PUSAT KESEHATAN
________________________________
PEDOMAN
tentang
BAB I
PENDAHULUAN
1. Umum.
b. Guna mewadahi kemampuan standar yang harus dimiliki oleh Yonkes maka
diperlukan program latihan yang distandarkan sesuai sistem pembinaan latihan TNI
AD dalam bentuk program latihan standardisasi (proglatsi). Program latihan
tersebut memuat tentang teknis umum penyelenggaraan latihan yang meliputi
pedoman penyelenggaraan, waktu, rangka pokok latihan (RPL) dan acara latihan
(AL) bagi satuan Yonkes. Sampai dengan saat ini Yonkes tidak memiliki proglatsi
sehingga perlu disusun Pedoman Proglatsi Yonkes.
b. Tata Urut. Pedoman ini disusun dengan tata urut sebagai berikut:
1) Bab I Pendahuluan.
6) Bab VI Penutup.
BAB II
KETENTUAN UMUM
b. Sasaran:
8. Sifat. Pedoman ini bersifat teknis yang menguraikan secara detail tentang
pelaksanaan program latihan standardisasi di satuan Yonkes.
10. Organisasi.
a. Struktur Organisasi.
DANYONKES DANSIMAYON/
BATISIOPS
DANKI BATIH
DANTON BATON
Keterangan :
DANSI/DANRU/DANPOK
Komando
Staf/Pembantu
6
b. Susunan Organisasi.
1) Tingkat Batalyon:
2) Tingkat Kompi:
3) Tingkat Peleton:
6) menyelenggarakan uji siap tempur (UST) tingkat Peleton dan uji siap
jasmani militer (USJM) tingkat Peleton;
a) mengendalikan/mengawasi/melaksanakan latihan:
(1) Perorangan:
(2) Satuan:
c. Komandan Peleton:
3) mengendalikan/mengawasi/melaksanakan latihan:
a) perorangan:
b) satuan:
d. Dansimayon/Batisiops:
e. Bintara Pelatih:
f. Bintara Peleton:
g. Komandan Seksi/Regu/Kelompok:
a. Penyelenggara Latihan:
b. Pelaku Latihan.
6) memiliki intelegensi yang baik, mental yang kuat dan motivasi tinggi
serta tidak mudah menyerah;
13. Teknis.
tepat tanpa ada kesalahan yang berarti, dilakukan tanpa bantuan dan
dalam waktu standar yang ditentukan serta dilakukan sesuai dengan
kecepatan kerja normal. Mampu juga berarti bisa mengerjakan sendiri
tanpa bantuan serta mengetahui mana yang salah dan mana yang
benar.
g. Teknik Koreksi dalam Latihan. Koreksi yang diberikan pada saat waktu
dan tempat, pada materi/persoalan yang tepat, serta dengan cara dan teknik yang
tepat, akan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan suatu latihan. Oleh karena
itu di bawah ini disampaikan beberapa ketentuan teknik dalam pemberian koreksi
sebagai berikut:
2) Sistem pengujian ini terdiri dari uji terampil perorangan (UTP) umum
dan uji terampil perorangan jabatan (UTPJ) sampai dengan uji siap tempur
(UST) meliputi: uji terampil perorangan umum, uji terampil perorangan
jabatan Tamtama, uji terampil perorangan jabatan Bintara, uji siap jasmani
militer (USJM) tingkat perorangan sampai dengan tingkat Peleton, uji siap
tempur (UST) Regu, UST Peleton, dan UST Kompi.
i. Orientasi Latihan.
4) Dua pihak tidak dikendalikan. Pelaku terdiri dari dua pihak yaitu
pasukan biru dan pasukan merah, masing-masing memerankan pasukan
sendiri dan pasukan musuh yang saling berhadapan. Pelaku diberikan
kebebasan menentukan tindakan dalam batas-batas yang ditentukan.
1) Latihan Perorangan.
a) Latihan Tamtama:
b) Latihan Bintara:
2) Latihan Kelompok/Kelompok:
a) Penyelenggara : Kompi.
b) Pelatih : Danru/Baton.
c) Penguji : Danton.
a) Penyelenggara : Kompi.
b) Pelatih : Danton.
c) Penguji : Danki.
a) Penyelenggara : Kompi.
b) Pelatih : Danki.
c) Penguji : Danyon.
a) Penyelenggara : Kompi.
b) Pelatih : Danki.
c) Penguji : Danyon.
a) Penyelenggara : Batalyon.
b) Pelatih : Danyon.
c) Penguji : Danbrigif.
a) Penyelenggara : Brigif.
b) Pelatih : Danbrigif.
c) Penguji : Pangdivif.
20
a. Sarana:
b. Prasarana:
1) prasarana pokok berupa ruang kerja, ruang rapat, ruang kelas, aula,
medan latihan yang menyerupai daerah penugasan, kelas model, menara
serba guna, lapangan HR, lapangan tembak, gudang munisi, gudang
senjata, gudang alat optik, lapangan olahraga, dan lain-lain sesuai
kebutuhan; dan
a. Faktor Internal.
b. Faktor Eksternal.
1) Iklim dan cuaca. Faktor ini yang meliputi suhu, angin, cahaya dan
endapan sangat berpengaruh dalam penyelenggaraan program latihan guna
menjamin tercapainya tujuan dan sasaran latihan.
BAB III
KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN
1
16. Umum. Kemampuan perorangan dan satuan Yonkes akan dapat diwujudkan
melalui penyelenggaraan latihan yang dilaksanakan secara bertahap, bertingkat, dan
berlanjut. Proglatsi Yonkes dilaksanakan secara terencana, terarah, terkoordinasi serta
berkesinambungan agar tujuan dan sasaran latihan dapat tercapai secara optimal.
Proglatsi Yonkes tersebut meliputi latihan perorangan dan latihan satuan. Berlanjutnya
suatu tahap latihan ke tahap berikutnya hanya apabila satuan tersebut pada tahap yang
telah dilalui mencapai sasaran latihan sesuai standar yang ditentukan melalui suatu UTP
22
1) Mekanisme.
a) Tahap perencanaan.
i. unsur penyelenggara;
b) Tahap persiapan.
c) Tahap pelaksanaan.
d) Tahap pengakhiran.
b. Materi Latihan.
a) pengetahuan senjata;
b) menembak;
c) ilmu medan;
d) pionir;
e) teknik bertempur;
f) komunikasi tempur;
32
o) tali temali;
p) perkemahan; dan
r) UTP umum.
(b) Kondisi.
i. Waktu : Siang atau malam hari
ii. Tampat : Dilapangan
iii. Pakaian : PDL-II
iv. Disediakan.
i) Kat pembantu perawat
ii) Alins simulasi luka tembak usu
terburai
iii) Bulsi (Alins hidup)
(c) Standar. Mampu menolong korban luka
tembak perut dengan usus terburai.
(d) Petunjuk.
i. Pahami semua ketentuan yang
berhubungan dengan menolong korban luka
tembak perut dengan usus terburai.
ii. Pengertian. Luka tembak perut adalah
luka pada perut menembur peritoneum yang
disebabkan oleh tembakan sehingga
menyebabkan pendarahan intra abdomen yang
berasal dari organ dalam perut, seperti hati,
limpa, lambung, usus dan pembuluh darah besar.
iii. Gelaja luka tembak perut.
i) Sakit pada perut (keram), dinding
perut kaku.
ii) Tampak organ dalam perut
menonjol keluar.
iii) Mual dan muntah.
iv) Ditemukan darah dalam air kencing
atau feses.
v) Tampak gejala-gejala shock (muka
dan bibir pucat, nadi cepat dan melemah,
tangan dan kaki dingin, tekanan darah
menurun).
(e) Pelaksnaan.
i. Tahap persiapan.
i) Menyiapkan perlengkapan
perorangan yang diperlukan.
ii) Mempelajari prosedur longdarlap
luka tembak perut dengan usus terburai
ii. Tahap kegiatan.
i) Tindakan keamanan
ii) Nilai tingkat kesadaran dan ABC
iii) Bila terjadi henti nafas, segera beri
nafas buatan dari mulut kemulut
iv) Bila korban bisa bernafas spontan,
hentikan pendarahan dengan
menggunakan pembalut cepat
v) Tutup organ yang keluar/usus
denagn menggunakan kasa bersih yang
dilembabkan, jangan sekali kali
48
a) navigasi darat;
b) pionir;
c) teknik bertempur;
d) komunikasi;
g) latihan;
i) pengaturan penembakan;
a) Kompi Rumkitlap.
(d) harcegah;
(a) longdarlap;
c) Kompi markas.
(1) Balidik:
(a) pengamanan;
(b) hartib;
(c) penyidikan;
(b) pengamanan;
(c) hartib;
(d) penyidikan;
(f) administrasi;
(a) harcegah;
(f) kolone/konvoi;
(d) harcegah;
(a) harcegah;
(d) pengamanan;
(a) longdarlap;
(a) longdarlap;
(c) longmalap;
(17) Bapal:
(c) pemeliharaan TK I;
70
(d) perbaikan TK I;
(b) CMI;
(e) harcegah;
(19) Dansiwat:
(b) CMI;
(d) harcegah;
(b) SJM;
(21) Dansimayon.
71
(a) proglatsi;
(b) SJM;
(22) Bajah:
(c) pengarsipan;
(23) Ba Juryar:
(c) pengarsipan;
(25) Dansimin:
(l) kearsipan;
(m) kesejahteraan;
(d) harcegah;
(32) Bajasmil:
(33) Batisiter:
(d) harcegah;
a) Mekanisme.
i) unsur penyelenggara;
i) pokok-pokok penyelenggaraan
latihan;
2) Materi latihan.
(7) Kelompokxxxxxx:
(a) pengamanan;
(b) hartib;
(c) penyidikan;
(e) administrasi.
(b) pengamanan;
(f) administrasi.
a) Mekanisme.
i) pokok-pokok penyelenggaraan
latihan;
2) Materi latihan.
a) Mekanisme.
2) Materi latihan.
a) Mekanisme.
i. mengumpulkan/menghimpun bahan-
bahan yang dapat digunakan sebagai bagian dari
kegiatan evaluasi yang diselenggarakan oleh
penyelenggara latihan;
98
2) Materi latihan:
BAB IV
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
2
20. Umum. Agar kegiatan latihan Yonkes dapat berjalan aman dan lancar harus
memperhatikan faktor keamanan dan administrasi untuk mencapai tujuan dan sasaran
yang diharapkan dengan optimal. Kedua faktor tersebut harus senantiasa diperhatikan
oleh semua pihak yang terlibat dalam kegiatan proglatsi Yonkes melalui penerapan
tindakan pengamanan dan tindakan administrasi. Tindakan pengamanan diutamakan
pada upaya preventif untuk mengamankan personel, materiil, berita dan kegiatan,
sedangkan tindakan administrasi diutamakan untuk mewujudkan ketertiban, keteraturan,
dan kelengkapan administrasi.
a. Pengamanan Personel.
1) Perencanaan:
2) Persiapan:
3) Pelaksanaan:
4) Pengakhiran:
b. Pengamanan Materiil.
1) Perencanaan:
2) Persiapan:
3) Pelaksanaan:
4) Pengakhiran:
c. Pengamanan Kegiatan.
1) Perencanaan:
2) Persiapan:
3) Pelaksanaan:
4) Pengakhiran:
d. Pengamanan Berita.
1) Perencanaan:
2) Persiapan:
3) Pelaksanaan:
4) Pengakhiran:
a. Tahap Perencanaan:
b. Tahap Persiapan:
c. Tahap Pelaksanaan:
d. Tahap Pengakhiran.
BAB V
PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN
3
23. Umum. Pengawasan dan pengendalian proglatsi Yonkes mutlak diperlukan,
hal ini dilakukan untuk menjamin optimalisasi kegiatan yang dilaksanakan. Pengawasan
dan pengendalian dilaksanakan secara terus-menerus dan simultan pada setiap tahapan
kegiatan mulai dari tahap perencanaan, persiapan, pelaksanaan, dan pengakhiran.
Kegiatan pengawasan dan pengendalian proglatsi Yonkes dilakukan oleh penyelenggara
kegiatan, sehingga dalam pelaksanaan kegiatan dapat berjalan dengan lancar serta
mencapai tujuan dan sasaran kegiatan yang ditetapkan.
24. Pengawasan.
a. Perencanaan.
2) Komandan Kompi:
b. Persiapan.
2) Komandan Kompi:
c. Pelaksanaan.
2) Komandan Kompi:
b. Pengakhiran.
2) Komandan Kompi:
25. Pengendalian.
a. Perencanaan.
2) Komandan Kompi:
3) Komandan Peleton:
4) Bintara Pelatih:
b. Persiapan.
2) Komandan Kompi:
3) Komandan Peleton:
4) Bintara Pelatih:
c. Pelaksanaan.
2) Komandan Kompi:
3) Komandan Peleton:
4) Bintara Pelatih:
d. Pengakhiran.
2) Komandan Kompi:
3) Komandan Peleton:
4) Bintara Pelatih:
BAB VI
PENUTUP
4
26. Keberhasilan. Disiplin untuk menaati ketentuan yang ada dalam Pedoman
tentang Program Latihan Standarisasi Yonkes ini oleh para pembina dan pengguna akan
sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pelaksanaan latihan Yonkes di lingkungan TNI
AD.
27. Penyempurnaan. Hal-hal yang dirasakan perlu dan berkaitan dengan adanya
tuntutan kebutuhan untuk penyempurnaan Pedoman tentang Program Latihan
Standarisasi Yonkes ini, agar disarankan kepada Kasad melalui Dankodiklatad sesuai
dengan mekanisme yang berlaku.
tertanda