Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pembangunan suatu bangsa memerlukan aspek pokok yang disebut dengan


sumber daya (resources) baik sumber daya alam atau natural resources maupun sumber
daya manusia atau human resources. Kedua sumber daya ini sangat penting dalam
menentukan keberhasilan suatu pembangunan. Sejarah menunjukkan masyarakat bisa
mencapai kemakmuran karena berhasil memamfaatkan sumber daya yang dimiliki.

Pada dasarnya sumber daya alam merupakan asset yang dimiliki suatu Negara yang
meliputi tanah dan kekayaan alam seperti kesuburan tanah, keadaan iklim atau cuaca,
hasil hutan, tambang dan hasil laut yang sangat mempengaruhi pertumbuhan industri
suatu Negara, terutama dalam hal penyediaan bahan baku produksi. Dengan adanya
sumber daya alam yang melimpah dan berpotensi tinggi sangat mendukung
pembangunan ekonomi suatu Negara. Pembangunan ekonomi adalah usaha – usaha untuk
meningkatkan taraf hidup suatu bangsa yang sering kali diukur dengan tinggi rendahnya
pendapatan riel perkapita.

Namun sumber daya alam yang ada tersebut tidak sendirinya diolah olah alam akan tetapi
perlu adanya sumber daya manusia, guna mengolah sumber daya alam tersebut. Keahlian
dan kewirausahaan dibutuhkan untuk mengolah bahan mentah dari alam, menjadi sesuatu
yang memiliki nilai lebih tinggi atau disebut juga sebagai proses produksi.

Sumber daya manusia adalah yang terpenting, karena jika sebuah Negara memiliki suatu
SDM yang terampil dan berkualitas maka ia akan mampu mengolah SDA yang
jumlahnya terbatas.

1.2. Perumusan Masalah


Berdasarkan pada latar belakang diatas maka kami identifikasi permasalahan terhadap
penelitian yang dilakukan sebagai berikut :

1. Apakah yang dimaksud dengan SDA dan Pembanguan Ekonomi ?

2. Bagaimana Peranan Sumber daya alam dalam pembangunan ?


1.3. Pembatasan Masalah

Dalam penulisan makalah ini hanya membahas masalah yang berkaitan dengan peranan
SDA terhadap pembangunan ekonomi.

1.4. Tujuan

Dalam penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar peranan SDA
terhadap pembangunan ekonomi.

1.5. Mamfaat

Manfaat dari penulisan paper ini adalah untuk menambah pengetahuan mahasiswa
tentang pentingnya peranan SDA terhadap pembangunan ekonomi di suatu Negara. Dan
juga untuk sebagai pembelajaran bagi mahasiswa.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Sumber Daya Alam

Sumber daya alam ialah suatu sumber daya yang terbentuk karena kekuatan
alamiah, misalnya tanah, air dan perairan, udara dan ruang, mineral tentang alam, panas
bumi dan gas bumi, angin, pasang surut/arus laut (Daryanto 1995:36).

Menurut Nursid sumaatmadja (1981:211 – 213) mengelompokkan sumber daya alam


menjadi tiga golongan antara lain:

1. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui

Pengertian sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui berarti sumber daya yang
tidak dapat dipulihkan kembali setelah digunakan, atau jika dipulihkan kembali tidak
menguntungkan karena biaya pemulihan lebih besar daripada hasil pemulihannya. Yang
termasuk sumber daya yang tidak dapat dipulihkan kembali yaitu mineral bahan bakar
atau bahan bakar fosil (fosil fuel) dan logam. Mineral bahan bakar yaitu minyak dan gas
bumi.

2. Sumber daya alam yang dapat diperbaharui


Sumber daya alam yang dapat diperbaharui atau dapat pulih kembali yaitu sumber daya
yang dapat pulih kembali secara alamiah ataupun secara budaya setelah dimanfaatkan.
Sumber daya ini termasuk sumber daya nabati dan hewani dan energy yang dihasilkan
oleh proses tenaga alam (air, angin, pasang surut, sinar panas matahari). Sumber daya ini
dalam jangka waktu tertentu dapat pulih kembali.
3. Sumber daya alam yang tidak akan habis
Sumber daya yang tidak akan berakhir yaitu keindahan panorama yang berharga bagi
kepariwisataan dan faedah – faedah yang diperoleh dari iklim.
Menurut Sukanto Reksodiprodjo (1990:5), Sumber daya alam adalah sesuatu yang
berguna dan mempunyai nilai didalam kondisi dimana kita menemukannya. Sumber daya
alam meliputi semua yang terdapat dibumi baik yang hidup maupun benda mati yang
berguna bagi manusia, terbatas jumlahnya dan pengusahaannya memenuhi kriteria –
kriteria teknologi, ekonomi, social dan lingkungan.
2.2. Pembangunan Ekonomi

2.2.1. Arti Pembangunan Ekonomi

Menurut Lincolin Arsyad (1993:4), Pembangunan ekonomi adalah kegiatan -


kegiatan yang dilakukan suatu Negara untuk mengembangkan kegiatan ekonomi dan
taraf hidup masyarakatnya. Dengan batasan tersebut, maka pembangunan ekonomi pada
umumnya didefinisikan sebagai suatu proses yang menyebabkan pendapatan perkapita
penduduk suatu Negara meningkat dalam jangka panjang. Dari batasan dan defenisi
tersebut dapat diperoleh pengertian bahwa pembangunan ekonomi adalah

1. Suatu proses, yang berarti perubahan secara terus menerus

2. Usaha untuk menaikkan pendapatan perkapita.

3. Kenaikan pendapatan perkapita yang berlangsung dalam jangka panjang.

Definisi pembangunan ekonomi menurut Maier adalah suatu proses dimana pendapatan
perkapita suatu Negara meningkat selama kurun waktu yang panjang. Dengan catatan
bahwa; jumlah penduduk yang hidup dibawah garis kemiskinan absolut tidak meningkat
dan distribusi pendapatan tidak semaking timpang (Maier dalam Mudrajad Kuncoro,
1997:17)

Menurut Suparmoko, pembangunan atau perkembangan ekonomi adalah kegiatan yang


menunjukkan perubahan – perubahan dalam struktur output dan alokasi imput pada
berbagai sector perekonomian, disamping kenaikan output. (Irawan dan M. suparmoko,
1987:5)

2.2.2. Tujuan Pembangunan Ekonomi

Pembangunan ekonomi menurut Maier bertujuan untuk membangun identitas nasional


atau kepribadian bangsa. Adapun cara untuk mencapai tujuan ini sangat dipengaruhi
pandagan hidup bangsa tersebut dalam upaya menaikkan output nasional dan pendapatan
masyarakat. (Maier dalam Mudrajad Kuncoro, 1997:17)

Irawan dan Suparmoko mengartikan pembangunan ekonomi sebagai usaha untuk


meningkatkan taraf hidup suatu bangsa yang diukur melalui tinggi rendahya pendapatan
perkapita. Jadi tujuan pembangunan ekonomi disamping meningkatkan pendapatan
nasional riil, juga meningkatkan produktivitas ( Irawan dan M. Suparmoko, 1987:7)
2.3 Sumber daya alam dan pertumbuhan ekonomi

Sumber daya alam dan tingkat perekonomian suatu negara memiliki kaitan yang erat, dimana
kekayaan sumber daya alam secara teoritis akan menunjang pertumbuhan ekonomi yang
pesat. Akan tetapi, pada kenyataannya hal tersebut justru sangat bertentangan karena negara-
negara di dunia yang kaya akan sumber daya alamnya seringkali merupakan negara dengan
tingkat ekonomi yang rendah. Kasus ini dalam bidang ekonomi sering pula disebut Dutch
disease.Hal ini disebabkan negara yang cenderung memiliki sumber pendapatan besar dari
hasil bumi memiliki kestabilan ekonomi sosial yang lebih rendah daripada negara-negara
yang bergerak di sektor industri dan jasa.

Di samping itu, negara yang kaya akan sumber daya alam juga cenderung tidak memiliki
teknologi yang memadai dalam mengolahnya, Korupsi, perang saudara, lemahnya
pemerintahan dan demokrasi juga menjadi faktor penghambat dari perkembangan
perekonomian negara-negara terebut. Untuk mengatasi hal tersebut, diperlukan pembenahan
sistem pemerintahan, pengalihan investasi dan penyokongan ekonomi ke bidang industri lain,
serta peningkatan transparansi dan akuntabilitas dalam pemberdayaan sumber daya alam.
Contoh negara yang telah berhasil mengatasi hal tersebut dan menjadikan kekayaan alam
sebagai pemicu pertumbuhan negara adalah Norwegia dan Botswana.

2.4. Pemanfaatan sumber daya alam Dalam Pembangunan

Sumber daya alam memiliki peranan dalam pemenuhan kebutuhan manusia.Untuk


memudahkan pengkajiannya, pemanfaatan SDA dibagi berdasarkan sifatnya, yaitu SDA
hayati dan nonhayati.

1.Sumber daya alam hayat

 Tumbuhan

Tumbuhan merupakan sumber daya alam yang sangat beragam dan melimpah.Organisme ini
memiliki kemampuan untuk menghasilkan oksigen dan pati melalui proses fotosintesis.Oleh
karena itu, tumbuhan merupakan produsen atau penyusun dasar rantai makanan. [2] Eksploitasi
tumbuhan yang berlebihan dapat mengakibatkan kerusakan bahkan kepunahan dan hal ini
akan berdampak pada rusaknya rantai makanan. Kerusakan yang terjadi karena punahnya
salah satu faktor dari rantai makanan akan berakibat punahnya konsumen tingkat di atasnya.
Pemanfaatan tumbuhan oleh manusia diantaranya:

Bahan makanan: padi, jagung, gandum, tebu

Bahan bangungan: kayu jati, kayu mahoni

Bahan bakar (biosolar): kelapa sawit

Obat: jahe, daun binahong, kina, mahkota dewa

Pupuk kompos.

 Pertanian dan perkebunan

Indonesia dikenal sebagai negara agraris karena sebagian besar penduduk Indonesia
mempunyai pencaharian di bidang pertanian atau bercocok tanam.Data statistik pada tahun
2001 menunjukkan bahwa 45% penduduk Indonesia bekerja di bidang agrikultur.Hal ini
didasarkan pada kenyataan bahwa negara ini memiliki lahan seluas lebih dari 31 juta ha yang
telah siap tanam, dimana sebagian besarnya dapat ditemukan di Pulau Jawa.Pertanian di
Indonesia menghasilkan berbagai macam tumbuhan komoditi ekspor, antara lain padi, jagung,
kedelai, sayur-sayuran, cabai, ubi, dan singkong.Di samping itu, Indonesia juga dikenal
dengan hasil perkebunannya, antara lain karet (bahan baku ban), kelapa sawit (bahan baku
minyak goreng), tembakau (bahan baku obat dan rokok), kapas (bahan baku tekstil), kopi
(bahan minuman), dan tebu (bahan baku gula pasir).

 Hewan, peternakan, dan perikanan

Sumber dayaa alam hewan dapat berupa hewan liar maupun hewan yang sudah
dibudidayakan.Pemanfaatannya dapat sebagai pembantu pekerjaan berat manusia, seperti
kerbau dan kuda atau sebagai sumber bahan pangan, seperti unggas dan sapi.Untuk menjaga
keberlanjutannya, terutama untuk satwa langka, pelestarian secara in situ dan ex situ
terkadang harus dilaksanakan.Pelestarian in situ adalah pelestarian yang dilakukan di habitat
asalnya, sedangkan pelestarian ex situ adalah pelestarian dengan memindahkan hewan
tersebut dari habitatnya ke tempat lain. Untuk memaksimalkan potensinya, manusia
membangun sistem peternakan, dan juga perikanan, untuk lebih memberdayakan sumber daya
hewan.

2. Sumber daya alam nonhayati

Ialah sumber daya alam yang dapat diusahakan kembali keberadaannya dan dapat
dimanfaatkan secara terus-menerus, contohnya: air, angin, sinar matahari, dan hasil tambang.

 Air

Air merupakan salah satu kebutuhan utama makhluk hidup dan bumi sendiri didominasi oleh
wilayah perairan. Dari total wilayah perairan yang ada, 97% merupakan air asin (wilayah laut,
samudra, dll.) dan hanya 3% yang merupakan air tawar (wilayah sungai, danau, dll.).Seiring
dengan pertumbuhan populasi manusia, kebutuhan akan air, baik itu untuk keperluan
domestik dan energi, terus meningkat. Air juga digunakan untuk pengairan, bahan dasar
industri minuman, penambangan, dan aset rekreasi. Di bidang energi, teknologi penggunaan
air sebagai sumber listrik sebagai pengganti dari minyak bumi telah dan akanterus
berkembang karena selain terbaharukan, energi yang dihasilkan dari air cenderung tidak
berpolusi dan hal ini akan mengurangi efek rumah kaca.

 Angin

Pada era ini, penggunaan minyak bumi, batu bara, dan berbagai jenis bahan bakar hasil
tambang mulai digantikan dengan penggunaan energi yang dihasilkan oleh angin.Angin
mampu menghasilkan energi dengan menggunakan turbin yang pada umumnya diletakkan
dengan ketinggian lebih dari 30 meter di daerah dataran tinggi. Selain sumbernya yang
terbaharukan dan selalu ada, energi yang dihasilkan angin jauh lebih bersih dari residu yang
dihasilkan oleh bahan bakar lain pada umumnya.Beberapa negara yang telah mengaplikasikan
turbin angin sebagai sumber energi alternatif adalah Belanda dan Inggris.

 Tanah

Tanah termasuk salah satu sumber daya alam nonhayati yang penting untuk menunjang
pertumbuhan penduduk dan sebagai sumber makanan bagi berbagai jenis makhluk
hidup.Pertumbuhan tanaman pertanian dan perkebunan secara langsung terkait dengan tingkat
kesuburan dan kualitas tanah.Tanah tersusun atas beberapa komponen, seperti udara, air,
mineral, dan senyawa organik. Pengelolaan sumber daya nonhayati ini menjadi sangat penting
mengingat pesatnya pertambahan penduduk dunia dan kondisi cemaran lingkungan yang ada
sekarang ini.

 Hasil tambang

Sumber daya alam hasil penambangan memiliki beragam fungsi bagi kehidupan manusia,
seperti bahan dasar infrastruktur, kendaraan bermotor, sumber energi, maupun sebagai
perhiasan.Berbagai jenis bahan hasil galian memiliki nilai ekonomi yang besar dan hal ini
memicu eksploitasi sumber daya alam tersebut.Beberapa negara, seperti Indonesia dan Arab,
memiliki pendapatan yang sangat besar dari sektor ini.Jumlahnya sangat terbatas, oleh karena
itu penggunaannya harus dilakukan secara efisein. Beberapa contoh bahan tambang dan
pemanfaatannya:

Minyak Bumi

1. Avtur untuk bahan bakar pesawat terbang;

2. Bensin untuk bahan bakar kendaraan bermotor;

3. Minyak Tanah untuk bahan baku lampu minyak;

4. Solar untuk bahan bakar kendaraan diesel;

5. LNG (Liquid Natural Gas) untuk bahan bakar kompor gas;

6. Oli ialah bahan untuk pelumas mesin;

7. Vaselin ialah salep untuk bahan obat;

8. Parafin untuk bahan pembuat lilin; dan

9. Aspal untuk bahan pembuat jalan (dihasilkan di Pulau Buton)

10. Batu Bara dimanfaatkan untuk bahan bakar industri dan rumah tangga.

11. Biji Besi Untuk peralatan rumah tangga, pertanian dan lain-lain
12. Tembagamerupakan jenis logam yang berwarna kekuning-kuningan, lunak dan

mudah ditempa.

13. Bauksit Sebagai bahan dasar pembuatan aluminium.

14. Emas dan Perak untuk perhiasan

15. MarmerUntuk bahan bangunan rumah atau gedung

16. Belerang Untuk bahan obat penyakit kulit dan korek api

17. Yodium Untuk obat dan peramu garam dapur beryodium

18. Nikel Untuk bahan pelapis besi agar tidak mudah berkarat.

19. Gas Alam Untuk bahan bakar kompor gas

20. Mangaan Untuk pembuatan pembuatan besi baja

21. Grafit Bermanfaat untuk membuat pensil

2.5 Neraca Sumber Daya Alam Dan Lingkungan

A. Kegunaan Neraca Sumber Daya Alam dan Lingkungan


1. Fungsi dari neraca pendapatan nasional adalah sebagai:
o Sistem pengukuran perkembangan sosial ekonomi suatu negara.
o Sistem informasi mengenai pengelolaan ekonomi dan pembuat kebijakan.
o Suatu catatan mengenai bekerjanya sistem sosial ekonomi suatu negara.
o Indikator di bidang ekonomi agar dapat dimengerti secara internasional.
o Fungsi dari neraca sumber daya alam dan lingkungan adalah:
o Untuk menilai proses dan hasil pembangunan secara objektif dan menyeluruh.
o Menilai potensi pembangunan di masa mendatang
o Memperjelas hak pemilikan sumber daya alam
o Memperjelas kompensasi baik fisik maupun moneter
o Mengelola sumber daya alam secara lebih efektif.
o Permasalahan dalam neraca sumber daya alam dan lingkungan adalah:
o Belum memasukkan nilai pengurangan sumber daya alam dan lingkungan.
o Belum memperhatikan penurunan kualitas lingkungan
o Tidak memasukkan unsur biaya penanggulangan pada Produk Nasional Bruto.
o Permasalahan umum dalam penyusunan neraca sumber daya alam dan lingkungan
adalah penyatuan pandangan berbagai pihak.
o Permasalahan khusus pada penyusunan neraca sumber daya alam dan lingkungan
adalah tidak tersedianya data yang menunjang.
o Perlunya neraca sumber daya alam dan lingkungan dalam pembangunan
berkelanjutan adalah untuk menjaga keseimbangan dan persediaan bagi generasi
yang akan datang.
o Strategi untuk menjamin tersedianya sumber daya alam dan lingkungan adalah:
o Meneliti kondisi dan masalah sumber daya alam dan lingkungan.
o Mengubah teori dan praktik pemberian nilai pada setiap barang.
o Membuat studi dan aplikasi mengenai neraca sumber daya alam dan lingkungan.
o Memperjelas hak pemilikan sumber daya alam
o Memanfaatkan sumber daya alam secara rasional
o Memperbaiki cara pengelolaan sumber daya alam.

B. Konsep, Metode, dan Aplikasi Penghitungan Sumber Daya Alam dan


Lingkungan

1. Degradasi lingkungan yang merupakan perubahan kualitas sumber daya alam dan
lingkungan dapat dimasukkan sebagai biaya pembangunan.
2. Degradasi lingkungan yang berarti menurunnya kualitas lingkungan menyebabkan
meningkatnya biaya produksi.
3. Menghitung penyusutan dapat dilakukan dengan melihat perubahan nilai harga barang
modal atau melihat nilai sekarang dari jumlah sewa barang modal.
4. Neraca sumber daya alam menunjukkan pendapatan riil suatu negara, jumlah sumber
daya alam yang akan digunakan generasi mendatang dan melihat kesejahteraan dan
penderitaan masyarakat.
5. Masalah utama dalam penyusunan neraca sumber daya alam dan lingkungan adalah
mengenai penyusunan teori nilai dan metode yang rasional guna menentukan nilai
sumber daya alam dan lingkungan.
6. Beberapa metode yang digunakan dalam penghitungan sumber daya alam dan
lingkungan adalah:
a) pendekatan pendapatan,
b) pendekatan kesejahteraan,
c) penghitungan fisik dan
d) penghitungan moneter.
7. Salah satu aplikasi dari metode penghitungan sumber daya alam dan lingkungan adalah
untuk penyusunan nilai produk domestik regional hijau dan untuk menghitung nilai
pendapatan regional hijau.
BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Peranan Sumber Daya Alam Terhadap Pembangunan

Sumber daya yang menjadi kendala tersebut secara umum bisa dikategorikan kedalam sumber
daya lahan, manusia, modal, teknologi, informasi dan energi. Sumber daya ini tidak lain
merupakan faktor produksi atau masukan dalam suatu proses produksi. Jika faktor tenaga
kerja, modal, informasi dan teknologi berasal dari manusia, maka yang merupakan pemberian
alam adalah sumber daya dan energi.

Salah satu kelemahan dari pengelolaan sumber daya alam dinegara-negara berkembang
barangkali adalah usaha mengejar pertumbuhan ekonomi dengan cara menguras secara besar-
besaran dari sumber daya alamnya tanpa memperhatikan akibat sampingan.

Akibatnya mereka harus membayar mahal dengan semakin rusaknya lingkungan. Misalnya
untuk membuat tambang suatu sumber daya alam yang berada di hutan, banyak hutan dan
susunan tanahnya menjadi rusak akibat dipangkasnya tanah yang menutupi bahan tambang
dan setelah itu hasil tambangnya diambil lokasi tempat penebangan tadi sampai berhektar-
hektar dapat kita bayangkan apa yang akan terjadi.

Dalam pembangunan memang selalu timbul apa yang disebut dengan “Backwasheffect”
dimana akibatnya dari adanya pembangunan pada suatu tempat akan terjadi akibat negatif,
tapi dalam hal ini usaha kita adalah meminimalkan efek negative tersebut. Dibangunnya
waduk-waduk juga dapat menimbulkan efek yang negative misalnya dalam bidang kesehatan
dapat meledaknya jumlah hewan tempat hidup dari penyebab penyakit yang kita kenal dengan
penyakit Schistomiasis, dimana cacing-cacing ini bertambah penyebarannya dengan
bertambahnya populasi dari siput-siput.

Selain Faktor modal dan kemajuan teknologi adapun faktor sumber daya alam dan sumber
daya manusia yang sangat menentukan keberhasilan pembangunan ekonomi suatu Negara.
Sumber daya alam yang dimiliki oleh suatu Negara merupakan anugerah yang perlu
disyukuri, sebab tidak semua Negara memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah
dan lengkap.Sumber daya alam seperti hutan dengan segala isinya, hasil pertambangan sudah
sewajarnya digunakan untuk kepentingan dan kemakmuran masyarakatnya.

Dalam konsep pembangunan yang berkelanjutan, sumber daya alam yang memiliki nilai
ekonomis tinggi hendaknya tidak dieksploitasi. Sebab keberadaannya perlu dipikirkan untuk
generasi yang akan datang. Jangan sampai hasil hutan dijarah habis sehingga mengakibatkan
hutan gundul dan pada gilirannya dapat menyebabkan banjir dan tanah longsor.Oleh karena
itu pengelolaan sumber daya alam haruslah dilakukan secara bertanggung jawab.Artinya
harus dilakukan secara bijaksana untuk melestarikan persediaan sumber daya alam tersebut,
sehingga generasi sekarang dan mendatang dapat menikmatinya.

Pengelolaan sumber daya alam haruslah sedemikian rupa, sehingga sumber daya alam itu
selalu dapat ditingkatkan persediaannya melalui usaha eksplorasi dan eksploitasi, peningkatan
efisiensi proses produksi serta dengan bantuan teknologi untuk dapat meningkatkan proses
daur ulang. Berdasarkan hal tersebut diatas, dalam pengelolaan sumber daya alam diperlukan
suatu kebijakan yang bertanggung jawab.

Sebagai suatu contoh, pendapatnya yang pertama kali dikemukakan oleh Thomas Halthus
bahwa kecendrungan alamiah dari penduduk adalah bertambah menurut deret ukur
(1,2,4,6,8…) sedangkan produksi pangan bertambah menurut deret hitung (1,2,3, …) dengan
berjalannya waktu. produksi pangan perkapita akan menurun dan akhirnya menjadi kendala
pada pertambahan penduduk berikutnya. Bertambahnya penduduk yang bekerja disebidang
tanah yang terbatas akan menurunkan hasil produksi dan pendapatan perkapita sampai kebatas
yang hanya cukup untuk sekadar dapat hidup.

3.2 Sumber Daya Alam dan Pembangunan

Empat negara yang akan dibahas dalam tulisan ini adalah dua negara pengekspor minyak,
Indonesia dan Venezuela, dan dua negara yang relatif tidak dianugerahi dengan kemakmuran
sumber daya alam, Korea Selatan dan Taiwan. Perlu dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan
negara pengekspor minyak adalah negara-negara di mana besarnya andil produksi minyak
dalam produk domestik bruto dan besarnya ekspor minyak dalam total nilai ekspor
menempatkan sector minyak pada titik pusat akumulasi ekonomi. Negaranegara tersebut juga
pada saat yang sama kekurangan kapital, artinya memiliki jumlah penduduk yang besar
dengan tabungan per kapita yang kecil dan juga produk domestik bruto per kapita yang kecil.
Ancaman keterbatasan cadangan minyak di masa depan memiliki arti bahwa pemerintah
negara-negara tersebut, bahkan setelah mengalami boom minyak, memilih untuk melakukan
diversifikasi ekspor ke luar sektor minyak dan mereka membuat keputusan-keputusan jangka
pendek yang memiliki signifikansi besar untuk perkembangan mereka di masa mendatang.
Indonesia dan Venezuela dipilih karena mereka merupakan Negara pengekspor minyak yang
kekurangan kapital, dan memiliki andil yang cukup besar dalam produksi minyak global.
Korea Selatan dan Taiwan dipilih karena meskipun mereka relatif miskin sumber daya alam
bila dibandingkan Indonesia dan Venezuela, mereka relative berhasil dalam menjalankan
strategi pembangunan mereka. Dalam analisis Karl (1997), diajukan pendapat bahwa negara-
negara pengekspor minyak yang dibahasnya dalam analisis tentang fenomena negara rentier
mengalami penurunan kapasitas negara.

Ketika Negara tidak lagi bergantung pada pajak domestik untuk mendanai pembangunan,
pemerintah tidak lagi diharuskan untuk memformulasikan sasaran-sasaran dan tujuan
pembangunan mereka untuk diawasi rakyat yang harus membayar semua itu. Demikian pula,
mereka dimungkinkan untuk mendistribusikan dana-dana kepada berbagai sektor dan wilayah
secara ad hoc. Sentralisasi yang berlebihan, pengabaian terhadap keadaan setempat dan
kurangnya pertanggungjawaban; semuanya lahir dari independensi keuangan ini.

Terdapat sebuah kecenderungan yang berlaku umum bagi negara-negara pengekspor minyak
yang kekurangan kapital dalam menanggapi boom minyak. Negara-negara tersebut secara
substansial meningkatkan belanja publik bersamaan dengan peningkatan harga minyak, dan
mereka juga cepat memanfaatkan keuntungan dari penjualan minyak untuk memelihara model
pembangunan yang berdasarkan pada sumber daya alam ini. Mereka juga cenderung untuk
berhutang dalam jumlah besar untuk mendanai rencana pembangunan ini. Pengeluaran publik
yang tinggi pada akhirnya menimbulkan “penyakit Belanda” (Dutch Disease), dan ukuran
relatif sektor-sektor pertanian dan manufaktur negara-negara pengekspor minyak, yang
memang sejak awal kecil, menjadi semakin kecil, bersamaan dengan mengarahnya ekonomi
ke arah barang-barang nontradeable alih-alih tradeable.

Perekonomian negara-negara demikian lalu dicirikan oleh inflasi, defisit fiskal yang berlanjut
dan masalah neraca pembayaran. Pada akhirnya, mata uang mereka yang ditempatkan pada
nilai tukar terlalu tinggi (overvalued) akhirnya menimbulkan kemandekan ekspor nonmigas,
sementara penyusutan produksi nasional bruto menimbulkan pengaruh buruh terhadap
industri yang berorientasi domestik, yang menjadi titik utama hampir semua rencana
industrialisasi berbasis sumber daya alam yang dijalankan. Ada satu hal penting yang perlu
diperhatikan, yaitu bahwa dalam konteks kecenderungan di atas, terdapat tingkat kinerja yang
beragam. Prioritas untuk pengeluaran publik, misalnya, berbeda-beda. Indonesia menekankan
pengembangan gas alam, Venezuela berkonsentrasi pada bijih tambang, terutama baja dan
aluminium dan melakukan pengeluaran yang besar untuk pendidikan. Dalam hal ekonomi,
Indonesia jauh lebih baik dibandingkan negara-negara pengekspor minyak lainnya dalam
strategi pembangunan mereka, terutama selama masa pemerintahan Suharto (1967-1997),
hingga pecahnya krisis finansial Asia.

3.3 Pembangunan Berkelanjutan

Pembangunan berkelanjutan ini tentunya tidak terlepas dari ekonomi pembangunan yang
dapat diartikan sebagai bagian dari Ilmu ekonomi yang mempelajari bagaimana usaha
manusia atau suatu bangsa meningkatkan taraf hidupnya melalui peningkatan pendapatan
Nasional perkapita, retribusi pendapatan serta menghapuskan kemiskinan. Sedangkan yang
dimaksud dengan pembangunan ekonomi adalah

usaha-usaha bagaimana manusia atau suatu bangsa berusaha meningkatkan standar hidupnya
ketaraf yang lebih baik dengan distribusi pendapatan yang lebih merata tanpa kemiskinan dan
kebodohan bagi bangsa tersebut. Keberlanjutan pembangunan dapat didefinisikan dalam arti
luas yaitu bahwa generasi yang akan datang harus berada dalam posisi yang tidak lebih buruk
daripada generasi sekarang. Generasi sekarang boleh memiliki sumber daya alam serta
melakukan berbagai pilihan dalam penggunaannya namun harus tetap menjaga
keberadaannya, sedangkan generasi yang akan datang walaupun memiliki tingkat teknologi
dan pengetahuan yang lebih baik serta persediaan kapital buatan manusia yang lebih
memadai. Jadi yang pending dalam konsep ini adalah bahwa generasi sekarang maupun
generasi akan datang tetap dalam keadaan terpenuhi kebutuhan hidupnya. Dapat diambil suatu
kesimpulan pembangunan berkelanjutan bila tidak ada masalah ketidak merataan antar
generasi (intergenerational inequality).

Pembangunan berkelanjutan tidak berarti pembangunan di bidang ekonomi saja tetapi seperti
yang telah dicantumkan dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara pembangunan ekonomi
harus didahulukan dengan asumsi bahwa keberhasilan pembangunan di bidang ekonomi akan
membawa berbagai kemudahan dalam pembangunan bidang-bidang lain. Pembangunan
berkelanjutan ini tentunya tidak terlepas dari ekonomi pembangunanyang dapat diartikan
sebagai bagian dari Ilmu ekonomi yang usaha manusia atau suatu bangsa meningkatkan taraf
hidupnya melalui peningkatanpendapatan Nasional perkapita, retribusi pendapatan serta
menghapuskan kemiskinan. Sedangkan yang dimaksud dengan pembangunan ekonomi
adalahusaha-usaha bagaimana manusia atau suatu bangsa berusaha meningkatkan standar
hidupnya ketaraf yang lebih baik dengan distribusi pendapatan yang lebih merata tanpa
kemiskinan dan kebodohan bagi bangsa tersebut. Keberlanjutan pembangunan dapat
didefinisikan dalam arti luas yaitu bahwa generasi yang akan datang harus berada dalam
posisi yang tidak lebih buruk dari pada generasi sekarang.

Generasi sekarang boleh memiliki sumber daya alam serta melakukan berbagai pilihan
dalampenggunaannya namun harus tetap menjaga keberadaannya, sedangkan generasi yang
akan datang walaupun memiliki tingkat teknologi dan pengetahuan yang lebih baik serta
persediaan kapital buatan manusia yang lebih memadai. Jadi yang pending dalam konsep ini
adalah bahwa generasi sekarang maupun generasi akan datang tetap dalam keadaan terpenuhi
kebutuhan hidupnya. Dapat diambil suatukesimpulan pembangunan berkelanjutan bila tidak
ada masalah ketidak merataan antar generasi (intergenerational inequality).

Pembangunan berkelanjutan tidak berarti pembangunan di bidang ekonomi sajate tapi seperti
yang telah dicantumkan dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara pembangunan ekonomi
harus didahulukan dengan asumsi bahwa keberhasilanpembangunan di bidang ekonomi akan
membawa berbagai kemudahan dalampembangunan bidang-bidang lain.

Dari uraian diatas tampak adanya konflik antara keberlanjutan pembangunan ekonomi dengan
sumber daya, karena apa yang diperoleh oleh generasi muda akan datang adalah merupakan
titipan dari generasi masa kini, jadi tanpa ada pengelolaan yang baik dapat kita bayangkan apa
yang diutarakan oleh defenisi diatas tadi untukmeniadakan masalah ketidak merataan antar
generasi tadi tidak akan terpenuhi. Namun bila keterkaitan antara kedua bidang tersebut
diamati dan dipelajari dengan seksama, maka akan tampak bahwa keberlanjutan di kedua
bidang itu akan saling mendukung dan menguntungkan.
BAB IV

PENUTUP

4.1. Penutup

a.Kesimpulan

Berdasarkan uraian pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa sumber daya alam
dan sumber daya manusia memiliki peranan yang sangat penting dalam pembangunan
ekonomi suatu Negara dan dapat menstabilkan perekonomian suatu Negara. Dari hasil yang di
peroleh dan dilihat dari peranannya terhadap pembangunan ekonomi, sejarah mencatat bahwa
masyarakat dapat mencapai kemakmuran karena berhasil memanfaatkan sumber daya alam
yang dimiliki. Sampai sekarang masih ada orang-orang yang mengatakan bahwa salah satu
faktor yang menyebabkan suatu negara mengalami kemiskinan karena tidak cukup sumber-
sumber alam yang dimilikinya. Dengan analisis komparatiflah kita dapat menemukan proses
pembangunan yang nyata dalam berbagai negara di kalangan negara berkembang.

Ketika Negara tidak lagi bergantung pada pajak domestik untuk mendanai pembangunan,
pemerintah tidak lagi diharuskan untuk memformulasikan sasaran-sasaran dan tujuan
pembangunan mereka untuk diawasi rakyat yang harus membayar semua itu. Demikian pula,
mereka dimungkinkan untuk mendistribusikan dana-dana kepada berbagai sektor dan wilayah
secara ad hoc.

b.Saran

Pentingya peranan sumber daya alam dalam pembangunan berkelanjutan, tanpa menghindari
kepunahan dari sumber daya alam itu sendiri. Oleh karena itu perlu adanya pengelolaan dan
pengendalian melalui berbagai usaha antara lain:

a. Pengambilan sumber daya alam tidak boleh melebihi tingkat pertumbuhan.

b. Kapasitas lingkungan dalam menyerap pencemaran tidak boleh berkurang.


c. Melestarikan fungsi lingkungan baik sebagai sumber bahan mentah maupun sebagai
penampung limbah.

d. Menyatukan pemikiran ekonomi dengan ekologi.

e. Peran serta masyarakat setempat dalam pengelolaan sumber daya lingkungan ditingkatkan
melalui penyuluhan-penyuluhan
DAFTAR PUSTAKA

 http://amirhamzah010293.blogspot.com/2013/02/makalah-peranan-sda-sdm.html
 http://samsuljrs99.wordpress.com/2013/06/21/paper-sumber-daya-alam/
 http://arsipilmu04936.blogspot.com/2012/05/neraca-sumber-daya-alam-dan-
lingkungan.html
 http://www.sumber daya alam.com/
 http://wwwekonomi sumber daya alam.com/about/history

Anda mungkin juga menyukai