AYU IMTYAS RUSDIANSYAH NIM. 858745338 UPBJJ-UT SURABAYA ( HALAMAN 5.37 ) 1. Salah satu indikator kompetensi dasar "Bermain peran yang berkaitan dengan isi cerita" adalah "memerankan tokoh." 2. Aspek utama yang dilatihkan dalam kompetensi tersebut adalah "aspek berbicara," karena dalam memerankan tokoh diperlukan dialog yang melibatkan kemampuan berbicara. 3. Beberapa kemungkinan perpaduan keterampilan berbahasa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas tinggi SD meliputi: a. Berbicara dan Mendengarkan: Siswa dapat berbicara tentang pengalaman mereka dan mendengarkan teman-teman mereka berbicara tentang pengalaman mereka. b. Mendengar dan Menulis: Siswa mendengarkan cerita lisan dan menuliskannya dalam bentuk tulisan. c. Mendengar dan Berbicara: Siswa mendengarkan cerita lisan dan menyampaikan kembali cerita tersebut secara lisan kepada teman-teman mereka. d. Berbicara dan Membaca: Siswa dapat membaca teks dan berbicara tentang isi teks tersebut. 4. Aspek keterampilan berbahasa dapat dipadukan dengan aspek sastra. Sebagai contoh, materi pokoknya bisa menjadi "Puisi Anak." Hasil belajar yang diharapkan dalam hal ini adalah "Siswa dapat membacakan puisi anak dengan lafal dan intonasi yang tepat." Dalam pembelajaran puisi anak, siswa tidak hanya belajar membaca dengan baik (aspek membaca) tetapi juga memahami dan mengapresiasi unsur-unsur sastra dalam puisi (aspek sastra), seperti penggunaan bahasa kiasan atau perbandingan. Dengan demikian, ini adalah contoh konkret di mana aspek keterampilan berbahasa dipadukan dengan aspek sastra dalam pembelajaran. ( HALAMAN 5.48 ) 1. Prinsip-prinsip penyusunan buku teks menurut W.F. Mackey : a. Seleksi: Prinsip seleksi mengacu pada pemilihan materi yang akan dimasukkan ke dalam buku teks. Hal ini mencakup pertimbangan seperti tujuan pengajaran, tipe bahasa yang diajarkan, jumlah materi, pilihan butir-butir yang akan diajarkan, dan kriteria yang mendasari pemilihan. b. Gradasi: Prinsip gradasi berkaitan dengan penyusunan bahan pelajaran dalam buku teks. Ini mencakup pengelompokan berdasarkan sistem seperti fonetis, gramatikal, leksikal, pengurutan atau sekuensi berdasarkan sistem, dan berdasarkan struktur. c. Presentasi: Prinsip presentasi berfokus pada cara komunikasi materi kepada siswa. Ini melibatkan penahapan materi, pendemonstrasian, dan berbagai prosedur seperti eksplanasi, translasi, otentik atau peragaan, gambar, dan konteks. d. Repetisi: Prinsip repetisi berkaitan dengan pengulangan bahan pelajaran dalam buku teks, yang melibatkan perilaku guru dalam mengajar dan siswa dalam belajar, khususnya dalam pembinaan keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. 2. Patokan dalam penyusunan buku teks menurut Tarigan : a. Patokan Umum: Patokan ini berlaku untuk setiap buku teks dan bersumber dari tuntutan kurikulum yang berlaku. Ini mencakup pendekatan keterampilan proses, tujuan kognitif, afektif, psikomotor, bahan pengajaran, program, metode, sarana, sumber, penilaian, dan bahasa. b. Patokan Khusus: Patokan ini berlaku untuk buku teks tertentu sesuai dengan karakteristik setiap mata pelajaran. Ini meliputi persyaratan yang berkaitan dengan keamanan nasional, isi buku teks, cara penyajian, penggunaan bahasa, dan ilustrasi. 3. Bagian-bagian naskah buku teks yang lengkap mencakup halaman judul, kata pengantar, daftar isi, daftar lainnya (jika ada, seperti daftar gambar, tabel, atau lampiran), bagian isi naskah, dan bagian akhir naskah yang mencakup daftar pustaka, lampiran (jika ada), dan indeks. 4. Lima dari tujuh persyaratan yang berhubungan dengan isi buku teks mencakup : a. Memuat bahan pelajaran minimal yang harus dikuasai siswa sesuai dengan jenjang pendidikan. b. Relevan dengan tujuan pendidikan. c. Menghormati kerukunan hidup umat beragama dan antarumat beragama. d. Tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. e. Benar ditinjau dari segi ilmu pengetahuan.
Daftar Referensi : Solchan, dkk. 2023. Pendidikan Bahasa Indonesia di SD (Edisi 2). Tangerang Selatan : Universitas Terbuka