Anda di halaman 1dari 11

Eduarts 2 (1) (2013)

Eduarts: Journal of Arts Education

http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/eduart

KOLAGRAF LIMBAH ALAM : KREATIVITAS ANAK


DALAM PEMBELAJARAN SENI GRAFIS
PADA SISWA KELAS VIII B DI SMP N 3 PUNGGELAN BANJARNEGARA

Eti Erikawati 

Jurusan Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Info Artikel Abstrak


________________ ___________________________________________________________________
Sejarah Artikel: Kolagraf merupakan bagian dari seni grafis cetak tinggi, yaitu pembuatan klise dengan cara menempelkan
Diterima Agustus 2013 berbagai macam bahan pada bidang papan atau bidang datar. Kolagraf merupakan salah satu teknik
Disetujui Agustus 2013 pembelajaran grafis yang dapat meningkatkan kreativitas anak. (1) mengetahui dan menjelaskan pembelajaran
kolagraf dalam pembelajaran seni grafis pada siswa kelas VIII B SMP N 3 Punggelan, (2) mengetahui dan
Dipublikasikan
menjelaskan hasil kreativitas siswa dalam berkarya seni grafis dengan teknik kolagraf limbah alam pada siswa
November 2013
kelas VIII B SMP N 3 Punggelan. Permasalahan yang dibahas adalah (1) bagaimana pembelajaran seni grafis
________________ dengan teknik kolagraf limbah alam pada Siswa Kelas VIII B di SMP N 3 Punggelan, (2) Bagaimana hasil
Keywords: kreativitas siswa dalam berkarya seni grafis dengan teknik kolagraf limbah alam pada Siswa Kelas VIII B di SMP
Kolagraf, waste of nature, N 3 Punggelan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif. Pengumpulan data
creativity, graphic arts. dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan melalui reduksi data,
____________________ penyajian data, dan pembuatan simpulan. Hasil penelitian menunjukkan hal-hal sebagai berikut: (1)
pembelajaran seni grafis cetak tinggi menggunakan teknik kolagraf limbah alam termasuk dalam kategori cukup,
(2) hasil kreativitas siswa dalam berkarya seni grafis dengan teknik kolagraf limbah alam cukup beragam.

Abstract
___________________________________________________________________
Kolagraf is part of a high graphic arts printing , ie making clichés by placing various materials in the field of the board or flat
surface . Kolagraf is one graphic learning techniques that can improve the creativity of children . ( 1 ) identify and explain
kolagraf learning in teaching printmaking at the eighth grade students of SMP N 3 Punggelan B , ( 2 ) identify and explain the
results of students' creativity in graphic art work with natural waste kolagraf techniques in class VIII B SMP N 3 Punggelan .
The problems discussed are ( 1 ) how learning printmaking techniques kolagraf with natural waste in Class VIII B in SMP N
3 Punggelan , ( 2 ) How does the creativity of students in the printmaking work with natural waste kolagraf technique in Class
VIII B in SMP N 3 Punggelan . This study used a qualitative approach that is descriptive . Data collected through observation
, interviews , and documentation . Data analysis was performed through data reduction , data presentation , and making
conclusions . The results showed the following: ( 1 ) learning high print printmaking techniques using natural waste kolagraf
included in the fair category , ( 2 ) the creativity of students in the printmaking work with natural waste kolagraf techniques are
quite varied .
© 2013 Universitas Negeri Semarang


Alamat korespondensi: ISSN 2252-6625
Gedung B5 Lantai 2 FBS Unnes
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229
E-mail: senirupa@unnes.ac.id

1
Eti Erikawati/ Eduarts: Journal of Arts Education 2 (1) (2013)

PENDAHULUAN diterapkan oleh guru yaitu kolagraf. Kolagraf


merupakan bagian dari seni grafis cetak
Pendidikan seni, khususnya seni rupa tinggi, yaitu dengan pembuatan klise dengan
perlu dilaksanakan disegala jenjang cara menempelkan berbagai macam bahan
pendidikan. Ismiyanto (2008) pada bidang datar. Menurut KBBI, klise
mengemukakan bahwa orientasi tujuan adalah keping atau plat berisi gambar yang
pendidikan seni rupa (SD-SMA) dapat agak menonjol untuk dicetak dengan
diarahkan kepada: (1) pemupukan dan menggunakan teknik cetak tinggi.
pengembangan kreativitas dan sensitivitas, Penggunaan media dalam berkarya
(2) penunjang bagi pembentukan dan seni kolagraf dapat memanfaatkan limbah
pengembangan kepribadian anak secara alam. Limbah merupakan buangan hasil dari
menyeluruh, dan (3) pemberian peluang aktivitas manusia yang akan mengganggu
kepada anak untuk berekspresi. Petty (dalam keseimbangan alam jika jumlahnya melebihi
Ismiyanto, 2010:30) menyatakan bahwa batas. Limbah adalah sisa proses produksi;
pendidikan seni pada dasarnya berfungsi bahan yang tidak mempunyai nilai atau
sebagai pemenuhan kebutuhan berekspresi, tidak berharga untuk pembuatan atau
berapresiasi, berkreasi, dan berekreasi. pemakaian; barang rusak atau cacat diproses
Dengan kata lain, pendidikan seni produksi (KBBI 2005). Limbah alam
dipandang sebagai wahana pendidikan merupakan sisa proses produksi alam dan
ekspresivitas, sensitivitas, dan kreativitas. termasuk jenis limbah organik yang dapat
Hal tersebut sejalan dengan kurikulum diuraikan oleh bakteri pembusuk seperti
pendidikan seni rupa pada SMP yang daun, tangkai, dan kulit pohon.
dikembangkan oleh Badan Standar Nasional Pemanfaatan limbah alam untuk berkarya
Pendidikan (BSNP) di dalamnya berisi seni kolagraf dalam pembelajaran seni grafis
tentang Standar Kompetensi (SK) apresiasi diharapkan dapat menciptakan situasi dan
dan kreasi. kondisi yang kondusif bagi kegiatan belajar
Kegiatan kreasi memungkinkan guru yang berkaitan dengan ekspresi artistik.
menggunakan beragam media, strategi, Selain itu, kegiatan pembelajaran dalam
maupun metode ajar dalam pembelajaran di pembuatan karya seni grafis teknik kolagraf
kelas sehingga memberikan ruang untuk limbah alam, membantu perkembangan
mengembangkan kreativitas anak. Pada anak untuk berkreasi, menemukan sesuatu
jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) melalui eksplorasi dan eksperimen dalam
Kelas VIII Semester Genap, salah satu belajar, menghargai alam, dan memberi
Kompetensi Dasar dari Standar pengalaman belajar serta mampu
Kompetensi (SK) Mengekspresikan Diri memunculkan ide-ide yang ada pada dirinya.
melalui Karya Seni Rupa adalah Kreativitas sangat penting dipupuk
Mengekspresikan Diri melalui Karya Seni dan dikembangkan dalam diri anak karena
Grafis. dengan kreativitas, maka anak dapat
Berdasarkan hasil orientasi yang meningkatkan kualitas hidupnya. Untuk
dilakukan pada kelas VIII B di SMP N 3 mencapai hal itu, diperlukan sikap dan
Punggelan Banjarnegara diperoleh informasi perilaku kreatif agar anak didik mampu
bahwa guru melaksanakan pembelajaran menghasilkan pengetahuan baru. Munandar
seni grafis untuk mengembangkan kreativitas (1992:47) menyatakan bahwa kreativitas
anak. Media yang digunakan oleh guru merupakan kemampuan untuk membuat
dalam pembelajaran seni grafis adalah kombinasi baru berdasarkan data, informasi,
limbah alam. Penggunaan limbah alam oleh atau unsur-unsur yang ada. Berdasarkan
guru bertujuan untuk memanfaatkan potensi pernyataan tersebut dapat diketahui bahwa
alam. Teknik dalam seni grafis yang kreativitas dibutuhkan dalam pembelajaran

2
Eti Erikawati/ Eduarts: Journal of Arts Education 2 (1) (2013)

seni grafis. Guru sebaiknya menggunakan Data dianalisis melalui tahapan reduksi data,
teknik yang tepat dan mudah dipahami oleh penyajian data dan penarikan simpulan
siswa dalam praktik pembelajaran. Teknik
kolagraf limbah alam merupakan teknik HASIL DAN PEMBAHASAN
yang diharapkan mampu meningkatkan
kreativitas siswa dalam pembelajaran seni Gambaran Umum Lokasi Penelitian
grafis. Dengan demikian, kreativitas SMP N 3 Punggelan terletak jauh dari kota
diperlukan dalam pembelajaran seni grafis Kabupaten Banjarnegara. Jarak SMP N 3
dengan memanfaatkan teknik kolagraf Punggelan ke dinas Pendidikan Kabupaten
limbah alam. Banjarnegara sejauh 30 kilometer. Alamat
Berdasarkan hal tersebut, maka lengkap SMP N 3 Punggelan di Jl.Raya
peneliti tertarik untuk melaksanakan Danakerta, Kecamatan Punggelan,
penelitian yang berjudul “Kolagraf Limbah Kabupaten Banjarnegara. Sekolah ini
Alam: Kreativitas Anak dalam Pembelajaran menghadap ke arah utara dan lapangan desa
Seni Grafis pada Siswa Kelas VIII B SMP N Danakerta. Sebelah barat SMP N 3
3 Punggelan Banjarnegara”. 1) Punggelan adalah kebun yang berisi berbagai
permasalahan yang dapat diungkap yaitu: macam tumbuh-tumbuhan. Sebelah selatan
Bagaimana pembelajaran seni grafis dengan bersebalahan dengan permukiman warga.
teknik kolagraf limbah alam pada Siswa Sebelah timur berbatasan dengan jalan yang
Kelas VIII B di SMP N 3 Punggelan?, 2) menuju ke desa Danakerta dan permukiman
bagaimana hasil kreativitas siswa dalam warga. Total luas tanah yang dimilki SMP N
berkarya seni grafis dengan teknik kolagraf 3 Punggelan yaitu 6000 m2 dengan luas
limbah alam pada Siswa Kelas VIII B di bangunan 2650 m2.
SMP N 3 Punggelan? hasil wawancara dengan ibu Rita
Khotijah, S.Pd yang menjabat sebagai
METODE Kepala Sekolah dijelaskan bahwa sejarah
berdirinya SMP 3 Punggelan pada tahun
Penelitian ini menggunakan 2000 yang diresmikan oleh Bupati Winarno
pendekatan deskriptif kualitatif. Pendekatan Surya Adi Subrata pada bulan Agustus
deskriptif kualitatif menurut Arikunto tahun 2000. Saat pertama kali berdiri sekolah
(2006:250) mengatakan bahwa penelitian ini dipimpin oleh bapak Burhanudin dari
deskriptif merupakan penelitian bukan tahun 2000 sampai dengan tahun 2003.
eksperimen karena tidak dimaksudkan untuk Tahun 2003 sampai tahun 2006 dipimpin
mengetahui akibat dari suatu perlakuan. oleh Fahrudin. Tahun 2006 sampai tahun
Penelitian dilaksanakan di SMP N 3 2008 dipimpin oleh Dwi Purnomo. tahun
punggelan banjarnegara. Subjek penelitian, 2008 samapi tahun 2009 dipimpin oleh Pak
siswa kelas VIII B SMP N 3 punggelan Jika. Tahun 2009 sampai 2011 dipimpin oleh
banjarnegara. Sasaran penelitian meliputi Agus Suntoro. Tahun 2011 hingga sekarang,
Sasaran penelitian ini berkaitan dengan SMP N 3 Punggelan dipimpin oleh Ibu Rita
pembelajaran kreasi seni grafis teknik Khotijah.
kolagraf di SMP N 03 Punggelan, SMP N 3 Punggelan telah terakreditasi A
Banjarnegara. Adapun siswa yang mengikuti dengan nilai 88,85. SMP N 3 Punggelan
pembelajaran kreasi seni grafis yang memiliki Nomor Statistik Sekolah (NSS)
digunakan sebagai sasaran dalam penelitian 20130412500 dan Nomor Pokok Sekolah
ini yakni siswa SMP N 03 Punggelan, Nasional 2304021 (NPSN). Sekolah tersebut
Banjarnegara Kelas VIII B. kini menjadi Rintisan Sekolah Standar
Teknik pengumpulan data menggunakan Nasional (RSSN).
observasi, wawancara, dan dokumentasi.

3
Eti Erikawati/ Eduarts: Journal of Arts Education 2 (1) (2013)

SMP N 3 Punggelan memiliki visi dan misi SMP N 3 Punggelan dilaksanakan


dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran bergantian dengan pembelajaran seni musik.
nasional. Visi sekolah ini adalah “Tinggi Pembelajaran seni budaya dalam satu
Ilmu Santun Dalam Perilaku”. Misi yang semester dibagi untuk submata palajaran
diemban yaitu (1) Menyelenggarakan seni rupa dan seni musik.
pembinaan agama yang mantap dan Dalam KTSP, pembelajaran seni budaya
berkesinambungan, (2) Melaksanakan KBM dilaksanakan dalam delapan belas kali
secara optimal untuk meningkatkan mutu pertemuan untuk tiap semester. Jadi
akademis, (3) Melaksanakan pembinaan dan seharusnya pelaksanaan pembelajaran seni
pelatihan kegiatan ekstrakurikuler secara rupa adalah delapan belas kali pertemuan
insentif untuk mengembangkan minat, dan seni musik delapan belas kali
bakat, dan prestasi, (4) Melaksanakan pertemuan. Berdasarkan hasil wawancara,
pendidikan untuk mengembangkan nilai, pelaksanaan pembelajaran seni budaya
sikap, dan perilaku yang mencerminkan cukup sesuai dengan KTSP. Guru seni
keluhuran budi pekerti, (5) Melatih budaya membagi satu semester untuk dua
keterampilan untuk menggali potensi sisa submata pelajaran sehingga mengurangi
yang dapat dikembangkan di masyarakat. alokasi waktu yang sesuai dengan KTSP.
Cara mengatasinya yaitu setiap
Pembelajaran Seni Rupa secara Umum pembelajaran kreasi tidak memerlukan
Pembelajaran seni rupa yang berlangsung di pertemuan yang mengkhususkan pertemuan
SMP N 3 Punggelan dilaksanakan dengan yang memberikan materi yang berupa teori.
mengacu pada KTSP. Bahan ajar yang Teori di berikan sekaligus saat siswa diberi
disampaikan oleh guru seni budaya dengan materi prosedur berkarya. Berikut ini
berpedoman pada SK/KD. Selain itu, dijelaskan tentang pelaksanaan pembelajaran
pemilihan pendekatan pembelajaran, strategi seni grafis cetak tinggi menggunakan teknik
pembelajaran, metode pembelajaran, dan kolagraf limbah alam yang terdiri dari
evaluasi pembelajaran juga disusun kegiatan perencanaan pembelajaran,
berdasarkan SK/KD. pelaksanaan pembelajaran dan evaluasi
Hasil wawancara dengan Kepala SMP N 3 pembelajaran.
Punggelan menunjukkan bahwa
pembelajaran seni budaya berlangsung Pembelajaran Seni Grafis Cetak Tinggi
cukup baik. Hasil pengamatan oleh peneliti, Menggunakan Teknik Kolagraf Limbah
diketahui bahwa mata pelajaran seni budaya Alam
dibagi menjadi dua submata pelajaran yaitu Alokasi waktu yang diberikan untuk
seni rupa dan seni musik. Ada dua guru setiap pertemuan adalah 2x40 menit. Salah
mata pelajaran seni budaya yang masing- satu materi pembelajaran seni rupa yang
masing mengajar seni rupa dan seni musik. berkaitan dengan kompetensi kreasi adalah
Guru yang mengampu pelajaran seni rupa seni grafis. Pembelajaran seni grafis di SMP
yaitu ibu Sri Wahyuni I, S.Pd. sedangkan N 3 Punggelan ini memanfaatkan limbah
yang mengajar seni musik yaitu Ibu alam sebagai bahan utama. Pembelajaran ini
Yusianti, S.Pd. ibu Yusianti merupakan guru melalui tiga tahapan yaitu kegiatan
BK yang merangkap mata pelajaran seni perencanaan, kegiatan pelaksanaan, dan
musik. Di SMP N3 Punggelan terdapat kegiatan evaluasi. Kegiatan tersebut dapat
muatan lokal seni kriya khusus untuk kelas dilihat sebagai berikut.
ix.
Berdasarkan hasil wawancara Perencanaan Pembelajaran
dengan guru seni rupa mengatakan bahwa Kegiatan perencanaan dilakukan sebelum
pembelajaran seni rupa yang berlangsung di melakukan proses kegiatan pembelajaran.

4
Eti Erikawati/ Eduarts: Journal of Arts Education 2 (1) (2013)

Perencanaan dilakukan sebelum kegiatan Penilaian yang dilakukan yaitu tes berkarya
belajar mengajar yang meliputi prota seni grafis teknik kolagraf menggunakan
(program tahunan), promes (program limbah alam dengan tema “lingkungan
semesteran), silabus dan RPP. RPP yang sekitar”. Penilaian hasil karya berdasarkan
dibuat oleh guru sebelum melaksanakan beberapa aspek yaitu penggunaan bahan dan
kegiatan pembelajaran berisi standar alat, ide atau gagasan, kreativitas, dan
kompetensi, kompetensi dasar, alokasi teknik.
waktu, indikator, tujuan pembelajaran,
materi yang akan disampaikan, sumber dan Pelaksanaan Pembelajaran
media yang digunakan, metode yang akan Pelaksanaan pembelajaran
digunakan serta penilaian hasil belajar. seni rupa di SMP N 3 Punggelan meliputi
Indikator pembelajaran yang dirumuskan tiga tahapan yaitu, kegiatan awal
yaitu menjelaskan seni grafis, menyebutkan (pembukaan), kegiatan inti, serta kegiatan
alat dan bahan seni grafis teknik kolagraf akhir (penutup). Pelaksanaan pembelajaran
limbah alam, menjelaskan teknik pembuatan mengacu pada rencana pelaksanaan
grafis teknik kolagraf, menerapkan langkah- pembelajaran (RPP) yang dibuat sebelum
langkah pembuatan teknik kolagraf, melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
mengkomposisikan gambar pada klise Pada pembelajaran seni
sebelum dicetak, membuat karya seni grafis rupa, biasanya guru menggunakan metode
dengan teknik kolagraf. Kemudian tujuan demonstrasi serta metode penugasan. Dalam
pembelajaran yang ingin dicapai yaitu siswa penyampaian materi, guru mempunyai
mampu membuat karya seni grafis dengan strategi yang digunakan untuk menghadapi
teknik kolagraf dengan menggunakan limbah para siswanya. Guru memberikan motivasi
alam. atau penghargaan terhadap siswa
Media berkarya yang digunakan dalam disesuaikan dengan karakter masing-masing
penelitian ini adalah limbah alam dan cat. siswa. Penghargaan terhadap siswa yang
Bahan limbah alam yang dapat digunakan berkarakter “khusus” diberi motivasi dengan
seperti daun, ranting pohon, atau pelepah cara memberikan hadiah atas kerja keras
pisang. Cat yang digunakan adalah cat untuk meraih prestasi. Sedangkan dalam
tembok warna hijau. Pemilihan cat berwarna media yang digunakan dalam pembelajaran
hijau dikarenakan warna hijau merupakan seni rupa disesuaikan dengan materi yang
warna yang dekat dengan alam. Selain itu akan disampaikan kepada siswanya.
alat yang digunakan berupa lem, lidi, Uraian di atas dapat disimpulkan
gunting atau pisau dan rol. bahwa guru seni budaya (seni rupa) sebelum
Metode yang digunakan yaitu pendekatan melaksanakan kegiatan pembelajarannya,
CTL, demonstrasi dan pemberian tugas. guru mempersiapkan perangkat
Metode CTL bertujuan mengajak siswa pada pembelajarannya terlebih dahulu.
aktivitas yang mengaitkan materi Pelaksanaan pembelajaran seni rupa di SMP
pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari. N 3 Punggelan, guru menggunakan metode
Metode demonstrasi digunakan untuk demonstrasi. Dalam kegiatan mengajar,
menjelaskan mengenai prosedur berkarya, pada umumnya pembelajaran seni rupa
yaitu demonstrasi berkarya seni grafis teknik dilaksanakan di dalam kelas.
kolagraf menggunakan limbah alam. Pada pertemuan pertama yang
Sedangkan metode pemberian tugas dilakukan guru saat kegiatan awal
digunakan untuk mengetahui kemampuan pembelajaran adalah mengucapkan salam,
siswa dalam berkarya seni grafis dengan mempresensi kehadiran siswa, dan
teknik kolagraf menggunakan limbah alam. menyampaikan tujuan dari pembelajaran
seni grafis.

5
Eti Erikawati/ Eduarts: Journal of Arts Education 2 (1) (2013)

Kegiatan selanjutnya, guru menyampaikan memanfaatkan limbah alam. Alat yang


materi pembelajaran seni grafis yang berupa dibawa siswa adalah gunting, pisau, lidi dan
teknik dasar seni grafis. Salah satu jenis lem. Sedangkan bahan yang dibawa adalah
teknik grafis adalah teknik kolagraf pada pelepah pisang, daun-daunan, dan ranting
cetak tinggi. Namun guru tidak pohon. Selama proses pembelajaran
menunjukkan contoh karya seni grafis teknik berlangsung, guru selalu memberikan
kolagraf dengan menggunkan limbah alam. kesempatan kepada murid untuk bertanya
Setelah itu guru memberi kesempatan jika ada hal yang belum jelas. Hal ini
kepada siswa untuk bertanya. Langkah dilakukan oleh guru untuk memastikan
selanjutnya adalah guru menjelaskan tentang siswa benar-benar memahami apa yang
bahan dan alat yang akan diguanakan untuk disampaikan guru. Kegiatan akhir
pembuatan hasil karya seni grafis teknik pembelajaran guru memberikan tugas pada
kolgraf menggunakan limbah alam. Dalam siswa untuk membawa bahan dan alat untuk
proses pembelajaran, guru juga menjelaskan pertemuan yang selanjutnya. Guru
tentang langkah-langkah pembuatan seni melakukan refleksi kegiatan pembelajaran
grafis teknik kolagraf dengan menggunakan yang telah berlangsung. Guru dan siswa
limbah alam, yaitu sebagai berikut. bertanya jawab untuk menyimpulkan hasil
Tahapan pertama, siswa menyiapkan bahan pembelajaran seni grafis teknik kolagraf
dan alat yang akan digunakan untuk praktik dengan menggunakan limbah alam.
seni grafis dengan teknik kolagraf yang Kemudian pada pertemuan kedua guru
memanfaatkan limbah alam. Selanjutnya, melakukan kegiatan pendahuluan dengan
siswa mulai membuat sket pada kertas atau mengucapkan salam, membimbing siswa
langsung pada triplek sesuai dengan ide yang berdoa bersama, mengecek kehadiran siswa
ada pada pikiran siswa masing-masing dan menyampaikan tujuan pembelajaran.
dengan menggunakan tema lingkungan Pada kegiatan inti guru bertanya jawab
sekitar rumah. Berikut gambar siswa sedang dengan siswa mengenai materi pembelajaran
melakukan kegiatan membuat sket gambar sebelumnya, kemudian guru mengecek
pada tripleks yang berukuran 20x25cm. bahan dan alat yang akan digunakan lalu
Siswa membuat gambar sket dengan guru mengecek sket yang sudah dibuat oleh
menggunakan media triplek. Sket yang siswa. Setelah itu siswa mulai membuat
dibuat siswa cukup beragam sesuai dengan karya seni grafis menggunakan teknik
kreativitas siswa. kolagraf. Siswa mulai memotong bahan yang
Namun saat memberikan materi guru akan ditempel sesuai dengan ukuran pada
tidak memberikan arahan tentang bagaiman sket dengan menggunakan alat berupa pisau
cara mengkoposisikan gambar pada klise atau gunting. Langkah yang dilakukan siswa
sebelum dicetak sehingga siswa tidak selanjutnya adalah menyesuaikan bahan
memperhatikan komposisi gambar yang yang akan ditempel dengan ukuran gambar
dibuat pada bidang klise. yang ada pada sket. Kemudian, siswa mulai
Pada saat sedang berlangsungnya merekatkan dengan menggunakan bantuan
pembelajaran seni grafis yang dilakukan di lidi.
dalam kelas, siswa antusias dan bersemangat Setelah dipotong, bahan tersebut
dalam mengikuti pembelajaran seni grafis ditempel pada triplek dengan menggunakan
teknik kolagraf dengan mengunakan limbah lem. Langkah selanjutnya setelah bahan
alam. Hal tersebut dilihat dari kesiapan dilem dan kering, kemudian klise yang sudah
siswa dalam mengikuti pelajaran dan dilihat ditempeli dengan limbah alam diberi warna
dari bahan-bahan yang disiapkan siswa dengan menggunakan cat. Pewarnaan
untuk praktik pembuatan hasil karya seni tersebut dilakukan dengan menggunakan
grafis dengan teknik kolagraf yang bantuan rol atau kuas sehingga bagian yang

6
Eti Erikawati/ Eduarts: Journal of Arts Education 2 (1) (2013)

tertutupi oleh limbah alam terkena cat. Klise Lalu guru bertanya jawab tentang simpulan
yang baru diberi cat langsung dicetak pada pembelajaran seni grafis teknik kolagraf
kertas agar terlihat lebih rapi, karena cat menggunakan limbah alam. Pada penutup
yang menempel pada klise masih dalam guru memberikan motivasi kepada siswa.
keadaan basah. Gambar kegiatan pewarnaan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan
yang dilakukan siswa adalah sebagai berikut. dapat diketahui bahwa hasil karya siswa
cukup bervariasi.
Pembelajaran seni grafis teknik
kolagraf yang menggunakan limbah alam di
SMP N 3 Punggelan diikuti siswa dengan
cukup antusias. Hal ini dapat dilihat dari
keseriusan siswa saat mengikuti
pembelajaran seni grafis teknik kolagraf dan
kesiapan siswa dalam mempersiapkan alat
Gambar 1. Siswa Memberi Warna
dan bahan yang digunakan buat praktik
(Sumber: Dokumentasi Peneliti)
(kreasi). Siswa SMP N 3 Punggelan kelas
VIII B sudah menanggapi pembelajaran
Gambar 1 adalah gambar siswa sedang
karya seni grafis dengan teknik kolagraf
melakukan kegiatan pewarnaan. Proses
dengan memanfaatkan limbah alam dengan
pewarnaan tersebut menggunakan rol atau
baik. Tingkat kesulitan siswa yang dialami
kuas. Berdasarkan gambar di atas, dapat
yaitu proses penempelan yang memerlukan
dilihat bahwa siswa mengerjakan kegiatan
kecermatan dalam memotong bahan sesuai
pewarnaan dengan serius. Setelah kegiatan
dengan sket yang telah dibuat di atas triplek
pewarnaan, siswa melakukan pencetakan
serta saat proses perekatan yang memerlukan
gambar pada kertas. Kegiatan penempelan
kesabaran. Secara garis besar, siswa SMP N
tersebut adalah sebagai berikut.
3 Punggelan kelas VIII B cukup rajin dalam
pembuatan hasil karyanya. Hasil karya siswa
kelas VIII B ini beraneka ragam dan bentuk
dalam pembuatan temanya misal: bunga,
pemandangan, dan hewan.

Evaluasi
Gambar 2. Kegiatan Pencetakan Gambar Kegiatan evalusi dilakukan setiap
(Sumber: Dokumentasi Peneliti) selesai melaksanakan pembelajaran. Cara
guru mengevaluasi bisa dilihat dari nilai
Gambar 2 adalah kegiatan siswa dalam yang ada pada penugasan. Guru
melakukan pencetakan gambar pada kertas. mengevalusi siswa dari proses pembuatan
Dalam kegiatan tersebut, siswa mencetakkan karyanya dan dari hasil karya siswa. Siswa
gambar yang sudah di beri warna pada yang belum memenuhi Kriteria Ketuntasan
kertas. Proses pencetakan tersebut dilakukan Minimal (KKM), dalam dilakukan remidal
dengan perlahan dan sedikit tekanan pada pada waktu pulang sekolah. Kriteria
gambar. Kemudian guru mengecek hasil ketuntasan minimal (KKM) di SMP N 3
karya siswa yang sudah jadi. Selanjutnya, Punggelan untuk pembelajaran seni rupa
seluruh hasil karya siswa dikumpulkan ke yaitu 75.
meja yang paling depan untuk dikumpulkan. Siswa kelas VIII B senang dalam
Semua karya yang telah dikumpulkan mengikuti pembelajaran seni grafis dengan
selanjutnya akan dilakukan penilaian oleh memanfaatkan limbah alam. Hal tersebut
guru setelah proses pembelajaran selesai. sesuai dengan penuturan salah satu siswa

7
Eti Erikawati/ Eduarts: Journal of Arts Education 2 (1) (2013)

yang berkata “saya senang karena saya bisa Tabel 1. Kriteria Penilaian
mendapatkan pengalaman”. Siswa kelas VIII
B lebih senang dengan pembelajaran seni
Aspek yang dinilai Skor (1-25)
grafis teknik kolagraf yang memanfaatkan
limbah alam dikarenakan bahan yang Penggunaan bahan
digunakan untuk praktik mudah dicari. dan alat
Beberapa contoh bahan yang mudah dicari Ide
tersebut adalah daun, pelepah pisang, dan
ranting dedaunan. Kemudian, siswa juga Kreativitas
cukup menanggapi dengan baik kegiatan
Teknik
pemberian warna, sehingga siswa lebih
semangat dalam menyelesaikan hasil
karyanya. Gambar yang dihasilkan siswa (Sumber: Dokumen penilaian)
SMP N 3 Punggelan kelas VIII B hasilnya
cukup bervariasi sesuai dengan kreativitas Berdasarkan tabel kriteria penilaian,
yang dimiliki oleh setiap siswa. Kegiatan dapat diketahui bahwa nilai yang diperoleh
evaluasi pembelajaran dilakukan untuk siswa berdasarkan penggunaan bahan dan
mengetahui hasil proses pembelajaran seni alat, gagasan, kreativitas, teknik. Dari
grafis dengan teknik kolagraf yang keempat aspek tersebut akan diperoleh skor
memanfaatkan limbah alam di SMP N 3 25 untuk masing-masing aspek sehingga nilai
Punggelan. maksimal yaitu 100. Melalui ke empat aspek
tersebut akan diperoleh nilai akhir hasil
Hasil Kreativitas Siswa dalam Proses karya siswa yang terbagi ke beberapa
Pembelajaran Seni Grafis Cetak Tinggi kategori nilai, yaitu kategori nilai sangat
Menggunakan Limbah Alam baik, baik, cukup, kurang, dan sangat
Bahan untuk Pembelajaran seni grafis kurang. Rentang nilai kategori tersebut
dengan teknik kolagraf memanfaatkan adalah sebagai berikut.
limbah alam yang mudah dicari di sekitar
lingkungan sekolah maupun lingkungan Tabel 2. Rentang Nilai
tempat tinggal para siswa siswa SMP N 3
Punggelan kelas VIII B. Kreativitas siswa
No Rentang Nilai Kategori
dapat dilihat dari kemampuan siswa dalam
memilih bahan yang akan digunakan untuk
1 91 – 100 Sangat baik
praktik membuat karya seni grafis teknik
kolagraf, ide masing-masing siswa, serta
2 81 – 90 Baik
hasil karya siswa.
Pembelajaran seni grafis teknik kolagraf
3 71 – 80 Cukup
dengan memanfaatkan limbah alam yang
telah di laksanakan di SMP N 3 Punggelan
4 61 – 70 Kurang
khususnya kelas VIII B yang berjumlah 25
siswa menghasilkan gambar yang cukup
5 0 – 60 Sangat kurang
beraneka ragam. Hasil karya yang dihasilkan
oleh siswa, dilihat oleh guru untuk diberi
penilaian. Kreativitas siswa dinilai (Sumber: Dokumen penilaian oleh guru)
berdasarkan beberapa kriteria. Kriteria
tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini. Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa
siswa yang memperoleh nilai 91 sampai 100
termasuk dalam kategoti sangat baik. Siswa

8
Eti Erikawati/ Eduarts: Journal of Arts Education 2 (1) (2013)

dengan nilai 81 sampai 90 termasuk dalam Gambar 3. Klise Kategori sangat Baik
kategori baik. Siswa dengan nilai 71 sampai Gambar
80 termasuk dalam kategori cukup, nilai 61 (Sumber: Dokumentasi Peneliti)
sampai 70 termasuk kategori kurang, serta 0 Nilai
Nilai Nilai
sampai 60 termasuk kategori sangat kurang. No Nama
Guru Peneliti
rata- Kategori
rata
Nilai yang diperoleh siswa kelas VIII B SMP 1 Abdul Jalil 82 75 79 Baik
N 3 Punggelan adalah sebagai berikut. 2 Agung 81 73 77 Baik
3 Agus Sumahyo 77 73 75 Cukup
4 Aisah 86 84 85 Baik
Tabel 3. Rekap Hasil Penilain Karya
5 Amin Muslihin 78 66 72 Cukup
Kolagraf menggunakan limbah alam oleh Anis Afriyani 81
6 81 81 Baik
Siswa kelas VIII B 7 Badriyah 80 78 79 Cukup
Aspek-aspek penilaian karya yang Dafit Wahyu S. 70
8 70 Kurang
digunakan oleh guru dan peneliti yaitu ide,
70
kreativitas, teknik dan karakteristik. Hasil 9 Dian Nurcahyo 75 75 75 Cukup
evaluasi oleh guru menunjukan nilai rata- 10
Erik Januar S.
88
91 Sangat
93 Baik
rata kelas siswa adalah 79,24 dan hasil
11 Feriyanto 77 75 76 Cukup
evaluasi oleh peneliti menunjukan nilai rata- 12 Fiki Agung S. 75 76 Cukup
76
rata kelas siswa adalah 79,52. Kedua hasil 13 Hariyanti 82 87 85 Baik
evaluasi tersebut termasuk dalam kategori 14 Imamah 78 80 79 Cukup
cukup, tetapi bila dilihat berdasarkan rincian 15 Istiqomah 75 75 75 Cukup
16 Joko Priyanto 73 78 75 Cukup
nilai yang diperoleh oleh siswa diketahui
17 Kholiyati 82 90 86 Baik
bahwa hasil evaluasi oleh peneliti Mei Ratih P. 88
18 88 88 Baik
menunjukkan adanya dua siswa yang 19 Mita Septiana 76 83 80 Cukup
memperoleh nilai dengan kategori sangat Nujma 83
20 81 Baik
Hayyuna 85
baik. Sementara hasil evaluasi oleh guru
21 Nur Asih Tri W. 81 82 82 Baik
tidak menunjukkan adanya siswa yang 22 Romadini F. 76 76 Cukup
76
memperoleh nilai dengan kategori sangat 23 Sri Nur Faizah 82 85 84 Baik
baik. Berdasarkan hasil penilaian tersebut 24 Tri Lestari 87 90 89 Baik
maka dapat disimpulkan hasil evaluasi guru 25 Yayan Irawan 70 70 70 Kurang
Jumlah 1988
dan peneliti menunjukkan perolehan nilai
Rata-rata 79,52 Cukup
yang sama yaitu termasuk ke dalam kategori
cukup.
Analisis hasil karya siswa kelas VIII B dalam
membuat karya seni grafis teknik kolagraf
menggunakan limbah alam menggunkan
tema lingkungan sekitar rumah dengan
sampel masing-masing 1 siswa dari kategori
nilai sangat baik, cukup dan rendah.
Contoh hasil karya siswa dengan
kategori sangat baik: Gambar 4. Hasil Karya Kategori Sangat
Baik
(Sumber: Dokumentasi Peneliti)

Contoh kategori baik

9
Eti Erikawati/ Eduarts: Journal of Arts Education 2 (1) (2013)

Gambar 5. Klise Kategori Baik Gambar 9. Klise Kategori Kurang


(Sumber: Dokumentasi Peneliti) (Sumber: Dokumentasi Peneliti)

Gambar 10. Hasil Karya Kategori Kurang


Gambar 6. Hasil Karya Kategori Baik (Sumber: Dokumentasi Peneliti)
(Sumber: Dokumentasi Peneliti)
SIMPULAN
Contoh kategori cukup
Berdasarkan hasil penelitian yang
telah diperoleh maka dapat dikemukakan
simpulan bahwa pelaksanaan pembelajaran
seni grafis cetak tinggi menggunakan teknik
kolagraf limbah alam pada siswa kelas VIII
B SMP N 3 Punggelan berjalan sesuai
dengan rancangan oleh guru. Dalam
pembelajaran seni grafis yang telah
Gambar 7. Klise Kategori Cukup dilaksanakan oleh guru termasuk dalam
(Sumber: Dokumentasi Peneliti) kategori cukup.
Pada kegiatan perencanaan, guru menyusun
perangkat pembelajaran yang meliputi prota,
promes, silabus dan RPP. Kegiatan
pelaksanaan pembelajaran seni grafis cetak
tinggi menggunakan teknik kolagraf limbah
alam berlangsung dalam dua kali pertemuan.
Pada pertemuan pertama, guru telah
menjelaskan tentang materi seni grafis cetak
Gambar 8. Hasil Karya Kategori Cukup tinggi menggunakan teknik kolagraf limbah
(Sumber: Dokumentasi Peneliti) alam. Di samping itu guru menggunakan
metode demonstrasi untuk menyampaikan
Contoh kategori kurang materi berupa langkah-langkah berkarya.
Pada akhir pembelajaran pertemuan
pertama, guru memberi tugas siswa untuk
menyiapkan bahan dan alat yang dibutuhkan
untuk pertemuan kedua.

10
Eti Erikawati/ Eduarts: Journal of Arts Education 2 (1) (2013)

Pada pertemuan kedua, guru Munandar, Utami. 1992. Mengembangkan


mengkondisikan siswa untuk melaksanakan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah. Jakarta: PT
tugas yang diberikan yaitu membuat karya Gramedia.
Munandar. 2009. Pengembangan Kreativitas
seni grafis cetak tinggi dengan menggunakan
Anak Berbakat. Jakarta: PT Rineka Cipta..
teknik kolagraf limbah alam. Sesuai hasil
Rokhmat, Nur. 2009. Seni Grafis 1.
pengamatan oleh peneliti, guru sudah cukup Semarang: Universitas Negeri Semarang.
baik dalam membimbing siswa selama Rondhi, Moh. 2002. Tinjauan Seni Rupa 1.
proses pembuatan karya. Hasil pengamatan Semarang: Universitas Negeri Semarang.
terhadap siswa juga diketahui bahwa siswa Rondhi, Moh. dan Anton Sumartono.
terlihat serius dalam mengerjakan tugas yang 2002. Tinjauan Seni Rupa 1. Semarang:
diberikan. Universitas Negeri Semarang.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui Sunaryo, Aryo. 2002. Nirmana I.
Semarang: Universitas Negeri Semarang.
bahwa kreativitas siswa cukup bervariasi.
Sunaryo, Aryo. 2009. Bahan Ajar Seni Rupa
Hal tersebut dapat dilihat melalui hasil karya
1. Semarang: Universitas Negeri Semarang.
siswa-siswa kelas VIII B. Kreativitas siswa Syafii. 2006. Konsep dan Model Pembelajaran
dapat dilihat dari gagasan yang dimiliki oleh Seni Rupa. Semarang: Universitas Negeri
siswa yang cukup bervariasi dengan kategori Semarang.
sangat baik, baik, cukup dan kurang. Hasil Syafii. 2010. Evaluasi Pembelajaran Seni
penilaian karya siswa oleh guru Rupa. Semarang: Universitas Negeri Semarang.
menunjukkan nilai rata-rata kelas adalah Tim Abdi Guru. 2007. Seni Budaya SMP
79,24. Sedangkan hasil penilaian karya siswa Kelas VII. Demak: Erlangga.
oleh peneliti menunjukan nilai rata-rata kelas
adalah 79,72. Kedua hasil penilaian tersebut
termasuk ke dalam kategori cukup. Penilaian
tersebut berdasarkan aspek-aspek penilaian
karya yang telah disusun oleh guru dan
peneliti. Aspek-aspek yang disusun oleh
peneliti meliputi aspek ide, kreativitas,
teknik, dan karakteristik.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur


Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT
Rineka Cipta.
Hawadi, Reni Akbar dkk. 2007.
Manajemen Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Ismiyanto. 2003. Metode Penelitian.
Semarang: Universitas Negeri Semarang.
Ismiyanto. 2008. GBPP – Silabus, RPP, dan
Handout Mata Kuliah Perencanaan Pembelajaran
Seni Rupa. Semarang: Universitas Negeri
Semarang.
Ismiyanto. 2010. Strategi dan Pembelajaran
Seni. Semarang: Universitas Negeri Semarang.
Kamsidjo. 2006. Bahan Ajar Seni Rupa.
Semarang: Universitas Negeri Semarang.
Margono, Tri Edi dan Abdul Aziz. 2010.
Mari Belajar Seni Rupa. Jakarta: CV Putra
Nugraha.

11

Anda mungkin juga menyukai