(RPP)
A. KOMPETENSI INTI
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian dari kerja sama antarnegara-negara ASEAN
2. Siswa dapat menganalisis faktor pendorong kerja sama antarnegara-negara ASEAN
3. Siswa dapat menganalisis faktor penghambat kerja sama antarnegara-negara ASEAN
4. Siswa dapat menyajikan hasil telaah mengenai faktor pendorong dan faktor
penghambat kerja sama antarnegara-negara ASEAN
D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Pengertian kerja sama antarnegara-negara ASEAN
Hubungan antarnegara ASEAN semakin diperlukan dengan munculnya
berbagai macam kebutuhan yang berbeda-beda dari tiap-tiap Negara anggota ASEAN.
Kebutuhan social, politik, ekonomi maupun bidang lainnya menuntut suatu Negara
untuk berperan aktif dengan melakukan kerja sama antarnegara ataupun dengan dunia
internasional. Organisasi internasional kemudian dibentuk guna mengatasi dan
meminimalisasi masalah yang dapat ditimbulkan dari interaksi antarnegara dalam
berbagai bidang. Contohnya, ASEAN (Association of South East Asian Nation) yang
merupakan salah satu organisasi internasional yang bersifat kawasan atau region.
Dapat disimpulkan bahwa kerja sama adalah menjalin hubungan antara dua Negara
atau lebih demi mencapai suatu kesepakatan.
2. Faktor pendorong kerja sama antarnegara-negara ASEAN
Adapun faktor-faktor pendorong dan penghambat dalam kerja sama adalah
sebagai berikut:
a. Faktor kesamaan nasib dan sejarah
Negara negara di Asia Tenggara sama sama mengalami penjajhan oleh
bangsa lain kecuali Thailand. Selain itu, bangsa bangsa di Kawasan Asia
Tenggara sudah lama menjalin hubungan baik.
b. Faktor kedekatan geografis
Karena kedekatan gografis, beberapa Negara disuatu kawasan pada
umumya mengadakan kerjasama untuk menjaga stabilitas dan keamanan Negara.
Contoh: Negara-negara yang terletak diwilayah Asia Tenggara membentuk
kerjasama melalui organisasi ASEAN.
c. Faktor strategisnya letak Kawasan
Sejak dulu, kawasan Asia Tenggara menjadi jalur lalu-lintas internasional
yang ramai. Barangkali hal tersebut wajar, sebab letak kawasan ini memang
strategis. Namun demikian letak yang strategis ternyata mempunyai sisi positif
dan negatif.
Sisi positifnya mempercepat perkembangan di segala bidang kehidupan.
Sementara itu, sisi negatifnya terjadi berbagai jenis perselisihan atau sengketa
regional akibat perbedaan-perbedaan kepentingan masing-masing negara. Contoh
konkritnya, Indonesia dan Malaysia pernah mengalami ketegangan politik. Contoh
lain, antara Malaysia dan Filipina, juga Singapura, pernah dilanda perselisihan
(sengketa soal wilayah Sabah dan Serawak, di bagian utara Pulau Kalimantan).
Sisi negatif yang lain? Letak kawasan yang strategis adalah negara-negara
kawasan Asia Tenggara rawan menjadi ajang persaingan kepentingan-kepentingan
yang datang dari luar. Selain itu, kawasan Asia yang strategis tersebut juga
menjadi rawan akan munculnya berbagai bentuk kemerosotan moral serta budaya.
3. Faktor penghambat kerja sama antarnegara-negara ASEAN
Beberapa faktor penghambat kerja sama di kawasan ASEAN antara lain :
a. Perbedaan Ideologi
Faktanya, saat ini hampir tidak ada Negara ASEAN yang menutup diri dari
kerja sama antarnegara ASEAN.
b. Konflik dan Peperangan
Kondisi konflik dan peperangan yang terjadi didalam negeri maupun
antara Negara mengganggu stabilitas negaranya sehingga akan menghambat kerja
sama.
c. Kebijakan Protektif
Suatu Negara yang menerapkan kebijakan yang bertujuan melindungi
kepentingan dalam negeri dan meningkatkan daya saing. Misalnya, tidka
menerima impor hasil pertanian karena dpat mempengaruhi kondisi pendapatan
hasil pertanian didalam negerinya. Dampak kebijakan ini juga dapat
mempengaruhi hubungan antarnegara sehingga menghambat kerja sama yang
harmonis.
d. Perbedaan kepentingan tiap-tiap Negara
Kerja sama dibutuhkan bagi perkembangan dan masa depan Negara di
dunia. Akan tetapi, dalam kerja sama antarnegara tiap-tiap Negara memiliki
kepentingan yang berbeda. Perbedaan ini dapat menghambat kerja sama yang
baik.
E. METODE PEMBELAJARAN
1. Pendekatan Scientific
2. Model Pembelajaran Discovery Learning
3. Metode Pembelajaran Literacy, Critical Thinking, dan Communication
F. SUMBER BELAJAR
1. Buku LKS IPS kelas VIII K13
2. Buku paket IPS kelas VII edisi revisi 2017
3. Sumber lain yang relevan
G. MEDIA PEMBELAJARAN
1. Media (Gambar materi pembelajaran, LKPD)
2. Alat (Spidol dan Papan tulis)
1. Penilaian Sikap
1. Teknik penilaian : Observasi/jurnal
2. Instrumen penilaian
Rubrik penilaian dan pedoman penskoran
Aspek Pengamatan
Tanggung
No Nama Ketaqwaan Disiplin Percaya Diri Total
Jawab
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
2. Penilaian Pengetahuan
a. Teknik Penilaian : Portofolio
b. Bentuk instrument : Peta konsep
c. Kisi kisi
d. Kunci Jawaban
1. Buatlah Peta Konsep sederhana mengenai faktor pendorong kerja sama
ASEAN!
Kebijakan
Perbedaan
Ideologi negara Konflik dan perdagangan
kepentingan tiap
berbeda peperangan yang merugikan
tiap negara
negara lain
AFTA
AFTA (ASEAN Free Trade Area) adalah kawasan perdagangan bebas
yang ditandatangani oleh negara – negara ASEAN untuk mendukung produk
lokal di semua negara ASEAN. AFTA ditandatangani pada tanggal 28 Januari
1992 di Singapura. AFTA pada awalnya memiliki 6 anggota, yaitu Indonesia,
Brunei Darussalam, Thailand, Malaysia, Filipina dan Singapura.
Indonesia memiliki SDM yang besar yaitu jumlah penduduk Indonesia
pada tahun 2013 diperkirakan mencapai 250 juta jiwa dengan pertumbuhan
penduduk 1,49 persen pertahun. Indonesia pun memiliki sumber daya alam
yang tak kalah banyaknya bila dibandingkan dengan negara - negara lain.
Dengan melimpahnya sumber daya manusia dan sumber daya alam di
Indonesia, seharusnya kita mampu bersaing dengan negara – negara ASEAN
lainnya. Namun pada kenyataannya, kualitas SDM kita masih kalah jauh
dengan Malaysia, Singapura dan negara – negara Asia lainnya.
Pertumbuhan pengusaha di Indonesia pun sedikit, yaitu hanya sekitar
0,18 persen atau 2,38 juta penduduk Indonesia. Hal ini dikarenakan pola pikir
masyarakat yang masih berkutat pada model lama yaitu selesai kuliah harus
mencari kerja, bukan menciptakan lapangan pekerjaan. Sedangkan makanan
pokok, yaitu beras masih mengimpor dari negara Thailand, Vietnam dan India.
Untuk masalah produk, kebanyakan masyarakat Indonesia masih memilih
produk luar negeri bukan produk dalam negeri. Jika Indonesia ingin bersaing
dalam AFTA, maka kita harus meningkatkan kualitas produk buatan dalam
negeri dan mengajak masyarakat untuk mencintai produk dalam negeri serta
meningkatkan pertumbuhan pengusaha di Indonesia.
3. Berdasarkan bacaan diatas, analisislah faktor pendorong Negara Indonesia
dalam mengikuti kerja sama AFTA!
- Indonesia memiliki SDM yang besar yaitu jumlah penduduk Indonesia
pada tahun 2013 diperkirakan mencapai 250 juta jiwa dengan pertumbuhan
penduduk 1,49 persen pertahun.
- Indonesia pun memiliki sumber daya alam yang tak kalah banyaknya bila
dibandingkan dengan negara - negara lain.
4. Berdasarkan bacaan diatas, analisislah faktor penghambat Negara Indonesia
dalam mengikuti kerja sama AFTA!
- kualitas SDM negara Indonesia masih kalah jauh dengan Malaysia,
Singapura dan negara – negara Asia lainnya.
- Pertumbuhan pengusaha di Indonesia pun sedikit, yaitu hanya sekitar 0,18
persen atau 2,38 juta penduduk Indonesia.
- Sering mengimpor barang dari luar negeri
e. Instrumen Penilaian
Rubrik penilaian dan pedoman penskoran
3. Penilaian Keterampilan
a. Teknik penilaian : Observasi dan Presentasi
b. Instrumen penilaian :
Rubrik penilaian dan pedoman penskoran