Anda di halaman 1dari 3

TUGAS TUTORIAL 2

MATA KULIAH PENDIDIKAN SENI DI SD


AYU IMTYAS RUSDIANSYAH
NIM. 858745338
UPBJJ-UT SURABAYA

1. Pernafasan diafragma adalah teknik pernafasan yang sangat penting dalam bernyanyi.
Ini memungkinkan penyanyi untuk menghasilkan suara yang lebih baik dan lebih
tahan lama. Dalam pernafasan diafragma, paru-paru mengembang sedikit ke bawah
setelah menghirup udara melalui hidung. Otot diafragma, yang merupakan sekat
rongga badan di bawah paru-paru, mengalami tekanan ke bawah, menyebabkan ulu
hati dan tulang rusuk bagian bawah ikut mengembang hingga mendorong rusuk
bagian atas bergerak ke depan. Ini memungkinkan rongga paru-paru untuk terisi udara
penuh.

Langkah-langkah Pernafasan Diafragma :


a. Berdiri dengan Rileks: Pastikan posisi tubuh tegak tanpa membungkuk.
Letakkan tangan di pinggang, menyentuh tulang rusuk bagian bawah.
b. Inhalasi: Tarik nafas dalam-dalam melalui hidung selama 2 hitungan. Isi paru-
paru dengan udara sambil menekan pinggang dan menarik otot perut ke dalam
hingga agak tegang. Rasakan pengembangan sekat rongga dada (diafragma)
selama 2 hitungan.
c. Suspensasi: Pertahankan nafas selama 2 hitungan.
d. Ekshalasi: Keluarkan udara secara perlahan dan merata melalui mulut selama 4
hitungan dengan bunyi "fff" atau "sss" untuk mengontrol pernafasan.
e. Relaksasi: Setelah ekshalasi, kendurkan otot selama 2 hitungan sebelum
memulai inhalasi kembali.

Latihan Pernafasan Diafragma:


a. Latihan ini dapat membuat Anda merasa pusing pada awalnya, tetapi ini normal.
Ulangi latihan ini lima hingga enam kali, lalu istirahat sejenak.
b. Anda juga dapat melakukan latihan sambil berbaring dengan meletakkan beban
berat di atas perut (dekat ulu hati) dan menggerakkan beban tersebut saat
menghirup. Ini membantu memperkuat otot diafragma.
c. Untuk mengontrol pengeluaran pernafasan, Anda dapat menggunakan lilin.
Nyalakan lilin dan hembuskan nafas ke arahnya. Jika nyala lilin berkedip saat
Anda menghembuskan nafas, itu berarti pernafasan Anda tidak merata. Ulangi
latihan ini hingga nyala lilin menjadi stabil.

2. Membuat konsep garapan tari untuk anak SD adalah suatu proses kreatif yang
mempertimbangkan berbagai unsur konsep garapan. Berikut langkah-langkah untuk
membuat konsep garapan tari untuk anak SD :
a. Pilih Tema Tari: Tentukan tema atau cerita yang akan menjadi landasan karya
tari Anda. Pastikan tema tersebut sesuai dengan minat dan pemahaman anak SD.
Contoh tema yang cocok bisa berupa cerita rakyat, tokoh-tokoh kartun yang
populer di kalangan anak-anak, atau kehidupan sehari-hari anak-anak.
b. Tentukan Judul Tari: Berikan judul tari yang menggambarkan tema atau cerita
yang Anda pilih. Pastikan judul tersebut mudah dimengerti oleh anak-anak dan
sesuai dengan isi tari.
c. Sumber Garapan: Tentukan dari mana Anda akan mengambil inspirasi atau
sumber cerita untuk tari ini. Bisa dari dongeng, cerita rakyat, cerita anak-anak,
atau pengalaman sehari-hari anak SD.
d. Tipe Tari: Pilih tipe tari yang sesuai dengan tema dan cerita yang Anda pilih.
Untuk anak SD, tipe tari yang sederhana seperti tari kreasi atau tari
representasional seringkali lebih cocok.
e. Mode Penyajian: Tentukan apakah tari akan memiliki mode penyajian simbolik
atau representasional. Untuk anak SD, mode penyajian yang representasional
mungkin lebih mudah dimengerti.
f. Konsep Gerak: Tentukan gerakan-gerakan tari yang sesuai dengan tema dan
cerita. Pastikan gerak-gerak ini sederhana, mudah dipelajari, dan menarik bagi
anak-anak.
g. Konsep Iringan/Musik: Pilih musik atau irama yang sesuai dengan tema tari.
Anda bisa membuat musik sederhana menggunakan alat musik atau
menggunakan musik yang sudah ada, seperti lagu anak-anak.
h. Konsep Tata Teknik Pentas: Tentukan tata teknik pentas seperti dekor, properti,
pencahayaan, dan tata rias yang sesuai dengan tema tari. Pastikan panggung dan
pentas sesuai dengan kebutuhan tari anak-anak.
i. Latihan dan Penyempurnaan: Setelah membuat konsep garapan, lakukan latihan
bersama dengan penari anak-anak. Lakukan penyempurnaan gerakan, musik,
dan tata teknik pentas sepanjang proses latihan.
j. Pementasan Tari: Setelah latihan yang cukup, lakukan pementasan tari untuk
anak-anak SD.
k. Evaluasi dan Perbaikan: Setelah pementasan, lakukan evaluasi untuk
mengetahui apa yang berhasil dan apa yang perlu diperbaiki. Lakukan perbaikan
untuk penyajian tari berikutnya.

3. (1) Kompetensi pendukung kemampuan dasar anak SD yakni :


a. Kemampuan Intelektual
b. Kemampuan Emosional
c. Kemampuan Personal
d. Kemampuan Sosial
e. Kemampuan Perseptual
f. Kemampuan Fisik
g. Kemampuan Estetik dan Kreativitas
(2) Berikut penjelasan kompetensi pendukung kemampuan dasar anak SD :
a. Kemampuan Intelektual: Anak SD pada masa ini sudah mampu berpikir logis
dan sistematis, serta mampu memecahkan masalah konkret. Mereka juga ingin
tahu dan memiliki motivasi besar untuk mempelajari hal-hal yang diminati.
b. Kemampuan Emosional: Emosi anak SD pada masa ini sangat labil, cepat
berubah, dan perlu disalurkan melalui kegiatan-kegiatan positif, seperti kegiatan
berkesenian yang sesuai dengan usia mereka.
c. Kemampuan Personal: Termasuk dalam kompetensi ini adalah perkembangan
kepribadian anak, yang mencakup aspek perseptual dan emosional.
d. Kemampuan Sosial: Anak SD mulai mencari teman akrab, menaruh perhatian
pada orang lain, dan mencari teman untuk bermain dan bekerja sama. Dalam
pendidikan seni, kegiatan-kegiatan yang membiasakan anak berperilaku sosial
seyogianya dipilih.
e. Kemampuan Perseptual: Anak SD memiliki kemampuan alamiah untuk
menangkap getar keindahan dari alam dan karya seni. Kemampuan ini perlu
difasilitasi untuk berkembang baik secara ekspresif maupun apresiatif.
f. Kemampuan Fisik: Masa SD adalah masa pendidikan jasmani dan panca indera.
Pendidikan seyogianya memaksimalkan pertumbuhan fisik dan fungsi panca
indera anak. Anak juga menyukai aktivitas fisik dalam kesenian.
g. Kemampuan Estetik dan Kreativitas: Anak SD membawa kemampuan alamiah
untuk mengekspresikan diri dan mengapresiasi keindahan. Pendidikan seni
harus memfasilitasi ekspresi dan aktualisasi diri anak dalam seni.

Daftar Referensi :
Pamadhi, Hajar, dkk. 2023. Pendidikan Seni di SD (Edisi 2). Tangerang Selatan :
Universitas Terbuka

Anda mungkin juga menyukai