Anda di halaman 1dari 3

TUGAS TUTORIAL 1

MATA KULIAH TUGAS AKHIR PROGRAM


AYU IMTYAS RUSDIANSYAH
NIM. 858745338
UPBJJ-UT SURABAYA

Kasus tersebut menggambarkan situasi di mana Guru Pak Nardi telah melakukan
persiapan yang baik dan menyelenggarakan pembelajaran dengan disiplin dan konsistensi,
tetapi hasil post tes menunjukkan bahwa hanya sedikit siswa yang mampu memahami dan
menerapkan materi yang diajarkan. Berikut identifikasi penyebab kegagalan pembelajaran,
faktor penyebab, serta alternatif pemecahan masalahnya.

Identifikasi Penyebab Kegagalan Pembelajaran:


1. Kurangnya Keterlibatan Siswa
Meskipun persiapan dan alat pembelajaran sudah baik, hasil post tes
menunjukkan bahwa hanya sedikit siswa yang mampu membuat kesimpulan akhir. Ini
mungkin karena kurangnya keterlibatan siswa selama pembelajaran, mungkin karena
kurangnya daya tarik atau keterkaitan materi dengan kehidupan sehari-hari mereka.

2. Kesulitan Memahami Materi


Materi tentang pemantulan cahaya pada cermin datar dan lengkung bisa sulit
untuk dipahami oleh siswa di kelas V. Kegagalan dalam memahami konsep mungkin
merupakan salah satu penyebab rendahnya hasil post tes.

3. Kurangnya Waktu yang Cukup


Dua jam mungkin tidak cukup bagi siswa untuk memahami dan mencerna
materi yang cukup kompleks seperti pemantulan cahaya pada cermin datar dan
lengkung. Mungkin diperlukan lebih banyak waktu atau pendekatan pembelajaran
yang berbeda.

Faktor Penyebab Kegagalan dari Kegiatan Pembelajaran:


1. Keterbatasan Interaksi Siswa
Pada dasarnya, hanya sedikit siswa yang berpartisipasi aktif dan berhasil
memahami materi. Ini menunjukkan adanya hambatan dalam interaksi siswa selama
pembelajaran.

2. Kompleksitas Materi
Materi yang kompleks dan abstrak, seperti pemantulan cahaya pada cermin
datar dan lengkung, mungkin sulit dipahami oleh siswa kelas V, terutama tanpa
bimbingan yang memadai.

3. Keterbatasan Hasil Belajar


Jumlah siswa yang berhasil memahami materi dengan benar (3 dari 28)
mencerminkan keterbatasan metode pengajaran dan pembelajaran yang diterapkan.
Alternatif Pemecahan Masalah untuk Memperbaiki Pembelajaran:
1. Peningkatan Interaktif dan Keterlibatan Siswa
Pak Nardi dapat mempertimbangkan pendekatan yang lebih interaktif dan
kreatif untuk mengajarkan konsep-konsep abstrak seperti pemantulan cahaya. Diskusi
kelompok, percobaan praktis, atau proyek kecil dapat membangun minat dan
keterlibatan siswa.

2. Penggunaan Metode Pembelajaran yang Berbeda


Karena materi kompleks, variasi dalam metode pengajaran adalah kunci.
Penggunaan multimedia, eksperimen langsung, dan simulasi dapat membantu siswa
memvisualisasikan konsep-konsep sulit.

3. Perluasan Waktu Pembelajaran


Pak Nardi dapat mempertimbangkan untuk memperpanjang durasi
pembelajaran tentang materi yang sulit dipahami ini. Hal ini dapat memberikan lebih
banyak waktu bagi siswa untuk menyerap dan memahami konsep.

4. Pemahaman Prasyarat
Sebelum mengajarkan materi yang kompleks, pastikan siswa memahami
konsep-konsep prasyarat yang diperlukan. Menguji pemahaman awal siswa dan
memberikan bimbingan tambahan jika diperlukan adalah suatu keharusan.

Rancangan Pembelajaran Alternatif:


1. Tujuan Pembelajaran
Memastikan bahwa setiap siswa dapat mendeskripsikan sifat-sifat cahaya yang
mengenai cermin datar dan cermin lengkung.

2. Metode Pembelajaran
Kombinasi ceramah singkat, demonstrasi visual menggunakan media seperti
proyektor, eksperimen praktis dengan bantuan alat-alat yang relevan, dan diskusi
kelompok untuk menggali pemahaman siswa.

3. Pemeriksaan Pemahaman
Selain tes tertulis, gunakan pengamatan dan penilaian formatif selama
eksperimen untuk menilai pemahaman dan keterlibatan siswa.

4. Sesi Bimbingan
Setelah eksperimen, lakukan sesi bimbingan khusus untuk siswa yang
kesulitan memahami konsep, memberikan penjelasan tambahan dan kesempatan
untuk bertanya.

5. Evaluasi
Setelah pembelajaran ulang, lakukan evaluasi ulang dengan menggunakan
berbagai pendekatan, termasuk tes tertulis, percobaan ulang, dan diskusi reflektif
untuk mengukur peningkatan pemahaman siswa.
Dengan menerapkan pendekatan yang lebih interaktif, menyediakan waktu yang lebih
memadai, dan memastikan pemahaman prasyarat yang baik, diharapkan pembelajaran
tentang pemantulan cahaya pada cermin datar dan lengkung akan lebih efektif dan
bermanfaat bagi semua siswa di kelas.

Daftar Referensi
Tim TAP FKIP UT. (2019). Panduan Tugas Akhir Program Sarjana FKIP (Edisi 2).
Penerbit Universitas Terbuka.

Anda mungkin juga menyukai