Anda di halaman 1dari 4

POINT 1: Pembukaan

Assalamualaikum Wr.Wb. Hai semuanya perkenalkan nama saya Taris Barikan


dari prodi Pendidikan Seni Rupa dan Kerajinan Universitas Pendidikan Indonesia
salam kenal semuanya, pada kesempatan kali ini saya mau bagi-bagi wawasan nih
tentang Pendidikan dengan Seni Rupa dan Pendidikan dalam Seni Rupa. Hari ini
kita akan menjelajahi keindahan dan kekuatan seni rupa dalam dunia pendidikan.
Simak sampai akhir ya teman-teman.

POINT 2: Apa Itu Seni Rupa


Sebelum membahas lebih jauh tentang seni rupa mari perkenalaan dulu dengan
apa sih seni rupa? Seni rupa adalah ekspresi kreatif manusia yang meliputi
berbagai media, seperti lukisan, patung, grafis, dan fotografi. Seni membantu kita
memahami dunia dari perspektif yang berbeda dan mengkomunikasikan ide-ide
yang sulit diungkapkan melalui kata-kata. Seni rupa merupakan cabang seni yang
mengekspresikan pengalaman artistik manusia lewat objek dua dimensional dan
tiga dimensional (Soedarso, 1990: 9).

POINT 3: Pendidikan dengan Seni Rupa


Pendidikan dengan Seni Rupa berarti mengintegrasikan seni rupa ke dalam
kurikulum pendidikan untuk memperkaya proses pembelajaran. Ini termasuk
menggunakan seni sebagai alat untuk mengajar mata pelajaran lain seperti
matematika, sains, dan bahasa, membantu siswa membuat koneksi kreatif dan
memahami konsep dengan cara yang lebih mendalam.

POINT 4: Manfaat Pendidikan dengan Seni Rupa


Integrasi seni rupa dalam pendidikan menawarkan berbagai manfaat, termasuk
peningkatan kemampuan berpikir kritis, kreativitas, dan kemampuan memecahkan
masalah. Seni juga mendukung perkembangan emosional siswa dan memperkuat
kemampuan komunikasi dan kolaborasi mereka.

POINT 5: Pendidikan dalam Seni Rupa


Pendidikan dalam Seni Rupa fokus pada pengajaran seni rupa sebagai disiplin inti.
Kurikulumnya dirancang untuk mengembangkan pemahaman teoritis dan praktis
siswa tentang seni, melatih mereka dalam teknik artistik, dan mendorong
eksplorasi kreatif serta ekspresi personal. Pendidikan Seni adalah usaha sadar
untuk
menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan
atau latihan agar menguasai kemampuan berkesenian sesuai dengan
peran yang harus dimainkannya. Ada dua peran yang dapat dimainkan.
Pertama, menularkan ketrampilan seni, dan yang kedua, memfungsididikkan seni
(Read, 1945 dan Wickiser, 1974).
POINT 6: Kurikulum Pendidikan dalam Seni Rupa
Kurikulum ini meliputi studi tentang sejarah seni, teori seni, serta praktik studio.
Siswa belajar tentang berbagai aliran dan gaya seni, mengembangkan
keterampilan mereka dalam berbagai media, dan diajak untuk mengkritik serta
mengapresiasi karya seni

POINT 7: Mengapa Pendidikan Seni Rupa Penting?


Pendidikan seni rupa tidak hanya mengembangkan keterampilan artistik dan
estetika siswa, tapi juga memperkuat pemikiran inovatif dan empati. Melalui seni,
siswa belajar untuk melihat dunia dari berbagai sudut pandang, mendorong
toleransi dan menghargai keberagaman.

POINT 8: Bagaimana Mengintegrasikan Seni Rupa dalam Pendidikan


Integrasi seni rupa dalam pendidikan dapat dilakukan melalui beberapa strategi
praktis:

1. Proyek Kreatif Lintas Disiplin: Merancang proyek-proyek yang


menggabungkan seni rupa dengan mata pelajaran lain seperti matematika, sains,
atau bahasa. Misalnya, siswa dapat membuat model matematika dengan
menggunakan teknik seni rupa.

2. Kunjungan ke Museum dan Galeri Seni: Mengorganisir kunjungan ke museum


dan galeri seni untuk menginspirasi siswa, mengajarkan mereka tentang sejarah
seni, dan memperluas pandangan mereka tentang dunia seni.

3. Aktivitas Studio: Memberikan waktu untuk kegiatan studio di mana siswa dapat
bereksperimen dengan berbagai media dan teknik seni rupa. Ini memberikan
kesempatan bagi mereka untuk mengembangkan keterampilan artistik mereka
secara praktis.

4. Kolaborasi dengan Seniman Lokal: Mengundang seniman lokal untuk


memberikan workshop atau presentasi di sekolah untuk berbagi pengalaman dan
teknik mereka dengan siswa.

5. Pertunjukan dan Pameran Seni: Mengadakan pertunjukan dan pameran seni di


sekolah untuk memperlihatkan karya-karya siswa dan memberikan kesempatan
bagi mereka untuk memamerkan kreativitas mereka.

6. Penggunaan Teknologi: Mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran seni


rupa, seperti menggunakan perangkat lunak desain grafis atau pembuat animasi,
untuk meningkatkan kreativitas dan keterampilan teknis siswa.

7. Pembelajaran Berbasis Masalah: Mengajarkan konsep seni rupa melalui


pendekatan pembelajaran berbasis masalah, di mana siswa diberi tantangan untuk
menyelesaikan masalah atau proyek kreatif yang memerlukan pemikiran kreatif
dan solusi inovatif.

POINT 9: Studi Kasus dan Contoh Sukses Penerapan Pendidikan Seni Rupa
dalam Proses belajar siswa
Dikutip dari salah satu artikel jurnal berjudul “Menggambar sebagai Alternatif
Pendekatan Konsepsi Pendidikan Seni Rupa Anak Usia Dini’’ Universitas Negeri
Yogyakarta. Melalui pendidikan seni rupa, anak usia dini dapat bebas
menuangkan ide-ide mereka dan anak juga dapat mengenal berbagai macam
bentuk dan beragam jenis warna. Beberapa aspek yang dapat guru kembangkan
dalam pendidikan seni rupa melalui kegiatan menggambar ini adalah
meningkatkan kreativitas anak, imajinasi, kognitif, motorik, penambahan kosa
kata dan anak dapat bebas mengekspresikan perasaannya melalui kegiatan
tersebut tanpa ada unsur keterpaksaan dari guru maupun teman-temannya, serta
melalui kegiatan menggambar ini dapat mengasah kemampuan kreatif dan
imajinasi anak. Kegiatan menggambar dapat menjadi alat bagi guru untuk
menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan dapat menarik perhatian
anak, sehingga pembelajaran di kelas menjadi asyik.
POINT 10: PENUTUP
Seni rupa membuka dunia kemungkinan dalam pendidikan. Dengan
mengintegrasikan seni ke dalam kurikulum, kita tidak hanya mengajar siswa
tentang seni, tetapi juga mengajarkan mereka untuk berpikir secara kreatif,
bekerja sama, dan melihat dunia

Anda mungkin juga menyukai