Anda di halaman 1dari 8

PENERAPAN SENI RUPA DI SEKOLAH DASAR

Seperti yang pernah ibu sampaikan di awal perkuliahan, bahwa setelah UTS sampai Ujian
Akhir Semester maka kita akan secara khusus membahas masalah seperti apa penerapan seni
rupa di sekolah dasar.
Beberapa waktu yang lalu anda sudah mempelajari mengenai cabang-cabang seni rupa.
Perlu anda ketahui bahwa semua cabang-cabang seni rupa ini diterapkan pada pembelajaran seni
di sekolah dasar. Penerapannya tentu memperhatikan usia dari siswa sekolah dasar. Sehingga
penerapannya pada kegiatan-kegiatan sederhana yang mampu dipraktekkan oleh siswa dengan
tetap mendasarkan pada konsep ilmu seni rupa. Pada materi ini ibu lampirkan perkembangan
anak usia Sekolah Dasar sebagai tambahan referensi anda. Buka kembali buku-buku terkait
dengan matakuliah Perkembangan Peserta Didik yang sudah diperoleh untuk lebih meningkatkan
pemahaman anda.
Jadi sampai UAS anda akan mempelajari penerapan seni rupa di sekolah dasar. Baca
kembali apakah cabang-cabang seni rupa tersebut. Setelah mempelajari bab ini, maka
diharapkan anda memiliki kompetensi sebagai berikut:

1. Dapat mempraktekkan penerapan seni lukis di sekolah dasar.


2. Dapat mempraktekkan penerapan seni grafis di sekolah dasar.
3. Dapat mempraktekkan penerapan seni patung di sekolah dasar.
4. Dapat mempraktekkan penerapan desain di sekolah dasar.

Selamat belajar!
1. PENERAPAN SENI LUKIS DI SEKOLAH DASAR

Pengertian seni lukis menurut  Ensiklopedia Nasional Indonesia (1991: 525) adalah keahlian
mengekspresikan ide-ide dalam pemikiran estetika, termasuk mewujudkan kemampuan serta
imajinasi penciptaan benda, suasana yang mampu menimbulkan rasa indah, utamanya dengan
menggunakan teknik memulas cat pada bidang kanvas. Lazimnya, teknik melukis adalah
menggunakan peralatan dan bahan seperti cat, kuas, palet, dan kanvas. Namun pada
perkembangannya para pelukis juga banyak menggunakan bahan-bahan lainnya untuk
mewujudkan kretaivitasnya, seperti bulu-bulu binatang, pecahan kaca dan lain-lainnya.
Penerapan seni lukis di sekolah dasar pada umumnya menggunakan bahan-bahan seperti
kertas gambar dan pensil warna atau krayon. Namun kitapun dapat mengembangkannya dengan
mencari kemungkinan-kemungkinan penggunaan bahan lainnya dalam melukis.
Pembelajarannyapun haruslah menyesuaikan dengan perkembangan usia siswa.
Secara umum, bila diamati kurikulum yang berlaku saat ini yaitu Kurikulum 2013, maka
keseluruhan pengelompokkan seni rupa tersebut di atas, yaitu kelompok seni murni dan terapan,
dibelajarkan di sekolah dasar sejak kelas 1 sampai kelas 6. Namun yang perlu diperhatikan
adalah bagaimana tingkat perkembangan peserta didiknya. Misalnya pembelajaran seni lukis di
kelas 1 tentu akan berbeda dengan pembelajaran seni lukis di kelas 4, ataupun 6. Berikut secara
khusus akan membahas penerapan seni lukis dan pengembangan pembelajarannya di sekolah
dasar.
Secara umum, teknis pengerjaan seni lukis adalah menggunakan cat dan kuas yang disapukan
ke bidang gambar. Kegiatan ini dapat memancing kreativitas siswa untuk mengekspresikan diri
melalui karya lukis dua dimensi. Esensi seni adalah kreativitas, dan bagaimana kemampuan
seseorang untuk menemukan kemungkinan-kemungkinan baru sangat diharapkan dalam kegiatan
seni, termasuk seni lukis. Pada dasarnya kegiatan melukis dapat dibelajarkan dalam situasi
apapun, misalnya di sekolah-sekolah daerah pedalaman yang sangat sulit untuk mencari perlatan
melukis yang memadai, maka dapat digunakan bahan-bahan pengganti. Demikian halnya bila
kebetulan sekolah tempat mengajar berada di daerah pesisir pantai, maka potensi-potensi
lingkungan setempat dapat digunakan untuk melaksanakan pembelajaran melukis ini. Selain itu,
yang lebih praktis lagi adalah dengan memanfaatkan limbah, baik limbah rumah tangga maupun
industri. Semua ini kembali bergantung kepada kreativitas guru yang mengajar pelajaran
kesenian tersebut, utamanya seni lukis. Diharapkan siswa dapat terbiasa untuk berperilaku
kreatif.
Sebelum kita sampai pada kegiatan praktek melukis, maka anda harus berlatih untuk
menggambar. Banyak sekali benda-benda yang dapat kita jadikan objek, baik benda hidup
ataupun mati. Namun sebaiknya dimulai dengan latihan menggambar bentuk-bentuk yang
sederhana. Berikut ibu berikan beberapa contoh bunga, buah dan daun sebagai latihan awal
menggambar.
Ibu harapkan anda sudah berlatih untuk menggambar semua bentuk di atas, malah jauh lebih
baik jika anda mencoba untuk menggambar bentuk-bentuk lainnya. Berikutnya ibu akan berikan
tugas yang dikerjakan secara individu sebagai berikut:
Buatlah sebuah komposisi dengan mengatur unsur-unsur (pilih salah satu):
1. Bunga dan daun,
2. Buah dan daun
3. Bunga, buah dan daun
Diselesaikan dengan menggunakan buku gambar ukuran A3 dan pewarna basah. Dikumpulkan
pada ketua tingkatnya seperti biasa seminggu sejak tugas ini diberikan!
Selamat mengerjakan!

Anda mungkin juga menyukai