Anda di halaman 1dari 16

JURNAL PENDIDIKAN SENI RUPA

KEMAMPUAN BERKARYA SENI GRAFIS CUKILAN KAYU (WOOD CUT)


PESERTA DIDIK KELAS XI MIA 1 MAN BINAMU KABUPATEN JENEPONTO

THE ABILITY TO CREATE WOOD CUT GRAPHIC ARTS STUDENT OF CLASS


XI MIA 1 MAN BINAMU JENEPONTO REGENCY

Armal Priadi Hasman, Drs. H. Ali Ahmad Muhdy., M.Pd, Hasnawati, S.Pd., M.Pd
Prodi Pendidikan Seni Rupa, Jurusan Seni Rupa dan Desain
Fakultas Seni Dan Desain Universitas Negeri Makassar
. Email: armalhasman19@gmail.com

ABSTRAK

Armal Priadi Hasman. 2021. Kemampuan Berkarya Seni Grafis Cukilan Kayu
(Wood Cut) Peserta Didik Kelas XI MIA 1 MAN Man Binamu Kabupaten Jeneponto.
Universitas Negeri Makassar (Dibimbing oleh Ali Ahmad Muhdy dan Hasnawati)
Penelitian ini merupakan penelitian evaluatif bertujuan untuk mengetahui
kemampuan berkarya seni grafis cukilan kayu (wood cut) peserta didik kelas XI MIA 1
MAN Binamu Kabupaten Jeneponto. Penelitian ini merupakan penelitian evaluatif, yaitu
menggambarkan atau memaparkan hasil penelitian yang diperoleh di lapangan apa
adanya, sesuai dengan tujuan penelitian. Dengan rumusan masalah sebagai berikut: (1)
bagaimana kemampuan berkarya seni grafis cukilan kayu (wood cut) peserta didik kelas
XI MIA 1 MAN Binamu Kabupaten Jeneponto? (2) Apa saja kendala yang dihadapi oleh
Peserta didik kelas XI MIA 1 MAN Binamu Kabupaten Jeneponto dalam berkarya seni
grafis cetak tinggi (wood cut)?.Subjek penelitian adalah peserta didik kelas XI MIA 1
MAN Binamu Kabupaten Jeneponto yang berjumlah 30 orang di antaranya 4 laki-laki
dan 26 perempuan. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah teknik tes,
observasi (pengamatan), wawancara dan dokumentasi (foto). Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa: (1) hasil dari kemampuan berkarya seni grafis cukilan kayu (wood
cut) peserta didik kelas XI MIA 1 MAN Binamu Kabupaten Jeneponto dikatakan dalam
kategori cukup yaitu dalam berkarya cukil kayu karena nilai yang didapatkan peserta
didik pada umumnya berada pada nilai 61-75 (2) kendala yang dihadapi peserta didik
kelas XI MIA 1 adalah (a) kurangnya motivasi dan pengetahuan dalam berkarya cukil
kayu (wood cut).

Kata Kunci : kemampuan, cukilan kayu

ABSTRACT

Armal Priadi Hasman. 2021. The Ability to Create Wood Cut Graphic Art for
Class XI MIA 1 Students at MAN Binamu, Jeneponto Regency. Makassar State
University (Supervised by Ali Ahmad Muhdy and Hasnawati)
This research is an evaluative study aimed to determine the ability to work in
wood cut graphic arts of class XI MIA 1 students at MAN Binamu, Jeneponto Regency.
This research is an evaluative research, which describes or describes the research results
obtained in the field as they are, in accordance with the research objectives. With the
formulation of the problem as follows: (1) how is the ability to work in wood cut graphic
arts for class XI MIA 1 students at MAN Binamu, Jeneponto Regency? (2) What are the
obstacles faced by students of class XI MIA 1 MAN Binamu, Jeneponto Regency in
creating high-quality print (wood cut)? 4 boys and 26 girls. The techniques used in data

1
JURNAL PENDIDIKAN SENI RUPA

collection are test techniques, observation (observations), interviews and documentation


(photos). The results of this study indicate that: (1) the results of the ability to work in
woodcut graphic arts (wood cut) students of class XI MIA 1 MAN Binamu, Jeneponto
Regency are said to be in the sufficient category, namely in woodcut work because the
scores obtained by students are generally in the grades 61-75 (2) the obstacles faced by
class XI MIA 1 students are (a) lack of motivation and knowledge in woodcut work.

Keywords: ability, woodcut

PENDAHULUAN

Sekolah sebagai institusi atau Binamu Jeneponto, dirangkum pada


lembaga pendidikan merupakan sarana mata pelajaran seni rupa. Seni grafis
untuk melaksanakan pelayanan cetak tinggi sebagai salah satunya
pendidikan dan proses belajar-mengajar. dengan teknik cukilan kayu ( wood cut ).
Lebih dari itu, kegiatan inti dari kegiatan Di mata pelajaran ini bertujuan untuk
adalah mengelola Sumber Daya menciptakan karya seni grafis cetak
Manusia (SDM), serta baik menciptakan tinggi khususnya teknik cukil kayu (
lulusan terbaik, pendidikan mempunyai wood cut) peserta didik kelas XI MIA 1
peran penting dalam menjamin MAN Binamu Kabupaten Jeneponto
kelangsungan hidup. Pendidikan Ada banyak kegiatan seni yang
membantu mengembangkan dilakukan dalam seni budaya, di
kemampuan, membentuk watak, antaranya ialah seni rupa. Seni rupa baik
kepribadian, agar peserta didik menjadi menghasilkan karya seni melalui media
pribadi yang bermartabat. Pendidikan yang dapat dihayati serta dinikmati
dijadikan faktor utama untuk dengan indra penglihatan serta dirasakan
meningkatkan kualitas hidup. melalui indra peraba. Ciptakan kesan ini
Pendidikan Seni Budaya pada dengan mengolah konsep gelap terang,
umumnya (TK, SD, SMP, SMA) tekstur, warna, bentuk, bidang garis,
disesuaikan pada sistematika pendidikan maupun titik. Hanya saja dibuat sesuai
melalui seni, yang berarti pendidikan prinsip tertentu. Pengertian bentuk seni
seni budaya ditujukan agar peserta didik tergantung pada sifat dan struktur itu
bisa mengembangkan segenap sendiri, tergantung banyaknya elemen
potensinya, selain di lingkungan seni, yang menyusunnya.
juga turut berkontribusi dipelajaran yang Ada dua karya seni rupa yaitu
lain. Dalam hal ini peserta didik tidak karya seni rupa dua dimensi dan karya
mesti harus hebat berkarya seni tapi seni rupa tiga dimensi. Karya seni yang
berfokus pada prosesnya, nilai hanya mempunyai panjang dan lebar
kreativitas, keberanian dalam tanpa memiliki ruang dan hanya bisa
berekspresi, serta kepekaan estetis yang dilihat satu sisi disebut seni rupa dua
tumbuh dan berkembang dengan baik. dimensi. Sedangkan karya seni rupa tiga
Sama halnya pada peningkatan dimensi memiliki panjang, lebar dan
kurikulum di mata pelajaran seni ruang serta dapat dilihat lebih dari dua
budaya, terkhusus seni rupa di MAN sisi. Terdapat beberapa jenis seni rupa

2
JURNAL PENDIDIKAN SENI RUPA

dua dimensi yakni seni lukis, seni grafis, Jeneponto adalah ingin mengetahui
seni batik, dan seni ilustrasi . sejauh mana kemampuan peserta didik
Menurut Subiantoro (2015:5), dalam berkarya seni grafis cukilan kayu
seni grafis di Indonesia pada awalnya (wood cut) di MAN Binamu Kabupaten
adalah bahasa alternatif para perupa Jeneponto karena seni grafis cukilan
yang telah mengerjakan bidang lainnya kayu (wood cut) masih jarang diajarkan
(melukis atau mematung). Sebelum seni oleh guru di sekolah khususnya sekolah
grafis dipatenkan sebagai profesi tingkat menengah.
ataupun bidang khusus melalui lembaga Melalui materi seni grafis
pendidikan tinggi’’seni rupa,” bentuk cukilan kayu peserta didik kelas XI MIA
ekspresi yang satu ini lahir dari sikap 1 MAN Binamu Kabupaten Jeneponto
kreatif dan pemikiran oleh perupa yang diharapkan dapat membuat karya
menggunakan media lain dan bukan dari cukilan kayu sesuai dengan kemampuan
spesialisme profesi. Ada 4 kategori serta ilmu yang telah mereka pelajari.
teknik seni grafis, yaitu cetak datar Dengan demikian, peserta didik
(lithography), cetak dalam (intaglio), diharapkan tidak lagi kesulitan dalam
cetak saring (serigraphy), dan cetak berkarya seni grafis cukilan kayu.
tinggi (relief print). Dalam berkarya
cetak tinggi (relief print), ada beberapa Berdasarkan latar belakang
bahan yang dapat dipakai sebagai diatas, maka dirumuskan permasalahan
penelitian sebagai berikut :
cetakan yaitu hardboard, lembaran
1. Bagaimana kemampuan peserta
karton tebal, lembaran karet, dan buah didik kelas XI MIA 1 MAN
umbi-umbian. Binamu Jeneponto dalam
Berdasarkan hasil pengamatan berkarya seni grafis cetak tinggi
dan hasil wawancara dengan guru seni (wood cut)?
budaya di MAN Binamu Kabupaten 2. Apa saja kendala yang dihadapi
Jeneponto pada materi seni grafis oleh Peserta didik kelas XI MIA 1
MAN Binamu Kabupaten
khususnya pada materi cukilan kayu,
Jeneponto dalam berkarya seni
terdapat permasalahan pada grafis cetak tinggi (wood cut)??
pembelajaran seni grafis cukilan kayu di Tujuan dari penelitian ini
mana peserta didik terkadang sulit adalah :
membuat cetakan dengan cara 1. Untuk mendeskripsikan
mencungkil menggunakan alat cukil kemampuan peserta didik kelas
karena kurangnya pengalaman serta XI MIA 1 MAN Binamu
Jeneponto dalam berkarya seni
referensi peserta didik dalam belajar seni
grafis cetak tinggi (wood cut).
grafis cukilan kayu. Oleh karena itu, 2. Untuk mendeskripsikan kendala
peneliti tertarik untuk meneliti yang dihadapi oleh Peserta didik
permasalahan yang dialami oleh peserta kelas XI MIA 1 MAN Binamu
didik XI MAN Binamu Kabupaten Kabupaten Jeneponto dalam
Jeneponto. Adapun alasan peneliti berkarya seni grafis cetak tinggi
(wood cut).
melakukan penelitian tentang
kemampuan peserta didik dalam
berkarya seni grafis cukilan kayu (wood
cut) di MAN Binamu Kabupaten

3
JURNAL PENDIDIKAN SENI RUPA

METODE PENELITIAN Variabel Penelitian


Variabel penelitian ini merupakan
Jenis Penelitian sesuatu yang akan diteliti guna mendapatkan
Jenis penelitian yang digunakan yaitu data tentang kemampuan peserta didik kelas
penelitian evaluatif. Menurut Sukmadinata XI MIA 1 MAN Binamu Kabupaten Jeneponto
(2009), penelitian evaluatif dalam konteks dalam berkarya seni grafis cetak tinggi dengan
pembelajaran merupakan suatu desain atau teknik cukil kayu (Wood Cut). Adapun
prosedur dalam mengumpulkan dan variabel dalam penelitian ini yaitu kemampuan
menganalisis data secara sistematik untuk peserta didik kelas XI MIA 1 MAN Binamu
menentukan manfaat dari suatu praktik Jeneponto dalam berkarya grafis cukilan kayu
pendidikan. Dengan kata lain, bisa dijelaskan (wood cut) dan kendala yang dihadapi peserta
bahwa penelitian kualitatif ini yang hanya didik kelas XI MIA 1 MAN Binamu
mengandalkan pengamatan, wawancara, dan Jeneponto dalam berkarya grafis cukilan kayu
dokumentasi pada objek penelitian sehingga (wood cut).
data yang dihasilkan menggambarkan secara
rinci dan lengkap tentang objek penelitian. Definisi Operasional Variabel
Lokasi Penelitian Dalam suatu penelitian, variabel yang
Penelitian ini berlokasi di Jl. Lanto Dg akan diteliti hendaknya dijelaskan dan
Pasewang, MAN Binamu Jeneponto, dirumuskan secara operasional agar dalam
Kelurahan Balang, Kecamatan Binamu, penyusunan instrumen dapat terarah pada
Kabupaten Jeneponto, Prov. Sulawesi Selatan objek yang menjadi fokus pengamatan.
Desain Penelitian Adapun definisi operasional variabel dalam
peneltian ini adalah kemampuan berkarya seni
grafis cetak tinggi dengan teknik cukil kayu
Alat pengumpulan data : (wood cut) peserta didik kelas XI MIA 1
A. Tes berkarya seni grafis cetak tinggi MAN Binamu Kabupaten Jeneponto dan
dengan teknik cukil kayu (wood cut) kendala dalam berkarya seni grafis cetak tinggi
1. Observasi
2. Wawancara
dengan teknik cukil kayu (wood cut) peserta
3. Dokumentasi didik kelas XI MIA 1 MAN Binamu
Kabupaten Jeneponto dilihat dari segi
kreativitas, kerapihan dan estetika peserta
didik dalam berkarya seni grafis cukilan kayu
Kendala Berkarya Seni
Kemampuan Berkarya Seni (wood cut).
grafis cukil kayu(wood
grafis cukil kayu(wood cut) Populasi dan Sampel
cut)
Dalam sebuah penelitian dibutuhkan
adanya populasi dan sampel yang merupakan
Pengolahan Data
subjek penelitian dan sumber data dalam
penelitian. Pengambilan populasi dan sampel
yang tepat merupakan kunci tercapainya tujuan
Analisis Data sebuah penelitian, sehingga penentuan sampel
harus dapat mewakili populasi yang telah
ditentukan.
Deskripsi Data Populasi
Populasi merupakan keseluruhan
objek yang menjadi sasaran dalam penelitian.
Kesimpulan Sehingga yang akan menjadi populasi dalam
penelitian ini yaitu peserta didik kelas XI
Gambar 3.2 Skema Langkah-langkah MAN Binamu Jeneponto, berjumlah 227
Penelitian
orang, yang terdiri dari 6 kelas, yaitu kelas XI

4
JURNAL PENDIDIKAN SENI RUPA

MIA 1 (30 orang), XI MIA 2 (39 orang), XI digunakan untuk menilai tercapainya
MIA 3 (38 orang), XI IIS 1 (38 orang), XI IIS kompetensi yang mewajibkan peserta didik
2 (37 orang), XI IIS 3 (37 orang). untuk menentukan tema, membuat sketsa,
mencukil hingga sampai pada proses
Tabel 3.1 Populasi Peserta Didik MAN pencetakan.
Binamu Jeneponto Observasi
Observasi ialah kegiatan mengenai
Jenis Kelamin suatu proses ataupun objek dengan maksud
No. Kelas Laki- Jumlah mengetahui kemudian memahami pengetahuan
Perempuan
laki dari sebuah kejadian berdasarkan pengetahuan
1. XI serta gagasan yang telah diketahui sebelumnya
4 26 30
MIA 1 agar menghasilkan informasi yang diperlukan
2. XI guna melanjutkan penelitian. Dilakukannya
13 26 39 observasi dengan mengamati secara langsung
MIA 2
3. XI terhadap peserta didik saat proses pelaksanaan
8 30 38 seni cetak tinggi dengan teknik cukil kayu
MIA 3
4. XI IIS (wood cut) peserta didik kelas XI MIA 1
14 24 38 meliputi pengamatan terhadap langkah-
1
5. XI IIS langkah cetak tinggi dengan teknik cukil kayu
14 23 37 (wood cut) dan kualitas karya yang dihasilkan.
2
Wawancara
6. XI IIS
13 24 37 Wawancara dilaksanakan melalui
3
pertanyaan secara lisan terhadap peserta didik
Jumlah 74 153 227 dan guru sebagai responden yang dihadapi
dalam pelaksanaan cetak tinggi melalui teknik
Sampel cukil kayu (wood cut). Tujuan dari wawancara
Sampel dari populasi yang menjadi ini untuk mengumpulkan keterangan yang
perhatian dalam penelitian disebut sebagai relevan serta objektif dalam kemampuan cetak
sampel. Pada penentuan sampel pada tinggi melalui teknik cukil kayu (wood cut)
penelitian, Purposive sampling menjadi cara yang dilakukan oleh siswa.
yang digunakan oleh peneliti. Purposive Dokumentasi
sampling Merupakan cara untuk menentukan Dokumentasi secara langsung kegiatan
sampel melalui kriteria tertentu yaitu dengan peserta didik kelas XI MIA 1 MAN Binamu
cara mengumpulkan data serta mengamati Kabupaten Jeneponto dengan mengamati dan
secara seksama mengenai aspek-aspek tertentu mengambil gambar saat proses praktik cetak
yang berkaitan erat dengan maslah yang tinggi dengan teknik cukil kayu (wood cut).
diteliti. Sugiyono (2018: 85). Ada 30 peserta Dilakukannya metode ini agar data dokumen
didik kelas XI MIA 1 yang dipilih oleh guru seperti foto tentang proses serta tata cara
mata pelajaran seni budaya sebagai sampel ketika berkarya dalam praktik cetak tinggi
pada penelitian ini. melalui teknik cukil (wood cut) dapat di
Teknik Pengumpulan Data peroleh.
Dalam penelitian ini, untuk Teknik Analisis Data
mengumpulkan data digunakan teknik Teknik deskrtiptif kualitatif sebagai
observasi /pengamatan, wawancara, tes dan teknik analisis data yang dipakai di penelitian
dokumentasi. ini dengan menyesuaikan dan menggambarkan
Tes Praktik apa adanya. Data yang telah dikumpul adalah
Tes ini dilakukan dengan maksud hasil dari observasi dalam mengumpulkan
untuk memeroleh data tentang proses data, tes praktik, dokumentasi serta
pelaksanaan cetak tinggi dengan teknik cukil wawancara. Kemudian data tersebut
kayu (wood cut) pada peserta didik. Dengan diverifikasi untuk diolah kembali guna
tes kemampuan cetak tinggi dengan cukil kayu mendapatkan hasil yang dibutuhkan.
(wood cut) peserta didik dapat diketahui. Tes Untuk mengetahui kemampuan seni
praktik dilakukan dengan mengamati kegiatan grafis cetak tinggi melalui teknik cukil kayu
peserta didik mulai dari proses pembuatan (wood cut) peserta didik kelas XI MIA 1
klise sampai proses pencetakan. Penilaian MAN Binamu yakni dengan cara tes praktik

5
JURNAL PENDIDIKAN SENI RUPA

sehingga dapat dilihat berapa saja nilai yang HASIL DAN PEMBAHASAN
diperoleh peserta didik. Di mana karya peserta
Hasil Penelitian
didik tersebut kemudian dinilai oleh tim
Berdasarkan data yang diperoleh dari
penilai. Adapun aspek yang menjadi dasar
penelitian ini, dapat digambarkan tentang
penilaian yaitu kreativitas, kerapihan dan
kemampuan berkarya seni Grafis Cukilan
estetika.
Kayu (Wood Cut) Peserta Didik Kelas XI
Skor atau nilai yang diperolah dalam MIA 1 MAN Binamu Kabupaten Jeneponto
cukilan kayu oleh peserta didik, selanjutnya dalam mata pelajaran seni budaya Kelas XI
dibuat dengan menggunakan teknik analisis MIA 1 MAN Binamu Kabupaten Jeneponto
kualitatif dengan mendeskripsikan hasil tes. tahun ajaran 2021/2022. Adapun tujuan yang
Untuk mengetahui komponen apa saja yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
dikuasai oleh peserta didik dan tak dikuasai mengetahui pokok masalah: bagaimana
oleh peserta didik. Skor yang dicari dapat kemampuan berkarya seni Grafis Cukilan
diolah dengan cara menggunakan rumus Kayu (Wood Cut) Peserta Didik Kelas XI
statistik sederhana berikut ini: MIA 1 MAN Binamu Kabupaten Jeneponto
𝑓 dan apa saja kendala yang dihadapi dalam
𝑋 = 𝑁 𝑥 100 %
berkarya seni Grafis Cukilan Kayu (Wood Cut)
Keterangan: Peserta Didik Kelas XI MIA 1 MAN Binamu
X = Bilangan yang dicari Kabupaten Jeneponto
ƒ = Jumlah frekuensi 1. Kemampuan Berkarya Seni Grafis
N = Jumlah responden Cukilan Kayu (Wood cut) Peserta aa.Didik
Untuk mencari angka persentasi Kelas XI MIA 1 MAN Binamu Kabupaten
kelayakan menggunakan rumus dengan cara Jeneponto.
frekuensi dari skor hasil evaluasi yang dicari Untuk mengetahui kemampuan
persentasenya dibagi dengan jumlah frekuensi berkarya Seni Grafis Cukilan Kayu (Wood cut)
skor hasil evaluasi dikali dengan seratus peserta didik kelas XI MIA 1 MAN Binamu
persen. Kabupaten Jeneponto yang dilakukan ialah
Hasil tes praktik peserta didik melalui tes praktik. Klasifikasi nilai yang
kemudian ditampilkan dalam bentuk tabel. digunakan berdasarkan aturan Sistem penilaian
guru mata pelajaran di MAN Binamu
No. Skor Kategori Kabupaten Jeneponto
1. 91-100 % Sangat baik Adapun pedoman yang digunakan dapat dilihat
2. 76-90 % Baik pada tabel berikut :
3. 61-75 % Cukup Tabel 4.1 Bobot Nilai dan Pengkategorian
4. 51-60 % Kurang Tingkat Kemampuan Peserta didik
5. 0-50 % Sangat kurang
Pada tabel itu terdapat aspek dan kriteria
penilaian yang telah ditetapkan. Adapun No. Skor Kategori
pedoman yang digunakan agar mengetahui 1. 91-100 % Sangat baik
tingkat kemampuan peserta didik terdapat pada 2. 76-90 % Baik
tabel berikut: 3. 61-75 % Cukup
Tabel 3.2. Rentang nilai dan pengkategorian 4. 51-60 % Kurang
tingkat kemampuan peserta didik 5. 0-50 % Sangat kurang
Sumber : Aturan Sistem penilaian guru mata
No. Skor Kategori pelajaran di MAN Binamu
1. 91-100 Sangat baik aaaaaaaaaaa.Kabupaten Jeneponto.
2. 76-90 Baik
3. 61-75 Cukup Berdasarkan dari kriteria nilai tersebut,
4. 51-60 Kurang maka dapat dideskripsikan bahwa murid yang
5. 0-50 Sangat kurang dapat nilai 91 - 100 dianggap Sangat baik, nilai
Sumber: Sistem penilaian guru mata pelajaran 76 - 90 dianggap Baik, nilai 61 - 75 dianggap
di MAN Binamu Kabupaten Jeneponto Cukup, nilai 51 – 60 dianggap Kurang, dan
nilai 0 - 50 dianggap Sangat Kurang.
Penelitian ini juga memperhatikan beberapa

6
JURNAL PENDIDIKAN SENI RUPA

jenis aspek yang harus dipenuhi sebagai dasar 8 Isra Nur 50 60 78 62,6 Cukup
penilaian. Adapun hasil karya peserta didik 9 Sarlina 60 60 80 66,6 Cukup
Afrah Cukup
tersebut dinilai berdasarkan, kreativitas, 10 Nabila 50 60 80 63,3
kerapihan dan estetika. Penelitian tentang tes Syam
kemampuan berkarya cukil kayu dilakukan Anugerah Kuran
penilaian dengan melibatkan tim penilai yakni, 11 Permata 50 55 76 60,3 g
Bapak Drs. Yabu, M.Sn, sebagai penilai I. Adhnan
12 Siska 60 60 75 65 Cukup
Bapak Dr. Muhammad Saleh Husain, M.Si,
Kasra Cukup
sebagai penilai II dan Bapak Jusri, S.Pd 13 50 60 77 62,3
Agustina
sebagai penilai III. Dosen Program Studi Seni Selina Cukup
14 50 60 80 63,3
Rupa Fakultas Seni dan Desain Universitas Syam
Negeri Makassar dan guru seni budaya MAN 1 15 Wahyuni 60 60 80 66,6 Cukup
Binamu Kabupaten Jeneponto. Setelah Nurfatimah Cukup
16 60 55 77 64
Azzahra I.s
mendapat atau memeroleh nilai akhir yang Suci Kuran
telah dijumlahkan, maka akan dicari lagi 17 50 55 75 60,6
Rahmadani g
frekuensi kumulatif beserta persentase dari 18 Harmita R 60 55 80 65 Cukup
hasil keseluruhan jumlah nilai akhir dengan Rahmi Cukup
19 60 60 78 66
menggunakan rumus berikut: Rahmadani
𝑓 20 Rianti 50 60 77 62,3 Cukup
𝑋 = 𝑁 𝑥 100 % 21 Selfina 60 60 77 65,6 Cukup
Kuran
Keterangan: 22 Darmawati 50 55 75 60
g
X = Bilangan yang dicari 23
Ummi
60 60 79 66,3
Cukup
ƒ = Frekuensi yang sedang dicari Kalsum
ST. Cukup
persentasenya 24 60 65 80 68,3
Maryam
N = Number of case (sejumlah frekuensi Putri Cukup
banyak individu) 25 Syekar 60 65 85 70
Berikut ini merupakan hasil frekuensi Ayu
kumulatif beserta persentase kemampuan Hana Cukup
26 70 65 80 71,6
Hanifa
berkarya peserta didik kelas XI MIA 1 MAN 1
Sri Fika Cukup
Binamu Kabupaten Jeneponto ditinjau dari 27 50 60 78 62,6
Resky
aspek , kreativitas, kerapihan dan estetika. Nur Aulia Cukup
28 60 65 85 70
a. Kemampuan Berkarya Seni Grafis Ulfa
Cetak Tinggi (wood cut) ditinjau dari Winda Cukup
29 60 60 79 66,3
aspek kreativitas Wulandari
Annisa Cukup
30 60 60 78 66
Siriwa
Tabel 4.2 Hasil Tes Kemampuan
Berkarya Seni Grafis Cetak Tinggi Tabel 4.3 Persentase hasil tes kemampuan
armal cak(wood cut) ditinjau dari Berkarya Cukil kayu dilihat dari aspek
aspek kreativitas armallllllllKreativitas.
Skor dari Rat
Nama Kateg
No Tim Penilai a-
Siswa ori Alternatif Bobot Persentasi
I II III rata Frekuensi
jawaban Skor %
Zhahira Cukup
Nurul Sangat baik 91-100 - -
1 60 65 77 67,3
Muthahirah Baik 76-90 - -
Syarif Cukup 61-75 27 90%
Alqadri Cukup
2 Prasetya 60 60 78 66 Kurang 51-60 3 10%
Dwiputra Sangat
0-50 - -
Muh. Nur Cukup Kurang
3 50 65 80 65 Jumlah 30 100%
Hidayat
4 Muh. Irsan 60 60 83 67,6 Cukup
Nurul Cukup
5 Ainun 60 60 80 66,6
Assyifah
Khusnul Cukup
6 60 60 90 70
Khotimah
7 Muh. Rizal 50 60 78 62,6 Cukup

7
JURNAL PENDIDIKAN SENI RUPA

Tabel 4.4 Hasil Tes Kemampuan Berkarya


40 Seni Grafis Cetak Tinggil(wood cut)
20 ditinjau dari aspek kerapihan
0
Skor dari Tim
Sangat Baik Cukup Kurang Sangat Nama Rata-
No Penilai Kateg
Baik Kurang Siswa
I
rata
ori
Zhahira Cukup
Nurul
xGambar 4.1. Diagram batang kemampuan 1 65 70 77 70,6
Muthahira
berkarya seni grafis cetak tinggi (wood h Syarif
fffffff..cut) peserta didik kelas XI MIA 1 MAN Alqadri Cukup
Binamu Jeneponto. dddddberdasarkan aspek 2 Prasetya 65 70 78 71
Dwiputra
kreativitas. Muh. Nur Cukup
3 60 65 80 68,3
Hidayat
Tabel tersebut menunjukkan bahwa 4
Muh.
50 65 83 65,6
Cukup
0% peserta didik yang dikategorikan sangat Irsan
baik dalam berkarya cukil kayu , 0% peserta Nurul Cukup
5 Ainun 60 65 80 68,3
didik yang dikategorikan baik pada saat Assyifah
berkarya cukil kayu, 90% peserta didik yang Khusnul Cukup
6 50 65 90 68,3
dikategorikan cukup dalam berkarya cukil Khotimah
kayu, 10% peserta didik yang dikategorikan Muh. Cukup
7 50 65 78 64,3
kurang dalam berkarya cukil kayu, dan 0% Rizal
8 Isra Nur 50 65 78 64,3 Cukup
peserta didik yang dikategorikan sangat kurang 9 Sarlina 60 65 80 68,3 Cukup
dalam berkarya cukil kayu. Dari data tersebut Afrah
disimpulkan bahwa peserta didik di MAN 1 10 Nabila 50 65 80 80 Cukup
Binamu Kabupaten Jeneponto dilihat dari Syam
aspek kreativitasnya masih cukup dan kurang Anugerah Kuran
11 Permata 50 55 76 60,3 g
dalam berkarya cukil kayu. Adhnan
Hasil tes ini diperoleh dari analisis statistika 12 Siska 65 65 75 68,3 Cukup
sederhana melalui perhitungan dengan rumus Kasra Cukup
𝑓 13 50 65 77 64
𝑋 = 𝑁 𝑥 100 % Di mana X adalah bilangan Agustina
Selina Cukup
14 60 65 80 68,3
Syam
yang dicari, ƒ merupakan jumlah frekuensi,
15 Wahyuni 60 65 80 68,3 Cukup
dan N yaitu banyak responden. Dari hasil Nurfatima Cukup
penilaian tiga tim penilai didapatkan dan 16 h Azzahra 65 65 77 69
diperoleh frekuensi 0 orang mendapatkan nilai I.s
sangat baik (91-100%), 0 orang memeroleh Suci Kuran
nilai baik (76-90%), 27 orang memeroleh nilai 17 Rahmadan 50 55 75 60 g
i
cukup (61-75%), 3 orang memeroleh nilai 18 Harmita R 60 55 80 65 Cukup
kurang (51-60%), dan dan 0 orang memeroleh Rahmi Cukup
nilai sangat kurang (50-59%), dengan banyak 19 Rahmadan 65 65 78 69,3
responden 30 orang. i
20 Rianti 50 65 77 64 Cukup
21 Selfina 65 65 77 69 Cukup
b. Kemampuan Berkarya Seni Grafis Darmawat Kuran
Cetak Tinggi (wood cut) ditinjau dari 22 50 55 75 60
i g
aspek kerapihan Ummi Cukup
23 65 65 79 69,6
Kalsum
ST. Cukup
24 60 65 80 68,3
Maryam
Putri Cukup
25 Syekar 50 65 85 66,6
Ayu
Hana Cukup
26 70 65 80 71,6
Hanifa
Sri Fika Cukup
27 50 60 78 62,6
Resky

8
JURNAL PENDIDIKAN SENI RUPA
Nur Aulia Cukup 0 orang memeroleh nilai sangat kurang (50-
28 60 65 85 70
Ulfa 59%), dengan banyak responden 30 orang.
Winda Cukup
29 60 60 79 66,3
Wulandari
Annisa Cukup c. Kemampuan Berkarya Seni Grafis
30 60 60 78 66
Siriwa Cetak Tinggi (wood cut) ditinjau dari
aspek d..estetika.
Tabel 4.5 Persentase hasil tes Tabel 4.6 Hasil Tes Kemampuan Berkarya
kemampuan Berkarya Cukil kayu dilihat
Seni Grafis Cetak Tinggill(wood cut) ditinjau
dari armalllllllllaspek Kerapihan.
Alternatif Bobot Persenta dari aspek estetika.
Frekuensi Skor dari Tim
Jawaban Skor si % Rata-
No Nama Siswa Penilai Kateg
Sangat baik 91-100 - - I
rata
ori
Baik 76-90 - - Zhahira Nurul Cukup
Cukup 61-75 27 90% 1 Muthahirah 60 70 85 71,6
Kurang 51-60 3 10% Syarif
Alqadri Cukup
Sangat 2 Prasetya 60 65 90 71,6
0-50 - -
Kurang Dwiputra
Jumlah 30 100% 3
Muh. Nur
60 70 85 71,6
Cukup
Hidayat
4 Muh. Irsan 50 65 88 67,6 Cukup
50
Nurul Ainun Cukup
5 60 65 79 68
Assyifah
0
Khusnul Cukup
Sangat Baik Baik Cukup Kurang
Sangat Rendah 6 50 65 90 68,3
Khotimah
7 Muh. Rizal 50 70 85 68,3 Cukup
Gambar 4.2. Diagram batang kemampuan 8 Isra Nur 50 70 85 68,3 Cukup
berkarya cukil kayu peserta didik kelas XI 9 Sarlina 60 65 85 70 Cukup
MIA 1 MAN Binamu Jeneponto. berdasarkan Afrah Nabila Cukup
10 60 65 89 71,3
aspek kerapihan. Syam
Anugerah Cukup
11 Permata 60 55 85 66,6
Tabel tersebut menunjukkan bahwa 0% Adhnan
peserta didik yang dikategorikan sangat baik 12 Siska 65 65 85 71,6 Cukup
dalam berkarya cukil kayu , 0% peserta didik 13 Kasra Agustina 50 65 86 67 Cukup
yang dikategorikan baik pada saat berkarya 14 Selina Syam 60 65 90 73,3 Cukup
cukil kayu, 90% peserta didik yang 15 Wahyuni 60 65 89 71,3 Cukup
Nurfatimah Cukup
dikategorikan cukup dalam berkarya cukil 16 65 65 85 71,6
Azzahra I.s
kayu, 10% peserta didik yang dikategorikan Suci Cukup
kurang dalam berkarya cukil kayu, dan 0% 17 50 55 85 63,3
Rahmadani
peserta didik yang dikategorikan sangat kurang 18 Harmita R 60 55 87 67,3 Cukup
dalam berkarya cukil kayu. Dari data tersebut Rahmi Cukup
19 65 65 85 71,6
disimpulkan bahwa peserta didik di MAN 1 Rahmadani
20 Rianti 50 65 89 68 Cukup
Binamu Kabupaten Jeneponto dilihat dari 21 Selfina 60 65 85 70 Cukup
aspek kerapihannya masih cukup dan kurang 22 Darmawati 50 55 86 63,6 Cukup
dalam berkarya cukil kayu. 23 Ummi Kalsum 60 65 87 70,6 Cukup
Hasil tes ini diperoleh dari analisis 24 ST. Maryam 60 65 85 70 Cukup
statistika sederhana melalui perhitungan Putri Syekar Cukup
25 50 65 85 66,6
𝑓 Ayu
dengan rumus 𝑋 = 𝑁 𝑥 100 % Di mana X 26 Hana Hanifa 70 65 85 73,3 Cukup
27 Sri Fika Resky 50 60 89 66,3 Cukup
adalah bilangan yang dicari, ƒ merupakan 28 Nur Aulia Ulfa 60 65 89 71,3 Cukup
jumlah frekuensi, dan N yaitu banyak Winda Cukup
29 60 60 87 69
responden. Dari hasil penilaian tiga tim penilai Wulandari
didapatkan dan diperoleh frekuensi 0 orang 30 Annisa Siriwa 60 60 85 68,3 Cukup
mendapatkan nilai sangat baik (91-100%), 0
orang memeroleh nilai baik (76-90%), 27
orang memeroleh nilai cukup (61-75%), 3
orang memeroleh nilai kurang (51-60%), dan

9
JURNAL PENDIDIKAN SENI RUPA

Tabel 4.7 Persentase hasil tes kemampuan Nama


Skor dari Tim Rat
Berkarya Cukil kayu dilihat dari aspek No Penilai a- Kategor
Siswa i
I rata
Alternatif Bobot Zhahira Cukup
Frekuensi Persentasi Nurul
Jawaban Skor 1 62,3 68,3 79,6 70
% Muthahirah
Sangat baik 91-100 - - Syarif
Baik 76-90 - - Alqadri Cukup
Cukup 61-75 30 100% 2 Prasetya 62,3 65 82 70,7
Kurang 51-60 - - Dwiputra
Muh. Nur Cukup
Sangat 3 56,6 66,6 81,6 68,2
0-50 - - Hidayat
Kurang
4 Muh. Irsan 53,3 63,3 84,6 67 Cukup
Jumlah 30 100% Nurul Ainun Cukup
armallllllslEstetika. 5 60 63,3 79,6 67,6
Assyifah
Gambar 4.3 Diagram batang kemampuan 6
Khusnul
53,3 63,3 90 68,8
Cukup
berkarya cukil kayu peserta didik kelas XI Khotimah
7 Muh. Rizal 50 65 80,3 65,1 Cukup
MIA 1 MAN Binamu Jeneponto. berdasarkan
8 Isra Nur 50 65 80,3 65,1 Cukup
aspek estetika. 9 Sarlina 60 63,3 81,6 68,3 Cukup
Afrah Cukup
Tabel tersebut menunjukkan bahwa 10 Nabila 53,3 63,3 83 66,5
0% peserta didik yang dikategorikan sangat Syam
baik dalam berkarya cukil kayu , 0% peserta Anugerah Cukup
11 Permata 53,3 55 79 62,4
didik yang dikategorikan baik pada saat Adhnan
berkarya cukil kayu, 100% peserta didik yang 12 Siska 63,3 63,3 78,3 68,3 Cukup
dikategorikan cukup dalam berkarya cukil 13
Kasra
50 63,3 80 64,4
Cukup
kayu, 0% peserta didik yang dikategorikan Agustina
kurang dalam berkarya cukil kayu, dan 0% 14 Selina Syam 56,6 63,3 83,3 67,7 Cukup
15 Wahyuni 60 63,3 83 68,7 Cukup
peserta didik yang dikategorikan sangat kurang Nurfatimah Cukup
dalam berkarya cukil kayu. Dari data tersebut 16 63,3 61,6 79,6 68,1
Azzahra I.s
disimpulkan bahwa peserta didik di MAN 1 Suci Cukup
17 50 55 78,3 61,1
Binamu Kabupaten Jeneponto dilihat dari Rahmadani
aspek estetikanya masih cukup dalam berkarya 18 Harmita R 60 55 82,3 65,7 Cukup
Rahmi Cukup
cukil kayu. 19
Rahmadani
65 63,3 80,3 69,5
Hasil tes ini diperoleh dari analisis 20 Rianti 50 63,3 81 64,7 Cukup
statistika sederhana melalui perhitungan 21 Selfina 60 63,3 79,6 67,6 Cukup
𝑓 22 Darmawati 50 55 78,6 61,2 Cukup
dengan rumus 𝑋 = 𝑁 𝑥 100 % Di mana X
Ummi Cukup
23 60 63,3 81,6 68,3
adalah bilangan yang dicari, ƒ merupakan Kalsum
24 ST. Maryam 60 65 81,6 68,8 Cukup
jumlah frekuensi, dan N yaitu banyak Putri Syekar Cukup
responden. Dari hasil penilaian tiga tim penilai 25 50 65 85 66,6
Ayu
didapatkan dan diperoleh frekuensi 0 orang 26 Hana Hanifa 70 65 81,6 72,2 Cukup
mendapatkan nilai sangat baik (91-100%), 0 27
Sri Fika
50 60 81,6 63,8
Cukup
orang memeroleh nilai baik (76-90%), 30 Resky
Nur Aulia Cukup
orang memeroleh nilai cukup (61-75%), 0 28
Ulfa
60 65 86,3 70,4
orang memeroleh nilai kurang (51-60%), dan Winda Cukup
dan 0 orang memeroleh nilai sangat kurang 29 60 60 81,6 67,2
Wulandari
(50-59%), dengan banyak responden 30 orang. 30
Annisa
60 60 80,3 66,7
Cukup
Siriwa
Tabel 4.8 Hasil tes kemampuan dan Nilai
Rata-Rata Peserta Didik Dalam,Berkarya
SeniaGrafis Cetak Tinggi (wood cut) Peserta
Didik Kelas.XI MIA 1 MAN Binamu
Kabupaten Jeneponto Berdasarkan
.Keseluruhan Aspek.

10
JURNAL PENDIDIKAN SENI RUPA

Tabel 4.9 Daftar Skor dan Nilai Rata-Rata kurang (51-60%), dan dan 0 orang memeroleh
Peserta Didik Dalam Berkarya Seni Grafis nilai sangat kurang (50-59%), dengan banyak
Cetak Tinggi (wood cut) Peserta Didik Kelas responden 30 orang.
XI MIA 1 MANaBinamu Kabupaten
Jeneponto Berdasarkan Keseluruhan Aspek.
No Tingkat Bobot Frekuensi Persent
Kemampuan Skor ase % Gambar 4.4. Diagram batang kemampuan
1 Sangat baik 91- -
100%
berkarya cukil kayu dilihat dari aspek
2 Baik 76-90% - aedaeide, kreativitas, kerapihan dan
3 Cukup 61-75% 30 100% estetika.
4 Kurang 51-60% -
Dari data tersebut dapat disimpulkan
bahwa peserta didik di MAN 1 Binamu
5 Sangat 0-50% -
Kurang Kabupaten Jeneponto dilihat dari keseluruhan
Jumlah 30 100 aspek, aspek kreativitas dikategorikan cukup
dalam berkarya cukil kayu karena nilai yang
didapatkan peserta didik pada umumnya
40 berada pada nilai 61-75.
30
20 2. Kendala yang dihadapi dalam Berkarya
10 Seni Grafis Cukilan Kayu (Wood h..cut)
0 Peserta Didik Kelas XI MIA 1 MAN
Sangat Baik Cukup Kurang Sangat Binamu Kabupaten jjjJeneponto.
Baik Kurang Berdasarkan hasil wawancara, adapun
Dari Tabel tersebut menunjukkan kendala peserta didik dalam berkarya Seni
bahwa 0% peserta didik yang dikategorikan Grafis Cukilan Kayu (wood..cut) terbukti ada 9
sangat baik dalam berkarya cukil kayu , 0% peserta didik di antaranya dengan nada yang
peserta didik yang dikategorikan baik pada sama, rupanya kendala yang lebih umum
saat berkarya cukil kayu, 100% peserta didik adalah kurangnya motivasi, 4 orang peserta
yang dikategorikan cukup dalam berkarya didik yang memiliki kendala kurang berlatih, 1
cukil kayu, 0% peserta didik yang orang peserta didik yang memiliki kendala
dikategorikan kurang dalam berkarya cukil kurang berminat, 4 orang peserta didik yang
kayu, dan 0% peserta didik yang dikategorikan memiliki kendala kurang kreativitas, 7 orang
sangat kurang dalam berkarya cukil kayu. Dari peserta didik yang memiliki kendala tidak
data tersebut disimpulkan bahwa peserta didik memiliki bakat, 4 peserta didik yang memiliki
di MAN 1 Binamu Kabupaten Jeneponto kendala tidak memiliki pengalaman dan 1
dilihat dari keseluruhan aspek masih cukup orang peserta didik yang memiliki kendala
dalam berkarya cukil kayu. kurang percaya diri.
Hasil tes ini diperoleh dari analisis statistika Pembahasan
sederhana melalui perhitungan dengan rumus 1. Kemampuan Berkarya Seni Grafis
𝑓 Cukilan Kayu (wood cut) Peserta Didik XI
𝑋 = 𝑁 𝑥 100 % Di mana X adalah bilangan MIA 1 MAN Binamu Kabupaten Jeneponto
yang dicari, ƒ merupakan jumlah frekuensi, Berdasarkan hasil tes kemampuan
dan N yaitu banyak responden. Dari hasil Berkarya Seni Grafis Cukilan Kayu (wood
penilaian tiga tim penilai didapatkan dan cut), maka dapat disimpulkan bahwa
diperoleh frekuensi 0 orang mendapatkan nilai kemampuan Peserta Didik XI MIA 1 MAN
Binamu Kabupaten Jeneponto secara umum
35 dikategorikan cukup (61-75) dalam berkarya
cukil kayu, tercermin pada perolehan nilai/skor
30
yang dicapai yaitu, 100% peserta didik yang
25 cukup dalam berkarya cukil kayu. Dari hasil
KreativitasKerapihan Estetika tes tersebut ditemukan beberapa kekurangan
peserta didik dalam berkarya cukil kayu antara
sangat baik (91-100%), 0 orang memeroleh lain gambar awal pada hardboard, gambar
nilai baik (76-90%), 30 orang memeroleh nilai terlihat banyak bidang yang kosong
cukup (61-75%), 0 orang memeroleh nilai seharusnya terisi oleh gambar atau objek dan

11
JURNAL PENDIDIKAN SENI RUPA

juga pada proses mencukil, peserta didik masih Muh.


terlihat ragu-ragu dan tidak percaya diri. Rizal
7
Berikut ini, peneliti menggambarkan
karya peserta didik dengan skor nilai dari yang 50 65 80,3 65,1 Cuk
didapatkan dalam bentuk matriks: up
Tabel. 4.10. Matriks nilai Peserta didik
Skor dari Tim
No Nama Penilai Rata- Kat
Isra Nur
Siswa rata egor
I II III
i
8
Zhahira
Nurul M. 50 65 80,3 65,1 Cuk
1 S.
up
62,3 68,3 79,6 70 Cuk
up

Sarlina
Alqadri
Prasetya 9
60 63,3 81,6 68,3
2 D. Cuk
Cuk up
62,3 65 82 70,7 up
Afrah
Nabila S.
10
53,3 63,3 83 66,5
Muh. Nur Cuk
Hidayat up
3
Cuk
Anugerah
56,6 66,6 81,6 68,2 up
Permata
11 A.
53,3 55 79 62,4 Cuk
up
Muh.
Irsan
4
Siska
53,3 63,3 84,6 67 Cuk
up 12
63,3 63,3 78,3 68,3
Cuk
up
Nurul
Ainun A. Kasra
5 Agustin
Cuk 13 a
60 63,3 79,6 67,6 up 63,
50 80 64,4 Cu
3 kup

Khusnul
Khotimah Selina
6 Syam
53,3 63,3 90 68,8
14
Cuk 56, 63, 83,
up 67,7 Cu
6 3 3 kup

12
JURNAL PENDIDIKAN SENI RUPA

Wahyun Darmaw
i ati
15 22
63, 78, Cu
60 83 68,7 50 55 61,2
3 Cu 6 kup
kup

Nurfati Ummi
mah A. Kalsum
16 23
63, 61, 79, 63, 81,
68,1 60 68,3
3 6 6 Cu 3 6 Cu
kup kup

Suci Wahyun
Rahmad i
17 ani 15
78, Cu 63,
50 55 61,1 60 83 68,7
3 kup 3 Cu
kup

Harmita Nurfati
R. mah A.
18 16
82, Cu 63, 61, 79,
60 55 65,7 68,1
3 kup 3 6 6 Cu
kup

Rahmi Suci
R. Rahmad
19 17 ani
63, 80, Cu 78, Cu
65 69,5 50 55 61,1
3 3 kup 3 kup

Rianti Harmita
R.
20 18
63, Cu 82, Cu
50 81 64,7 60 55 65,7
3 kup 3 kup

Selfina Rahmi
R.
21 19
63, 79, 63, 80, Cu
60 67,6 65 69,5
3 6 3 3 kup
Cu
kup

13
JURNAL PENDIDIKAN SENI RUPA

Rianti Sri Fika


R.
20 27
63, Cu 81, Cu
50 81 64,7 50 60 63,8
3 kup 6 kup

Selfina Nur
Aulia
21 28 Ulfa
63, 79, 86, Cu
60 67,6 60 65 70,4
3 6 3 kup
Cu
kup
Darmaw Winda
ati W.
22 29
78, Cu 81, Cu
50 55 61,2 60 60 67,2
6 kup 6 kup

Ummi Annisa
Kalsum Siriwa
23 30
63, 81, 80, Cu
60 68,3 60 60 66,7
3 6 Cu 3 kup
kup

ST. 2. Kendala yang Dihadapi Peserta Didik


Maryam XI MIA 1 MAN Binamu Kabupaten
24 apJeneponto dalam Berkarya Seni
81, Cu Grafis Cukilan Kayu (wood cut).
60 65 68,8
6 kup Berdasarkan hasil penelitian yang
telah dilakukan oleh peneliti, pada umumnya
peserta didik sebagai sampel penelitian
Putri memiliki kendala kurangnya motivasi dalam
Syekar berkarya seni grafis cukil kayu (wood cut).
25 A. Selain peserta didik yang memiliki kendala
kurangnya motivasi dalam berkarya seni
50 65 85 66,6
Cu grafis cukil kayu (wood cut) ada juga beberapa
kup peserta didik yang memiliki kendala kurang
berlatih, kurang kreativitas, tidak memiliki
bakat, tidak memiliki pengalaman, kurang
Hana percaya diri bahkan ada peserta didik yang
Hanifa tidak memiliki minat dalam berkarya seni
26 grafis cukil kayu (wood cut).
81,
70 65 72,2 Dari hasil karya peserta didik masih
6 Cu banyak kekurangan dalam berkarya seni grafis
kup cukil kayu (wood cut). Seperti tidak
memperhatikan teknik mencukil, proporsi, dan
mencetak hasil cukilan. Dalam karya mereka
ada beberapa peserta didik yang tidak
memahami bagaimana berkarya seni grafis

14
JURNAL PENDIDIKAN SENI RUPA

cukilan kayu (wood cut) dan tahap dalam 4. Kepada peneliti yang akan melakukan
berkarya seni grafis cukil kayu (wood cut). penelitian selanjutnya, supaya penelitian ini
Pada proses berkarya, peserta didik juga masih dapat dijadikan sebagai patokan atau
sulit untuk di atur. referensi untuk penelitian selanjutnya agar
Dari hasil penyajian data tersebut dapat
menunjukan bahwa, pada umumnya Peserta meningkatkan kualitas pembelajaran
Didik XI MIA 1 MAN Binamu Kabupaten berkarya cukil kayu.
Jeneponto dalam berkarya seni grafis cukil
kayu (wood cut) masih dalam kategori cukup DAFTAR PUSTAKA
dalam tiga aspek yaitu, kreativitas, kerapihan Artono Ario, dkk. 2007. Kreasi Seni Budaya
dan estetika dengan jumlah 30 peserta didik. SMA X. Jakarta: Ganeca Exact.
Darsono Sony Kartika, Pengantar Estetika,
KESIMPULAN DAN SARAN Bandung: Rekayasa Sains, 2004.
Berdasarkan hasil dan pembahasan Indonesia, K. B. B. (2005). Edisi ketiga.
yang diuraiakan pada BAB IV dapat Jakarta: Balai Pustaka.
disimpulkan bahwa : Marianto, M. Dwi. 1998. Seni Cetak Cukil
1. Kemampuan berkarya seni grafis cukilan Kayu. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
kayu (wood cut) peserta didik kelas XI Praya,A. (2008). Konsep Ringkasan. [serial
MIA 1 MAN Binamu Kabupaten online]https://safety4abipraya.wordpress.com/
Jeneponto termasuk dalam kategori cukup 2008/05/25/konsep-5r-ringks-rapi-aaaaaaresik-
karena semua peserta didik yang rawat-dan-rajin/[30 Desember 2016]
dijadikan sampel memeroleh rentang skor Salam, Sofyan. 2001. Pendidikan Seni Rupa di
61-75 (cukup). Skor tersebut tidak Sekolah Dasar. Makassar: Universitas
mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Negeri Makassar.
Minimal) mata pelajaran seni budaya seni Sri Hadiati. 2001. Pemberdayaan Sumber
rupa di MAN Binamu Kabupaten Daya Manusia. Jakarta: Lembaga
Jeneponto yaitu 75 . Administrasi Negara Republik
2. Kendala yang dihadapi peserta didik Indonesia.
dalam berkarya cukil kayu (wood cut) Subiantoro, Benny. 2015. Mengenal Teknik
antara lain kurangnya motivasi dan Cetak Seni Grafis.. Pada Fakultas Seni
pengetahuan dalam berkarya cukil kayu dan Desain
(wood cut). Sugiyono. 2015. Metode Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D).
dilakukan, peneliti dapat memberi sedikit Bandung: Alfabeta.
saran sebagai berikut: Sugiyono. (2018). Metode Penelitian
1. Peserta didik harus lebih sering melihat Kuantitatif, Kualitatif, dan R&).
karya-karya seni khususnya karya seni Bandung: Alfabeta.
cukil kayu (wood cut) atau mengikuti Sugono, Dandy. 2008. Kamus Besar Bahasa
kegiatan pameran untuk menambah Indonesia. Jakarta: PT Gramedia
wawasan tentang seni.. Utama.
2. Untuk guru yang mengajar seni grafis Sukmadinata, N.S. 2009. Metode Penelitian
harus lebih sering memperlihatkan peserta Pendidikan. Bandung: UPI
didik karya-karya seni rupa secara Supriady, D. (2001). Kreativitas Kebudayaan
langsung atau tidak langsung dan & Perkembangan Iptek, Bandung:
mengajarkan cara mengapresiasi karya aaaaaaaaaAlfabeta.
seni lebih mendalam. Perbanyak waktu Semiawan, Conny, Belajar dan pembelajaran
dalam berkarya seni bersama peserta didik. dalam taraf usia anak dini, (Jakarta:
3. Kepada Peserta Didik Kelas XI MIA 1 PT . Prehallindo, 2002) hlm.25
MAN BINAMU Kabupaten Jeneponto Tanama, AC Andre. 2020. Cap jempol : seni
agar kiranya lebih banyak berlatih cetak grafis dari nol. Yogyakarta:
mengcukil dan mencetak hasil cukilan SAE.
untuk meningkatkan mutu belajar seni Tim balai pustaka. 2008. Kamus Besar Bahasa
budaya dan hasil karya seni rupa Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka
khususnya karya seni rupa cukilan kayu Utama.
(wood cut).

15
1

Anda mungkin juga menyukai