Anda di halaman 1dari 15

BIDANG JENIS MODEL KARAKTERISTIK

1. Model Konsep 1. Subject Academic 1. Berfokus pada bahan


Kurikulum Curriculum ajaran, yang berasal
dari disiplin ilmu,
kedudukan guru sangat
penting sebagai ekspert
&model
2. Humanistik Curriculum 2. Menekankan
kebutuhan pribadi,
kurikulum didasarkan
atas minat – kebutuhan
siswa, siswa aktif
belajar
3. Technological/Compete 3. Menekankan
nce Based Curriculum penguasaan
kompetensi,
pembelajaran dibantu
alat-alat teknologis
4. Social Reconstruction 4. Berfokus pada masalah
Curriculum sosial, menekankan
belajar kelompok
BIDANG JENIS MODEL KARAKTERISTIK
2. Model Desain 1. Fokus Kurikulum
Kurikulum 1.1. Subject Centered 1.1. Desain menekankan bahan ajaran
Curriculum yang tersusun dalam mata
pelajaran
1.2. Student Centered 1.2 Desain menekankan minat dan
Curriculum kebutuhan siswa
1.3. Problem Centered 1.3. Desain menekankan masalah
Curriculum yang dihadapi siswa/masyarakat

2. Organisasi Isi Kurikulum


2.1. Separated Subject 2.1. Isi kurikulum disusun dalam
Curriculum bentuk mata-mata pelajaran yang
terlepas-lepas
2.2. Correlated Curriculum 2.2 Isi kurikulum disusun dengan
menghubungkan mata-mata
pelajaran yang terkait
2.3. Broadfiled Curriculum 2.3. Isi kurikulum memadukan materi
dari mata-mata pelajaran yang
serumpun
2.4. Fused Curriculum 2.4. Isi kurikulum merupakan paduan
dari sejumlah/semua mata
pelajaran
2.5. Integrated Curriculum 2.5. Isi kurikulum betul-betul terpadu,
tidak jelas lagi asal mata pelajaran
BIDANG JENIS MODEL KARAKTERISTIK
3. Model 1. Pendekatan
Implementasi 1.1. Fidelity 1.1. Implementasi kurikulum sesuai
Kurikulum dengan desain yang telah
standar
1.2. Mutual adaptetive 1.2 Pelaksanaan kurikulum
mengadakan penyesuaian-
penyesuaian berdasarkan kondisi,
kebutuhan, tuntutan setempat
1.3. Enactment 1.3.Pelaksanan melakukan berbagai
upaya mengoptimalkan
pelaksanaan kurikulum
2. Inovasi
2.1. Concern Based 2.1. Tahap Inovasi
Adoption Model - Non Use - Routine Use
- Orientation - Refinement
- Preparation - Integration
- Mechanical Use - Renewal

2.2. Innovation Profile 2.2 Tahap : - Diagnosis


Model - Aplication
- Evaluation

2.3. TORI model (Trust 2.3.Tahap :


Opening Realization - Trusting me: being who I am
Interdependence) - Opening: showing me
- Realization: doing what I want
- Interdependent: being with you
BIDANG JENIS MODEL KARAKTERISTIK
4. Model Evaluasi 1. Discrepancy Evaluation 1. Membandingkan pelaksanaan dengan
Kurikulum Model standar:
- Desain program: input, proses, output
- Pelaksanaan program
- Hasil program: sementara-final
- Biaya
2. Contengency Congruence 2.1. Menilai Kesesuaian antara rancangan,
Model pelakasnaan dan hasil ideal dengan
yang nyata/teramati
2.2. Menilai contingensi rancangan ideal
terhadap pelaksanaan ideal terhadap
hasil ideal
2.3. Menilai contingensi rancangan nyata
terhadap pelaksanaan nyata terhadap
hasil nyata.
3. CIPP Model 3.1. Context (faktor-faktor internal),
3.2. Input (siswa, desain, guru, sarana,
fasilitas),
3.3. Process (pengajaran, pembimbingan,
pelatihan),
3.4. Product (pengetahuan, kemampuan,
sikap lulusan)
4. EPIC Model 4. Evaluation Programs for Innovative
Curriculum:
4.1. Behavior: cognitive, affective,
psicomotor,
4.2. Instruction: organization, content,
methods, facilities, cost
4.3. Institution: student, teacher,
administration, education, specialist,
family, community.
BIDANG JENIS MODEL KARAKTERISTIK
5. Model Pengembangan 1. Administrative Line Staff 1. Gagasan, inisiatif & upaya pengembangan
Kurikulum Models kurikulum dari atas, dari administrator
pendidikan
2. Grass – roots Models 2. Gagasan, inisiatif & upaya pengembangan
kurikulum dari bawah, sekolah dan guru –
guru.
3. Demontration Models 3. Bersifat grass roots, beberapa sekolah/guru
mengadakan penyempurnaan
kurikulum/komponen kurikulum
4. Beauchamp’s System 4. Lima langkah: menentukan lingkup
wilayah, personalia, organisasi & prosedur
pengemb, implementasi, evaluasi
5. Taba’s Inverted Models 5. Lima lngkah: menyusun unit eksperimen,
menguji unit eksperimen, revisi &
konsolidasi, pengembangan keseluruhan
kerangka kurikulum, implementasi, &
diseminasi
6. Roger’s Interpersonal Relation 6. Empat langkah: penentuan sasaran
Models pendidikan, partisipasi guru dlm
pengalaman kelompok, pengembangan
intensif pengalamankelompok intensif dlm
satu kelas/mata pelajaran, partisipasi ortu
dlm kegiatan kelompok
7. Systematic Action Research 7. Dua langkah: kajian ttg masalah kurikulum
Models dan rencana utk mengatasi, implementasi
dari rencana tsb.
8. Emerging Technical Models 8. Perkembangan model kurikulum berbasis
teknologi: behavior analysis, system
analysis, computer based.
BIDANG JENIS MODEL KARAKTERISTIK
6. Model Pengelolaan 1. Centralized Curriculum 1.1. Kurikulum disusun dan dikelola
Kurikulum Management oleh pusat
1.2 Kurikulum nasional yang berlaku
untuk seluruh wilayah, sekolah
1.3. Kurikulum seragam baik tujuan,
isi, pembelajaran maupun
evaluasinya
1.4. Kalender pengajaran seragam
1.5. Ujian bersifat nasional

2. Decentralized 2.1. Kurikulum disusun dan dikelola


Curriculum Management oleh daerah
(kota/kab/kec/sekolah)
2.2. Kurikulum daerah/lokal/sekolah
yang berlaku di daerah/sekolah
tersebut
2.3. Kurikulum beragam: tujuan, isi,
pembelajaran, evaluasi
disesuaikan kebutuhan, kondisi,
karakteristik, perkembangan
setempat,
2.4. Kalender pengajaran beragam
2.5. Ujian bersifat
daerah/lokal/sekolah
BIDANG JENIS MODEL KARAKTERISTIK
7. Model 1. Social Models 1.1. Partner in Learning: from dyads to group investigation
Mengajar 1.2. Role Playing: study social behavior and values
1.3. Jurisprudential Inquiry: learning to think about social
policy
1.4. Personality & Learning Styles: adapting to individual
differences
1.5. Inquiry in Social Models: learning about social learning

2. Information Processing 2.1. Basic Inductive Models: collecting, organizing,


Models manipulating & using data.
2.2. Attaining Concept: sharpening the basic thinking skills.
2.3. Scientific Inquiry & inquiry training: the art of making
inferences
2.4. Memorization: getting the fact straight
2.5. Synectics: enchancing creative thought
2.6. Learning from Presentations: advance organizers
2.7. Developing Intellect: cognitive development, learning
styles and adjustable models
2.8. Inquiry on Information Processing Models: learning about
thinking

3. Personal Models 3.1. Non Directive Teaching: the learner at the center
3.2. Concepts of Self: modeling rich states of growth

4. Behavior Models 4.1. Non Directive Teaching: the learner at the center
4.2. Direct Instruction
4.3. Learning from Simulations: training and self training
BIDANG JENIS MODEL KARAKTERISTIK
8. Model 1. Lesson Unit 1.1. Desain pembelajaran disusun secara sistem
Program - Tujuan dirumuskan dalam perilaku yang terukur
Pembelajaran - Bahan dirinci sesuai tujuan
- Metode – media diarahkan pada penguasaan
perilaku
- Evaluasi disusun dalam bentuk tes obyektif
1.2. Desain pembelajaran disusun guru dalam bentuk
persiapan tertulis (Satpel/SAP)
1.3. Pelaksanaan pembelajaran menekankan interaksi
guru – siswa

2. Programmed Instruction 2.1. Desain pembelajaran disusun secara sistem


- Tujuan dirumuskan dalam perilaku yang terukur
- Bahan disusun dalam frame yang berisi
persoalan dan alternatif jawaban
- Metode menekankan pada pengulangan-latihan
- Evaluasi disusun dalam bentuk tes obyektif
2.2. Desain pembelajaran disusun oleh tim khusus
(ahli) dalam bentuk media cetak, mesin, elektronik
2.3. Pelaksanaan pembelajaran menekankan belajar
mandiri, guru sebagai pengelola belajar
BIDANG JENIS MODEL KARAKTERISTIK
8. Model 3. Modular Instruction 3.1. Desain pembelajaran disusun secara sistem
Program - Tujuan dirumuskan dalam perilaku yang terukur
Pembelajaran 4. Computer - Bahan disusun dalam bentuk modul
Aided/Assisted - Modul berisi satuan-satuan pokok bahasan yang
Instruction terdiri atas tujuan, teks tugas, latihan, tes.
- Metode-media diarahkan pada belajar mandiri
- Evaluasi disusun dalam bentuk tes obyektif
3.2. Desain pembelajaran disusun oleh tim khusus
(ahli) dalam modul media cetak, elektronik)
3.3. Pelaksanaan pembelajaran menekankan belajar
mandiri guru sebagai pengelola belajar

4.1. Desain pembelajaran disusun secara sistem


- Tujuan dirumuskan dalam perilaku yang terukur
- Bahan disusun dalam bentuk modul atau frame
- Metode-media diarahkan pada belajar mandiri
- Evaluasi disusun dalam bentuk tes obyektif
3.2. Desain pembelajaran disusun oleh tim khusus
(ahli) dalam bentuk program komputer
2.3. Pelaksanaan pembelajaran menekankan belajar
mandiri, guru sebagai pengelola belajar
JENIS MODEL ORIENTASI POKOK
1. Model Pengelolaan Informasi - Proses Kognotif
- Pemahaman Dunia
- Pemecahan Masalah
- Berpikir Induktif

2. Model Personal - Kesadaran Individu


- Uniqueness
- Kemandirian
- Pembinaan Kepribadian

3. Model Sosial - Semangan kelompok (Synergy)


- Kebersamaan
- Interaksi sosial
- Individu sebagai Aktor Sosial

4. Mode Sistem Perilaku - “Social Learning”


- Koreksi Diri
- Terapi Perilaku
- Respon Terhadap Tugas
JENIS MODEL ORIENTASI POKOK
5. Model “Science, Technology - Interdependency
and Society” atau Model STS - Wawasan Holistik
- Realistik – Prospektif
- Interaksi Ilmu, teknologi, dan
masyarakat

6. Model Pendidikan Nilai - Internalisasi Nilai


- Komitmen Nilai
PENGAJARAN INDUKTIF PENGAJARAN DEDUKTIF
1. Dosen Menyajikan data untuk 1. Dosen menyajikan generalisasi untuk
merumuskan generalisasi dipelajari

2. Setiap mahasiswa diberi waktu untuk 2. Dosen mereview fakta, aturan yang
melihat atau mempelajari data yang berkaitan dengan tugas – tugas sebelumnya,
mencerminkan generalisasi dan menunjukkan prosedur kegiatan

3. Para mahasiswa diberi tambahan contoh 3. Mahasiswa mengajukan pertanyaan,


dan bukan contoh yang berisikan hipotesis, prediksi yang dianggap tercakup
generalisasi dalam generalisasi

4. Mahasiswa dibimbing untuk 4. Pengumpulan data, kejadian bahan, dan


memperhatikan aspek – aspek yang tidak benda untuk mengetes prediksi
sesuai

5. Perumusan generalisasi atas dasar contoh 5. Penganalisaan hasil pengujian data dan
dan bikan contoh penarikan kesimpulan

6. Penyempurnaan generalisasi sesuai dengan


hasil pengamatan
BEBERAPA AKTIVITAS PEMBELAJARAN LANGSUNG
(DIRECT INSTRUCTION)
(Rosenshine: 1983 dalam Borich: 1988)

1. Telaah Harian 4. Memberikan Koreksi dan Umpan


- Pengecekan pekerjaan yang lalu Balik
- Pengajaran ulang - Memberi koreksi
- Memberi umpan balik umum
2. Penyajian Bahan Baru
- Memberi pandangan umum 5. Memberi Latihan Bebas
- Menjabarkan langkah khusus
3. Membimbing Kegiatan 6. Riview Mingguan dan Bulanan
Mahasiswa/siswa
- Memberikan penegasan
- Mengecek pengertian
- Melanjutkan kegiatan
BEBERAPA AKTIVITAS INDIRECT INSTRUCTION)
(Borich: 1988)
1. Memberikan sarana untuk 5. Mendorong mahasiswa/siswa untuk
mengorganisasikan isi pengajaran menggunakan contoh dan rujukan
lebih awal pengalaman
2. Memberikan aktivitas konseptual - Mencari penjelasan
dengan menggunakan metode - Membuat asosiasi
induktif dan deduktif 6. Mendorong mahasiswa/siswa untuk
3. Menggunakan contoh dan bukan menilai kesesuaian tanggapan
contoh mereka dan memberi bimbingan
- Menetapkan atribut kriteria yang diperlukan
- Membangun generalisasi 7. Mengorganisasikan diskusi untuk
- Memperluas contoh mendorong proses berpikir kritis dan
- Memperkaya konsep
membantu mahasiswa/siswa untuk
menguji alternatif, pemecahan,
4. Menggunakan pertanyaan untuk
membuat prediksi dan lain – lain.
membimbing proses pencarian dan
penemuan
- Mengajukan kontradiksi
- Melacak respon lebih dalam
- Memperluas diskusi
BASIC SCHEDULE OF ACTIVITIES FOR STAD, TGT, AND JIGSAW II

Anda mungkin juga menyukai