Oleh :
Kelompok III (Tiga)
JURUSAN KEHUTANAN
FAKULTAS KEHUTANAN DAN ILMU LINGKUNGAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
2018
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kebakaran hutan dan lahan merupakan salah satu faktor perusak hutan yang
cendrung semakin sering terjadi di Indonesia. Permasalahan ini semakin
kompleks karena didukung oleh kondisi iklim kemarau yang panjang, kondisi
hutan yang berpotensi untuk terbakar, kesadaran masyarakat kurang dan
keterbatasan sarana dan prasarana.
Upaya pengendalia pendekatan silvika yang dapat di lakukan dengan metode silvikultur
yaitu : Kegiatan pembalakan harus direncanakan sedemikian rupa untuk menghindarkan
terciptanya celah (pembukaan) yang lebar yang bisa jadi dimasuki oleh species yang rawan
kebakaran dan meningkatkan resiko kebakaran hutan dan lahan
Upaya pengendalian pendekatan teknis yaitu dengan pembuatan sekat-sekat bakar, baik
itu sekat bakar hijau atau jalur hijau (menggunakan tanaman tahan api sebagai sekat),
sekat bakar kuning atau jalur kuning (pembuatan sekat bakar tanpa tanaman), dan sekat
bakar pembakaran (pembuatan sekat bakar dengan cara dibakar), serta 6 cara
pengendaliannya
Akbar, A., Sumardi., Hadi, R., Purwanto dan Sabarudin, M.S. 2011. Studi sumber
penyebab terjadinya kebakaran dan respon Masyarakat dalam rangka
pengendalian kebakaran hutan Gambut di arealmawas kalimantan
tengah.Jurnal Penelitian Hutan Tanaman. 8(5): 287-300.
Cahyono, S.A., Warsito, S.P., Andayani, W dan Darwanto, D.H. 2015. Faktor- faktor yang
mempengaruhi kebakaran hutan di Indonesia dan implikasi
kebijakannya. Jurnal Sylva Lestari. 3(1): 103-112.
Imanudin, M.S., Armanto, M.E dan Probowati, D. 2015. Strategi pengendalian kebakaran
hutan terpadu dalam upaya mendukung program zero asap di sumatera
selatan. Makalah disampaikan pada Seminar Nasional Etika Lingkungan
dalam Eksplorasi Sumberdaya Pangan dan Energi, BKPSL Indonesia-PPLH-
Unsri, Hotel Novotel Palembang.
Saharjo, B.H dan Yungan, A. 2014. Pengaruh kebijakan dalam upaya pengendalian
kebakaran hutan dan lahan terhadap penurunan emisi gas rumah kaca. Jurnal
Silvikultur Tropika. 5(2): 124-130.