Kemampuan Berkarya Seni Grafis Cukilan Kayu (Wood Cut) Peserta Didik Kelas Xi Mia 1 Man Binamu Kabupaten Jeneponto
Kemampuan Berkarya Seni Grafis Cukilan Kayu (Wood Cut) Peserta Didik Kelas Xi Mia 1 Man Binamu Kabupaten Jeneponto
Armal Priadi Hasman, Drs. H. Ali Ahmad Muhdy., M.Pd, Hasnawati, S.Pd., M.Pd
Prodi Pendidikan Seni Rupa, Jurusan Seni Rupa dan Desain
Fakultas Seni Dan Desain Universitas Negeri Makassar
. Email: armalhasman19@gmail.com
ABSTRAK
Armal Priadi Hasman. 2021. Kemampuan Berkarya Seni Grafis Cukilan Kayu
(Wood Cut) Peserta Didik Kelas XI MIA 1 MAN Man Binamu Kabupaten Jeneponto.
Universitas Negeri Makassar (Dibimbing oleh Ali Ahmad Muhdy dan Hasnawati)
Penelitian ini merupakan penelitian evaluatif bertujuan untuk mengetahui
kemampuan berkarya seni grafis cukilan kayu (wood cut) peserta didik kelas XI MIA 1
MAN Binamu Kabupaten Jeneponto. Penelitian ini merupakan penelitian evaluatif, yaitu
menggambarkan atau memaparkan hasil penelitian yang diperoleh di lapangan apa
adanya, sesuai dengan tujuan penelitian. Dengan rumusan masalah sebagai berikut: (1)
bagaimana kemampuan berkarya seni grafis cukilan kayu (wood cut) peserta didik kelas
XI MIA 1 MAN Binamu Kabupaten Jeneponto? (2) Apa saja kendala yang dihadapi oleh
Peserta didik kelas XI MIA 1 MAN Binamu Kabupaten Jeneponto dalam berkarya seni
grafis cetak tinggi (wood cut)?.Subjek penelitian adalah peserta didik kelas XI MIA 1
MAN Binamu Kabupaten Jeneponto yang berjumlah 30 orang di antaranya 4 laki-laki
dan 26 perempuan. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah teknik tes,
observasi (pengamatan), wawancara dan dokumentasi (foto). Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa: (1) hasil dari kemampuan berkarya seni grafis cukilan kayu (wood
cut) peserta didik kelas XI MIA 1 MAN Binamu Kabupaten Jeneponto dikatakan dalam
kategori cukup yaitu dalam berkarya cukil kayu karena nilai yang didapatkan peserta
didik pada umumnya berada pada nilai 61-75 (2) kendala yang dihadapi peserta didik
kelas XI MIA 1 adalah (a) kurangnya motivasi dan pengetahuan dalam berkarya cukil
kayu (wood cut).
ABSTRACT
Armal Priadi Hasman. 2021. The Ability to Create Wood Cut Graphic Art for
Class XI MIA 1 Students at MAN Binamu, Jeneponto Regency. Makassar State
University (Supervised by Ali Ahmad Muhdy and Hasnawati)
This research is an evaluative study aimed to determine the ability to work in
wood cut graphic arts of class XI MIA 1 students at MAN Binamu, Jeneponto Regency.
This research is an evaluative research, which describes or describes the research results
obtained in the field as they are, in accordance with the research objectives. With the
formulation of the problem as follows: (1) how is the ability to work in wood cut graphic
arts for class XI MIA 1 students at MAN Binamu, Jeneponto Regency? (2) What are the
obstacles faced by students of class XI MIA 1 MAN Binamu, Jeneponto Regency in
creating high-quality print (wood cut)? 4 boys and 26 girls. The techniques used in data
1
JURNAL PENDIDIKAN SENI RUPA
PENDAHULUAN
2
JURNAL PENDIDIKAN SENI RUPA
dua dimensi yakni seni lukis, seni grafis, Jeneponto adalah ingin mengetahui
seni batik, dan seni ilustrasi . sejauh mana kemampuan peserta didik
Menurut Subiantoro (2015:5), dalam berkarya seni grafis cukilan kayu
seni grafis di Indonesia pada awalnya (wood cut) di MAN Binamu Kabupaten
adalah bahasa alternatif para perupa Jeneponto karena seni grafis cukilan
yang telah mengerjakan bidang lainnya kayu (wood cut) masih jarang diajarkan
(melukis atau mematung). Sebelum seni oleh guru di sekolah khususnya sekolah
grafis dipatenkan sebagai profesi tingkat menengah.
ataupun bidang khusus melalui lembaga Melalui materi seni grafis
pendidikan tinggi’’seni rupa,” bentuk cukilan kayu peserta didik kelas XI MIA
ekspresi yang satu ini lahir dari sikap 1 MAN Binamu Kabupaten Jeneponto
kreatif dan pemikiran oleh perupa yang diharapkan dapat membuat karya
menggunakan media lain dan bukan dari cukilan kayu sesuai dengan kemampuan
spesialisme profesi. Ada 4 kategori serta ilmu yang telah mereka pelajari.
teknik seni grafis, yaitu cetak datar Dengan demikian, peserta didik
(lithography), cetak dalam (intaglio), diharapkan tidak lagi kesulitan dalam
cetak saring (serigraphy), dan cetak berkarya seni grafis cukilan kayu.
tinggi (relief print). Dalam berkarya
cetak tinggi (relief print), ada beberapa Berdasarkan latar belakang
bahan yang dapat dipakai sebagai diatas, maka dirumuskan permasalahan
penelitian sebagai berikut :
cetakan yaitu hardboard, lembaran
1. Bagaimana kemampuan peserta
karton tebal, lembaran karet, dan buah didik kelas XI MIA 1 MAN
umbi-umbian. Binamu Jeneponto dalam
Berdasarkan hasil pengamatan berkarya seni grafis cetak tinggi
dan hasil wawancara dengan guru seni (wood cut)?
budaya di MAN Binamu Kabupaten 2. Apa saja kendala yang dihadapi
Jeneponto pada materi seni grafis oleh Peserta didik kelas XI MIA 1
MAN Binamu Kabupaten
khususnya pada materi cukilan kayu,
Jeneponto dalam berkarya seni
terdapat permasalahan pada grafis cetak tinggi (wood cut)??
pembelajaran seni grafis cukilan kayu di Tujuan dari penelitian ini
mana peserta didik terkadang sulit adalah :
membuat cetakan dengan cara 1. Untuk mendeskripsikan
mencungkil menggunakan alat cukil kemampuan peserta didik kelas
karena kurangnya pengalaman serta XI MIA 1 MAN Binamu
Jeneponto dalam berkarya seni
referensi peserta didik dalam belajar seni
grafis cetak tinggi (wood cut).
grafis cukilan kayu. Oleh karena itu, 2. Untuk mendeskripsikan kendala
peneliti tertarik untuk meneliti yang dihadapi oleh Peserta didik
permasalahan yang dialami oleh peserta kelas XI MIA 1 MAN Binamu
didik XI MAN Binamu Kabupaten Kabupaten Jeneponto dalam
Jeneponto. Adapun alasan peneliti berkarya seni grafis cetak tinggi
(wood cut).
melakukan penelitian tentang
kemampuan peserta didik dalam
berkarya seni grafis cukilan kayu (wood
cut) di MAN Binamu Kabupaten
3
JURNAL PENDIDIKAN SENI RUPA
4
JURNAL PENDIDIKAN SENI RUPA
MIA 1 (30 orang), XI MIA 2 (39 orang), XI digunakan untuk menilai tercapainya
MIA 3 (38 orang), XI IIS 1 (38 orang), XI IIS kompetensi yang mewajibkan peserta didik
2 (37 orang), XI IIS 3 (37 orang). untuk menentukan tema, membuat sketsa,
mencukil hingga sampai pada proses
Tabel 3.1 Populasi Peserta Didik MAN pencetakan.
Binamu Jeneponto Observasi
Observasi ialah kegiatan mengenai
Jenis Kelamin suatu proses ataupun objek dengan maksud
No. Kelas Laki- Jumlah mengetahui kemudian memahami pengetahuan
Perempuan
laki dari sebuah kejadian berdasarkan pengetahuan
1. XI serta gagasan yang telah diketahui sebelumnya
4 26 30
MIA 1 agar menghasilkan informasi yang diperlukan
2. XI guna melanjutkan penelitian. Dilakukannya
13 26 39 observasi dengan mengamati secara langsung
MIA 2
3. XI terhadap peserta didik saat proses pelaksanaan
8 30 38 seni cetak tinggi dengan teknik cukil kayu
MIA 3
4. XI IIS (wood cut) peserta didik kelas XI MIA 1
14 24 38 meliputi pengamatan terhadap langkah-
1
5. XI IIS langkah cetak tinggi dengan teknik cukil kayu
14 23 37 (wood cut) dan kualitas karya yang dihasilkan.
2
Wawancara
6. XI IIS
13 24 37 Wawancara dilaksanakan melalui
3
pertanyaan secara lisan terhadap peserta didik
Jumlah 74 153 227 dan guru sebagai responden yang dihadapi
dalam pelaksanaan cetak tinggi melalui teknik
Sampel cukil kayu (wood cut). Tujuan dari wawancara
Sampel dari populasi yang menjadi ini untuk mengumpulkan keterangan yang
perhatian dalam penelitian disebut sebagai relevan serta objektif dalam kemampuan cetak
sampel. Pada penentuan sampel pada tinggi melalui teknik cukil kayu (wood cut)
penelitian, Purposive sampling menjadi cara yang dilakukan oleh siswa.
yang digunakan oleh peneliti. Purposive Dokumentasi
sampling Merupakan cara untuk menentukan Dokumentasi secara langsung kegiatan
sampel melalui kriteria tertentu yaitu dengan peserta didik kelas XI MIA 1 MAN Binamu
cara mengumpulkan data serta mengamati Kabupaten Jeneponto dengan mengamati dan
secara seksama mengenai aspek-aspek tertentu mengambil gambar saat proses praktik cetak
yang berkaitan erat dengan maslah yang tinggi dengan teknik cukil kayu (wood cut).
diteliti. Sugiyono (2018: 85). Ada 30 peserta Dilakukannya metode ini agar data dokumen
didik kelas XI MIA 1 yang dipilih oleh guru seperti foto tentang proses serta tata cara
mata pelajaran seni budaya sebagai sampel ketika berkarya dalam praktik cetak tinggi
pada penelitian ini. melalui teknik cukil (wood cut) dapat di
Teknik Pengumpulan Data peroleh.
Dalam penelitian ini, untuk Teknik Analisis Data
mengumpulkan data digunakan teknik Teknik deskrtiptif kualitatif sebagai
observasi /pengamatan, wawancara, tes dan teknik analisis data yang dipakai di penelitian
dokumentasi. ini dengan menyesuaikan dan menggambarkan
Tes Praktik apa adanya. Data yang telah dikumpul adalah
Tes ini dilakukan dengan maksud hasil dari observasi dalam mengumpulkan
untuk memeroleh data tentang proses data, tes praktik, dokumentasi serta
pelaksanaan cetak tinggi dengan teknik cukil wawancara. Kemudian data tersebut
kayu (wood cut) pada peserta didik. Dengan diverifikasi untuk diolah kembali guna
tes kemampuan cetak tinggi dengan cukil kayu mendapatkan hasil yang dibutuhkan.
(wood cut) peserta didik dapat diketahui. Tes Untuk mengetahui kemampuan seni
praktik dilakukan dengan mengamati kegiatan grafis cetak tinggi melalui teknik cukil kayu
peserta didik mulai dari proses pembuatan (wood cut) peserta didik kelas XI MIA 1
klise sampai proses pencetakan. Penilaian MAN Binamu yakni dengan cara tes praktik
5
JURNAL PENDIDIKAN SENI RUPA
sehingga dapat dilihat berapa saja nilai yang HASIL DAN PEMBAHASAN
diperoleh peserta didik. Di mana karya peserta
Hasil Penelitian
didik tersebut kemudian dinilai oleh tim
Berdasarkan data yang diperoleh dari
penilai. Adapun aspek yang menjadi dasar
penelitian ini, dapat digambarkan tentang
penilaian yaitu kreativitas, kerapihan dan
kemampuan berkarya seni Grafis Cukilan
estetika.
Kayu (Wood Cut) Peserta Didik Kelas XI
Skor atau nilai yang diperolah dalam MIA 1 MAN Binamu Kabupaten Jeneponto
cukilan kayu oleh peserta didik, selanjutnya dalam mata pelajaran seni budaya Kelas XI
dibuat dengan menggunakan teknik analisis MIA 1 MAN Binamu Kabupaten Jeneponto
kualitatif dengan mendeskripsikan hasil tes. tahun ajaran 2021/2022. Adapun tujuan yang
Untuk mengetahui komponen apa saja yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
dikuasai oleh peserta didik dan tak dikuasai mengetahui pokok masalah: bagaimana
oleh peserta didik. Skor yang dicari dapat kemampuan berkarya seni Grafis Cukilan
diolah dengan cara menggunakan rumus Kayu (Wood Cut) Peserta Didik Kelas XI
statistik sederhana berikut ini: MIA 1 MAN Binamu Kabupaten Jeneponto
𝑓 dan apa saja kendala yang dihadapi dalam
𝑋 = 𝑁 𝑥 100 %
berkarya seni Grafis Cukilan Kayu (Wood Cut)
Keterangan: Peserta Didik Kelas XI MIA 1 MAN Binamu
X = Bilangan yang dicari Kabupaten Jeneponto
ƒ = Jumlah frekuensi 1. Kemampuan Berkarya Seni Grafis
N = Jumlah responden Cukilan Kayu (Wood cut) Peserta aa.Didik
Untuk mencari angka persentasi Kelas XI MIA 1 MAN Binamu Kabupaten
kelayakan menggunakan rumus dengan cara Jeneponto.
frekuensi dari skor hasil evaluasi yang dicari Untuk mengetahui kemampuan
persentasenya dibagi dengan jumlah frekuensi berkarya Seni Grafis Cukilan Kayu (Wood cut)
skor hasil evaluasi dikali dengan seratus peserta didik kelas XI MIA 1 MAN Binamu
persen. Kabupaten Jeneponto yang dilakukan ialah
Hasil tes praktik peserta didik melalui tes praktik. Klasifikasi nilai yang
kemudian ditampilkan dalam bentuk tabel. digunakan berdasarkan aturan Sistem penilaian
guru mata pelajaran di MAN Binamu
No. Skor Kategori Kabupaten Jeneponto
1. 91-100 % Sangat baik Adapun pedoman yang digunakan dapat dilihat
2. 76-90 % Baik pada tabel berikut :
3. 61-75 % Cukup Tabel 4.1 Bobot Nilai dan Pengkategorian
4. 51-60 % Kurang Tingkat Kemampuan Peserta didik
5. 0-50 % Sangat kurang
Pada tabel itu terdapat aspek dan kriteria
penilaian yang telah ditetapkan. Adapun No. Skor Kategori
pedoman yang digunakan agar mengetahui 1. 91-100 % Sangat baik
tingkat kemampuan peserta didik terdapat pada 2. 76-90 % Baik
tabel berikut: 3. 61-75 % Cukup
Tabel 3.2. Rentang nilai dan pengkategorian 4. 51-60 % Kurang
tingkat kemampuan peserta didik 5. 0-50 % Sangat kurang
Sumber : Aturan Sistem penilaian guru mata
No. Skor Kategori pelajaran di MAN Binamu
1. 91-100 Sangat baik aaaaaaaaaaa.Kabupaten Jeneponto.
2. 76-90 Baik
3. 61-75 Cukup Berdasarkan dari kriteria nilai tersebut,
4. 51-60 Kurang maka dapat dideskripsikan bahwa murid yang
5. 0-50 Sangat kurang dapat nilai 91 - 100 dianggap Sangat baik, nilai
Sumber: Sistem penilaian guru mata pelajaran 76 - 90 dianggap Baik, nilai 61 - 75 dianggap
di MAN Binamu Kabupaten Jeneponto Cukup, nilai 51 – 60 dianggap Kurang, dan
nilai 0 - 50 dianggap Sangat Kurang.
Penelitian ini juga memperhatikan beberapa
6
JURNAL PENDIDIKAN SENI RUPA
jenis aspek yang harus dipenuhi sebagai dasar 8 Isra Nur 50 60 78 62,6 Cukup
penilaian. Adapun hasil karya peserta didik 9 Sarlina 60 60 80 66,6 Cukup
Afrah Cukup
tersebut dinilai berdasarkan, kreativitas, 10 Nabila 50 60 80 63,3
kerapihan dan estetika. Penelitian tentang tes Syam
kemampuan berkarya cukil kayu dilakukan Anugerah Kuran
penilaian dengan melibatkan tim penilai yakni, 11 Permata 50 55 76 60,3 g
Bapak Drs. Yabu, M.Sn, sebagai penilai I. Adhnan
12 Siska 60 60 75 65 Cukup
Bapak Dr. Muhammad Saleh Husain, M.Si,
Kasra Cukup
sebagai penilai II dan Bapak Jusri, S.Pd 13 50 60 77 62,3
Agustina
sebagai penilai III. Dosen Program Studi Seni Selina Cukup
14 50 60 80 63,3
Rupa Fakultas Seni dan Desain Universitas Syam
Negeri Makassar dan guru seni budaya MAN 1 15 Wahyuni 60 60 80 66,6 Cukup
Binamu Kabupaten Jeneponto. Setelah Nurfatimah Cukup
16 60 55 77 64
Azzahra I.s
mendapat atau memeroleh nilai akhir yang Suci Kuran
telah dijumlahkan, maka akan dicari lagi 17 50 55 75 60,6
Rahmadani g
frekuensi kumulatif beserta persentase dari 18 Harmita R 60 55 80 65 Cukup
hasil keseluruhan jumlah nilai akhir dengan Rahmi Cukup
19 60 60 78 66
menggunakan rumus berikut: Rahmadani
𝑓 20 Rianti 50 60 77 62,3 Cukup
𝑋 = 𝑁 𝑥 100 % 21 Selfina 60 60 77 65,6 Cukup
Kuran
Keterangan: 22 Darmawati 50 55 75 60
g
X = Bilangan yang dicari 23
Ummi
60 60 79 66,3
Cukup
ƒ = Frekuensi yang sedang dicari Kalsum
ST. Cukup
persentasenya 24 60 65 80 68,3
Maryam
N = Number of case (sejumlah frekuensi Putri Cukup
banyak individu) 25 Syekar 60 65 85 70
Berikut ini merupakan hasil frekuensi Ayu
kumulatif beserta persentase kemampuan Hana Cukup
26 70 65 80 71,6
Hanifa
berkarya peserta didik kelas XI MIA 1 MAN 1
Sri Fika Cukup
Binamu Kabupaten Jeneponto ditinjau dari 27 50 60 78 62,6
Resky
aspek , kreativitas, kerapihan dan estetika. Nur Aulia Cukup
28 60 65 85 70
a. Kemampuan Berkarya Seni Grafis Ulfa
Cetak Tinggi (wood cut) ditinjau dari Winda Cukup
29 60 60 79 66,3
aspek kreativitas Wulandari
Annisa Cukup
30 60 60 78 66
Siriwa
Tabel 4.2 Hasil Tes Kemampuan
Berkarya Seni Grafis Cetak Tinggi Tabel 4.3 Persentase hasil tes kemampuan
armal cak(wood cut) ditinjau dari Berkarya Cukil kayu dilihat dari aspek
aspek kreativitas armallllllllKreativitas.
Skor dari Rat
Nama Kateg
No Tim Penilai a-
Siswa ori Alternatif Bobot Persentasi
I II III rata Frekuensi
jawaban Skor %
Zhahira Cukup
Nurul Sangat baik 91-100 - -
1 60 65 77 67,3
Muthahirah Baik 76-90 - -
Syarif Cukup 61-75 27 90%
Alqadri Cukup
2 Prasetya 60 60 78 66 Kurang 51-60 3 10%
Dwiputra Sangat
0-50 - -
Muh. Nur Cukup Kurang
3 50 65 80 65 Jumlah 30 100%
Hidayat
4 Muh. Irsan 60 60 83 67,6 Cukup
Nurul Cukup
5 Ainun 60 60 80 66,6
Assyifah
Khusnul Cukup
6 60 60 90 70
Khotimah
7 Muh. Rizal 50 60 78 62,6 Cukup
7
JURNAL PENDIDIKAN SENI RUPA
8
JURNAL PENDIDIKAN SENI RUPA
Nur Aulia Cukup 0 orang memeroleh nilai sangat kurang (50-
28 60 65 85 70
Ulfa 59%), dengan banyak responden 30 orang.
Winda Cukup
29 60 60 79 66,3
Wulandari
Annisa Cukup c. Kemampuan Berkarya Seni Grafis
30 60 60 78 66
Siriwa Cetak Tinggi (wood cut) ditinjau dari
aspek d..estetika.
Tabel 4.5 Persentase hasil tes Tabel 4.6 Hasil Tes Kemampuan Berkarya
kemampuan Berkarya Cukil kayu dilihat
Seni Grafis Cetak Tinggill(wood cut) ditinjau
dari armalllllllllaspek Kerapihan.
Alternatif Bobot Persenta dari aspek estetika.
Frekuensi Skor dari Tim
Jawaban Skor si % Rata-
No Nama Siswa Penilai Kateg
Sangat baik 91-100 - - I
rata
ori
Baik 76-90 - - Zhahira Nurul Cukup
Cukup 61-75 27 90% 1 Muthahirah 60 70 85 71,6
Kurang 51-60 3 10% Syarif
Alqadri Cukup
Sangat 2 Prasetya 60 65 90 71,6
0-50 - -
Kurang Dwiputra
Jumlah 30 100% 3
Muh. Nur
60 70 85 71,6
Cukup
Hidayat
4 Muh. Irsan 50 65 88 67,6 Cukup
50
Nurul Ainun Cukup
5 60 65 79 68
Assyifah
0
Khusnul Cukup
Sangat Baik Baik Cukup Kurang
Sangat Rendah 6 50 65 90 68,3
Khotimah
7 Muh. Rizal 50 70 85 68,3 Cukup
Gambar 4.2. Diagram batang kemampuan 8 Isra Nur 50 70 85 68,3 Cukup
berkarya cukil kayu peserta didik kelas XI 9 Sarlina 60 65 85 70 Cukup
MIA 1 MAN Binamu Jeneponto. berdasarkan Afrah Nabila Cukup
10 60 65 89 71,3
aspek kerapihan. Syam
Anugerah Cukup
11 Permata 60 55 85 66,6
Tabel tersebut menunjukkan bahwa 0% Adhnan
peserta didik yang dikategorikan sangat baik 12 Siska 65 65 85 71,6 Cukup
dalam berkarya cukil kayu , 0% peserta didik 13 Kasra Agustina 50 65 86 67 Cukup
yang dikategorikan baik pada saat berkarya 14 Selina Syam 60 65 90 73,3 Cukup
cukil kayu, 90% peserta didik yang 15 Wahyuni 60 65 89 71,3 Cukup
Nurfatimah Cukup
dikategorikan cukup dalam berkarya cukil 16 65 65 85 71,6
Azzahra I.s
kayu, 10% peserta didik yang dikategorikan Suci Cukup
kurang dalam berkarya cukil kayu, dan 0% 17 50 55 85 63,3
Rahmadani
peserta didik yang dikategorikan sangat kurang 18 Harmita R 60 55 87 67,3 Cukup
dalam berkarya cukil kayu. Dari data tersebut Rahmi Cukup
19 65 65 85 71,6
disimpulkan bahwa peserta didik di MAN 1 Rahmadani
20 Rianti 50 65 89 68 Cukup
Binamu Kabupaten Jeneponto dilihat dari 21 Selfina 60 65 85 70 Cukup
aspek kerapihannya masih cukup dan kurang 22 Darmawati 50 55 86 63,6 Cukup
dalam berkarya cukil kayu. 23 Ummi Kalsum 60 65 87 70,6 Cukup
Hasil tes ini diperoleh dari analisis 24 ST. Maryam 60 65 85 70 Cukup
statistika sederhana melalui perhitungan Putri Syekar Cukup
25 50 65 85 66,6
𝑓 Ayu
dengan rumus 𝑋 = 𝑁 𝑥 100 % Di mana X 26 Hana Hanifa 70 65 85 73,3 Cukup
27 Sri Fika Resky 50 60 89 66,3 Cukup
adalah bilangan yang dicari, ƒ merupakan 28 Nur Aulia Ulfa 60 65 89 71,3 Cukup
jumlah frekuensi, dan N yaitu banyak Winda Cukup
29 60 60 87 69
responden. Dari hasil penilaian tiga tim penilai Wulandari
didapatkan dan diperoleh frekuensi 0 orang 30 Annisa Siriwa 60 60 85 68,3 Cukup
mendapatkan nilai sangat baik (91-100%), 0
orang memeroleh nilai baik (76-90%), 27
orang memeroleh nilai cukup (61-75%), 3
orang memeroleh nilai kurang (51-60%), dan
9
JURNAL PENDIDIKAN SENI RUPA
10
JURNAL PENDIDIKAN SENI RUPA
Tabel 4.9 Daftar Skor dan Nilai Rata-Rata kurang (51-60%), dan dan 0 orang memeroleh
Peserta Didik Dalam Berkarya Seni Grafis nilai sangat kurang (50-59%), dengan banyak
Cetak Tinggi (wood cut) Peserta Didik Kelas responden 30 orang.
XI MIA 1 MANaBinamu Kabupaten
Jeneponto Berdasarkan Keseluruhan Aspek.
No Tingkat Bobot Frekuensi Persent
Kemampuan Skor ase % Gambar 4.4. Diagram batang kemampuan
1 Sangat baik 91- -
100%
berkarya cukil kayu dilihat dari aspek
2 Baik 76-90% - aedaeide, kreativitas, kerapihan dan
3 Cukup 61-75% 30 100% estetika.
4 Kurang 51-60% -
Dari data tersebut dapat disimpulkan
bahwa peserta didik di MAN 1 Binamu
5 Sangat 0-50% -
Kurang Kabupaten Jeneponto dilihat dari keseluruhan
Jumlah 30 100 aspek, aspek kreativitas dikategorikan cukup
dalam berkarya cukil kayu karena nilai yang
didapatkan peserta didik pada umumnya
40 berada pada nilai 61-75.
30
20 2. Kendala yang dihadapi dalam Berkarya
10 Seni Grafis Cukilan Kayu (Wood h..cut)
0 Peserta Didik Kelas XI MIA 1 MAN
Sangat Baik Cukup Kurang Sangat Binamu Kabupaten jjjJeneponto.
Baik Kurang Berdasarkan hasil wawancara, adapun
Dari Tabel tersebut menunjukkan kendala peserta didik dalam berkarya Seni
bahwa 0% peserta didik yang dikategorikan Grafis Cukilan Kayu (wood..cut) terbukti ada 9
sangat baik dalam berkarya cukil kayu , 0% peserta didik di antaranya dengan nada yang
peserta didik yang dikategorikan baik pada sama, rupanya kendala yang lebih umum
saat berkarya cukil kayu, 100% peserta didik adalah kurangnya motivasi, 4 orang peserta
yang dikategorikan cukup dalam berkarya didik yang memiliki kendala kurang berlatih, 1
cukil kayu, 0% peserta didik yang orang peserta didik yang memiliki kendala
dikategorikan kurang dalam berkarya cukil kurang berminat, 4 orang peserta didik yang
kayu, dan 0% peserta didik yang dikategorikan memiliki kendala kurang kreativitas, 7 orang
sangat kurang dalam berkarya cukil kayu. Dari peserta didik yang memiliki kendala tidak
data tersebut disimpulkan bahwa peserta didik memiliki bakat, 4 peserta didik yang memiliki
di MAN 1 Binamu Kabupaten Jeneponto kendala tidak memiliki pengalaman dan 1
dilihat dari keseluruhan aspek masih cukup orang peserta didik yang memiliki kendala
dalam berkarya cukil kayu. kurang percaya diri.
Hasil tes ini diperoleh dari analisis statistika Pembahasan
sederhana melalui perhitungan dengan rumus 1. Kemampuan Berkarya Seni Grafis
𝑓 Cukilan Kayu (wood cut) Peserta Didik XI
𝑋 = 𝑁 𝑥 100 % Di mana X adalah bilangan MIA 1 MAN Binamu Kabupaten Jeneponto
yang dicari, ƒ merupakan jumlah frekuensi, Berdasarkan hasil tes kemampuan
dan N yaitu banyak responden. Dari hasil Berkarya Seni Grafis Cukilan Kayu (wood
penilaian tiga tim penilai didapatkan dan cut), maka dapat disimpulkan bahwa
diperoleh frekuensi 0 orang mendapatkan nilai kemampuan Peserta Didik XI MIA 1 MAN
Binamu Kabupaten Jeneponto secara umum
35 dikategorikan cukup (61-75) dalam berkarya
cukil kayu, tercermin pada perolehan nilai/skor
30
yang dicapai yaitu, 100% peserta didik yang
25 cukup dalam berkarya cukil kayu. Dari hasil
KreativitasKerapihan Estetika tes tersebut ditemukan beberapa kekurangan
peserta didik dalam berkarya cukil kayu antara
sangat baik (91-100%), 0 orang memeroleh lain gambar awal pada hardboard, gambar
nilai baik (76-90%), 30 orang memeroleh nilai terlihat banyak bidang yang kosong
cukup (61-75%), 0 orang memeroleh nilai seharusnya terisi oleh gambar atau objek dan
11
JURNAL PENDIDIKAN SENI RUPA
Sarlina
Alqadri
Prasetya 9
60 63,3 81,6 68,3
2 D. Cuk
Cuk up
62,3 65 82 70,7 up
Afrah
Nabila S.
10
53,3 63,3 83 66,5
Muh. Nur Cuk
Hidayat up
3
Cuk
Anugerah
56,6 66,6 81,6 68,2 up
Permata
11 A.
53,3 55 79 62,4 Cuk
up
Muh.
Irsan
4
Siska
53,3 63,3 84,6 67 Cuk
up 12
63,3 63,3 78,3 68,3
Cuk
up
Nurul
Ainun A. Kasra
5 Agustin
Cuk 13 a
60 63,3 79,6 67,6 up 63,
50 80 64,4 Cu
3 kup
Khusnul
Khotimah Selina
6 Syam
53,3 63,3 90 68,8
14
Cuk 56, 63, 83,
up 67,7 Cu
6 3 3 kup
12
JURNAL PENDIDIKAN SENI RUPA
Wahyun Darmaw
i ati
15 22
63, 78, Cu
60 83 68,7 50 55 61,2
3 Cu 6 kup
kup
Nurfati Ummi
mah A. Kalsum
16 23
63, 61, 79, 63, 81,
68,1 60 68,3
3 6 6 Cu 3 6 Cu
kup kup
Suci Wahyun
Rahmad i
17 ani 15
78, Cu 63,
50 55 61,1 60 83 68,7
3 kup 3 Cu
kup
Harmita Nurfati
R. mah A.
18 16
82, Cu 63, 61, 79,
60 55 65,7 68,1
3 kup 3 6 6 Cu
kup
Rahmi Suci
R. Rahmad
19 17 ani
63, 80, Cu 78, Cu
65 69,5 50 55 61,1
3 3 kup 3 kup
Rianti Harmita
R.
20 18
63, Cu 82, Cu
50 81 64,7 60 55 65,7
3 kup 3 kup
Selfina Rahmi
R.
21 19
63, 79, 63, 80, Cu
60 67,6 65 69,5
3 6 3 3 kup
Cu
kup
13
JURNAL PENDIDIKAN SENI RUPA
Selfina Nur
Aulia
21 28 Ulfa
63, 79, 86, Cu
60 67,6 60 65 70,4
3 6 3 kup
Cu
kup
Darmaw Winda
ati W.
22 29
78, Cu 81, Cu
50 55 61,2 60 60 67,2
6 kup 6 kup
Ummi Annisa
Kalsum Siriwa
23 30
63, 81, 80, Cu
60 68,3 60 60 66,7
3 6 Cu 3 kup
kup
14
JURNAL PENDIDIKAN SENI RUPA
cukilan kayu (wood cut) dan tahap dalam 4. Kepada peneliti yang akan melakukan
berkarya seni grafis cukil kayu (wood cut). penelitian selanjutnya, supaya penelitian ini
Pada proses berkarya, peserta didik juga masih dapat dijadikan sebagai patokan atau
sulit untuk di atur. referensi untuk penelitian selanjutnya agar
Dari hasil penyajian data tersebut dapat
menunjukan bahwa, pada umumnya Peserta meningkatkan kualitas pembelajaran
Didik XI MIA 1 MAN Binamu Kabupaten berkarya cukil kayu.
Jeneponto dalam berkarya seni grafis cukil
kayu (wood cut) masih dalam kategori cukup DAFTAR PUSTAKA
dalam tiga aspek yaitu, kreativitas, kerapihan Artono Ario, dkk. 2007. Kreasi Seni Budaya
dan estetika dengan jumlah 30 peserta didik. SMA X. Jakarta: Ganeca Exact.
Darsono Sony Kartika, Pengantar Estetika,
KESIMPULAN DAN SARAN Bandung: Rekayasa Sains, 2004.
Berdasarkan hasil dan pembahasan Indonesia, K. B. B. (2005). Edisi ketiga.
yang diuraiakan pada BAB IV dapat Jakarta: Balai Pustaka.
disimpulkan bahwa : Marianto, M. Dwi. 1998. Seni Cetak Cukil
1. Kemampuan berkarya seni grafis cukilan Kayu. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
kayu (wood cut) peserta didik kelas XI Praya,A. (2008). Konsep Ringkasan. [serial
MIA 1 MAN Binamu Kabupaten online]https://safety4abipraya.wordpress.com/
Jeneponto termasuk dalam kategori cukup 2008/05/25/konsep-5r-ringks-rapi-aaaaaaresik-
karena semua peserta didik yang rawat-dan-rajin/[30 Desember 2016]
dijadikan sampel memeroleh rentang skor Salam, Sofyan. 2001. Pendidikan Seni Rupa di
61-75 (cukup). Skor tersebut tidak Sekolah Dasar. Makassar: Universitas
mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Negeri Makassar.
Minimal) mata pelajaran seni budaya seni Sri Hadiati. 2001. Pemberdayaan Sumber
rupa di MAN Binamu Kabupaten Daya Manusia. Jakarta: Lembaga
Jeneponto yaitu 75 . Administrasi Negara Republik
2. Kendala yang dihadapi peserta didik Indonesia.
dalam berkarya cukil kayu (wood cut) Subiantoro, Benny. 2015. Mengenal Teknik
antara lain kurangnya motivasi dan Cetak Seni Grafis.. Pada Fakultas Seni
pengetahuan dalam berkarya cukil kayu dan Desain
(wood cut). Sugiyono. 2015. Metode Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D).
dilakukan, peneliti dapat memberi sedikit Bandung: Alfabeta.
saran sebagai berikut: Sugiyono. (2018). Metode Penelitian
1. Peserta didik harus lebih sering melihat Kuantitatif, Kualitatif, dan R&).
karya-karya seni khususnya karya seni Bandung: Alfabeta.
cukil kayu (wood cut) atau mengikuti Sugono, Dandy. 2008. Kamus Besar Bahasa
kegiatan pameran untuk menambah Indonesia. Jakarta: PT Gramedia
wawasan tentang seni.. Utama.
2. Untuk guru yang mengajar seni grafis Sukmadinata, N.S. 2009. Metode Penelitian
harus lebih sering memperlihatkan peserta Pendidikan. Bandung: UPI
didik karya-karya seni rupa secara Supriady, D. (2001). Kreativitas Kebudayaan
langsung atau tidak langsung dan & Perkembangan Iptek, Bandung:
mengajarkan cara mengapresiasi karya aaaaaaaaaAlfabeta.
seni lebih mendalam. Perbanyak waktu Semiawan, Conny, Belajar dan pembelajaran
dalam berkarya seni bersama peserta didik. dalam taraf usia anak dini, (Jakarta:
3. Kepada Peserta Didik Kelas XI MIA 1 PT . Prehallindo, 2002) hlm.25
MAN BINAMU Kabupaten Jeneponto Tanama, AC Andre. 2020. Cap jempol : seni
agar kiranya lebih banyak berlatih cetak grafis dari nol. Yogyakarta:
mengcukil dan mencetak hasil cukilan SAE.
untuk meningkatkan mutu belajar seni Tim balai pustaka. 2008. Kamus Besar Bahasa
budaya dan hasil karya seni rupa Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka
khususnya karya seni rupa cukilan kayu Utama.
(wood cut).
15
1