Anda di halaman 1dari 6

Nama : TRIA PRISKA AMANTI

Nim : 220611100158
Kelas : 3E PGSD

SENI TARI

A. Pengertian Seni Tari

Tari adalah bentuk seni yang kuno dan universal di mana ekspresi batin individu
ditampilkan melalui gerakan tubuh yang selaras dengan irama musik. Sejak zaman prasejarah,
manusia telah menggunakan tari sebagai medium untuk mengungkapkan perasaan dan makna
dalam kehidupan mereka, dengan ekspresi yang memikat dan mempesona, berakar dalam
ritme dan jiwa, yang mengambil bentuk dalam berbagai konteks budaya.
B. Unsur-unsur Seni Tari

1) Wiraga
Wiraga adalah keterampilan gerak dasar tubuh untuk mengekspresikan dengan tepat
pesan, emosi, atau cerita dalam seni tari.
2) Wirama
Wirama adalah salah satu unsur dalam seni tari yang mengacu pada konsep irama
dalam tarian.
3) Wirasa
Wirasa dalam unsur-unsur seni tari merujuk pada konsep penjiwaan atau ekspresi
perasaan yang dimunculkan oleh penari dalam pertunjukan tari.

C. Elemen Komposisi Tari

a. Gerak
Tari adalah cara berkomunikasi dengan penonton melalui gerakan-gerakan sehari-hari
yang telah mengalami proses estetisasi, sehingga tercipta gerakan tari yang sesuai
dengan tema yang telah ditentukan.
b. Pola Lantai
Pola lantai lantai merujuk pada pola atau desain yang dibentuk oleh gerakan penari di
atas panggung atau lantai selama penampilan tari. Elemen ini mencakup bagaimana
penari bergerak, berinteraksi dengan ruang panggung, dan membentuk pola-pola visual
yang dapat mempengaruhi estetika dan makna tarian.
c. Desain Atas
Desain atas mengacu pada pola atau susunan visual yang terbentuk oleh gerakan tari di
atas panggung. Ini adalah salah satu aspek penting dalam komposisi tari yang
memengaruhi penampilan keseluruhan. Desain atas mencakup pengaturan gerakan
penari dalam berbagai bentuk, pola, dan konfigurasi yang dapat membentuk gambaran
visual yang menarik dan berkesan.
d. Musik Iringan
Musik iringan memiliki peran yang signifikan dalam membentuk dan menambahkan
dimensi artistik pada sebuah penampilan tari. Ini berfungsi sebagai panduan,
pendukung, dan penggerak bagi penari dalam ekspresi gerakan dan emosi dalam tarian.
Melalui musik iringan, penari dapat mengikuti ritme, melodi, dan suasana yang sesuai
dengan tema atau cerita yang ingin disampaikan melalui tarian.
e. Komposisi Kelompok
Komposisi Kelompok adalah cara menyusun gerakan tari yang melibatkan sekelompok
penari dan biasanya digunakan dalam pertunjukan yang besar dan kolosal.
Pertimbangan utama dalam penggunaan komposisi kelompok ini adalah ukuran
panggung yang besar. Penataan kelompok, baik yang terdiri dari banyak penari atau
kelompok kecil, perlu diatur sedemikian rupa untuk mencapai keseimbangan visual yang
terlihat baik dari sudut pandang penonton.
f. Desain Dramatik
Desain Dramatik adalah konsep desain yang menggambarkan perjalanan emosi yang
mirip dengan gambaran gunung. Dalam proses persembuhannya, baik dimulai dari awal,
mencapai puncak, dan kemudian turun, perlu dipertimbangkan dengan cermat dalam
pembuatan koreografi tari. Tanpa perhatian yang benar terhadap desain ini,
penyampaian emosi dan daya tarik dalam penampilan tidak akan tercapai. Oleh karena
itu, desain ini memiliki peran penting dan harus dipertimbangkan secara khusus oleh
penata tari.
g. Dinamika
Dinamika dalam tari melibatkan variasi dalam kecepatan, intensitas, ritme, dan
kekuatan gerakan. Ada beberapa aspek penting dari dinamika dalam elemen komposisi
tari, yaitu kecepatan, intesistas, ritme, kekuatan, dan kontras.
D. Jenis-Jenis Tari
Jika ditinjau dari pertunjukan dari partisipasi, seni tari dapat dibedakan menjadi 2 yaitu:
1. Tari Partisipatif, ialah tari yang jarang menggambarkan sebuah cerita dan hanya
bertujuan untuk interaksi sosial ataupun olahraga saja.
2. Tari Teater, merupakan tari yang menggambarkan sebuah cerita dan dipentaskan
serta dilengkapi properti khusus.
• Berdasarkan koreografinya, seni tari dapat dibedakan menjadi:
1. Tari Tunggal, ialah tari yang diperakan oleh seorang penari atau dikenal juga dengan
istilah tari solo. Misalnya, tari Golek dari Jateng.
2. Tari Berpasangan, dalam bahasa latin dikenal dengan istilah pas de duex ataupun
dalam bahasa awan disebut duet. Tari ini dilakukan oleh dua orang ataupun
berpasangan. Misalnya, tari Topeng dari Jabar.
3. Tari Kelompok, dalam bahasa asing disebut group choreography yaitu tari yang
dilakukan minimal oleh dua orang. Misalnya, tari Saman dari Aceh
Jenis seni tari jika ditinjau berdasarkan perkembangan peradaban di nusantara dapat
dibedakan menjadi tiga, meliputi:
1. Tari Tradisional merupakan jenis tarian yang sudah turun temurun, diwariskan dari
zaman nenek moyang. Jenis tari ini sangat mengedepankan nilai filosofis, simbolis, dan
religius. Segala aturan tari ini masih kaku bertumpu pada pedoman leluhur. Di
Indonesia, tari tradisional ini dibagi menjadi dua yaitu tari tradisional klasik dan tari
tradisional kerakyatan.
2. Tari Kreasi Baru merupakan pelebaran sayap dari tari tradisional yang gerakannya
dipadukan dengan gerakan baru dari jenis tarian lain. Jenis tari ini biasanya dilakukan
saat upacara ritual, keagamaan, adat dan lainnya. Pada umumnya, tari kreasi baru ini
dibedakan menjadi dua golongan, yaitu tari kreasi baru berpola tradisi dan tari kreasi
baru berpola non tradisi.
3. Tari Kontemporer merupakan jenis tari modern yang tidak lagi terpengaruh unsur tari
tradisional. Tari ini menampilkan koreografi unik dan penuh makna.
E. Karakteristik Gerak Anak SD
1. Karakteristik Gerak Anak
a. Menirukan
Ketika kita menunjukkan suatu tindakan yang dapat diamati kepada anak didik, mereka
akan mulai meniru tindakan tersebut hingga otot-otot mereka terlatih, didorong oleh
dorongan batin untuk menirunya.
b. Manipulasi
Pada tahap ini, anak didik dapat menampilkan tindakan seperti yang diajarkan dan tidak
hanya saat diamati.
c. Keseksamaan
Kemampuan anak didik dalam penampilan telah mencapai tingkat yang lebih tinggi dan
mereka bisa melakukan suatu kegiatan dengan baik.
d. Artikulasi
Pentingnya disini adalah anak didik sudah mampu mengkoordinasikan serangkaian
tindakan dengan menjaga urutan yang benar di antara tindakan-tindakan tersebut.
e. Naturalisasi
Tahap terakhir dalam kemampuan psikomotorik adalah ketika anak sudah dapat
melakukan satu atau beberapa tindakan dengan alami dan berurutan.
2. Karakteristik Tari Anak
Karakteristik tari anak dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu:Karakteristik tari anak
kelas rendah
i. Tema
Pada umumnya, anak-anak kelas rendah cenderung menikmati apa yang telah mereka
lihat tanpa menyadari hal tersebut.
ii. Bentuk gerak
Dalam hal bentuk gerakan, biasanya gerakan yang sesuai untuk anak-anak kelas rendah
adalah gerakan yang tidak terlalu sulit dan masih sangat sederhana.
iii. Bentuk iringan
Ketika berbicara tentang iringan musik, anak-anak kelas rendah biasanya lebih menyukai
musik yang mencerminkan kegembiraan atau kesenangan.
3. Karakteristik tari anak kelas tinggi
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh seorang guru dalam mengajar, yaitu:
a. Pemilihan Tema

Sebaiknya tema yang dipilih memiliki relevansi dengan lingkungan sosial anak-anak. Contohnya:

 Menjenguk teman yang sakit


 Kegiatan suka menolong orang
 Keperhatian terhadap adik-adik
 Dan berbagai tema lainnya yang sesuai
b. Ragam Gerakan
Anak-anak memiliki keberanian dan keterampilan untuk mengubah kegiatan yang
mereka lakukan menjadi gerakan dalam tarian. Mereka telah memperoleh kemampuan
untuk melakukan gerakan dengan kualitas yang cukup baik. Contoh-contoh gerakan
mencakup:
▪ Gerakan yang menggambarkan kebahagiaan seseorang
▪ Gerakan yang mencerminkan kesedihan
▪ Gerakan yang menggambarkan kemarahan
▪ Gerakan yang meniru tingkah laku manusia dalam kehidupan sehari-hari
Berbagai gerakan yang terinspirasi dari alam sekitar mereka
c. Bentuk ringan
Anak-anak juga sudah memiliki sensitivitas terhadap musik yang mengiringi tarian
mereka. Mereka mampu mengekspresikan gerakan sesuai dengan suasana, mood, atau
tema tarian. Ini bisa termasuk penggunaan musik yang cocok untuk suasana yang riang
gembira, sedih, dan lainnya.

Anda mungkin juga menyukai