Abstrak
Pembelajaran menggambar ilustrasi di SMP Negeri 1 Kesamben pada KI/ KD menggambar ilustrasi
dengan teknik manual dan digital kurang inovatif, pembelajaran kurang banyak variatif, dan siswa
kurang diberikan wawasan yang lebih luas tentang perkembangan seni rupa. Sesuai dengan Kurikulum
2013 serta kompetensi dasar sekolah menengah pertama kelas VIII yang tertulis, peneliti ingin
memberikan inovasi baru yang dapat dimasukkan kedalam kurikulum tersebut. Peneliti mencoba untuk
menerapkan pembelajaran menggambar ilustrasi dengan teknik scribble art, agar siswa mendapatkan
pengalaman baru, lebih variatif dan lebih kreatif dalam menggambar ilustrasi. Keunggulan dari teknik
scribble art adalah memiliki keunikan tersendiri, dari segi coretan maupun karya yang dihasilkan dan
memiliki perbedaan yang menonjol dari teknik ilustrasi pada umumnya. Pembelajaran menggambar
Ilustrasi dengan teknik scribble art ini diharapkan mampu memberikan wawasan siswa di SMP Negeri
1 Kesamben khususnya Kelas VIII, sehingga dapat menghasilkan gambar ilustrasi yang lebih baik
lagi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualtitatif deskriptif, pengumpulan data
pertama observasi, wawancara, dokumentasi, dan kuisioner. Berdasarkan hasil observasi dan
pengelolaan data dapat disimpukan bahwa menggambar ilustrasi dengan menggunakan tekmik
scribble art dapat memberikan wawasan baru serta pengalaman baru dalam proses menggambar
ilustrasi, proses pembelajaran menjadi berbeda dari sebelumnya dan gambar ilustrasi terlihat lebih baik
dan lebih variatif.
Abstract
Learning to draw illustrations at SMP Negeri 1 Kesamben at KI/KD to draw illustrations using
manual and digital techniques is less innovative, learning is less varied, and students are not given
broader insights about the development of fine arts. In accordance with the 2013 Curriculum as well
as the written basic competencies of junior high school grade VIII, researchers want to provide new
innovations that can be incorporated into the curriculum. Researchers try to apply learning to draw
illustrations with the scribble art technique, so that students get new, more varied and creative
experiences in drawing illustrations. The advantage of the scribble art technique is that it has its own
uniqueness, in terms of scribbles and the resulting work and has a prominent difference from
illustration techniques in general. Learning to draw illustrations with the scribble art technique is
expected to be able to provide insight for students at SMP Negeri 1 Kesamben, especially Class VIII,
so that they can produce even better illustrated images. The method used in this research is descriptive
qualitative, the first data collection is observation, interviews, documentation, and questionnaires.
Based on the results of observations and data management, it can be concluded that drawing
illustrations using the scribble art technique can provide new insights and new experiences in the
process of drawing illustrations, the learning process is different from before and illustrated images
look better and more varied.
220
“Scribble art: Teknik Pembelajaran Menggambar Ilustrasi Di Smp Negeri 1 Kesamben Jombang
Jawa Timur”
221
Mohammad Yunus, Jurnal Seni Rupa, 2021, Vol. 9 No. 3, 220-233
222
“Scribble art: Teknik Pembelajaran Menggambar Ilustrasi Di Smp Negeri 1 Kesamben Jombang
Jawa Timur”
berlangsung. Menurut (Sugiyono, 2013: 310), saat penelitian sehingga mudah dipahami.
dalam penelitian ini peneliti terlibat dengan Huberman dalam Sugiyono (2012:91) juga
kegiatan sehari-hari yang sedang diamati atau mengatakan bahwa ada tiga komponen pokok
yang digunakan sebagai sumber data penelitian. dalam analisis data penelitian kualitatif yang
2) Wawancara Menurut (Kusumah, 2011: 77) diantaranya: 1) Reduksi data, data yang penting
adalah metode pengumpulan data dengan merupakan data yang sama atau sesuai dengan
mengajukan pertanyaan secara lisan kepada permasalahan yang berhubungan dengan proses
subjek yang diteliti. Dalam hal ini, peneliti akan pembelajaran menggambar ilustrasi dengan
melakukan wawancara kepada 2 orang responden teknik scribble art yang berupa data tentang
yakni Bapak Poniman dan ibu Sriyanti selaku langkah-langkah pembuatan, hasil penerapan,
guru kelas VIII SMPN Negeri 1 Kesamben. serta kekurangan dan kelebihan dari teknik
Proses wawancara ini dilaksanakan pada tanggal menggambar scribble art, yang kemudian dari
26 April oktober 2021. 3) Menurut (Riduwan, data yang sudah ada atau terkumpul diringkas
2004: 77) dokumentasi merupakan tujuan untuk untuk menjawab permasalahan. 2) Penyajian data
memperoleh data langsung dari tempat penelitian, dapat dimulai dengan proses awal tentang
meliputi buku-buku yang relevan, peraturan- penggunaan teknik scribble art pada proses
peraturan, laporan kegiatan, foto-foto, film pembelajaran menggambar ilustrasi siswa kelas
dokumenter, serta data-data yang relevan dengan VIII. Pembahasan dan penyajian data mengenai
penelitian. Dokumentasi data yang real serta teknik menggambar scribble art, setelah itu
relevan, karena didalamnya terdapat foto kegiatan dapat digunakan dalam proses pembelajaran
pada saat penelitian berlangsung, seperti: pada menggambar ilustrasi di SMPN 1 Kesamben.
saat siswa yang fokus menggambar, guru Hasil karya siswa dapat ditunjukkan dalam
mendampingi siswa, dan sebagainya. 4) bentuk contoh hasil gambar dengan uraian.
Kuisioner (angket) Menurut (Mardalis 2008: 66) Dengan demikian peneliti bisa mengetahui
kuisioner merupakan teknik pengumpulan data kemampuan siswa dalam penggunaan teknik
melalui formulir-formulir yang berisi pertanyaan- menggambar scribble art saat pembelajaran
pertanyaan yang diajukan secara tertulis pada mengambar ilutrasi. 3) Penarikan kesimpulan
seseorang atau sekumpulan orang untuk dapat diambil dari data yang proses penelitiannya
mendapatkan jawaban atau tanggapan dan menggunakan teknik scribble art saat proses
informasi yang diperlukan oleh peneliti. pembelajaran menggambar ilustrasi di kelas VIII
Kuisioner ini terdapat beberapa pernyataan yang SMPN 1 Kesamben Jombang. Kesimpulan
diisi oleh siswa kelas VIII sebanyak 13 siswa tersebut bisa digunakan untuk menjawab
yang dibagikan setelah kegiatan pembelajaran pertanyaan peneliti pada rumusan masalahnya. 4)
selesai. 5) Triangulasi data merupakan teknik Kerangka Berpikir dalam penelitian
pemeriksaan data dengan menggunakan sumber Pembelajaran menggambar Ilustrasi dengan
lain di luar data tersebut untuk keperluan Teknik Scribble art di SMP Negeri Jombang
pengecekan atau sebagai pembanding terhadap Jawa Timur, berikut ini merupakan kerangka
data tersebut (Moleong, 2007:330). Triangulasi berpikir dari penelitian ini dan menjadi dasar.
data ini digunakan peneliti untuk Pertama siswa ikut kegiatan pembelajaran
menggabungkan data dari hasil observasi dengan berlangsung dengan menerima materi tentang
hasil dari wawancara serta metode pembelajaran menggambar ilustrasi dengan teknik Scribble art.
dengan siswa yang menghasilkan persamaan Lalu mereka membuat konsep gambar ilustrasi
antara hasil observasi dengan hasil wawancara. 6) dengan tema makhluk hidup dengan
Analisis data, menurut Sugiyono (2011:335) memperhatikan proporsi dan komposisi,
bahwa Analisis Data dalam pemikiran kualitatif kemudian mereka menerapkan teknik scribble art
merupakan proses penyusunan data secara dengan menggunakan media bulpoin. Setelah itu
sistematis yang diperoleh hasil dai observasi, mereka bisa memberikan variasi dengan warna
wawancara, dokumentasi, angket dengan memilih sesuai dengan kreativitas mereka masing-masing.
sesuatu yang penting yang akan dipelajari Setelah selesai, peneliti melakukan evaluasi
kemudian membuat kesimpulan agar mudah terhadap hasil gambar ilustrasi dengan teknik
dipahami. Dengan demikian tujuannya ialah scribble art.
mendeskripsikan data-data yang sudah diperoleh
223
Mohammad Yunus, Jurnal Seni Rupa, 2021, Vol. 9 No. 3, 220-233
Kerangka pemikiran yang digunakan tentang bagaimana proses dan hasil dari
peneliti adalah bagan kerangka pemikiran mengembangkan kompetensi guru SD.
saduran Rohidi (2000: 18). Siklus kerangka Persamaan dari penelitian yang dilakukan oleh
tersebut ditunjukkan dalam modifikasi bagan. peneliti adalah sama sama mernerapkan KD
Berikut ini adalah kerangka berpikir yang ilustrasi dalam pembelajaran seni budaya. Tetapi
menjadi dasar dalam penelitian ini. terdapat perbedaan yaitu peneliti tersebut
menggunakan media video animasi.
Gambar 1. Kerangka pemikiran pembelajaran
menggambar ilustrasi dengan teknik scribble art Belajar dan Pembelajaran
Menurut Sugihartono (2007:74) belajar
merupakan suatu proses untuk memperoleh
pengetahuan dan pengalaman dalam wujud
perubahan tingkah laku dan kemampuan bereaksi
yang relatif permanen atau menetap karena
adanya interaksi individu dengan lingkungannya.
Sedangkan pembelajaran menurut
Supratiningrum (2013: 75) dapat diartikan
bahwa serangkaian kegiatan yang melibatkan
informasi dan lingkugan yang disusun secara
terencana untuk memudahkan siswa dalam
belajar, lingkungan yang dimaksud tidak hanya
berupa tempat melainkan metode, media, dan
peralatan yang diperlukan untuk menyampaikan
informasi. Dari pendapat diatas, dapat dikatakan
belajar merupakan kegiatan untuk mencapai
sebuah tujuan pembelajaran.
224
“Scribble art: Teknik Pembelajaran Menggambar Ilustrasi Di Smp Negeri 1 Kesamben Jombang
Jawa Timur”
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Seni Budaya dalam tingkat lokal, regional, maupun
Budaya global. Tercantum didalam lampiran Permen 22
Menurut Hidayat (2013: 104) menjelaskan Tahun 2006 tentang Standar Isi sebagai landasan
bahwa kompetensi ini berfungsi sebagai unsur hukum bagi guru Seni Budaya ketika
pengorganisasi (organizing element) kompetensi melaksanakan pembelajaran di sekolah.
dasar. Dalam kompetensi inti terdapat beberapa
kompetensi yang dikembangkan. Menggambar
Berikut adalah Kompetensi Inti dan Menggambar menurut Kamus Besar
Kompetensi Dasar dari mata pelajaran seni Bahasa Indonesia (KBBI) versi online,
budaya kelas VIII di SMPN 1 KESAMBEN menggambar merupakan kegiatan meniru barang,
JOMBANG. Tabel 1: Kompetensi Inti dan orang, binatang, dan sebagainya yang dibuat
Kompetensi Dasar KelasVIII Semester II dengan coretan pensil atau alat lainnya pada
sebuah kertas.
Table 1. Kompetensi Inti Dan Dasar Menurut (Sumanto, 2005: 47) menggambar
KOMPETENSI (drawing) adalah kegiatan manusia menorehkan
KOMPETENSI INTI sesuatu ke dalam media untuk mengungkapkan
DASAR
3.2 apa yang dirasakan dan dialaminya, baik mental
Memahami maupun visual dalam bentuk garis dan warna.
SENI RUPA prosedur Menurutnya menggambar adalah proses
KI 3. Memahami dan menggambar mengungkapkan ide, angan-angan, perasaan,
menerapkan pengetahuan ilustrasi pengalaman yang dilihatnya dengan
faktual, konseptual, dan dengan teknik menggunakan jenis peralatan menggambar
procedural dalam ilmu manual atau tertentu. Setiap manusia akan menggambar pada
pengetahuan, teknologi, seni, digital dasarnya sudah mempunyai angan-angan untuk
budaya dan humaniora dengan 4.2 bisa menuangkan ide-ide.
wawasaan kebangsaan, Menggambar
kenegaraan, dan peradaban Ilustrasi
terkait fenomena dan kejadian dengan teknik Gambar Ilustrasi
tampak mata manual atau Menggambar ilustrasi adalah kegiatan
digital menggambar dengan tujuan untuk melengkapi
suatu cerita, teks, atau sebagai penjelasan visual
dari suatu bagian tulisan, atau ada pula karya
Pembelajaran Seni Budaya di SMP ilustrasi berdiri sendiri tanpa disertai tulisan
Proses belajar didalam kegiatan (Tocharman, Sobandi, dan Goetoeja 2006: 199).
pembelajaran memerlukan perhatian khusus Berbeda dengan pendapat Susanto (2012:
dimana lingkungan berpengaruh terhadap siswa. 190) yang menyatakan bahwa ilustrasi
Motivasi belajar juga diperlukan agar siswa bisa merupakan seni gambar yang dimanfaatkan untuk
melaksanakan proses pembelajaran dengan baik. memberi penjelasan suatu maksud atau tujuan
Menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan secara visual. Yang pada intinya ilustrasi
Nasional no 20 tahun 2003 pasal 17 tentang merupakan ungkapan suatu karangan yang
pendidikan dasar disebutkan bahwa pendidikan divisualisasikan secara nyata tanpa
dasar terdiri dari SD (Sekolah Dasar)/ sederajat menghilangkan unsur keindahannya. Jadi dapat
dan SMP (Sekolah Menengah Pertama)/ dikatakan bahwa ilustrasi merupakan ungkapan
sederajat. Jika suatu bangsa menginginkan cerita atau tulisan yang divisualisasikan agar bisa
kemajuan dibidang pendidikan, maka harus ada menarik perhatian dengan tujuan cerita atau
upaya untuk mengembangkan potensi dan bakat tulisan tersebut dapat terbaca. sedangkan Tulisan
dari peserta didik. Untuk mengembangkan yang dimaksudkan bisa berupa cerita-cerita
potensi dan bakat peserta didik, dilakukan pendek, hal-hal yang berbau fiksi dan non fiksi
melalui proses pembelajaran. Tujuan pendidikan (pelajaran, ilmu pengetahuan).
seni budaya khususnya ditingkat SMP,
ditemukan ada 4 (empat) aspek yaitu: 1) Teknik Scribble art
Memahami konsep dan pentingnya Seni Budaya, Menurut Kamus Besar Bahasa Inggris versi
2) Menampilkan sikap apresiasi terhadap Seni online Scribble memiliki arti tulisan cakar ayam
Budaya, 3) Menampilkan kreativitas melalui Seni atau menulis (dengan tergesa-gesa). Teknik ini
Budaya, 4) Menampilkan peran serta dalam Seni
225
Mohammad Yunus, Jurnal Seni Rupa, 2021, Vol. 9 No. 3, 220-233
bukan teknik untuk menulis, melainkan untuk 35-36 siswa. Sedangkan peneliti mendapatkan
menggambar. Maksud dari tulisan cakar ayam data sebanyak 14 siswa dari perwakilan setiap
ialah tulisan yang goresannya seperti hasil kelas VIII SMP Negeri 1 Kesamben dengan
cakaran kaki ayam dengan cirinya yang coreng pembelajaran secara offline pada tahun ajaran
moreng. 2020/2021. Selain itu siswa siswi kelas VIII di
Anwar (2018: 2) menjelaskan bahwa SMP Negeri 1 Kesamben memiliki perbedaan
scribble atau disebut juga coretan cakar ayam, satu sama lain, ada yang cepat tanggap dalam
merupkan teknik menggambar dengan cara pembelajaran berlangsung, terdapat juga siswa
membuat coretan tak beraturan untuk yang masih lambat dalam menangkap materi
memunculkan efek gerakan suatu objek. Karya pembelajaran yang dimaksud, tetapi mereka bisa
scribble ini memang alur goresannya seakan-akan mengikuti dengan lancar pembelajaran
memiliki gerakan tersendiri meskipun berlangsung meskipun terhambat oleh waktu dan
pembuatannya dengan cara coret-coret. suasana yang terbatas karena adanya pandemi.
Peralatan yang dipakai dalam teknik ini Sudah dijelaskan pada bagian pendahuluan
meliputi : 1) Pensil, 2) Pena Hitam, 3) Kertas, yaitu pembelajaran menggambar ilustrasi dengan
Media Kertas. Sedangkan bahan yang bisa scribble art pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1
dipakai meliputi : 1) Tinta Hitam, 2) Cat Air, Kesamben menerapkan Kompetensi Dasar 4.2
Akrilik. dalam pembelajaran seni budaya dan
Prosedur pembuatan gambar ilustrasi keterampilan yaitu tentang menggambar ilustrasi
dengan teknik scribble art yakni 1) Menentukan menggunakan teknik digital atau manual dan
tema, seperti olahraga, pekerjaan, dll. 2) pembelajaran dilakukan secara offline di ruang
Perancangan sketsa gambar sesuai tema yang multimedia sekolah dengan tetap memperhatikan
sudah ditentukan, 3) Pemberian gelap terang saat protokol kesehatan. Meskipun keterbatasan
proses sketsa selesai, 4) Pemberian coretan waktu dan suasana secara tatap muka yang
sedikit demi sedikit dengan tekanan ringan, 5) disebabkan pandemi covid-19, peneliti
Finishing dengan pemberian coretan yang gelap. memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya
Disini tidak menggunakan warna dalam membuat karena sudah diberi izin oleh sekolah untuk
gambar ilustrasi, agar bisa menonjolkan unsur melakukan pembelajaran secara offline yang
gelap terang yang dihasilkan dari gambar ilustrasi sebelumnya sudah diberlakukan selama 1bulan
menggunakan teknik scribble art tersebut. oleh Menteri Pendidikan.
Menurut Anwar (2018: 27) Teknik scribble Berdasarkan pengamatan dari peneliti dan
art ini memiliki keunggulan tersendiri, yakni: 1) hasil koordinasi bersama Bapak Poniman dan Ibu
bisa menyalurkan energi stress, 2) bisa dilakukan Sriyanti selaku guru seni budaya, peneliti
sebagai kebiasaan untuk produktif berkarya. bersama guru sepakat untuk menerapkan
pembelajaran menggambar ilustrasi dengan
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN teknik scribble art pada siswa kelas VIII dengan
Pembelajaran menggambar ilustrasi dengan materi KD 4.2.
teknik scribble art pada siswa kelas VIII SMP Selanjutnya tahap pelaksanaan, peneliti
Negeri 1 Kesamben ini melalui 3 tahapan, yang melakukan pembelajaran di ruang multimedia
pertama tahap persiapan, peneliti berkoordinasi SMP Negeri Kesamben dengan siswa siswi
dengan sekolah untuk meminta izin akan perwakilan dari kelas VIII. Pada penelitian kali
melakukan penelitian serta mencari informasi ini, peneliti menjadi guru seni budaya dengan
tentang sekolah dan kurikulum tentang mata cara menjelaskan materi tentang gambar ilustrasi
pelajaran seni budaya dilanjutkan dengan dan memmberikan langkah-langkah pembuatan
penyusunan RPP yang didampingi oleh guru seni gambar ilustrasi dengan teknik scribble art,
budaya kelas VIII. dikarenakan sekarang ini di masa pendemi covid-
SMP Negeri 1 Kesamben merupakan 19 maka pembelajaran dilaksanakan dengan
sekolah menengah pertama yang terakreditasi A waktu yang terbatas dan saling menjaga jarak.
berlokasi di Jl. Taman siswa No 3 Ds Pojokrejo, Berikut adalah proses pembelajaran seni budaya
Kec Kesamben, Kab Jombang, Prov Jawa timur. yang dilakukan oleh peneliti. Pertama peneliti
SMP Negeri 1 Kesamben memiliki 7 kelas VII sebagai guru seni budaya yang akan melakukan
(tujuh), 7 kelas VIII (delapan), dan 7 kelas IX pembelajaran. Sebelum menjelaskan materi
(sembilan), disetiap kelasnya terisi kurang lebih
226
“Scribble art: Teknik Pembelajaran Menggambar Ilustrasi Di Smp Negeri 1 Kesamben Jombang
Jawa Timur”
tentang gambar ilustrasi pada umumnya, siswa f. Beri gelap terang pada sketsa yang sudah
diberikan Pre-Test menggambar ilustrasi untuk dibuat,
mengetahui secara langsung bagaimana g. Mulai membuat coretan dengan bebas
perkembangan kemampuan siswa tentang menggunakan bulpoint,
menggambar ilustrasi yang sudah didapat dari h. Finishing atau penyelesaian dengan cara
guru seni budaya kelas VIII SMP Negeri 1 memberi gelap terang yang jelas serta
Kesamben. Pre-Test ini bertujuan untuk memberi efek coretan seolah-olah gambar
mengukur seberapa tingkat kemampuan siswa memiliki gerakan. Jika ingin bagian gambar
ketika sebelum mendapatkan materi baru. yang gelap, bisa ditambahkan garis coretan
Dilanjutkan dengan pemberian materi secara merapat.
menggambar ilustrasi dengan teknik scribble art Selang waktu, siswa diberi durasi selama
oleh peneliti serta tata cara dan langkah-langkah 40 menit untuk Pre-Test menggambar ilustrasi
menggambar ilustrasi dengan menggunakan dengan teknik arsir dan dikumpulkan lalu
teknik scribble art. dilanjutkan dengan materi. Kemudian pertemuan
selanjutnya membuat gambar ilustrasi dengan
sketsa yang sudah dibuat. Agar menambah
motivasi dan semangat serta menambah
pemahaman siswa, peneliti menampilkan contoh
hasil gambar ilustrasi karya dari seniman tertentu
dengan teknik scribble art pada layar proyektor
LCD.
227
Mohammad Yunus, Jurnal Seni Rupa, 2021, Vol. 9 No. 3, 220-233
(1) gambar ilustrasi dengan teknik scribble art doraemon saya belajar bahwa menolong
dari 14 siswa kelas VIII SMP Negeri 1 seseorang adalah kewajiban.
Kesamben (2) penilaian siswa berdasarkan hasil
gambar yang sudah dibuat (3) penilaian siswa
terhadap materi pembelajaran yang sudah diikuti
selama 2 pertemuan dengan mengisi kuisioner
dari peneliti untuk mendapatkan respon dari 13
siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Kesamben.
Berikut adalah beberapa hasil dari karya
siswa :
Sekar
Gading 90 90 91 91
Apsari
228
“Scribble art: Teknik Pembelajaran Menggambar Ilustrasi Di Smp Negeri 1 Kesamben Jombang
Jawa Timur”
Yessi
Nanan
Amand
g
91 90 90 90 a 80 75 75 77
Purno
Qurma
mo
la
Risti
Rezza
Maysaro 91 80 90 87
Shinta 68 75 65 69
h
Dewi
Salsa
Airin 86 88 86 87 Said
Nisa Mulyo 65 75 68 69
A.R
Renaldo Keterangan :
Dirgantar 90 88 85 88 Kriteria 1 : Proporsi dan
a Komposisi
Kriteria 2 : Kerapian dan
Kebersihan dalam
Kategori Cukup menggambar
Kriteria 3 : Kreatifitas
Sangat Baik (4) : (90 – 100)
Shelm Baik (3) : (80-89)
a Cukup (2) : (70 -79)
80 80 78 79
Arlina Perlu Bimbingan (1) : (60 – 69)
Putri Sebelum melakukan pembelajaran
menggambar ilustrasi dengan teknik scribble art,
siswa diberi sebuah pre-tes menggambar ilustrasi
dengan teknik yang biasa dipakai dalam
Tegar pembelajaran di sekolah. Hasil dari pre-test
Adi 80 75 70 75 dibandingkan dengan hasil gambar ilustrasi
Fernando dengan teknik scribble art untuk mengetahui
hasil kualitas kedua gambar ilustrasi tersebut.
Berikut adalah diagram pie hasil dari penilaian
karya gambar siswa dengan teknik scribble art.
Naghia
Salsabi 78 82 74 78
la
229
Mohammad Yunus, Jurnal Seni Rupa, 2021, Vol. 9 No. 3, 220-233
230
“Scribble art: Teknik Pembelajaran Menggambar Ilustrasi Di Smp Negeri 1 Kesamben Jombang
Jawa Timur”
231
Mohammad Yunus, Jurnal Seni Rupa, 2021, Vol. 9 No. 3, 220-233
232
“Scribble art: Teknik Pembelajaran Menggambar Ilustrasi Di Smp Negeri 1 Kesamben Jombang
Jawa Timur”
Saran serta harapan dari peneliti untuk Hidayat, Sholeh. (2013). Pengembangan
kedepannya adalah agar guru seni budaya kelas Kurikulum Baru. Bandung: PT.Remaja
VIII bisa menerapkan pembelajaran gambar Rosda karya Offset
ilustrasi dengan teknik scribble art ini pada saat Sumanto. 2005. Pengembangan Kreativitas Seni
pembelajaran di sekolah berlangsung, agar siswa Rupa Anak TK. Jakarta: Departemen
bisa merasakan pengalaman baru, lebih inovatif Pendidikan Nasional.
lagi, serta bisa memberikan wawasan baru Santo T S, Rotua Magdalena P A, Dyah A L.
kepada siswa. Bagi siswa diharapkan untuk terus 2012, Menjadi Seniman Rupa. Jakarta: PT
belajar hal baru, karena perkembangan dunia Tiga Serangkai Pustaka Mandiri
pendidikan tidak harus sama seperti sebelumnya.
Tetap semangat dan terus berkarya. Bagi peneliti, Sumber Jurnal/ Skripsi
penelitian ini diharapkan bisa menambah Ayuningtyas, Devi Nu’aini. 2015. Meningkatkan
wawasan yang luas dan bisa memberikan inovasi Kemampuan Menggambar Dengan
baru selama penelitian. Teknik Spuit Pada Anak Kelompok B Tk
Negeri 3 Sleman Pakem Sleman.
REFERENSI Yogyakarta. Universitas Negeri Yogyakarta.
Sumber Buku Setyaningrum, Fery. 2017. Pembelajaran
Anwar, Khoirul. 2018. Panduan Mudah Menggambar Ilustrasi Dengan Media
Menggambar Scribble.TransMedia Video Animasi Untuk Mengembangkan
Pustaka. Jakarta. Kompetensi Guru SD Muhammadiyah
Rohidi, Tjetjep R.1984. Lintasan Peristiwa dan Kecamatan Tempel Yogyakarta.
Yogyakarta. Universitas Ahmad Dahlan.
tokoh Seni Rupa Indonesia Baru.
Semarang: IKIP Semarang Press. Sumber Website
Goetoeja, Z.S. dkk. 2006. Pendidikan Seni Rupa. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional no 20
Bandung: UPI Press tahun 2003 pasal 17.
Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, https://www.kopertis7.go.id/uploadperaturan/
Kualitati dan R&D. Bandung: Alfabeta. 1.%20UU%2020%202003%20Sistem%20pen
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, didikan%20nasional. pdf. Diakses pada 13
Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Mei 2020, pukul 19:30
Kusumah, Wijaya dan Dedi Dwitagama. 2011. Permen 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi.
Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/Permen
Edisi: 2. Jakarta: PT Indeks. %2022%20th%2006.pdf. Diakses pada 19
Riduwan. 2004, Belajar Mudah Penelitian untuk Mei 2020, pukul 15:30
Guru-Karyawan dan Penliti Pemula.
Bandung: Alfabeta.
Mardalis. 2008. Metodologi Peneitian: Suatu
Pendekatan Proposal. Jakarta: Bumi
Aksara.
Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian
Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya Offset.
Sugiyono. (2011). Metode penelitian
Pendidikan(Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
Rohidi, R. 2000. Kesenian dalam Pendekatan
Kebudayaan. Bandung: STISI Press
Sugihartono, dkk. 2007. Psikologi Pendidikan.
Yogyakarta: UNY Press.
Supratiningrum, Jamil. 2013. Strategi
Pembelajaran Teori dan Aplikasi.
Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA
Pamadhi, Hajar. 2012. Pendidikan Seni (Hakikat
Kurikulum Pendidikan Seni, Habitus Seni,
dan Pengajaran Seni Anak). Yogyakarta:
UNYPress.
233