Anda di halaman 1dari 169

( Laporan Kegiatan Praktikum )

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM( PRAKTIKUM IPA DI SD


PDGK4107 )

TUTOR PEMBIMBING :
NIKMATUS SAHADAH M.Pd

IRVA MELIA AFTANTI

NIM : 858772897

UPBJJ UT MALANG)
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
LEMBAR DATA

DATA MAHASISWA

NAMA : IRVA MELIA AFTANTI


NIM/ID LAINNYA : 858772897
PROGRAM STUDI : PGSD – S1
NAMA SEKOLAH : UNIVERSITAS TERBUKA

DATA TUTOR (PGSD)/INSTRUKTUR (PGSM)

Nama(Gelar) : NIKMATUS SAHADAH M.Pd


Nip/Id :
Lainnya 19741025200642015
Instansi Asal : SMKN 1 GROGOL
Nomor Hp : 082139802228
Alamat :
Email nikmatussahadah2017@gmail.com
LAPORAN PENGESAHAN

Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Praktikum IPA di SD dalam bentuk
laporan yang dijadikan sebagai persyaratan tugas perkuliahan S1 PGSD UT pada UPBJJ Malang
sekaligus sebagai pengalaman praktis dan memberikan tambahan ilmu pengetahuan dengan cara
menyusun laporan yang baik dan benar.

Laporan ini disusun oleh :

Nama : Irva Melia Aftanti


NIM : 858772897
UPBJJ : Malang
Pokjar : Mastrip – Nganjuk

Laporan ini disetujui dan disahkan pada 04 Desember 2022

Yang mengesahkan,
Tutor Pembimbing

NIKMATUS SAHADAH, M.Pd


NIP. 197410252006042015
KATA PENGANTAR

Segala puja dan puji syukur kehadirat Allah Swt, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-
Nya kepada kita semua, sehingga penyusun dapat membuat laporan Praktikum IPA di SD.

Walaupun demikian, penyusun berusaha dengan semaksimal mungkin demi kesempurnaan


penyusunan laporan ini. Saran dan kritik yang sifatnya membangun begitu diharapkan oleh
penyusun demi kesempurnaan dalam penulisan laporan berikutnya.

Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan Laporan Praktikum IPA di SD ini, di antaranya:

1. Ibu Dr. Lilik Sulistyowati, M.Si, selaku Kepala UPBJJ-UT Malang


2. Ibu Nikmatus Sahadah M.pd, selaku tutor pembimbing Praktikum IPA di SD
yang telahmemberikan masukan, saran dan motivasi dalam menyusun laporan
ini.
3. Bapak H. Marjo, S.Pd., M.MPd,. selaku Ketua UT Pokjar Mastrip Nganjuk
4. Kedua orang tua yang selalu memberi dukungan dan semangat dalam menyusun laporan ini.
5. Teman-teman Pokjar Mastrip yang selalu mendukung terlaksananya kegiatan praktikum IPA.
Akhir kata, penyusun berharap laporan ini dapat digunakan sebagaimana mestinya dan
bermanfaat bagi kita semua. Saya ucapkan terima kasih banyak kepada semua pihak yang telah
membantu, Semoga Allah Swt membalas semua kebaikan. Aamiin.

Nganjuk, 4 Desember 2022

IRVA MELIA A

NIM. 858772897
SISTEMATIKA LAPORAN PRAKTIKUM IPA DAN SKOR
PER KOMPONEN PENILAIAN

LEMBAR DATA*

LEMBAR KESEDIAAN*

A. JUDUL PERCOBAAN
B. TUJUAN PERCOBAAN (SKOR ≤ 2)
C. ALAT DAN BAHAN (SKOR ≤ 2)
D. LANDASAN TEORI (SKOR ≤ 10)
E. PROSEDUR PERCOBAAN (SKOR ≤ 2)
F. HASIL PENGAMATAN (SKOR ≤ 30)
G. PERTANYAAN-PERTANYAAN (SKOR ≤ 15)
H. PEMBAHASAN (SKOR ≤ 15)
I. KESIMPULAN (SKOR ≤ 15)
J. DAFTAR PUSTAKA (SKOR ≤ 2)
K. KESULITAN YANG DIALAMI: SARAN DAN MASUKAN (skor ≤ 2)
L. FOTO/VIDEO PRAKTIKUM (SKOR ≤ 5)

*Lembar data dan Lembar Kesediaan tidak perlu ada di setiap LKP. Kedua lembar tersebuthanya
WAJIB ada di laporan seluruh praktikum/LKP.
MODUL 1

MAKHLUK HIDUP

1. KEGIATAN PRAKTIKUM 1
CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP

2. KEGIATAN PRAKTIKUM 2
SIMBIOSIS

3. KEGIATAN PRAKTIKUM 3
PERTUMBUHAN, PERKEMBANGAN, DAN
PERKEMBANGBIAKAN MAKHLUK HIDUP

NAMA : IRVA MELIA AFTANTI


NIM 858772897
KELAS : 7A – S1 PGSD
UPBJJ-UT : MALANG – POKJAR MASTRIP
LEMBAR KERJA(LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD
PDGK4107 MODUL 1
MAKHLUK HIDUP

NAMA : IRVA MELIA AFTANTI


NIM 858772897
UPBJJ : MALANG

KEGIATAN PRAKTIKUM 1: CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP

Ciri-ciri Uum Makhluk Hidup

A. TUJUAN PERCOBAAN
Mengamati ciri-ciri makhluk hidup yang ada disekitar lingkungan.

B. ALAT DAN BAHAN


1. Alat-alat tulis
2. Tabel pengamatan
3. Alam sekitar

C. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Menyiapkan alat- alat tulis dan tabel pengamatan yang diperlukan .
2. Keluar kelingkungan sekitar .
3. Tentukan lebih kurang 10 makhluk hidup (5 hewan dan 5 tumbuhan (yang anda kenal
namanya).
4. Catat namanya pada tabel pengamatan.
5. Amati ciri-ciri dari setiap makhluk hidup yang telah anda catat tersebut, dengan cermat.
6. Membubuhkan tanda (V) sesuai yang anda amati, pada tabel hasil pengamatan.

D. PERTANYAAN
1. Apakah tumbuhan memenuhi ciri-ciri gerak dan bereaksi terhadap rangsang?
2. Jelaskan persamaan dan perbedaan ciri kehidupan pada hewan dan tumbuhan?
Tabel 1.1
Hasil Pengamatan ciri - ciri makhluk hidup

No Nama Makhluk Ciri-ciri Makhluk Hidup


. Hidup 1 2 3 4 5
1. Kucing √ √ √ √ √
2. Ayam/itik √ √ √ √ √
3. Sapi √ √ √ √ √
4. Anjing √ √ √ √ √
5. Semut √ √ √ √ √
6. Pohon Mangga √ √ √ √ √
7. Lidah Buaya √ √ √ √ √
8. Pohon Nangka √ √ √ √ √
9. Pohon Pisang √ √ √ √ √
10. Bunga Anggrek √ √ √ √ √

*) KETERANGAN
1. bergerak dan bereaksi terhadap rangsang;
2. bernapas;
3. perlu makan (nutrisi);
4. tumbuh;
5. berkembang;

Gambar Hewan dan Tumbuhan

E. PEMBAHASAN
 Tumbuhan maupun hewan memiliki ciri-ciri yang sama yaitu bergerak dan bereaksi terhadap
rangsang, bernafas, perlu makan, tumbuh, dan berkembang.
 Tumbuhan melakukan gerak, akan tetapi tidak semua dapat diamati dengan jelas. Tumbuhan
yang mudah diamati geraknya yaitu daun putri malu dan gerak tidur berbunga kupu-kupu
menjelang senja hari.
 Semua tumbuhan melakukan gerak yaitu gerak tumbuh akar dan batang. Gerak lainnya yaitu
gerak reaksi terhadap rangsang misalnya gerak batang dan daun karena cahaya
mengikuti/mengarah ke matahari.
 Gerak pada hewan dan tumbuhan berbeda. Jika hewan dapat bergerak organ di tempat
maupun gerak berpindah tempat, maka gerak pada tumbuhan tidak menimbulkan
perpindahan tempat (kecuali tumbuhan bersel tunggal)
 Hewan dan tumbuhan sama-sama melakukan pernafasan. Pada tumbuhan oksigen masuk
melalui stomata dan lentisel (tumbuhan tidak punya organ khusus), sedangkan oksigen masuk
ke dalam tubuh hewan melalui organ pernafasan khusus.
 Hewan dan tumbuhan memerlukan makan dan air, hanya saja saja berbeda bentuk dan
prosesnya. Tumbuhan makan dengan melakukan fotosintesis, sedangkan hewan memakan
bentuk yang sudah jadi.
 Hewan dan tumbuhan sama-sama tumbuh dan berkembang, bertambah ukuran tinggi dan
besar maupun beratnya.

F. KESIMPULAN
Makhluk hidup memiliki ciri-ciri yang sama yaitu bergerak dan bereaksi terhadap rangsang,
bernafas, memerlukan makan, serta dapat tumbuh dan berkembang. Kelima ciri ini pasti melekat
pada makhluk hidup baik tumbuhan maupun hewan meskipun ada sedikit perbedaan misalnya
proses bergerak dan bernafas.

G. JAWABAN PERTANYAAN
1. Ya, tumbuhan juga bergerak dan bereaksi terhadap rangsang. Gerak tumbuhan yaitu
geraktaksis (gerak pindah tempat seluruh tubuh pada tumbuhan bersel satu), gerak nasti
(gerak sebagian tubuh, tidak ditentukan arah datangnya rangsang), gerak tropisme (gerak
sebagian tubuh, dipengaruhi arang datangnya rangsang).
2. Persamaan ciri kehidupan pada hewan dan tumbuhan yaitu bergerak dan bereaksi
terhadap rangsang, bernafas, memerlukan makan, serta dapat tumbuh dan berkembang
Perbedaan ciri kehidupan hewan dan tumbuhan:
 Tumbuhan :
a. Reaksi terhadap rangsang lambat/terbatas, umumnya menetap atau bergerak sebagian
tubuh.
b. Tidak memiliki alat pernafasan khusus, mengambil dan mengeluarkan gas secara pasif
c. Menyusun zat-zat makanan sendiri.
d. Tumbuh kembang berlangsung selama hidupnya, ada daerah tumbuh tertentu.
Bentuktubuh menyebar dan bercabang. Jumlah bagian tubuh tak tentu.
 Hewan :
a. Memiliki alat pernafasan khusus. Mengambil dan mengeluarkan gas secara pasif
b. Reaksi terhadap rangsang cepat, simultan, aktif dan dapat berpindah tempat
c. Makan makhluk hidup lain.
d. Tumbuh kembang terjadi dalam masa tertentu, serempak pada semua bagian tubuh.

Gerak Pada Tumbuhan

A. TUJUAN
a. Mengamati gerak seismonasti
b. Mengamati gerak niktinasi
c. Mengamati gerak geotropisme negatif pada tumbuhan

B. ALAT DAN BAHAN


a. Seismonasti dan Niktinasti
1. Tanaman putri malu dalam pot 1 buah
2. Kotak dari karton warna hitam atau kardus dilapisi kertas hitam 1 buah
3. Stop Watch atau jam tangan 1 buah
4. Alat-alat tulis dan penggaris
b. Geotropisme
1. Pot berukuran kecil 2 buah
2. Tanah yang subur secukupnya
3. Biji kacang merah secukupnya
4. Air secukupnya

C. CARA KERJA
a. Seismonasti
1. Menyediakan alat dan bahan yang diperlukan seperti pot yang berisi tanaman putri malu,
lembar kerja, alat-alat tulis, dan penggaris.
2. Menyiapkan tanaman putri malu yang sudah tumbuh segar didalam pot.
3. Meletakkan putri malu dalam pot tersebut diatas meja, beri sentuhan halus menggunakan
penggaris dan hitung berapa waktu yang dibutuhkan putri malu tersebut untuk menutup
daunnya menggunakan stop watch.
4. Mencatat hasil pengamatan pada Lembar Kerja.
5. Setelah daun putri malu kembali seperti semula, kemudian melakukan seperti kegiatan (3)
namun dengan sentuhan sedang. Begitu kemudian dilanjutkan dengan sentuhan hingga kasar
dan hitung waktu yang dibutuhkan.

b. Niktinasti
1. Menyediakan 2 pot tanaman putri malu (pot A dan pot B)
2. Pot A diletakkan pada tempat terbuka (mendapat cahaya), sedang pot B ditutup kotak karton
(gelap)
3. Pot B dibiarkan tertutup selama kurang lebih setengah jam. Kemudian membuka tutup kotak
karton dengan hati-hati (tidak sampai tersentuh tanamannya)
4. Mengamati apa yang terjadi pada daun putri malu pada kedua pot tersebut.
5. Mencatat hasil pengamatan pada lembar kerja/tabel pengamatan

c. Geotropisme
1. Menyediakan 2 pot (A dan B) yang sudah ditanami kacang merah
2. Meletakkan pot A tegak dan pot B rebah/horizontal
3. Melakukan pengamatan tiap pagi dan sore sampai sekitar 1 minggu
4. Mencatat hasil pengamatan pada lembar kerja

D. DASAR TEORI
Gerak Pada Tumbuhan
a. Taksis : pindah tempat seluruh tubuh dari tumbuhan. Tumbuhan bersel
b. Nasti : gerak sebagian tubuh tidak tergantung arah datangnya rangsang.
c. Tropisme : gerak sebagian tubuh dengan arah dipengaruhi datangnya rangsang.
① Tropisme Positif : arah gerak menuju datangnya rangsangan
② Tropisme negatif : arah gerak menjahui datangnya rangsangan

E. PENGAMATAN
1. Seismonasti dan Niktinasti
a. Pengamatan Seismonasti
Tabel 1.2
Hasil Pengamatan Seismonasti

No Jenis Sentuhan Reaksi Daun Ket


. Pada Putri Malu
1. Halus Dari pangkal daun ke Waktu cukup lama
ujung, hanya anak daun di
ujung saja yang mengatup
2. Sedang Seluruh daun mengatup Waktu agak cepat
3. Kasar Arah gerak daun dengan Waktu cepat
sentuhan kasar pada ujung
daun akan melipat dari
ujung hinga pangkal daun
dengan cepat

Gambar Praktik

b. Pengamatan Niktinasti

Tabel 1.3
Hasil Pengamatan Niktinasti

No Pot Putri Malu Reaksi Daun


Mula – mula 1/2 jam kemudian
1. Di letakkan di Membuka Tetap membuka
tempat terang
2. Di tutup dengan Membuka menutup
kotak karton
kedap cahaya

Gambar Praktik

Tabel 2.4
Hasil pengamatan geotropisme

Jenis Pengamatan hari ke keterangan


Pot
1 2 3 4 5 6 7
A - - - - - - - Batang tumbuh tegak

+ + + + + + +
B Batang membelok ke
atas arah matahari

Gambar Praktik

F. PEMBAHASAN
a. Seismonasti
Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan karena adanya rangsangan berupa getaran.Daun
putri malu akan menutup bila disentuh. Perlakuan sentuhan yang berbeda, pengaruhnya juga
berbeda. Jika sentuhan halus, proses menutupnya lambat. Bila disentuh dengan sedang, reaksinya
agak cepat menutup. Dan jika disentuh dengan kasar akan dengan cepat menutup daun dan
tangkainya. Reakei ini terjadi akibat perubahan tiba-tiba dalam keseimbangan air yang terjadi
pada bantal daun yang kehilangan tekanan air sehingga daun maupun tangkai mengatup.
b. Niktinasti
Niktinasi merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh suasana gelap, sehingga disebut juga
gerak tidur. Selain disebabkan oleh suasana gelap, gerak tidur daun-daun tersebut dapat terjadi
akibat perubahan tekanan turgor di dalam persendian daun.Pengamatan niktinasti pada tumbuhan
putri malu, dengan menyimpan putri malu di tempat terang atau terbuka dan membandingkannya
dengan putri malu yang diletakkan di tempat tertutup atau kedap cahaya. Pada tumbuhan putri
malu yang berada di tempat kedap cahaya, daun-daun putri malu tersebut mulai mengatup. Hal-
hal yang menyebabkannya sama seperti yang terjadi pada saat gerak tidur pada tumbuhan putri
malu.
c. Geotropisme negatif
Geotropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena pengaruh gravitasi bumi. Jika arah
geraknya menuju rangsang disebut geotropisme positif, misalnya gerakan akar menuju tanah. Jika
arah geraknya menjauhi rangsang disebut geotropisme negatif, misalnya gerak tumbuh batang
menjauhi tanah.
Pada pengamatan percobaan, pot A mengalami pertumbuhan batang secara normal menuju ke atas.
Pada pot B yang diletakkan horizontal pertumbuhan batang membelok dari horizontal menuju
arah vertikal secara bertahap selama 7 hari. Hal ini terjadi akibat gerak tumbuh batang menjauhi
tanah.

G. KESIMPULAN
Sentuhan halus pada daun putri malu menyebabkan gerak menutup daun dengan pelan.
Tumbuhan putri malu yang berada di tempat kedap cahaya, daun-daun putri malu tersebut mulai
mengatup. Sedangkan tumbuhan putri malu yang berada di tempat terang, daunnya tetap
membuka. Tujuan putri malu mengatupkan daunnya ialah sebagai alat untuk pertahanan diri dan
hewan-hewan yang akan mengkonsumsinya dan untuk melindungi simpanan airnya dan
penguapan yang dikarenakan oleh angin. Kacang tanah dalam pot yang diletakkan horizontal,
batangnya akan membengkok ke atas dan menjauhi tanah. Peristiwa ini disebut geotropisme
negative.

H. DAFTAR PUSTAKA
1. Rumanta, M. 2019 Praktikum IPA di SD. Jakarta : PT. Prata Sejati Mandiri
I. KESULITAN YANG DIALAMI : SARAN DAN MASUKAN
Dalam melakukan percobaan ini, observer menemukan dua kesulitan yaitu 1) ketika
menanam putri malu di pot, putri malu tidak dapat tumbuh sepertisebelumnya ( layu ).
Akhirnya, observer melakukan percobaan dengan memanfaatkan putri malu yang tumbuh di
alam terbuka.
J. JAWABAN PERTANYAAN
1. Sebutkan dua jenis tanaman lain yang dapat melakukan niktinasi! Jelaskan alasan
memilihnya!
Jawab:
 Polong-polongan seperti bunga merak dan daun kupu-kupu. Daun-daun tersebut akan
menutup pada malam hari dan akan membuka kembali jika matahari terbit.
2. Apa perbedaan antara niktinasi dengan seismonasti pada percobaan yang telah dilakukan?
Jelaskan!
Jawab:
 Niktinasti : gerak daun putri malu dipengaruhi rangsang dari cahaya
 Seismonasti : gerak putri malu dipengaruhi rangsang sentuhan

3. Pada percobaan geotropisme yang telah dilakukan sebenarnya juga telah membuktikan
adanya gerak fototropisme, mengapa? Jenis fototropisme apakah yang terjadi? Jelaskan!
Jawab :
Pada percobaan geotropisme di atas sekaligus membuktikan fototropisme karena arah
tumbuh batang menuju ke arah cahaya matahari. Jenis fototropisme yang terjadi adalah
fototropisme positif karena arah tumbuh batang menuju sumber rangsang cahaya.
Respirasi Pada Makhluk Hidup

A. TUJUAN PERCOBAAN
1. Membuktikan bahwa respirasi memerlukan udara (oksigen)
2. Membuktikan bahwa respirasi menghasilkan karbondioksida.

B. ALAT DAN BAHAN


1. Untuk membuktikan respirasi perlu udara (oksigen)
a. Botol ukuran kecil 3 buah.
b. Sedotan air kemasan gelas (aqua gelas) 3 buah.
c. Plastisin secukupnya.
d. Kapur sirih secukupnya.
e. Kapas secukupnya.
f. Jangkrik 1 ekor.
g. Kecambah secukupnya
h. Pipet tetes 1 buah.
i. Air yang diberi pewarna merah secukupnya
Membuktikan bahwa respirasi menghasilkan karbondioksida
a. Kapur sirih secukupnya
b. Air secukupnya
c. Botol selai 3 buah
d. Plastisin secukupnya
e. Sedotan limun 6 buah
f. Spidol 1
g. Selang plastic kecil 1 meter

C. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Respirasi memerlukan udara (oksigen)
a. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan
b. Memasukkan sedikit kapur sirih ke dalam dasar botol, selanjutnya memasukkan
kapas secukupnya.
c. Masukkan kacang merah yang sedang berkecambah kedalam botol yang telah
diberi kapur sirih dan kapas pada langkah (2). Kemudian berilah label A pada
botol tersebut.
d. Memasukkan jangkrik ke dalam botol yang telah diberi kapas pada langkah
(2).Kemudian berilah label B pada botol tersebut.
e. Melapisi bagian dekat pangkal sedotan air kemasan dengan segumpal plastisin,
kira-kira dapat menyumbat mulut botol, selanjutnya masukkan pangkal sedotan
air kemasan yang dilapisi gumpalan plastisin tersebut hingga plastisin menutup
mulut botol, sedotan air kemasan menghubungkan udara luar dengan udara di
dalam botol.
f. Merapikan plastisin pada mulut botol hingga mulut botol tertutup dengan rapat
dan rapi.
g. Memberi label C pada respirometer buatan tanpa menggunakan makhluk
hidup (sebagai kontrol).
h. Menetesi ujung sedotan air kemasan gelas pada setiap respirometer dengan air
yang diberi pewarna merah.
i. Menetesi ujung sedotan air kemasan gelas pada setiap respirometer dengan air
yang diberi pewarna merah.
j. Mengamati tetesan air berwarna pada setiap respirometer dengan selang waktu 5
menit selama 5 kali pengamatan.
k. Menuangkan hasil pengamatan pada lembar kerja (Tabel 3.1)
2. Respirasi menghasilkan karbondioksida
a. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan
b. Membuat air kapur jenuh. Larutkan kapur sirih kedalam lebih kurang 250 ml
hingga jenuh
c. Biarkan air kapur mengendap hingga diperoleh air yang jernih
d. Sedotlah air kapur jernih dengan selang plastik kecil
e. Tuanglah air kapur jenuh pada botol (A), (B), (C) dengan ukuran yang sama
f. Pasanglah perangkat percobaan yaitu sedotan, plastisin seperti gambar
g. Hisaplah udara dari botol (A) melalui sedotan limun, gunakan untuk bernapas.
Selanjutnya hembuskan napas anda ke botol (B) melalui sedotan limun
h. Lakukan langkah tersebut berkali-kali hingga air kapur di botol (B) menjadi keruh
i. Amati kedudukan air berwarna dalam pipa dari sedotan aqua gelas pada setiap
respirometer
j. Tuangkan hansil pengamatan pada tabel pengamatan

D. HASIL PENGAMATAN
1. Respirasi memerlukan oksigen

Tabel 1.5
Keadaan air berwarna pada respirometer, 5 menit
Respirometer
Pertama Kedua Ketiga Keempat Kelima
A 0,2 0,3 0,5 0,5 0,5
B 0,5 0,5 0,6 0,7 0,8
C 1,4 1,5 1,7 1,8 1,9

Gambar Praktik
2. Respirasi memerlukan Karbondioksigen

Tabel 1.6
Botol Percobaan Kondisi mula-mula Kondisi Akhir Percobaan

A Jernih Jernih

B Jernih Sangat Keruh

C Jernih Keruh

Gambar Praktik

E. PEMBAHASAN
1. Respirasi memerlukan oksigen
a. Respirometer A
Berdasarkan pengamata kami menemukan bahwa tetesan air berwarna pada
respirometer A (yang diisi kecambah) berjalan dari 0 cm menjadi 0,2 cm untuk 5
menit pertama, berjalan kembali menjadi 0,3 cm untuk 5 menit kedua, berjalan lagi
menjadi 0,3 cm setelah 5 menit ketiga, sedangkan untuk 5 menit keempat dan kelima
respirometer menunjukkan angka yang sama yaitu 0,5 cm
b. Respirometer B
Berdasarkan hasil pengamatan, kami menemukan bahwa tetesan air berwarna pada
respirometer B (yangdiisi jangkrik) berjalan dari 0 cm menjadi 0,5 cm untuk 5 menit
pertama dan tetap untuk 5 menit kedua, berjalan lagi menjadi 0,6 cm setelah 5 menit
ketiga, sedangkan untuk 5 menit keempat 0,7 dan 5 menit kelima respirometer
menunjukkan angka 0,8 cm.
c. Respirometer C
Berdasarkan hasil pengamatan, kami menemukan bahwa tetesan air berwarna pada
respirometer C (tanpa diisi makhluk hidup) menunjukkan angka perubahan tiap
menitnya. (Namun sesuai teorinya seharusnya tidak bergerak, mungkin hal ini bisa
terjadi disebabkan oleh adanya lubang-lubang yang tidak tertutup sehingga udara
keluar masuk dari berbagai arah dan human eror.)
2. Respirasi memerlukan Karbondioksida
Dari Ketiga botol tersebut dapat disimpulkan bahawa pada botol kedua ( botol B) airnya
berwarna keruh. Setelah kita menghembuskan nafas pada botol kedua (Botol B) dan botol
yang yang ke 3 (Botol C). sedangkan pada botol yang pertama (Botol A) air didalam botol
tetap jernih.

F. KESIMPULAN
Dari hasil percobaan diatas dapat kita simpulkan bahwa setiap makhluk hidup memerlukan
respirasi/pernafasan. Pada saat respirasi dibutuhkan oksigen untuk menguraikan senyawa-
senyawa pada setiap makhluk hidup. Ketika melakukan respirasi makhluk hidup menghirup
oksigen dan mengeluarkan karbondioksida. Hal ini dapat terlihat pada air yang
awalnya jernih menjadi karbondioksida. Warna kapur yang keruh itulah yang menjadi bukti
nyata hasil dari endapan reaksi air kapur dengan karbondioksida.

G. JAWABAN PERTANYAAN
1. Guna kapur sirih dalam percobaan respirasi memerlukan oksigen adalah untuk
mengikat Karbondioksida dan pemicu agar respirasi menjadi cepat.
2. Terjadi perubahan posisi dari tetesan pewarna (eosin) pada alat respirometer. Hal ini
dapat terlihat pada botol yang di isi oleh makhluk Hidup. Yaitu pada botol A yang diisi
dengan kecambah dan pada botol B yang diisi dengan jangkrik. Dengan demikian teteasn
pewarna (eosin) pada alat respirometer bergerak karena danya pergerakan udara di dalam
respirometer.
3. Pada akhir percobaan respirasi menghasilkan, air kapur pada Btol paling keruh,
disebabkan karena pada botol B banyak mengandung karbondioksida. Hal ini
menunjukan bahwa pernapasan kita menghasilkan karbondioksida.

KEGIATAN PRAKTIKUM 2 : SIMBIOSIS

Simbiosis Parasitisme

A. TUJUAN
Mengidentifikasi simbiosis parasitisme di lingkungan sekitar.

B. ALAT DAN BAHAN


a. Alat tulis
b. Lembar pengamatan
c. Lingkungan sekitar.

C. CARA KERJA
1. menyiapkan alat tulis dan lembar pengamatan.
2. menuju lingkungan sekitar tempat tinggal.
3. Mengidentifikasi beberapa simbiosis parasitisme yang terjadi antara hewan dengan
tumbuhan, antara hewan dengan hewan, atau antara tumbuhan dengan tumbuhan
4. Menemukan setidaknya 3-5 hubungan yang terjadi!
5. Menulis hasil identifikasi pada lembar kerja
6. Menganalisis makhluk hidup mana yang dirugikan dan mana yang diuntungkan.
7. Menulis jenis keuntungan dan kerugian apa yang terjadi pada hubungan simbiosis
tersebut pada tabel.

D. DASAR TEORI
Simbiosis parasitisme adalah suatu hubungan diantara dua spesies, dimana spesies
satu mendapat keuntungan sedangkan yang lainnya dirugikan.
E. HASIL PENGAMATAN
Tabel 1.7
Hasil Pengamatan Simbiosis Parasitisme
Pihak yang
Pihak yang dirugikan
diuntungkan
Jenis Hubungan JenisKeuntungan
No. Jenis Jenis
Parasi-tisme
Makhluk Jenis Kerugian Makhluk
Hidup Hidup
1. Kucing Merasa gatal Kutu Meng hisap darah
kucing
Kucing dengan
Kutu

2. Pohon Kehilangan Benalu Tumbuh


Pohon srikaya
Srikaya sari makanan subur
dengan benalu
3. Tanaman Kehilangan Tali putri Tumbuh
Tali putri dan
Pagar sari makanan lebat
tanaman pagar
4. Sapi Merasa gatal Nyamuk Menghisap
Sapi dengan
darah
nyamuk

Gambar

H. PEMBAHASAN
Simbiosis parasitisme adalah hubungan 2 makhluk hidup yang mana hanya
menguntungkan sepihak saja. Apabila tumbuhan maupun hewan terkena parasit (benalu)
maka nutrisi dalam tubuhnya menjadi berkurang karena diserap/dihisap oleh parasit yang
menghinggapinya. Seperti benalu yang menghisap nutrisi makanan pada pohon mangga,
atau kutu yang menghisap nutrisi dari darah kucing yang dihinggapinya.

I. KESIMPULAN
Pada hubungan parasitisme, antara dua makhlluk hidup yang berhubungan, salah
satunya mendapatkan keuntungan, sedangkan yang lain mengalami kerugian.

J. JAWABAN PERTANYAAN
1. Apakah hubungan antara kutu anjing dengan anjing merupakan hubungan parasitisme?
Jawab :
 Iya, karena kutu memperoleh keuntungan berupa nutrisi yang berasal dari darah anjing,
sedangkan anjing memperoleh kerugian karena kehilangan nutrisi dalam darah yang
dihisap kutu, selain itu juga menyebabkan tubuh anjing menjadi gatal, sehingga
menganggu.
2. Diantara hubungan parasitisme yang ditemukan, adakah yang menyebabkan kematian
pada inangnya? Jelaskan
Jawab :
 Pada hubungan parasitisme, parasit tidak akan membunuh tumbuhan / hewan inangnya,
mereka hanya mengganggu, karena jika inangnya mati, maka parasit tersebut akan
mati, sebab kehilangan sumber makanannya.

Simbiosis Komensalisme

A. TUJUAN
Mengidentifikasi simbiosis komensalisme di lingkungan sekitar.

B. ALAT DAN BAHAN


a. Alat tulis
b. Lembar pengamatan
Lingkungan sekitar

C. CARA KERJA
a. Menyiapkan alat tulis dan lembar pengamatan.
b. Menuju lingkungan sekitar tempat tinggal.
c. Mengidentifikasi simbiosis komensalisme yang terjadi antara hewan dengan tumbuhan,
antara hewan dengan hewan, atau antara tumbuhan dengan tumbuhan
d. Menemukan setidaknya 3-5 hubungan yang terjadi!
e. Menulis hasil identifikasi pada lembar kerja
f. Menganalisis makhluk hidup mana yang diuntungkan dan mana yang tidak
diuntungkan ataupun dirugikan.
g. Menulis jenis keuntungan apa yang terjadi pada hubungan simbiosis tersebut pada
tabel.

D. DASAR TEORI
Simbiosis komensalisme adalah suatu hubungan diantara dua spesies, dimana spesies
satu mendapat keuntungan sedangkan yang lainnya tidak diuntungkan maupun dirugikan

E. HASIL PENGAMATAN

Tabel 1.8
Hasil Pengamatan Simbiosis Komensalisme
Pihak yang diuntungkan Jenis makhluk
Jenis Hubungan Jenis hidup yang tidak
No.
simbiosis Makhluk Jenis Keuntungan untung dan tidak
Hidup rugi
1. Tumbuhan paku Tumbuhan Dapat menumpang Pohon jati
dan pohon jati Paku pada pohon jati
2. Anggrek dan Anggrek Dapat menumpang Pohon mangga
pohon mangga pada pohon mangga
3. Koro sayur Koro sayur Dapat menumpang Pohon pisang
dengan pohon pada pohon pisang
pisang

Gambar
F. PEMBAHASAN
Dari tabel pengamatan dapat dilihat ada 3 hubungan simbiosis dimana ketiga
hubungan tersebut intinya sama yaitu salah satu makhluk hidup (tumbuhan paku, angrek,
tumbuhan sirih) mendapatkan keuntungan dengan menempel atau menumpang pada
tumbuhan/pohon yang menjadi inangnya, namun mereka tidak menyerap nutrisi pohon
inangnya. Sehingga pohon inang (Pohon jati, pohon mangga, pohon kelor) yang mereka
tumpangi tidak mengalami kerugian maupun tidak mendapat keuntungan.

G. KESIMPULAN
Dari pembahasan ketiga hubungan tersebut kesimpulannya sama yaitu salah satu
makhluk hidup mendapatkan keuntungan sedangkan yang lain tidak mendapat
keuntungan maupun tidak mengalami kerugian.

H. JAWABAN PERTANYAAN
1. Apakah hubungan komensalisme dalam kadar tertentu dapat menyebabkan kerugian
pada inangnya? Jelaskan dan berikan contohnya!
Jawab :
Apabila terjadi hubungan simbiosis komesalisme dan makhluk hidup yang satu
pertumbuhannya berlebihan, maka akan menghambat dan/atau pada akhirnya
merugikan pertumbuhan makhluk hidup yang lainnya. Contohnya apabila tanaman sirih
terlalu berlebihan/rimbun hidup pada pohon kelor, maka akan menghambat pertumbuhan
kelor seperti pada kelebatan daunnya.

Simbiosis Mutualisme
A. TUJUAN
Mengidentifikasi simbiosis mutualisme di lingkungan sekitar.

B. Alat dan Bahan


a. Alat tulis
b. Lembar pengamatan
c. Lingkungan sekitar

C. CARA KERJA
1. Menyiapkan alat tulis dan lembar pengamatan.
2. Menuju lingkungan sekitar tempat tinggal.
3. Mengidentifikasi simbiosis mutualisme yang terjadi antara hewan dengan tumbuhan,
antara hewan dengan hewan, atau antara tumbuhan dengan tumbuhan
4. Menemukan setidaknya 3-5 hubungan yang terjadi!
5. Menulis hasil identifikasi pada lembar kerja
6. Menganalisis kngan apa saja yang diperoleh oleh setiap spesies anggota simbiosis
tersebut? Jelaskan!
7. Menulis jenis keuntungan apa yang terjadi pada hubungan simbiosis tersebut pada
tabel.

D. DASAR TEORI
Simbiosis mutualisme adalah suatu hubungan diantara dua spesies, dimana spesies
keduanya saling mendapatkan keuntungan satu sama lain.

E. HASIL PENGAMATAN
Tabel 1.9
Hasil Pengamatan Simbiosis Mutualisme
Jenis Pihak I yang diuntungkan Pihak II yang diuntungkan
Hubungan Jenis Jenis
No. Jenis Jenis
simbiosis Makhluk Makhluk
Keun-tungan Keun-tungan
mutualisme Hidup Hidup
1. Kupu-kupu Kupu-kupu Meng-hisap Bunga Membantu
dengan bunga nektar bunga proses
penyer-bukan
2. Manusia Manusia Meng-hirup Tumbuhan Mengikat
dengan oksigen karbo-dioksid
tumbuhan a
3. Bunga di Bunga pada Mem-bantu Lebah Menghisap
pohon mangga pohon penyer-bukan nektar bunga
dengan lebah mangga
4. Manusia Manusia Mem-bantu Bakteri Mempe-roleh
dengan bakteri proses usus halus makanan
usus halus pencer-naan

Gambar

F. PEMBAHASAN
Dari tabel pengamatan dapat dilihat dalam hubungan kupu-kupu dengan bunga serta
lebah dan bunga pada pohon mangga memiliki keterkaitan yang sama. Dimana kupu-
kupu dan lebah mendapatkan keuntungan dengan menghisap nektar bunga, sedangkan
bunga mendaopat keuntungan untuk melakukan penyerbukan.

Untuk hubungan manusia dengan tumbuhan juga merupakan hubungan yang saling
menguntungkan karena tumbuhan dapat melakukan proses fotosistesis dengan mengikat
karbodioksida hasil dari proses bernafas pada manusia. Dari fotosintesis pada tumbuhan
tersebut maka menghasilkan oksigen yang diperlukan manusia untuk bernafas. Demikian
pula pada hubungan manusia dengan bakteri usus halus. Dalam proses pencernaan
manusia, bakteri ini berfungsi untuk mencerna makanan dan menguraikan vitamin
menjadi B12 yang dibutuhkan manusia, sedangkan bakteri tersebut mendapatkan tempat
hidup dan makanan secara terus menerus.

G. KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa dalam simbiosis mutualisme,
hubungan antara kedua makhluk hidup tersebut mengalami keuntungan satu sama lain.

H. JAWABAN PERTANYAAN
1. Di dalam tubuh kita sebenarnya banyak terjadi simbiosis, coba sebutkan beberapa
contohsimbiosis mutualisme yang ada di tubuh kita! Jelaskan keuntungan bagi
organisme tersebut dan apa pula keuntungannya bagi tubuh kita.
Jawab :
Simbiosis mutualisme dalam tubuh manusia yaitu:
 Bakteri eschericia coli yang hidup diusus besar manusia berfungsi membantu
pembusukan siswa pencernaan dan menguraikan vitamin menjadi B12 dan vitamin K
yang penting dalam pembekuan darah.
 Bakteri bacillus brevis bacillus subtilis dan bacillus polymyxa menghasilkan zat
antibiotik.

KEGIATAN PRAKTIKUM 3 : PERTUMBUHAN, PERKEMBANGAN DAN


PERKEMBANGBIAKAN MAKHLUK HIDUP

Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan

A. TUJUAN
Mengamati pertumbuhan dan perkecambahan kacang merah.

B. DASAR TEORI
Pertumbuhan merupakan proses pertambahan volume dan jumlah sel yang mengakibatkan
bertambah besarnya organisme. Pertambahan jumlah sel terjadi karena adanya pembelahan
mitosis, dan bersifat irreversiabel artinya organisme yang tumbuh tidak akan kembali ke bentuk
semula. Pertambahan jumlah sel terjadi karena adanya pembelahan mitosis. Pertumbuhan dan
perkembangan merupakan hasil interaksi antara faktor-faktor yang terdapat dalam tubuh
organisme, seperti sifat genetika yang ada dalam gen dan hormon yang merangsang pertumbuhan.
Perkembangan adalah suatu proses kemajuan yang terjadi secara berangsur-angsur dari
kompleksitas rendah ke kompleksitas tinggi dan terjadi diferensiasi.Perkembangan dapat
dinyatakan melalui berbagai cara, mulai dari bagian tertentu suatu tanaman sampai jumlah total
perkembangan tanaman.Pada tanaman, aktifitas perkembangan yang vital ini banyak tumpang
tindih. Pertumbuhan apikal pada ujung akar dan ujung batang mendahului morfogenesis dan
diferensiasi. Tetapi pembesaran batang terjadi oleh karena pembesaran sel – sel setelah
morfogenesis dan diferensiasi berlangsung.

C. ALAT DAN BAHAN


1. Biji Kacang merah 6 buah
2. Botol selai 2 buah
3. Kertas saring secukupnya
4. Kertas label secukupnya
5. Gunting 1 buah

D. CARA KERJA
1. Merendam biji kacang merah dalam air semalaman.
2. Melipat keras saring sehingga lebarnya setinggi dasar sampai leher botol selai. Bila perlu
potonglah kelebihannya.
3. Menggulung kertas saring tersebut dan masukkan ke dalam botol selai sehingga
menempel pada dinding botol bagian dalam.
4. Menyisipkan 6 biji kacang merah pada botol selai. Tambahkan air secukupnya sehingga
kertas saring tetap basah (kira-kira 1/10 nya).
5. Menyimpan sediaan di tempat terang tetapi tidak terkena sinar matahari langsung selama 2
minggu. Jika air tampak berkurang (kertas saring mongering) menambahkan air
secukupnya sehingga kertas saring tetap basah tetapi permukaan air tidak merendam biji.
6. Mengamati perkecambahan dan pertumbuhan biji-biji tumbuhan dari sediaan tersebut.
Mencatat kapan biji kacang merah mulai berkecambah, mengamati bagaimana akar,
batang dan daun tumbuh. Memasukkan hasilnya ke dalam lembar kerja.
E. DATA HASIL PENGAMATAN

Hasil Pengamatan Pertumbuhan dan Perkecambahan Biji Kacang Merah


Hari Pertumbuhan Kecambah Kacang Panjang Keteran
Ke Merah Akar Batang gan
Bakal
1 Kondisi awal 1 mm 2-3mm akar
terlihat
1-1,5 8-10 Jelas
2 Tumbuh akar
mm mm terlihat
Biji
kacang
3 Terlihat batang 2-3 mm 20 mm
terangka
t
Terangk
5-10
4 Terlihat batang 40 mm at ke
mm
atas

Gambar Praktik

F. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil praktikum dapat diketahui bahwa pada minggu pertama terdapat
perubahan. Pada umur 1 hari panjang akar 1mm dan terus bertambah panjangnya hingga minggu
ke 2 panjangnya mencapai 14 cm, begitu juga batang dan tumbuhnya daun. Hal itu dikarenakan
sel terus membelah dan berdiferensiasi dan merupakan akibat dari aktivitas meristem lateral.
Ukuran akar yang semakin panjang dikarenakan pada ujung akar sel – selnya selalu membelah
karena adanya aktifitas meristem apikal. Pertumbuhan dan perkembangan juga terjadi pada daun.
Daun yang semula hanya 1 helai kecil tumbuh menjadi 2 helai yang kemudian membesar begitu
juga dengan bertambah panjangnya batang kecambah.

G. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil praktikum pada pertumbuhan dan perkembangan dapat disimpulkan bahwa
pertumbuhan dan perkembangan organismemerupakan hasil dari pembelahan sel, pembesaran sel
serta diferensiasi sel. Proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman jagung dan kacang tanah
khususnya dari waktu ke waktu mengalami perubahan tumbuh tanaman apabila dilihat dari
bertambahnya tinggi, jumlah daun, diameter akar dan batang pada tanaman. Pertumbuhan dan
perkembangan tanaman tersebut dipengaruhi oleh faktor dari luar maupun dari dalam. Faktor dari
dalam berupa hormon sedang faktor dari luar yaitu gen, cahaya matahari, suhu udara, kelembaban
udara, tanah, nutrisi dan air.
Pertumbuhan Dan Perkembang biakan Lalat Buah

A. TUJUAN
1. Mengamati pertumbuhan dan perkembangan lalat buah
( Drosophilasp) dari telur sampai imago ( dewasa)
2. Mengetahui lamanya siklus hidup lalat buah

B. ALAT DAN BAHAN


1. Plastik transparan secukupnya
2. Gelas plastik 3 buah
3. Pisang ambon ranum 3 buah
4. Tape I buah
5. Sendok makan 1 buah
6. Kertas saring
7. Lalat buah

C. PROSEDUR PERCOBAAN
Membuat medium
1. Sediakan alat penumbuk atau blender, pastikan alat tersebut dalam keadaan bersih
2. Haluskan pisang ambon dan tape singkong
3. Sesudah medium halus, masukan kedalam wadah 2 sendok makan dan ratakan
4. Masukan kertas saring steril/ kertas tisu yang sudah dilipat kedalam setiap wadah yang
telah disediakan atau kayu sebagai tambahannya.
Menangkap lalat buah
1. Umpan yang paling efektif adalah tape singkong. Simpan di penjuru ruangan yang telah
diwadahi.
2. Dekati plastik secara perlahan jangan sampai lalat buah beterbangan. Kemudian ketika
tangan sudah dekat dengan plastik lalu tutup plastik dengan cepat
3. Setelah beberapa menit lalat buah akan mengerumuni tape singkong .
4. Setelah itu ikat dengan rapat
Mengkultur lalat buah
5. Masukan lalat buah yang terperangkap kedalam wadah kurang lebih 5-10 ekor lalat
6. Tutuplah wadah dengan plastik dan ikatlah dengan karet gelang
7. Tusuk-tusuklah tutup plastik dengan jarum pentul agar ventilasinya baik
8. Tempatkanlah wadah ditempat teduh dan aman
9. Amatilah biakan setiap pagi dan sore dengan teratur. Pengamatan meliputi kapan timbul
telur, larva, pupa, pupa berubah warna, dan keluarnya lalat dewasa
Tabel Hasil Pengamatan

Waktu Kejadian/perubahan Keterangan


pengamatan
Hari ke-1 Pukul 08.00 Belum ada -
tanda-tanda
Pukul 18.00 Terjadi perkawinan Perkawinan berlan
antara lalat buah gsung selama 3-5
betina dan jantan menit
Hari ke-2 Pukul 08.00 Terdapat beberapa Sekitar 2 ekor lalat
lalat buah betina yang buah yang hamil
hamil
Pukul 18.00 Belum ada -
tanda-tanda bertelur
Hari ke-3 Pukul 08.00 Ada satu lalat buah Terdapat 10 larva
dan 4 betina yang bertelur pada media 2
dan sudah menetas
menjadi larva
Pukul 18.00 Larva berubah Warna larva
/mengalami berubah menjadi
perubahan fase ke-2 kuning kecoklatan
Hari ke-5 Pukul 08.00 Larva berubah Larva bergerak
/mengalami semakin lamban
perubahan fase ke-3
Hari ke-6 Pukul 08.00 Larva berubah
menjadi pupa
Hari ke-8 Pukul 08.00 Pupa berubah
menjadi imago

Gambar Praktikum
F. PERTANYAAN
1. Pada hari ke berapa lalat meletakkan telurnya?
Jawab : Pada hari ke-3
2. Pada hari ke berapa pupa dan lalat dewasa itu terjadi?
Jawab : Hari ke-6 menjadi pupa dan hari ke-8 menjadi lalat dewasa

G. PEMBAHASAN
Dari hasil pengamatan menunjukkan bahwa lalat mengalami metamorfosis sempurna. Lalat
mengalami 4 tahapan yaitu telur, larva, pupa, dan imogo. Lalat mengalami pertumbuhan dari
telur sampai imago membutuhkan waktu selama 8 hari. Waktu yang diperlukan dalam
metamorfosis lalat buah dari periode ke periode tidak sama Antara telur menjadi larva, larva
menjadi pupa, dan pupa menjadi imago. Berdasarkan hasil pengamatan diketahui bahwa tidak
semua lalat buah mengalami perkembangan secara sempurna dengan waktu yang sesuai untuk
metamorfosis lalat buah pada umumnya mulai dari fase telur sampai dewasa.

H. KESIMPULAN
Tahapan-tahapan fase pertumbuhan Drosophila sp adalah; telur – larva instar I – larva instar
II – larva instar III – prepupa – pupa – imago
Dalam memelihara Drosophila sp, wadah atau media diusahakan berada pada kondisi lingkungan
yang ideal yaitu sekitar 25°C. Selain itu, perlu diperhatikan ketersediaan media makanannya.
Jumlah Drosophila sp yang dimasukkan ke dalam botol cukup beberapa pasang saja sehingga
memberikan ruang pada Drosophila sp untuk hidup. Botol media juga sebaiknya diletakkan di
tempat dengan cahaya remang-remang yang tidak terlalu besar intensitas cahayanya. Pada
pengamatan, praktikan perlu mengetahui dan mempelajari siklus hidup Drosophila sp
sebelumnya. Dengan mempelajari siklus hidupnya, akan lebih mudah untuk diamati fase-fase
pergiliran keturunannya dan mudah diamati proses penurunan sifatnya.

Perkembangbiakan Tumbuhan

Perkembangbiakan seksual pada tumbuhan (struktur bunga)


A. TUJUAN
Mengamati struktur bunga.
B. DASAR TEORI
Pada tumbuhan ada 2 cara perkembangbiakan yaitu generatif dan vegetatif. Genertif
ditandai dengan adanya biji, vegetatif secara alami dan buatan. Pada Angiospermae, bunga
merupakan salah satu organ yang erat hubungannya dengan reproduksi. Bunga tumbuhan ini
sebenarnya adalah merupakan pucuk yang tumbuh menjadi ranting diiringi dengan daun yang
mengalami modifikasi yang idak lain adalah kelopak bunga.
Ditinjau dari segi susunannya bunga dibagi manjadai bunga lengkap dan bunga tidak
lengkap. Pada bungan lengkap memiliki bagian yang terdiri dari alat perhiasan berupa
kelopak dan mahkota bunga sedang alat reproduksi berupa putik sebagai bunga betina dan
benang sari sebagai bunga jantan.
Berdasarkan atas perkembangbiakan yang dihasilkan, bunga dibedakan atas bunga
sempurna dan bunga tidak sempurna. Bunga sempurna bersifat hemoprodita, karena dalam
satu bunga terdapat putik dan benang sari. Sedangkan pada bunga tak sempurna disebut
bunga uniseksual karena dalam satu bunga hanya terdapat putik saja disebut bunga betina dan
bunga yang hanya memiliki benang sari saja disebut bunga jantan.
C. ALAT DAN BAHAN
1. Struktur bunga
2. Loup ( kaca pembesar ) 1 buah
3. Pinset 1 buah
4. Pisau / silet 1 buah
5. Bunga sepatu 1 buah
D. CARA KERJA
1. Amatilah bagian-bagian bunga dengan tanpa merusaknya, perhatikan bagian kelopak,
mahkota, benang sari, putik, dan dasar bunganya.
2. Gambarlah hasil pengamatan dan lengkapi keterangan gambar.
3. Amatilah bagian kelopaknya. Catatlah bentuk dan warna kelopak yang diamati.
4. Amati pula mahkota bunganya. Catat bentuk dan warnanya!
5. Untuk mengamati benang sari, Anda harus menyiingkirkan bagian mahkota bunga.
Hitunglah jumlah benang sari yang ada. Apakah benang sari melekat pada mahkota bunga ?
Catat hasil pengamatan Anda. Dengan menggunakan kaca pembesar amati bagian kepala
sari (anthera). Apakah anda melihat adanya serbuk sari yang bentuknya mirip debu pada
kepala sari ?
6. Amatilah bagian putik yang biasanya terletak di bagian tengah bunga. Catatlah bagaimana
bentuk putik bunga tersebut. Perhatikan bagian ovarium, tangkai putik dan kepala
putiknya.
7. Buatlah gambar struktur putik, meliputi ovarium, tangkai putik dan kepala putik.

F. HASIL PENGAMATAN
1. Kelopak bunga, merupakan bagian bunga paling besar, berwarna hijau. Fungsinya untuk
melindungi bunga sepatu saat kuncup. Bentuknya panjang dna ujungnya lancip.
2. Mahkota bunga, merupakan bagian bunga yang terletak di dalam kelopak bunga, besar dan
indah, tersusun bertumpuk-tumpuk. Mahkota berbentuk bundar dan lebar, berwarna merah.
Mahkota bunga untuk menarik serangga untuk datang menghisap madu dna membantu
proses penyerbukan.
3. Benang sari, merupakan bagian dari bunga yang terletak di mahkota bunga. Benang sari
berbentuk panjang dan kecil, dan diujungnya terdapat kepala sari. Berwarna merah
kekuningan, dan berfungsi sebagai alat perkembangbiakan jantan. Benang sari tidak
melekat pada mahkota bunga, dan terdapat serbuk sari pada kepala sari.
4. Putik, merupakan bagian dari bunga dan terdapat di dalam mahkota bunga. Bentuknya
bundar berwarna merah, dan berfungsi sebagai alat perkembangbiakan betina.
5. Bunga disayat secara vertikal
6. Saat disayat secara vertikal, terdapat ovarium (bakal buah), yang nantinya akan
berkembang menjadi buah. Selain ovarium juga terdapat ovulum (bakal biji), yang berisi
gamet betina yang setelah dibuahi gamet jantan akan berkembang menjadi embrio.
Ovulum melekat pada dinding ovarium melalui sebuah tangkai.
C. KESIMPULAN
Jadi, bunga sepatu memiliki struktur bunga lengkap, tapi tidak bisa melakukan perkembangan
secara generative. Hal ini disebabkan letak putik berada diatas benang sari,s ehingga sulit terjaid
penyerbukan dan pembuahan. Bunga sepatu dikembangbiakkan dengan cara vegetative buatan,
yaitu stek batan dan mencangkok.

D. PERTANYAAN DAN JAWABAN

1. Berapa buah benang sari bunga sepatu yang anda amati? Ada 5 buah benang sari.
2. Apa fungsi benang sari dan putik? Jelaskan.
Benang sari berfungsi sebagai alat perkembangbiakan jantan, sedangkan putik sebagai alat
perkembangbiakan betina. Jika tidak ada benang sari atau putik, tidak akan terjadi proses
pembuahan, yang diawali proses penyerbukan dimana menempel dna jatuhnya benang
sari ke kepala putik.
Gambar

Perkembangbiakan Vegetatif Alami

A. TUJUAN
Mengidentifikasi tumbuhan yang melakukan perkembangbiakan secara vegetative alami.

B. ALAT DAN BAHAN


1. Alat-alat tulis dan lembar pengamatan
2. Tumbuhan yang ada di sekitar anda
3. Cangkul kecil (Kored-Sunda) atau sekop

C. CARA KERJA
1. Persiapkan alat dan bahan yang diperlukan
2. Pergilah ke kebun yang ada di sekitar tempat tinggal anda
3. Carilah jenis-jenis tanaman yang melakukan perkembanbiakan vegetative alami (misalnya
dengan cara bertunas, akar rimpang, geragih dan umbi).
4. Galilah tanama. Jika anda ingin meyakinkan umbi atau akar rimpang
5. Gambarlah morfologi tumbuhan yang melakukan perkembangbiakan vegetative alami.
D. HASIL PENGAMATAN
No Nama tumbuhan dan jenis Gambar tumbuhan dengan
perkembangbiakan perkembangbiakan aseksual
aseksual
1 Tumbuhan: pisang
Jenis perkembangbiakan:
tunas

2 Tumbuhan: bawang merah


Jenis perkembangbiakan:
umbi lapis

3 Tumbuhan: singkong
Jenis perkembangbiakan:
umbi akar

4 Tumbuhan: lengkuas
Jenis perkembangbiakan:
rhizome

5 Tumbuhan: rumput teki


Jenis perkembangbiakan:
geragih

E. PEMBAHASAN
1. Spora
Spora adalah sel yang berubah fungsi menjadi alat perkembangbiakan. Ukuran spora
sangat kecil dan bentuknya seperti biji. Tumbuhan yang berkembangbiak dengan spora
yaitu jamur, lumut, dan paku-pakuan
2. Umbi batang
Umbi batang adalah batang yang tumbuh di dalam tanah dan ujungnya menggelembung
menjadi umbi. Umbi batang tersebut sebenarnya merupakan cadangan makanan bagi
tumbuhan itu. Pada permukaan umbi batang tumbuh sisik dan kuncup membentuk mata
tunas.
3. Umbi lapis
Umbi lapis merupakan pelepah daun yang berlapis-lapis. Pada bagian atas umbi lapis
tumbuh daun, sedangkan pada bagian bawah umbi lapis terdiri dari cakram dan
akar serabut. Contoh tumbuhan yang memiliki umbi lapis, antara lain bawang merah,
bawang putih, bunga bakung, dan bunga tulip. Perkembangbiakan umbi lapis dimulai
dengan tumbuhnya siung pada tunas ketiak yang paling luar. Pada awal pertumbuhannya,
siung mengambil makanan dari induknya. Jika siung itu telah berdaun dan berakar, siung
itu dapat membuat makanannya sediri dengan melakukan fotosintesis.
4. Umbi akar
Umbi akar adalah akar yang membesar berisi cadangan makanan. Jika umbi ini ditanam
bersama dengan pangkal batang maka akan tumbuh tunas. Tunas tersebut merupakan
tumbuhan baru. Contoh tumbuhan yang memiliki umbi akar, antara lain dahlia, wortel,
lobak, dan singkong. Pada singkong umbi akarnya tidak dapat untuk berkembang biak,
karena tidak ada pangkal batangnya. Sedangkan umbi akar pada dahlia dan wortel
dapat untuk berkembang biak karena ada tunas pada pangkal batangnya.
5. Akar tinggal
Akar tinggal adalah batang yang seluruhnya berada dan tumbuh menjalar di permukaan
tanah. Tunas tumbuhan baru tumbuh dari ketiak sisik setiap buku akar tinggal. Contoh
tumbuhan yang memiliki akar tinggal, antara lain kunyit, jahe, lengkuas, dan kencur.
Geragih
Geragih atau stolon adalah batang yang tumbuh mendatar di permukaan tanah. Tumbuhan
baru dimulai dengan kuncup ujung yang menyentuh tanah, kemudian membelok ke atas.
Pada bagian yang menyentuh tanah akan tumbuh tunas yang berakar dan berdaun.
Tunas-tunas itu tumbuh menjalar dan tidak tergantung lagi pada induknya, tetapi masih
tetap berhubungan. Contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan cara geragih adalah
antanan, arbei, rumput teki, dan strowberi.
6. Tunas
Tunas tumbuh dari batang yang terdapat di dalam tanah. Tunas muda menjadi tumbuhan
baru dan tumbuh di sekitar induknya sehingga terbentuklah rumpun. Tunas ini tidak
tergantung pada induknya. Walaupun induknya ditebang, tunas ini akan tumbuh terus.
Tumbuhan yang berkembang biak dengan tunas, antara lain pisang, bambu, dan tebu.
7. Tunas adventif
Tunas adventif adalah tunas yang tumbuh tidak di ujung batang dan ketiak daun. Tunas ini
tumbuh di bagian tumbuhan yang biasanya tidak bertunas, seperti pada bagian daun dan
akar. Contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan tunas adventif adalah cocor bebek,
sukun, cemara, dan kersen/talok.
E. KESIMPULAN
Perkembangbiakan vegetatif alami dapat terjadi melalui spora, umbi batang, umbi lapis,
tunas, akar tinggal, geragih, dan tunas adventif.

Perkembangbiakan Vegetatif Buatan


A. TUJUAN
Terampil melakukan perkembangbiakan vegetatif buatan dengan cara menyambung,
okulasi, dan mencangkok

B. ALAT DAN BAHAN


4. Gunting stek
5. Pisau tajam
6. Tanah gembur dan humus
7. Plastik/sabut kelapa
8. Tanaman untuk keperluan stek, okulasi, nyambung, dan cangkok
9. Vaselin

C. CARA KERJA
Okulasi (menempel)
1. Tentukan jenis tanaman yang akan ditempel
2. Tentukan pula jenis tanaman yang masih muda dengan diameter batang ± 1 cm
(sebesar jari kelingking) dan berasal dari biji serta mempunyai sifat batang dan
perakaran yang kuat, untuk dijadikan batang bawah
3. Buat torehan persegi panjang dengan ukuran 1,5 x 2 cm pada batang bawah
4. Ambil kulit yang berisi mata tunas dari ranting tanaman yang akan ditempel dengan
ukuran yang sama dengan torehan pada batang bawah
5. Tempelkan kulit bertunas pada batang bawah dan ikat dengan tali rafia dan tutuplah
dengan celah-celah yang ada dengan menggunakan vaselin
6. Setelah tunas baru tumbuh, bukalah tali pengikatnya dan potonglah bagian atas dari
tanaman bawah
Menyambung
1. Carilah tanaman bawah (root stock) kira-kira sebesar jari kelingking
2. Potonglah batang tersebut secara miring dengan jarak lebih kurang 5 cm dari
permukaan tanah dan beri sedikit sayatan pada potongan tersebut
3. Ambillah ranting tanaman yang sejenis yang mempunyai sifat-sifat yang kita
inginkan dan ukurannya kira-kira sama dengan ukuran batang bawah dan dipotong
dengan kmeiringan yang sama dengan kemiringan potongan batang bawah dan
diberi sedikit sayatan pada potongan batang bawah tersebut.
4. Sambungkan ranting tersebut dengan batang bawah, lalu ikat dengan menggunakan
sloptip transparan atau tali rapia.
5. Buang ranting pada tanaman bawah dan jagalah tanaman tersebut agar tidak terkena
sinar matahari terlalu banyak.
Mencangkok
a. Tentukan jenis tanaman yang anda inginkan untuk dicangkok, syaratnya memiliki
cambium dan mudah anda jumpai.
b. Pilihlah cabang yang akan dicangkok dengan diameter ± 2,5 cm dan tidak
berpenyakit.
c. Kulit cabang tanaman tersebut sepanjang ± 10 cm dan berjarak 10-15 cm dari
pangkal cabang.
d. Buanglah kambiumnya dengan cara mengoreknya sampai bersih.
e. Biarkan mongering selama 6-2 jam.
f. Tutuplah bagian yang terbuka tersebut dengan tanah yang gembur dicampur
kompos secukupnya.
g. Bungkuslah dengan sabut kelapa atau plastik dan ikatlah kedua ujungnya
D. HASIL PENGAMATAN

1. Menempel (Okulasi)
No Kondisi tempelan hari ke-
1 Belum ada perubahan
2 Belum ada perubahan

3 Belum ada perubahan

4 Belum ada perubahan

5 Belum ada perubahan

6 Belum ada perubahan

7 Mulai terlihat ada perubahan


8 Mata tunas mulai merekat
9 Mata tunas mulai tumbuh mengencang
10 Mata tunas tumbuh semakin mengencang, kemudian tumbuh tunas

2. Menyambung (Enten)
No Kondisi tempelan hari ke-
0 Kondisi awal
1 Belum ada perubahan

2 Belum ada perubahan

3 Belum ada perubahan

4 Belum ada perubahan

5 Belum ada perubahan

6 Belum ada perubahan

7 Mulai terlihat perubahan


8 Mulai terlihat daun
9 Daun terlihat bertambah
10 Daun semakin bertambah dan lebar
3. Mencangkok
No Kondisi tempelan hari ke-
0 Kondisi awal
1 Belum ada perubahan

2 Belum ada perubahan

3 Belum ada perubahan

4 Belum ada perubahan

5 Belum ada perubahan

6 Belum ada perubahan

7 Sedikit merekat dan mulai menyatu dengan batang lama


8 Kambium menyatu dengan kedua batang
9 Akar baru nampak jelas
10 Meunggu akar kuat, kemudian siap dipindahkan

Gambar Praktikum

Menempel ( Okulasi )

Menyambung (Enten)

Mencangkok
E. PEMBAHASAN
Mencangkok
Teknik mencangkok ini telah umum digunakan oleh masyarakat. Tetapi dalam
kegiatan pencangkokkan ini terdapat beberapa kelemahan antara lain ; praktikan atau
pencangkok harus memiliki keahlian dalam pencangkokan ini, kegiatan pencangkokkan
pada pohon yang telah tinggi sukar dilakukan karena untuk mencangkok harus lebih
dahulu memanjat. Selain itu karena kegiatan pencangkokkan ini menggunakan cabag
tanaman yang nantinya dipotong, maka terlalu boros dalam pengguanaan bahan tanam
(batang yang untuk dicangkok). Untuk cangkokkan umumnya digunakan cabang
orthotrof yang tidak telalu tua maupun terlalu muda yang umumnya berwarna hijau
kecoklat-coklatan. Bahan untuk pembungkus cangkokkan biasanya digunakan sabut
kelapa atau karung goni untuk membungkus tanah sebagai media perakaran. Supaya
cangkokkan dapat berhasil dengan baik, dengan waktu yang relatif cepat dan ekonomis
maka sabut kelapa atau karung goni diganti dengan plastik. Medium perakaran tanah
dapat diganti dengan gambut atau lumut. Lumut yang digunakan sebagai media tanam
mempunyai sifat selain anti septik juga dapat menahan kandungan air yang cukup
tinggi, sehingga dalam pelaksanaan pencangkokkan tidak perlu terlalu sering disiram
air. Mengenai kulit bagian atas yang diiris sebaiknya dioles dengan Rootone F yang
berguna untuk mempercepat dan memperbanyak keluarnya akar.
Menyambung
Salah satu teknik menyambung yang dapat disampaikan dalam laporan ini adalah
sambung celah. Adapun teknik-teknik dalam kegiatan sambung celah itu sebagai
berikut:
1. Batang bawah dipotong mendatar dengan gunting atau pisau yang tajam. Daunnya
disisakan satuata dua pasang kemudian pada luka potongan batang dibuat celah
ditengah-tengah sepanjang 3-4 cm dengan pisau sambung.
2. Entres dipilih dari ruas ke dua dan dipotong per ruas + 7 cm. Daun dan cabang
dikupir labih kurang 1,5 cm dari sumbu entres. Kemudian pangkan entres
diruncingkan sebelah kanan dan kirinya sepanjang 3-4 cm.
3. Entres kemudian dimasukkan sedalam celah pada batang bawah, kemudian diikat
dengan tali rafia.
4. Untuk menjaga kelengesan pada sambungan sambungan sungkup sengan kantong
plastik.
5. Untuk menjaga kelengesan tanah, sebelum dan sesudah penyambungan dilakukan
penyiraman
6. Setelah selang 30 – 35 hari dapat diketahui berhasil atau tidaknya penyambungan
tersebut yaitu melihat ada tidaknya tunas yang tumbuh pada batang atas. Bila tunas
sudah kelihatan tumbuh maka sungkup plastik harus dibuka.
Okulasi (menempel)
Perbanyakan tanaman dengan cara okulasi paling banyak dilakukan dalam
perkebunan terutama pada perkebunan karet dan kakao. Beberapa kelebihan dari
perbanyakan tanaman dengan cara okulasi yaitu :
 Dengan cara diokulasi dapat diperoleh tanaman yang dengan produktifitas yang
tinggi.
 Pertumbuhan tanaman yang seragam.
 Penyiapan benih relatif singkat.
 Pada musim gugur daun pada tanaman karet daun yang gugur dari satu
klon agar serentak pada waktu tertentu, dengan demikian akan memudahkan
pengendalian penyakit Oidium hevea bila terjadi.
Kelemahan dari perbanyakan tanaman secara vegetatif dengan cara okulasi yaitu :
 suatu tanaman hasil okulasi ada yang kurang normal terjadi karena tidak adanya
keserasian antara batang bawah dengan batang atas (entres)
 perlu menggunakan tenaga ahli untuk pengokulasian ini.
 Bila salah satu syarat dalam kegiatan pengokulasian tidak terpenuhi kemngkinan
gagal atau mata entres tidak tumbuh sangat besar.
Syarat tanaman dapat diokulasi yaitu:
 Tanaman tidak sedang Flush (sedang tumbuh daun baru)
 Antara batang atas dan batang bawah harus memiliki umur yang sama.
 Tanaman harus masih dalam satu family atau satu genus.
 Umur tanaman antara batang atas dan batang bawah sama.
 Pada klon yang dijadikan batang bawah memiliki perakaran yang kuat/kokoh, tidak
mudah terserang penyakit terutama penyakit akar, mimiliki biji/buah yang banyak
yang nantinya disemai untuk dijadikan batang bawah, umur tanaman induk pohon
batang bawah yang biji/buahnya akan dijadikan benih untuk batang bawah minimal
15 tahun, memiliki pertumbuhan yang cepat. Pada klon yang akan dijadikan batang
atas atau entres tanaman harus memiliki produksi yang unggul, dan memiliki
pertumbuhan yang cepat, dan tahan terhadap penyakit.
Pemeriksaan Hasil Okulasi
Pemeriksaan pertama dilakukan 2-3 minggu setelah okulasi dilaksanakan bersamaan
dengan pembukaan pembalut.Okulasi yang gagal diberi tanda dengan mengikat tali
pada batang bawah, hal ini dilakukan untuk memudahkan okulasi janda.
Pemeriksaan ke dua dilakukan 10 – 15 hari dari pemeriksaan pertama. Cara
pemeriksaan sama seperti pemeriksaan pertama.

F. KESIMPULAN
Jadi, perkembanbiakan pada tumbuhan tidak hanya terjadi secara alami, tapi juga
bisa menggunakan cara lain yaitu dengen vegetative buatan. Contoh dari
perkembangbiakan vegetative buatan yaitu, menempel, menyambung dan mencangkok.
Dengan cara tersebut bisa menghasilkan bisa menghasilkan produk baru dan dapat
meningkatkan kualitas tymbuhan seperti yang diinginkan.

G. PERTANYAAN DAN JAWABAN


1. Mengapa pada celah-celah tempelan pada percobaan okulasi sebaiknya diolesi
vaselin? Jelaskan!
Supaya kebersihan di sekitar tunas terjaga.
2. Mengapa setelah mata tunas tumbuh menjadi tunas, tanaman bawah harus dipotong?
Karena tanaman bawah merupakan kultur jaringan yang rentan dengan serangan
hama.
3. Pada hari keberapa tunas-tunas yang disambung pada percobaan menyambung
(enten) mengalami pertumbuhan?
Minggu ke 2 dan ke 3 (28-35 hari) sambungan sudah menyatu dengan kuat.
4. Pada hari ke berapa sambungan tersebut sudah menyatu dengan kuat?
30-35 hari
5. Pada percobaan mencangkok, setelah kambium dikerok, sebaiknya sayatan
dikeringkan selama 6-12 jam. Apa tujuan perlakuan tersebut?
Agar cambium cepat kering dan menghasilkan cangkokan yang baik.
6. Pada hari ke berapa cangkokan yang anda kerjakan mulai tumbuh dan pada hari ke
berapa perakaran tersebut sudah cukup banyak dan siap disemaikan?
Pada hari ke 30-35 mulai tumbuh akar cangkokan dan pada hari 60-70 akar sudah
siap disemaikan.
BUKTI FISIK

Tutor Praktikum IPA

Nikmatus Sahadah, M.Pd.


197410252006042015
MODUL 2

MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA

1. KEGIATAN PRAKTIKUM 1
EKOSISTEM

2. KEGIATAN PRAKTIKUM 2
PENCEMARAN LINGKUNGAN

NAMA : IRVA MELIA AFTANTI


NIM 858772897
KELAS : 7A – S1 PGSD
UPBJJ-UT : MALANG – POKJAR MASTRIP
LEMBAR KERJA
PRAKTIKUM KONSEP DASAR IPA DI SD MODUL 2
EKOSISTEM

NAMA : IRVA MELIA AFTANTI


NIM : 858772897
UPBJJ : MALANG

A. KEGIATAN PRAKTIKUM 1 : EKOSISTEM


Ekositem merupakan suatu satuan fungsional dasar yang menyangkut proses interaksi
dari organisme dengan lingkungannya meliputi aliran energi, rantai/jaring makanan, siklus
biogeokimiawi, perkembangan dan pengendalian. Ekosistem terdapat komponen biotik
yang terdiri dari produsen (tumbuhan), konsumen (hewan), dekompuser ( pengurai ), sertra
komponen abiotik yang terdiri dari bahan organik,anorganik, dan kondisi iklim.
Ditinjau dari cara terbentuknya terdapat dua jenis ekosistem yaitu ekosistem alami
misalnya, hutan, padang rumput, laut, danau,padang pasir, dan ekosistem buatan misalnya
kolam ikan, sawah, ladang, kebun dan akuarium. Aliran energi dalam ekosistem dari
tumbuhan sebagai produsen menuju ke berbagai organisme sebagai konsumen terjadi
melalui proses berurutan memakan dan dimakan yang disebut rantai makanan.
Urutan rantai makanan :
Produsen (Tumbuhan) - Konsumen 1 (Hervivora)  Konsumen 2 (Karnivora1) 
Konsumen 3 (Karnivora 2) ... dst

KEGIATAN PRAKTIKUM 1

1. Judul Percobaan : Ekosistem Darat

A. Tujuan :
Membandingkan komponen – komponen yang terdapat pada ekosistem darat alami dan
buatan.
B. Alat dan Bahan :
1. Seperangkat alat tulis
2. Kaca pembesar
3. Barometer
4. Dan lingkungan sekitar
5.
C. Cara Kerja
1. Tentukan ekosistem darat alami di sekitar lingkungan.
2. Amati komponen abiotiknya (suhu,pencahayaan, jenis/warna tanah)
3. Untuk mengetahui suhu udara gunakan barometer sementara keadaan pencahayaan, angin
atau tanah cukup memperkirakannya. Dan catat semua data tersebut pada tabel.
4. Setelah mengamati komponen abiotiknya, catat semua makhluk hidup yang ada di
ekosistem tersebut.
5. Mulailah mencatat jenis tumbuhan sebagai produsen yang ada.
6. Catat semua jenis hewan sebagai konsumen, baik yeng tetap maupun yang hanya singgah
( hewan terbang ).
7. Amati lebih teliti hewan hewan kecil menggunakan kaca pembesar dan catat semua data
pada tabel.
8. Sebagai pembanding, tentukan suatu ekosistem darat buatan yang ada di lingkungan.
Lakukan semua kegiatan seperti pada ekosistem darat alami
9. Buat kesimpulan umum tentang perberdaan pada kedua tipe ekosistem tersebut.
D. Pertanyaan
1. Menurut pendapat anda ekosistem manakah yang mempunyai jenis komponen
biotik lebih banyak? Mengapa demikian ? Jelaskan secara singkat !

E. Hasil pengamatan
Table 2.1.
Komponen abiotik ekosistem darat alami
No. Komponen abiotik Kondisi/keadaan
1 Suhu 20O

2 Cahaya Cukup

3 Angin Semilir

4 Tanah Subur

5 Air Cukup

Table 2.2.
Komponen biotik ekosistem darat alami
No. Jenis tumbuhan Jenis hewan Pengurai
1 Rumput teki Ulat Cacing

2 Pohon mahoni Semut Rayap

3 Pohon jati Burung Bakteri

4 Rumput ilalang Ular Jamur

5 Rumput pegagan Belalang

Table 2.3.
Komponen abiotik ekosistem darat buatan
No. Komponen abiotik Kondisi/keadaan
1 Angin Semilir
2 Tanah Subur
3 Air Mengalir sedikit
4 Cahaya Sangat cukup
5 Suhu 20oC

Table 2.4.
Komponen biotik ekosistem darat buatan
No. Jenistumbuhan Jenishewan Pengurai
1 Padi Ayam, tikus Bakteri

2 Jagung Ulat Jamur

3 Pohon pisang Burung Mikrobia lainnya

4 Ubi jalar Siput

5 Tanaman keladi Semut


F. Pembahasan
Hubungan timbal balik antara komponen biotik dan komponen abiotik yang terjadi pada
alam seperti pada hutan merupakan ekosistem darat alami. Dikatakan alami karena hidup tanpa
bantuan atau tidak ada campur tangan manusia. Sedangkan pertumbuhan komponen biotiknya
tidak di kendalikan oleh manusia.
Hubungan timbal balik antar komponen biotik dan abiotik yang terjadi di sawah maupun
lingkungan rumah merupakan ekosistem buatan. Hal ini karena terdapat unsur campur tangan
manusia diantaranya adalah dalam menentukan jenis komponen biotiknya, jumlah populasi
komponen biotiknya, dan merawat hingga tumbuh.

G. Kesimpulan
Ekosistem darat alami dan ekosistem darat buatan memiliki komponen abiotik yang sama
yaitu cahaya,suhu, tanah,angin dan air.hewan yang singgah juga sama pada ekosistem alami dan
buatan seperti ular,ulat,burung dan sebagainya. Hanya berbeda pada jenis komponen biotiknya,
ekosistem darat alami tidak di kendalikan jumlah populasinya. Atau bisa dikatakan penyusun
ekosistem darat alami lebih lengkap dibandingkan ekosistem darat buatan. Pada ekosistem darat
buatan populasi hewan yang singgah tidak terlalu banyak hal ini karena manusia mengusir dan
memberikan pestisida untuk hewan yang menganggu pertumbuhan tanaman.

H. Jawaban Pertanyaan
Komponen biotik pada ekosistem darat lebih banyak dibandingkan dengan ekosistem darat
buatan. Karena ekosistem darat alami jumlah populasi, dan jenis makhluk hidupnya tidak
dikendalikan manusia. Sedangakan komponen biotik pada ekosistem darat buatan populasi dan
jenis makhluk hidupnya dikendalikan oleh manusia sehingga jumlahnya tidak terlalu banyak.
Dokumentasi Hasil Pengamatan Ekosistem Darat Alami dan Buatan

Gambar Ekosistem Darat Ala

Gambar Ekosistem Darat Buatan


1. Judul Percobaan : Ekosistem Perairan
1. Tujuan
Mengamati komponen komponen yang terdapat pada ekosistem
2. Alat dan Bahan :
1. Alat tulis
2. kaca pembesar
3. barometer
4. termometer
5. dan lingkungan sekitar

3. Cara kerja
1. Tentukan satu ekosistem perairan alam atau buatan yang ada di sekitar
2. Amati komponen abiotiknya kemudian catat semua data pada tabel
3. Amati juga komponen biotiknya kemudiancatat pada tabel. Kemudian buat
kesimpulannya.
4. Pertanyaan
Jelaskan menurut pendapat anda perbedaan apa yang tampak jelas antara
ekosistem darat pada percobaan 1 dengan ekosistem perairan ini.

1. Hasil pengamatan
Table 2.5.
Komponen abiotik ekosistem perairan
No. Komponenabiotik Kondisi/keadaan
1 Air Jernih

2 Udara Cukup

3 Cahaya Sangat cukup

4 Suhu 23oC
Table 2.6.
Komponen biotik ekosistem perairan
No. Jenis Tumbuhan Jenis Hewan Pengurai
1 Lumut Ikan kecil dan lele Bakteri

2 Enceng gondok Bebek Jamur

3 Teratai Belut Mikrobia lainnya

4 Semanggi Siput, sumpil

5 Melati air Katak

a. Pembahasan
Pada pengamatan diatas adalah pengamatan ekosistem perairan buatan yaitu
kolam ikan. Maka komponen penyusunnya seperti hewan dan tumbuhan jauh lebih
sedikit dibandingkan dengan ekosistem perairan ekonomi yang ada di luat. Komponen
biotik pada ekosistem perairan di laut jauh lebih banyak, ada berbagai macam ikan dan
spesies lainnya. Sedangkan pada ekosistem perairan buatan umumnya hanya hewan
dan jenis tumbuhan air yang di budidayakan oleh pemiliknya, seperti yang saya amati
hanya ada beberapa jenis ikan dan beberapa jenis tumbuhan yang hidup di dalamnya.

b. Kesimpulan
Ekosistem perairan buatan sangat terbatas jumlah komponen biotiknya seperti
hewan dan tumbuhan sedangkan ekosistem darat lebih banyak komponen penyusun
biotiknya. Jika ekosistem darat komponen abiotik yang paling utama adalah tanah,
maka ekosistem perairan komponen abiotik yang utama adalah air. Pada ekosistem
darat dan ekosistem perairan terdapat perbedaan jenis tanaman,namun ada beberapa
hewan yang terdapat pada ekosistem darat namun juga terdapat pada ekosistem
perairan contohnya ulat, siput, dan burung.
c. Jawaban Pertanyaan
Perbedaan yang tampak jelas antara ekosistem darat dengan ekosistem perairan
adalah :
1. Komponen abiotik utama ekosistem darat adalah tanah, sedangkan komponen
abiotik yang utama pada perairan adalah air.
2. Penyusun komponen biotik pada ekosistem darat adalah makhluk hidup yang
hanya bisa bertahan hidup di daratan, contohnya pohon pisang,rumput teki,
rumput ilalang, ubi jalar dan sebagainya, dan jenis hewan seperti
ayam,kambing,sapi, dan kucing. Seadangkan penyusun komponen biotiknya
pada ekosistem perairan merupakan makhluk hidup yang hidupnya di air ,
contohnya tanaman enceng gondok,lumut, semanggi dan teratai, jenis hewan
pun terbatas jumlahnya contohnya ikan,belut,dan sumpil. Selain itu ada pula
hewan yang hidup di air dan di darat hewan tersebut dinamakan hewan amfibi,
contohnya katak.
Dokumentasi Hasil Pengamatan Ekosistem Perairan
1. Judul Percobaan : Rantai makanan, jaring–jaring makanan, dan piramida
ekologi

A. Tujuan
Menentukan rantai makanan, jaring – jaring makanan, dan piramida ekologi dalam
ekosistem darat dan ekosistem perairan.

B. Alat dan bahan :


Alat tulis dan lingkungan sekitar

C. Cara kerja
1. Ekosistem Darat
1. Perhatikan tabel komponen biotik darat alami atau buatan. Buatlah bagan rantai
makanan pertama dari komponen biotiknya, mulai dari tumbuhan sebagai
produsen pada urutan pertamanya.
2. Tentukan jenis hewan pertama sebagai konsumen 1 pada urutan kedua.
Selanjutnya tentukan jenis hewan kedua sebagai konsumen 2 pada urutan ketiga,
dan seterusnya. Dan buat beberaparantai makanan sesuai urutannya.
3. Dari beberapa rantai makanan yang sudaqh ada, buatlah jaring – jaring makanan.
4. Bagan semua rantai makan dan jaring makanan dibuat dalam bentuk gambar.
5. Dari bagan semua rantai makanan yang ada, kelompokkan komponen biotiknya
ke dalam tingkat trofik. Lalu catat dalam tabel.
6. Dari tabel buatlah bagan piramida ekologinya berdasarkan kelompok tingkatan
trofik komponen biotiknya dalam bentuk gambar.
2. Ekosistem Perairan
A. Buat bagan rantai makanan dan jaring – jaring makanannya berdasarkan tabel
komponen biotik ekosistem perairan. Caranya sama seperti yang dilakukan pada
ekosistem darat.
B. Bagan semua rantai makanan dan jaring makanan dibuat dalam bentuk gambar.
C. Dari bagan semua rantai makanan kelompokkan biotiknya ke dalam tingkat
trofik. Lalu catat data dalam tabel.
D. Dari tabel buatlah bagan piramida ekologinya berdasarkan kelompok tingkatan
trofik komponen biotiknya dalam bentuk gambar.
E. Buat kesimpulan mengenai rantai makanan, jaring – jaring makanan maupun
bagan piramida ekologi dari kedua tipe ekosistem ini.
D. Pertanyaan
1. Komponen- komponen apakah yang sama – sama terdapat pada ekosistem darat
maupun ekosistem perairan ? Jelaskan !
2. Ditinjau dari data yang diperoleh, pada ekosistem mana lebih banyak jenis
komponen biotiknya ? Mengapa demikian ?
a. Hasil pengamatan
1) Ekosistem darat
Rantai makanan I: Padi (Produsen ) -- Tikus ( Konsumen 1) --Burung elang
(konsumen 2) -Jamur ( Pengurai )

Rantai makanan 2: Rumput (Produsen)-- Belalang (konsumen 1)- Ular (konsumen


2)- Burung elang (konsumen 3 )- Bakteri ( Pengurai )

Rantai makanan 3: Jagung (Produsen)--Ulat (konsumen 1) - Ayam (konsumen


2)-Ular (konsumen 3)- Bakteri ( Pengurai)
Gambar 2.1.

Bagan jaring–jaring makanan pada ekosistem darat.


Table 2.7.
Tingkat trofik komponen biotic pada ekosistem darat.

TingkatTrofik
No. Pengurai
1 2 3 4
Padi Bakteri
1

2 Jagung Jamur

Rumput Mikrobia lain


3

4 Belalang

Ulat
5
Tikus
6

7 Ular

Ayam
8
Burung
9
Ealng
10 Ular

Gambar 2.3
Bagan piramida ekologi pada ekosistem darat.
2) Ekosistem Perairan
Rantai Makanan 1 :
Lumut ( Produsen )- ikan kecil (konsumen 1 )- Ikan Lele (Konsumen 2) -Manusia
(konsumen 3)- Pengurai

Rantai Makanan 2 :
Lumut ( Produsen )-Ikan kecil (konsumen 1)-katak(konsumen
2)Bebek(konsumen 3 )- Burung elang

Rantai Makanan 3 :
Lumut ( Produsen)- ikan kecil (konsumen 1)- katak ( konsumen 2)-Ular
(konsumen 3)- Burung elang.

Gambar 2.4.
Bagan rantai makanan pada ekosistem perairan.

Ikan Kecil Katak


(Konsumen 1) (konsumen 2)
Lumut

Bakteri Ular
Pengurai (Konsumen 3)
Gambar2.5.
Bagan jaring–jaring makanan ekosistem perairan.

Gambar 2.6
Bagan Piramida ekologi pada ekosistem perairan
Tabel 2.8.
Tingkat trofik komponen biotik pada ekosistem perairan

TINGKAT TROFIK PENGURAI


NO
1 2 3 4

Lumut Bakteri
1
Ikan
Jamur
2 kecil
Ikan lele Mikrobia lain
3
Katak
4
Ular
5
Bebek
6
Ular
7
Manusia
8

a. Pembahasan
Dalam ekosistem ada rantai makanan yaitu hubungan makan dan dimakan antara
makhluk hidup yang satu dengan yang lainnya. Sebuah ekosistem akan seimbang dan
terjaga kelestariannya apabila jumlah produsen lebih banyak dibandingkan dengan
konsumen tingkat 1, konsumen tingkat 1harus lebih banyak dibandingkan dengan
konsumen tingkat 2 dan seterusnya. Struktur trofik tertinggi dari pengamatan di atas
adalah ular dan burung elang pada ekosistem darat. Dan struktur trofik tertinggi dari
ekosistem perairan adalah bebek, ular dan manusia. Rantai makanan banyak terdapat
pada ekosistem daratan dibandingkan dengan ekosistem perairan. Hal ini dikarenakan
jenis tumbuhan di daratan lebih banyak dibandingkan dengan di perairan.

b. Kesimpulan
Rantai makanan, jaring – jaring makanan dan piramida ekologi merupakan satu
kesatuan berturut – turut yang ridak dapat dipisahkan. Rantai makanan adalah suatu
ekosistem makhluk hidup yaitu perpindahan energi makanan dari sumber daya tumbuhan
melalui jenjang makan dimana suatu organisme memakan satu sama lain untuk
mendapatkan energi dari nutrisi organisme yang dimakan. Terbentuknya jaring – jaring
makanan karena ada rantai makanan, dan terbentuknya piramida ekologi karena adanya
jaring – jaring makanan.

c. Jawaban pertanyaan
1. Komponen yang sama yang terdapat pada ekosistem darat dan perairan adalah
komponen abiotik yaitu air, tanah, udara,suhu, dan cahaya. Hanya saja pada
ekosistem darat jumlah komponen airnya lebih sedikit dibandingkan dengan
ekosistem perairan.
2. Dilihat dari hasil pengamatan ekosistem darat dan ekosistem perairan maka yang
paling banyak komponen biotiknya adalah ekosistem darat. Hal ini karena
makhluk hidup di daratan banyak jenisnya misalnya di kebun ada pohon
mangga,pisang,pohon alpukat,rumput,dan masih banyak lagi dan ada banyak
hewan yang hidup di dalamnya seperti ulat, belalang,ayam,tikus,ular,semut dan
lainnya. Sedangkan di ekosistem perairan yang diamati hanya ada sedikit
tumbuhan dan hewan yang hidup didalamnya seperti enceng gondok,semanggi,
melati air, dan bunga teratai.

B. KEGIATAN PRAKTIKUM 2 : PENCEMARAN LINGKUNGAN


Pertumbuhan penduduk yang sangat pesat menyebabkan meningkatnya
kebutuhan hidup manusia, antara lain kebutuhan akan pangan,
pemukiman,pendidikan, rekreasi, dan kebutuhan – kebutuhan lain. Manusia
banyak memanfaatkan lingkungan alam, hal ini dapat mengancam keseimbangan
ekosistem termasuk manusia, hewan, tumbuhan yang hidup di dalamnya.
Untuk memenuhi kebutuhan akan pemukiman misalnya, manusia telah
melakukan pembukaan hutan hal ini akan menimbulkan hewan dan tumbuhan
akan berkurang, selain itu penebangan hutan juga menyebabkan tanah menjadi
gersang. Kesuburan ini bisa di pulihkan dengan pemberian pupuk kimia yang
dapat meningkatkan produksi pertanian dan menyuburkan tanaman. Dari hal ini
tampaklah bahwa bahwa kegiatan masyarakat secara lansung maupun tidak
langsung dapat mempengaruhi lingkungan.
Sampah yang ditimbulkan dari penggunaan pestisida itu juga cukup besar,
yang menyebabkan makhluk hidup lain yang tidak di harapkan akan turut mati
terbunuh. Selain penggunaan pestisida penggunaan bahan kimia lain juga dapat
menganggu keseimbangan ekosistem seperti penggunaan deterjen sebagai
pembasmi bibit penyakit, deterjen sebagai pembersih dan lain – lain.

2. Judul percobaan 1
Pengaruh deterjen terhadap pertumbuhan akar bawang merah ( Allium Cepa )
A. Tujuan :
Mengamati pengaruh deterjen terhadap pertumbuhan akar bawang merah
B. Alat dan Bahan
1. Neraca analitik 1 buah
2. Tabung reaksi 14 buah
3. Rak tabung reaksi 1 buah
4. Gelas kimia 1000 ml 7 buah
5. Pengaduk 7 buah
6. Mistar dengan skala mm 1 buah
7. Kertas untuk tabel secukupnya
8. Air / air PDAM secukupnya
9. Bawang merah 14 siung
10. Deterjen serbuk 1 gram

C. Cara kerja
1. Sediakan larutan deterjen serbuk 100%, pengenceran 50%, pengenceran 25%,
pengenceran 12,5%, pengenceran 6,25%, pengenceran 3,1% serta kontrol yang
berupa air/air PDAM saja. Lalu simpan larutan yang telah di beri label.
a. Cara menyediakan larutan
Larutkan, satu gram deterjen sebuk ke dalam air ledeng / PDAM hingga
1000mL.Kemudian beri label 100%
b. Ambil 500 mL larutan deterjen 100%, lalu tambahkan air ledeng /PDAM hingga
1000mL. Kemudian beri label 50 %
c. Lakukan kegiatan seperti poin a b dengan mengambil larutan deterjen, 50%, 25%,
12,5%, 6,25% lalu ber label 25%, 12,5%, 6,25% dan label 3,10%
d. Sediakan bawang merah berukuran sama yang memiliki diameter hampir sama
dengan dengan diameter lubang tabung reaksi berjumlah 14 buah.kupas bawang
merah dengan hati – hati agar lingkaran primodial tetap tersisa untuk
pertumbuhan akar.
e. Isikan larutan deterjen yang sudah yang sudah disediakan ke dalam tabung reaksi
hingga penuh. Setiap konsentrasi larutan yang sama diisikan ke dalam dua tabung
reaksi.
f. Letakkan bawang merah dengan posisi calon akar primordial terletak di bawah
hingga menyentuh Larutan deterjen.
g. Letakkan pula bawang merah dengan posisi yang sama dengan bawang merah
lain diatas tabung kontrol ( yang hanya berisi air ledeng/PDAM )
h. Amati pertumbuhan akarnya setiap 24 jam, bila larutannya tampak berkurang
tambahkan lagi hingga penuh.
i. Setelah 72 jam, angkat bawang merah tersebut lalu hitung panjang akarnya, rata -
ratakan panjang akar yang mecolok perbedaannya diabaikan. Tuliskan hasil
pengamatannya pada tabel.
j. Hitung hambatan pertumbuhannya untuk setiap konsentrasi larutan dengan
menggunakan rumus.
k. Buatlah grafik IG 50/hambatan pertumbuhannya dalam bentuk grafik.

D. Pertanyaan
Berapa konsentrasi larutan deterjen minimum yang menghentikan proses
pertumbuhan akarnya ?
E. Hasil pengamatan
Table 2.9.
Pengaruh deterjen terhadap pertumbuhan akar bawang merah

No. Konsentrasi Rata– 1G(%)


ratapanjangakar

4 0
1 Kontrol

3 25
2 3,1 %

2 50
3 6,25 %

1 75
4 12,5 %

0 100
5 25 %

0 100
6 50 %

0 100
7 100 %

Grafik 2.1.

Grafik hambatan pertumbuhan akar bawang merah.

100
H
A
M 75
B
A 50
T
A
N
25

3,1 6,25 12,5 25 50 100

KONSENTRASI
F. Pembahasan
Limbah yang selama ini sering kali digunakan dalam kehidupan sehari hari adalah
deterjen. Deterjen mengandung surfaktan, builder,filler, dan aditif. Dua bahan terpenting
dari pembentuk deterjen yaitu surfaktan dan builders, diidentifikasi mempunyai pengaruh
langsung dan tidak langsung terhadap manusia dan lingkungannya.percobaan ini
menggunakan tanaman bawang merah karena bawang merah merupakan salah satu
tanaman yang sangat mudah diamati tahapan mitosisnya karena bisa langsung diamati
dengan bantuan mikroskop dan tahapan pembelahan selnyabisa terlihat jelas. Bagian yang
digunakan adalah akar karena pada akar primodial merupakan meristem yang masih
berkembang baik sehingga masih mudah untuk diamati.
Dari data pengamatan dapat dilihat bahwa semakin tinggi konsentrasi detergen
menyebabkan terhambatnya pertumbuhan akar primordial bawang merah.Terhambatnya
pertumbuhan primodial bawang merah dikarenakan adanya surfaktan dan builders. Adanya
surfaktan memnyebabkan busa – busa dipermukaan air sehingga menurunkan oksigen
terlarut. Dengan demikian akan menyebabkan organisme air kekurangan oksigen dan dapat
menyebabkan kematian .
Kekurangan dan kelebihan air mengakibatkan tanaman mengalami stres.
Perkembangan tanaman bawang merah akan menurun dengan penurunan derajat stres air
dan tanaman ini sangat peka terhadap stres air. Untuk meningkatkan kualitas hidupnya
manusia berusaha memanfaatkan kekayaan alam. Melalui akal manusia berusaha untuk
meningkatkan kualitas hidup banusia dengan menciptakan alat dan bahan baru. Namun
pada kenyataanya kualitas hidup yang hendak dicapai tidak tercapai, hal ini karena ada
dampak negatif yang dihasiolkan dari usaha manusia. Dampak negatif tersebut di sebut
pencemaran lingkungan. Definisi pencemaran yaitu sebagai masuknya bahan ke dalam
lingkungan yang menyebabkan timbulnya perubahan yang tidak diharapkan baik yang
bersifat fisik, kimiawi, maupun biologi, sehingga menganggu kesehatan manusia dan
mengganggu kehidupan makhluk hidup. Contoh kegiatan manusia yang mencemari
lingkungan yaitu penggunaan pestisida yang berlebihan, limbah pabrik yang di buang ke
sungai, dan sebagainya.

F. Kesimpulan
Dari kegiatan praktikum ini dapat menunjukkan satu bentuk pencemaran perairan yang
dapat diakibatkan oleh produk industri yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari –
hari yaitu deterjen serbuk. Deterjen dalam kadar tertentu dapat mengganggu kehidupan
organisme target maupun non target. Ditandai dengan terhambatnya pertumbuhan atau jika
semakin parah akan mengakibatkan makhluk hidup tersebut mati.
Dari percobaan diatas kita dapat mengetahui bahwa semakin banyak konsentrasi deterjen
yang diberikan maka pertumbuhan akar akan terhambat dan bahkan ada bawnag merah
yang tidak tumbuh akar nya sama sekali, sedangkan bawang merah yang diletakkan di air
ledeng akarnya dapat tumbuh dengan baik.
G. Jawaban Pertanyaan
Konsentrasi larutan deterjen minimum yang menghentikan proses pertumbuhan akar
bawang merah adalah 25 %. Pada larutan deterjen 25%,50%,100% pertumbuhan akar
sangat terhambat karena akarnya tidak tumbuh. Hal ini membuktikan bahwa semakin
banyak konsentrasi deterjen maka pertumbuhan akar bawang merah terhambat.

Gambar Hasil Percobaan Pengaruh Deterjen Terhadap


Pertumbuhan Akar Bawang Merah
Judul percobaan 2 : Pengaruh deterjen terhadap perkecambahan
A. Tujuan
Mengambil pengaruh deterjen terhadap perkecambahan kacang hijau
B. Alat dan bahan
1. Neraca analitik/ sendok teh 1 buah
2. Gelas kimia 600 ml 10 buah
3. Kertas saring/ tissue secukupnya
4. kertas timah secukupnya
5. mistar dengan skala mm 1 buah
6. kertas untuk label secukupnya
7. gelas kimia 1000 ml 1 buah
8. air ledeng secukupnya
9. deterjen serbuk 1 gram
C. Cara Kerja
1. Sediakan larutan teterjen 100%, 50%, 25%, 12,50%, 6,25%, 3,10%, 3,10% serta
kontrol yang berupa air ledeng/PDAM. Lalu simpan cairan dengan gelas kimia
yang telah diberi label sebagai berikut
a. Label I : 100%
b. Label II : 50%
c. Label III : 25%
d. Label IV : 12,5 %
e. Label V : 6,25%
f. Label VI : 3,1%
g. Label Kontrol : (Air ledeng/PDAM)
2. Cara menyediakan larutan : cara membuat larutan untuk setiap konsentrasi pada
praktikum ini dapat dilihat pada cara menyadiakan larutan pada percobaan I :
pengaruh deterjen terhadap pertumbuhan akar bawnag merah (Allium Cepa)
3. Sediakan enam gelas kimia lain, beri label kontrol I,II,III, IV, V, dan VI. Masing-
masing diberi lingkaran kertas saring/ kertas tissue masukkan kacang hijau ke
dalam air pada gelas kimia. Buanglah kacang yang mengapung. Sementara kacang
hijau yang tenggelam yang digunakan dalam percobaan ini(kacang hijau terpilih)
4. Dari kacang hijau terpilih ambil 10 butir lalu rendam dalam laurutan 1, 10 butir
dalam larutan II, 10 Butir dalam larutan III, 10 butir dalam larutan IV, 10 Butir
dalam larutan V, 10 Butir dalam larutan VI dan 10 butir kedalam larutan kontrol (air
ledeng/ PDAM). Biarkan rendaman selama lima menit.
5. Aturlah kacang hijau dalam gelas kimia dengan label yang sesuai. Atur yang baik
agar hilum mengarah kebawah isilah gelas kimia yang telah diisi kacang hijau
tersebut dengan larutanb yang berlabel sama, kira-kira 100 Ml.
6. Tutup kelima gelas tadi dengan kertas timah sehingga tidak ada cahaya yang dapat
masuk.
7. Lakukan pengamatan setelah 24 Jam dan 48 jam. Pada setiap pengamatan. Ukurlah
panjang akar dengan mistar dari luar gelas piala. Kacang hijau yang tidak tumbuh
akarnya dianggar memiliki panjang akar = 0 mm. Jika pada pengamatan dua hari
(48 jam) tidak tumbuh akarnya (0 mm) dianggap kacang hijau mati.
10. buatlah grafik rata-rata pertumbuhan kecambah perkonsentrasi setelah 24 jam
dan 48 jam dengan menggunakan warna yang berbeda.
D. Pertanyaan
1. Apa fungsi larutan 0 (kontrol)
2. Apa kesimpulan anda bila pada larutan 0 (Kontrol) ada kacang hijau yang mati?
3. Mengapa pertumbuhan kacang hijau di dalam gelas piala harus ditutup dengan
kertas timah?
E. Hasil pengamatan

Tebel 2.10.
Pengaruh deterjen terhadap Tumbuhan.
Harike-1 (24jam)
NO
100 % 50 % 25 % 12,5 % 6,25 % 3,1 % Kontrol
1 0 0,5 0,5 0,5 0,5 1 1
2 0 0,5 0,5 0,5 0,5 1 1
3 0 0 0 0,5 0,5 1 1
4 0 0 0 0 0,5 1 1
5 0 0 0 0 0 0,5 1
6 0 0 0 0 0 0,5 1,5
7 0 0 0 0 0 0,5 1,5
8 0 0 0 0 0 0,5 1,5
9 0 0 0 0 0 0,5 1
10 0 0 0 0 0 0,5 1
Jumlah 0 1 1 1,5 2 7 8,5
Rata 0 0,1 0,1 0,15 0,2 0,7 0,85
-rata
Konsentrasi Larutan deterjen
Hari ke-2 (24jam)
No.
100 % 50 % 25 % 12,5 % 6,25 % 3,1 % Kontrol
1 0,1 0,7 0,7 0,6 0,6 1,5 1,5
2 0,1 0,6 0,6 0,6 0,7 1,5 1,5
3 0 0,1 0,2 0,6 0,6 1,5 1,5
4 0 0,1 0,1 0,2 0,6 1,5 1,5
5 0 0,1 0,1 0,1 0,2 1 1,5
6 0 0 0,2 0,2 0,2 1 2
7 0 0 0,2 0,1 0,1 1 2
8 0,3 0 0 0,2 0,1 1 2
9 0,2 0 0 0,1 0,2 1 1,5
10 0,2 0 0 0,1 0,1 1 1,5
Jumlah 0,9 1,6 2,1 2,6 3,4 12 16,5
Rata 0,09 0,16 0,21 0,26 0,34 1,2 1,65
-rata
Grafik 2.2
Grafik rata – rata pertumbuhan kecambah per konsentrasi pada 24 jam

1,2
1,2

0,85
R
0,8
A 0,7

T 0,4
0,3
A
0,2
R
0,15
A
0,1

3,1 6,25 12,5 25 50 100

KONSENTRASI
F. Pembahasan
Limbah yang selama ini sering kali digunakan dalam kehidupan sehari hari adalah
deterjen. Deterjen mengandung surfaktan, builder,filler, dan aditif. Dua bahan terpenting
dari pembentuk deterjen yaitu surfaktan dan builders, diidentifikasi mempunyai pengaruh
langsung dan tidak langsung terhadap manusia dan lingkungannya.percobaan ini
menggunakan kacang hiaju karena kacang hijau merupakan salah satu tanaman yang sangat
mudah diamati tahapan mitosisnya karena bisa langsung diamati secara langsung. Bagian
yang diamati adalah perkecambahannya yang terlihat sehingga masih mudah untuk
diamati.
Dari data pengamatan dapat dilihat bahwa semakin tinggi konsentrasi detergen
menyebabkan terhambatnya pertumbuhan kecambah pada tanaman kacang
hijau.Terhambatnya pertumbuhan cambah dikarenakan adanya surfaktan dan builders.
Adanya surfaktan menyebabkan busa – busa dipermukaan air sehingga menurunkan
oksigen terlarut.
Berdasarkan pengamatan kacang hijau yang diletakkan pada gelas yang tidak
menggunakan deterjen pertumbuhan hari pertama dapat dijumlahkan secara menyeluruh
dengan panjang akarnya 0,85 mm, sedangkan pada hari kedua dengan panjang akar 1,65
mm. Sementara kacang hijau yang di letakkan pada gelas yang diberi larutan deterjen 100%
pada hari pertama dapat di jumlahkan secara menyeluruh akarnya hanya 0 mm, sedangkan
pada hari ke 2 panjang akarnya adalah 0,09 mm. Dengan begitu dapat dibandingkan bahwa
kacang hijau yang tidak terkena larutan deterjen pertumbuhannya lebih cepat dibandingkan
dengan yang terkena larutan deterjen.
G. Kesimpulan
Jadi, deterjen dapat berpengaruh dalam proses pertumbuhan kacang hijau. Kacang hijau
bisa tumbuh ditempat yang telah tercemar oleh deterjen tetapi dalam pertumbuhannya itu
sangat lambat, oleh karena itu kacang hijau yang tidak terkena larutan deterjen proses
perkecambahannya slebih cepat. dan pengaruh sinar matahari dapat menentukan cepat
lambatnya perkecambahan kacang hijau.

H. Jawaban pertanyaan
1. Fungsi larutan 0 (kontrol) adalah sebagai perbandingan konsentrasi larutan deterjen
dan sebagai bukti bahwa larutan kontrol merupakan larutan yang paling baik untuk
pertumbuhan perkecambahan kacang hijau.
2. Kesimpulannya adalah jika pada larutan 0 ( kontrol ) ada kacang hijau yang mati,
maka itu menandakan bahwa biji / bibit dari kacang hijau tersebut bukanlah
merupakan biji / bibit yang unggul walaupun sebelumnya sudah di pilih.
3. Karena pertumbuhan kacang hijau di dalam gelasharus ditutup dengan kertas timah
untuk mengurangi intensitas cahaya. Karena intensitas cahaya sangat berpengaruh
terhadap pertumbuhan kacang hijau. Kacang hijau yang mendapatkan cahaya yang
cukup, ukurannya lebih kecil , jaringan mesofilnya juga lebih kecil, dan
pertumbuhannya akan lebih lambat dari kacang hijau yang tidak mendapatkan
cahaya.

I. DAFTAR PUSTAKA
1. Hartono. 2007. Geografi Jelajah Bumi dan Alam Sekitar untuk kelas XI SMA
Program IPS. Bandung: CV. Citra Praya. Halaman 100
2. https://inet.detik.com/science/d-5243212/ekosistem-pengertian-jenis-dan-kom
ponenya-lengkap

Gambar Hasil Percobaan Pengaruh Deterjen Terhadap Perkecambahan


BUKTI FISIK

Tutor Praktikum IPA

Nikmatus Sahadah, M.Pd.


197410252006042015
MODUL 3

MAKANAN

1. KEGIATAN PRAKTIKUM 1
JENIS ZAT DALAM MAKANAN

2. KEGIATAN PRAKTIKUM 2
UJI MAKANAN (UJI KARBOHIDRAT, LEMAK,
DAN PROTEIN)

3. KEGIATAN PRAKTIKUM 3
PENCERNAAN MAKANAN

NAMA : IRVA MELIA AFTANTI


NIM 858772897
KELAS : 7A – S1 PGSD
UPBJJ-UT : MALANG – POKJAR MASTRIP
LEMBAR KERJA
PRAKTIKUM KONSEP DASAR IPA DI SD MODUL 3
MAKANAN

NAMA : IRVA MELIA AFTANTI


NIM : 858772897
UPBJJ : MALANG

A. KEGIATAN PRAKTIKUM 1
1. Judul Percobaan : Pengelompkan Bahan Makanan

a. Tujuan :
Dapat mengelompokkan bahan makanan berdasarkan kandungan zat gizinya
b. Alat dan Bahan
- Tempat plastic
- 20 macam bahan makanan
c. Cara kerja
a. Kumpulkan bahan makanan sebanyak 20 macam
b. Kelompokkan masing-masing bahan makanan tersebut kedalam
kelompok karbohidrat, protein, lemak dan vitamin.
c. Catat semua data masing-masing kelompok dalam kolom yang
sudah disediakan pada lembar kerja
d. Simpulan apa yang dapat diambil dari percobaan ini?
d. Pertanyaan :
1. Zat makanan (zat gizi) apakah yang diperlukan oleh balita?
2. Zat makanan apakah yang terutama yang diperlukan untuk orang yang
bekerja?
3. Pada usia lanjut usia makanan apakah yang diperlukan?

e. Hasil Pengamatan
Tabel 3.1.
Peng elompokan bahan makana n berdasarkan zat gizi
Jenis
No Karbohidrat Protein Lemak Vitamin
makanan
1 Nasi √
2 Roti √
3 Susu √ √
4 Telur √
5 Daging √
6 Jeruk √
7 Melon √
8 Kacang tanah √
9 Kelapa √
10 Brokoli √
f. Pembahasan
Setiap jenis gizi yang kita dapatkan mempunyai fungsi yang berbeda.
Karbohidrat merupakan sumber tenaga yang kita dapatkan sehari-hari. Salah satu
contoh makanan yang mengandung karbohidrat adalah nasi. Protein digunakan
oleh tubuh untuk membantu pertumbuhan kita, baik otak maupun tubuh kita.
Lemak digunakan oleh tubuh kita sebagai cadangan makanan dan sebagai
cadangan energi. Lemak akan digunakan saat tubuh kekurangan karbohidrat, dan
lemak akan memecah menjadi glukosa yang sangat berguna bagi tubuh kita saat
kita membutuhkan energi, contohnya kacang tanah, susu, kelapa . Protein terlibat
dalam sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem kendali dalam bentuk
hormon, sebagai komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam transportasi
hara. Sebagai salah satu sumber gizi, protein berperan sebagai sumber asam amino
bagi organisme yang tidak mampu membentuk asam amino tersebut (heterotrof)
contohnya susu, telur, daging. Vitamin sangat penting untuk sumber vitalitas tubuh
serta menjaga kesehatan tubuh kita. Kita membutuhkan vitamin untuk melengkapi
karbohidrat kalori, mineral.

g. Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa bahan
makanan yang dijadikan sample (conoh) ada yang mengandung karbohidrat adalah
nasi, roti, yang mengandung protein adalah susu, telur, daging, yang mengandung
lemak adalah susu, kacang tanah, kelapa, dan yang mengandung vitamin adalah
jeruk, melon, dan brokoli.

h. Jawaban pertanyaan
1) Zat makanan yang dibutuhkan oleh balita adalah vitamin, protein, dan
karbohidrat
2) Zat makanan yang dibutuhkan oleh pekerja adalah karbohidrat.
3) Zat makanan yang dibutuhkan oleh lansia adalah protein.
2. Judul percobaan : Pengelompokan Sayuran
a. Hasil pengamatan
Tabel 3.2.
Pen gelompokan sayuran
Sayuran
Jenis bahan Sayuran Sayuran Sayuran Sayuran
No kacang
makanan daun buah akar/umbi tunas
kacangan
1 Bayam 
2 Kangkung 
3 Sawi 
4 Daun singkong 
5 Daun papaya 
6 Tomat 
7 Terong 
8 Cabe 
9 Melinjo 
10 Nangka 
11 Waluh 
12 Wortel 
13 Kentang 
14 Kacang 
panjang
15 Kacang merah 
16 Buncis 
17 Kapri 
18 Mentimun 
19 Rebung 
20 Tauge 

b. Pembahasan
Bahan makanan sayuran adalah bahan makanan dari tumbuh-tumbuhan yang
setelah diolah menjadi makanan penyerta dan makanan utama.
Bahan makanan sayuran dibedakan menajdi beberapa kelompok:
1. Sayuran daun: tumbuhan dengan bagian utama yang diubah menjadi hidangan
makanan adalah bagian daunnya.
Contoh: bayam, kangkung, sawi, daun, singkong dan daun pepaya
2. 2. Sayuran buah : tumbuhan dengan bagian utama yang diolah menjadi
hidangan makanan adalah buahnya.
Contoh: tomat, terong, cabe, melinjo, nangka, waluh
3. 3. Sayuran umbi/akar : tumbuhan dengan bagian utama yang diolah menjadi
hidangan makanan adalah bagian umbi/akarnya.
Contoh: wortel, kentang
4. 4.Sayuran kacang-kacangan : tumbuhan dengan bagian utama yang diolah
menjadi hidangan makanan adalah biji yang berupa kacang-kacangan..
Contoh: kacang panjang, kacang tanah, buncis, kapri
5. 5.Sayuran tunas : tumbuhan dengan bagian utama sebagai makanan adalah
tunas tanaman.
Contoh: tauge, rebung
c. Kesimpulan
Bahan makanan berupa sayuran dapat dikelompokkan menjadi 5 kelompk yaitu:
1. Sayuran daun
2. Sayuran buah
3. Sayuran umbi/akar
4. Sayuran kacang-kacangan
5. Sayuran tunas
d. Jawaban pertanyaan
1. Dilihat dari TRIGUNA MAKANAN sayuran termasuk : zat pembangun
2. Termasuk ke dalam kelompok makanan
a. Melinjo termasuk sayuran kacang-kacangan
b. Brokoli termasuk sayuran
c. Cabe termasuk sayuran buah
d. Bawang merah termasuk sayuran umbi/akar
e. Terong termasuk sayuran buah

3. Judul percobaan : Membuat menu makanan berdasarkan 4 sehat lima sempurna


a. Hasil pengamatan
Menu yang dibuat :
Tabel 3.3.
Makanan 4 se
No Jenis Kelompok Jenis hat 5 sempurna

masakan makan bahan Zat Makanan


makan
Karboh Protein lemak vitam
idrat in
1 Nasi putih Makanan Beras

Pokok
2 Oseng Lauk pauk Tempe
tempe kacang

+kacang penjang 
Panjang
3 Sayur lodeh Sayuran Terong
Temple
 
Tahu
Santan
4 Pepes ikan Lauk pauk Ikan

tongkol tongkol
5. Pisang Buah

buahan
b. Pembahasan
Dalam penyusunan Makanan Sehat Harus memenuhi kebutuhan gizi ang seimbang
ada unsur karbohidra, protein, lemak, dan Vitamin
c. Kesimpulan
Menu makakanan yang kita buat, harus mengandung gizi yang seimbang, susunan
makan harus serat, kandungan gula, garam, lemak, dan tepung.
d. Jawaban pertanyaan
1. Empat sehat lima sempurna : cara sederhana dan mudah untuk menyusun menu
seimbang yang berstandar pada nilai gizi dan kebutuhan zat makana yang
dibutuhkan tubuh yaitu : nasi, lauk pauk, sayuran, buah, dan susu.
2. Triguna pangan : pengelompokkan makanan berdasarkan fungsi fisiologisnya
yaiut:
1) Untuk begerak : merupakan zat tenaga
Misal : karbohidrat, lemak, protein
2) Untuk membangun : merupakan zat pembangun
Misal : protein, mineral, vitamin, air
3) Untuk mengatur : merupakan zat pengatur
Misal : protein dan air

B. KEGIATAN PRAKTIKUM 2
1. Judul Percobaan : Uji Karbohidrat
a. Hasil pengamatan
Tabel 3.4.
Uji Karbohidrat

Warna
No. Bahan Makanan Sebelum diberi Sesudah diberi Keterang
Yodium Yodium an
1. Pisang Putih Hitam √
2. Apel Putih Coklat X
3. Nasi Putih Ungu pekat √
4. Telur Rebus (putih) Putih Putih X
5. Tahu Putih Putih Coklat X
6. Margarin Krem/kuning Krem X
7. Biskuit Coklat Hitam √
8. Tepung terigu Putih Biru kehitaman √
9. Gula Pasir Putih Coklat X
10. Kentang krem/kuning Hitam √
b. Pembahasan
Pada kegiatan praktikum kali ini menggunakan larutan yodium / reagen lugol
yang digunakan untuk mengetahui kandungan makanan, antara lain :
Lugol digunakan untuk menguji apakah suatu makanan mengandung
karbohidrat (amilum) atau tidak. Bila makanan yang kita tetesi lugol
menghitam, maka makanan tersebut mengandung karbohidrat. Semakin hitam
berarti makanan tersebut banyak kandungan karbohidratnya. Sesuai pernyataan
di atas di peroleh hasil pengujian sebagai berikut :
 Uji Pisang
Pada uji karbohidrat (amilum), pisang yang diiris kecil di tetesi dengan
larutan yodium / reagen lugol dan tidak menghasilkan warna hitam. Hal itu
berarti pisang mengandung karbohidrat (amilum).
 Apel
Pada uji karbohidrat (amilum), Apel yang diiris kecil ditetesi dengan larutan
yodium / lugol berubah warna menjadi cokelat. Hal itu menunjukkan bahwa
apel tidak mengandung karbohidrat (amilum).
 Nasi
Uji karbohidrat (amilum), 2-3 butir nasi yang ditetesi dengan larutan
yodium / lugol berubah warna ungu pekat / menjadi biru kehitaman. Hal itu
menunjukkan bahwa nasi mengandung karbohidrat (amilum).
 Telur Rebus (bagian putihnya)
Uji karbohidrat (amilum), putih telur yang diiris kecil ditetesi dengan larutan
yodium / reagen lugol menghasilkan warna putih kekuning-kuniangan. Hal
itu berarti tidak menunjukkan bahwa putih telur tidak mengandung
karbohidrat (amilum), karena bila memiliki karbohidrat (amilum), setelah di
uji seharusnya memiliki warna biru kehitaman / hitam / ungu.
 Tahu Putih
Uji karbohidrat (amilum), tahu yang diiris kecil ditetesi dengan larutan
yodium / lugol berubah warna menjadi putih kecokelatan. Hal itu
menunjukkan bahwa tahu tidak mengandung karbohidrat (amilum).
 Margarin
Uji karbohidrat (amilum), margarin yang ditetesi dengan larutan yodium /
lugol tidak berubah warna. Hal itu menunjukkan bahwa margarin tidak
mengandung karbohidrat (amilum).
 Biskuit
Uji karbohidrat (amilum), biskuit yang dipotong kecil ditetesi dengan
larutan yodium / lugol berubah warna menjadi hitam. Hal itu menunjukkan
bahwa biskuit mengandung karbohidrat (amilum).
 Tepung terigu
Uji karbohidrat (amilum), tepung yang ditetesi dengan larutan yodium /
lugol berubah warna menjadi biru kehitaman. Hal itu menunjukkan bahwa
tepung kanji mengandung karbohidrat (amilum).
 Gula pasir
Uji karbohidrat (amilum), gula pasir yang ditetesi dengan larutan yodium /
lugol berubah warna menjadi cokelat. Hal itu menunjukkan bahwa gula pasir
tidak mengandung karbohidrat (amilum).
 Kentang
Uji karbohidrat (amilum), kentang yang diiris kecil ditetesi dengan lugol
berubah warna menjadi hitam . Hal itu menunjukkan bahwa tepung kanji
mengandung karbohidrat (amilum).
c. Kesimpulan
Setelah melakukan uji karbohidrat dengan menggunakan contoh bahan-bahan
makanan ( pisang, apen, nasi, telur rebus-putihnya, tahu, margarine, biskuit,
tepung terigu, gula pasir, dan kentang) yang ditetesi dengan larutan yodium /
reagen lugol maka ada beberapa bahan yang teridentifikasi mengandung
karbohidrat dan ada pula yang tidak mengandung karbohidrat seperti sebagai
berikut :
1. Yang mengandung karbohidrat : pisang, nasi, biskuit, tepung terigu, dan
kentang.
2. Yang tidak mengandung karbohidrat : apel, telur rebus (putihnya), tahu,
margarin, dan gula pasir.
d. Jawaban pertanyaan
1) tidak, karenadari bahan-bahan makanan tersebutdi atas setelah ditetesi
dengan larutan yodium tidak semuanya berubah warna menjadi biru, ungu,
atau hitam. Ada beberapa yang coklat, putih kekuningan, dan ada pula yang
tetap seperti warna semula.
2) Karena dari bahan makanan terssebut ada yang mengandung karbohidrat
dan ada pula yang tidak mengandung karbohidrat.
3) Pisang, nasi, biskuit, tepung terigu, dan kentang.

2. Judul percobaan : Uji Lemak


a. Hasil Pengamatan
Tabel 3.5.
Uji Lemak
Meninggalkan
No Bahan yang diuji bekas noda Keterangan
. minyak
Ya Tidak
1. Kemiri √ Mengandung lemak
2. Margarin √ Mengandung lemak
3. Wortel √ Tidak mengandung lemak
4. Seledri √ Tidak mengandung lemak
5. Biji jagung kering √ Tidak mengandung lemak
6. Singkong kering √ Tidak mengandung lemak
7. Kacang tanah √ Mengandung lemak
8. Pepaya √ Tidak mengandung lemak
9. Santan √ Mengandung lemak
10. Susu √ Tidak mengandung lemak
11. Minyak Goreng √ Mengandung lemak

b. Pembahasan
Pada kegiatan praktikum uji lemak kali ini dapat di ketahui bahwa :
 Kemiri
Pada uji lemak, kemiri yang di haluskan dan di usap-usapkan pada kertas
coklat dan didiamkan sampai 10 menit dan kertas dilihat menggunakan
lampu/senter ternyata meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu
menunjukkan bahwa kemiri mengandung lemak.
 Margarin
Pada uji lemak, margarin yang di oleskan/diusapkan pada kertas coklat dan
didiamkan sampai 10 menit kemudian setelah 10 menit kertas dilihat
menggunakan lampu/senter ternyata meninggalkan noda transparan pada
kertas, hal itu menunjukkan bahwa margarin mengandung lemak.
 Wortel
Pada uji lemak, wortel yang diiris halus kemudian diusap-usapkan pada
kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit
kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan
noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa wortel tidak
mengandung lemak. Wortel mengandung vitamin A yang bermanfaat buat
kesehatan mata.
 Seledri
Pada uji lemak, seledri yang diiris halus kemudian diusap-usapkan pada
kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit
kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan
noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa seledri tidak
mengandung lemak.
 Biji Jagung kering
Pada uji lemak, biji jagung kering yang diiris halus kemudian diusap-
usapkan pada kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian,
setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata tidak
meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa
biji jagung kering tidak mengandung lemak.
 Singkong
Pada uji lemak, singkong kering yang diiris halus kemudian di usap-
usapkan pada kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian,
setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata tidak
meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa
singkong kering tidak mengandung lemak.
 Kacang tanah kering
Pada uji lemak, kacang tanah kering yang diiris halus kemudian di usap-
usapkan pada kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian,
setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata
meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa
kacang tanah kering mengandung lemak.
 Papaya
Pada uji lemak, papaya yang diiris kecil kemudian diusap-usapkan pada
kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit
kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan
noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa papaya tidak
mengandung lemak.
 Santan
Pada uji lemak, santan yang diteteskan/diusap-usapkan pada kertas coklat
dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat
menggunakan lampu/senter ternyata meninggalkan noda transparan pada
kertas, hal itu menunjukkan bahwa santan mengandung lemak.
 Susu
Pada uji lemak, susu yang ditetskan/diusap-usapkan pada kertas coklat dan
didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat
menggunakan lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan
pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa susu tidak mengandung lemak.
 Minyak goring
Pada uji lemak, minyak goreng diteteskan/diusap-usapkan pada kertas
coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit kertas
dilihat menggunakan lampu/senter ternyata meninggalkan noda transparan
pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa minyak goreng mengandung
lemak.
c. Kesimpulan
Setelah melakukan uji lemak dengan menggunakan contoh bahan-bahan
makanan ( kemiri, margarin, wortel, seledri, biji jagung kering, singkong
kering, kacang tanah kering, papaya, santan, susu, dan minyak goreng) maka
ada beberapa bahan yang teridentifikasi mengandung lemak dan ada pula yang
teridentifikasi tidak mengandung lemak seperti sebagai berikut :
1. Bahan yang mengandung lemak :kemiri, margarine, kacang tanah kering,
santan, minyak goreng.
2. Bahan yang tidak mengandung lemak : wortel, seledri, biji jagung kering,
singkong kering, papaya, susu.
d. Jawaban pertanyaan
1) bekas usapan kemiri di kertas coklat terasa licin dan bekas usapan seledri
dan papaya tidak dak terdapat noda seperti minyak kembali kering seperti
kertas coklat biasa.
2) Setelah 10 menit didiamkan bekas kemiri terlihat transparan, sedangkan
bekas seledri dan papaya tidak terlihat transparan.
3) Sumber lemak
1. Bahan yang mengandung lemak : kemiri, margarine, kacang tanah
kering, santan, minyak goreng.
2. Bahan yang tidak mengandung lemak : wortel, seledri, biji jagung
kering, singkong kering, papaya, susu.

3. Judul Percobaan : Uji Protein


a. Hasil pengamatan
Tabel 3.6.
Menganji dPruotening
U

No. Jenis bahan Protein Keterangan


makanan Ya Tidak
1. Bulu Ayam* √ Mengandung protein
2. Putih telur √ Mengandung protein
3. Roti √ Tidak Mengandung
4. Tempe √ Mengandung protein
5. Daging ayam √ Mengandung protein
6. Kangkung √ Tidak Mengandung
7. Seledri √ Mengandung protein
b. Pembahasan
Pada kegiatan praktikum uji protein kali ini dapat di ketahui bahwa :
 Bulu Ayam
Pada uji protein, Bulu ayam yang yang dibakar di atas lilin yang nyala
baunya dijadikan sebagai kontrol/indikator (acuan) untuk bahan makanan
yanglain yang dibakar.
 Putih Telur (yang sudah direbus)
Pada uji protein, putih telur rebus yang diiris kecil dan kemudian dibakar,
setelah diamati baunya ternyata baunya sama dengan bau bulu ayam yang
dibakar. Hal itu menunjukan bahwa putih telur mengandung protein.
 Roti
Pada uji protein, roti yang diiris kecil dan kemudian dibakar, setelah
diamati baunya ternyata baunya tidak sama dengan bau bulu ayam yang
dibakar. Hal itu menunjukan bahwa roti tidak mengandung protein.
 Tempe
Pada uji protein, tempe yang diiris kecil dan kemudian dibakar, setelah
diamati baunya ternyata baunya sama dengan bau bulu ayam yang dibakar.
Hal itu menunjukan bahwa tempe mengandung protein.
 Seledri
Pada uji protein, seledri yang dibakar setelah diamati baunya ternyata
baunya sama dengan bau bulu ayam yang dibakar. Hal itu menunjukan
bahwa seledri mengandung protein.
 Daging Ayam
Pada uji protein, daging ayam yang diiris kecil dan kemudian dibakar,
setelah diamati baunya ternyata baunya sama dengan bau bulu ayam yang
dibakar. Hal itu menunjukan bahwa daging ayam mengandung protein.
 Kangkung
Pada uji protein, Kangkung yang dibakar, setelah diamati baunya ternyata
baunya tidak sama dengan bau bulu ayam yang dibakar. Hal itu
menunjukan bahwa roti tidak mengandung protein.

c. Kesimpulan
Setelah melakukan uji protein dengan menggunakan contoh bahan-bahan
makanan (seledri, kangkung, putih telur, roti, tempe, daging ayam) dengan
bulu ayam yang dibakar sebagai indikatornya maka ada beberapa bahan yang
teridentifikasi mengandung protein (yang sama dengan bau bulu ayam yang
dibakar) dan ada pula yang teridentifikasi tidak mengandung protein (yang
tidak sama dengan bau bulu ayam yang dibakar)seperti sebagai berikut :
1. Bahan yang mengandung protein : putih telur, tempe, daging ayam,
seledri
2. Bahan yang tidak mengandung protein : roti, kangkung
d. Jawaban pertanyaan
1) Semua bahan makanan yang diuji menunjukan warna yang tidak sama
2) Indentifikasi bau yang ditimbulkannya yaitu :
a. Putih telur setelah di bakar baunya seperti/sama dengan bau yang
ditimbulkan oleh bulu ayam yang dibakar.
b. Roti setelah di bakar baunya tidak seperti/tidak sama dengan bau yang
ditimbulkan oleh bulu ayam yang dibakar.
c. Tempe setelah di bakar baunya seperti/sama dengan bau yang
ditimbulkan oleh bulu ayam yang dibakar.
C. KEGIATAN PRAKTIKUM 3
1. Judul Percobaan : Struktur system pencernaan
a. Hasil pengamatan

Gambar 3.7.
Sistem Pencernaan

b. Pembahasan
Sistem pencernaan pada tubuh terjadi secara mekanis ( penghancuran
makanan dengan bantuan gigi dan gerakan dinding lambung ) dan kimiawi
( penghancuran makanan dengan bantuan enzim yang dapat mengubah
makanan menjadi sari makanan )
c. Kesimpulan
Sistem pencernaan makanan pada manusia dimulai dai rongga mulut,
kerongkongan , lambung, usus halus, usus besar, anus.
d. Jawaban
1. Bagian dari sistem pencernaan yang menghasilkan enzim
a. Mulut, lambung, usus halus, pangkreas.
2. a. Mulut yaitu kelenjar ludah menghasilkan enzimptralin
b. lambung menghasilkan pepsin, renin, asam klorida
c. usus halusmenghasilkan enzim sakrose, maltase, laktase, peptidase.
Pangkreas menghasilkan enzim lipase, amilase, tripsinogen.
3. Enzim ptialin menguraikan amilum menjadi maltase
 Pepsin memacah molekul protein menjadi pepton
 Sakarase mencernakan sakarosa menjadi glukosa
 Maltase mencernakan maltosa menjadi dua glukosa
 Laktase mencernakan laktosa menjadi glukosa dan galaktosa
 Lipase mencernakan zat lemak menjadi asama lemak dan gliserol
 Amilase mencernakan amilum menjadi maltosa
 Trispsin mencernakan protein dan popton menjadi dipeptida dan asam
amino
e. daftar pustaka
1. Aryulina, Diah dkk. 2010. BIOLOGY for Senior High School Grade XI
Semester 1. Jakarta : Erlangga
BUKTI FISIK

Tutor Praktikum IPA

Nikmatus Sahadah, M.Pd.


197410252006042015
MODUL 4

MEKANIKA

1. KEGIATAN PRAKTIKUM 1
GAYA

2. KEGIATAN PRAKTIKUM 2
GERAK

3. KEGIATAN PRAKTIKUM 3
PESAWAT SEDERHANA

NAMA : IRVA MELIA AFTANTI


NIM 858772897
KELAS : 7A – S1 PGSD
UPBJJ-UT : MALANG – POKJAR MASTRIP
LEMBAR KERJA (LAPORAN)
PRAKTIKUM IPA DASAR DI SD - PDGK4107
MODUL 4 : MEKANIKA

NAMA : IRVA MELIA AFTANTI


NIM 858772897
UPBJJ : MALANG

KEGIATAN PRAKTIKUM 1
GAYA LISTRIK STATIS

1. Judul Percobaan
Gaya Listrik Statis

2. Tujuan Praktikum
Untuk mengetahui adanya gaya listrik statis
Untuk membuktikan adanya gaya listrik statis menggunakan rambut kering

3. Landasan Teori
Gaya listrik adalah tarikan/dorongan yang ditimbulkan oleh benda-benda yang
bermuatan listrik. Listrik statis adalah listrik yang tidak mengalir atau listrik yang
muatan-muatan listriknya berada dalam keadaan diam. Listrik statis merupakan
bentuk listrik yang dihasilkan bila beberapa benda digosokkan satu sama lain.
Sedangkan listrik dinamis adalah muatan-muatan arus listrik yang bergerak dan
menghasilkan arus listrik. Ada dua jenis muatan listrik, yaitu muatan listrik positif
(proton) dan muatan listrik negatif (elektron).

4. Alat dan Bahan


 Sisir plastik
 Rambut seseorang yang agak tebal dan kering
 Potongan – potongan kertas kecil

5. Langkah Kerja
a. Isi lembar kerja sesuai petunjuk
b. Sisirlah rambut kering yang agak tebal dengan sisir plastik
c. Kemudian dekatkan sisir plastik ke potongan kertas kecil
d. Amati yang terjadi
e. Catat semua hasil pengamatan pada lembar kerja dan buatlah kesimpulan
tentang gaya listrik statis.

6. Hasil Pengamatan
No. Keadaan Sisir Keadaan Kertas

1. Sebelum digosok ke rambut Diam tak bergerak

2. Sesudah digosok ke rambut Bergerak/tertarik oleh sisir


7. Pembahasan
Untuk mengetahui adanya gaya listik statis, maka kita melakukan percobaan
dengan sisir plastik, rambut kering dan agak tebal dan potongan-potongan kertas.
Setelah kita gosokkan atau kita sisir rambut yang agak tebal dengan sisir plastik,
kemudian kita dekatkan dengan potongan-potongan kertas, maka yang terjadi
adalah potongan-potongan kertas akan tertarik kearah sisir plastik tersebut. Hal itu
disebabkan karena sisir plastik sudah mengandung/bermuatan gaya kelistrikan.
Adanya gaya kelistrikan inilah yang membuat benda plastikdapat menarik
potongan-potongan kertas atau benda-benda kecil lainnya. Akan tetapi, tarikan
tersebut hanya berlangsung sementara (sebentar), hal itu terjadi karena benda
plastik menjadi tidak bermuatan listrik lagi.

8. Kesimpulan
Sisir plastik setelah digunakan untuk menyisir rambut kering, lalu didekatkan pada
potongan kertas kecil-kecil, maka kertas tersebut akan tertarik dan menempel pada
sisir. Hal ini terjadi karena gesekan sisir dengan rambut mampu menghasilkan gaya
listrik statis. Gaya listrik statis inilah yang menyebabkan potongan kertas tertarik
dan menempel pada ketas.

9. Jawaban Pertanyaan
Pertanyaan
Gaya apakah yang menyebabkan potongan kertas tertarik oleh sisir plastik yang
digosokkan dengan rambut kering?
Jawaban
Gaya listrik statis yang ditimbulkan oleh sisir yang digosok ke rambut yang kering.

10. Daftar Pustaka


Rumanta, Maman. (2021). Praktikum IPA di SD, Modul 4. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.

Gambar Praktik
GAYA MAGNET

1. Judul Percobaan
Gaya Magnet

2. Tujuan Praktikum
1. Untuk mengetahui bahwa magnet dapat menarik benda-benda tertentu
2. Untuk mengetahui jenis-jenis benda yang dapat ditarik magnet

3. Landasan Teori
Magnet berasal dari kata “magnesia” yang artinya nama sebuah daerah kecil di
Asia. Dahulu, di tempat itulah orang pertama kali menemukan batu yang mampu
menarik besi. Batu itu kemudian di namakan magnet. Magnet tersebut tergolong
magnet alam. Setelah manusia menguasai teknologi, maka dibuat magnet buatan.
Beberapa benda dapat ditarik oleh magnet, benda yang terbuat dari logam tertentu,
seperti besi, nikel, dan kobalt. Ada benda yang tidak dapat ditarik oleh magnet
karena tidak mengandung unsur logam.

4. Alat Dan Bahan


1. Magnet batang
2. Jarum jahit
3. Alumunium
4. Seng
5. Seutas benang jahit
6. Potongan plastik
7. Potongan kertas
8. Statif

5. Langkah Kerja
a. Dekatkan magnet dengan bahan yang tersedia tetapi tidak sampai bersentuhan
b. Amati apa yang terjadi.
c. Masukan data dalam tabelpengamatan.

6. Hasil Pengamatan
Tertarik / Tidak
No Magnet Bahan
tertarik
1 Magnet Jarum Tertarik
2 Magnet Aluminium Tidak tertarik
3 Magnet Seng Tertarik
4 Magnet Benang jahit Tidak tertarik
5 Magnet Plastik Tidak tertarik
6 Magnet Kertas Tidak tertarik

7. Pembahasan
Untuk mengetahui bahan-bahan apa saja yang bisa ditarik /tidak tertarik oleh
magnet, maka kita lakukan percobaan. Hasil dari data pengamatan tersebut dapat
kita ketahui bahwa jarum dan seng tertarik magnet. Sedangkan aluminiun, benang
jahit, plastik, dan kertas tidak tertarik magnet. Jarum jahit dan seng tertarik
mendekati magnet yang kita dekatkan.

8. Kesimpulan
Setelah kita melakukan percobaan dan mengetahui hasilnya, maka dapat kita
simpulkan bahwa magnet dapat menarik benda-benda tertentu yang terbuat dari
besi, nikel dan kobalt yang sering disebut benda magnetik. Sedangkan benda-benda
lain yang tidak tertarik oleh magnet disebut benda nonmagnetik.
9. Jawaban Pertanyaan
Pertanyaan
Mengapa benda-benda logam yang kecil dapat ditarik oleh magnet batang ?
Jawab
Karena benda-benda kecil tersebut mengandung sifat megnetis, sehingga jika
didekatkan dengan magnet batang, maka akan tertarik mendekati magnet batang.

10. Daftar Pustaka


Rumanta, Maman. (2021). Praktikum IPA di SD, Modul 4. Jakarta: PT. Prata SejatiMandiri.
Gambar Praktik

GAYA GESEK

1. Judul Percobaan
Gaya Gesek

2. Tujuan Praktikum
Untuk mengetahui adanya gaya gesek suatu benda (balok).

3. Landasan Teori
Gaya gesek adalah gaya yang berarah melawan gerak benda atau arah
kecenderungan benda akan bergerak. Gaya gesek muncul apabila dua buah benda
bersentuhan. Benda-benda yang dimaksud di sini tidak harus berbentuk padat,
melainkan dapat pula berbentuk cair, ataupun gas. Gaya gesek antara dua buah
benda padat misalnya adalah gaya gesek statis dan kinetis, sedangkan gaya antara
benda padat dan cairan serta gas adalah gaya Stokes.

4. Alat Dan Bahan


a. Meja kayu
b. Neraca pegas 1 buah
c. Balok kayu dengan 4 bahan sisi berbeda
5. Cara Kerja
a. Letakkan sebuah balok kayu di atas meja kayu.
b. Kaitkan ujung neraca pegas pada balok.
c. Tariklah neraca pegas ke kanan perlahan – lahan dan catat penunjukan pada skala
neraca pegas (saat balok mulai bergerak).
d. Tarik terus sampai balok bergerak dan catat berapa gaya yang diperlukan untuk
bergerak.
e. Ulangi langkah di atas dengan mengganti alas menggunakan sisi yang berbeda.
Catatlah perbedaan gaya yang ditunjukkan skala neraca pegas.

6. Hasil Pengamatan
Penunjukkan neraca pegas (Newton)
No. Keadaan balok Alas
Alas kayu Alas mika Alas busa
wool
1 Sebelum bergerak 0 0 0 0
2 Saat bergerak 0,6 0,3 0,7 0,4
3 Sesudah bergerak 0,4 0,2 0,5 0,3

7. Pembahasan
Pada saat balok kayu ditarik oleh neraca pegas dengan gaya yang kecil, balok kayu
belum bergerak karena adanya gaya gesek antara kubus dan permukaan meja yang
melawan gaya tarik.

8. Kesimpulan
a. Gaya gesek terdapat pada dua benda yang saling bersentuhan.
b. Gaya gesek memiliki arah berlawanan dengan arah gerak benda.
c. Gaya gesek makin besar jika permukaan benda yang bersentuhan kasar dan gaya
gesek berkurang jika permukaan benda yang bersentuhan licin.

9. Jawaban Pertanyaan
Pertanyaan
a. Pada saat dibandingkan manakah yang lebih mudah menarik balok kayu yang
permukaannya kasar atau yang permukaanya halus?
b. Kenapa balok di atas meja hanya bisa ditarik dengan gaya tertentu?
Jawaban
a. Balok kayu yang permukaanya kasar lebih mudah ditarik dari pada balok kayu
yang permukaanya halus.
b. Balok di atas meja hanya dapat ditarik dengan gaya gesek, karena semakin
besar/luas benda yang bergesekan semakin besar pula gaya gesek yang
ditimbulkan berarti gerak benda semakin terhambat.

10. Daftar Pustaka


Rumanta, Maman. (2021). Praktikum IPA di SD, Modul 4. Jakarta: PT. Prata Sejati
Mandiri.
Gambar Praktik

GAYA PEGAS

1. Judul Percobaan
Gaya Pegas

2. Tujuan Praktikum
Untuk mengetahui adanya gaya pegas

3. Landasan Teori
Bila sebuah benda diregangkan oleh gaya, maka panjang benda akan bertambah.
Pertambahan panjang pendeknya benda tergantung pada elastisitas bahan dari
benda tersebut dan juga gaya yang diberikannya. Jika gaya yang bekerja pada
sebuah pegas dihilangkan, pegas tersebut akan kembali pada keadaan semula.

4. Alat Dan Bahan


 Karet Gelang
 Penggaris
 Beban 50 gr
 Statif

5. Langkah Kerja
Seutas karet gelang digantungkan pada statif.
Sebuah beban digantungkan pula pada ujung karet yang satunya lagi.
Beban ditarik ke bawah kemudian dilepaskan.

6. Hasil Pengamatan
Karet gelang yang diberi beban bila ditarik ke bawah selama beberapa kali akan
bergerak kembali ke atas. Hal ini di sebabkan oleh kelenturan dan gaya dorong
yang ada pada karet gelang yang menimbulkan gaya pegas.

7. Pembahasan
Hasil pengamatan pada gaya pegas bahwa karet gelang tersebut kembali ke bentuk
semula. Suatu benda dikenai sebuah gaya, kemudian gaya tersebut dihilangkan dan
benda tersebut kembali ke bentuk semula, berarti benda elastis. Suatu benda
dikenai gaya dan tidak dapat kembali ke bentuk semula walaupun gaya yang
bekerja sudah hilang maka disebut benda plastis. Jadi benda elastis yang kembali
kebentuk semula mempunyai gaya pegas sedangkan benda plastis tidak
mempunyai gaya pegas.
8. Kesimpulan
Yang menyebabkan benda yang digantung pada karet gelang saat ditarik kebawah
kembali keatas adalah gaya pegas.Berdasarkan percobaan yang dilakukan, semakin
besar gaya yang bekerja pada suatu pegas, maka semakin besar pula pertambahan
panjangnya. Hal ini juga dipengaruhi oleh besarnya massa benda yang
mempengaruhi besarnya gaya tarik pegas. Di mana gaya tarik pegasnya berbanding
lurus dengan massa benda. Besarnya konstanta pegas tergantung dari pada jenis
pegas yang bekerja.

9. Jawaban Pertanyaan
Pertanyaan
Apa yang menyebabkan benda yang digantung pada karet gelang bila ditarik ke
bawah akan kembali ke atas?
Jawaban
Karena adanya gaya pegas pada benda elastis, yaitu karet gelang.
10. Daftar Pustaka
Rumanta, Maman. (2021). Praktikum IPA di SD, Modul 4. Jakarta: PT. Prata SejatiMandiri.

Gambar Praktik
GAYA BERAT
1. Judul Percobaan
Gaya Berat

2. Tujuan Praktikum
Untuk mengetahui adanya gaya berat pada benda untuk bergerak.

3. Landasan Teori
Gaya berat (gaya gravitasi) adalah suatu gaya yang bersifat menarik suatu benda
menuju benda lain. Segala benda dapat jatuh ke bumi karena bumi menarik benda
tersebut. Gaya tarik bumi dinamakan gaya gravitasi bumi. Benda jatuh bebas
disebabkan oleh gaya gravitasi bumi.

4. Alat Dan Bahan


 Karet gelang
 Penggaris
 Beban (benda bermassa 50 gr, 100 gr, 150 gr, 200 grdan 250 gr)
 Statif

5. Cara Kerja
a. Ambil seutas karet gelang, gantungkan salah satu ujungnya pada statif.
b. Ukur panjang karet gelang mula-mula.
c. Gantungkan pula sebuah beban pada ujung karet gelang.
d. Ukur panjang karet gelang.
e. Ulangi mengukur panjang karet gelang setiap penggantian beban yang lebih besar
(5 macam beban).
f. Tulislah hasil pengukuran pada tabel pengamatan.

6. Hasil Pengamatan
Panjang karet gelang mula-mula: 5,5 cm
Hasil Pengamatan gaya berat
No Massa beban (gr) Panjang karet gelang (cm)
1 50 6,5
2 100 8,5
3 150 13,5
4 200 17
5 250 20

7. Pembahasan
Dari hasil percobaan, dapat kita ketahui bahwa semakin berat beban yang
digantungkan, semakin panjang karet gelangnya. Hal disebabkan karena
gayagravitasi pada benda tersebut juga semakin besar, jika beban yang
digantungkan juga besar

8. Kesimpulan
Dari pengamatan dapat disimpulkan bahwa semakin berat beban yang diterima
maka karet gelang akan semakin panjang, hal ini dikarenakan adanya gaya berat
(gaya gravitasi). Setiap benda mempunyai gaya berat (gravitasi). Besar gaya
gravitasinya tergantung berat benda tersebut.

9. Jawaban Pertanyaan
Pertanyaan
Mengapa panjang karet gelang bertambah sesuai dengan bertambahnya beban yang
digantungkan?
Jawaban
Karena semakin besar/berat benda, maka gaya gravitasinya juga semakin besar.
Sehingga semakin besar gaya gravitasi buminya, maka gaya tarik bumi juga
semakin besar yang menyebabkan panjang karet semakin panjang.

10. Daftar Pustaka


Rumanta, Maman. (2021). Praktikum IPA di SD, Modul 4. Jakarta: PT. Prata Sejati
Mandiri.
Gambar Praktik

PERPADUAN GAYA

1. Judul Percobaan
Perpaduan Gaya

2. Tujuan Praktikum
Menjelaskan Konsep dan Peranan Gaya

3. Landasan Teori
Bilamana suatu benda melakukan gaya pada benda lain benda kedua melakukan
gaya yang sama, tetapi berlawanan arah.

4. Alat Dan Bahan


Balok kayu
Neraca Pegas 2 buah

5. Cara Kerja
a. Ambillah sebuah balok kayu yang cukup ringan dan dua buah neraca pegas yang
sama.
b. Hubungkan kedua ujung balok masing-masing dengan neraca pegas dengan
keadaan berlawanan arah
c. Catatlah besar gaya pada masing-masing neraca pegas

6. Hasil Pengamatan
Penunjukkan besar gaya oleh neraca pegas
No
1 (newton) 2 (newton)
1 0,3 1,5
2 0,5 1,0
3 0,7 0,7
4 1,0 1,0
5 1,5 1,5
7. Pembahasan
Hasil percobaan perpaduan gaya diketahui bahwa bila dua gaya bekerja pada balok,
namun balok tetap diam, maka resultan dua gaya yang bekerja pada balok tersebut
adalah nol. Hal ini terjadi karena dua gaya bekerja saling berlawanan arah sehingga
benda berada dalam keadaan seimbang.

8. Kesimpulan
Setiap 2 benda yang bekerja memiliki dua gaya yaitu gaya aksi dan gaya reaksi

9. Daftar Pustaka
Rumanta, Maman. (2021). Praktikum IPA di SD, Modul 4. Jakarta: PT. Prata Sejati
Mandiri.
Gambar Praktik
KEGIATAN PRAKTIKUM 2
GERAK LURUS BERATURAN (GLB)
1. Judul Percobaan
Gerak Lurus Beraturan (GLB)

2. Tujuan Praktikum
Untuk mengetahui perbandingan jarak dan waktu yang dibutuhkan benda
bergerak lurus beraturan.
Untuk mengetahui kecepatan benda yang bergerak.

3. Landasan Teori
Gerak lurus beraturan adalah suatu benda yang bergerak dengan laju tetap pada
lintasan yang lurus. Syarat yang harus dipenuhi agar benda bergerak lurus
beraturan adalah a) Arah gerak benda tetap sehingga lintasannya lurus dan b)
Kelajuan benda selalu tetap tidak berubah
Pada gerak lurus beraturan, benda menempuh jarak yang sama dalam selang
waktu yang sama pula. Perbandingan jarak dengan selang waktu selalu konstan
atau tetap. Jadi benda yang bergerak lurus beraturan mempunyai kecepatan gerak
yang besarnya selalu tetap.

4. Alat Dan Bahan


1. Katrol gantung tunggal.
2. Stop watch.
3. Penggaris.
4. Beban gantung 100gr (2 buah).
5. Statif dan klem
6. Benang Kasur.
7. Plastisin.
8. Beban tambahan.

5. Cara Kerja
1. Rakitlah alat dan bahan.
2. Usahakan agar beban tambahan m tertinggal di ring
pembatas bila M1 turun dan M2 naik.
3. Tandai ketinggian beban tambahan (m) mula-mula sama
tinggi dengan titik A.
4. Ukur panjang BC.
5. Biarkan sistem bergerak m + M1 turun dan M2 naik. Catat
waktu yang diperlukan M1 untuk bergerak dari B ke C
6. Ulangi percobaan sampai 5 kali dengan jarak BC yang
berbeda- beda (tinggi A tetap, B tetap, C berubah)
7. Catat datanya pada Tabel 1.1.

6. Hasil Pengamatan
Tabel 1.1. Pengamatan GLB
NO Jarak BC s (m) Waktu t (Sec)
1 0,10 0,20
2 0,14 0,28
3 0,18 0,36
4 0,22 0,44
5 0,26 0,52
7. Pembahasan
Berdasarkan hasil percobaan yang dilakukan, dapat dilihat bahwa kecepatan yang
diperoleh memiliki nilai yang sama yaitu 0,5 m/s. Gerak lurus beraturan
merupakan gerak benda yang lintasannya berupa garis lurus dan kecepatanya
tetap. Terlihat bahwa semakin panjang jaraknya, maka semakin lama waktu yang
diperlukan. Pada grafik hubungan antara jarak dan waktu pada percobaan GLB
merupakan grafik linier.

8. Kesimpulan
Dari hasil percobaan dapat disimpulkan Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak
benda yang lintasannya berupa garis lurus dengan kecepatan tetap.

9. Jawaban Pertanyaan
Pertanyaan
1. Buatlah grafik hubungan antara jarak (s) sebagai fungsi waktu (t) berdasarkan
data percobaan GLB (S sumbu vertikal dan t sumbu horizontal)!
2. Hitunglah kecepatan benda berdasarkan grafik di atas!
3. Buatlah kesimpulannya!
Jawaban
1. Grafik hubungan antar jarak (s) sebagai fungsi waktu (t) berdasarkan data
percobaan GLB (S sumbu vertikal dan sumbu horizontal).

Grafik 1.1.

Grafik Gerak Lurus Beraturan (GLB)

2. Kecepatan benda berdasarkan grafik GLB adalah sebagai berikut :


Percobaan 1: Percobaan 4:
V = = = 0,5 V = = = 0,5

Percobaan 2: Percobaan 5:
V = = = 0,5 V = = = 0,5

Percobaan 3:
V = = = 0,5
3. Kesimpulan: Gerak lurus beraturan (GLB) adalah suatu gerak benda yang
lintasannya berupa garis lurus dan kecepatanya tetap (untuk setiap selang waktu
yang sama benda menempuh jarak yang sama)

10. Daftar Pustaka

Bagus, Lorens. 2005. Kamus Filsafat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.


Rumanta, Maman. (2021). Praktikum IPA di SD, Modul 3. Jakarta: PT. Prata
Sejati Mandiri. Tim Penerbit. 2009. Pengayaan Praktis Fisika. Jogjakarta:
Ekspresi.
GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN (GLBB)

1. Judul Percobaan
Gerak Lurus Beraturan (GLB)

2. Tujuan Praktikum
Mengetahui hubungan antara jarak (s), waktu (t), kecepatan (v) dan percepatan (a)
dalam gerak lurus berubah beraturan (GLBB)

3. Landasan Teori
Gerak lurus berubah beraturan dalah suatu gerak lurus yang memiliki kecepatan
selalu berubah di setiap saat dan perubahan kecepatan tersebut setiap saat selalu
sama, tetap atau konstan (Ishaq, 2007). Contoh, pada saat bola dilempar ke atas
dengan kecepatan awal, kecepatannya semakin lama semakin berkurang karena
pengaruh gaya gravitasi bumi. Hingga suatu saat bola akan mencapai ketinggian
maksimal dan jatuh kembali ke bawah karena kecepatannya sama dengan nol.
GLBB dapat diartikan sebagai gerak benda dalam lintasan lurus dengan percepatan
tetap. Yang dimaksudkan dengan percepatan tetap adalah perubahan percepatan
gerak benda yang berlangsung secara tetap dari waktu ke waktu. Mula-mula dari
keadaan diam, benda mulai bergerak, semakin lama semakin cepat dan kecepatan
gerak benda tersebut berubah secara teratur. Perubahan kecepatan bisa berarti
terjadi pertambahan kecepatan atau pengurangan kecepatan.

4. Alat Dan Bahan


Katrol gantung tunggal.
Stop watch.
Penggaris.
Beban gantung 100gr (2 buah).
Statif dan klem.
Benang Kasur.
Plastisin.
Beban tambahan.

5. Cara Kerja
1. Menyusun alat.
2. Tentukan dan ukur jarak AB dan BC
(usahakan AB > BC)
3. Biarkan sistem bergerak (M1 dan m)
turun dan M2 naik, usahakan agar
beban tambahan m tertinggal di ring
pembatas B.
4. Ukur waktu yang dibutuhkan (M1 + m) dari A ke B (tAB)
dan M1 untuk bergerak dari B ke C (tBC).
5. Lakukan percobaan sampai 5 x dengan jarak AB (titik A
tetap, C tetap, B berubah) dan catat datanya pada Tabel 1.2.
6. Hasil Pengamatan
Tabel 1.2. Pengamatan GLBB
NO Beban (gr) SAB (m) tAB (sec) Vt (m/s) SBC (cm) tBC (sek)
1. 100 0,45 2,05 0,22 0,40 1,12
2. 100 0,50 2,12 0,23 0,35 0,98
3. 100 0,55 2,32 0,24 0,30 0,79
4. 100 0,60 2,43 0,25 0,25 0,65
5. 100 0,65 2,50 0,26 0,20 0,44

7. Pembahasan

Berdasarkan hasil percobaan yang dilakukan, kelima percobaan dapat dilihat


bahwa kecepatan yang diperoleh memiliki nilai yang berbeda. Tetapi masing-
masing percobaan memiliki nilai percepatan yang sama/tetap yaitu 1
2
m/s . Hal ini membuktikan bahwa gerak lurus berubah beraturan dalah suatu
gerak lurus yang memiliki kecepatan selalu berubah di setiap saat dan
mempunyai percepatan tetap. Grafik hubungan antara jarak sebagai fungsi
waktu pada percobaan GLBB berbentuk kurva.

8. Kesimpulan

Dari hasil percobaan dapat disimpulkan Gerak lurus berubah beraturan (GLBB)
adalah gerak yang lintasannya berupa garis lurus dan kecepatannya selalu berubah
secara tetap (beraturan) serta mempunyai percepatan tetap.

9. Jawaban Pertanyaan
Pertanyaan

1. Buatlah grafik hubungan antara jarak AB (SAB) sebagai fungsi waktu (tAB) pada
percobaan GLBB!
2. Hitunglah percepatan benda berdasarkan grafik di atas!
3. Buatlah kesimpulannya!
4. Jelaskan perbedaan grafik itu dengan grafik percobaan GLBB (S fungsi
t)!Jawaban
5. Grafik hubungan antara jarak AB (SAB) sebagai fungsi waktu (tAB) pada
percobaan GLBB.
Grafik 1.2.

Grafik Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)


1. Perhitungan percepatan benda berdasarkan grafik GLBB.
Percobaan 1: Percobaan 4:
Vt = V0 + a.t => 0,22 = 0 + a.2,05 Vt = V0 + a.t => 0,25 = 0 + a.2,43
a = a =
a = 0,11 2 a = 0,10 2
Percobaan 2:
Percobaan 5:
Vt = V0 + a.t => 0,23 = 0 + a.2,12
Vt = V0 + a.t => 0,26 = 0 + a.2,50
a =
a =
a = 0,11 2
a = 0,10 2
Percobaan 3:
Vt = V0 + a.t => 0,24 = 0 + a.2,32
a =
a = 0,10 2

1. Kesimpulan : Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak lurus pada
arah mendatar dengan kecepatan yang berubah setiap saat, dikarenakan adanya
percepatan yang tetap. Benda yang melakukan gerak dari keadaan diam atau
mulai dengan kecepatan awal akan berubah kecepatannya karena ada percepatan
(a = +) atau perlambatan (a = -).
Ciri GLBB adalah dari waktu ke waktu kecepatan benda berubah, semakin lama
semakin cepat/lambat.
2. Perbedaan grafik GLB dengan Grafik GLBB.
Pada grafik GLB terlihat bahwa semakin besar jarak maka waktu yang
diperlukan akan semakin lama, tetapi kecepaan konstan. Grafik GLB merupakan
grafik linier. Sedangkan pada grafik GLBB terlihat bahwa semakin besar jarak
maka waktu yang diperlukan akan semakin lama, tetapi kecepatan selalu
berubah setiap saat dan perubahan kecepatan setiap saat selalu sama, tetap atau
konstan. Grafik GLBB yang terbentuk merupakan kurva.

10. Daftar Pustaka

Bagus, Lorens. 2005. Kamus Filsafat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.


Rumanta, Maman. (2021). Praktikum IPA di SD, Modul 3. Jakarta: PT. Prata
Sejati Mandiri.

Tim Penerbit. 2009. Pengayaan Praktis Fisika. Jogjakarta: Ekspresi.

KEGIATAN PRAKTIKUM 3

PERCOBAAN 1 : KATROL

A. Tujuan Percobaan

Menjelaskan manfaat dari katrol dan menentukan keuntungan mekanik pada katrol.

B. Alat dan bahan

1. Katrol tetap.
2. Katrol bergerak.
3. Neraca pegas 0-500 gram.
4. Beban 200 gram, 100 gram, 50 gram, 20 gram (masing-masing dua buah)

5. Benang secukupnya atatu senar plastik.


6. Statif atau penggantung katrol.

C. Cara Kerja

1) Melakukan kalibrasi untuk beban yang akan digunakan (200gr, 100gr, 50gr, dan 20gr)
dengan menggunakan neraca pegas. Kemudian memeriksa apakah skala pada pegas
menunjukkan keterbacaan yang sama dengan nilai beban yang tertera dan memasukkan
hasil kalibrasi ke dalam tabel pada lembar pengamatan.
2) Susun alat dan bahan percobaan seperti gambar berikut. Setelah beban A tergantung,
catat skala yang terdapat pada pegas. Kemudian bandingkan dengan masa beban A.
3) Kemudian melakukan langkah kedua dengan mengganti beban pada A secara berurutan
dari 100gr sampai dengan 400gr.
4) Selanjutnya lakukan kegiatan praktikum menggunakan katrol bergerak dan katrol tetap.
5) Catatlah skala pegas pada B untuk setiap beban yang digantungkan pada katrol bergerak
di A.
6) Lakukan kegiatan pada langkah keemapat dan lima dengan mengganti beban A dari 100
gram sampai 400 gram.

D. Hasil dokumentasi Pengamatan

Skala pada pegas: 0-8 N


Perbandingan dengan massa A berdasarkan dengan data hasil pengamatan dapat
dibandingkan antara beban dengan hasil kalibrasi yaitu 100 : 1

E. Pembahasan

Dilakukan kalibrasi untuk beban 20 gram, 50 gram, 100 gram, 150 gram, dan 200 gram
dengan menggunakan neraca pegas skala 0,8 N. Hasil kalibrasi seperti pada data hasil
pengamatan kemudian pada beban A diganti secara berurutan mulai dari 100 gram hingga400
gram, lalu dicatat perubahan skala pegas pada B untuk setiap beban yang digantungkanpada
katrol bergerak di A secara bergantian sesuai urutan beban.

F. Kesimpulan

Semakin jauh jarak beban dengan katrol semakin kecil gaya yang diperlukan.

G. Pertanyaan dan Jawaban

1. Jika saat kalibrasi beban 100 gram, skala pegas menunjukkan 20 skala kecil, maka satu
skala kecil sama dengan massa beban . . . gram
Jawab : 100 gram = 20 skala kecil
1 skala kecil = 100 : 20
1 skala kecil =5 gram
Jadi satu skala kecil sama dengan massa beban seberat 5 gram

2. Dari langkah kedua (2), keuntungan mekanik dari pengguna katrol tetap adalah. . . .
Jawab : Keuntangan mekanik yang didapat dari katrol tetap adalah dalam menarik
Beban keatas menggunakan katrol tetap lebih mudah dan lebih ringan
dibandingkan jika menarik beban secara langsung.

3. Pada langkah keemapat (4), keuntungan mekanik dari penggunaan katrol bergerak
adalah. . . .
Jawab : Keuntungan mekanik dari penggunaan katrol bergerak adalah kuasa yang
diperlukan pada katrol bergerak untuk mengangkat beban lebih kecil dari pada
kuasa yang diperlukan pada katrol tetap.
4. Mana yang lebih mengntungkan penggunaan katrol tetap atau katrol bergerak? Berikan
alasan Anda dengan singkat dan jelas mengapa hal ini terjadi?
Jawab : Yang lebih menguntungkan adalah kartol tetap karena katrol ini dapat selalu
berubah-ubah posisinya.

Percobaan 2 : Tuas

A. TUJUAN

Setelah melakukan kegiatan dalam percobaan ini diharapkan anda dapat:

1. Menjelaskan manfaat dari tuas


2. Menentukan keuntungan mekanik (KM) pada tuas.

B. ALAT DAN BAHAN

1. Penggaris ukuran panjang 30 – 100 cm


2. Statif atau penyangga untuk menggantung penggaris
3. Benang secukupnya
4. Beban antara 10 gram sampai dengan 200 gram masing masing satu buah.
5. Klip kertas sebagai pengganti beban.

C. CARA KERJA

1. Susunlah penggaris dan statif atau penyangga seperti gambar 4.16 berikut ini:
Gantungkan penggaris dengan lengan-lengan yang panjang, sehingga dalam
keadaan seimbang. Dalam hal ini anggaplah titik nol (0) berada ditengah-tengah
penggaris ( misal, jika panjang penggaris 30 cm, maka titik tumbu nol pada angka
15)
2. Gantungkan beban 100 gram pada lengan kiri (A) dan 20 gram pada lengan (B). atur
kedudukan penggaris supaya tetap dalam keadaan seimbang.
2) Catatlah jarak OR dan OE pada tabel 4.8 di Lembar pengamatan diakhir modul
ini.
3. Ulangi langkah (1) dan (2) untuk melengkapi tabel 4.8 tersebut.

D. HASIL PENGAMATAN
E. PEMBAHASAN

Kami menyetel alat seperti tuas agar dalam keadaan setimbang. Mula-mula kami
menggantungkan beban seberat 100 gram pada lengan A (sebelah kiri) dan pada lengan B
seberat 20 gram. Kemudian digeser-geser posisinya agar dalam keadaan setimbang, lalu
kami mengukur jarak OR (antara lengan beban kanan / B ketitik O / titik tumpu). Jarak OE
(antara lengan beban kanan / B ketitik O / titik tumpu). Kegiatan ini diulangi hingga 3 kali
seperti terlihat pada tabel diatas (Tabel 4.8.)

F. KESIMPULAN

Jika massa A lebih besar dari pada massa di B maka panjang OR dan OE tidak akan
seimbang.

G.. PERTANYAAN DAN JAWABAN

1) Jika massa di A lebih besar dari massa di B, maka panjang OR dibandingkan OE akan …
(berikan alasan anda dengan singkat dan jelas mengapa hal ini terjadi) ?
Akan lebih pendek OR dikarenakan beban yang digantung lebih berat.

2) Berdasarkan hasil percobaan yang anda lakukan, maka:


Beban x Lengan beban = 10 x 20 = 200 gram

3) Sebutkan 2 contoh persawat sederhana yang menggunakan asas tuas!


- Golongan 1 : jungkit-jungkit, gunting, palu, linggis, pencabut paku
- Golongan 2 : alat pemecah buah / biji, saat kita mendorong gerobak pasir.
- Golongan 3 : saat kita menggunakan sekop
Laporan Bukti Fisik

Gaya Gesek
Gaya litrik statis Gaya magnet

Gaya gesek Gaya pegas

Tutor Praktikum IPA

Nikmatus Sahadah, M.Pd.


197410252006042015
MODUL 5

KALORI PERUBAHAN WUJUD ZAT DAN


PERPINDAHANNYA PADA SUATU ZAT

1. KEGIATAN PRAKTIKUM 1
PERUBAHAN WUJUD ZAT

2. KEGIATAN PRAKTIKUM 2
PERPINDAHAN DAN PERTUKARAN PANAS
PADA SUHU ZAT

3. KEGIATAN PRAKTIKUM 3
PERUBAHAN PANAS PADA SUATU ZAT

NAMA : IRVA MELIA AFTANTI


NIM 858772897
KELAS : 7A – S1 PGSD
UPBJJ-UT : MALANG – POKJAR MASTRIP
LEMBAR KERJA PRAKTIKUM KONSEP DASAR IPA DI SD
MODUL 5
KALOR PERUBAHAN WUJUD ZAT DAN
PERPINDAHANNYA PADA SUATU ZAT

NAMA : IRVA MELIA AFTANTI

NIM 858772897

UPBJJ : MALANG

 Kegitan Praktikum 1
PERCOBAAN TITIK LEBUR ES
1. Suhu es sebelum dipanaskan adalah -7 C
2. Kenaikan suhu es
Tabel 5.1
Kenaikan Suhu Es
2 menit Suhu pada
No Kenaikan suhu Keterangan
ke 1 termometer
1 1 0oC 0oC Es melebur (dari padat ke cair)
2 Proses pencairan kemudian
2 33o C 40o C mulai memanas
3 Suhu air meningkat, keluar
3 43 O C 83 O C
gelombang air
4 4 14 o C 97 o C Timbul suara air mendidih
5 5 3oC 100 o C Titik didih air maksimum

Gambar 5.1
Percobaan Es yang dilebur dalam
bejana panas

 KESIMPULAN

a. Titik lebur es pada suhu 0o C


b. Titik didih air maksimum 100o C, namun kadang sebelum 100 o C sudah
mendidih.Hal ini karena pengaruh suhu udara lingkungan. Bila semalin tinggi/
panas cuacanya maka akan lebib cepat mendidih.

 JAWABAN PERTANYAAN
1. Memang benar perubahan wujud es menjadi cair disebabkan karena pemanasan.
Hal ini terjadi es menyerap panas maka suhunya naik hingga terjadi proses
peleburan dari padat ke cair.
2. Pada saat thermometer menunjukkan skala 0o C, pemanasan masih terus
berlangsung, pada saat inilah terjadi proses peleburan dengan energi laten
(tersembunyi)
3. Bongkahan es dan air suhunya tetap 0o C walau terjadi pemanasan terus menerus.
Hal ini terjadi karena masih ada bongkahan es yang belum mencair.
4. Suhu air dapat berubah mencapai suhu 100o C terjadi pada 2 menit ke -11 atau 8
menit setelah pemanasan.

PERCOBAAN WUJUD PADAT MENJADI GAS DAN SEBALIKNYA

Tabel 5.2
Pengamatan wujud padat
menjadi gas dan sebaliknya pada Kapur Barus

Mencair dulu Langsung menguap


No Kristal Keterangan
Ya apa Tidak Ya apa tidak

1 Yodium Tidak Tidak Menguap-Mencair

2 Kapur barus Ya Tidak Memcair-Menguap

3 Naftalin Tidak Ya Mengkristal-Menguap

Percobaan pada yodium Percobaan pada kapur barus Percobaan pada naftalin

Gambar 5.2
Percobaan pemanasan perubahan wujud
padat menjadi gas dan sebaliknya
 KESIMPULAN

Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa kapur barus
sebagai benda padat akan dengan cepat menjadi gas apabila dipanaskan dan gas dari
kapur barusakan menjadi kristal apabila tabung reaksi didinginkan atau dimasukan ke
dalam es

 JAWABAN PERTANYAAN

1. Apa yang terjadi jika uap/gas tersebut kemudian didinginkan?


Jawab:
Uap/gas menjadi kristal/mengkrital.
2. Bagaimana salju yang berada di atmosfer?
Jawab :
Salju yang ada di atmosfer jika terkena kalor/panas lama – kelamaan akan
mencair. Ini dikarenakan lapisan ozon yang menipis akibat pencemaran udara.

PERCOBAAN WUJUD CAIR MENJADI GAS

PROSES AIR MENJADI UAP/ GAS DAN MENJADI AIR KEMBALI


Benda cair akan menjadi gas bila dipanaskan sampai mencapai lebih dam
titik didih. Sebaliknya, gas akan menjadi cair apabila didinginkan. Untuk
memahami perubahan wujud cair menjadi gas dan sebaliknya dapat dilakukan
percobaan penguapan dan pendinginan.

Gambar 5.3
Percobaan wujud cair menjadi gas (uap air)
 KESIMPULAN
Benda cir yang dipanaskan akan berubah menjadi gas sampai lebih dari titik
didih. Dan benda akan berubah menjadi cair jika didinginkan.

 JAWABAN PERTANYAAN

1. Pada suhu lebih kurang 90 ketel mulai mengeluarkan uap air.


2. Uap / gas yang mengalir melalui pipa dan masuk ke tabung reaksi berubah menjadi
air karena terjadi perubahan suhu. Suhu diketel lebih panas disbanding suhu pipa
plastik (terjadi proses pengembunan ).

 Kegiatan Praktikum 2

PERCOBAAN KONDUKSI
Tabel 5.3
Pengamatan terhadap lilin

Lilin mencair Lilin mencair Lilin mencair Lilin mencair


No Jenis bahan
pertama kedua ketiga keempat
1 Besi √
2 Tembaga √
3 Kuningan √
4 Aluminium √

Gambar 5.4
Percobaan Konduksi
 KESIMPULAN
Dari hasil percobaan, teryata tembaga lebih cepat menghantarkan panas,
sehingga lilin cepat meleleh. Disusul kemudian kuningan, aluminium dan terakhir besi.
Lilin mudah meleleh karena terkena panas yang dihantarkan oleh logam – logam
tersebut. Peristiwa ini disebut konduksi yaitu perpindahan panas melalui zat perantara
(konduktor).

 JAWABAN PERTANYAAN

a. Dari keempat bahan logam (konduktor) yang paling baik menghantarkan panas
adalah tembaga, sebab tembaga yang paling cepat melelehkan lilin tersebut, dan
sifat tembaga yang mudah terurai bila dipanaskan.
b. Antara tembaga dan kayu yang paling baik sebagai konduktor adalah tembaga,
sebab tembaga lebih cepat terurai bila dipanaskan sehingga lebih cepat pula
menghantarkanpanas, sedangkan kayu sangat lambat terurainya dan lebih bersifat
isolator daripada konduktor.
c. Logam-logam dalam percobaan ini dapat menghantarkan panas karena sifatnya
yabg mudah terurai bila terkena panas dan menyerap panas yang mengenainya,
sehingga logam lebih mudah menghantarkan kalor/panas.

 PERCOBAAN KONVEKSI

1. Saat lilin belum dinyalakan yang terjadi adalah asap masuk ke kotak konveksi
tetapi tidak mengalir ke cerobomg 2, bahkan memgalir balik keluar lewat cerobong
1.
2. Saat lilin dinyalakan maka asap keluar mengalir melalui cerobong 2. Hal ini terjadi
karena nyala lilin menyebbkan suhu didalam kotak konveks panas sehingga
tekanan udara meningkat yang mendorong asap mengalir melalui cerobong 2.
3. Kesimpulan
Konveksi adalah perpindahan panas tanpa melalui zat perantara namun hanya
karena perbedaan massa jenis antara zat yang panas dan zat yang dingin yang
diikuti perpindahan molekul/partikel zat tersebut.

A. PERCOBAAN KONVEKSI DALAM AIR


1. Saat bejana belum panas serbuk gergaji yang ada didasar ada pula yang berada
dipermukaan air.
2. Saat bejana mulai memanas hingga air didalamnya mendidih, serbuk-serbuk
gergaji tersebut bergerak berputar-putar mengitari aliran air, yang semula berada
diatas berputar kebawah, begitupun sebaliknya secara acak.
3. Kesimpulan
Dari percobaan tersebut dapat disimpulkan bahwa pada air yang mendidih
terjadi peristiwa konveksi yaitu perpindahan panas karena perbedaan massa jenis
antara bagian zat yang panas bagian zat yang dingin. Hal ini diperlihatkan oleh
serbuk gergaji dari bawah keatas begitupun sebaliknya mengikuti aliran air secara
acak.

 JAWABAN PERTANYAAN
1. Tak lama setelah bejana dipanasi dan air menjadi panas maka serbuk-serbuk
gergaji didalamnya akan bergerak naik turun mengikuti aliran air yaitu dari bawah
ke atas berputar terus.
2. Serbuk gergaji bergerak karena pengaruh perubahan suhu dan massa jenis.Dapat
digunakan hubungan antara volume, massa, massa jenis dan suhu, yaitu:
Φ = hxAx t
t
 Keterangan :
h = Koefisien konveksi
t = Perbedaan suhu
Φ = Massa

B. PERCOBAAN RADIASI
1. Dibuat rangkaian seperti gambar, kedua lampu berwarna hitam dan putih
dihubungkan dengan selang yang berisi cairan berwarna lalu dilekatkan pada papan
triplek. Setelah ltu rangkaian dipanaskan dibawah terik matahari agar terkena
pancaran /radiasi sinar matahari.
Selang dipanaskan beberapa saat teryata cairan dalm selang bergerak kearah
lampu berwarna putih. Hal ini terjadi karena lampu berwarna hitam menyerap
pamas lebih banyak dari pada lampu berwarna putih sehingga tekana udaranya
meningkat dan mendorong cairan dalam selamg bergerak kearah lampu berwarna
putih
2. Kesimpulan
Radiasi adalah perpindahan panas dari sinar matahari ke bumi dengan
melewati gelombang hampa sehingga dapat menghantarkan kalor/panas.
Gambar 5.5
Percobaan radiasi menggunakan lilin

 JAWABAN PERTANYAAN
1. Pergeseran cairan merah saat termoskop berada pada terik matahari adalah kearah
lampu putih. Hal ini terjadi karena pada lampu hitam suhu dan tekanan udaranya
lebih tinggi dari pada lampu putih
2. Bola lampu hitam berfungsi sebagai penyerap panas untuk menambah atau
meningkatkan tekanan udara, sedangkan bola lampu putih memantulkan panas
sehingga udara didalamnya tidak mengalami pemuaian. Hal ini dibuat sedemikian
rupa agar dapat membuktikan bahwa radiasi menghantarkan panas atau kalor.

 Kegiatan Praktikum 3
A. PERCOBAAN PERUBAHAN PANJANG
Tabel 5.4
Pengamatan Pertambahan panjang

No. Jenis Logam Pertambahan Panjang Keterangan


1. Tembaga 0,2 cm Beban 100 gram
2. Nikelin 0,4 cm Beban 100 gram
3. Kawat 0,1 cm Beban 100 gram

Gambar 5.6
Percobaan pertambahan panjang pada kawat tembaga yang dibakar

 KESIMPULAN
Berdasarkan data percobaan, dapat disimpulkan bahwa makin elastis jenis logam, makin
panjang pertambahannya ( pemuaiannya ) adalah nikelin.

 JAWABAN PERTANYAAN
1. Dari logam-logam tersebut yang mengalami pertambahan panjang paling besar
adalah nikelin, karena nikelin terbuat dari bahan yang paling elastis diantaranya
tembaga dan kawat.
2. Kawat nikelin mengalami pertambahan panjang lebih besar dibanding tembaga
karena bahan nikelin lebih elastis daripada tembaga sehingga lebih cepat memuai.

PERCOBAAN PEMUAIAN ZAT CAIR

Gambar 5.7
Percobaan pemuaian zat cair
1. Suhu Larutan Merah
Sebelum dimasukan kedalam air panas adalah 270 C.
2. Suhu Air Panas
Suhu air panas dalam baskom aluminium adalah 870 C.
3. Ketinggian Air
Ketinggian air panas dalam baskom 1 : 4,2 cm.
Ketinggian air yang merambat pada pipa dari lilin adalah:
1 menit pertama : 1 cm.
1 menti kedua : 2,5 cm
1 menit ketiga : 2,1 cm
1 menit keempat: 1,5 cm
1 menit kelima : 1,2 cm
4. Ketinggian maximum air yang merambat pada pipa : 2,5 cm, setelah mencapai
waktu 1 menit kedua.
5. Suhu akhir pada pipa setelah mencapai ketinggian akhir adalah 480 C.
6. Suhu akhir dalam ember / baskom saat larutan pada pipa mencapai tinggi
maksimum 610 C.

 KESIMPULAN
Pada percobaan zat cair, terjadi perpindahan kalor yaitu :
1. Dari air di baskom ke air warna dalam botol.
2. Dari air warna di botol ke pipa ( sedotan air minum ).
3. Dari air di baskom ke udara luar.
4. Dari air di baskom ( aluminium ) ke baskom tersebut.

 JAWABAN PERTANYAAN
1. Pada percobaan pemuaian zat cair, terjadi proses perpindahan kalor
a. Dari air di baskom / ember ke air warna dalam botol.
b. Dari air warna di botol ke pipa ( sedotan air minum )
c. Dari air di baskom / ember ke udara luar.
d. Dari air di baskom ( aluminium ) ke baskom tersebut.

2. Jika air di baskom / ember didinginkan, maka tidak akan terjadi pemuaian.
B. PERCOBAAN PEMUAIAN BENDA GAS
Tabel 5.5
Percobaan pemuaian benda gas

No. Cara Pertama Keterangan


1. Sebelum botol dipanaskan apa yang terjadi dalam
Air masih tenang
air.
2. Setelah botol dipanaskan! Apa yang terlihat dalam Air tampak
air. bergelembung
3. Kira-kira berapa lama setelah pemanasan timbul
8 menit 12 detik
gelembung air.

Tabel 5.6
Percobaan pemuaian benda gas

No Cara Kerja Keterangan


sebelum botol dimasukkan ke dalam air panas
1 Balon kempes
keadaan balon
setelah botol dimasukkan ke dalam air panas posisi
2 Balon mengembang
balon
3 lama pemuaian gas dalam botol diperkirakan 1.16.60
suhu maksimal air saat botol dimasukkan dalam
4 Suhu + 900 C
ember.

 KESIMPULAN
Benda gas akan memuai jika dipanaskan / diberi panas ( kalor ).
 JAWABAN PERTANYAAN
1. Dalam percobaan pertama ada 3 proses perpindahan kalor yaitu :
A. Dari lillin ke botol
B. Dari botol ke pipa sedotan
C. Dari pipa ke air baskom
Dalam percobaan kedua ada 2 perpindahan kalor yaitu :
A. Dari air panas di baskom ke botol kosong
B. Dari botol kosong ke balon
2. Proses terjadinya ledakan balon dan ban kendaraan :
Volume dalam balon dan ban kendaraan jika mengalami pemanasan maka
udara di dalam balon dan ban kendaraan akan mengembang. Pengembangan udara
didalam balon lan ban kendaraan menekan seiring dengan pemuaian yang terjadi.
Jika pemuaian terjadi terus menerus maka balon dan ban kendaraan tidak akan
mampu menahannya akhirnya balon dcn ban cen$araan akan meletus.
BUKTI FISIK

Tutor Praktikum IPA

Nikmatus Sahadah, M.Pd.


197410252006042015
MODUL 6

GELOMBANG

1. KEGIATAN PRAKTIKUM 1
JENIS DAN BENTUK GELOMBANG

2. KEGIATAN PRAKTIKUM 2
GETARAN DAN BUNYI

3. KEGIATAN PRAKTIKUM 3
TELINGA

NAMA : IRVA MELIA AFTANTI


NIM 858772897
KELAS : 7A – S1 PGSD
UPBJJ-UT : MALANG – POKJAR MASTRIP
LEMBAR KERJA (LAPORAN)
PRAKTIKUM IPA DASAR DI SD - PDGK4107
MODUL 6 : GELOMBANG

NAMA : IRVA MELIA AFTANTI


NIM 858772897
UPBJJ : UT MALANG

KEGIATAN PRAKTIKUM 1
A. JENIS DAN BENTUK GELOMBANG
1. Judul Percobaan
Jenis - Jenis Gelombang
2. Tujuan
Mengamati bentuk dan jenis gelombang transversal dan gelombang longitudinal.
3. Dasar Teori
Gelombang merupakan fenomena perambatan energi, yang dapat dikelompokkan
berdasarkan arah rambat dan medium perambatannya. Berdasarkan arah rambatnya,
gelombang dibedakan menjadi gelombang longitudinal dan gelombang transversal.
Sedangkan medium perambatannya gelombang dibedakan menjadi gelombang
mekanik dan gelombang elektromagnetik. Selain itu sifat-sifat umum gelombang
dapat dibedakan menjadi 5 yaitu dapat dibiaskan, dapat dipantulkan, dapat
dilenturkan, dapat dipadukan dan dapat dikutubkan. Sedangkan karakteristik
gelombang dapat dibedakan yaitu periodik, terjadi karena getaran, merambat dan
dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan.
4. Alat dan Bahan
a. Slinki
b. Kabel listrik, panjang 5 m ¢= 0,5cm
c. Benang kasur panjang 3 cm
d. Karet gelang
5. Cara Kerja
Percobaan bentuk dan jenis gelombang
a. Ambil slinki, merentangkan diatas lantai yang licin. Kemudian mengikat salah
satu ujung slinki pada tiang yang cukup kokoh untuk menahannya atau
dipegang oleh salah satu teman atau anggota kelompok. Ujung yang lainnya di
pegang sendiri.
b. Usikan ujung slinki yang sedang di pegang dengan cara menggerakan ujung
slinki dengan cepat kekiri dan kekanan seperti gambar.
c. Amati gelombang yang terjadi pada slinki. Menyelidiki apa yang terjadi pada
slink dan apa gelombang itu? Usikan lagi ujung slinki berulang-ulang seperti
langkah (b). Mengamati arah getar (arah usikan) dan arah rambat gelombang.
Gelombang yang terjadi ini disebut gelombang tranversal. Kemudian
mengamati bagaimana arah getar dan arah rambat gelombang tranversal
tersebut.
d. Ikatkan karet gelang ditengah-tengah slinki. Lalu mengusikkan lagi ujung slinki
yang sedang dipegang secara berulang-ulang. Kemudian mengamati karet
gelang tersebut ketika gelombang berjalan, apakah ikut berindah karet gelang
tersebut? Adakah energi yang merambat melalui pegas? Dan darimana asalnya?
e. Lakukan percobaan dari langkah (a) sampai dengan langkah (e) sekali lagi.
Kemudian slinki diganti kabel listrik. Menyamakan hasilnya dengan
menggunakan slinki. Menyebutkan perbedaannya jika ada.
f. Ambil slinki, merentangkan diatas lantai yang licin serta mengikatkan salah satu
ujungnya pada tiang yang kokoh dan ujung yang lain dipegang sendiri.
Kemudian mengusikan ujung slinki yang sedang dipegang secara
berulang-ulang dengan cara menggerakan ujung slinki dengan cepat kebelakang
dan kedepan. Amati arah getar (arah usikan) dan arah rambat
gelombang-gelombang yang terjadi adalah gelombang longitudinal.
g. Apa perbedaan antara gelombang transfersal dan gelombang longitudinal?
6. Hasil Pengamatan
Hasil Pengamatan menunjukkan, pada saat slinki diusik dengan cara menggerakkan
ujung slinki, terlihat adanya suatu rambatan atau gelombang.
7. Pembahasan
a. Slinki direntangkan di atas lantai yang licin, salah satu ujungnya dipegang
sendiri dan ujung yang lain dipegang teman. Lalu slinki diusik ujungnya dengan
cara menggerakkan ujung slinki dengan cepat ke kiri lalu ke kanan sehingga
terjadi rambatan pada slinki yang membentuk gelombang. Gelombang adalah
gerakan merambat pada suatu benda yang diberi energi.
b. Percobaan dilakukan beberapa kali sampai dapat diamati dan dilihat arah usikan
dan rambat gelombangnya. Ternyata arah usikan tegak lurus dengan arah
rambatannya. Hal demikian disebut gelombang transversal, yakni gelombang
yang arah getarannya tegak lurus pada arah rambatan gelombangnya.
c. Percobaan kedua diberi karet gelang ditengah-tengah slinki lalu ujung slinki
yang dipegang diusik secara berulang-ulang, ternyata karet gelang tersebut ikut
berpindah bersama gelombang, dan karet gelang juga berpindah karena adanya
energi yang merambat melalui slinki.
d. Percobaan ketiga, slinki diganti dengan kabel listrik. Langkahnya sama yaitu
diberi usikan diujung kabel, sedang ujung yang lain diikatkan pada tiang atau
dipegang salah seorang teman. Ternyata hasilnya berbeda dengan slinki.
Bedanya adalah pada kabel listrik tidak muncul gelombang. Pada saat diberi
gelang di bagian tengah kabel, ternyata karet gelang tidak berubah atau
berpindah, berarti tidak ada energi pada kabel listrik tersebut.
e. Pada percobaan ini diamati arah usikan dan rambatan gelombang. Ternyata arah
usikan searah dengan arah rambatannya. Maka gelombang ini dinamakan
Gelombang Longitudinal.
f. Perbedaan antara gelombang transfersal dengan gelombang longitudinal adalah
pada arah rambatannya yaitu bila transfersal tegak lurus sedangkan longitudinal
searah rambatannya.
8. Kesimpulan
a. Gelombang transversal adalah gelombang yang arah getarannya tegak lurus
dengan arah rambatannya.
b. Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah getarannya searah dengan
arah rambatannya.
c. Perbedaan antara gelombang transfersal dan gelombang longitudinal terletak
pada arah rambatannya yaitu bila transfersal tegak lurus sedangkan longitudinal
searah rambatannya.
9. Daftar Pustaka
Rumanta, Maman. (2021). Praktikum IPA di SD, Modul 6. Jakarta: PT. Gramedia.
10. Lampiran Foto Dokumentasi

Slinki tanpa Karet Slinki dengan Karet Slinki diganti Kabel

B. JENIS DAN BENTUK GELOMBANG


1. Judul Percobaan
Sifat pemantulan gelombang
2. Tujuan
Untuk mengamati sifat pemantulan gelombang
3. Dasar teori
Jika gelombang melalui suatu hambatan/rintangan misalnya benda padat, maka
gelombang tersebut akan dipantulkan. Pemantulan gelombang pada ujung tetap
akan mengalami perubahan bentuk/fase. Akan tetapi pemantulan gelombang pada
ujung bebas tidak mengubah bentuk/fase.
4. Alat dan bahan
a. Slinki
b. Benang
c. Kerikil
5. Langkah kerja
a. Lakukan percobaan tersebut dikolam, dibak air atau bejana yang berisi air.
Jatuhkan kerikil diatas permukaan air yang ada didalam bak cucian. Kemudian
mengamati gelombang yang terjadi dipermukaan air. Bagaimana bentuk
gelombangnya, kemudian memperhatikan sisi bak yang dikenai gelombang.
Dan menentukan apakah ada gelombang yang dipantulkan?
b. Rentangkan slinki sejauh 1,5m. Ikat ujung slinki pada tiang dimana ujung tidak
boleh bergeser (disebut ujung terikat)
c. Kemudian memegang dan menggetarkan ujung slinki yang lain cukup satu kali
sampai membentuk ½ gelombang. Setelah itu mengamati perambatan ½
gelombang sampai gelombang hilang. Apakah gelombang dapat dipantulkan?
Mengamati bagaimana fase gelombang pantul dan gelombang asalnya?
d. Mengikat ujung slinki yang sebelumnya terikat pada tiang dengan benang yang
panjangnya 150cm sehingga ujung slinki dapat bergerak bebas oleh karena itu
disebut dengan slinki ujung bebas.
e. Pegang ujung slinki yang lain dengan tangan, kemudian menggetarkannya
sampai membentuk setengah gelombang. Setelah itu mengamati perambatan
setengah panjajng gelombang, bagaimana fase gelombang pantul dibanding
gelombang asalnya.
6. Hasil pengamatan
Pada saat kerikil dijatuhkan ke atas air yang berada di dalam bak gelombang yang
dihasilkan mirip gelombang transversal dimana arah gelombang tegak lurus dengan
arah rambatannya. Dan di bagian pinggir/sisi bak yang dikenai gelombang,
gelombang dipantulkan kembali.
7. Pembahasan
Pada slinki yang salah satu ujungnya diikat kuat pada tiang dan digetarkan ujung
lainnya dengan tangan sampai membentuk ½ gelombang, ternyata gelombang dpat
dipantulkan dan fase gelombang berlawanan arah dengan gelombang aslnya.
Sementara pada slinki yang salah satu ujungnya diikat dengan longgar/tali
panjangnya 150cm, sehingga slinki dapat bergerak bebas ternyata fase gelombang
pantul dan gelombang asalnya adalah sama.
8. Kesimpulan
a. Gelombang yang terjadi di air dapat dipantulkan kembali
b. Ujung slinki yang terikat kuat, gelombang datang dan gelombang pantulnya
fase gombang berlawanan arah.
c. Ujung slinki yang terikat bebas, gelombang datang=gelombang pantulnya.
9. Daftar Pustaka
Rumanta, Maman. (2021). Praktikum IPA di SD, Modul 6. Jakarta: PT. Gramedia.
10. Lampiran Foto Dokumentasi

Slinki digerakkan satu arah

KEGIATAN PRAKTIKUM 3 : TELINGA

1. Judul Percobaan
Kepekaan Indera Pendengar Manusia
2. Tujuan
Untuk mengetahui kepekaan indera pendengaran seseorang
3. Dasar Teori
Bunyi bergetar dan bergerak di udara dalam bentuk gelombang. Indera pendengaran
(telinga) begitu peka sehingga dapat menginterpretasikan getaran menjadi berbagai
bunyi. Telinga merupakan indera untuk mendengar. Setiap hari manusia
mendengarkan bermacam-macam suara, tetapi tidak semua suara dapat didengar.
Telinga manusia hanya mampu mendengarkan suara yang berfrekuensi antara 20-
20.000 getaran per detik (Hertz/ Hz).
Kemampuan setiap orang untuk mendengar suara/bunyi bervariasi atau tidak sama satu
dengan lainnya. Bahkan kemampuan untuk mendengar antara telinga kanan dengan
telinga kiri pun kadang-kadang tidak sama atau berbeda. Keras lemahnya bunyi
tergantung pada banyaknya sel penerima yang mengirim impuls ke otak. Semakin kuat
gelombang bunyi, semakin banyak sel reseptor yang bergerak.
4. Alat dan Bahan
a. Dua sendok makan b. Dua Mangkok c. Sapu Tangan dan Kapas
5. Langkah Kerja
a. Tutuplah matamu dengan sapu tangan
b. Kedua teman yang lain masing-masing memegang sendok dan mangkok. Tentukan
jarak antar temanmu yang ditutup matanya dengan anda yang memegang sendok
dan mangkok, misalnya pertama 1m, kemudian 2m dan seterusnya.
c. Setelah siap, anda akan ditutup matanya memberi aba-aba agar teman yang
memegang sendok mengetukkan sendok pada mangkok secara bergantian.
Dapatkah anda mendengar bunyi yang dihasilkan? Dapatkah anda mendengar
dengan lebih naik?
d. Kemudian, sumbatlah telinga kanan dan kiri secara bergantian dengan kapas.
Dapatkah anda mendengar dengan jelas? Telinga mana yang dapat mendengar
dengan baik?
e. Selanjutnya bergantian dengan teman. Ulangi kegiatan seperti yang anda lakukan
sebanyak empat kali lagi, ujilah kemampuan telinga teman anda.
f. Mencatat hasil observasi ke dalam table 6.1.
6. Hasil Pengamatan Tabel 6.1
Kepekaan Indera Pendengar Manusia

Telinga setelah ditutup


No. Jarak Telinga sebelum ditutup Ket
Telinga kiri Telinga kanan

1. 1m Terdengar keras sekali Jelas Jelas

2. 3m Terdengar keras Agak jelas Jelas

3. 6m Terdengar kurang keras Agak jelas Masih jelas

4. 9m Terdengar lirih Kurang jelas Masih jelas

5. 12 m Terdengar makin lirih Kurang jelas Kurang jelas

7. Pembahasan
Salah satu teman ditutup matanya hingga telinga ikut tertutup mengunakan sapu
tangan. Dua orang lainnya memegang sendok dan mangkuk berjalan 1m, 3m, 6m, 9m
dan 12m dikanan dan kiri teman yang ditutup telinganya. Lalu kedua orang yang
memegang sendok dan mangkuk memukulkan benda tersebut secara bergiliran sesuai
jarak tersebut.
Dari percobaan menunjukkan bahwa kemampuan mendengar antara telinga kanan
dengan telinga kiri terdapat perbedaan atau ketidaksamaan. Pada jarak 1m antara
telinga kanan dengan telinga kiri terdapat kesamaan dapat mendengar secara jelas.
Akan tetapi pada jarak 3m sampai dengan 9m, terdapat perbedaan yang mana telinga
kanan masih mampu mendengar suara/bunyi dengan jelas. Berbeda dengan telinga kiri
pada jarak yang sama, suara terdengar kurang jelas/samar. Jika salah satu telinga
ditutup dengan kapas maka bunyi/suara masih bisa terdengar meskipun tidak sejelas
apabila kedua mata ditutup dengan sapu tangan.
Jika telinga kiri ditutup dengan kapas, suara/bunyi masih dapat terdengar lebih jelas
dibandingkan jika telinga kiri yang dibuka dan telinga kanan ditutup dengan kapas. Hal
ini menunjukkan bahwa telinga kanan memiliki kepekaan terhadap rangsang atau
kemampuan mendengar lebih baik dibandingkan dengan telinga kiri.
8. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa kita masih dapat mendengar
bunyi pada jarak 1 meter, 3 meter, bahkan sampai 9 meter karena bunyi merambat
melalui udara. Kemampuan mendengar pada setiap orang berbeda. Begitu juga,
kepekaan antara telinga kanan dengan telinga kiri terhadap rangsang berupa
bunyi/suara terdapat perbedaan atau ketidaksamaan. Kuat lemahnya bunyi juga
tergantung pada banyaknya sel penerima yang mengirim impuls ke otak.

9. Daftar Pustaka
Rumanta, Maman. (2021). Praktikum IPA di SD, Modul 6. Jakarta: PT. Gramedia.
10. Lampiran Foto Dokumentasi

KEGIATAN PRAKTIKUM 3 : TELINGA

1. Judul Percobaan
Struktur dan Fungsi Telinga
2. Tujuan
Untuk mengetahui bagian-bagian yang menyusun telinga beserta fungsinya.
3. Alat dan Bahan
a. Gambar struktur alat pendengar manusia
b. Lembar Pengamatan
c. Alat Tulis
4. Landasan Teori
Bagian-bagian telinga:
a. Telinga luar
1) Daun telinga (external pinna) memiliki lekukan-lekukan khas yang berfungsi
untuk mengumpulkan gelombang suara.
2) Saluran telinga merupakan saluran masuknya gelombang suara menuju
organ-organ pendengaran di bagian dalam.
3) Gendang telinga (membran timpanik) akan bergetar ketika menerima
gelombang suara yang datang. Getaran dari gendang telinga akan diteruskan
menuju tulang-tulang pendengaran.
b. Telinga tengah
1) Tulang martil (maleus) merupakan tulang pendengaran pertama yang
berbentuk seperti martil/ palu dan akan bergerak ketika ada getaran yang
datang.
2) Tulang landasan (incus) merupakan tulang pendengaran kelanjutan dari tulang
martil
3) Tulang sanggurdi (stapes) merupakan tulang pendengaran ketiga di telinga
tengah.
Ketiga tulang pendengaran tersebut memiliki satu fungsi pokok untuk
menghantarkan dan memperkuat getaran suara yang datang.
c. Telinga dalam
1) Jendela oval merupakan membran berbentuk oval pada permukaan koklea.
Jendela oval akan menerima getaran dari tulang sanggurdi dan meneruskannya
menuju koklea.
2) Rumah siput (koklea) merupakan saluran berbentuk seperti rumah siput di
telinga bagian dalam. Koklea mempunyai dua ruangan besar, yaitu saluran
vestibuler di bagian atas dan saluran timpanik di bagian bawah yang dipisahkan
oleh diktus koklea yang berukuran lebih kecil. Saluran vestibuler dan timpanik
berisi cairan perilimfa, sedangkan duktus koklea berisi cairan endolimfa.
3) Organ korti, terletak pada duktus koklea. Organ korti mengandung sel reseptor
telinga yang akan menerima getaran dan mengubahnya menjadi impuls listrik
untuk dihantarkan ke otak. Sel reseptor tersebut memiliki rambut yang
menjulur ke dalam duktus koklea.
4) Jendela bundar merupakan ujung koklea yang menjadi akhir getaran suara
karena getaran yang menumbuk jendela bundar akan hilang.
5) Vestibula terletak di belakang jendela bundar yang terdiri atas bagian sakulus
dan utrikulus, yang berperan mengatur keseimbangan tubuh.
6) Saluran semisirkuler merupakan struktur berbentuk tiga saluran setengah
lingkaran yang berisi cairan endolimfa yang berperan dalam mengatur
keseimbangan tubuh.
7) Saluran eustacheus merupakan saluran kecil yang menghubungkan telinga
dalam dengan faring. Saluran ini berfungsi untuk menyamakan takanan udara
di dalam telinga dengan atmosfer.
5. Langkah Kerja
a. Perhatikan gambar struktur alat pendengar manusia.
b. Beri nama dan jelaskan fungsinya bagian-bagian telinga mulai dari telinga bagian
luar sampai telinga bagian dalam sesuai yang ditunjuk dengan anak panah.
c. Mencatat hasil observasi ke dalam Tabel 6.2
6. Hasil Pengamatan
Tabel 6.2
Bagian-bagian yang menyusun telinga beserta fungsinya
Bagian telinga
No. Nama organ Keterangan
Luar Tengah Dalam
1. Daun Telinga √ Menangkap getaran

Lubang/Saluran
2. √ Mengantarkan geteran
Telinga
Meneruskan gelombang bunyi
3. Gendang Telinga √
dari udara

4. Tulang Martil √
Menangkap getaran dari gendang
telinga dan meneruskannya ke
5. Tulang Landasan √
membran yang menyelubungi
tingkap oval
6. Tulang Sangurdi √
Mengubah getaran menjadi
Rumah Siput impuls dan mengirimkan impuls
7. √
(Koklea) ke otak untuk diinterprestasikan
menjadi bunyi
menghubungkan reseptor bunyi
8. Saraf Pendengaran √
dengan otak.
Saluran Semi-sirkuler
9. (3 Saluran setengah √ Mengatur keseimbangan tubuh
lingkaran)
Menyeimbangkan tekanan udara
10. Saluran Eustasius √ di dalam telinga dengan atmosfer
di luar telinga

7. Pembahasan
Telinga pada manusia terdiri dari tiga bagian yaitu:
d. Telinga luar, terdiri atas:
1) Daun telinga → untuk menangkap getaran.
2) Lubang telinga → untuk penghantar getaran.
3) Kelenjar minyak → untuk menghasilkan minyak serumen yang berfungsi
menangkap pertikel debu menghalangi masuknya air.
4) Gendang telinga → meneruskan gelombang bunyi dari udara.
e. Telinga tengah, terdiri dari:
Tulang martil, tulang landasan, tulang sangurdi → untuk menangkap getaran dari
gendang telinga dan meneruskannya ke membran yang menyelubungi tingkap oval
untuk diteruskan lagi ke telinga dalam.
f. Telinga dalam, terdiri dari:
1) Rumah Siput (Koklea) → Mengubah getaran menjadi impuls dan mengirimkan
impuls ke otak untuk diinterprestasikan menjadi bunyi
2) Saraf Pendengaran → menghubungkan reseptor bunyi dengan otak.
3) Saluran Semi-sirkuler (3 Saluran setengah lingkaran) → Mengatur
keseimbangan tubuh
4) Saluran Eustasius → Menyeimbangkan tekanan udara di dalam telinga dengan
atmosfer di luar telinga

8. Kesimpulan
Setelah melakukan pengamatan, dapat disimpulkan bahwa mekanisme atau proses
mendengar adalah sebagai berikut:
Getaran Suara → Daun Telinga → Saluran Telinga → Gendang Telinga → Tulang
Martil (Maleus) → Tulang Landasan (Inkus) → Tulang Sanggurdi (Stapes) → tingkap
oval → koklea (rumah siput) → Sel-sel Rambut → membran tektorial → Organ Korti
→ sel saraf auditori → otak/saraf sensori.
9. Daftar Pustaka
Rumanta, Maman. (2021). Praktikum IPA di SD, Modul 6. Jakarta: PT. Gramedia.
Ilmu, Media. (2019).
https://www.ilmiahku.com/2019/05/Laporan-Praktikum-Struktur-dan-Fungsi-T
elinga.html. Diakses tanggal 26 Nopember 2021
11. Lampiran Foto Dokumentasi
KEGIATAN PRAKTIKUM 3 : TELINGA
1. Judul Percobaan
Mekanisme Transmisi Pendengaran
2. Tujuan
Untuk Menjelaskan peristiwa yang terjadi pada bagian-bagian telinga yang dilalui
getaran suara dari suatu sumber bunyi.
3. Dasar Teori
Bunyi bergetar dan bergerak di udara dalam bentuk gelombang. Indera
pendengaran begitu peka sehingga dapat menginterpretasikan getaran menjadi
berbagai bunyi. Telinga merupakan indera untuk mendengar. Manusia dapat
mendengarkan bermacam-macam suara, tetapi tidak semua suara dapat didengar.
Telinga manusia hanya mampu mendengarkan suara yang berfrekuensi antara 20-
20.000 getaran per detik (Hertz/ Hz).
4. Alat dan Bahan
a. Gambar Transmisi pendengaran
b. Lembar Pengamatan
c. Alat Tulis
5. Langkah Kerja
a. Pelajari gambar transmisi pendengaran.
b. Jelaskan peristiwa yang terjadi pada bagian-bagian telinga yang dilalui getaran
suara, secara berurutan sesuai nomor pada gambar.
6. Hasil Pengamatan
a. Gendang Pendengaran
Menangkap dan menerima getaran dari tulang pendengaran dan
meneruskannya ke tulang-tulang pendengaran (tulang martil, tulang landasan,
tulang sanggundi dan saluran eustachius)
b. Tulang-tulang Pendengaran
Menerima getaran dari tulang pendengaran dan meneruskannya ke telinga
bagian dalam
c. Tingkap Oval
Menerima getaran dari tulang-tulang pendengaran dan meneruskannya ke
koklea atau telinga bagian dalam
d. Koklea
Menerima getaran dari tingkap ovel sehingga cairan linfa ikut bergetar
e. Cairan Limfa
Getarannya menggerakkan sel reseptor sehingga dapat mengubah getaran
menjadi impuls dan mengirimkannya melalui syaraf pendengaran ke otak
untuk diinterprestasikan menjadi bunyi.
7. Pembahasan
Indera pendengaran (telinga) begitu peka sehingga dapat menginter-pretasikan getaran
menjadi berbagai bunyi. Telinga merupakan indera untuk mendengar yang mampu
mentransmisikan getaran suara menjadi bunyi melalui sebuah proses
8. Kesimpulan
Peristiwa transmisi getaran suara dari sumber bunyi yang ditangkap pada proses
pendengaran manusia dapat disimpulkan :
Getaran Suara → Daun Telinga → Saluran Telinga → Gendang Telinga → Tulang
Martil (Maleus) → Tulang Landasan (Inkus) → Tulang Sanggurdi (Stapes) → tingkap
oval → koklea (rumah siput) → Sel-sel Rambut → membran tektorial → Organ Korti
→ sel saraf auditori → otak/saraf sensori.
9. Jawaban Pertanyaan
a. Pertanyaan
1) Jelaskan peranan daun telinga pada proses mendengar dari sumber bunyi!
2) Jelaskan fungsi saluran Eustachius!
3) Jelaskan proses terjadinya rambatan suatu bunyi/suara hingga kita
mendengar!
4) Mengapa kemampuan mendengar seseorang satu dengan yang lain tidak
sama?
5) Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi seseorang menjadi tuli?
b. Jawaban
1) Peranan daun telinga pada proses pendengaran adalah menangkap
gelombang getaran di udara dan mengumpulkan menjadi getaran
2) Fungsi saluran eustachius adalah menghubungkan fungsi bagian tengah
dengan rongga mulut bagian belakang
3) Gelombang suara di udara ditangkap oleh daun telinga dan dikumpulkan
menjadi getaran bunyi kemudian dimasukkan ke lubang telinga. Sampai di
gendang telinga menggetarkan
4) Perbedaan daun telinga menyebabkan perbedaan kemampuan pendengaran,
daun telinga yang lebar cenderung lebih peka terhadap suara. Ketebalan
gendang telinga juga mempengaruhi kepekaan terhadap getaran.
5) Penyebab umum dari gangguan pendengaran konduktif adalah:
a) Penumpukan kotoran pada saluran telinga
b) Kerusakan pada tulang-tulang kecil yang terdapat di belakang gendang
telinga
c) Penumpukan cairan akibat infeksi telinga
d) Objek asing yang tersangkut pada saluran telinga
e) Luka pada gendang telinga akibat infeksi berulang
10. Daftar Pustaka
Rumanta, Maman. (2021). Praktikum IPA di SD, Modul 6. Jakarta: PT. Gramedia.
Ilmu, Media. (2019).
https://www.ilmiahku.com/2019/05/Laporan-Praktikum-Mekanisme-Transmisi-
Pendengaran.html. Diakses tanggal 26 Nopember 2021.
Nugroho, Puguh Setyo. (2009).
http://journal.unair.ac.id/download-fullpapers-thtklada99f6a28full.pdf. Diakses
tanggal 26 Nopember 2021.
11. Lampiran Foto Dokumentasi
BUKTI FISIK

Tutor Praktikum IPA

Nikmatus Sahadah, M.Pd.


197410252006042015
MODUL 7

OPTIK

1. KEGIATAN PRAKTIKUM 1
SIFAT CAHAYA

2. KEGIATAN PRAKTIKUM 2
LENSA CEMBUNG DAN CERMIN CEKUNG

3. KEGIATAN PRAKTIKUM 3
MATA

NAMA : IRVA MELIA AFTANTI


NIM 858772897
KELAS : 7A – S1 PGSD
UPBJJ-UT : MALANG – POKJAR MASTRIP
LEMBAR KERJA
PRAKTIKUM IPA DASAR DI SD
OPTIK

NAMA : IRVA MELIA AFTANTI

NIM 858772897

UPBJJ : MALANG

KEGIATAN PRAKTIKUM I

SIFAT CAHAYA

1. Pemantulan Cahaya
a. Pemantulan cahaya pada cermin datar
1. Gambar jalannya berkas sinar pada cermin datar

2. Besar sudut datang ( i ) dan sudut pantul (r) i = r


Tabel 7.1

No i (derajat) r (derajat)

1. 30o 30o
2. 45o 45o
3. 55o 55o
4. 60o 60o
5. 75o 75o

3. Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar


 Sama / maya / tidak nyata
 Sama besar
 Sama tegak
 Jarak benda ke cermin = jarak bayangan ke cermin (S = S1)

b. Pemantulan cahaya pada cermin cembung


1. Gambar jalannya berkas sinar pada cermim cembung
2. Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cembung
 Maya / tidak nyata
 Sama tegak
 Diperkecil

c. Pemantulan cahaya pada cermin cekung


1. Gambar jalannya berkas sinar pada cermin cekung

 Benda di ruang I

 Benda di ruang II

 Benda di ruang III

 Benda di ruang M

 Benda di ruang F
Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung
 Benda di ruang I : Maya, tegak, diperbesar
 Benda di ruang II : Nyata, terbalik, diperbesar
 Benda di ruang III : Nyata, terbalik, sama besar
 Benda di M : Nyata, terbalik, diperkecil
 Benda di F : Tidak terjadi bayangan karena berkas sinar pantul
merupakan sinar sejajar atau bayang berada jauh tak terhingga.
No Jarak Benda (cm) Jarak Bayangan (cm)

1. 5.5 cm 5 cm
2. 5 cm 5 cm
3. 4 cm 5,5 cm
4. 1,5 cm 3 cm

2. Pembiasan Cahaya
a. Gambar jalannya berkas sinar pada balok kaca

No Sudut datang (i) Sudut bias (r)

1. 30o 19,47o
2. 53o 30o
3. 60o 35,26o
4. 77,1o 40,53o

b. Sifat bayang yang dibentuk oleh lensa cekung

Maya, tegak, diperkecil (m = 0.4 kali) dan terletak diantara O dan F1


No Jarak Benda (cm) Jarak Bayangan (cm)

1 20 cm 8 cm

2 15 cm 6 cm

3 10 cm 4 cm

4 5 cm 2 cm

c. Sifat bayang yang dibentuk lensa cekung Maya, tegak, diperkecil (m = 0.4 kali) dan
terletak diantara O dan F1
d. Sifat bayangan yang dibentuk lensa cekung
Maya, tegak, diperkecil (m = 0.4 kali) dan terletak diantara O dan F1
e. Sifat bayangan yang dibentuk lensa cekung
Maya, tegak, diperkecil (m = 0.4 kali) dan terletak diantara O dan F1

3. Percobaan Difraksi, Interferensi dan Dispersi

 Pembahasan

Cahaya adalah energi berbentuk gelombang elekromagnetik yang kasat mata


dengan panjang gelombang sekitar 380–750 nm.[1] Pada bidang fisika, cahaya adalah
radiasi elektromagnetik, baik dengan panjang gelombang kasat mata maupun yang
tidak. Cahaya adalah paket partikel yang disebut foton.

Kedua definisi di atas adalah sifat yang ditunjukkan cahaya secara bersamaan
sehingga disebut "dualisme gelombang-partikel". Paket cahaya yang disebut
spektrum kemudian dipersepsikan secara visual oleh indera penglihatan sebagai
warna. Bidang studi cahaya dikenal dengan sebutan optika, merupakan area riset
yang penting pada fisika modern. Cahaya mempunyai 4 besaran dalam optika klasik:

1. Intensitas
2. Frekuensi atau panjang gelombang
3. Polarisasi
4. Fasa

dan sifat optik fisis:

1. Interferensi
2. Difraksi
3. Dispersi
4. Polarisasi

Difraksi adalah penyebaran gelombang, contohnya cahaya, karena adanya


halangan. Semakin kecil halangan, penyebaran gelombang semakin besar. Dispersi
adalah peristiwa penguraian cahaya polikromarik (putih) menjadi cahaya-cahaya
monokromatik (me, ji, ku, hi, bi, ni, u) pada prisma lewat pembiasan atau
pembelokan. Hal ini membuktikan bahwa cahaya putih terdiri dari harmonisasi
berbagai cahaya warna dengan berbeda-beda panjang gelombang. Interferensi
adalah interaksi antar gelombang didalam suatu daerah. Interferensi dapat bersifat
membangun dan merusak. Bersifat membangun jika beda fase kedua gelombang
sama sehingga gelombang baru yang terbentuk adalah penjumlahan dari kedua
gelombang tersebut.
 Kesimpulan

Difraksi adalah penyebaran gelombang, contohnya cahaya, karena adanya


halangan. Semakin kecil halangan, penyebaran gelombang semakin besar. Dispersi
adalah peristiwa penguraian cahaya polikromarik (putih) menjadi cahaya-cahaya
monokromatik (me, ji, ku, hi, bi, ni, u) pada prisma lewat pembiasan atau
pembelokan. Hal ini membuktikan bahwa cahaya putih terdiri dari harmonisasi
berbagai cahaya warna dengan berbeda-beda panjang gelombang. Interferensi
adalah interaksi antar gelombang didalam suatu daerah. Interferensi dapat bersifat
membangun dan merusak. Bersifat membangun jika beda fase kedua gelombang
sama sehingga gelombang baru yang terbentuk adalah penjumlahan dari kedua
gelombang tersebut. Cahaya adalah energi berbentuk gelombang elekromagnetik
yang kasat mata dengan panjang gelombang sekitar 380–750 nm.[1] Pada bidang
fisika, cahaya adalah radiasi elektromagnetik, baik dengan panjang gelombang kasat
mata maupun yang tidak. Cahaya adalah paket partikel yang disebut foton.

Jawaban Pertanyaan

1. Warna-warna cahaya yang dipancarkan oleh lampu TL adalah Merah, biru, kuning
dan violet atau ungu.
2. Difraksi adalah penyebaran gelombang, contohnya cahaya, karena adanya
halangan. Semakin kecil halangan, penyebaran gelombang semakin besar, Dispersi
adalah peristiwa penguraian cahaya polikromarik (putih) menjadi cahaya-cahaya
monokromatik (me, ji, ku, hi, bi, ni, u) pada prisma lewat pembiasan atau
pembelokan. Hal ini membuktikan bahwa cahaya putih terdiri dari harmonisasi
berbagai cahaya warna dengan berbeda-beda panjang gelombang sedangkan
Interferensi adalah interaksi antar gelombang didalam suatu daerah. Interferensi
dapat bersifat membangun dan merusak. Bersifat membangun jika beda fase kedua
gelombang sama sehingga gelombang baru yang terbentuk adalah penjumlahan dari
kedua gelombang tersebut.
KEGIATAN PRAKTIKUM II

LENSA CEMBUNG DAN CERMIN CEKUNG

1. Lensa Cembung
No Jarak Benda (cm) Jarak Bayangan (cm)

1. 3 cm 2 cm
2. 2 cm 2 cm
3. 2 cm 3 cm
4. 1 cm 2 cm

2. Cermin Cekung
No Jarak Benda (cm) Jarak Bayangan (cm)

1. 5,5 cm 5 cm
2. 4,5 cm 5 cm
3. 4 cm 5,5 cm
4. 1,5 cm 3 cm

Jawaban pertanyaan

1. Jarak fokus lensa cembung : 1,5 cm

2. Kekuatan lensa (p)

P =

Jarak fokus cermin cekung = 2,5 cm


KEGIATAN PRAKTIKUM 3

MATA

I. Bintik Buta (1) dan (2)


a. Hasil Pengamatan
Tabel Hasil Pengamatan Bintik Buta (1)

Jarak Gambar A dari Dengan fokus pada tanda positif (+) maka
No Keterangan
mata anda tanda bundaran hitam
1. 60 cm Tampak jelas
2. 59 cm Tampak jelas
3. 58 cm Tampak jelas
4. 57 cm Tampak jelas
5. 56 cm Tampak jelas

Tabel Hasil Pengamatan Bintik Buta (2)

Dengan fokus pada tanda positif (+) maka :


Jarak gambar A dari mata
No Garis Garis pendek tampak menyatu dengan
anda
Pendek garis panjang

1. 60 cm Tampak
2. 59 cm jelas
3. 58 cm Tampak
4. 57 cm jelas
5. 56 cm Tampak
jelas
Tampak
jelas
Tampak
jelas

b. Penjelasan :
Pada jarak tertentu, tanda bundaran hitam masih tampak terlihat jelas, akan tetapi
jika tanda bundaran hitam tersebut semakin dijauhkan dengan mata dan tentunya
dengan pengaturan jarak yang benar, maka tanda bundaran hitam tersebut semakin
pudar dan hilang. Hal ini terjadi karena lensa mata kita semakin memipih.
Untuk melihat bayangan benda tersebut agar terlihat jelas, maka benda tersebut
harus kita dekatkan lagi dengan mata kita. Demikian juga dengan garis pendek,
semakin terlihat jauh, seolah-olah garis pendek tersebut menyatu dengan garis
panjang. Padahal hal itu tidak terjadi.

c. Kesimpulan
Dalam keadaan mata normal, mata kita masih dapat melihat suatu benda
dengan sangat jelas.

d. Menjawab Pertanyaan
1. Karena lensa mata dengan legimen suspensori yang bertumpu pada otot siliari
mengendur (relaksasi) sehingga legimen suspensori menegang (kontraksi)
yang mengakibatkan lensa mata memipih sehingga mata kita tidak jelas
melihat suatu benda pada jarak tertentu.
2. Pada jarak yang cukup jauh Hal itu terjadi karena lensa mata yang bersifat
transparan dan elastis, akan melakukan akomodasi (berubah
kecembungannya). Lensa mata akan berbentuk pipih jika kita melihat objek
yang jaraknya jauh dari mata kita.

II. Iris (pupil) mata


1. Iris (Pupil) Mata pada Manusia
a. Hasil Pengamatan
 Bentuk pupil mata ketika lilin dinyalakan (pupil mengecil)

 Bentuk pupil mata ketika lilin dipadamkan (pupil melebar)

b. Pembahasan
Ketika lilin dinyalakan, bentuk pupil terlihat mengecil (memipih) dan setelah
lilin dipadamkan, pupil menjadi membesar (mencembung)
c. Kesimpulan
Mata kita mempunyai kemampuan untuk berakomodasi, yaitu kemampuan lensa
mata untuk mencembung dan memipih dalam melihat benda pada jarak tertentu.

d. Menjawab Pertanyaan
1. Ketika lilin dipadamkan, karena apabila lilin dipadamkan otot-otot pada iris
akan berkontraksi dan menyebabkan lubang pupil, melebur sehingga cahaya
yang masuk lebih banyak.
2. Fungsi pupil mata adalah mengatur cahaya yang masuk ke mata
2. Iris (Pupil) Mata pada Kucing
a. Hasil Pengamatan
A. Bentuk pupil mata kucing pada cahaya redup

B. Bentuk pupil mata kucing pada cahaya terang

b. Pembahasan
Pada cahaya redup, bentuk pupil mata kucing terlihat normal dan pada keadaan
gelap akan membesar dan berbentuk bulat, sedangkan pada cahaya terang
(disorot center) bentuknya akan mengecil dan pipih.

c. Kesimpulan
Bentuk pupil mata kucing mempunyai daya akomodasi sama seperti pupil mata
manusia. Hanya bentuk dan kekuatan akomodasinya saja yang berbeda.

d. Menjawab pertanyaan
1. Masih terlihat normal, karena walaupun cahayanya redup. Keadaan ruangan
tidak begitu gelap, sehingga pupil mata kucing masih terlihat normal.
2. Bentuk pupil mata kucing ketika disorot dengan senter terlihat mengecil
(memipih). Hal ini dikarenakan cahaya yang masuk ke mata terlalu banyak,
sehingga untuk menguranginya dengan cara memipihkan (menciutkan)
pupilnya.
e. Daftar Pustaka
1. Rumanta, maman dkk. 2019. Praktikum IPA di SD. Tangerang-Selatan :
Universitas Terbuka
 LAMPIRAN PRAKTIKUM MODUL 7

Tutor Praktikum IPA

Nikmatus Sahadah, M.Pd.


197410252006042015
MODUL 8

LISTRIK DAN MAGNET

1. KEGIATAN PRAKTIKUM 1
KELISTRIKAN

2. KEGIATAN PRAKTIKUM 2
KEMAGNETAN

NAMA : IRVA MELIA AFTANTI


NIM 858772897
KELAS : 7A – S1 PGSD
UPBJJ-UT : MALANG – POKJAR MASTRIP
LEMBAR KERJA (LAPORAN)
PRAKTIKUM IPA DI SD - PDGK4107
MODUL 8 : LISTRIK DAN MAGNET

KEGIATAN PRAKTIKUM 1: KELISTRIKAN


1. Judul Percobaan 1
Muatan Listrik
2. Tujuan Percobaan
a. Menunjukan adanya muatan listrik pada sebuah benda, akibat yang timbul dari
sifat muatan.
b. Memperlihatkan adanya gaya elektrostika dua benda bermuatan.
3. Landasan Teori
Muatan listrik (Q) adalah muatan dasar yang dimiliki suatu benda. Satuan Q
adalah coulomb, yang merupakan 6.24 x 1018 muatan dasar. Q adalah sifat dasar yang
dimiliki oleh materi proton (muatan positif) maupun elektron (muatan negatif).
Muatan listrik suatu atom positif, jika atomnya kekurangan elektron. Sementara atom
yang kelebihan elektron akan bermuatan negatif. Besarnya muatan tergantung dari
kelebihan atau kekurangan elektron. Dalam atom yang netral, jumlah proton akan
sama dengan jumlah elektron yang mengelilinginya (membentuk muatan total yang
netral atau tak bermuatan). Gaya tarik terjadi apabila barang yang didekatkan
mempunyai muatan listrik yang berbeda (muatan positif serta negatif). Gaya tolak
terjadi apabila barang yang didekatkan mempunyai muatan listrik yang sejenis
ataupun sama (muatan positif dengan positif atau muatan negatif dengan negatif).
4. Alat dan Bahan
a. Bola pingpong 2 buah.
b. Benang jahit secukupnya.
c. Lembaran wool dan nilon.
d. Tas plastic.
e. Isolasi.
f. Sisir plastik/mika plastik
g. Potongan kertas yang kecil-kecil.

5. Langkah Kerja
a. Menggantung sebuah bola pingpong pada bagian pinggir meja dengan
menggunakan benang dan isolasi. Gosoklah tas plastik pada baju Anda
beberapa kali, kemudian dekatkan pada bola pingpong. Amatilah apa yang
terjadi!
b. Mengosok mika plastik pada rambut Anda beberapa kali, kemudian dekatkan
pada potongan-potongan kertas yang terletak di atas meja. Amatilah apa yang
terjadi!
c. Apa yang terjadi apabila percobaan (2) dibiarkan dalam waktu yang cukup
lama. Berikan penjelasan!
d. Ikatlah kedua bola pingpong dengan benang, kemudian gantungkan ke bagian
pinggir meja (tempelkan dengan isolasi). Dekatkanlah kedua bola (jangan
sampai bersentuhan). Amati apa yang terjadi!
e. Menggosok bola kiri dan kanan dengan kain wool, dekatkan keduanya. Amati
apa yang terjadi!
f. Melengkapi tabel di bawah ini dengan hasil pengamatan Anda. Apakah
hasilnya "tolak-menolak" atau "tarik-menarik"?
6. Hasil Pengamatan
a. Terjadi gaya tarik menarik antara tas plastik dengan bola pingpong.
b. Potongan kertas tertarik oleh mika.
c. Potongan kertas sudah tidak tertarik oleh mika, karena gaya listrik pada mika
plastik sudah habis.
d. Tidak terjadi reaksi sama sekali diantara kedua bola pingpong.
e. Saling menolak karena karena kedua bola pingpong bermuatan listrik sejenis
akibat gosokan dengan kain wool.
f. Tabel hasil pengamatan
Bola pingpong kanan digosok dengan
Bola pingpong kiri
digosok dengan
Wool plastik Nilon

Wool tarik menarik tarik menarik tarik menarik

Plastic tarik menarik tolak menolak tarik menarik

Nilon tarik menarik tarik menarik tolak menolak

7. Pembahasan
a. Ketika tas plastik digosokkan pada baju selama beberapa kali kemudian
didekatkan pada bola pingpong, maka terjadi gaya tarik menarik antara tas
plastik dengan bola pingpong.
b. Ketika mika plastik digosokkan pada rambut selama beberapa kali kemudian
didekatkan pada potongan-potongan kertas, maka beberapa potongan kertas
akan menempel pada permukaan mika plastik yang digosokkan pada rambut.
Hal ini menunjukkan adanya muatan listrik.
c. Jika mika plastik dibiarkan dalam waktu yang cukup lama kemudian baru
ditempelkan pada potongan-potongan kertas, maka potongan kertas tidak bisa
menempel pada permukaan mika plastik karena gaya listrik pada mika plastik
sudah habis.
d. Ketika dua bola pingpong diikatkan pada bagian pinggir meja lalu dua bola
tersebut didekatkan, maka tidak terjadi reaksi sama sekali diantara kedua bola
pingpong.
e. Ketika bola kiri dan bola kanan digosokkan dengan kain wool lalu keduanya
didekatkan, maka keduanya akan saling menolak karena kedua bola pingpong
bermuatan listrik sejenis akibat gosokan dengan kain wool.
8. Kesimpulan
a. Benda netral memiliki jumlah proton yang sama dengan jumlah elektron, benda
yang netral dapat bermuatan listrik positif atau negatif dengan cara melepas
atau menangkap elektron.
b. Pemberian muatan pada benda dapat dilakukan dengan menggosok suatu benda
dengan benda yang lain.
c. Muatan listrik yang sejenis akan tolak menolak, sedangkan muatan listrik yang
tidak sejenis akan tarik menarik.
9. Jawaban Pertanyaan
a. Pertanyaan
1) Mengapa pada langkah (f) antara 2 bola tidak saling berinteraksi?
2) Apakah bola pingpong pada langkah (f) memiliki muatan yang sejenis atau
berlawanan?
3) Jika terdapat 4 buah benda masing-masing A,B,C dan D. Bila diketahui
benda A menarik B, B menarik C, sedangkan C menarik D. Bila A
bermuatan negatif maka tentukan jenis muatan benda B, C, dan D !
4) Apa yang dapat anda simpulkan dari interaksi muatan yang sejenis maupun
muatan yang berlawanan?
b. Jawaban
1) Kedua bola pingpong tidak ada reaksi karena tidak mengandung muatan
listrik.
2) Kedua bola pingpong bermuatan sejenis, sehingga saling menolak.
3) Terdapat 4 benda yaitu: A, B, C, dan D.Jika A menarik B, B menarik C, C
menarik D. Diketahui A bermuatan negatif maka:
a) B bermuatan positif
b) C bermuatan negatif
c) D bermuatan positif
4) Interaksi muatan sejenis adalah tolak menolak dan muatan berlawanan
adalah tarik menarik.
10. Daftar Pustaka
Rumanta, Maman. (2021). Praktikum IPA di SD, Modul 8. Jakarta: PT. Gramedia.

11. Lampiran Foto Dokumentasi


1. Judul Percobaan 2 :
Arus dan Tegangan Listrik
2. Tujuan Percobaan
a. Menjelaskan aliran arus dalam suatu rangkaian listrik.
b. Menjelaskan pengaruh tegangan terhadap suatu rangkaian.
3. Landasan Teori
Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang disebabkan dari pergerakan
elektron-elektron yang mengalir melalui suatu titik dalam rangkauan tiap satuan
Q
waktu dan dinyatakan dengan rumus : ( 𝐼 = dengan I = arus litrik (A), Q =
𝑡
muatan litrik (C), t = waktu (s) ).
Tegangan listrik (kadang disebut sebagai Voltase) adalah perbedaan potensial
listrik antara dua titik dalam rangkaian listrik, dan dinyatakan dalam satuan volt
dan dinyatakan dengan rumus : ( V = I x R dengan V = tegangan (V), I = arus litrik
(A), R = tahanan (Ohm) ).
4. Alat dan Bahan
a. Baterai 1,5 volt 3 buah.
b. Kabel penjepit secukupnya (merah dan hitam).
c. Bola lampu 2,5 volt – 3,6 volt/0,007 A 3 buah.
d. AVO meter 1 buah.
e. Dudukan baterai 3 buah.
5. Langkah Kerja
a. Percobaan : Arus Listrik
1) Menyusun 3 baterai secara seri dan membuat gambar rangkaian.
2) Menghubungkan kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ).
3) Salah satu ujung kabel merah dan hitam yang telah terpasang bola lampu.
Jika lampu menyala menandakan adanya aliran arus dari kutub (+) menuju
kutub (-). Tetapi jika belum menyala periksalah penyebabnya.
4) Besar arus listrik yang mengalir dalam rangkaian dapat diukur
menggunakan ampermeter yang dipasang secara seri. Jika tidak tersedia
AVO meter, nyala lampu sudah membuktikan adanya arus yang mengalir.

5) Menentukan apakah jenis bahan yang digunakan termasuk konduktor,


dengan cara mengisi hasil pengamatan Anda pada tabel.
b. Percobaan : Tegangan Listrik
1) Membuat rangkaian listrik
a) Rangkaian seperti gambar berikut :
Menutup saklar S, kemudian mengamati apakah lampu menyala?
Mengapa demikian?
b) Kemudian membuat rangkaian seperti gambar berikut :

Setelah saklar S ditutup, apakah lampu (tidak menyala, menyala redup,


lebih terang, sangat terang)? Mengapa demikian?
c) Melanjutkan membuat rangkaian seperti gambar berikut :

Setelah saklar S ditutup, apakah lampu (tidak menyala, menyala redup,


lebih terang, sangat terang)? Mengapa demikian?
d) Melakukan hal yang sama pada langkah a,b,c dengan menggunakan 3
buah baterai yang dirangkai secara seri. Amatilah dan berikan penjelasan!
2) Mengapa percobaan langkah b,c, dan d nyala lampu berbeda?
6. Hasil Pengamatan
a. Percobaan : Arus Listrik
Tabel pengamatan terhadap jenis bahan
Lampu Konduktor
No. Bahan
Menyala Tidak Ya Tidak
1. Lempengan besi √ √

2. Lempengan tembaga √ √

3. Lempengan seng √ √

4. Kayu √ √

5. Karet penghapus √ √

6. Mata pensil (Grafit) √ √

7. Kertas √ √

8. Tas plastik √ √

9. Air kran √ √

10. Air garam √ √


b. Percobaan : Tegangan Listrik
1) Membuat Rangkaian Listrik
a) Saat saklar (s) ditutup, lampu tidak menyala. Karena rangkaian
tersebut tidak ada tegangan listrik.
b) Saat menutup Saklar (s), ternyata lampu menyala karena terdapat
muatan listrik yang mengalir pada rangkaian.
c) Setelah menutup saklar, ternyata lampu menyala lebih terang karena
muatan listrik yang mengalir lebih besar. Hal ini karena disebabkan
jumlah sumber listrik/baterainya lebih banyak.
2) Setelah menutup saklar, lampu menyala sangat terang karena jumlah
baterai lebih banyak, sehingga muatan listrik yang mengalir juga semakin
besar.
7. Pembahasan
a. Arus Listrik
1) Saat bahan yang digunakan kawat besi, kawat tembaga, sendok perak,
grafit, air keran, dan air garam, lampu dapat menyala. Hal ini
menunjukkan muatan listrik dapat mengalir melalui bahan-bahan tersebut
sehingga bahan tersebut termasuk bahan konduktor.
2) Saat bahan yang digunakan kayu, karet penghapus, kertas, dan tas plastik,
lampu tidak menyala. Hal ini menunjukkan muatan listrik tidak dapat
mengalir melalui bahan-bahan tersebut sehingga bahan tersebut bukan
bahan konduktor atau biasa disebut bahan isolator.
b. Tegangan Listrik
1) Pada rangkaian gambar 1 menunjukkan rangkaian listrik terbuka sehingga
muatan listrik tidak dapat mengalir dan lampu tidak menyala.
2) Pada rangkaian gambar 2, 3, dan 4 menunjukkan rangkaian listrik tertutup
sehingga muatan listrik dapat mengalir dan lampu menyala. Semakin
banyak jumlah baterai yang disusun seri semakin besar tegangan yang
dihasilkan sehingga muatan yang mengalir semakin besar dan nyala
lampu semakin terang.
8. Kesimpulan
a. Arus Listrik
Tidak semua bahan dapat dialiri arus listrik (menjadi konduktor), dari bahan
bahan yang telah disediakan maka bahan yang dapat dijadikan sebagai
konduktor adalah : kawat besi, kawat tembaga, sendok perak, grafit, air kran,
dan air garam dan bahan yang tidak dapat dialiri listrik (isolator) adalah :
kayu, karet penghapus, kertas, dan tas plastik.

b. Tegangan Listrik
Untuk menghasilkan arus harus ada muatan yang mengalir sehingga lampu
dapat menyala pada rangkaian listrik tertutup dan tidak menyala pada
rangkaian listrik terbuka. Semakin besar sumber tegangan maka nyala lampu
akan semakin terang.

9. Jawaban Pertanyaan
a. Pertanyaan
1) Dari hasil pengamatan anda, jelaskan pengertian arus listrik dan tegangan
listrik?
2) Mengapa pada percobaan 1, baterai disusun secara seri?
3) Jelaskan hubungan antara arus listrik dengan tegangan listrik?
4) Tentukanlah mana yang lebih tahan lama dengan menggunakan 3 buah
baterai yang disusun secara seri atau parallel? Mengapa demikian?
5) Dari hasil percobaan 1 dan 2, buatlah kesimpulan anda tentang:
a) Arus listrik.
b) Tegangan listrik.
b. Jawaban
1) Arus listrik adalah muatan yang mengalir dari potensial tinggi ke
potensial rendah. Tegangan listrik adalah kekuatan yang ada pada listrik
yang dipengaruhi oleh kuat lemahnya arus listrik yang ada. Tegangan
listrik berbanding lurus dengan arus listrik dan hambatan.
2) Pada percobaan satu, baterai disusun secara seri agar nyala lampu
menyala terang.
3) Hubungan antara arus listrik dengan tegangan listrik:
𝑉 𝑉
𝐼= => 𝑅= => V = I.R
𝑅 𝐼
4) Yang lebih tahan lama adalah dengan menggunkan tiga buah baterai yang
disusun secara pararel karena muatan listrik yang mengalir lebih sedikit
sehingga menyebabkan nyala lampu redup.
5) Kesimpulan tentang
a) Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang disebabkan dari
pergerakan elektron-elektron, mengalir melalui suatu titik dalam
rangkaian listrik tiap satuan waktu. arus listrik dapat diukur dalam
satuan Coulomb/detik atau Ampere.

b) Tegangan listrik (kadang disebut sebagai Voltase) adalah perbedaan


potensial listrik antara dua titik dalam rangkaian listrik, dan dinyatakan
dalam satuan volt. Besaran ini mengukur energi potensial dari sebuah
medan listrik yang mengakibatkan adanya aliran listrik dalam sebuah
konduktor listrik.
10. Daftar Pustaka
Rumanta, Maman. (2021). Praktikum IPA di SD, Modul 8. Jakarta: PT. Gramedia.

Munawaroh. (2008).
https://munarohwaroh96.wordpress.com/kegiatan/data-data-ipa/materi-
fisika/pengertian-hambatan-arus-tegangan-dan-bunyi-hukum-ohm/.
Diakses pada hari Jum’at, 16 November 2021.
11. Lampiran Foto Dokumentasi
1. Judul Percobaan 3 :
Energi Listrik
2. Tujuan Percobaan
a. Menjelaskan aliran arus dalam suatu rangkaian listrik.
b. Menjelaskan pengaruh tegangan terhadap suatu rangkaian.
3. Landasan Teori
Energi atau tenaga adalah kemampuan suatu benda untuk melakukan usaha atau
kerja. Menurut hukum kekekalan energi, energi tidak dapat diciptakan dan tidak
dapat dimusnahkan, tetapi dapat diubah bentuknya. Energi listrik adalah energi
utama yang dibutuhkan bagi peralatan listrik/energi yang tersimpan dalam arus
listrik dengan satuan amper (A) dan tegangan listrik dengan satuan volt (V)
dengan ketentuan kebutuhan konsumsi daya listrik dengan satuan Watt (W).
Apabila di dalam sebuah rangkaian diberi beda potensial V sehingga mengalirkan
muatan listrik sejumlah Q dan arus listrik sebesar I, maka energi listrik yang
diperlukan,
W = Q. V dengan Q = I. t
Keterangan:
W = Energi listrik (Joule)
Q = Muatan listrik (Coulomb)
V = Beda potensial (Volt )
W adalah energi listrik dalam satuan joule, di mana 1 joule adalah energi diperlukan
untuk memindahkan satu muatan sebesar 1 coulomb dengan beda potensial 1 volt.
Sehingga 1 joule = coulomb × volt.
Sedangkan muatan per satuan waktu adalah kuat arus yang mengalir maka energi
listrik dapat ditulis, Karena I = Q/t maka diperoleh perumusan
W = (I.t).V => W = V. I. t
Apabila persamaan tersebut dihubungkan dengan hukum Ohm (V = I.R) maka
diperoleh perumusan :
𝑉²
W = I. R. I. t => W = I2. R. t => W = . 𝑡
𝑅
4. Alat dan Bahan
a. Baterai 1,5 volt 3 buah.
b. Kabel penjepit secukupnya (merah dan hitam).
c. Bola lampu 2,5 volt - 3,6 volt/0,007A 3 buah.
d. AVO meter 1 buah.
e. Dudukan baterai 3 buah.
5. Langkah Kerja
a. Merangkai alat seperti gambar (3 baterai dirangkai secara seri)

b. Menutup saklar S, kemudian biarkan beberapa saat.


1) Amati apa yang terjadi pada lilitan kawat
2) Setelah ± 2 menit letakkan pentul korek api itu pada lilitan kawat, apa yang
terjadi?
c. Membuka saklar S, letakkan pada ujung termometer pada lilitan kawat catat
skala yang ditunjukkan termometer (...ºC)
d. Menutup saklar, kemudian setelah 2 menit mencatat skala yang ditunjukkan
termometer (...ºC)
e. Apakah ada kenaikan suhu pada skala termometer setelah saklar ditutup?
Mengapa demikian?
6. Hasil Pengamatan
a. Menutup saklar S, kemudian membiarkan beberapa saat.
1) Lilitan menjadi panas.
2) Korek api akan terbakar.
b. Membuka saklar S, letakkan pada ujung termometer pada lilitan kawat.
Mencatat skala yang ditunjukkan termometer 36oC
c. Menutup saklar S, kemudian setelah 2 menit mencatat skala yang ditunjukkan
termometer 74oC
d. Ada kenaikan karena perubahan energi listrik menjadi energi panas.
7. Pembahasan
a. Energi listrik adalah energi yang berasal dari muatan listrik yang
menyebabkan medan listrik statis atau gerakan elektron dalam konduktor.
b. Energi listrik dapat diubah menjadi bentuk energi yang lain.
8. Kesimpulan
Energi listrik dapat diubah menjadi panas. Hal tersebut ditunjukkan oleh
perbedaan suhu ketika saklar dibuka dan ditutup. Ketika saklar ditutup terdapat
peningkatan suhu dari 36oC menjadi 74oC. Hal tersebut terbukti dengan
terbakarnya korek api ketika saklar ditutup.
9. Jawaban Pertanyaan
a. Pertanyaan
1) Perubahan energi apakah yang terjadi jika kita menggunakan setrika
listrik ?
2) Dua buah baterai masing-masing besarnya 1,5 Volt, 0,5 Ohm dirangkai
secara seri kemudian dihubungkan dengan sebuah lampu yang
mempunyai tahanan 2 Ohm. Hitunglah:
a) Besarnya arus listrik yang mengalir dalam rangkaian
b) Daya listriknya
c) Energi yang digunakan selama 1 menit
3) Kesimpulan apa yang dapat diambil tentang percobaan energi listrik?
b. Jawaban
1) Perubahan energi yang terjadi saat menggunakan setrika adalah
perubahan energi listrik menjadi energi kalor.
2) Diketahui:
V = 1,5 V + 1,5 V = 3V
R = 0,5 x 2 = 1 Ohm (Ω)
t = 1 menit = 60 detik
Ditanya:
Kuat arus = … ?
Daya = … ?
Energi = … ?
Jawab:
Kuat arus yang mengalir :
𝑉 3 3
𝐼= (𝑟 = = = 1A
+𝑅) (2+1) 3
𝑉 3
𝐼= = = 3A
𝑅 1
Kuat Arus total = 1 A+ 3 A = 4 A
Daya Listrik :
P=IxV =1x3 = 3 Watt
Energi selama 1 menit :
W=Pxt = 3 x 60 = 180 Joule
3) Energi listrik dapat diubah menjadi energi yang lain, misalnya energi
kalor.
10. Daftar Pustaka
Rumanta, Maman. (2022). Praktikum IPA di SD, Modul 8. Tangerang Universitas
Terbuka

B. KEGIATAN PRAKTIKUM 2 : KEMAGNETAN


1. Bentuk Medan Magnet
a. Hasil Pengamatan
Gambar 8.8.
Percobaan medan magnet

Setelah serbuk besi ditaburkan di atas kertas karton putih, terdapat pola
yang dari serbuk besi. Pola inilah yang dinamakan medan magnet. Medan magnet
berpengaruh pada kutub pada magnet. Ketika magnet kutub N (utara) didekatkan
ke kutub S (selatan) maka kutub N akan tertarik ke kutub S, dan sebaliknya.

b. Kesimpulan
Medan magnet ada di sekitar benda bermuatan sehingga dapat
memunculkan reaksi tarik menarik pada magnet berlawanan dan
menolak pada magnet yang sejenis.
c. Jawaban Pertanyaan
1. Medan magnet adalah daerah di sekitaran magnet yang dapat digambarkan dengan
garis- garis gaya magnet yang berpola dan tidak saling berpotongan.
2. Setiap magnet memiliki kutub selatan dan utara. Meskipun magnet dipecah-pecah
menjadi bentuk terkecil, magnet akan tetap memiliki kutub utara dan selatan, karena
masing-masing kutub dipengaruhi oleh medan magnet bumi.
3. Tiga macam aturan melukis garis-garis medan magnet adalah dapat berupa garis
putus-putus, berupa garis yang arahnya menuju kutub lain, dan berupa garis yang
berada di sekitar ujung-ujung magnet.
4. Berikut gambar garis-garis medan magnet dari pasangan medan magnet :
d. Referensi
Rumanta, Maman. 2022. Praktikum IPA di SD. Tangerang. Universitas Terbuka.

2. Gejala Medan Magnet


a. Hasil pengamatan
Gambar 8.10.
Uji medan magnet

Ketika saklar s dibuka dengan kompas pada posisi sejajar,


terlihat reaksi jarum kompas yang menyimpang ke kanan ketika
penghantar dialiri arus listrik. Hal ini dapat terjadi karena arus listrik
yang mengalir dari selatan ke utara sehingga mampu menciptakan
medan magnet yang dapat menarik magnet jarum kompas bergerak
menjauhi arah arus.

b. Kesimpulan
Arus listrik yang mengalir dapat menghasilkan medan magnet sehingga dapat
menggerakkan benda-benda yang memiliki gaya magnetik.
c. Jawaban pertanyaan
1. Jika baterai dirangkai 4 buah, maka penyimpangan jarum kompas lebih besar
karena arus listrik yang mengalir cukup besar. Sehingga gaya magnetik yang
ditimbulkan makin besar pula.
2. Jika arus listrik yang dialirkan lebih besar, maka induksi magnet juga lebih besar,
karena arus listrik dapat menghasilkan medan magnet. Semakin cepat medan magnet
berubah, maka makin besar juga induksinya.
3. Hubungan yang terjadi antara arus listrik dengan media magnet adalah semakin
besar arus yang mengalir maka semakin kuat medan magnetnya.
4. Jika kawat penghantar diletakan dekat dengan kompas, maka penyimpangan jarum
lebih besar. Sedangkan jika diletakkan jauh dengan kompas, maka penyimpangan
jarum lebih kecil
5. Hubungan indusi magnet dengan jarak antara kompas ke penghantar adalah
semakin dekat jarak benda ke magnet, maka semakin kuat gaya induksi magnet dan
sebaliknya.
.
d. Referensi
Rumanta, Maman. 2022. Praktikum IPA di SD. Tangerang. Universitas Terbuka.

3. Sifat-sifat Magnet
a. Hasil pengamatan

Ketika kutub selatan magnet yang digantung pada statif didekati


oleh kutub selatan dari magnet lain yang dipegang, maka terlihat reaksi
tolak menolak antara keduanya. Hal ini sesuai dengan sifat magnet yang
tolak menolak bila didekatkan dengan kutub yang sejenis.
Ketika kutub utara magnet yang dipegang didekatkan dengan
kutub selatan magnet yang digantung, terlihat reaksi tarik menarik antara
keduanya. Hal ini sesuai dengan sifat magnet yang tarik menarik bila
magnet didekatkan dengan magnet yang berlawanan.
Ketika kutub selatan magnet yang dipegang didekatkan dengan kutub
utara magnet yang digantung, terlihat reaksi tarik menarik antar keduanya.
Ketika kedua magnet saling didekatkan di masing-masing kutub utaranya,
terlihat reaksi tolak menolak antara keduanya karena sisi yang didekatkan
sejenis.
. b. Kesimpulan
Kutub selatan bila didekatkan oleh kutub utara akan memunculkan reaksi tarik
menarik karena sifat magnet dapat tertarik oleh kutub magnet yang berlaawanan.
Dan sebaliknya, bila kutub-kutub didekatkan adalah sejenis, maka bereaksi tolak
menolak.
c. Jawaban pertanyaan
1. Beberapa sifat-sifat magnet adalah sebagai berikut :
a) Kutub-kutub magnet terdiri dari kutub selatan dan utara yang dapat tertarik oleh
magnet lain dengan kutub yang berbeda, dan mampu tertolak oleh kutub
magnet lain yang sejenis atau sama.
b) Magnet hanya dapat menarik benda-benda yang mempunyai sifat magnetik
yaitu benda- benda yang dapat menciptakan medan magnet di sekitarnya.
2. Magnet dipol adalah magnet di mana kutub yang berlawanan (yaitu kutub Utara dan
Selatan) berada di sisi berlawanan dari magnet hubungan
muatan magnet dan kumpulan medan magnet adalah kutub yang berbeda jika
didekatkan akan tarik-menarik begitupun sebaliknya
3. Jika sebuah magnet dibagi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, maka bagian
kecil magnet tersebut tetap memiliki 2 buah kutub, karena sifat kemagnetan tidak akan
hilang jika magnet dipotong-potong lebih kecil.
4. Jika kutub magnet yang didekatkan adalah sejenis maka akan timbul reaksi tolak
menolak, dan sebaliknya jika kutub magnet yang didekatkan adalah berbeda maka
akan timbul reaksi tarik menarik.

c. Jawaban pertanyaan
1. Beberapa sifat-sifat magnet adalah sebagai berikut :
 Kutub-kutub magnet terdiri dari kutub selatan dan utara yang dapat
tertarik oleh magnet lain dengan kutub yang berbeda, dan mampu
tertolak oleh kutub magnet lain yang sejenis atau sama.
 Magnet hanya dapat menarik benda-benda yang mempunyai sifat
magnetik yaitu benda-benda yang dapat menciptakan medan magnet di
sekitarnya.
d. Referensi
Rumanta, Maman. 2022. Praktikum IPA di SD. Tangerang. Universitas Terbuka.

4. Pembuatan Magnet
a. Hasil pengamatan
1). Membuat magnet melalui gesekan
Gambar 8.12.
Paku menarik klip kertas

Ketika paku besi didekatkan pada beberapa klip kertas,


maka tidak terjadi reaksi apapun. Sedangkan ketika paku besi yang
telah digosokkan pada magnet batang secara berulang selama 10
detik, maka paku besi tersebut dapat menarik beberapa klip kertas
namun tarikannya lemah.

2). Membuat magnet melalui elektromagnetik


Gambar 8.13.
Paku berlilit kawat dapat menarik klip

Ketika saklar s ditutup, paku lain didekatkan pada paku yang


terlilit kumparan, tidak tampak reaksi apapun karena paku tidak
berubah menjadi magnet akibat tidak terdapat arus yang mengalir.
Sedangkan setelah saklar s ditutup, ternyata muncul reaksi paku
berubah menjadi magnet karena pada rangkaian teraliri arus listrik.

3). Membuat magnet melalui induksi


Gambar 8.14.
Penempelan klip pada magnet

Ketika salah satu kutub magnet dipegang dengan kutub lain


menjadi pusat bumi, ternyata klip kertas yang didekatkan di salah satu
ujungnya menempel pada magnet batang. Kemudian, ketika klip kertas
kedua ditempelkan tepat diujung klip kertas pertama, ternyata klip
kedua menempel pada klip pertama.
b. Kesimpulan
Sifat kemagnetan sebuah magnet dapat ditularkan melalui gesekan
elektromagnetik.
c. Jawaban pertanyaan
1. Magnet dapat dibuat melalui 3 cara sebagai berikut :
 Dengan cara digesek-gesekkan (gosokan). Pembuatan magnet dapat dilakukan
dengan cara menggesekkan besi dengan salah satu ujung magnet, semakin
banyak gesekan semakin kuat sifatkemagnetan paku tersebut. Sifat
kemagnetan berlangsung sementara.
 Dengan cara elektromagnetik (aliran listrik), Arus listrik dapat
menimbulkanmedanmagnet. Magnet yang terjadi karena arus listrik disebut
elektromagnetik, jika arus listrik diputus sifat kemagnetannya akan hilang.
 Dengan cara induksi. Benda magnetis yang menempel pada magnet dapat
menjadi sifat seperti magnet. Benda ini dapat menarik benda-benda magnetis
lainnya. Jika benda dilepaskan dari magnet, maka sifat kemagnetannya akan
hilang.
2. Faktor-faktor yang memengaruhi kekuatan magnet adalah
 Jarak magnet terhadap benda magnetik.
 Besar kecilnya arus listrik.
 Ketebalan yang menjdi penghalang antara magnet dan benda magnetis.
 Waktu lama tidaknya gesekan.5.Jumlah lilitan kumparan
3. Hubungan antara kuat magnet dengan jumlah lilitan kumparan dan arus listrik
adalah semakin banyak jumlah lilitan kumparan, maka semakin besar arus listrik
yang mengalir. Sehingga kekuatan magnet semakin besar pula. Jadi banyaknya
lilitan kumparan sangat memengaruhi kekuatan magnet.
d. Referensi
Rumanta, Maman. 2022. Praktikum IPA di SD. Tangerang. Universitas Terbuka.
Bukti Fisik
Kegiatan Praktikum 1
Percobaan Muatan Listrik

Percobaan Arus dan Tegangan Listrik

Kegiatan Praktikum 2
Kemagnetan
Percobaan Bentuk Medan Magnet
Mengamati Gejala Magnet

Mengamati Sifat-sifat Magnet dan Cara Membuat Magnet

Tutor Praktikum IPA

Nikmatus Sahadah, M.Pd.


197410252006042015
MODUL 9

BUMI DAN ALAM SEMESTA

1. KEGIATAN PRAKTIKUM 1
UDARA DAN BATUAN

2. KEGIATAN PRAKTIKUM 2
ALAM SEMESTA

NAMA : IRVA MELIA AFTANTI


NIM 858772897
KELAS : 7B – S1 PGSD
UPBJJ-UT : MALANG – POKJAR MASTRIP
LEMBAR KERJA(LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD
PDGK4107 MODUL 9
Bumi dan alam semesta

NAMA : IRVA MELIA AFTANTI

NIM 858772897

UPBJJ : MALANG

PEMBAKARAN MEMERLUKAN UDARA

PRAKTIKUM 1

a. Tujuan
1. Menguji apakah pembakaran dapat terjadi jika tidak ada udara
2. Menjelaskan peran udara pada proses pembakaran .

b. Alat dan bahan


1. 2 buah lilin
2. Korek api
3. Gelas
4. Stopwatch
5. Piring atau mangkok

c. Cara kerja
1. Menyediakan 2 lilin yang sama ukurannya , diameter , panjang , warna dan
bentuknya.
2. Meletakkan kedua lilin di atas meja , memberi tanda lilin 1 dan 2 memberi jarak
antar lilin 30cm.
3. Menyalakan lilin 1 dan lilin 2 .
4. Menutup lilin 1 dengan gelas .
5. Menghitung waktu menyala antara lilin 1 dan 2 . mencatat hasil pengamatan
pada table 1 .
6. Amati dan catatlah waktu antara lilin menyala saat di tutup gelas sampai lilin
mati .
7. Masukkan data pengamatan pada table yang tersedia .
8. Ulangi langkah 6 sampai dengan 8 kali untuk 5 kali pengamatan .
d. Hasil pengamatan

Table 9.1
Pengamatan lilin
No Selang waktu sampai lilin mati (t)
1 11,8 detik (gelas ukuran sedang)
2 9,7 detik (gelas ukuran sedang)
3 12 detik (gelas ukuran besar)
4 4 detik (gelas ukuran kecil)
5 4,5 detik (gelas ukuran kecil)

e. Pembahasan

Pembahasan: Semakin kecil ukuran gelas yang digunakan maka semakin cepat
nyala lilin akan padam, dan semakin besar ukuran gelas yang digunakan untuk
menutup lilin maka waktu yang digunakan pun lumayan lama untuk lilin bisa
padam. Dari percobaan di atas maka diperoleh rata-rata waktu ketika lilin dinyalakan
kemudian ditutup gelas dan lilin itu padam sampai 5 kali percobaan membutuhkan
waktu yang bervariasi tergantung dengan besar-kecilnya gelas yang digunakan untuk
menutup lilin, ini menunjukkan bahwa dalam Pembakaran memerlukan
udara. Sementara lilin yang tidak ditutup gelas akan tetap menyala namun pada lilin
yang ditutup gelas hanya sewaktu-waktu menyala kemudian langsung padam karena di
dalam gelas hampa udara/tidak ada oksigen.

f. Kesimpulan

Dari percobaan diatas dapat diketahui bahwa lilin akan mudah padam ketika berada
di tempat hampa udara/tidak ada oksigen, sedangkan lilin yang ada di tempat terbuka
akan terus menyala di sebabkan oleh adanya udara disekitar lilin tersebut. Dan dapat
disimpulkan bahwa nyala lilin tidak dapat dipisahkan dari udara yang ada disekitarnya.
Lampiran foto kegiatan praktikum pembakaran memerlukan udara

UDARA MENEKAN DARI TEKANAN TINGGI KE TEKANAN RENDAH

Praktikum 2
a. Tujuan
1. Untuk menjelaskan bahwa udara menekan dari tekanan tinggi ke tekanan rendah

b. Dasar teori

Untuk mengetahui bahwa nyala lilin menjadi padam karena disebabkan oleh
tekanan udara yang ada di dalam gelas, selain itu air yang ada pada permukaan
piring akan naik disebabkan oleh adanya massa benda yang digunakan untuk
menutup lilin.

c. Alat dan bahan

1. Lilin
2. Korek api
3. Piring / mangkok
4. Stopwatch
5. Gelas

d. Cara kerja
1. Letakkan lilin di atas mangkok dari bahan gelas
2. Isilah air dalam piring kira-kira 2cm
3. Amati nyala lili di permukaan air dalam gelas
4. Catatlah hasil pengamatan .

e. Data pengamatan

Air dalam gelas pelan-pelan naik dan udara menekan di dalam gelas, sehingga
menyebabkan api lilin padam. Hal ini membuktikan bahwa udara menekan dari
tekanan tinggi ke tekanan rendah. Sedangkan Lilin padam dalam jangka waktu ±
04.17 detik.
KEADAAN LILIN TINGGI PERMUKAAN AIR
Saat lilin menyala (masih menyala) 2cm
Saat lilin menyala (masih menyala) 4,8 cm

f. Pembahasan

Pembahasan: Kita dapat mengamati dari kegiatan praktikum diatas bahwa air yang
masuk kedalam gelas akan membuat lilin menjadi padam. Hal ini disebabkan oleh
tekanan udara didalam gelas menyusut dan kosong karena pembakaran atau nyala lilin
dan itulah juga yang menyebabkan air tersedot masuk ke dalam gelas. Kemudian
ketinggian air yang ada dalam piring pun berubah ketinggiannya sebelum dan sesudah
diletakkan cangkir untuk menutuplilin, semulaketinggian air sekitar 2 cm, setelah
diletakkan cangkir untuk menutup lilin ketinggian air berubah menjadisekitar 4,8 cm.
Cairan lilin yang jatuh ke air tidak menyatu seperti halnya air dengan minyak, kemudian
ketika nyala lilin mulai padam muncul gelembung pada air dibagian bawah.

e. kesimpulan

Ketika udara mendingin, tekanannya menyusut, ketika lilin ditutup dengan gelas,
ternyata nyala lilin makin redup dan akhirnya padam. Kemudian tekanan air akan naik
karena adanya beban dari gelas yang menimpa permukaan air, selain itu cairan lilin tidak
pernah menyatu dengan air dan batang lilin tidak berpengaruh apa-apa terhadap air yang
ada pada piring tempat lilin berada.
Lampiran foto praktikum udara menekan dari tekanan tinggi ke tekanan rendah

UDARA SEBAGAI SUMBER ENERGI

Praktikum 3
a. Alat dan bahan
1. Balon
2. Selongsong bolpoin plastic dan logam
3. Gulungan kawat
4. Pita perekat (solatif)
5. Gunting

b. Cara kerja
1. Tutuplah balon sampai membesar dan kencang, kemudian ikatlah dengan karet
2. Isolasi selongsong bolpoin dengan balon
3. Sediakan dua sisi penyangga dapat berupa tiang, dinding atau dua buah kursi,
aturlah jaraknya sekitar 1,5 meter.
4. Masukkan kawat ke dalam selongsong bolpoint, selanjutnya susun alat dan bahan
seperti gambar berikut. Ikatkan ujung-ujung kawat tersebut pada kedua sisi
penyangga yang dapat berupa tiang, dinding atau dua buah kursi. Perkirakan kedua
sisi penyangga tersebut cukup kuat menahan gerak roket.
5. Tariklah pangkal selongsong bolpoin sampai ujung bentangan kawat
6. Bukalah ikatan karet pengikat balon. Roket bergerak dengan adanya tekanan udara
dari balon
7. Amatilah bentuk dan gerak balon setelah tiupannya dilepas. Catat dan gambarkan
dalam lembar pengamatan.
8. Tanpa menggunakan lintasan, tiuplah balon dan lepaskan
9. Amatilah gerak balon, dan catat dalam lembar pengamatan !
10. Untuk mengetahui pengaruh besar kecilnya balom terhadap kecepatan gerak roket,
buatlah variasi besarnya balon. Kemudian amati, model balon mana yang geraknya
paling cepat? Catat dalam lembar pengamatan!
11. Gantilah selongsong bolpoin plastic dengan polpoint logam, amati bagaimana
kira-kira kecepatan roket. Catat dalam lembar pengamatan!
c. Pertanyaan

1. Mengapa lilin yang menyala ketika ditutup gelas akan padam? Jelaskan!
2. Bagaimana anda dapat menunjukkan bahwa udara memenuhi ruangan?
3. Bagaimana anda menjelaskan kepada siswa bahwa udara bergerak dari tempat
yang bertekanan tinggi ke tempat yang bertekanan rendah ?
4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan udara sebagai sumber energy?

d. Jawaban
1. Lilin yang menyala ditutup gelas akan padam karena di dalam gelas tidak ada
udara (hampa udara) sehingga membuat lilin padam.
2. Bukti kalau udara memenuhi ruang adalah seperti Jika balon ditiup makin lama
akan semakin besar mengembang, begitu juga dengan ban sepeda, Jika dipompa
maka lama kelamaan akan mengembang dan keras, dan masih banyak contoh
lainnya.
3. Udara bergerak dari tempat bertekanan tinggi ke tempat yang bertekanan
rendah, hal ini dibuktikan dengan padamnya lilin dalam ruang hampa udara
karena udara menekan dari tekanan tinggi ke tempat bertekanan rendah.
4. Udara sebagai sumber energi, udara dapat mendorong roket keluar angkasa
karena tekanan udara yang tinggi sehingga dapat mendorong roket meluncur.

e. Pembahasan

Memberikan penjelasan/membandingkan pengaruh besar kecilnya balon terhadap


kecepatan gerak roket . Membandingkan penggunaan jenis selongsong yang
berbeda pada percobaan .

f. Kesimpulan

Berisi hal-hal yang dapat disimpulkan dari perhitungan dan pembahasan, serta
hal-hal yang dapat diketahui dari percobaan dan hal-hal yang mempengaruhi
percobaan .
Lampiran foto praktikum udara sebagai sumber energy

I. Klasifikasi Batuan

A. Tujuan
Mengklasifikasikan batuan

B. Alat dan Bahan

1. Beberapa batuan (minimal 3)


2. Neraca lengan
3. Gelas beker
4. Pipet
5. H_2 〖SO〗_4 atau air aki
6. HCl
7. Mangkok Kaca
8. Lup
9. Jenis Batuan

C. Cara Kerja

 Ambilah beberapa batuan, cucilah dengan iar sebersih mungkin. Amatilah dengan
warna dan baunya.
 Cobalah diremas, dicungkil dengan kuku, ditarik dan dipukul dengan palu untuk
melihat keras tidaknya batuan.
 Timbanglah masa batuan dengan neraca, catat dalam lembar pengamatan.
 Ukur volume batuan dengan cara memasukkan batuan ke dalam gelas yang berisi
air tidak penuh. Catat volume air sebelum batuan dimasukkan dan catat volume air
setelah ada batuan. Selisih antara batuan, catatlah dalam lembar pengamatan.
 Hitunglah massa jenis batuan tersebut.

D. Hasil Pengamatan
Tabel 9.2
Klasifikasi Batuan

D. Pertanyaan
1. Sebutkan jenis-jenis batuan!
Jawab :
Jenis-Jenis Batuan
a. Batuan beku : batu apung, granit, obsidian, basal
b. Batuan sedimen : konglomerat, batu gamping, breksi, batu pasir, batu serpih
c. Batuan metamorf : batu pualam, batu sabak

2. Jelaskan ciri-ciri dari masing-masing jenis batuan tersebut!


Jawab :
 Batu apung : warna keabu-abuan, berpori-pori, bergelembung, ringan, terjadi di air.

 Granit : terdiri atas kristal-kristal kasar, warna putih sampai abu-abu kadang jingga.
 Obsidian : hitam seperti kaca, tidak ada kristal, terdiri atas kristal-kristal kecil,
berwarna hijau keabu-abuan dan berlubang-lubang.
 Konglomerat : material kerikil-kerikil bulat, batu-batu dan pasir yang melekat satu
sama lain
 Batu gamping (kapur) : agak lemah, warna putih keabu-abuan, membentuk gas
karbondioksida (CO2) bila ditetesi asam.
 Fibreksi : gabungan pecahan-pecahan yang berasal dari letusan gunung berapi,
butirannya kasar dan bersudut-sudut tajam.
 Batu pasir : jelas terlihat tersusun dari butir-butir pasir warna abu-abu, kuning,
merah.
 Batu serpih : lunak, baunya seperti tanah liat, butir-butir batuan halus, warna hijau,
hitam, kuning, merah, abu-abu
 Batu pualam : campuran warna yang berbeda-beda dapat menyerupai pita-pita
warna, kristal-kristalnya sedang sampai kasar, bila ditetesi asam mengeluarkan
bunyi mendesis
 Batu sabak : warnanya abu-abu kehijauan dan hitam, dapat dibelah-belah menjadi
lem peng-lempeng kecil.

3. Mungkinkah suatu jenis batuan dapat berubah menjadi jenis batuan yang lain? Jelaskan!
Jawab :

Suatu batuan dapat berubah menjadi jenis batuan yang lain karena ada proses
metamorfisme yaitu berubahnya satu jenis batuan menjadi batuan lain karena pengaruh
panas/ temperature tinggi, tekanan besar dan perubahan kimia.

II. Karakteristik Batuan

A. Cara Kerja
1. Letakkan sebuah batuan dalam cawan gelas atau mangkok gelas
2. Teteskan 3 sampai 5 tetes HCl atau H_2 〖SO〗_4 atau air aki dengan pipet
3. Amati yang terjadi pada batuan akibat HCl atau H_2 〖SO〗_4 atau air aki,
catatdalam lembar pengamatan
4. Ulangi langkah 1-3 dengan batuan yang berbeda-beda jenisnya.

Tabel 9.3.
Reaksi Batuan
No Jenis Batuan Karakteristik Batuan*
1 Batu gamping Membentuk gas karbondioksida (CO2)
2 Basal Membentuk gelembung-gelembung gas
3 Batu pualam Mengeluarkan bunyi mendesis

III. Gambar Batuan

Cara Kerja

 Ambilah beberapa macam batuan


 Gambarlah setiap batuan dengan kasar
 Lihatlah setiap batuan dengan lup
 Gambarlah batuan setelah dilihat dengan lup dalam lembar pengamatan

IV. Klasifikasi Batuan

Cara Kerja

 Perhatikan gambar berikut atau contoh-contoh batuan yang tersedia di laboratorium


sekolah
 Klasifikasikan gambar contoh batuan tersebut berdasarkan asal batuannya, apakah
batuan beku, batuan sedimen, batuan metamorf atau mineral.
 Catatlah dalam table.
V. Klasifikasi Batu

Tabel 9.4
Klasifikasi Batu

VI. Pertanyaan
1. Sebutkan Jenis-jenis batuan !
Jenis batuan berdasarkan cara pembentukannya:
a. Batuan beku : batu apung, obsidian, granit, basal
b. Batuan sedimen : konglomerat, batu pasir, batu serpih, batu gamping, breksi
c. Batua metamorf : batu pualam, batu sabak

2. Jelaskan factor-faktor apa yang dapat membedakan jenis batuan!


Faktor-faktor yang membedakan jenis batuan
a. Pembekuan magma dan lava
b. Pengendapan (sedimentasi)
c. Perubahan panas dan tekanan

3. Mungkinkah suatu jenis batuan dapat berubah menjadi jenis batuan yang lain? Jelaskan!
Suatu jenis batuan dapat berubah menjadi jenis batuan lain karena metamorfisme yaitu
berubahnya jenis batuan menjadi batuan lainnya karena pengaruh panas/temperatur tinggi,
tekanan besar dan perubahan kimia.
Lampiran

Batu Obsidian Batu Kuarsa

Batu Marmer Batu Akik

Batu Konglomerat Batu Granit

Batu Apung Batu Basalt


I. Judul praktikum: Panas matahari

II. Tujuan praktikum: Untuk menjelaskan matahari sebagai sumber panas

III. Teori dasar : Perpindahan panas dapat berpindah dari satu tempat ke tempat lain
melalui 3 cara yaitu : konduksi. Konveksi dan radiasi. Contoh : bentuk isolasi panas secara
radiasi adalah isolasi panas dari matahari ke bumi dengan melewati gelombang
hampa. Dalam proses energi radiasi yang dibawa adalah gelombang elektromagnetik. Jadi
panas dapat merambat dengan cara memancar/radiasi. Pada peristiwa radiasi, panas
memancar tanpa zat antara atau menembus zat antara. Besar kecilnya panas suatu benda
tergantung pada suhu benda. Makin tinggi suhu benda makin besar pula radiasi panas yang
dikeluarkan. Makin panas udara maka rambatannya makin tinggi

IV. Alat dan bahan yang digunakan


1) Alat Tulis
2) 2 buah baskom
3) Udara secukupnya
4) Termometer
5) Plastik transparan
6) Stopwatch digital
7) 2 buah balok kayu

V. Cara kerja
1) ditembakkan alat dan bahan yang diperlukan
2) Mengisi kedua baskom tersebut dengan air secara sama
3) Meletakkan kedua baskom yang berisi air tersebut langsung di bawah sinar matahari
4) Meletakkan plastik transparan di atas salah satu baskom yang berisi air
5) Mengukur dan mengamati percobaan tersebut sebanyak 10 kali
6) Mengisi hasil percobaan tersebut pada tabel yang ada di modul

VI. Pengamatan data

Hasil pengamatan .

Waktu (menit) Pengukuran Suhu (°C)


Baskom tanpa plastik Baskom dengan plastik
10 menit pertama Tinggi udara 4,5 cm dengan suhu Tinggi udara 4,5 cm dengan
32,8 ° C suhu 32,8 ° C
25 menit kedua Tinggi udara 4,4 cm dengan suhu Tinggi udara 4,5 cm dengan
34,0 ° C suhu 33,1 ° C
40 menit ketiga Tinggi udara 4,4 cm dengan suhu Tinggi udara 4,5 cm dengan
34,0 ° C suhu 33,0 ° C
65 menit keempat Tinggi udara 4,4 cm dengan suhu Tinggi udara 4,5 cm dengan
33,4 ° C suhu 32,3 ° C
70 menit kelima Tinggi udara 4,3 cm dengan suhu Tinggi udara 4,5 cm dengan
33,4 ° C suhu 32,4 ° C
85 menit keenam Tinggi udara 4,3 cm dengan suhu Tinggi udara 4,5 cm dengan
32,8 ° C suhu 32,4 ° C
100 menit ketujuh Tinggi udara 4,3 cm dengan suhu Tinggi udara 4,4 cm dengan
33,8 ° C suhu 32,8 ° C
115 menit kedelapan Tinggi udara 4,2 cm dengan suhu Tinggi udara 4,4 cm dengan
34,8 ° C suhu 34,1 ° C
130 menit kesembilan Tinggi udara 4,2 cm dengan suhu Tinggi udara 4,4 cm dengan
36,6 ° C suhu 35,3 ° C
145 menit kesepuluh Tinggi udara 4,2 cm dengan suhu Tinggi udara 4,4 cm dengan
35,2 ° C suhu 34,7 ° C

VII. Pembahasan: Dari hasil pengamatan diatas diketahui bahwa air dalam baskom yang
tanpa penghalang memiliki peningkatan yang cukup signifikan terhadap temperatur dalam
air tersebut, sedangkan udara dalam baskom yang terhalang oleh plastik transparan juga
memiliki perubahan temperatur pada air hanya tidak terlalu signifikan perubahan yang
dialami saja. Adapun udara tinggi yang berubah disebabkan oleh meuainya air tersebut
karena disebabkan oleh panas sinar matahari.

Pada percobaan keempat hingga keenam terjadi penurunan suhu air di dalam
baskom yang disebabkan oleh keadaan sinar matahari yang tertutup oleh awan sehingga
terlihat mendung seperti halnya ingin turun hujan. Percobaan ketujuh hingga kesepuluh
dilakukan pada waktu siang hari ketika matahari sudah condong ke arah barat, oleh sebab
itu lah baskom yang berisi udara yang dipindahkan berkali-kali agar selalu terkena sinar
matahari. Selain tertutup awan sinar matahari juga terhalang oleh pepohonan atau bayangan
rumah sehingga baskom yang berisi air harus dipindahkan ke sisi yang lain.

VIII. Pertanyaan dan jawaban

A.Pertanyaan

1) Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi panas penerima dan cahaya matahari sampai
di permukaan bumi?

2) Ketinggian matahari disebut sebagai sumber energi panas? Jelaskan

3) Dari percobaan diatas, apakah pengaruh platik transparan terhadap penerimaan panas?

B. Jawaban

1) Faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan panas dari cahaya mataharike bumi


adalah sebagai berikut:

 Adanya awan yang menghalangi cahaya matahari


 Berubahnya cuaca secara tiba-tiba
 Adanya bayang-bayang dari pepohonan
 Bergesarnya arah matahari sehingga membuat percobaan harus berpindah ke
tempat lain

2) Matahari dapat di sebut sebagai sumber utama panas di bumi sebab panas matahari di
butuhkan seluruh makhluk hidup yang ada di bumi, misalnya tumbuhan memerlukan sinar
matahari untuk membantu proses fotosentesis, sedangkan manusia dan memerlukan cahaya
matahari salah satunya sebagai penghangat atau penerang waktu di siang hari.

3) Pengaruh plastik tersebut terhadap panas receiver adalah sebagai penghambat atau
penghalang cahaya matahari yang jatuh ke permukaan air.
IX. Kesimpulan

Dari penelitian dan percobaan tersebut dapat diketahui bahwa suhu pada suatu
permukaan udara akan mendapatkan dampaknya ketika terkena sinar matahari secara
langsung, namun justru sebaliknya apabila ada suatu benda yang menghalangi sinar
matahari maka dampak yang ditimbulkan oleh permukaan udara tersebut tidak terasa secara
signifikan. Jadi adanya suatu benda akan sangat berpengaruh terhadap terpaan sinar
matahari pada permukaan bumi ini.

Lampiran foto praktikum panas matahari


1. Judul Percobaan
Percobaan Gerhana

2. Tujuan
Membuktikan terjadinya gerhana

3. Alat dan bahan


• Bola ping pong
• Statis berkawat runcing 3 buah
• Bola plastik dengan diameter 10cm
• Lampu senter
• spidol

4. Dasar Teori

Gerhana matahari terjadi ketika posisi Bulan terletak di antara Bumi dan Matahari,[1]
sehingga menutup sebagian atau seluruh cahaya Matahari. Walaupun Bulan lebih kecil,
bayangan Bulan mampu melindungi cahaya Matahari sepenuhnya karena Bulan yang
berjarak rata-rata jarak 384.400 kilometer dari Bumi lebih dekat dibandingkan Matahari
yang mempunyai jarak rata-rata 149.680.000 kilometer.

5. Cara Kerja:

a. Menuliskan bulan pada bola pingpong, matahari pada senter dan gambar bola plastik
sebagai globe (bumi)
b. Masing –masing alat atau bahan diatur pada sebuah garis lurus dengan posisi diurutkan
dan tegak dari kiri matahari, bumi dan bulan, dengan cara diturutkan dan diikatkan pada
statis berkawat runcing.
c. Alat/bahan tersebut disusun dalam ruang gelap.
d. Senter/matahari dinyalakan dan diamati bayangan yang dihasilkan
e. Dengan cara yang sama lalu merubah posisi bulan.bola pingpong.

• Percobaan Gerhana Matahari

Lampu senter dinyalakan sinarnya akan mengenai bola pingpong (bulan) maka kedudukan
bulan berada pada bidang ekliptika, hampir kedudukan matahari, bulan dan bumi berada
pada satu garis lurus, lalu ayang-bayang bulan akan jatuh pada permukaan bumi dan
sinar-sinar matahari akan tersembunyi bagi pengamat dalam daerah bayang-bayang. Hal
inilah yang menyebabkan terjaidnya gerhana matahari yaitu posisi matahari, bulan dan
bumi pada garis lurus dimana bulan berada di antara matahari dan bumi sehingga bulan
menutup sebagian atau seluruh matahari. Biasanya gerhana matahari terjadi pada siang
hari.

6. Hasil Pengamatan

Ketika senter dinyalakan, cahaya yang terpancar dari senter ke bola tenis tertutup oleh bola
pingpong. Akibatnya, ada bagian dari bola tenis yang tertutup oleh bayangan bola
pingpong. Saat bola pingpong digerakkan ke kiri dan ke kanan, bentuk bayangan yang ada
pada bola tenis akan tampak berubah-ubah.

7. Pembahasan

Gerhana Bulan dapat dibagi menjadi tiga yaitu:


 Gerhana bulan total dibagi menjadi 2 yaitu:
Gerhana bulan total negatif: Pada gerhana ini, bulan akan tepat berada pada daerah
NTT dan warna bulan menjadi merah tetapi tidak rata.
 Gerhana bulan total positif: Pada gerhana ini, bulan melalui titik pusat daerah umbra
dan warna bulan menjadi merah merata.
 Gerhana bulan sebagian
Pada gerhana ini, bumi tidak seluruhnya menghalangi bulan dari sinar matahari.
Sedangkan sebagian permukaan bulan yang lain berada di daerah penumbra.
Sehingga masih ada sebagian sinar Matahari yang sampai ke permukaan bulan.
 Gerhana bulan penumbra
Pada gerhana ini, seluruh bagian bulan berada di bagian penumbra. Sehingga bulan
masih dapat terlihat dengan warna yang suram.

Gerhana Bulan dapat dibagi menjadi tiga yaitu: Eksperimen yang dilakukan
menggambarkan proses terjadinya gerhana matahari. Cahaya seter diumpamakan sbagai
sinar matahari, bola pingpong sebagai bulan, dan bola tenis. Saat gerhana matahati, bulan
berada di antara bumi dan matahari, sehingga sebagian sinar matahari ke permukaan bumi
tertutup oleh bulan. Terdapat empat jenis gerhana matahari, yaitu gerhana matahari total,
gerhana matahari sebagian, gerhana matahari cincin, dan gerhana matahari hibrida.

8. Jawaban Pertanyaan
 Gerhana adalah kegelapan cahaya dari suatu tempat benda langit oleh benda langit
lainnya.
 Proses terjadinya gerhana matahari adalah sebagai berikut: Bulan berada pada atau
dekat fase baru dan berada pada suatu garis lurus dengan bumi dan matahari
sehingga sinar matahari tertutup oleh bulan. Terjadinya gerhana bulan jika bulan
berada pada fase purnama dan pada satu garis lurus dengan bumi dan matahari
sehingga bayangan bumi menutupi sinar bulan sehingga bulan tampak gelap
kemerahan.
 Umbra adalah daerah saat gerhana total/penuh/gambaran total/penuh/bayangan inti.
Penumbra adalah daerah saat gerhana sebagian/bayangan kabur.
Lampiran foto praktikum gerhana

Tutor Praktikum IPA

Nikmatus Sahadah, M.Pd.


197410252006042015

Anda mungkin juga menyukai