Anda di halaman 1dari 52

Pelita
7/(~44494 7/te/4"0
WffiM;Je f,N71]
140»121G3v3 11(0@ VAAMI
/(44 7/te0di144444

FEBRUARI R~' Sffta


B

Gerejw5did
Berakar,
Bertumbuhda„
Berbuahwa„,Yesus Kristus

• •

d•
I!

y,AUId e
''
Jk, Q-' 4.
9; a t /
Diterbitkan Oleh:
4
1.1. KOMISI PELAYANAN PRIA/KAUM BAPA
.z.
SINODE GMIM
PELITA

BAHAN RENUNGAN dan PENELAAHAN


ALKITAB
NO. 106. TAHUN XIV / FEBRUARI -
MARET 2023
PRIA/KAUM BAPA GMIM
N.ls GEREJA MASEHI INJILI di MINAHASA
`);
Alamat: Kantor Sinode GMIM
Talete Dua - Tomohon Tengah
Kotak Pos No. 5 Tomohon, 95441
email: atqscunim@qmail.com

P elita Februari - Maret 2023

PENANGGUNG JAWAB
BADAN PEKERJA MAJELIS SINODE GMIM
c/q: KETUA KOMISI PELAYAN KATEGORIAL
PRIA/KAUM BAPA SINODE GMIM
Pnt. Ir. Maurits Mantiri, MM

PENGARAH
Pnt. Reza Khomeini Hans Carter Rumambi
Pnt. Joubert R. J. Dondokambey, SE
Pnt. Alfa Christian Pandey, ST, M.Si

TIM PENULIS PERIODE 2022-2027


Pdt. Dr. Djoli Sondakh, M.Pd.K
Pdt. Richard Mengko, M.Th
Pdt. Dr. Anthonius Dan Sompe, M.Pd.K
Pdt. Melki Tamaka, M.Th
Pdt. Dr. Margaretha Feybe Lumanauw
Pdt. Dr. Alfrets Daleno, S.Th, M.Pd.K
Pdt. Karli Williams Karundeng, M.Th
Pnt. Drs. Jackried Maluenseng, M.Sc
ii Pelita Edisi Februari -Maret 2023
EDITOR
Bidang Ajaran dan Tata Gereja BPMS GMIM
• Pdt. Tonny Daud Kaunang, S.Th, MM

Contact Person i Koordinator Tim Penulis:


Pdt. Karli Williams Karundeng, M. Th (No. Telp/WA:
085240453010)

Desain Sampul Seting Naskah


Jodie Wajong Ireine Turnanduk,S.Th

Dicetak uleh Unit Percetakan GMIM Lt. Dasar Kantor Sinode GMIM - Toinohon

Pelita Edisi Februari - Maret 2023


Sapaan Kasih

Damai Sejahtera Kristus bagi kita semua!


Rasa syukur dan terima kasih kepada Allah Bapa di
sorga yang menganugerahkan keselamatan dan kehidupan
baru di dalam Kristus. Memasuki bulan kedua di tahun 2023
ini, kita selalu percaya Tuhan Yesus tak pernah meninggalkan
kita dalam segala ruang dan waktu, aktivitas kerja bahkan jerih
lelah di ladang pelayanan-Nya. Hanya karena kemurahan
Tuhan, kita dapat memenuhi berbagai tanggung jawab
pelayanan. Dengan hikmat-Nya pula maka buku PELITA P/KB
Sinode GMIM Edisi Februari — Maret 2023 ini dapat disusun
dan diterbitkan hingga tiba di tangan kita masing-masing.
Tema bulanan edisi ini adalah "GEREJA SEHAT
BERAKAR, BERTUMBUH DAN BERBUAH DALAM YESUS
KRISTUS." Tema ini mau menghentar kita untuk selalu tinggal,
hidup, berjuang, berkarya dan berbuah di dalam Kristus.
Karena itu tema-tema mingguan yang sama-sama kita akan
gumuli yaitu Gereja Sehat Berbuah Bagi Kemuliaan Tuhan,
Jangan Menghakimi Supaya Engkau Tidak Dihakimi,
Kemurahan Hati Mendatangkan Kesejahteraan Bersama,
Sahabat Karib Yang Berkhianat, Ketaatan Hamba Tuhan, Iman
Jangan Gugur Ketika Ditampi, Ciuman Pengkhianatan, Raja
Yang Tersalib.
Mulai 26 Februari, kita memperingati dan menghayati
Minggu-Minggu Sengsara Tuhan Yesus Kristus. Selama 6
Minggu, Gereja TUHAN mengingat dan merenungkan kembali
iv Pelita Edisi Februari -Maret 2023
perjalanan sengsara Yesus hingga ke kayu salib, yaitu
kematian-Nya. Kita diingatkan untuk meneguhkan iman dan
siap‘ menderita atau rela berkorban dalam segala hal yang
berkenan bagi Tuhan, yaitu di dalam kehidupan keluarga.dan
jemaat: persekutuan, kesaksian dan pelayanan, serta
kebersamaan di tengah masyarakat, bangsa dan negara. Roh
Kudus kiranya tetap meneguhkan janji dan komitmen kita
dalam mengerjakan tugas-tugas pelayanan yang diembankan
Tuhan di pundak masing-masing. Jangan kita takut dan enggan
untuk melangkah berjalan bersama Tuhan. Dialah perisai dan
penolong kita ke mana pun kita pergi.
Kehadiran PELITA kiranya selalu bermanfaat dan
memberkati kita sekalian serta menyemangati dan
menyegarkan gerak, juang dan karya pelayanan kita demi
kemuliaan Tuhan Allah. Akhirnya P/KB GMIM? Kibarkan,
Kobarkan, Kabarkari! Panji Yosua? Menjaga dan Melindungi!

Teriring Salam dan Doa


Komisi Pelayanan Pria/Kaum Bapa Sinode
Gereja Masehi Injili di Minahasa
Periode 2022 — 2027

Ketu Sekretaris,

• Pnt. Ir Maurits Mantiri, MM. Pnt. Reza Khomeini H. C. Rumambi

Pelita EdisiFebruari - Maret 2023


DAFTAR ISI

Sapaan Kasih
iv
Daftar Isi
vi
5 -11 Februari 2023: Yohanes 15:1-8
1
12 - 18 Februari 2023: Lukas 6:37-42
4
19 - 25 Februari 2023: Pengkhotbah 11:1-8
8
26 Feb - 4 Maret 2023: Mazmur 41:1-14
12
5 - 11 Maret 2023: Yesaya 50:4-11
16
12 - 18 Maret 2023: Lukas 22:24-38
20
19 - 25 Maret 2023: Markus 14:43-52
24
26 Maret -1 April 2023: Yohanes 18:38b-19:16a
27
Tata Ibadah
31
Komposisi Komisi Pelayanan P/KB Sinode
40
Foto Kegiatan PKB Sinode
41
Program Pelayanan
42

Pefita Edisi Februari -Maret 2023


PELITA
TANGGAL : 5 - 11 FEBRUARI 2023
PEMBACAAN ALKITAB: Yohanes 15:1-8
TEMA:
"Gereja Sehat Berbuah
Bagi Kemuliaan Tuhan"

Sahabat Pria/Kaum Bapa yang dikasihi dan diberkati Tuhan.


Tuhan Yesus Kristus berbicara mengenai hubungannya
dengan para murid-Nya dalam berbagai kiasan. Di antaranya
adalah kiasan mengenai gembala dan domba, ladang dengan
petani, dasar dengan bangunan. Renungan saat ini, Tuhan
Yesus Kristus juga melukiskan hubungan-Nya dengan para
murid-Nya seperti pokok anggur dengan ranting-rantingnya.
Tuhan Yesus Kristus mengemukakan ilustrasi ini karena anggur
memang merupakan makanan dan minuman yang populer di
Israel pada masa itu.
Andaikata Tuhan Yesus Kristus orang Jawa, pasti
kiasannya lain. Bisa jadi pernyataan-Nya adalah "Akulah pohon
padi, dan kamu gabah-gabah-Ku." Akan tetapi, Tuhan Yesus
Kristus mengambil perumpamaan tersebut karena hal itu sangat
populer. Menurut penafsiran, pernyataan ini diucapkan dalam
perjalanan setelah perjamuan malam menuju ke tempat
penangkapan untuk disalib. Jadi, dalarn perjalanan itu, Tuhan
Yesus Kristus dan murid-murid-Nya melewati lembah Kidron. Di
lembah itu, banyak sekali kebun anggur. Rupanya sambil
berjalan di sekeliling kebun anggur itulah Tuhan Yesus Kristus
mengambil pokok anggur menjadi kiasan. Lalu Tuhan Yesus
Kristus mengatakan, "Akulah pokok anggur, kamulah ranting-
rantingnya, Bapa-Kulah pengusahanya - yang punya pokok
anggur itu." Lalu dikatakan, "setiap ranting yang tidak berbuah
Pelita Edisi Februari - Maret 2023 IEI
dipotong, sedangkan ranting yang sudah berbuah dibersihkan-
Nya.-
Sahabat Pria/Kaum Bapa yang dikasihi dan diberkati Tuhan.
Petani mempunyai cara merawat kebun anggurnya:
apabila telah memasuki musim kembang (berbunga). mereka
akan melihat mana ranting yang ada keluar kembang atau tidak,
yang ada dibersihkan, yang tidak dipotong. Karena mubazir
apabila diberikan makan, kemudian tidak ada buahnya.
Maksudnya sederhana saja, jangan jadi P/KB yang percuma,
hanya untuk dibuang. Artinya, janganlah jadi P/KB yang cuma
mendengar firman, diberi makan terus, tetapi buahnya tidak
ada. -Bukang bekeng tako, cuma sadiki ba ancarn- Bahwa yang
tidak berbuah akan dipotong, dibuang dan dibakar.
Sahabat Pria/Kaum Bapa yang dikasihi dan diberkati Tuhan.
Namun, dikatakan dalam ayat berikutnya begini, "Kamu
memang sudah bersih." Jadi, Tuhan Yesus Kristus tidak negative
thinking (berpikiran negatif) terhadap murid-murid-Nya. Dia
positive thinking (berpikir positif). Dia mengatakan "kamu sudah
bersih". Karena apa? Karena kamu sudah menerima firman, ayat
ke-3 menyatakan, "kamu memang sudah bersih karena
firman." Jadi, setiap orang yang sudah menerima firman, hidup
di dalam firman, dia itu ranting yang sudah bersih dan pasti akan
mengeluarkan buah. Nah, supaya bisa berbuah, dalam ayat 4
dikatakan di dalam Aku dan Aku di dalam
kamu." Sama seperti ranting, ia tidak dapat berbuah kalau ia
tidak lengket, tidak melekat, kalau ia tidak tinggal di dalam
pohon.
Jadi, untuk berbuah, dibutuhkan apa P/KB GMIM?
Orang katakan: lengket di pohon anggur. Akan tetapi yang
menarik bukan itu yang disebut. Ternyata hal itu diungkapkan
oleh Tuhan Yesus dengan kalimat sampai tiga kali, pada ayat 4

Pelita Edisi Februari -Maret 2023


dikatakan: -Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam
kamu." Pernyataan ini diulang di ayat 5: "Barangsiapa
tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia", juga di ayat
7: "Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku
tinggal di dalam kamu".
Sahabat Pria/Kaum Bapa yang dikasihi dan diberkati Tuhan.
Tuhan Yesus Kristus menjelaskan apa arti "tinggal di
dalam Dia", yaitu: kamu di dalam Aku dan Aku di dalam Kamu,
atau aku di dalam Tuhan dan Tuhan di dalam aku. Tuhan Yesus
Kristus dan kita membentuk kesatuan yang utuh dan tak
terpisahkan. Baru setelah itu kita dapat mengeluarkan buah.
Bagaimana kalau aku saja di dalam Tuhan, Tuhan tidak
dalam aku. berbuah tidak? Tidak! Jadi, itulah yang dikatakan,
"Aku di dalam Tuhan dan Tuhan di dalam Aku". Baru bisa keluar
buahnya. Apa buahnya? Dalam ayat 17 dikatakan Kasih",
jadi buah yang harus kita keluarka n adalah buah kasih. Sama
seperti pokok anggur yang menghas ilkan buah anggur,
bukan buah mangga? Kalau kita tinggal di dalam kasih. maka
yang keluar adalah kasih.
Apabila hal ini kita lakukan, apa hasilnya? "Bapa-Ku
dipermuliakan" (Ayat 8). Itu adalah bukti bahwa kita adalah
murid-murid Tuhan Yesus Kristus. Buah membuktikan apakah
pohon berguna atau tidak. Dari buah, orang mengenal pohon.
Kalau kita sungguh-sungguh di dalam Tuhan Yesus Kristus dan
Dia di dalam kita, maka kita mengeluarkan buah yang
memuliakan Tuhan Allah. Itu merupakan bukti bahwa kita
adalah murid-Nya. Amin.

Pertanyaan untuk PA:


1. Hal apa saja yang membuat kita bertanya-tanya, apakah
kita murid Yesus yang sehat dan berbuah?
2. Bagaimana P/KB GMIM dapat berbuah dan yakin Allah
• menyertai dan mengasihi?

Pelita Edisi Februari - Maret 2023 IE!


PELITA
TANGGAL : 12 —18 FEBRUARI 2023
PEMBACAAN ALKITAB: Lukas 6:37-42
TEMA:
"Jangan Menghakimi Supaya Engkau
Tidak Dihakimi"

Sahabat Pria/Kaum Bapa yang dikasihi dan diberkati Tuhan.


Yesus Kristus mengajarkan kepada murid-murid-Nya
bagaimana menerapkan hukum kasih secara praktis dalam
kehidupan sehari-hari. Dalam konteks ini Yesus Kristus tidak
menyampaikan teori mengenai hukum peradilan dalam institusi
keagamaan dan negara. Yesus Kristus di sini hendak
mengajarkan tentang etika hidup di antara manusia. Dia
mengingatkan interaksi kita dengan sesama sebagaimana
interaksi kita dengan Tuhan Allah.
Sekali lagi Yesus Kristus tidak sedang berbicara soal
hukum positif yang berlaku pada waktu itu, tetapi mengajarkan
etika kehidupan sebagai penjabaran kasih kepada Tuhan Allah
dan sesama seperti kasih terhadap diri sendiri. Ini sangat nyata
dalam perikop sebelumnya yang dikatakan oleh Yesus Kristus,
di antaranya seperti ini: "... Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik
kepada orang yang membenci kamu; mintalah berkat bagi orang
yang mengutuk kamu; berdoalah bagi orang yang mencaci
kamu." (6:27-28).
Sahabat Pria/Kaum Bapa yang dikasihi dan diberkati Tuhan.
Sikap atau karakter kemanusiaan yang diajarkan Yesus
Kristus melampaui pandangan umum dan kebiasaan manusia
pada masa itu, di mana orang berbuat baik kepada diri sendiri
dan kepada orang-orang tertentu saja. Yesus Kristus justru
memberikan pemahaman baru dan harus dimulai oleh murid-
Pelita Edisi Februari -Maret 2023
murid-Nya. "Perlakukanlah orang lain seperti kalian ingin
diperlakukan oleh mereka" (Alkitab Bahasa Indonesia Sehari-
hari: Lukas 6:31).
Sahabat Pria/Kaum Bapa yang dikasihi dan diberkati Tuhan.
Ketika kita telah mengerti maksud Yesus Kristus tersebut,
maka kita dapat memahami pula pengajaran Yesus Kristus
tentang hal menghakimi dalam perikop Alkitab bacaan kita saat
ini. Sebagai orang-orang Kristen yang lahir baru (dari latar
belakang Yunani atau non Yahudi) dan sebagai orang Kristen
masa kini, Yesus Kristus mengajarkan pola hidup kemanusiaan
yang sejalan dengan misi-Nya di dunia yaitu untuk
mendamaikan, untuk menebus dan untuk menyelamatkan
manusia.
Sahabat PrialKaum Bapa yang dikasihi dan diberkati Tuhan.
Ayat 37-38 hendak mengajarkan untuk mengutamakan
pengampunan kepada sesama yang telah berbuat kesalahan
terhadap kita. Sebab kita pun hanyalah orang-orang yang
mengharapkan pengasihan dan anugerah pengampunan dari
Tuhan Allah. Kita pun dapat saja punya kesalahan atau berbuat
salah (tanpa sengaja atau tidak) dan kemudian dibenci oleh
sesama dan dihakimi oleh Tuhan Allah. Lebih baik berpikir
untuk tidak men-judge (menghakimi) bahkan tidak bertindak
main hakim sendiri, dari pada terus menerus mempersalahkan
orang lain, menyimpan dendam. Apalagi berniat untuk
melakukan pembalasan atau menyebabkan sesuatu yang kita
tidak inginkan orang lain lakukan terhadap kita. "Janganlah
kamu sendiri menuntut pembalasan... Pembalasan itu adalah
hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan, firman
Tuhan." (Terjemahan Baru Roma 12:19). Jika kita merasa
pantas untuk menghakimi dan menghukum orang lain yang kita

Pelita Edisi Februari - Maret 2023 11E1


anggap salah maka demikian pula Tuhan Allah akan
memperlakukan kita menurut perbuatan kita.
Sahabat Pria/Kaum Bapa yang dikasihi dan diberkati Tuhan.
Perumpamaan di ayat 39 mengajarkan kita untuk sadar
akan pemahaman dan tindakan yang keliru selama ini supaya
kita tidak menerima hukuman dari Tuhan Allah. Artinya kita
harus mengikuti ajaran yang benar agar kita selamat. Lalu ayat
40 mengajarkan kita untuk terus belajar dan berjuang
melakukan ajaran-ajaran yang baik sepanjang hidup di dunia ini
sama seperti Yesus Kristus. Selanjutnya ayat 41-42 merupakan
penekanan dari ayat 37-38. Ayat ini mengajarkan untuk selalu
sadar dan mawas diri; jangan pernah merasa kitalah yang paling
benar kemudian begitu gampangnya melihat atau mencari-cari
kesalahan orang lain. Sebab kalau kita sendiri sadar akan dosa
kita dan seolah-olah kita tanpa dosa menghakimi orang lain
maka kita adalah orang-orang munafik. Orang yang tidak
menyadari kesalahannya sendiri biasanya suka mencela
kesalahan orang lain.
Sahabat Pria/Kaum Bapa yang dikasihi dan diberkati Tuhan.
Mulailah dari diri kita sendiri untuk berpikir positif. Apa
yang baik dan terbaik yang kita rasakan maka kita lakukan itu
untuk orang lain. Entah di dalam keluarga kita maupun di
lingkungan kerja dan tempat tinggat kita. Janganlah menjadi
orang yang senang melihat penderitaan orang lain, atau
menderita melihat kesenangan orang lain. Jika kita selalu berdoa
agar Tuhan Allah mengasihi, mengampuni dan memberkati kita
maka kita pun senantiasa berharap atau setidaknya kita
membiarkan orang lain mengalami kebaikan Tuhan Allah.
Sebagaimana Tuhan Allah dengan kebebasan-Nya bermurah
hati kepada kita. Misalnya ketika kita sanggup memaafkan dan
mengampuni, bukan sebaliknya menghakimi dan menuntut

311 Pelita Edisi Februari -Maret 2023


pembalasan sendiri. Bila kita menegur orang lain. hendaklah kita
juga sudah atau sanggup memperbaiki kesalahan kita. Hal-hal
demikian haruslah menjadi mindset (pola pikir) dan gaya hidup
kita P/KB GMIM di mana pun berada. Sehingga di mana kita
hadir akan membawa kesejukan dan kedamaian. Dengan
begitu, maka orang akan melihat perbuatan baik kita dan
memuliakan Bapa di sorga. AMIN.

Pertanyaan untuk PA:


1. Apa artinya "Jangan menghakimi supaya engkau tidak
dihakimi" menurut bacaan Alkitab saat ini?
2. Bagaimana membentuk mindset dan gaya hidup P/KB
yang kuat rohani tapi tidak menjadi sombong rohani?
Berikan juga contoh dan jelaskan!

Pelita Edisi Februari - Maret 2023


PELITA
TANGGAL : 19 - 25 FEBRUARI 2023
PEMBACAAN ALKITAB:Pengkhotbah 11:1-8
TEMA:
"Kemurahan Hati Mendatangkan
Kesejahteraan Bersama"

Sahabat Pria/Kaum Bapa yang dikasihi dan diberkati Tuhan.


Ayat 1 bacaan kita saat ini berisi ajakan atau imbauan
agar orang senantiasa bermurah hati atau mempunyai kemauan
untuk memberi. Arti harfiah dari melempar roti ke air adalah
membuang sesuatu yang tampaknya sia-sia. Sesuatu yang
seolah-olah tidak akan dapat kita peroleh kembali. Kalaupun
kita bisa mendapatnya kembali, itu akan kita dapat dalam waktu
yang lama. Kohelet. (pengkhotbah, pengajar, guru) memakai
ungkapan ini untuk menyatakan pandangannya bahwa setiap
orang yang ingin memberi sesuatu kepada orang lain, tidak
boleh menghitung-hitungnya atau mengharapkan mendapatkan
imbalan. Dalam hal memberi kepada orang lain, baiklah
dilakukan dengan murah hati tanpa mengharapkan imbalan.
Pemberian yang dilakukan dengan tulus hati, tidak akan pernah
sia-sia. Tuhan Yesus Kristus mengatakan, "Adalah lebih
berbahagia memberi dari pada menerima."(Kisah Para Rasul
20:35). Sebab dapat saja sekali waktu kita yang membutuhkan
pemberian atau bantuan orang lain.
Sahabat Pria/Kaum Bapa yang dikasihi dan diberkati Tuhan.
Ayat 2 masih terkait dengan nasihat Kohelet sebelumnya
bahwa pada waktu kita mampu memberi, janganlah kita tidak
mau memberi. Karena hidup ini selalu berubah. Siapa tahu,
pada suatu saat terjadi malapetaka, kitalah yang justru
membutuhkan pertolongan orang lain. Oleh karena itu, baiklah
8 Pelita Edisi Februari -Maret 2023
dalam hidup ini kita senantiasa berusaha untuk hidup sebaik
mungkin terhadap orang lain. Kemudian ayat 3 menyatakan
bahwa di dalam kehidupan ini, siapa pun, tidak ada yang dapat
mengontrol kehidupan ini seluruhnya. Bagaimanapun, ada
banyak yang terjadi di luar kekuasaan manusia yang memang
tidak dapat dikendalikan. Oleh karena itu kita tidak boleh
bersikap "mentang-mentang". Misalnya mentang-mentang
kaya, mentang-mentang berkuasa, kita berlaku sesuka hati.
Sedangkan ayat 4 berarti orang yang tidak melakukan apa-apa.
Orang yang hanya suka memerhatikan arah angin saja tidak
akan mempunyai waktu menabur. Biasanya orang seperti itu
adalah orang yang sering merasa khawatir akan banyak hal,
memikirkan segala kemungkinan yang ada, tetapi pada akhirnya
tetap tidak dapat membuat keputusan dan melakukan apa-apa.
Sahabat Pria/Kaum Bapa yang dikasihi dan diberkati Tuhan.
Di ayat 5 kita perhatikan bahwa memang ada banyak
rahasia dalam kehidupan ini. Ada banyak pertanyaan yang tidak
terjawab. Namun kita harus yakin bahwa sebenarnya Tuhan
Allah tetap bekerja untuk kebaikan. Cara Tuhan Allah bekerja
memang tidak dapat kita ketahui, tetapi yakinlah bahwa Tuhan
Allah sedang bekerja dan terus bekerja. "Yesus berkata kepada
mereka, "Bapa-Ku masih bekerja sampai saat ini, maka Aku pun
masih bekerja." (Yoh 5:17) Hanya saja, kita tetap perlu
menyadari bahwa keyakinan akan Tuhan Allah yang selalu
bekerja mendatangkan kebaikan bagi kita, tidak harus membuat
• kita menjadi pasif atau tidak melakukan apa pun. Makanya di
ayat 6 dikatakan "Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan
janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada petang hari,
karena engkau tidak mengetahui apakah ini atau itu yang akan
i
berhasil, atau kedua-duanya sama baik." Selanjutnya melalu
dua ayat: 7-8, Kohelet senantiasa mengingatkan kita bahwa
9
Pelita Edisi Februari Maret 2023
hidup itu sebenarnya selalu lebih baik dari pada mati.
Karena
itu, jika orang panjang umurnya, biarlah ia bersukacit
a di
dalamnya. Hal ini mungkin bertentangan dengan
apa yang
dikatakan Kohelet di bagian lain yang menyataka
n bahwa
semakin panjang umur manusia sebenarnya juga
semakin
banyak mengalami kesia-siaan dalam hidupnya
. Namun
Kohelet tetap berpendapat bahwa umur panjang masi
h jauh
lebih baik dari pada umur pendek. Hidup yang
Tuhan Allah
karuniakan itu adalah sesuatu yang begitu berharga,
sebuah
kesempatan yang begitu indah. Karena itu, apap
un kehidupan
yang Tuhan Allah karuniakan kepada kita,
biarlah kita
bersukacita di dalamnya. Namun dernikian,
Kohelet juga
mengingatkan bahwa suatu saat kita akan mati.
"Ingatlah akan
hari-hari yang gelap, karena banyak jurrila
hnya. - Hal ini bukan
untuk menakut-nakuti dan membuat kita terpe
njara dalam
pikiran akan kematian, melainkan supaya kita
dapat menikmati
hidup dengan sebaik-baiknya karena hidup itu terba
tas.
Sahabat PrialKaum Bapa yang dikasihi dan
diberkati Tuhan.
Tema perenungan firman Tuhan Alah di ming
gu ini
adalah "Kemurahan Hati Mendatangkan
Kesejahteraan
Bersarna. - Sebab murah hati berarti suka
memberi, tidak pelit
dan suka menolong. Bermurah hati juga
berarti berbelas
kasihan. Nah, Tuhan Yesus Kristus berkata
"berbahagialah
orang yang murah hatinya karena
mereka akan beroleh
kemurahan" (Matius 5:7) atau "Dib
erkatilah mereka yang
berbelas kasihan sebab mereka akan
memperoleh belas
kasihan." Berbelas kasihan bukan hanya seka
dar menolong atau
mengasihi sesama tetapi memberikan peng
ampunan kepada
seseorang yang bersalah. Murah hati adala
h salah satu wujud
dari kasih, sebagaimana dikatakan oleh rasul
Paulus bahwa
kasih itu murah hati (1 Korintus 13:4). Bila
kita hidup tanpa
10
Pelita Edisi Februari -Maret 2023
kasih, kita sama sekali tidak berguna. Bila kita tidak suka
menolong sesama, bila kita tidak mau memaafkan dan
mengampuni maka itu sama artinya kita mau hidup ini hanya
akan berakhir dengan meaningless atau kesia-siaan belaka.
AMIN.

Pertanyaan untuk PA:


1. Apa yang saudara pahami dari perikop bacaan Alkitab
saat ini dikaitkan dengan tema "Kemurahan Hati
Mendatangkan Kesejahteraan Bersama"?
2. Bagaimana membangun pemahaman atau membentuk
sikap hidup yang bermurah hati supaya terwujud
kesejahteraan bersama?

Pelita Edisi Februari - Maret 2023


PELITA
TANGGAL : 26 FEBRUARI - 4 MARET 2023
PEMBACAAN ALKITAB: Mazmur 41:1-14
TEMA:
"Sahabat Karib Yang Berkhianat"

Sahabat Pria/Kaum Bapa yang dikasihi dan diberkati Tuhan.


Sesuai tahun gereja, kita kembali menghayati Minggu-
Minggu Sengsara Yesus Kristus yang mengingatkan kita betapa
penderitaan Yesus Kristus adalah dalam rangka menyelamatkan
umat manusia. Kita pun sebagai gereja, lebih khusus Pria/Kaum
Bapa, diajak berperan serta untuk menghayati penderitaan
Yesus Kristus melalui Puasa Diakonal, di mana kita menyisihkan
sebagian dari biaya belanja untuk pelayanan Diakonia Gereja
dan disalurkan kepada mereka yang membutuhkannya.
Tema Khotbah kita minggu ini adalah Sahabat Karib
yang Berkhianat. Tema ini menunjukkan bahwa masih terjadi
pengkhianatan di antara manusia. Walaupun sudah akrab dan
berteman karib selama kurun waktu tertentu dan baik-baik saja
namun ada salah seorang atau kelompok yang berkhianat. Hal
ini terjadi karena kepentingan tertentu maka seseorang tega
mengkhianati kawannya.
Sahabat Pria/Kaum Bapa yang dikasihi dan diberkati Tuhan.
Mazmur 41:1-14 menceritakan tentang Mazmur Daud
yang dimulai dengan ungkapan Berbahagialah orang yang
memperhatikan orang lemah - TUHAN akan meluputkan dia
pada waktu celaka. Hal ini memberi pemahaman bahwa ada
kepedulian kepada orang lemah dan turut merasakan
penderitaan orang lain. Raja Daud menyampaikan berkat, tanpa
meragukan bahwa Tuhan Allah yang akan membalaskan

12 Pelita Edisi Februari -Maret 2023


kepada mereka dengan segala kebaikan yang telah dilakukan
terhadapnya, khususnya ketika mereka sedang mengalami
penderitaan.
Sahabat Pria/Kaum Bapa yang dikasihi dan diberkati Tuhan.
Adalah suatu kesukacitaan dari umat untuk
memperhatikan mereka yang lemah bahkan mereka yang
menderita. Tuhan Allah sendiri yang meluputkan mereka dari
celaka. Tuhan Allah melindungi dan memelihara umat-Nya serta
akan disebut berbahagia di bumi. Tuhan Allah sendiri
memproteksi mereka dari ancaman musuh (ayat 1-2).
Pemazmur juga memohon kepada Tuhan Allah untuk
menyembuhkan dari sakit-penyakit. Walaupun Raja Daud
sendiri cepat menyadari kesalahannya sebab ia pernah berbuat
dosa dengan melawan kehendak Tuhan Allah. Dia memohon
pengampunan dosa melalui doanya: "TUHAN, kasihanilah aku,
sembuhkanlah aku, sebab terhadap Engkaulah aku
berdosa!" Musuhku mengatakan yang jahat tentang aku:
"Bilakah ia mati, dan namanya hilang lenyap?" (ayat 5-6).
Di saat Raja Daud mengalami pergumulan, maka sebagai
raja banyak yang datang menjenguknya, namun hati mereka
jahat terhadapnya bahkan suka menjelekannya dan
menceritakan kejahatannya kepada orang lain bahkan
merancang kejahatan untuk melawannya. Sahabat karib, kawan
terdekat yang setiap hari makan bersamanya pun tetap
mengkhianatinya. Apabila ada sahabat karib yang berkhianat
• tentu sangat menyakitkan dan mengecewakan. Hal ini membuat
Raja Daud tidak mempercayai orang tersebut atau hilang
kepercayaan karena telah berdusta. Walaupun Pemazmur
mengalami berbagai tekanan yang datang dari orang-orang
terdekatnya, mereka datang menjenguk, tetapi mereka berkata
dusta. Pada saat bertemu dengannya, mereka pura-pura
Pelita Edisi Februari - Maret 2023
simpati. padahal yang dilakukan adalah mengkhianatinya. Hati
mereka penuh dengan kejahatan. Padahal setiap hari mereka
makan bersama, namun niat jahat terhadap Raja Daud
sangatlah nyata. Raja Daud hanya membawa pergumulannya
dalam doa kepada Tuhan Allah sebagai sumber pertolongan.
Sekalipun Raja Daud telah dikhianati, namun ia tetap meminta
belas kasihan Tuhan Allah. Raja Daud tahu bahwa Tuhan Allah
pasti menopangnya supaya musuh-musuhnya tidak bersorak-
sorak. Karena raja Daud yang sedang dikhianati oleh teman
karibnya. Raja Daud tetap menengadah memohon pertolongan
dari Tuhan Allah untuk menghadapi musuh-musuhnya. Dia
tetap memuji Tuhan Allah sampai selama-lamanya.
Sahabat Pria/Kaum Bapa yang dikasihi dan diberkati Tuhan.
Dalam Perjanjian Baru Lukas 22:3-6, salah seorang
murid Tuhan Yesus Kristus yang bernama Yudas Iskariot
berkhianat kepada-Nya, dengan menyerahkan-Nya kepada
imam-imam kepala dan pengawal untuk ditangkap dan diadili.
HaI ini memberikan gambaran bahwa murid Tuhan Yesus
Kristus yang setiap hari bersama-Nya pun telah mengkhianati-
Nya untuk diadili dan disalibkan. Ini juga memperlihatkan
bahwa teman karib berkhianat hanya karena kepentingan
sesaat.
Sebagai Pria/Kaum Bapa hendaknya kita menghayati
minggu-minggu sengsara dengan rajin beribadah dan selalu
berdoa serta selalu membangun pertemanan yang berdasarkan
cinta kasih yang saling membangun dan bukan saling
mengkhianati satu dengan yang lain untuk menjatuhkan teman.
Mari kita bangun kebersamaan yang didasarkan pada Yesus
Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat kita.
Walau kita sebagai Pria/Kaum Bapa sering
diperhadapkan dengan pergumulan, sakit, pekerjaan yang tidak
14 Pelita Edisi Februari -Maret 2023
menentu ataupun dikhianati oleh teman karib, maka hendaknya
kita merendahkan diri meminta belas kasihan dan pertolongan
Tuhan Allah. Separah apapun pergumulan yang dialami, kita
tahu bahwa Tuhan Allah penolong yang setia, menopang kita,
yang membuat kita berdiri tegak berdiri di hadapan manusia dan
berlutut di hadapan-Nya. Jangan takut apa yang terjadi dalam
hidup kita. Selama Tuhan Allah masih
beserta kita, tidak ada sesuatu pun yang dapat menjatu hkan kita.
Jalanilah hidup dalam ketulusan, belaskasihan dan kepercayaan
kepada Tuhan Allah. Amin.

Pertanyaan Untuk PA:


1. Apa pemahaman saudara tentang tema "Sahabat Karib
Yang Berkhianat" sesuai Mazmur 41:1-14?
2. Bagaimana caranya kita mempertahankan hubungan
yang baik dengan sesama P/KB supaya tidak terjadi
saling mengkhianati?
3. Sebutkan dan jelaskan ciri-ciri sahabat karib dalam
lingkungan persekutuan P/KB!

Pelita Edisi Februari - Maret 2023


PELITA
TANGGAL : 5 - 11 MARET 2023
PEMBACAAN ALKITAB: Yesaya 50:4-11
TEMA:
"Ketaatan Hamba Tuhan"

Sahabat Pria/Kaum Bapa yang dikasihi dan diberkati Tuhan.


Di minggu-minggu ini kita sedang memperingati
sekaligus menghayati kesengsaraan Yesus Kristus dalam
ketaatan-Nya kepada Allah Bapa. Yesus Kristus rela
menghadapi, memberi diri dan mengalami penderitaan demi
misi penyelamatan bagi umat manusia. Nubuat nabi Yesaya
mengenai Hamba Tuhan termasuk dalam bacaan kita saat ini
diyakini telah digenapi di dalam dan melalui Yesus Kristus.
Bahkan para penulis PB sering mengutip kitab Yesaya untuk
menunjukkan bahwa Yesus Kristus adalah Mesias, Raja
keturunan Daud yang telah lama dinantikan. Yesus Kristus
sendiri menyebut diri-Nya sebagai Anak Manusia atau Hamba
yang akan "memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi
banyak orang" (Markus 10:45). Kesengsaraan dan kematian
Yesus Kristus sebagai penggenapan nubuatan dalam kitab
Yesaya mengenai karya Hamba Tuhan (49:1-6, 50:1-11, 52:13-
53:12). Tidak heran, Kitab Yesaya 40-55 dapat diibaratkan
sebagai Injil di dalam PL. Melalui kitab ini, kita dapat tertolong
untuk mengerti siapakah Yesus Kristus dan bagaimana Tuhan
Allah memimpin sejarah dunia.
Sahabat Pria/Kaum Bapa yang dikasihi dan diberkati Tuhan.
Tema penting kitab ini (pasal 40-55) adalah penghiburan
dan pengharapan bagi umat pilihan Tuhan Allah yang hidup di
pembuangan Babel. Tuhan Allah akan membuka jalan bagi

16 Pelita Edisi Februari -Maret 2023


umat-Nya untuk kembali ke Yehuda dan memulihkan Bait Allah
di Yerusalem. Di sanalah Tuhan Allah kembali akan tinggal di
antara umat-Nya. Tuhan Allah memakai Koresh, raja Persia,
untuk mengalahkan Babel sehingga kemudian orang-orang
Yehuda diizinkan pulang untuk membangun kembali Yerusalem
dan Bait Allah (Yesaya 41:28, 45:13; Ezra 1:1-4).
Perikop Alkitab bacaan kita saat ini merupakan salah satu
yang disebut sebagai "Nyanyian Hamba Tuhan - sebab
fokusnya adalah panggilan dan karya Hamba Tuhan. Nyanyian
itu menggambarkan seorang hamba yang dipilih Tuhan Allah
untuk membawa keadilan bagi bangsa-bangsa dan mernbawa
un-iat Israel kembali kepada-Nya. Namun hamba Tuhan itu akan
menderita secara fisik dan dipandang hina saat n-iengemban
tugas yang diberikan Tuhan Allah kepadanya (Yesaya 50:6,
52:14, 53:3-5, 7). Akan tetapi penderitaan hamba itu pada
akhirnya akan menghapus dosa dan kesalahan banyak orang
(Yesaya 53:4-5, 10-12).
Sahabat Pria/Kaum Bapa yang dikasihi dan diberkati Tuhan.
Apa saja yang dapat kita pahami dan aktualisasikan dari
perikop bacaan saat ini? Sebagai orang Kristen kita adalah
hamba Tuhan Allah atau murid Yesus Kristus. Kita dikaruniakan
lidah atau kemampuan untuk mengungkapkan hal-hal yang baik
atau hal-hal positif yang dapat menolong dan membangun
orang lain. Bukan sebaliknya berkata-kata hal yang tidak baik,
kotor, jahat, tidak benar, hoax, fitnah dan hal-hal negatif
lainnya.
Tuhan Allah selalu berusaha untuk membentuk kita menjadi
hamba atau murid-Nya yang sungguh-sungguh mau dengar-
dengaran dan melakukan segala firman-Nya.
Sahabat.Pria/Kaum Bapa yang dikasihi dan diberkati Tuhan.

Pelita Edisi Februari - Maret 2023


Nah apakah kita telah membuka hati dan ptelinga untuk
menjadi hamba atau murid Yesus Kristus yang selalu peka dan
rindu untuk menemukan kehendak Tuhan Allah melalui hidup
kita masing-masing? Siapa pun kita, apa pun status profesi,
pekerjaan, jabatan dan kedudukan, kita harus menyatakan diri
sebagai murid yang penurut untuk melakukan kehendak Tuhan
Allah. Sebagaimana teladan Yesus Kristus. yang taat menuruti
kehendak Bapa-Nya, meskipun Ia harus menderita sengsara.
Ketaatan adalah syarat utama sebagai hamba Tuhan Allah dan
penderitaan adalah salah satu konsekuensi dari ketaatan itu.
Sama seperti syair lagu yang selalu populer di masa-masa
peringatan Minggu Sengsara. seperti ini: "Saya mau ikut Yesus,
saya mau ikut Yesus sampai s'lama-lamanya. Meskipun saya
susah menderita dalam dunia, saya mau ikut Yesus, sampai
s'iama-lamanya."Tak dapat dipungkir bahwa ada banyak orang
Kristen justru tidak mau lagi bersusah payah atau berjuang untuk
menjadi serupa dengan Yesus Kristus yang rela menderita,
mengasihi, melayani dan mengampuni. Hanya mau yang
senang-senang saja, gampang-gampangan dengan cara
menghalalkan segala cara. Hanya mementingkan diri sendiri
dan tidak mau peduli terhadap orang lain. Selalu menuntut
orang lain untuk mendengarkan dirinya tapi tidak mau
mendengarkan orang lain.
Sahabat PrialKaum Bapa yang dikasihi dan diberkati Tuhan.
Sebagai P/KB GMIM, kita harus menjadi murid atau
hamba Tuhan Allah yang taat melakukan kebenaran, keadilan
dan kasih di dalam kehidupan keluarga, jemaat dan masyarakat.
Ketaatan itu harus menjadi mindset (pola piker) dan perilaku
hidup sehari-hari. Ketaatan itu bukanlah sekadar pilihan
melainkan respons iman sehingga kita melakukannya dalam
kesadaran diri untuk menghadapi segala kenyataan hidup,
18 Pelita Edisi Februari -Maret 2023
bahkan penderitaan sekalipun. Sama seperti yang dikatakan
rasul Paulus: "Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja
untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita
untuk Dia" (Filipi 1:29). Jadi kalaupun kita diizinkan Tuhan
Allah mengalami kesusahan dan penderitaan dalam ketaatan,
maka pasti Tuhan Allah juga akan menyediakan atau
memberikan kepada kita kekuatan dan jalan keluar untuk
menghadapi setiap bentuk pergumulan di dunia ini. AMIN.

Pertanyaan untuk PA:


1. Apa pemahaman saudara mengenai Ketaatan Hamba
Tuhan berdasarkan bacaan Alkitab saat ini?
2. Bagaimana cara kita merespons Tuhan yang selalu
berusaha untuk membentuk kita menjadi hamba atau
murid-Nya yang taat?

Pelita Edisi Februari - Maret 2023


PELITA
TANGGAL : 12 - 18 MARET 2023
\g, PEMBACAAN ALKITAB: Lukas 22:24-38
TEMA:
"Iman Jangan Gugur Ketika Ditampi".

Sahabat Pria/Kaum Bapa yang dikasihi dan diberkati Tuhan.


Saat ini kita berada pada Minggu Sengsara III Yesus
Kristus. Pada minggu-minggu sengsara ini, kita semua diajak
untuk menghayati dan merenungkan bagaimana Yesus Kristus
menjalani sengsara-Nya dalam ketaatan kepada Bapa di Surga.
Yesus Kristus menyelesaikan misi-Nya meskipun harus
menderita untuk menebus dosa-dosa manusia serta
menyelamatkan dunia ini.
Sahabat Pria/Kaum Bapa yang dikasihi dan diberkati Tuhan.
Pada hari-hari terakhir pelayanan-Nya, Yesus Kristus
harus berhadapan dengan murid-murid-Nya yang mengalami
disorientasi pelayanan. Kebersamaan mereka bersama Yesus
Kristus selama beberapa tahun ternyata belum dapat menjamin
pemahaman mereka tentang arti pelayanan yang
sesungguhnya. Justru yang nampak adalah sebaliknya, di mana
masing-masing mereka berambisi dan menuntut kedudukan
serta jabatan sehingga pertengkaran di antara mereka tidak
terhindarkan. Masing-masing berharap bahkan mengklaim
dirinyalah yang paling layak dibandingkan dengan yang lain
dengan mengabaikan keberadaan. Yesus Kristus yang adalah
guru mereka.
Dinamika di antara murid Yesus Kristus yang terjadi pada
hari-hari terakhir pelayanan-Nya menjadi bukti bahwa jabatan
pada akhirnya dapat membuat murid-murid mengalami
20 Pelita Edisi Februari -Maret 2023
disorientasi pelayanan. Pelayanan diidentikkan dengan
kekuasaan, jabatan dan tidak ada kebersamaan satu sama
lainnya. Perikop Lukas 22:24-38 memberikan penekanan
tentang arti pelayanan yang dimaksudkan Yesus Kristus.
Pertarna, orang yang terbesar di antara para murid adalah yang
paling muda dan pemimpin sebagai pelayan (Luk.22:24-26).
Dengan kata lain, orang yang mau melayani harus menjadi
pelayan, mengutamakan pelayanan kepada orang lain. Kedua,
definisi pelayan adalah menurut terminologi atau pemikiran
Yesus Kristus, bukan para murid (27-30). Dari ayat-ayat di atas
jelas bahwa segala sesuatu harus dimulai dengan memandang
pada Yesus Kristus, mengandalkan-Nya sehingga hidup
melayani sebagai pelayan tidak menjadi beban. Ketiga, mahkota
kemuliaan pelayanan terletak pada ketaatan dan kerendahan
hati seorang pelayan yang harus menderita bukan pada
kekuatan pedang atau peperangan (31-34). Keernpat, tantangan
pelayanan ada di depan mata dan harus dihadapi, bukan untuk
dihindari (35-38). Perlu ada kesiapan diri, pembekalan diri, dan
optimisme untuk menghadapi tantangan dan hambatan dengan
kekuatan dari Tuhan Allah.
Sahabat Pria/Kaum Bapa yang dikasihi dan diberkati Tuhan.
Minggu-minggu sengsara ini adalah masa di mana iman
kita diuji dan tanggung jawab pelayanan kita ditampi. Seperti
para murid Yesus Kristus, kitapun diberikan pilihan untuk
memutuskan, apakah kita akan memandang dunia ini,
pelayanan kita melalui mata ambisi dan kerakusan jabatan,
ataukah melihat dari pola pelayanan Yesus Kristus dengan
menjadi seorang pelayan, melayani orang lain sebagai hamba?
Jabatan yang diemban seorang pelayan harus rela memberi diri
seutuhnya, rela menderita sengsara sebagamana Mesias. Itulah
yang dilakukan Yesus Kristus yaitu rela menderita, disalibkan
Pelita Edisi Februari - Maret 2023
dan mati untuk menebus dosa-dosa manusia. Sebagai kepala
keluarga, ujung tombak keluarga kita masing-masing, kita harus
belajar untuk hidup dalam terang apa yang Tuhan Allah
katakana. Bukan dalam terang apa yang kita inginkan, atau
bahkan apa yang kita lihat di dunia saat ini. Firman Tuhan Allah
harus menjadi panduan kita. Bukan ambisi atau keinginan kita
sendiri. Iman tidak didasarkan pada apa yang kita lihat, atau
bahkan apa yang ingin kita lihat, tetapi pada apa yang Tuhan
Allah firrnankan. meskipun itu belum terlihat secara kasat mata.
Sahabat Pria/Kaum Bapa yang dikasihi dan diberkati Tuhan.
Perikop Lukas 22:24-38 ini mengingatkan kita semua
agar orientasi hidup dan pelayanan kita tidak bergeser ke kiri
atau ke kanan, tetapi justru semakin kokoh untuk memandang
kepada Yesus Kristus yang empunya pelayanan. Kita harus
menyerahkan hidup untuk mendapatkannya, menyerahkan
segenap potensi untuk mendapatkan kekayaan sejati, melayani
orang lain untuk menjadi hebat dan berkat. Kita tidak boleh
berdoa hanya untuk menghindari kegagalan, tetapi kita berdoa
agar iman kita kokoh menghadapi tantangan dan tidak gagal.
Pada umumnya. doa-doa yang kita naikkan berfokus pada
menghindari kegagalan, bukan pada ketahanan iman. Ketika
kita berdoa, baik untuk diri kita sendiri, maupun untuk orang
lain, marilah kita berdoa agar iman kokoh bertahan, tidak gugur
dan bahkan dikuatkan, bukan hanya agar kita tidak gagal.
Sebab kegagalan menurut dunia berbeda menurut Yesus
Kristus.
Sahabat Pria/Kaum Bapa yang dikasihi dan diberkati Tuhan.
Dalam menjalani minggu-minggu sengsara Yesus Kristus
ini, marilah kita semakin mendekatkan diri kepada Tuhan Allah.
Kita saling menguatkan dan mendoakan satu sama lain. Minggu
sengsara juga menjadi peringatan bagi kita untuk peduli dengan
22 Pelita Edisi Februari -Maret 2023
sesama kita, berdiakonia dengan orang-orang di sekitar kita. Kita
terpanggil untuk melihat sesama kita yang membutuhkan,
mereka yang berkekurangan, mereka yang sakit dan menderita.
Harapan kita adalah agar dapat melalui minggu-minggu
sengsara ini dengan ketaatan kepada Yesus Kristus yang adalah
Pelayan Agung yang rela menderita untuk menebus dosa-dosa
kita. Amin.

Pertanyaan untuk PA:


1. Bagaimana pemahaman kita tentang pelayan yang
sesungguhnya menurut versi Yesus?
2. Apa makna pengorbanan Kristus dalam penghayatan di
minggu-minggu sengsara saat ini?

Pelita Edisi Februari - Maret 2023


PELITA
TANGGAL : 19-25 MARET 2023
PEMBACAAN ALKITAB: Markus 14:43-52
TEMA:
"Ciuman Pengkhianatan"

Sahabat Pria/Kaum Bapa yang dikasihi dan diberkati Tuhan.


Ada kebiasaan "cipika cipiki" atau cium pipi kanan dan
cium pipi kiri di kalangan keluarga dekat dan sahabat sebagai
tanda salam. Namun ini sangat berbeda dengan ciuman yang
diberikan oleh Yudas Iskariot sebagaimana diceritakan dalam
bacaan Alkitab kita saat ini.
Ayat 43 diberi keterangan waktu Yesus Kristus masih
berbicara, munculah Yudas Iskariot, salah. seorang dari kedua
belas murid itu. Bersama-sama dia serombongan orang yang
membawa pedang dan pentung, disuruh oleh imam-imam
kepala, ahli-ahli taurat dan tua-tua Israel. Ayat 44 orang yang
menyerahkan Dia telah memberitahukan tanda ini kepada
mereka: "Orang .yang akan kucium, itulah Dia, tangkaplah Dia
dan bawalah Dia dengan selamat". Ayat 45, Dan ketika sampai
di tempat Yesus Kristus berada, ia segera maju mendapatkan
Yesus Kristus dan berkata: Rabi, lalu mencium Dia.
Sahabat Pria/Kaum Bapa yang dikasihi dan diberkati Tuhan.
Dari tiga ayat ini sangat berbeda ciuman yang dimaksud
oleh Yudas Iskariot dengan "cipika cipiki" yang kita pahami.
Ciuman Yudas Iskariot adalah tanda penyerahan atau yang kita
sebut dalam tema kita ini "Ciuman Pengkhianatan." Kenapa
ciuman pengkhianatan? Sebab Yudas Iskatriot telah menjual
Yesus Kristus dengan harga 30 keping perak. Ciuman itu hanya
acting saja atau suatu drama dari Yudas Iskariot untuk
menyerahkan Yesus • Kristus ke tangan para prajurit untuk
ditangkap.

24 Pelita Edisi Februari -Maret 2023


Mungkin Yudas Iskariot berpikir ciumannya dianggap
sebagai tanda kasih oleh Yesus Kristus dan para murid pada saat
itu. Kelihatannya Yudas Iskariot mengasihi Yesus Kristus,
padahal ia mengkhianati Yesus Kristus. Yudas Iskariot adalah
orang kepercayaan Yesus Kristus untuk mengurus
perbendaharaan, namun ia bukan orang yang setia. Buktinya
Yudas Iskariot justru memanfaatkan Yesus Kristus untuk
keuntungan dirinya sendiri. Baginya yang terpenting tujuannya
berhasil.
Sahabat Pria/Kaum Bapa yang dikasihi dan diberkati Tuhan.
Proses penangkapan Yesus Kristus begitu tragis.
Mengapa? Karena orang yang ia percaya justru menjadi
pengkhianat. Anehnya Yesus Kristus diperlakukan seperti
seorang penjahat yang harus ditangkap dengan perlengkapan
perang. Seolah-olah Yesus Kristus akan melarikan diri atau
melakukan perlawanan. Tetapi haruslah digenapi yang tertulis
dalam kitab suci. Namun semua yang terjadi di luar batas
kemampuan kita berpikir. Pengorbanan-Nya menjadikan kita
selamat, sekalipun proses menuju keselamatan diwarnai dengan
"Ciuman Pengkhianatan- dan ini dilakukan oleh murid-Nya
sendiri. Perbuatan jahat Yudas Iskariot jelas tidak dapat diterima
dan ini menjadi pelajaran berharga bagi kita orang percaya.
Jangan sampai perilaku pengkhianatan seperti itu terjadi di
dalam lingkungan pekerjaan kita, apalagi di dalam keluarga dan
pelayanan kita.
Sahabat Pria/Kaum Bapa yang dikasihi dan diberkati Tuhan.
Dari kisah ini kita disadarkan sebagai orang percaya
untuk memahami bahwa dikhianati itu adalah hal yang sangat
menyakitkan. Apalagi dikhianati orang kepercayaan kita atau
orang yang kita sayangi yang berpura-pura baik di hadapan kita
namun justru menusuk kita dari belakang. Pengkhianatan Yudas
Iskariot dengan ciumannya membuat kita terjaga bahwa godaan
untuk kepentingan diri akan menjerumuskan untuk jatuh.
Kepada siapa pun yang kita lakukan baik kepada sahabat,
teman, keluarga, rekan sepelayanan, maupun kepada orang
Pelita Edisi Februari - Maret 2023
yang kita cintai Karena nafsu keserakahan dan ketamakan
membutakan kita untuk meraih apa yang kita inginkan agar
mendapatkan apa yang menjadi tujuan.
Sahabat Pria/Kaum Bapa yang dikasihi dan diberkati Tuhan.
Sadar atau tidak, kejahatan tidak akan pemah menang
atas kebenaran. Kebenaran akan selalu mencari jalannya.
Sekalipun orang mencoba menghalanginya tapi kebenaran akan
terungkap dan akhimya menjadi pemenang. Kejahatan apa pun
itu, sekalipun disembunyikan pasti akan terbuka juga. Karena
itu, kita disadarkan untuk jangan pemah berbuat jahat kepada
siapa saja hanya untuk mengejar kesuksesan. Namun
sebaliknya, hiduplah dalam kebenaran maka Tuhan Allah akan
membuat kita menjadi sukses dengan caranya-Nya. Janganlah
kiranya kita menjadi seperti Yudas Iskariot masa kini dengan
menjual iman kepada Yesus Kristus dengan melakukan
kejahatan dan ciuman pengkhianatan kita pada-Nya. Tugas kita
adalah hidup benar sebagai orang percaya dan melakukan
kehendak-Nya. Raji.n baca firman TuhanAllah, mengundang
Roh Kudus dalam hidup supaya kita diarahkan Tuhan Allah
untuk ada dalam kebenaran-Nya. Tuhan Yesus Kristus
memberkati kita semua. Amin.

Pertanyaan untuk PA:


1. Sebutkan dan jelaskan bentuk-bentuk pengkhianatan di
sekitar kita dewasa ini!
2. Apa yang membedakan pelayanan yang dilakukan
penuh ketulusan dan pelayanan yang dilakukan karena
kepentingan?

26 Pelita Edisi Februari -Maret 2023


PELITA
TANGGAL : 26 MARET —1 APRIL 2023
PEMBACAAN ALKITAB: Yohanes 18:38b-
19:16a
TEMA:
"Raja Yang Tersalib"

Sahabat Pria/Kaum Bapa yang dikasihi dan diberkati Tuhan.


Kita telah memasuki Minggu Sengsara V, kiranya
semakin menghayati makna sengsara dan pengorbanan Yesus
Kristus. Ada banyak cara yang dilakukan oleh orang Kristen
dalam penghayatannya seperti meningkatkan waktu dan durasi
berdoa, berpuasa, berdiakonia atau berbagi berkat kepada
sesama. Ada juga yang mengurangi kebiasaan "bersenang-
senang" ke mall, bioskop, tempat-tempat hiburan, hotel dan lain
sebagainya. Bahkan ada bapak-bapak (juga ada ibu-ibu
ternyata) yang mengurangi kebiasaan merokok dan juga
menghindari kebiasaan mengkonsumsi minuman keras. Banyak
orang juga yang berusaha menekan biaa pengeluaran yang
tidak terlalu penting dan inengalihkannya untuk diakonia
kepada orang-orang yang layak dibantu.
Sahabat Pria/Kaum Bapa yan g dikasihi dan diberkati Tuhan.
Tema perenungan firman Tuhan Allah minggu ini ialah
"Raja Yang Tersalib." Bagi para pemuka agama dan rakyat
Yahudi, Raja yang tersalib itu merupakan tujuan utama mereka
dengan cara berbohong, memutarbalikan fakta, dan
mengajukan tuduhan palsu serta melakukan penghasutan.
Mengapa mereka begitu tega melakukan kejahatan ini. Karena
mereka telah dikuasai oleh kecemburuan, kedengkian dan
kebencian terhadap Yesus Kristus. Padahal kenyataannya Yesus
Kristus tidak pemah melakukan kesalahan. Justru la
Pelita Edisi Februari - Maret 2023
menunjukkan apa yang benar dan meluruskan ajaran-ajaran
dan perbuatan yang keliru. Yesus Kristus telah menolong banyak
orang dan yang terpenting la telah mengubahkan banyak orang
untuk hidup benar. Sebagai orang yang baik dan berpengaruh,
semestinya Yesus Kristus diapresiasi oleh pernUka agama dan
pemerintah. Namun sebaliknya Yesus Kristus malah dibenci,
dianggap penghujat Tuhan Allah, dicap pemberontak terhadap
kaisar Romawi. Ketenaran Yesus Kristus pada waktu itu benar-
benar membuat para pemuka agama merasa sangat terancam
kedudukan dan popularitasnya. Sedangkan bagi Pilatus, Raja
yang tersalib adalah bentuk penghinaan dan politik cuci
tangannya. Sebab tidak didapatinya kesalahan ataupun alasan
untuk mengeksekusi mati Yesus Kristus. Pilatus karena takut
kehilangan kekuasaan secara sadar mengabaikan kebenaran
dalam pengambilan keputusan. Ia lebih memilih
mempertahankan jabatan dan kedudukannya ketimbang
kebenaran. Haus akan kekuasaan membuat Pilatus tidak
mampu berpikir secara jemih dan membuat keputusan yang
benar. Demikian halnya para pemuka agama Yahudi,
kecemburuan, kedengkian dan kebencian terhadap Yesus
Kristus telah meracuni pikiran mereka. Rasa kuatir, cemburu dan
benci telah membuat mereka kehilangan akal sehat bahkan tidak
lagi memiliki rasa belas kasihan sedikit pun. Meskipun Yesus
Kristus mengalami siksaan yang berat dari para prajurit Romawi
namun mereka tetap ngotot untuk membinasakan-Nya.
Sahabat Pria/Kaum Bapa yan g dikasihi dan diberkati Tuhan.
Raja kebenaran yang teraniaya, menderita sengsara dan
tersalib tetapi bangkit dari kematian adalah Raja yang
sesungguhnya. Raja yang telah dijanjikan oleh Tuhan Allah
seperti yang dinubuatkan dan dinanti-nantikan. Bahkan Yesus
Kristus adalah Raja di atas segala raja karena Dia adalah Tuhan
Pelita Edisi Februari -Maret 2023
penyelamat umat- manusia dan dunia. Kerajaan-Nya bukan
kekuasaan politik sebagaimana yang dipikirkan oleh bangsa
Israel, rpelainkan kekuasaan ilahi atas seluruh dunia.
Kekuasaan-Nya tidak identik dengan kekerasan n-ielainkan
dengan cinta kasih dan kedan-laian. Sebab itu Yesus Kristus
mengatakan "Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini.- Yang la
maksudkan dengan kerajaan-Nya bukan dari dunia ini
menunjuk kepada hegemoni kekuasaan kekaisaran Romawi
yang hanya terbatas kekuasaannya politik dan ekonomi. Dan
kekuasaan itu pun karena diberikan oleh Tuhan Allah.
Sahabat Pria/Kaum Bapa yang dikasihi dan diberkati Tuhan.
Di Minggu Sengsara V ini, kuasa Roh Kudus menuntun
kita untuk kembali memandang dan menghayati makna "Raja
Yang Tersalib - itu. Tuhan Allah mau supaya kita menjadi orang-
orang yang baik dan benar sebagaimana teladan Yesus Kristus.
Kehendak Tuhan Allah ini harus menjadi kemauan dan prinsip
hidup kita orang percaya selarna-selamanya. Yesus Kristus rela
menderita sengsara untuk kebaikan dan keselamatan kita.
Jangan sampai terjadi seperti ungkapan, 'air susu dibalas
dengan air tuba'. Ingatlah bahwa Yesus Kristus tidak akan
berulang-ulang menderita untuk menghapus dosa kita.
-demikian pula Kristus hanya satu kali saja mengorbankan diri-
Nya untuk menaggung dosa banyak orang. Sesudah itu la akan
menyatakan diri-Nya sekali lagi tanpa menaggung dosa untuk
menganugerahkan keselamatan kepada mereka, yang
menantikan Dia" (Ibrani 9:28). Yesus Kristus akan datang
kembali sebagai hakim yang adil.
Sahabat Pria/Kaum Bapa yang dikasihi dan diberkati Tuhan.
Raja yang tersalib mengingatkan kita pada Yesus Kristus,
Sang Raja yang mengosongkan dan merendahkan diri-Nya
tunduk dan melakukan kehendak Bapa-Nya dengan rela
Pelita Edisi Februari - Maret 2023
29
menderita sengsara dan mati di kayu salib untuk menebus dosa-
dosa kita (Filipi 2:8 dan 1 Korintus 15:3). Raja yang tersalib
menyadarkan dan menyucikan kembali hati nurani kita untuk
sungguh-sungguh hidup dalam pertobatan; berjuang dengan
iman untuk hidup benar dan melawan dosa. "Ku telah mati dan
tinggalkan cara hidupku yang lama, semuanya sia-sia dan tak
berarti lagi." Demikian sepenggal syair lagu yang berjudul
"Bukan dengan barang fana-. Semakin kita sadar bahwa Yesus
Kristus saja rela merendahkan diri-Nya padahal Dia adalah Raja
dan Tuhan dunia. maka kita pun akan semakin sadar untuk
menjadi orang-orang yang rendah hati, humble: murah hati,
memiliki rasa hormat yang tinggi kepada sesama. pemaaf dan
rela mengampuni, tulus mengasihi dan n-ielayani untuk kebaikan
bersama. Kalau pun kita berbuat baik dan karena itu kita harus
menderita maka itu adalah salib yang harus dipikul mengikuti
jalan kasih karunia (Bandingkan 1 Petrus 2:20).
'Kata Yesus kepadanya (juga kepada kita): "Aku/ah lalan dan
kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang
kepada Bapa. kalau tidak melalui Aku. (Yohanes 14:6)
Amin saudara? Terpujilah nama Tuhan Yesus Kristus.
AMIN.

Pertanyaan untuk PA:


1. Apa pemahaman saudara mengenai "Raja Yang
Tersalib"?
2. Jelaskan pengaruh perayaan Minggu-Minggu Sengsara
Yesus Kristus bagi kita selama ini?

0 Pelita Edisi Februari -Maret 2023


TATA IBADAH
PRIA/KAUM BAPA GMIM
BULAN FEBRUARI 2023

AJAKAN UNTUK BERIBADAH (Jemaat berdiri)


P Marilah kita gunakan waktu dan kesempatan yang baik ini
untuk beribadah kepada Tuhan. Allah Bapa di sorga.
Sepatutnyalah kita berucap syukur atas segala karya kasih-
Nya. Mari kita menyanyikan NNBT No. 9"KU AKAN
SELALU BERSYUKUR"
Ku akan selalu bersyukur kepadaMu Yesus Tuhanku
Yang menanggung semua dosaku karena kasih-14u yang besar
Betapa agung Kau Tuhan, betapa baik Kau Tuhan.
Kasih-Mu yang tak terukur membuat hatiku tent'ram.

TAHBISAN DAN SALAM (Jemaat berdiri)


P Tertahbislah Ibadah Pria/Kaum Bapa. saat ini, hanya di
dalam nama Tuhan Allah: Bapa, Anak dan Roh Kudus.
Salam kasih Tuhan Yesus Kristus bagi saudara sekalian.
Amin.

Menyanyi: KINo.454"INDAHNYA SAAT YANG TEDUH"


Indahnya saat yang teduh menghadap takhta Bapaku:
kunaikkan doa pada-Nya, sehingga hatiku lega.
Di waktu bimbang dan gentar, jiwaku aman dan segar;
'ku bebas dari seteru di dalam saat yang teduh.

DOA DAN PEMBERITAAN FIRMAN (Jemaat duduk)


kasih
P Mari kita berdoa: Ya Tuhan Allah Bapa di sorga, terima
kami di
atas kasih sayang-Mu yang selalu nyata dalam hidup
dalam suka maupun duka. Saat ini kami hendak membaca
Pelita Edisi Februari - Maret 2023 11/1
dan mendengarkan firrnan-Mu. Tuntunlah kami dengan
hikmat-Mu, dan ampunilah kesalahan kami: dI dalam nama
Tuhan Yesus kami berdoa. Amin.

PEMBACAAN ALKITAB: Mari kita membaca Alkitab: . .


P Demikian pembacaan Alkitab dan kita sambut dengan
Menyanyi: KJ. No. 53 "WHAN ALLAH TLAH BERFIRMAN"
Reff: Tuhan Allah t'lah berfirman, Haleluya,
pada umat sabda hikmat, Haleluya!
Buka hai umat-Nya, kabar yang baik dengarkanlah!
Buka hatimu: Tuhan datang, hai yang beriman!
Reff•

RENUNGAN/KHOTBAH:
Tema renungan firman saat ini ialah: . . .

PERSEMBAHAN
Menyanyi: KJ. No. 439 "BILA TOPAN K'RAS MELANDA
HIDUPMU"
Bila topan k'ras melanda hidupmu,
bila putus asa dan letih lesu,
berkat Tuhan satu-satu hitunglah,
kau niscaya kagum oleh kasih-Nya.
Refr : Berkat Tuhan, mari hitunglah,
kau 'kan kagum oleh kasih-Nya.
Berkat Tuhan mari hitunglah,
kau niscaya kagum oleh kasih-Nya.
Adakah beban membuat kau penat,
salib yang kaupikul menekan berat?
Hitunglah berkat-Nya, pasti kau lega
dan bernyanyi ttrus penuh bahagia! Reff•
D:111 Pelita Edisi Februari -Moret 2023
DOA SYUKUR/UMUM:
P Mari kita berdoa: Tuhan Allah Bapa kami di sorga, kami
bersyukur atas tuntunan dan sertailah terus
kehidupan dan kerja kami setiap hari. Kami pun saat ini
boleh n-lemberikan persen-lbahan syukur. Kiranya berkenan
bagi-Mu dan dikuduskan untuk kerja pelayanan gereja
Tuhan. Berkatilah kami akan setiap profesi, pekerjaan dan
usaha kami. Berkatilah pribadi dan keluarga kami masing-
n-lasing, dan kiranya Engkau selalu turut campur tangan
dalam semua program persekutuan, kesaksian dan
pelayanan gereja-Mu termasuk di lingkup P/KB GMIM.
Untuk pemerintah kami. Tuhan kiranya memampukan
mereka dalam rangka pelayanan dan kepentingan segenap
masyarakat... (pokok-pokok doa lain dapat ditambahkan...).
Demikian doa kami Tuhan, kepada-Mu kami memohon di
dalam nama Kristus Yesus Tuhan kami. Amin.

NYANYIAN PENUTUP (Jemaat berdiri)


Menyanyi:KJ.No. 356:1,2 `TINGGALLAH DALAM YESUS"
Tinggallah dalam Yesus. jadilah murid-Nya,
b'lajarlah Firman Tuhan. taat kepada-Nya.
Tinggallah dalam Yesus, andalkan kuasa-Nya.
Dialah Pokok yang benar, kitalah ranting-Nya.

Kita sebagai ranting pasti berbuahlah.


asal dengan setia tinggal di dalam-Nya.
Tinggallah dalam Yesus. muliakan nama-Nya:
hidup berlimpah kur'nia hanya di dalam-Nya!

Pelita Edisi Februari - Maret 2023


BERKAT (Jemaat berdiri)
P Terimalah berkat Tuhan: Tuhan memberkati dan melindungi
saudara, Tuhan menyinari dengan wajah-Nya dan memberi
saudara-saudara kasih karunia; Tuhan menghadapkan
wajah-Nya kepada saudara dan memberikan saudara-
saudara damai sejahtera.
P+J Amin. Amin. Amin (dinyanyikan)

34 Pelita Edisl Februati•Marei 2023


TATA IBADAH
PRIA/KAUM BAPA GMIM
MINGGU-MINGGU SENGSARA

PERSIAPAN

PANGGILAN BERIBADAH
P Marilah kita merendahkan diri di hadapan Allah,
sebagaimana Kristus yang walaupun dalam rupa Allah, tidak
menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang
harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-
Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan
menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai
manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai
mati, bahkan sampai mati di kayu salib. Saudara-saudaraku.
saat ini, Tuhan memanggil kita untuk datang beribadah
kepada-Nya. Mari kita semua berdiri, dan menyanyi: KJ. No.
33 SUARAMU KUDENGAR
"Suara-Mu kudengar memanggil diriku,
supaya `ku di Golgota dibasuh darah-Mu!
Refr : Aku datanglah, Tuhan, pada-Mu;
dalam darah-Mu kudus sucikan diriku."

TAHBISAN (Jemaat berdiri)


P Persekutuan Ibadah Pria/Kaum Bapa saat ini, jadilah
menurut kehendak Allah Bapa dalam Yesus Kristus dan Roh
Kudus. Amin.

SALAM
P Salam kasih Kristus yang rela mengorbankan diri-Nya demi
keselamatan kita. Arnin
Pelita Edisi Februari - Maret 2023
PENGAKUAN DOSA (Jemaat duduk)
P Mari kita berdoa: Ya Tuhan Yesus, Engkau telah berkorban
untuk keselamatan kami. Sungguh besar cinta kasih-Mu
bagi kami, namun kami seringkali menyakiti hati-Mu ya
Tuhan. Kami bersalah dan berdosa kepada-Mu, dalam hati,
pikiran, perkataan dan perbuatan kami. Engkau mengetahui
setiap kehidupan kami, dan karena itu kami mau mengakui
dan menyesali segala hal yang kami perbuat, yang tidak
berkenan bagi-Mu...Ya Tuhan, ampunilah kiranya kami,
kasihanilah kami, menurut rahmat kasih-Mu. Dan
baharuilah hati kami dengan tekad dan komitmen yang
teguh untuk hidup lebih baik di hadapan Tuhan. Amin.

BERITA ANUGERAH ALLAH


P Dengarkanlah berita anugerah Allah: "Tetapi Allah yang
kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar,
yang dilimpahkan-Nya kepada kita, telah menghidupkan
kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati
oleh kesalahan-kesalahan kita — oleh kasih karunia kamu
diselamatkan." (Efesus 2:4-5).
Menyanyi: KJ. No. 35 TERCURAH DARAH TUHANKU
Tercurah darah Tuhanku di bukit Golgota;
yang mau bertobat, ditebus, terhapus dosanya,
terhapus dosanya, terhapus dosanya.
yang mau bertobat, ditebus, terhapus dosanya.

DOA, PEMBERITAAN FIRMAN TUHAN


P Mari kita berdoa untuk Pembacaan Alkitab dan Perthlungan
Firman Tuhan: Ya, Tuhan, saat ini kami akan membaca dan
mendengarkan firman-Mu, terangilah kami dengan Roh
Kudus agar kami dapat mengerti bahkan mampu
36 Pelita Edisi Februari -Maret 2023
melakukan kehendak-Mu di dalam kehidupan kami setiap
hari. Dalam nama Yesus Kristus. kami berdoa. Amin

P Pembacaan Alkitab saat ini:


P Khotbah/Perenungan Firman

MEMBERI PERSEMBAHAN SYUKUR


P Sebelum kita memberi persembahan, "Camkanlah ini:
Orang yang menabur sedikit. akan menuai sedikit juga, dan
orang yang menabur banyak. akan menuai banyak juga.
Hendaklah masing-masing memberikan rnenurut kerelaan
hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan.
sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan
sukacita" (2 Korintus 9:6-7). Sambil memberi persembahan,
kita

Menyanyi: NKB.No. 199 "SUDAHKAH YANG TERBAIK


KUBERIKAN"
Sudahkah yang terbaik kuberikan
kepada Yesus Tuhanku?
Besar pengurbanan-Nya di Kalvari!
Diharap-Nya terbaik dariku.
Refr. Berapa yang terhilang t'lah kucari
dan kulepaskan yang terbelenggu?
Sudahkah yang terbaik kuberikan
kepada Yesus Tuhanku?

Begitu banyak waktu yang terluang


sedikit kub'ri bagi-Nya.
Sebab kurang kasihku pada Yesus;
mungkinkah hancur pula hatinya? Refr:

Pelita Edisi Februari - Maret 2023


DOA SYUKUR
P Mari kita berdoa: Ya Tuhan Bapa di sorga. Kami bersyukur
kepada-Mu ata5 berkat kehidupan dan kesempatan yang
indah untuk oleh mendapatkan bimbingan-Mu lewat
firman Tuhan. Kiranya firman yang telah kami dengarkan
semakin membuat kami teguh dan menghayati arti
penderitaart dan pengorbanan Tuhan Yesus Kristus. Kami
pun telah memberikan persembahan dari berkat-berkat
pemberian Tuhan. Kiranya persembahan kami layak dan
dikuduskan oleh Tuhan. Ya Tuhan, berkatilah kehidupan
kami, pribadi dan keluarga kami, bahkan jemaat dan
masyarakat di mana pun kami hidup, berkarya, berjuang,
mengabdi dan melayani. Berkatilah kami, bahkan segenap
Pria/Kaum Bapa GMIM, Penatua dan Komisi di jemaat,
wilayah, sinode bahkan di semua bentuk pelayanan kami.
Tuntunlah terus gereja dan bangsa kami, beri selalu hikmat-
Mu kepada para pemimpin dan pemerintah kami, dan
biarlah darriai sejahtera-Mu tetap menyertai kami
(Dilanjutkan dengan Pokok-pokok doa lainnya)

PENUTUP (Jemaat berdiri)


P Mari kita berdiri dan menyanyikan bersama: MARS KAUM
BAPA GEREJA
"Kaum bapa g'reja, umat Maha Tuhan.
Nyatakanlah percayamu di tengah dunia
Bina rumah tangga yang bahagia.
Rukun damai dalam kasih setia
Satu iman, harap serta kasih.
Kar'na Kristus pemersatu umat-Nya.
Kaum bapa g'reja pengemban tugas-Nya
Kerjakanlah ladang Tuhan bergandengan tangan
38 Pelita Edisi Februari -Maret 2023
Ciptakanlah hidup dalam kasih, serta bina keesaan g'reja
B'ritakanlah karya selamat-Nya bagi dunia yang g'Iap
dan penuh noda.
Bersatulah dan berjaya kita maju bersama.
Bina keluarga Tuhan yang esa.
Nyatakanlah pengabdian untuk bangunkan jemaat
yang berserah penuh pada Tuhan.
Dalam kasih dan setia kita maju bersama,
membangun masa depan yang bahagia
Nyalakanlah pelitamu, t'rangi dunia yano gelap.
Itulah bakti bagi Tuhanmu."

BERKAT
P Terimalah berkat Tuhan: Kasih karunia Tuhan Yesus
Kristus, dan kasih Allah dan persekutuan Roh Kudus
menyertai kita sekalian.
P+J Amin. Amin. Amin. (dinyanyikan)

Pelita Edisi Februari - Maret 2023


AUM
.‘"

Ml

KOMPOSISI KOMISI PELAYANAN


PRIA/KAUM BAPA SINODE GMIM
PERIODE PELAYANAN 2022 — 2027

Ketua: Pnt. Ir. Maurits Mantiri, MM.


Wakil Ketua: Pnt. Rommy Pondaag, SH, MH.

Sekretaris: Pnt. Reza K. H. Carter Rumambi


Wakil Sekretaris: Pnt. Rio S. F. Rindengan, S. Sos, MA.

Bendahara: Pnt. Joubert R. J. Dondokambey, SE


Wakil Bendahara: Pnt. Fredy Tuda

Anggota: Pnt. Ir. Fereydy Kaligis, MAP.


Anggota: Pnt. Dr. Pitter Handry Lumingkewas
Anggota: Pnt. Recky W. Lahope, ST, MT.
Anggota: Pnt. Henly Richard Barten Tuela, SE.
Anggota: Pnt. Rommy Posma Leke, SE, M.Si.
Anggota: Pnt. dr. Denny Ngantung, Sp. S(K)
Anggota: Pnt. Alfa Christian Pandey, ST, M.Si.

0 Pelita Edisi Februari -Maret 2023


Info Kegiatan:

sti
r
111

Ibadah Natal P/KB Sinode GMIM


Sabtu 3 Desember 2022
Di Jemaat GMIM Paulus Titiwungen

41
Pelita Edisi Februari - Maret 2023
Info Program:

1. Rakor Awal Tahun : Sabtu 4 Maret 2023


Di Jemaat GMIM "Galilea" Watumea Wilayah
Tandengan.

2. Rakor Panji Yosua : Sabtu 8 April 2023


Di Jemaat GMIM "Sion" Pontak Wilayah
Ranoiapo

Pelita Edisi Februari -Maret 2023


KOMISI PELAYANAN PRIA/KAUM BAPA


SINODE GMIM
PERIODE 2022-2027

Pnt.REZA RUMAMBI

1
Pnt. lr. MAURITSMANITRI,MM 0 LIBERT DONDOKARIRRY,SE
SEKRETARIS KETUA ASS. BENDAHARA

Pnt.ROMMY PONDAAG,SH.MH
WAKIL KETUA

ti
Pnt.lr. FEREYDY KALIGIS.MAP PntATPITTER LUMINGKEWAS Pnt.lr.RECKY LAHOPE,STJAT Pnt.HENLY TUELA, SE
ANGGOTA ANGGOTA ANGGOTA ANGGOTA

Pnt.ROMMY LEKE, SEARS.1 Pnt.DENNY NGANTUNG,SP.S(K) Pnt. ALFA PANDEY,ST.M.Si


ANGGOTA ANGGOTA ANGGOTA

11

Anda mungkin juga menyukai