Disusun Oleh:
Indah Fajri Hilmi
NIM:
18129061
Menurut Kamtini dan Husni Wardhi Tanjung dalam bukunya yang berjudul
Bermain Melalui Gerak dan Lagu di bahwa secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa
karakteristik gerak fisik anak adalah :
a. Sederhana,
b. Bersifat maknawi dan bertema, artinya tiap gerak mengandung tema tertentu,
c. Gerak anak menirukan gerak keseharian orang tua dan juga orang-orang yang berada
di sekitarnya,
d. Anak juga menirukan gerak-gerak binatang.
1. Keseksamaan (precision)
Disini anak memiliki kemampuan dalam menampilka suatu kegiatan yang lebih
tinggi. Jadi mempunyai kemampuan untuk mengekspresikan dari kegiatan yang
dilakukannya.
2. Artikulasi (articulation)
Pada tahap ini anak sudah dapat menyusun atau menata susunan gerak dan objek
yang diminatinya. Paling tidak anak mempunyai keberanian untuk mengkoordinasikan
gerak-gerak yang di buatnya sendiri.
3. Naturalisai
Disini anak mempunyai kemampuan psikologis motorik yang lebih tinggi, dan
dapat melakukan keterampilan gerak secara urut dan tersusun dengan baik.
Menurut Kamtini dan Husni Wardhi Tanjung dalam bukunya yang berjudul
Bermain Melalui Gerak dan Lagu di bahwa secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa
karakteristik gerak fisik anak adalah :
a) Sederhana,
b) Bersifat maknawi dan bertema, artinya tiap gerak mengandung tema tertentu,
c) Gerak anak menirukan gerak keseharian orang tua dan juga orang-orang yang berada
di sekitarnya,
d) Anak juga menirukan gerak-gerak binatang.
Seorang guru dalam menata sebuah tari-tarian bagi anak TK harus
memperhatikan dua hal yaitu, harus memperhatikan bagian-bagian tubuh yang dapat
dilatih dari karakteristik atau ciri-ciri gerak anak.
b. Bentuk Gerak
Bentuk gerak yang sesuai dengan karakteristik tari anak-anak, pada umumnya
gerak-gerak yang dilakukannya tidaklah terlalu sulit dan sangat sederhana sekali.
Mengingat pada dasarnya imajinasi anak TK tinggi dan mempunyai daya kreativitas
yang tinggi pula. Dan bentuk-bentuk gerak yang biasa dilakukan adalah bentuk gerak-
gerak yang lincah, cepat dan seakan menggambarkan kegembiraannya. Misalkan :
bentuk gerak jalan ditempat dengan tepuk-teuk tangan.
c. Bentuk Iringan
Dilihat dari karakteristik anak yang senang bergerak dengan gembira, anak TK
biasanya menyenangi musik iringan yang menggambarkan kesenangan dan
kegembiraan. Terutama lagu-lagu anak yang mudah diingat, misalnya : lagu kelinciku,
kebunku, kupu-kupuku dan lainlain.
Misalnya : lagu keleinciku,kebunku,kupuku,dll
d. Jenis Tari
Apabila suatu karya cipta gerak tari sudah tersusun dan menjadi satu kesatuan
tari anak, maka dibentuklah menjadi satu bentuk tari dan sebuah jenis tari yang sesuai
dengan karakteristik dan sifat anak TK yang memiliki sifat kegembiraan atau
kesenangan, geraknya yang lincah dan sederhana, dan iringan musiknya pun mudah
dipahami oleh anak.
Misalkan tari gembira, tari kupu-kupu,tari kelinci, dll
a) Tenaga. Penggunaan tenaga dalam gerakan tari meliputi beberapa hal yaitu : intensitas,
aksen/tekanan, kualitas.
b) Waktu (time). Waktu adalah berapa lama penari dalam melakukan suatu gerak :
cepat/lambatnya (tempo), panjang pendek ketukan (ritme), lamanya melakukan
gerakan (durasi).
c) Ruang ( space ). Ruang didalam tari dapat dibedakan menjadi dua yaitu: Ruang yang
diciptakan oleh penari dan Ruang pentas. Unsur-unsur pokok yang penting yang ada
dalam ruang :
• Garis, kesan garis timbul karena penari menggerakkan tubuhnya sedemikian rupa
hingga membentuk garis tubuh diluar garis tubuh yang dialami.
• Volume, kapasitas gerak atau jangkauan gerak yang tergantung dari besar kecilnya
ruangan yang digunakan untuk menari.
• Arah, yaitu arah hadap penari ketika melakukan gerak arah itu dapat ke depan, ke
belakang, ke samping, dan ke arah lainnya.
• Level, yaitu berhubungan dengan tinggi rendahnya penari pada saat melakukan
gerakan.
• Fokus, yaitu sudut pandang suatu perspektif penonton yang diperlukan dalam
melakukan tarian.
Pada tahap-tahap tertentu anak akan terus maju ke arah pertumbuhan fisis,
mental, dan estetis. Pada umumnya bergantung pada umur dan minat masing-masing
anak pada pengalaman seni yang berbeda-beda. Akan tetapi kenyataan yang ada
tidaklah selalu demikian.
Dalam pendekatan terhadap seni tari-drama, ada anggapan bahwa anak-anak
terutama dilibatkan ke dalam dan memperoleh penguasaan motoris terhadap bahan
seni. Keterampilan yang dilakukan tanpa “rasa” tidak mempunyai hubungan dengan
pengalaman seni. Akan tetapi bergerak sambil bersuara dengan menggunkan “rasa”
meskipun tanpa keterampilan, sangat penting dalam pengalaman seni. Jadi tidaklah
benar, apabila pertumbuhan mental dan estetis ditinjau dari penguasaan motoris si
anak.
Guru sekolah dasar harus bisa mencari cara dan sikap tertentu demi kemajuan
siswaSekolah Dasar dalam periode yang berbeda satu dengan yang lainnya itu.
Terutama gurulah yang akan terlibat dengan pengalaman seni tari-drama tiap individu
dalam hubungannya dengan minat dan kebutuhan siswa di tingkat Sekolah Dasar.
Beberapa pengalaman seni tari drama anak yang memunculkan keunikan dapat
diuraikan berikut ini.
Kegiatan belajar akan lebih efektif jika anak mengekspresikan idea dan rasa
yang sempurna lebih dari bagian yang terpisah-pisah. Pengalaman seni merupakan
pengalaman menyeluruh yang menjadi tak berarti jika diambil secara terpisah. Sebagai
contoh, guru bisa menganalisa gerak lemah dengan irama lembut, kemudian gerak
tegang dengan irama cepat dan keras. Akan tetapi guru akan mendapatkan watak
keseluruhan apabila gerak tersebut dipadukan. (Yusuf, S dan Sughandi. 2014)
Adapun mempelajari bagaimana anak-anak itu maju di dalam hal ekspresinya
merupakan jalan yang terbaik untuk mengenal anak. Misalnya pada waktu anak bekerja
akan tampak kepribadiannya, halangan emosionalnya, sifat malu, ragu-ragu, sifat
agresif, dan sebagainya. Sehingga guru akan mengetahui bagaimana sebaiknya
membimbing anak.
1. Kelas Rendah
Untuk memberikan tari yang sesuai dengan karakteristik siswa kelas rendah,
ada beberapa hal yang harus diperhatikan, antara lain sebagai berikut. 1 Tema Siswa
SD kelas rendah menyukai apa yang pernah dilihatnya. Dilihat secara tidak disadari
atau spontan menirukan gerak sesuai dengan apa yang pernah dilihatnya. Tema dapat
diciptakan melalui apa yang pernah dilihat dan diamatinya. Tema yang disenangi siswa
kelas rendah antara lain: tingkah laku binatang, serta tingkah laku manusia seperti ayah,
ibu, dokter, insinyur, dll. 2 Bentuk gerak Bentuk gerak yang sesuai dengan karakteristik
tari siswa kelas rendah, adalah gerak-gerak yang dilakukannya tidaklah sulit dan
sederhana sekali. (Murgiyanto, Sal. 2015)
Karena pada dasarnya imajinasi siswa kelas rendah itu tinggi dan mempunyai
kreativitas yang tinggi pula. Bentuk gerak yang dilakukannya biasanya bentuk gerak-
gerak yang lincah, cepat, dan menggambarkan kegembiraan. Bentuk gerak yang
ditirukan oleh siswa kelas rendah, jika disusun terbentuklah suatu tatanan tari sesuai
dengan karakteristiknya, 3 Bentuk iringan Siswa kelas rendah biasanya menyenangi
musik iringan yang menggambarkan kesenangan atau kegembiraan. Terutama lagu
siswa yang mudah diingat. 4 Jenis tari Jika susunan-susunan gerak yang dibuat tari
sudah menjadi satu kesatuan tari siswa, maka terbentuklah menjadi satu bentuk tari.
Jenis tari pada kelas rendah memiliki sifat kegembiraan atau kesenangan. Gerakannya
lincah dan sederhana, serta iringannya mudah dipahami. Misalnya tari gembira, tari
kupu-kupu, dan tari kelinci. (Heryudita, K. 2016)
2. Kelas Tinggi
Karakteristik tari siswa kelas tinggi tidak jauh berbeda dengan tari siswa kelas
rendah. Karakteristik pada siswa kelas tinggi yang membedakan pada sifatnya, yaitu
memiliki sifat mandiri dan rasa tanggung jawab. Selain itu memiliki perasaan yang
lebih peka dan daya pemikirannya lebih kritis. Beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam pembelajaran tari di SD kelas tinggi, antara lain sebagai berikut.
1. Tema Siswa kelas tinggi mulai memperhatikan hal-hal yang berhubungan
dengan kehidupan sosial atau cerita tentang lingkungan sosial. Misalnya
menengok teman sakit, suka menolong orang lain, memperhatikan di
lingkungan keluarganya, dan sebagainya. Dengan demikian, tema yang
digunakan pada kelas tinggi adalah tema yang berhubungan dengan kehidupan
sosial siswa.
2. Bentuk gerak Siswa kelas tinggi sudah memiliki keberanian dan kemampuan
mengekspresikan kegiatan yang dilakukannya menjadi bentuk-bentuk gerak
tari. Siswa dalam hal tersebut sudah memiliki keterampilan melakukan gerak
yang cukup tinggi kualitasnya. Gerak-gerak yang dilakukan juga sudah mampu
dipahami oleh penonton, dan gerakan juga sudah tidak kaku.
3. Bentuk iringan Kelas tinggi siswa sudah mempunyai kepekaan irama pada
musik pengiringnya. Siswa sudah dapat mengekspresikan gerak tarinya sesuai
dengan susunan garapan atau temanya.
4. Jenis tari Jenis tari pada siswa kelas tinggi antara lain : 1 jenis tari yang
menggambarkan kepahlawanan tari Satria, Eka Prawira, Wirapertiwi, dan lain-
lain, 2 jenis tari yang menggambarkan kehidupan sosial tari Tani, tari Perang,
dan lain-lain. 69 Pembelajaran seni tari harus disesuaikan dengan karakteristik
siswa, agar siswa mampu memahami yang disampaikan guru.
Karakteristik siswa perlu diperhatikan agar mampu mencapai tujuan yang telah
direncanakan Sunaryo 1984 dalam Purwatiningsih dan Harini 2002:69,
menjelaskan karakteristik gerak sebagai berikut.