Anda di halaman 1dari 8

RESIMEN SISWA SECAPA TNI ANGKATAN DARAT

BATALYON SISWA - 2

KEGIATAN SISBINLAT TINGKAT KEBIJAKAN DAN KEGIATAN SISBINLAT


DALAM RANGKA BINKUAT TINGKAT PELAKSANA

NAMA CAPA : AFDHONI


NO CAPA : 637
TON/KOMPI : 3/B
MATA KULIAH : SISBINLAT
MATERI : SISBINLAT
PERTEMUAN KE :2
KEGIATAN SISBINLAT TINGKAT KEBIJAKAN DAN KEGIATAN SISBINLAT
DALAM RANGKA BINKUAT TINGKAT PELAKSANA

PENDAHULUAN

Sistem pembinaan latihan menguraikan tentang sistem pembinaan latihan


dalam rangka pembinaan kekuatan dan pembinaan latihan dalam rangka
penggunaan kekuatan TNI AD yang memiliki fungsi sebagai pedoman atau rujukan
dalam melaksanakan sistem pembinaan latihan di jajaran TNI AD guna
meningkatkan kemampuan prajurit.

Perwira pelatih yang menangani latihan di satuan harus menguasai tentang


sistem dominan latihan dengan baik dan benar karena tanpa menguasai sistem
peminatan latihan maka penyelenggaraan latihan tidak akan tercapai sesuai tujuan
dan sasaran yang telah ditetapka

TNI AD dalam melaksanakan tugas pokoknya menyelenggarakan fungsi-


fungsi TNI AD dan salah satu fungsi tersebut adalah fungsi organik
pembinaan.Latihan merupakan salah satu fungsi organik pembinaan
denganmenyelenggarakan pembinaan latihan perorangan dan satuan dalam
rangkapembinaan kemampuan TNI AD dan pelatihan dasar kemiliteran bagi
warganegara yang diatur oleh undang-undang.

Pembinaan latihan merupakan suatu usaha, pekerjaan dan kegiatandalam


merencanakan dan menyusun program latihan, mengelola sumber dayalatihan dan
mengatur serta mengendalikan kegiatan latihan oleh para pembinalatihan sehingga
prajurit dan satuan TNI AD memiliki kemampuan yang handalsampai tingkat
kesiapan operasional dan siaga operasional serta dapatmelaksanakan tugas-tugas
operasi baik Operasi Militer untuk Perang (OMP)maupun Operasi Militer Selain
Perang (OMSP).c. Setiap pembina latihan di jajaran TNI AD bertanggung jawab
terhadappelaksanaan latihan di lingkungan Komandonya, sehingga mampu
menjaminterselenggaranya latihan sesuai kebijakan pimpinan TNI AD. Untuk
menyamakanpola pikir dan pola tindak dalam pembinaan latihan maka perlu disusun
NaskahDepartemen tentang Sistem Pembinaan Latihan sebagai pedoman bagi
PasisDikreg Seskoad dalam pelaksanaan tugas di masa yang akan datang

PEMBAHASAN

Untuk menjamin TNI AD dapat mencapai tugas pokok dan berfungsi secara
efektif dan efisien maka diperlukan SDM prajurit berkualitas yang dapat ditempuh
melalui pendidikan di lembaga-lembaga pendidikan TNI AD. Untuk itu, lembaga
pendidikan harus kuat karena merupakan tempat penggemblengan para prajurit
yang sangat tepat untuk disiapkan menjadi SDM prajurit yang dibutuhkan TNI AD.
Namun, kondisi nyata saat ini menunjukkan kinerja lembaga pendidikan TNI AD
termasuk Pusat Pendidikan Kecabangan TNI AD belum mampu menghasilkan SDM
prajurit yang profesional, hal ini terutama disebabkan oleh kurangnya kualitas SDM
prajurit yang mengawaki lembaga tersebut.

Selaras dengan pemikiran bahwa lembaga pendidikan memegang peranan


strategis sebagai dapur pencetak SDM prajurit berkualitas yang dibutuhkan oleh TNI
AD dalam mencapai tugas pokok, serta dihadapkan dengan tantangan dan tuntutan
tugas lembaga pendidikan yang semakin berat dimasa kini dan mendatang maka
kinerja lembaga pendidikan perlu ditingkatkan. Untuk itu sumber daya manusia
prajurit yang merupakan kunci utama dan berperan sentral dalam pencapaian tujuan
organisasi mutlak ditingkatkan dan harus dilaksanakan secara sistematis, berencana
dan berlanjut.

Ketentuan umum merupakan pedoman pokok dalam administrasi sistem


pembinaan latihan agar dapat mencapai sasaran yang telah ditetapkan dan dapat
dipertanggungjawabkan. Ketentuan ini diperlukan agar kegiatan yang berkairan
dengan system pembinaan Latihan dapat dilaksanakan serta memperoleh hasil yang
optimal. Ketentuan ini berisikan tentang tujuan dan sasaran, prinsip-prinsip dan
ketentuan administrasi yang harus dipedomani dalam melaksanakan kegiatan oleh
Pembina latihan
KEGIATAN SISBINLAT TINGKAT KEBIJAKAN
Tingkat kebijakan. Mabesad.
1. Perencanaan
a. Mempelajari dan menganalisa tugas TNI AD sebagai pedoman dalam
penyusunan kebijakan Kasad pada pemrograman latihan, penyelenggaraan
Latihan/aswaslat/aswasdallat dan sarpraslat.
b. Mengeluarkan pokok-pokok kebijakan pada bidang latihan dalam
pelaksanaan latihan TNI AD bagi satuan-satuan mulai dari latihan
perorangan, latihan satuan, latihan antar kecabangan dan satuan-satuan
yang ditunjuk akan melaksanakan latihan gabungan;
c. Merencanakan dan menyusun personel yang akan dilibatkan dalam pokja
penyusunan bidang pemrogaman latihan, penyelenggaraan latihan,
aswaslat/aswasdallat dan sarpraslat;
d. Menginventarisasi referensi dan mengumpulkan data bidang Latihan
renstra TNI, reancangan rencana kerja TNI AD; dan
e. Merencanakan dan memperkirakan dukungan kebutuhan pada
pemorgraman latihan, penyelenggaraan latihan aswaslat/aswasdallat dan
sarpraslat di satuan jajaran TNI AD.

2. Persiapan
a. Menyiapkan rancangan rencana kerja TNI AD bidang Latihan dlam
rangka pembinaan kekuatan tentang pemograman Latihan, penyelenggaraan
Latihan, awaslat, aswasdallat dan sarpraslat yang dibutuhkan oleh Kotama
dan Pus/Cab Fung AD;
b. menentukan satuan yang terlibat latihan perorangan, latihan satuan,
latihan antarkecabangan, dan satuan-satuan yang ditunjuk akan
melaksanakan latihan gabungan;
c. memberikan arahan kepada Kodiklatad, Kotama dan Pus/Cab/ Fung AD
tentang pembinaan latihan;
d. mengeluarkan surat perintah pokja penyusunan konsep bidang latihan
tentang pemrograman latihan, penyelenggaraan latihan,
aswaslat/aswasdallat, dan sarpraslat dalam rangka pembinaan kekuatan; dan
e. membuat rencana persiapan pembagian waktu dimulai dari keluarnya
surat perintah pokja sampai dengan tersusunnya bidang latihan tentang
pemrograman latihan, penyelenggaraan latihan, aswaslat/aswasdallat, dan
sarpraslat.

3. Pelaksanaan.
a) melaksanakan program latihan TNI AD dengan mengacu pada rencana
strategis, program pembinaan kekuatan TNI AD;
b) mendistribusikan program pembinaan latihan dalam rangka pembinaan
kekuatan kepada Kodiklatad, Kotama, dan Pus/Cab/Fung AD untuk
mendapatkan bahan masukan dan penyempurnaan; dan
c) memerintahkan kepada Kodiklatad, Kotama dan Pus/Cab/Fung AD untuk
melaksanakan kegiatan pemrograman latihan, penyelenggaraan latihan,
aswaslat/ aswasdallat/dallat, dan sarpraslat.

4. Pengakhiran.
a) membuat laporan pelaksanaan pemrograman latihan, penyelenggaraan
latihan, aswaslat,l aswasdallat, dan sarpraslat tentang pembinaan latihan
dalam rangka pembinaan kekuatan kepada Mabes TNI;
b) mengevaluasi hasil pelaksanaan pemrograman latihan, penyelenggaraan
latihan, aswaslat/aswasdallat, dan sarpraslat dalam rangka pembinaan
kekuatan; dan
c) menerima laporan hasil pelaksanaan pemrograman latihan,
penyelenggaraan latihan, aswaslat/ aswasdallat, dan sarpraslat dalam rangka
pembinaan kekuatan dari jajaran TNI AD.

KEGIATAN SISTEM PEMBINAAN DAN LATIHAN DALAM RANGKA BINKUAT


TINGKAT PELAKSANA
1. Perencanaan
a) mempelajari dan menganalisa tugas satuan pelaksana sebagai pedoman
dalam penyusunan kebijakan komando atas dalam rangka penggunaan
kekuatan pada pemrograman latihan, penyelenggaraan latihan, dallat, dan
sarpraslat;
b) menerima kebijakan pada bidang latihan dalam pelaksanaan latihan di
satuan pelaksana mulai dari latihan pratugas, latihan tugas pengamanan,
latihan menghadapi kontinjensi, dan latihan bersama;
c) merencanakan dan menyusun personel yang akan dilibatkan dalam pokja
penyusunan dalam rangka penggunaan kekuatan bidang pemrograman
latihan, penyelenggaraan latihan, dallat, dan sarpraslat;
d) menginventarisasi referensi dan mengumpulkan data tentang bidang
latihan dalam rangka penggunaan kekuatan; dan
e) merencanakan dan memperkirakan dukungan kebutuhan dalam rangka
penggunaan kekuatan pada pemrograman latihan, penyelenggaraan latihan,
dallat, dan sarpraslat.

2. Persiapan
a) menyiapkan rencana kerja satuan pelaksana bidang latihan dalam rangka
penggunaan kekuatan tentang pemrograman latihan, penyelenggaraan
latihan, dallat, dan sarpraslat yang dibutuhkan;
b) menyiapkan satuan yang terlibat untuk latihan pratugas, latihan tugas
pengamanan, latihan menghadapi kontinjensi, dan latihan bersama;
c) menerima arahan dari satuan komando atas dalam rangka penggunaan
kekuatan menyiapkan pemrograman latihan, penyelenggaraan latihan, dallat,
dan sarpraslat;
d) mengeluarkan surat perintah dalam rangka penggunaan kekuatan
pemrograman latihan, penyelenggaraan latihan, dallat, dan sarpraslat dalam
rangka penggunaan kekuatan satuan jajaran Kotama; dan
e) menyiapkan pembagian waktu latihan dalam rangka penggunaan
kekuatan sesuai jadwal pemrograman latihan, penyelenggaraan latihan,
dallat, dan sarpraslat di jajaran Kotama.

3. Pelaksanaan
a) membuat program bidang latihan satuan dengan mengacu pada latihan
Kotama dalam kegiatan latihan pratugas, latihan tugas pengamanan, latihan
menghadapi kontinjensi, dan latihan bersama;
b) mendistribusikan program bidang latihan dalam rangka penggunaan
kekuatan kepada satuan jajaran untuk mendapatkan bahan masukan dan
penyempurnaan;
c) memerintahkan kepada satuan untuk melaksanakan kegiatan dalam
rangka penggunaan kekuatan pemrograman latihan, penyelenggaraan
latihan, dallat, dan sarpraslat;
d) menyelenggarakan latihan pratugas, latihan tugas pengamanan, latihan
menghadapi kontinjensi, dan latihan bersama; dan
e) melaksanakan latihan sesuai waktu yang sudah dijadwalkan berdasarkan
surat perintah pokja sampai dengan tersusunnya bidang latihan dalam rangka
penggunaan kekuatan tentang pemrograman latihan, penyelenggaraan
latihan, dallat, dan sarpraslat.

4. Pengakhiran
a) mengevaluasi hasil pelaksanaan pemrograman latihan, penyelenggaraan
latihan, dallat, dan sarpraslat dalam rangka penggunaan kekuatan; dan
b) membuat dan mengirimkan laporan hasil pelaksanaan pemrograman
latihan, penyelenggaraan latihan, dallat, dan sarpraslat dalam rangka
penggunaan kekuatan kepada komando atas tembusan Pus/Cab/Fung AD
dan Kodiklatad.

Pembinaan personel dan tenaga manusia TNI sebagai bagian integral dari
sistem pembinaan TNI, mencerminkan pula tata fungsional dari pembinaan personel
perorangan yang terdiri atas Prajurit dan Pegawai Negeri Sipil serta pembinaan
tenaga manusia balk dari segi perencanaan pengorganisasian, pelaksanaan
maupun pengendalian terhadap aspekaspek subyek, obyek dan metode. Dalam hal
ini tidak termasuk para mantan prajurit dan yang tergabung dalam keluarga besar
TNI.

PENUTUP
1. Kesimpulan. SDM merupakan faktor utama dalam dinamika
pencapaian tugas organisasi. Keberhasilan pelaksanaan tugas pokok TNI
AD mutlak perlu didukung oleh SDM yang kompeten dibidangnya secara
profesional dan proporsional. Untuk itu, dalam rangka menghadapi
tantangan tugas masa depan, perlu adanya upaya penyiapan SDM TNI
AD secara bertahap, bertingkat dan berlanjut sehingga setiap
pelaksanaan tugas dapat berhasil secara efektif dan efisien.
2. Saran. Pengaruh global terhadap perkembangan SDM prajurit akan
berpengaruh terhadap pelaksanaan pembinaan personil. Dalam hal ini
SDM sebagai elemen penting organisasi TNI AD harus ditinjau sebagai
satu kesatuan yang utuh menyeluruh meliputi profesionalisme, disiplin,
mental, fisik jasmani dan kesehatannya, sehingga sasaran pembinaan
dapat tercapai sesuai yang diharapkan. Dalam hal ini harus membjuat
laporan pada setiap kegiatan pembinaan setiap tahunnya sehingga dapat
dilihat kemajuan ataupun penurunan dalam hal pembinaan latihan
tersebut.

REFERENSI
1. Naskah sekolah tentang Sisbinlat untuk Pendidikan Perwira TNI AD
Nomor : MKKU- 04-A disahkan dengan Keputusan Komandan Secapa
TNI AD Nomor Kep/5/II/2022 tanggal 5 Februari 2022.
2. https://id.scribd.com/document/400441224/SISBINLAT-pdf

Bandung, 02 Maret 2023

AFDHONI
NO CAPA 637

Anda mungkin juga menyukai