat jumlah penduduk 328 juta jiwa dan Indonesia
memiliki populasi penduduk sebesar 265 juta jiwa dengan penduduk terbanyak nomor empat di dunia.
Berdasarkan data Worldometers, Indonesia di tahun 2019 jumlah penduduk mencapai 269 juta jiwa
atau 3,49% dari total populasi dunia.
3.1 Kesimpulan
Manusia dan lingkungan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, mereka saling
berinteraksi satu sama lain dan saling memberikan dampak yang sangat bersar terhadap keduannya.
Manusia dapat mempengaruhi lingkungan karena manusia makhluk dominan di muka bumi ini
sehingga seluruh kegiatan manusia akan mengakibatkan perubahan lingkungan disekitarnya. Manusia
sedikit demi sedikit mulai menye-suaikan diri pada alam lingkungan hidupnya maupun komunitas
biologis di tempat mereka hidup. Perubahan alam lingkungan hidup manusia tampak jelas di kota-
kota, dibanding dengan pelosok dimana penduduknya masih sedikit dan primitif.
Perubahan alam lingkungan hidup manusia akan berpengaruh baik secara positif ataupun
negatif. Berpengaruh bagi manusia karena manusia mendapatkan keuntungan dari perubahan tersebut,
dan berpengaruh tidak baik karena dapat dapat mengurangi kemampuan alam lingkungan hidupnya
untuk menyokong kehidupannya. Pengaruh – pengaruh yang ditimbulkan oleh manusia terhadap alam
harus tetap memperhatikan keseimbangan lingkungan, agar tetap dapat menyokonng penghidupan
manusia dan makhluk hidup lainnya.
3.2 Saran
Berbagai upaya untuk tetap menjaga lingkungan yang dapat dilakukan manusia yaitu manusia
perlu mengambil kebijakan yang tepat terhadap lingkungan sebagai usaha maupun upaya untuk tetap
memperoleh efesiensi pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan. Dengan meningkatkan
kesadaran sesama terhadap pentingnya menjaga lingkungan dan tetap melakukan pembenahan baik
terhadap diri sendiri maupun lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA
Setadi, M. Elly, dkk. 2006. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta: Kencana Prenada Media.
http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._GEOGRAFI/197106041999031-
IWAN_SETIAWAN/Manusia_dan_lingkungan.pdf (diakses pada 24 Maret 2020).
http://kulpulan-materi.blogspot.co.id/2012/05/manusia-dan-lingkungan.html (diakses pada 24 Maret
2020).
https://disdukcapil.pontianakkota.go.id/kependudukan-dan-lingkungan-hidup-ditulis-oleh-ersa-tri-
fitriasari (diakses pada 24 Maret 2020).
iii