Anda di halaman 1dari 8

“Kaidah Jarh Wa Ta’dil”

Disusun Oleh:

Fahmi Ali Basa

210211030065 UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ANTASARI

PROGRAM PASCASARJANA

MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

BANJARMASIN

2021 M/1443 H
Latar belakang masalah
 
Al Hujurat ayat 6

َ ‫ُوا َعلَ ٰى َما فَ َع ۡلتُمۡ ٰنَ ِد ِم‬


٦ ‫ين‬ ْ ‫صبِح‬ ْ ‫ص يب‬
ۡ ُ‫ُوا قَ ۡو ۢ َما بِ َج ٰهَلَ ٖة فَت‬ ُ ۢ ‫اس‬
ِ ُ‫ق بِنَبَ ٖإ فَتَبَيَّنُ ٓو ْا أَن ت‬ َ ‫ٰيَٓأَيُّهَا ٱلَّ ِذ‬
ِ َ‫ين َءا َمنُ ٓو ْا إِن َجٓا َء ُكمۡ ف‬  

“ Wahai orang-orang yang telah beriman! Jika datang orang yang fasik kepada kalian membawa kabar berita,
 

maka telitilah, tabayyunlah kebenarannya, agar kamu tidak menimpa musibah suatu kaum karena kebodohan
(kecerobohan), yang pada akhirnya kamu menyesali perbuatan kalian itu.”.

 
Sebab turun ayat ini berkaitan dengan perintah Rasulallah SAW kepada Al Walid bin Uqbah untuk mengambil
Zakat yang telah dikumpulkan oleh Al Harist, ketika dalam perjalan Al Walid merasa takut menemui Al Harist karena
mengingat permusuhan dimasa jahiliyyah, akhirnya membawa berita kepada Nabi yang tidak benar. Laporan Al
Walid kepada Rasulallah adalah bahwa Al harist tidak maumenyerahkan zakat dan hendak membunuhnya.
Mendengar laporan ini Rasul mengutus utusan kembali untuk menyakan kebenaran berita ini.teryata berita dari Al
walid adalah bohong tidak benar . maka turunlah ayat ini.
Jarh Wa Ta’dil ( Ilmu Rijal Hadis : baik Perempuan / laki-laki)

Luka, cela dan Cacat :


Kecacatan perawi hadis dalam hal ‫اجلرح‬
‘Adil dan dfhabit

Adil, Menyamakan, lawan Jarh :


Bersih dan suci dari cacat ‫التعديل‬
menjadikan hadis ‘Adil dan fdhabit
‫‪Syarat ‘Adil‬‬

‫اإلسالم‬
‫البلوغ‬
‫العقل‬
‫التقوى‪ ،‬وهي اجتناب الكبائر‪ ،‬وترك اإلصرار على الصغائر‪.‬‬
‫االتصاف بالمروءة‬

‫إ جامع أهل العمل عىل‬


‫أنه ال يقبل إ ال خرب العدل‪ ،‬كام أنه ال تقبل إ ال شهادة العدل‬
Manfaat jarh wa ta’dil

1. Untuk mamastikan apakah periwayatan


 

seorang rawi bisa diterima atau ditolak sama


sekali.
2. Untuk menentukan kesahihan sanad dari
 

sebuah hadits.
3. Untuk memisahkan mana hadis sahih, hasan,
 

ataupun hadis dhaif, dari segi kualitas rawi


Ilmu Jarh Wa Ta’dil adalah Ilmu yang Menunjukkan keadaan Rawi Hadis
baik Cacat atau Bersih dengan Lafadz tertentu

Tingkatan Ungkapan Jarh Tingkatan Ungkapan Ta’dil


1. ‫ اَ ْك َذ ُب النَّ ْاس‬Paling Bohong 1. ‫ أثبت الناس‬Paling Teguh
2. ‫ َك َّذ ُاب‬Pembohong 2. ‫ ثقة ثبت‬Teguh dan Kuat
3. ‫ فُاَل ٌن ِمهَّت َ ٌم اِب ْ ل َك ْذ ِب‬dituduh Bohong 3. ‫ متقن‬Meyaqinkan
4. ‫ فُاَل ٌن َم ْرد ُْو ٌد الْ َح ِديْث‬Ditolak 4. ‫ صدوق‬Jujur Terpercaya
5. ‫ فُاَل ٌن ُم ْض َط ِر ُب الْ َح ِديْث‬Kacaubermasalah ِ ّ ُ ‫ َم ِحهُّل‬Status Jujur
5. ‫الص ْد ُق‬
6. ‫ فُاَل ٌن لَيْ َس اِب لْ َق ِوى‬tidak Kuat 6. ‫ ُص ُد ْو ٌق ن ْ َش َاء هللا‬Jujur
‫ِإ‬
1-4 tidak hujjah 5-6 Perbandingan 1-4 Hujjah 5-6 Perbuatan ditulis
1. Al-dhu’afa’ min Rijal al-Hadits

2. Al-Tsiqat wa al-Mutsabbitun

3. Al-dhu’afa wa Al-
Tsiqat
3 Kategori
Kitab
Terima Kasih

Silahkan Betakun

Anda mungkin juga menyukai