Anda di halaman 1dari 20

Tari Kupu-Kupu

Karya: Rizki Siddiq Nugraha


Tari kupu-kupu atau tari kupu-kupu tarum adalah salah satu dari sekian banyak tarian yang berasal dari
Bali. Keberadaan Bali dalam sisi seni budaya, keindahan alam dan religiusitasnya telah diakui dan dikenali oleh
masyarakat Internasional. Maka tak heran jika banyak budayawan dan seniman Bali yang terkenal dalam pentas
dunia seni internasional.
Menurut catatan sejarah tarian Bali, tari kupu-kupu diciptakan oleh I Wayan Beratha pada tahun 1960-an.
Beliau adalah seniman Tari Bali yang lahir pada tahun 1926, di Banjar Belaluan Denpasar. Kini ia menetap di
Banjar Abian Kapas Kaja. I Wayan Beratha hidup dan dibesarkan dalam lingkungan keluarga seniman Bali.
Kakeknya, I Ketut Keneng (1841-1926) juga adalah seniman Bali yang besar pada zamannya. Kakeknya adalah
seorang ahli karawitan dan pagambuhan. Karena kebesaran nama dan karyanya, hampir sebagian besar
kehidupan Pekak (Kakek) Kenengnya diabdikan untuk keluarga Puri Denpasar, sebagai seniman kesayangan
Raja I Gusti Agung Ngurah Denpasar hingga Perang Puputan Badung meletus tahun 1906. Maka pantaslah
darah seniman besar mengalir dalam I Wayan Beratha dan menciptakan karya-karya besar bagi masyarakat Bali
dan Indonesia.
Secara filosofis, tarian kupu-kupu adalah penggambaran keindahan, kedamaian,dan eksotisnya pulau
Bali. Gerakan yang gemulai dengan komposisi gerak yang dinamis dan menawan, menjadikan tarian kupu-
kupu sedikit berbeda dengan nuansa yang diciptakan oleh tarian Bali pada umumnya sehingga lebih terkesan
nuansa damai saat menontonya. Serta perpaduan warna kostum antara kain berwarna gelap dan terang seperti
biru, kuning emas, dan hijau tua serta mahkota yang berkilauan dengan pernak-pernik keemasan,
menggambarkan keindahan dalam kontrasnya perbedaan. Seperti keindahan alam, kondisi sosial, ragam karya
seni budaya serta keyakinan masyarakat Bali yang bersatu dalam keharmonisan gerak. Iringan musiknya pun,
meski dengan alat yang sama yakni gamelan Bali, ada harmoni nada dengan birama yang lembut. Tidak
menghentak-hentak seperti tari kecak.
Tarian kupu-kupu adalah jenis tarian grup putri yang dimainkan oleh lima orang perempuan atau lebih.
Tarian ini menggambarkan kupu-kupu berwarna biru tua atau tarum yang sedang terbang dan hinggap dari satu
bunga ke bunga lainnya. Tari kupu-kupu mudah untuk dipelajari anak-anak. Anak-anak meniru gerakan tari
kupu-kupu dengan melihat bagaimana kupu-kupu terbang dengan anggunnya, kupu-kupu diam dengan hanya
mengepakan sayap, mengisap madu, makan, menggerakan sungut dan masih banyak lagi yang dapat anak-anak
tiru.
Busana tari sebaiknya disesuaikan dengan bentuk tariannya, misalnya tata busana untuk tari Kupu-Kupu
harus menyerupai kupu-kupu. Selain itu, busana tari juga harus enak dipandang dan tidak mengganggu gerak
penari. Busana untuk tari kupu-kupu yang biasa digunakan, diantaranya:
1. Mahkota yaitu melambangkan keanggunan.
2. Kace yaitu melambangkan keindahan.
3. Klat bahu sebagai hiasan.
4. Cakep sebagai hiasan.
5. Jarit.
6. Kemben.
7. Batik berwarna, misalnya warna hijau.
8. Sampur berwarna, misalnya warna merah dan kuning.
9. Centing.
10. Hiasan sayap kupu kupu.
Properti dapat terbuat dari kain, kayu, besi, plastik, tembaga, atau kulit. Pada umumnya
untuk tari kupu-kupu sendiri menggunakan properti yang terbuat dari kain. Properti ada juga
yang merupakan bagian dari busana dan asesoris, seperti selendang, panah, keris. yang
digunakan untuk tari kupu-kupu.
Kita perlu memahami pembatasan kelas dan usia anak. Ini sangat perlu diketahui.
Untuk memberikan materi kelas I s/d III kita dapat menerapkan sistem pelajaran imitasi
(menirukan) gerak bebas dengan mengutamakan ketepatan irama. Baru kemudian menirukan
gerak dengan ketepatan gerak. Dan terakhir adalah improvisasi secara bebas untuk anak kelas
IV s/d VI. Gerakan yang bisa kita ajarkan kepada anak SD antara lain:

1. Gerakan kupu-kupu terbang di tempat (4x8 hitungan)

2. Gerakan kupu-kupu terbang berputar (2x8 hitungan)

3. Gerakan loncat (2x8 hitungan)


4. Gerakan terbang (2x8 hitungan)

5. Gerakan buka tutup sayap (2x8 hitungan) kanan kiri

6. Gerakan kibasan (2x8 hitungan)


7. Gerakan ayunan (2x8 hitungan)

8. Gerakan tolehan kanan kiri (2x8 hitungan)

A. Karakteristik Tari
1. Karakteristik Gerak Anak
Karakteristik gerak pada anak umumnya mereka dapat melakukan dengan
berbagai kegiatan-kegiatan pergerakan menirukan Apabila seorang guru dapat menunjukkan
kepada anak didik suatu action yang dapat diamati (observable), maka anak akan mulai
membuat tiruan action tersebut sampai pada tingkat otot-ototnya dan dituntut oleh dorongan kata
hati untuk menirukannya. Bahwa dalam perkembangan umumnya anak dapat melakukan
kegiatan-kegiatan bergerak sebagai berikut :

1. Menirukan, seperti yang telah penulis ungkapkan sebelumnya dalam upaya


pengembangan kreativitas tari bahwa dalam bermain anak senang menirukan sesuatu
yang dilihat. Anak dapat menirukan gerakan-gerakan yang dilihat baik dari televisi
ataupun gerakangerakan yang secara langsung dilakukan oleh orang lain, berdasarkan
tema maupun gerakangerakan binatang yang diamati.

2. Manipulasi, dalam kegiatan ini anak-anak secara spontan menampilkan berbagai


gerak-gerak dari obyek yang diamatinya. Namun dalam pengamatan dari obyek
tersebut anak akan menampilkan sebuah gerakan yang hanya disukainya.

3. keseksamaan (precision). Ini meliputi kemampuan anak didik dalam penampilan yang
telah sampai pada tingkat perbaikan yang lebih tinggi dan memproduksi suatu
kegiatan tertentu.

4. artikulasi, yang utama disini anak didik telah dapat mengkoordinasikan serentetan
action dengan menetapkan urutan/sikuen tepat diantara pada action yang berbeda-
beda.

5. naturalisasi, tingkat terakhir dari kemmapuan psikomotorik adalah apabila anak telah
dapat melakukan secara alami satu action atau sejumlah action yang urut.
Keterampilan penampilan ini telah sampai pada kemapuan yang paling tinggi dan
action tersebut ditampilkan dengan pengeluaran energi yang minimum
(sunaryo,1984).

Menurut Kamtini dan Husni Wardhi Tanjung dalam bukunya yang berjudul Bermain
Melalui Gerak dan Lagu di bahwa secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa karakteristik gerak
fisik anak adalah :

1. Sederhana,

2. Bersifat maknawi dan bertema, artinya tiap gerak mengandung tema tertentu,

3. Gerak anak menirukan gerak keseharian orang tua dan juga orang-orang yang berada
di sekitarnya,

4. Anak juga menirukan gerak-gerak binatang.


Seorang guru dalam menata sebuah tari-tarian bagi anak TK harus memperhatikan dua hal
yaitu, harus memperhatikan bagian-bagian tubuh yang dapat dilatih dari karakteristik atau ciri-ciri
gerak anak.

2. Karakteristik Tari Anak


Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk dapat memberikan tari yang sesuai
dengan karakteristik anak yaitu ada beberapa butir yang harus diketahui antara lain :
a. Tema
Bahwa pada umumnya anak-anak selalu menyenangi apa yang pernah dia lihat. Dari apa
yang dilihatnya secara tidak disadari atau disadari dengan spontan. Anak akan menirukan gerak-
gerak yang sesuai dengan apa yang pernah dilihatnya.
Dari gerak-gerak yang pernah dilihat dan diamati oleh anak maka dapat dijadikan suatu
tema. Tema-tema yang pada umumnya disenangi oleh anak-anak TK diantaranya adalah tingkah
laku binatang seperti : kucing, anjing, burung, kupu-kupu, bebek dan lain-lain. Anak juga
menirukan tingkah laku manusia seperti : ayah, ibu, dokter, insinyur dan lain-lain. Contohnya
tingkah laku binatang seperti : kucing,anjing,burung ,dll serta tingkah laku manusia seperti :
ayah,ibu,dokter dll
b. Bentuk Gerak
Bentuk gerak yang sesuai dengan karakteristik tari anak-anak, pada umumnya gerak-gerak
yang dilakukannya tidaklah terlalu sulit dan sangat sederhana sekali. Mengingat pada dasarnya
imajinasi anak TK tinggi dan mempunyai daya kreativitas yang tinggi pula. Dan bentuk-bentuk
gerak yang biasa dilakukan adalah bentuk gerak-gerak yang lincah, cepat dan seakan
menggambarkan kegembiraannya.Misalkan : bentuk gerak jalan ditempat dengan tepuk-teuk
tangan
c. Bentuk Iringan
Dilihat dari karakteristik anak yang senang bergerak dengan gembira, anak TK biasanya
menyenangi musik iringan yang menggambarkan kesenangan dan kegembiraan. Terutama lagu-
lagu anak yang mudah diingat, misalnya : lagu kelinciku, kebunku, kupu-kupuku dan lainlain.
Misalnya : lagu keleinciku,kebunku,kupuku,dll
d. Jenis Tari
Apabila suatu karya cipta gerak tari sudah tersusun dan menjadi satu kesatuan tari anak,
maka dibentuklah menjadi satu bentuk tari dan sebuah jenis tari yang sesuai dengan
karakteristik dan sifat anak TK yang memiliki sifat kegembiraan atau kesenangan, geraknya yang
lincah dan sederhana, dan iringan musiknya pun mudah dipahami oleh anak.
Misalkan tari gembira, tari kupu-kupu,tari kelinci, dll

B. Karakteristik Gerak Motorik Anak


Karakteristik gerak motorik anak usia dini terdiri dari dua gerakan yaitu motorik halus dan
motorik kasar.
1. Keterampilan Koordinasi Gerakan Motorik Kasar.
Gerakan ini meliputi kegiatan seluruh tubuh atau sebagian tubuh. Ketrampilan ini meliputi :
ketahan, kecepatan, kelenturan, ketangkasan, keseimbangan dan kekuatan.
Ketrampilan motorik kasar dapat dibagi dalam 3 kelompok:
Ketrampilan lokomotorik : Berlari, melompat, menderap, meluncur, berguling, behenti,
berjalan setelah berhenti sejenak, menjatuhkan diri dan mengelak.
Ketrampilan non lokomotorik : menggerakkan anggota tubuh dengan posisi tubuh diam
ditempat, berayun, berbelok, mengangkat, bergoyang, melengkung, memeluk, memutar dan
mendorong.
Ketrampilan memproyeksi : menangkap, menerima, menendang, menggiring, melambung,
memukul dan menarik.
2. Keterampilan Koordinasi Gerakan Motorik Halus.
Gerakan ini menyangkut koordinasi gerakan gerakan jari-jari tangan dalam melakukan
berbagai aktivitas.Karakteristik gerak yang biasa dilakukan oleh pada umumnya
adalah menirukan, manipulasi dan bersahaja.
Gerakangerakan ini terbentuk dari unsur tenaga, ruang dan waktu :

1. Tenaga. Penggunaan tenaga dalam gerakan tari meliputi beberapa hal yaitu :
intensitas, aksen/tekanan, kualitas.

2. Waktu (time). Waktu adalah berapa lama penari dalam melakukan suatu gerak :
cepat/lambatnya (tempo), panjang pendek ketukan (ritme), lamanya melakukan
gerakan (durasi).

3. Ruang ( space ). Ruang didalam tari dapat dibedakan menjadi dua yaitu: Ruang yang
diciptakan oleh penari dan Ruang pentas. Unsur-unsur pokok yang penting yang ada
dalam ruang :

Garis, kesan garis timbul karena penari menggerakkan tubuhnya sedemikian rupa
hingga membentuk garis tubuh diluar garis tubuh yang dialami.

Volume, kapasitas gerak atau jangkauan gerak yang tergantung dari besar kecilnya
ruangan yang digunakan untuk menari.

Arah, yaitu arah hadap penari ketika melakukan gerak arah itu dapat ke depan, ke
belakang, ke samping, dan ke arah lainnya.

Level, yaitu berhubungan dengan tinggi rendahnya penari pada saat melakukan
gerakan.

Fokus, yaitu sudut pandang suatu perspektif penonton yang diperlukan dalam
melakukan tarian.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Karakteristik siswa SD berbeda-beda sesuai dengan tingkat perkembangannya.
Perbedaan karakteristik siswa SD tersebut secara global dibedakan antara siswa SD kelas
rendah dan tinggi. Kelompok tersebut mempunyai perbedaan yang tampak sekali, yang dapat
diamati pada kerakteristik gerak dan karakteristik tarinya.
Karakteristik gerak anak meliputi, sebagai berikut :

1. Menirukan.

2. Manipulasi.

3. Keseksamaan.

4. Artikulasi.

5. Naturalisasi.

Karakteristik gerak anak meliputi, sebagai berikut :

1. Tema.

2. Bentuk Gerak.

3. Bentuk Iringan.

4. Jenis Tari.

B. Saran
Saran yang bisa diberikan penulis adalah sebagai manusia dalam melakukan segala
sesuatu sebaiknya mempertimbangkannya dulu. Yaitu melalui pemikiran (rasio atau akal),
agar hasil yang akan didapatkan itu lebih baik dan memuaskan. Hasilnya akan berbeda jika
dalam menentukan sesuatu tanpa melalui pertimbangan dan pemikiran, tentu kurang
memuaskan.
Sebagai calon seorang guru, hendaknya diperlukan pengetahuan tentang seni dan
drama untuk anak usia sekolah dasar. Keterampilan seorang guru dalam memahami
karakteristik anak usia sekolah dasar sangat diperlukan dalam menyampaikan materi-materi
pendidikan seni tari di sekolah dasar.
enar sekali pendapat yang mengatakan jika pria itu ibarat lebah dan wanita itu
ibarat bunga. Keduanya adalah makhluk hidup yang saling menolong lewat
hubungan keduanya. Bunga memberikan lebah madu, dan lebah membantu
penyerbukan bunga.

Lebah yang baik dan pintar, pasti tahu kapan bunga akan mekar dan ia akan
menghinggapi bunga tersebut untuk kemudian mendapat madu manis dari bunga
tersebut, yaitu madu yang terbaik (hanya didapat jika bunga telah mekar dengan
sempurna).
Hal yang sama terjadi pada bunga, bunga tersebut hanya akan memberikan yang
terbaik pada lebah jika ia sudah benar-benar mekar. Alasannya, bunga yang telah
mencapai kemekaran sempurna akan menjadi tempat terindah bagi lebah dan ia
memberikan madu terbaik pula bagi lebah sehingga membuat lebah itu akan
bertahan dan kembali kepada bunga itu.

Keadaan sebaliknya akan terjadi jika seekor lebah terlalu tergesah-gesah


menghinggapi dan berusaha mendapatkan madu dari bunga yang sebetulnya belum
siap, akibatnya apa yang didapat keduanya tidak maksimal (keduanya tidak
mendapatkan hasil terbaik), bagi lebah maupun bagi bunga. Sehingga yang terjadi
kemudian, lebah terpaksa akan berusaha mencari bunga lain untuk dihinggapi
karena ia belum mendapat madu yang manis dari bunga yang sebelumnya. Begitu
pula bunga yang ditinggalkan lebah tersebut, hanya bisa menjadi tempat
persinggahan bagi lebah tersebut dan akhirnya harus menunggu hingga ia benar-
benar mekar.

Cerita diatas sebenarnya menggambarkan dan mengajarkan bagaimana seharusnya


dasar suatu hubungan relasi (alias pasangan / tunangan / pernikahan) antara
seorang pria dan wanita dibangun. Jadi jika Anda pria, Anda bisa menaruh posisi diri
Anda sebagai lebah sedangkan wanita sebagai bunga. Jika Anda ingin mendapat
suatu hubungan yang terbaik dengan seorang pria / wanita, maka cobalah untuk
memahami cerita diatas.

Lebah yang baik dan pintar itu adalah sifat yang sabar, bijak dan tahu bagaimana
membedakan sesuatu yang baik atau buruk baginya terutama dalam hal mengambil
keputusan. Sedangkan bunga yang mekar itu adalah sifat yang dewasa, serta
bertanggungjawab.
Jadi baik sebagai seorang pria atau wanita, kita perlu menunggu waktu yang tepat
untuk mencari (bagi pria) dan menerima (bagi wanita) dengan memperhatikan
keadaan kita sendiri dan keadaan orang yang akan kita dekati, dalam arti kata kita
jadikan pasangan. Segala sesuatu akan menjadi berhasil dan maksimal jika ia
dilakukan tepat pada waktunya, begitu pula dalam hal berpasangan.

Tapi jika seorang pria atau wanita tidak bijak dalam mengambil keputusan penting
tersebut, maka yang terjadi hanyalah penyesalan di kemudian hari karena apa yang
terjadi pada pasangan tersebut tidak sesuai yang mereka harapkan. Tidak ada yang
bisa dilakukan selain belajar dari pengalaman.

Semoga tulisan ini menjadikan kita lebih bijak dalam memilih dan memutuskan
setiap keputusan-keputusan dalam hidup kita, baik dalam hal berpasangan,
pekerjaan, maupun keputusan-keputusan lain dalam keseharian kita. Jadilah pria
yang sejati, jadilah wanita yang bijak!
1. Nama Gerakan : GERAK MELIHAT ALAM SEMESTA

Iringan musik : intro (4 x 8 hitungan)


Gerakan :
Hitungan ke 1, 3, 5, 7 kaki kanan maju, bergantian hitungan ke 2, 4, 6, 8 kaki kiri masuk panggung
dengan berjalan kaki menyilang kedua tangan di pinggang sambil pinggul bergoyang. Sampai di posisi
tangan lurus disamping pinggang seperti pinguin.

Pola lantai :

2. Nama Gerakan : GERAK MATAHARI

Iringan musik :
(2 x 8 hitungan)
Ketika aku bangun pagi hari
Diberinya aku matahari
Agar aku dapat menikmati
Segala yang indah berseri

Gerakan :

Hitungan ke 1, 5 menghadap serong kiri, kedua tangan menengadah ke atas sambil melihat atas
(melihat matahari) bergantian ke serong kanan pada hitungan ke 3, 7. Sedangkan hitungan ke 2, 4, 6, 8
kedua tangan di belakang pantat.

Pola lantai :

3. Nama Gerakan : GERAK BULAN

Iringan musik : (2 x 8 hitungan)


Ketika aku tidur malam hari
Diberinya aku bulan bintang
Agar aku dapat tidur tenang
Dikawal dijaga sang malam

Gerakan :

Hitungan ke 1, 3 ,5, 7 tangan membentuk bulan ke atas kepala dan pada hitungan ke 2, 4, 6, 8 kedua
tangan ke depan perut sambil berjalan menuju posisi pola lantai.

Pola lantai :

4. Nama Gerakan : GERAK SYUKUR

Iringan musik : (2 x 8 hitungan)


Tuhan sayang padaku sayang selalu
Puji dan syukur sembah sujudku
Tuhan sayang padaku sayang selalu
Puji dan syukur sembah sujudku
Gerakan :

Hitungan ke 1, 2, 5, 6 kedua telapak tangan menghadap ke depan diayunkan ke kanan, pada hitungan
ke 3, 4, 7, 8 bergantian ke arah kiri sambil diikuti gerakan kaki mengikuti arah gerakan tangan.

Pola lantai :

5. Nama Gerakan : GERAK TERBANG DIHEMBUS ANGIN

Iringan musik : (2 x 8 hitungan)


reffrend

Gerakan :
Hitungan ke 1, 2, 5, 6 kedua tangan dikepakkan seperti sayap ke atas, pada hitungan ke 3, 4, 7, 8
kedua tangan dikepakkan ke bawah sambil berjalan jinjit arah kiri menuju posisi pola lantai berputar
sekali dan kemudian duduk bersimpuh.

Pola lantai :

6. Nama Gerakan : GERAK BERSIMPUH

Iringan musik : (2 x 8 hitungan) + (1x 4 hitungan)


Puisi : Tuhan.... terima kasih
Aku telah diberi pagi dan malam
Diberi matahari, bulan, bintang
Dan segala yang indah berseri
Puji syukur sembah sujudku

Gerakan :
duduk bersimpuh kemudian berdiri satu demi satu personil dengan aksi menunjukkan benda langit
(properti yang dikenakan) sesuai kata-kata dalampuisi.
Pola lantai :

7. Nama Gerakan : GERAK MATAHARI

Iringan musik :
(2 x 8 hitungan)
Ketika aku bangun pagi hari
Diberinya aku matahari
Agar aku dapat menikmati
Segala yang indah berseri

Gerakan :

Hitungan ke 1, 5 menghadap serong kiri, kedua tangan menengadah ke atas sambil melihat atas
(melihat matahari) bergantian ke serong kanan pada hitungan ke 3, 7. Sedangkan hitungan ke 2, 4, 6, 8
kedua tangan di belakang pantat

Pola lantai :

8. Nama Gerakan : GERAK BULAN

Iringan musik :
(2 x 8 hitungan)
Ketika aku tidur malam hari
Diberinya aku bulan bintang
Agar aku dapat tidur tenang
Dikawal dijaga sang malam
Gerakan :

Hitungan ke 1, 3, 5, 7 tangan membentuk bulan ke atas kepala dan pada hitungan ke 2, 4, 6, 8 kedua
tangan ke depan perut sambil berjalan menuju posisi pola lantai.

Pola lantai :

9. Nama Gerakan : GERAK SYUKUR

Iringan musik : (3 x 8 hitungan)


Tuhan sayang padaku sayang selalu
Puji dan syukur sembah sujudku
Tuhan sayang padaku sayang selalu
Puji dan syukur sembah sujudku

Gerakan :

Hitungan ke 1, 2, 5, 6 kedua telapak tangan menghadap ke depan diayunkan ke kanan, pada hitungan
ke 3 ,4, 7, 8 bergantian ke arah kiri sambil diikuti gerakan kaki mengikuti arah gerakan tangan.hitungan
1 x 8 yang kedua sambil berjalan menuju posisi.
Pola lantai :

10. Nama Gerakan : GERAK BERSIMPUH

Iringan musik : (1 x 8 hitungan)


Puji syukur sembah sujudku

Gerakan :

duduk bersimpuh kemudian menyatukan kedua telapak tangan seperti gerakan menyembah dengan
sedikit membungkukkan badan.

Pola lantai :

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian, Karakterisitik, Jenis, Manfaat,


Unsur-unsur Dan Konsep Pembelajaran Seni
Tari Untuk Anak Usia Dini.
1. Pengertian Tari
1. Soedarsono :
Tari adalah ekspresi jiwa manusia melalui gerak ritmis yang indah. Untuk membuat
gerak yang ritmis dan indah ini perlu adanya penggarapan. Penggarapn tersebut bisa
berupa stilisasi dan distorsi. Gerak yang sudah melalui proses penggarapan berupa gerak
murni (faktor indah) dan gerak maknawi (mengandung maksud tertentu). Gerak
maknawi dibagi lagi menjadi gerak Imitatif( binatang & alam), gerak mimitif (manusia).

1. Pendapat Penulis :
Tari untuk anak usia dini adalah ekspresi suatu individu yang diungkapkan melalui media
gerak dengan iringan lagu yang gembira dengan sesuai dengan tujuan edukatif untuk
anak usia dini .

2. Karakteristik Tari Anak Usia Dini


Gerak dan Lagu di TK bahwa secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa karakteristik
gerak fisik anak TK adalah :

1. bersifat sederhana,
2. bersifat maknawi dan bertema, artinya tiap gerak mengandung tema tertentu.
3. gerak anak menirukan gerak keseharian orang tua dan juga orang-orang yang
berada di sekitarnya,
4. anak juga menirukan gerak-gerak binatang.

Seorang guru TK dalam menata sebuah tari-tarian bagi anak TK harus memperhatikan
dua hal yaitu, harus memperhatikan bagian-bagian tubuh yang dapat dilatih dari
karakteristik atau ciri-ciri gerak anak.

3. Jenis Tari
Jenis tarian untuk anak-anak cenderung bersifat bebas dan fleksibel, ada tari jawa yang
khusus diciptakan untuk anak-anak, atau ada jenis tari yang khusus dibuat sendiri oleh
pendidik dan anak sesuai kebutuhan. Apabila suatu karya cipta gerak tari sudah tersusun
dan menjadi satu kesatuan tari anak, maka dibentuklah menjadi satu bentuk tari dan
sebuah jenis tari yang sesuai dengan karakteristik dan sifat anak TK yang memiliki sifat
kegembiraan atau kesenangan, geraknya yang lincah dan sederhana, dan iringan
musiknya pun mudah dipahami oleh anak.

4. Manfaat Tari Untuk Anak


Manfaat Tari untuk anak :

1. Anak menjadi lebih kreatif karena gerak hasil penataan langsung oleh guru
dpat mengembangkan mereka untuk membuat gerakan-gerakan sendiri.
Mereka menggunakan barang-barang, benda-benda, atau tumbuhan yang ada
di sekitar para pemain. Hal itu mendorong mereka untuk lebih kreatif
menciptakan gerak tarian. Bisa digunakan sebagai terapi terhadap siswa saat
berekplorasi mencari gerakan, siswa saat menari akan melepaskan emosinya.
Mereka berteriak, tertawa, dan bergerak. Kegiatan semacam ini bisa digunakan
sebagai terapi untuk siswa yang memerlukannya kondisi tersebut.
2. Mengembangkan kecerdasan majemuk ; Manfaat tari mampu membantu anak
untuk mengembangkan kecerdasan intelektualnya. Sebab, kreatifitas tersebut
akan menggali wawasan siswa terhadap beragam pengetahuan.
Mengembangkan kecerdasan emosi dan antar personal anak tarian dilakukan
secara berkelompok. Dengan berkelompok anak akan mengasah emosinya
sehingga timbul toleransi dan empati terhadap orang lain, nyaman dan terbiasa
dalam kelompok. Mengembangkan kecerdasan kinestetik anak Pada umumnya,
tari juga mendorong anak-anak untuk bergerak, seperti melompat, berputar,
dan gerakan-gerakan lainnya. Mengembangkan kecerdasan natural anak
Banyak alat-alat permainan yang dibuat/digunakan dari tumbuhan, tanah,
genting, batu, atau pasir. Aktivitas tersebut mendekatkan anak terhadap alam
sekitarnya sehingga anak lebih menyatu terhadap alam. Mengembangkan
kecerdasan spasial anak membuat komposisi tari mendorong anak untuk
mengenal konsep ruang.

5. Unsur-unsur tari
1. Gerak
Gerak merupakan medium pokok dalam seni tari. Karena merupakan media yang
pertama-tama digunakan untuk alat ungkap dan ditangkap oleh penonton. Agar gerak
tersebut dapat mewakili maksud yang hendak diungkapkan, maka perlu adanya
penataan/penggarapan yang tepat. Melalui penggarapan itulah, suatu gerakan akan
mempunyai kualitas atau bobot yang ditentukan sesuai dengan maksud
penggarapannya.

Ada beberapa hal yang perlu diketahui untuk gerakan tari yang diberikan untuk anak
usia dini adalah gerakan dasar atau sederhana. Gerakan ini memudahkan anak untuk
mengikuti dan menghafalkan. Gerakan dasar atau sederhana meliputi: mengayunkan
tangan, menggerakan kaki, mengangkat kaki/tangan dan sebagainya.

1. Tenaga
Tenaga merupakan suatu kekuatan atau muatan stamina yang dibangun dalam gerakan.
Tanpa adanya pengaturan tenaga yang jelas, maka gerak tari bagaikan sebuah benda
yang bergerak melintas begitu saja. Sekecil apapun penggunaan tenaga yang diperlukan
dalam gerak tari, perlu dipahami dan dapat disalurkan dalam tubuh. Karena dengan
penggunaan tenaga yang berbeda akan menghasilkan kesan dinamika yang berbeda
pula.

Dalam kegiatan tari untuk anak usia dini diperlukan persiapan khusus agar anak dapat
melakukan kegiatan ini secara santai dan rileks. Adapun persiapan yang perlu
diperhatikan sebelum anak latihan menari adalah: menggunakan kaos/pakaian yang
memudahkan untuk bergerak, menyiapkan air minum, sebelum anak memulai latihan
pastikan dalam keadaan tidak lapar, tidak sakit, dan semangat.

1. Ruang
Adalah tempat di sekitar obyek bergerak. Atau dengan kata lain, ruang adalah
keseluruhan arena yang nampak di udara. Kesan ruang bisa hadir dari posisi gerak
tubuh, volume gerak tubuh, kedudukan/penempatan penari di atas panggung. Kesan
ruang dalam tubuh akan nampak dari posisi anggota badan dalam membentuk suatu
gerakan.
Ruang juga sangat penting dipersiapkan saat kagiatan menari berlangsung. Kita ketahui
bahwa anak usia dini memerlukan aktivitas fisik yang banyak dan cenderung aktif
sehingga disinilan pendidik menyiapkan ruang yang memungkinkan anak dapat bergerak
bebas. Bila akan berlangsung dikelas, setting kelas dengan spasi yang luas dengan kursi
anak agak dirapatkan ke belakang kelas sehingga anak bisa memudahkan untuk
bergerak.

1. Waktu
Perjalanan setiap gerak tari akan menghadirkan kesan tertentu. Bagaimana gerak itu
dibuat dan dilakukan untuk memperoleh kesan tersebut, tergantung pada pola waktu
atau penataan unsur waktu, yaitu tentang penggarapan cepat-lambat maupun panjang-
pendeknya suatu gerak tari.

Sebaiknya kegiatan tari untuk anak usia dini dilakukan saat anak merasa tidak
kelelahan. Dapat dilakukan di pagi hari atau sore hari. Atau biasanya dilakukan pada
saat awal atau akhir pembelajaraan berlangsung.

1. Iringan
Gerak dan musik merupakan suatu kesatuan dalam tari. Namun demikian bukan berarti
setiap gerakan atau tarian memerlukan musik iringan yang jelas secara auditif, tetapi
bisa berupa kesan musikal saja. Kesan musik tersebut bisa dilihat/dirasakan pada unsur
ritme atau irama. Dari pemahaman irama tersebut terjalinlah nafas kehidupan, sehingga
dapat menghasilkan suasana tertentu dalam penghayatan.

6. Konsep Pembelajaran Tari Untuk Anak Usia Dini


Mengingat anak usia 4-6 tahun temperamennya masih polos dan apa adanya, guru
mempersiapkan banyak hal untuk dapat berhasil dalam proses pembelajaran dengan
memuaskan.

Pendekatan pembelajaran tari yang berorientasi pada children centre di sekolah pada
dasarnya mengacu pada prinsip-prinsip Pembelajaran berorientasi pada prinsip-prinsip
perkembangan anak yaitu salah satunya siswa belajar dengan baik apabila kebutuhan
fisiknya terpenuhi serta merasakan aman dan tentram secara psikologis.

Kondisi yang memungkinkan seseorang menciptakan produk tari kreativitas yang


bermakna ialah kondisi pribadi dan kondisi lingkungan yang cukup mendukung atau
kondusif untuk memberikan rangsang auditif, visual, kinestetik, gagasan dan peraba
tidak meniru atau mencontoh karya orang lain.
Minat anak akan bangkit apabila suatu bahan yang diajarkan sesuai dengan kebutuhan
siswa didik. sumber belajar dapat berupa segala macam alat atau situasi yang dapat
membantu dan bahkan memperkaya dan memperjelas pemahaman siswa didik terhadap
sesuatu yang sedang dipelajarinya bahkan membantu siswa memperkaya pengalaman.

Pada usia 4 6 tahun, anak masuk dalam kelompok bermain, maka kemampuan dalam
menyerap materi tari juga masih juga bersifat bermain-main, belum dapat berlatih
secara serius dan bersungguh-sungguh. Maka syarat materinya harus sederhana, praktis
dan dinamis.

Sederhana maksudnya adalah materi tari diambil dari gerak-gerak yang biasa dilakukan
anak-anak sehari-hari, seperti bertepuk tangan, melonjak-lonjak, merangkak, berjalan,
berlari, melambaikan tangan, mengangguk-angguk, berguling-guling dan sebagainya.

Praktis maksudnya adalah materi tari dipilih dari gerak-gerak yang mudah (tidak rumit,
tidak sulit), murah (tidak perlu mengeluarkan biaya kursus/latihan tersendiri), aman
(tidak beresiko bahaya), umum (bisa dilakukan oleh siapa saja, tua, muda, laki-laki,
perempuan), fleksibel (pantas dilakukan dimana saja, kapan saja, sopan/tidak
mengandung resiko etika).

Dinamis, artinya gerak-gerak yang disusun harus bervariasi, tidak membosankan, karena
pada usia bermain anak belum bisa peka terhadap irama dengan ritme-ritme yang sulit,
iringan tarinya biasanya monoton, maka geraknya dipilih yang berubah-ubah (meskipun
berangkat dari pengulangan tetapi ditata dengan penambahan atau perubahan arah,
sehingga tidak kentara pengulangannya).

Selain anak didik yang menjadi perhatian utama, tetapi guru juga perlu memilik
beberapa kompetensi yang dimiliki dengan upaya pembelajaran tari untuk anak usia dini
lebih bermakna

Anda mungkin juga menyukai