Anda di halaman 1dari 15

Nama : Berarddian pandu wijaya

NIM : 2001016070

KELAS : GAB B

PELAJARAN : PENGANTAR BISNIS

UNIVERSITAS MULAWARMAN

MAKALAH TENTANG BENTUK KEPEMILIKAN BISNIS

MAKALAH PENGANTAR BISNIS MATERI : BENTUK KEPEMILIKAN BISNI

PROGRAM STUDI PENGANTAR BISNIS

FAKULTAS EKONOMI PEMBANGUNAN

UNIVERSITAS MULAWARMAN

2020
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas limpahan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyusun makalah pengantar bisnis tentang Bentuk Kepemilikan dan Kerjasama
Pengembangan Bisnis

Makalah ini kami susun bertujuan untuk melengkapi tugas yang diberikan kepada kami serta
untuk membantu dalam memahami materi yang diberikan.

Bab 1

Latar Belakang

Ketika seorang wirausahawan sudah memutuskan untuk meluncurkan usahanya, salah satu
dari beberapa masalah awal yang dihadapinya adalah memilih bentuk kepemilikan. Sering kali para
wirausahawan tidak cukup banyak meluangkan waktu untuk dan usaha untuk mengevaluasi dampak
dari berbagai jenis bentuk kepemilikan atas diri mereka dan usahanya. Mereka hanya memilih begitu
saja salah satu bentuk kepemilikan berdasarkan kebiasaan atau memiliki bentuk bentuk yang paling
banyak digunakan dalam waktu tersebut. Memilih suatu bentuk kepemilikan adalah hal yang penting
karena ini adalah keputusan yang memilki pengaruh jangka panjang bagi seorang wirausahawan
maupun usahanya. Dalam banyak kejadian, mengubah suatu usaha dari salah satu bentuk
kepemilikanke bentuk yang lain akan memicu berbagai konsekuensi pajak yang memberatkan bagi para
pemilk. Oleh karenanya, para wirausahawan harus bertindak dengan benar sejak awal. Memilih bentuk
kepemilikan yang “benar” berarti para wirausahawan harus memahami berbagai karakteristik dari tiap
bentuk tersebut dan seberapa jauh karakteristik tersebut sesuai untuk usaha mereka dan kondisi
personal mereka. Hanya dengan cara itu seorang wirausahawan dapat membuat keputusan yang bijak
mengenai suatu kepemilikan.s

Rumusan Masalah

Apa saja bentuk-bentuk kepemilikan bisnis?

Bagaimanakah karakteristik dari masing-masing bentu kepemilikan bisnis?

Bagaimanakah dampak dari kepemilikan terhadap pengembalian dan risiko?

Bagaimanakah cara memperoleh kepemilikan dari bisnis yang sudah berjalan?

Apakah yang dimaksud dengan bisnis kecil?

Apakah bentuk-bentuk dari bisnis kecil?


2. Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini agar mahasiswa mampu memahami dan
menjelaskan bentuk-bentuk kepemilikan perusahaan dan bentuk kerjasama yang bisa dilakukan dalam
rangka pengembangan bisnis.

Bab II

BENTUK KEPEMILIKAN DAN KERJASAMA PENGEMBANGAN BISNIS

Ketika pengusaha membentuk suatu bisnis, mereka harus memutuskan bentuk kepemilikan bisnis
tersebut. Ada tiga bentuk dasar kepemilikan bisnis, yaitu kepemilikan perseorangan, persekutuan dan
perseroan terbatas. Bentuk yang dipilih akan mempengaruhi profitabilitas, risiko dan nilai perusahaan.

Kepemilikan Perseorangan

Bisnis yang dimiliki oleh seorang pemilik disebut sebagai suatu kepemilikn perseorang ( sole
proprietorship ). Dan pemiliknya disebut dengan pemilik tunggal ( sole proprietor ). Pemilik dapat
memperoleh modal dari kreditor untuk bisnisnya.

Contoh umum dari kepemilikan perseorangan antara lain adalah restoran lokal, perusahan
konstruksi lokal, tukang cukur, toko pakaian lokal, dan lain-lain. Namun karena perusahaan-perusahan
ini relatif kecil, mereka hanya menghasilkan 10 persen pendapatan yang diperoleh dunia bisnis.
Keuntungan yang diperoleh oleh bentuk kepemilikan perseorangan akan dianggap sebagai laba pribadi
yang diterima pemiliknya dan menjadi subyek dari pajak penghasilanpribadi yang dibayarkan ke kantor
pajak – Internal Revenue Service ( IRS).

KARAKTERISTIK BENTUK KEPEMILIKAN PERSEORANGAN YANG BERHASIL

Kepemilikan perseorangan harus bersedia menerima tanggung jawab akan kinerja perusahaan secar
apenuh. Tekanan dari tanggung jawab ini lebih besar dari pada tanggung jawab karyawan dimanapun
juga.kepemilikan perseorangan juga harus bersedia bekerja dengan waktu yang fleksibel. Mereka harus
siap dihubungi setiap waktu dan harus siap menggantikan karyawannya yang sakit. Mereka harus
mampu menunjukan sikap kepemimpinan yang kuat, kemampuan berorganisasi yang baik dan
berkomunikasi dengan baik kepada para karyawannya.
KEUNTUNGAN KEPEMILIKAN PERSEORANGAN

Kebebasan dan Pengendalian Penuh

Kebebasan mungkin merupakan manfaat paling penting dari usaha perseorangan. Karena
memiliki bisnis mereka sendiri, para pemiliknya tidak bertanggung jawab terhadap siapa pun selain diri
mereka sendiri. Dengan hanya seorang pemilik yang memiliki kendali penuh atas perusahaan, maka
peluang terjadinya konflik selama pengambilan keputusan dapat dihilangkan. Contohnya, seorang
pemilik restoran dapat memutuskan menu apa yang akan disajikan serta berapa harga dan juga gaji yang
akan diberikan kepada karyawannya.

Pajak yang Lebih Rendah

Keistimewaan menarik lainnya dari kepemilikan perseorangan adalah diperlonggarnya tagihan


pajak bagi bisnis yang kemungkinan menderita kerugian pada tahap awal mereka. Undang-undang pajak
mengizinkan para pemilik untuk memperlakukan pendapatan penjualan dan biaya operasi sebagai
bagian dari keuangan pribadi mereka. Karena keuntungan dari suatu kepemilikan perseorangan
dianggap sebagai suatu penghasilan pribadi, maka mereka menjadi subjek pajak yang lebih rendah dari
pada pajak yang dikenakan kapada beberapa bentuk kepemilikan bisnis lainnya.

Organisasi yang Mudah

Mendirikan suatu perusahaan perseorangan relatif mudah. Hanya sedikit persyaratan hukum
yang dibutuhkan. Bentuk kepemilikan perseorangan tidak perlu membuat suatu entitas hukum terpisah.
Pemilik hanya perlu mendaftarkan perusahaannya di negara bagian, dimana pada umumnya hal ini
dapat dilakukan melalui surat. Pemilik juga perlu mengajukan izin kerja untuk melakukan jenis bisnis
tertentu. Persyaratan perizinan yang spesifik dapat bervariasi diantara setiap negara bagian dn bahkan
kota dimana bisbis tersebut berlokasi.

Seluruh Keuntungan akan Diterima Oleh Pemilik Tunggal

Pemilik tunggal tidak harus membagi keuntungannya kepada pemilik lain. Jadi, imbalan dari
mendirikan sebuah perusahaan yang berhasil akan kembali kepada pemiliknya sendiri.

KEKURANGAN KEPEMILIKAN PERSEORANGAN

Tanggung jawab tak terbatas.

Pemilik tunggal menjadi subjek tunggal dari kewajiban yang tidak terbatas ( unlimited liability ), yaitu
menanggung semua hutang yang terjadi dalam bisnis yang dikelolanya. Jika seorang pemilik tunggal
menghadapi tuntunan hukum, maka pemilik tunggal trsebut secara pribadi akan bertanggung jawab atas
semua keputusan yang diberikan kepada perrusahaan. Jika perusahaan gagal menghasilkan cukup
banyak uang tunai, tagihan harus dibayar dari kantong pribadi.

Dana yang Terbatas

Seorang pemilik tunggal mungkin memiliki dana yang terbatas untuk diinvestasikan dalam perusahaan.
Jadi, pemilik tunggal akan memiliki kesulitan untuk melakukan pengembangan dalam usaha bisnisnya.

Keahlian yang Terbatas

Seorang pemilik tunggal memiliki keahlian yang terbatas dan mungkin tidak mampu mengendalikan
seluruh aspek bisnisnya. Sebagai contoh, seorang pemilik tunggal akan mengalami kesulitan
menjalankan usaha praktik medis besar karena beragamnya jenis keahlian yang dibutuhkan.

Pemilik Tunggal Menanggung Seluruh Kerugian

Sama halnya dengan pemilik tunggal tidak harus membagi keuntungannya, mereka juga tidak dapat
membagi kerugian yang dialami perusahaannya kepada pemilik lain.

2. Persekutuan

Bisnis yang dimilik secara bersama oleh dua atau lebih orang disebut persekutuan ( partner ship ).
Para pemilik dari bisnis ini disebut sekutu ( partner ).

Dalam persekutuan umum ( general partnership ), seluruh sekutu memiliki kewajiban yang tidak
terbatas. Jadi, semua sekutu akan bertanggung jawab secara pribadi atas seluruh kewajiban perusahaan.
Sebaliknya dalam persekutuan terbatas ( limited partnership ), perusahaan memiliki beberapa sekutu
terbatas ( limited partners ), yaitu sekutu yang kewajibannya dibatasi oleh uang atau harta yang telah
mereka sumbangkan pada persekutuan.sekutu terbatas hanyalah investor dalam suatu persekutuan dan
tidak ikut berperan dalam manajemen, tetapi karena mereka telah berinvestasi dalam perusahaan,
mereka akan menanggung kerugian maupun keuntungan yang diperoleh. Persekutuan terbatas memiliki
dua atau lebih sekutu umum ( general partners ), yaitu sekutu yang mengelola bisnis tersebut,
menerima gaji, berbagi keuntungan maupun kerugian bisnis dan memiliki kewajiban yang tidak terbatas.
KEUNTUNGAN PERSEKUTUAN

Tambahan Pendanaan

Keuntungan paling mencolok dari persekutuan umum adalah kemampuan untuk tumbuh dengan
adanya tambahan bakat dan uang baru. Seperti usaha perseorangan, persekutuan dapat dibentuk hanya
dengan memenuhi beberapa persyaratan. Walaupun demikian, semua persekutuan harus dimulai
dengan semacam kesepakatan. Beberapa persekutuan memiliki ribuan sekutu, yang semuanya
diharuskan menginvestasikan sebagian uang mereka ke dalam bisnis. Jenis persekutuan ini memiliki
banyak potensi mengalami pertumbuhan karena akses yang dimilikinya ke dana dan modal dalam
jumlah besar.

Pembagian Kerugian

Setiap kerugian bisnis yang dialami oleh persekutuan akan ditanggung oleh seluruh sekutu. Jadi, tidak
ada satu orang yang akan menyerap keseluruhan kerugian. Setiap pemilik akan menyerap bagian
kerugiannya saja.

Lebih Banyak Spesialisasi

Dengan persekutuan, para sekutu memusatkan perhatian mereka pada masing-masing spesialisasi yang
dimilikinya dan dapat melayani berbagai macam pelanggan.

KERUGIAN PERSEKUTUAN

Tanggung Jawab yang Tidak Terbatas.

Seperti halnya usaha perseorangan, kekurangan paling besar dari persekutuan adalah tanggung jawab
yang tidak terbatas. Semua sekutu ikut menanggung semua hutang yang dibebankan atas nama
persekutuannya. Jika ada sekutu yang menciptakan hutang bisnis semua sekutu ikut menanggungnya.
Bila satu sekutu meninggal atau keluar, persekutuan awal bubar, walaupun ada satu atau lebih sekutu
lain ingin meneruskannya.

Kesulitan Mengalihkan Kepemilikan


Kerugian yang terkait dengan itu adalah kesulitan dalam mengalihkan kepemilikan. Tidak ada sekutu
yang bisa menjual perusahaan tanpa persetujuan yang lain. Seorang mitra yang ingin pensiun atau
mengalihkan kepentingannya kepada putra atau putrinya harus mendapat persetujuan dari mitra lain.

Pembagian Pengendalian

Pengambilan keputusan dalam persekutuan harus dibagi. Jika para sekutu tidak mendapatkan kata
sepakat mengenai bagaimana cara agar bisnis dapat berjalan, maka hubungan bisnis dan pribadi dapat
terganggu.

Pembagian Keuntungan

Setiap keuntungan yang didapat oleh persekutuan harus dibagi diantara semua sekutu. Semakin banyak
sekutunya, makin kecil tingkat laba dalam jumlah tertentu yang akan didistribusikan kepada masing-
masing sekutu.

3. Perseroan Terbatas

Perseroan terbatas ( corporation ) yaitu suatu entitas yang tercatat di sebuah negara bagian dan
membayarkan pajak serta secara hukum dapat dibedakan dari pemiliknya. Untuk mendirikan suatu
perseroan terbatas, seseorang atau suatu kelompok harus membuat akta pendirian ( charter ) perseroan
terbatas, atau dokumen yang digunakan untuk mendirikan usaha, dan melaporkannya ke negara bagian.
Akta tersebut mencantumkan hal-hal penting perseroan terbatas, misalnya nama perusahaan, jumlah
saham yang diterbitkan, dan operasi perusahaan. Orang-orang yang mengorganisasi perseroan juga
harus membuat anggaran dasar ( bylaws ), yaitu panduan umum dalam mengelola perusahaan. Para
pemegang saham di perseroan terbatas secara hukum terpisah dari entitas, maka mereka memiliki
kewajiban yang terbatas. Para pemegang saham mendapatkan penghasilan dari investasinya melalui
dua cara, yang pertama mereka dapat memperoleh deviden dari perusahaan, yang kedua saham yagn
mereka miliki menngalami kenaikan nilai, jadi mereka dapat memperoleh keuntugan dengan menjual
saham mereka tersebut dengan harga yang jauh lebih tinggi dari pada waktu mereka membeli saham
tersebut.

Seseorang dapat menjadi pemilik dari suatu perseroan terbatas dengan cara membeli sahamnya.
Kebanyakan perseroan terbatas kecil merupakan perseroan tertutup ( privated held ), yaitu
kepemilikannya dibatasi hanya untuk sekelompok kecil investor saja. Kebanyakan perseroan terbatas
besar merupakan perseroan terbuka ( publicly held ), yaitu saham mereka dapat mudah diperjual
belikan oleh para investornya.

KEUNTUNGAN PERSEROAN TERBATAS

Tanggung Jawab Terbatas (limited liability).

Tanggung jawab para investor terbatas pada investasi pribadi mereka di perusahaan. Pada saat terjadi
kegagalan, pengadilan dapat menyita dan menjual kekayaan perusahaan tetapi tidak dapat menyentuh
milik pribadi para investor. Keuntungan lainnya adalah kontinuitas. Karena memiliki kehidupan legal
yang terpisah dari para pendiri dan pemiliknya, perusahaan dapat setidaknya secara teori berdiri
selamanya.

Akses ke Pendanaan

Perseroan terbatas dapat dengan mudah memperoleh pendanaan dengan menerbitkan saham baru. Hal
ini memberikan fleksibilitas bagi perseroan terbatas untuk tumbuh dan bergerak di usaha-usaha bisnis
yang baru.

Perpindahan Kepemilikan

Para investor di perusahaan besar dan terbuka biasanya dapat menjual saham mereka dalam hitungan
menit dengan menghubungi pialang mereka atau menjualnya secara online lewat internet. Sebaliknya,
para pemilik dari kepemilikan perseorangan atau persekutuan kemungkinan mengalami kesulitan dalam
menjual bagian kepemilikan mereka atas bisnis.

KERUGIAN PERSEROAN TERBATAS

Biaya Organisasi yang Tinggi

Pengorganisasian suatu perseroan terbatas biasanya lebih mahal daripada pembentukan


kepemilikan bisnis yang lain karena adanya biaya pembuatan akta pendirian perseroan dan mencatatnya
kenegara bagian. Biaya juga akan timbul dalam pembuatan anggaran dasar, dan menerbitkan saham
bagi para investor juga melibatkan biaya dengan jumlah yang cukup besar.
Pengungkapan Keuangan

Ketika saham perseroan terbatas diperdagangkan secara terbuka, maka masyarakat investasi
memiliki hak dalam batasan-batasan tertentu dalam memeriksa data keuangan. Sebagai akibatnya,
perusahaan kemungkinan diwajibkan dalam melakukan lebih banyak pengungkapan kepada publik
mengenai operasi bisnis dan gaji karyawan mereka lebih dari yang mereka ingin ketahui.

Masalah Perwakilan

Perseroan terbatas terbuka biasanya dijalankan oleh manajer yang bertanggung jawab dalam
pengambilan keputusan bagi bisnis yang akan melayani kepentingan para pemilikya. Namun, para
manajer tidak selalu bertindak demi kepentingan para pemilik saham. Ketika para manajer tidak
bertindak sesuai dengan tugasnya sebagai wakil yang bertanggung jawab dari para pemegang saham
selaku pemilik bisnis, maka timbul masalah yang disebut sebagai masalah perwakilan.

Pajak yang Tinggi

Oleh karena perseroan terbatas adalah estinasi yang terpisah, maka perusahaan akan dikenakan
pajak secara terpisah dari para pemiliknya. Pajak tahunan yang dibayarkan oleh perseroan terbatas
ditentukan dengan memperhitungkan tarif pajak perseroan terhadap laba tahunan perusahaan.

Pengaruh Kepemilikan Terhadap Pengembalian dan Risiko

Ketika para pemilik bisnis melakukan penilaian atas setiap kemungkinan investasi pada suatu bisnis,
mereka akan mempertimbangkan baik potensi pengembalian maupun risiko dari berinvestasi dari jenis
investasi tersebut. Potensi pengembalian dan risiko dari berinvestasi akan dipengaruhi oleh bentuk
kepemilikannya.

DAMPAK KEPEMILIKAN PADA PENGEMBALIAN INVESTASI

Pengembalian investasi dari perusahaan berupa laba perusahaan. Ketika perusahaan meraih laba,
maka perusahaan akan membayarkan sebagiannya kekantor pajak sebagai pajak penghasilan. Sisa laba
setelah pajak menunjukan pengembalian kepada para pemilik perusahaan. Akan tetapi, jumlah laba
setelah pajak perusahaan tidak selalu dapat diartikan sebagai suatu alat ukur atas kinerja perusahaan
yang bermanfaat jika ia telah disesuaikan dengan jumlah ekuitas perussahaan, yang merupakan total
investasi dari para pemegang saham perusahaan.
DAMPAK KEPEMILIKAN TERHADAPA RISIKO

Risiko (risk) dari sebuah perusahaan mewakili tingkat ketidakpastian akan laba perusahaan di masa
mendatang, yang mencerminkan ketidakpastian pengembalian bagi para pemiliknya. Laba masa depan
perusahan tergantung pada pendapatan dan pengeluarannya di masa depan. Perusahaan dapat
mengalami kerugian jika pendapatan lebih kecil dari pada pengeluaran. Beberapa perusahaan yang
mengalami kerugian besar akan bangkrut. Dalam hal ini, perusahan akan kehilangan sebagian besar atau
seluruh dana yang telah diinvestasikannya dalam perusahaan.

Karena kepemilikan perseorangan cenderung berupa bisnis kecil dengan dana yang terbatas, maka
pada umumnya lebih berisiko dibandingkan dengan bisnis-bisnis besar seperti persekutuan dan
perseroan terbatas.

Ketika memutuskan memilih bentuk kepemilikan, semakin banyak jumlah pemilik, maka semakin
besar jumlah dana yang diakses, tetapi semakin besar pula jumlah orang yang ikut berbagi kenerja
bisnis. Jadi, kepemilikan perseorangan akan dapat mengurangi risikonya dengan merubah bentuk
menjadi persekutuan sehingga dapat mengakses lebih banyak modal. Persekutuan akan mengurangi
risiko dengan merubah bentuk menjadi perseroan terbatas sehingga dapat mengakses lebih banyak
modal.

4. Memperoleh Kepemilikan atas Bisnis yang Sudah Berjalan

Beberpa orang menjadi pemilik tunggal tanpa harus mendirikan bisnis. Berikut adalah metode-
metode umum dimana seseorang dapat menjadi pemilik dari bisnis yang sudah berjalan:

Mengambil alih kepemilikan sebuah bisnis keluarga

Membeli bisnis yang sudah berjalan

Waralaba

Waralaba adalah kesepakan dimana pemilik suatu bisnis ( pewaralaba ) memperkenankan pihak
lain ( terwaralaba ) menggunakan merek dagang, nama dagang, atau hak ciptanya dengan syarat-syarat
tertentu. Setiap waralaba beroperasi sebagai suatu bisnis independen dan pada umumnya dimiliki oleh
kepemilikan perseorangan. Jadi, bisnis baru yang dibuat dengan menggunakan merek dagang dan nama
dari pewaralaba yang sudah ada.

Jenis-Jenis Waralaba

Pendistribusian, perusahaan pengecer diperkenankan untuk menjual sebuah produk yang diproduksi
oleh perusahaan produsen.

Bisnis rantai toko, perusahaan diperkenankan menggunakan nama dagang sebuah perusahaan dan
mengikuti panduan-panduan yang berhubungan dengan penentuan harga dan penjualan barang
tersebut.

Kesepakatan produksi, sebuah perusahaan diperkenankan memproduksi suatu produk dengan


menggunakan formula yang diberikan perusahaan lain.

Keuntungan Waralaba

Gaya Manajemen yang Telah Teruji. Waralaba mencari panduan dari pewaralaba di bidang produksi dan
manajemen. Gaya manajemen dari sebuah waralaba telah terbukti berhasil. Sasaran utamanya adalah
mencontoh bisnis yang telah teruji di lokasi tertentu.

Pengakuan nama. Kebanyakan waralaba telah dikenal secara nasional karena iklan franchisor- Hal ini
memberikan pengakuan nama bagi franchisee (terwaralaba), yang secara signifikan akan dapat
meningkatkan permintaan produknya.

Dukungan keuangan. Beberapa waralaba memberikan dukungan keuangan bagi para franchisor, yang
dapat memastikan adanya modal awal bagi franchisee. Alternatifnya, franchisee dapat membeli bahan
baku dan persediaan dari franchisor secara kredit, yang merupakan salah satu bentuk pendanaan jangka
pendek.

Kerugian Waralaba

Berbagi keuntungan. Sebagai imbalan atas jasa yang diberikan oleh franchisor, franchisee harus
membagi keuntungannya dengan franchisor. Beban tahunan yang dibayarkan oleh franchisee dapat
sebesar 8 persen atau lebih pendapatan tahunan yang diterrma

Kurangnya pengendalian. Franchisee harus mematuhi panduan-panduan yang berhubungan dengan


produksi dan penentuan harga produk, dan kemungkinan pila beberapa panduan lain. Konsekuensinya,
kinerrja franchisee akan tergantung pada panduan-panduan tadi dan pemilik tidak diperkenankan
melakukan revisi atas sebagian diantaranya.

5. BISNIS KECIL
Pengertian Bisnis Kecil

Bisnis kecil merupakan bisnis yang dimiliki dan dikelola secara mandiri serta tidak mendominasi
pasarnya. Bisnis kecil tidak merupakan bagian dari bisnis lain dan hanya mempunyai pengaruh yang
relatif kecil dalam pasarnya.

Bentuk-Bentuk Bisnis Kecil Yang Populer

Jasa

Merupakan segmen yang paling cepat berkembang diantara semua usaha bisnis kecil.

Konstruksi

Kebanyakan pekerjaan konstruksi merupakan proyek-proyek lokal yang berukuran kecil, perusahaan
konstruksi lokal sering kali cocok sebagai kontraktor.

Keuangan dan Asuransi

Kebanyakan bisnis ini merupakan afiliasi dari agen bagi perusahaan nasional yang lebih besar.

Grosir (Wholesaling)

Grosir umumnya membeli barang dalam jumlah besar dan menyimpannya dalam kuantitas dan lokasi
yang cocok bagi para pengecer.

Transportasi dan perakitan

Beberapa perusahaan kecil bergerak dibidang transportasi dan bisnis yang terkait dengan transportasi.
Perusahaan seperti itu meliputi perusahaan taksi dan limousine lokal, penyedia jasa pesawat terbang
carteran, dan perator pariwisata. Lebih dari kelompok industri lain, perakitan (manufacturing) sering
termasuk bisnis besar tapi bukan berarti tidak ada pemilik bisnis kecil yang berhasil dalam bidang
perakitan.

Perbedaan Antara Kewirausahaan Dengan Bisnis Kecil

Wirausahawan adalah mereka yang menanggung resiko kepemilikan bisnis dengan pertumbuhan dan
ekspansi sebagai tujuan utama. Banyak pemilik bisnis kecil mencirikan dirinya sebagai wirausahawan,
namun banyak dari mereka tidak bercita-cita memperluas bisnisnya seperti yang dilakukan
wirausahawan sejati. Seseorang mungkin hanya menjadi pemilik bisnis kecil, hanya menjadi
wirausahawan, atau pemilik bisnis kecil sekaligus wirausahawan. Jadi, yang membedakan kepemilikan
bisnis kecil dengan kewirausahaan adalah adanya visi, aspirasi, dan strategi. Pemilik bisnis kecil tidak
punya rencana untuk pertumbuhan yang hebat dan hanya mencari pendapatan yang aman dan nyaman,
sedangkan wirausahawan termotivasi untuk tumbuh berekspansi, dan membangun yang artinya ia siap
menanggung risiko.

MEMULAI DAN MENGOPERASIKAN BISNIS KECIL

Menyusun Rencana Bisnis

Titik awal hampir setiap bisnis baru adalah rencana bisnis dimana wirausahawan merangkum strategi
bisnis perusahaan dan menunjukan cara strategi itu di implementasikan. Manfaat rencana bisnis
sesungguhnya adalah fakta bahwa dalam kegiatan mempersiapkannya, calon wirausahawan harus
mengembangkan gagasan bisnis diatas kertas dan mengukuhkan pemikiran tentang cara
meluncurkannya sebelum menginvestasikan waktu dan uang.

MenetapkanTujuan dan Sasaran

Rencana bisnis menggambarkan kecocokan antara kemampuan dan pengalaman wirausahawan dengan
persyaratan untuk memproduksi dan memasarkan suatu produk. Rencana bisnis juga menentukan
strategi produksi dan pemasaran, unsur-unsur hukum organisasi, serta akuntansi dan keuangan.

Peramalan Penjualan

Rencana bisnis juga mempertimbangkan urutan pengambilan keputusan strategis dalam perusahaan
baru. Sebaliknya, wirausahawan harus menunjukkan pemahaman tentang pasar terkini, kekuatan dan
kelemahan perusahaan-perusahaan yang ada serta sarana yang akan digunakan perusahaan untuk
bersaing.

Perencanaan Keuangan

Rencana keuangan merujuk pada rencana wirausahawan untuk mengubah semua aktivitas lain menjadi
uang. Rencana keuangan umumnya mencakup anggaran tunai, laporan pendapatan, neraca, dan bagan
titik impas. Yang paling penting adalah anggaran kas, yang menunjukkan berapa banyak uang Yang anda
butuhkan sebelum membuka bisnis dan berapa yang anda perlukan untuk menjaga bisnis itu tetap
berjalan sebelum mulai mendapatkan laba.

KEGAGALAN DAN KEBERHASILAN BISNIS KECIL

Alasan-alasan Kegagalan

Faktor umum yang mempengaruhi kegagalan bisnis kecil:

Manajerial yang tidak kompeten atau tidak berpengalaman

Banyak calon wirausahawan berpikir bahwa mereka dapat berhasil melalui penggunaan logika saja,
terlalu yakin akan kelihaian manajerial mereka, atau berpikir bahwa kerja keras saja akan menghasilkan
keberhasilan. Apabila manajer tidak tahu cara membuat keputusan dasar bisnis atau memahami konsep
dan prinsip dasar manajemen, maka kecil kemungkinan mereka bisa berhasil dalam jangka panjang.

Kurang memberi perhatian

Beberapa wirausahawan mencoba meluncurkan usaha pada waktu luang mereka atau hanya
mengabdikan sedikit waktu untuk bisnis barunya. Akan tetapi, memulai bisnis kecil membutuhkan
komitmen waktu yang sangat tinggi. Para wirausahawan yang tidak mau mengabdikan waktu dan usaha
yang diperlukan suatu bisnis tidak akan mungkin dapat bertahan.

Sistem kontrol yang lemah

Sistem kontrol yang efektif diperlukan untuk membantu agar bisnis tetap bertahan dan untuk
membantu manajer mewaspadai masalah-masalah yang mungkin timbul.

Kurangnya modal

Beberapa wirausahawan sangat optimis mengenai seberapa cepat mereka akan mulai mendapatkan
laba. Akan tetapi, dalam sebagian besar kasus, diperlukan waktu berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun
sebelum bisnis mulai mendatangkan laba.

Alasan-alasan Keberhasilan

Faktor dasar yang dikemukakan untuk menjelaskan keberhasilan bisnis kecil:

Kerja keras, dorongan, dan dedikasi

Para pemilik bisnis kecil harus berkomitmen dalam mencapai keberhasilan dan rela menghabiskan
waktu dan uaha sebanyak mungkin untuk mewujudkannya.

Permintaan pasar akan produk atau jasa yang disediakan

Analisis yang cermat terhadap kondisi pasar dapat membantu para pemilik bisnis kecil melihat
kemungkinan penerimaan produk mereka dipasar.

Kompetensi manajerial
Para pemilik bisnis kecil yang berhasil mungkin mendapatkan kompetensi melalui pelatihan atau
pengalaman, atau dengan belajar dari keahlian orang lain. Hanya sedikit wirausahawan berhasil yang
dapat sukses sendiri atau langsung berhasil setelah lulus sekolah. Sebagian besar bekerja dulu
diperusahaan besar atau bersekutu dengan teman-teman lain agar dapat memiliki lebih banyak keahlian
dalam suatu bisnis baru.

Keberuntungan

KESIMPULAN

Bisnis adalah suatu kegiatan atau organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen
atau bisnis lainnya untuk mendapatkan laba. Bisnis itu memiliki beberapa bentuk kepemilikan.
Diantaranya ada bentuk kepemilikan perseorangan, ada bentuk kepemilikan persekutuan dan juga
perseroan terbatas. Dalam bisnis juga ada yang namanya bisnis kecil. Semua itu mempunyai kelebihan
dan kekurangan. Untuk menjalankan bisnis menjadi maju tergantung dengan cara pebisnis menjalankan
bisnisnya tersebut.

Anda mungkin juga menyukai