Anda di halaman 1dari 8

EKONOMI SUMBER DAYA ALAM & LINGKUNGAN I

DR. Nur Dwiana Sari Saudi, SE, M.Si.

KONSEP & PENGERTIAN


EKONOMI SUMBER DAYA ALAM LINGKUNGAN

APRIANI
A011181345

DEPARTEMEN ILMU EKONOMI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2019
KONSEP DAN PENGERTIAN EKONOMI SUMBER DAYA ALAM
A. Definisi Ilmu Ekonomi Sumber Daya Alam
Ilmu yang mempelajari pengalokasian sumber daya alam seperti air,
lahan, ikan, hutan dst. Ciri Sumber Daya (resource) Harus ada
pengetahuan, teknologi atau keterampilan (skill) untuk
memanfaatkannya. Harus ada permintaan (demand) terhadap sumber
daya tersebut. jika kedua kriteria tersebut tidak dipenuhi maka termasuk
barang netral.

B. Pengertian Sumber Daya Alam


Segala sumber daya hayati dan non-hayati yang dimanfaatkan umat
manusia sebagai sumber pangan, bahan baku dan enerji. atau Faktor
produksi dari alam yang digunakan untuk menyediakan barang dan jasa
dalam kegiatan ekonomi.

C. Dua Pandangan terhadap Sumber Daya Alam ;


1. Pandangan konservatif atau pandangan pesimis atau perspektif
Malthusian
2. Pandangan ekspoitatif atau perspektif Ricardian.

1. Pandangan Konservatif / Pandangan Pesimis / Perspektif


Malthusian
Sumber daya alam yang terbatas tidak akan mampu
mendukung pertumbuhan penduduk yang cenderung tumbuh secara
eksponensial. Sedangkan produksi dari sumber daya alam akan
mengalami apa yang disebut sebagai diminishing return dimana
output per kapita akan mengalami kecenderungan yang menurun
sepanjang waktu. Lebih jauh lagi, persepektif Malthus melihat bahwa
ketika proses diminishing return ini terjadi, standar hidup juga akan
menurunkan sampai ke tingkat subsisten yang pada gilirannya akan
mempengaruhi reproduksi manusia. Kombinasi kedua kekuatan ini
dalam jangka panjang akan menyebabkan ekonomi berada dalam
kondisi keseimbangan (stedy state).

2.Pandangan ekspoitatif atau perspektif Ricardian.


Sumber daya alam dianggap sebagai “mesin pertumbuhan”
(engine of growth) yang mentransformasikan sumber daya ke dalam
“manmade capital” yang pada gilirannya akan menghasilkan
produktivitas yang lebih tinggi di masa mendatang. Keterbatasan
suplai dari sumber daya untuk memenuhi kebutuhan ekonomi dapat
disubstitusikan dengan cara intensifikasi (ekspoitasi sumber daya
secara intensif) atau dengan cara ekstensifikasi (memanfaatkan
sumber daya yang belum diekspoitasi) Jika sumber daya menjadi
langka, hal ini akan tercermin dalam dua indikator ekonomi, yakni
meningkatnya baik harga output maupun biaya ekstraksi per satuan
output. Meningkatnya harga output akibat meningkatnya biaya per
satuan output akan menurunkan permintaan terhadap barang dan
jasa yang dihasilkan oleh sumber daya alam.

PERSPEKTIF SDA PERSPEPEKTIF “MALTHUSIAN”


Robert Malthus dalam bukunya Principle Of Population dimana SDA
yang terbatas tidak akan mampu mendukung pertumbuhan penduduk secara
ekponensial.Malthusian produksi dari SDA mengalami “diminishing return
dimana output per kapita akan mengalami kecenderungan menurun
sepanjang waktu standart hidup juga akan menurun yang pada gilirannya
akan mempengaruhi reproduksi manusia, shg menyebabkan kondisi
ekonomi dlm keadaan keseimbangan atau “steady state”.

PERSPEKTIF“RECADIAN”
SDA diangap sebagai “engine of growth” sehigga menjadi “ man made
capital” menghasilkan produksi yang lebih tinggi keterbatasan SDA untuk
memenuhi kebutuhan ekonomi dapat disubstitusi dengan cara intensifikasi
dan atau ektensifikasi jika sda jadi langka, akan tercermin dlm harga output
dan biaya faktor produksi.

PERANAN SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN DALAM


PEMBANGUNAN

Peranan Ekonomi Lingkungan dalam Analisis Fungsi Lingkungan


Ekonomika lingkungan merupakan studi tentang dampak yang tidak
diinginkan dan studi tentang pilihan penggunaan sumber daya alam. Peranan
utama lingkungan adalah sebagai sumber bahan mentah, asimilator dan
sumber kesenangan.

Lingkungan dan Pembangunan Berkelanjutan


Pengertian pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan yang
berlangsung terus menerus namun tidak menyebabkan kesejahteraan
generasi penerus menjadi menurun. Pengertian tekanan ekologi adalah
menurunnya kualitas sumber daya alam terhadap prospek ekonomi. Kondisi
ini dapat diatasi hanya dengan merubah kebijakan ekonomi. Syarat-syarat
tercapainya pembangunan berkelanjutan dapat dilihat dari terpeliharanya
lingkungan alami, masih besarnya peranan sumber daya alam sebagai
sumber bahan mentah dan besarnya peranan lingkungan untuk menampung
limbah dan mempunyai kemampuan untuk mengolah limbah secara alami.
Perlu adanya hak penguasaan yang jelas bagi swasta yang melindungi
lingkungan. Perlu adanya penyusunan neraca sumber daya alam untuk
mengetahui cadangan sumber daya alam dan terjadinya degradasi
lingkungan. Perlu penetapan ekolabeling bagi produk yang dihasilkan oleh
produsen untuk menjaga kualitas lingkungan.
KLASIFIKASI DAN PENGUKURAN SUMBER DAYA ALAM
A. Klasifikasi Sumber Daya Alam Berdasarkan Skala Waktu
Pertumbuhan
1. Tidak dapat diperbaharui Habis dikonsumsi (minyak, gas, batubara,
dst.
2. Dapat didaur ulang (besi, tembaga, alumunium, dst.)
3. Dapat diperbaharui Memiliki titik kritis (ikan, hutan, tanah, dst)
4. Tidak memiliki titik kritis (udara, pasang surut, angin, dst.)

B. Klasifikasi Sumber Daya Alam Berdasarkan Kegunaan Akhir


1. Sumber Daya Material Material Metalik (emas, besi, alumunium, dst.)
2. Material Non-Metalik (tanah, pasir, air, dst.)
3. Sumber Daya Energi (energi surya, angin, minyak, dst.)
DAFTAR PUSTAKA

Oesman, Hadi (2018, 1 September). Konsep Dan Pengertian Sumber Daya


Alam. Dikutip 5 September 2019 dari Konsep Dan Pengertian Sumber Daya
Alam : https://slideplayer.info/slide/13904361/
Eksploitasi Sumber Daya Alam

Menurut pandangan eksploitatif atau perspektif Ricardian, SDA


dianggap sebagai “mesin pertumbuhan” (engine of growth) yang akan
mentransformasikan SDA ke dalam “man-made capital” yang pada akhirnya
menghasilkan produktifitas yang tinggi di masa mendatang. Keterbatasan
suplai dari sumber daya untuk memenuhi kebutuhan ekonomi dapat
disubtitusikan dengan cara Intensifikasi (eksploitasi SDA secara intensif)
atau cara ekstensifikasi (memanfaatkan SDA yang belum dieksploitasi). Jika
terjadi kelangkaan SDA kondisi ini akan tercermin pada dua indicator
ekonomi meningkatnya harga input dan output yang menyebabkan
penurunan permintaan terhadap barang dan jasa yang dihasilkan SDA.
Di sisi lain, peningkatan harga output akan menimbulkan insentif bagi
produsen SDA sehingga produsen akan berusaha meningkatkan suplai.
Dengan ketersediaan SDA yang terbatas maka kombinasi harga input dan
output akan menimbulkan insentif untuk melakukan substitusi dan
peningkatan daur ulang. Kelangkaan SDA akan menimbulkan insentif untuk
mengembangkan inovasi seperti pencarian deposit peningkatan efisiensi
produksi. Peningkatan teknologi daur ulang sehingga mengurangi tekanan
terhadap pengurasan SDA

Anda mungkin juga menyukai