Anda di halaman 1dari 22

JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI

DOI: https://doi.org/10.21009/JPUD.101 DOI: https://doi.org/10.21009/JPUD.101.08

PENINGKATAN PEMAHAMAN SAINS BIOLOGI MELALUI


PERMAINAN KARAMBOL

SUBHAN

PAUD PPs Univeristas Negeri Jakarta


Jln. Rawamangun Muka, Jakarta Timur. Email : Subhan.toefl@gmail.com

Abstract: The aim of this study is to describe the process and results of learning through
play carom that can improve scientific understanding of biological children in RA B1
Salsabila Jakarta Year 2015/2016. The subjects of this study were 22 children. This
research method is based on the Research Action Class Action Research model Kemmis
and Mc. Taggart which includes four stages: planning, action, observation, and
reflection. This study consisted of two cycles, each cycle consisting of 8 times
pertemuan.Teknik data analysis used in this research is the analysis of qualitative and
quantitative data. Analysis of qualitative data by analyzing data from interviews during
the study to the steps of data reduction, data display and data verification. Quantitative
data analysis with descriptive statistics to compare the results obtained from pre-
intervention, the first cycle and the second cycle. The results of this study showed an
increased understanding of sains biologi children through play carom, evidenced by an
average understanding of sains biologi score of 41.59 pre-intervention, then increased in
the first cycle of the second cycle of 63.82 and 80.73.

Keywords: understanding, sains biologi, carrom


Abstrak: tujuan penelitian ini yaitu untuk menggambarkan proses dan hasil belajar
melalui permainan karambol yang dapat meningkatkan pemahaman sains biologi anak di
RA B1 Salsabila Jakarta Timur Tahun 2015/2016. Subyek penelitian ini yaitu 22 orang
anak. Metode penelitian ini adalah Penelitian Tindakan yang mengacu pada model
Penelitian Tindakan Kelas Kemmis dan Mc. Taggart yang meliputi empat tahap:
perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Penelitian ini terdiri dari dua siklus, setiap
siklus terdiri dari 8 kali pertemuan.Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah analisis data kualitatif dan kuantitatif. Analisis data kualitatif dengan
menganalisis data dari wawancara selama penelitian untuk langkah-langkah reduksi data,
display data dan verifikasi data. analisis data kuantitatif dengan statistik deskriptif yang
membandingkan hasil yang diperoleh dari pre-intervensi, siklus I dan siklus II. Hasil
penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan pemahaman sains biologi anak melalui
permainan karambol, dibuktikan dengan rata-rata pemahaman skor sains biologi pra-
intervensi sebesar 41,59, kemudian meningkat pada siklus I sebesar 63,82 dan siklus
kedua sebesar 80,73.

Kata Kunci: pemahaman, sains biologi, permainan karambol

135
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI
Volume 10 Edisi 1, April 2016

Pembelajaran sains bagi anak dengan tumbuh-tumbuhan, binatang


usia dini ditujukan agar anak memiliki atau hewan, hubungan antara
kemampuan memecahkan masalah, tumbuhan dan hewan, serta aspek-
memiliki sikap ilmiah, dan mengasah aspek kehidupan dengan
kepekaan panca indera dalam lingkungannya.
bereksplorasi untuk memahami Konten-konten sains biologi
lingkungan sekitar. Kemampuan melatih anak menggunakan panca
tersebut dapat terwujud, secara ideal inderanya; melihat, meraba, membau,
hanya melalui pelaksanaan merasakan dan mendengar. Semakin
pembelajaran sains yang bersandar banyak keterlibatan indera dalam
pada tiga dimensi utama yaitu sains belajar, anak semakin memahami apa
sebagai proses, sains sebagai produk yang dipelajari. Anak memperoleh
dan sains sebagai sikap. Sains sebagai pengetahuan baru hasil
produk, sikap, dan proses yang penginderaanya dengan berbagai
dibelajarkan untuk anak usia dini, benda yang ada disekitarnya. Terlebih
seyogyanya ditempuh melalui konten- ketika anak bermain bersama dengan
konten sains permulaan yang sesuai temannya, anak akan terlatih untuk
dengan usia dan tingkat mampu bekerjasama dan secara
perkembangan anak. impulsif memperoleh bimbingan
Sains biologi atau dikenal juga (scafolding) dari teman yang tingkatan
dengan istilah life science merupakan perkambangannya lebih tinggi. Salah
bagian dari sains permulaan untuk satu permainan yang dapat menjadi
anak usia dini. Dalam STTPA media bagi anak dalam mewujudkan
(Standar Tingkat Pencapaian hal tersebut adalah permainan
Perkembangan Anak), sains biologi karambol.
merupakan salah satu muatan belajar Permainan karambol
yang diturunkan dan disesuaikan merupakan jenis permainan papan
dengan aspek perkembangan kognitif yang dapat dimainkan secara
anak usia dini (0-6) tahun. Sains berkelompok dan memiliki aturan
biologi meliputi fakta, konsep, teori, yang dipatuhi secara bersama. Secara
prinsip dan hukum yang berkaitan teoritis, hal tersebut sesuai dengan

136
Peningkatan Pemahaman . . .
Subhan

karaktersitik perkembangan kognitif bunga, telur ajaib, kapur barus loncat,


dan sosial anak usia 5-6 tahun. serta yang paling populer digunakan
Karambol yang merupakan keluarga adalah percobaan gunung meletus.
dari permainan dengan kelompok Jenis-jenis permainan ini merupakan
(group play) dan permainan dengan permainan eksperimen yang tidak
aturan (games with rules), dapat terlalu memberikan ruang gerak bagi
meransang pemahaman sains biologi anak untuk menjadi pelaku utama
anak melalui modifikasi materi secara dalam permainan tersebut karena
fiskal yang diintegrasikan ke dalam memang pelaksanaannya
komponen permainan karambol. membutuhkan skenario matang agar
Seperti menstimulus alat dan bahan yang digunakan tidak
kemampuan klasifikasi, dapat mebahayakan anak. Untuk itu,
dilakukan melalui modifikasi permainan sains semacam ini lebih
kepingan karambol dengan gambar- banyak digunakan guru dalam bentuk
gambar hewan berkarakter tertentu. demonstrasi, dimana anak hanya bisa
Kepingan tersebut dimasukkan ke menyaksikan dan bukan mengalami
dalam pocket karambol yang sesuai sendiri.
dengan karaktersitik yang ada pada Lain halnya dengan permainan
disk. Melalui cara ini, anak secara karambol. Dimana anak-anak akan
tidak sadar akan memiliki pemahaman dilibatkan secara penuh dalam
tentang penggolongan hewan menjalankan permainan. Unsur
berdasarkan karaktersitiknya. Begitu kompetisi dan kerjasama tim yang
juga bagaimana meransang dimensi- ada, membuat anak saling
dimensi pemahaman sains biologi membimbing dan mengarahkan satu
lainnya seperti memberi contoh, sama lain. Dimana menurut teori
menjelaskan, memprediksi sampai scalfolding, anak pada situasi sosial
kepada aspek menyimpulkan. yang sama namun memiliki tingkat
Terdapat banyak jenis kematangan dan usia yang berbeda
permainan yang dapat meningkatkan akan saling memberikan
pemahaman sains anak seperti membimbingan. Dengan demikian,
permainan medan magnet, sulap konten-konten sains biologi dalam

137
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI
Volume 10 Edisi 1, April 2016

permainan karambol akan lebih panca indera anak seperti permainan


mudah dicerna dan dipahami anak karambol, menurut kajian empirik
karena anak akan saling berbagi dan telah terbukti berkontribusi positif
memberitahu materi sains biologi satu terhadap hasil pembelajaran sains
sama lain untuk memenangkan biologi pada anak usia dini. Sesuai
permainan. dengan apa yang dilaporkan Naswastu
Disamping itu, sejumlah Anggie Ratsih dalam penelitiannya
permainan untuk meningkatkan yang berjudul peningkatan
pemahaman sains sebagaimana kemampuan dasar sains melalui
dipaparkan di atas, merupakan bermain berbasis inquiri bahwa hasil
permainan yang tidak mudah untuk tes menunjukkan bahwa melalui
dimodifikasi dan diintegrasikan bermain berbasis inquir kemampuan
dengan konten-konten sains biologi. dasar sains dapat meningkat 85% dan
Sementara, karambol dengan keping, hasil observasi menunjukkan 80%
lubang dan papan yang sangat siswa mendapatkan penilaian baik.
fleksibel dapat dimodifikasi menjadi Sementara itu, Sunarti dalam
model aquarium alam mini bagi anak, penelitiannya yang berjudul Upaya
dimana anak dapat mengenal dunia Mengembangkan Kemampuan Sains
hewan dan binatang hanya dengan Melalui Permainan Eksploratif
melihat gambar yang dapat mengungkap bahwa Pembelajaran
digerakkan dan dimainkan dengan dengan permainan eksploratif
lebih menarik. Hal ini dapat menjadi ternyata menghasilkan 45% anak yang
alternatif orang tua dalam mampu mengenal pengenalan sains
mengkondisikan anak menjadi lebih dengan baik.
aman daripada membawanya ke Kontras dengan paparan di
kebun binatang atau alam liar yang atas, realitas pembelajaran sains
membutuhkan tingkat pengamanan biologi yang terjadi di RA B Salsabila
yang ketat dan biaya yang relatif Jakarta Timur justru masih jauh dari
mahal. harapan. Berdasarkan hasil observasi
Jenis permainan yang banyak awal yang peneliti lakukan terhadap
melibatkan peran dan pengamatan 22 orang anak RA B1, pemahaman

138
Peningkatan Pemahaman . . .
Subhan

konten sains biologi dari 5 indikator sesuai dengan habitatnya, tetapi jenis
awal yang peneliti amati, terdapat 3 hewan yang diketahui masih sangat
indikator yang belum dikuasai dengan sedikit, dan belum mampu
baik oleh 15 orang anak. Indikator membandingkan bentuk tubuh hewan
tersebut antaralain karaktersitik hewan secara spesifik yang hidup dengan
dan tumbuhan tidak dipahami oleh 12 habitat yang berbeda. Kemudian, pada
orang anak, habitat hewan dan materi pengenalan anggota tubuh,
tumbuhan sejumlah 15 anak, serta masih banyak anak yang belum
pengenalan tubuh manusia sejumlah mampu memetakkan mana anggota
14 orang anak. Sebaran capaian tubuh yang termasuk alat indera dan
indikator yang dimaksud meliputi: bukan alat indera dan
pemahaman dengan kategori Belum mengelompokkan alat indera
Muncul (BM)berjumlah 15 orang berdasarkan letak dan fungsinya.
anak, Mulai Berkembang (MB) Rendahnya pencapaian anak
sebanyak 4 orang anak, Berkembang dalam pembelajaran sains biologi
Sesuai Harapan (BSH) dan sebagaimana dipaparkan di atas, salah
Berkembang Sangat Baik (BSB) satunya disebabkan oleh intensitas
masing-masing berjumlah 2 dan 1 penggunaan alat bermain sains biologi
orang anak. yang masih sangat terbatas. Beberapa
Pada materi karakterstik alat bermain yang tersedia justru lebih
hewan dan tumbuhan, rata-rata anak mengarah kepada alat bermain
belum mampu memberikan contoh physical science (fisika) dan earth
secara kompleks jenis hewan pemakan science (geografi). Alat bermain
daging dan tumbuhan, cara phisical science misalnya, terdapat
perkembang biakannya, serta anak balok, ayunan, jungkat-jungkit, bola
masih kesulitan dalam memahami dunia dan lain sebagainya. Begitu juga
tumbuhan dan hewan berdasarkan halnya dengan alat bermain earth
ciri-ciri tertentu. Selanjutnya, pada science, terdapat berbagai alat
materi habitat hewan dan tumbuhan, bermain seperti bola dunia, peta,
meskipun beberapa anak telah mampu kompas, dan lain sebagainya.
menyebutkan hewan atau tumbuhan Sementara, alat bermain sains biologi

139
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI
Volume 10 Edisi 1, April 2016

terbatas baik secara jumlah atapun Proporsi belajar sains yang


variasi; terlihat RA Salsabila hanya diajarkan guru juga belum seimbang,
sebatas torso dan imitasi ikan. pembelajaran lebih banyak terfokus
Disamping itu, aktiftas- pada pysical science (ilmu fisika) dan
aktifitas sains dalam kelas hanya earth science (ilmu bumi) sementara
sebatas hafalan dan pengetahuan, guru mengabaikan konten sains
tidak mengarah kepada pemerolehan biologi atau life science. Konten sains
keterampilan ataupun pembentukan biologi masih jarang tersentuh, anak
sikap. Pembelajaran sains yang terjadi sesekali hanya dibimbing untuk
masih bersifat konvensional; dimana mengenal dan mengamati gejala-
guru menerangkan dan anak gejala fisik seperti konsep tenggelam
mendengarkan. Pembelajaran sains terapung, gunung meletus, tarik
yang seharusnya membawa anak dorong dan lain-lain. Sebagaimana
kedalam pengalaman nyata melalui penjabaran sebelumnya, hal ini pun
kegiatan eksplorasi dan observasi didemonstrasikan oleh guru, bukan
sederhana, terbatas hanya pada materi anak yang melakukan dan
yang disampaikan oleh guru. Guru mengalaminya secara langsung.
masih banyak mengandalkan sumber Sementara konsep-konsep sains
belajar atau materi dari buku pelajaran biologi seperti hewan dan tumbuhan,
sebagai pengantar materi sains, lingkungan, dan konsep diri (body)
padahal disatu sisi anak harus anak merupakan konsep sains paling
menggali pengetahunnya melalui dekat dengan diri anak belum
pengalamannya sendiri. Hal ini mendapatkan perhatian maksimal.
menyebabkan anak kurang terlibat Padahal, jika dikaji lebih jauh, konten-
dalam pembelajaran. Banyak anak konten yang ada dalam sains biologi
yang terlihat mengobrol dan asyik merupakan konten yang lebih dekat
sendiri bersama temannya, dengan kehidupan anak bila
mengantuk, membuat kegaduhan, dan dibandingkan dengan konten-konten
pada akhirnya menimbulkan phisicals cience dan earth science. Hal
kebosanan dan kejenuhan. ini juga sesuai dengan prinsip
pengembangan materi untuk

140
Peningkatan Pemahaman . . .
Subhan

pembelajaran anak usia dini yaitu hidup dan bagaimana tumbuh


dekat, sederhana, dan mudah kembang hewan dan tumbuhan
dipahami oleh anak. tersebut secara sederhana.
Berdasarkan berbagai paparan di atas, Ingrid dan Karen (2006:100)
peneliti tertarik untuk melakukan menjelaskan bahwa konten sains
penelitian di RA B Salsabila Jakarta biologi untuk anak usia dini meliputi
Timur dengan judul “Peningkatan karakteristik fisik mahluk hidup,
Pemahaman Sains Biologi Melalui kebutuhan dasar menyangkut perilaku
Permainan Karambol (Penelitian sederhana dari mahluk hidup,
Tindakan di RA B1 Salsabila Jakarta hubungan antara makhluk hidup dan
Timur Tahun 2015/2016).” lingkungannya. Sejalan dengan
Pemahaman Sains Biologi penjelasan diatas, Karen dan Sharon
Menurut Ali Nugraha (2003:39) menjelaskan bahwa sains
(2005:94) sains biologi atau lebih biologi dalam pendidikan anak usia
dikenal dengan ilmu hayati dini terkait dengan bagaimana anak
merupakan bidang kajian sains yang mengobservasi hewan dan tumbuhan,
meliputi botani, zoology dan ekologi. bagaimana anak dapat berfikir tentang
Tiga bidang kajian sains biologi ini mahluk hidup, bagaimana kehidupan
adalah tentang mahluk hidup dengan mahluk hidup dan bagaimana mahluk
segala karakteristiknya. hidup dapat tumbuh dan berkembang.
Acramento (2012:57) dalam Rossalind dan Karen menjabarkan
Jurnal California Preschool Learning lebih terperinci mengenai konsep
Foundation memperjelas pandangan dasar untuk memahami sains biologi
bahwa konsep inti sains biologi adalah adalah dengan memahami materi
properti dan karakteristik mahluk tentang tumbuhan, hewan dan mahluk
hidup serta bagaimana mereka tumbuh hidup.
dan berkembang. Konten yang Berdasarkan uraian beberapa
menjadi objek pengamatan siswa ahli di atas dapat disimpulkan bahwa
terkait dengan karakteristik umum kemampuan pemahaman sains biologi
hewan dan tumbuhan menyangkut pada anak usia dini yaitu salah satu
bagian tubuh, tingkah laku, tempat cabang ilmu sains dengan objek kajian

141
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI
Volume 10 Edisi 1, April 2016

meliputi: karakteristik hewan dan dan berinteraksi dengan


tumbuhan, habitat hewan dan lingkungannya secara alami tanpa
tumbuhan serta pengenalan tubuh paksaan. Untuk itu, permainan bagi
manusia. anak merupakan sarana untuk
bersosialisasi, merekonstruksi
Permainan Karambol
pengetahuan serta pengalaman
Piaget (Yuliani, 2009: 114)
menjadi sebuah kemampuan dan
mengatakan bermain merupakan suatu
potensi diri.
kegiatan yang dilakukan berulang-
Menurut Moeslichatoen
ulang dan menimbulkan
(2004:24), bermain merupakan
kesenangan/kepuasan bagi diri
kegiatan yang memberi kepuasan bagi
seseorang. Lebih lanjut, Piaget juga
diri sendiri. Melalui bermain, anak
mengartikan bermain sebagai bentuk
memperoleh pembatasan dan
praktik konsolidasi pemerolehan
memahami kehidupan. Bermain
mental skill; bermain memfasilitasi
merupakan kegiatan yang memberikan
translasi pengalaman ke dalam makna
kesenangan dan dilaksanakan untuk
internal (Sandra,1993:4) Sedangkan
kegiatan itu sendiri, yang lebih
Parten memandang kegiatan bermain
ditekankan adalah caranya dari pada
sebagai sarana sosialisasi. Lebih
hasil dari kegiatan tersebut. Senada
lanjut, Docket berpandangan bahwa
dengan itu, Dearden menjelaskan
bermain merupakan kebutuhan bagi
bahwa bermain adalah kegiatan yang
anak karena melalui bermain anak
nonserius dan segalanya ada dalam
akan memperoleh pengetahuan yang
kegiatan itu sendiri yang dapat
dapat mengembangkan kemampuan
memberi kepuasan bagi anak.
dirinya.
Selanjutnya, dalam sumber
Berdasarkan pandangan
yang berbeda, Erikson mengatakan
tersebut, bermain dapat dipandang
“Child’s play is the infantile form of
sebagai kegiatan yang dapat
the human ability to deal with
membawa perasaan senang dan
experience by creating model
bahagia. Melalui bermain, seorang
situations and to master reality by
anak akan memperoleh pengalaman
experimenting and planning” (Sandra,

142
Peningkatan Pemahaman . . .
Subhan

1993:4). Pandangan ini meyakini berlandaskan perasaan senang dan


bahwa bermain adalah bentuk gembira; secara tidak sadar akan dapat
kemampuan anak untuk menghadapi menciptakan pengalaman bahkan
pengalaman dengan menciptakan pengetahuan bagi anak melalui
model untuk menguasai realitas eksplorasi, sosialiasi, dan juga
melalui eksperimen. Dapat dikatakan, interaksi yang terjadi dalam aktifitas
permainan merupakan simulasi bermain tersebut.
realitas untuk melatih pengalaman dan
Metode Penelitian
keterlibatan anak dalam dunia yang
Metode penelitian yang
sesungguhnya.
digunakan adalah penelitian tindakan
Sementara itu, Judith Van
(action research). Penelitian tindakan
Hoorn, dkk (2003:22), memberikan
ini menggunakan desain model
pandangan yang sedikit berbeda yaitu
Kemmis & Mc Taggart yang meliputi
“play is the source of laughter and
empat tahap yaitu perencanaan (plan),
humor, of inventiveness and beauty; it
tindakan (act), pengamatan (observe),
allows us to entertain possibilities and
refleksi (reflect) . pada model kemmis
to envision the future; it help us to
& Mc Taggart tindakan (act) dan
persevere in our efforts and to explore
pengamatan (observe)dijadikan
the full range of our emotions.”
sebagai satu kesatuan karena kedua
Pandangan ini menjelaskan bahwa
komponen tersebut merupakan dua
bermain adalah sumber tawa dan
kegiatan yang tidak bisa dipisahkan.
humor, melalui bermain,
Penelitian ini dikatakan
memungkinkan anak membayangkan
berhasil apabila minimal 71% dari
masa depan; membantu anak untuk
jumlah anak yaitu 17 dari 22 anak
terus tekun dalam usahanya serta
mencapai TCP Minimal yang
untuk mengeksplorasi dan mengontrol
ditentukan bersama dengan
berbagai emosi yang timbul.
kolabolator. Pada penelitian ini TCP
Berdasarkan berbagai
Minimal sebesar 75% dari TCP
pandangan di atas, dapat disimpulkan
Maksimal.
bahwa bermain adalah kegiatan yang
dilakukan secara sukarela;

143
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI
Volume 10 Edisi 1, April 2016

TCP Maksimal = ∑ Butir xKatagori menggambarkan tingkat kemampuan


= 24 x 4 seorang anak dalam
= 96 mengklasifikasikan, mencontohkan,
75 menyimpulkan, membandingkan,
TCP Minimal = 100 x 96
serta menjelaskan suatu fakta, konsep,
= 72
atau prinsip yang terdapat dalam
Teknik pengumpulan data
materi karakteristik hewan dan
yang digunakan dalam penelitian ini
tumbuhan, habitat hewan dan
adalah catatan lapangan, dokumentasi,
tumbuhan serta pengenalan tubuh
wawancara, dan observasi. Catatan
manusia yang diperolehnya melalui
lapangan terdiri dari apa yang dilihat,
komunikasi dengan orang lain baik
didengar, dan dipikirkan oleh peneliti
secara tulisan, verbal maupun
dalam rangka mengumpulkan data.
piktorial. Pengambilan data dalam
Dokumentasi dalam penelitian ini
penelitian ini melalui teknik observasi
yaitu mengumpulkan informasi
dengan cara memberikan skor pada
tentang laporan pemahaman sains
lembar observasi pemahaman sains
biologimelalui kegiatan bermain
biologi yaitu tingkatan Belum
karambolberupa foto dan video.
Berkembang (BB) diberikan skor 1,
Wawancara dalam penelitian ini
Mulai Berkembang (MB) skor 2,
dilakukan kepada guru RA B1
Berkemang Sesuai Harapan (BSH)
Salsabila Jakarta Timur. Observasi
skor 3,dan Berkembang Sangat Baik
dilakukan dengan instrumen pemantau
(BSB) skor 4,dimana skor ini
tindakan guru dan instrumen yang
menjelaskan tingkatan pemahaman
digunakan dalam penilaian
sains biologi yang dicapai oleh anak
peningkatan pemahaman sains biologi
RA B Salsabila Jakarta Timur.
anak RA B1 Salsabila Jakarta Timur
Analisis data yang digunakan
setelah tindakan.
adalah analisis data kualitatif dan
Kisi-kisi instrumen
analisis data kuantitatif. Analisis data
dikembangkan melalui definisi
kualitatif dengan cara menganalisis
konseptual dan operasional yang
data dari hasil catatan lapangan dan
menjelaskan bahwa pemahaman sains
wawancara selama penelitian dengan
biologi adalah skor yang

144
Peningkatan Pemahaman . . .
Subhan

langkah-langkah dengan statistik Pra-intervensi


deskiptif yaitu membandingkan hasil Asesmen awal ini dilakukan
yang diperoleh dari pra-intervensi, untuk mengetahui kondisi awal
siklus dan siklus kedua. pemahaman sains biologi di RA B1
Salsabila Jakarta Timur. Adapun hasil
Hasil dan Pembahasan
asesmen awal untuk pemahaman sains
Hasil penelitian menunjukkan
biologi, sebagai berikut:
bahwa pemahaman sains biologi anak
RA B1 Salsabila Jakarta Timur sudah
mulai meningkat dari pra-intervensi
sampai siklus II.

TCPMak :4
Pra Intravensi TCPMin :3
96
84
72
TCP Anak

60
48
36
24
12
0
AAAPAYATALADASBRBFEAFAKDMAMRNTNMRKRZSPSNVRZA
Pra-Intravensi 44444343432564552643434325434343434326434644

Gambar 1. GrafikPra-intervensiPemahaman Sains Biologi Anak RA BISalsabila Jakarta


Timur Tahun 2015/2016

Grafik di atas menggambarkan Siklus I


bahwa rata-rata TCP pemahaman sains Observasi pada siklus I dilakukan
biologi pada anak RA B1 Salsabila pada untuk mengetahui skor yang diperoleh anak
pra-intervensi berada pada katagori belum setelah pemberian tindakan melalui
berkembang, yaitu dengan TCP Anak rata- permainan karambol dalam meningkatkan
rata kelas 41,59 Dari 22 anak, 2 anak AD pemahaman sains biologi. Adapun data
dan MA mendapatkan TCP Anak terendah observasi pada siklus I adalah
yaitu 25 dan AS mendapatkan TCP Anak
tertinggi sebesar 64.

145
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI
Volume 10 Edisi 1, April 2016
96
84
72
60 Pra-Intervensi
48 Siklus I
36
24
12
0

EA

NT
NM
AS

SN

ZA
AA
AP
AY
AT
AL
AD

FA

MA
MR
BR
BF

RK
RZ
KD

SP

VR
Gambar 2 Grafik Peningkatan Pemahaman Sains Biologi Anak
pada Pra-Intervensi dan Siklus I

Data pada grafik menunjukkan kolabolator dengan pertimbangan agar


peningkatan pemahaman sains biologi anak pemahaman sains biologi anak meningkat
dari sebelum mendapat kegiatan bermain sesuai dengan harapan yang telah
karambolsampai pada siklus I yang telah ditentukan dengan memperbaiki
mendapatkan kegiatan bermain karambol. kekurangan pada siklus I agar lebih
Pada grafik tersebut terlihat peningkatan maksimal pada siklus II.
pemahaman sains biologi anak RA B1
Siklus II
Salsabila Jakarta Timur yang berjumlah 22
Observasi pada siklus II dilakukan
orang dapat terlihat pada rata-rata pra-
mengetahui skor yang diperoleh anak
intervensi yang mencapai TCP Anak 41,59
setelah pemberian tindakan permainan
dan pada siklus I menjadi 63,82. Disini
karambol dalam meningkatkan pemahaman
terlihat belum mencapai batas ketentuan
sains biologi. Adapun data observasi pada
minimal.
siklus II adalah
Oleh karena itu peneliti dan
kolabolator menyepakati untuk
melanjutkan ke siklus II. Hal ini dilakukan
atas kesepakatan antara peneliti dan

146
Peningkatan Pemahaman . . .
Subhan

96
84
72
60
48
36

TCP Mak: 96
Keterangan:
24

TCP Min: 72
12
0
AA AP AY AT AL AD AS BR BF EA FA KD MA MR NT NM RK RZ SP SN VR ZA
Pra-Intervensi 44 44 43 43 43 25 64 55 26 43 43 43 25 43 43 43 43 43 26 43 46 44
Siklus I 72 72 63 68 63 45 88 75 46 64 65 64 45 64 66 66 65 63 45 64 72 72
Siklus II 93 83 80 81 78 57 96 93 58 84 82 78 56 83 83 81 83 80 56 83 91 92
Gambar 3 Grafik Pemahaman Sains Biologi Anak Pada Pra Intervensi, Siklus I, dan Siklus II
Anak RA BI Salsabila Jakarta Timur Tahun 2015/2016

Data pada tabel dan grafik siklus II. Pada siklus I dan siklus II anak
menunjukkan peningkatan pemahaman life melakukan permainan karambol yang
scince anak RA B1 Salsabila Jakarta Timur terintegrasi dengan konten sains biologi
yang berjumlah 22 orang dapat dilihat pada yang dilakukan secara berkelompok dengan
rata-rata pra-intervensi yang mencapai TCP aturan tertentu.
Anak 41,59 mengalami peningkatan TCP Hasil penelitian menunjukkan
Anak pada siklus I sebesar 22,23 menjadi bahwa pada akhir siklus I dan siklus II,
63,82 selanjutnya dari siklus I ke siklus II peneliti dan kolabolator melakukan
pemahaman sains biologi anak mengalami perhitungan terhadap hasil observasi
peningkatan TCP Anak 16,91 menjadi pemahaman sains biologi anak.
80,73 disini terlihat sudah Berdasarkan data hasil pengamatan
tindakan yang telah dilakukan terhadap 22
mencapai batas ketentuan minimal. Dari
responden pada akhir siklus I, dapat
hasil pencapaian tersebut, maka peneliti dan
diketahui bahwa pemahaman sains biologi
kolabolator menyepakati bahwa tindakan
anak mengalami peningkatan sebesar 22,23
sampai pada siklus II.
pada pra-intervensi memperoleh rata-rata
Pembahasan kelas 41,59 dan pada siklus I menjadi
Berdasarkan pemerolehan data 63,82. Pada siklus II pemahaman sains
secara kualitatif dan kuantitatif. Penelitian biologi anak mengalami peningkatan
ini telah membuktikan bahwa permainan sebesar 16,91 dimana pada siklus II anak
karambol dapat meningkatkan pemahaman mendapat rata-rata TCP Anak 80,73. Hal ini
sains biologi anak RA BI Salsabila Jakarta membuktikan bahwa permainan karambol
Timur. Hasil ini dibuktikan dari pemberian dapat meningkatkan pemahaman sains
tindakan yang diberikan pada siklus I dan biologi anak.

147
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI
Volume 10 Edisi 1, April 2016
Pemahaman sains biologi anak yang ciri-ciri morfologis tertentu, (4)
ditunjukkan oleh anak selama diberikan Membandingkan ciri-ciri morfologis
tindakan penelitian dilihat dari berbagai beberapa hewan dengan kriteria tertentu, (5)
inidkator diantaranya indikator Memberikan contoh tumbuhan berdasarkan
membandingkan ciri-ciri morfologis ciri-ciri morfologis tertentu, (6)
beberapa jenis tumbuhan dengan kriteria Menjelaskanciri-ciri morfologis tumbuhan
tertentu, menjelaskan keadaan lingkungan tertentu, (7) Mengklasifikasi jenis
tempat tinggal hewan, menjelaskan keadaan tumbuhan berdasarkan ciri-ciri morfologis
lingkungan tempat hidup tumbuhan, serta tertentu, (8) Membandingkan ciri-ciri
mengklasifikasikan fungsi anggota tubuh morfologis beberapa jenis tumbuhan
manusia berdasarkan kriteria alat indera dan dengan kriteria tertentu, (9) Memberikan
bukan alat indera. Pemerolehan pemahaman contoh hewan berdasarkan lingkungan atau
sains biologi ini diamati dalam berbagai tempat tinggal tertentu, (10) Menjelaskan
aktivitas yang dilakukan anak melalui keadaan lingkungan tempat tinggal hewan,
permainan karambol. Permainan karambol (11) Mengklasifikasi hewan berdasarkan
memberikan anak tantangan tersendiri tempat tinggalnya, (12) Membandingkan
untuk mememahami konten sains biologi ciri-ciri morfologis hewan yang hidup dan
yang terintegrasi pada seluruh komponen tinggal pada lingkungan atau tempat yang
permainan, sehingga anak belajar hanya berbeda, (13) Memberikan contoh
seperti melakukan permainan biasa yang tumbuhan dengan lingkungan atau tempat
mereka gemari dan senang untuk dilakukan. tinggal tertentu, (14)
Kegiatan pembelajaran yang Mengklasifikasitumbuhan berdasarkan
digunakan untuk meningkatkan pemahaman tempat tinggalnya, (15) Menjelaskan
sains biologi anak dalam penelitian ini keadaan lingkungan tempat hidup
adalah permainan karambol. Permainan tumbuhan, (16) Membandingkan ciri-ciri
karambol ini mengembangkan pemahaman morfologis tumbuhan yang hidup dan
sains biologi anak secara optimal. tinggal pada tempat yang berbeda, (17)
Pemahaman sains biologi anak usia 5-6 Memberikan contoh anggota tubuh
tahun yang muncul dan berkembang dalam manusia, (18) Mengklasifikasi anggota
penelitian ini meliputi (1) Memberikan tubuh manusia, (19) Menjelaskan bagian-
contoh hewan berdasarkan ciri-ciri bagian anggota tubuh manusia, (20)
morfologis tertentu, (2) Menjelaskan ciri- Membandingkan bagian-bagian anggota
ciri morfologis hewan tertentu, (3) tubuh manusia, (21) Memberikan contoh
Mengklasifikasi jenis hewan berdasarkan fungsi anggota tubuh manusia , (22)

148
Peningkatan Pemahaman . . .
Subhan

Mengklasifikasikan fungsi anggota tubuh sains biologi ada pada sebuah permainan
manusia berdasarkan kriteria alat indera dan yang ia sukai, maka anak selalu ingin tau
bukan alat indera, (23) Menjelaskan fungsi bagaimana konten-konten tersebut dapat
anggota tubuh manusia, (24) dimainkan. Dengan kemasan permainan
Membandingkan fungsi bagian-bagian yang menarik, membuat anak lebih antusias
anggota tubuh manusia yang termasuk untuk mengikuti permainan. Ketika anak
sebagai alat indera. Kemampuan ini terlihat sudah tertarik, maka anak dengan
saat penelitian berlangsung saat sendirinya akan memahami lebih jauh
dilaksanakannya permainan karambol. konten sains biologi yang ada pada
Adapun yang dibahas dalam permainan tersebut karena sukses tidaknya
penelitian ini hanyalah indikator dalam permainan ini ditentukan sejauhmana
bermasalah yaitu membandingkan ciri-ciri anak memahami konten sains biologi yang
morfologis beberapa jenis tumbuhan terintegrasi pada komponen permainan.
dengan kriteria tertentu, menjelaskan Pada akhirnya, saat permainan berlangsung,
keadaan lingkungan tempat tinggal hewan, anak mampu membandingkan ciri-ciri
menjelaskan keadaan lingkungan tempat morfologis beberapa jenis tumbuhan
hidup tumbuhan, serta mengklasifikasikan dengan kriteria tertentu.
fungsi anggota tubuh manusia berdasarkan Pada indikator menjelaskan keadaan
kriteria alat indera dan bukan alat indera. lingkungan tempat tinggal hewan,
Dimana 20 indikator lainnya seperti yang pemahaman anak ditunjukkan ketika guru
telah diuraiakan di atas, tidak termasuk melakukan review diakhir kegiatan, guru
indikator bermasalah karena sebagian besar berkepinganusi bersama membahas semua
anak tidak merasa kesulitan dalam kegiatan yang telah dilakukan. Anak
memahami meskipun beberapa anak masih mampu menceritakan lingkungan tempat
terlihat perlu pendalaman. tinggal hewan kepada guru. Guru
Berdasarkan data kualitatif dalam memancing pemahaman anak dengan
penelitian ini pemahaman anak dalam mengulas kembali proses demi proses yang
indikator membandingkan ciri-ciri dilakukan dalam permainan, dari hal
morfologis beberapa jenis tumbuhan tersebut anak secara spontan menceritakan
dengan kriteria tertentu, lebih terlihat dalam bagaimana keadaan lingkungan tempat
melakukan permainan karambol. Pada hidup hewan berdasarkan pengalaman
dasarnya, anak mempunyai rasa ingin tahu mereka secara sederhana.
yang tinggi. Ketika anak melihat konten

149
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI
Volume 10 Edisi 1, April 2016
Begitu juga pada indikator mereka sendiri. Pada kegiatan review, guru
menjelaskan keadaan lingkungan tempat menguatkan kembali dengan membimbing
tinggal tumbuhan. Sama dengan indikator anak secara klasikal berkepinganusi dan
di atas, pemahaman anak dapat dilihat bertanya jawab terkait indikator
ketika guru melakukan review yaitu mengklasifikasikan fungsi anggota tubuh
berkepinganusi dengan anak tentang konten manusia berdasarkan kriteria alat indera dan
sains biologi yang terintegrasi dengan bukan alat indera.
permainan karambol. Disamping itu, Pemahaman sains biologi yang
teramati juga ketika anak berkepinganusi teramati dan berkembang dalam penelitian
dengan teman satu timnya ketika sedang ini terlihat karena adanya pemberian
melakukan permainan karambol. Sebelum tindakan yang sangat bermanfaat bagi
memasuki kepingan, anak harus meminta keberlangsungan pemahaman anak terhadap
pendapat temannya, bertanya, atau secara pembelajaran sains biologi . Permainan
interaktif saling memberitahu kepingan- karambol dapat meningkatkan pemahaman
kepingan yang mana yang harus anak terhadap pembelajaran sains biologi ,
dimasukkan sesuai dengan lubang yang permainan karambol menjadi efektif karena
benar. permainanya dikemas dalam bentuk
Sementara itu, pada indikator permainan yang menarik, unik, dimana
mengklasifikasikan fungsi anggota tubuh konten sains biologi yang semula hanya
manusia berdasarkan kriteria alat indera dan dapat dilihat dan dipelajari dari hanya
bukan alat indera pemahaman anak muncul penjelasan guru dan buku pelajaran di
baik pada proses pelaksanaan permainan, dalam kelas, akan tetapi melalui tindakan
maupun ketika dilakukan review oleh guru. ini anak dapat menyaksikan dan mengambil
Pada proses permainan, anak-anak setelah peran secara langsung untuk memainkannya
berhasil memasukkan kepingan bergambar dalam sebuah permainan papan yang sudah
anggota tubuh ke dalam kategori lubang sangat familiar di kalangan anak namun
yang benar, guru mengkonfirmasi jawaban dikemas dengan tampilan yang sangat
tersebut kepada anak dengan berbeda.
memerintahkan anak menunjuk langsung Mengacu pada pembahasan diatas,
anggota tubuh mereka sesuai dengan apa maka dapat disimpulkan bahwa pemahaman
yang ada di gambar. Dengan demikian, sains biologi anak dapat ditingkatkan
selain memahami konten dari permainan, melalui permainan karambol. Pemahaman
pemahaman anak juga diperkuat dengan sains biologi anak yang berkembang
mengobservasi langsung anggota tubuh meliputi 24 indikator sebagaimana

150
Peningkatan Pemahaman . . .
Subhan

dipaparkan di atas dimana masing-masing manusia yang mencerminkan pemahaman


memiliki tujuan dan merupakan suatu sains biologinya secara keseluruhan.
rangkaian yang menjelaskan bagaimana Peningkatan pemahaman sains
anak menguasai konten ciri-ciri biologi anak melalui permainan karambol
morofologis hewan dan tumbuhan, juga terkait dengan disiplin ilmu lain.
lingkungan tempat hidup hewan dan berikut dapat digambarkan pada bagan
tumbuhan, macam-macam anggota tubuh dibawah ini.
manusia serta fungsi anggota tubuh

PAUD

Olahraga Sosial

Peningkatan
pemahaman sains
biologi melalui
permainan
karambol

Antrolopol
Pasikologi
ogi

Kedokteran

Gambar 4. Kajian Peningkatan Pemahaman Sains biologi Melalui Permainan Karambol


Berdasarkan Beberapa Disiplin Ilmu Terkait
dipahami hanya berdasarkan konteks
Berdasarkan perspektif psikologi,
historis dan budaya yang dialami anak-
anak memainkan permainan karambol
anak. Perkembangan pemahaman anak
merupakan kegiatan yang menyenangkan
bergantung pada “sistem tanda” yang ada
dan sesuai dengan dunia anak. Permainan
bersama masing-masing orang ketika
karambol merupakan permainan papan
mereka bertumbuh; simbol-simbol yang
populer yang telah lama berkembang;
diciptakan budaya untuk membantu orang
dimainkan secara berkelompok dengan
berfikir, berkomunikasi, dan memecahkan
menuntut kompetisi diantara para
masalah. Hal ini sejalan dengan prinsip
pemainnya. Hal ini yang membuat anak
kompetisi antar anak ketika melaksanakan
merasa lebih tertantang dan menarik untuk
permainan karambol; dimana anak-anak
dimainkan, apalagi dengan integrasi konten
berinteraksi, saling berkomunikasi
sains biologi pada semua komponen
memahami konten sains biologi untuk
permainanya membuat guru lebih mudah
memenangkan permainan.
menyampaikan materi ketika melaksanakan
Pada permainan karambol guru
pembelajaran. Lev Semionovich Vygotsky
selalu memberikan pengarahan sebelum
menjelaskan, perkembangan intelektual
anak melakukan permainan, dengan begitu
termasuk pemahaman hanya dapat
anak melakukan permainan sesuai prosedur

151
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI
Volume 10 Edisi 1, April 2016
dan peraturan yang telah ditetapkan. Untuk pertemuan, kegiatan inti guru
memenangkan permainan, anak harus mengkomunikasikan apa yang harus
memahami dengan baik konten sains dilakukan, dan pada kegiatan penutup guru
biologi yang terintegrasi delam permainan mengkomunikasikan konten-konten sains
sehingga anak selalu memperhatikan, biologi yang terkandung dalam permainan.
mencari tahu, dan konsentrasi, dan gigih Melalui komunikasi yang baik
dalam mencari tahu informasi tentang tersampaikan pesan dengan baik pula
konten-konten tersebut baik dari teman- sehingga anak mudah dan mampu
temannya ketika bermain maupun dari guru memahami konten sains biologi dengan
ketika melakukan review di akhir kegiatan benar.
permainan. Ditinjau dari ilmu antropologi; ilmu
Ditinjau dari Ilmu sosial adalah ilmu yang mempelajari tentang manusia.
yang mencakup semua aspek didalam Manusia dituntut untuk belajar sepanjang
kehidupan mulai dari sifat seseorang atau hayat. Belajar bukan hanya berupa

individu, interaksi antar individu, antara akademis saja, belajar dari pengalaman
merupakan pembelajaran yang amat baik.
individu dan kelompok, dan interaksi antara
Kita mampu mengetahui kesalahan-
kelompok dan kelompok. Untuk
kesalahan yang telah kita lakukan pada hari
mempermudah sebuah hubungan
kemarin sehingga untuk hari esok kita
diperlukan komunikasi, komunikasi yang
mampu bersikap hati-hati dan tidak
baik akan mempermudah seseorang dalam
melakukan kesalahan yang sama lagi.
menerima atau menyampaikan pesan. Latif Seperti yang dikatakan Vygotsky bagian
menyatakan komunikasi yang baik dari warisan biologis baik itu pada hewan
membantu anak untuk mengembangkan maupun manusia adalah proses yang
kepercayaan dirinya, harga dirinya dan disebut sinyalisasi (sugnalization), proses
hubungan-hubungan yang baik dengan ini adalah pengenalan stimuli yang terjadi
orang lain. Permainan karambol disebuah lingkungan. Seperti pada anak
merupakan kegiatan yang memerlukan kecil meletakkan tangannya diatas kompor
komunikasi baik antara anak dengan anak menyala dan merasakan sakit, saat

ataupun anak dengan guru. Guru selalu mendekat kompor lagi dia akan ingat rasa
sakit dan bertindak hati-hati. Demikian
mengkomunikasikan prosedur-prosedur
dengan permainan karambol, anak belajar
kegiatan, dari kegiatan pembuka, kegiatan
dari pengalaman setiap pertemuan demi
inti sampai dengan kegiatan penutup. Pada
pertemuan, anak akan mendapatkan
kegiatan inti guru mengkomunikasikan apa
pengalaman dan berlajar mengenai konten
yang akan dilakukan pada kegiatan setiap

152
Peningkatan Pemahaman . . .
Subhan

sains biologi yang terintegrasi pada setiap pembelajaran. Belajar seraya bermain
komponen permainan. Anak belajar merupakan kegiatan yang efektif untuk
bagaimana memenangkan permainan mengembangkan kecerdasan anak karena
dengan memahami konten-konten sains anak lebih dalam kondisi yang
biologi yang ada pada permainan tersebut, menyenangkan.
sehingga pertemuan demi pertemuan yang Ditinjau dari ilmu kedokteran
dilaluinya ia lebih matang dalam fisiologis, merupakan cabang ilmu
mempersiapkan pemahamannya terhadap kesehatan yang mengkaji tentang fungsi
konten tersebut dan belajar bagaimana ia tubuh yaitu bagaimana cara kerja tubuh
dapat mahir secara teknis agar kepingan- dalam mengendalikan dan memposisikan
kepingan dapat masuk ke dalam lubang semua fungsi organ agar berada sistem dan
yang sesuai secara benar. Hal ini juga tidak jalur yang semestinya. Ilmu kedokteran
luput dari bimbingan dan motoivasi dari fisiologis dan sains biologi sama-sama
guru agar anak dapat menyelesaikan mengkaji tentang fisiologis mausia, namun
permainan dengan baik dan timnya keluar sains biologi lebih megarah pada
sebagai pemenang. bagaimana meletakkan dan mengenalkan
Ditinjau dari ilmu PAUD yang sains dasar kepada anak agar anak memiliki
merupakan suatu upaya pembinaan yang pemahaman dan pengatahuan tentang
ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dirinya sendiri. Ketika anak bermain
dengan usia enam tahun yang dilakukan karambol dengan tema jenis dan fungsi
melalui pemberian rangsangan pendidikan anggota tubuh manusia, sesungguhnya anak
untuk membantu pertumbuhan dan telah mulai mempelajari dasar-dasar ilmu
perkembangan jasmani dan rohani agar kedokteran; kedokteran fisiologis yang
anak memiliki kesiapan dalam memasuki banyak berbicara tentang sistem dan fugsi
pendidikan lebih lanjut. Anak merupakan organ manusia. Anak melalui permainan
anugrah yang diberikan oleh sang maha karambol banyak mengenali dan memahami
pencipta, sejak didalam kandungan pun bagaimana fungsi dan bentuk organnya
anak sudah menunjukkan perkembangan secara sederahana. Melalui pengenalan ini,
yang mampu dirasakan sang ibu, oleh anak akan lebih menghargai dirinya,
karena itu seorang ibu harus selalu berlatih untuk tetap menjaga kebugaran dan
menstimulus anak sejak dari dalam kesehatan sejak usia dini.
kandungan. Pada anak usia dininya Ditinjau dari ilmu olahraga,
mendapat rangsangan yang cukup dalam permainan karambol merupakan cabang
pengembangan kedua belah otak kanan olahraga yang masuk dalam daftar
maupun otak kirinya akan memperoleh permainan papan. Permainan papan sebagai
kesiapan yang menyeluruh dalam menerima salah satu cabang keolahragaan merupakan

153
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI
Volume 10 Edisi 1, April 2016
permainan yang dapat melatih ketangkasan secara fisik maupun tempat hidup hewan
organ pergerakan seperti tangan dan kaki. dan tumbuhan tersebut. Anak juga lebih
Ketika anak bermain karambol, anak memamahamii keadaan fisik dirinya sendiri
sesungguhnya telah melibatkan banyak dan mengetahui bagaimana fungsi dan
koordinasii motorik yang melibatkan mata, manfaat dari masing-masing anggota
tangan, lengan, dan juga kaki. Dengan tubuhnya sendiri. Aspek-aspek dalam
bermain karambol, anak mengetahui dasar- permainan karambol menyisipkan pesan-
dasar ilmu keolahragaan yaitu pesan pembelajaran sains biologi cukup
memaksimalkan pergerakan organ untuk berperan penting dalam keberlangsungan
menjaga kebugaran dan kesehatan. pemahaman anak. Guru selalu membimbing
Frank dan Teresa Caplan dan mengajak anak untuk selalu
menjelaskan bermain membantu mengapikasikannya dalam kehidupan
pertumbuhan dan perkembangan anak, sehari-hari.
bermain merupakan kegiatan yang Pemahaman sains biologi
dilakukan secara sukarela, memberi merupakan bekal yang harus dimiliki setiap
kebebasan anak untuk bertindak, anak sebagai generasi penerus bangsa yang
memberikan dunia khayal yang dapat memiliki pengetahuan dan pemahaman
dikuasai, mempunyai unsur petualang di yang baik terhadap diri sendiri dan
lingkungan. Dengan lebih memahami
dalamnya, meletakkan dasar pengembangan
kondisi diri sendiri dan juga keadaan alam
bahasa, mempunyai pengaruh yang unik
sekitar membuat anak lebih peka dan peduli
dalam pembentukan hubungan antar
terhadap eksistensi penciptaan dirinya dan
pribadi, memberi kesempatan untuk
lingkungan oleh Yang Maha Kuasa. Karena
menguasai diri secara fisik, memperluas pada jenjang kehidupan dan pendidikan
minat dan pemusatan perhatian, cara anak yang lebih tinggi, anak akan menghadapi
menyeldiki sesuatu, cara anak mempelajari tantangan lingkungan dan pembelajaran
peran orang dewasa, cara dinamis untuk sains biologi yang lebih kompeks. Dengan
belajar, menjernihkan pertimbangan anak, bekal pemahaman sains biologi anak
dan merupakan kekuatan hidup. mampu mengatasi tantangan-tantangan
Dampak permainan karambol dapat tersebut dan lebih berpeluang dapat
diamati dari proses pembelajaran sehari- menyelesaikan setiap permasalahan yang
hari di sekolah dan kegiatan anak selama di mereka temui.
Permainan karambol menjadi media
rumah. Anak dalam kesehariannya di
yang efektif dalam menanamkan
sekolah lebih memahami tentang dunia
pemahaman sains biologi pada anak, karena
hewan dan binatang serta diri anak sendiri.
permainan karambol dikemas dengan
Dalam pembelajaran anak dapat memahami
mengintegrasikan konten sains biologi yang
materi berbagai hewan dan tumbuhan baik selama ini hanya dapat pahami dari buku

154
Peningkatan Pemahaman . . .
Subhan

bacaan dan penjelasan guru kemudia dalam proses permainannya, anak dalam
disajikan secara lebih menarik melalui satu tim harus membangun komunikasi
permainan karambol. Permainan karambol yang baik karena mereka memerlukan
merupakan permainan yang dilakukan kerjasama tim untuk berbagi saran, arahan,
secara tim dengan menuntut kompetisi dan juga strategi menyentil kepingan yang
diantara para pemainnya. Hal ini menjadi baik antar teman satu timnya. Permainan
tantangan tersendiri bagi anak untuk karambol dapat memicu anak untuk
memamahi konten sains biologi yang memiliki pemahaman yang baik mengenai
terintegrasi dalam permainan tersebut agar ciri-ciri morfologis hewan dan tumbuhan,
dapat memenangkan permainan. lingkungan tempat tinggal hewan dan
Simpulan tumbuhan, macam-macam anggota tubuh
Peningkatan pemahaman sains biologi manusia dan fungsi anggota tubuh manusia.
melalui permainan karambol dapat Permainan karambol menjadi efektif karena
ditentukan dengan melihat kenaikan rata- pada umumnya lebih berkesan, dimana
rata TCP anak. Berdasarkan hasil dikemas dengan terintegrasi konten sains
pengamatan tindakan yang telah dilakukan biologi dimana sebelumnya anak hanya
terhadap 22 responden pada siklus I, dapat mengetahui konten-konten tersebut hanya
diketahui bahwa pemahaman sains biologi dari buku pelajaran dan penjelasan guru di
anak mengalami peningkatan TCP sebesar dalam kelas. Dengan demikian, menjadi
10,63, pada pra-intervensi diperoleh rata- tantangan tersendiri bagi anak ketika ia
rata TCP kelas sebesar 22,23 sehingga TCP sudah sangat familiar dengan suatu
pada siklus I sebesar 63,82. Pada siklus II permainan tiba-tiba permainan tersebut
pemahaman sains biologi anak mengalami digunakan guru untuk membelajarkan sains
peningkatan TCP sebesar 16,91 dimana biologi kepada anak sehingga melibatkan
siklus II anak memperoleh rata-rata TCP partisipasi aktifnya secara penuh. Dalam
80,73. Maka pada akhir siklus II penelitian proses permainan, anak harus memamahi
dikatakan berhasil karena presentase dengan baik konten-konten sains biologi
kenaikan lebih dari kriteria keberhasilan yang terintegrasi agar dapat memenangkan
yang disepakati oleh peneliti dan permainan dari anak lainnya. Kemampuan
kolabolator. ini terlihat saat penelitian berlangsung saat
Meningkatnya pemahaman sains dilaksanakannya permainan karambol.
biologi anak diakibatkan karena permainan Rekomendasi
karambol merupakan permainan yang Berdasarkan kesimpulan yang
menyenangkan dan dapat membuat anak telah dikemukakan, maka peneliti mencoba
tertantang. Konten sains biologi disajikan untuk memberikan saran-saran sebagai
pada semua komponen permainan karambol berikut. 1)Guru, permainan karambol dapat
secara menarik dan dikemas menantang dilakukan di sekolah sebagai variasi
melalui kompetisi antar tim. Disamping itu, kegiatan pembelajaran sains biologi yang

155
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI
Volume 10 Edisi 1, April 2016
menarik dan menyenangkan bagi anak. Moeslichatoen, Metode Pengajaran di
Guru sebaiknya membimbing, memberi Taman Kanak-Kanak, Jakarta: Rineka
pengarahan, sekaligus memberikan Cipta, 2004.
kesempatan kepada anak untuk berdiskusi Nugraha, Ali. Pengembangan
dan bertukar pikiran terkait bagaimana cara Pembelajaran Sains pada Anak Usia
Dini Jakarta: Departemen Pendidikan
memahami konten sains biologi agar dapat
Nasional, 2005.
menyelesaikan dan memenangkan
Nurani, Yuliani. Buku Kerja Guru
permainan. 2) Orang Tua, orang tua
Implementasi Kurikulum 2013
diharapkan dapat memberikan stimulasi Pendidikan Anak Usia Dini, Jakarta:
yang sama sebagai bentuk kelanjutan Yayasan YEBEFO, 2015.
program kegiatan bermain yang dilakukan Rossalind Charlesworth dan Karen K. Lind,
guru disekolah. Dengan adanya kerjasama Math And Science For Young
antara pihak sekolah dan orang tua Children, New York: Delmar
diharapkan pemahaman sains biologi anak Publisher Inc., 1990.
akan berkembang dengan optimal. 3) Slavin, E Robert. Psikologi Pendidikan
Peneliti Lain, bagi peneliti lain diharapkan Teori dan Praktik Edisi Kesembilan,
memperkaya kajian-kajian penelitian terkait Jakarta: Indeks, 2011.
Worth, Keren dan Sharon Grollman. Worm
peningkatan pemahaman sains biologi anak
Shadows and WhirlpoolsScience in
dengan menemukan berbagai kegiatan
The Early Childhood Education. EDC
bermain ataupun media yang tepat dan
Newton. Washington, 2003.
sesuai dengan perkembangan anak usia dini Yuliani Nurani, Konsep Dasar Pendidikan
baik yang dilakukan di TK meupun tingkat Anak Usia Dini, Jakarta: Indeks:
SD awal. 2009.

Daftar Pustaka
Acramento, Preschool Learning
Foundation; History Social Science
and Science, California: CDE Press,
2012.
Chalufour and Karen Worth, Science in
Kindergarten A reading from the CD
accompanying Developmentally
Appropriate Practice in Early
Childhood Programs Serving
Children from Birth through Age 8,
Third Edition, USA: NAYC, 2006.
.Ludington, Carrom Game Board Official
Rule Book, http://www.carrom.com,
diakses 9 Nopember 2015.

156

Anda mungkin juga menyukai