yaitu
(Pengimplementasian Aqidah Islamiyah terbaik adalah aqidah tiga generasi pertama yang
dimuliakan yaitu generasi sahabat, Tabi’in dan orang yang mengikuti mereka dengan baik.)
Sinonim kata Aqidah
■ At-Tauhid: Dinamkan demikian karena ilmu aqidah bahasan pokoknya adalah mempelajari tentang keesaan Allah
taala dalam:Rububiyah,Uluhiyah,dan Asma wa Shifat.Dan para ulama menamai aqidah dengan hal ini
seperti:lmam Bukharifw 256H) dalam shahihnyaj bn u KKhuzaimah(w 311H) At-tauhid wa istbatshifat rabb,Ibnu
mandah (w 359H),Abdul Wahab At-tamimiy (1115) At-tauhid.
■ As-Sunnah: Karena makna ini menurut ulama aqidah artinya Islam dan mengikuti kepercayaan yang
benar.Penamaan aqidah dgn as-Sunnah seperti :Ahmad bin Hanbal dan Ibnu Abi Ashim.
■ Ushuluddiin: Karena aqidah adalah pokok dari aspek keilmuan yang lain.Para ulama yang menggunakan nama ini
diantaranya:Asy-Ari (W.324H),lbnu Batthah(W378H), AI-Baghdadi(W.429H).
■ Al-Fiqbul Akbar: Karena perkara paling agung dan besar dalam pembhasan hokum Islam adalah perkara
keimanan Istilah ini mulai dikenalpada abad ke-2 hijriyah dan ulama yang terkenal dengan penamaan ini adalah
Abu hanifah.
■ Asy-Syari’iah: Diantara ulama yang menamai aqidah dengan Ast-syariah:AI-Ajuri,dan Ibnu battah.
■ dan Al-Iman: Disebabkan Nabi Shallahu Alaihi wasallam menjawab pertanyaan Jibril tentang Iman yaitu rukun
iman yang 6.
Obyek / kaj ian ilmu Aqidah
Pembahasan ilmu akidah mencakup kandungan rukun Iman, yaitu:
1. Beriman dengan Allah 2. Beriman dengan para malaikat 3. Beriman dengan kitab-kitab-Nya 4.
Beriman dengan para Rasul-Nya 5. Beriman dengan hari akhir 6. Beriman dengan takdir yang baik
maupun yang buruk.
Hal tersebut seperti jawaban Nabi shallahu alaihi wasallam dalam hadist Jibril:
Beritahukan kepadaku tentang Iman.” Rasulullah shallallahu „ alaihi wa sallarn menjawab, “Engkau beriman
kepada Allah, kepada para Malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya, kepada para rasul- Nya, kepada hari Kiamat dan
kepada takdir yang baik maupun yang buruk. ’’(HR.Muslim)
Urgensi mempelajari ilmu Aqidah
Aqidah merupakan asas dasar Dienul Islam. Tidaklah berlebihan sebab syahadat Laa Ilaaha Illallah Muhammadur
Rasulullah merupakan rukun Islam yang pertama. Dan para rasul pertama kali menyeru kaumnya untuk membenahi
aqidah mereka. Sebab aqidah merupakan dasar pondasi seluruh amal ibadah dan perbuatan yang dilakukan. Tanpa
pembenahan aqidah amal menjadi tiada berguna. Allah Subhnahahu wa Ta"ala berfirman.
“Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka
kerjakan ” (Al-An"am : 88).
Dari ayat-ayat diatas dan beberapa ayat lainnya jelaslah bahwa urgensi aqidah
merupakan prioritas yang utama dan pertama dalam dakwah. Seruan dakwah
pertama kali adalah kepada pembenahan aqidah. Rasulullah Shallallahu alaihi wa
sallam bermukim di kota Mekkah setelah diangkat menjadi rasul selama tiga belas
tahun menyeru umat manusia kepada pembenahan aqidah, yakni kepada tauhid.
Tidaklah diturunkan kewajiban-kewajiban ibadah kecuali setelah beliau hijrah ke
Madinah. Memang benar, ibadah shalat diwajibkan ketika beliau berada di Makkah
sebelum hijrah, akan tetapi bukankah syariat-syariat lainnya diwajibkan atas beliau
setelah hijrah ke Madinah ? Hal itu menunjukkan bahwa amal ibadah itu baru
dituntut setelah pembenahan aqidah. Orang yang mengatakan “cukuplah nilai
keimanan tanpa memperhatikan perlu ambil peduli masalah aqidah” justru
bertentangan dengan nilai keimanan itu sendiri. Sebab keimanan itu akan sempurna
dengan memiliki aqidah yang benar dan lurus. Adapun jika aqidah belum benar,
maka tidak akan ada tersisa iman dan nilai agama sedikitpun.
Sumber ilmu AQidah
Tidak dijumpai dalam aqidah Jelas dan tidak menimbulkan Aqidah Islam yang bersih tiada
kebimbangan karena selalu
ahlussunah kecuali merupakan keraguan,semakin seorang
mengikuti petunjuk yang
syariat yang Allah taala hamba berpegang kokoh pada jelas,kuatnya pertalian dalam
turunkan dan petunjuk dari pedoman agamanya maka megikutinya,dan beramal
dengannyaMaka tidak
Rasul shallahu alihi semakin bertambah
mengherankan apabila para ulama
wasallam.Yang mana kesemua imannya.berbeda dengan mutakalimin ruju kembali ke jalan
hal tersebut bersambung pengagung akal yang selau yang diridhai ini. Seperti Imam
Asyari dalam kitab Al-ibanah yang
sanadnya dan dapat diteliti meragukan segala hal,maka menyatakan dirinya kembali pada
keabsahannya dalam Al- didapati pada diri mereka ajaran yang benar dan
Qur"an maupun Al-Hadist. semakin tinggi keimanannya menanggalkan pemikiran yang
telah dia bangun sebelumnya.Imam
maka semakin jauh dari Al-Baqilani dalam Tamhidny^Kx-
agama. Razi,Al-juwainiy dan sebagainya.
Urgensi mempelajari ilmu aQidah
Asas agama Menyelamatkan dari
Optimisme
keyakinanyang menyimpang
Di atas keyakinan dasar inilah Sebab manusia yang di dalam
dibangun ajaran Islam lainnya, Sebab penyimpangan aqidah:
dirinya tertanam aqidah atau
yaitu syari"ah (hukum islam) dan □ Ghuluw keyakinan yang kuat, akan selalu
akhlaq (moral Islam). Oleh karena
itu, pengamalan ajaran Islam lainya □ Enggan belajar merasa optimis dan merasa akan
seperti shalat, puasa, haji, etika berhasil dalam segala usahanya.
□ Taashub
Islam (akhlak) dan seterusnya, Keyakinan ini didorong oleh
dapat diamalkan di atas keyakinan □ Taqlid buta keyakinan yang lain bahwa allah
dasar tersebut. Tanpa keyakinan sangat dekat padanya, bahkan
dasar, pengamalan ajaran agama □ Penyebran melalui media
selalu menyertainya dalam usaha
tidak akan memiliki makna apa-
apa. dan aktivitas-aktivitasnya.
Manusia yang Menumbuhkan Peningkatan Etos
bertanggung jawab Kedisiplinan Kerja
Hal ini secara fungsional Disiplin dimaksud, adalah Sebab seseorang yang
terwujud dengan adanya kepatuhan dan ketaatan dalam memilki keyakinan yang
keyakinan terhadap kehidupan mengikuti semua ketentuan dan tata
kelak di hari kemudian dan setiap
mantap akan selalu berupaya
tertib yang berlaku, termasuk
orang mempertanggungjawabkan hukum alam (sunnah Allah) dengan keras untuk keberhasilan
perbuatannya di dunia, Semua kesadaran dan tanggung jawab. kerjanya, sebagai bagian dari
ibadah yang kita laksanakan jika Akidah yang mantap akan mampu pemenuhan kataatanya pada
tanpa ada landasan aqidah maka menempatkan diri seseorang Allah
ibadah kita tersebut tidak akan sebagai makhluk berdisiplin tinggi
diterima. dalam kehidupannya.
Maraji:
- DR.Utsman Dhumaira,/Wac/Ma/ lidirasati Aqiadh Islamiyah
- Tafsir Al-Muyassar
- At Tauhid lis Shaffil Awwal Al -Aali
- Mujmal Ushul
-Abdullah bin Abdul Hamid Al-Atsari, Al-WajiizfiiAqiidatisSalafis
Shaa/ih
- IntisariAqidah Ah/usSunah waiJama'ah, terj. Farid bin
Muhammad Bathathy(Pustaka Imam Syafi'i, cet.I)
- Lisaanul Arab, Ibnu Manzhur
- Mu'jamul Wasiith