Anda di halaman 1dari 17

Kelompok 1 :

Dela Zahra A12120164


Andi Alifya Petalolo A12120174
Salma Ristanti A12120169
Moh. Fadli A12120159
Menurut Gage (1984), belajar merupakan suatu proses di mana suatu
organisma berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman. Pakar lain
memberikan definisi tentang belajar, belajar adalah perubahan tingkah laku
yang relatif tetap yang diakibatkan oleh pengalaman dan latihan (Lyle E Bourne
Yr, 1976 : 99). Definisi ini memberikan penekanan bahwa belajar merupakan
upaya untuk mengubah tingkah laku. Belajar ditekankan bagaimana agar bisa
merubah perilaku. Dengan perubahan perilaku seseorang akan menjadi lebih
menguasai berbagai masalah dan bisa mencari solusi pemecahan
permasalahan.
Kesimpulan yang lebih rinci mengenai belajar sebagai berikut :
 1. Belajar pada hakikatnya selalu memiliki tujuan
 2. Suatu usaha yang disengaja. Belajar merupakan upaya sadar untuk
menuju perubahan perilaku yang lebih baik.
 3. Proses asasi dalam belajar adalah penyelidikan dan penemuan, bukan
ulangan semata.
 4. Perubahan dari hasil belajar diperoleh karena adanya pengalaman masa
lalu. Pengalaman menjadi dasar seseorang mendapatkan pemahaman, dan
keterampilan baru. Semakin banyak memiliki pengalaman semakin banyak
mendapatkan perubahan perilaku.
 5. Perubahan-perubahan yang didapat dari belajar bisa berupa perubahan
keterampilan, perubahan pengetahuan, dan perubahan sikap secara hierarki.
 6. Perubahan yang terjadi akibat dari belajar bersifat simultan. Belajar
merupakan suatu proses bukan merupakan tujuan. Karena belajar
merupakan proses maka tidak ada kata berhenti untuk belajar.
 7. Hasil belajar tidak hanya digunakan secara terbatas pada situasi tertentu,
tetapi dapat digunakan dalam situasi yang lain.
Definisi pembelajaran juga sangat beragam dan tergantung dari sudut
pandang mana para ahli mendefinisikannya. Menurut Trianto (2011 : 17),
pembelajaran merupakan produk interaksi berkelanjutan antara pengembangan
dan pengalaman hidup. Pembelajaran, lanjut Trianto, hakikatnya merupakan
usaha sadar dari seorang guru untuk membelajarkan siswanya (mengarahkan
interaksi siswa dengan sumber belajar lainnya) dalam rangka tujuan yang
diharapkan.
a. Kesimpulan tentang Pembelajaran
1. Pembelajaran merupakan hasil interaksi berkesinambungan antara
pengembangan dan pengalaman hidup.
2. Pada hakikatnya pembelajaran merupakan usaha sadar dari seorang
guru (orang dewasa) untuk membelajarkan siswanya dalam rangka tujuan yang
diharapkan.
3. Pembelajaran merupakan pemberdayaan peserta didik yang dilakukan
melalui interaksi perilaku pengajar dan perilaku peserta didik, baik di ruang
maupun di luar kelas.
4. Pembelajaran merupakan internalisasi tentang apa yang diajarkan,
sehingga tertanam dan berfungsi sebagai muatan nurani, yang dapat dihayati
dan dipraktekkan oleh peserta didik.
 5. Pembelajaran terjadi secara dua arah atau interkasi dua arah; di
mana antara keduanya terjadi komunikasi yang intens, dan terarah
untuk mencapai tujuan yang sudah direncanakan.
 6. Untuk sampai pada tujuan pembelajaran bisa didapat melalui
kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material,
fasilitas, dan perlengkapan.
 7. Pembelajaran merupakan prosedur yang saling memengaruhi
untuk mencapai tujuan pembelajaran.
 8. Proses pembelajaran terjadi ada tiga fase berupa informasi,
transformasi, dan evaluasi.
 Cara belajar merupakan kombinasi dari bagaimana menyerap,
mengatur, dan mengolah informasi. Rita Dunn mengemukakan
banyak variabel yang mempengaruhi cara belajar yang mencakup :
Faktor-faktor fisik, emosional sosiologis, dan lingkungan (DePorer,
2002: 110). Ada sementara orang yang merasa nyaman belajar
formal dengan duduk dikursi dan meja yang tertata rapi, ada orang
yang nyaman belajar dengan posisi tiduran.
Agar proses pembelajaran dapat berhasil dengan baik, seorang
pendidik harus mengenal karakteristik atau ciri-ciri siswa yang
dikelompokkan ke dalam tiga kategori, yaitu visual, audiorial dan
kinestik.
 1. Orang Visual yaitu oarang belajar dengan cara melihat. Tipikal
orang visual, akan lebih mudah menyerap maeri pembelajaran
dengan cara membaca.
 2. Orang Auditorial yaitu orang belajar dengan cara mendengar.
Orang auditorial akan leih cepat memahami suu permasalahan
dengan mendengarkan.
 3. Orang Kinestik yaitu orang yang belajar dengan cara bergerak,
bekerja, dan menyentuh. Tipe orang kinestik akan mudah
memahami suau permasalahan dengan cara praktek, menyentuh
langsung objek pembelajaran.
Tipikal Visual mengakses citra visual yang diciptakan maupun
diingat. Warna, hubungan ruang, potret mental dan gambar menonjol
pada tipikal manusia visual. Orang-orang visual memiliki ciri-ciri dalam
pembelajaran sebagai berikut :
1. Teratur
2. Memperhatikan segala sesuatu
3. Menjaga penampilan
4. Mengingat dengan gambar
5. Leboh suka membaca daripada dibacakan
6. Membutuhkan gambaran dan tujuan menyeluruh
7. Menangkap detail
8. Mengingat apa yang dilihat (Bobbi Deporter, 2001: 85).
Tipikal auditorial mengakses segala jenis bunyi dan kata
yang diciptakan maupun di ingat, Musik, nada, irama, dialog
internal, dan suara menonjol pada seseorang dengan tipikal
auditorial. Ciri ciri tipikal auditorial di antaranya sebagai berikut
 1. Perhatiannya mudah

 2. Berbicara dengan pola berirama

 3. Belajar dengan cara mendengarkan

 4. Menggerakan bibir/bersuara saat membaca.

 5. Berdialog secara inernal dan eksternal (Bobbi DePorter, 2001:


85)
Tipikal kinestik mengakses segala jenis gerak dan emosi
yang diciptakan maupun di ingat. Gerakan, koordinasi, irama
tanggapan emosioanl dan kenyamanan fisik menonjol pada tipikal
orang kinestik di antaranya sebagai berikut :
 1. Menyentuh orang dan berdiri berdekatan
 2. Banyak Bergerak
 3. Belajar dengan melakukan
 4. Menunjuk tulisan saat membaca
 5. Menanggapi secara fisik
 6. Mengingat sambil berjalan dan melihat (Bobbi DePorter,
2001: 85)
Belajar akan lebih berhasil bila bahan pelajaran sesuai
dengan kebutuhan dan mina siswa (S. Nasution 2005: 23)
Belajar akan lebih berhasil manakala muncul dari hati
sanubari individu. Belajar yang didorong oleh kemauan
secara internal akan lebih memberikan hasil daripada
karena dorongan dari luar.
Bentuk pemberian motivasi kepada peserta didik bisa
berupa harapam masa depan jika siswa menguasai suatu
ilmu atau pengetahuan. Katakanlah jika anak menguasai
penggunaan busur derjat dengan baik, maka kalau kelak
menjadi pilot akan mudah mengendalikan pesawat
terbang. Karena pesawat terbang diterbangkan dengan
menggunakan prinsip busur derajat. Aplikasi penggunaan
busur derajat dalam kehidupaan nyata bisa menumbuhkan
semangat siswa belajar matematika dengan sungguh-
sungguh.
 Guru sebagai motivator dalam pembelajaran perlu
memahami kondisi kejiwaan peserta didik. Guru yang
memahami kondisi kejiwaan peserta didik akan memberikan
perlakuan sesuai dengan keutuhan siswa. Memperhatikan
emosi siswa dapat membantu guru mempercepat
pembelajaran siswa. Memahami emosi siswa dapat membuat
pembelajaran lebih bermakna dan permanen. Penelitian otak
semakin menunjukan adanya hubungan anara keterlibatan
emosi, memori jangka panjang dan belajar.
 Prinsip-prinsip belajar dan pembelajaran
1. Prinsip kesiapan (Readiness)
Kesiapan belajar merupakan kondisi fisik-psikis (jasmani-mental)
yang memungkinkan subjek dapat melakukan proses belajar.
2. Prinsip motivasi (motivation)
Motivasi belajar merupakan motor penggerak yang mengaktifkan
peserta didik untuk melibatkan diri dalam kegiatan belajar-mengajar.
3. Prinsip perhatian
Dalam proses pembelajaran, perhatian merupakan faktor yang besar
pengaruhnya. Jika peserta didik mempunyai perhatian besar mengenai
apa yang disajikan atau dipelajari, maka ia dapat menerima dan memilih
stimulus yang dianggapnya relevan untuk diproses lebih lanjut.
4. Prinsip persepsi
Semua proses belajar dimulai dengan persepsi, yaitu setelah peserta
didik menerima stimulus atau suatu pola stimulus dari lingkungannya.
5. Prinsip retensi
Retensi adalah apa yang tertinggal dan dapat diingat kembali setelah
mempelajari sesuatu.
 a. Planing dalam pembelajaran adalah perencanaan
dosen/pengajar pembelajaran di kelas sebelum amsuk kelas.
 b. Fungsi organizing, yaitu dosen/guru harus mengelola
sumber daya yang mendukung sekaligus terkait dengan
proses pembelajaran agar mendukung pencapaian tujuan
pembelajaran. Termasuk pengelolaan dalam berbagai media
pembelajaran Yanga ada di sekeliling peserta didik.
 c. Setelah direncanakan,maka kegiatan selanjutnya adalah
melaksanakan (do). Untuk dapat melaksanakan pembelajaran
dengan baik, malas diperlakukan kompetensi pendidik
dalam membuka dan menutup pelajaran.
 d. Setelah pembelajaran dilaksanakan,maka perlu dievaluasi
(check) untuk mengetahui seberapa jauh perencanaan dapat
dilaksanakan agar tujuan tercapai. Hasil evaluasi selanjutnya
digunakan untuk perbaikan (review).
a. Tahap Persiapan
 Tahap persiapan adalah kegiatan yang dilakukan oleh
guru sebelum memulai mengajar. Pada tahap ini, guru
idealnya melakukan beberapa kegiatan, yaitu:
 1) Mengucap salam dan mengajak peserta didik untuk
mengucapkan doa sesuai dengan agama dan keyakinan
masing-masing;
 2) Memeriksa kondisi kelas, apakah ada kondisi yang
mengganggu, belum dibersihkan, terdapat gambargambar
miring, alat tulis berantakan dan sebagainya;
 3) Melakukan presensi siswa;
 4) Memeriksa apakah peserta didik sudah siap menerima
materi pelajaran, dan sudah tidak ada lagi barang-barang
tidak penting yang dipegang anak didik.
 b. Tahap pelaksanaan pembelajaran
 Pelaksanaan pembelajaran merupakan inti dari manajemen
kurikulum.Teori Belajar dan Pembelajaran merupakan kegiatan
mengajar yang sesungguhnya dilakukan oleh guru, dan sudah ada
interaksi langsung dengan anak didik mengenai pokok bahasan yang
diajarkan. Pelaksanaan pembelajaran tersebut terbagi 3 tahapan
kegiatan yaitu:
 Pendahuluan. Pada tahapan ini guru bisa memulai dengan
memberikan motivasi kepada peserta didik. Mengaitkan materi yang
akan diajarkan dengan materi lain atau mata pelajaran lainnya.
Kemudian dilanjutkan dengan mengarahkan perhatian anak didik
untuk masuk ke pokok bahasan.
 Tahapan inti, yaitu interaksi belajar mengajar yang terjadi di mana
selama guru dan anak didik membahas pokok bahasan yang menjadi
acara utama pada jam tersebut.
 Tahapan evaluasi, yaitu kegiatan yang dilakukan guru setelah selesai
pembahasan inti.
 Prinsip-prinsip Pembelajaran efektif
Pada pelaksanaan kegiatan belajar mengajar (KBM), seorang guru juga
harus memegang prinsip-prinsip pembelajaran yang efektif, yaitu:

Berpusat
pada anak Belajar Mengembangkan
didik dengan kemampuan Mengembangkan
melakukan sosial anak rasa ingin tahu,
didik/peserta imajinasi, dan
didik fitrah ber-Tuhan

Mengembangkan
Mengembangkan
kemampuan
keterampilan Menumbuhkan
menggunakan
memecahkan kesadaran
ilmu dan
masalah sebagai warga
teknologi
negara yang
baik

Belajar
sepanjang
hayat
Salah Satu pekerjaan yabg penting dalam menupayakan
proses penyelesaian yang sangat baik, oleh perencanaan yang
baik pula. Keefektifan dan keefesian proses pelaksanaan yang
dibutuhkan sebuah perencanaan yang tersusun secara baik
dan sistematis sehingga proses belajar mengajar (PBM) akan
lebih mendekati dan siswa menjadi lebih aktif dalam belajar.

 Proses belajar adalah tahapan perubahan perilaku


kognitif, afektif dan psikomotor yang terjadi dalam diri
siswa. Perubahan tersebut bersifat positif dalam arti yang
beroeriantasi ke arah yang lebih maju dari keadaan
sebelumnya.

 Adapun peran guru dalam proses belajar yaitu :


 • Guru sebagai Demonstator
 • Guru sebagai Pengelola Kelas
 • Guru Sebagai Mediator dan Fasiliator
 • Guru Sebagai Checker

Anda mungkin juga menyukai