Anda di halaman 1dari 3

TUGAS TUTORIAL 3

MATA KULIAH PENDIDIKAN SENI DI SD


AYU IMTYAS RUSDIANSYAH
NIM. 858745338
UPBJJ-UT SURABAYA

1. Untuk mengembangkan materi pembelajaran seni rupa bagi siswa SD kelas 2 yang
fokus pada pembentukan karakter, penting untuk memperhatikan beberapa aspek
utama. Pertama, menitikberatkan pada pengembangan kreativitas siswa dengan
memperkenalkan teknik dasar melukis, menggambar, atau membuat kerajinan
sederhana yang sesuai dengan pemahaman mereka. Teknik-teknik ini dapat
disampaikan melalui demonstrasi praktis dan interaktif. Selanjutnya, nilai-nilai seperti
ketelitian, kerja sama tim, dan apresiasi terhadap hasil karya sendiri dan teman perlu
ditanamkan. Siswa harus diajak untuk bekerja sama dalam proyek-proyek seni,
merespons karya teman dengan menghargai keunikan setiap hasil kreativitasnya.

Rancangan Materi Pembelajaran untuk Membentuk Karakter Siswa SD Kelas 2 melalui


Seni Rupa:
a) Pemahaman Nilai-nilai Dasar:
Mengajarkan nilai-nilai seperti kerjasama, kejujuran, kesabaran, dan rasa ingin
tahu melalui aktivitas seni rupa.
b) Teknik-teknik Dasar Seni Rupa:
Pengenalan teknik sederhana seperti menggambar, mewarnai, dan membuat karya
seni sederhana dengan bahan-bahan yang mudah ditemukan.
c) Kreativitas dan Ekspresi:
Mendorong siswa untuk mengekspresikan ide-ide mereka dalam karya seni rupa,
memberikan kebebasan dalam mengembangkan kreativitas.
d) Kerjasama dan Komunikasi:
Proyek kolaboratif di mana siswa bekerja bersama-sama untuk membuat karya seni
rupa, membagi tugas, dan berdiskusi untuk mencapai tujuan bersama.

Contoh Materi yang Cocok:


a) Penggunaan Bahan Sederhana: Kertas, pensil, crayon, cat air, atau bahan daur
ulang yang mudah didapat untuk membuat karya seni.
b) Aktivitas Menggambar Berkelompok: Membuat mural atau karya seni bersama
dengan tema yang relevan bagi siswa kelas 2.
c) Proyek Kreatif Individu: Memberikan tugas kepada siswa untuk membuat karya
seni yang merefleksikan nilai-nilai yang telah dipelajari, seperti membuat kartu
ucapan dengan desain unik atau menggambar ekspresi suasana hati.

Rancangan materi tersebut haruslah mencakup aspek kreativitas, keterampilan teknis


dasar, serta nilai-nilai yang ingin ditanamkan. Melalui seni rupa, siswa dapat belajar
dan mengembangkan karakter yang penting bagi perkembangan mereka.
Rancangan Materi Pembelajaran Seni Rupa untuk Siswa SD Kelas 2
Tujuan Pembelajaran:
a. Mengembangkan keterampilan seni rupa
b. Mendorong kreativitas dan ekspresi diri
c. Memperkenalkan konsep seni dengan menekankan pembentukan karakter
Materi Pembelajaran dan Bahan Pelatihan yang Cocok:
I. Ekspresi Melalui Warna dan Bentuk:
a. Bahan Pelatihan: Kertas, pensil warna, cat air, spidol, kanvas kecil, atau bahan
lain untuk melukis.
b. Aktivitas: Mendorong siswa untuk mengekspresikan suasana hati mereka dengan
warna dan bentuk melalui lukisan sederhana. Guru dapat memberikan contoh dan
memfasilitasi diskusi tentang bagaimana warna dan bentuk dapat
mengungkapkan emosi atau perasaan.
II. Penggunaan Bahan Daur Ulang:
a. Bahan Pelatihan: Bahan daur ulang seperti kertas bekas, botol plastik kosong, atau
kardus.
b. Aktivitas: Mengajak siswa untuk membuat karya seni menggunakan bahan daur
ulang. Ini tidak hanya mengajarkan kreativitas, tetapi juga memberikan
pengertian tentang pentingnya menjaga lingkungan.
III. Kolase Ekspresif:
a. Bahan Pelatihan: Potongan kertas, kain, tali, kancing, dll.
b. Aktivitas: Mengajak siswa untuk membuat kolase dengan bahan-bahan yang ada.
Guru dapat menggunakan aktivitas ini sebagai kesempatan untuk berbicara
tentang keragaman, keunikan, dan bagaimana setiap potongan bisa menjadi
bagian dari satu kesatuan yang indah.
IV. Kerjasama dalam Proyek Seni:
a. Bahan Pelatihan: Kanvas besar, cat akrilik, kuas, dll.
b. Aktivitas: Mendorong siswa untuk bekerja sama dalam membuat lukisan besar di
kanvas. Hal ini dapat mengajarkan tentang pentingnya bekerja bersama-sama,
berbagi ide, dan menghargai kontribusi masing-masing.

Setiap kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk mengajarkan keterampilan seni rupa, tetapi
juga untuk membentuk karakter anak, seperti kreativitas, kerja sama, penghargaan terhadap
lingkungan, dan ekspresi diri. Selain itu, mendiskusikan hasil karya siswa secara positif dan
mendorong mereka untuk berbagi pemikiran dan perasaan dapat memperkuat pembentukan
karakter dalam pembelajaran seni rupa ini.
2. Dalam situasi di mana fasilitas untuk pembelajaran tari terbatas, pendekatan kreatif
dapat diterapkan. Misalnya, ruang kelas bisa dimanfaatkan untuk mempelajari gerakan-
gerakan dasar tari secara konseptual. Media visual seperti video atau gambar dapat
digunakan untuk mendemonstrasikan gerakan tari kepada siswa, memungkinkan
mereka memahami dan menirunya secara lebih visual. Kolaborasi dengan siswa dalam
pembuatan properti sederhana yang mendukung penampilan tari juga penting. Kegiatan
ini dapat melibatkan pembuatan topi, masker, atau aksesoris sederhana yang sesuai
dengan tema tari yang dipelajari. Langkah-langkah kreatif semacam ini membantu
siswa tetap terlibat dalam proses belajar meskipun ada keterbatasan fasilitas. Semua ini
bertujuan untuk memastikan bahwa pengalaman belajar seni rupa dan tari tetap
bermakna dan memberikan nilai edukatif yang kuat bagi siswa.

Dalam situasi keterbatasan fasilitas, kreativitas menjadi kunci utama. Dalam


pembelajaran tari, Anda dapat:
a) Memanfaatkan Ruang Kelas: Menggeser meja dan kursi untuk memberikan ruang
gerak yang cukup bagi siswa.
b) Teknologi Sederhana: Mungkin menggunakan proyektor sederhana untuk
menampilkan gerakan dasar atau video tari yang bisa menjadi referensi.
c) Musik Portabel: Menggunakan speaker portabel atau alat musik sederhana untuk
mendukung atmosfer musik dalam kegiatan tari.
d) Demonstrasi Langsung: Sebagai guru, melakukan demonstrasi gerakan-gerakan
dasar secara langsung agar siswa memiliki contoh yang konkret.
e) Kerjasama dalam Kelompok Kecil: Memfasilitasi pembelajaran melalui kolaborasi
siswa dalam kelompok kecil untuk mengembangkan gerakan tari bersama-sama.
f) Pemanfaatan Cerita atau Tema: Mengaitkan gerakan tari dengan cerita atau tema
yang menarik bagi siswa dapat memperkaya pengalaman pembelajaran mereka.
g) Pertunjukan Tari Sederhana: Mengadakan pertunjukan tari sederhana di kelas
dengan memperlihatkan apa yang sudah dipelajari oleh siswa kepada teman sekelas
atau guru.
h) Diskusi Reflektif: Mendorong siswa untuk berdiskusi tentang pengalaman mereka
dalam belajar tari, apa yang mereka rasakan, dan pemahaman mereka terhadap
berbagai jenis tari.
i) Mengundang Tamu atau Kolaborasi: Memanfaatkan jaringan atau relasi untuk
mengundang praktisi tari lokal atau siswa yang memiliki keahlian di bidang tari
untuk berbagi pengetahuan.

Dalam kondisi keterbatasan, penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang


terbuka dan mendukung. Kolaborasi antara guru, siswa, dan lingkungan sekitar dapat
menjadi kunci utama dalam menyampaikan materi pembelajaran tari dengan efektif.

Daftar Referensi :
Pamadhi, Hajar, dkk. 2023. Pendidikan Seni di SD (Edisi 2). Tangerang Selatan :
Universitas Terbuka

Anda mungkin juga menyukai