Anda di halaman 1dari 7

SENI GRAFIS

Seni grafis berwujud dua dimensi. Namun demikian memiliki perbedaan dengan seni
lukis, yaitu pada bagian teknis pengerjaannya. Jika melukis kegiatannya secara langsung
menyapukan pewarna pada permukaan kertas atau kanvas, maka untuk seni grafis
membutuhkan acuan cetak atau bahan yang akan dicetakkan pada media dua dimensi
(klise). Jadi untuk seni grafis yang akan dinikmati adalah hasil karya cetaknya seperti
contoh berikut:

Sumber: (www.grafisart.com)

Pamadhi (2008) menyatakan bahwa ada beberapa teknik mencetak, yaitu:


i. Cetak tinggi, yaitu membuat gambar dengan menggunakan klise berrelief. Langkah awal
didahului dengan membuat klise dari bahan-bahan yang mudah dicukil, baik dengan
pisau maupun dengan alat cukil khusus (burin).
ii. Cetak sablon. Teknik ini menggunakan klise tembus. Fungsi klise adalah meneruskan
gambar dari bentuk tembus. Sedangkan unutuk mewarnai dapat dilakukan dengan
membuat bantalan warna yang terbuat dari busa yang dibungkus kain. Bantalan ini
dicelupkan terlebih dahulu ke dalam mangkuk warna yang telah disiapkan, kemudian
dilanjutkan dengan menera lubang bergambar.
iii. Cetak klise hilang. Sebenarnya, prinsip cetak klise hilang adalah memindahkan gambar
cetak kertas yang sudah ada dengan bahan pelarut tinta cetak. Bahan ini dapat dibuat
1
sendiri dengan cara yang sangat sederhana. Pertama, sediakan sabun cair yang sudah
berbusa, diamkan sejenak agar busanya menghilang. Kedua, air sabun tersebut dicampur
dengan minyak tanah dan minyak kelapa. Jika telah diaduk, bahan ini siap digunakan
untuk melumuri gambar cetak, untuk itu gunakan kuas. Jika sudah merata diamkan
sejenak pula untuk menunggu kondisi kertas setengah kering. Ketiga, Langkah
selanjutnya gambar cetak tersebut ditumpangi kertas bersih yang siap untuk kepindahan
gambar cetak dengan menekan, gambar cetak akan berpindah ke kertas putih yang
tersedia. Keempat, tekan kertas putih dengan benda halus dan digosok-gosok yang tidak
merobekkan kertas.
Berdasarkan keterangan diatas, ada beberapa teknik untuk membuat karya grafis.
Namun kita akan fokuskan pada satu teknik saja yaitu teknik no 1. cetak tinggi. Untuk
selanjutnya kita akan menyebut seni grafis ini dengan seni cetak.
Penerapan seni grafis di sekolah dasar tentunya menyesuaikan dengan kemampuan
siswa. Prinsipnya adalah dengan tetap mengikuti teknis pengerjaannya namun mengganti
bahan-bahan yang dibutuhkan dengan bahan-bahan yang memungkinkan serta mudah
ditemukan di sekitar siswa. Misalnya pelepah pisang, daun-daun kering ataupun kentang.
Teknis pengerjaannnya disebut mencetak. Saat ini kegiatan mencetak diterapkan pada
pembuatan stempel. Terlebih dahulu kita harus menyiapkan atau membuat acuan cetak
setelah itu kita berikan pewarna basah kemudian kita cap kan pada permukaan kertas
gambar; persis seperti kita menyetempel. Untuk tingkat Sekolah Dasar tentunya kita
pilihkan bahan-bahan yang mudah diperoleh disekitar siswa.
Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk kegiatan mencetak (acuan cetak) dapat dibagi
menjadi dua golongan, yaitu bahan alami dan bahan buatan. Bahan alami maksudnya
adalah bahan-bahan yang siap digunakan, atau dapat langsung digunakan seperti pelepah
pisang dan dedaunan kering. Sedangkan bahan buatan maksudnya adalah bahan yang
tidak dapat digunakan secara langsung, namun kita harus membuatnya terlebih dahulu.
Bahan-bahan yang tergolong buatan seperti kentang ataupun wortel yang harus kita
persiapkan terlebih dahulu kemudian kita gunakan sebagai acuan cetak. Artinya adalah
kentang atau wortel tersebut harus kita bentuk terlebih dahulu seperti halnya stempel,

2
barulah kita dapat mempergunakannya. Berikut disajikan teknis pembuatan karya
mencetak.
A. Mencetak dengan Bahan Alam
a. Pelepah Pisang
Pelepah pisang dapat dimanfaatkan sebagai bahan acuan cetak dengan cara
memotong rata bagian permukaannya. Setelah itu pada permukaan pelepah pisang
diberikan pewarna basah seperti cat air kemudian langsung mengecapkannya pada
permukaan kertas gambar.

Karya cetak dari pelepah pisang

b. Dedaunan
Dedaunan dapat dimanfaatkan untuk membuat acuan cetak. Terlebih dahulu kita
harus menyiapkan pola pada selembar kertas gambar, kemudian menyiapkan
beberapa dedauan yang menonjol urat-urat daunnya. Daun-daun dibersihkan
kemudian disapukan pewarna basah seperti cat air dan segera diaplikasikan pada
selembar kertas seperti contoh berikut:

3
Karya cetak dari dedaunan
B. Mencetak dengan Bahan Buatan
a. Kentang
Aneka buah dan sayur dapat dimanfaatkan sebagai bahan acuan cetak, seperti
misalnya kentang. Teknis pengerjaannya sedikit lebih rumit bila dibandingkan dengan
bahan alami, sebab kita harus membuat bahan acuan terlebih dahulu. Meskipun
demikian, teknis pembuatannya membutuhkan kreativitas yang lebih tinggi. Berikut
tahap-tahapannya; potonglah kentang dengan rata, boleh lurus atau serong. Kemudian
buatlah pola pada potongan kentang tersebut. Pola disesuaikan dengan pola yang
diinginkan. Kemudian bentuklah pola tersebut menggunakan pisau kecil atau kater
sehingga terbentuk bagian yang tinggi dan rendah. Sapukan pewarna basah pada
permukaan pola tersebut dan segera aplikasikan pada kerta gambar.

Karya cetak buatan menggunakan kentang

4
b. Campuran Kentang dan wortel
Selain kentang, kita juga dapat menggunakan bahan lain seperti wortel. Teknis
pengerjaannyapun sama dengan membuat acuan cetak dari kentang. Berikut adalah
contoh penggunaan acuan cetak berbahan campuran kentang dan wortel.

Acuan cetak dari wortel Karya cetak berbahan campuran kentang dan wortel

Untuk kelas rendah, kita dapat menerapkan teknik yang lebih mudah yaitu menggunakan
pelepah pisang atau aneka dedaunan yang mudah diperoleh di sekitar sekolah. Sedangkan untuk
kelas yang lebih tinggi maka sebaiknya kita gunakan bahan-bahan buatan agar dapat lebih
meningkatkan kreativitas siswa. Teknik inipun dapat dipadukan agar lebih memperkaya
kreativitas siswa. Namun demikian, andapun sebaiknya dapat menemukan bahan-bahan lain
yang memungkinkan untuk diterapkan dalam kegiatan mencetak ini.

Selain contoh-contoh diatas, berikut ibu berikan beberapa contoh karya kakak kelas anda:

5
6
Agar dapat membelajarkan kegiatan mencetak dengan baik maka sebaiknya anda
memiliki pengalaman membuat karya cetak. Semakin sering berlatih maka akan semakin
baik. Pada kesempatan ini anda akan berlatih untuk membuat sebuah karya cetak agar
anda lebih siap jika kelak akan membelajarkan mencetak di SD.

TUGAS INDIVIDU
Buatlah sebuah karya cetak dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Boleh menggunakan bahan alami seperti daun-daunan ataupun pelepah pisang
2. Sangat diharapkan menggunakan bahan buatan yang anda buat sendiri dari wortel,
kentang atau bahan lainnya.
3. Pergunakan pewarna basah.
4. Menggunakan kertas ukuran A3.
5. Dikumpulkan seminggu setelah diberikan, pada ketua tingkatnya.

Selamat mengerjakan!

Anda mungkin juga menyukai