Anda di halaman 1dari 19

Sesungguhnya setiap bidang ilmu itu memiliki sepuluh dasar pokok...

yaitu

definisi, tema, buah hasilnya


Jl.l4*u^ui^l 4Jimi AXuafl

penisbatan, keutamaannya, penemunya...namanya, asal pengembangannya, dan


hukumnya pembahasannya, sebahagian itu mencukupi sebagaian lainnya...dan
siapa saja yang bisa memenuhi keseluruhan tadi maka dia akan meraih kemuliaan
Definisi Aqidah
Etimologi (Bahasa)
Terminologi (istilah)
<$> al-„aqdu” yaitu ar-rabth (ikatan), <$> Yaitu perkara yang wajib dibenarkan
al-Ibraamal-ihkam (pengesahan), oleh hati dan jiwa menjadi tenteram
(penguatan), karenanya, sehingga menjadi suatu
<$> at-tawatstsuq (menjadi kokoh, kuat), kenyataan yang teguh dan kokoh,
<$> asy-syaddu biquwwah (pengikatan yang tidka tercampuri oleh keraguan
dan kebimbangan.
dengan kuat), ^-tamaas^£(pengokohan)
<$> dan al-itsbaatu (penetapan).
<e> Di antaranya juga mempunyai arti al-
yaqiin (keyakinan)
Aqidah Islamiyyah
Maknanya adalah keimanan yang pasti teguh dengan Rububiyyah Allah Ta’ala, Uluhiyyah-Nya, para
Rasul-Nya, hari Kiamat, takdir baik maupun buruk, semua yang terdapat dalam masalah yang ghaib,
pokok-pokok agama dan apa yang sudah disepakati oleh Salafush Shalih dengan ketundukkan yang bulat
kepada Allah Ta’ala baik dalam perintah-Nya, hukum-Nya maupun ketaatan kepada-Nya serta
meneladani Rasulullah shalallahu’alaihi wassalam.Jika disebutkan secara mutlak, maka yang dimaksud
adalah aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah, karena itulah pemahaman Islam yang telah diridhai oleh Allah
sebagai agama bagi hamba-Nya.

(Pengimplementasian Aqidah Islamiyah terbaik adalah aqidah tiga generasi pertama yang
dimuliakan yaitu generasi sahabat, Tabi’in dan orang yang mengikuti mereka dengan baik.)
Sinonim kata Aqidah
■ At-Tauhid: Dinamkan demikian karena ilmu aqidah bahasan pokoknya adalah mempelajari tentang keesaan Allah
taala dalam:Rububiyah,Uluhiyah,dan Asma wa Shifat.Dan para ulama menamai aqidah dengan hal ini
seperti:lmam Bukharifw 256H) dalam shahihnyaj bn u KKhuzaimah(w 311H) At-tauhid wa istbatshifat rabb,Ibnu
mandah (w 359H),Abdul Wahab At-tamimiy (1115) At-tauhid.
■ As-Sunnah: Karena makna ini menurut ulama aqidah artinya Islam dan mengikuti kepercayaan yang
benar.Penamaan aqidah dgn as-Sunnah seperti :Ahmad bin Hanbal dan Ibnu Abi Ashim.
■ Ushuluddiin: Karena aqidah adalah pokok dari aspek keilmuan yang lain.Para ulama yang menggunakan nama ini
diantaranya:Asy-Ari (W.324H),lbnu Batthah(W378H), AI-Baghdadi(W.429H).

■ Al-Fiqbul Akbar: Karena perkara paling agung dan besar dalam pembhasan hokum Islam adalah perkara
keimanan Istilah ini mulai dikenalpada abad ke-2 hijriyah dan ulama yang terkenal dengan penamaan ini adalah
Abu hanifah.
■ Asy-Syari’iah: Diantara ulama yang menamai aqidah dengan Ast-syariah:AI-Ajuri,dan Ibnu battah.
■ dan Al-Iman: Disebabkan Nabi Shallahu Alaihi wasallam menjawab pertanyaan Jibril tentang Iman yaitu rukun
iman yang 6.
Obyek / kaj ian ilmu Aqidah
Pembahasan ilmu akidah mencakup kandungan rukun Iman, yaitu:
1. Beriman dengan Allah 2. Beriman dengan para malaikat 3. Beriman dengan kitab-kitab-Nya 4.
Beriman dengan para Rasul-Nya 5. Beriman dengan hari akhir 6. Beriman dengan takdir yang baik
maupun yang buruk.
Hal tersebut seperti jawaban Nabi shallahu alaihi wasallam dalam hadist Jibril:

Beritahukan kepadaku tentang Iman.” Rasulullah shallallahu „ alaihi wa sallarn menjawab, “Engkau beriman
kepada Allah, kepada para Malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya, kepada para rasul- Nya, kepada hari Kiamat dan
kepada takdir yang baik maupun yang buruk. ’’(HR.Muslim)
Urgensi mempelajari ilmu Aqidah
Aqidah merupakan asas dasar Dienul Islam. Tidaklah berlebihan sebab syahadat Laa Ilaaha Illallah Muhammadur
Rasulullah merupakan rukun Islam yang pertama. Dan para rasul pertama kali menyeru kaumnya untuk membenahi
aqidah mereka. Sebab aqidah merupakan dasar pondasi seluruh amal ibadah dan perbuatan yang dilakukan. Tanpa
pembenahan aqidah amal menjadi tiada berguna. Allah Subhnahahu wa Ta"ala berfirman.

“Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka
kerjakan ” (Al-An"am : 88).

Dari ayat-ayat diatas dan beberapa ayat lainnya jelaslah bahwa urgensi aqidah
merupakan prioritas yang utama dan pertama dalam dakwah. Seruan dakwah
pertama kali adalah kepada pembenahan aqidah. Rasulullah Shallallahu alaihi wa
sallam bermukim di kota Mekkah setelah diangkat menjadi rasul selama tiga belas
tahun menyeru umat manusia kepada pembenahan aqidah, yakni kepada tauhid.
Tidaklah diturunkan kewajiban-kewajiban ibadah kecuali setelah beliau hijrah ke
Madinah. Memang benar, ibadah shalat diwajibkan ketika beliau berada di Makkah
sebelum hijrah, akan tetapi bukankah syariat-syariat lainnya diwajibkan atas beliau
setelah hijrah ke Madinah ? Hal itu menunjukkan bahwa amal ibadah itu baru
dituntut setelah pembenahan aqidah. Orang yang mengatakan “cukuplah nilai
keimanan tanpa memperhatikan perlu ambil peduli masalah aqidah” justru
bertentangan dengan nilai keimanan itu sendiri. Sebab keimanan itu akan sempurna
dengan memiliki aqidah yang benar dan lurus. Adapun jika aqidah belum benar,
maka tidak akan ada tersisa iman dan nilai agama sedikitpun.
Sumber ilmu AQidah

AVQur' an As-Sunnah Merupakan sumber pedoman ke-


Sebagai sumber Aqidah Firman Allah 3 dalam Islam dan dalam
Sumber kedua Aqidah Seperti
SWT yang diwahyukan kepada aqidah,banyak didapatkan dalam
halnya Al-Qur"an, As-Sunnah
Rasulullah melalui perantara malaikat perkara keimanan yang
adalah satu jenis wahyu yang merupakan hasil consensus para
Jibril. Di dalamnya Allah telah
datang dari Allah SWT walaupun shahabat dan Salafus shalih.Dan
menjelaskan segala sesuatu yang
telah dibutuhkan oleh hamba-Nya Lafadznya bukan dari Allah tapi tidaklah umat ini akan bersepakat
sebagai bekal kehidupan di dunia dan maknanya datang darinya. dalam kesesatan.
di akhirat. Ia merupakan petunjuk Ijma' /kesepkatan Ahli
bagi manusia.
SehanRr
Akal sehat perpecahan. Jadi
Islam mengaku
Akal mempunyai iposisi akal,dan
kedudukan tidak menafikan
dalam dalam
aqidah namun pengambilan
tidak bisa bebas hukum
berdiri sendiri, Fitrah manusia
harus berdiri
Setiap manusia
sejalan
dengan lahir dengan
syariat.Karena fitrah
hanya yang shahih untuk
bersandar pada menerima Islam
akal sebagai
mengakibatkan agamanya,
kerancuan
beraqidah dan adapun orang
tuanyalah yang
menjadikannya
Yahudi,Nashrani,
maupun agama
yang
lain. Allah taala
menjelaskannya
dalam Ar-Rum:
30,berkata Ibnu
Katsirrbahwa
fitrah seorang
manusia
semenjak
dilahirkan
mengakui
keesaan Allah
Taala
Peletak dasar ilmu Aqidah
Tidak diragukan lagi bahwa Aqidah atau Tauhid itu merupakan ajaran terpenting yang disyariatkan Allah kepada
para Nabi dan Rasul tidaklah diutus mereka kepada kaumnya kecuali untuk mendakwahkan tauhid.Firman-Nya:
U VI All V 4J Ajll VI 0* I I-M
“Dan Kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu, melainkan Kami wahyukan kepadanya bahwa tidak
ada Ilah (yang haq) melainkan Aku,maka sembahlah Aku olehmu sekalian” (QS. Al- Anbiya: 25)
Dari keterangan diatas dapat dipahami bahwa aqidah itu adalah ilmu yang tauqifi(paten) yang
langsung Allah letakkan kaidah dan pondasinya dan aqidah ada semenjak adanya agama Islam.Dahulu
ilmu ini belum dibukukan dan menjadi displin ilmu seperti sekarang,karena ketika dijumpai
permasalahan langsung ditanyakan kepada sang pembawa risalah Rasul shallahu alaihi
wasallam. Adapun penulisan ilmu aqidah pada fase berikutnya yaitu masa tabiin. Pada masa ini pula
mulai bermunculan sekte-sekte dalam ranah teologi Islam seperti
Qadariyah,Jabariyah,Mu"tazilah,Syiah,khawarij,dan yang lainnya.Setiap sekte memunculkan
pemikiran baru yang bertentangan dengan aqidah yang benar yang dibawa Rasul dan Shahabtnya,dan
menyebar luaskannya dalam bentuk tulisan-tulisan.Untuk menanggulani hal tersebut maka ulama
membuat bantahan sebagai arahan kepada umat agar tidak terbawa dalam pemikiran mereka.
Dikatakan para sejarawan bahwa yang pertama memulai
penulisan disiplin ilmu aqidah adalah imam Abu Hanifah pada
abad ke-2 Hijriyah melalui kitab yang dikenal dengan Fiqhul
Akbar akan tetapi menurut pendapat yang kuat kitab tersebut
tidak langsung ditulis beliau.Berikutnya ada Abul Hasan Al-
Asyari menulis Al-Maqalah Al-Islamiyyah berupa kumpulan
penelitian berkaitan dengan sekte yang menyimpang. Sebelum
mereka berdua sebenarnya ada Imam Ibnu wahab(W. 197H)
yang menulis permasalahan qadar.
Karakteristik AQidah Islamiyah
prinsip-prinsip dan rukun-rukun
Aqidah Tauqifiyah Aqidah Ghaibiyah keimanan dengan segala
konsekuensinya sebagai satu
Bahwa dalam beraqidah dan menurut Al-Qur"an dan As-
kesatuan yang tidak bisa dipisah-
memahamiaqidah islam, kita Sunnah ialah yang meliputi pisahkan satu sama lain.
wajib berhe nti dan membatasi semua yang ada di balik alam Sehingga seandainya ada seorang
diri pada batas-batas ketetapan nyata, yang tidak bisa ditangkap muslim yang mengingkari satu
wahyu Al-Qur"an dan As-Sunnah oleh kemampuan alami indra rukun saja maka dianggap belum
yang shaih saja. Kita tidak manusia, dan bahkan tidak beriman.
dibenarkan mengedepankan dan mampu dijangkau oleh penalaran
mendominankan peran penalaran akal dan logika.
akal dan logika dalam berakidah
dan memahami akidah islam.
Aqidah Syumuliyah
aqidah yang lengkap, sempurna,
,muatan dan esensi aqidah islam
menyeluruh, komprehensif dan
itu didominasi oleh keimanan
integral, yaitu aqidah dengan
kepada yang gahib.Yang makna yang mencakup dan
dimaksud degan istilah ghaib meliputi keseluruhan pokok,
Bersambung sanadnya Wudhuh wal bayan Selamat dari kebimbangan

Tidak dijumpai dalam aqidah Jelas dan tidak menimbulkan Aqidah Islam yang bersih tiada
kebimbangan karena selalu
ahlussunah kecuali merupakan keraguan,semakin seorang
mengikuti petunjuk yang
syariat yang Allah taala hamba berpegang kokoh pada jelas,kuatnya pertalian dalam
turunkan dan petunjuk dari pedoman agamanya maka megikutinya,dan beramal
dengannyaMaka tidak
Rasul shallahu alihi semakin bertambah
mengherankan apabila para ulama
wasallam.Yang mana kesemua imannya.berbeda dengan mutakalimin ruju kembali ke jalan
hal tersebut bersambung pengagung akal yang selau yang diridhai ini. Seperti Imam
Asyari dalam kitab Al-ibanah yang
sanadnya dan dapat diteliti meragukan segala hal,maka menyatakan dirinya kembali pada
keabsahannya dalam Al- didapati pada diri mereka ajaran yang benar dan
Qur"an maupun Al-Hadist. semakin tinggi keimanannya menanggalkan pemikiran yang
telah dia bangun sebelumnya.Imam
maka semakin jauh dari Al-Baqilani dalam Tamhidny^Kx-
agama. Razi,Al-juwainiy dan sebagainya.
Urgensi mempelajari ilmu aQidah
Asas agama Menyelamatkan dari
Optimisme
keyakinanyang menyimpang
Di atas keyakinan dasar inilah Sebab manusia yang di dalam
dibangun ajaran Islam lainnya, Sebab penyimpangan aqidah:
dirinya tertanam aqidah atau
yaitu syari"ah (hukum islam) dan □ Ghuluw keyakinan yang kuat, akan selalu
akhlaq (moral Islam). Oleh karena
itu, pengamalan ajaran Islam lainya □ Enggan belajar merasa optimis dan merasa akan
seperti shalat, puasa, haji, etika berhasil dalam segala usahanya.
□ Taashub
Islam (akhlak) dan seterusnya, Keyakinan ini didorong oleh
dapat diamalkan di atas keyakinan □ Taqlid buta keyakinan yang lain bahwa allah
dasar tersebut. Tanpa keyakinan sangat dekat padanya, bahkan
dasar, pengamalan ajaran agama □ Penyebran melalui media
selalu menyertainya dalam usaha
tidak akan memiliki makna apa-
apa. dan aktivitas-aktivitasnya.
Manusia yang Menumbuhkan Peningkatan Etos
bertanggung jawab Kedisiplinan Kerja
Hal ini secara fungsional Disiplin dimaksud, adalah Sebab seseorang yang
terwujud dengan adanya kepatuhan dan ketaatan dalam memilki keyakinan yang
keyakinan terhadap kehidupan mengikuti semua ketentuan dan tata
kelak di hari kemudian dan setiap
mantap akan selalu berupaya
tertib yang berlaku, termasuk
orang mempertanggungjawabkan hukum alam (sunnah Allah) dengan keras untuk keberhasilan
perbuatannya di dunia, Semua kesadaran dan tanggung jawab. kerjanya, sebagai bagian dari
ibadah yang kita laksanakan jika Akidah yang mantap akan mampu pemenuhan kataatanya pada
tanpa ada landasan aqidah maka menempatkan diri seseorang Allah
ibadah kita tersebut tidak akan sebagai makhluk berdisiplin tinggi
diterima. dalam kehidupannya.
Maraji:
- DR.Utsman Dhumaira,/Wac/Ma/ lidirasati Aqiadh Islamiyah
- Tafsir Al-Muyassar
- At Tauhid lis Shaffil Awwal Al -Aali
- Mujmal Ushul
-Abdullah bin Abdul Hamid Al-Atsari, Al-WajiizfiiAqiidatisSalafis
Shaa/ih
- IntisariAqidah Ah/usSunah waiJama'ah, terj. Farid bin
Muhammad Bathathy(Pustaka Imam Syafi'i, cet.I)
- Lisaanul Arab, Ibnu Manzhur
- Mu'jamul Wasiith

Anda mungkin juga menyukai