Anda di halaman 1dari 14

Jurnal Seni Rupa Vol.

11 No 1, Tahun 2023, 123-136


http:/e?journal.unesa.ac.id/index.php/va

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SENI LUKIS REALIS KELAS XI DI SMK


NEGERI 12 SURABAYA

Dwi Muliyanti, Winarno


Pendidikan Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Surabaya
dwi.18003@mhs.unesa.ac.id
Seni Rupa Murni, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Surabaya
winarno@unesa.ac.id

ABSTRAK
Banyak tersebar sekolah SMA dan SMK di Indonesia. Setiap sekolah terdapat mata pelajaran seni budaya.
Salah satu materi yang dipelajari dalam seni budaya ialah seni rupa. Di Indonesia terdapat sekolah
menengah kejuruan yang mempelajari tentang seni saja. Sekolah yang mempelajari seni khususnya seni
rupa disebut juga dengan Sekolah Menengah Seni Rupa (SMSR). Berdasarkan latar belakang tersebut,
tujuan penelitian adalah mengetahui dan mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran seni lukis realis kelas
XI Jurusan Seni Lukis di SMKN 12 Surabaya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan model
pendekatan survei. Metode pengumpulan data adalah dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Teknik analisis data disempurnakan dan disatukan dari hasil reduksi data, penyajian data dengan
mendeskripsikan, menyimpulkan data agar mudah dipahami. Hasil dari penelitian adalah pelaksanaan
Pembelajaran Seni Lukis Realis kelas XI di SMK Negeri 12 Surabaya dilakukan dari proses pembuatannya
yang dilakukan dengan teknik pembuatan yaitu dengan teknik plakat. Dengan cara pembuatan sketsa awal,
lalu proses pewarnaan yang dimulai dengan warna dasar objek lalu ditimpa warna yang senada dengan
warna objek saat warna dasar tersebut sudah agak kering karena menggunakan cat minyak. Setelah itu,
proses finishing dengan menggunakan kuas kecil untuk proses pendetailan objek yang masih kurang agar
hasil karya lukis lebih bagus dan menarik.

Kata Kunci: Pembelajaran, Seni Rupa, Lukis Realis

ABSTRACT
There are many SMA and SMK schools in Indonesia. Each school has cultural arts subjects. One of the
materials studied in cultural arts is visual arts. In Indonesia there are vocational high schools that only
study art. Schools that study art, especially fine arts, are also called Fine Arts High Schools (SMSR). Based
on this background, the research objective was to find out and describe the implementation of realist
painting learning for class XI in the Department of Painting at SMKN 12 Surabaya. This study uses a
qualitative method with a survey approach model. The method of collecting data in this study is by means
of observation, interviews, and documentation. The data analysis technique is refined and unified from the
results of data reduction, presenting data by describing, concluding data so that it is easy to understand.
The results of this study are that the implementation of Realist Painting Class XI Learning at SMK Negeri
12 Surabaya is carried out from the manufacturing process which is carried out with several manufacturing
techniques, namely with the placard technique. By making an initial sketch, then the coloring process starts
with the base color of the object and then overwrites the color that matches the color of the object when the
base color is slightly dry because it uses oil paint. After that, the finishing process is done by using a small
brush to process details on objects that are still lacking so that the results of the painting are better and
more attractive.

Keywords: Learning, Fine Arts, Realist Painting

123
Dwi Muliyanti, Jurnal Seni Rupa, 2023, Vol.11 No.1, 123-136

PENDAHULUAN dalam lukis realis kemungkinan besar dapat


Banyak tersebar sekolah SMA dan SMK di cepat memahami aliran seni lukis lainnya.
Indonesia. Setiap sekolah terdapat mata Modul pembelajaran atau Rancangan
pelajaran seni budaya. Salah satu materi yang Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) di jurusan
dipelajari dalam seni budaya ialah seni rupa. Di seni lukis juga berbeda dengan Sekolah
Indonesia terdapat sekolah menengah kejuruan Menengah Atas (SMA). Karena untuk RPP di
yang mempelajari tentang seni saja. Sekolah SMA tidak terlalu spesifik dibandingkan
yang mempelajari seni khususnya seni rupa dengan RPP di SMK yang lebih spesifik dan
disebut juga dengan Sekolah Menengah Seni menekankan praktik.
Rupa (SMSR). Di jurusan seni lukis di SMKN 12 Surabaya
Ada beberapa Sekolah Menengah Seni tidak hanya mempelajari tentang seni lukis
Rupa (SMSR) yang tersebar di Indonesia realis saja. Di jurusan seni lukis juga
meliputi SMSR Bali, SMSR Yogyakarta, mempelajari aliran seni lukis lainnya seperti
SMSR Bandung, SMSR Pandang, SMSR seni lukis dekoratif, ekspresif, dan lain-lain.
Jakarta, SMSR Solo, SMSR Surabaya, dll. Serta pelajaran yang berkaitan dengan seni
SMSR Surabaya sekarang lebih dikenal rupa. Seperti sablon, patung, dan sebagainya.
dengan nama SMKN 12 Surabaya. SMKN 12 Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti
Surabaya merupakan Sekolah Menengah tertarik untuk meneliti proses pelaksanaan
Kejuruan seni terbesar di Jawa Timur. Memiliki pembelajaran seni lukis realis di SMKN 12
15 jurusan di bidang seni, desain dan kriya. Surabaya.
SMKN 12 Surabaya adalah sebuah sekolah Proses peneliti ini mendorong agar
kejuruan yang terfokus pada seni, desain dan pemikiran siswa juga terbuka dan tidak
industri kreatif. beranggapan bahwa berkarya lukis harus selalu
SMKN 12 Surabaya merupakan hasil sesuai prosedur yang berlaku. Siswa dapat
gabungan dari 2 sekolah SMK negeri unggulan mengenali karakteristik benda sehingga siswa
Provinsi Jawa Timur yang berlokasi di Jl. tersebut mempunyai kepekaan untuk melukis
Siwalankerto Permai No.1A, Siwalankerto, bentuk visual yang lain.
Kec. Wonocolo, Kota Surabaya. SMKN 12 Rumusan masalah yang didapati dari uraian
Surabaya merupakan gabungan dari SMKN 9 latar belakang adalah: 1) Media dan teknik apa
Surabaya dan SMKN 11 Surabaya. Salah satu yang digunakan dalam pembelajaran seni lukis
jurusan di SMKN 12 Surabaya adalah jurusan realis kelas XI Jurusan Seni Lukis di SMKN 12
Seni Lukis. Program keahlian Seni Lukis Surabaya? 2) Bagaimana proses pelaksaan
berdiri sejak 1989 pada saat itu masih dikenal pembelajaran seni lukis realis kelas XI Jurusan
dengan SMSR (Sekolah Menengah Seni Rupa) Seni Lukis di SMKN 12 Surabaya? 3)
Surabaya. SMSR Surabaya dikenal di khalayak Bagaimana hasil karya lukis realis kelas XI
orang banyak sebagai sekolah seni yang Jurusan Seni Lukis di SMKN 12 Surabaya?
mencetak siswa untuk bisa berkarya seni rupa Dari latar belakang dan rumusan masalah
dengan gaya realis. tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah: 1)
Dapat dilihat dari hasil karya lukis para Mengetahui dan mendeskripsikan media dan
siswa jurusan seni lukis dan lukisan-lukisan teknik yang digunakan dalam pembelajaran seni
hasil para alumni yang ada di jurusan seni lukis lukis realis kelas XI Jurusan Seni Lukis di
SMKN 12 Surabaya. Rata-rata karya nya ialah SMKN 12 Surabaya. 2) Mengetahui dan
karya lukis bergaya realis. Namun karya lukis mendeskripsikan proses pelaksanaan
dengan aliran lainnya juga banyak yang ada di pembelajaran seni lukis realis kelas XI Jurusan
jurusan seni lukis. Seni Lukis di SMKN 12 Surabaya. 3)
Alasan jurusan seni lukis mengutamakan Mengetahui hasil karya seni lukis realis kelas
seni lukis realis karena menurut salah satu XI Jurusan Seni Lukis di SMKN 12 Surabaya.
pendapat dari guru di jurusan seni lukis yakni
Bapak Farid Ma’ruf, aliran realis merupakan
dasar dari semua aliran seni lukis. Jika mahir

124
“Pelaksanaan Pembelajaran Seni Lukis Realis Kelas XI di SMK Negeri 12 Surabaya”

METODE PENELITIAN jawab agar berfikir kritis dan menjadi generasi


Jenis penelitian yang digunakan peneliti yang produktif, kreatif, dan inovatif.
adalah metode kualitatif dengan model
pendekatan survei. Model penelitian ini Pembelajaran yang dimaksud dalam
merupakan metode yang paling baik untuk penelitian ini adalah proses atau pelaksanaan
memperoleh dan mengumpulkan data asli untuk suatu kegiatan belajar mengajar yang
mendeskripsikan suatu keadaan tertentu. dilakukan untuk mencapai suatu tujuan
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan pembelajaran.
November 2022. Dengan subjek siswa kelas XI b) Tahap-Tahap Pembelajaran
dan para guru jurusan Seni Lukis SMKN 12 Dibagi menjadi 3 tahap yaitu:
Surabaya yang berlokasi di Jl. Siwalankerto a) Perencanaan
Permai No.1A, Siwalankerto, Kec. Wonocolo, Tahap perencanaan adalah cara
Kota Surabaya. penyusunan pembelajaran yang
Metode pengumpulan data yang dipakai direncanakan sesuai dengan pencapaian
adalah dengan menyempurnakan dan tujuan pendidikan. Yaang harus disiapkan
menyatukan data yang didapat dari hasil dalam pembelajaran adalah analisis
observasi, wawancara, dan dokumentasi dengan program pembelajaran, menyusun silabus
mendeskripsikan, menyimpulkan data agar dan RPP, serta penilaian pembelajaran.
mudah dipahami. Data yang sudah diperoleh b) Pembelajaran
mencakup semua hasil yang sesuai dengan Tahap pembelajaran adalah proses
fokus penelitian. Data tersebut dikumpulkan dalam kegiatan pembelajran itu sendiri.
dan disimpulkan untuk hasil pelaksanaan Dalam tahap ini guru melakukan
pembelajaran Seni lukis Realis di SMK Negeri komunikasi dengan siswa saat proses
12 Surabaya. belajar mengajar menggunakan strategi dan
teknik pembelajran serta media
KERANGKA TEORETIK pembelajaran.
A. Pembelajaran Kurikulum 2013 c) Evaluasi
a) Pembelajaran Tahap penilaian atas proses
Pembelajaran mengacu pada seluruh pembelajaran yang telah dilakukan. Dengan
kegitan belajar mengajar yang berpengaruh adanya tahap ini, guru dapat mengukur
terhadap kegiatan belajar siswa. kemampuan siswa berdasarkan pencapaian
Pembelajaran merupakan proses timbal tujuan pembelajaran.
balik peserta didik dan tenaga pengajar c) Tujuan Pembelajaran
dengan berbagai upaya dan usaha untuk Dalam proses pembelajaran seni lukis
dibimbing dan diarahkan agar dapat realis ini mempunyai tujuan yang utama
mencapai tujuan kurikulum pembelajaran. yaitu siswa diharapkan mampu dan
Kurikulum 2013 adalah gabungan dari memahami materi tentang seni lukis realis
kurikulum 2004 (KBK) dan Kurikulum menggunakan media cat minyak, mampu
2006 (KTSP). Kurikulum 2013 leboh membuat sebuah karya lukis realis dengan
menekankan siswanya pada kompetensi berbagai tema, media, maupun teknik. Agar
berbasis sikap, keterampilan dan siswa lebih inovatif dan kreatif lagi.
pengetahuan. Kurikulum 2013 terdiri dari d) Materi Pembelajaran
Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Menurut Winataputra (2008: 1.21)
Kompetensi Dasar (KD), dan Kompetensi materi pembelajaran adalah segala sesuatu
Inti (KI). yang dibahas dalam pembelajaran untuk
Ciri mendasar dari Kurikulum 2013 mencapai tujuan. Materi pembelajaran
adalah siswa dituntut agar dapat menambah merupakan komponen penting dalam
pengetahuan dan senantiasa mengikuti penyampaian ilmu pada proses belajar
perkembangan zaman dan teknologi sekarang mengajar. Dalam proses pembelajaran seni
untuk mendapatkan informasi dengan mudah dan lukis realis ini materi yang disampaikan
siswa didorong untuk memiliki rasa tanggung

125
Dwi Muliyanti, Jurnal Seni Rupa, 2023, Vol.11 No.1, 123-136

berupa materi yang berasal dari buku dan e) Guru memberikan kesempatan untuk
kegitan praktek pembuatan karya. Materi memperbaiki tugas yang sudah
yang bersumber dari buku merupakan dasar- diberikan fdengan memberkan perhatian
dasar teknik melukis, sedangkan materi khusus kepada siswa yang masih kurang
prakteknya adalah peserta didik diajarkan memahami materi tersebut.
secara langsung bagaimana cara melukis f) Guru mengontrol berlangsungnya
dengan menggunakan teknik basah cat pelaksanaan pembelajaran dari awal
minyak Dimulai dari tahap pertama yaitu sampai akhir agar siswa melakukan
membuat rancangan lukisan menggunakan tugasnya dengan baik dan benar.
pensil diatas kanvas, memberi warna, hingga Model pembelajaran ini untuk mengajarkan
penyelesaian atau finishing mata pelajaran yang berarah pada
e) Metode Pembelajaran penampilan atau pelajaran praktik. Model
Metode pembelajaran merupakan pembelajaran ini sangat cocok dengan
sebuah strategi atau tata cara untuk proses pembejaran seni lukis realis kelas XI
membantu dan menunjang dalam proses di SMKN 12 Surabaya.
pembelajaran agar menciptakan suasana f) Media Pembelajaran
pembelajaran sesuai yang sudah ditetapkan. Media pembelajaran adalah alat bantu
Salah satu metode pembelajaran adalah yang bisa benda asli maupun buatan yang
model pembelajaran langsung. Pengajaran digunakan sebagai penunjang saat proses
langsung (direct instruction) adalah salah pembelajaran berlangsung.
model pembelajaran yang menggunakan Media merupakan alat bantu dalam
cara guru memperagakan dan menjelaskan menunjang penggunaan metode oleh guru.
materi dengan digabungkan dengan latihan Dengan media metode yang digunakan
serta umpan balik dari siswa untuk dapat berjalan sesuai harapan guru dan
membantu siswa memahami materi dan membantu peserta didik dalam memahami
memperoleh pengetahuan dan keterampilan materi pembelajaran
yang dibutuhkan untuk pembelajaran Dalam penyampaian materi
lainnya.Ciri – ciri model pembelajaran pembelajaran seni lukis realis ini guru
langsung adalah adanya pengaruh model menggunakan media langsung yakni
pada siswa yang termasuk dalam penilaian amenggunakan proyektor dan LCD.
belajar. g) Evaluasi Pembelajaran
Ciri – ciri model pembelajaran langsung Evaluasi merupakan pengukuran, dan
adalah adanya pengaruh model pada siswa penilaian mengenai baik buruknya
yang termasuk dalam penilaian belajar. Ada program pengajaran yang dilakukan oleh
5 tahapan dalam model pembelajaran guru tersebut merupakan tindakan evaluasi
langsung (Direct Instruction) yaitu: (Sudaryono, 2012: 38-39).
a) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, Evaluasi merupakan rangkaian kegiatan
informasi penting dan mempersiapkan yang dirancang untuk mengukur dan
siswa untuk belajar menilai mengenai baik buruknya yang
b) Guru memperagakan dengan cara yang digunakan sebagai penyusun tingkatan
benar, menyajikan dengan tahap demi kemampuan peserta didik selama proses
tahap agar siswa lebih cepat memahami belajar mengajar berlangsung.
materi. Dalam proses pembelajaran seni lukis
c) Guru memberikan bimbingan awal realis ini aspek yang dievaluasi meliputi
dengan cara memberi tugas awal sebagai proses berkarya dan yang terakhir adalah
pengenalan terhadap materi yang sudah hasil karya lukis realis. Tahap evaluasi
dijelaskan sebelumnya. tersebut dilakukan melalui tes lisan dan tes
d) Mengecek hasil karya siswa dalam praktek.
melakukan tugas dengan baik dan
melihat respon siswa.

126
“Pelaksanaan Pembelajaran Seni Lukis Realis Kelas XI di SMK Negeri 12 Surabaya”

B. Seni Lukis Realis yaitu garis nyata dan garis semu. Dapat
a) Pengertian seni disimpulkan, garis merupakan gabungan
Seni adalah kegiatan atas pengalaman titik-titik yang dijadikan satu dan
manusia yang memberi rasa atas membentuk arah akan terbentuk sebuh
kesenangan sendiri serta orang lain garis. Peran garis dalam seni lukis adalah
sebagai penikmatnya. Serta setiap menyempurnakan dan memberikan nilai
penciptaan seni masing-masing memiliki bentuk dan bidang dalam sebuah karya.
cara tersendiri dalam proses 3) Bidang : Bidang merupakan unsur seni
pengungkapan visualisasinya. rupa dari penggabungan beberapa garis
b) Seni Lukis sampai membentuk beberapa sisi
Seni lukis adalah karya seni yang terbentuklah sebuah bidang. Dapat
terbentuk dari pengelolaan beberapa disimpulkan bidang adalah gabungan
komponen seperti warna, teknik dan dari banyak garis yang membentuk
bentuk.Dapat disimpulkan seni lukis adalah sebuah sisi dan terbentuklah sebuah
karya seni 2 dimensi yang diciptakan oleh bidang. Peran bidang dalam seni lukis
kreatifitas manusia dengan menuangkan ide adalah memberikan kesan bentuk suatu
nya di kanvas atau bidang lainnya untuk permukaan pada karya.
menghasilkan sebuah karya. 4) Ruang : Ruang ada karena bentuk-
c) Seni Lukis Realis bentuk yang membentuk suatu bidang
Seni lukis realis adalah aliran seni lukis yang memunculkan ilusi garis dan warna
yang menggambarkan bentuk aslinya. Karya sehingga tampaklah sebuah ruang dalam
seni yang menampilkan kejujuran dan sebuah karya lukisan tersebut. Dapat
merujuk pada tingkat kemiripan atau disimpulkan ruang adalah gabungan dari
keakuratan gambar dengan banyak bidang yang menyatu dan saling
referensinya.Dapat disimpulkan bahwa bertemu dengan setiap sisinya. Peran
realis merupakan aliran yang ruang dalam seni lukis adalah
menggambarkan tentang kenyataan- memberikan kesan kedalaman atau
kenyataan yang ada di lingkungan sekitar. dimensi dari obyek pada karya.
d) Unsur- Unsur dalam Seni Lukis 5) Warna : Warna terjadi karena pantulan
Unsur-unsur dalam seni lukis cahaya yang ditangkap oleh indera mata.
merupakan unsur yang terlihat pada karya ada beberapa jenis warna yaitu warna
lukis. Antara lain: primer, sekunder, tersier, dan value.
1) Titik : Titik merupakan unsur seni rupa Dapat disimpulkan bahwa warna adalah
yang paling dasar dan paling pantulan cahaya yang ditangkap pleh
utama.Titik berada pada dimensi 1 dan mata kita dan menghasilkan sebuah
titik juga menjadi unsur paling kecil warna. Peran warna dalam seni lukis
dalam membentuk sebuah garis, adalah memberikan kesan sebagai efek
bentuk maupun bidang (Widodo, cahaya pada mata untuk mewakili emosi
2011). dari sebuah karya.
Peran titik dalam seni lukis adalah untuk 6) Tekstur : Tekstur merupakan nilai raba
menjadi perwujudan dari garis dan bisa dalam seni rupa. Tekstur dibagi menjadi
juga sebagai teknik melukis dua yaitu tekstur buatan dan alami.
menggunakan kombinasi titik yang Dapat disimpulkan bahwa tekstur adalah
disebut pointilis. kasar halusnya dan nilai raba pada
2) Garis : Menurut Sanyoto (2009: 87) sebuah permukaan benda atau karya.
garis terdiri menjadi empat jenis yaitu Peran tekstur dalam seni lukis adalah
garis lurus, garis lengkung, garis memberikan kesan timbul atau tidaknya
majemuk, dan garis gabungan. Garis ada permukaan sebuah karya.
karena gabungan titik-titik yang 7) Bentuk : Adapun pengertian bentuk
membentuk arah. Ada dua macam garis, menurut Mikke Susanto (2011:54)

127
Dwi Muliyanti, Jurnal Seni Rupa, 2023, Vol.11 No.1, 123-136

“Bentuk adalah bangunan, gambaran, penting, asalkan kanvas bisa berdiri


wujud, dan susunan dalam karya seni tegak, dan bisa dilukis tanpa bergerak.
rupa yang diasanya dikaitan dengan dua 7) Cat minyak : cat yang dicampur dengan
dimensi dan tiga dimensi. Bentuk minyak sebagai pengikat pigmen warna.
merupakan wujud suatu benda nyata Cat minyak mempunyai bau yang sangat
atau bentuk yang kelihatan. Dapat khas. Ketahanan cat minyak lebih lama.
disimpulkan bawa bentuk adalah Namun cat ini memiliki bau tajam dan
tampilan atau wujud yang dilihat secara menyengat. Membutuhkan waktu lama
keseluruhan, nyata dan asli. Peran untuk kering.
bentuk dalam seni lukis adalah 8) Kanvas : Kanvas adalah media kain yang
memberikan kesan komposisi agar karya berbentuk panjang dan tebal berwarna
lebih terlihat menarik. putih. Media ini lebih sering digunakan
e) Alat dan Bahan untuk Melukis untuk melukis dengan cat minyak karena
Beberapa alat dan bahan yang cat minyak butuh ketebalan kain dalam
digunakan untuk melukis antara lain pewarnaan.
1) Kuas : Kuas merupakan alat melukis f) Teknik Melukis
berbentuk seperti pensil memanjang dan 1) Teknik aquarel adalah teknik yang
diatasnya terdapat bulu yang biasanya biasanya digunakan dengan media cat ar.
digunakan untuk media cat. Kuas terdiri Caranya adalah dengan sapuan dan goresan
dari berbagai macam. Ada yang ukuran tipis pada kertas lukis. 2) Teknik plakat
kecil sampai ukuran paling besar. Serta adalah teknik yang digunakan dengan media
ada yang memiliki bulu kecil sampai cat minyak, cat akrilik. Dengan cara
lebar dan bahkan miring. menggoreskan cat secara tebal dan menutup
2) Palet : Tempat untuk mencampur cat seluruh media kanvasnya. Sehingga warna
dan tempat menyiapkan cat sebelum putih pada kain kanvas tidak tampak lagi.
ditorehkan ke kanvas.
3) Minyak Cat : Minyak cat minyak C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
biasanya dicampur dengan cat minyak di Proses Belajar Mengajar
palet. Penambahan pelarut digunakan a) Faktor Internal Siswa
agar cat lebih cair dan memudahkan 1) Aspek Fisiologis : Faktor kondisi jasmani
pelukis saat menggoreskan keatas tubuh siswa yang sehat dapat mempengaruhi
kanvas. Ini sangat membantu pada minat dan semangat siswa dalam mengikuti
goresan yang panjang. proses pembelajaran. 2) Aspek Psikologis :
4) Alat pembersih kuas : Pembersih kuas di Faktor pikiran siswa yang dapat berpengaruh
gunakan untuk membersihkan kuas dari saat proses pembelajaran berlangsung,
cat sebelumnya agar bisa digunakan diantaranya adalah Sikap Siswa, Bakat
kembali. Biasanya berupa cairan minyak Siswa, Minat Siswa, Motivasi Siswa.
seperti tinner, solar, dan minyak tanah. b) Faktor Eksternal Siswa
Serta Kain lap untuk mengeringkan kuas Faktor eksternal siswa adalah
setelah dibersihkan dengan cairan lingkungan sosial. Lingkungan sosial adalah
pembersihnya. peran guru, orang tua, dan teman. Peran guru
5) Pisau palet : Pisau palet digunakan untuk disekolah snagat penting untuk
mengaduk cat minyak agar mendapatkan perkembangan pendidikan murid-muridnya.
warna yang sesuai keinginan. Ada juga Serta meningkatkan kemauan belajar dan
yang menggunakannya sebagai memberikan motivasi kepada murid-
pengganti kuas dan alat saat melukis. muridnya. Peran orang tua juga penting dalam
6) Easel : papan untuk menjepit kanvas. pendidikan. Karena suasana di rumah yang
Papan ini memiliki kaki dan berdiri agak diciptakan oleh orang tua sangat berpengaruh
miring serta dapat diatur naik turun. dengan kemauan anak untuk belajar.
Sebenarnya papan ini tidak terlalu D. Latar Belakang Penciptaan Karya

128
“Pelaksanaan Pembelajaran Seni Lukis Realis Kelas XI di SMK Negeri 12 Surabaya”

Latar belakang dalam penciptaan karya


seni adalah ide / gagasan dari pengalaman- Hasil Analis Siswa Kelas XI
pengalaman seniman itu sendiri. Kegiatan yang
pernah dilakukan ataupun kegiatan dalam
kehidupan sehari-hari. Namun dalam penelitian
ini, peneliti mengambil pembelajaran seni lukis
realis yang objek gambarnya ialah
pemandangan (lanscape).
Alam lingkungan merupakan salah satu Memotret sendiri Mengambil dari internet
dari sekian banyaknya objek yang dapat
diadikan sumber ide dalam berkarya seni. Gambar 4.1 Bagan Hasil Analis Siswa
Sumber ide lainnya juga dapt diambil dari Kelas XI
binatang, tumbuhan, alam manusia dan lain- ( Sumber : Dwi Muliyanti)
lain. Namun dalam penelitian ini, peneliti
Pertemuan ketiga peneliti melakukan
mengambil pembelajaran seni lukis realis yang
observasi proses pengkaryaan siswa dari
objek gambarnya ialah pemandangan
proses sketsa awal, proses pewarnaan, dan
(lanscape).
proses pendetailan gambar lukis
E. Proses Penciptaan Karya
pemandangan (lanscape). Pertemuan
Dalam proses penciptaan karya seni
keempat peneliti melakukan observasi
harus dapat melalui beberapa tahap yaitu
evaluasi karya peserta didik dan siswa
dimulai dari membuat sketsa awal/ desain untuk
mempresentasikan hasil karya lukisnya
menentukan suatu bentuk yang tepat,
didepan teman-temannya.
Penyelesaian karya dengan media yang sudah
Berdasarkan hasil penelitian tersebut,
disesuaikan.
para siswa menunjukan sikap tertarik
Keberhasilan dalam menghasilkan suatu
terhadap lukis realis pemandangan
karya seni ditentukan oleh seniman itu sendiri
(landscape) dan data peneliti disajikan
dalam mengatur dan menyusun unsur-unsur
dengan deskriptif untuk memudahkan dalam
seni berdasarkan komposisi karya seni yang
menyusun data secara sistematis. Di SMK
dibuat.
Negeri 12 Surabaya jurusan seni lukis
menggunakan kurikulum 2013.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam penelitian ini, peneliti melakukan
Penelitian dilakukan di SMKN 12 Surabaya
wawancara dan observasi untuk memperkuat
khususnya jurusan Seni Lukis kelas XI. selama
hasil dari penelitian ini dan mengetahui
4 pertemuan. Saat pertemuan pertama, peneliti
refleksi dari berbagai sumber. Salah satunya
melakukan observasi, guru memberikan
ialah mewawancarai Bapak Asri Nugroho
pengenalan dan pengetahuan awal tentang
sebagai salah satu narasumber.
pengertian seni lukis realis dan memberikan
Maka dapat diketahui bahwa pelaksanaan
beberapa hasil karya seni lukis realis. Saat
pembelajaran seni lukis realis di SMKN 12
pertemuan kedua peneliti melakukan observasi
Surabaya sudah berjalan dengan sesuai dan
guru memberi tugas untuk memotret langsung
sistematis serta sudah sesuai dengan RPP
atau mecari referensi di internet tentang contoh
(Rencana Pelaksanaan Pembelajaran).
gambar pemandangan alam dan guru
Namun ada beberapa hal yang perlu
memvalidasi contoh gambar yang siswa
diperhatikan lagi seperti dalam proses
tunjukan. Adapun presentase hasil analisis siwa
pemilihan objek melukis yang alangkah lebih
kelas XI dalam memilih gambar diinternet atau
baik para siswa lebih ditekankan untuk
memotret sendiri.
memotret objek yang akan dilukis sendiri dan
tidak mencari contoh objek di internet agar
para siswa lebih kreatif lagi.

129
Dwi Muliyanti, Jurnal Seni Rupa, 2023, Vol.11 No.1, 123-136

A. Media dan Teknik dalam Pembelajaran


Seni Lukis Realis Pemandangan
(landscape) siswa kelas XI SMKN 12
Surabaya
Berdasarkan hasil penelitian, media yang
digunakan adalah guru menunjukkan beberapa
hasil lukisan pemandangan (landscape) yang
ada di Jurusan Seni Lukis dan beberapa
referensi lukisan pemdangan (landscape) dari
internet yang ditampilkan guru menggunakan
Gambar 4.2 Karya Lukis Pak Asri Nugroho
proyektor di depan kelas. Selain itu, media alat
(Sumber: Dokumentasi Dwi Muliyanti) dan bahan yang harus disiapkan untuk siswa
adalah kuas, cat minyak, minyak car, palet,
tiner, kanvas.
Berdasarkan dari hasil penelitian, teknik
yang digunakan dalam proses pelaksanaan
pembelajaran seni lukis realis pemandangan
(landscape) adalah teknik plakat. Teknik plakat
yaitu salah teknik / cara melukis dengan sapuan
cat yang tebal dan menutup seluruh lapisan kain
kanvas. Teknik ini biasa digumakan dengan cat
minyak, cat akrilik.

Gambar 4.3 Karya Lukis Pak Asri Nugroho


(Sumber: Dokumentasi Dwi Muliyanti)

Gambar 4.1.1 Proses Saat Berkarya Lukis Realis


(Sumber : Dokumentasi Dwi Muliyanti)

B. Proses pelaksanaan Pembelajaran Seni


Lukis Realis
a. Persiapan/Perencanaan Pembelajaran
Guru merancang silabus dan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk
pegangan guru dalam mengajar di kelas.
Juga dapat membantu dalam mengajar agar
sesuai dengan Kompetensi Dasar tersebut.
Manfaat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) adalah untuk proses pembelajaran
Gambar 4.4 Kunjungan ke Rumah Pak Asri
yang tertanta, memudahkan guru dalam
Nugroho penyampaian materi, dan sumber belajar.
(Sumber: Dokumentasi Dwi Muliyanti) b. Menentukan Konsep Penciptaan Karya

130
“Pelaksanaan Pembelajaran Seni Lukis Realis Kelas XI di SMK Negeri 12 Surabaya”

Sebelum siswa diberi tugas membuat Guru hanya memberikan contoh dan
karya lukis realis pemandangan (landscape), gambaran ke siswa untuk dapat melukis
guru terlebih dahulu menerangkan tentang realis sesuai dengan sudah dijelaskan oleh
guru sebelumnya.
materi seni lukis realis serta mempraktekkan
cara teknik pembuatan karya seni lukis realis
pemandangan (landscape) dengan membuat
sketsa awal menggunakan pensil/ pensil
warna.
c. Proses pembelajaran
a) Pendahuluan
Dalam proses pelaksanaan pembelajaran
berlangsung, siswa guru menjelaskan sedikit 4.1.3 Proses guru membantu siswa yang
kesulitan
tentang materi seni lukis reais dan siswa (sumber: Dokumentasi Dwi Muliyanti)
diharapkan untuk memahami dan mengenal
tentang pengertian seni lukis realis yang c) Evaluasi Pembelajaran
memerlukan kesesuaian tema, teknik, proses Evaluasi yang dilakukan oleh guru seni
finishing dengan mempelajari anatomi dan rupa dengan memperhatikan aspek-aspek
proporsi terlebih dahulu. Serta mencari yaitu kesesuaian tema, teknik, originalitas
referensi tentang karya-karya seni lukis karya. Untuk mengetahui kemampuan setiap
Realis di internet. siswa dalam memperhatikan materi yang
sudah dijelaskan oleh guru.

Gambar 4.1.4 Beberapa Hasil Karya Siswa XI


(Sumber : Dokumentasi Dwi Muliyanti)

Gambar 4.1.2 Suasana Saat Pelajaran (Sumber: d. Mempersiapkan Alat dan Bahan
Dokumentasi Dwi Muliyanti) Mempersiapkan alat dan bahan adalah
proses awal dalam pembuatan karya seni
b) Proses berkarya lukis realis pemandangan (landscape). Alat
Proses berkarya dalam proses dan bahan yang siapkan adalah kuas, cat
pelaksanaan pembelajaran seni lukis realis minyak, minyak car, palet, tiner, kanvas.
diawali dengan mencari referensi contoh
gambar dengan mencari di internet,
kemudian membuat sketsa sesuai contoh
gambar yang sudah dipilih dilanjutkan
dengan perwarnaan menggunakan cat
minyak. Dalam pembelajaran seni lukis
realis, guru memberi penjelasan singkat
tentang kriteria seni lukis realis. Kemudian
guru menyuruh siswa untuk membuat sketsa.

131
Dwi Muliyanti, Jurnal Seni Rupa, 2023, Vol.11 No.1, 123-136

Gambar 4.1.5 Alat dan Bahan dalam Melukis Gambar 4.1.7 Proses Pewarnaan Karya Lukis Realis
(Dokumentasi Dwi Muliyanti) (Sumber : Dokumentasi Dwi Muliyanti)
e. Proses pembuatan karya seni lukis g. Proses detail karya seni lukis realis
realis pemandangan (landscape) (landscape)
Pertama-tama adalah membuat sketsa Proses detail karya ini menggunakan
terlebih dahulu sesuai contoh yang sudah kuas kecil agar gambar objek gambar yang
siswa pilih dan mulai menggambar sketsa kecil terbentuk dan membuat hasil karya
sesuai contoh gambar pemandangan yang lukis lebih bagus dan detail, serta
dipilih.Hasil sketsa biasanya hanya berupa menyelesaikan proses finishing terhadap
goresan atau gambaran tipis.Setelah itu karya seni lukis realis (landscape).
siswa menyiapkan kuas dan cat minyak
sesuai warna yang ada di contoh gambar
pemandangan tersebut di palet.

Gambar 4.1.8 Proses Detail Karya Lukis Realis


Gambar 4.1.6 Proses Awal Melukis Realis
(Sumber : Dokumentasi Dwi Muliyanti)
(Sumber : Dokumentasi Dwi Muliyanti)
f. Proses pewarnaan karya seni lukis C. Hasil Beberapa Karya Seni Lukis Realis
realis pemandangan (lanscape) Pemandangan (landscape) Siswa Kelas
Proses perwarnaan karya seni lukis
XI SMKN 12 Surabaya.
dilakukan menggunakan kuas berbagai
1) Kesesuaian tema : 80
ukuran sesuai objek yang sudah digambar.
Dimulai dengan mewarnai hasil sketsa Teknik : 75
dengan goresan tipis pada objek pokok dan Finishing : 80
bakground nya. Setelah itu Originalitas karya: 80
menyempurnakan lukisan dengan
penambahan kontur, penyinaran (spotlight),
dan penentuan gelap terang pada objek
gambar sesuai contoh gambar yang dipilih.
Dan yang paling penting ialah proses
finishing yaitu proses pendetailan dan
penyempurnaan objek lukis yang masih
kurang.

132
“Pelaksanaan Pembelajaran Seni Lukis Realis Kelas XI di SMK Negeri 12 Surabaya”

2) Kesesuaian tema : 85 8) Kesesuaian tema :85


Teknik : 85 Teknik : 85
Finishing : 85 Finishing : 85
Originalitas karya: 85 Originalitas karya:85

3) Kesesuaian tema : 85 9) Kesesuaian tema : 85


Teknik : 85 Teknik : 85
Finishing : 85 Finishing : 85
Originalitas karya:85 Originalitas karya:85

10) Kesesuaian tema : 85


4) Kesesuaian tema : 85 Teknik : 85
Teknik : 85 Finishing : 85
Finishing : 85 Originalitas karya:85
Originalitas karya: 85

5) Kesesuaian tema : 80 Keterangan :


Teknik : 78 a. 60-75 : cukup
Finishing : 78 b. 76-85 : baik
Originalitas karya: 78 c. 85-100 : sangat baik

PEMBAHASAN
A. Media dan Teknik Dalam Pembelajaran
Seni Lukis Realis Pemandangan
6) Kesesuaian tema : 85 (landscape) Siswa Kelas XI SMKN 12
Teknik : 85 Surabaya
Finishing : 85 a. Media
Berdasarkan hasil penelitian, media yang
Originalitas karya:85
digunakan adalah guru menunjukkan
beberapa hasil lukisan pemandangan
(landscape) yang ada di Jurusan Seni Lukis
7) Kesesuaian tema : 80 dan beberapa referensi lukisan pemdangan
Teknik : 80 (landscape) dari internet yang ditampilkan
Finishing : 80 guru menggunakan proyektor di depan kelas.
Originalitas karya:80 Selain itu, media alat dan bahan yang harus
disiapkan untuk siswa adalah kuas, cat
minyak, minyak car, palet, tiner, kanvas.
b. Teknik

133
Dwi Muliyanti, Jurnal Seni Rupa, 2023, Vol.11 No.1, 123-136

Berdasarkan dari hasil penelitian, teknik d. Proses perwarnaan karya seni lukis
yang digunakan dalam proses pelaksanaan dilakukan menggunakan kuas berbagai
pembelajaran seni lukis realis pemandangan ukuran sesuai objek yang sudah digambar.
(landscape) adalah teknik plakat. Teknik
Dimulai dengan mewarnai hasil sketsa
plakat yaitu salah teknik / cara melukis
dengan sapuan cat yang tebal dan menutup dengan goresan tipis pada objek pokok dan
seluruh lapisan kain kanvas. Teknik ini biasa bakground nya. Setelah itu
digumakan dengan cat minya, cat akrilik menyempurnakan lukisan dengan
Yang dimulai dengan menutup semua penambahan kontur, penyinaran
permukaan kanvas dengan warna dasar (spotlight), dan penentuan gelap terang
terlebih dahulu dan ditunggu hingga agak pada objek gambar sesuai contoh gambar
mengering. Lalu dilanjutkan dengan
yang dipilih. Lalu memberi warna dasar
menumpuk warna lainnya sesuai degan
contoh gambar pemandangan yang dipilih terlebih dahulu untuk setiap objek. Seperti
siswa. mulai dari objek pohon, tanah, air, batu,
bahkan langit. Pada saat proses
B. Proses Pembuatan Karya Seni Lukis pewarnaan, seriap siswa berbeda-beda
Realis Pemandangan (landscape) dalam tekniknya. Ada yang memulai dari
Dalam proses pembuatan karya seni warna gelap lalu ke warna terang.
lukis realis pemandangan (landscape). Ini Begitupun sebaliknya, ada juga siswa yang
tahapannya sebagai berikut: memulai perwarnaan dari warna gelap ke
a. Pertama-tama guru menjelaskan materi warna terangDalam proses ini, guru juga
untuk memahami dan mengenal tentang memberi masukan membantu siswa yang
pengertian seni lukis realis terlebih dahulu. kesulitan dalam proses pengerjaanya.
Serta mencari referensi tentang karya- e. Pada proses akhir (finishing) detail karya
karya seni lukis Realis di internet. seni lukis realis (landscape)
Menjelaskan posisi kanvas yang benar mmenggunakan kuas kecil agar gambar
sesuai dengan contoh gambar yang akan objek gambar yang kecil terbentuk dan
dilukis. Setelah itu siswa diarahkan membuat hasil karya lukis lebih bagus dan
membuat sketsa terlebih dahalu detail. , serta menyelesaikan proses
menggunakan pensil atau pensil warna. finishing terhadap karya seni lukis realis
b. Menggambar sketsa terlebih dulu sesuai (landscape).
sesuai contoh gambar pemandangan yang Dan yang paling penting ialah proses
dipilih. Hasil sketsa biasanya hanya berupa finishing yaitu proses pendetailan dan
goresan atau gambaran tipis. penyempurnaan objek lukis yang masih
c. Setelah itu siswa menyiapkan kuas dan cat kurang.
minyak sesuai warna yang ada di contoh
gambar pemandangan tersebut di palet. C. Hasil penilaian karya seni lukis realis
Pada proses ini siswa kelas XI SMKN 12 pemandangan (landscape)
Surabaya jurusan Seni Lukis sudah a. Kesesuaian Tema. Penilaian karya siswa
dilakukan dengan baik. Tetapi ada berdasarkan aspek kesesuaian tema
beberapa siswa yang tidak membawa kuas adalah hasil karya siswa harus memiliki
dan palet, membawa kuas kurang lengkap, gambar atau objek yang sesuai dengan
sehingga dapat menghambat proses tema yaitu gambar pemandangan
berkarya. (landscape). Berdasarkan kesesuaian
tema rata-rata nilai siswa adalah 85.

134
“Pelaksanaan Pembelajaran Seni Lukis Realis Kelas XI di SMK Negeri 12 Surabaya”

b. Teknik adalah cara yang digunakan sketsa/pola lalu proses pewarnaan serta
dalam proses pembuatan sebuah karya finishing agar terlihat persis seperti aslinya dan
seni lukis. Teknik melukis merupakan menjadi sebuah karya seni lukis realis. Tahapan
proses pembuatan karya nya adalah
cara dalam proses pengerjan sebuah karya
menggunakan teknik plakat. Awalnya adalah
lukis. Teknik melukis berkaitan dengan dengan pembuatan sketsa awal, lalu proses
gaya/corak. Berdasarkan teknik rata-rata pewarnaan yang dimulai dnegan warna dasar
nilai siswa dalah 86. objek lalu ditimpa warna yang senada dengan
c. Proses finishing merupakan proses akhir warna objek saat warna dasar tersebut sudah
dari proses pengerjaan karya lukis. Proses agak kering karena menggunakan cat minyak.
pendetailan dan penyempurnaan objek Setelah itu, proses finishing dengan
menggunakan kuas kecil untuk proses
lukis yang masih kurang. Berdasarkan
pendetailan objek yang masih kurang agar hasil
proses finishing rata-rata nilai siswa karya lukis lebih bagus dan menarik.
adalah 85 Hasil dari karya seni lukis realis
d. Originalitas Karya. Hasil karya setiap pemandangan (lanscape) semua siswa
siswa harus karya seni lukis yang asli dari memperlihatkan ada beberapa aspek untuk
buatan kita sendiri tanpa campur tangan memenuhi penilaian. Berdasarkan hasil
orang lain. Penilaian ini bertujuan agar keseluruhan dapat dikatakan siswa kelas XI di
SMKN 12 Surabaya memiliki kemampuan yang
siswa belajar agar bersikap jujur dan
tergolong baik.
merasa pias dengan hasil karya sendiri.
Berdasarkan originilatas karya rata-rata SARAN
nilai siswa adalah 85. Bagi siswa kelas XI Jurusan Seni Lukis
masih tergolong kurang untuk kemampuan
SIMPULAN dalam mencari referensi gambar karya seni
Media dan teknik dalam pembelajaran Seni lukis realis (lanscape) yang sesuai dengan
Lukis Realis Pemandangan (landscape). Media kemampuan siswa, disarankan siswa banyak-
yang digunakan adalah guru menunjukkan banyak mencari referensi di luar seperti banyak
beberapa hasil lukisan pemandangan melihat pameran seni atau kegiatan kesenian
(landscape) yang ada di Jurusan Seni Lukis dan lainnya.
beberapa referensi lukisan pemadangan Bagi guru-guru Jurusan Seni Lukis
(landscape) dari internet yang ditampilkan guru disarankan guru lebih menekankan siswanya
menggunakan proyektor di depan kelas. Media untuk pemilihan objek gambar (landscape)
alat dan bahan yang harus disiapkan untuk sebaiknya dianjurkan suntuk memotret objek
siswa adalah kuas, cat minyak, minyak cat, nya sendiri agar siswa juga lebih kreatif dalam
palet, tiner, kanvas. Teknik yang digunakan memilih objek yang akan dilukis, perlu
dalam proses pelaksanaan pembelajaran seni pengembangan media dalam berkarya seni lukis
lukis realis pemandangan (landscape) adalah realis agar siswa dapat mengetahui macam-
teknik plakat. Teknik plakat yaitu salah teknik / macam media dalam berkarya seni lukis realis,
cara melukis dengan sapuan cat yang tebal dan serta untuk pihak jurusan seni lukis lebih
menutup seluruh lapisan kain kanvas. Teknik memberikan perhatian pada mata pelajaran seni
ini biasa digumakan dengan cat minyak, cat lukis realis agar menyeimbangkan anatra
akrilik. pelajaran teori dan praktik. Dan memperhatikan
Tahapan dalam pelaksaaan pembelajaran beberapa fasilitas pendukung selama
seni lukis realis pemandangan (landscape) pembelajaran berlangsung agar siswa lebih
pertama-tama dimulai dengan guru terlebih semangat dalam mengikuti proses
dahulu menjelaskan pengertian seni lukis realis pembelajaran.
dan memberi contoh beberapa karya seni lukis
realis, menyediakan alat dan bahan, membuat REFERENSI

135
Dwi Muliyanti, Jurnal Seni Rupa, 2023, Vol.11 No.1, 123-136

Djelantik, A.A.M. 1999. ESTETIKA Sebuah Sugiyono.2017.Metode penelitian kuantitatif,


Pengantar. Bandung: Masyarakat Seni kualitatif, dan
Pertunjukan Indonesia. R&D.Bandung:CV.Alfabeta.
Dyastiningrum.2009. Dyastiningrum dalam Tri Aru Wiratno dalam Kritik Seni Rupa
Antropologi. Kelas XI : Untuk SMA Berbasis Budaya Kritis ; 2020
dan MA Program Bahasa. Winarno Surakhmad dalam Suryosubroto,2002:
Endraswara. 2012.. Gadjah Mada,. Metodologi 148.
penelitian sastra. S Endaswara. Yusuf, A Muri.2014. Metode Penelitian
Yogyakarta: Pustaka Widyatama, 2003. Kuantitatif, Kualitatif, & Penelitian
Feldman, Edamund Burke. 1967. Art as Image Gabungan. Jakarta : Prenadamedia
and Idea. New Jersey: Prentice Hall, Group.
Inc.
Hartoko 1991 : 11 - 12). Kritik Sastra: Sebuah
Pengantar. Jakarta: Gramedia.
J.Moelong, Lexy. 2018. ”Metodologi Penelitian
Kualitatif”. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Raco, J. 2010. Metode Penelitian Kualitatif,
Jenis, Karakteristik dan
Keunggulannya. Jakarta: PT Gramedia
Widiasarana Indonesia.
Riyanto.2010. Metodologi Penelitian Sosial dan
Hukum, Jakarta: Granit. Anwar,
Yasmil dan Adang, 2009.

Saryono. 2010. Metode Penelitian Kualitatif :


qualitive research.
Shoqifatul. 2021. Karakteristik lukisan anak
tunagrahitabdi uptd liponsos kalijudan
surabaya. Skripsi tidak diterbitkan.
Surabaya. Seni Rupa Fbs Unesa.
Soedarso.Sp.2002 . Sejarah Perkembangan Seni
Rupa Modern. Jakarta. CV Studio
Delapan Puluh Enterprise & Badan
Penerbit ISI Yogyakarta.
Soedarso.Sp.2006. Trilogi Seni. Penciptaan
Eksistensi dan Kegunaan Seni. Badan
Penerbit ISI Yogyakarta
Sachari. 2004. Buku Seni Rupa Desain SMA
untuk kelas XII. Erlangga.
Soebandi.2008.http://manfaatpengetahuan.blog
spot.com/2014/01/pengertian-gambar-
ekspresi.html, diakses 2 Maret 2022
Suhernawan.2010.http://www.oyespot.com/20
13/10/seni-lukisan-ekspresif-yang-
cantik-dan.html, diakses 2 Maret 2022
Sugiyono.2010. Memahami Penelitian
Kualitataif.Bandung:CV.Alfabeta.

136

Anda mungkin juga menyukai