A. Karakteristik Tari
1. Karakteristik Gerak Anak
Karakteristik gerak pada anak umumnya mereka dapat melakukan dengan
berbagai kegiatan-kegiatan pergerakan menirukan Apabila seorang guru dapat menunjukkan
kepada anak didik suatu action yang dapat diamati (observable), maka anak akan mulai
membuat tiruan action tersebut sampai pada tingkat otot-ototnya dan dituntut oleh dorongan kata
hati untuk menirukannya. Bahwa dalam perkembangan umumnya anak dapat melakukan
kegiatan-kegiatan bergerak sebagai berikut :
3. keseksamaan (precision). Ini meliputi kemampuan anak didik dalam penampilan yang
telah sampai pada tingkat perbaikan yang lebih tinggi dan memproduksi suatu
kegiatan tertentu.
4. artikulasi, yang utama disini anak didik telah dapat mengkoordinasikan serentetan
action dengan menetapkan urutan/sikuen tepat diantara pada action yang berbeda-
beda.
5. naturalisasi, tingkat terakhir dari kemmapuan psikomotorik adalah apabila anak telah
dapat melakukan secara alami satu action atau sejumlah action yang urut.
Keterampilan penampilan ini telah sampai pada kemapuan yang paling tinggi dan
action tersebut ditampilkan dengan pengeluaran energi yang minimum
(sunaryo,1984).
Menurut Kamtini dan Husni Wardhi Tanjung dalam bukunya yang berjudul Bermain
Melalui Gerak dan Lagu di bahwa secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa karakteristik gerak
fisik anak adalah :
1. Sederhana,
2. Bersifat maknawi dan bertema, artinya tiap gerak mengandung tema tertentu,
3. Gerak anak menirukan gerak keseharian orang tua dan juga orang-orang yang berada
di sekitarnya,
1. Tenaga. Penggunaan tenaga dalam gerakan tari meliputi beberapa hal yaitu :
intensitas, aksen/tekanan, kualitas.
2. Waktu (time). Waktu adalah berapa lama penari dalam melakukan suatu gerak :
cepat/lambatnya (tempo), panjang pendek ketukan (ritme), lamanya melakukan
gerakan (durasi).
3. Ruang ( space ). Ruang didalam tari dapat dibedakan menjadi dua yaitu: Ruang yang
diciptakan oleh penari dan Ruang pentas. Unsur-unsur pokok yang penting yang ada
dalam ruang :
Garis, kesan garis timbul karena penari menggerakkan tubuhnya sedemikian rupa
hingga membentuk garis tubuh diluar garis tubuh yang dialami.
Volume, kapasitas gerak atau jangkauan gerak yang tergantung dari besar kecilnya
ruangan yang digunakan untuk menari.
Arah, yaitu arah hadap penari ketika melakukan gerak arah itu dapat ke depan, ke
belakang, ke samping, dan ke arah lainnya.
Level, yaitu berhubungan dengan tinggi rendahnya penari pada saat melakukan
gerakan.
Fokus, yaitu sudut pandang suatu perspektif penonton yang diperlukan dalam
melakukan tarian.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Karakteristik siswa SD berbeda-beda sesuai dengan tingkat perkembangannya.
Perbedaan karakteristik siswa SD tersebut secara global dibedakan antara siswa SD kelas
rendah dan tinggi. Kelompok tersebut mempunyai perbedaan yang tampak sekali, yang dapat
diamati pada kerakteristik gerak dan karakteristik tarinya.
Karakteristik gerak anak meliputi, sebagai berikut :
1. Menirukan.
2. Manipulasi.
3. Keseksamaan.
4. Artikulasi.
5. Naturalisasi.
1. Tema.
2. Bentuk Gerak.
3. Bentuk Iringan.
4. Jenis Tari.
B. Saran
Saran yang bisa diberikan penulis adalah sebagai manusia dalam melakukan segala
sesuatu sebaiknya mempertimbangkannya dulu. Yaitu melalui pemikiran (rasio atau akal),
agar hasil yang akan didapatkan itu lebih baik dan memuaskan. Hasilnya akan berbeda jika
dalam menentukan sesuatu tanpa melalui pertimbangan dan pemikiran, tentu kurang
memuaskan.
Sebagai calon seorang guru, hendaknya diperlukan pengetahuan tentang seni dan
drama untuk anak usia sekolah dasar. Keterampilan seorang guru dalam memahami
karakteristik anak usia sekolah dasar sangat diperlukan dalam menyampaikan materi-materi
pendidikan seni tari di sekolah dasar.
enar sekali pendapat yang mengatakan jika pria itu ibarat lebah dan wanita itu
ibarat bunga. Keduanya adalah makhluk hidup yang saling menolong lewat
hubungan keduanya. Bunga memberikan lebah madu, dan lebah membantu
penyerbukan bunga.
Lebah yang baik dan pintar, pasti tahu kapan bunga akan mekar dan ia akan
menghinggapi bunga tersebut untuk kemudian mendapat madu manis dari bunga
tersebut, yaitu madu yang terbaik (hanya didapat jika bunga telah mekar dengan
sempurna).
Hal yang sama terjadi pada bunga, bunga tersebut hanya akan memberikan yang
terbaik pada lebah jika ia sudah benar-benar mekar. Alasannya, bunga yang telah
mencapai kemekaran sempurna akan menjadi tempat terindah bagi lebah dan ia
memberikan madu terbaik pula bagi lebah sehingga membuat lebah itu akan
bertahan dan kembali kepada bunga itu.
Lebah yang baik dan pintar itu adalah sifat yang sabar, bijak dan tahu bagaimana
membedakan sesuatu yang baik atau buruk baginya terutama dalam hal mengambil
keputusan. Sedangkan bunga yang mekar itu adalah sifat yang dewasa, serta
bertanggungjawab.
Jadi baik sebagai seorang pria atau wanita, kita perlu menunggu waktu yang tepat
untuk mencari (bagi pria) dan menerima (bagi wanita) dengan memperhatikan
keadaan kita sendiri dan keadaan orang yang akan kita dekati, dalam arti kata kita
jadikan pasangan. Segala sesuatu akan menjadi berhasil dan maksimal jika ia
dilakukan tepat pada waktunya, begitu pula dalam hal berpasangan.
Tapi jika seorang pria atau wanita tidak bijak dalam mengambil keputusan penting
tersebut, maka yang terjadi hanyalah penyesalan di kemudian hari karena apa yang
terjadi pada pasangan tersebut tidak sesuai yang mereka harapkan. Tidak ada yang
bisa dilakukan selain belajar dari pengalaman.
Semoga tulisan ini menjadikan kita lebih bijak dalam memilih dan memutuskan
setiap keputusan-keputusan dalam hidup kita, baik dalam hal berpasangan,
pekerjaan, maupun keputusan-keputusan lain dalam keseharian kita. Jadilah pria
yang sejati, jadilah wanita yang bijak!
1. Nama Gerakan : GERAK MELIHAT ALAM SEMESTA
Pola lantai :
Iringan musik :
(2 x 8 hitungan)
Ketika aku bangun pagi hari
Diberinya aku matahari
Agar aku dapat menikmati
Segala yang indah berseri
Gerakan :
Hitungan ke 1, 5 menghadap serong kiri, kedua tangan menengadah ke atas sambil melihat atas
(melihat matahari) bergantian ke serong kanan pada hitungan ke 3, 7. Sedangkan hitungan ke 2, 4, 6, 8
kedua tangan di belakang pantat.
Pola lantai :
Gerakan :
Hitungan ke 1, 3 ,5, 7 tangan membentuk bulan ke atas kepala dan pada hitungan ke 2, 4, 6, 8 kedua
tangan ke depan perut sambil berjalan menuju posisi pola lantai.
Pola lantai :
Hitungan ke 1, 2, 5, 6 kedua telapak tangan menghadap ke depan diayunkan ke kanan, pada hitungan
ke 3, 4, 7, 8 bergantian ke arah kiri sambil diikuti gerakan kaki mengikuti arah gerakan tangan.
Pola lantai :
Gerakan :
Hitungan ke 1, 2, 5, 6 kedua tangan dikepakkan seperti sayap ke atas, pada hitungan ke 3, 4, 7, 8
kedua tangan dikepakkan ke bawah sambil berjalan jinjit arah kiri menuju posisi pola lantai berputar
sekali dan kemudian duduk bersimpuh.
Pola lantai :
Gerakan :
duduk bersimpuh kemudian berdiri satu demi satu personil dengan aksi menunjukkan benda langit
(properti yang dikenakan) sesuai kata-kata dalampuisi.
Pola lantai :
Iringan musik :
(2 x 8 hitungan)
Ketika aku bangun pagi hari
Diberinya aku matahari
Agar aku dapat menikmati
Segala yang indah berseri
Gerakan :
Hitungan ke 1, 5 menghadap serong kiri, kedua tangan menengadah ke atas sambil melihat atas
(melihat matahari) bergantian ke serong kanan pada hitungan ke 3, 7. Sedangkan hitungan ke 2, 4, 6, 8
kedua tangan di belakang pantat
Pola lantai :
Iringan musik :
(2 x 8 hitungan)
Ketika aku tidur malam hari
Diberinya aku bulan bintang
Agar aku dapat tidur tenang
Dikawal dijaga sang malam
Gerakan :
Hitungan ke 1, 3, 5, 7 tangan membentuk bulan ke atas kepala dan pada hitungan ke 2, 4, 6, 8 kedua
tangan ke depan perut sambil berjalan menuju posisi pola lantai.
Pola lantai :
Gerakan :
Hitungan ke 1, 2, 5, 6 kedua telapak tangan menghadap ke depan diayunkan ke kanan, pada hitungan
ke 3 ,4, 7, 8 bergantian ke arah kiri sambil diikuti gerakan kaki mengikuti arah gerakan tangan.hitungan
1 x 8 yang kedua sambil berjalan menuju posisi.
Pola lantai :
Gerakan :
duduk bersimpuh kemudian menyatukan kedua telapak tangan seperti gerakan menyembah dengan
sedikit membungkukkan badan.
Pola lantai :
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pendapat Penulis :
Tari untuk anak usia dini adalah ekspresi suatu individu yang diungkapkan melalui media
gerak dengan iringan lagu yang gembira dengan sesuai dengan tujuan edukatif untuk
anak usia dini .
1. bersifat sederhana,
2. bersifat maknawi dan bertema, artinya tiap gerak mengandung tema tertentu.
3. gerak anak menirukan gerak keseharian orang tua dan juga orang-orang yang
berada di sekitarnya,
4. anak juga menirukan gerak-gerak binatang.
Seorang guru TK dalam menata sebuah tari-tarian bagi anak TK harus memperhatikan
dua hal yaitu, harus memperhatikan bagian-bagian tubuh yang dapat dilatih dari
karakteristik atau ciri-ciri gerak anak.
3. Jenis Tari
Jenis tarian untuk anak-anak cenderung bersifat bebas dan fleksibel, ada tari jawa yang
khusus diciptakan untuk anak-anak, atau ada jenis tari yang khusus dibuat sendiri oleh
pendidik dan anak sesuai kebutuhan. Apabila suatu karya cipta gerak tari sudah tersusun
dan menjadi satu kesatuan tari anak, maka dibentuklah menjadi satu bentuk tari dan
sebuah jenis tari yang sesuai dengan karakteristik dan sifat anak TK yang memiliki sifat
kegembiraan atau kesenangan, geraknya yang lincah dan sederhana, dan iringan
musiknya pun mudah dipahami oleh anak.
1. Anak menjadi lebih kreatif karena gerak hasil penataan langsung oleh guru
dpat mengembangkan mereka untuk membuat gerakan-gerakan sendiri.
Mereka menggunakan barang-barang, benda-benda, atau tumbuhan yang ada
di sekitar para pemain. Hal itu mendorong mereka untuk lebih kreatif
menciptakan gerak tarian. Bisa digunakan sebagai terapi terhadap siswa saat
berekplorasi mencari gerakan, siswa saat menari akan melepaskan emosinya.
Mereka berteriak, tertawa, dan bergerak. Kegiatan semacam ini bisa digunakan
sebagai terapi untuk siswa yang memerlukannya kondisi tersebut.
2. Mengembangkan kecerdasan majemuk ; Manfaat tari mampu membantu anak
untuk mengembangkan kecerdasan intelektualnya. Sebab, kreatifitas tersebut
akan menggali wawasan siswa terhadap beragam pengetahuan.
Mengembangkan kecerdasan emosi dan antar personal anak tarian dilakukan
secara berkelompok. Dengan berkelompok anak akan mengasah emosinya
sehingga timbul toleransi dan empati terhadap orang lain, nyaman dan terbiasa
dalam kelompok. Mengembangkan kecerdasan kinestetik anak Pada umumnya,
tari juga mendorong anak-anak untuk bergerak, seperti melompat, berputar,
dan gerakan-gerakan lainnya. Mengembangkan kecerdasan natural anak
Banyak alat-alat permainan yang dibuat/digunakan dari tumbuhan, tanah,
genting, batu, atau pasir. Aktivitas tersebut mendekatkan anak terhadap alam
sekitarnya sehingga anak lebih menyatu terhadap alam. Mengembangkan
kecerdasan spasial anak membuat komposisi tari mendorong anak untuk
mengenal konsep ruang.
5. Unsur-unsur tari
1. Gerak
Gerak merupakan medium pokok dalam seni tari. Karena merupakan media yang
pertama-tama digunakan untuk alat ungkap dan ditangkap oleh penonton. Agar gerak
tersebut dapat mewakili maksud yang hendak diungkapkan, maka perlu adanya
penataan/penggarapan yang tepat. Melalui penggarapan itulah, suatu gerakan akan
mempunyai kualitas atau bobot yang ditentukan sesuai dengan maksud
penggarapannya.
Ada beberapa hal yang perlu diketahui untuk gerakan tari yang diberikan untuk anak
usia dini adalah gerakan dasar atau sederhana. Gerakan ini memudahkan anak untuk
mengikuti dan menghafalkan. Gerakan dasar atau sederhana meliputi: mengayunkan
tangan, menggerakan kaki, mengangkat kaki/tangan dan sebagainya.
1. Tenaga
Tenaga merupakan suatu kekuatan atau muatan stamina yang dibangun dalam gerakan.
Tanpa adanya pengaturan tenaga yang jelas, maka gerak tari bagaikan sebuah benda
yang bergerak melintas begitu saja. Sekecil apapun penggunaan tenaga yang diperlukan
dalam gerak tari, perlu dipahami dan dapat disalurkan dalam tubuh. Karena dengan
penggunaan tenaga yang berbeda akan menghasilkan kesan dinamika yang berbeda
pula.
Dalam kegiatan tari untuk anak usia dini diperlukan persiapan khusus agar anak dapat
melakukan kegiatan ini secara santai dan rileks. Adapun persiapan yang perlu
diperhatikan sebelum anak latihan menari adalah: menggunakan kaos/pakaian yang
memudahkan untuk bergerak, menyiapkan air minum, sebelum anak memulai latihan
pastikan dalam keadaan tidak lapar, tidak sakit, dan semangat.
1. Ruang
Adalah tempat di sekitar obyek bergerak. Atau dengan kata lain, ruang adalah
keseluruhan arena yang nampak di udara. Kesan ruang bisa hadir dari posisi gerak
tubuh, volume gerak tubuh, kedudukan/penempatan penari di atas panggung. Kesan
ruang dalam tubuh akan nampak dari posisi anggota badan dalam membentuk suatu
gerakan.
Ruang juga sangat penting dipersiapkan saat kagiatan menari berlangsung. Kita ketahui
bahwa anak usia dini memerlukan aktivitas fisik yang banyak dan cenderung aktif
sehingga disinilan pendidik menyiapkan ruang yang memungkinkan anak dapat bergerak
bebas. Bila akan berlangsung dikelas, setting kelas dengan spasi yang luas dengan kursi
anak agak dirapatkan ke belakang kelas sehingga anak bisa memudahkan untuk
bergerak.
1. Waktu
Perjalanan setiap gerak tari akan menghadirkan kesan tertentu. Bagaimana gerak itu
dibuat dan dilakukan untuk memperoleh kesan tersebut, tergantung pada pola waktu
atau penataan unsur waktu, yaitu tentang penggarapan cepat-lambat maupun panjang-
pendeknya suatu gerak tari.
Sebaiknya kegiatan tari untuk anak usia dini dilakukan saat anak merasa tidak
kelelahan. Dapat dilakukan di pagi hari atau sore hari. Atau biasanya dilakukan pada
saat awal atau akhir pembelajaraan berlangsung.
1. Iringan
Gerak dan musik merupakan suatu kesatuan dalam tari. Namun demikian bukan berarti
setiap gerakan atau tarian memerlukan musik iringan yang jelas secara auditif, tetapi
bisa berupa kesan musikal saja. Kesan musik tersebut bisa dilihat/dirasakan pada unsur
ritme atau irama. Dari pemahaman irama tersebut terjalinlah nafas kehidupan, sehingga
dapat menghasilkan suasana tertentu dalam penghayatan.
Pendekatan pembelajaran tari yang berorientasi pada children centre di sekolah pada
dasarnya mengacu pada prinsip-prinsip Pembelajaran berorientasi pada prinsip-prinsip
perkembangan anak yaitu salah satunya siswa belajar dengan baik apabila kebutuhan
fisiknya terpenuhi serta merasakan aman dan tentram secara psikologis.
Pada usia 4 6 tahun, anak masuk dalam kelompok bermain, maka kemampuan dalam
menyerap materi tari juga masih juga bersifat bermain-main, belum dapat berlatih
secara serius dan bersungguh-sungguh. Maka syarat materinya harus sederhana, praktis
dan dinamis.
Sederhana maksudnya adalah materi tari diambil dari gerak-gerak yang biasa dilakukan
anak-anak sehari-hari, seperti bertepuk tangan, melonjak-lonjak, merangkak, berjalan,
berlari, melambaikan tangan, mengangguk-angguk, berguling-guling dan sebagainya.
Praktis maksudnya adalah materi tari dipilih dari gerak-gerak yang mudah (tidak rumit,
tidak sulit), murah (tidak perlu mengeluarkan biaya kursus/latihan tersendiri), aman
(tidak beresiko bahaya), umum (bisa dilakukan oleh siapa saja, tua, muda, laki-laki,
perempuan), fleksibel (pantas dilakukan dimana saja, kapan saja, sopan/tidak
mengandung resiko etika).
Dinamis, artinya gerak-gerak yang disusun harus bervariasi, tidak membosankan, karena
pada usia bermain anak belum bisa peka terhadap irama dengan ritme-ritme yang sulit,
iringan tarinya biasanya monoton, maka geraknya dipilih yang berubah-ubah (meskipun
berangkat dari pengulangan tetapi ditata dengan penambahan atau perubahan arah,
sehingga tidak kentara pengulangannya).
Selain anak didik yang menjadi perhatian utama, tetapi guru juga perlu memilik
beberapa kompetensi yang dimiliki dengan upaya pembelajaran tari untuk anak usia dini
lebih bermakna