Anda di halaman 1dari 14

Jurnal Seni Rupa, Vol. 9 No.

3, Tahun 2021, 220–233


http:/e/journal.unesa.ac.id/index.php/va

SRIBBLE ART: TEKNIK PEMBELAJARAN MENGGAMBAR ILUSTRASI


DI SMP NEGERI 1 KESAMBEN JOMBANG JAWA TIMUR

Mohammad Yunus1, Imam Zaini2


1
Jurusan Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Surabaya
email: mohammd.17020124073@mhs.unesa.ac.id
2
Jurusan Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Surabaya
email: imamzaini@unesa.ac.id

Abstrak
Pembelajaran menggambar ilustrasi di SMP Negeri 1 Kesamben pada KI/ KD menggambar ilustrasi
dengan teknik manual dan digital kurang inovatif, pembelajaran kurang banyak variatif, dan siswa
kurang diberikan wawasan yang lebih luas tentang perkembangan seni rupa. Sesuai dengan Kurikulum
2013 serta kompetensi dasar sekolah menengah pertama kelas VIII yang tertulis, peneliti ingin
memberikan inovasi baru yang dapat dimasukkan kedalam kurikulum tersebut. Peneliti mencoba untuk
menerapkan pembelajaran menggambar ilustrasi dengan teknik scribble art, agar siswa mendapatkan
pengalaman baru, lebih variatif dan lebih kreatif dalam menggambar ilustrasi. Keunggulan dari teknik
scribble art adalah memiliki keunikan tersendiri, dari segi coretan maupun karya yang dihasilkan dan
memiliki perbedaan yang menonjol dari teknik ilustrasi pada umumnya. Pembelajaran menggambar
Ilustrasi dengan teknik scribble art ini diharapkan mampu memberikan wawasan siswa di SMP Negeri
1 Kesamben khususnya Kelas VIII, sehingga dapat menghasilkan gambar ilustrasi yang lebih baik
lagi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualtitatif deskriptif, pengumpulan data
pertama observasi, wawancara, dokumentasi, dan kuisioner. Berdasarkan hasil observasi dan
pengelolaan data dapat disimpukan bahwa menggambar ilustrasi dengan menggunakan tekmik
scribble art dapat memberikan wawasan baru serta pengalaman baru dalam proses menggambar
ilustrasi, proses pembelajaran menjadi berbeda dari sebelumnya dan gambar ilustrasi terlihat lebih baik
dan lebih variatif.

Kata Kunci: Scribble art, Pembelajaran, Menggambar, Ilustrasi.

Abstract
Learning to draw illustrations at SMP Negeri 1 Kesamben at KI/KD to draw illustrations using
manual and digital techniques is less innovative, learning is less varied, and students are not given
broader insights about the development of fine arts. In accordance with the 2013 Curriculum as well
as the written basic competencies of junior high school grade VIII, researchers want to provide new
innovations that can be incorporated into the curriculum. Researchers try to apply learning to draw
illustrations with the scribble art technique, so that students get new, more varied and creative
experiences in drawing illustrations. The advantage of the scribble art technique is that it has its own
uniqueness, in terms of scribbles and the resulting work and has a prominent difference from
illustration techniques in general. Learning to draw illustrations with the scribble art technique is
expected to be able to provide insight for students at SMP Negeri 1 Kesamben, especially Class VIII,
so that they can produce even better illustrated images. The method used in this research is descriptive
qualitative, the first data collection is observation, interviews, documentation, and questionnaires.
Based on the results of observations and data management, it can be concluded that drawing
illustrations using the scribble art technique can provide new insights and new experiences in the
process of drawing illustrations, the learning process is different from before and illustrated images
look better and more varied.

Keywords : Scribble art, Learning, Drawing, Illustration.

220
“Scribble art: Teknik Pembelajaran Menggambar Ilustrasi Di Smp Negeri 1 Kesamben Jombang
Jawa Timur”

PENDAHULUAN keterampilan dalam bidang seni dan budaya.


Scribble art adalah salah satu teknik Mata pelajaran seni budaya memiliki salah satu
menggambar dengan tatanan liar yang teratur manfaat untuk menjaga kelestarian warisan
tetapi bisa dinikmati dan mempunyai ciri khas budaya dunia dari pengaruh modernisasi yang
coretan atau bisa juga disebut cakaran ayam. terjadi saat ini. Seni budaya merupakan
Dalam bahasa Inggris “Scribble art” diartikan gabungan dari dua suku kata yaitu “Seni” dan
dengan tulisan cakar ayam. Jika dilihat dengan “Budaya” yang keduanya tidak dapat dipisahkan
sekilas, mirip seperti hasil cakaran ayam. karena saling berhubungan satu sama lain. Seni
Scribble art termasuk teknik yang menggunakan mengandung unsur kebudayaan yang
alat simple serta mudah ditemukan seperti mempunyai ciri khas tersendiri, begitu pula
bulpoin, tinta cina, maupun spidol. sebaliknya.
Anwar (2018: 2) menjelaskan bahwa Dari beberapa pernyataan dan konsep
scribble atau disebut juga coretan cakar ayam, tulisan di atas, penulis mencoba
merupakan teknik menggambar dengan cara mengembangkan rumusan masalah yang akan
membuat coretan tak beraturan untuk mengangkat salah satu bidang dalam seni rupa
memunculkan efek gerakan suatu objek. Karya (yang saat ini tengah penulis dalami di perguruan
scribble ini memang alur goresannya seakan- tinggi). Bidang menggambar menjadi pilihan
akan memiliki gerakan tersendiri meskipun penulis untuk dikembangkan lebih jauh dengan
pembuatannya dengan cara coret-coret. Dari mengambil fokus pada materi menggambar
pendapat diatas, bisa dikatakan bahwa teknik ilustrasi yang diajarkan di Sekolah Menengah
scribble art dapat dikaitkan dengan mata Pertama.
pelajaran seni budaya dengan menyesuaikan Menggambar ilustrasi mulai diajarkan
kurikulum yang berlaku. pada kelas VIII dalam judul materi menggambar
Dibawah naungan kementerian pendidikan ilustrasi dengan teknik manual atau digital.
dan kebudayaan kabupaten Jombang SMP Kompetensi inti dan kompetensi dasar pada
Negeri 1 Kesamben mengikuti kurikulum materi menggambar ilustrasi tersebut sendiri
nasional tahun 2013 yang berlaku di seluruh masih terlalu luas jika dipelajari secara
indonesia. Tentu dalam kurikulum tersebut seni menyeluruh karena di dalamnya masih ada
budaya menjadi salah satu mata pelajaran yang beberapa pembagian gambar ilustrasi
tetap wajib hadir sebagai salah satu penunjang berdasarkan jenis dan fungsinya. Namun, secara
kemampuan siswa dalam bidang seni. Dari umum istilah gambar ilustrasi merupakan hasil
banyaknya materi disana, seni rupa khususnya karya perwujudan dari suatu karangan atau
pada bidang menggambar perlu perhatian khusus tulisan yang kemudian divisualisasikan ke dalam
dengan adanya pembelajaran teknik baru dalam objek tertentu melalui teknik gambar, fotografi,
berkarya seni. Teknik- teknik dalam lukis, maupun teknik seni rupa lainnya untuk
menggambar juga perlu mendapat sedikit inovasi menyampaikan isi di dalamnya.
agar pembelajaran tidak terkesan membosankan Ilustrasi memiliki manfaat untuk
dan berpatokan pada teknik-teknik dalam buku mempengaruhi pembaca agar terlihat hidup dan
saja. Peneliti kemudian menjadikan teknik berwarna pada karangan yang ditulis seseorang.
menggambar ilustrasi scribble art untuk Rohidi (1984: 87) mengungkapkan ilustrasi yang
dimasukkan ke dalam pembelajaran seni budaya berkaitan dengan seni rupa guna menerangkan,
dalam materi menggambar ilustrasi manual yang menjelaskan atau memperindah sebuah teks,
diajarkan di kelas 8. Teknik scribble art ini supaya pembacanya dapat merasakan secara
masih terbilang baru dalam bidang seni rupa langsung melalui mata sendiri, kesan, dan sifat-
dibandingkan dengan teknik yang lainnya seperti sifat gerak dari cerita yang disajikan.
arsir, dusel dan teknik pewarnaan lainnya. Menggambar ilustrasi merupakan kegiatan
Pendidikan seni mulai diajarkan dalam menggambar dengan tujuan untuk melengkapi
bentuk mata pelajaran seni budaya di jenjang suatu cerita, teks, atau sebagai penjelasan visual
sekolah dasar dan menengah dengan berdasar dari suatu bagian tulisan, atau ada pula karya
kurikulum pendidikan yang berlaku. Mata ilustrasi berdiri sendiri tanpa disertai tulisan
pelajaran seni budaya memiliki tujuan untuk (Tocharman, Sobandi, dan Goetoeja 2006: 199).
meningkatkan kemampuan pengetahuan dan

221
Mohammad Yunus, Jurnal Seni Rupa, 2021, Vol. 9 No. 3, 220-233

Menggambar ilustrasi dengan teknik Sesuai rumusan masalah di atas maka


scribble art ini bisa meningkatkan kreativitas tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini
siswa. Teknik scribble art ini memiliki unsur adalah Mendeskrisikan proses pembelajaran
yang menarik untuk dipandang, dan memiliki menggambar ilustrasi dengan teknik scribble art
karakter tersendiri, itulah alasan peneliti memilih menggunakan bulpoin pada siswa kelas VIII
teknik tsb. Karena, jika disejajarkan dengan SMP Negeri 1 Kesamben. Mendeskripsikan hasil
teknik menggambar ilustrasi yang lain, teknik karya menggambar ilustrasi dengan teknik
scribble art paling berbeda. Perbedaan inilah scribble art menggunakan bulpoin pada siswa
yang diharapkan peneliti bisa untuk membuat kelas VIII SMP Negeri 1 Kesamben.
perubahan dalam proses pembelajaran seni Mendeskripsikan hasil gambar ilustrasi sebelum
budaya khususnya kelas VIII SMP. Selain itu dan sesudah pembelajaran teknik Scribble art
teknik ini juga bisa dipergunakan untuk pada siswa SMP Negeri 1 Kesamben.
improsisasi dari teknik menggambar ilustrasi Manfaat dari penelitian ini adalah dapat
sebelumnya. menjadi tambahan teori dan alternative materi
Menurut Anwar (2018:93) gaya gambar bahan ajar pembelajaran seni budaya khusunya
scribble art ini cocok sekali untuk membuat bidang seni rupa serta referensi baru pada KD 4.2
gambar dengan efek bergerak, yang artinya mata pelajaran seni budaya untuk siswa kelas
gambar atau foto yang ekspresif, seperti senyum, VIII Sekolah Menengah Pertama dan bermanfaat
tertawa marah atau gesture tubuh yang sedang bagi ilmu pembelajaran seni budaya, bisa
bergerak. Jadi bisa dikatakan bahwa teknik ini mendapatkan pengalaman berharga dengan
memiliki keunikan tersendiri yang membuat melakukan kegiatan belajar mengajar secara
peneliti membawa salah satu teknik menggambar langsung dengan masuk ke dalam dunia
ini ke dalam penelitiannya. pendidikan.
Penelitian ini difokuskan pada hasil
gambar ilustrasi siswa bertema makhluk hidup METODE PENELITIAN
yang sudah dibuat oleh siswa SMP Negeri 1 Metode yang digunakan dalam penelitian
Kesamben .Penulis menawarkan sebuah gagasan kali ini ialah metode deskriptif kualitatif.
sekaligus teknik baru dalam pembelajaran Penelitian kualitatif sendiri merupakan penelitian
menggambar ilustrasi yang dapat diaplikasikan yang digunakan pada saat kondisi objek yang
di kelas 8 sekolah menengah pertama. Gagasan alamiyah (Sugiono, 2017:5).
tersebut kemudian dibawa ke dalam Peneltian dengan metode deskripsi
pembelajaran yang sebenarnya pada sasaran kualitatif ini berfungsi sebagai salah satu cara
penelitian kali ini. Penulis telah mencari untuk menunjukkan suatu tindakan dari subjek
informasi terkait dengan sekolah yang dapat dan objek penelitian. Melalui penelitian ini,
dijadikan sebagai sasaran penelitian yang dirasa diharapkan peneliti dapat mendeskripsikan proses
perlu akan gagasan tersebut. Maka terpilihlah dan hasil dari pembelajaran menggambar ilustrasi
SMPN 1 Kesamben di kabupaten Jombang dengan menggunakan teknik scribble art pada
sebagai lapangan sekaligus lingkup penelitian ini siswa kelas VIII SMPN 1 Kesamben Jombang.
dengan berjudul “Scribble art: Teknik Subjek yang terlibat dalam penelitian ini
Pembelajaran Menggambar Ilustrasi Di Smp adalah Guru dan Siswa di SMP Negeri 1
Negeri 1 Kesamben Jombang Jawa Timur”. Kesamben. Objek dalam penelitian ini adalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini seluruh hasil gambar ilustrasi bertema makhluk
adalah Bagaimana proses pembelajaran hidup dengan teknik scribble art yang dibuat oleh
menggambar ilustrasi dengan teknik scribble art siswa dan terkumpul sebanyak 13 gambar
menggunakan bulpoin pada siswa kelas VIII ilustrasi.
SMP Negeri 1 Kesamben? Bagaimana hasil dari Teknik pengumpulan data yang peneliti
menggambar ilustrasi dengan teknik scribble art gunakan ini menggunakan : 1) Observasi
menggunakan bulpoin pada siswa kelas VIII merupakan kegiatan awal untuk melakukan
SMP Negeri 1 Kesamben? Bagaimana kualitas penelitan. Observasi sama halnya dengan langkah
gambar ilustrasi setelah penerapan teknik awal penelitian untuk mempersiapkan rancangan
Scribble art pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 atau jadwal penelitian. Rancangan tersebut
Kesamben? dipakai sebagai acuan pada saat proses penelitian

222
“Scribble art: Teknik Pembelajaran Menggambar Ilustrasi Di Smp Negeri 1 Kesamben Jombang
Jawa Timur”

berlangsung. Menurut (Sugiyono, 2013: 310), saat penelitian sehingga mudah dipahami.
dalam penelitian ini peneliti terlibat dengan Huberman dalam Sugiyono (2012:91) juga
kegiatan sehari-hari yang sedang diamati atau mengatakan bahwa ada tiga komponen pokok
yang digunakan sebagai sumber data penelitian. dalam analisis data penelitian kualitatif yang
2) Wawancara Menurut (Kusumah, 2011: 77) diantaranya: 1) Reduksi data, data yang penting
adalah metode pengumpulan data dengan merupakan data yang sama atau sesuai dengan
mengajukan pertanyaan secara lisan kepada permasalahan yang berhubungan dengan proses
subjek yang diteliti. Dalam hal ini, peneliti akan pembelajaran menggambar ilustrasi dengan
melakukan wawancara kepada 2 orang responden teknik scribble art yang berupa data tentang
yakni Bapak Poniman dan ibu Sriyanti selaku langkah-langkah pembuatan, hasil penerapan,
guru kelas VIII SMPN Negeri 1 Kesamben. serta kekurangan dan kelebihan dari teknik
Proses wawancara ini dilaksanakan pada tanggal menggambar scribble art, yang kemudian dari
26 April oktober 2021. 3) Menurut (Riduwan, data yang sudah ada atau terkumpul diringkas
2004: 77) dokumentasi merupakan tujuan untuk untuk menjawab permasalahan. 2) Penyajian data
memperoleh data langsung dari tempat penelitian, dapat dimulai dengan proses awal tentang
meliputi buku-buku yang relevan, peraturan- penggunaan teknik scribble art pada proses
peraturan, laporan kegiatan, foto-foto, film pembelajaran menggambar ilustrasi siswa kelas
dokumenter, serta data-data yang relevan dengan VIII. Pembahasan dan penyajian data mengenai
penelitian. Dokumentasi data yang real serta teknik menggambar scribble art, setelah itu
relevan, karena didalamnya terdapat foto kegiatan dapat digunakan dalam proses pembelajaran
pada saat penelitian berlangsung, seperti: pada menggambar ilustrasi di SMPN 1 Kesamben.
saat siswa yang fokus menggambar, guru Hasil karya siswa dapat ditunjukkan dalam
mendampingi siswa, dan sebagainya. 4) bentuk contoh hasil gambar dengan uraian.
Kuisioner (angket) Menurut (Mardalis 2008: 66) Dengan demikian peneliti bisa mengetahui
kuisioner merupakan teknik pengumpulan data kemampuan siswa dalam penggunaan teknik
melalui formulir-formulir yang berisi pertanyaan- menggambar scribble art saat pembelajaran
pertanyaan yang diajukan secara tertulis pada mengambar ilutrasi. 3) Penarikan kesimpulan
seseorang atau sekumpulan orang untuk dapat diambil dari data yang proses penelitiannya
mendapatkan jawaban atau tanggapan dan menggunakan teknik scribble art saat proses
informasi yang diperlukan oleh peneliti. pembelajaran menggambar ilustrasi di kelas VIII
Kuisioner ini terdapat beberapa pernyataan yang SMPN 1 Kesamben Jombang. Kesimpulan
diisi oleh siswa kelas VIII sebanyak 13 siswa tersebut bisa digunakan untuk menjawab
yang dibagikan setelah kegiatan pembelajaran pertanyaan peneliti pada rumusan masalahnya. 4)
selesai. 5) Triangulasi data merupakan teknik Kerangka Berpikir dalam penelitian
pemeriksaan data dengan menggunakan sumber Pembelajaran menggambar Ilustrasi dengan
lain di luar data tersebut untuk keperluan Teknik Scribble art di SMP Negeri Jombang
pengecekan atau sebagai pembanding terhadap Jawa Timur, berikut ini merupakan kerangka
data tersebut (Moleong, 2007:330). Triangulasi berpikir dari penelitian ini dan menjadi dasar.
data ini digunakan peneliti untuk Pertama siswa ikut kegiatan pembelajaran
menggabungkan data dari hasil observasi dengan berlangsung dengan menerima materi tentang
hasil dari wawancara serta metode pembelajaran menggambar ilustrasi dengan teknik Scribble art.
dengan siswa yang menghasilkan persamaan Lalu mereka membuat konsep gambar ilustrasi
antara hasil observasi dengan hasil wawancara. 6) dengan tema makhluk hidup dengan
Analisis data, menurut Sugiyono (2011:335) memperhatikan proporsi dan komposisi,
bahwa Analisis Data dalam pemikiran kualitatif kemudian mereka menerapkan teknik scribble art
merupakan proses penyusunan data secara dengan menggunakan media bulpoin. Setelah itu
sistematis yang diperoleh hasil dai observasi, mereka bisa memberikan variasi dengan warna
wawancara, dokumentasi, angket dengan memilih sesuai dengan kreativitas mereka masing-masing.
sesuatu yang penting yang akan dipelajari Setelah selesai, peneliti melakukan evaluasi
kemudian membuat kesimpulan agar mudah terhadap hasil gambar ilustrasi dengan teknik
dipahami. Dengan demikian tujuannya ialah scribble art.
mendeskripsikan data-data yang sudah diperoleh

223
Mohammad Yunus, Jurnal Seni Rupa, 2021, Vol. 9 No. 3, 220-233

Kerangka pemikiran yang digunakan tentang bagaimana proses dan hasil dari
peneliti adalah bagan kerangka pemikiran mengembangkan kompetensi guru SD.
saduran Rohidi (2000: 18). Siklus kerangka Persamaan dari penelitian yang dilakukan oleh
tersebut ditunjukkan dalam modifikasi bagan. peneliti adalah sama sama mernerapkan KD
Berikut ini adalah kerangka berpikir yang ilustrasi dalam pembelajaran seni budaya. Tetapi
menjadi dasar dalam penelitian ini. terdapat perbedaan yaitu peneliti tersebut
menggunakan media video animasi.
Gambar 1. Kerangka pemikiran pembelajaran
menggambar ilustrasi dengan teknik scribble art Belajar dan Pembelajaran
Menurut Sugihartono (2007:74) belajar
merupakan suatu proses untuk memperoleh
pengetahuan dan pengalaman dalam wujud
perubahan tingkah laku dan kemampuan bereaksi
yang relatif permanen atau menetap karena
adanya interaksi individu dengan lingkungannya.
Sedangkan pembelajaran menurut
Supratiningrum (2013: 75) dapat diartikan
bahwa serangkaian kegiatan yang melibatkan
informasi dan lingkugan yang disusun secara
terencana untuk memudahkan siswa dalam
belajar, lingkungan yang dimaksud tidak hanya
berupa tempat melainkan metode, media, dan
peralatan yang diperlukan untuk menyampaikan
informasi. Dari pendapat diatas, dapat dikatakan
belajar merupakan kegiatan untuk mencapai
sebuah tujuan pembelajaran.

KERANGKA TEORITIK Karakteristik Pendidikan Seni Rupa di SMP


Penelitian yang Relevan Anak usia SMP (13-17 tahun) berada pada
Sebelum penelitian ini ada beberapa masa detail, rasional, dan realistik. Bagi anak
penelitian relevan yang terdahulu yaitu masa ini sudah menyadari akan makna keindahan
“Meningkatkan Kemampuan Menggambar estetika, serta berani mempertahankan
Dengan Teknik Spuit Pada Anak Kelompok B gambarnya. Menurut Victor Lowenfeld dalam
Tk Negeri 3 Sleman, Pakem” oleh Devi Nu’aini Pamadhi, Hajar (2012:183) bahwa ada lima tahap
Ayuningtyas (2015). Permasalahan penelitian ini usia (periodisasi) anak menggambar yaitu: 1)
adalah bagaimana cara meningkatkan Masa Coreng Moreng (1-4 Tahun), 2) Masa
kemampuan menggambar siswa kelompok B Tk Prabagan (Preschematic) Usia 4-7 Tahun, 3)
Negeri 3 Sleman. Persamaan dalam penelitian ini Masa Bagan (Schematic) Usia 7-9 Tahun, 4)
dengan penelitian yang peneliti kembangkan Masa Realisme Awal (Dwaning Realism) Usia 9-
adalah sama-sama membahas tentang salah satu 11, 5) Masa Realisme Semu (Pseudo Realism)
penerapan teknik menggambar yang peneliti Usia 11-14 Tahun.
kembangkan. Namun hal tersebut juga memiliki
perbedaan yaitu dari teknik yang digunakan dari Kurikulum SMP Seni Budaya
dalam penelitian sebelumnya . Kurikulum adalah seperangkat rencana dan
Penelitian relevan yang kedua yaitu pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
“Pembelajaran Menggambar Ilustrasi Dengan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
Media Video Animasi Untuk Mengembangkan pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
Kompetensi Guru SD Muhammadiyah untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Kecamatan Tempel Yogyakarta” oleh Fery Pernyataan diatas tercantum didalam undang-
Setyaningrum (2017). Permasalahan penelitian undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
ini adalah untuk mengembangkan kompetensi Pendidikan Nasional.
guru yang ada di daerah tersebut. Rumusan
masalah penelitian kali ini adalah membahas

224
“Scribble art: Teknik Pembelajaran Menggambar Ilustrasi Di Smp Negeri 1 Kesamben Jombang
Jawa Timur”

Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Seni Budaya dalam tingkat lokal, regional, maupun
Budaya global. Tercantum didalam lampiran Permen 22
Menurut Hidayat (2013: 104) menjelaskan Tahun 2006 tentang Standar Isi sebagai landasan
bahwa kompetensi ini berfungsi sebagai unsur hukum bagi guru Seni Budaya ketika
pengorganisasi (organizing element) kompetensi melaksanakan pembelajaran di sekolah.
dasar. Dalam kompetensi inti terdapat beberapa
kompetensi yang dikembangkan. Menggambar
Berikut adalah Kompetensi Inti dan Menggambar menurut Kamus Besar
Kompetensi Dasar dari mata pelajaran seni Bahasa Indonesia (KBBI) versi online,
budaya kelas VIII di SMPN 1 KESAMBEN menggambar merupakan kegiatan meniru barang,
JOMBANG. Tabel 1: Kompetensi Inti dan orang, binatang, dan sebagainya yang dibuat
Kompetensi Dasar KelasVIII Semester II dengan coretan pensil atau alat lainnya pada
sebuah kertas.
Table 1. Kompetensi Inti Dan Dasar Menurut (Sumanto, 2005: 47) menggambar
KOMPETENSI (drawing) adalah kegiatan manusia menorehkan
KOMPETENSI INTI sesuatu ke dalam media untuk mengungkapkan
DASAR
3.2 apa yang dirasakan dan dialaminya, baik mental
Memahami maupun visual dalam bentuk garis dan warna.
SENI RUPA prosedur Menurutnya menggambar adalah proses
KI 3. Memahami dan menggambar mengungkapkan ide, angan-angan, perasaan,
menerapkan pengetahuan ilustrasi pengalaman yang dilihatnya dengan
faktual, konseptual, dan dengan teknik menggunakan jenis peralatan menggambar
procedural dalam ilmu manual atau tertentu. Setiap manusia akan menggambar pada
pengetahuan, teknologi, seni, digital dasarnya sudah mempunyai angan-angan untuk
budaya dan humaniora dengan 4.2 bisa menuangkan ide-ide.
wawasaan kebangsaan, Menggambar
kenegaraan, dan peradaban Ilustrasi
terkait fenomena dan kejadian dengan teknik Gambar Ilustrasi
tampak mata manual atau Menggambar ilustrasi adalah kegiatan
digital menggambar dengan tujuan untuk melengkapi
suatu cerita, teks, atau sebagai penjelasan visual
dari suatu bagian tulisan, atau ada pula karya
Pembelajaran Seni Budaya di SMP ilustrasi berdiri sendiri tanpa disertai tulisan
Proses belajar didalam kegiatan (Tocharman, Sobandi, dan Goetoeja 2006: 199).
pembelajaran memerlukan perhatian khusus Berbeda dengan pendapat Susanto (2012:
dimana lingkungan berpengaruh terhadap siswa. 190) yang menyatakan bahwa ilustrasi
Motivasi belajar juga diperlukan agar siswa bisa merupakan seni gambar yang dimanfaatkan untuk
melaksanakan proses pembelajaran dengan baik. memberi penjelasan suatu maksud atau tujuan
Menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan secara visual. Yang pada intinya ilustrasi
Nasional no 20 tahun 2003 pasal 17 tentang merupakan ungkapan suatu karangan yang
pendidikan dasar disebutkan bahwa pendidikan divisualisasikan secara nyata tanpa
dasar terdiri dari SD (Sekolah Dasar)/ sederajat menghilangkan unsur keindahannya. Jadi dapat
dan SMP (Sekolah Menengah Pertama)/ dikatakan bahwa ilustrasi merupakan ungkapan
sederajat. Jika suatu bangsa menginginkan cerita atau tulisan yang divisualisasikan agar bisa
kemajuan dibidang pendidikan, maka harus ada menarik perhatian dengan tujuan cerita atau
upaya untuk mengembangkan potensi dan bakat tulisan tersebut dapat terbaca. sedangkan Tulisan
dari peserta didik. Untuk mengembangkan yang dimaksudkan bisa berupa cerita-cerita
potensi dan bakat peserta didik, dilakukan pendek, hal-hal yang berbau fiksi dan non fiksi
melalui proses pembelajaran. Tujuan pendidikan (pelajaran, ilmu pengetahuan).
seni budaya khususnya ditingkat SMP,
ditemukan ada 4 (empat) aspek yaitu: 1) Teknik Scribble art
Memahami konsep dan pentingnya Seni Budaya, Menurut Kamus Besar Bahasa Inggris versi
2) Menampilkan sikap apresiasi terhadap Seni online Scribble memiliki arti tulisan cakar ayam
Budaya, 3) Menampilkan kreativitas melalui Seni atau menulis (dengan tergesa-gesa). Teknik ini
Budaya, 4) Menampilkan peran serta dalam Seni

225
Mohammad Yunus, Jurnal Seni Rupa, 2021, Vol. 9 No. 3, 220-233

bukan teknik untuk menulis, melainkan untuk 35-36 siswa. Sedangkan peneliti mendapatkan
menggambar. Maksud dari tulisan cakar ayam data sebanyak 14 siswa dari perwakilan setiap
ialah tulisan yang goresannya seperti hasil kelas VIII SMP Negeri 1 Kesamben dengan
cakaran kaki ayam dengan cirinya yang coreng pembelajaran secara offline pada tahun ajaran
moreng. 2020/2021. Selain itu siswa siswi kelas VIII di
Anwar (2018: 2) menjelaskan bahwa SMP Negeri 1 Kesamben memiliki perbedaan
scribble atau disebut juga coretan cakar ayam, satu sama lain, ada yang cepat tanggap dalam
merupkan teknik menggambar dengan cara pembelajaran berlangsung, terdapat juga siswa
membuat coretan tak beraturan untuk yang masih lambat dalam menangkap materi
memunculkan efek gerakan suatu objek. Karya pembelajaran yang dimaksud, tetapi mereka bisa
scribble ini memang alur goresannya seakan-akan mengikuti dengan lancar pembelajaran
memiliki gerakan tersendiri meskipun berlangsung meskipun terhambat oleh waktu dan
pembuatannya dengan cara coret-coret. suasana yang terbatas karena adanya pandemi.
Peralatan yang dipakai dalam teknik ini Sudah dijelaskan pada bagian pendahuluan
meliputi : 1) Pensil, 2) Pena Hitam, 3) Kertas, yaitu pembelajaran menggambar ilustrasi dengan
Media Kertas. Sedangkan bahan yang bisa scribble art pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1
dipakai meliputi : 1) Tinta Hitam, 2) Cat Air, Kesamben menerapkan Kompetensi Dasar 4.2
Akrilik. dalam pembelajaran seni budaya dan
Prosedur pembuatan gambar ilustrasi keterampilan yaitu tentang menggambar ilustrasi
dengan teknik scribble art yakni 1) Menentukan menggunakan teknik digital atau manual dan
tema, seperti olahraga, pekerjaan, dll. 2) pembelajaran dilakukan secara offline di ruang
Perancangan sketsa gambar sesuai tema yang multimedia sekolah dengan tetap memperhatikan
sudah ditentukan, 3) Pemberian gelap terang saat protokol kesehatan. Meskipun keterbatasan
proses sketsa selesai, 4) Pemberian coretan waktu dan suasana secara tatap muka yang
sedikit demi sedikit dengan tekanan ringan, 5) disebabkan pandemi covid-19, peneliti
Finishing dengan pemberian coretan yang gelap. memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya
Disini tidak menggunakan warna dalam membuat karena sudah diberi izin oleh sekolah untuk
gambar ilustrasi, agar bisa menonjolkan unsur melakukan pembelajaran secara offline yang
gelap terang yang dihasilkan dari gambar ilustrasi sebelumnya sudah diberlakukan selama 1bulan
menggunakan teknik scribble art tersebut. oleh Menteri Pendidikan.
Menurut Anwar (2018: 27) Teknik scribble Berdasarkan pengamatan dari peneliti dan
art ini memiliki keunggulan tersendiri, yakni: 1) hasil koordinasi bersama Bapak Poniman dan Ibu
bisa menyalurkan energi stress, 2) bisa dilakukan Sriyanti selaku guru seni budaya, peneliti
sebagai kebiasaan untuk produktif berkarya. bersama guru sepakat untuk menerapkan
pembelajaran menggambar ilustrasi dengan
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN teknik scribble art pada siswa kelas VIII dengan
Pembelajaran menggambar ilustrasi dengan materi KD 4.2.
teknik scribble art pada siswa kelas VIII SMP Selanjutnya tahap pelaksanaan, peneliti
Negeri 1 Kesamben ini melalui 3 tahapan, yang melakukan pembelajaran di ruang multimedia
pertama tahap persiapan, peneliti berkoordinasi SMP Negeri Kesamben dengan siswa siswi
dengan sekolah untuk meminta izin akan perwakilan dari kelas VIII. Pada penelitian kali
melakukan penelitian serta mencari informasi ini, peneliti menjadi guru seni budaya dengan
tentang sekolah dan kurikulum tentang mata cara menjelaskan materi tentang gambar ilustrasi
pelajaran seni budaya dilanjutkan dengan dan memmberikan langkah-langkah pembuatan
penyusunan RPP yang didampingi oleh guru seni gambar ilustrasi dengan teknik scribble art,
budaya kelas VIII. dikarenakan sekarang ini di masa pendemi covid-
SMP Negeri 1 Kesamben merupakan 19 maka pembelajaran dilaksanakan dengan
sekolah menengah pertama yang terakreditasi A waktu yang terbatas dan saling menjaga jarak.
berlokasi di Jl. Taman siswa No 3 Ds Pojokrejo, Berikut adalah proses pembelajaran seni budaya
Kec Kesamben, Kab Jombang, Prov Jawa timur. yang dilakukan oleh peneliti. Pertama peneliti
SMP Negeri 1 Kesamben memiliki 7 kelas VII sebagai guru seni budaya yang akan melakukan
(tujuh), 7 kelas VIII (delapan), dan 7 kelas IX pembelajaran. Sebelum menjelaskan materi
(sembilan), disetiap kelasnya terisi kurang lebih

226
“Scribble art: Teknik Pembelajaran Menggambar Ilustrasi Di Smp Negeri 1 Kesamben Jombang
Jawa Timur”

tentang gambar ilustrasi pada umumnya, siswa f. Beri gelap terang pada sketsa yang sudah
diberikan Pre-Test menggambar ilustrasi untuk dibuat,
mengetahui secara langsung bagaimana g. Mulai membuat coretan dengan bebas
perkembangan kemampuan siswa tentang menggunakan bulpoint,
menggambar ilustrasi yang sudah didapat dari h. Finishing atau penyelesaian dengan cara
guru seni budaya kelas VIII SMP Negeri 1 memberi gelap terang yang jelas serta
Kesamben. Pre-Test ini bertujuan untuk memberi efek coretan seolah-olah gambar
mengukur seberapa tingkat kemampuan siswa memiliki gerakan. Jika ingin bagian gambar
ketika sebelum mendapatkan materi baru. yang gelap, bisa ditambahkan garis coretan
Dilanjutkan dengan pemberian materi secara merapat.
menggambar ilustrasi dengan teknik scribble art Selang waktu, siswa diberi durasi selama
oleh peneliti serta tata cara dan langkah-langkah 40 menit untuk Pre-Test menggambar ilustrasi
menggambar ilustrasi dengan menggunakan dengan teknik arsir dan dikumpulkan lalu
teknik scribble art. dilanjutkan dengan materi. Kemudian pertemuan
selanjutnya membuat gambar ilustrasi dengan
sketsa yang sudah dibuat. Agar menambah
motivasi dan semangat serta menambah
pemahaman siswa, peneliti menampilkan contoh
hasil gambar ilustrasi karya dari seniman tertentu
dengan teknik scribble art pada layar proyektor
LCD.

Gambar 2. Foto saat pembelajaran berlangsung


(Sumber : Dokumentasi Mohammad Yunus, 2021)

Gambar 3. Foto pembelajaran di ruang multimedia Gambar 4. Ilustrasi Anak silat


(Sumber : Dokumentasi Mohammad Yunus, 2021) (Sumber: Khoirul Anwar, 2017)

Selanjutnya peneliti memberikan tugas


siswa agar membuat gambar ilustrasi dengan
awalan sektsa dasar hitam putih sesuai dengan
tahapan yang telah dijelaskan pada materi tsb.
Berikut adalah tahapan pembuatan gambar
ilustrasi menggunakan teknik scribble art :
a. Mempersiapkan alat dan bahan,
b. Menentukan tema gambar ilustrasi yang akan
dibuat,
c. Menentukan konsep serta ide yang sesuai Gambar 5. Ilustrasi Kartun karakter kungfu panda
dengan tema, (Sumber: Koleksi Mohammad Yunus, 2020)
d. Membuat garis tepi dengan jarak 2cm,
Pada tahap evaluasi peneliti melakukan
e. Merancang sketsa yang sudah ditentukan
penilaian berdasarkan pembelajaran ilustrasi yang
dengan menggunakan pensil, telah dilaksanakan, hasil penelitian ini meliputi

227
Mohammad Yunus, Jurnal Seni Rupa, 2021, Vol. 9 No. 3, 220-233

(1) gambar ilustrasi dengan teknik scribble art doraemon saya belajar bahwa menolong
dari 14 siswa kelas VIII SMP Negeri 1 seseorang adalah kewajiban.
Kesamben (2) penilaian siswa berdasarkan hasil
gambar yang sudah dibuat (3) penilaian siswa
terhadap materi pembelajaran yang sudah diikuti
selama 2 pertemuan dengan mengisi kuisioner
dari peneliti untuk mendapatkan respon dari 13
siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Kesamben.
Berikut adalah beberapa hasil dari karya
siswa :

Gambar 8. Gambar ilustrasi karya dari Nanang Purnomo


(sumber : koleksi Mohammad Yunus, 2021)

Dari hasil gambar ilustrasi yang sudah


dibuat oleh Nanang Purnomo, gambar ini terlihat
rapi serta konsisten. Meskipun coretannya
monoton, tapi tidak mengurangi rasa estetik dari
gambar tersebut. Namun, jika coretannya lebih
diperluas lagi, bisa menambah ketertarikan
Gambar 6. Gambar ilustrasi karya dari Risti Maysaroh
(sumber : koleksi Mohammad Yunus, 2021) sendiri dari gambar ilustrasi ini. Menurutnya
gambar Pikachu ini mempunyai tenaga listrik dan
Gambar diatas merupakan hasil gambar merupakan kartun yang ia sukai.
yang dibuat oleh Risti Maysaroh, dia
menggambar ilutrasi karakter kartun spongebob. Tabel 2. Hasil Karya Gambar Ilustrasi 14 Siswa
Menurutnya spongebob film serta karakter kartun Kelas VIII SMP Negeri Kesamben
favoritnya sejak kecil yang lucu dan ceria. Dia Kategori Sangat Baik Kriteria Nilai
memiliki ide-ide yang kreatif dan bisa Nama Hasil Karya K1 K2 K3
memanfaatkan benda-benda disekitarnya.
Spongebob juga selalu ceria dalam menghadapi
semua masalah yang terjadi di kehidupannya. Nadina
Purna 92 90 90 91
ma Ria

Sekar
Gading 90 90 91 91
Apsari

Gambar 7. Gambar ilustrasi karya dari Sekargading Apsari


(Sumber : Koleksi Mohammad Yunus, 2021) Quinn
Zahra
Hasil gambar diatas merupakan karya dari 91 90 90 91
Smaravo
siswa bernama Sekargading. Meskipun terlihat va
agak lecek, tapi gambarnya masih terlihat
menarik dengan coretan yang tidak mononton.
Menurutnya doraemon adalah seekor kucing
yang dikirim untuk membantu sesorang. Dari

228
“Scribble art: Teknik Pembelajaran Menggambar Ilustrasi Di Smp Negeri 1 Kesamben Jombang
Jawa Timur”

Yessi
Nanan
Amand
g
91 90 90 90 a 80 75 75 77
Purno
Qurma
mo
la

Kategori Baik Kategori Perlu


Bimbingan

Risti
Rezza
Maysaro 91 80 90 87
Shinta 68 75 65 69
h
Dewi

Salsa
Airin 86 88 86 87 Said
Nisa Mulyo 65 75 68 69
A.R

Renaldo Keterangan :
Dirgantar 90 88 85 88 Kriteria 1 : Proporsi dan
a Komposisi
Kriteria 2 : Kerapian dan
Kebersihan dalam
Kategori Cukup menggambar
Kriteria 3 : Kreatifitas
Sangat Baik (4) : (90 – 100)
Shelm Baik (3) : (80-89)
a Cukup (2) : (70 -79)
80 80 78 79
Arlina Perlu Bimbingan (1) : (60 – 69)
Putri Sebelum melakukan pembelajaran
menggambar ilustrasi dengan teknik scribble art,
siswa diberi sebuah pre-tes menggambar ilustrasi
dengan teknik yang biasa dipakai dalam
Tegar pembelajaran di sekolah. Hasil dari pre-test
Adi 80 75 70 75 dibandingkan dengan hasil gambar ilustrasi
Fernando dengan teknik scribble art untuk mengetahui
hasil kualitas kedua gambar ilustrasi tersebut.
Berikut adalah diagram pie hasil dari penilaian
karya gambar siswa dengan teknik scribble art.
Naghia
Salsabi 78 82 74 78
la

229
Mohammad Yunus, Jurnal Seni Rupa, 2021, Vol. 9 No. 3, 220-233

30.8% siswa mendapat Salsa Airin Nisa 82 87 Tuntas


nilai Sangat Baik Renaldo Dirgantara 75 88 Tuntas
23.1% siswa mendapat Shelma Arlina Putri 70 80 Tuntas
nilai Baik Belum
Tegar Adi Fernando 72 75
30.8% siswa mendapat Tuntas
nilai cukup Naghia Salsabila 75 78 Tuntas
15.4% siswa masih Belum
perlu dibimbing Yessi Amanda Q 80 77
Tuntas
Gambar 9. Diagram Pie Hasil Penilaian Karya Gambar Belum
Ilustrasi Siswa Kelas VIII Rezza Shinta Dewi 75 69
Tuntas
(Sumber : Dokumentasi Mohammad Yunus, 2021) Belum
Said Mulyo A.R 80 69
Tuntas
Sesuai dengan data di atas, diketahui
bahwa dari sejumlah 13 siswa terdapat 30,8% Keterangan :
siswa mendapat nilai sangat baik, 23,1% siswa Tuntas : Apabila nilai siswa lebih dari 78
mendapat nilai baik, 30,8% siswa mendapat nilai Belum tuntas : Apabila nilai siswa kurang dari
cukup baik, dan 15.4% siswa masih perlu 78
dibimbing agar lebih baik lagi. Data diatas merupakan perbandingan
kualitas antara hasil test siswa menggambar
ilustrasi sebelum pembelajaran dan sesudah
pembelajaran. Diketahui bahwa dari sejumlah 13
siswa terdapat 9 anak yang dinyatakan tuntas
setelah mengikuti pembelajaran menggambar
ilustrasi dengan teknik scribble art dan terdapat 4
siswa yang dinyatakan belum tuntas serta masih
perlu dibimbing lebih baik lagi dalam
menggambar ilustrasi dengan teknik scribble art.
Data penilaian tersebut diambil dengan
Gambar 10. Salah Satu Hasil Pre Test Dan Post Test Dari berpatokan pada KKM (Kriteria Ketuntasan
Siswa Bernama Sekar Gading Apsari Minimal) seni budaya materi menggambar
(Sumber : Koleksi Mohammad Yunus, 2021)
ilustrasi kelas VIII SMP Negeri 1 Kesamben
Gambar kiri merupakan salah satu gambar yaitu 78.
ilustrasi dengan teknik arsir, yang biasa Setelah membuat gambar ilustrasi dengan
digunakan siswa dalam pembelajaran teknik scribble art, peneliti membagikan lembar
menggambar ilustrasi bersama guru seni budaya kuisioner kepada 13 siswa sebagai sampel untuk
kelas VIII SMP Negeri 1 Kesamben, sedangkan mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran
gambar kanan merupakan gambar ilustrasi yang sudah diikuti sebelumnya.
dengan teknik Scribble art yang sudah dibuat
setelah pembelajaran bersama peneliti. Dari hasil Tabel 4. Data Lembar Angket Siswa
keseluruhan, perbandingan kemampuan dan Jawaban Jml
kualitas hasil gambar siswa antara sebelum dan No Pernyataan
SS S C KS Skor
sesudah pembelajaran menggambar ilustrasi
Saya tidak pernah
dengan teknik scribble art bisa dilihat pada tabel
bosan mengikuti
3 sebagai berikut. 1 3 9 1 0 41
pembelajaran seni
budaya
Tabel 3. Data Hasil Pre Test Dan Post Tes Saya menyukasi
Gambar Ilustrasi Siswa Kelas VIII 2 mata pelajaran seni 2 10 1 0 40
Pre Post budaya
Nama Siswa Kriteria
Test Test Media yang
Nadina Purnama Ria 85 91 Tuntas digunakan
Sekar Gading Apsari 88 91 Tuntas 3 Mudah 4 8 1 0 42
Quinn Zahra S 85 91 Tuntas ditemukan
Nanang Purnomo 85 90 Tuntas
Risti Maysaroh 85 87 Tuntas

230
“Scribble art: Teknik Pembelajaran Menggambar Ilustrasi Di Smp Negeri 1 Kesamben Jombang
Jawa Timur”

Penggunaan teknik Pembelajaran


baru dalam seperti ini sesuai
pembelajaran seni 13 dengan 1 7 5 0 35
4 budaya membuat 3 9 1 0 41 pembelajaran yang
saya menjadi saya inginkan
termotivasi dalam Setelah
belajar seni rupa pembelajaran
Pembelajaran menggambar
menggambar 14 ilustrasi dengan 2 9 2 0 39
ilustrasi dengan teknik scribble art,
5 4 9 0 0 43
teknik scribble art saya merasa perlu
sangat menarik dan dikembangkan lagi
menyenangkan Saya selalu
Pembelajaran mengerjakan tugas
seperti ini sesuai 15 seni budaya sendiri 3 5 5 0 37
6 dengan 2 8 3 0 38 tanpa bantuan
pembelajaran yang orang lain
saya inginkan Saya sering
Saya bisa dengan melihat orang lain
leluasa berkarya seni di
16 7 5 1 0 45
mengekspresikan platform seperti,
7 perasaan saya saat 4 6 2 0 38 youtube, facebook,
menggambar instagram, dll
ilustrasi dengan Mengikuti
teknik scribble art pembelajaran
saya tertarik menggambar
belajar teknik ilustrasi dengan
8 1 11 1 0 39 17 5 8 0 0 44
scribble art lebih teknik scribble art
dalam lagi merupakan
Saya merasa pengalaman baru
kesulitan dengan saya
9 0 2 7 4 24
pembelajaran kali Saya merasa
ini pembelajaran
Saya baru 18 menggambar 1 10 2 0 38
memahami tentang ilustrasi tidak sulit
teknik-teknik dipahami
10 didalam 4 8 1 0 42 Saya merasa model
pembelajaran pembelajaran yang
menggambar diterapkan adalah
19 2 8 3 0 38
ilustrasi model
Dengan pembelajaran yang
ditampilkannya terbaik bagi saya
hasil karya-karya Saya merasa puas
11 orang lain, saya 7 6 0 0 46 dengan
jadi tahu keunikan 20 pembelajaran 3 10 0 0 42
dari teknik scribble menggambar
art ilustrasi
Mengikuti Rata-rata 79,8
pembelajaran
menggambar Keterangan :
ilustrasi dengan Skor 4 : Sangat Setuju
12 7 6 0 0 46
teknik scribble art
merupakan
Skor 3 : Setuju
pengalaman baru Skor 2 : Cukup Setuju
untuk saya Skor 1 : Kurang Setuju
Indikator skor :
Sangat Baik : 81% - 100%

231
Mohammad Yunus, Jurnal Seni Rupa, 2021, Vol. 9 No. 3, 220-233

Baik : 61% - 80% SIMPULAN DAN SARAN


Cukup : 41% - 60% Sesuai hasil dari penelitian yang sudah
Kurang baik : 21% - 40% dilaksanakan oleh peneliti di SMP Negeri 1
Tidak baik : 0% - 20% Kesamben, peneliti menyimpulkan bahwa proses
pembelajaran mengambar ilusrasi dengan teknik
Penilaian akhir didasarkan pada hasil scribble art dilaksanakan dengan melalui tiga
pengisian kuisioner yang dilakukan secara tahap yaitu, tahap persiapan, tahap pelaksanaan,
manual pada lembar kuisioner. Bertujuan untuk dan tahap evaluasi. Pertama peneliti koordinasi
memperoleh respon 13 siswa kelas VIII terhadap dengan pihak sekolah untuk membahas rencana
pembelajaran menggambar ilustrasi penelitian dan mendapatkan beberapa informasi
menggunakan teknik scribble art. Kuisioner terkait lingkup sekolah serta kurikulum seni
terdiri dari 20 pernyataan yang sudah tertera pada budaya yang digunakan dalam pembelajaran.
tabel 4. Setiap pernyataannya memilik skor Dilanjutkan koordinasi dengan guru seni budaya
maksimal 4 dengan jawaban sangat setuju, setuju, kelas VIII dengan tujuan unyuk menyusun RPP.
cukup setuju, dan kurang setuju. Diperoleh Selanjutnya ditahap pelaksanaan peneliti
sebanyak 798 poin dari jumlah siswa yang melakukan kegiatan pembelajaran seni budaya
dikalikan skor maksimal dengan jumlah dengan materi gambar ilustrasi dengan teknik
pernyataan 1040 poin yang menghasilkan scribble art secara tatap muka. Pada tahap ini
prosentase 76,8% yang masuk pada indikator siswa mendapatkan materi tentang gambar
baik dalam proses pembelajaran. ilustrasi dan mempraktikan gambar ilustrasi
dengan teknik scribble art. Kemudian yang
Faktor Penghambat dan Pendukung Siswa terakhir peneliti melakukan penilaian berdasarkan
Kelas VIII di SMP Negeri 1 Kesamben instrumen penilaian yang sudah dibuat di RPP
Jombang terhadap Karya Menggambar yaitu penelian sikap, serta keterampilan.
Ilustrasi dengan Teknik Scribble art Hasil pembelajaran menggambar ilustrasi
Berdasarkan dari hasil penelitian yang dengan teknik scribble art di SMP Negeri 1
didapat, peneliti menemukan faktor hambatan Kesamben pada siswa kelas VIII, terdapat jumlah
yaitu waktu yang begitu terbatas dengan adanya 4 siswa mendapat nilai sangat baik, 3 siswa
pandemi Covid-19. Menyesuaikan waktu dan mendapat nilai baik, 4 siswa mendapat nilai
tempat karena memasuki bulan puasa dan jadwal cukup baik, dan 2 siswa masih perlu dibimbing
ujian kelas IX. Siswa kesulitan beradaptasi lebih baik lagi. Dari data hasil persentase di atas,
dengan pembelajaran tatap muka karena sudah dapat disimpulkan bahwa siswa SMP Negeri 1
lama tidak pembelajaran secara tatap muka. Kesamben kelas VIII mampu menyelesaikan
Namun hal itu bisa diatasi dengan cara karya gambar ilustrasi dengan teknik scribble art
memberikan motivasi kepada siswa melalui dengan baik.
tampilan visual yang menarik yang berhubungan Penilaian data perbandingan kualitas antara
dengan pembelajaran. hasil test siswa menggambar ilustrasi sebelum
Faktor pendukung yaitu media yang pembelajaran dan sesudah pembelajaran.
digunakan untuk mengajar lebih mudah Diketahui bahwa dari sejumlah 13 siswa terdapat
digunakan karena sudah tersedia di ruang 10 anak yang mengalami peningkatan setelah
multimedia. Sudah diberlakunya pembelajaran mengikuti pembelajaran menggambar ilustrasi
offline meskipun hanya 3 minggu saat bulan dengan teknik scribble art dan terdapat 3 siswa
puasa. Alat dan media yang mudah ditemukan yang mengalami penurunan serta masih perlu
oleh siswa. Dengan menerapkan pembelajaran dibimbing lebih baik lagi dalam menggambar
secara offline, pembelajaran menjadi lebih mudah ilustrasi dengan teknik scribble art. Dapat
dan menyenangkan. Siswa dapat menggali dikatakan bahwa semua siswa rata
kreativitas secara langsung didampingi dengan kemampuannya meningkat dengan baik setelah
peneliti, selain itu mereka dapat tanya jawab menggunakan teknik scribble art tsb. Dari hasil
secara langsung tentang hal yang berhubungan penilaian terakhir melalui kuisioner, data siswa
dengan pembelajaran kepada peneliti. Terakhir masuk pada indikator baik dalam proses
siswa bisa mendapatkan ilmu baru dalam pembelajaran sesuai data yang tertera pada bab
pembuatan karya gambar ilustrasi. pembahasan.

232
“Scribble art: Teknik Pembelajaran Menggambar Ilustrasi Di Smp Negeri 1 Kesamben Jombang
Jawa Timur”

Saran serta harapan dari peneliti untuk Hidayat, Sholeh. (2013). Pengembangan
kedepannya adalah agar guru seni budaya kelas Kurikulum Baru. Bandung: PT.Remaja
VIII bisa menerapkan pembelajaran gambar Rosda karya Offset
ilustrasi dengan teknik scribble art ini pada saat Sumanto. 2005. Pengembangan Kreativitas Seni
pembelajaran di sekolah berlangsung, agar siswa Rupa Anak TK. Jakarta: Departemen
bisa merasakan pengalaman baru, lebih inovatif Pendidikan Nasional.
lagi, serta bisa memberikan wawasan baru Santo T S, Rotua Magdalena P A, Dyah A L.
kepada siswa. Bagi siswa diharapkan untuk terus 2012, Menjadi Seniman Rupa. Jakarta: PT
belajar hal baru, karena perkembangan dunia Tiga Serangkai Pustaka Mandiri
pendidikan tidak harus sama seperti sebelumnya.
Tetap semangat dan terus berkarya. Bagi peneliti, Sumber Jurnal/ Skripsi
penelitian ini diharapkan bisa menambah Ayuningtyas, Devi Nu’aini. 2015. Meningkatkan
wawasan yang luas dan bisa memberikan inovasi Kemampuan Menggambar Dengan
baru selama penelitian. Teknik Spuit Pada Anak Kelompok B Tk
Negeri 3 Sleman Pakem Sleman.
REFERENSI Yogyakarta. Universitas Negeri Yogyakarta.
Sumber Buku Setyaningrum, Fery. 2017. Pembelajaran
Anwar, Khoirul. 2018. Panduan Mudah Menggambar Ilustrasi Dengan Media
Menggambar Scribble.TransMedia Video Animasi Untuk Mengembangkan
Pustaka. Jakarta. Kompetensi Guru SD Muhammadiyah
Rohidi, Tjetjep R.1984. Lintasan Peristiwa dan Kecamatan Tempel Yogyakarta.
Yogyakarta. Universitas Ahmad Dahlan.
tokoh Seni Rupa Indonesia Baru.
Semarang: IKIP Semarang Press. Sumber Website
Goetoeja, Z.S. dkk. 2006. Pendidikan Seni Rupa. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional no 20
Bandung: UPI Press tahun 2003 pasal 17.
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, https://www.kopertis7.go.id/uploadperaturan/
Kualitati dan R&D. Bandung: Alfabeta. 1.%20UU%2020%202003%20Sistem%20pen
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, didikan%20nasional. pdf. Diakses pada 13
Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Mei 2020, pukul 19:30
Kusumah, Wijaya dan Dedi Dwitagama. 2011. Permen 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi.
Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/Permen
Edisi: 2. Jakarta: PT Indeks. %2022%20th%2006.pdf. Diakses pada 19
Riduwan. 2004, Belajar Mudah Penelitian untuk Mei 2020, pukul 15:30
Guru-Karyawan dan Penliti Pemula.
Bandung: Alfabeta.
Mardalis. 2008. Metodologi Peneitian: Suatu
Pendekatan Proposal. Jakarta: Bumi
Aksara.
Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian
Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya Offset.
Sugiyono. (2011). Metode penelitian
Pendidikan(Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
Rohidi, R. 2000. Kesenian dalam Pendekatan
Kebudayaan. Bandung: STISI Press
Sugihartono, dkk. 2007. Psikologi Pendidikan.
Yogyakarta: UNY Press.
Supratiningrum, Jamil. 2013. Strategi
Pembelajaran Teori dan Aplikasi.
Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA
Pamadhi, Hajar. 2012. Pendidikan Seni (Hakikat
Kurikulum Pendidikan Seni, Habitus Seni,
dan Pengajaran Seni Anak). Yogyakarta:
UNYPress.

233

Anda mungkin juga menyukai