Anda di halaman 1dari 181

LAPORAN

PRAKTIKUM IPA DI SD
PDGK4107

Tutor Pembimbing :
LILIK MUALLIFAH, M.Pd

Oleh :

NAMA : YUSNITA AGUSTIN


NIM : 858773691
KELAS : PGSD -7C
SEMESTER :7

UNIVERSITAS TERBUKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM S1 PGSD
UPBJJ UT MALANG POKJAR MASTRIP NGANJUK
2022.2
LAPORAN
PRAKTIKUM IPA DI SD
PDGK4107

Tutor Pembimbing:

H. Lilik Muallifah, M.Pd

Oleh :

YUSNITA AGUSTIN

NIM: 858773691

KELOMPOK 2

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS TERBUKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI S1-PGSD
UPBJJ MALANG POKJAR NGANJUK
TAHUN 2022.2
LEMBAR DATA
DATA MAHASISWA

NAMA : YUSNITA AGUSTIN


NIM : 858773691
PROGRAM STUDI : S1-PGSD
NAMA SEKOLAH : UNIVERSITAS TERBUKA

DATA TUTOR

NAMA : Hj. LILIK MUALLIFAH, M. Pd.


NIP : 197304251998012003
INSTANSI ASAL : DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA
TIMUR
NOMOR HP/WA : 081359887000
ALAMAT EMAIL : lilik.muallifah@gmail.com
LEMBAR KESEDIAAN MELAKSANAKAN PRAKTIKUM
SECARA TATAP MUKA

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : YUSNITA AGUSTIN


Mahasiswa/Tutor/Instruktur : Mahasiswa
Program Studi/Bidang Ilmu : S-1 PGSD
Nama Sekolah/Instansi : Nganjuk - Mastrip
Judul-Judul praktikum : - Makanan (Uji karbohidrat, uji lemak)
- Jenis dan bentuk gelombang
- Gerak
- Optik
Dengan ini manyatakan bahwa bahwa saya melaksanakan praktikum dengan tanpa
paksaan dari pihak manapun, telah melaksanakan protocol Covid-19 sesuai aturan
yang berlaku dan tidak akan menuntut pihak manapun jika terjadi sesuatu yang
tidak diinginkan sehubungan pelaksanaan kegiatan praktikum dimaksud secara
tatap muka.

Demikian lembar pernyataan kesediaan ini dibuat dengan sesungguhnya untuk


dapat dipergunakan dengan semestinya.

Mengetahui,

PJB BLBA UPBJJ-UT Malang Yang membuat pernyataan

JONY PUSPA KUSUMA, SE.,M,Si YUSNITA AGUSTIN


NIP. 197212052002121002 NIM. 858773691
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Praktikum
IPA di SD dalam bentuk laporan yang dijadikan sebagai persyaratan dalam
penyelesaian tugas perkuliahan S1 PGSD UT pada UPBJJ MALANG sekaligus
sebagai pengalaman praktik dan memberikan tambahan ilmu pengetahuan cara
menyusun laporan yang baik dan benar.

Laporan ini disusun oleh :


NAMA : YUSNITA AGUSTIN
NIM : 858773691
UPBJJ : MALANG
POKJAR : NGANJUK – MASTRIP

Laporan ini disetujui dan disahkan pada 07 Desember 2022.

Yang Mengesahkan,
Tutor

LILIK MUALLIFAH, M.Pd


NIP. 19730425 199801 2 003
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan laporan “PRAKTIKUM IPA
DI SD” Laporan ini disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah
PDGK4107/Praktikum IPA di SD Program S1- PGSD Penulis menyadari bahwa
tanpa bantuan dan semua pihak yang telah memberikan banjuan saran, bimbingan,
dan motvasi, laporan PRAKTIKUM IPA DI SD ini tidak akan tersusun dengan
baik. Oleh karena itu dalam kesempatan ini disampaikan terima kasih kcpada

1. Bapak H. Marjo, S.Pd.M.M.Pd Pokjar Nganjuk - Mastrip di Kabupaten


Nganjuk.

2. Ibu Lilik Muallifah, M.Pd yang telah memberikan saran dan bimbingan
dalam mengikuti, mengerjakan dan melaksanakan tugas praktikum ini.

3. Kedua orang tua tercinta dan suami yang selalu memberikan dan
memotivasi dan doa dalam perencanaan, serta penyusun laporan praktikum
ipa di SD ini.

4. Teman-teman tercinta yang selalu membantu dan saling bekerja sama


dengan baik serta mendukung untuk menyelesaikan laporan Praktikum
IPA di SD ini.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan mengingat


keterbatasan kemampuan penulis, namun demikian penulis berharap semoga
laporan in bermanfaat bagi pembaca
Nganjuk, 07 Desember 2022

YUSNITA AGUSTIN
NIM. 858773691
DAFTAR ISI
Halaman Judul ............................................................................................
Lembar Data ...............................................................................................
Lembar Pengesahan .....................................................................................
Kata Pengantar ............................................................................................
Daftar Isi ....................................................................................................
MODUL 1 MAKHLUK HIDUP ....................................................................
1. Kegiatan Praktikum 1 Ciri-ciri Makhuk Hidup .............................................
2. Kegiatan Praktikum 2 Simbiosis .................................................................
3. Kegiatan Praktikum 3 Pertumbuhan, Perkembangan dan………………….
Perkembangbiakan Makhluk Hidup...........................................................
MODUL 2 MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA ...................................
1. Kegiatan Praktikum 1 Ekosistem .................................................................................
2. Kegiatan Praktikum 2 Pencemaran Lingkungan .......................................................
MODUL 3 MAKANAN ............................................................................................
1. Kegiatan Pratikum 1 Jenis Zat dalam Makanan ........................................................
2. Kegiatan Praktikum 2 Uji Makanan (Uji Lemak) .....................................................
3. Kegiatan Praktikum 3 Pencernaan Makanan..............................................................
MODUL 4 MEKANIKA ...........................................................................................
1. Kegiatan Praktikum 2 Gerak ..................................................................................
MODUL 6 GELOMBANG........................................................................................
1. Kegiatan Prakukum 1 Jenis dan Bentuk Gelombang ................................................
2. Kegiatan Praktikum 3 Telinga......................................................................................
MODUL 7 OPTIK .....................................................................................................
1. Kegiatan Praktikum 1 Sifat Cahaya ............................................................................
2. Kegiatan Praktikum 2 Lensa Cembung dan Cermin Cekung ..................................
3. Kegiatan Praktikum 3 Mata ...................................................................................
MODUL 8 LISTRIK DAN MAGNET ......................................................................
1. Kegiatan Praktikum 1 Kelistrikan ..........................................................................
MODUL 9 BUMI DAN ALAM SEMESTA……………………………………….
1. Kegiatan Praktikum 1 Udara dan Batuan………………………………………
2. Kegiatan Praktikum 2 Alam Semesta……………………………………………
LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD

PDGK4107 MODUL 1

MAKHLUK HIDUP

NAMA : YUSNITA AGUSTIN

NIM : 858773691

UPBJJ : MALANG

KEGIATAN PRAKTIKUM 1: CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP

Ciri-ciri Umum Makhluk Hidup

A. TUJUAN PERCOBAAN
Mengamati ciri-ciri makhluk hidup yang ada disekitar lingkungan.

B. ALAT DAN BAHAN


1. Alat-alat tulis
2. Tabel pengamatan
3. Alam sekitar
4. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Menyiapkan alat- alat tulis dan tabel pengamatan yang diperlukan .
2. Keluar kelingkungan sekitar .
3. Tentukan lebih kurang 10 makhluk hidup (5 hewan dan 5 tumbuhan
(yang anda kenal namanya).
4. Catat namanya pada tabel pengamatan.
5. Amati ciri-ciri dari setiap makhluk hidup yang telah anda catat tersebut,
dengan cermat.
6. Membubuhkan tanda (V) sesuai yang anda amati, pada tabel hasil
pengamatan.
C. PERTANYAAN
1. Apakah tumbuhan memenuhi ciri-ciri gerak dan bereaksi terhadap
rangsang?
2. Jelaskan persamaan dan perbedaan ciri kehidupan pada hewan dan
tumbuhan?
Tabel 1.1

Hasil Pengamatan ciri - ciri makhluk hidup

No. Nama Makhluk Ciri-ciri Makhluk Hidup


Hidup
1 2 3 4 5

1. Kucing √ √ √ √ √

2. Ayam/itik √ √ √ √ √

3. Sapi √ √ √ √ √

4. Anjing √ √ √ √ √

5. Semut √ √ √ √ √

6. Pohon Mangga √ √ √ √ √

7. Lidah Buaya √ √ √ √ √

8. Pohon Nangka √ √ √ √ √

9. Pohon Pisang √ √ √ √ √

10. Bunga Anggrek √ √ √ √ √

*) KETERANGAN

1. bergerak dan bereaksi terhadap rangsang;


2. bernapas;
3. perlu makan (nutrisi);
4. tumbuh;
5. berkembang;
E. PEMBAHASAN

⚫ Tumbuhan maupun hewan memiliki ciri-ciri yang sama yaitu bergerak


dan bereaksi terhadap rangsang, bernafas, perlu makan, tumbuh, dan
berkembang.

⚫ Tumbuhan melakukan gerak, akan tetapi tidak semua dapat diamati


dengan jelas. Tumbuhan yang mudah diamati geraknya yaitu daun putri malu
dan gerak tidur berbunga kupu-kupu menjelang senja hari.

⚫ Semua tumbuhan melakukan gerak yaitu gerak tumbuh akar dan batang.
Gerak lainnya yaitu gerak reaksi terhadap rangsang misalnya gerak batang
dan daun karena cahaya mengikuti/mengarah ke matahari.

⚫ Gerak pada hewan dan tumbuhan berbeda. Jika hewan dapat bergerak
organ di tempat maupun gerak berpindah tempat, maka gerak pada
tumbuhan tidak menimbulkan perpindahan tempat (kecuali tumbuhan
bersel tunggal)

⚫ Hewan dan tumbuhan sama-sama melakukan pernafasan. Pada tumbuhan


oksigen masuk melalui stomata dan lentisel (tumbuhan tidak punya organ
khusus), sedangkan oksigen masuk ke dalam tubuh hewan melalui organ
pernafasan khusus.
⚫ Hewan dan tumbuhan memerlukan makan dan air, hanya saja saja berbeda
bentuk dan prosesnya. Tumbuhan makan dengan melakukan fotosintesis,
sedangkan hewan memakan bentuk yang sudah jadi.
⚫ Hewan dan tumbuhan sama-sama tumbuh dan berkembang, bertambah
ukuran tinggi dan besar maupun beratnya.

F. KESIMPULAN

Makhluk hidup memiliki ciri-ciri yang sama yaitu bergerak dan bereaksi terhadap
rangsang, bernafas, memerlukan makan, serta dapat tumbuh dan berkembang.
Kelima ciri ini pasti melekat pada makhluk hidup baik tumbuhan maupun hewan
meskipun ada sedikit perbedaan misalnya proses bergerak dan bernafas.
G. JAWABAN PERTANYAAN

1. Ya, tumbuhan juga bergerak dan bereaksi terhadap rangsang. Gerak


tumbuhan yaitu geraktaksis (gerak pindah tempat seluruh tubuh pada
tumbuhan bersel satu), gerak nasti (gerak sebagian tubuh, tidak
ditentukan arah datangnya rangsang), gerak tropisme (gerak sebagian
tubuh, dipengaruhi arang datangnya rangsang).
2. Persamaan ciri kehidupan pada hewan dan tumbuhan yaitu bergerak dan
bereaksi terhadap rangsang, bernafas, memerlukan makan, serta dapat
tumbuh dan berkembang
Perbedaan ciri kehidupan hewan dan tumbuhan:

⚫ Tumbuhan :
a. Reaksi terhadap rangsang lambat/terbatas, umumnya menetap atau
bergerak sebagian tubuh.
b. Tidak memiliki alat pernafasan khusus, mengambil dan mengeluarkan
gas secara pasif
c. Menyusun zat-zat makanan sendiri.
d. Tumbuh kembang berlangsung selama hidupnya, ada daerah tumbuh
tertentu. Bentuktubuh menyebar dan bercabang. Jumlah bagian tubuh tak
tentu.
⚫ Hewan :
a. Memiliki alat pernafasan khusus. Mengambil dan mengeluarkan gas
secara pasif
b. Reaksi terhadap rangsang cepat, simultan, aktif dan dapat berpindah
tempat
c. Makan makhluk hidup lain.
d. Tumbuh kembang terjadi dalam masa tertentu, serempak pada semua
bagian tubuh
LEMBA KERJA MAHASISWA
MODUL 1. MAKHLUK HIDUP
Judul Percobaan : Gerak pada Tumbuhan

1. Tujuan

a. mengamati gerak seismonasti

b. mengamati gerak niktinasi

c. mengamati gerak geotropisme negatif pada tumbuhan

2. Alat dan Bahan


a. Seismonasti dan Niktinasti
1) Tanaman putri malu dalam pot 1 buah
2) Kotak dari karton warna hitam atau kardus dilapisi kertas hitam 1
buah
3) Stop Watch atau jam tangan 1 buah
4) Alat-alat tulis dan penggaris

b. Geotropisme
1) Pot berukuran kecil 2 buah
2) Tanah yang subur secukupnya
3) Biji kacang merah secukupnya
4) Air secukupnya

3. Cara Kerja
a. Seismonasti
1) Menyediakan alat dan bahan yang diperlukan seperti pot yang
berisi tanaman putri malu, lembar kerja, alat-alat tulis, dan
penggaris.
2) Menyiapkan tanaman putri malu yang sudah tumbuh segar didalam
pot.
3) Meletakkan putri malu dalam pot tersebut diatas meja, beri
sentuhan halus menggunakan penggaris dan hitung berapa waktu
yang dibutuhkan putri malu tersebut untuk menutup daunnya
menggunakan stop watch.
4) Mencatat hasil pengamatan pada Lembar Kerja.
5) Setelah daun putri malu kembali seperti semula, kemudian
melakukan seperti kegiatan (3) namun dengan sentuhan sedang.
Begitu kemudian dilanjutkan dengan sentuhan hingga kasar dan
hitung waktu yang dibutuhkan.
b. Niktinasti
1) Menyediakan 2 pot tanaman putri malu (pot A dan pot B)
2) Pot A diletakkan pada tempat terbuka (mendapat cahaya), sedang
pot B ditutup kotak karton (gelap)
3) Pot B dibiarkan tertutup selama kurang lebih setengah jam.
Kemudian membuka tutup kotak karton dengan hati-hati (tidak
sampai tersentuh tanamannya)
4) Mengamati apa yang terjadi pada daun putri malu pada kedua pot
tersebut.

5) Mencatat hasil pengamatan pada lembar kerja/tabel pengamatan

c. Geotropisme
1) Menyediakan 2 pot (A dan B) yang sudah ditanami kacang merah
2) Meletakkan pot A tegak dan pot B rebah/horizontal
3) Melakukan pengamatan tiap pagi dan sore sampai sekitar 1 minggu
4) Mencatat hasil pengamatan pada lembar kerja
4. Dasar Teori

Gerak Pada Tumbuhan

a. Taksis : pindah tempat seluruh tubuh dari tumbuhan. Tumbuhan bersel

b. Nasti : gerak sebagian tubuh tidak tergantung arah datangnya rangsang.


c. Tropisme : gerak sebagian tubuh dengan arah dipengaruhi datangnya
rangsang.

1) Tropisme Positif : arah gerak menuju datangnya rangsangan

2) Tropisme negatif : arah gerak menjahui datangnya rangsangan

5. Pengamatan
1. Seismonasti dan Niktinasti
a. Pengamatan Seismonasti
Tabel 1.2
Hasil pengamatan seismonasti
NO. Jenis sentuhan Reaksi daun putri malu Keterangan
pada daun putri
malu

1 Halus Dari pangkal daun ke ujung, Waktu cukup lama

hanya anak daun di ujung saja


yang mengatup/melipat

2 Sedang Seluruh daun menutup Waktu lama

3 Kasar Arah gerak daun dengan Waktu cepat

sentuhan kasar pada ujung daun


akan melipat dari ujung hinga
pangkal daun dengan cepat.

Tabel 1.3

hasil pengamatan niktinasti

NO. Pot putri malu Reaksi daun putri malu

Mula-mula 1,5 jam kemudian

1 Disimpan di tempat terang Membuka Membuka


2 Ditutup dengan penutup yang kedap Membuka Menutup
cahaya

2.Geotropisme

Tabel1.4

Hasil pengamatan geotropisme

Jenis Pengamatan hari ke keterangan


pot

1 2 3 4 5 6 7

A - - - - - - - Batang tumbuh tegak

B + + + + + + + Batang membelok ke
atas arah matahari

A.Pembahasan

a. Seismonasti
Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan karena adanya
rangsangan berupa getaran. Daun putri malu akan menutup bila
disentuh. Perlakuan sentuhan yang berbeda, pengaruhnya juga
berbeda. Jika sentuhan halus, proses menutupnya lambat. Bila
disentuh dengan sedang, reaksinya agak cepat menutup. Dan jika
disentuh dengan kasar akan dengan cepat menutup daun dan
tangkainya. Reakei ini terjadi akibat perubahan tiba-tiba dalam
keseimbangan air yang terjadi pada bantal daun yang kehilangan
tekanan air sehingga daun maupun tangkai mengatup.

b. Niktinasti
Niktinasi merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh suasana
gelap, sehingga disebut juga gerak tidur. Selain disebabkan oleh
suasana gelap, gerak tidur daun-daun tersebut dapat terjadi akibat
perubahan tekanan turgor di dalam persendian daun.Pengamatan
niktinasti pada tumbuhan putri malu, dengan menyimpan putri malu
di tempat terang atau terbuka dan membandingkannya dengan putri
malu yang diletakkan di tempat tertutup atau kedap cahaya. Pada
tumbuhan putri malu yang berada di tempat kedap cahaya, daun-daun
putri malu tersebut mulai mengatup. Hal-hal yang menyebabkannya
sama seperti yang terjadi pada saat gerak tidur pada tumbuhan putri
malu.
c. Geotropisme negatif
Geotropisme merupakan gerak karena gravitasi bumi Jika arah
geraknya menuju rangsang disebut geotropisme positif, misalnya
gerakan akar menuju tanah. Jika arah geraknya menjauhi rangsang
disebut
geotropisme negatif, misalnya gerak tumbuh batang menjauhi tanah.
Pada pengamatan percobaan, pot A mengalami pertumbuhan batang
secara normal menuju ke atas. Pada pot B yang diletakkan horizontal
pertumbuhan batang membelok dari horizontal menuju arah vertikal
secara bertahap selama 7 hari. Hal ini terjadi akibat gerak tumbuh
batang menjauhi tanah.

B .Kesimpulan

a. Sentuhan halus pada daun putri malu menyebabkan gerak menutup


daun dengan pelan.
b. Tumbuhan putri malu yang berada di tempat kedap cahaya, daun-
daun putri malu tersebut mulai mengatup. Sedangkan tumbuhan putri
malu yang berada di tempat terang, daunnya tetap membuka.
c. Tujuan putri malu mengatupkan daunnya ialah sebagai alat untuk
pertahanan diri dan hewan-hewan yang akan mengkonsumsinya dan
untuk melindungi simpanan airnya dan penguapan yang dikarenakan
oleh angin.
d. Kacang tanah dalam pot yang diletakkan horizontal, batangnya akan
membengkok ke atas dan menjauhi tanah. Peristiwa ini disebut
geotropisme negative.

C.Jawaban pertanyaan

1) Sebutkan dua jenis tanaman lain yang dapat melakukan


niktinasi! Jelaskanalasan memilihnya!
Jawab:
Polong-polongan seperti bunga merak dan daun kupu-kupu. Daun-
daun tersebut akan menutup pada malam hari dan akan membuka
kembali jikamatahari terbit.

2) Apa perbedaan antara niktinasi dengan seismonasti pada percobaan


yang telahdilakukan? Jelaskan!
Jawab:
a. Niktinasti : gerak daun putri malu dipengaruhi rangsang dari
cahaya
b. Seismonasti : gerak putri malu dipengaruhi rangsang sentuhan

3) Pada percobaan geotropisme yang telah dilakukan sebenarnya juga


telah membuktikan adanya gerak fototropisme, mengapa? Jenis
fototropisme apakahyang terjadi? Jelaskan!
Jawab :
Pada percobaan geotropisme di atas sekaligus membuktikan
fototropisme karena arah tumbuh batang menuju ke arah cahaya
matahari. Jenis fototropisme yang terjadi adalah fototropisme
positif karena arah tumbuh batang menuju sumber rangsang cahaya.
LAMPIRAN PRAKTIKUM GERAK PADA TUMBUHAN

Gambar pengamatan seismonasti

Gambar pengamatan niktinasi


Gambar geotropisme negatif
LEMBAR KERJA MAHASISWA
MODUL 1 MAKHLUK HIDUP

3.Respirasi pada Makhluk Hidup

A.hasil pengamatan

1) Respirasi memerlukan udara (OKSIGEN)

Tabel 1.5

Hasil pengamatan respirasi memerlukan udara (oksigen)

respirometer Keadaan air berwarna pada respirometer. 5 menit

Pertama Kedua Ketiga Keempat kelima

A 0,2 0,3 0,5 0,5 0,5

B 0,5 0,5 0,6 0,7 0,8

C 1,4 1,5 1,7 1,8 1,9

2.respirasi menghasilkan karbondioksida

Tabel 1.6

Hasil pengamatan respirasi menghasilkan karbondioksida

Botol percobaan Kondisi mula mula Kondisi akhir percobaan

A Jernih Jernih

B Jernih sangat keruh

C Jernih Keruh

b.pembahasan

1. Respirasi memerlukan oksigen

a. Respirometer A
Berdasarkan pengamatan bahwa tetesan air berwarna pada
respirometer A (yang diisi kecambah) berjalan dari 0 cm menjadi
0,2 cm untuk 5 menit pertama, berjalan kembali menjadi 0,3 cm
untuk 5 menit kedua, berjalan lagi menjadi 0,3 cm setelah 5 menit
ketiga, sedangkan untuk 5 menit keempat dan kelima respirometer
menunjukkan angka yang sama yaitu 0,5 cm
b. Respirometer B

Berdasarkan hasil pengamatan,bahwa tetesan air berwarna pada


respirometer B (yangdiisi jangkrik) berjalan dari 0 cm menjadi 0,5
cm untuk 5 menit pertama dan tetap untuk 5 menit kedua, berjalan
lagi menjadi 0,6 cm setelah 5 menit ketiga, sedangkan untuk 5
menit keempat 0,7 dan 5 menit kelima respirometer menunjukkan
angka 0,8 cm.
c. Respirometer C

Berdasarkan hasil pengamatan, bahwa tetesan air berwarna pada


respirometer C (tanpa diisi makhluk hidup) menunjukkan angka
perubahan tiap menitnya.
2. Respirasi memerlukan Karbondioksida

Dari Ketiga botol tersebut dapat disimpulkan bahawa pada botol kedua (
botol B) airnya berwarna keruh. Setelah kita menghembuskan nafas
pada botol kedua (Botol B) dan botol yang yang ke 3 (Botol C).
sedangkan pada botol yang pertama (Botol A) air didalam botol tetap
jernih.

c.kesimpulan

Dari hasil percobaan diatas dapat kita simpulkan bahwa setiap makhluk
hidup memerlukan respirasi/pernafasan. Pada saat respirasi dibutuhkan
oksigen untuk menguraikan senyawa-senyawa pada setiap makhluk hidup.
Ketika melakukan respirasi makhluk hidup menghirup oksigen dan
mengeluarkan karbondioksida. Hal ini dapat terlihat pada air yang awalnya
jernih menjadi karbondioksida. Warna kapur yang keruh itulah yang
menjadi bukti nyata hasil dari endapan reaksi air kapur dengan
karbondioksida.
d.jawaban pertanyaan
1. Guna kapur sirih dalam percobaan respirasi memerlukan oksigen adalah
untuk mengikat Karbondioksida dan pemicu agar respirasi menjadi
cepat.
2. Terjadi perubahan posisi dari tetesan pewarna (eosin) pada alat respirometer.
Hal ini dapat terlihat pada botol yang di isi oleh makhluk Hidup. Yaitu pada
botol A yang diisi dengan kecambah dan pada botol B yang diisi dengan
jangkrik. Dengan demikian teteasn pewarna (eosin) pada alat respirometer
bergerak karena danya pergerakan udara di dalam respirometer.
3. Pada akhir percobaan respirasi menghasilkan, air kapur pada Btol paling
keruh, disebabkan karena pada botol B banyak mengandung karbondioksida.
Hal ini menunjukan bahwa pernapasan kita menghasilkan karbondioksida.

KEGIATAN PRAKTIKUM 2 : SIMBIOSIS

Simbiosis Parasitisme

1. Tujuan
Mengidentifikasi simbiosis parasitisme di lingkungan sekitar.
2. Alat dan Bahan
a. Alat tulis
b. Lembar pengamatan
c. Lingkungan sekitar
3. Cara Kerja
1) menyiapkan alat tulis dan lembar pengamatan.
2) menuju lingkungan sekitar tempat tinggal.
3) Mengidentifikasi beberapa simbiosis parasitisme yang terjadi
antara hewan dengan tumbuhan, antara hewan dengan hewan, atau
antara tumbuhan dengan tumbuhan
4) Menemukan setidaknya 5 hubungan yang terjadi!
5) Menulis hasil identifikasi pada lembar kerja
6) Menganalisis makhluk hidup mana yang dirugikan dan mana yang
diuntungkan.
7) Menulis jenis keuntungan dan kerugian apa yang terjadi pada
hubungan simbiosis tersebut pada tabel.
4. Dasar Teori
Simbiosis parasitisme adalah suatu hubungan diantara dua
spesies, dimana spesies satu mendapat keuntungan sedangkan yang
lainnya dirugikan.

A Hasil pengamatan
Tabel 1.7
Hasil pengamatan simbiosis parasitisme
No Jenis Pihak yang di rugikan Pihak yang di untungkan
hubungan
parasitism Jenis Jenis Jenis Jenis
e Makhluk kerugian makhluk keuntunga
hidup hidup n
1 Kucing Kucing Merasakan Kutu Mendapatk
dengan gatal an makan
kutu dari darah
kucing
2 Tali putri Tanaman Kehilangan Tali putri Semakin
dan pagar sari tumbuh
tanaman makanan lebat
pagar

3 Pohon Pohon Kehilangan Benalu Semakin


mangga mangga sari sari tumbuh
dengan makanan subur
benalu

4 Sapi Sapi Merasakan nyamuk Mendapata


dengan gatal n makanan
nyamuk dari
menghisap
darah sapi

B.Pembahasan

Simbiosis parasitisme adalah hubungan 2 makhluk hidup yang


mana hanya menguntungkan sepihak saja. Apabila tumbuhan maupun
hewan terkena parasit (benalu) maka nutrisi dalam tubuhnya menjadi
berkurang karena diserap/dihisap oleh parasit yang menghinggapinya.
Seperti benalu yang menghisap nutrisi makanan pada pohon mangga, atau
kutu yang menghisap nutrisi dari darah kucing yangdihinggapinya.
C.Kesimpulan

Pada hubungan parasitisme, antara dua makhlluk hidup yang


berhubungan, salah satunya mendapatkan keuntungan, sedangkan yang
lain mengalami kerugian.
D.Jawaban pertanyaan

1) Apakah hubungan antara kutu anjing dengan anjing merupakan


hubunganparasitisme?
Jawab :
Iya, karena kutu memperoleh keuntungan berupa nutrisi makanan
yang berasal dari darah anjing yang di hisapnya , sedangkan anjing
memperoleh kerugian karena kehilangan nutrisi dalam darah yang
dihisap kutu, selain itu juga menyebabkan tubuh anjing menjadi
gatal, sehingga menganggu.

2) Diantara hubungan parasitisme yang ditemukan, adakah yang


menyebabkan kematian pada inangnya? Jelaskan
Jawab :
Pada hubungan parasitisme, parasit tidak akan membunuh
tumbuhan / hewan inangnya, mereka hanya memanfaatkan
inangnya saja, karena jika inangnya mati, maka parasittersebut akan
mati, sebab kehilangan sumber makanannya.
LAMPIRAN PRAKTIKUM SIMBIOSIS PARASITISME

Keterangan
Gambar 1: kucing dengan kutu
Gambar 2: tali putri dengan tanaman pagar
Gambar 3: daun kacang dengan ulat
Gambar 4: sapi dengan nyamuk

2.Simbiosis Komensalisme
A. TUJUAN

Mengidentifikasi simbiosis komensalisme di lingkungan sekitar.

B. ALAT DAN BAHAN


a. Alat tulis
b. Lembar pengamatan
Lingkungan sekitar

C. CARA KERJA

a. Menyiapkan alat tulis dan lembar pengamatan.


b. Menuju lingkungan sekitar tempat tinggal.
c. Mengidentifikasi simbiosis komensalisme yang terjadi antara hewan
dengan tumbuhan, antara hewan dengan hewan, atau antara tumbuhan
dengan tumbuhan
d. Menemukan setidaknya 3-5 hubungan yang terjadi!
e. Menulis hasil identifikasi pada lembar kerja
f. Menganalisis makhluk hidup mana yang diuntungkan dan mana yang
tidak diuntungkan ataupun dirugikan.
g. Menulis jenis keuntungan apa yang terjadi pada hubungan simbiosis
tersebut pada tabel.
D. DASAR TEORI

Simbiosis komensalisme adalah suatu hubungan diantara dua spesies,


dimana spesies satu mendapat keuntungan sedangkan yang lainnya tidak
diuntungkan maupun dirugikan

E.Hasil pengamatan
Tabel 1.8
Hasil pengamatan simbiosis komensalisme
NO. Jenis Pihak yang diuntungkan Jenis
hubungan Jenis Jenis makhluk
simbiosis makhluk keuntungan hidup yang

hidup tidak
untung
tidak rugi
1 Tumbuhan Tumbuhan Menumpang Pohon jati
paku dan paku pada
pohon jati tumbuhan jati
untuk hidup

2 Anggrek dan Pohon Menumpang Pohon


pohon anggrek pohon mangga
mangga mangga untuk
hidup
3 Tumbuhan Tumbuhan Menumpang Pohon
sirih dengan sirih pada kelor
pohon kelor tumbuhan
kelor

B.Pembahasan

Dari tabel pengamatan dapat dilihat ada 3 hubungan simbiosis


dimana ketiga hubungan tersebut intinya sama yaitu salah satu makhluk
hidup (tumbuhan paku, angrek, tumbuhan sirih) mendapatkan
keuntungan dengan menempel atau menumpang pada tumbuhan/pohon
yang menjadi inangnya,namun mereka tidak menyerap makanan atau
merugikan inangnya
C .Kesimpulan

Dari pembahasan ketiga hubungan tersebut kesimpulannya sama


yaitu salah satu makhluk hidup mendapatkan keuntungan sedangkan
yang lain tidak mendapat keuntungan maupun tidak mengalami kerugian.
D.Jawaban pertanyaan
1. Jawaban pertanyaan
Apakah hubungan komensalisme dalam kadar tertentu dapat
menyebabkan kerugian pada inangnya? Jelaskan dan berikan contohnya!
Jawab :
Apabila terjadi hubungan simbiosis komesalisme dan makhluk hidup
yang satu pertumbuhannya berlebihan, maka akan menghambat dan/atau
pada akhirnya merugikan pertumbuhan makhluk hidup yang lainnya.
Contohnya apabila tanaman sirih terlalu berlebihan/rimbun hidup pada
pohon kelor, maka akan menghambat pertumbuhan kelor seperti pada
kelebatan daunnya.

LAMPIRAN PRAKTIKUM SIMBIOSIS KOMENSALISME

Keterangan
Gambar 1 : tumbuhan paku tanduk rusa dengan pohon jati
Gambar 2 : bunga anggrek dengan pohon manga
Gambar 3 : tumbuhan sirih dengan pohon kelor
3.Simbiosis Mutualisme
A. TUJUAN

Mengidentifikasi simbiosis mutualisme di lingkungan sekitar.

B. Alat dan Bahan

a. Alat tulis

b. Lembar pengamatan

c. Lingkungan sekitar

C. CARA KERJA

1. Menyiapkan alat tulis dan lembar pengamatan.


2. Menuju lingkungan sekitar tempat tinggal.
3. Mengidentifikasi simbiosis mutualisme yang terjadi antara hewan
dengan tumbuhan, antara hewan dengan hewan, atau antara
tumbuhan dengan tumbuhan
4. Menemukan setidaknya 3-5 hubungan yang terjadi!
5. Menulis hasil identifikasi pada lembar kerja
6. Menganalisis kngan apa saja yang diperoleh oleh setiap spesies
anggota simbiosis tersebut? Jelaskan!
7. Menulis jenis keuntungan apa yang terjadi pada hubungan simbiosis
tersebut pada tabel.

D. DASAR TEORI

Simbiosis mutualisme adalah suatu hubungan diantara dua spesies,


dimana spesies keduanya saling mendapatkan keuntungan satu sama lain.

A.Hasil pengamatan
Tabel 1.9
Hasil Pengamatan simbiosis Mutualisme
No. Jenis Pihak I yang diuntungkan Pihak yang II yang di
hubungan untungkan
simbiosis Jenis Jenis Jenis Jenis
makhluk keuntungan makhluk keuntungan
hidup hidup
1 Kupu- Kupu Mendapat Bunga Membantu
kupu kupu makanan penyerbukan
dengan melalui pada bunga
bunga mengisap
nektar

2 Semut Semut Dapat tumbuhan Melindungi


rang-rang rang-rang membuat tumbuhan
dengan sarang dari dari
tumbuhan tumbuhan serangan
hama

3 Lebah Lebah Memperoleh Bunga Mengisap


dengan nutrisi dari nektar bunga
bunga bunga
4 Ular Ular Makan tikus petani Hama tikus
sawah sawah berkurang
dengan
petani

B.Pembahasan
Dari tabel pengamatan dapat dilihat dalam hubungan kedua pihak
tidak ada yang dirugikan semua belah pihak mendapatkan keuntungan
karena itulah yang disebut dengan simbiosis mutualisme.
Untuk hubungan manusia dengan tumbuhan juga merupakan
hubungan yang saling menguntungkan karena tumbuhan dapat
melakukan proses fotosistesis dengan mengikat karbodioksida hasil dari
proses bernafas pada manusia. Dari fotosintesis pada tumbuhan tersebut
maka menghasilkan oksigen yang diperlukan manusia untuk bernafas.
Demikian pula pada hubungan manusia dengan bakteri usus halus. Dalam
proses pencernaan manusia, bakteri ini berfungsi untuk mencerna
makanan dan menguraikan vitamin menjadi B12 yang dibutuhkan
manusia, sedangkan bakteri tersebut mendapatkan tempat hidup dan
makanan secara terus menerus.

C .kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa dalam simbiosis
mutualisme, hubungan antara kedua makhluk hidup tersebut mengalami
keuntungan satu sama lain tidak ada pihak satupun yang dirugikan.
D . jawaban pertanyaan
1. Di dalam tubuh kita sebenarnya banyak terjadi simbiosis, coba sebutkan
beberapa contohsimbiosis mutualisme yang ada di tubuh kita! Jelaskan
keuntungan bagi organisme tersebut dan apa pula keuntungannya bagi
tubuh kita.
Jawab :

Simbiosis mutualisme dalam tubuh manusia yaitu:

• Bakteri eschericia coli yang hidup diusus besar manusia berfungsi


membantu pembusukan siswa pencernaan dan menguraikan vitamin
menjadi B12 dan vitamin K yang penting dalam pembekuan darah.
• Bakteri bacillus brevis bacillus subtilis dan bacillus polymyxa
menghasilkan zat antibiotik.
LAMPIRAN PRAKTIKUM SIMBIOSIS MUTUALISME

KEGIATAN PRAKTIKUM 3

PERTUMBUHAN, PERKEMBANGAN, DAN PERKEMBANGBIAKAN


MAKHLUKHIDUP

Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan

A. Tujuan
Mengamati pertumbuhan dan perkecambahan kacang merah.
B. Alat dan Bahan

1. Biji Kacang merah 6 buah

2. Botol selai 2 buah

3. Kertas saring secukupnya

4. Kertas label secukupnya


5. Gunting 1 buah

C. Cara Kerja

1. Merendam biji kacang merah dalam air semalaman.

2. Melipat keras saring sehingga lebarnya setinggi dasar sampai


leher botol selai.Bila perlu potonglah kelebihannya.

3. Menggulung kertas saring tersebut dan masukkan ke dalam botol


selai sehingga menempel pada dinding botol bagian dalam.
4. Menyisipkan 6 biji kacang merah pada botol selai. Tambahkan
air secukupnya sehingga kertas saring tetap basah (kira-kira 1/10
nya).
5. Menyimpan sediaan di tempat terang tetapi tidak terkena sinar
matahari langsung selama 2 minggu. Jika air tampak berkurang
(kertas saring mongering) menambahkan air secukupnya
sehingga kertas saring tetap basah tetapi permukaan air tidak
merendam biji.
6. Mengamati perkecambahan dan pertumbuhan biji-biji tumbuhan
dari sediaan tersebut. Mencatat kapan biji kacang merah mulai
berkecambah, mengamati bagaimana akar, batang dan daun
tumbuh. Memasukkan hasilnya ke dalam lembar kerja.
1.Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
a.hasil pengamatan

Tabel 1.10
Hasil pengamatan pertmubuhan dan perkembangan biji kacang merah
Hari Pertumbuhan Panjang (mm) Keteranagan
ke kecambah kacang Akar batang
merah
1 Kondisi awal kacang 1mm 2mm Bakal dari akar terlihat
2 Tumbuh akar 1-1,5mm 8mm Terlihat jelas
3 Terlihat batang 2-3mm 20mm Biji kacang terangkat
4 Terlihat batang 5-10mm 40mm Biji kacang terangkat ke
atas

b.Pembahasan
Berdasarkan hasil dapat diketahui bahwa pada minggu pertama terdapat
perubahan. Pada umur 1 hari panjang akar 1mm dan terus bertambah panjangnya
hingga minggu ke 2 panjangnya mencapai 14 cm, begitu juga batang dan
tumbuhnya daun.Hal itu dikarenakan sel terus membelah dan berdiferensiasi dan
merupakan akibat dari aktivitas meristem lateral ukuran akar yang semakin
panjang dikarenakan ujung akar sel terus membelah
c.kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum pada pertumbuhan dan
perkembangan dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan dan
perkembangan organismemerupakan hasil dari pembelahan sel,
pembesaran sel serta diferensiasi sel. Proses pertumbuhan dan
perkembangan tanaman jagung dan kacang tanah khususnya dari
waktu ke waktu mengalami perubahan tumbuh tanaman apabila
dilihat dari bertambahnya tinggi, jumlah daun, diameter akar dan
batang pada tanaman. Pertumbuhan dan perkembangan tanaman
tersebut dipengaruhi oleh faktor dari luar maupun dari dalam.
Faktor dari dalam berupa hormon sedang faktor dari luar yaitu
gen, cahaya matahari, suhu udara, kelembaban udara, tanah,
nutrisi dan air.
d. Pertanyaan
1. Pada hari ke berapa kacang merah mulai tumbuh?
Jawab: pada hari kedua, akar atau bakal akar sudah mulai
tumbuh dan dapat dilihat yaitu ukurannya 1-1,5 mm.
2. Perhatikan arah pertumbuhan akar setiap kecambah tersebut.
Adakah yang arah pertumbuhannya keatas? Mengapa
demikan?
Tidak, arah pertumbuhan akar setiap kecambah tidak ada yang
keatas, karena walaupun kacang merah terbalik ke atas, ujung
akar akan tetap bergerak ke bawah . hal tersebut karena
adanya gaya Tarik bumi pada akar. Hal ini membuktikan
bahwa tumbuhan peka terhadap rangsang . gerak tersebut
yang dinamakan gerak geotropis.

Lampiran praktikum pertumbuhan dan perkembangan


tumbuhan

2. petumbuhan dan Perkembangan Hewan

A. Tujuan

1. Mengamati pertumbuhan dan perkembangan lalat buah (Drosophila


sp) dari telur sampai imago (dewasa).

2. Mengetahui lamanya siklus hidup lalat buah.

B. Dasar Teori

Drospilla sp atau lalat buah adalah lalat yang biasanya menghinggapi buah
yang sudah busuk. Lalat buah mempunyai kontruksi modular, yaitu suatu
segmen abdomen. Seperti hewan simestris bilateral lainnya, drospilla
mempunyai poros anterior dan posterior (kepala-ekor). Pada drospilla,
determinan sitoplasmik yang sudah ada didalam telur memberi informasi
posisional unutk penempatan kedua poros bahkan sebelum
fertilisasi. Metamorfosis pada Drosophila termasuk metamorfosis sempurna
yaitu: telur-larva instarI-larva instarII-larva instarIII-pupa-imago.
Faktor yang mempengaruhi siklus hidup drospilla adalah suhu
lingkungan, ketersediaan makanan, tingkat kepadatan botol pemeliharaan,
intensitas cahaya.

C. Alat dan Bahan

1. Plastik transparan pembungkus ukuran besar 1 buah

2. Botol selai 3 buah

3. Pisang ambon secukupnya

4. Tape ketela pohon secukupnya

5. Sendok makan 1 buah

6. Kertas saring secukupnya

7. Lalat buah ± 20 ekor

D. Cara Kerja

1. Membuat medium lalat buah

Untuk setiap botol selai diperlukan ± 2 sendok makan penuh medium.


Jadi untuk percobaan ini diperlukan ± 6 sendok makan penuh medium.
Dengan demikian anda dapat memeperkirakan banyaknya medium yang
akan dibuat. Cara membuat medium lalat buah ikutilah prosedur
berikut.

a. Sediakan alat penumbuk/blender jika ada, pastikan alat-alat


tersebut dalam keadaan bersih

b. Haluskan pisang ambon yang sudah ranum dan tape ketela pohon
dengan perbandingan 6 pisang : 1 tape menggunakan
penumbuk/blender
c. Sesudah medium tercampur rata dan halus, masukkan ke dalam
botol selai, masing-masing 2 sendok makan dan ratakanlah

d. Masukkan kertas saring steril atau kertas tissue yang sudah anda
lipat kedalam setiap botol selai.

2. Menangkap lalat buah

a. Persiapkan botol selai dan tutupnya serta kantong plastik besar

b. Pergilah ke tempat dimana terdapat tong sampah/tumpukan


sampah

c. Setelah sampai di tempat sampah, kembangkanlah kantong


plastik besar dengan mulut plastik terbuka lebar dan anda pegang
pada pangkalnya kemudian arahkan mulut tong sampah terbuka
dan buatlah kejutan dengan cara memukul atau mengguncang-
guncangkan tong sampah.

d. Biasanya lalat buah akan terbang dan akan terperangkap ke dalam


kantong plastik dengna cara sehingga beberapa ekor lalat buah
sekarang terperangkap dalam kantong plastik

3. Mengkultur lalat buah

a. Masukan lalat buah yang terperangkap dalam plastik tadi dengan


hati-hati ke dalam botol kultur, pekerjaan ini agak sulit dan
mintalah bantuan teman. Jika anda kesulitan biuslah lalat buah
yang ada dalam plastik tersebut dengan ether/chloroform yang
dimasukkan ke dalam botol kultur lebih kurang ekor lalat buah.
Hati-hati jangan sampai terendam atau terkena medium. Jadi
sebaiknya diletakkan di atas kertas saring. Biasanya dalam waktu
kurang 5 menit lalat buah akan siuman

b. Sebelum lalat buah siuman tutuplah botol kultur dengan plastik


dan ikatlah dengan karet gelang
c. Tusuk-tusuklah tutup plastik dengan jarum pentul agar
ventilasinya baik

d. Tempatkanlah botol kultur di tempat yang teduh dan aman

e. Amatilah biarkan tiap pagi dan sore hari secara teratur. Misalnya
setiap jam 08.00 dan jam 18.00. pengamatan meliputi kapan
timbul telur, larva, pupa, pupa berubah warna, dan keluarnya lalat
dewasa (imago). Tuangkanlah hasil pengamatan anda pada
lembar kerja.

D. HASIL PENGAMATAN

Tabel 1.11
Hasil pengamatan dan perkembangan lalat buah
Hari Waktu Kejadian/perubahan
ke pengamatan
1 08:00 Tubuh berwarna kuning kecoklatan
2 18:00 Mulai bertelur berbentuk seperti bercak- bercak warna
putih
¾ 08:00 Telur menetas menjadi larva instar 1 (berwarna putih
bersegmen dan mirip belatung tetapi sangat kecil)
5 18:00 Larva mulai bergerak aktif , mulut larva berwana hitam ,
bergerak merayap keatas botol , ukurannya bertambah
besar.
6 08:00 Hamper menyerupai pupa bentuknya memendek, berwarna
putih dan tidak bergerak.
7/8 18:00 Sudah menjadi pupa (warnanya putih kecokklatan , tetap
diam, dan segmen tubuhnya mulai terlihat)

9/10 08:00 Menyerupai bentuk drosophila/seperti induknya dahulu


tetapi ukurannya kecil dan sayapnya belum terbentuk.

11 18:00 Sudah menjadi lalat dewasa, bisa terbang dan siap untuk
dilepaskan.

b. Pembahasan
Dari hasil pengamatan menunjukkan bahwa lalat mengalami
metamorfosis sempurna. Lalat mengalami 4 tahapan yaitu telur, larva, pupa, dan
imogo. Lalat mengalami pertumbuhan dari telur sampai imago membutuhkan
waktu selama 11 hari. Waktu yang diperlukan dalam metamorfosis lalat buah
dari periode ke periode tidak sama Antara telur menjadi larva, larva menjadi
pupa, dan pupa menjadi imago. Berdasarkan hasil pengamatan diketahui bahwa
tidak semua lalat buah mengalami perkembangan secara sempurna dengan
waktu yang sesuai untuk metamorfosis lalat buah pada umumnya mulai dari fase
telur sampai dewasa.

c. Kesimpulan
Tahapan-tahapan fase pertumbuhan Drosophila sp adalah; telur – larva
instar I – larva instar II –larva instar III – prepupa – pupa – imago

Dalam memelihara Drosophila sp, wadah atau media diusahakan berada


pada kondisi lingkungan yang ideal yaitu sekitar 25°C. Selain itu, perlu
diperhatikan ketersediaan media makanannya. Jumlah Drosophila sp yang
dimasukkan ke dalam botol cukup beberapa pasang saja sehingga memberikan
ruang pada Drosophila sp untuk hidup. Botol media juga sebaiknya diletakkan
di tempat dengan cahaya remang-remang yang tidak terlalu besar intensitas
cahayanya. Pada pengamatan, praktikan perlu mengetahui dan mempelajari
siklus hidup Drosophila sp sebelumnya. Dengan mempelajari siklus hidupnya,
akan lebih mudah untuk diamati fase-fase pergiliran keturunannya dan mudah
diamati proses penurunan sifatnya.

d. Jawaban pertanyaan
1.Pada hari ke berapa lalat meletakkan telurnya? Pada hari ke-2
2.Pada hari ke berapa pupa dan lalat dewasa itu terjadi? Pada hari ke 7 sampai 8, namun
pada hari ke 6 sudah menyerupai pupa , lalat dewasa terbentuk pada hari ke 11
Lampiran Prakikum pertumbuhan dan Perkembangan Hewan

3. Perkembangbiakan Tumbuhan

3.1 Perkembangbiakan seksual pada tumbuhan (struktur bunga)

A. Tujuan

Mengamati struktur bunga.

B. Dasar Teori

Pada tumbuhan ada 2 cara perkembangbiakan yaitu generatif dan


vegetatif. Genertif ditandai dengan adanya biji, vegetatif secara alami dan
buatan. Pada Angiospermae, bunga merupakan salah satu organ yang erat
hubungannya dengan reproduksi. Bunga tumbuhan ini sebenarnya adalah
merupakan pucuk yang tumbuh menjadi ranting diiringi dengan daun yang
mengalami modifikasi yang idak lain adalah kelopak bunga.

Ditinjau dari segi susunannya bunga dibagi manjadai bunga lengkap


dan bunga tidak lengkap. Pada bungan lengkap memiliki bagian yang terdiri
dari alat perhiasan berupa kelopak dan mahkota bunga sedang alat reproduksi
berupa putik sebagai bunga betina dan benang sari sebagai bunga jantan.

Berdasarkan atas perkembangbiakan yang dihasilkan, bunga dibedakan


atas bunga sempurna dan bunga tidak sempurna. Bunga sempurna bersifat
hemoprodita, karena dalam satu bunga terdapat putik dan benang sari.
Sedangkan pada bunga tak sempurna disebut bunga uniseksual karena dalam
satu bunga hanya terdapat putik saja disebut bunga betina dan bunga yang
hanya memiliki benang sari saja disebut bunga jantan.

C. Alat dan Bahan

1. Struktur bunga

2. Loup ( kaca pembesar ) 1 buah

3. Pinset 1 buah

4. Pisau / silet 1 buah

5. Bunga sepatu 1 buah

D. Cara Kerja

1. Amatilah bagian-bagian bunga dengan tanpa merusaknya, perhatikan


bagian kelopak, mahkota, benang sari, putik, dan dasar bunganya.

2. Gambarlah hasil pengamatan dan lengkapi keterangan gambar.

3. Amatilah bagian kelopaknya. Catatlah bentuk dan warna kelopak yang


diamati.

4. Amati pula mahkota bunganya. Catat bentuk dan warnanya!

5. Untuk mengamati benang sari, Anda harus menyiingkirkan bagian


mahkota bunga. Hitunglah jumlah benang sari yang ada. Apakah benang
sari melekat pada mahkota bunga ? Catat hasil pengamatan Anda. Dengan
menggunakan kaca pembesar amati bagian kepala sari (anthera). Apakah
anda melihat adanya serbuk sari yang bentuknya mirip debu pada kepala
sari ?

6. Amatilah bagian putik yang biasanya terletak di bagian tengah bunga.


Catatlah bagaimana bentuk putik bunga tersebut. Perhatikan bagian
ovarium, tangkai putik dan kepala putiknya.

7. Buatlah gambar struktur putik, meliputi ovarium, tangkai putik dan kepala
putik.

E. Hasil Pengamatan

F. Hasil
Pengamatan

1. Kelopak bunga, merupakan bagian bunga paling besar, berwarna hijau.


Fungsinya untuk melindungi bunga sepatu saat kuncup. Bentuknya panjang
dna ujungnya lancip.

2. Mahkota bunga, merupakan bagian bunga yang terletak di dalam kelopak


bunga, besar dan indah, tersusun bertumpuk-tumpuk. Mahkota berbentuk
bundar dan lebar, berwarna merah. Mahkota bunga untuk menarik serangga
untuk datang menghisap madu dna membantu proses penyerbukan.

3. Benang sari, merupakan bagian dari bunga yang terletak di mahkota bunga.
Benang sari berbentuk panjang dan kecil, dan diujungnya terdapat kepala sari.
Berwarna merah kekuningan, dan berfungsi sebagai alat perkembangbiakan
jantan. Benang sari tidak melekat pada mahkota bunga, dan terdapat serbuk
sari pada kepala sari.

4. Putik, merupakan bagian dari bunga dan terdapat di dalam mahkota bunga.
Bentuknya bundar berwarna merah, dan berfungsi sebagai alat
perkembangbiakan betina.

5. Bunga disayat secara vertikal

6. Saat disayat secara vertikal, terdapat ovarium (bakal buah), yang nantinya
akan berkembang menjadi buah. Selain ovarium juga terdapat ovulum (bakal
biji), yang berisi gamet betina yang setelah dibuahi gamet jantan akan
berkembang menjadi embrio. Ovulum melekat pada dinding ovarium melalui
sebuah tangkai.

C. .Kesimpulan
Jadi, bunga sepatu memiliki struktur bunga lengkap, tapi tidak bisa
melakukan perkembangan secara generative. Hal ini disebabkan letak putik berada
diatas benang sari,s ehingga sulit terjaid penyerbukan dan pembuahan. Bunga sepatu
dikembangbiakkan dengan cara vegetative buatan, yaitu stek batan dan mencangkok.

d. Pertanyaan dan jawaban

1. Berapa buah benang sari bunga sepatu yang anda amati? Ada 5 buah benang
sari.

2. Apa fungsi benang sari dan putik? Jelaskan.

Benang sari berfungsi sebagai alat perkembangbiakan jantan, sedangkan putik


sebagai alat perkembangbiakan betina. Jika tidak ada benang sari atau putik,
tidak akan terjadi proses pembuahan, yang diawali proses penyerbukan
dimana menempel dna jatuhnya benang sari ke kepala putik
Lampiran praktikum perkembangbiakan tumbuhan

3. Perkembangbiakan Vegetatif Alami


A. Tujuan
Mengidentifikasi tumbuhan yang melakukan perkembangbiakan secara
vegetative alami.
B. Alat dan Bahan
1. Alat-alat tulis dan lembar pengamatan
2. Tumbuhan yang ada di sekitar anda
3. Cangkul kecil (Kored-Sunda) atau sekop
C. Cara Kerja
1. Persiapkan alat dan bahan yang diperlukan
2. Pergilah ke kebun yang ada di sekitar tempat tinggal anda
3. Carilah jenis-jenis tanaman yang melakukan perkembanbiakan vegetative
alami (misalnya dengan cara bertunas, akar rimpang, geragih dan umbi).
4. Galilah tanama. Jika anda ingin meyakinkan umbi atau akar rimpang
5. Gambarlah morfologi tumbuhan yang melakukan perkembangbiakan
vegetative alami
D. Hasil Pengamatan
No Nama tumbuhan dan Gambar tumbuhan dengan
jenis perkembangbiakan perkembangbiakan aseksual
aseksual
1 Tumbuhan: pisang
Jenis perkembangbiakan:
tunas

2 Tumbuhan: bawang merah


Jenis perkembangbiakan:
umbi lapis

3 Tumbuhan: singkong
Jenis perkembangbiakan:
umbi akar

4 Tumbuhan: lengkuas
Jenis perkembangbiakan:
rhizome

5 Tumbuhan: rumput teki


Jenis perkembangbiakan:
geragih

E.Pembahasan
1. Spora
Spora adalah sel yang berubah fungsi menjadi alat perkembangbiakan.
Ukuran spora sangat kecil dan bentuknya seperti biji. Tumbuhan yang
berkembangbiak dengan spora yaitu jamur, lumut, dan paku-pakuan
2. Umbi batang
Umbi batang adalah batang yang tumbuh di dalam tanah dan
ujungnya menggelembung menjadi umbi. Umbi batang tersebut
sebenarnya merupakan cadangan makanan bagi tumbuhan itu. Pada
permukaan umbi batang tumbuh sisik dan kuncup membentuk mata
tunas.
3. Umbi lapis
Umbi lapis merupakan pelepah daun yang berlapis-lapis. Pada bagian
atas umbi lapis tumbuh daun, sedangkan pada bagian bawah umbi lapis
terdiri dari cakram dan akar serabut. Contoh tumbuhan yang memiliki
umbi lapis, antara lain bawang merah, bawang putih, bunga bakung, dan
bunga tulip. Perkembangbiakan umbi lapis dimulai dengan tumbuhnya
siung pada tunas ketiak yang paling luar. Pada awal pertumbuhannya,
siung mengambil makanan dari induknya. Jika siung itu telah berdaun
dan berakar, siung itu dapat membuat makanannya sediri dengan
melakukan fotosintesis.
4. Umbi akar
Umbi akar adalah akar yang membesar berisi cadangan makanan. Jika
umbi ini ditanam bersama dengan pangkal batang maka akan tumbuh
tunas. Tunas tersebut merupakan tumbuhan baru. Contoh tumbuhan yang
memiliki umbi akar, antara lain dahlia, wortel, lobak, dan singkong. Pada
singkong umbi akarnya tidak dapat untuk berkembang biak, karena tidak
ada pangkal batangnya. Sedangkan umbi akar pada dahlia dan wortel
dapat untuk berkembang biak karena ada tunas pada pangkal batangnya.
5. Akar tinggal
Akar tinggal adalah batang yang seluruhnya berada dan tumbuh
menjalar di permukaan tanah. Tunas tumbuhan baru tumbuh dari ketiak
sisik setiap buku akar tinggal. Contoh tumbuhan yang memiliki akar
tinggal, antara lain kunyit, jahe, lengkuas, dan kencur.
6. Geragih
Geragih atau stolon adalah batang yang tumbuh mendatar di
permukaan tanah. Tumbuhan baru dimulai dengan kuncup ujung yang
menyentuh tanah, kemudian membelok ke atas. Pada bagian yang
menyentuh tanah akan tumbuh tunas yang berakar dan berdaun. Tunas-
tunas itu tumbuh menjalar dan tidak tergantung lagi pada induknya, tetapi
masih tetap berhubungan. Contoh tumbuhan yang berkembang biak
dengan cara geragih adalah antanan, arbei, rumput teki, dan strowberi.
7. Tunas
Tunas tumbuh dari batang yang terdapat di dalam tanah. Tunas muda
menjadi tumbuhan baru dan tumbuh di sekitar induknya
sehingga terbentuklah rumpun. Tunas ini tidak tergantung pada
induknya. Walaupun induknya ditebang, tunas ini akan tumbuh terus.
Tumbuhan yang berkembang biak dengan tunas, antara lain pisang,
bambu, dan tebu.
8. Tunas adventif
Tunas adventif adalah tunas yang tumbuh tidak di ujung batang dan
ketiak daun. Tunas ini tumbuh di bagian tumbuhan yang biasanya tidak
bertunas, seperti pada bagian daun dan akar. Contoh tumbuhan
yang berkembang biak dengan tunas adventif adalah cocor bebek, sukun,
cemara, dan kersen/talok.

E. Kesimpulan
Perkembangbiakan vegetatif alami dapat terjadi melalui spora, umbi batang,
umbi lapis, tunas, akar tinggal, geragih, dan tunas adventif.

5. Perkembangbiakan Vegetatif Buatan


a. Tujuan
Terampil melakukan perkembangbiakan vegetatif buatan dengan cara
menyambung, okulasi, dan mencangkok
b. Alat dan Bahan
1. Gunting stek
2. Pisau tajam
3. Tanah gembur dan humus
4. Plastik/sabut kelapa
5. Tanaman untuk keperluan stek, okulasi, nyambung, dan cangkok
6. Vaselin
c. Cara Kerja
Okulasi (menempel)
1. Tentukan jenis tanaman yang akan ditempel
2. Tentukan pula jenis tanaman yang masih muda dengan diameter
batang ± 1 cm (sebesar jari kelingking) dan berasal dari biji serta
mempunyai sifat batang dan perakaran yang kuat, untuk dijadikan
batang bawah
3. Buat torehan persegi panjang dengan ukuran 1,5 x 2 cm pada
batang bawah
4. Ambil kulit yang berisi mata tunas dari ranting tanaman yang akan
ditempel dengan ukuran yang sama dengan torehan pada batang
bawah
5. Tempelkan kulit bertunas pada batang bawah dan ikat dengan tali
rafia dan tutuplah dengan celah-celah yang ada dengan
menggunakan vaselin
6. Setelah tunas baru tumbuh, bukalah tali pengikatnya dan potonglah
bagian atas dari tanaman bawah
Menyambung
1. Carilah tanaman bawah (root stock) kira-kira sebesar jari kelingking
2. Potonglah batang tersebut secara miring dengan jarak lebih kurang
5 cm dari permukaan tanah dan beri sedikit sayatan pada potongan
tersebut
3. Ambillah ranting tanaman yang sejenis yang mempunyai sifat-sifat
yang kita inginkan dan ukurannya kira-kira sama dengan ukuran
batang bawah dan dipotong dengan kmeiringan yang sama dengan
kemiringan potongan batang bawah dan diberi sedikit sayatan pada
potongan batang bawah tersebut.
4. Sambungkan ranting tersebut dengan batang bawah, lalu ikat
dengan menggunakan sloptip transparan atau tali rapia.
5. Buang ranting pada tanaman bawah dan jagalah tanaman tersebut
agar tidak terkena sinar matahari terlalu banyak.
Mencangkok
a. Tentukan jenis tanaman yang anda inginkan untuk dicangkok,
syaratnya memiliki cambium dan mudah anda jumpai.
b. Pilihlah cabang yang akan dicangkok dengan diameter ± 2,5 cm dan
tidak berpenyakit.
c. Kulit cabang tanaman tersebut sepanjang ± 10 cm dan berjarak 10-
15 cm dari pangkal cabang.
d. Buanglah kambiumnya dengan cara mengoreknya sampai bersih.
e. Biarkan mongering selama 6-2 jam.
f. Tutuplah bagian yang terbuka tersebut dengan tanah yang gembur
dicampur kompos secukupnya.
g. Bungkuslah dengan sabut kelapa atau plastik dan ikatlah kedua
ujungnya

d. Hasil Pengamatan
1. Menempel (Okulasi)
No Kondisi tempelan hari ke-
1 Belum ada perubahan
2 Belum ada perubahan

3 Belum ada perubahan

4 Belum ada perubahan

5 Belum ada perubahan

6 Belum ada perubahan

7 Mulai terlihat ada perubahan


8 Mata tunas mulai merekat
9 Mata tunas mulai tumbuh mengencang
10 Mata tunas tumbuh semakin mengencang, kemudian tumbuh
tunas
2. Menyambung (Enten)
No Kondisi tempelan hari ke-
0 Kondisi awal
1 Belum ada perubahan

2 Belum ada perubahan

3 Belum ada perubahan

4 Belum ada perubahan

5 Belum ada perubahan

6 Belum ada perubahan

7 Mulai terlihat perubahan


8 Mulai terlihat daun
9 Daun terlihat bertambah
10 Daun semakin bertambah dan lebar

3. Mencangkok
No Kondisi tempelan hari ke-
0 Kondisi awal
1 Belum ada perubahan

2 Belum ada perubahan

3 Belum ada perubahan

4 Belum ada perubahan

5 Belum ada perubahan

6 Belum ada perubahan

7 Sedikit merekat dan mulai menyatu dengan batang lama


8 Kambium menyatu dengan kedua batang
9 Akar baru nampak jelas
10 Meunggu akar kuat, kemudian siap dipindahkan
e. Pembahasan
Mencangkok
Teknik mencangkok ini telah umum digunakan oleh masyarakat. Tetapi
dalam kegiatan pencangkokkan ini terdapat beberapa kelemahan antara
lain ; praktikan atau pencangkok harus memiliki keahlian dalam
pencangkokan ini, kegiatan pencangkokkan pada pohon yang telah
tinggi sukar dilakukan karena untuk mencangkok harus lebih dahulu
memanjat. Selain itu karena kegiatan pencangkokkan ini menggunakan
cabag tanaman yang nantinya dipotong, maka terlalu boros dalam
pengguanaan bahan tanam (batang yang untuk dicangkok). Untuk
cangkokkan umumnya digunakan cabang orthotrof yang tidak telalu tua
maupun terlalu muda yang umumnya berwarna hijau kecoklat-coklatan.
Bahan untuk pembungkus cangkokkan biasanya digunakan sabut kelapa
atau karung goni untuk membungkus tanah sebagai media perakaran.
Supaya cangkokkan dapat berhasil dengan baik, dengan waktu yang
relatif cepat dan ekonomis maka sabut kelapa atau karung goni diganti
dengan plastik. Medium perakaran tanah dapat diganti dengan gambut
atau lumut. Lumut yang digunakan sebagai media tanam mempunyai
sifat selain anti septik juga dapat menahan kandungan air yang cukup
tinggi, sehingga dalam pelaksanaan pencangkokkan tidak perlu terlalu
sering disiram air. Mengenai kulit bagian atas yang diiris sebaiknya
dioles dengan Rootone F yang berguna untuk mempercepat dan
memperbanyak keluarnya akar.
Menyambung
Salah satu teknik menyambung yang dapat disampaikan dalam laporan
ini adalah sambung celah. Adapun teknik-teknik dalam kegiatan
sambung celah itu sebagai berikut:
1. Batang bawah dipotong mendatar dengan gunting atau pisau yang
tajam. Daunnya disisakan satuata dua pasang kemudian pada luka
potongan batang dibuat celah ditengah-tengah sepanjang 3-4 cm
dengan pisau sambung.
2. Entres dipilih dari ruas ke dua dan dipotong per ruas + 7 cm. Daun
dan cabang dikupir labih kurang 1,5 cm dari sumbu entres. Kemudian
pangkan entres diruncingkan sebelah kanan dan kirinya sepanjang 3-
4 cm.
3. Entres kemudian dimasukkan sedalam celah pada batang bawah,
kemudian diikat dengan tali rafia.
4. Untuk menjaga kelengesan pada sambungan sambungan sungkup
sengan kantong plastik.
5. Untuk menjaga kelengesan tanah, sebelum dan sesudah
penyambungan dilakukan penyiraman
6. Setelah selang 30 – 35 hari dapat diketahui berhasil atau tidaknya
penyambungan tersebut yaitu melihat ada tidaknya tunas yang
tumbuh pada batang atas. Bila tunas sudah kelihatan tumbuh maka
sungkup plastik harus dibuka.
Okulasi (menempel)
Perbanyakan tanaman dengan cara okulasi paling banyak dilakukan
dalam perkebunan terutama pada perkebunan karet dan kakao.
Beberapa kelebihan dari perbanyakan tanaman dengan cara okulasi
yaitu :
- Dengan cara diokulasi dapat diperoleh tanaman yang dengan
produktifitas yang tinggi.
- Pertumbuhan tanaman yang seragam.
- Penyiapan benih relatif singkat.
- Pada musim gugur daun pada tanaman karet daun yang gugur
dari satu klon agar serentak pada waktu tertentu, dengan demikian
akan memudahkan pengendalian penyakit Oidium hevea bila terjadi.
Kelemahan dari perbanyakan tanaman secara vegetatif dengan cara
okulasi yaitu :
- suatu tanaman hasil okulasi ada yang kurang normal terjadi
karena tidak adanya keserasian antara batang bawah dengan batang
atas (entres)
- perlu menggunakan tenaga ahli untuk pengokulasian ini.
- Bila salah satu syarat dalam kegiatan pengokulasian tidak
terpenuhi kemngkinan gagal atau mata entres tidak tumbuh sangat
besar.
Syarat tanaman dapat diokulasi yaitu :
- Tanaman tidak sedang Flush (sedang tumbuh daun baru)
- Antara batang atas dan batang bawah harus memiliki umur yang
sama.
- Tanaman harus masih dalam satu family atau satu genus.
- Umur tanaman antara batang atas dan batang bawah sama.
- Pada klon yang dijadikan batang bawah memiliki perakaran yang
kuat/kokoh, tidak mudah terserang penyakit terutama penyakit akar,
mimiliki biji/buah yang banyak yang nantinya disemai untuk
dijadikan batang bawah, umur tanaman induk pohon batang bawah
yang biji/buahnya akan dijadikan benih untuk batang bawah minimal
15 tahun, memiliki pertumbuhan yang cepat. Pada klon yang akan
dijadikan batang atas atau entres tanaman harus memiliki produksi
yang unggul, dan memiliki pertumbuhan yang cepat, dan tahan
terhadap penyakit.
Pemeriksaan Hasil Okulasi
Pemeriksaan pertama dilakukan 2-3 minggu setelah okulasi
dilaksanakan bersamaan dengan pembukaan pembalut.Okulasi yang
gagal diberi tanda dengan mengikat tali pada batang bawah, hal ini
dilakukan untuk memudahkan okulasi janda. Pemeriksaan ke dua
dilakukan 10 – 15 hari dari pemeriksaan pertama. Cara pemeriksaan
sama seperti pemeriksaan pertama.
f. Kesimpulan
jadi, perkembanbiakan pada tumbuhan tidak hanya terjadi secara alami,
tapi juga bisa menggunakan cara lain yaitu dengen vegetative buatan.
Contoh dari perkembangbiakan vegetative buatan yaitu, menempel,
menyambung dan mencangkok. Dengan cara tersebut bisa
menghasilkan bisa menghasilkan produk baru dan dapat meningkatkan
kualitas tymbuhan seperti yang diinginkan.

g. Pertanyaan dan Jawaban


1. Mengapa pada celah-celah tempelan pada percobaan okulasi
sebaiknya diolesi vaselin? Jelaskan!
Supaya kebersihan di sekitar tunas terjaga.
2. Mengapa setelah mata tunas tumbuh menjadi tunas, tanaman bawah
harus dipotong?
Karena tanaman bawah merupakan kultur jaringan yang rentan
dengan serangan hama.
3. Pada hari keberapa tunas-tunas yang disambung pada percobaan
menyambung (enten) mengalami pertumbuhan?
Minggu ke 2 dan ke 3 (28-35 hari) sambungan sudah menyatu
dengan kuat.
4. Pada hari ke berapa sambungan tersebut sudah menyatu dengan kuat?
30-35 hari
5. Pada percobaan mencangkok, setelah kambium dikerok, sebaiknya
sayatan dikeringkan selama 6-12 jam. Apa tujuan perlakuan tersebut?
Agar cambium cepat kering dan menghasilkan cangkokan yang baik.
6. Pada hari ke berapa cangkokan yang anda kerjakan mulai tumbuh
dan pada hari ke berapa perakaran tersebut sudah cukup banyak dan
siap disemaikan?
Pada hari ke 30-35 mulai tumbuh akar cangkokan dan pada hari 60-
70 akar sudah siap disemaikan.
Lampiran praktikum
Perkembangbiakan vegetatif Buatan

Gambar 1 Okulasi (menempel)

Gambar 2 (menyambung)

Gambar 3 Mencangkok

TUTOR PRAKTIKUM IPA

LILIK MUALLIFAH, M.Pd


NIP. 19730425 199801 2 003
LEMBAR KERJA
PRAKTIKUM KONSEP DASAR IPA DI SD MODUL 2
EKOSISTEM

NAMA : YUSNITA AGUSTIN


NIM : 858773691
UPBJJ : MALANG

A. KEGIATAN PRAKTIKUM 1 : EKOSISTEM


Ekositem merupakan suatu satuan fungsional dasar yang menyangkut proses
interaksi dari organisme dengan lingkungannya meliputi aliran energi,
rantai/jaring makanan, siklus biogeokimiawi, perkembangan dan pengendalian.
Ekosistem terdapat komponen biotik yang terdiri dari produsen (tumbuhan),
konsumen (hewan), dekompuser ( pengurai ), sertra komponen abiotik yang terdiri
dari bahan organik,anorganik, dan kondisi iklim.

Ditinjau dari cara terbentuknya terdapat dua jenis ekosistem yaitu ekosistem
alami misalnya, hutan, padang rumput, laut, danau,padang pasir, dan ekosistem
buatan misalnya kolam ikan, sawah, ladang, kebun dan akuarium. Aliran energi
dalam ekosistem dari tumbuhan sebagai produsen menuju ke berbagai organisme
sebagai konsumen terjadi melalui proses berurutan memakan dan dimakan yang
disebut rantai makanan.

Urutan rantai makanan :

Produsen (Tumbuhan) -→ Konsumen 1 (Hervivora) → Konsumen 2 (Karnivora1)


→ Konsumen 3 (Karnivora 2) ... dst

KEGIATAN PRAKTIKUM 1
1. Judul Percobaan : Ekosistem Darat
A. Tujuan :
Membandingkan komponen – komponen yang terdapat pada
ekosistem darat alami dan buatan.
B. Alat dan Bahan :
1. Seperangkat alat tulis
2. Kaca pembesar
3. Barometer
4. Dan lingkungan sekitar

C. Cara Kerja
1. Tentukan ekosistem darat alami di sekitar lingkungan.
2. Amati komponen abiotiknya (suhu,pencahayaan, jenis/warna tanah)
3. Untuk mengetahui suhu udara gunakan barometer sementara keadaan
pencahayaan, angin atau tanah cukup memperkirakannya. Dan catat semua
data tersebut pada tabel.
4. Setelah mengamati komponen abiotiknya, catat semua makhluk hidup yang
ada di ekosistem tersebut.
5. Mulailah mencatat jenis tumbuhan sebagai produsen yang ada.
6. Catat semua jenis hewan sebagai konsumen, baik yeng tetap maupun yang
hanya singgah ( hewan terbang ).
7. Amati lebih teliti hewan hewan kecil menggunakan kaca pembesar dan
catat semua data pada tabel.
8. Sebagai pembanding, tentukan suatu ekosistem darat buatan yang ada di
lingkungan. Lakukan semua kegiatan seperti pada ekosistem darat alami
9. Buat kesimpulan umum tentang perberdaan pada kedua tipe ekosistem
tersebut.

D. Pertanyaan
Menurut pendapat anda ekosistem manakah yang mempunyai jenis
komponen biotik lebih banyak? Mengapa demikian ? Jelaskan secara
singkat !
a. Hasil pengamatan
Table 2.1.
Komponen abiotik ekosistem darat alami

No. Komponen abiotik Kondisi / keadaan


1 Suhu 20O

2 Cahaya Cukup

3 Angin Semilir

4 Tanah Subur

5 Air Cukup

Table 2.2.
Komponen biotik ekosistem darat alami

No. Jenis tumbuhan Jenis hewan Pengurai

1 Rumput teki Ulat Cacing

2 Pohon mahoni Semut Rayap

3 Pohon jati Burung Bakteri

4 Rumput ilalang Ular Jamur

5 Rumput pegagan Belalang


Table 2.3.
Komponen abiotik ekosistem darat buatan
No. Komponen abiotik Kondisi / keadaan
1 Angin Semilir
2 Tanah Subur
3 Air Mengalir sedikit
4 Cahaya Sangat cukup
5 Suhu 20oC

Table 2.4.
Komponen biotik ekosistem darat buatan

No. Jenis tumbuhan Jenis hewan Pengurai


1 Padi Ayam, tikus Bakteri

2 Jagung Ulat Jamur

3 Pohon pisang Burung Mikrobia lainnya

4 Ubi jalar Siput

5 Tanaman keladi Semut

a. Pembahasan
Hubungan timbal balik antara komponen biotik dan komponen abiotik yang
terjadi pada alam seperti pada hutan merupakan ekosistem darat alami.
Dikatakan alami karena hidup tanpa bantuan atau tidak ada campur tangan
manusia. Sedangkan pertumbuhan komponen biotiknya tidak di kendalikan oleh
manusia.
Hubungan timbal balik antar komponen biotik dan abiotik yang terjadi di
sawah maupun lingkungan rumah merupakan ekosistem buatan. Hal ini karena
terdapat unsur campur tangan manusia diantaranya adalah dalam menentukan
jenis komponen biotiknya, jumlah populasi komponen biotiknya, dan merawat
hingga tumbuh.

b. Kesimpulan
Ekosistem darat alami dan ekosistem darat buatan memiliki komponen
abiotik yang sama yaitu cahaya,suhu, tanah,angin dan air.hewan yang singgah
juga sama pada ekosistem alami dan buatan seperti ular,ulat,burung dan
sebagainya. Hanya berbeda pada jenis komponen biotiknya, ekosistem darat alami
tidak di kendalikan jumlah populasinya. Atau bisa dikatakan penyusun ekosistem
darat alami lebih lengkap dibandingkan ekosistem darat buatan. Pada ekosistem
darat buatan populasi hewan yang singgah tidak terlalu banyak hal ini karena
manusia mengusir dan memberikan pestisida untuk hewan yang menganggu
pertumbuhan tanaman.

c. Jawaban Pertanyaan
Komponen biotik pada ekosistem darat lebih banyak dibandingkan dengan
ekosistem darat buatan. Karena ekosistem darat alami jumlah populasi, dan jenis
makhluk hidupnya tidak dikendalikan manusia. Sedangakan komponen biotik
pada ekosistem darat buatan populasi dan jenis makhluk hidupnya dikendalikan
oleh manusia sehingga jumlahnya tidak terlalu banyak.
Dokumentasi Hasil Pengamatan Ekosistem Darat Alami dan Buatan

1. Gambar Ekosistem Darat Alami


2. Gambar Ekosistem Darat Buatan
2. Judul Percobaan : Ekosistem Perairan

A. Tujuan

Mengamati komponen komponen yang terdapat pada ekosistem

B. Alat dan Bahan :

1. Alat tulis

2. kaca pembesar

3. barometer

4. termometer

5. dan lingkungan sekitar

C. Cara kerja

1. Tentukan satu ekosistem perairan alam atau buatan yang ada di sekitar

2. Amati komponen abiotiknya kemudian catat semua data pada tabel

3. Amati juga komponen biotiknya kemudiancatat pada tabel. Kemudian buat


kesimpulannya.

D. Pertanyaan
Jelaskan menurut pendapat anda perbedaan apa yang tampak jelas antara
ekosistem darat pada percobaan 1 dengan ekosistem perairan ini.

1. Hasil pengamatan
Table 2.5.
Komponen abiotik ekosistem perairan
No. Komponen abiotik Kondisi / keadaan
1 Air Jernih

2 Udara Cukup

3 Cahaya Sangat cukup

4 Suhu 23oC
Table 2.6.
Komponen biotik ekosistem perairan
No. Jenis Tumbuhan Jenis Hewan Pengurai
1 Lumut Ikan kecil dan lele Bakteri

2 Enceng gondok Bebek Jamur

3 Teratai Belut Mikrobia lainnya

4 Semanggi Siput, sumpil

5 Melati air Katak

a. Pembahasan
Pada pengamatan diatas adalah pengamatan ekosistem perairan buatan yaitu
kolam ikan. Maka komponen penyusunnya seperti hewan dan tumbuhan jauh
lebih sedikit dibandingkan dengan ekosistem perairan ekonomi yang ada di luat.
Komponen biotik pada ekosistem perairan di laut jauh lebih banyak, ada berbagai
macam ikan dan spesies lainnya. Sedangkan pada ekosistem perairan buatan
umumnya hanya hewan dan jenis tumbuhan air yang di budidayakan oleh
pemiliknya, seperti yang saya amati hanya ada beberapa jenis ikan dan beberapa
jenis tumbuhan yang hidup di dalamnya.

b. Kesimpulan
Ekosistem perairan buatan sangat terbatas jumlah komponen biotiknya
seperti hewan dan tumbuhan sedangkan ekosistem darat lebih banyak komponen
penyusun biotiknya. Jika ekosistem darat komponen abiotik yang paling utama
adalah tanah, maka ekosistem perairan komponen abiotik yang utama adalah air.
Pada ekosistem darat dan ekosistem perairan terdapat perbedaan jenis
tanaman,namun ada beberapa hewan yang terdapat pada ekosistem darat namun
juga terdapat pada ekosistem perairan contohnya ulat, siput, dan burung.
c. Jawaban Pertanyaan
Perbedaan yang tampak jelas antara ekosistem darat dengan ekosistem
perairan adalah :
1. Komponen abiotik utama ekosistem darat adalah tanah, sedangkan komponen
abiotik yang utama pada perairan adalah air.
2. Penyusun komponen biotik pada ekosistem darat adalah makhluk hidup yang
hanya bisa bertahan hidup di daratan, contohnya pohon pisang,rumput teki,
rumput ilalang, ubi jalar dan sebagainya, dan jenis hewan seperti
ayam,kambing,sapi, dan kucing. Seadangkan penyusun komponen biotiknya
pada ekosistem perairan merupakan makhluk hidup yang hidupnya di air ,
contohnya tanaman enceng gondok,lumut, semanggi dan teratai, jenis hewan
pun terbatas jumlahnya contohnya ikan,belut,dan sumpil. Selain itu ada pula
hewan yang hidup di air dan di darat hewan tersebut dinamakan hewan
amfibi, contohnya katak.
Dokumentasi Hasil Pengamatan Ekosistem Perairan
3. Judul Percobaan : Rantai makanan, jaring – jaring makanan, dan piramida
ekologi

A. Tujuan

Menentukan rantai makanan, jaring – jaring makanan, dan piramida ekologi


dalam ekosistem darat dan ekosistem perairan.

B. Alat dan bahan :

Alat tulis dan lingkungan sekitar

C. Cara kerja

1. Ekosistem Darat

1. Perhatikan tabel komponen biotik darat alami atau buatan. Buatlah bagan
rantai makanan pertama dari komponen biotiknya, mulai dari tumbuhan
sebagai produsen pada urutan pertamanya.

2. Tentukan jenis hewan pertama sebagai konsumen 1 pada urutan kedua.


Selanjutnya tentukan jenis hewan kedua sebagai konsumen 2 pada urutan
ketiga, dan seterusnya. Dan buat beberaparantai makanan sesuai urutannya.

3. Dari beberapa rantai makanan yang sudaqh ada, buatlah jaring – jaring
makanan.

4. Bagan semua rantai makan dan jaring makanan dibuat dalam bentuk
gambar.

5. Dari bagan semua rantai makanan yang ada, kelompokkan komponen


biotiknya ke dalam tingkat trofik. Lalu catat dalam tabel.

6. Dari tabel buatlah bagan piramida ekologinya berdasarkan kelompok


tingkatan trofik komponen biotiknya dalam bentuk gambar.
2. Ekosistem Perairan

1. Buat bagan rantai makanan dan jaring – jaring makanannya berdasarkan


tabel komponen biotik ekosistem perairan. Caranya sama seperti yang
dilakukan pada ekosistem darat.

2. Bagan semua rantai makanan dan jaring makanan dibuat dalam bentuk
gambar.

3. Dari bagan semua rantai makanan kelompokkan biotiknya ke dalam tingkat


trofik. Lalu catat data dalam tabel.

4. Dari tabel buatlah bagan piramida ekologinya berdasarkan kelompok


tingkatan trofik komponen biotiknya dalam bentuk gambar.

5. Buat kesimpulan mengenai rantai makanan, jaring – jaring makanan


maupun bagan piramida ekologi dari kedua tipe ekosistem ini.

D. Pertanyaan

1. Komponen- komponen apakah yang sama – sama terdapat pada ekosistem


darat maupun ekosistem perairan ? Jelaskan !

2. Ditinjau dari data yang diperoleh, pada ekosistem mana lebih banyak jenis
komponen biotiknya ? Mengapa demikian ?
a. Hasil pengamatan
1) Ekosistem darat

Rantai makanan 2 : Rumput (Produsen)--→ Belalang (konsumen 1)-→ Ular


(konsumen 2)-→ Burung elang (konsumen 3 )-→ Bakteri ( Pengurai )
Rantai makanan 3 : Jagung(Produsen)--→Ulat (konsumen 1) -→ Ayam
(konsumen 2)-→Ular (konsumen 3)-→ Bakteri ( Pengurai
Gambar 2.1.

Bagan jaring – jaring makanan pada ekosistem darat.


Table 2.7.
Tingkat trofik komponen biotic pada ekosistem darat.

Tingkat Trofik
No. Pengurai
1 2 3 4
Padi Bakteri
1
Jagung Jamur
2
Rumput Mikrobia lain
3
Belalang
4
Ulat
5
Tikus
6
Ular
7
Ayam
8
Burung
9
Ealng
Ular
10

Gambar 2.3
Bagan piramida ekologi pada ekosistem darat.
2) Ekosistem Perairan
Rantai Makanan 1 :
Lumut ( Produsen )-→ ikan kecil (konsumen 1 )-→ Ikan Lele (Konsumen 2) -
→Manusia (konsumen 3)-→ Pengurai

Rantai Makanan 2 :
Lumut ( Produsen )-→Ikan kecil (konsumen 1)-→katak(konsumen
2)→Bebek(konsumen 3 )-→ Burung elang

Rantai Makanan 3 :
Lumut ( Produsen)-→ ikan kecil (konsumen 1)-→ katak ( konsumen 2)-→Ular
(konsumen 3)-→ Burung elang

Gambar 2.4.
Bagan rantai makanan pada ekosistem perairan.

Ikan Kecil Katak


(Konsumen 1) (konsumen 2)

Lumut

(Produsen)

Bakteri Ular
Pengurai (Konsumen 3)
Gambar 2.5.
Bagan jaring – jaring makanan ekosistem perairan.

Gambar 2.6
Bagan Piramida ekologi pada ekosistem perairan

Tabel
2.8.
Tingkat trofik komponen biotik pada ekosistem perairan

TINGKAT TROFIK PENGURAI


NO
1 2 3 4

Lumut Bakteri
1

Ikan kecil Jamur


2

Ikan lele Mikrobia lain


3

Katak
4

Ular
5

Bebek
6

Ular
7

Manusia
8

a. Pembahasan
Dalam ekosistem ada rantai makanan yaitu hubungan makan dan dimakan
antara makhluk hidup yang satu dengan yang lainnya. Sebuah ekosistem akan
seimbang dan terjaga kelestariannya apabila jumlah produsen lebih banyak
dibandingkan dengan konsumen tingkat 1, konsumen tingkat 1harus lebih banyak
dibandingkan dengan konsumen tingkat 2 dan seterusnya. Struktur trofik tertinggi
dari pengamatan di atas adalah ular dan burung elang pada ekosistem darat. Dan
struktur trofik tertinggi dari ekosistem perairan adalah bebek, ular dan manusia.
Rantai makanan banyak terdapat pada ekosistem daratan dibandingkan dengan
ekosistem perairan. Hal ini dikarenakan jenis tumbuhan di daratan lebih banyak
dibandingkan dengan di perairan.

b. Kesimpulan
Rantai makanan, jaring – jaring makanan dan piramida ekologi merupakan
satu kesatuan berturut – turut yang ridak dapat dipisahkan. Rantai makanan adalah
suatu ekosistem makhluk hidup yaitu perpindahan energi makanan dari sumber
daya tumbuhan melalui jenjang makan dimana suatu organisme memakan satu
sama lain untuk mendapatkan energi dari nutrisi organisme yang dimakan.
Terbentuknya jaring – jaring makanan karena ada rantai makanan, dan
terbentuknya piramida ekologi karena adanya jaring – jaring makanan.

c. Jawaban pertanyaan
1. Komponen yang sama yang terdapat pada ekosistem darat dan perairan
adalah komponen abiotik yaitu air, tanah, udara,suhu, dan cahaya. Hanya
saja pada ekosistem darat jumlah komponen airnya lebih sedikit
dibandingkan dengan ekosistem perairan.
2. Dilihat dari hasil pengamatan ekosistem darat dan ekosistem perairan maka
yang paling banyak komponen biotiknya adalah ekosistem darat. Hal ini
karena makhluk hidup di daratan banyak jenisnya misalnya di kebun ada
pohon mangga,pisang,pohon alpukat,rumput,dan masih banyak lagi dan ada
banyak hewan yang hidup di dalamnya seperti ulat,
belalang,ayam,tikus,ular,semut dan lainnya. Sedangkan di ekosistem
perairan yang diamati hanya ada sedikit tumbuhan dan hewan yang hidup
didalamnya seperti enceng gondok,semanggi, melati air, dan bunga teratai.
KEGIATAN PRAKTIKUM 2 : PENCEMARAN LINGKUNGAN

Pertumbuhan penduduk yang sangat pesat menyebabkan


meningkatnya kebutuhan hidup manusia, antara lain kebutuhan akan
pangan, pemukiman,pendidikan, rekreasi, dan kebutuhan – kebutuhan lain.
Manusia banyak memanfaatkan lingkungan alam, hal ini dapat mengancam
keseimbangan ekosistem termasuk manusia, hewan, tumbuhan yang hidup
di dalamnya.

Untuk memenuhi kebutuhan akan pemukiman misalnya, manusia


telah melakukan pembukaan hutan hal ini akan menimbulkan hewan dan
tumbuhan akan berkurang, selain itu penebangan hutan juga menyebabkan
tanah menjadi gersang. Kesuburan ini bisa di pulihkan dengan pemberian
pupuk kimia yang dapat meningkatkan produksi pertanian dan
menyuburkan tanaman. Dari hal ini tampaklah bahwa bahwa kegiatan
masyarakat secara lansung maupun tidak langsung dapat mempengaruhi
lingkungan.

Sampah yang ditimbulkan dari penggunaan pestisida itu juga cukup


besar, yang menyebabkan makhluk hidup lain yang tidak di harapkan akan
turut mati terbunuh. Selain penggunaan pestisida penggunaan bahan kimia
lain juga dapat menganggu keseimbangan ekosistem seperti penggunaan
deterjen sebagai pembasmi bibit penyakit, deterjen sebagai pembersih dan
lain – lain.

1. Judul percobaan 1
Pengaruh deterjen terhadap pertumbuhan akar bawang merah ( Allium Cepa )
A. Tujuan :
Mengamati pengaruh deterjen terhadap pertumbuhan akar bawang merah
B. Alat dan Bahan
1. Neraca analitik 1 buah
2. Tabung reaksi 14 buah
3. Rak tabung reaksi 1 buah
4. Gelas kimia 1000 ml 7 buah
5. Pengaduk 7 buah
6. Mistar dengan skala mm 1 buah
7. Kertas untuk tabel secukupnya
8. Air / air PDAM secukupnya
9. Bawang merah 14 siung
10. Deterjen serbuk 1 gram

C. Cara kerja
1. Sediakan larutan deterjen serbuk 100%, pengenceran 50%, pengenceran 25%,
pengenceran 12,5%, pengenceran 6,25%, pengenceran 3,1% serta kontrol yang
berupa air/air PDAM saja. Lalu simpan larutan yang telah di beri label.
a. Cara menyediakan larutan
Larutkan, satu gram deterjen sebuk ke dalam air ledeng / PDAM hingga
1000mL.Kemudian beri label 100%
b. Ambil 500 mL larutan deterjen 100%, lalu tambahkan air ledeng /PDAM
hingga 1000mL. Kemudian beri label 50 %
c. Lakukan kegiatan seperti poin a b dengan mengambil larutan deterjen,
50%,25%,12,5%,6,25% lalu ber label 25%,12,5%, 6,25% dan label 3,10%
3.Sediakan bawang merah berukuran sama yang memiliki diameter hampir
sama dengan dengan diameter lubang tabung reaksi berjumlah 14 buah.kupas
bawang merah dengan hati – hati agar lingkaran primodial tetap tersisa untuk
pertumbuhan akar.
2. Isikan larutan deterjen yang sudah yang sudah disediakan ke dalam tabung
reaksi hingga penuh. Setiap konsentrasi larutan yang sama diisikan ke dalam
dua tabung reaksi.
3. Letakkan bawang merah dengan posisi calon akar primordial terletak di bawah
hingga menyentuh Larutan deterjen.
4. Letakkan pula bawang merah dengan posisi yang sama dengan bawang merah
lain diatas tabung kontrol ( yang hanya berisi air ledeng/PDAM )
5. Amati pertumbuhan akarnya setiap 24 jam, bila larutannya tampak berkurang
tambahkan lagi hingga penuh.
6. Setelah 72 jam, angkat bawang merah tersebut lalu hitung panjang akarnya,
rata - ratakan panjang akar yang mecolok perbedaannya diabaikan. Tuliskan
hasil pengamatannya pada tabel.
7. Hitung hambatan pertumbuhannya untuk setiap konsentrasi larutan dengan
menggunakan rumus.
8. Buatlah grafik IG 50/hambatan pertumbuhannya dalam bentuk grafik.

D. Pertanyaan
Berapa konsentrasi larutan deterjen minimum yang menghentikan proses
pertumbuhan akarnya ?

a. Hasil pengamatan
Table 2.9.
Pengaruh deterjen terhadap pertumbuhan akar bawang merah

No. Konsentrasi Rata – rata 1G (%)


panjang akar
4 0
1 Kontrol
3 25
2 3,1 %
2 50
3 6,25 %
1 75
4 12,5 %
0 100
5 25 %
0 100
6 50 %
0 100
7 100 %
Grafik 2.1.
Grafik hambatan pertumbuhan akar bawang merah.

100
H
A
M 75
B
A 50
T
A
N
25

3,1 6,25 12,5 25 50 100

KONSENTRASI
b. Pembahasan
Limbah yang selama ini sering kali digunakan dalam kehidupan sehari hari adalah deterjen.
Deterjen mengandung surfaktan, builder,filler, dan aditif. Dua bahan terpenting dari pembentuk
deterjen yaitu surfaktan dan builders, diidentifikasi mempunyai pengaruh langsung dan tidak
langsung terhadap manusia dan lingkungannya.percobaan ini menggunakan tanaman bawang merah
karena bawang merah merupakan salah satu tanaman yang sangat mudah diamati tahapan
mitosisnya karena bisa langsung diamati dengan bantuan mikroskop dan tahapan pembelahan
selnyabisa terlihat jelas. Bagian yang digunakan adalah akar karena pada akar primodial merupakan
meristem yang masih berkembang baik sehingga masih mudah untuk diamati.
Dari data pengamatan dapat dilihat bahwa semakin tinggi konsentrasi detergen menyebabkan
terhambatnya pertumbuhan akar primordial bawang merah.Terhambatnya pertumbuhan primodial
bawang merah dikarenakan adanya surfaktan dan builders. Adanya surfaktan memnyebabkan busa –
busa dipermukaan air sehingga menurunkan oksigen terlarut. Dengan demikian akan menyebabkan
organisme air kekurangan oksigen dan dapat menyebabkan kematian .
Kekurangan dan kelebihan air mengakibatkan tanaman mengalami stres. Perkembangan
tanaman bawang merah akan menurun dengan penurunan derajat stres air dan tanaman ini sangat
peka terhadap stres air. Untuk meningkatkan kualitas hidupnya manusia berusaha memanfaatkan
kekayaan alam. Melalui akal manusia berusaha untuk meningkatkan kualitas hidup banusia dengan
menciptakan alat dan bahan baru. Namun pada kenyataanya kualitas hidup yang hendak dicapai
tidak tercapai, hal ini karena ada dampak negatif yang dihasiolkan dari usaha manusia. Dampak
negatif tersebut di sebut pencemaran lingkungan. Definisi pencemaran yaitu sebagai masuknya
bahan ke dalam lingkungan yang menyebabkan timbulnya perubahan yang tidak diharapkan baik
yang bersifat fisik, kimiawi, maupun biologi, sehingga menganggu kesehatan manusia dan
mengganggu kehidupan makhluk hidup. Contoh kegiatan manusia yang mencemari lingkungan
yaitu penggunaan pestisida yang berlebihan, limbah pabrik yang di buang ke sungai, dan
sebagainya.

c. Kesimpulan
Dari kegiatan praktikum ini dapat menunjukkan satu bentuk pencemaran perairan yang dapat
diakibatkan oleh produk industri yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari – hari yaitu
deterjen serbuk. Deterjen dalam kadar tertentu dapat mengganggu kehidupan organisme target
maupun non target. Ditandai dengan terhambatnya pertumbuhan atau jika semakin parah akan
mengakibatkan makhluk hidup tersebut mati.
Dari percobaan diatas kita dapat mengetahui bahwa semakin banyak konsentrasi deterjen yang
diberikan maka pertumbuhan akar akan terhambat dan bahkan ada bawnag merah yang tidak
tumbuh akar nya sama sekali, sedangkan bawang merah yang diletakkan di air ledeng akarnya dapat
tumbuh dengan baik.
d. Jawaban Pertanyaan

Konsentrasi larutan deterjen minimum yang menghentikan proses pertumbuhan akar


bawang merah adalah 25 %. Pada larutan deterjen 25%,50%,100%
pertumbuhan akar sangat terhambat karena akarnya tidak tumbuh.
Hal ini membuktikan bahwa semakin banyak konsentrasi deterjen
maka pertumbuhan akar bawang merah terhambat

Gambar Hasil Percobaan Pengaruh Deterjen Terhadap


Pertumbuhan Akar Bawang Merah
2. Judul percobaan 2 : Pengaruh deterjen terhadap perkecambahan

a. Tujuan

Mengambil pengaruh deterjen terhadap perkecambahan kacang hijau

b. Alat dan bahan

1. Neraca analitik/ sendok teh 1 buah

2. Gelas kimia 600 ml 10 buah

3. Kertas saring/ tissue secukupnya

4. kertas timah secukupnya

5. mistar dengan skala mm 1 buah

6. kertas untuk label secukupnya

7. gelas kimia 1000 ml 1 buah

8. air ledeng secukupnya

9. deterjen serbuk 1 gram

C. Cara Kerja

1. Sediakan larutan teterjen 100%, 50%, 25%, 12,50%, 6,25%, 3,10%, 3,10% serta kontrol yang
berupa air ledeng/PDAM. Lalu simpan cairan dengan gelas kimia yang telah diberi label
sebagai berikut

a. Label I : 100%

b. Label II : 50%

c. Label III : 25%

d. Label IV : 12,5 %

e. Label V : 6,25%

f. Label VI : 3,1%

g. Label Kontrol : (Air ledeng/PDAM)

3. Cara menyediakan larutan : cara membuat larutan untuk setiap konsentrasi pada praktikum ini
dapat dilihat pada cara menyadiakan larutan pada percobaan I : pengaruh deterjen terhadap
pertumbuhan akar bawnag merah (Allium Cepa)
4. Sediakan enam gelas kimia lain, beri label kontrol I,II,III, IV, V, dan VI. Masing-masing
diberi lingkaran kertas saring/ kertas tissue

5. masukkan kacang hijau ke dalam air pada gelas kimia. Buanglah kacang yang mengapung.
Sementara kacang hijau yang tenggelam yang digunakan dalam percobaan ini(kacang hijau
terpilih)

6. Dari kacang hijau terpilih ambil 10 butir lalu rendam dalam laurutan 1, 10 butir dalam
larutan II, 10 Butir dalam larutan III, 10 butir dalam larutan IV, 10 Butir dalam larutan V, 10
Butir dalam larutan VI dan 10 butir kedalam larutan kontrol (air ledeng/ PDAM). Biarkan
rendaman selama lima menit.

7. Aturlah kacang hijau dalam gelas kimia dengan label yang sesuai. Atur yang baik agar hilum
mengarah kebawah

8. isilah gelas kimia yang telah diisi kacang hijau tersebut dengan larutanb yang berlabel sama,
kira-kira 100 Ml.

9. Tutup kelima gelas tadi dengan kertas timah sehingga tidak ada cahaya yang dapat masuk.

10. Lakukan pengamatan setelah 24 Jam dan 48 jam. Pada setiap pengamatan. Ukurlah
panjang akar dengan mistar dari luar gelas piala. Kacang hijau yang tidak tumbuh
akarnya dianggar memiliki panjang akar = 0 mm. Jika pada pengamattan dua hari (48
jam) tidak tumbuh akarnya (0 mm) dianggap kacang hijau mati.
10. buatlah grafik rata-rata pertumbuhan kecambah perkonsentrasi setelah 24 jam dan
48 jam dengan menggunakan warna yang berbeda.

D. Pertanyaan

1. Apa fungsi larutan 0 (kontrol)

2. Apa kesimpulan anda bila pada larutan 0 (Kontrol) ada kacang hijau yang mati?

3. Mengapa pertumbuhan kacang hijau di dalam gelas piala harus ditutup dengan kertas timah?
1. Hasil pengamatan
Tebel 2.10.
Pengaruh deterjen terhadap Tumbuhan.
Hari ke-1 (24 jam)
NO
100 % 50 % 25 % 12,5 % 6,25 % 3,1 % Kontrol
1 0 0,5 0,5 0,5 0,5 1 1
2 0 0,5 0,5 0,5 0,5 1 1
3 0 0 0 0,5 0,5 1 1
4 0 0 0 0 0,5 1 1
5 0 0 0 0 0 0,5 1
6 0 0 0 0 0 0,5 1,5
7 0 0 0 0 0 0,5 1,5
8 0 0 0 0 0 0,5 1,5
9 0 0 0 0 0 0,5 1
10 0 0 0 0 0 0,5 1
Jumlah 0 1 1 1,5 2 7 8,5
Rata – 0 0,1 0,1 0,15 0,2 0,7 0,85
rata
Konsentrasi Larutan deterjen
Hari ke-2 (24 jam)
No.
100 % 50 % 25 % 12,5 % 6,25 % 3,1 % Kontrol
1 0,1 0,7 0,7 0,6 0,6 1,5 1,5
0,1 0,6 0,6 0,6 0,7 1,5 1,5

2
3 0 0,1 0,2 0,6 0,6 1,5 1,5
4 0 0,1 0,1 0,2 0,6 1,5 1,5
5 0 0,1 0,1 0,1 0,2 1 1,5
6 0 0 0,2 0,2 0,2 1 2
7 0 0 0,2 0,1 0,1 1 2
8 0,3 0 0 0,2 0,1 1 2
9 0,2 0 0 0,1 0,2 1 1,5
10 0,2 0 0 0,1 0,1 1 1,5
Jumlah 0,9 1,6 2,1 2,6 3,4 12 16,5
Rata – 0,09 0,16 0,21 0,26 0,34 1,2 1,65
rata
Grafik 2.2
Grafik rata – rata pertumbuhan kecambah per konsentrasi pada 24 jam

1,2
1,2

0,85
R 0,8
A
T 0,7
A
0,4
R
0,3
A
T 0,2
A
0,15

0,1

3,1 6,25 12,5 25 50 100

KONSENTRASI
a. Pembahasan
Limbah yang selama ini sering kali digunakan dalam kehidupan sehari hari adalah deterjen.
Deterjen mengandung surfaktan, builder,filler, dan aditif. Dua bahan terpenting dari pembentuk
deterjen yaitu surfaktan dan builders, diidentifikasi mempunyai pengaruh langsung dan tidak
langsung terhadap manusia dan lingkungannya.percobaan ini menggunakan kacang hiaju karena
kacang hijau merupakan salah satu tanaman yang sangat mudah diamati tahapan mitosisnya karena
bisa langsung diamati secara langsung. Bagian yang diamati adalah perkecambahannya yang terlihat
sehingga masih mudah untuk diamati.
Dari data pengamatan dapat dilihat bahwa semakin tinggi konsentrasi detergen menyebabkan
terhambatnya pertumbuhan kecambah pada tanaman kacang hijau.Terhambatnya pertumbuhan
cambah dikarenakan adanya surfaktan dan builders. Adanya surfaktan menyebabkan busa – busa
dipermukaan air sehingga menurunkan oksigen terlarut.
Berdasarkan pengamatan kacang hijau yang diletakkan pada gelas yang tidak menggunakan
deterjen pertumbuhan hari pertama dapat dijumlahkan secara menyeluruh dengan panjang akarnya
0,85 mm, sedangkan pada hari kedua dengan panjang akar 1,65 mm. Sementara kacang hijau yang
di letakkan pada gelas yang diberi larutan deterjen 100% pada hari pertama dapat di jumlahkan
secara menyeluruh akarnya hanya 0 mm, sedangkan pada hari ke 2 panjang akarnya adalah 0,09
mm. Dengan begitu dapat dibandingkan bahwa kacang hijau yang tidak terkena larutan deterjen
pertumbuhannya lebih cepat dibandingkan dengan yang terkena larutan deterjen.
b. Kesimpulan
Jadi, deterjen dapat berpengaruh dalam proses pertumbuhan kacang hijau. Kacang hijau bisa
tumbuh ditempat yang telah tercemar oleh deterjen tetapi dalam pertumbuhannya itu sangat lambat,
oleh karena itu kacang hijau yang tidak terkena larutan deterjen proses perkecambahannya slebih
cepat. dan pengaruh sinar matahari dapat menentukan cepat lambatnya perkecambahan kacang
hijau.
c. Jawaban pertanyaan
1. Fungsi larutan 0 (kontrol) adalah sebagai perbandingan konsentrasi larutan deterjen dan sebagai
bukti bahwa larutan kontrol merupakan larutan yang paling baik untuk pertumbuhan
perkecambahan kacang hijau.
2. Kesimpulannya adalah jika pada larutan 0 ( kontrol ) ada kacang hijau yang mati, maka itu
menandakan bahwa biji / bibit dari kacang hijau tersebut bukanlah merupakan biji / bibit yang
unggul walaupun sebelumnya sudah di pilih.
3. Karena pertumbuhan kacang hijau di dalam gelasharus ditutup dengan kertas timah untuk
mengurangi intensitas cahaya. Karena intensitas cahaya sangat berpengaruh terhadap
pertumbuhan kacang hijau. Kacang hijau yang mendapatkan cahaya yang cukup, ukurannya
lebih kecil , jaringan mesofilnya juga lebih kecil, dan pertumbuhannya akan lebih lambat dari
kacang hijau yang tidak mendapatkan cahaya.

TUTOR PRAKTIKUM IPA

LILIK MUALLIFAH, M.Pd


NIP. 19730425 199801 2 003
LEMBAR KERJA (LAPORAN)
PRAKTIKUM KONSEP DASAR IPA DI SD MODUL 3
MAKANAN

NAMA : YUSNITA AGUSTIN


NIM : 858773691
UPBJJ : MALANG

DOKUMEN PENELITIAN
KP 1.Jenis Zat dalam Makanan
Gambar Pengelompokan bahan makanan

Nasi Roti Susu Telur Daging

Jeruk Melon Kacang tanah Kelapa Brokoli


Gambar Pengelompokan sayuran

Tomat Mentimun Sawi Daun singkong Daun pepaya

Kacang
Terong Kentang Wortel Tauge
Panjang

Gambar Makanan 4 sehat 5 sempurna

Nasi Bakwan Sayur Sop Pepes ikan pisang

KP 2.Uji Makanan
A. KEGIATAN PRAKTIKUM 1
1. Judul Percobaan : Pengelompokan Bahan Makanan

a. HASIL PENGAMATAN
Pengelompokan bahan makanan berdasarkan

No Jenis makanan Karbohidrat Protein Lemak Vitamin


1 Nasi √
2 Roti √
3 Susu √ √
4 Telur √
5 Daging √
6 Jeruk √
7 Melon √
8 Kacang tanah √
9 Kelapa √
10 Brokoli √

b. PEMBAHASAN
Setiap jenis gizi yang kita dapatkan mempunyai fungsi yang
berbeda. Karbohidrat merupakan sumber tenaga yang kita dapatkan sehari-
hari. Salah satu contoh makanan yang mengandung karbohidrat adalah
nasi. Protein digunakan oleh tubuh untuk membantu pertumbuhan kita,
baik otak maupun tubuh kita. Lemak digunakan oleh tubuh kita sebagai
cadangan makanan dan cadangan energi. Lemak akan digunakan saat tubuh
kekurangan karbohidrat, dan lemak akan memecah menjadi glukosa yang
sangat berguna bagi tubuh kita saat kita membutuhkan energi, contohnya
kacang tanah, susu, kelapa. Protein terlibat dalam sistem kekebalan (imun)
sebagai antibodi, sistem kendali dalam bentuk hormon, sebagai komponen
penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam transportasi hara. Sebagai salah
satu sumber gizi, protein berperan sebagai sumber asam amino bagi
organisme yang tidak mampu membentuk asam amino tersebut (heterotrof)
contohnya susu, telur, daging. Vitamin sangat penting untuk sumber
vitalitas tubuh serta menjaga kesehatan tubuh kita. Kita membutuhkan
vitamin untuk melengkapi karbohidrat kalori, mineral.

c. KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa
bahan makanan yang dijadikan sample (conoh) ada yang mengandung
karbohidrat seperti nasi, roti, yang mengandung protein adalah susu, telur,
daging, yang mengandung lemak adalah susu, kacang tanah, kelapa, dan
yang mengandung vitamin adalah jeruk, melon, dan brokoli.
d. JAWABAN PERTANYAAN
1) Zat makanan (zat gizi) apakah yang sangat diperlukan oleh balita?
Jawab : Zat makanan yang dibutuhkan oleh balita adalah vitamin, protein, dan
karbohidrat

2) Zat makanan apakah yang terutama diperlukan untuk orang yang bekerja?
Jawab : Zat makanan yang dibutuhkan oleh pekerja adalah karbohidrat.

3) Pada usia lanjut zat makanan apakah yang sangat diperlukan?


Jawab : Zat makanan yang dibutuhkan oleh lansia adalah protein.

2. Judul percobaan : Pengelompokan Sayuran


a. HASIL PENGAMATAN
Pengelompokan sayuran

Sayuran
Jenis bahan Sayuran Sayuran Sayuran Sayuran
No kacang-
makanan daun buah akar/umbi tunas
kacangan
1. Tomat
2. Mentimun
3. Sawi
4. Daun singkong
5. Daun pepaya
6. Kacang panjang
7. Terong
8. Kentang
9. Wortel
10. Tauge

b. PEMBAHASAN
Bahan makanan sayuran adalah bahan makanan dari tumbuh-tumbuhan
yang setelah diolah menjadi makanan penyerta dan makanan utama.
Bahan makanan sayuran dibedakan menajdi beberapa kelompok:
1. Sayuran daun: tumbuhan dengan bagian utama yang diubah menjadi
hidangan makanan adalah bagian daunnya.
Contoh: Sawi, daun singkong dan daun pepaya
2. Sayuran buah : tumbuhan dengan bagian utama yang diolah menjadi
hidangan makanan adalah buahnya.
Contoh: Tomat, mantimun dan terong
3. Sayuran umbi/akar : tumbuhan dengan bagian utama yang diolah
menjadi hidangan makanan adalah bagian umbi/akarnya.
Contoh: Wortel dan kentang
4. Sayuran kacang-kacangan : tumbuhan dengan bagian utama yang
diolah menjadi hidangan makanan adalah biji yang berupa kacang-
kacangan..
Contoh: Kacang panjang
5. Sayuran tunas : tumbuhan dengan bagian utama sebagai makanan
adalah tunas tanaman.
Contoh: Tauge

c. KESIMPULAN
Bahan makanan berupa sayuran dapat dikelompokkan menjadi 5 kelompk
yaitu:
1. Sayuran daun
2. Sayuran buah
3. Sayuran umbi/akar
4. Sayuran kacang-kacangan
5. Sayuran tunas

d. JAWABAN PERTANYAAN
1. Bila dilihat dari “Triguna Makanan” sayuran termasuk ke dalam
kelompok zat makanan apa saja?
Jawab : Dilihat dari TRIGUNA MAKANAN sayuran termasuk : zat
pembangun

2. Termasuk ke dalam kelompok sayuran manakah kacang panjang, daun


ketela, tomat, kentang, dan terong?
Jawab : Termasuk ke dalam kelompok makanan
a. Kacang panjang termasuk sayuran kacang-kacangan
b. Daun ketela termasuk sayuran
c. Tomat termasuk sayuran buah
d. Kentang termasuk sayuran umbi/akar
e. Terong termasuk sayuran buah

3. Judul percobaan : Membuat menu makanan berdasarkan 4 sehat lima


sempurna

a. HASIL PENGAMATAN
Menu yang dibuat :
Makanan 4 sehat 5 sempurna

No Jenis Kelompok Jenis


masakan makan bahan Zat Makanan
makan
Karbohidrat Protein lemak vitamin
1 Nasi Putih Makanan Beras
pokok
2 Bakwan Lauk pauk Jagung
Terigu
dan lain-
lain
3 Sayur Sop Lauk Wortel
sayuran Temple
Tahu
buncis
4 Pepes Ikan Lauk pauk Ikan
Tongkol tongkol
5. Pisang Buah-
buahan

b. PEMBAHASAN
Dalam penyusunan Makanan Sehat Harus memenuhi kebutuhan gizi yang
seimbang ada unsur karbohidra, protein, lemak, dan Vitamin

c. KESIMPULAN
Menu makakanan yang kita buat, harus mengandung gizi yang seimbang,
susunan makan harus serat, kandungan gula, garam, lemak, dan tepung.

d. JAWABAN PERTANYAAN
1. Apa yang dimaksud dengan empat sehat lima sempurna? Jelaskan!
Jawab :
Empat sehat lima sempurna: cara sederhana dan mudah untuk
menyusun menu seimbang yang berstandar pada nilai gizi dan
kebutuhan zat makanan yang dibutuhkan tubuh yaitu : nasi, lauk pauk,
sayuran, buah, dan susu.
2. Apa yang dimaksud dengan triguna pangan? Jelaskan!
Jawab :
Triguna pangan : pengelompokkan makanan berdasarkan fungsi
fisiologisnya yaiut:
1) Untuk begerak : merupakan zat tenaga
Misalnya : Karbohidrat, lemak, protein
2) Untuk membangun : merupakan zat pembangun
Misalnya : Protein, mineral, vitamin, air
3) Untuk mengatur : merupakan zat pengatur
Misalnya : Protein dan air.
B. KEGIATAN PRAKTIKUM 2
1. Judul Percobaan : Uji Karbohidrat

a. HASIL PENGAMATAN
Uji Karbohidrat

Warna
No. Bahan Makanan Sebelum Sesudah diberi Keterangan
diberi Yodium
Yodium
1. Pisang Putih Hitam √
2. Apel Putih Coklat X
3. Nasi Putih Ungu pekat √
Telur Rebus (bagian Putih
4. Putih X
putih) kekuningan
5. Tahu Putih Putih Coklat X
6. Margarin Krem/kuning Krem X
7. Biskuit Coklat Hitam √

8. Tepung terigu Putih Biru kehitaman √

9. Gula Pasir Putih Coklat X


10. Kentang krem/kuning Hitam √

b. PEMBAHASAN
Pada kegiatan praktikum kali ini menggunakan larutan yodium /
reagen lugol yang digunakan untuk mengetahui kandungan makanan,
antara lain :
Lugol digunakan untuk menguji apakah suatu makanan mengandung
karbohidrat (amilum) atau tidak. Bila makanan yang kita tetesi lugol
menghitam, maka makanan tersebut mengandung karbohidrat.
Semakin hitam berarti makanan tersebut banyak kandungan
karbohidratnya. Sesuai pernyataan di atas di peroleh hasil pengujian
sebagai berikut :
▪ Uji Pisang
Pada uji karbohidrat (amilum), pisang yang diiris kecil di tetesi
dengan larutan yodium / reagen lugol dan tidak menghasilkan warna
hitam. Hal itu berarti pisang mengandung karbohidrat (amilum).
▪ Apel
Pada uji karbohidrat (amilum), Apel yang diiris kecil ditetesi dengan
larutan yodium / lugol berubah warna menjadi cokelat. Hal itu
menunjukkan bahwa apel tidak mengandung karbohidrat (amilum).
▪ Nasi
Uji karbohidrat (amilum), 2-3 butir nasi yang ditetesi dengan larutan
yodium / lugol berubah warna ungu pekat / menjadi biru kehitaman.
Hal itu menunjukkan bahwa nasi mengandung karbohidrat
(amilum).
▪ Telur Rebus (bagian putihnya)
Uji karbohidrat (amilum), putih telur yang diiris kecil ditetesi dengan
larutan yodium / reagen lugol menghasilkan warna putih kekuning-
kuniangan. Hal itu berarti tidak menunjukkan bahwa putih telur tidak
mengandung karbohidrat (amilum), karena bila memiliki
karbohidrat (amilum), setelah di uji seharusnya memiliki warna biru
kehitaman / hitam / ungu.
▪ Tahu Putih
Uji karbohidrat (amilum), tahu yang diiris kecil ditetesi dengan
larutan yodium / lugol berubah warna menjadi putih kecokelatan.
Hal itu menunjukkan bahwa tahu tidak mengandung karbohidrat
(amilum).
▪ Margarin
Uji karbohidrat (amilum), margarin yang ditetesi dengan larutan
yodium / lugol tidak berubah warna. Hal itu menunjukkan bahwa
margarin tidak mengandung karbohidrat (amilum).
▪ Biskuit
Uji karbohidrat (amilum), biskuit yang dipotong kecil ditetesi
dengan larutan yodium / lugol berubah warna menjadi hitam. Hal itu
menunjukkan bahwa biskuit mengandung karbohidrat (amilum).
▪ Tepung terigu
Uji karbohidrat (amilum), tepung yang ditetesi dengan larutan
yodium / lugol berubah warna menjadi biru kehitaman. Hal itu
menunjukkan bahwa tepung kanji mengandung karbohidrat
(amilum).
▪ Gula pasir
Uji karbohidrat (amilum), gula pasir yang ditetesi dengan larutan
yodium / lugol berubah warna menjadi cokelat. Hal itu menunjukkan
bahwa gula pasir tidak mengandung karbohidrat (amilum).
▪ Kentang
Uji karbohidrat (amilum), kentang yang diiris kecil ditetesi dengan
lugol berubah warna menjadi hitam . Hal itu menunjukkan bahwa
tepung kanji mengandung karbohidrat (amilum).

c. KESIMPULAN

Setelah melakukan uji karbohidrat dengan menggunakan contoh


bahan-bahan makanan ( pisang, apel, nasi, telur rebus putihnya saja,
tahu, margarine, biskuit, tepung terigu, gula pasir, dan kentang) yang
ditetesi dengan larutan yodium / reagen lugol maka ada beberapa bahan
yang teridentifikasi mengandung karbohidrat dan ada pula yang tidak
mengandung karbohidrat seperti sebagai berikut :
1. Yang mengandung karbohidrat: pisang, nasi, biskuit, tepung terigu,
dan kentang.
2. Yang tidak mengandung karbohidrat: apel, telur rebus (putihnya),
tahu, margarin, dan gula pasir.

d. JAWABAN PERTANYAAN
1) Perhatikan bahan makanan nasi, tepung terigu, kentang, dan gula
pasir. Setelah diberi larutan yodium, apakah semuannya
menunjukkan warna biru ungu? Jika tidak, mengapa. Bukankah
semua bahan makanan tersebut termasuk golongan karbohidrat?
Jika ya, jelaskan mengapa?
Jawab :
Tidak, karena dari bahan-bahan makanan tersebut di atas setelah
ditetesi dengan larutan yodium tidak semuanya berubah warna
menjadi biru, ungu, atau hitam. Ada beberapa yang coklat, putih
kekuningan, dan ada pula yang tetap seperti warna semula.

2) Mengapa ada bahan yang berwarna ungu biru dan ada pula yang
tidak setelah ditetesi larutan yodium?
Jawab:
Karena dari bahan makanan tersebut ada yang mengandung
karbohidrat dan ada pula yang tidak mengandung karbohidrat.

3) Berdasarkan uji yang telah dilakukan bahan makanan manakah


yang termasuk sumber karbohidrat?
Jawab :
Yang termasuk sumber karbohidrat yaitu pisang, nasi, biskuit,
tepung terigu, dan kentang.
2. Judul percobaan : Uji Lemak

a. HASIL PENGAMATAN
Uji Lemak

Meninggalkan bekas
No Bahan yang diuji noda minyak Keterangan
. Ya Tidak
1. Kemiri √ Mengandung lemak
2. Margarin √ Mengandung lemak
3. Wortel √ Tidak mengandung lemak
4. Seledri √ Tidak mengandung lemak
5. Biji jagung kering √ Tidak mengandung lemak
6. Singkong kering √ Tidak mengandung lemak
7. Kacang tanah kering √ Mengandung lemak
8. Pepaya √ Tidak mengandung lemak
9. Santan √ Mengandung lemak
10. Susu √ Tidak mengandung lemak
11. Minyak Goreng √ Mengandung lemak

b. PEMBAHASAN
Pada kegiatan praktikum uji lemak kali ini dapat di ketahui bahwa :
▪ Kemiri
Pada uji lemak, kemiri yang di haluskan dan di usap-usapkan pada
kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit dan kertas dilihat
menggunakan lampu/senter ternyata meninggalkan noda
transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa kemiri
mengandung lemak.
▪ Margarin
Pada uji lemak, margarin yang di oleskan/diusapkan pada kertas
coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian setelah 10 menit
kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata meninggalkan
noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa margarin
mengandung lemak.
▪ Wortel
Pada uji lemak, wortel yang diiris halus kemudian diusap-usapkan
pada kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian,
setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata
tidak meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu
menunjukkan bahwa wortel tidak mengandung lemak. Wortel
mengandung vitamin A yang bermanfaat untuk kesehatan mata.
▪ Seledri
Pada uji lemak, seledri yang diiris halus kemudian diusap-usapkan
pada kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian,
setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata
tidak meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu
menunjukkan bahwa seledri tidak mengandung lemak.
▪ Biji Jagung kering
Pada uji lemak, biji jagung kering yang diiris halus kemudian
diusap-usapkan pada kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit
kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan
lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada
kertas, hal itu menunjukkan bahwa biji jagung kering tidak
mengandung lemak.
▪ Singkong
Pada uji lemak, singkong kering yang diiris halus kemudian di
usap-usapkan pada kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit
kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan
lampu/senter ternyata tidak meninggalkan noda transparan pada
kertas, hal itu menunjukkan bahwa singkong kering tidak
mengandung lemak.
▪ Kacang tanah kering
Pada uji lemak, kacang tanah kering yang diiris halus kemudian di
usap-usapkan pada kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit
kemudian, setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan
lampu/senter ternyata meninggalkan noda transparan pada kertas,
hal itu menunjukkan bahwa kacang tanah kering mengandung
lemak.
▪ Papaya
Pada uji lemak, papaya yang diiris kecil kemudian diusap-usapkan
pada kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian,
setelah 10 menit kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata
tidak meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu
menunjukkan bahwa papaya tidak mengandung lemak.
▪ Santan
Pada uji lemak, santan yang diteteskan/diusap-usapkan pada kertas
coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit
kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata meninggalkan
noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan bahwa santan
mengandung lemak.
▪ Susu
Pada uji lemak, susu yang ditetskan/diusap-usapkan pada kertas
coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10 menit
kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata tidak
meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan
bahwa susu tidak mengandung lemak.
▪ Minyak goring
Pada uji lemak, minyak goreng diteteskan/diusap-usapkan pada
kertas coklat dan didiamkan sampai 10 menit kemudian, setelah 10
menit kertas dilihat menggunakan lampu/senter ternyata
meninggalkan noda transparan pada kertas, hal itu menunjukkan
bahwa minyak goreng mengandung lemak.

c. KESIMPULAN

Setelah melakukan uji lemak dengan menggunakan contoh bahan-


bahan makanan (kemiri, margarin, wortel, seledri, biji jagung kering,
singkong kering, kacang tanah kering, papaya, santan, susu, dan
minyak goreng) maka ada beberapa bahan yang teridentifikasi
mengandung lemak dan ada pula yang teridentifikasi tidak
mengandung lemak seperti sebagai berikut :
1. Bahan yang mengandung lemak: kemiri, margarine, kacang tanah
kering, santan, minyak goreng.
2. Bahan yang tidak mengandung lemak: wortel, seledri, biji jagung
kering, singkong kering, papaya, susu.

d. JAWABAN PERTANYAAN
1) Rabalah/usaplah tetesan bahan makanan kemiri, seledri, dan
papaya. Bagaimanakah terasanya bekas usapan/tetesan tersebut
dikertas cokelat?
Jawab :
Bekas usapan kemiri di kertas coklat terasa licin dan bekas usapan
seledri dan papaya tidak terdapat noda seperti minyak kembali
kering seperti kertas coklat biasa.

2) Ketika bekas usapan/tetesan tersebut diterangi atau di sorot dengan


lampu/senter, bagaimana terlihatnya?
Jawab :
Setelah 10 menit didiamkan bekas kemiri terlihat transparan,
sedangkan bekas seledri dan papaya tidak terlihat transparan.
3) Berdasarkan uji yang telah dilakukan manakah bahan makanan
sumber lemak?
Jawab :
Sumber lemak:
1. Bahan yang mengandung lemak : kemiri, margarine, kacang
tanah kering, santan, minyak goreng.
2. Bahan yang tidak mengandung lemak : wortel, seledri, biji
jagung kering, singkong kering, papaya, susu.
3. Judul Percobaan : Uji Protein

a. HASIL PENGAMATAN
Uji Protein

Mengandung Protein
No. Jenis bahan Ya Tidak Keterangan
makanan
1. Bulu Ayam √ Mengandung protein
2. Putih telur √ Mengandung protein
3. Roti √ Tidak Mengandung protein
4. Tempe √ Mengandung protein
5. Daging ayam √ Mengandung protein
6. Kangkung √ Tidak Mengandung protein
7. Seledri √ Mengandung protein

b. PEMBAHASAN
Pada kegiatan praktikum uji protein kali ini dapat di ketahui bahwa :

▪ Bulu Ayam
Pada uji protein, Bulu ayam yang yang dibakar di atas lilin yang
nyala baunya dijadikan sebagai kontrol/indikator (acuan) untuk
bahan makanan yang lain yang dibakar.
▪ Putih Telur (yang sudah direbus)
Pada uji protein, putih telur rebus yang diiris kecil dan kemudian
dibakar, setelah diamati baunya ternyata baunya sama dengan bau
bulu ayam yang dibakar. Hal itu menunjukan bahwa putih telur
mengandung protein.
▪ Roti
Pada uji protein, roti yang diiris kecil dan kemudian dibakar,
setelah diamati baunya ternyata baunya tidak sama dengan bau
bulu ayam yang dibakar. Hal itu menunjukan bahwa roti tidak
mengandung protein.
▪ Tempe
Pada uji protein, tempe yang diiris kecil dan kemudian dibakar,
setelah diamati baunya ternyata baunya sama dengan bau bulu
ayam yang dibakar. Hal itu menunjukan bahwa tempe mengandung
protein.
▪ Seledri
Pada uji protein, seledri yang dibakar setelah diamati baunya
ternyata baunya sama dengan bau bulu ayam yang dibakar. Hal itu
menunjukan bahwa seledri mengandung protein.
▪ Daging Ayam
Pada uji protein, daging ayam yang diiris kecil dan kemudian
dibakar, setelah diamati baunya ternyata baunya sama dengan bau
bulu ayam yang dibakar. Hal itu menunjukan bahwa daging ayam
mengandung protein.
▪ Kangkung
Pada uji protein, Kangkung yang dibakar, setelah diamati baunya
ternyata baunya tidak sama dengan bau bulu ayam yang dibakar.
Hal itu menunjukan bahwa roti tidak mengandung protein.

c. KESIMPULAN

Setelah melakukan uji protein dengan menggunakan contoh


bahan-bahan makanan (seledri, kangkung, putih telur, roti, tempe,
daging ayam) dengan bulu ayam yang dibakar sebagai indikatornya,
maka ada beberapa bahan yang teridentifikasi mengandung protein
(yang sama dengan bau bulu ayam yang dibakar) dan ada pula yang
teridentifikasi tidak mengandung protein (yang tidak sama dengan bau
bulu ayam yang dibakar) seperti sebagai berikut :
1. Bahan yang mengandung protein : putih telur, tempe, daging ayam,
seledri
2. Bahan yang tidak mengandung protein : roti, kangkung.

d. JAWABAN PERTANYAAN
1) Apakah semua bahan makanan yang diuji menunjukkan warna yang
sama?
Jawab :
Semua bahan makanan yang diuji menunjukan warna yang tidak
sama

2) Perhatikan putih telur rebus, roti, dan tempe waktu dibakar.


Identifikasi bau yang ditimbulkannya, jelaskan kira-kira bau apa
dari masing-masing bahan makanan yang dibakar tersebut.
Jawab :
Indentifikasi bau yang ditimbulkannya yaitu :
a. Putih telur setelah di bakar baunya seperti/sama dengan bau
yang ditimbulkan oleh bulu ayam yang dibakar.
b. Roti setelah di bakar baunya tidak seperti/tidak sama dengan
bau yang ditimbulkan oleh bulu ayam yang dibakar.
c. Tempe setelah di bakar baunya seperti/sama dengan bau yang
ditimbulkan oleh bulu ayam yang dibakar.

C. KEGIATAN PRAKTIKUM 3
1. Judul Percobaan : Struktur sistem pencernaan

a. HASIL PENGAMATAN

b. PEMBAHASAN
Sistem pencernaan pada tubuh terjadi secara mekanis ( penghancuran
makanan dengan bantuan gigi dan gerakan dinding lambung ) dan
kimiawi ( penghancuran makanan dengan bantuan enzim yang dapat
mengubah makanan menjadi sari makanan ).

c. KESIMPULAN
Sistem pencernaan makanan pada manusia dimulai dai rongga mulut,
kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, anus.

d. JAWABAN PERTANYAAN
1. Bagian dari sistem pencernaan yang menghasilkan enzim
a. Mulut, lambung, usus halus, pangkreas.
• Mulut yaitu kelenjar ludah menghasilkan enzimptralin
• Lambung menghasilkan pepsin, renin, asam klorida
• Usus halus menghasilkan enzim
sakrose, maltase, laktase, peptidase.
Pangkreas menghasilkan enzim lipase,
amilase, tripsinogen.

2. Enzim ptialin menguraikan amilum menjadi maltase


▪ Pepsin memacah molekul protein menjadi pepton
▪ Sakarase mencernakan sakarosa menjadi glukosa
▪ Maltase mencernakan maltosa menjadi dua glukosa
▪ Laktase mencernakan laktosa menjadi glukosa dan galaktosa
▪ Lipase mencernakan zat lemak menjadi asama
lemak dangliserol
▪ Amilase mencernakan amilum menjadi maltosa
▪ Trispsin mencernakan protein dan popton
menjadi dipeptidadan asam amino.

TUTOR PRAKTIKUM IPA

LILIK MUALLIFAH, M.Pd


NIP. 19730425 199801 2 003
LEMBAR KERJA (LAPORAN)

PRAKTIKUM IPA DI SD PDGK4107 MODUL 4

MEKANIKA

NAMA : YUSNITA AGUSTIN

NIM : 858773691

UPBJJ : UT MALANG

A. KEGIATAN PRAKTIKUM 1 : GAYA


a. Hasil Pengamatan
1. Gaya Listrik Statis
Alat dan Bahan :
a. Sisir plastik
b. Rambut seseorang yang agak tebal dan kering
c. Potongan-potongan kertas kecil
Cara Kerja :
a. Isilah lembar kerja sesuai dengan petunjuk !
b. Sisirlah rambut kering yang agak tebal dengan sisir plastik.
c. Kemudian dekatkan sisir plastik itu ke potongan-potongan kertas kecil,
d. Amati apa yang terjadi?

Gambar 4.1.
Percobaan listrik statis pada penggaris/sisir

Listrik statis adalah perpindahan listrik yang arusnya terbatas, sehingga


sifatnya lemah atau diam. Listrik statis terjadi pada benda bermuatan yang saling
bergesekan seperti penggaris/ sisir plastik yang digosokkan ke rambut kering akan
menciptakan arus listrik statis. Hal ini dapat dibuktikan tertariknya potongan kertas
pada penggaris/sisir. Proton dalam kertas tertarik oleh elektron milik penggaris/sisir
sehingga sisi kertas yang penuh proton akan menempel pada penggaris/sisir.

2. Gaya Magnet
Alat dan Bahan :
a. Magnet batang
b. Jarum jahit
c. Aluminium
d. Seng
e. Seutas benang jahit
f. Potongan plastik
g. Potongan kertas
h. Statif
i. Isolasi plastik
Cara Kerja :
a. Isilah lembar kerja sesuai dengan petunjuk !
b. Dekatkan magnet batang dengan bahan yang tersedia tetapi tidak sampai
bersentuhan.
c. Amati apa yang terjadi
d. Masukkan data dalam tabel pengamatan

Gambar 4.2.
Percobaan gaya magnet

Tabel 4.1.
Pengamatan gaya magnet

No Magnet Bahan Tertarik/tak tertarik


1 Magnet Jarum jahit Tertarik
2 Magnet Aluminium Tidak tertarik
3 Magnet Seng Tertarik
4 Magnet Benang jahit Tidak tertarik
5 Magnet Plastik Tidak tertarik
6 Magnet Kertas Tidak tertarik

3. Gaya Gesek
Alat dan Bahan :
a. Kereta
b. Neraca pegas 2 buah
c. Balok kayu 5 x 5 x 10 cm (atau benda lainnya)
Cara Kerja :
a. Letakkan sebuah balok kayu di atas meja
b. Kaitkan ujung neraca pegas pada balok.
c. Tariklah neraca pegas ke kanan perlahan-lahan, dan catat penunjukkan pada
skala neraca pegas
d. Tarik terus sampai balok bergerak dan catat berapa gaya yang diperlukan
untuk bergerak.

Gambar 4.3.
Percobaan gaya gesek
Tabel 4.2.
Pengamatan gaya gesek

No Keadaan balok Penunjukkan neraca pegas (Newton)


1 Sebelum bergerak 1,6 + 2,1 + 2,2 + 2,0 + 1,9 = 9,8 : 5 = 1,96 N
2 Saat akan bergerak 1,4 + 1,5 + 1,5 + 1,5 + 1,5 = 7,4 : 5 = 1,48 N
3 Sesudah bergerak 1,2 + 1,4 + 1,3 + 1,3 + 1,4 = 6,6 : 5 = 1,32 N

4. Gaya Pegas
Alat dan Bahan :
a. Karet gelang
b. Penggaris
c. Beban 20 gr
d. Statif
Cara Kerja :
a. Ambil seutas karet gelang, gantungkan salah satu ujungnya pada statif.
b. Gantungkan pula sebuah beban pada ujung karet yang satu lagi.
c. Tariklah beban ke bawah, kemudian lepaskan. Amati apa yang terjadi ?

Gambar 4.4.
Percobaan gaya pegas

Gaya pegas adalah gaya yang ditimbulkan oleh tarikan suatu benda. Posisi
benda/beban sebelum ditarik adalah digantung dengan statif menggunakan karet
gelang. Setelah itu, benda/beban ditarik ke bawah kemudian dilepaskan.
Benda/beban akan bergerak naik turun di sekitar titik keseimbangan secara
berulang. Gaya naik turun inilah yang disebut sebagai gaya pegas.

5. Gaya Berat
Alat dan Bahan :
a. Karet gelang
b. Penggaris
c. Beban berbagai ukuran
d. Statif
Cara Kerja :
a. Ambil seutas karet gelang, gantungkan salah satu ujungnya pada statif
b. Ukur panjang karet gelang mula-mula.
c. Gantungkan pula sebuah beban pada ujung karet yang satu lagi
d. Ukur panjang karet gelang sekarang
e. Ulangi mengukur panjang karet gelang setiap penggantian beban yang lebih
besar (5 macam benda)
f. Tuliskan hasil pengukuran Anda pada tabel`

Gambar 4.5.
Percobaan gaya berat

Tabel 4.3.
Pengamatan gaya berat

No Massa beban (gr) Panjang karet gelang (cm)


1 30 15,5
2 40 18,5
3 45 20,6
4 47 22
5 49 24

6. Perpaduan Gaya
Alat dan Bahan :
a. Kereta
b. Neraca pegas 2 buah
Cara Kerja :
a. Ambillah sebuah balok kayu yang cukup ringan dan dua buah neraca pegas
yang sama
b. Hubungkan ke dua ujung balok masing-masing dengan neraca pegas dengan
keadaan
c. Catatlah besar gaya pada masing-masing neraca pegas.

Gambar 4.6
Percobaan perpaduan gaya
Tabel 4.4.
Pengamatan perpaduan gaya
Penunjukkan besar gaya oleh neraca pegas
No
1 (Newton) 2 (Newton)
1 0,3 1,5
2 0,5 1,0
3 0,7 0,7
4 1,0 1.0
5 1,5 1,5
b. Jawaban Pertanyaan
1) Pada kegiatan (1), gaya yang menyebabkan potongan kertas tertarik oleh sisir/
penggaris plastik setelah digosokkan ke rambut kering adalah gaya listrik statis.
2) Pada kegiatan (2), magnet mudah menarik benda-benda dari logam karena logam
merupakan benda feromagnetik yang dapat ditarik kuat oleh magnet.
3) Pada kegiatan (3), balok kayu di atas meja hanya dapat ditarik dengan gaya gesek
karena diantara balok kayu dan meja terjadi sentuhan antar permukaan sehingga
dapat menimbulkan gaya gesek yang arahnya berlawanan dengan arah gerak benda.
4) Pada kegiatan (4), karena beban yang ditarik dan dilepaskan dapat menciptakan
reaksi elastisitas /renggang rapatnya karet. Benda yang dilepaskan akan membuat
karet merenggang/memanjang diikuti benda bergerak turun dan karet merapat
diikuti benda bergerak naik.
5) Pada kegiatan (5), panjang karet akan bertambah seiring bertambahnya beban yang
digantungkan. Karena setiap berat benda dibumi dipengaruhi besar gaya gravitasi
bumi.
c. Referensi
Rumanta, Maman. (2022). Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan; Universitas
Terbuka.
B. KEGIATAN PRAKTIKUM 2 : GERAK
a. Hasil pengamatan
Gambar 4.7.
Percobaan GLB dan GLBB

1. Gerak Lurus Beraturan


Tabel 4.5.
Pengamatan gerak lurus beraturan

No Jarak BC s (m) Waktu t (sek)


1 4,5 1,02
2 5,5 1,26
3 6,5 1,5
4 7,5 1,74
5 8,5 2
2. Gerak Lurus Berubah Beraturan
Tabel 4.6.
Pengamatan gerak lurus berubah beraturan

No Beban (gr) s AB (cm) t AB (sek) s BC (cm) t BC (sek)


1 100 20 0 35 5
2 100 40 5 55 10
3 100 60 10 75 15
4 100 80 15 95 20
5 100 100 20 115 25

b. Jawaban Pertanyaan

1) Grafik hubungan antara jarak (s) dengan waktu (t) pada percobaan GLB.
Grafik GLB
8,5

7,5
(s)
6,5

5,5

1,02 1,26 1,5 1,74 2

(t) sekon
2) Untuk menghitung kecepatan benda, rumus yang digunakan adalah Kecepatan (V)
= Jarak (s) : Waktu (t).
Percobaan 1, V = 4,5 : 1,02 = 4,4 m/s Percobaan 4, V = 7,5 : 1,74 = 4,31 m/s
Percobaan 2, V = 5,5 : 1,26 = 4,36 m/s Percobaan 5, V = 8,5 : 2 = 4,25 m/s
Percobaan 3, V = 6,5 : 1,50 = 4,33 m/s
3) Kesimpulan yang dapat diambli dari percobaan ini adalah GLB merupakan lintasan
garis lurus yang kecepatannya tetap atau (konstan). Jika berat beban sama, maka
semakin dekat jarak semakin cepat waktu yang diperlukan. Oleh karena itu, waktu
tempuh berbanding lurus dengan jarak tempuh.

4) Grafik hubungan antara jarak AB (SAB) dan waktu (tAB) pada percobaan GLBB.
Grafik GLB
0,65
Jarak (s)

0,6

0,55

5) Ket : a = percepatan (cm/s²)


t = waktu (t)
Vt = kecepatan akhir (cm/s)
V0 = kecepatan awal = 0 (cm/s)
Percobaan 1 Percobaan 2
Vt = s : t (mencari kecepatan) Vt = s : t (mencari kecepatan)
= 0,45 : 2 = 0,225 cm/s = 0,5 : 2,1 = 0,23 cm/s
Vt = V0 + a.t (mencari percepatan) Vt = V0 + a.t (mencari percepatan)
0,225 = 0 + a. 2 0,23 = 0 + a. 2,1
0,225 = 2a 0,23 = 2,1a
a = 0,225/2 = 0,112 cm/s² a = 0,23/2 = 0,109 cm/s²
Percobaan 3 Percobaan 4
Vt = 0,55 : 2,31 = 0,238 cm/s Vt = 0,6 : 2,41 = 0,248 cm/s
Vt = V0 + a.t (mencari percepatan) Vt = V0 + a.t (mencari percepatan)
0,238 = 0 + a. 2,31 0,248 = 0 + a. 2,41
0,238 = 2,31a 0,248 = 2,41a
a = 0,238/2,31 = 0,103 cm/s² a = 0,248/2,41 = 0,103 cm/s²
Percobaan 5 Vt = V0 + a.t (mencari percepatan)
Vt = s : t (mencari kecepatan) 0,26 = 0 + a. 2,5
= 0,65 : 2,5 = 0,26 cm/s a = 0,26/2,5 = 0,104 cm/s²
6) Kesimpulan yang dapat diambli dari percobaan ini adalah GLBB merupakan gerak
lurus yang kecepatannya berubah dan percepatannya konstan (tetap). Dalam artian,
benda yang mulanya diam (V0) akan bergerak dengan kecepatan baru (Vt) karena
terdapat percepatan/perlambatan (a). Bila besar a=(+) maka gerak benda dipercepat,
sedangkan bila besar a = (-) maka gerak benda diperlambat.
7) Grafik GLB dan GLBB memiliki perbedaan pada arah garis. Grafik GLB
menunjukkan keseimbangan antara jarak dan waktu, sedangkan pada grafik GLBB
menunjukkan garis yang melengkung ke atas.
c. Referensi
Rumanta, Maman. (2022). Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan; Universitas
Terbuka.
C. KEGIATAN PRAKTIKUM 3 : PESAWAT SEDERHANA
1. Katrol
a. Hasil Pengamatan
Gambar 4.8.
Percobaan katrol

Tabel 4.7.
Data hasil kalibrasi

No Beban Data hasil kalibrasi


1 20 gr 0,25 N
2 50 gr 0,36 N
3 100 gr 1,26 N
4 150 gr 1,89 N
5 200 gr 2,52 N
• Skala pada pegas = 0 - 8 N
• Berdasarkan tabel, perbandingan massa beban dengan data kalibrasi yaitu 100 : 1.
b. Jawaban pertanyaan
1) Ketika kalibrasi beban 100 gram, skala pegas menunjukkan 20 skala kecil,
maka satu skala kecil sama dengan massa beban seberat 5 gram. Karena :
20 skala kecil = 100 gram
1 skala kecil = 100 : 20 = 5 gram
2) Pada katrol tetap, keuntungan mekanik (KM) yang didapat adalah 1, karena
katrol tetap tidak berpindah saat digunakan sehingga gaya kuasa yang
dikeluarkan bernilai sama dengan berat beban. (KM = W/F = 1)
3) Pada katrol bergerak/bebas, keuntungan mekanik yang didapat adalah 2,
karena poros katrol bebas tidak dipasang di satu tempat tetap dan dapat
bergerak bebas sehingga ketika akan mengangkat beban, gaya kuasa yang
dikeluarkan hanya setengah dari berat beban. (KM = W/F = W/ ½ W = 2)
4) Menurut saya, katrol yang lebih menguntungkan adalah katrol bebas/bergerak
karena pada katrol tersebut gaya kuasa yang harus dikeluarkan manusia adalah
setengah dari beban.
c. Referensi
Rumanta, Maman. (2022). Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan; Universitas
Terbuka.
2. Tuas
a. Hasil Pengamatan
Gambar 4.9.
Percobaan tuas

Tabel 4.8.
Tuas

No Massa beban Jarak OR Jarak OE Massa kuasa


1 100 gram 3 cm 25,5 cm 20 gram
2 50 gram 6 cm 14,5 cm 20 gram
3 20 gram 7 cm 14 cm 10 gram

b. Jawaban Pertanyaan
1) Jika massa A lebih besar dari massa B, maka OR (lengan A) akan lebih panjang
dibandingkan OE (lengan B) karena terdapat beban yang lebih berat.
2) Berdasarkan hasil percobaan maka :
Beban x lengan beban = 20 x 100 = 2000 gram
= 20 x 50 = 1000 gram
= 10 x 20 = 200 gram
3) Contoh pesawat sederhana yang menggunakan asas tuas adalah :
• Golongan 1 : jungkat jungkit, gunting, linggis, dll.
• Golongan 2 : alat pemecah biji, sorong, dll.
• Golongan 3 : sekop, stapler, pinset, dll.
c. Referensi
Rumanta, Maman. (2022). Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan; Universitas
Terbuka.
BUKTI FISIK PENEITIAN

TUTOR PRAKTIKUM IPA

LILIK MUALLIFAH, M.Pd


NIP. 19730425 199801 2 003
LEMBAR KERJA (LAPORAN)
PRAKTIKUM IPA SDPDGK4107

MODUL 5 ( KALOR PERUBAHAN

WUJUDZAT DAN PERPINDAHANNYA PADA SUATU ZAT )

NAMA : YUSNITA AGUSTIN

NIM : 858773691

UPBJJ : UT-MALANG

POKJAR : MASTRIP NGANJUK

A. KEGIATAN PRAKTIKUM 1: PERUBAHAN WUJUD ZAT

1. Percobaan Titik Lebur Es


Tujuan :
1. Menguji bahwa titik lebur es adalah 0°C
2. Menguji bahwa titik didih air adalah 100°C
Alat dan Bahan :
a. Es batu 1 kg : 2-3 buah
b. Thermometer : 2 buah
c. Bejana kaca : 2 buah
d. Pengaduk/sendok kecil : 2 buah
e. bunsen/lampu spiritus : 2 buah
f. kasa : 2 buah
g. tripot : 2 buah
h. static : 2 buah
Tahapan Kegiatan :
➢ isilah bejana kaca dengan bongkahan es yang telah dihancurkan
➢ panaskan bejana dengan nyala api yang kecil dan aduklah pelan-pelan secara
terus menerus sampai mecapai suhu 100°C
➢ perhatikan perubahan bongkahan es dalam bejana dan perhatikan juga
perubahan suhu yang tertera pada termometer
➢ catat setiap ada perubahan suhu dan perubahan wujud pada kertas kerja.
a. Hasil Pengamatan
1. Suhu es sebelum dipanaskan adalah -7
2. Kenaikan suhu
Gambar 5.1
Percobaan Es yang dilebur

dalam bejana panas


Tabel 5.1
Kenaikan Suhu Es

2 menit Suhu pada


No Kenaikan suhu Keterangan
ke 1 termometer
1
1 0 °C 0 °C Es melebur dari padat ke cair

2 Proses pencairan kemudian mulai


2 34 °C 40 °C
memanas
3 Suhu air meningkat keluar
3 42 °C 82°C gelombung air

4 Timbul suara air mendidih


4 14°C 97°C

5 Titik didik air maksimum


5 3°C 100°C

b. Kesimpulan
a. Titik lebur es pada suhu 0 °C
b. Titik didih air maksimum 100 °C namun kadang sebelum 100°C sudah mendidih.
Hal ini karena pengaruh suhu udara lingkungan. Bila semakin tinggi/panas
cuacanya maka lebih cepat mendidih.

c. Jawaban pertanyaan
1. Memang benar perubahan wujud es menjadi cair disebabkan karena pemanasan. Hal
ini terjadi karena es menyerap panas maka suhunya naik hingga terjadi proses
peleburan dari padas ke cair.
2. Pada saat thermometer menunjukkan skala 0°C pemanasan masih terus
berlangsung, pada saat inilah terjadi proses peleburan dengan energi laten
(tersembunyi).
3. Bongkahan es dan air suhunya tetap 0 °C walau terjadi pemanasan terus menerus.
Hal ini terjadi karena masih ada bongkahan es yang belum mencair.
4. Suhu air dapat berubah mencapai suhu 100 °C terjadi pada 2 menit ke-11 atau 8
menit setelah pemanasan.

2. PERCOBAAN WUJUD PADAT MENJADI GAS DAN SEBALIKNYA


Tujuan :
a. Menguji bahwa benda padat dapat langsung menjadi gas
b. Menguji bahwa benda gas dapat langsung menjadi cair.
Alat dan Bahan :
a. Yodium kristal : secukupnya
b. Kapur barus : secukupnya
c. Parafin : secukupnya
d. Tabung reaksi : 3 buah
e. Penjepit tabung : 3 buah
f. Bunsen/lampu spiritus : 3 buah
Tahapan Kegiatan :
➢ Masukkan beberapa butir salah satu kristal ke dalam sebuah tabung reaksi
➢ Panasi tabung reaksi tersebut dengan Bunsen atau lampu spiritus
➢ Amati apa yang terjadi dengan kristal yang ada di dasar tabung
a. Hasil Pengamatan

Gambar 5.2
Percobaan pemanasan perubahan
wujud padat menjadi gas dan
sebaliknya

Percobaan pada yodium Percobaan pada kapur barus Percobaan pada naftalin

Tabel 5.2
Pengamatan wujud padat
menjadi gas dan sebaliknya pada Kapur
Barus

Mencair Langsung menguap


No Kristal Keterangan
dulu
Ya apa tidak
1 Yodium Tidak Tidak Menguap-mencair
2 Kapur barus Ya Tidak Mencair-menguap
3 Parafin Tidak Ya Mengkristal-menguap

b. Kesimpulan
a. Yodium, kapur barus, dan parafin termasuk benda padat
b. Yodium bila dipanaskan akan mengkristal lalu menguap
c. Kapur barus bila dipanaskan akan mencair dulu baru kemudian menguap
d. Parafin jika dipanaskan akan mengkristal timbul bau menyengat lalu menguap
e. Benda padat langsung berubah menjadi gas pada suhu kamar tanpa melalui proses

c. Jawaban pertanyaan
1. Jika uap atau gas tersebut didinginkan maka akan membeku
2. Salju yang ada di atmosfer wujudnya tetao salju (kumpulan gas.awan yang mencapai
titik jenuh dan mengkristal, bila turun ke bumi akan berupa butiran-butiran es.
3. PERCOBAAN WUJUD CAIR MENJADI GAS
Tujuan :
a. Menguji perubahan zat cair menjadi wujud gas
b. Menguji perubahan zat gas menjadi wujud cair
Alat dan Bahan :
a. Tabung reaksi : 2 buah
b. Gabus penutup : 2 buah
c. Pipa plastik kecil (1/2 inci) : 1 buah
d. Termometer : 1 buah
e. Bunsen/lampu spiritus : 1 buah
f. Bejana : 1 buah
g. Ketel uap : 1 buah
h. Tripot : 1 buah
Tahapan Kegiatan :
➢ Ambil air secukupnya ke dalam ketel uap atau teko, kemudian tutup rapat
dengan gabus yang telah dilengkapi pipa plastik dan termometer
➢ Hubungkan pipa plastik dengan tabung reaksi sebagai penampung uap air
➢ Masukkan tabung reaksi ke dalam bejana yang telah diisi dengan air dingin
➢ Panasi air dalam ketel uap sampai mendidih
➢ Amati pergerakan uap air melalui pipa yang mengalir ke tabung reaksi.
a. Hasil Pengamatan
Gambar 5.3
Percobaan wujud cair menjadi gas

(uap air)

1. PROSES AIR MENJADI UAP/ GAS DAN MENJADI AIR KEMBALI

Perubahan uap air (gas) menjadi bentuk cair (air) dapat dilakukan dengan cara
didinginkan

b. Kesimpulan
Benda cair yang dipanaskan akan berubah menjadi gas sampai lebih dari
titik didih dan benda akan berubah menjadi cair jika didinginkan.

c. Jawaban pertanyaan
1. Pada suhu lebih kurang 90 °C ketel mulai mengeluarkan uap air
2. Uap/gas yang mengalir melalui pipa dan masuk ke tabung reaksi berubah
menjadi air karena terjadi perubahan suhu. Suhu diketel lebih panas
disbanding suhu pipa plastic (terjadi proses pengembunan)
B. KEGIATAN PRAKTIKUM 2 : PERPINDAHAN DAN
PERTUKARAN PANAS PADA SUATU ZAT

1. Judul Percobaan : Konduksi

a. Hasil pengamatan

Tabel 5.3

No Jenis bahan Lilin Lilin mencair Lilin mencair Lilin mencair


mencair kedua ketiga keempat

1 Besi √

2 Tembaga √

3 Kuningan √

4 Aluminium √

b. Kesimpulan

Dari hasil percobaan, teryata tembaga lebih cepat menghantarkan panas, sehingga
lilin cepat meleleh. Disusul kemudian kuningan, aluminium dan terakhir besi.Lilin mudah

meleleh karena terkena panas yang dihantarkan oleh logam – logam tersebut. Peristiwa ini

Disebut Konduksi Yaitu Perpindahan Panas Melalui Zat Perantara (Konduktor)

c. Jawaban Pertanyaan

1. Dari keempat bahan logam (konduktor) yang paling baik menghantarkan panas adalah
tembaga, sebab tembaga yang paling cepat melelehkan lilin tersebut, dan sifat tembaga
yang mudah terurai bila dipanaskan.

2. Antara tembaga dan kayu yang paling baik sebagai konduktor adalah tembaga, sebab
tembaga lebih cepat terurai bila dipanaskan sehingga lebih cepat pula menghantarkanpanas,
sedangkan kayu sangat lambat terurainya dan lebih bersifat isolator daripada konduktor.

3. Logam-logam dalam percobaan ini dapat menghantarkan panas karena sifatnya yang
mudah terurai bila terkena panas dan menyerap panas yang mengenainya, sehingga logam
lebih mudah menghantarkan kalor/panas
2. Judul Percobaan : Konveksi

a. Hasil pengamatan

1. Saat lilin belum dinyalakan yang terjadi adalah asap masuk ke kotak konveksi tetapi
tidak mengalir ke cerobomg 2, bahkan memgalir balik keluar lewat cerobong 1.
2. Saat lilin dinyalakan maka asap keluar mengalir melalui cerobong 2. Hal ini terjadi
karena nyala lilin menyebbkan suhu didalam kotak konveksi panas sehingga
tekanan udara meningkat yang mendorong asap mengalir melalui cerobong 2

b. Kesimpulan
Konveksi adalah perpindahan panas tanpa melalui zat perantara namun hanya
karena perbedaan massa jenis antara zat yang panas dan zat yang dingin yang diikuti
perpindahan molekul/partikel zat tersebut

3. Judul Percobaan : Konveksi dalam air

a. Hasil pengamatan

Bejana kaca diisi air kemudian dicampur dangan sedikit serbuk gergaji diaduk sampai
merata. Bejana dipanaskan dan diamati pergerakan serbuk gergajinya yaitu :

1. Saat bejana belum panas serbuk gergaji yang ada didasar ada pula yang
berada dipermukaan air.

2. Saat bejana mulai memanas hingga air didalamnya mendidih, serbuk-serbuk


gergaji tersebut bergerak berputar-putar mengitari aliran air, yang semula berada diatas
berputar kebawah, begitupun sebaliknya secara acak.

b. Kesimpulan

Dari percobaan tersebut dapat disimpulkan bahwa pada air yang mendidih
terjadi peristiwa konveksi yaitu perpindahan panas karena perbedaan massa jenis antara
bagian zat yang panas bagian zat yang dingin. Hal ini diperlihatkan oleh serbuk gergaji dari
bawah keatas begitupun sebaliknya mengikuti aliran air secara acak.

c. Jawaban Pertanyaan

1. Tak lama setelah bejana dipanasi dan air menjadi panas maka serbuk-serbuk gergaji
didalamnya akan bergerak naik turun mengikuti aliran air yaitu dari bawah ke atasberputar
terus.
2. Serbuk gergaji bergerak karena pengaruh perubahan suhu dan massa jenis.Dapat

digunakan hubungan antara volume, massa, massa jenis dan suhu.


4. Judul Percobaan : Radiasi

a. Hasil pengamatan

Dibuat rangkaian seperti gambar. Kedua lampu berwarna hitam dan


putihdihubungkan dengan selang yang berisi cairan berwarna lalu dilekatkan pada papan
triplek. Setelah ltu rangkaian dipanaskan dibawah terik matahari agar terkena
pancaran/radiasi sinar matahari.Selang dipanaskan beberapa saat teryata cairan dalm selang
bergerak kearah lampu berwarna putih. Hal ini terjadi karena lampu berwarna hitam
menyerap pamas lebih banyak dari pada lampu berwarna putih sehingga tekana udaranya
meningkat dan mendorong cairan dalam selamg bergerak kearah lampu berwarna putih.

b. Kesimpulan

Radiasi adalah perpindahan panas dari sinar matahari ke bumi dengan melewati

gelombang hampa sehingga dapat menghantarkan kalor/panaS

c. Jawaban Pertanyaan :

1. Pergeseran cairan merah saat termoskop berada pada terik matahari adalah kearah
lampu putih. Hal ini terjadi karena pada lampu hitam suhu dan tekanan udaranya
lebih tinggi dari pada lampu putih

2. Bola lampu hitam berfungsi sebagai penyerap panas untuk menambah atau
meningkatkan tekanan udara, sedangkan bola lampu putih memantulkan panas
sehingga udara didalamnya tidak mengalami pemuaian. hal ini dibuat sedemikian
rupa agar dapat membuktikan bahwa radiasi menghantarkan panas atau kalor
C. KEGIATAN PRAKTIKUM 3 : PERUBAHAN PANAS PADA SUATU ZAT
1. Percobaan Perubahan Panjang
a. Hasil Pengamatan

Gambar 5.6

Percobaan pertambahan panjang pada


kawat tembaga yang dibakar

Tabel 5.4

Pengamatan Pertambahan panjang

No. Jenis Logam Pertambahan Panjang Keterangan


1. Tembaga 0,2 cm Beban 100 gram
2. Nikelin 0,4 cm Beban 100 gram
3. Kawat 0,1 cm Beban 100 gram

b. Kesimpulan
Berdasarkan data percobaan, dapat disimpulkan bahwa makin elastis jenis logam,
makin panjang pertambahannya ( pemuaiannya ) adalah nikelin.

c. Jawaban Pertanyaan
1. Dari logam-logam tersebut yang mengalami pertambahan panjang paling besar
adalah nikelin, karena nikelin terbuat dari bahan yang paling elastis diantaranya
tembaga dan kawat.
2. Kawat nikelin mengalami pertambahan panjang lebih besar dibanding tembaga
karena bahan nikelin lebih elastis daripada tembaga sehingga lebih cepat memuai.

2. Percobaan Pemuaian Zat Cair


a. Hasil Pengamatan
Gambar 5.7

Percobaan pemuaian zat cair

1. Suhu Larutan Merah


Sebelum dimasukan kedalam air panas adalah 260 C.
2. Suhu Air Panas
Suhu air panas dalam wadah adalah 850 C.
3. Ketinggian Air
Ketinggian air panas dalam wadah 1 : 6 cm.
Ketinggian air yang merambat pada pipa dari lilin adalah:
1 menit pertama : 1 cm.
1 menit kedua : 2,3 cm
1 menit ketiga : 2 cm
1 menit keempat: 1,5 cm
1 menit kelima : 1,1 cm
4. Ketinggian maximum air yang merambat pada pipa : 2,3 cm, setelah mencapai
waktu 1 menit kedua.
5. Suhu akhir pada pipa setelah mencapai ketinggian akhir adalah 470 C.
6. Suhu akhir dalam wadah saat larutan pada pipa mencapai tinggi maksimum 530 C.

b. Kesimpulan
Pada percobaan zat cair, terjadi perpindahan kalor yaitu :
1. Dari air di wadah ke air warna dalam botol.
2. Dari air warna di botol ke pipa ( sedotan air minum ).
3. Dari air di wadah ke udara luar.
4. Dari air di wadah ke wadah tersebut.

c. Jawaban Pertanyaan
1. Pada percobaan pemuaian zat cair, terjadi proses perpindahan kalor
a. Dari air di wadah ke air warna dalam botol.
b. Dari air warna di botol ke pipa ( sedotan air minum )
c. Dari air di wadah ke udara luar.
d. Dari air di wadah ke wadah tersebut.
2. Jika air di baskom / ember didinginkan, maka tidak akan terjadi pemuaian.

3. Percobaan Pemuaian Benda Gas

a. Hasil Pengamatan
Gambar 5.8

Pemuaian benda gas

Tabel 5.5

Percobaan pemuaian benda gas

No. Cara Pertama Keterangan


1. Sebelum botol dipanaskan apa yang terjadi dalam
Air masih tenang
air.
2. Setelah botol dipanaskan! Apa yang terlihat dalam Air tampak
air. bergelembung
3. Kira-kira berapa lama setelah pemanasan timbul
5 menit 10 detik
gelembung air.

Gambar 5.9

Pemuaian benda gas


No Cara Kerja Keterangan
Sebelum botol dimasukkan ke dalam
1 Balon kempes
air panas keadaan balon
Setelah botol dimasukkan ke dalam air
2 Balon mengembang
panas posisi balon
Lama pemuaian gas dalam botol
3 1 jam 48 detik
diperkirakan

b. Kesimpulan
Benda gas akan memuai jika dipanaskan / diberi panas (
kalor ). Dalam percobaan pertama ada 3 proses
perpindahan kalor yaitu :
1. Dari lillin ke botol
2. Dari botol ke pipa sedotan
3. Dari pipa ke air baskom
Dalam percobaan kedua ada 2 perpindahan kalor yaitu :
1. Dari air panas di baskom ke botol kosong
2. Dari botol kosong ke balon

c. Jawaban Pertanyaan
1. Proses terjadinya ledakan balon dan ban kendaraan :
Volume dalam balon dan ban kendaraan jika mengalami pemanasan
makaudara di dalam balon dan ban kendaraan akan mengembang.
Pengembangan udara didalam balon lan ban kendaraan menekan
seiring dengan pemuaian yang terjadi. Jika pemuaian terjadi terus
menerus makabalon dan ban kendaraan tidak akan mampu
menahannya akhirnya balondcn ban cen$araan akan meletus.

TUTOR PRAKTIKUM IPA

LILIK MUALLIFAH, M.Pd


NIP. 19730425 199801 2 003
LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM

IPA DI SD PDGK4107 MODUL 6

GELOMBANG

NAMA : YUSNITA AGUSTIN

NIM : 858773691

UPBJJ : UT MALANG

A. KEGIATAN PRAKTIKUM 1 : Jenis dan Bentuk Gelombang


1. Judul Percobaan: Percobaan jenis jenis Gelombang
Tujuan :
Mengamati bentuk dan jenis gelombang transversal dan gelombang
longitudinal.
Alat dan Bahan :
a. Slinki
b. Kabel listrik, panjang 5 m, ᴓ = 0,5 cm.
c. Benang kasur panjang 3 m
d. Karet gelang.
Langkah Kerja :
• Ambil slinki, rentangkan di atas lantai yang licin. Ikat salah satu
ujung slinki pada tiang yang cukup kokoh untuk menahannya atau
dipegang oleh teman Anda. Ujung yang lain dipegang sendiri.
• Usiklah ujung slinki yang Anda pegang itu dengan cara
menggerakkan ujung slinki dengan cepat ke kiri ke kanan. Amati
gelombang yang terjadi pada slinki. Apa yang terjadi pada ujung
slinki ? Apa yang merambat pada slinki ? Apa gelombang itu ?
• Usik lagi ujung slinki berulang ulang seperti langkah kedua. Amati
arah getar dan arah rambat gelombang. Gelombang yang terjadi ini
disebut gelombang transversal. Bagaimanakah arah getar dan arah
rambat gelombang transversal itu ?
• Ikatkan karet gelang di tengah-tengah slinki. Lalu usik lagi ujung
slinki yang Anda pegang berulang-ulang. Amati karet gelang tersebut,
ketika gelombang berjalan, ikut berpindahkah karet gelang tersebut ?
Adakah energi yang merambat melalui pegas ? Jika ada, darimanakah
asalnya ?
• Lakukan percobaan dari langkah a sampai dengan d sekali lagi. Kali
ini slinki diganti kabel listrik. Samakan hasilnya dengan
menggunakan slinki.Jika ada perbedaannya sebutkan !
• Ambil slinki, rentangkan di atas lantai yang licin ikat salah satu ujung
pada tiang yang cukup kokoh atau dipegang dengan Anda. Ujung
yang lain dipegang sendiri. Usiklah ujung slinki yang Anda pegang
berulang-ulang dengan cara menggerakkan ujung slinki dengan cepat
ke belakang lain ke depan. Amati arah getar ( arah usikan ) dan arah
rambat gelombang-gelombang yang terjadi disebut gelombang
longitudinal. Bagaimanakah arah getar dan arah rambat gelombang
longitudinal tersebut ?
• Apa perbedaan antara gelombang transversal dan gelombang
longitudinal ?
a. Hasil Pengamatan

Hasil Pengamatan menunjukkan, Pada saat slinki diusik dengan cara menggerak-
gerakkan ujung slinki,terlihat adanya suatu rambatan atau gelombang.

b. Pembahasan
1. Slinki direntangkan diatas lantai yang licin,salah satu ujungnya dipegang
sendiri dan ujung yang lain dipegang teman.Lalu slinki diusik ujungnya
dengan cara menggerakkan ujung slinki dengan cepat kekiri lalu kekanan
sehingga terjadi rambatan pada slinki yang membentuk gelombang.

Gelombang adalah gerakan merambat pada suatu benda yang diberi energi.

2. Percobaan dilakukan beberapa kali sampai dapat diamati dan dilihat arah
usikan dan rambat gelombangnya.Ternyata arah usikan tegak lurus dengan
arah rambatannya.Hal demikian disebut gelombang transversal,yakni
gelombang yang arah getarannya tegak lurus pada arah rambatan
gelombangnya.

3. Percobaan kedua diberi karet gelang ditengah-tengah slinki lalu ujung slinki
yang dipegang diusik secara berulang-ulang,ternyata karet gelang tersebut ikut
berpindah bersama gelombang,dan juga karet gelang berpindah karena adanya
energi yang merambat melalui slinki.Energi ini berasal dari usikan slinki
(pada saat ujung slinki digerakkan ).

4. Percobaan ketiga,slinki diganti dengan kabel listrik. Langkahnya sama yaitu


diberi usikan diujung kabel,sedang ujung yang lain diikatkan pada tiang atau
dipegang salah seorang teman.Ternyata hasilnya berbeda dengan slinki.
Bedanya adalah pada kabel listrik tidak muncul gelombang.Pada saat diberi
gelang dibagian tengah kabel,ternyata karet gelang tidak berubah atau
berpindah,berarti tidak ada energi pada kabel listrik tersebut.

5. Pada percobaan ini diamati arah usikan dan rambatannya


(gelombang).Ternyata arah usikan searah dengan arah rambatannya. Maka
gelombang ini dinamakan Gelombang Longitudinal.

6. Perbedaan antara gelombang transfersal dengan gelombang longitudinal


adalah pada arah rambatannya yaitu bila transfersal tegak lurus sedangkan
longitudinal searah rambatannya.

c. Kesimpulan
1. Gelombang transfersal adalah gelombang yang arah getarannya tegak lurus
dengan arah rambatannya.

2. Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah getarannya searah


dengan arah rambatannya.

3. Perbedaan antara gelombang transfersal dan gelombang longitudinal terletak


pada arah rambatannya yaitu bila transfersal tegak lurus sedangkan
longitudinal searah rambatannya.

d. Pertanyaan dan Jawaban


Apakah perbedaan gelombang antara gelombang transversal dan gelombang
longitudinal?
Gelombang transversal Adalah gelombang yang memiliki arah rambat tegak
lurus dengan arah getarnya. Contoh gelombang transversal adalah gelombang
pada tali. Arah getar gelombang adalah vertikal, sedangkan arah rambatnva
horizontal sehingga arah getar dan arah rambatnva satins. Gelombang
longitudinal Adalah gelombang yang memiliki arah getar sejajar dengan arah
rambatnya contohnya adalah gelombang pada slinki yang digerakkan maju
mundur.
2. Judul percobaan: Percobaan Sifat Pemantulan Gelombang
Tujuan :
Mengamati sifat pemantulan gelombang
Alat dan Bahan :
a. Slinki
b. Benang kasur
c. kerikil
Langkah Kerja :
➢ lakukan percobaan tersebut di kolam, di bak air atau di bejana yang
berisi air, jatuhkan kerikil ke atas permukaan air. Kemudian amati
gelombang yang terjadi di permukaan air. Bagaimanakah bentuk
gelombangnya ? Perhatikan sisi-sisi kolam, bak atau bejana yangb
dikenai gelombang. Adakah gelombang yang dipantulkan ?
➢ rentangkan slinki sejauh 1,5 m. Ikatkan salah satu ujungnya pada tiang
yang kokoh atau dipegang teman Anda, ujung yang satu ini harus tetap
pada tempat yang tidak bergeser (disebut ujung terikat).
➢ Ujung slinki lainnya Anda pegang, getarkan satu kali sehingga
membentuk setengah panjang gelomban. Amati perambatan setengah
gelombang (denyut) sampai gelombang tersebut hilang. Jika pola
perambatan gelombang tersebut belum teramati dengan jelas, getarkan
lagi ujung slinki tersebut, dapatkah gelombang dipantulkan ?
Bagaimanakah fase gelombang pantul dibandingkan dengan fase
gelombang asalnya ?
➢ Ujung slinki yang terikat atau yang dipegang oleh teman Anda
sekarang ikat dengan benang yang panjangnya -+ 1,5 m. Ikatkan ujung
benang yang jauhnya 1,5 m dari ujung slinki ke tiang yang kokoh atau
dipegang saja oleh teman Anda. Ujung slinki ini sekarang dapat
bergerak bebas oleh karena itu kita sebut slinki ujung bebas.
➢ Getarkan ujung slinki yang Anda pegang satu kali sehingga
membentuk setengah panjang gelombang seperti percobaan 2 langkah
2. Amati perambatan setengah panjang gelombang ini. Dengan ujung
bebas ini, bagaimanakah fase gelombang pantul dibandingkan dengan
gelombang asalnya?
a. Hasil Pengamatan

b. Pembahasan
Pada saat kerikil dijatuhkan ke atas air yang berada didalam bak gelombang
yang dihasilkan mirip gelombang transversal dimana arah gelombang tegak
lurus dengan arah rambatannya. Dan dibagian pinggir/sisi bak yang dikenai
gelombang, gelombng dipantulkan kembali.
Pada slinki yang salah satu ujungnya diikat kuat pada tiang dan digetarkan
ujung lainnya dengan tangan sampai membentuk ½ gelombang, ternyata
gelombang dpat dipantulkan dan fase gelombang berlawanan arah dengan
gelombang aslnya. Sementara pada slinki yang salah satu ujungnya diikat
dengan longgar/tali panjangnya 150cm, sehingga slinki dapat bergerak bebas
ternyata fase gelombang pantul dan gelombang asalnya adalah sama.

c. Kesimpulan
1. Gelombang yang terjadi di air dapat dipantulkan kembali
2. Ujung slinki yang terikat kuat, gelombang datang dan gelombang
pantulnya fase gombang berlawanan arah.
3. Ujung slinki yng terikat bebas, gelombang dating = gelombang pantulnya.

4. Judul percobaan: percobaan gelombang stasioner


Tujuan :
a. Mengamati gelombang stasioner
b. Menjelaskan pengertian gelombang stasioner
c. Menjelaskan hal-hal yang menimbulkan gelombang stasioner
d. Menjelaskan pengaruh tegangan terhadap panjang gelombang.
Alat dan Bahan :
a. Catu daya
b. Pewaktu ketik atau bel listrik
c. Benang kasur panjang 1,5 m
d. Beban gantung 75 gram, 100 gram, 125 gram.
Langkah Kerja :
• Rangkai alat dan bahan seperti gambar 6.6 di modul.
Keterangan :
1. Catu daya
2. Pewaktu ketik
3. Tali
4. Katrol meja
5. Beban gantung.
Catu daya dipasang pada tegangan 6 volt AC. Massa beban gantung
yang digunakan 75 gram, hitung tegangan tali (lama dengan berat
beban gantung)
• Hidupkan catu daya, geser pewaktu ketik ke arah katrol meja perlahan-
lahan sampai timbul gelombang stasioner pada tali. Amati gelombang
stasioner tersebut, terlihat berjalankah ? Mengapa ? terjadikah paduan
gelombang pada gelombang stasioner ?
• Ukuran panjang gelombang (𝜆1) pada tali tersebut.
• Matikan catu daya. Ganti atau tambahkan beban sehingga menjadi 100
gram. Hitung tegangan tali (T) dengan beban 100 gram tersebut.
• Hidupkan catu daya. Geser-geser pewaktu ketik sehingga timbul
kembali gelombang stasioner pada tali itu. Ukur panjang gelombang
(𝜆2) pada tali tersebut.
• Matikan catu daya. Ganti atau tambahkan beban (𝑇3) sehingga menjadi
125 gram. Hitung tegangan tali dengan beban 125 gram.
• Hidupkan catu daya. Geser-geser pewaktu ketik sehingga timbul
kembali gelombang stasioner pada tali itu. Ukur panjang gelombang
pada tali tersebut.
• Bandingkan panjang gelombang stasioner 𝜆1, 𝜆2, dan 𝜆3. Bandingkan
hubungan panjang gelombang dengan tegangan tali.

A. Hasil Pengamatan

Pada saat rangkaian diujicobakan / dinyalakan maka akan terjadi gelombang pada
tali yaitu tali bergetar naik turun.

Gambar sebelum dilempar batu Gambar setelah dilempar batu


b. Pembahasan

1. Catudaya dipasang pada tegangan 6 volt. Massa beban gantung yang


digunakan 75 gram.Tegangan tali sama dengan massa beban dibagi panjang tali
yaitu:

µ: M : 75 gram : 50

l 1.5 m

T = m.g = 0,075 . 10 = 0,75 N

2. Pada saat catudaya dihidupkan pewaktu detik digeser ke arah katrol meja
secara perlahan sampai timbul gelombang stasioner pada tali, ternyata muncul
gelombang stasioner terlihat berjalan, karena ada energi dari catudaya dan
terjadi perpaduan gelombang pada gelombang stasioner.

3. Panjang gelombang dapat diukur pada tali tersebut yaitu:

λ1 : 2l Dengan n : 1,2,3

λ2 : 2l : 2.1,5 m : 3 : 3

n1 1 1

λ1 = 2. 1,5 : (1) = 3 m

λ2 = 2. 1,5 : (2) = 1,5 m

λ3 = 2. 1,5 : (3) = 1 m

3. Catudaya diamati beban ditambah menjadi 100 gram. Maka tegangan


talinya adalah: T : m : 100 gr : 68

l 1.5 m

T2 = m.g = 0,1 . 10 = 1 N

µ2 = m : l = 0,1 : 1,5 = 0,07

4. Catudaya dihidupkan,pewaktu ketik digeser hingga timbul kembali


gelombang tali.Maka panjang gelombang (λ2) dapat dihitung:

λ2= m =2.1,5 =3 =1,5

l 2 2

5. Beban ditambah menjadi 125 gr.Tegangan tali pada massa tersebut adalah:

T = m = 125 gr = 83

l 1.5 m
T3 = m.g = 0,125 . 10 = 1,25 N
6. Catudaya dihidupkan hingga timbul gelombang pada tali maka panjang
gelombangmya 3(λ3) adalah:

λ3= m =2.1,5 =3 =1

l 3 3

7. Perbandingan panjang gelombang λ1,λ2 dan λ3 = 3 : 1,5 : 1

d. Jawaban Pertanyaan
1. Batu yang dilemparkan ke kolam menyebabkan terjadinya gelombang
dipermukaan air.Gelombang ini merupakan gelombang transversal,karena
arah getarannya tegak lurus terhadap arah rambatannya.

2. Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik,maka cahaya merambatkan


partikel-partikel yang bermuatan positif dan negatif dengan frekuensi
gelombang pendek dan gelombangnya bergerak lurus kesemua arah.

3. gambar pada tali tersebut:

4. Hal itu dilakukan untuk menjaga elastisitas tali yang bisa menimbulkan
gelombang dengan daya tertentu.
5. Jika panjang gelombang berbeda, maka frekuansinya tetap atau sama.

B. KEGIATAN PRAKTIKUM 2 : Getaran dan Bunyi


1. Judul Percobaan: percobaan getaran benda oleh pegas
d. Hasil pengamatan

Tabel 6.1
Massa Benda = 100 gram
Percobaan ke Waktu 20 getaran (sekon) Periode (sekon) Frekwensi (hertz)

1 12,88 0,644 1,56

2 12,96 0,648 1,55

3 13,03 0,651 1,54


4 13,08 0,654 1,53

5 13,17 0,658 1,52

T = 0,65 sekon
F = 1,54 HZ

Hasil pengamatan pengaruh massa terhadap frekwensi


Tabel 6.2

Massa benda Percobaan ke Waktu 20 getaran Periode Frekwensi Hertz

(gram) (sekon) (sekon) (hertz)

1 14,55 0,73 1,37 1,37

150 2 14,65 0,73 1,37 1,37

3 14,68 0,74 1,37 1,37

4 14,67 0,73 1,37 1,37

5 14,63 0,73 1,37 1,37

1 12,86 0,64 1,55 1,55

200 2 12,40 0,62 1,61 1,61

3 12,73 0,64 1,55 1,55

4 12,89 0,64 1,55 1,55

5 13,08 0,65 1,52 1,52

1 12,25 0,61 1,64 1,64

250 2 12,04 0,60 1,67 1,67

3 11,94 0,60 1,67 1,67

4 11,10 0,56 1,79 1,79

5 10,87 0,54 1,85 1,85

1 10,68 0,53 1,89 1,89

300 2 10,06 0,56 1,79 1,79

3 9,58 0,48 2,09 2,09

4 9,38 0,46 2,17 2,17

5 8,17 0,40 2,50 2,50

e. Pembahasan:
Getaran benda pada pegas dengan massa benda yang sama,dan waktui
getaran yang sama pula yaitu 20 kali serta periodenya juga sama
meskipun terdapat selisih waktu yang sangat kecil namun dianggap
sama.Sedangkan getaran benda pada pegas pada massa benda yang
berbeda,maka akan menghasilkan waktu dan frekwensi yang berbeda
pula.

f. Kesimpulan:
Getaran benda pada pegas,periode dan frekwensinya dipengaruhi oleh
massa benda

2. Judul percobaan: Percobaan Getaran Benda Pada Ayunan (Bandul


Sederhana)
a. Hasil pengamatan

Tabel 6.3

Panjang tali(f) = 100 cm (tetap)

Beban (gr) 10 T (s) T periode (s) f frekuensi (Hz)

20 20,71 10 : 2,07 207,1 : 0,48

30 20,16 10 : 2,02 201,6 : 0,50

40 19,57 10 : 1,96 195,7 : 0,51

50 19,03 10 : 1,90 190,3 : 0,53

60 19,49 10 : 1,95 194,9 : 0,51

70 20,58 10 : 2,06 205,8 : 0,49

80 20,69 10 : 2,07 206,9 : 0,48

90 21,46 10 : 2,15 214,6 : 0,47

100 20,79 10 : 2,08 207,9 : 0,48


Tabel 6.4

Massa beban (m) = 60 gram (tetap)

Beban tali (l) (cm) 10 T (s) T periode (s) T 2

100 19,61 10 : 1,96 384,5 : 0,51

90 18,18 10 : 1,82 330,5 : 0,55

80 17,76 10 : 1,78 315,4 : 0,56

70 16,17 10 : 1,62 261,5 : 0,62

60 15,19 10 : 1,52 230,7 : 0,66

50 14,10 10 : 1,41 198,8 : 0,71

40 12,45 10 : 1,25 155,0 : 0,80

30 10,17 10 : 1,02 103,4 : 0,98

20 7,98 10 : 0,78 63,7 : 1,28

Massa benda = 60 gr (tetap)

b. Pembahasan

Beban / bandul digantungkan pada seutas benang di tiang setinggi +1,5


m.kemudian benda ditarik dari kedudukan setimbang (0) dengan tangan kiri dan
sudut penyimpangan 100 (titik A) selanjutnya dilepas dan dihitung kembalinya
ke titik A selama 10 hitungan dan dicatat waktunya. Percobaan ini dilakukan
berulang-ulang dengan mengganti beban.

Pada percobaan kedua menggunakan beban yang sama yaitu 60 gr dengan


mengubah panjang tali dari 20 cm sampai 60 cm.

c. Kesimpulan

1. Periode dan frekuensi bandul dipengaruhi oleh beban.

Periode dan frekuensi bandul dipengaruhi oleh panjang tali.

3. Judul percobaan: Percobaan Benda Bergetar Sebagai


Sumber Bunyi
a. Hasil Pengamatan
No. Panjang mistar yang menonjol Menimbulkan Keterangan
(cm) bunyi

Ya Tidak

1. 25 √ Bunyi terdengar keras

2. 20 √ Bunyi agak keras

3. 15 √ Bunyi lemah

4. 10 √ Bunyi sangat lemah

5. 5 √ Hampir tak terdengar

b. Pembahasan

Mistar plastik yang diletakan diatas meja dan salah satu tepinya ditonjolkan
melebihi bibir meja, kemudian ujung mistar digetarkan dandilakukan sebanyak
5 kali dengan panjang tonjolan yang berbeda. Mistar yang lebih pendek
(tonjolannya) lebih cepat getarannya, sedangkan yang lebih panjang lebih
lambat sehingga mempengaruhi bunyi yang dihasilkan.

c. Kesimpulan

1.Getaran dapat menimbulkan bunyi.

2.Bunyi merambat melalui udara.

4. Judul Percobaan: Percobaan Resonasi Bunyi


a. Resonansi Ayunan Bandul.

Tabel 6.6

Pengamatan Resonansi Ayunan Bandul

No. Bandul A Bandul B Bandul C

1. Digerakan sebentar Beresonansi cepat Beresonansi lambat

2. Digerakan agak lama Resonansi makin lambat Resonansi makin lambat


Pembahasan

Panjang bandul A dan B adalah 30 cm. Bandul C + 40 cm. Bandul A digerakan


dengan cara menarik ke samping sejauh 5 cm tegak lurus dengan mistar, lalu
dilepaskan. Maka bandul B dan C berayun (beresonansi).

Bandul A digerakan lagi dengan mengamati yang lebih lama, ternyata makin
lama bandul A berayun, makin lama pula resonansi pada bandul B dan C dan
makin lambat, melambat pula resonansinya.

Kesimpulan

1. Resonansi adalah peristiwa ikut bergetarnya suatu benda oleh pengaruh


getaran benda yang lain.

2. Syarat terjadinya resonansi adalah jika bunyi tersebut terdengar keras


dibandingkan dengan bunyi asalnya.

b. Resonansi Bunyi pada Kolom Udara

Tabel 6.7

Pengamatan resonansi bunyi pada kolom udara

Resonansi K 2 Panjang kolom udara (l) Suhu (T) Keterangan

1(satu) 3m 28 C
0
Celupan gelas ke-1

2(dua) 5m 28 C
0
Celupan gelas ke-2

Pembahasan

Kami celupkan tabung kaca kedalam bejana berisi air hingga hampir tengelam.
Lalu digetarkan sebuah garputala diatas tabung kaca perlahan-lahan tabung
kaca ditarik sambil didengarkan, ternyata ada dengungan.Kegiatan ini diulangi
beberapa kali lagi.

Cepat rambat udara

V = 331 x 0,320256

V = 106,604

Panjang kolom udara pada resonansi f adalah – x = ¼ λ

Panjang kolom udara pada resonansi II adalah

l +x=¾λ
2
l –l =¾-¼=½λ
2 3

λ = 2 (l -l )
2 1

λ= 2 (5-3)

λ=2x2m

λ=4m

Kesimpulan :
Panjang gelombang bunyi di udara diperoleh dari pengurangan kolom udara
pada resonansi kedua dikurangi panjang gelombang bunyi diudara pada
resonansi pertama.

Pertanyaan dan Jawaban


1. a. Periode adalah waktu yang dibutuhkan oleh suatu gelombang penuh untuk
melewati suatu titik tertentu.
b. Frekuensi adalah jumlah gelombang yang melewati suatu titik tiap satuan waktu
(biasanya per sekon).

2. Frekuensi merupakan hasil kali antara, periode dengan waktu getaran.

3. Faktor yang mempengaruhi periode dan frekuensi pada pegas adalah massa benda
(m).
Faktor yang mempengaruhi periode dan frekuensi pada bandul ayunan adalah
panjang tali dan massa benda.

4. Beberapa pegas yang berbeda elastisitasnya (kelentingannya) masing-masing


digantungkan pada sebuah statis. Pada masing-masing pegas tersebut
digantungkan benda yang massanya sama. Jika semua pegas itu digetarkan maka
frekuensinya berbeda-beda karena elastisitas pegas mempengaruhi periode, waktu
gatar dan panjang gelombang.

5. a. Bandul pada ayunan dapat disebut getaran, karena bandul yang satu akan
menggerakan bandul yang lainnya.
b. Cara yang baik dalam mengukur waktu ayunan adalah tangan kiri memegang
stopwatch sementara tangan kanan mengayunkan bandul. Pada hitungan ketiga
stopwatch dihidupkan bersamaan tangan kanan mengayunkan bandul.

6. frekuensi getaran yang ditimbulkan berbeda karena rangkaian percobaannya juga


berbeda.

7. Bunyi ditimbulkan oleh getaran suatu benda.

8. Medium yang bisa menyampaikan bunyi ke telinga pendengar adalah melalui


perambatan udara.

9. a. Resonansi adalah peristiwa turut bergetarnya suatu benda karena pengaruh


getaran benda lain.
b. Syarat terjadinya resonansi adalah jika bunyi tersebut terdengar lebih keras dari
bunyi aslinya

10. Panjang pada resonansi kedua = 35 cm.

11. Dalam percobaan ruang tertutup, ternyata suhu udara pada saat itu adalah 7 C.
0

Maka cepat rambat bunyi pada tempat tersebut adalah


V = 331 x 0,160128
= 53,062 m/s
c. Kegiatan Praktikum 3 : Telinga

1. Judul Percobaan : Percobaan Kepekaan Indera Pendengar Manusia

a. Hasil Pengamatan

Tabel 6.1

Kepekaan Indera Pendengar Manusia

No. Jarak Telinga sebelum ditutup Telinga setelah ditutup Keterangan

Telinga kiri Telinga kanan Telinga


kanan
1. 1m Terdengar keras sekali Jelas Jelas mendengar
lebih baik
2. 3m Terdengar keras Agak jelas Jelas dari pada
3. 6m Terdengar kurang keras Agak jelas Masih jelas telinga kiri

4. 9m Terdengar lirih Kurang jelas Masih jelas

5. 12 m Terdengar makin lirih Kurang jelas Kurang jelas

b. Pembahasan

Salah satu teman ditutup matanya hingga telinga ikut tertutup mengunakan
sapu tangan. Dua orang lainnya memegang sendok dan mangkuk berjalan 1
m,3 m,6 m,9 m dan 12 m dikanan dan kiri teman yang ditutup telinganya.
Lalu kedua orang yang memegang sendok dan mangkuk memukulkan benda
tersebut secara bergiliran sesuai jarak tersebut. Hasil percobaannya tertuang
dalam tabel diatas.

c. Kesimpulan

Keras lemahnya bunyi tergantung pada banyaknya sel penerima yang


mengirim impuls ke otak. Semakin kuat gelombang bunyi semakin banyak sel
reseptor yang bergerak.
2. Judul Percobaan : Percobaan Struktur dan Fungsi Telinga

a. Hasil Pengamatan

Tabel 6.2

Bagian-bagian yang menyusun telinga beserta fungsinya

No. Nama organ Bagian telinga Keterangan

Luar Tengah Dalam

1. Daun telinga √ Menangkap getaran

2. Lubang √ Mengantarkan geteran


telinga
3. Kelenjar √ Menangkap pertikel debu dan
minyak menghalangi masuknya air

4. Gendang √ Meneruskan gelombang bunyi dari


telinga udara

5. Tulang √ Menangkap getaran dari gendang


martil telinga dan meneruskannya ke tingkap
oval
6. Tulang √
landasan

7. Tulang √
sangurdi

8. Pembuluh √ Memasukan udara ke telinga tengah


eustachius dan menjadikanya tekanan udara di
gendang telinga = tekanan udara
diluar
9. Tingkap Menghantarkan getaran udara
oval

10. Labirin √ Menghasilkan cairan limfe

11. Koklea √ Mengubah getaran menjadi impuls

12. Rumah siput √ Mengirimkan impuls ke otak untuk


diinterprestasikan menjadi bunyi

b. Pembahasan

Bagian-bagian telinga:

Telinga luar

• Daun telinga (external pinna) merupakan bagian telinga yang paling jelas
terlihat dari luar. Daun telinga memiliki lekukan-lekukan khas yang berfungsi
untuk mengumpulkan gelombang suara. Daun telinga memiliki struktur yang
lentur dan elsatis karena tersusun atas jaringan tulang rawan.
• Saluran telinga merupakan kelanjutan dari daun telinga yang menjadi saluran
masuknya gelombang suara menuju organ-organ pendengaran di bagian
dalam.
• Gendang telinga (membran timpanik) akan bergetar ketika menerima
gelombang suara yang datang. Getaran atau vibrasi dari gendang telinga akan
diteruskan menuju tualng-tulang pendengaran.

Telinga tengah

• Tulang martil (maleus) merupakan tulang pendengaran pertama yang


berbentuk seperti martil/ palu dan akan bergerak ketika ada getaran yang
datang.
• Tulang landasan (incus) merupakan tulang pendengaran kelanjutan dari tulang
martil
• Tulang sanggurdi (stapes) merupakan tulang pendengaran ketiga di telinga
tengah. Ketiga tulang pendengaran tersebut memiliki satu fungsi pokok untuk
menghantarkan dan memperkuat getaran suara yang datang.

Telinga dalam

• Jendela oval merupakan membran berbentuk oval pada permukaan koklea.


Jendela oval akan menerima getaran dari tulang sanggurdi dan
meneruskannya menuju koklea.
• Rumah siput (koklea) merupakan saluran berbentuk seperti rumah siput di
telinga bagian dalam. Koklea mempunyai dua ruangan besar, yaitu saluran
vestibuler di bagian atas dan saluran timpanik di bagian bawah yang
dipisahkan oleh diktus koklea yang berukuran lebih kecil. Saluran vestibuler
dan timpanik berisi cairan perilimfa, sedangkan duktus koklea berisi cairan
endolimfa.
• Organ korti, terletak pada duktus koklea. Organ korti mengandung sel
reseptor telinga yang akan menerima getaran dan mengubahnya menjadi
impuls listrik untuk dihantarkan ke otak. Sel reseptor tersebut memiliki
rambut yang menjulur ke dalam duktus koklea. Rambut tersebut beraut ke
membran tektorial yang menggantung di atas ogan corti.
• Jendela bundar merupakan ujung dari koklea yang akan menjadi akhir dari
getaran suara karena getaran yang menumbuk jendela bundar akan
menghilang.
• Vestibula terletak di belakang jendela bundar yang terdiri atas bagian sakulus
dan utrikulus, yang berperan dalam mengatur keseimbangan tubuh.
• Saluran semisirkuler merupakan struktur berbentuk tiga saluran setengah
lingkaran yang berisi cairan endolimfa. Organ ini juga berperan dalam
mengatur keseimbangan tubuh.
• Saluran eustacheus merupakan saluran kecil yang menghubungkan telinga
dalam dengan faring. Saluran ini berfungsi untuk menyamakan takanan udara
di dalam telinga dengan atmosfer.

c. Kesimpulan

Setelah melakukan pengamatan, dapat disimpulkan bahwa mekanisme atau


proses mendengar adalah sebagai berikut:

Getaran Suara → Daun Telinga →Saluran Telinga→Membran


Timpani→ Maleus→Inkus→Stapes→tingkap oval→koklea (rumah siput)
→Sel-sel Rambut→Membran tektorial→Organ Korti →sel saraf auditori→
otak/saraf sensori.

d. Referensi:

Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.

3. Judul Percobaan : Percobaan Mekanisme Transmisi Pendengaran

a. Hasil Pengamatan

1. Gendang Pendengaran

Gendang pendengaran atau membrana tympani adalah selaput atau membran


tipis yang memisahkan telinga luar dan telinga tengah. Ia berfungsi untuk
menghantar getaran suara dari udara menuju tulang pendengaran di dalam
telinga tengah.
2. Tulang-Tulang Pendengaran

Tulang pendengaran ada 3 yaitu (martil atau malleus, landasan atau incus, dan
sanggurdi atau stapes). Ujung dari saluran Eustachius juga berada di telinga
tengah. Getaran suara yang diterima oleh gendang telinga akan disampaikan
ke tulang pendengaran. Masing-masing tulang pendengaran akan
menyampaikan getaran ke tulang berikutnya. Tulang sanggurdi yang
merupakan tulang terkecil di tubuh meneruskan getaran ke koklea atau rumah
siput.

3. Tingkap Oval

Selaput yang menghubungkan telinga tengah dengan telinga dalam.


Getaran suara akan dihantar dari gendang telinga, tulang pendengaran
(martil, landasan, sanggurdi), dan kemudian ke selaput di tingkap oval untuk
dilanjutkan ke telinga dalam.

4. Koklea

Koklea mengubah getaran yang berasal dari cairan koklea dan struktur terkait
menjadi sinyal saraf. Koklea menerima suara dalam bentuk getaran, yang
menyebabkan perilymph dan silia bergerak.

5. Cairan limfa
Cairan limfa ada di dalam saluran vestibulum. Getaran cairan tadi akan
menggerakkan membran Reissmer dan menggetarkan cairan limfa dalam
saluran tengah. Perpindahan getaran cairan limfa di dalam saluran tengah
menggerakkan membran basher yang dengan sendirinya akan menggetarkan
cairan dalam saluran timpani.

b. Pembahasan
Gelombang suara masuk melalui telinga dan ditangkap gendang telinga
kemudian terjadi vibrasi (getaran). Getaran ini akan diteruskan menuju telinga
tengah melalui tulang-tulang pendengaran yakni martil, landasan, dan sanggurdi.
Dari tulang sanggurdi, getaran diteruskan melalui jendela oval menuju koklea
yang berisi cairan.

Selanjutnya, getaran diteruskan menuju jendela bundar dengan arah gerak


yang berlawanan. Setelah itu, getaran akan diterima oleh sel-sel rambut
(fonoreseptor) di dalam organ Corti. Getaran dalam cairan koklea akan
menggetarkan membran basiler, dan getaran ini juga akan menyebabkan
membran tektorial ikut bergetar. Getaran akan diubah menjadi impuls saraf, yang
selanjutnya dihantarkan saraf auditori menuju otak, sehingga kita dapat
mendengar suara.

c. Kesimpulan
Proses pendengaran didahului oleh getaran bunyi yang diterima indera
pendengaran
d. Jawaban Pertanyaan
1. Jelaskan peranan daun telinga pada proses mendengar dari sumber bunyi!

Jawab :

Fungsi daun telinga adalah untuk mengumpulkan suara. Daun telinga juga
dapat memperbesar (mengamplifikasi) suara dan mengarahkannya ke saluran
telinga. Ketika memantul pada daun telinga, suara juga mengalami proses
penyaringan yang akan memberikan informasi mengenai lokalisasi suara. Efek
penyaringan tersebut pada manusia terutama untuk memilah suara yang
berada di rentang frekuensi suara manusia.

2. Jelaskan fungsi saluran Eustachius!


Jawab :

a. Menjaga keseimbangan tekanan udara di dalam telinga dan


menyesuaikannya dengan tekanan udara di dunia luar.

b. Mengalirkan sedikit lendir yang dihasilkan sel-sel yang melapisi telinga


tengah ke bagian belakang hidung.
c. Sebagai filter (penyaring) kuman yang mungkin akan masuk ke dalam
telinga tengah.

3. Jelaskan proses terjadinya rambatan suatu bunyi/suara hingga kita mendengar!


Jawab:

Bunyi Dalam perambatannya memerlukan medium, jika kita berbicara dan


orang lain dapat mendengar, itu terjadi karena bunyi merambat melalui udara.
Bunyi tidak dapat merambat di ruang hampa. Oleh karena itu jika kita berada
di bulan, kita tidak dapat mendengar bunyi dengan jelas, dikarenakan tidak
ada udara sebagai medium dalam perambatan bunyi. Bunyi juga dapat
merambat di benda padat dan cair.

4. Mengapa kemampuan mendengar seseorang satu dengan yang lain tidak


sama?
Jawab :

Tergantung factor-faktor yang mempengaruhi, aktivitas sering mendengarkan


musik menggunakan headset mudah mempengaruhi pendengaran seseorang.

5. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi seseorang menjadi tuli!


Jawab :

Ada tuli konduksi dan tuli karena saraf, tuli konduksi disebabkan : ada banyak
kotoran/minyak serumen yang menutupi lubang telinga, rapuh/retaknya
tulang-tulang pendengaran, tingkap oval dan tulang sanggurdi tidak
terhubung. Tuli juga bisa terjadi karena rusaknya saraf ke 8 kranial (auditori).
BUKTI FISIK PENELITIAN

TUTOR PRAKTIKUM IPA

LILIK MUALLIFAH, M.Pd


NIP. 19730425 199801 2 003
LEMBAR KERJA PRAKTIKUM IPA DASAR DI SD
PDGK4107 MODUL 7
OPTIK

NAMA : YUSNITA AGUSTIN


NIM : 858773691
UPBJJ : MALANG

A. KEGIATAN PRAKTIKUM SIFAT CAHAYA


1. Pemantulan Cahaya
Tujuan :
a. Menjelaskan sifat-sifat cahaya
b. Menjelaskan sifat-sifat bayangan yang dihasilkan oleh cermin
c. Menjelaskan sifat-sifat bayangan yang dihasilkan oleh lensa
d. Menentukan fokus cermin cekung
e. Menentukan fokus lensa cembung.
Alat dan Bahan :
• Cermin datar (3 x 6 cm²)
• Cermin cembung
• Cermin cekung
• Lampu senter
• Busur derajat
• Kertas putih
• Lilin
• Layar (tabir kertas)
• Celah cahaya.
a. Pemantulan cahaya pada cermin datar
Prosedur Percobaan :
a. Susunlah lampu senter dan celah cahaya di depan cermin datar.
b. Nyalakan lampu senter dan amati dengan baik jalannya berkas cahaya
pada saat sebelum dan sesudah mengenai cermin datar.
c. Gambarkanlah jalannya berkas sinar pada langkah (2), sehingga
tampak sudut datang dan sudut pantulnya.
d. Ukurlah besar sudut datang (i) dan besar sudut pantul tersebut (r).
e. Letakkan sebuah benda (dalam hal ini lilin) di depan cermin datar dan
amati bayangannya selama benda itu Anda geser-geserkan di depan
cermin datar.
f. Catatlah bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin
datar tersebut.
Hasil pengamatan :
• Gambar jalannya berkas sinar pada cermin datar

Gambar 7.2
Gambar 7.1
Gambar pemantulan teratur
Gambar pemantulan cahaya pada cermin datar

• Besar sudut datang (i) dan sudut pantul (r)


Tabel 7.1

Pengamatan pemantulan cahaya pada cermin


datar

No i (derajat) r (derajat)
1 15 o 10,5 o
2 20 o 21,5 o
3 25 o 26 o
4 30 o 29,5 o
5 35 o 34 o
• Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar
1. Maya
2. Tegak
3. Sama besar

b. Pemantulan cahaya pada cermin cemin cembung


Prosedur Percobaan :
a. Susunlah alat seperti gambar 7.2 pada modul.
b. Nyalakan lilin dan amati dengan baik jalannya berkas cahaya pada saat
sebelum dan sesudah mengenai cermin cembung.
c. Gambarkanlah jalannya berkas sinar pada langkah (2), sehingga
nampak sudut datang dan sudut pantulnya serta bayangan yang
terbentuk.
d. Catatlah bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin
cembung tersebut.
• Gambar jalannya berkas pada cermin cembung

Gambar l 7.3

Gambar jalannya berkas sinar pada cermin


cembung

• Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cembung


1. Maya
2. Tegak
3. Diperkecil

c. Gambar jalannya berkas sinar pada cermin cekung


Prosedur percobaan :
a. susunlah alat seperti gambar 7.3 pada modul.
b. Nyalakanlah lilin dan amati dengan baik jalannya berkas cahaya pada saat
sebelum dan sesudah mengenai cermin cekung.
c. Gambarkanlah jalannya berkas sinar pada langkah (2), sehingga tampak
sudut datang dan sudut pantulnya serta bayangan yang terbentuk.
d. Catatlah bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung
tersebut.
e. Aturlah jarak benda atau letak layar agar pada layar terbentuk bayangan
yang jelas dan tajam. Selanjutnya ukur jarak benda dan jarak bayangan.
f. Jika benda di depan cermin cekung terus digeser menjauhi cermin, maka
pada jarak tertentu bayangan benda akan menghilang (tidak tampak). Ukur
jarak benda dari cermin cekung pada keadaan tersebut (s).
`

Gambar 7.4

Gambar jalannya berkas sinar pada cermin


cekung

• Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung


1. Nyata, terbalik, diperbesar
2. Nyata, terbalik, diperkecil
3. Maya, sama tegak, diperbesar
• Cermin cembung

Tabel 7.2

Pengamatan pemantulan cahaya


pada cermn cembung

No Jarak benda (cm) Jarak bayangan (cm)


1 5 cm -8 cm
2 8 cm -5 cm
3 10 cm -4 cm
4 20 cm -2 cm
• Cermin cekung

Tabel 7.3

Pengamatan pemantulan cahaya


pada cermn cekung

No Jarak benda (cm) Jarak bayangan (cm)


1 5 cm 8 cm
2 8 cm 5 cm
3 10 cm 4 cm
4 20 cm 2 cm

2. Pembiasan cahaya
Alat dan Bahan :
a. Lampu senter
b. Celah cahaya
c. Balok kaca
d. Kertas putih
e. Busur derajat
f. Lensa cembung
g. Lensa cekung
h. Layar (tabir kertas)
i. Lilin
j. Penggaris panjang (100 cm)

Prosedur Percobaan :
• Susunlah lampu senter, celah dan balok kaca seperti gambar 7.4 pada
modul.
• Nyalakan lampu senter dan amati dengan baik jalannya berkas sinar
pada saat sebelum dan sesudah menembus balok kaca
• Gambarkanlah jalannya berkas sinar tersebut, sehingga tampak sudut
datang dan sudut biasanya. Kemudian ukur besar sudut datang dan
sudut bias tersebut.
• Pergunakanlah lensa cembung untuk mengamati sebuah huruf pada
buku dengan jarak yang relatif dekat antara lensa dan huruf.
Kemudian geserkan lensa perlahan lahan menjauhi huruf tersebut
sampai bayangan huruf menjadi sangat besar dan kabur atau tidak
tampak. Ukur jarak huruf ke lensa pada saat tersebut dan catat
bagaimana sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh lensa cembung
tersebut.
• Susunlah lensa cembung,layar,lilin, dan penggaris panjang seperti
gambar 7.5 pada modul.
• Atur letak lilin dan lensa cembung agar diperoleh bayangan nyala lilin
paling tajam pada tabir. Ukur jarak benda (s) dan jarak bayangan (s’),
dan catat sifat-sifat bayangan yang dibentuk lensa cembung tersebut.
• Pergunakanlah sebuah lensa cekung untuk mengamati huruf pada
buku Anda, dengan jarak yang relatif dekat. Kemudian geserkan lensa
secara perlahan-lahan menjauhi huruf tersebut. Catat bagaimana sifat-
sifat bayangan yang dibentuk oleh lensa cekung tersebut.
Hasil Pengamatan :
• Gambar jalannya berkas sinar pada balok kaca
Tabel 7.4

Pengamatan jalannya berkas


pada balok kaca

No Sudut datang Sudut bias (r)


(i)
1 15 o 9,3 o
2 18 o 11,9 o
3 21 o 12,2 o
4 24 o 14,7 o

Gambar 7.5

Gambar jalannya berkas sinar


pada balok kaca

• Sifat bayangan yang dibentuk oleh lensa cekung Maya, tegak, diperkecil

Tabel 7.5
Pengamatan bayanagn yang
dibentuk oleh lensa cekung

No Jarak benda (cm) Jarak bayangan (cm)


1 5 cm 8 cm
2 8 cm 5 cm
3 10 cm 4 cm
4 20 cm 2 cm

• Sifat bayangan yang dibentuk oleh lensa cekung


1. Nyata
2. Terbalik
3. Diperkecil
• Sifat bayangan yang dibentuk oleh lensa cekung
1. Nyata, terbalik, diperbesar
2. Nyata, terbalik, diperkecil
3. Maya, sama tegak, diperbesar
3. Percobaan Difraksi, Interferensi dan Dispersi
Alat dan Bahan :
a. Lampu TL
b. Kisi difraksi
Prosedur percobaan :
a. Susun lampu TL,penggaris panjang dan kisi seperti gambar 7.6 pada
modul.
b. Setelah lampu TL dinyalakan, lakukan pengamatan dengan
menggunakan kisi 3000 celah/cm atau d = 1/300 cm. Jika yang dipilih
warna ungu, ukurlah jarak warna ungu yang Anda dilihat ke lampu TL,
catat orde atau warna ungu ke berapa dari Lampu TL yang Anda amati
tersebut (k). Ukur jarak kisi ke lampu TL.

Hasil Pengamatan :
Difraksi adalah Gelombang yang terjadi disekitar tepi rintangan yang
berada dalam lintasan gelombang itu. Interferensi adalah Gelombang-
gelombang yang terjadi berlainan, gelombang elektromaknetik yang terjadi
menunjukkan menunjukan gejala interferensi pula. Dispersi adalah
pemisahan seberkas cahaya yang berisi frekunsi-frekuensi yang berbeda.

B. KEGIATAN PRAKTIKUM II LENSA CEMBUNG DAN CERMIN CEKUNG


1. Lensa cembung
Tabel 7.5

Praktikum lensa cembung

No Jarak benda s (cm) Jarak bayangan s`(cm)


1 60 cm 300 cm
2 65 cm 217 cm
3 70 cm 175 cm
4 75 cm 150 cm
5 80 cm 133 cm

2. Cermin cekung
Tabel 7.6

Praktikum lensa cekung


No Jarak benda s (cm) Jarak bayangan s`(cm)
1 25 cm -20 cm
2 30 cm -23 cm
3 35 cm -26 cm
4 40 cm -29 cm
5 45 cm -31 cm
• Jawaban pertanyaan
1. Jarak focus lensa cembung

2. Kekuatan lensa (p)

3. Jarak fokus cermin cekung

C. KEGIATAN PRAKTIKUM MATA


1. Bintik Buta (1) dan (2)
a. Hasil pengamatan
Tabel 7.7
Hasil pengamatan bintik buta (1)
Jarak gambar A Dengan fokus pada tanda positif
No dari mata anda (+) maka tanda bundaran hitam Ket

1 60 cm Tampak jelas
2 30 cm Tampak jelas
3 15 cm Tampak jelas
4 6 cm Buram
5 5 cm Buram hapit tidak terlihat
6 3 cm Tidak terlihat
Tabel 7.8
Hasil pengamatan bintik buta (2)

No Dengan fokus pada tanda positif (+) maka :


Jarak gambar A
Garis pendek tampak menyatu
dari mata anda Garis pendek
dengan garis panjang *)

1 60 cm Tampak jelas
2 20 cm Tampak buram
3 10 cm Buram
4 5 cm Hapir tdk √
tampak

b. Pembahasan
Pada percobaan 1, pada jarak 60 cm, focus mata masih baik dan tanda (+) terlihat
jelas. Jarak pandang semakin dekat maka tanda (•) akan semakin hilang karena
pandangan focus ke tanda (+). Dan pada percobaan 2 pada jarak 60 cm
pandangan masih baik dan tanda masih tampak jelas, setelah jarak 5 cm garis akan
tampak menyatu.
c. Kesimpulan
Jarak pandang semakin dekat maka focus mata (penglihatan) akan semakin buram
bahkan tidak tampak.
d. Jawaban pertanyaan
1. Pada percobaan bintik buta 1, mengapa tanda (•) menghilang dari
pandangan anda pada jarak tertentu?
Jawab :

Pada percobaan 1 tanda titik mengilang karena focus mata kita ke tanda (+),
semakin dekat jarak focus maka tanda (•) akan hilang.

2. Pada percobaan bintik buta 2, mengapa kedua garis (pendek dan panjang)
tampak menyatu? Pada jarak berapa dari mata anda? Jelaskan?
Jawab :

Pada percobaaan 2 antara garis panjang dan garis pendek tampak menyatu karena
focus benda sangat dekat dengan mata kita, kira-kira pada jarak 5 cm kedua garis
tersebut menyatu.

2. Iris (pupil) Mata


a. Hasil pengamatan
Gambar 7.1 Gambar 7.2
Bentuk pupil saat gelap
(saat lilin dipadamkan) Bentuk pupil saat terang
(saat lilin dinyalakan)
b. Pembahasan
Pupil mengatur cahaya yang masuk kedalam mata. Jika cahaya yang datang
terlalu banyak, pupil akan mengecil. Saat cahaya terang, pupil menyempit ketika
gelap pupil memerlukan waktu untuk kembali membesar.

c. Kesimpulan
Pupil atau biji mata merupakan celah atau lubang berwarna hitam ditengah mata.
Ketika gelap pupil menyempit, sebaliknya diruang yang terang pupil akan
melebar.
d. Pertanyaan
1. Yang lebih besar adalah saat lilin dinyalakan.
2. Fungsi pupil adalah mengatur cahaya yang masuk kedalam mata.

TUTOR PRAKTIKUM IPA

LILIK MUALLIFAH, M.Pd


NIP. 19730425 199801 2 003
LEMBAR KERJA PRAKTIKUM IPA
DI SD (PDGK 4107)
LISTRIK & MAGNET

NAMA : YUSNITA AGUSTIN


NIM : 858773691
UPBJJ : UT-Malang Pokjar Mastrip Nganjuk

A. KEGIATAN PRAKTIKUM 1 : KELISTRIKAN


1. Muatan Listrik
Tujuan :
a. Menunjukkan adanya muatan listrik pada suatu benda, akibat yang timbul dari
sifat muatan.
b. Memperlihatkan adanya gaya elektrostatika dua buah benda bermuatan.
Alat dan Bahan :
a. Bola pingpong 2 buah
b. Benang jahit secukupnya
c. Lembaran wool dan nilon
d. Tas plastik
e. Isolasi
f. Sisir plastik
g. Potongan kertas yang kecil-kecil.
Cara Kerja :
• Gantunglah sebuah bola pingpong pada bagian pinggir meja dengan
menggunakan benang dan isolasi. Gosoklah tas plastik pada baju Anda
beberapa kali, kemudian dekatkan pada bola pingpong. Amati apa yang
terjadi ?
• Gosoklah sisir pada rambut Anda beberapa kali, kemudian dekatkan pada
potongan-potongan kertas yang terletak di atas meja. Amatilah apa yang
terjadi ?
• Apa yang terjadi apabila percobaan (2) dibiarkan dalam waaktu yang cukup
lama. Berikan penjelasan.
• Ikatlah kedua bola pingpong dengan benang, kemudian gantungkan ke
bagian pinggir meja (tempelkan dengan isolasi). Dekatkanlah kedua bola
(jangan sampai bersentuhan). Amati apa yang terjadi !
• Gosoklah bola kiri dan kanan dengan kain wool, dekatkan keduanya. Amati
apa yang terjadi ?
• Lengkapilah tabel dengan hasil pengamatan Anda. Apakah hasilnya “tolak-
menolak” atau “tarik-menarik”.
a. Hasil Pengamatan
Gambar 8.1.

Percobaan muatan listrik

Bola pingpong yang digantung di pinggir meja memunculkan reaksi yaitu


tertarik pada tas plastik yang telah digosok-gosokkan pada baju.
Sisir yang telah digosok-gosokkan pada rambut kering dapat menarik potongan
kertas kecil karena muatan elektron pada sisir mampu menarik muatan proton pada
kertas, sehingga kertas dapat tertarik oleh sisir.

Ketika potongan kertas yang menempel pada sisir dibiarkan dalam waktu yang
cukup lama, potongan kertas tersebut terlepas atau tidak menempel lagi pada sisir.
Bola pingpong yang masing-masing diikat dengan benang dan ditempelkan di
pinggir meja, tidak memunculkan reaksi apapun ketika didekatkan.
Ketika kedua bola pingpong yang masing-masing terikat benang digosokkan
pada kain wool, keduanya memunculkan reaksi berupa tolak-menolak ketika
didekatkan.
Tabel 8.1.
Percobaan muatan listrik dengan bola pingpong
Bola pingpong kiri Bola pingpong kanan digosok dengan :
digosok dengan : Wool Plastik Nilon
Wool Tarik menarik Tarik menarik Tarik menarik
Plastik Tarik menarik Tolak-menolak Tarik menarik
Nilon Tarik menarik Tarik menarik Tolak-menolak
b. Kesimpulan
Aliran listrik dibedakan menjadi 2 yaitu listrik statis dan dinamis. Listrik statis
menunjukkan adanya aliran muatan listrik yang lemah atau cenderung diam.
Sedangkan listrik dinamis menunjukkan adanya muatan listrik yang kuat sehingga
dapat bergerak dan mengalir ke benda-benda yang konduktor. Muatan listrik dapat
terjadi karena adanya pergerakan elektron. Muatan listrik dibedakan menjadi 2 yaitu
muatan positif dan negatif. Muatan listrik posistif terjadi jika tedapat pengurangan
elektron, sedangkan muatan listrik negatif terjadi jika terdapat penambahan elektron.
c. Jawaban Pertanyaan
1. Kedua bola pingpong yang didekatkan tidak memunculkan reaksi apapun
karena keduanya tidak mengandung muatan listrik.
2. Kedua bola pingpong yang didekatkan saling tolak menolak karena keduanya
mengandung muatan yang sama atau sejenis.
3. Jika terdapat 4 benda yaitu A,B,C,D dengan reaksi A menarik B, B menarik
C, C menarik D, dan benda A telah bermuatan negatif, maka dapat dikatakan
bahwa benda B bermuatan positif karena tarik menarik dengan benda A, benda
C bermuatan negatif, dan benda D bermuatan positif.
4. Muatan sejenis adalah muatan dengan pasangan yang sama, positif dengan
positif dan negatif dengan negatif. Sedangkan muatan berlawanan memiliki
pasangan yang berbeda yaitu positif dengan negatif. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa muatan sejenis tolak menolak sedangkan muatan berlawanan saling tarik
menarik.
d. Referensi
Rumanta, Maman. 2022. Praktikum IPA di SD. Tangerang. Universitas Terbuka.

2. Arus dan Tegangan Listrik


Tujuan :
a. Menjelaskan aliran arus dalam suatu rangkaian listrik.
b. Menjelaskan pengaruh tegangan terhadap suatu rangkaian.
Alat dan Bahan :
➢ Baterai 1,5 volt 3 buah
➢ Kabel penjepit secukupnya (merah dan hitam)
➢ Bola lampu 2,5 volt – 3,6 volt/0,007A 3 buah
➢ AVO meter 1 buah
➢ Dudukan baterai 3 buah.
Cara Kerja :
Percobaan 1 : Arus Listrik
• Susunlah 3 buah baterai secara seri ! Buatlah gambar rangkaiannya.
• Hubungkanlah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam pada kutub (-).
• Salah satu ujung kabel merah dan hitam yang telah terpasang bola lampu
(dipilih salah satu dari bola lampu 2,5 volt – 5,6 volt). Jika lampu menyala
menandakan adanya aliran arus dari kutub (+) menuju kutub (-). Tetapi
jika belum menyala periksalah sebabnya.
• Besarnya arus listrik yang mengalir dalam rangkaian dapat menggunakan
amperemeter yang dipasang secara seri, catat besarnya. Tetapi jika tidak
tersedia AVO meter, nyala lampu sudah cukup membuktikan adanya arus
yang mengalir.
• Susunlah rangkaian seperti gambar berikut.

Tentukanlah apakah jenis bahan yang digunakan termasuk konduktor,


dengan cara mengisi hasil pengamatan Anda pada tabel.
Percobaan 2 : Tegangan Listrik
• Buatlah rangkaian seperti gambar di bawah ini.
Tutuplah saklar S, kemudian amatilah apakah lampu menyala? Mengapa
demikian?
• Kemudian buatlah rangkaian seperti gambar berikut.

Setelah saklar S ditutup, apakah lampu (tidak menyala,menyala redup,


menyala lebih terang, menyala sangat terang). Mengapa demikian?
• Lanjutkan dengan membuat rangkaian seperti gambar berikut.

Setelah saklar S ditutup, apakah lampu (tidak menyala,menyala redup,


menyala lebih terang, menyala sangat terang). Mengapa demikian?
• Lakukanlah hal yang sama pada langkah di atas dengan menggunakan 3
buah baterai yang dirangkai secara seri. Amatilah dan berikan penjelasan !
a. Hasil Pengamatan
1). Percobaan arus listrik
Gambar 8.2.
Percobaan arus listrik

Percobaan pembuktian arus listrik dilakukan dengan menyusun rangkaian


listrik menggunakan 3 baterai secara seri. Kemudian kabel merah (kutub +) dan
kabel hitam (kutub -) saling dihubungkan dengan salah satu ujung kedua kabel
dipasang bola lampu.
Tabel 8.2.
Tabel pengamatan penghantar listrik
Lampu Konduktor
No Bahan
Menyala Tidak Ya Tidak
1 Kawat besi
2 Kawat tembaga
3 Sendok kawat
4 Kayu
5 Karet penghapus
6 Grafit (mata pensil)
7 Kertas
8 Tas plastic
9 Air keran
10 Air garam
2). Percobaan tegangan listrik
Gambar 8.3.

Rangkaian terbuka

Ketika saklar s ditutup, terlihat lampu tidak menyala. Hal ini dapat terjadi karena
rangkaian yang dibuat adalah rangkaian terbuka, sehingga tidak terdapat tegangan
listrik didalamnya.
Gambar 8.4.
Rangkaian tertutup

Ketika saklar s ditutup, terlihat lampu menyala namun agak redup. Lampu dapat
menyala karena rangkaian yang dibuat adalah rangkaian tertutup. Namun, nyala
lampu menjadi redup karena rangakaian hanya menggunakan satu baterai sehingga
arus yang mengalir tidak terlalu besar.
Gambar 8.5.
Nyala lampu terang

Ketika saklar s ditutup,terlihat lampu menyala lebih terang. Hal ini dapat terjadi
karena rangkaian menggunakan baterai lebih banyak sehingga arus yang mengalir
lebih besar..
Gambar 8.6.
Nyala lampu sangat terang

Ketika saklar s ditutup, terlihat lampu menyala sangat terang. Hal ini dapat
terjadi karena rangkaian menggunakan baterai sangat banyak atau paling banyak
dari percobaan sebelumnya, sehingga arus yang mengalir sangat besar.
b. Kesimpulan
Arus listrik terjadi karena pergerakan elektron yang mengalir melalui suatu
titik dalam sirkuit listrik tiap satuan waktu. Tegangan listrik menunjukkan perbedaan
potensial listrik antara 2 titik dalam rangkaian, dan dinyatakan dalam satuan volt.
c. Jawaban pertanyaan
1. Arus listrik adalah muatan yang mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah.
Sedangkan tegangan listrik adalah kekuatan yang ada pada listrik yang dipengaruhi
oleh kuat lemahnya arus listrik yang ada.
2. Pada percobaan arus, rangkaian disusun seri untuk membuat lampu menyala terang.
3. Hubungan arus listrik dengan tegangan adalah semakin besar tegangan, maka arus
yang mengalir semakin besar pula, maka itu tegangan berbanding lurus dengan arus.
4. Ketika rangkaian disusun secara seri, nyala lampu tidak sama terang ketika dipasang
beberapa lampu, dan dapat membuat boros baterai karena hambatan total besar
sehingga baterai tidak awet. Sedangkan ketika rangkaian disusun secara paralel, nyala
lampu sama terang meski dipasang beberapa lampu karena hambatannya yang kecil.
5. Dari percobaan arus listrik dapat disimpulkan bahwa besarnya arus listrik selalu
berbanding lurus dengan tegangan listrik, dan berbanding terbalik dengan
hambatannya.
d. Referensi
Rumanta, Maman. 2022. Praktikum IPA di SD. Tangerang. Universitas Terbuka.

3. Energi Listrik
Cara Kerja :
• Rangkailah alat seperti gambar di bawah ini (3 baterai dirangkai secara
seri).

• Tutuplah saklar S, kemudian biarkan beberapa saat


a. Amati apa yang terjadi pada lilitan kawat.
b. Setelah -+ 2 menit letakkan pentul korek api itu pada lilitan kawat,
apa yang terjadi ?
• Bukalah saklar S, letakkan ujung termometer pada lilitan kawat. Catat
skala yang ditunjukkan termometer (...°C).
• Tutuplah saklar S, kemudian setelah 2 menit catatlah skala yang
ditunjukkan termometer (...°C).
• Apakah ada kenaikan suhu pada skala termometer setelah saklar ditutup?
Mengapa demikian?
a. Hasil Pengamatan
Gambar 8.7.
Percobaan energi listrik
Ketika saklar S ditutup dan pentul korek didekatkan pada lilitan kawat, terlihat
tidak ada reaksi apa-apa. Lalu, setelah lebih kurang 2 menit pentul korek diletakkan
pada lilitan kawat, pentul korek ikut panas dan biasnya mulai terbakar.
Ketika saklar s dibuka dan termometer didekatkan pada lilitan kawat, maka
menunjukkan penurunan suhu.
Ketika saklar s ditutup dan dibiarkan saja dalam waktu sekitar 2 menit, maka
termometer menunjukkan adanya kenaikan suhu pada lilitan kawat.
Setelah saklar s ditutup kembali, ternyata termometer menunjukkan angka
kenaikan suhu pada lilitan kawat.
b. Kesimpulan
Energi lisrik dalam rangkaian baik seri atau paralel tidak dapat diciptakan atau
dimusnahkan. Energi listrik hanya dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya.
c. Jawaban Pertanyaan
1 Perubahan energi yang terjadi pada penggunaan setrika listrik adalah energi listrik
menjadi energi panas.
2. Dua buah baterai (1,5 volt dan 0,5 ohm) yang disusun secara seri dengan dipasang
sebuah lampu dengan hambatan 2 ohm dapat memunculkan beberapa reaksi yaitu :
a. Besarnya arus listrik yang mengalir pada rangkaian adalah sebagai berikut :
Besar hambatan total (Rtotal) = R baterai 1 + R baterai 2 + R satu lampu
= 0,5 + 0,5 + 2 = 3 ohm
Besar tegangan total (V total) = V baterai 1 + V baterai 2
= 1,5+1,5 = 3 volt
Sehingga dapat dihitung arus listrik sebesar, I = V/R
= 3/3 = 1 Ampere
b. Daya listrik yang dihasilkan adalah : P = I² X R
= 1² x 3 = 3 Watt
c. Energi listrik yang digunakan selama 1 menit adalah : W = P x t
= 3 x 60 detik = 180 joule
3. Energi lisrik yang terdapat dalam suatu rangkaian baik seri atau paralel tidak dapat
diciptakan atau dimusnahkan.
d. Referensi
Rumanta, Maman. 2022. Praktikum IPA di SD. Tangerang. Universitas Terbuka.
B. KEGIATAN PRAKTIKUM 2 : KEMAGNETAN
1. Bentuk Medan Magnet
a. Hasil Pengamatan
Gambar 8.8.

Percobaan medan magnet

b. Kesimpulan
Medan magnet ada di sekitar benda bermuatan sehingga dapat memunculkan
reaksi tarik menarik pada magnet berlawanan dan menolak pada magnet yang sejenis.
c. Jawaban Pertanyaan
1. Medan magnet adalah daerah di sekitaran magnet yang dapat digambarkan dengan
garis-garis gaya magnet yang berpola dan tidak saling berpotongan.
2. Setiap magnet memiliki kutub selatan dan utara. Meskipun magnet dipecah-pecah
menjadi bentuk terkecil, magnet akan tetap memiliki kutub utara dan selatan, karena
masing-masing kutub dipengaruhi oleh medan magnet bumi.
3. Tiga macam aturan melukis garis-garis medan magnet adalah dapat berupa garis
putus-putus, berupa garis yang arahnya menuju kutub lain, dan berupa garis yang
berada di sekitar ujung-ujung magnet.
4. Berikut gambar garis-garis medan magnet dari pasangan medan magnet :

d. Referensi
Rumanta, Maman. 2022. Praktikum IPA di SD. Tangerang. Universitas Terbuka.
2. Gejala Medan Magnet
a. Hasil pengamatan
Gambar 8.10.
Uji medan magnet

Ketika saklar s dibuka dan polaritas baterai dibalik, kemudian dialiri arus listrik
dengan menutup skalar, maka dapat dilihat reaksi jarum kompas yang menyimpang.
Hal ini dapat terjadi karena polaritas baterai memengaruhi arus listrik sehingga
berdampak pada arah jaurm kompas. Arah jarum kompas menyimpang ke kanan,
karena arus listrik bergerak dari sisi utara ke selatan sehingga jarum kompas
bergerak mendekati arah arus.
Kesimpulan yang dapat ditarik adalah gerak jarum kompas dipengaruhi oleh arah
arus dan polaritas baterai. Bila arah arus listrik bergerak dari utara ke selatan, maka
jarum kompas akan bergerak menjauhi arah arus. Namun, jika polaritas baterai
dibalik, maka kompas akan bergerak mendekati arah jarum kompas.
b. Kesimpulan
Arus listrik yang mengalir dapat menghasilkan medan magnet sehingga dapat
menggerakkan benda-benda yang memiliki gaya magnetik.
c. Jawaban pertanyaan
1. Jika baterai dirangkai 4 buah, maka penyimpangan jarum kompas lebih besar karena
arus listrik yang mengalir cukup besar. Sehingga gaya magnetik yang ditimbulkan
makin besar pula.
2. Jika arus listrik yang dialirkan lebih besar, maka induksi magnet juga lebih besar,
karena arus listrik dapat menghasilkan medan magnet. Semakin cepat medan magnet
berubah, maka makin besar juga induksinya.
3. Hubungan yang terjadi antara arus listrik dengan media magnet adalah semakin
besar arus yang mengalir maka semakin kuat medan magnetnya.
4. Jika kawat penghantar diletakan dekat dengan kompas, maka penyimpangan jarum
lebih besar. Sedangkan jika diletakkan jauh dengan kompas, maka penyimpangan
jarum lebih kecil
5. Hubungan indusi magnet dengan jarak antara kompas ke penghantar adalah semakin
dekat jarak benda ke magnet, maka semakin kuat gaya induksi magnet dan sebaliknya.

d. Referensi
Rumanta, Maman. 2022. Praktikum IPA di SD. Tangerang. Universitas Terbuka.
3. Sifat-sifat Magnet
a. Hasil pengamatan
Gambar 8.11.

Percobaan sifat magnet

Ketika kutub selatan magnet yang digantung pada statif didekati oleh kutub
selatan dari magnet lain yang dipegang, maka terlihat reaksi tolak menolak antara
keduanya. Hal ini sesuai dengan sifat magnet yang tolak menolak bila didekatkan
dengan kutub yang sejenis.

Ketika kutub utara magnet yang dipegang didekatkan dengan kutub


selatanmagnet yang digantung, terlihat reaksi tarik menarik antara keduanya. Hal
ini sesuai

Ketika kutub selatan magnet yang dipegang didekatkan dengan kutub utara magnet
yang digantung, terlihat reaksi tarik menarik antar keduanya.
Ketika kedua magnet saling didekatkan di masing-masing kutub utaranya, terlihat
reaksi tolak menolak antara keduanya karena sisi yang didekatkan sejenis.
b. Kesimpulan
Kutub selatan bila didekatkan oleh kutub utara akan memunculkan reaksi tarik
menarik karena sifat magnet dapat tertarik oleh kutub magnet yang berlaawanan. Dan
sebaliknya, bila kutub-kutub didekatkan adalah sejenis, maka bereaksi tolak menolak.
c. Jawaban pertanyaan
1. Beberapa sifat-sifat magnet adalah sebagai berikut :
• Kutub-kutub magnet terdiri dari kutub selatan dan utara yang dapat tertarik oleh
magnet lain dengan kutub yang berbeda, dan mampu tertolak oleh kutub magnet
lain yang sejenis atau sama.
• Magnet hanya dapat menarik benda-benda yang mempunyai sifat magnetik yaitu
benda-benda yang dapat menciptakan medan magnet di sekitarnya.
2. Magnet dipol adalah magnet di mana kutub yang berlawanan (yaitu kutub Utara dan
Selatan) berada di sisi berlawanan dari magnet hubungan muatan magnet dan
kumpulan medan magnet adalah kutub yang berbeda jika didekatkan akan tarik-
menarik begitupun sebaliknya
3. Jika sebuah magnet dibagi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, maka bagian
kecil magnet tersebut tetap memiliki 2 buah kutub, karena sifat kemagnetan tidak akan
hilang jika magnet dipotong-potong lebih kecil.
4. Jika kutub magnet yang didekatkan adalah sejenis maka akan timbul reaksi tolak
menolak, dan sebaliknya jika kutub magnet yang didekatkan adalah berbeda maka
akan timbul reaksi tarik menarik.
d. Referensi
Rumanta, Maman. 2022. Praktikum IPA di SD. Tangerang. Universitas Terbuka.
4. Pembuatan Magnet
a. Hasil pengamatan
1). Membuat magnet melalui gesekan
Gambar 8.12.

Paku menarik klip kertas

Ketika paku besi didekatkan pada beberapa klip kertas, maka tidak terjadi reaksi
apapun. Sedangkan ketika paku besi yang telah digosokkan pada magnet batang
secara berulang selama 10 detik, maka paku besi tersebut dapat menarik beberapa
klip kertas namun tarikannya lemah.
2). Membuat magnet melalui elektromagnetik
Gambar 8.13.

Paku berlilit kawat dapat menarik klip

Ketika saklar s ditutup, paku lain didekatkan pada paku yang terlilit kumparan,
tidak tampak reaksi apapun karena paku tidak berubah menjadi magnet akibat tidak
terdapat arus yang mengalir. Sedangkan setelah saklar s ditutup, ternyata muncul
reaksi paku berubah menjadi magnet karena pada rangkaian teraliri arus listrik.
3). Membuat magnet melalui induksi
Gambar 8.14.

Penempelan klip pada magnet

Ketika salah satu kutub magnet dipegang dengan kutub lain menjadi pusat bumi,
ternyata klip kertas yang didekatkan di salah satu ujungnya menempel pada magnet
batang. Kemudian, ketika klip kertas kedua ditempelkan tepat diujung klip kertas
pertama, ternyata klip kedua menempel pada klip pertama.
b. Kesimpulan
Sifat kemagnetan sebuah magnet dapat ditularkan melalui beberapa cara yaitu
melalui gesekan, elektromagnetik, dan induksi.
c. Jawaban pertanyaan
1. Magnet dapat dibuat melalui 3 cara sebagai berikut :
• Dengan cara digesek-gesekkan (gosokan). Pembuatan magnet dapat dilakukan
dengan cara menggesekkan besi dengan salah satu ujung magnet, semakin
banyak gesekan semakin kuat sifatkemagnetan paku tersebut. Sifat kemagnetan
berlangsung sementara.
• Dengan cara elektromagnetik (aliran listrik), Arus listrik dapat
menimbulkanmedanmagnet. Magnet yang terjadi karena arus listrik disebut
elektromagnetik, jika arus listrik diputus sifat kemagnetannya akan hilang.
• Dengan cara induksi. Benda magnetis yang menempel pada magnet dapat
menjadi sifat seperti magnet. Benda ini dapat menarik benda-benda magnetis
lainnya. Jika benda dilepaskan dari magnet, maka sifat kemagnetannya akan
hilang.
2. Faktor-faktor yang memengaruhi kekuatan magnet adalah
• Jarak magnet terhadap benda magnetik.
• Besar kecilnya arus listrik.
• Ketebalan yang menjdi penghalang antara magnet dan benda magnetis.
• Waktu lama tidaknya gesekan.5.Jumlah lilitan kumparan
3. Hubungan antara kuat magnet dengan jumlah lilitan kumparan dan arus listrik
adalah semakin banyak jumlah lilitan kumparan, maka semakin besar arus listrik yang
mengalir. Sehingga kekuatan magnet semakin besar pula. Jadi banyaknya lilitan
kumparan sangat memengaruhi kekuatan magnet.
d. Referensi
Rumanta, Maman. 2022. Praktikum IPA di SD. Tangerang. Universitas Terbuka.
BUKTI FISIK PENELITIAN

TUTOR PRAKTIKUM IPA

LILIK MUALLIFAH, M.Pd


NIP. 19730425 199801 2 003
LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD
PDGK4107 MODUL 9

BUMI DAN ALAM SEMESTA

NAMA : YUSNITA AGUSTIN


NIM : 858773691
UPBJJ : UT-MALANG

A. KEGIATAN PRAKTIKUM 1 : UDARA DAN BATUAN


1. Kegiatan Praktikum Udara
a. Pembakaran Memerlukan Udara
Tujuan :
Menjelaskan kegunaan udara.
Alat dan Bahan :
a. Lilin 2 batang yang sama
b. Korek api
c. Gelas dengan 3 ukuran yang berbeda
d. Stop watch
e. Piring atau mangkok
Cara Kerja :
a. Sediakan 2 lilin yang sama ukurannya, diameter, panjang, warna
dan bentuknya.
b. Letakkan kedua lilin di atas meja, dan berilah jarak antar lilin
sekitar 30 cm
c. Nyalakan kedua lilin tersebut
d. Tutup salah satu lilin dengan gelas
e. Bandingkan lama lilin menyala antara kedua lilin tersebut. Amatilah
dan catat perubahan yang terjadi.
f. Nyalakan lilin, tutup lilin dengan gelas.
g. Amatilah dan catatlah waktu antara lilin menyala saat ditutup gelas
sampai lilin mati
h. Masukkan data pengamatan pada tabel yang tersedia
i. Ulangi langkah 6 sampai dengan 8, untuk 5 kali pengamatan.
Dua lilin yang sama ukuran Satu lilin ditutup gelas lilin yang
dengan jarak 30 cm. lain tidak

Dua buah lilin yang sama ukurannya,diameter,panjang,warna, dan


bentuknya diletakkan di atas meja dan diberi jarak 30 cm. Kedua lilin
tersebut dinyalakan kemudian salah satu lilin ditutup gelas. Setelah 7
detik lilin padam, namun lilin yang tidak ditutup tetap menyala.

Tabel 9.1
Percobaan Pengamatan Udara
No. Uji Coba Selang waktu sampai lilin mati (t)

1. Percobaan 1 7,47 detik


2. Percobaan 2 7,40 detik
3. Percobaan 3 7,58 detik
4. Percobaan 4 7,53 detik
5. Percobaan 5 7,48 detik

b. Udara Menekan dari Tekanan Tinggi ke Tekanan Rendah


Cara Kerja :
a. Letakkan lilin di atas piring/mangkok dari bahan gelas
b. Isilah air dalam piring/mangkok kira-kira setinggi 2 cm
c. Nyalakan lilin, selanjutnya tutuplah lilin dengan gelas kaca
d. Amati nyala lilin dan permukaan air dalam gelas
e. Catatlah hasil pengamatan Anda.
Lilin diletakkan di atas mangkok yang berisi air setinggi 2 cm. Lilin
dinyalakan kemudian ditutup dengan gelas kaca. Kemudian terjadi
perubahan permukaan air pada mangkok yang disebabkan karena pada
saat lilin dinyalakan di dalam gelas pada mangkok yang berisi air, lilin
masih menyala kemudian lilin ditutup dengan gelas dan beberapa saat
kemudian lilin perlahan padam. Air di dalam gelas akan naik dan air
tersebut lebih tinggi dibandingkan air di luar gelas, semula 2 cm menjadi
3 cm. Karena udara didalam gelas telah habis dan tekanan udaranya
rendah karena proses pembakaran, sehingga air di luar gelas dengan
tekanan udara rendah dan terjadilah perubahan ketinggian air di dalam
gelas.

c. Udara sebagai sumber energi


Alat dan Bahan :
a. Balon
b. Selongsong bolpoint plastik dan logam
c. Gulungan kawat
d. Pita perekat (solatif)
e. Gunting
Cara Kerja :
a. Tiuplah balon sampai membesar dan kencang, kemudian ikatlah
dengan karet
b. Isolasi selongsong bolpoint dengan balon
c. Sediakan 2 sisi penyangga dapat berupa tiang, dinding, atau dua
buah kursi, aturlah jaraknya sekitar 1,5 meter
d. Masukkan kawat ke dalam selongsong bolpoint, selanjutnya susun
alat dan bahan seperti gambar berikut. Ikatkan ujung-ujung kawat
tersebut pada kedua sisi penyangga yang dapat berupa tiang,
dinding atau dua buah kursi. Perkirakan kedua sisi penyangga
tersebut cukup kuat menahan gerak roket.
e. Tariklah pangkal selongsong bolpoin sampai ujung bentangan
kawat
f. Bukalah ikatan karet pengikat balon. Roket bergerak dengan adanya
tekanan udara dari balon
g. Amatilah bentuk dan gerak balon setelah tiupannya dilepas, catat
dan gambarkan dalam lembar pengamatan
h. Tanpa menggunakan lintasan, tiuplah balon dan lepaskan !
i. Amatilah gerak balon, dan catat dalam lembar pengamatan !
j. Untuk mengetahui pengaruh besar kecilnya balon terhadap
kecepatan gerak roket, buatlah variasi besarnya balon. Kemudian
amati, model balon mana yang gerakannya paling cepat ? catat
dalam lembar pengamatan !
k. Gantilah selongsong bolpoint plastik dengan bolpoint dari logam,
amati bagaimana kira-kira kecepatan roket.

1) Setelah tiupan balon dilepas, bentuk balon menyusut dan akhirnya


kempes. Balon meluncur dengan cepat 2,37 detik di antara tiang
penyangga.
2) Tanpa menggunakan lintasan balon ditiup dan dilepaskan. Balon
bergerak ke atas, ke samping, ke bawah tak beraturan dengan
sangat cepat.
3) Besarnya balon dibuat bervariasi untuk mengetahui pengaruh
besar kecilnya balon terhadap kecepatan gerak roket. Ternyata
semakin besar balon makin cepat pula roket meluncur. Hal ini
disebabkan balon besar berisi udara lebih banyak sehingga energi
yang ditimbulkan juga besar, karena udara merupakan sumber
energi.
4) Selongsong bolpoin plastik diganti dengan bolpoin logam.
Gerakan roket melambat karena bolpoin dari logam lebih besar
gayanya sehingga memperlambat gerakan roket.
Jawaban Pertanyaan
1) Mengapa lilin yang menyala ketika ditutup gelas akan padam ?
Jelaskan !
Jawaban :
Lilin yang menyala ditutup gelas akan padam karena di dalam
gelas tidak ada udara ( hampa udara ) sehingga membuat lilin
padam.
2) Bagaimana Anda dapat menunjukkan bahwa udara memenuhi
ruangan ?
Jawaban :
Bukti bahwa udara memenuhi ruangan seperti balon ditiup, ban
sepeda dan lainnya.
3) Bagaimana Anda menjelaskan kepada siswa bahwa udara bergerak
dari tempat yang bertekanan tinggi ke tempat yang bertekanan
rendah ?
Jawaban :
Udara bergerak dari tempat bertekanan tinggi ke tempat yang
bertekanan rendah, hal ini dibuktikan dengan padamnya lilin dalam
ruang hampa udara karena udara menekan dari tekanan tinggi ke
tempat bertekanan rendah.
4) Jelaskan apa yang dimaksud dengan udara sebagai sumber energi!
Jawaban :
Udara sebagai sumber energi, udara dapat mendorong roket keluar
angkasa karena tekanan udara yang tinggi sehingga dapat
mendorong roket meluncur.

2. Kegiatan Praktikum Batuan


a. Jenis Batuan
Tujuan :
Mengklasifikasikan batuan
Alat dan Bahan :
a. Beberapa batuan (minimal 5)
b. Neraca lengan
c. Gelas beker
d. Pipet
e. 𝐻 2 𝑆𝑂4 atau air aki
f. 𝐻𝐶𝐼
g. Mangkok kaca
h. Lup
Cara Kerja :
a. Ambillah beberapa batuan, cucilah dengan air sebersih mungkin.
Amatilah dengan warna dan baunya
b. Cobalah diremas, dicungkil dengan kuku, ditarik, dan dipukul
dengan palu untuk melihat keras tidaknya batuan
c. Timbanglah massa batuan dengan neraca, catat dalam lembar
pengamatan.
d. Ukur volume batuan dengan cara memasukkan batuan ke dalam
gelas yang berisi air tidak penuh. Catat volume air sebelum batuan
dimasukkan dan catat volume air setelah ada batuan. Selisih antara
volume air setelah dan sebelum batuan dimasukkan merupakan
volume batuan, catatlah dalam lembar pengamatan.
e. Hitunglah massa jenis batuan tersebut.

Batu apung Granit Konglomerat Batu gamping Breksi

Tabel 9.2
Jenis Batuan

No. Batuan Massa (kg) Volume (m3) Massa Jenis


(kg/m3)
1. Batu apung 0,028 0,10 0,28
2. Granit 0,11 0,23 0,48
3. Konglomerat 0,32 0,25 1,28
4. Batu gamping 0,95 0,15 9,63
5. Breksi 0,30 0,4 0,73

Jawaban Pertanyaan
c. Sebutkan jenis-jenis batuan !
Jawaban :
• Batuan beku : batu apung, granit, obsidian, basal
• Batuan sedimen : konglomerat, batu gamping, breksi, batu
pasir, batu serpih
• Batuan metamorf : batu pualam, batu sabak.
d. Jelaskan ciri-ciri dari masing-masing jenis batuan tersebut!
Jawaban :
- Batu apung: warna keabu-abuan, berpori-pori, bergelembung,
ringan, terjadi di air.
- Granit : terdiri atas kristal-kristal kasar, warna putih sampai abu-
abu kadang jingga.
- Obsidian : hitam seperti kaca, tidak ada kristal basal : terdiri atas
kristal-kristal kecil, berwarna hijau keabu-abuan dan berlubang-
lubang.
- Batuan sedimen
- Konglomerat : material kerikil-kerikil bulat, batu-batu dan
pasir yang melekat satu sama lain.
- Batu gamping (kapur) : agak lemah, warna putih keabu-
abuan, membentuk gas karbondioksida (CO2) bila ditetesi
asam.
- Fibreksi : gabungan pecahan-pecahan yang berasal dari
letusan gunung berapi, butirannya kasar dan bersudut-sudut
tajam.
- Batu pasir : jelas terlihat tersusun dari butir-butir pasir warna
abu-abu, kuning, merah.
- Batu serpih : lunak, baunya seperti tanah liat, butir-butir batuan
halus, warna hijau, hitam, kuning, merah, abu-abu.
- Batuan Metamorf
- Batu pualam : campuran warna yang berbeda-beda dapat
menyerupai pita-pita warna, kristal-kristalnya sedang sampai
kasar, bila ditetesi asam mengeluarkan bunyi mendesis.
- Batu sabak : warnanya abu-abu kehijauan dan hitam, dapat
dibelah-belah menjadi lempeng-lempeng kecil.
e. Mungkinkah suatu jenis batuan dapat berubah menjadi jenis batuan
yang lain ? Jelaskan !
Jawaban :
Suatu batuan dapat berubah menjadi jenis batuan yang lain karena
ada proses metamorfisme yaitu berubahnya satu jenis batuan
menjadi batuan lain karena pengaruh panas/temperatur tinggi,
tekanan besar, dan perubahan kimia.
b. Karakteristik Batuan
Cara Kerja :
a. letakkan sebuah batuan dalam cawan gelas atau mangkok gelas
b.teteskan 3 sampai 5 tetes HCI atau 𝐻2𝑆𝑂4 atau air aki, catat
dengan pipet
c.amati yang terjadi pada batuan akibat HCI atau 𝐻2𝑆𝑂4atau air
aki, catat dalam lembar pengamatan
d. ulangi langkah 1-3 dengan batuan yang berbeda-beda jenisnya.

Batu gamping Basal Batu pualam

Tabel 9.3
Karakteristik Batuan

No. Jenis Batuan Karakteristik Batuan

1. Batu gamping Membentuk gas karbondioksida (CO2 )


2. Basal Membentuk gelembung-gelembung gas
3. Batu pualam Mengeluarkan bunyi mendesis.

c. Pengamatan Gambar Batuan

Konglomerat Breksi Batu serpih Batu gamping Batu pasir


Batuan beku

Batu apung Basal Obisidian Granit

Batuan Metamorf

Batu pualam Batu sabak

Tabel
Jenis batuan,ciri dan cara terbentuknya
No. Jenis Batuan Ciri Utama Cara Terbentuknya

1. Konglomerat Materi kerikil-kerikil bulat, Dari bahan-bahan yang lepas


batu-batu dan pasir yang karna gaya beratnya menjadi
melekat satu sama lainnya. terpadatkan dan terikat.
2. Breksi Gabungan pecahan- Terbentuk karna bahan-bahan
pecahan yang berasal dari ini terlempar tinggi ke udara
letusan gunung berapi. dan mengendap di suatu tempat.
3. Batu serpih Lunak, baunya seperti Dari bahan-bahan yang lepas-
tanah liat, butir-butir lepas dan halus karena gaya
batuan halus, warna hijau, beratnya menjadi terpadatkan
hitam, kuning, merah, abu- dan terikat.
abu.
4. Batu gamping Agak lunak, warna putih Dari cangkang binatang lunak
(kapur) keabu-abuan, membentuk seperti siput, keong, kerang,
gas CO2bila ditetesi asam. dan binatang laut yang mati.
Rangkanya yang terbuat dari
zat kapur tidak musnah tetapi
memadat membentuk batu
kapur.
5. Batu pasir Jelas terlihat, tersusun dari Terbentuk karnea bahan-bahan
butir-butir pasir, warna ini terlempar tinggi ke udara
abu-abu, kuning, merah. dan mengendap di suatu tempat.
Batuan Beku
1. Batu apung Warna keabu-abuan, Dari pendinginan magma yang
berpori-pori, sangat cepat sehingga banyak
bergelembung, ringan, mengeluarkan gelembung gas.
terapung dalam air.
2. Basal Terdiri atas kristal-kristal Dari pendinginan lava yang
sangat kecil, berwarna mengandung gleembung gas,
hijau keabu-abuan dan tetapi gasnya telah menguap.
berlubang-lubang.
3. Obisidian Hitam seperti kaca, tak ada Terbentuk dari lava permukaan
kristal-kristal. yang mendingin dengan cepat.
4. Granit Terdiri atas kristal-kristal Dari pendinginan magma
kasar, warna putih sampai secara lambat di bawah
abu-abu, kadang-kadang permukaan bumi.
jingga.
Batuan metamorf
1. Batu pualam Campuran warna yang Terbentuknya bila batu kapur
berbeda-beda, dapat mengalami perubahan suhu dan
mempunyai pita-pita tekanan tinggi.
warna. Kristal-kristalnya
sedang sampai kasar, bila
diteteasi asam
mengeluarkan bunyi
mendesis.
2. Batu sabak Abu-abu kehijau-hijauan Terbentuk bila batu serpih kena
dan hitam dapat dibelah suhu dan tekanan tinggi.
menjadi lempeng-lempeng
kecil.

d. Klasifikasi Batuan
Cara Kerja :
a. Perhatikan contoh-contoh batuan yang tersedia di laboratorium
sekolah.
b. Klasifikasikan gambar contoh batuan tersebut berdasarkan asal
batuannya, apakah batuan beku, batuan sedimen, batuan
metamorf, atau mineral. Catatlah dalam tabel berikut.
Tabel 9.4
Klasifikasi Batuan
No Asal Batuan Contoh

1 Batuan beku Batu apung, obsidian, granit, basal


2 Batuan sedimen Konglomerat, batu pasir, breksi, batu gamping
3 Batuan metamorf Batu pualam, batu sabak

4 Mineral Grafit, galena, cavkpirik, hematit, magnetit

Jawaban Pertanyaan
1) Sebutkan jeni-jenis batuan !
Jawaban :
Batuan beku : batu apung, obsidian, granit, basal
Batuan sedimen : konglomerat, batu pasir, batu serpih, batu
gamping, breksi
Batuan metamorf : batu pualam, batu sabak
2) Jelaskan faktor-faktor apa yang dapat membedakan jenis batuan !
Jawaban :
Pembekuan magma dan lava
Pengendapan (sedimentasi)
Perubahan panas dan tekanan.
3) Mungkinkah suatu jenis batuan dapat berubah menjadi jenis batuan
yang lain ? Jelaskan !
Jawaban :
Suatu jenis batuan dapat berubah menjadi jenis batuan lain karena
metamorfisme yaitu berubahnya jenis batuan menjadi batuan
lainnya karena pengaruh panas/temperatur tinggi, tekanan besar
dan perubahan kimia.
B. KEGIATAN PRAKTIKUM 2 : ALAM SEMESTA
1. Percobaan Panas Matahari

To = 0o C

No. Waktu (menit) Pengukuran Temperatur (0C)


Panci tanpa lempeng Panci dengan lempeng
1. 10 menit Tinggi air 4,5 cm dengan Tinggi air 4,5 cm dengan
suhu 32,8°C suhu 32,8°C
2. 25 menit Tinggi air 4,4 cm dengan Tinggi air 4,5 cm dengan
suhu 34,0°C suhu 33,1°C
3. 40 menit Tinggi air 4,4 cm dengan Tinggi air 4,5 cm dengan
suhu 34,0°C suhu 33,0°C
4. 65 menit Tinggi air 4,4 cm dengan Tinggi air 4,5 cm dengan
suhu 33,4°C suhu 32,3°C
5. 70 menit Tinggi air 4,3 cm dengan Tinggi air 4,5 cm dengan
suhu 33,4°C suhu 32,4°C

Jawaban Pertanyaan
1) Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan panas dan
cahaya matahari sampai di permukaan bumi!
Jawaban :
Faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan panas matahari
sampai ke permukaan bumi yaitu:
• Jika pada suatu tempat banyak tumbuh-tumbuhannya maka
panas matahari akan berkurang karena diterima dulu oleh
tumbuhan, sehingga tidak langsung menuju bumi.
• Jika udara di suatu tempat dingin, maka panas matahari
juga akan terasa tidak terlalu panas.
• Jika di suatu tempat yang gersang, tidak ada tumbuhannya
maka penerimaan panas matahari di bumi akan terasa
sangat panas.
• Jadi faktor-faktor yang mempengaruhi adalah suhu udara,
banyaknya tumbuhan hidup, dan keadaan daerah
(pegunungan atau pantai).
2) Dapatkah matahari disebut sebagai sumber energi panas? Jelaskan!
Jawaban :
Matahari adalah sumber energi panas, yang memanfaatkan energi
panas matahari di bumi bukan hanya manusia tetapi juga hewan,
dan tumbuhan.
3) Dari percobaan, apakah pengaruh lempeng plastik transparan
terhadap penerimaan panas?
Jawaban :
Pengaruh lempeng plastik transparan terhadap penerimaan panas
adalah mengurangi atau menghambat cahaya panas matahari yang
jatuh di permukaan air.

2. Percobaan Gerhana
a. Percobaan gerhana matahari b. Percobaan gerhana bulan

Lampu senter dinyalakan sinarnya akan mengenai bola pingpong


(bulan) maka kedudukan bulan berada pada bidang ekliptika,
hampir kedudukan matahari, bulan dan bumi berada pada satu garis
lurus, lalu bayang-bayang bulan akan jatuh pada permukaan bumi
dan sinar-sinar matahari akan tersembunyi bagi pengamat dalam
daerah bayang-bayang. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya
gerhana matahari yaitu posisi matahari, bulan dan bumi pada garis
lurus dimana bulan berada di antara matahari dan bumi sehingga
bulan menutup sebagian atau seluruh matahari. Biasanya gerhana
matahari terjadi pada siang hari. Sedangkan gerhana bulan terjadi
ketika Bumi tepat berada pada garis lurus di tengah Matahari dan
Bulan. Seluruh cahaya Matahari yang langsung ke bulan akan
terhalang oleh Bumi. Akan tetapi, sinar matahari masih mencapai
bulan secara tidak langsung melalui atmosfer bumi. Hal ini akan
membuat penampakan bulan seperti bermandikan cahaya
kemerahan, kuning, atau jingga.

Jawaban Pertanyaan
1) Apa yang dimaksud dengan gerhana ?
Jawaban :
Gerhana adalah kegelapan cahaya dari suatu tempat benda langit
oleh benda langit lainnya.
2) Bagaimana terjadinya gerhana matahari dan gerhana bulan ?
Jelaskan !
Jawaban :
Proses terjadinya gerhana matahari adalah sebagai berikut: Bulan
berada pada atau dekat fase baru dan berada pada suatu garis lurus
dengan bumi dan matahari sehingga sinar matahari tertutup oleh
bulan.
Terjadinya gerhana bulan jika bulan berada pada fase purnama dan
pada satu garis lurus dengan bumi dan matahari sehingga bayangan
bumi menutupi sinar bulan sehingga bulan tampak gelap
kemerahan.
3) Apakah yang disebut dengan umbra dan penumbra ? Jelaskan !
Jawaban :
Umbra adalah daerah saat gerhana total/penuh/gambaran
total/penuh/bayangan inti. Penumbra adalah daerah saat gerhana
sebagian/bayangan kabur.

TUTOR PRAKTIKUM IPA

LILIK MUALLIFAH, M.Pd


NIP. 19730425 199801 2 003

Anda mungkin juga menyukai