Subhan, S.Pd.I., M.Pd.

Perkembangan anak yang bersifat

normatif dan nonnormatif
Amatilah Kasus Berikut !!
Seorang Ibu bercerita bahwa anaknya sekarang
bila tidur tidak mau sendiri, padahal sebelumnya
sang anak hanya ditemani sebentar lalu
mengizinkan sanga IBU pergi dan langsung
tertidur dengan pulas. Tapi SEKARANG, sang anak
harus ditemani terus menerus berteriak teriak
menangis seperti ketakutan.
Pertanyaan Ibu yang muncul:

1. Berapakah Usia Anak

Tersebut?
2. ?
 Fis-mot Sos-em
Kognitif Bahasa
Moral &
Agama

Seni

Mental Age

Garis Rata-rata Calendar Age

perkembangan Titik
kulminasi
perkemba
ngan

Post Natal sd Adult 1,2,3,4,5,6,7 dst tahun -> UMUM

Rentang Rentang Rentang

Usia 0-3 Usia 3-4 Usia 5-6 ->UU

Teori: Alfred Binet

 Perkembangan non-
Perkembangan Normatif
Normatif

Prilaku Prilaku

Sesuai dengan Tidak Sesuai dengan

karakteristik karakteristik
perkembangan rata-rata perkembangan rata-rata
anak : anak :
usia mental (mental usia mental (mental
age) dan kalender
age) dan kalender
(calendar age)
(calendar age)
Definisi Kebutuhan Khusus
Sebelum terbitnya Undang-undang Republik Indonesia
Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
(UU No.20/2003 tentang Sisdiknas), istilah yang digunakan
untuk anak berkebutuhan khusus adalah anak luar biasa, dan
pendidikan bagi anak-anak ini disebut sebagai pendidikan luar
biasa (PLB), yaitu pendidikan bagi anak yang memiliki
keluarbiasaan.
Sejak berlakunya UU No. 20/2003 tentang Sisdiknas maka
digunakan istilah pendidikan khusus, yang menurut Pasal
32, ayat 1 merupakan pendidikan bagi peserta didik yang
memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran
karena kelainan fisik, emosional, mental, sosial, dan/atau memiliki
potensi kecerdasan dan bakat istimewa.
Lanjutan,,,
Kebutuhan khusus dapat dimaknai sebagai
kebutuhan khas setiap anak terkait dengan kondisi
fisik, emosional, mental, sosial, dan/atau kecerdasan
atau bakat istimewa yang dimilikinya.
sehingga Anak Tuna Rungu kebutuhan
khususnya dalam pembelajaran harus lebih banyak
dibelajarkan menggunakan pengelihatan daripada
pendengaran.
Lanjutan,,,
Anak Luar Biasa = Anak Berkelainan = Anak Istimewa,
Special Need dll. diseragamkan menjadi Anak
Berkebutuhan Khusus (ABK)

Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)

Yaitu: Semua Anak yang memiliki kebutuhan khusus
yaitu kebutuhan khas terkait dengan kondisi fisik,
emosional, mental, sosial, dan/atau kecerdasan atau
bakat istimewa yang dimilikinya.
Klasifikasi ABK
Kelompok yang mengalami penyimpangan atau kelainan
dalam bidang intelektual, terdiri dari anak yang luar biasa
cerdas (intellectually superior) dan anak yang tingkat
kecerdasannya rendah atau yang disebut tunagrahita.
Kelompok yang mengalami penyimpangan atau keluarbiasaan
yang terjadi karena hambatan sensoris atau indra, terdiri dari
anak tunanetra dan tunarungu.
Kelompok anak yang mendapat kesulitan belajar dan
gangguan komunikasi.
Kelompok anak yang mengalami penyimpangan perilaku, yang
terdiri dari anak tunalaras dan penyandang gangguan
emosi, termasuk autis.
Kelompok anak yang mempunyai keluarbiasaan/penyimpangan
ganda atau berat dan sering disebut sebagai tunaganda.
 PP No. 17/2010 tentang Penyelenggaraan dan Pengelolaan
Pendidikan, Pasal 129, ayat 3 menetapkan 12 jenis peserta didik
berkelainan, antaralain:

1. Tunanetra (pengeliahatan)
2. Tunarungu (pendengaran)
3. Tunawicara (berbicara)
4. Tunagrahita (mental)
5. Tunadaksa (fisik)
6. Tunalaras (perilaku)
7. Berkesulitan belajar,
8. Autis (komunikasi, kontak mata,sosialisasi)
9. Memiliki gangguan motorik
10. Gabungan dua kelainan
11. Menjadi korban penyalahgunaan narkotika, obat terlarang,
dan zat adiktif lain,
12. Memiliki kelainan lain.
Penyebab dan Dampak Munculnya
Kebutuhan Khusus
Penyebab Prenatal
Penyebab selama kehamilan. Contoh: ibu terserang
virus rubela, trauma, salah minum obat dll.
Penyebab perinatal
Penyabab saat proses persalinan. Contoh: kepala bayi
terbentur, infeksi, kekurangan oksigen, terkena cairan
dll.
Post natal
Penyebab setelah kelahiran. Contoh: kecelakaan,
faktor makanan, terjatuh, penyakit tertentu dll.