Anda di halaman 1dari 19

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SENI GRAFIS CETAK TEMBUS

MENGGUNAKAN AIR BRUSH PADA SISWA KELAS X


SMAN 2 POLONGBANGKENG UTARA

Muh. Sata’
1281040018

Jurusan Pendidikan Seni Rupa


Fakultas Seni Dan Desain
Universitas Negeri Makassar
Jl. Malengkeri, Parang Tambung, Tamalate, Kota Makassar, Sulawesi Selatan 90224
satae94@gmail.com

ABSTARAK
Muh. Sata, 2017. Pelaksanaan Pembelajaran Seni Grafis Cetak Tembus
Menggunakan Air Brush Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Polongbangkeng
Utara. Skripsi. Fakultas Seni dan Desain Universiatas Negeri Makassar.
Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptip kualitatif, yang
bertujuan untuk memperoleh data yang akurat tentang Pelaksanaan
pembelajaran seni grafis cetak tembus menggunakan air brush pada siswa kelas
X SMA Negeri 2 Polongbangkeng Utara. Manfaat yang diperoleh diharapkan
menambah wawasan dan ilmu pengetahuan bagi para peneliti sendiri maupun
bagi yang lainnya, dan untuk dapat mengetahui dengan jelas bagaimanakah
sistem kerja dari objek yang menjadi sampel penelitian. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas siswa kelas X SMA Negeri 2
Polongbangkeng Utara yang mengikuti studi pada tahun pelajaran 2015/2016
berjumlah 64 orang siswa. Sampelnya adalah kelas siswa kelas X.1 dengan
jumlah siswanya 20 orang. Instrument yang digunakan format observasi dan
format penilaian. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi dan
dokumentasi, teknik analisis data menggunakan teknik analisis data kualitatif-
kuantitatif. Penelitian ini dilakukan dari tanggal 9 Februari sampai dengan 28
Februari 2016. Hasil yang telah dicapai siswa dalam pembelajaran seni grafis
cetak tembus menggunakan air brush belum memenuhi kriteria kelulusan minimal
(KKM = 75) yang telah ditentukan.
Kata kunci: Pelaksanaan Pembelajaran, Seni Grafis Cetak Tembus, Air Brush,
Deskriftif Kualitatif, KKM

Pelaksanaan Pembelajaran Seni Grafis Cetak Tembus Menggunakan Air Brush Pada Siswa Kelas X SMAN 2 Polongbangkeng Utara 1
1. PENDAHULUAN belum ada bukti nyata karya yang dihasilkan
oleh siswa. (4) SMAN 2 Polongbangkeng
1.1. LATAR BELAKANG Utara kurang memahami tentang seni rupa
MASALAH baik seni rupa terapan maupun murni (seni
Seni grafis di Indonesia awalnya grafis cetak tembus/sablon). (5) Siswa
adalah media alternatif untuk seniman yang SMAN 2 Polongbangkeng Utara kurang
sudah mengerjakan bidang lainnya seperti mendapat perhatian terhadap pembelajaran,
melukis atau mematung. Secara kronologis terutama terhadap pembelajaran seni rupa
seni grafis muncul sekitar tahun 1950-an baik seni rupa terapan maupun murni (seni
tokohnya Suromo dan Abdul Salam di grafis cetak tembus/sablon).
Yogyakarta. Berdasarkan latar belakang, dengan
Seni grafis dikenal sebagai seni salah satu upaya untuk mengetahui
yang berhubungan tentang cetak mencetak. bagaimana pelaksanaan pembelajaran seni
Kata grafis atau grafika berasal dari kata budaya, khususnya materi seni grafis cetak
Graphein, sebuah kata yang mempunyai arti tembus menggunakan air brush, maka
menulis. Kata graphein sendiri berasal dari peneliti mencoba memecahkan masalah
bahasa Yunani. Jadi seni grafis adalah seni tersebut dengan mengambil judul penelitian
yang dihasilkan melalui proses cetak “ Pelaksanaan Pembelajaran Seni Grafis
mencetak. Seni grafis umumnya dipakai Cetak Tembus dengan Menggunakan Air
untuk media ekspresi dan visualisasi Brush pada siswa kelas X SMAN 2
gagasan terhadap hal-hal yang menarik Polongbangkeng Utara”.
perhatian. Kelebihan dari seni grafis, yaitu
penggandaan karya seni dari cetakan 1.2.Rumusan Masalah
pertama hingga terakhir dianggap orisinal.
Dan seniman mencantumkan edisi Berdasarkan uraian latar belakang
cetakannya. Misalnya 3/10, angka ini di atas, maka dapat ditentukan rumusan
bermakna cetakan ketiga dari sepuluh edisi masalah penelitian, yaitu sebagai berikut:
yang dihasilkan. 1. Bagaimana proses pelaksanaan
Dalam seni grafis dikenal beberapa pembelajaran seni grafis cetak
taknik, yaitu cetak tembus (sablon), cetak tembus dengan menggunakan
datar, catak tinggi, cetak dalam, dan lain- air brush pada siswa kelas X
lain. Berhubungan dengan seni rupa terapan SMAN 2 Polongbangkeng
dan seni rupa murni, teknik yang cocok Utara?
diterapkan/diajarkan di SMA, yaitu teknik 2. Apa saja hambatan dan
cetak tembus (sablon), karena selain dari penunjang yang dialami siswa
pelaksanaannya yang mudah dan bahan yang kelas X SMAN 2
digunakan juga mudah dijangkau oleh siswa, Polongbangkeng Utara dalam
salah satu dari teknik cetak tembus adalah pembelajaran seni grafis cetak
teknik cetak tembus dengan menggunakan tembus dengan menggunakan
air brush klise bahan bidang datar (kertas air brush?
atau plastik) yang dilubangi. 3. Bagaimana hasil yang telah
SMAN 2 Polongbangkeng Utara dicapai oleh siswa kelas X
sebagai tempat penelitian karena beberapa SMAN 2 Polongbangkeng Utara
faktor penghambat di antaranya; (1) SMAN dalam pembelajaran seni grafis
2 Polongbangkeng Utara kurang mendapat cetak tembus menggunakan air
perhatian terhadap kesenian seni rupa (2) brush?
SMAN 2 Polongbangkeng Utara mempunyai
kondisi fisik, sarana, maupun guru yang 1.3. Tujuan Penelitian
memadai, sehingga memungkinkan untuk
dilakukan penelitian. (3) Di SMAN 2 Penelitian ini dilakukan dengan
Polongbangkeng Utara, Pembelajaran seni tujuan:
rupa baik seni rupa terapan maupun murni 1. Untuk mengetahui bagaimana
(seni grafis cetak tembus/sablon) sebagai proses pelaksanaan
salah satu mata pelajaran seni budaya, belum pembelajaran seni grafis pada
menunjukkan wujud ekspresi siswa, bahkan

Pelaksanaan Pembelajaran Seni Grafis Cetak Tembus Menggunakan Air Brush Pada Siswa Kelas X SMAN 2 Polongbangkeng Utara 2
siswa kelas X SMAN 2 6. Bagi dosen dan mahasiswa
Polongbangkeng Utara. Fakultas Seni dan Desain
2. Untuk mengetahui apa saja Universitas Negeri Makassar
hambatan dan penunjang yang menjadi masukan terhadap
dialami siswa kelas X SMAN 2 pengelolahan gagasan/ide
Polongbangkeng Utara dalam dalam berkarya yang berkaitan
pelaksanaan pembelajaran seni dengan seni grafis terutama
grafis cetak tembus dengan dalam cetak tembus
menggunakan air brush. menggunakan air brush.
3. Untuk mengetahui bagaimana 7. Bagi institusi dapat bermanfaat
hasil yang telah dicapai siswa sebagai bahan informasi dalam
kelas X SMAN 2 menentukan strategi
Polongbangkeng Utara dalam pembelajaran seni grafis cetak
pembelajaran seni grafis cetak tembus.
tembus dengan menggunakan
air brush. 2. TINJAUAN PUSTAKA DAN
KEANGKA PIKIR
1.4. Manfaat Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat 2.1. Tinjauan Pustaka


memberi manfaat, baik manfaat teoritis 1. Pelaksanaan
maupun manfaat praktis sebagai berikut:
1. Dengan adanya penelitian, Dalam kamus bahasa Indonesia,
diharapkan mampu menambah pelaksanaan adalah proses, cara, perbuatan
wawasan dan ilmu melaksanakan (rancangan, keputusan, dan
pengetahuan bagi para peneliti sebagainya).
sendiri maupun bagi yang Pengertian pelaksanaan menurut
lainnya. Westra dalam Ali (2014) http:
2. Untuk mengaplikasikan ilmu //www.pengertianpakar.com/2014/12/penger
yang telah diperoleh selama tian-pengelolaan-perencanaan-dan.html
menempuh pendidikan di adalah sebagai usaha-usaha yang dilakukan
Fakultas Seni dan Desain untuk melaksanakan semua rencana dan
Universitas Negeri Makassar. kebijaksanaan yang telah dirumuskan dan
3. Manfaat penelitian, bagi ditetapkan dengan melengkapi segala
peneliti yang dilakukan kebutuhan alat-alat yang diperlukan, siapa
terhadap suatu objek, dapat yang akan melaksanakan, di mana tempat
mengetahui dengan jelas pelaksanaannya dan kapan waktu
bagaimanakah sistem kerja dari dimulainya.
objek yang menjadi sampel Menurut Bintoro Tjokroadmudjoyo
penelitian. dalam Ali (2014) http://www.
4. Bagi siswa, hasil penelitian pengertianpakar.com/2014/12/pengertian-
dapat memberikan pengelolaan-perencanaan-dan.html,
pengetahuan serta memberikan Pengertian Pelaksanaan ialah sebagai proses
pengalaman tentang berkarya dalam bentuk rangkaian kegiatan, yaitu
seni grafis cetak tembus berawal dari kebijakan guna mencapai suatu
menggunakan air brush, tujuan maka kebijakan itu diturunkan dalam
5. Bagi guru, dapat dijadikan suatu program dan proyek.
sebagai alternative untuk Siagian S.P dalam Ali (2014)
memilih teknik pembelajaran http://www.pengertianpakar.co/2014/12/
yang efektif untuk pengertian-pengelolaan-perencanaan-
meningkatkan kemampuan dan.html. mengemukakan, bahwa
siswa dalam berkarya seni Pelaksanaan merupakan keseluruhan proses
grafis terutama dalam cetak pemberian motivasi bekerja kepada para
tembus menggunakan air bawahan sedemikian rupa, sehingga pada
brush akhirnya mereka mau bekerja secara ikhlas

Pelaksanaan Pembelajaran Seni Grafis Cetak Tembus Menggunakan Air Brush Pada Siswa Kelas X SMAN 2 Polongbangkeng Utara 3
agar tercapai tujuan organisasi dengan Pembelajaran secara simpel dapat diartikan
efisien dan ekonomis. sebagai produk interaksi berkelanjutan
Berdasarkan beberapa pengertian antara pengembangan dan pengalaman
pelaksanaan yang dikemukakan oleh para hidup. Dalam makna yang lebih kompleks
pakar maka, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran hakikatnya adalah usaha sadar
pelaksanaan adalah proses di mana dari seorang guru untuk membelajarkan
seseorang melakukan sesuatu rencana yang siswanya (mengarahkan interaksi siswa
telah dibuat/dirancang dan dilaksanakan dengan sumber belajar lainnya) dalam
sesuai dengan rencana yang telah dibuat. rangka mencapai tujuan yang diharapkan.
Pelaksanaan pembelajaran dalam penelitian Dari makna ini terlihat jelas bahwa
ini meliputi mengelola kegiatan pembelajaran adalah interaksi dua arah dari
pembelajaran (ruang, waktu dan fasilitas seseorang guru dan peserta didik, keduanya
pembelajaran), menggunakan terjadi komunikasi (transfer) yang intens dan
strategi/metode pembelajaran, mengetahui terarah menuju pada suatu target yang telah
penguasaan materi pembelajaran, ditetapkan sebelumnya. Pembelajaran adalah
penggunaan sumber/media pembelajaran suatu kombinasi yang tesusun, meliputi
mengelola interaksi kelas, pemberian tugas, unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas,
serta memberikan umpan balik. perlengkapan dan prosedur yang saling
mempengaruhi untuk pencapaian
2. Pembelajaran pembelajaran.
2.1.2.1. Pengertian Pembelajaran
2.1.2.2.Ciri Pembelajaran
Pembelajaran berasal dari kata ajar
yamg artinya petunjuk yang diberikan Kegiatan pembelajaran adalah suatu
kepada orang supaya diketahui (diturut), kondisi yang secara sadar sengaja
mendapat awalan be (bel-ajar) menjadi aktif, diciptakan. Kondisi inilah yang diformulasi
yaitu berusaha memperoleh kepandaian atau oleh guru guna membelajarkan anak didik.
ilmu; atau adanya perubahan tingkah Guru sebagai pengajar dan anak didik yang
laku/tanggapan dari sumber belajar. Belajar belajar. Antara guru dan murid dalam
adalah suatu usaha yang dilakukan dengan pembelajaran lahirlah intraksi edukatif
sengaja dan merupakan proses yang terjadi dengan memanfaatkan bahan sebagai
pada diri individu dalam mendapatkan mediumnya. Sebagai kegiatan yang bernilai
informasi dan perubahan relatif lama edukatif, pembelajaran mempunyai ciri
sehingga mengakibatkan terjadinya tertentu. Ciri tersebut oleh Suardi (dalam;
perubahan pada diri individu tersebut Syaiful dan Aswan; 1996 : 46-48)
sebagai akibat interaksi antara simulis dan menjelaskan sebagai berikut:
respon. Belajar merupakan proses belajar 1) Memiliki tujuan; yakni untuk
dari pada pengembangan hidup manusia. membentuk anak didik dalam
Hilgar dalam (Ciptobroto, 1989: 90) suatu perkembangan tertentu.
mengemukakan:”belajar merupakan suatu 2) Ada prosedur; yakni lebih
proses perubahan tingkah laku dan merupakan jalannya intraksi yang
perubahan atau faktor-faktor yang tidak direncanakan atau didesain untuk
dapat digolongkan (latihan/pendidikan). mencapai tujuan sebagaimana
Belajar adalah perubahan tingkah laku yang yang telah ditetapkan.
relatif mantap berkat pelatihan dari 3) Mempunyai penggarapan materi
pengalaman (Hamalik, 2003: 154). khusus; materi harus didesain
Kemudian, pembelajaran adalah sedemikian rupa, sehingga
proses, cara, menjadikan orang atau relevan dengan sasaran yang
makhluk hidup belajar. pembelajaran akan dituju pada pembelajaran.
merupakan proses atau cara yang ditempuh 4) Aktivitas anak didik; keterlibatan
untuk memberi petunjuk kepada orang anak didik menjadikeharusan
pencari petunjuk, ilmu atau untuk perubahan karena, karena akan berhadapan
tingkah laku. Pembelajaran merupakan langsung dengan tugas yang
aspek kegiatan manusia yang kompleks, harus dilakukan dan diselesaikan
yang tidak sepenuhnya dapat dijelaskan. sendiri oleh anak didik.

Pelaksanaan Pembelajaran Seni Grafis Cetak Tembus Menggunakan Air Brush Pada Siswa Kelas X SMAN 2 Polongbangkeng Utara 4
5) Guru sebagai pembimbing; guru perasaan ini dan juga mengalaminya . Plato,
sebagai mediator dalam segala Lessing dan J.J Reusseau dalam Sukarman B
situasi proses pembelajaran. Guru (47), seni ialah peniruan terhadap alam
harus berusaha membangkitkan dengan segala seginya.
dan mendorong motivasi anak Grafis berasal dari kata graphein
didik. “menulis” atau “menggambar”. Seni grafis
6) Kedisiplinan; diartikan sebagai (cetak) merupakan penggubahan gambar
pola tingkah laku yang diatur yang melalui proses cetak manual dan
sedemikian rupa menurut menggunakan material tertentu, dengan
ketentuan yang ditaati oleh pihak tujuan memperbanyak karya, minimal dua
guru maupun anak didik. Jadi hasil cetakan. Seni grafis merupakan bentuk
langkah yang dilakasanakan seni rupa terapan yang berwujud dua
sesuai dengan prosedur yang dimensi yang berkaitan dengan cetak
sudah digariskan. mencetak. Hasil dari seni grafis dapat
7) Tahap evaluasi; setelah guru digandakan dengan cara pencetakan.
melakukan kegiatan Menurut Abe Idlan, seni grafis adalah
penyampaian pesan (materi ajar) cabang seni rupa yang proses pembuatan
maka diperlukan evaluasi untuk karyanya memakai teknik cetak, biasanya di
mengukur sejauh mana sasaran atas kertas. Kecuali pada teknik monotype,
pembelajaran yang telah dicapai. prosesnya bisa menghasilkan salinan karya
Sebab evaluasi adalah alat ukur yang sama dalam jumlah banyak, ini yang
pencapaian tujuan dalam disebut dengan proses cetak. Tiap salinan
pembelajaran. karya dikenal sebagai impression.
Proses penciptaan seni grafis
2.2. Seni grafis cetak tembus memerlukan tahapan-tahapan, seperti
pemberian kode etik (pencantuman
nomor/edisi pencetakan), karena unsur lipat
Kata ‘seni’ telah umum dipakai ganda, merupakan keharusan, dan harus pula
sebagai padanan kata Inggris ‘art’ kata seni menyertakan keterangan teknik yang
barasal dari bahasa Melayu yang berarti digunakan. Cetak tembus/sablon dapat
‘kecil’. Dalam kamus besar bahasa dicapai dengan menggunakan klise bahan
Indonesia, ‘seni’ berarti: halus, kecil dan bidang datar (kertas, plastik, seng, dan
halus, sebagai padanan kata ‘art’ lainya) dilubangi dengan alat gunting atau
diperkenalkan sebelum zaman kemerdekaan, pisau pemotong kertas lainnya. Ada pun
kata ‘art semakin sering digunakan sampai yang lebih rumit yaitu menggunakan bahan
sekarang. Ensiklopedia Indonesia: “seni zat kimia dengan teknik cetak saring (silk
ialah penciptaan segala hal atau benda yang screen). Menurut perkembanganya cetak
karena keindahan bentuknya senang orang sablon dimulai dengan yang sederhana, yaitu
melihat atau mendengarnya”. Everymen membuat cetakan dengan cara membuat
Ensiklopedia: “ seni ialah segala sesuatu cetakan dari bahan atau lembaran yang
yang dilakukan orang bukan karena serupa, dilobangi menurut bentuk yang
kebutuhan pokok, melainkan semata-mata diinginkan.
karena kemewahan, kenikmatan atau Pada teknik cetak tembus ini, motif
kebutuhan spiritual. Seni adalah perbuatan yang digambarkan pada klise dibuat
manusia yang timbul dari kehidupan berlubang dengan maksud agar ditembusi
perasaannya dan bersifat indah sehingga oleh cat/tinta pada saat ditembuskan ke
dapat menggerakkan jiwa perasaan manusia kertas. Dengan cara,
(Ki Hajar Dewantara dalam Suwaji Bastomi memercikkan/menyemprotkan ke atas
(1992: 20)). seni adalah ekspresi (Herbert permukaan klise atau dengan cara
Read dalam Sukarman B (47)). Leo Tolstoy menyapukan cat tinta pada klise dengan
dalam Suwaji Bastomi (1992: 19) Seni menggunakan spons. Teknik cetak tembus
adalah kegiatan manusia yang dilakukan ini disebut pula tknik cetak stensil.
secara sadar, dengan perantara tanda- Adapun cara pembuatan klise cetak
tandalahiria tertentu untuk menyampaikan tembus bahan bidang datar yang di lubang:
perasaan- perasaan yang telah dihayatinya
pada orang lain sehigga mereka kejangkitan

Pelaksanaan Pembelajaran Seni Grafis Cetak Tembus Menggunakan Air Brush Pada Siswa Kelas X SMAN 2 Polongbangkeng Utara 5
1) Mempersiapkan bentuk gambar perencanaan adalah suatu
ilustrasi sebagai desain gambar rancangan awal kegiatan yang akan
yang diiginkan. dilakukan sebelum proses pembelajaran.
2) Letakkan gambar ilustrasi dengan Pelaksanaan adalah merupakan proses
cara melekatkan di atas bidang dimana seseorang melakukan sesuatu
datar sesuai pilihannya, misalnya rencana yang telah dibuat/dirancang dan
bahan bidang data kertas, atau dilaksanakan sesuai dengan rencana yang
plastik. telah dibuat. Sedangkan evaluasi
3) Selanjutnya mememotong atau pembelajaran, evaluasi adalah suatu upaya
mengiris tembus, dengan untuk mengetahui berapa banyak yang telah
mengikuti bentuk garis gambar dimiliki oleh siswa dari hal-hal yang telah di
ilustrasi, sehingga membentuk ajarkan oleh guru. Evaluasi hail belajar
lubang sesuai dengan gambar adalah keseluruhan hasil belajar pengukuran
ilustrasi yang diinginkan. (pengumpulan data dan informasi),
4) Bentuk klise sudah siap pengolahan, penafsiran, dan pertimbangan
menghasilkan gambar. untuk membuat keputusan tentang tingkat
Sedangkan cara mencetak bentuk hasil belajar yang dicapai oleh siswa setelah
gambar: melakukan kegiatan pembelajaran. Evaluasi
1) Membentang bidang datar bahan pembelajaran yang dimaksud dalam
yang akan dicetak. penelitian ini meliputi melaksanakan
2) Letakkan klise guntingan kertas penilaian pembelajaran seni grafis cetak
yang telah dilubangi di atas tembus, melaksanakan penilaian perilaku
bidang datar yang telah dibentang siswa dalam pembelajaran seni grafis cetak
sebelumnya. tembus, serta mengklasifikasikan hasil
3) Setelah tersusun berdasarkan pembelajaran siswa terhadap pelajaran seni
komposisi yang diinginkan, grafis cetak tembus.
mulailah di warna. Kerangka berfikir dalam penelitian
4) Setelah selesai diwarna, bahan ini dapat digambarkan dalam skema sebagai
klise diangkat berhati-hati agar berikut:
tidak terjadi tambahan bentuk
goresan yang tidak diinginkan, Perencanaan
dengan demikian selesailah Pembelajaran
bentuk gambar melalui proses
semprot.
5) hasil cetakan setelah dianggap
selesai, dilanjutkan
pembingkaian sebagai bentuk
tampilan karya akhir. pelaksanaan
Pembelajaran

2.3. Kerangka Pikir

Dalam pembelajaran seni grafis


cetak tembus, siswa diharapkan mampu Persiapan alat dan
Proses berkarya
menghasilkan karya seni grafis cetak tembus bahan
terutama dalam menggunakan cat semprot
dengan klise bahan bidang datar yakni kertas
dan plastik. Diharapkan tingkah laku siswa
mengalami perubahan dari tidak tau menjadi
tau. Keberhasilan pembelajaran perlu diukur
dari berbagai aspek, di antaranya Hasil
perencanaan pembelajaran, pelaksanaan
pembelajaran, dan hasil pembelajaran
(evaluasi) agar proses pembelajaran dapat Gambar 1: Skema kerangka pikir.
berjalan sesuai yang diharapkan.

Pelaksanaan Pembelajaran Seni Grafis Cetak Tembus Menggunakan Air Brush Pada Siswa Kelas X SMAN 2 Polongbangkeng Utara 6
3. METODE PENELITIAN 2. Hambatan yang dialami siswa kelas
X SMAN 2 Polongbangkeng Utara
dalam pelaksanaan pembelajaran seni
3.1. Variabel Penelitian dan Desain grafis cetak tembus menggunakan air
Penelitian brush.
3. Hasil yang dicapai oleh siswa kelas X
3.1.1. Variabel Penelitian SMAN 2 Polongbangkeng Utara
dalam pelaksanaan pembelajaran seni
Kerliger (1973) menyatakan variabel grafis cetak tembus menggunakan air
adalah konstrak (constructs) atau sifat yang brush.
akan dipelajari. Kidder (1981), menyatakan Untuk mengumpulkan data tersebut,
bahwa variabel adalah suatu kualitas digunakan teknik observasi dan
(Qualities) dimana pelnelitian mempelajari dokumentasi. Adapun langkah-langkah atau
dan menarik kesimpulan darinya. tahap yang akan ditempuh ditempuh adalah:
Berdasarkan pengertian di atas, 1) Melakukan observasi
maka dapat dirumuskan di sini bahwa 2) Melaksanakan pembelajaran di
variabel penelitian adalah suatu atribut, sifat kelas dengan materi seni grafis
atau nilai dari orang, objek atau kegiatan cetak tembus, sebanyak 2 kali
yang mempunyai variasi tertentu yang pertemuan. Pertemuan I,
ditetapkan oleh peneliti untuk di pelajari menjelaskan tentang seni grafis
dan kemudian disimpulkan. cetak tembus. Pertemuan II,
Adapun variabel dalam penelitian ini memberikan praktik mengenai
adalah: cetak tembus. Menganalisis data
1) Proses pelaksanaan pembelajaran hasil observasi dan data hasil
seni grafis cetak tembus pelaksanaan pembelajaran di
menggunakan air brush pada kelas.
siswa kelas X SMAN 2 3) Menyajikan data hasil penelitian.
Polongbangkeng Utara. Jadi penelitian tersebut dapat
2) Hambatan dan penunjang yang dijabarkan dalam skema berikut:
dialami siswa kelas X SMAN 2
Polongbangkeng Utara dalam Observasi
pelaksanaan pembelajaran seni
grafis cetak tembus
menggunakan air brush. Melaksanakan pembelajaran di kelas
3) Hasil yang dicapai oleh siswa
kelas X SMAN 2
Polongbangkeng Utara dalam
pelaksanaan pembelajaran seni Pertemuan I: Pertemuan II:
grafis cetak tembus Menjelaskan tentang seni memberikan praktik
grafis cetak tembus. mengenai cetak tembus.
menggunakan air brush.

3.1.2. Desain Penelitian


Analisis data
Penelitian ini dilakukan untuk
mendapatkan data terhadap proses
pelaksanaan pembelajaran seni grafis cetak
tembus pada siswa kelas X SMAN 2
Polongbangkeng Utara. Ada 3 variabel
utama yang akan diamati dalam penelitian Penyajian data hasil
ini, yaitu: penelitian
1. Proses pelaksanaan pembelajaran
seni grafis cetak tembus
menggunakan air brush pada siswa Gambar 2: Skema pelaksanaan penelitian
kelas X SMAN 2 Polongbangkeng
Utara.

Pelaksanaan Pembelajaran Seni Grafis Cetak Tembus Menggunakan Air Brush Pada Siswa Kelas X SMAN 2 Polongbangkeng Utara 7
3.2. Definisi Operasional penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti
Variabel semua elemen yang ada dalam wilayah
penelitian, maka penelitiannya merupakan
penelitian populasi. Dan menurut Sugiyono,
Untuk memberikan pemahaman yang Populasi adalah wilayah generalisasi yang
sama bagi pembaca terhadap penelitian ini, terdiri atas, objek/subjek yang mempunyai
maka perlu didefinisikan variabel-variabel kuantitas & karakteristik tertentu yang
tersebut: ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
1. Proses pelaksanaan pembelajaran kemudian ditarik kesimpulannya.
seni grafis cetak tembus yang Berdasarkan judul penelitian ini, maka yang
dimaksudkan di sini, adalah menjadi populasi dan wilayah generalisasi
proses dimana siswa harus penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X
mempersiapkan alat dan bahan, di SMAN 2 Polongbangkeng Utara yang
serta mempersiapkan diri untuk mengikuti studi pada tahun pelajaran
menerima materi seni grafis cetak 2015/2016 berjumlah 64 orang siswa.
tembus. Berikut ini adalah data tentang
2. Hambatan yang dialami siswa jumlah siswa kelas X perkelas:
kelas X SMAN 2 Tabel 1 data jumlah keseluruhan siswa
Polongbangkeng Utara dalam kelas X
pelaksanaan pembelajaran seni
grafis cetak tembus, adalah Siswa
No Kelas L P jumlah
hambatan di mana pelaksanaan
pembelajaran seni grafis tidak
berjalan sesuai yang diharapkan, 15 7 20
1 X.1
seperti kurangnya persiapan alat orang orang orang
dan bahan. 16 7 23
2 X.2
3. Hasil yang telah dicapai oleh orang orang orang
siswa kelas X SMAN 2 13 8 21
Polongbangkeng Utara dalam 3 X.3
orang orang orang
pelaksanaan pembelajaran seni Jumlah siswa keseluruhan kelas X
grafis cetak tembus di sini, adalah : 64 orang
hasil di mana siswa yang tadinya
tidak tahu menjadi tahu tentang Sumber data: hasil observasi 2015
seni grafis cetak tembus.

3.3. Populasi dan sampel 3.3.2. Sampel


3.3.1. Populasi Sampel adalah sebagian dari jumlah
dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
Dalam penelitian Populasi tersebut, ataupun bagian kecil dari anggota
merupakan wilayah generalisasi yang terdiri populasi yang diambil menurut prosedur
atas objek/subjek yang memiliki kuantitas tertentu sehingga dapat mewakili
dan karakteristik tertentu yang ditetapkan populasinya. Jika populasi besar, dan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian peneliti tidak mungkin mempelajari seluruh
disimpulkan. Populasi dapat pula diartikan yang ada di populasi, hal seperti ini
sebagai sekumpulan unsur atau elemen yang dikarenakan adanya keterbatasan dana atau
menjadi objek penelitian (wilayah biaya, tenaga dan waktu, maka oleh sebab
generalisasi berupa subjek atau objek yang itu peneliti dapat memakai sampel yang
di teliti). Menurut, Ismiyanto – populasi diambil dari populasi. Arkunto: sampel
adalah keseluruhan subjek atau totalitas adalah bagian dari populasi (sebagian atau
subjek penelitian yang dapat berupa; orang, wakil populasi yang diteliti). Sugiyono:
benda, suatu hal yang di dalamnya dapat sampel adalah sebagian dari karakteristik
diperoleh dan atau dapat memberikan yang dimiliki oleh populasi. dalam
informasi (data) penelitian. Sedangkan penelitian ini yang menjadi sampel
Arikunto, Populasi adalah keseluruhan objek

Pelaksanaan Pembelajaran Seni Grafis Cetak Tembus Menggunakan Air Brush Pada Siswa Kelas X SMAN 2 Polongbangkeng Utara 8
penelitian adalah sebagian dari populasi perilaku manusia proses kerja, gejala-gejala
yaitu kelas X.1 yang berjumlah 20 orang. alam dan responden yang diamati tidak
terlalu besar.
3.3. Sumber Data dan Jenis Data Observasi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah observasi partisipatif.
Sumber data penelitian ini adalah Observasi partisipatif (partisipatory
siswa kelas X SMAN 2 Polongbangkeng observation), peneliti terlibat dengan
Utara yang mengikuti studi pada tahun kegiatan sehari-hari orang yang sedang
ajaran 2015/2016. Jenis data yang digunakan diamati atau yang digunakan sebagai sumber
dalam penelitian ini adalah dokumentasi data penelitian. Sambil melakukan
berupa : pengamatan peneliti ikut melakukan apa
1. Catatan hasil belajar yang dikerjakan oleh sumber data, dan ikut
2. Catatan pengamatan merasakan suka dukanya. Dengan obserfasi
3. Catatan harian partisipan ini, maka data yang diperoleh
4. Foto dokumentasi akan lebih lengkap, tajam, dan sampai
mengetahui pada tingkat makna dari setiap
3.4. Instrumen Penelitian perilaku yang nampak.
2. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan catatan
Dalam penelitian ini, peneliti ikut peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen
terlibat secara lansung dengan objek yang biasa berbentuk tulisan gambar, atau karya-
akan diteliti, dengan menggunakan karya monumental dari seseorang. Dokumen
instrument atau alat penelitian, yaitu format yang berbentuk tulisan misalnya catatan
observasi dengan tujuan untuk mengetahui harian,sejarah kehidupan, peraturan, dan
bagaimana proses pelaksanaan pembelajaran lainnya. Dokumen yang berbentuk gambar
seni grafis cetak tembus menggunakn air misalnya foto,sketsa, dan lainnya. Dokumen
bruh pada kelas X SMAN 2 yang berbentuk karya misalnya karya seni,
polongbangkeng Utara, sedangkan untuk yang dapat berupa gambar, patung, film, dan
mengetahui bagaimana hasil yang telah lainya.
dicapai siswa kelas X SMAN 2
Polongbangkeng Utara dalam pembelajaran 3.6. Alur Penelitian
seni grafis cetak tembus dengan
menggunakan air brush yaitu dengan Alur penelitian ini terdidri atas 4
menggunakan format hasil penilaian. langkah yang ditempuh yakni perencenaan,
tindakan, observasi, dan evaluasi, yang
3.5. Teknik Pengumpulan Data dimulai dari perencanaan kemudian
diimplementasikan kedalam tindakan dan
Dalam teknik pengumpulan data ini, dilaksanakan dalam pelaksanaan tindakan.
teknik yang digunakan adalah observasi dan Pelaksanaan tindakan kemudian diobservasi.
dokumentasi. Setelah diobservasi kemudian mengevaluasi
hasil tindakan yang dilakukan.
1. Observasi
Observasi atau pengamatan 3.7. Teknik Analisis Data
merupakan suatu teknik atau cara
menumpilakan data dengan jalan Menurut Patton, 1980 (dalam Lexy J.
mengadakan pengamatan terhadap kegiatan Moleong 2002: 103) menjelaskan bahwa
yang sedang berlangsung. analisis data adalah proses mengatur urutan
Menurut Hadi dalam Sugiono (2015: data, mengorganisasikanya ke dalam suatu
203) observasi merupakan suatu proses yang pola, kategori, dan satuan uraian dasar.
kompleks, suatu proses yang tersusun dari Sedangkan menurut Taylor, (1975: 79)
bergagai proses biologis dan psikologis. Dua mendefinisikan analisis data sebagai proses
di antara yang terpenting adalh proses-prose yang merinci usaha secara formal untuk
pengamatan dan ingatan. Teknik menemukan tema dan merumuskan hipotesis
pengumpulan data dengan observasi (ide) seperti yang disarankan dan sebagai
digunakan bila, penelitian berkenaan dengan usaha untuk memberikan bantuan dan tema

Pelaksanaan Pembelajaran Seni Grafis Cetak Tembus Menggunakan Air Brush Pada Siswa Kelas X SMAN 2 Polongbangkeng Utara 9
pada hipotesis. Jika dikaji, pada dasarnya 4.1. Penyajian Hasil Penelitian
definisi pertama lebih menitikberatkan
pengorganisasian data sedangkan yang Penyajian hasil penelitian tentang
kedua lebih menekankan maksud dan tujuan pelaksanaan pembalajaran seni grafis cetak
analisis data. Dengan demikian definisi tembus dengan menggunakan cat semprot
tersebut dapat disintesiskan menjadi Analisis pada siswa kelas X SMAN 2
data proses mengorganisasikan dan Polongbangkeng Utara dapat diuraikan
mengurutkan data ke dalam pola, kategori dengan permasalahan yang diuraikan
dan satuan uraian dasar sehingga dapat sebelumnya yang bertujuan untuk
ditemukan tema dan dapat dirumuskan mengeteahui bagaimana proses, hambatan
hipotesis kerja seperti yang didasarkan oleh dan hasil yang telah dicapai siswa kelas X
data. Jadi teknik analisis data yang SMA Negeri 2 Polongbangkeng Utara dalam
digunakan dalam penelitian ini, adalah pembelajaran seni grafis cetak tembus.
reduksi data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan. 4.1.1. Proses pelaksanaan seni
Langkah-langkah yang perlu
grafis cetak tembus
dilakukan dalam analisis data seperti ini
adalah sebagai berikut. menggunakan air brush
1. Memilih data (reduksi data) pada siswa kelas X SMAN 2
Pada langkah pemilihan data ini, Polongbangkeng Utara
pilihlah data yang relevan
dengan tujuan perbaikan Berdasarkan hasil penelitian yang
pembelajaran. Data yang tidak telah dilakukan oleh peneliti pada siswa
relevan dapat dibuang, dan jika kelas X SMA Negeri 2 Polongbangkeng
dianggap perlu, guru peserta Utara maka dapat diperoleh data dengan
dapat menambahkan data baru teknik observasi yang dilakukan peneliti
dengan mengingat kembali terhadap aktivitas siswa secara langsung.
peristiwa atau fenomena yang Data yang diperoleh meliputi proses
terjadi selama pelaksanaan pelaksanaan pembelajaran, di mana proses
rencana tindakan. pelaksanaan pembelajaran seni grafis cetak
2. Mendeskripsikan data hasil tembus menggunakan air brush pada siswa
temuan (memaparkan data) kelas X SMAN 2 Polongbangkeng Utara
Pada kegiatan ini, guru peserta yaitu persiapan alat dan bahan dalam proses
membuat deskripsi dari langkah pencetakan, hambatan dan penunjang yang
yang yang dilakukan pada dialami siswa dalam pelaksanaan
kegiatan tersebut. pembelajaran seni grafis cetak tembus
3. Menarik kesimpulan hasil menggunakan cat semprot ,serta hasil yang
deskripsi. Berdasarkan deskripsi telah dicapai siswa kelas X SMAN 2
yang telah dibuat pada langkah Polongbangkeng Utara dalam pelaksanaan
tersebut, selajutnya dapat ditarik cetak tembus menggunakan air brush.
kesimpulan hasil pelaksanaan a. Persiapan pembelajaran
rencana tindakan yang telah Sebelum peleksanaan
dilakukan. Analisis dan pembelajaran dimulai guru dan
interpretasi data juga dapat siswa dianjurkan untuk
dilakukan dengan cara mencari melakukan beberapa persiapan.
pola atau esensi dari hasil Hal yang perlu guru persiapkan
refleksi diri yang dilakukan adalah RPP (Rencana
guru kemudian, digabung Pelaksanaan Pembelajaran),
dengan data yang diperoleh dari menyiapkan media yang akan
beberapa pengamat yang digunakan, dan berupa buku
membantu. catatan atau format penilaian yang
akan digunakan dalam proses
4. HASIL PENELITIAN DAN pembelajaran. Sedangkan hal-hal
PEMBAHASAN yang perlu dipersiapkan oleh
siswa di antaranya adalah buku

Pelaksanaan Pembelajaran Seni Grafis Cetak Tembus Menggunakan Air Brush Pada Siswa Kelas X SMAN 2 Polongbangkeng Utara
10
pelajaran, alat tulis menulis yang Materi alat dan bahan
akan digunakan serta berpakaian yang diguankan dalam
rapi. pembelajaran seni grafis
b. Tahap pelaksanaan pembelajaran cetak tembus dengan
Dalam pelaksanaan menggunakan air brush
pembelajaran terdapat tahap-tahap adalah sebagai berikut:
pelaksanaan pembelajaran yang a) Air brush (pilox)
harus dilakukan yaitu:
1) Tahap permulaan
Tahap permulaan
yakni tahap yang dilakukan
guru sebelum pengajaran inti
dimulai seperti mengabsen
satu per satu untuk
mengetahui kondisi siswa
yang akan mengikuti proses
pembelajaran. Selain itu
guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang harus di
capai oleh siswa dan
menyampaikan pokok materi
pembahasan yang akan
dipelajari.
2) Tahap pengajaran Gambar 3 pilox
Berdasarkan (foto: Muh. Sata 2016)
penelitian yang dilakukan
b) Pisau cutter
peneliti pada tanggal 09 s/d
digunakan untuk
28 Februari 2016 di SMA
melubangi klise
Negeri 2 polombangkeng
Utara. Pada pertemuan
pertama, guru memberikan
penjelasan tentang seni
grafis cetak tembus
menggunakan air brush
meliputi pengertian seni
grafis, jenis-jenis seni grafis
serta alat dan bahan yang
akan digunakan dalam
berkarya seni grafis cetak
tembus dengan Gambar10 pisau cutter
(foto: Muh. Sata 2016)
menggunakan air brush.
c) Batu-batu kecil yang
Serta memberikan
digunakan untuk
penjelasan tentang
menekan klise pada
bagaimana proses
bagian yang tidak
pencetakan seni grafis cetak
terlalu rapat pada saat
tembus menggunakan air
pemindahan gambar.
brush. pada pertemuan
kedua, siswa melaksanakan
proses pencetakan seni grafis
cetak tembus dengan
menggunakan air brush
dengan mengikuti prosedur
yang telah di berikan oleh Gambar 5 Batu-batu kecil
guru sebelumnya. (foto: Muh. Sata 2016)

Pelaksanaan Pembelajaran Seni Grafis Cetak Tembus Menggunakan Air Brush Pada Siswa Kelas X SMAN 2 Polongbangkeng Utara
11
d) Kertas gambar A4 a) Menbuat pola klise
sebagai klise

Gambar 6 kertas gambar A4


(foto: Muh. Sata 2016)

e) Kertas HVS sebagai


bidang gambar hasil
cetakan dan sebagai
pengalas agar lantai
tidak berlumuran cat

Gambar 7 kertas HVS


sebagai bidang gambar dan
pengalas Gambar 8 Pola klise yang
(foto: Muh. Sata 2016) akan dilubangi
(foto: Muh. Sata 2016)
Langkah
Langkah-langkah
proses pencetakan seni b) Melubangi klise
grafis cetak tembus dengan mengikuti
dengan menggunakan air pola yang telah dibuat
brush yaitu sebagai sebelumya
berikut:

Gambar 9 Proses melubangi


klise
(foto: Muh. Sata 2016)

c) Meletakkan kertas
HVS yang akan
menjadi sebagai hasil
cetakan pada bagian
bawah permukaan
klise yang telah
dilubagi

Pelaksanaan Pembelajaran Seni Grafis Cetak Tembus Menggunakan Air Brush Pada Siswa Kelas X SMAN 2 Polongbangkeng Utara
12
f) Setelah selasai
penyemprotan
dilakukan maka klise
dapat diangkat

Gambar 10 Peletakan kertas di


bawah klise
(foto: Muh. Sata 2016)

d) Sebelum
penyemprotan Gambar 13 Proses
didilakukan, terlebih pengangkatan klise
dahulu meberikan (foto: Muh. Sata 2016)
batu-batu keci untuk
menekan bagian klise g) Hasil cetakan sudah
yang belum terlalu dapat dilihat
rapat kekertas HVS
yang berada di bawah
permukaan klise
sebagai hasil cetakan
agar pemindahan
gambar sesuai dengan
apa yang diinginkan.

Gambar 14 Hasil cetakan


(foto: Misriadi 2016)

h) Kemudian hasil
cetakan dikeringkan.
Demikian dibuat
Gambar 11 Proses secara berulang-ulang
pemberian batu-batu kecil hingga menghasilkan
(foto: Muh. Sata 2016)
karya cetakan dari 10
atau lebih, dengan
e) Pemindahan gambar
memberikan
telah dapat dilakukan
pencantuman nomor
dengan cara
urut sesuai dengan
penyemprotan
jumlah gambar yang
menggunakan air
telah dicetak.
brush (pilox) hingga
i) Setelah kering
tampak merata.
lembaran kertas hasil
cetakan, dilanjutkan
dengan pemberian
kode etik sebagai
edisi pencetakan
menggunakan pensil
hitam
j) Setelah selsai
Gambar 12 Proses pemindahan pemberian kode etik,
gambar hasil karya cetakan
(foto: Muh. Sata 2016) diberikan bingkai agar

Pelaksanaan Pembelajaran Seni Grafis Cetak Tembus Menggunakan Air Brush Pada Siswa Kelas X SMAN 2 Polongbangkeng Utara
13
tampak lebih final Cukup (C)
sebagai karya seni : 71-80
rupa dalam bentuk Kurang(K)
karya seni cetak : 61-70
tembus. Sangat kurang
3) Tahap pengamatan (SK) :≥
Dalam proses
pengajaran berlangsung c. Tahap akhir
guru sambil mengamati Setelah pembelajaran seni
kegiatan yang dilakukan grafis cetak tembus selesai siswa
oleh siswa mulai dari membersihkan dan mengatur
persiapan alat dan bahan kembali ruangan kelasnya seperti
sampai dengan proses semula, kemidia guru
pencetakan. Hasil dari memberikan informasi tentang
peneliti dapat dilihat dari kegiatan yang akan dilakukan
tabel 2 berikut ini selanjutnya
Tabel 2 Hasil observasi kelas X.1
Nilai Komponen P 4.1.2. Hambatan dan penunjang
yang dinilai r
I II III I Ju e dalam pelaksanaan
NO STB NAMA P/L
V m d pembelajaran seni grafis
la i
h k cetak tembus menggunakan
a air brush siswa kelas X
t
15001 Abd. Rahmat L 15 25 20 20 80 C SMA Negeri 2
1
Ishak Polongbangkeng Utara
2 15002 Insagi L 10 20 20 20 70 K
3 15003 Akbar Sanjaya L 10 20 20 20 70 K
4 15005 Haslinda P 15 25 20 20 75 C Berdasarkan hasil penelitian yang
5 15006 Hasnawati P 10 25 20 25 85 B dilakukan oleh peneliti pada siswa kelas X.1
6 15007 Hendra Rasyid L 10 20 20 25 75 C SMA Negeri 2 Polongbangkeng Utara, yang
7 15008 Irma P 15 20 20 25 80 C menejadi faktor penghambat dan penunjang
8 15009 Junaedi L 10 20 20 25 75 C
9 15011 Krisdayanti P 15 20 20 25 80 C
adalah sebagai berikut:
10 15012 Mahendra L 5 20 20 25 75 C a. Unsur penghambat dalam
11 15013 Muh. Akran L 5 20 20 25 70 K pembelajaran seni grafis cetak
12
15014 Muhammad L 15 25 20 25 85 B tembus menggunakan air brush pada
Yasin siswa kelas X SMA Negeri 2
13 15015 Mukhtar L 15 20 20 25 80 C
14 15017 Nurhalim Putra L 10 20 20 25 75 C
Polongbangkeng Utara antara lain
15 15018 Nurhidayat L 20 25 20 25 85 B sebagai berikut:
16 15020 Riska P 10 15 20 25 75 C 1) adanya siswa yang kurang
17 15021 Syahrul Efendi L 10 15 15 20 70 K memperhatikan pelajaran yang
15022 Wahyudin L 15 20 20 25 80 C disampaikan oleh guru saat
18
Nurilahi
proses belajar mengajar
Keterangan komponen yang di berlangsung.
amati: 2) Kurangnya siswa yang
I = Kelengkapan alat dan bahan membawa alat dan bahan yang
II = Kreativitas siswa dalam akan digunakan pada saat
berkarya seni
pembelajaran seni grafis cetak
III = Penguasaan teknis tembus berlangsung.
IV = keaktifan siswa dalam b. Unsur penunjang dalam pembelajaran
pembelajaran seni grafis cetak tembus
Predikat : menggunakan air brush pada siswa
Sangant baik kelas X SMA Negeri 2
(SB) : 91-100
Polongbangkeng Utara antara lain
Baik (B) sebagai berikut:
: 81-90 1) Siswa

Pelaksanaan Pembelajaran Seni Grafis Cetak Tembus Menggunakan Air Brush Pada Siswa Kelas X SMAN 2 Polongbangkeng Utara
14
P/ PREDI
Keaktifan siswa dalam pembelajaran NO STBK NAMA NILAI
L KAT
seni grafis cetak tembus sangat 1 15001 Abd. Rahmat Ishak L 75 C
berpengaruh dalam proses 2 15002 Insagi L 65 K
pembelajaran, terutama dalam 3 15003 Akbar Sanjaya L 65 K
kelancaran proses pencetakan yang 4 15005 Haslinda P 60 Sk
bergantung pada keaktifan setiap 5 15006 Hasnawati P 80 C
6 15007 Hendra Rasyid L 60 Sk
siswa dalam pembelajaran.
7 15008 Irma P 75 C
2) Guru 8 15009 Junaedi L 70 K
Guru sebagai pengajar yang 9 15011 Krisdayanti P 60 Sk
memberikan pemahaman terhadap 10 15012 Mahendra L 65 K
siswa serta memberikan contoh yang 11 15013 Muh. Akranh L 70 K
nyata berdasarkan media yang 12 15014 Muhammad Yasin L 75 C
digunakan dalam pembelajaran seni 13 15015 Mukhtar L 70 K
grafis. Serta guru sebagai fasilitator 14 15017 Nurhalim Putra L 80 C
bagi siswa. 15 15018 Nurhidayat L 80 C
3) Materi 16 15020 Riska P 75 K
Materi pembelajaran seni grafis 17 15021 Syahrul Efendi L 60 SK
bersumber dari buku sehingga proses 18 15022 Wahyudin Nurilahi L 75 K
pembelajaran berlangsung dengan Jumlah 18 1260
lancar. Keterangan
Dapat di simpulkan bahwa siswa, Rentangan : 10-100
guru, dan materi merupakan faktor Predikat :
penungjang bagi proses pelaksanaan Sangant baik (SB) : 91-100
pembelajaran seni grafis cetak Baik (B) : 81-90
tembus degan menggunakan air Cukup (C) : 71-80
brush pada siswa kelas X SMA Kurang(K) : 61-70
Negeri 2 Polongbangkeng Utara. Sangat kurang (SK) :≥

4.1.3. Hasil yang telah dicapai


sisawa dalam pelaksanaan
pembelajaran seni grafis
cetak tembus menggunakan
air brush pada siswa kelas X
SMA Negeri 2
Polongbangkeng Utara

Setelah melakukan proses


pembelajaran seni grafis catak tembus
menggunakan air brush pada siswa kelas
X.1, maka hasil yang diperoleh berdasarkan
penilai I dan penilai II dapat dilihat pada 3
dan 4 tabel berikut:
Penilai 1: Drs. Lanta L., M.Pd
Tabel 3 Daftar nilai hasil karya siswa kelas
X

Pelaksanaan Pembelajaran Seni Grafis Cetak Tembus Menggunakan Air Brush Pada Siswa Kelas X SMAN 2 Polongbangkeng Utara
15
Penilai 2: Drs. Yabu M., M.Sn 4.2.1. Proses pelaksanaan
Tabel 4 Daftar nilai hasil karya siswa kelas
pembelajaran seni grafis
X cetak tembus menggunakan
air brush pada kelas X SMA
N PREDIK
Negeri Polongbangkeng
STBK NAMA P/L NILAI Utara
O AT
Abd. Rahmat
1 15001 L 70 K Berdasarkan hasil penelitian yang
Ishak
dilakukan peneliti dalam pelaksanaan
2 15002 Insagi L 55 Sk
pembeljaran seni grafis cetak tembus, ada
Akbar beberapa tahap yang harus dilakukan yairu
3 15003 L 60 Sk
Sanjaya sebagai berikut:
4 15005 Haslinda P 50 Sk a. Tahap persiapan pembelajaran
5 15006 Hasnawati P 70 K Sebelum memulai pembelajaran
Hendra sebaiknya guru maupun siswa,
6 15007 L 60 Sk
Rasyid perlu melakukan persiapan
7 15008 Irma P 70 K dalam pembelajaran seni grafis
8 15009 Junaedi L 65 K cetak tembus. Persiapan yang
9 15011 Krisdayanti P 60 Sk perlu dimiliki oleh guru yaitu
10 15012 Mahendra L 50 Sk rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP), media
11 15013 Muh. Akran L 65 K
yang akan diguanakan dalam
Muhammad pembelajaran, buku catatan
12 15014 L 70 K
Yasin penilaian serta catatan observasi
13 15015 Mukhtar L 65 K aktivitas siswa. Hal yang di
Nurhalim persiapkan oleh siswa adalah
14 15017 L 75 C
Putra mental fisik dan perlengkapan
15 15018 Nurhidayat L 75 C alat dan bahan berupa alat tulis,
16 15020 Riska P 75 C buku pelajaran dalam
Syahrul pembelajaranseni grafis cetak
17 15021 L 50 Sk tembus.
Efendi
Wahyudin b. Tahap pelaksanaan
18 15022 L 75 C pembelajaran
Nurilahi
1) Tahap permulaan
Jumlah 18 1160 Dalam pelaksanaan
Keterangan pembelajaran seni grafis,
Rentangan : 10-100 tahap permulaan yang
Predikat : dilakukan oleh guru yaitu
Sangant baik (SB) : 91-100 megabsen satu persatu
Baik (B) : 81-90 siswa, untuk mengetahui
Cukup (C) : 71-80 bagaimana kondisi siswa
Kurang(K) : 61-70 yang akan mengikuti proses
Sangat kurang (SK) :≥ pembelajaran. Berdasarkan
hasil penelitian pada saat
4.2. Pembahasan guru mengabsen siswa,
terdapat beberapa siswa
Berdasarkan hasil penelitian yang yang tidak hadir, izin dan
diperoleh oleh peneliti dalam pelaksanaan siswa yang terlambat. Pada
pembelajaran seni grafis cetak tembus pertemuan pertama, ada 3
dengan menggunakan cat semprot (pilox) orang siswa yang terlambat
pada kelas X SMA Negeri 2 saat pembelajaran.
Polongbangkeng Utara Pertemuan ke dua, terdapat 1
orang yang tidak hadir dan 1
orang yang izin.

Pelaksanaan Pembelajaran Seni Grafis Cetak Tembus Menggunakan Air Brush Pada Siswa Kelas X SMAN 2 Polongbangkeng Utara
16
Guru menyampaikan tujuan seluruh aktivitas siswa baik
pembelajaran yang harus dari keaktivan siswa maupun
dicapai siswa dan persiapan alat dan bahan,
menyampaikan pokok materi serta proses cara mencetak.
yang akan dipelajari. Dalam c. Tahap akhir.
penyampaian materi dari Setelah melakukan
guru, ada beberapa siswa pembelajaran seluruh siswa
yang kurang memperhatikan membersihkan dan menata
tentang apa yang ulang ruangan kelasnya. Setelah
disampaikan. itu, guru memberikan arahan
2) Tahap pengajaran dan informasi yang akan
Berdasarkan hasil penelitian dilakukan pertemuan
yang telah diperoleh pada selanjutnya yakni melengkapi
saat guru memberikan hasil karya cetakannya.
memberikan penjelasan 4.2.2. Hambatan dan penunjang
materi tentang cetak tembus dalam pelaksanaan
menggunakan cat semprot,
yang meliputi pengertian pembelajaran seni grafis
seni grafis, jenis-jenis seni cetak tembus menggunakan
grafis serta alat dan bahan air brush pada siswa kelas X
yang digunakan dalam SMA Negeri 2
berkarya seni grafis cetak Polongbangkeng Utara
tembus dengan
menggunakan cat semprot
dan proses pencetakannya Dalam melaksanakan pembelajaran
yaitu kurangnya siswa yang seni grafis cetak tembus menggunakan air
mempersiapkan alat dan brush pada kelas X SMA Negeri
bahan yang digunakan, Polongbangkeng Utara sering terjadi kendala
sehingga guru juga yang menyebabkan proses pembelajaran
menyiapkan beberapa alat tidak berjalan dengan lancar. Faktor
dan bahan untuk penghambat
melancarkan proses b. Dalam pembelajaran seni grafis
pembelajaran, sehingga alat cetak tembus menggunakan air
dan bahan yang digunakan brush pada kelas X SMA Negeri
terbatas, seperti cat semprot Polongbangkeng Utara yaitu
yang digunakan hanya 1 1) Adanya siswa yang kurang
buah dan piasau cutter memperhatikan pelajaran yang
dipotong-potong kecil agar disampaikan oleh guru saat
yang tidak membawa proses belajar mengajar
perlengkapan dapat berlangsung, sehingga apa
melaksanakan proses yang disampaikan oleh guru
pembelajaran, sehingga kurang dipahami.
membutuhkan waktu yang 2) Kurangnya siswa yang
cukup lama, agar semua membawa alat dan bahan yang
siswa yang hadir dapat akan digunakan dalam
mencetak karyanya masing- pelajaran seni grafis cetak
masing. Kelengkapan yang tembus seperti pilox, pisau
dipersiapkan oleh siswa cutter, sehingga guru
hanya kertas HVS sehingga menyiapkan alat dan bahan
guru juga mempersiapkan untuk menutupi kekurangan
alat dan bahannya seperti alat dan bahan yang dibawa
pilox , dan cutter. oleh siswa, meskipun guru
3) Tahap pengamatan bisa menutupi kekurangan alat
Pada saat pembelajaran dan bahan akan tetapi jumlah
berlangsung guru mengamati yang disiapkan sangat

Pelaksanaan Pembelajaran Seni Grafis Cetak Tembus Menggunakan Air Brush Pada Siswa Kelas X SMAN 2 Polongbangkeng Utara
17
c. faktor penunjang dalam menyampaikan tujuan
pembelajaran seni grafis cetak pembelajaran dan menyampaikan
tembus mengguanakan cat semprot materi pembelajaran serta
pada kelas X SMA Negeri 2 mengamati aktivitas siswa saat
Polongbangkeng Utara adalah proses pembel ajaran. Tahap
keaktifan siswa, guru yang selanjutnya yaitu guru
memberikan pemahaman terhadap mengevaluasi hasil karya.
siswa, dan materi pembelajaran
yang bersumber dari buku sehingga 2. Faktor penghambat dalam
proses pembelajaran berjalan pembelajaran seni grafi cetak
dengan lancar. tembus adalah kurangnya siswa
4.2.3. Hasil Pembelajaran yang membawa alat dan bahan
yang digunakan, Sedangkan
faktor penunjangnya adalah
Berdasarkan hasil penilaian yang
keaktivan siswa, guru yang
dilakukan oleh tim penilai, maka dapat
memberikan pemahaman terhadap
disimpulkan bahwa kemapuan siswa kelas
siswa, dan materi pembelajaran
X.1 SMA Negeri 2 Polongbangkeng Utara
yang bersumber dari buku
dalam berkarya seni grafis cetak tembus
sehingga proses pembelajaran
dengan mengguanakan air brush dinyatakan
berjalan dengan lancar.
kurang, hal ini terlihat pada skor penulisan
nilai rata-rata yang diperoleh adalah 67 atau 3. Berdasarkan hasil yang dicapai
kategori kurang, dapat diliha pada tabel 3 siswa kelas X.1 SMA Negeri 2
halaman 34 dan 35. Sedangkan hasil Polongbangkeng Utara dalam
penilaian terhadap kelengkapan persiapan berkarya seni grafis cetak tembus
alat dan bahan, berada pada kategori cukup mengguanakan air brush
yang didapat dengan skor rata-rata yang dinyatakan belum memenuhi
dicapai adalah 77, yang dapat dilihat pada kriteria ketuntasan minimal
tabel 2 halaman 31. (KKM = 75) yang telah
ditentukan.
5. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.2. Saran
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti tentang seni grafis
dilakukan oleh peneliti tentang pelaksanaan cetak tembus menggunakan air brush pada
pembelajaran seni grafis cetak tembus siswa kelas X SMA Negeri Polongbangkeng
dengan menggunakan air brush pada kelas Utara, maka saran yang dapat diberikan
X SMA Negeri 2 Polongbangkeng Utara adalah:
disimpulkan bahwa:
1. Sebaiknya lebih ditingkatkan lagi
1. Pelaksanaan Pembelajaran seni pembelajaran seni grafis, untuk
grafis cetak tembus dengan menambah pemahaman tentang
menggunakan air brush seni grafis, salah satunya seni
dilakuakan dengan beberapa tahap grafis cetak tembus.
yaitu tahap persiapan
pembelajaran di mana sebelum 2. Sebaiknya guru lebih tegas
melakukan pembelajaran guru kepada siswa agar siswanya dapat
harus menyiapkan RPP, media memperhatikan pelajaran dengan
pembelajaran, serta alat yang baik.
digunakan untuk menilai siswa
seperti lembar penilaian
pengamatan siswa, lembar
penilaian hasil karya siswa dan
buku catatan. Kemudian dalam
tahap proses pembelajaran guru

Pelaksanaan Pembelajaran Seni Grafis Cetak Tembus Menggunakan Air Brush Pada Siswa Kelas X SMAN 2 Polongbangkeng Utara
18
DAFTAR PUSTAKA ______, N. Soran. 2015. Pengertian Populasi Dan
Sampel Serta Teknik Sampling. (online)
Alimuddin, dan Hasnawati. 2011. Strategi http://www.pengertianku.net/2015/03/pen
Pembelajaran Seni Rupa. Makassar: gertian-populasi-dan-sampel-serta-teknik-
Program Hibah Kompetisi Instin. sampling.html

B, Sukarman. Estetika. Makassar: FSD UNM ____, Fatihsatya. 2013. Langkah-langkah Siklus
PTK. (online)
Bastomi, Suwaji. 1992. Wawasan Seni. Semarang: https://w4rs1t0.wordpress.com/2013/11/
IKIP Semarang Press
______, A.S. Erna Febru. 2008 . Teknik Analisis
Dumingin, Sulastriningsih. 2011. Strategi Dan Data dalam Penelitian. ( online)
Amplikasi Model Pembelajaran Inovatif https://ardhana12.wordpress.com/2008/02/0
Bahasa Dan Sastra. Makassar: 8/teknik-analisis-data-dalam-penelitian/
Universitas Negeri Makassar.
______, Ali. 2014. Pengertian Pengelolaan,
M. Yabu. 2015. Hand Out Metodologi Penelitian. Pengertian Perencanaan dan Pengertian
Makassar; Pelaksanaan. (Online)
http://www.pengertianpakar.com/2014/1
Ramadhana, Nurhikma. 2014. Modul Teori Belajar
2/ pengertian-pengelolaan-perencanaan-
dan Model Pembelajaran. Makassar:
dan.html
PGSD Unismuh Makassar.

Salam, Sofyan. 2001. Pendidikan Seni Rupa.


Makassar: Perpustakaan Nasional.

Subiantoro, Benny. 2013. Mengenal Tekhnik Cetak


Seni Grafis Dalam Mata Pelajaran
Kesenian Seni Rupa. Makassar: FSD
UNM.

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan


(Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D).
Bandung: Alfabeta

Sugono, Dendy. Dkk. 2008. Kamus Bahasa


Indonesia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama.

Suhernawan, Rahmat, dan Risal A. N. 2010. Seni


Rupa. Jakarta: Pusat Perbukuan
Kementerian Pendidikan Nasional.

Sukmadinata, Nana Syaodih. Metode Penelitian


Pendidikan. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.

Sukaryono, Eddi. 1989. Seni Rupa. Bandung:


Widia Duta Sukarta

Susanto, Mikke. 2011. Diksi Rupa. Yogyakarta &


Bali: Dicti Art Lab & Djagad Art House.

______, Shares. 2015. Pengertian, Sejarah serta


Ragam Contoh Seni Rupa Grafis
Nusantara Beserta Penjelasannya
Lengkap. (online)
http://cara.pro/pengertian-sejarah-contoh-
seni-rupa-grafis-nusantara-dan-
penjelasannya-adalah/

Pelaksanaan Pembelajaran Seni Grafis Cetak Tembus Menggunakan Air Brush Pada Siswa Kelas X SMAN 2 Polongbangkeng Utara 19

Anda mungkin juga menyukai