PETUNJUK ADMINISTRASI
tentang
BAB I
PENDAHULUAN
1. Umum.
b. Tata Urut. Petunjuk administrasi ini disusun dengan tata urut sebagai
berikut.
1) Bab I Pendahuluan.
6) Bab VI Penutup.
4. Dasar.
5. Pengertian. (Sublampiran A)
5
BAB II
KETENTUAN UMUM
b. Sasaran.
8. Prinsip-Prinsip Pelaksanaan.
dari tingkat perorangan sampai tingkat satuan dalam rangka mewujudkan prajurit
profesional serta satuan yang handal.
a. Pembinaan Organisasi.
1) pembentukan; dan
2) perubahan.
b. Pembinaan Personel.
1) penyediaan tenaga;
2) pendidikan;
3) penggunaan;
4) perawatan; dan
5) pemisahan.
c. Pembinaan Materiil.
1) penentuan kebutuhan;
3) pengadaan;
4) distribusi;
6) penghapusan.
3) penyempurnaan.
e. Pembinaan Pangkalan.
1) pembangunan;
2) pemeliharaan; dan
3) rehabilitasi.
f. Pembinaan Latihan.
BAB III
ORGANISASI, TUGAS, DAN TANGGUNG JAWAB
10. Umum. Pelaksanaan pembinaan satuan infanteri agar memiliki arah dan
tujuan sesuai jalur komando, tugas dan tanggung jawab memerlukan suatu
badan/organisasi. Organisasi penyelenggaraan pembinaan satuan diwujudkan melalui
struktur, susunan organisasi, tugas, dan tanggung jawab sesuai bidang pekerjaan yang
diembannya. Penyusunan organisasi dalam kegiatan pembinaan satuan harus mampu
menjawab tuntutan tugas dan pekerjaan yang dibebankan, sehingga mencapai sasaran
yang diharapkan.
11. Organisasi.
a. Struktur Organisasi.
MABESAD
Eselon Pusat
KODIKLAT
PUSSENIF KOTAMA
Kotama/Puscab
: Garis Komando
: Garis Fungsi LKT
b. Susunan Organisasi.
8
2) Tingkat kotama/pus/cab.
BAB IV
PELAKSANAAN KEGIATAN
a. Pembentukan Organisasi.
1) Perencanaan.
12
a) Tingkat pusat:
2) Persiapan.
3) Pelaksanaan.
4) Pengakhiran.
a) Tingkat pusat.
b) Tingkat kotama.
b. Perubahan Organisasi.
1) Reorganisasi.
a) Perencanaan.
b) Persiapan
c) Pelaksanaan.
d) Pengakhiran.
2) Validasi organisasi.
a) Perencanaan.
b) Persiapan.
c) Pelaksanaan.
d) Pengakhiran.
3) Pembekuan organisasi.
a) Perencanaan.
b) Persiapan.
c) Pelaksanaan.
d) Pengakhiran.
4) Likuidasi.
a) Perencanaan.
b) Persiapan.
c) Pelaksanaan.
d) Pengakhiran.
a. Penyediaan Tenaga.
1) Perencanaan.
a) Tingkat pusat.
d) Tingkat kotama.
2) Persiapan.
d) Tingkat kotama.
3) Pelaksanaan.
d) Tingkat kotama.
4) Pengakhiran.
d) Tingkat kotama.
b. Pendidikan.
1) Perencanaan.
a) Tingkat pusat.
d) Tingkat kotama.
(g) alins/alongin;
2) Persiapan.
(g) alins/alongins;
d) Tingkat kotama.
(g) alins/alongin;
3) Pelaksanaan.
d) Tingkat kotama.
iii. Dikiptek.
i. Pendidikan Secapa;
iii. Dikiptek.
4) Pengakhiran.
c. Penggunaan.
1) Perencanaan.
a) Tingkat pusat.
d) Tingkat kotama.
2) Persiapan.
d) Tingkat kotama.
3) Pelaksanaan.
d) Tingkat kotama.
4) Pengakhiran.
d) Tingkat kotama.
d. Perawatan.
1) Perencanaan.
a) Tingkat pusat.
d) Tingkat kotama.
2) Persiapan.
d) Tingkat kotama.
3) Pelaksanaan.
d) Tingkat Kotama.
4) Pengakhiran.
d) Tingkat kotama.
e. Pemisahan.
1) Perencanaan.
a) Tingkat pusat.
d) Tingkat kotama.
2) Persiapan.
d) Tingkat kotama.
3) Pelaksanaan.
d) Tingkat kotama.
4) Pengakhiran.
a. Penentuan Kebutuhan.
1) Perencanaan.
a) Tingkat pusat.
d) Tingkat kotama.
2) Persiapan.
a) Tingkat pusat.
d) Tingkat kotama.
3) Pelaksanaan.
a) Tingkat pusat.
4) Pengakhiran.
1) Perencanaan.
a) Tingkat pusat.
d) Tingkat Kotama.
2) Persiapan.
d) Tingkat Kotama.
3) Pelaksanaan.
4) Pengakhiran.
a) Tingkat pusat.
c. Pengadaan.
1) Perencanaan.
a) Tingkat pusat.
2) Persiapan.
a) Tingkat pusat.
c) Pelaksanaan.
a) Tingkat pusat.
4) Pengakhiran.
a) Tingkat pusat.
70
d. Distribusi.
1) Perencanaan.
a) Tingkat pusat.
d) Tingkat kotama.
2) Persiapan.
d) Tingkat kotama.
3) Pelaksanaan.
a) Tingkat pusat.
d) Tingkat kotama.
4) Pengakhiran.
d) Tingkat kotama.
1) Perencanaan.
a) Tingkat pusat.
d) Tingkat kotama.
2) Persiapan.
a) Tingkat pusat.
d) Tingkat kotama.
3) Pelaksanaan.
a) Tingkat pusat.
d) Tingkat kotama.
4) Pengakhiran.
f. Penghapusan.
1) Perencanaan.
a) Tingkat pusat.
d) Tingkat kotama.
2) Persiapan.
a) Tingkat pusat.
d) Tingkat kotama.
4) Pelaksanaan.
a) Tingkat pusat.
d) Tingkat kotama.
4) Pengakhiran.
1) Perencanaan.
a) Tingkat pusat.
2) Persiapan.
3) Pelaksanaan.
a) Tingkat pusat.
4) Pengakhiran.
1) Perencanaan.
a) Tingkat pusat.
2) Persiapan.
a) Tingkat pusat.
3) Pelaksanaan.
a) Tingkat pusat.
4) Pengakhiran.
c. Penyempurnaan.
1) Perencanaan.
2) Persiapan.
a) Tingkat pusat.
3) Pelaksanaan.
a) Tingkat pusat.
4) Pengakhiran.
a. Pembangunan.
1) Perencanaan.
a) Tingkat pusat.
2) Persiapan.
3) Pelaksanaan.
4) Pengakhiran.
b. Pemeliharaan.
1) Perencanaan.
a) Tingkat pusat.
2) Persiapan.
3) Pelaksanaan.
4) Pengakhiran.
c. Rehabilitasi.
1) Perencanaan.
a) Tingkat pusat.
2) Persiapan.
3) Pelaksanaan.
103
4) Pengakhiran.
a. Latihan Program.
1) Perencanaan.
a) Tingkat pusat.
d) Tingkat Kotama.
2) Persiapan.
d) Tingkat kotama.
3) Pelaksanaan.
c) Tingkat kotama.
4) Pengakhiran.
b. Latihan Nonprogram.
1) Perencanaan.
a) Tingkat pusat.
2) Persiapan.
3) Pelaksanaan.
d) Tingkat kotama.
4) Pengakhiran.
BAB V
PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN
20. Umum. Kegiatan pembinaan Satuan Infanteri agar berjalan sesuai dengan
arah, tujuan dan mencapai suatu keberhasilan memerlukan pengawasan dan
pengendalian. Pengawasan dan pengendalian terhadap setiap kegiatan pembinaan
Satuan Infanteri dilakukan oleh pejabat yang terkait sesuai tingkat dan kewenangannya.
Pengawasan dan pengendalian oleh pejabat sesuai tingkat dan kewenangannya harus
dilakukan secara terus menerus melalui pengendalian administrasi, pengendalian
operasional, dan pengendalian teknik.
a. Pelaksanaan Pengawasan.
1) Pengawasan Intern.
b. Teknik Pengawasan.
a. Bentuk Pengendalian.
112
1) Pengendalian administrasi.
2) Pengendalian operasional.
3) Pengendalian teknik.
b. Alat Pengendalian.
a) kebijaksanaan pimpinan;
b) rencana dan program;
c) buku petunjuk;
d) laporan dan pencatatan; dan
a) observasi;
b) kunjungan;
113
c) inspeksi;
e) penilaian; dan
f) wasev.
c. Sistem Pengendalian.
1) sistem penilaian;
2) sistem pencatatan; dan
3) sistem laporan.
BAB VI
PENUTUP
23. Keberhasilan. Disiplin untuk menaati ketentuan yang ada dalam Petunjuk
Administrasi tentang Pembinaan Satuan Infanteri ini oleh pembina dan pengguna akan
sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pelaksanaan pembinaan Satuan Infanteri.
24. Penyempurnaan. Hal-hal yang dirasa perlu berkaitan dengan adanya tuntutan
kebutuhan untuk penyempurnaan Petunjuk Administrasi tentang Pembinaan Satuan
Infanteri ini, agar disarankan kepada Kasad melalui Dankodiklat TNI AD sesuai
mekanisme umpan balik.
tertanda
Hinsa Siburian
Budi Prasetyono
Mayor Jendral TNI
Brigadir Jenderal TNI