OLEH:
Kelompok I
JURUSAN KEHUTANAN
FAKULTAS KEHUTANAN DAN ILMU LINGKUNGAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2018
i
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan sebaik mungkin dan
kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya.Oleh karena itu dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
terhadap pembaca.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
BAB IPENDAHULUAN
DAFTAR PUSTAKA
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Hal.
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Lingkungan adalah ruang dengan semua benda dan kondisi yang ada serta
No. 23 tahun 1997)Kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan
lainnya.
hukum alam berdasarkan teori, perangkat dan penerapannya mengacu pada nilai
pokok dan prinsip ekologi dalam lingkungan hidup. Dalam ilmu lingkungan
manusia berbeda dengan makhluk hidup yang lain. Hubungan manusia dengan
yang dalam penerapannya ilmu lingkungan yang mengatur sikap atau perilaku
1
terhadap persoalan lingkungan yang dihadapi (Ramli dan Dewi, 2009). Lebih
subjektif, dalam ilmu lingkungan manusia dibedakan dengan makhluk hidup lain,
jumlah individu manusia, jumlah sumberdaya alam yang dimanfaatkan oleh setiap
(Hartono, 2016).Dalam kurun waktu dua ratus tahun yang lalu perkembangan
sejarah manusia terjadi sangat cepat telah menjadi perubahan global yang
dipercepat oleh teknologi. Manusia Kini lebih menguasai alam dan merubah
dilihat dari krisis ekologi yang ada memerlukan tindakan negara. Negara telah
merusak lingkungan atas nama pembangunan. Negara juga menjadi faktor kunci
mengajarkan kita bahwa manusia tidak bias terlepas dari lingkungan. Dengan
2
mempelajari sejarah ilmu lingkungan akan muncul pengetahuan tentang interaksi
1.3 Tujuan
ilmu lingkungan
1.4 Manfaat
Adapun manfaat dari makalah ini yaitu agar dapat mengetahui sejarah
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Lingkungan adalah ruang dengan semua benda dan kondisi yang ada serta
kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup,
dapat menerapkan konsep pokok dan prinsip ekologi dalam lingkungan hidup.
Dalam ilmu lingkungan manusia berbeda dengan makhluk hidup yang lain.
4
1. A (Abiotic environment) yaitu lingkungan fisik yang terdiri atas air,
didalamnya.
yang mengatur sikap atau perilaku terhadap persoalan lingkungan yang dihadapi
5
dilihat dari krisis ekologi yang ada memerlukan tindakan negara. Negara telah
merusak lingkungan atas nama pembangunan. Negara juga menjadi faktor kunci
oleh setiap individu, serta dampak yang ditimbulkan akibat dari pemanfaatan
sumber daya alam yang berlebihan, penyusutan hutan, dan polusi udara.
kuantitas jumlah penduduk tetapi juga kualitas gaya kehidupan yang semakin
6
boros dan tidak terkendali. Seiring berjalannya waktu waktu ke waktu sumberdaya
semakin rusak karena ulah manusia. Pengelolaan yang tidak tepat membuat
tidak lepas dari campur tangan manusia. Dalam kurun waktu dua ratus tahun
yang lalu perkembangan sejarah manusia terjadi sangat cepat telah menjadi
perubahan global yang dipercepat oleh teknologi. Manusia Kini lebih menguasai
Pada 4 abad sebelum Masehi, Plato telah mengamati perlakuan yang salah
terhadap lingkungan hidup tersebut.Tanah Yunani yang tadinya subur dan ditutupi
hutan luas dengan pohon yang sangat bernilai, menjadi rusak karena pohon-pohon
ditebangi untuk pembuatan rumah dan kapal.Sehingga pada saat hujan deras
menyapu habis zat hara tanah ke arah laut dan meninggalkan sisa tanah yang
7
Pada tahun 1962, Rachel Carson menulis buku Silent Spring yang
mengajarkan kita bahwa manusia tidak bias terlepas dari lingkungan. Dengan
kalangan Dewan Ekonomi dan Sosial PBB pada saat kegiatan peninjauan terhadap
8
umum PBB, dan disahkandengan resolusi PBB No 2581 (XXIV) tanggal 15
bersama sekjen PBB yang bertujuan untuk memancing perhatian dunia terkait
Stockholm Swedia pada tanggal 5-16 Juni 1972.Dari hasil konferensi tersebut
rekomendasi
b. Sekretariat
(Raharjo, 2007).
9
Hukum Lingkungan, yaiu kerangka, metoda dan program gunapengembangan
lebih dari 1000 anggota delegasi dari hampir semua negara di dunia (178 negara),
perwakilan dari 1400 LSM, dan diliput oleh sekitar 9000 wakil dari media masa.
Indonesia mulai berkembang pada akhir tahun 1980-an. Sejumlah pakar ikut
di Rio de Janeiro, Brasil, yang dikenal dengan sebutan earth summit.Pada KTT
Rio tersebut dunia mulai menyadari bahwa perlindungan lingkungan hidup dan
pengelolaan sumber daya alam harus dikaitkan dengan masalah sosial ekonomi
dan keadilan, seperti masalah kemiskinan. Pada KTT Rio telah disepakatilah
10
konsep monumental “Pembangunan Berkelanjutan”, yang berarti pembangunan
untuk memenuhi kebutuhan masa kini dan masa yang akan dating. Dalam
lingkungan
banyak memakai energi dan sumberdaya dengan jumlah yang banyak, sehingga
terdapat sanksi yang diberikan oleh pihak yang berwenang apabila ada yang
ketertiban.
yuridis (basic law) untuk menilai dan menyesuaikan semua produk yang
11
mengandung ketentuan lingkungan hidup, baik yang sudah ada maupun yang
2010).
12
2.5 Asas-Asas Ilmu Lingkungan
landasan yang kokoh dan kuat untuk mendapatkan hasil, teori dan model seperti
pada ilmu lingkungan. Untuk menyajikan asas dasar ini dilakukan dengan
yang saling terkait dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain (sesuai dengan
urutan logikanya).
atau ekosistem dapat dianggap sebagai energi yang tersimpan atau terlepaskan.
Energi dapat diubah dari suatu bentuk ke bentuk yang lain, tetapi tidak dapat
energi, dalam ilmu fisika sering disebut sebagai hukum termodinamika pertama.
Asas ini menerangkan bahwa energi dapat diubah, dan energi yang memasuki
jasad hidup, populasi ataupun ekosistem dianggap sebagai energi yang tersimpan
jumlah populasinya.
13
Asas 2. Tak ada sistem pengubahan energi yang betul-betul efisien .Asas
ini sama dengan hukum termodinamika kedua dalam ilmu fisika. Hal ini berarti
meskipun energi itu tidak pernah hilang, namun demikian energi tersebut akan
diubah dalam bentuk yang kurang bermanfaat. Secara keseluruhan energi di planet
kita ini terdegradasi dalam bentuk panas tanpa balik, yang kemudian beradiasi ke
angkasa.
Dalam sistem biologi, energi yang dimanfaatkan baik oleh jasad hidup,
dipindahkan dan digunakan oleh organisme hidup yang lain. Contohnya pada
sedikit, disamping itu pada setiap tingkatanpun energi tidak dimanfaatkan secara
Energi yang dapat dimanfaatkan oleh kita seperti tumbuhan, hewan, ikan
dsb., Itu termasuk kategori sumber alam, Sumber alam adalah segala sesuatu yang
pengubahan energi.
termasuk kategori sumber alam. Materi dan energi sudah jelas termasuk kedalam
sumber alam. Ruang yang dimanfaatkan oleh organisme hidup untuk hidup,
berkembang biak dsb. dapat dianalogkan dengan materi dan energi, karena
14
dibutuhkan, sehingga secara asas termasuk katagori sumber alam. Begitu pula
dengan waktu, meskipun tidak dapat berdiri sendiri, namun termasuk kategori
sumber alam, karena berapa waktu yang dibutuhkan oleh mahluk hidup untuk
sumber alam, karena apabila suatu spesies hanya memakan satu spesies saja akan
mampu “survive”. Asas ini mempunyai implikasi yang penting bagi kehidupan
batas maksimum ini tak ada pengaruh yang menguntungkan lagi. Untuk semua
merusak karena kesan peracunan. Ini adalah asas penjenuhan. Untuk banyak
Pada asas ini mempunyai arti bahwa pengadaan sumber alam mempunyai
batas optimum, yang berarti bahwa batas maksimum maupun minimum sumber
alam akan mengurangi daya kegiatan sistem biologi. Dari sini dapat ditarik suatu
arti yang penting, yaitu karena adanya ukuran optimum pengadaan sumber alam
untuk populasi, maka naik turunnya jumlah individu populasi itu tergantung pada
15
Asas 5. Ada dua jenis sumber alam dasar, yaitu sumber alam yang
mempunyai daya rangsang penggunaan lebih lanjut.Pada asas ini ada dua hal
penting, pertama jenis sumber alam yang tidak dapat menimbulkan rangsangan
untuk penggunaan lebih lanjut, sedangkan kedua sumber alam yang dapat
ini berlaku “seleksi alam”, artinya bagi spesies-spesies yang mampu beradaptasi
baik dengan faktor biotik maupun abiotik, dia akan berhasil daripada yang tidak
dapat menyesuaikan diri. Dapat diartikan pula, spesies yang adaptif akan mampu
alam lingkungan yang mudah diramal. Pada asas ini arti kata “mudah diramal”
ialah adanya keteraturan yang pasti pada pola faktor lingkungan dalam suatu
16
sedemikian rupa sampai pada batas yang membahayakan individu-individu
spesies tersebut. Lingkungan yang stabil secara fisik merupakan lingkungan yang
lingkungan yang tidak stabil adalah lingkungan yang dihuni oleh spesies yang
jumlahnya relatif sedikit. Menurut Sanders (1969) bahwa komunitas fauna dasar
laut mempunyai keanekaragaman spesies terbesar, hal ini dijumpai pada habitat
yang sudah stabil sepanjang masa dan lama. Kemudian diinterpretasikan oleh
Slobodkin dan Sanders (!969) sebagai pengaruh lingkungan yang mudah diramal
(stabil). Maksudnya ialah semakin lama keadaan lingkungan dalam kondisi yang
stabil, maka semakin banyak keanekaragaman spesies yang muncul disitu sebagai
akibat berlangsungnya proses evolusi. Menurut Pilelou (1969) keadaan iklim yang
stabil sepanjang waktu yang lama, tidak saja melahirkan keanekaragaman spesies
kesatuan populasi.
takson, bergantung kepada bagaimana nicia dalam lingkungan hidup itu dapat
memisahkan takson tersebut. Pada asas ini menyatakan bahwa setiap spesies
satu sama lain tanpa berkompetisi, karena satu sama lain mempunyai kepentingan
dan fungsi yang berbeda di alam. Tetapi apabila ada kelompok taksonomi yang
terdiri atas spesies dengan cara makan serupa, dan toleran terhadap lingkungan
17
yang bermacam-macam serta luas, maka jelas bahwa lingkungan tersebut hanya
dibagi produktivitas. Pada asas ini menurut Morowitz (1968) mengatakan bahwa
adanya hubungan antara biomassa, aliran energi dan keanekaragaman dalam suatu
sistem biologi.
asimptut. Dalam asas ini dapat disimpulkan bahwa sistem biologi mengalami
sudah ditetapkan oleh energi matahari yang masuk kedalam ekosistem, sedangkan
maka jumlah energi yang tersedia dalam sistem biologi itu dapat digunakan untuk
menyokong biomassa yang lebih besar. Apabila asas ini benar, maka dapat
diharapkan bahwa dalam komunitas yang sudah berkembang lanjut pada proses
suksesi, rasio biomassa produktivitas akan lebih tinggi bila dibandingkan dengan
komunitas yang masih muda. Pada kenyataan di alam memang demikian, sebab
stratifikasi.
Implikasi dari asas ini bahwa sebuah komunitas dapat dibuat tetap muda
dengan jalan memperlakukan fluktuasi iklim yang teratur. Atau pada komunitas
18
buatan lahan pertanian dengan jalan mengambil daun-daunannya untuk makanan
hewan.
Asas 11. Sistem yang sudah mantap (dewasa) mengeksploitasi sistem yang
belum mantap (belum dewasa). Arti dari asas ini adalah pada ekosistem, populasi
organisasi ke arah yang belum dewasa. Dengan kata lain, energi, materi dan
yang lebih kompleks, atau dari subsistem yang lebih rendah keanekaragamannya
Asas 12. Kesempurnaan adaptasi suatu sifat atau tabiat tergantung kepada
adaptasi terhadap lingkungan. Jadi, dalam ekosistem yang sudah mantap dalam
habitat (lingkungan ) yang sudah stabil, sifat responsive terhadap fluktuasi faktor
alam yang tak terduga ternyata tidak diperlukan. Yang berkembang justru adaptasi
peka dari perilaku dan biokimia lingkungan sosial dan biologi dalam habitat itu.
Evolusi pada lingkungan yang sukar ditebak perubahan faktor alamnya cenderung
perubahan.
19
Implikasi dari asas ini bahwa sesungguhnya tidak ada sebuah strategi
evolusi yang terbaik dan mandiri, semua tergantung pada kondisi lingkungan
fisik. Kesimpulannya bahwa populasi pada ekosistem yang belum mantap, kurang
kemudian dapat menggalakkan kemantapan populasi lebih jauh lagi. Asas ini
merupakan penjabaran dari asas 7, 9 dan 12. Pada komunitas yang mantap, jumlah
jalur energi yang masuk melalui ekosistem meningkat, sehingga apabila terjadi
suatu goncangan pada salah satu jalur, maka jalur yang lain akan mengambil alih,
biologi, maka kemantapan faktor fisik itu akan mendukung kemantapan populasi
dalam ekosistem yang mantap dan komunitas yang mantap mempunyai umpan-
balik yang sangat kompleks. Disini ada hubungan antara kemantapan ekosistem
kepada jumlah keturunan dalam sejarah populasi sebelumnya yang nanti akan
mempengaruhi populasi itu. Asas ini merupakan kebalikan dari asas ke 13, tidak
adanya keanekaragaman yang tinggi pada rantai makanan dalam ekosistem yang
20
BAB III
PEMBAHASAN
Lingkungan adalah ruang dengan berbagai macam hal yang berada dalam
suatu tempat, jika salah satunya terganggu maka yang lain ikut terganggu.
diselenggarakan dengan asas tanggung jawab negara, asas berkelanjutan, dan asas
hukum alam berdasarkan teori, perangkat dan penerapannya mengacu pada nilai
21
kemanusiaan melalui keterampilan dan sistematika ilmiah. Dengan demikian ilmu
Pada 4 abad sebelum Masehi, Plato telah mengamati perlakuan yang salah
terhadap lingkungan hidup tersebut.Tanah Yunani yang tadinya subur dan ditutupi
hutan luas dengan pohon yang sangat bernilai, menjadi rusak karena pohon-pohon
Pada tahun 1962, Rachel Carson menulis buku Silent Spring yang
Gambar 1.Rachel
Carson menulis buku
Silent Spring tahun
1962
22
Sejak tahun 1970 sudah mulai berkembang kajian-kajian baru tentang
mengajarkan kita bahwa manusia tidak bias terlepas dari lingkungan. Dengan
dan Sosial PBB pada saat kegiatan peninjauan terhadap hasil gerakan “ Dasawarsa
Sekreatris Jendral PBB yang diajukan dalam sidang umum PBB, dan disahkan
dengan resolusi PBB No 2581 (XXIV) tanggal 15 Desember 1969. Dalam agenda
tersebut dibentuklah Panitia Persiapan yang bersama sekjen PBB yang bertujuan
Juni 1972. Dari hasil konferensi tersebut munculah perumusan diantaranya adalah
sebagai berikut:
23
b. Sekretariat
4.
lebih dari 1000 anggota delegasi dari hampir semua negara di dunia (178 negara),
perwakilan dari 1400 LSM, dan diliput oleh sekitar 9000 wakil dari media masa.
di Rio de Janeiro, Brasil, yang dikenal dengan sebutan earth summit.Pada KTT
Rio tersebut dunia mulai menyadari bahwa perlindungan lingkungan hidup dan
pengelolaan sumber daya alam harus dikaitkan dengan masalah sosial ekonomi
dan keadilan, seperti masalah kemiskinan. Pada KTT Rio telah disepakatilah
untuk memenuhi kebutuhan masa kini dan masa yang akan dating. Dalam
24
rancangan tersebut terintegrasi masalah pembangunan ekonomi dan konservasi
lingkungan.
berkelanjutan. Selain Agenda 21, hasil lainnya adalah: Deklarasi Rio; Kerangka
Principles).
25
mengimplementasikan pembangunan berkelanjutan. Sedangkan Rencana
kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaan lingkungan hidup, antara lain dengan
bagian pula dalam KTT Rio de Janeiro.Emil Salim yang mewakili Indonesia Pada
dibahas pada WSSD, dan kemudian sukses berkembang menjadi Draft Plan for
Implementation.
26
3.3 Permasalahan Lingkungan
kuantitas jumlah penduduk tetapi juga kualitas gaya kehidupan yang semakin
boros dan tidak terkendali. Seiring berjalannya waktu waktu ke waktu sumberdaya
semakin rusak karena ulah manusia. Pengelolaan yang tidak tepat membuat
oleh 3 faktor yaitu jumlah individu manusia, jumlah sumberdaya alam yang
27
dimanfaatkan oleh setiap individu, serta dampak yang ditimbulkan akibat dari
eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan, penyusutan hutan, dan polusi
tidak lepas dari campur tangan manusia. Dalam kurun waktu dua ratus tahun
yang lalu perkembangan sejarah manusia terjadi sangat cepat telah menjadi
perubahan global yang dipercepat oleh teknologi. Manusia Kini lebih menguasai
28
seperti kawasan pegunungan yang harus selalu hijau karena daerah pegunungan
serta untuk meningkatkan resapan air sebagia air tanah, maka diperlukan
reboisasi terhadap lahan yang kritis sebagai suatu bentuk untuk mendapatkan nilai
29
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Pada 4 abad sebelum Masehi, Plato telah mengamati perlakuan yang salah
terhadap lingkungan hidup tersebut.Tanah Yunani yang tadinya subur dan ditutupi
hutan luas dengan pohon yang sangat bernilai, menjadi rusak karena pohon-pohon
Pada tahun 1962, Rachel Carson menulis buku Silent Spring yang
mengajarkan kita bahwa manusia tidak bias terlepas dari lingkungan. Dengan
dan Sosial PBB pada saat kegiatan peninjauan terhadap hasil gerakan “ Dasawarsa
Sekreatris Jendral PBB yang diajukan dalam sidang umum PBB, dan disahkan
dengan resolusi PBB No 2581 (XXIV) tanggal 15 Desember 1969. Dalam agenda
30
tersebut dibentuklah Panitia Persiapan yang bersama sekjen PBB yang bertujuan
Juni 1972. Dari hasil konferensi tersebut munculah perumusan diantaranya adalah
sebagai berikut:
d. Sekretariat
lebih dari 1000 anggota delegasi dari hampir semua negara di dunia (178 negara),
perwakilan dari 1400 LSM, dan diliput oleh sekitar 9000 wakil dari media masa.
di Rio de Janeiro, Brasil, yang dikenal dengan sebutan earth summit.Pada KTT
Rio tersebut dunia mulai menyadari bahwa perlindungan lingkungan hidup dan
pengelolaan sumber daya alam harus dikaitkan dengan masalah sosial ekonomi
31
dan keadilan, seperti masalah kemiskinan. Pada KTT Rio telah disepakatilah
untuk memenuhi kebutuhan masa kini dan masa yang akan dating. Dalam
lingkungan.
berkelanjutan. Selain Agenda 21, hasil lainnya adalah: Deklarasi Rio; Kerangka
Principles).
32
4. Type-II-Outcomes yang berupa Partnership Initiatives, yaitu perjanjian
kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaan lingkungan hidup, antara lain dengan
bagian pula dalam KTT Rio de Janeiro. Emil Salim yang mewakili Indonesia
kunci yang dibahas pada WSSD, dan kemudian sukses berkembang menjadi Draft
4.2 Saran
kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
33
DAFTAR PUSTAKA
Muhammad Erwin. 2008, Hukum Lingkungan dalam Sistem Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup Di Indonesia.PT. Refika Aditama.
Bandung
Yulian, B.E. dan Setiawan, T. 2016. Negara dan Peran Ilmu Lingkungan dalam
MenunjangPembangunan Berkelanjutan.Fakultas Ekologi Manusia,
Institut Pertanian Bogor. Bogor
Ramli, U., dan Dewi, W.K.B. 2009. Ekologi dan Lingkungan Hidup. Gorontalo
34