Makalah Ini Dibuat untuk Memenuhi Tugas pada Mata Kuliah Kewirausahaan I
Dosen Pengampu:
Disusun Oleh
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kita dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada
waktunya. Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas dosen pada mata kuliah Kewirausahaan I. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan mengenai research and development.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Yulia Anggraini, selaku dosen
mata kuliah Kewirausahaan I yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami
tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini. Kami menyadari, makalah yang kami susun ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
Franky Slamet, Dasar-Dasar Kewirausahaan: Teori Dan Praktik. (Jakarta: PT. Indeks, 2016), 2.
2
Endang Widi Winarni, Teori Dan Praktik Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, PTK, R&D. (Jakarta:
Bumi Aksara, 2018), 2.
3
Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005), 24.
4
Irham Fahmi, Kewirausahaan: Teori, Kasus dan Solusi, (Bandung: CV. Alfabeta, 2014), 103.
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Research
5
Aris Slamet Widodo, Buku Ajar Kewirausahaan, (Yogyakarta: Jaring Inspiratif, 2012), 27.
6
Rusdiana, Kewirausahaan: Teori dan Praktik, (Bandung: Pustaka Setia, 2018), 17.
3
Pembahasan mengenai ciri-ciri keilmuan yang ada dalam cara ilmiah ialah
sebagai berikut:
1. Rasional
Kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal,
sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Sebuah pemikiran dapat dianggap
rasional jika dapat diterima secara akal sehat manusia, namun ketika suatu
pemikiran tidak dapat diterima oleh akal manusia maka ini disebut irasional. Disaat
suatu penelitian dinikmati oleh manusia khususnya masyarakat, maka artinya
research tersebut harus mengedepankan rasionalitas.
2. Empiris
Cara yang dilakukan itu didasarkan pada pengalaman atau sesuai dengan
yang terjadi saat penelitian, sehingga orang lain dapat mengetahui cara-cara yang
digunakan.
3. Sistematis
Proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah
tertentu yang sifatnya berurutan.7
7
Anita Roosmawarni, Kewirausahaan: Dasar dan Konsep, (Surabaya: Qiara Media, 2019), 14-15.
8
Hetty Karunia Tunjungsari, Dasar-Dasar Kewirausahaan, (Jakarta: Indeks, 2016), 44.
4
Metode ilmiah yang digunakan harus disesuaikan dengan bentuk penelitian
yang dilakukan, dengan tujuan agar hasil penelitiannya dapat memberikan solusi
untuk masalah yang sedang diteliti.9
9
Wastam Wahyu Hidayat, Pengantar Kewirausahaan, (Banyumas: Pena Persada, 2020), 115.
10
Anggri Puspita Sari, Kewirausahaan dan Bisnis Online, (Medan: Yayasan Kita Menulis), 2020),
29.
5
4. Menganalisis produk dari para pesaing11
E. Definisi Development
11
Ibid, 41.
12
https://m.mediaindonesia.com/opini/190481/industri-riset-dalam-era-ri-40, diakses pada 8
September 2022, pukul 21.21 WIB.
13
http://repository.uin-suska.ac.id/15367/7/7.%20BAB%20II_2018942ADN.pdf, diakses pada 8
September 2022, pukul 21.43 WIB.
6
Dalam konsep bisnis, pengembangan produk itu bersifat continue, artinya
sebuah produk yang diciptakan pasti mengalami kesalahan atau mempunyai
kekurangan, oleh karena itu biasanya akan dilakukan pengembangan terhadap suatu
produk sebagai usaha penyempurnaan. Dengan penyempurnaan yang secara terus
menerus dilakukan, maka perusahaan bisa mempertahankan kesetiaan konsumen
terhadap produk tersebut.14
14
https://www.topkarir.com/article/detail/mengenal-profesi-business-development-dan-
tanggung
jawabnya#:~:text=Business%20Development%20merupakan%20proses%20pembentukan,%3A%2
0pelanggan%2C%20pasar%20dan%20relasi, diakses pada 8 September 2022, pukul 21.57 WIB.
15
Buchari Alma, Op. Cit., 237.
7
perusahaan yang biasanya melakukan pelaporan sehubungan dengan kegiatan
penelitian dan pengembangan.16
Inovasi terjadi karena perasaan tidak puas terhadap kondisi dan situasi yang
ada serta adanya peluang untuk memperbaiki keadaan yang ada, inovasi harus
dijadikan sebagai suatu alat dan bukan tujuan, tujuan dari suatu inovasi adalah
perubahan atau perbaikan dari kondisi yang ada menjadi lebih baik, namun tidak
semua perubahan dapat dikatakan sebagai suatu inovasi.20 Karena dalam dunia
bisnis, ketika ingin menciptakan suatu produk maka setidaknya harus mengamati
produk yang sudah ada, kemudian tiru dan modifikasi atau memberikan sedikit
perubahan. Meniru disini bukan berarti sama persis dengan produk sebelumnya,
akan tetapi teliti dan pelajari dimana letak kelemahan-kelemahan dari produk
sebelumnya, serta lakukan modifikasi atau pengembangan lanjutan agar menjadi
lebih menarik. Disinilah antara wirausahawan dengan bagian research and
development biasanya akan timbul pengaruh, karena memang kegiatan penelitian
dan pengembangan adalah bagian dari tugas mereka, namun ide atau pemikiran dari
16
Hartini Vera, Biaya Riset Dan Pengembangan: Pengungkapan Biaya Riset Dan Pengembangan
Dalam Laporan Keuangan, 4-5.
17
Irham Fahmi, Kewirausahaan: Teori, Kasus dan Solusi, (Bandung: CV. Alfabeta, 2014), 108.
18
Aliminsyah dan Panji, Kamus Istilah Keuangan Dan Perbankan, (Bandung: Yrama Widya, 2003),
231.
19
Jay M. Smith dan K. Fred Sousen, Op. Cit., 254.
20
Irma Paramita Sofia, “Konstruksi Model Kewirausahaan Sosial (Social Entrepreneurship)
Sebagai Gagasan Inovasi Sosial Bagi Pembangunan Perekonomian”, (Jurnal Universitas
Pembangunan Jaya No. 2, 2015), 6.
8
pimpinan juga tidak kalah penting bahkan dapat mempengaruhi hasil akhir nanti.
Selain itu, semakin besarnya inovasi yang dilakukan maka akan semakin besar pula
kebutuhan dana yang diperlukan. Tentu saja hal ini juga memberikan pengaruh
terhadap wirausahawan atau pimpinan, karena kaitannya dengan jumlah biaya yang
dibutuhkan untuk melakukan penelitian dan pengembangan.21
1. Kasus
Bapak Andi adalah pengusaha sepatu dari Jawa Barat yang telah menjalani
bisnisnya selama 13 tahun. Beliau memiliki toko dan pabrik dengan jumlah
karyawan sebanyak 10 orang, baik yang ditoko maupun yang dipabrik. Usaha yang
dimiliki oleh Bapak Andi termasuk disukai oleh konsumen, terutama kualitas
sepatu dan sandal yang dinilai kuat dan tahan lama.
Saat ini Bapak Andi menginginkan usaha yang dimilikinya untuk diperluas
dengan jenis barang yang lebih variatif, seperti jaket, sarung tangan, dan rompi.
Bapak Andi tahu jika produk seperti ini sebenarnya sudah diproduksi oleh
perusahaan lain, akan tetapi Bapak Andi mempunyai optimisme yang tinggi
terhadap barang-barang buatannya.
Disisi lain, ternyata permasalahan mendasar yang dihadapi oleh Bapak Andi
antara lain, yaitu:
a. Kualitas sumber daya manusia khususnya kemampuan teknis dari para
karyawan masih sangat kurang. Mereka sangat bergantung pada arahan
dan bimbingan dari Bapak Andi.
b. Kondisi keuangan belum menunjukkan jumlah cadangan yang benar-
benar mencukupi, sehingga harus dilihat sumber dana untuk memenuhi
jika dilakukan penambahan jenis produk.
2. Solusi
Berdasarkan kasus tersebut, maka ada beberapa solusi yang dapat dilakukan
oleh Bapak Andi, seperti dengan melakukan riset terlebih dahulu, yaitu meihat
21
Irham Fahmi, Kewirausahaan: Teori, Kasus dan Solusi, (Bandung: CV. Alfabeta, 2014), 111-112.
9
bagaimana kondisi pasar terkait dengan permintaan konsumen terhadap produk
tersebut dan bagaimana kualitas produk yang telah dihasilkan oleh perusahaan lain
selama ini, seperti kekurangan dan kelebihan produk tersebut.
Dengan kondisi dana yang belum mencukupi, maka sebaiknya
pengembangan produk baru melihat pada skala prioritas yaitu berdasarkan produk
apa yang paling laku terjual dipasaran. Seperti misalnya jaket yang lebih diminati,
maka produksi jaket dilakukan lebih dulu dan untuk yang lainnya sebaiknya ditunda
terlebih dahulu. Karena jika produk lain juga ikut diproduksi, maka penjualan
belum tentu bagus dan ini berpengaruh pada perolehan keuntungan.
Untuk menghasilkan produk dengan kualitas yang baik dan dapat bersaing
dipasaran, maka penggunaan teknologi modern juga diperlukan. Seperti pada
kualitas pewarnaan, jahitan yang rapi dan lain sebagainya. Untuk meningkatkan
kualitas sumber daya manusia, maka perlu adanya pelatihan dan bimbingan agar
karyawan menjadi terampil. Termasuk melakukan kerjasama dengan mitra bisnis
agar diberikan pelatihan dalam bidang pembuatan jaket, sarung tangan dan rompi.
Dengan kualitas kerja dan sumber daya manusia yang baik, maka karyawan yang
berkualitas akan dapat diciptakan.22
22
Ibid, 113-114.
10
BAB III
PENUTUP
11
DAFTAR PUSTAKA
Aliminsyah dan Panji. Kamus Istilah Keuangan Dan Perbankan. Bandung: Yrama
Widya, 2003.
Fahmi, Irham. Kewirausahaan: Teori, Kasus dan Solusi. Bandung: CV. Alfabeta,
2014.
Sari, Anggri Puspita. Kewirausahaan dan Bisnis Online. Medan: Yayasan Kita
Menulis, 2020.
Vera, Hartini. Biaya Riset Dan Pengembangan: Pengungkapan Biaya Riset Dan
Pengembangan Dalam Laporan Keuangan.
12
Winarni, Endang Widi. Teori Dan Praktik Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, PTK,
R&D. Jakarta: Bumi Aksara, 2018.
https://m.mediaindonesia.com/opini/190481/industri-riset-dalam-era-ri-40,
diakses pada 8 September 2022, pukul 21.21 WIB.
http://repository.uin-suska.ac.id/15367/7/7.%20BAB%20II_2018942ADN.pdf,
diakses pada 8 September 2022, pukul 21.43 WIB.
https://www.topkarir.com/article/detail/mengenal-profesi-business-development-
dan-tanggung
jawabnya#:~:text=Business%20Development%20merupakan%20proses%
20pembentukan,%3A%20pelanggan%2C%20pasar%20dan%20relasi,
diakses pada 8 September 2022, pukul 21.57 WIB.
13