Anda di halaman 1dari 108

RAHASIA

PUSAT KESENJATAAN INFANTER Lampiran III Keputusan Danpusdikif


PUSAT PENDIDIKAN INFANTERI Nomor : Kep/ 55 / XII / 2011
Tanggal : 18 Desember 2011

TEHNIK PENYELENGARAAN LATIHAN

BAB – I

PENDAHULUAN

1. Umum. Seorang Perwira harus menguasai tentang Pembinaan latihan


disatuaannya sehingga mutu tempur satuaannya senantiasa dapat terpelihara secara
optimal dengan demikian setiap Perwira disatuan harus menguasai tentang tehnik
penyelenggaraan latihan sehingga penyelenggaraan latihan dapat mencapai tujuan
secara berdaya guna dan berhasil guna. Perwira disamping tugas dan tanggung jawab
terhadap semua perencanaan latihan yang bersifat pelaksanaan atas perintah Danki di
Kompinya dia juga berkewajiban untuk membantu menyelenggarakan latihan-latihan baik
tingkat Perorangan maupun satuan sebagai kesiapan Satuannya.

2. Maksud dan Tujuan.

a. Maksud. Penyusunan Naskah Departemen ini dimaksudkan sebagai


pedoman bagi Gadik dan Pasis dalam proses belajar mengajar.

b. Tujuan. Agar Pasis mengerti dan dapat melaksanakan tentang Tehnik


penyelenggaraan latihan baik tingkat perorangan maupun satuan.

RAHASIA
2

3. Ruang Lingkup dan tata urut. Terbatas pada pokok-pokok materi pelajaran
pada kurikulum serta disusun dengan tata urut sbb :

a. Pendahuluan.

b. Ketentuan Umum.

c. Organisasi Penyelenggaraan Latihan.

d. Pelaksanaan penyelenggaraan latihan


e. Renlat dan Renlap
f. Aswasdalat
g. Penilaian dan Evaluasi Latihan.
h. Pencatatan dan Laporan Latihan
i. Evaluasi.
j Penutup.
3

BAB II
KETENTUAN UMUM

4. Umum. Setiap Komandan Satuan TNI AD bertanggung jawab untuk menjamin


agar semua latihan yang berlaku diselenggarakan dilingkungan Komandonya dapat
dilaksanakan sesuai ketentuan yang meliputi prinsip-prinsip dalam penyelenggaraan
latihan, pengelompokan latihan dan standard kemampuan dan metoda pencapaiannya
serta ketentuan administrasi.

5. Prinsip-prinsip dalam penyelenggaraan latihan.

a. Prinsip Penyelenggaraan Latihan.

1) Penyelenggaraan latihan harus direncanakan, disiapkan,


dilaksanakan, diawasi dan dikendalikan serta dievaluasi. Dalam setiap
penyelenggaraan latihan diperlukan proses kegiatan yang berurutan dimulai
dari perencanaan harus dapat disesuaikan dengan tujuan dan sasaran
latihan yang ingin dicapai, persiapan seluruh komponen latihan,
dilaksanakan dengan metoda yang ditetapkan, diawasi dan dikendalikan
secara tepat serta dapat dievaluasi hasilnya.

2) Penentuan metoda harus sesuai dengan tujuan dan sasaran latihan


yang ingin dicapai. Pemilihan metoda latihan disesuaikan dangan
pentahapan tingkat latihan yang akan dilaksanakan dengan prinsip bahwa
metoda yang bersifat aplikatif akan mendapatkan hasil yang lebih sempurna.

3) Penyelenggaraan latihan harus dapat diawasi dan dikendalikan


secara tepat. Dalam penyelenggaraan latihan kegiatan pengawasan dan
pengendalian diperlukan untuk dapat mengetahui setiap saat tingkat
kemampuan yang diperoleh, memerlukan tindak korektif yang diperlukan dan
menjamin stabilitas semua rencana.
4

4) Asistensi latihan dari LKT harus dapat dilaksanakan. Kegiatan


asistensi latihan harus dapat memberikan bimbingan pengetahuan dan
keterampilan teknik penyelenggaraan latihan yang menyangkut aspek
Binlat, penerapan doktrin dan taktik serta teknik prosedur operasi, aspek uji
nilai dan aspek Sarpraslat.

5) Keberhasilan penyelenggaraan latihan harus dapat dievaluasi


dan diukur. Untuk mengetahui dan mengukur hasil penyelenggaraan
latihan, perlu adanya evaluasi latihan guna mendapatkan bahan dalam
merumuskan kebijakan selanjutnya.

6) Laporan latihan harus benar dan dapat dipertanggungjawabkan.


Harus dapat dilaksanakan secara benar karena berkaitan dengan
pelaksanaan latihan itu sendiri dan seluruh output dari program latihan akan
dapat diukur serta dipertanggungjawabkan untuk penentuan kebijaksanaan
pembinaan latihan pada masa mendatang.

b. Prinsip Penyusunan Acara Latihan.

1) Siapkan semua sumber daya latihan untuk kebutuhan


penyelenggaraan latihan. Hasil dari suatu penyelenggaraan latihan sangat
tergantung dari penerapan materi latihan yang dipilih, penentuan tujuan dan
sasaran latihan, penggunaan waktu yang diperlukan, penyiapan personel,
sarana / prasarana, dana, peranti lunak, motivasi dan kemampuan
manajerial dari penyelenggara latihan.

2) Ciptakan kemungkinan untuk menngembangkan kemampuan.


Latihan adalah suatu proses untuk memberikan atau meningkatkan
kemampuan. Oleh kasrena itu kondisi latihan harus diciptakan sedemikian
rupa sehingga memberikan realisme latihan dan memungkinkan pencapaian
standard kemampuan yang harus dicapai.

3) Gunakan waktu latihan dengan berdaya guna. Waktu latihan akan


dapat dipergunakan secara berdaya guna apabila rencana latihan disusun
dengan tepat, cermat dan sesuai tujuan maupun sasaran latihan yang
ditetapkan.
5
4) Memperhatikan kesejahteraan bagi prajurit. Yang dimaksud adalah
selalu diusahakan agar didalam penyusunan acara latihan disediakan cukup
kesempatan bagi prajurit untuk istirahat berupa jedah latihan, sehingga dapat
bermanfaat bagi prajurit untuk keperluan manusiawinya tanpa merugikan
kepentingan latihan secara keseluruhan.

5) Hindari kegiatan rutin dan menjemukan. Dalam latihan yang melatih


dan yang dilatih harus bersemangat dan penuh perhatian, karena itu acara
latihan harus dapat menghindari timbulnya perasaan dan kesan adanya
suasana rutin yang menjemukan.

6. Pengelompokan Latihan.

a. Pengelompokan atas dasar Sifat.

1) Latihan bertingkat dan berlanjut. Adalah latihan bagi prajurit dan


satuan agar memiliki kemampuan pengetahuan dan keterampilan yang
standard. Diselenggarakan secara bertingkat dan berlanjut dimulai dari
tingkat latihan perorangan dasar secara teknis sampai tingkat latihan satuan
antar angkatan (latihan gabungan) secara taktis.

a) Tingkat latihan perorangan dasar. Adalah latihan untuk


melatih prajurit yang telah memiliki kemampuan dasar kemiliteran
(diperoleh melalui Diktuk), agar mempunyai kemampuan dasar
pertempuran sesuai kebutuhan masing-masing Kecabangan/Fungsi.

b) Tingkat latihan perorangan lanjutan. Adalah latihan untuk


melatih prajurit yang telah memiliki kemampuan dasar pertempuran
sesuai Kecabangan/Fungsi sehingga mempunyai kemampuan yang
diperlukan sesuai dengan jabatannya di Satuan.

c) Tingkat latihan satuan dasar. Adalah latihan untuk melatih


prajurit agar dapat bertugas dalam satu kelompok perorangan dalam
hubungan satuan sehingga tercipta kerjasama yang utuh guna
meyelesaikan tugas satuan tersebut.
6
d) Tingkat latihan satuan lanjutan. Adalah latihan untuk melatih
satuan agar dapat terciptanya kerjasama antar satuan guna
meyelesaikan tugas satuan tersebut.

e) Tingkat latihan satuan antar kecabangan. Adalah latihan


satuan yang terdiri dari beberapa kesenjataan/kecabangan, tersusun
dalam suatu latihan yang terkoordinasi dengan baik dan saling
mengetahui kemampuan/batas kemampuan masing-masing satuan.

f) Tingkat latihan satuan antar angkatan (Latihan gabungan).


Adalah latihan yang merupakan puncak dari latihan bertingkat dan
berlanjut, pesertanya melibatkan semua unsur angkatan dimana
dalam latihan tersebut sebelumnya dilaksanakan latihan pendahuluan
sendiri-sendiri, penyusunan protap-protap, saling meninjau
kemampuan/batas kemampuan masing-masing. Penentuan direktif
latihan oleh Mabes TNI.

2) Latihan tidak bertingkat dan berlanjut. Adalah latihan yang


dilaksana- kan untuk memelihara dan meningkatkan kemampuan yang telah
dicapai oleh setiap prajurit atau satuan dari pelaksanaan latihan bertingkat
dan berlanjut, serta membentuk kader yang diperlukan oleh satuan dalam
berbagai bidang tertentu.

a) Latihan didalam satuan. Adalah latihan diluar program latihan


TNI AD yang diselenggarakan oleh satuan sebagai upaya dan
tanggung jawab Komandan Satuan untuk membentuk kader, melatih,
memelihara dan menatar keterampilan anggotanya agar memiliki
kecakapan dan keterampilan tertentu yang diperlukan satuan.
Bagi prajurit yang dilatih merupakan latihan untuk mengembangkan
kemampuan sedangkan bagi satuan latihan tersebut merupakan
perwujudan tanggung jawab Komandan dalam rangka pembinaan
satuan untuk memelihara kemampuan maupun untuk melatih
kemampuan khusus bagi satuannya.
7
(1) Tujuan. Untuk melatih prajurit satuan agar memiliki
kemampuan tertentu yang diperlukan oleh satuan yang tidak
dapat dipenuhi oleh lembaga-lembaga pendidikan atau
lembaga-lembaga latihan. Untuk melaksanakan tanggung
jawab Komando dalam mempersiapkan satuan untuk
tugasnya.

(2) Bentuk.

(a) Latihan kejuruan sesuai dengan spesifikasi


jabatan dalam satuan.

(b) Latihan yang bersifat pengembangan dan


meningkatkan kemampuan atau untuk melatihkan
kemampuan khusus.
(c) Latihan ulangan untuk memelihara kemampuan.

(d) Latihan untuk menghadapi tugas yang akan


datang.

(e) Latihan untuk menyesuaikan diri kepada


perubahan doktrin dan prosedur operasiona

b) Latihan di lembaga pendidikan.

(1) Tujuan. Untuk melatih prajurit agar memiliki


kemampuan dan keterampilan tertentu yang karena sifatnya
perlu dilaksanakan di lembaga pendidikan.

(2) Bentuk.

(a) Latihan pembentukan dan pengembangan.


(b) Latihan penyegaran.
(c) Latihan pengenalan.
8
c) Latihan di lembaga latihan.

(1) Tujuan. Untuk melatih prajurit agar memliki


kemampuan khusus perorangan dan atau uji coba kemampuan
satuan, lembaga latihan ini diadakan atas dasar prinsip
desentralisasi pelaksanaan latihan.

(2) Bentuk.

(a) Latihan pemberian kemampuan khusus.

(b) Latihan pemeliharaan kemampuan khusus.


(c) Latihan uji kemampuan satuan.

(d) Latihan uji coba doktrin taktik dan teknik operasi


sesuai kecabangan/fungsi.

d) Latihan di luar negeri. Suatu Kegiatan latihan yang


dilaksanakan di lembaga latihan di luar negeri. Latihan ini
dimaksudkan untuk :

(1) Bahan perbandingan kemampuan.

(2) Memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada


prajurit dan satuan karena sifat dan macamnya latihan latihan
tersebut tidak terdapat di dalam negeri.

b. Pengelompokan atas dasar Macam.

1) Menurut kemampuan yang ingin dicapai.

a) Latihan Taktis. Yaitu penerapan praktis dari doktrin dan


proses taktis meliputi bidang tempur, intelijen, teritorial dan
administrasi logistik guna mencapai tingkat kemampuan operasional
satuan yang ditetapkan dalam situasi tempur yang dibuat atau
diperanggapkan.
9

b) Latihan Teknik. Yaitu latihan yang dilatihkan pada


perorangan/satuan agar dicapai kecakapan maupun keterampilan
teknis didalam menunjang pelaksanaan tugas operasi taktis.
Materi latihan teknis dapat berupa latihan dibidang intelijen, tempur,
teritorial dan bidang administrasi logistik.

2) Menurut pesertanya.

a) Latihan Tanpa Pasukan yaitu latihan yang diikuti oleh


perorangan dalam jabatan, baik secara perorangan maupun bersama
personel lainnya.
b) Latihan Dengan Pasukan yaitu latihan yang menyertakan
seluruh unsur-unsur satuan sebagai pelaku.

3) Menurut tempatnya.

a) Di medan simulasi yaitu latihan yang diselenggarakan disuatu


tempat dengan mengumpamakan suatu bentuk medan yang
dilengkapi tanda-tanda untuk kepentingan latihan dan dapat berupa
simulasi tempur dengan menggunakan komputer.

b) Di medan sebenarnya yaitu latihan yang diselenggarakan


disuatu tempat dengan menggunakan bentuk medan yang telah
disesuaikan dengan keadaan medan operasi.

c. Pengelompokan atas dasar Metoda.

1) Latihan perorangan. Dilaksanakan dengan menggunakan metoda :

a) Peragaan (Demonstrasi). Untuk memberikan petunjuk kepada


orang/kelompok/satuan tentang cara melakukan suatu kegiatan
secara praktis dan realistis. Dilakukan oleh
orang/kelompok/satuan ataupun dengan bantuan alat instruksi,
agar kegiatan peragaan (Demontrasi) tersebut dapat
dimengerti, dipahami dan dilaksanakan.
10
b) Peninjauan (pengamatan). Merupakan pengamatan terhadap
orang, tempat, benda, peristiwa dan kegiatan untuk memperoleh
bahan keterangan namun didahului dengan perencanaan yang
matang sehingga akan mendapatkan hasil yang maksimal.

c) Diskusi. Pertukaran pikiran secara ilmiah yang dilakukan oleh


beberapa orang/kelompok (pelaku latihan) dibawah kendali seorang
moderator (pelatih) untuk membahas suatu makalah (materi latihan)
dengan menghasilkan suatu kesimpulan (menentukan inti pelajaran
dari hasil perumusan pelaku latihan sendiri). Metoda ini tepat
sekali untuk mengajarkan “drill”, tetapi kurang sesuai bila dipakai
untuk mengupas masalah taktik.

d) Penataran. Suatu metoda untuk memberi kesempatan bagi


anggota militer guna meningkatkan kemampuan militer baik berupa
pengetahuan dan keterampilan pada waktu tertentu. Pelaksanaan
penataran dapat berupa pemberian ceramah dan atau praktek
lapangan.

2) Latihan Satuan.

a) Tanpa Pasukan.

(1) Geladi Peta. Adalah suatu geladi taktis dimana


diberikan serangkaian situasi dalam bentuk yang saling
berkaitan dan mengandung berbagai kegiatan taktis yang
harus dipecahkan baik secara perorangan ataupun kelompok.
Dalam geladi ini peta merupakan salah satu petunjuk tentang
medan. Penggunaan foto udara dalam latihan ini sangat
bermanfaat untuk memberi gambaran lebih jelas tentang sudut
dimensi medan. Sangat bermanfaat untuk melatih prosedur
hubungan Komandan dan Staf tingkat batalyon keatas.

(2) Geladi Model. Adalah suatu metoda geladi


taktis dimana berupa model pasir atau kain sebagai petunjuk
tentang medan atau petunjuk pelengkap disamping peta.
Pasukan musuh dan kawan digambarkan dengan tanda
11
gambar atau miniatur. Geladi ini berguna untuk memberikan
instruksi tentang berbagai prinsip-prinsip dan dasar
pertempuran dalam satuan kecil. Meskipun demikian latihan ini
dapat pula digunakan pada tingkat lebih atas.

(3) Geladi Medan. Adalah suatu metoda geladi


taktis dalam mengaplikasikan doktrin dan taktik dimana
disposisi serta gerakan dari pasukan yang diperumpamakan,
direncanakan, didiskusikan dengan menggunakan medan
tertentu. Geladi ini sangat berguna, khususnya untuk melatih
Komandan dan Staf dalam teknik penilaian medan dan
pengintaian.

(4) Manuver Peta. Adalah suatu geladi taktis


dimana situasi operasi disajikan dengan menggambarkan pada
peta atau oleat serta diberikan persoalan-persoalan yang
memerlukan keputusan, perintah dan tindakan dari pelaku
yang berperan sebagai Komandan dan Staf. Manuver peta
dapat dilaksanakan secara terus menerus atau bertahap
sesuai dengan persoalan yang ingin dikembangkan. Geladi
ini dapat memberikan gambaran pertempuran yang realistis
dengan jalan menciptakan kegiatan musuh dan
mengembangkan sistem pertempuran yang berubah-ubah.
Geladi ini baik untuk melatih sejumlah perwira dengan tidak
memerlukan adanya batas keamanan dan ganti rugi untuk
rakyat.

(5) Geladi Posko I. Adalah suatu metoda geladi taktis


dimana pelaku diberikan serangkaian keadaan dan kejadian
yang sambung menyambung.
Pada setiap keadaan dan kejadian mengandung persoalan
yang harus dipecahkan dan meminta keputusan, rencana,
perintah dan tindakan dari pelaku yang berperan sebagai
Komandan dan Perwira staf dari Markas Komando satuan
yang dilatih. Dengan tujuan untuk melatih para Komandan
dan staf dalam melaksanakan teknik, prosedur dan tata
12
cara kerja yang berlaku disuatu Pos Komando. Situasi
dikembangkan melalui para pengendali yang meneruskan
semua persoalan secara bagian demi bagian, dalam hubungan
komando diatas, dibawah dan di samping akan diisi oleh
pengendali, sedangkan Wasit dibutuhkan untuk menciptakan
realisme dan memeriksa efisiensi kerja posko. Selama
latihan berlangsung posko berada tetap ditempat dan bekerja
dengan alat komunikasi tiruan.

(6) Geladi Posko II. Adalah suatu geladi taktis dimana


pelaku diberikan serangkaian keadaan dan kejadian yang
sambung menyambung. Pada setiap keadaan dan
kejadian mengandung persoalan yang harus dipecahkan dan
meminta keputusan, rencana, perintah serta tindakan dari
pelaku yang berperan sebagai komandan, staf dan unsur
pelayan markas satuan yang dilatih. Dengan tujuan untuk
melatih para Komandan dan Staf serta personel Markas
Komando dalam melaksanakan teknik, prosedur dan tata cara
kerja yang berlaku disuatu markas komando serta menguji
efektifitas fasilitas di satuan Markas Komando satuan.
Situasi diciptakan melalui para pengendali yang dilaksanakan
oleh penimbul situasi terhadap instalasi posko yang
bersangkutan dalam hubungan komando diatas, dibawah dan
disamping akan diisi oleh pengendali, sedangkan Wasit
dibutuhkan untuk menciptakan realisme dan memeriksa
efisiensi kerja posko. Selama latihan berlangsung posko
berpindah-pindah sesuai dengan keadaan taktis dan digelar
secara real di lapangan sedangkan alat komunikasi dalam
Geladi Posko II sesuai TOP dan digelar sesuai dengan
keadaan taktis.

(7) Geladi Mako. Adalah suatu geladi taktis yang bertujuan


untuk melatihkan kemampuan menyusun suatu rencana bagi
Komando yang bersifat administratif dan pembinaan,
dikerjakan dalam bentuk Geladi Posko I dan Geladi Peta.
13
Geladi ini dimaksudkan untuk melatih semua pejabat Mako
dalam berbagai situasi yang berubah-ubah dalam menempa
suatu rencana. Pelaksanaannya lebih bersifat perencanaan
dan pembinaan, dinamika yang terjadi merupakan dinamika
dalam proses perencanaan.

b) Dengan Pasukan.

(1) Drill Teknis. Adalah suatu metoda latihan untuk


membiasakan dan mempermahir kemampuan teknis
perorangan dalam satuan untuk melakukan suatu kegiatan
tertentu atau dalam hal menggunakan, melayani dan
mengerahkan alat peralatan atau perlengkapan lainnya yang
diperlukan untuk melakukan tugas. Dengan tujuan untuk
melatih keterampilan teknis perorangan prajurit sesuai dengan
jabatannya sehingga memiliki kemahiran dalam melaksanakan
tugas-tugasnya.

(2) Drill Taktis. Adalah suatu metoda latihan yang dilakukan


oleh satuan untuk membiasakan dan mempermahir suatu
kegiatan menurut urutan tertentu yang sudah ditetapkan secara
baku dilaku-kan pada medan simulasi/medan yang mempunyai
nilai taktis. Drill taktis dilaksanakan secara tahap demi tahap
dan dapat diulangi sampai pelaku mahir melaksanakan
kegiatan sesuai ketentuan yang berlaku. Dengan tujuan
melatih kemampuan satuan dalam melaksanakan tugas-tugas
yang berkaitan dengan aspek taktis di medan yang
disimulasikan/mempunyai nilai taktis sehingga memiliki
kemampuan dalam melaksanakannya.

(3) Drill Tempur. Adalah suatu metoda latihan untuk


membiasakan dan mempermahir kemampuan tempur satuan
baik aspek taktis maupun aspek teknisnya, dilakukan di medan
sebenarnya/lapangan. Drill tempur dilaksanakan dalam
rangkaian kegiatan yang utuh, perbaikan terhadap kegiatan
yang salah dilaksanakan dengan cara menghentikan gerakan
pada bagian tersebut selanjutnya diadakan koreksi langsung
14
pada waktu itu juga dan dilaksanakan pengulangan. Secara
fisik drill tempur akan nampak mirip dengan geladi lapangan,
bedanya terletak pada sistem pengendalian dan tujuan latihan.
Apa yang dapat dilaksanakan pada geladi lapangan, dapat
dilaksanakan juga pada drill tempur. Hanya pada drill
tempur realisme masih bisa dikorbankan agar tujuan
latihan tercapai. Drill tempur merupakan metoda latihan
yang baik dan praktis untuk dilaksanakan pada tingkat satuan
kecil.

(4) Geladi Lapangan. Adalah suatu metoda latihan taktis


dengan pasukan dilakukan dalam situasi pertempuran yang
disimulasikan dan memancarkan realisme untuk menghadapi
situasi operasi di medan yang mendekati sebenarnya. Dengan
tujuan untuk menguji kemampuan/efektifitas satuan dalam
melaksanakan kodal, taktik dan teknik (Dan, Staf dan
pasukan) dalam rangka menghadapi situasi operasi di medan
yang mendekati sebenarnya. Geladi lapangan merupakan
metoda latihan pada puncak dari siklus latihan satuan dan
merupakan penyelenggaraan program uji siap tempur satuan.

(5) Manuver Lapangan. Adalah suatu metoda latihan taktis


di luar siklus latihan untuk melaksanakan latihan dalam suatu
operasi militer lengkap. Pasukan dan persenjataan kedua
belah pihak dikerahkan seluruhnya atau sebagian, kondisi
pertempuran disimulasikan. Manuver lapangan mencakup
ruang lingkup, waktu dan daerah yang luas sampai digaris
batas belakang mandala operasi atau lebih serta berbagai
masalah taktis dan operasi yang bertahap, biasanya
melibatkan pasukan lebih dari satu brigade yang
membutuhkan banyak gerakan pemindahan pasukan dalam
wilayah yang luas. Manuver lapangan dapat pula dipergunakan
untuk pengujian terhadap satu atau lebih pasukan dan suatu
doktrin atau prosedur operasi.
15
7. Standard Kemampuan Latihan dan Metoda Pencapaiannya.

a. Standard Kemampuan.

1) Kemampuan dibidang pengetahuan.

a) Mengetahui. Adalah standard kemampuan yang dicapai jika


minimal dapat menyebutkan/mengidentifikasi, memilih/menyalahkan
atau membenarkan/mencocokkan bagian besar serta kegunaannya
secara garis besar.
b) Mengerti. Adalah standard kemampuan yang dicapai jika
minimal dapat menjelaskan/menerangkan/menguraikan tidak
mendalam tentang apa dan bagaimana mengerjakan walaupun
hanya teori.

c) Memahami. Adalah standard kemampuan yang dicapai jika


minimal dapat menjelaskan/menerangkan cukup mendalam tentang
apa, mengapa perlu, apa akibatnya jika dilakukan atau tidak dilakukan
dan tahu bagaimana mengerjakan/melaksanakannya.

d) Menguasai. Adalah suatu kemampuan yang dicapai bila


seseorang minimal dapat menjelaskan/menerangkan/menguraikan
secara mendalam tentang apa, mengapa perlu, apa akibatnya jika
dilakukan atau tidak dilakukan, apa latar belakang, apa faktor yang
berpengaruh, serta dapat memberi contoh.

2) Kemampuan dibidang keterampilan.

a) Dapat Terbatas. Adalah suatu kemampuan yang dicapai jika


bisa melakukan/melaksanakan suatu kegiatan/proses kegiatan,
pekerjaan atau tindakan dengan bimbingan/bantuan orang
lain/bantuan buku petunjuk atau jika tanpa bantuan bisa melakukan
kegiatan secara garis besar (prosedur rutin). Pekerjaan/kegiatan
yang detail pada umumnya belum bisa dilakukan.

b) Dapat. Adalah standard kemampuan yang dicapai jika bisa


melakukan suatu kegiatan/proses kegiatan, pekerjaan atau tindakan
dengan benar dan mungkin ada beberapa kesalahan kecil tetapi hasil
16
pekerjaannya sudah dapat dibenarkan. Kegiatan dilakukan tanpa
bantuan, kesalahan yang dilakukan dapat diketahui dan
diperbaiki sendiri. Waktu untuk melaksanakan kegiatan ini dibawah
kecepatan waktu standard. Dapat berarti bisa mengerjakan sendiri
walau tidak cepat dan belum sempurna tetapi masih dapat diterima.

c) Mampu. Adalah standard kemampuan yang dicapai jika bisa


melakukan/melaksanakan suatu kegiatan/proses kegiatan, pekerjaan
atau tindakan dengan cepat dan tepat tanpa ada kesalahan yang
berarti. Kegiatan tersebut dilakukan tanpa bantuan dan dalam
waktu standard yang ditentukan. Kegiatan ini dilakukan sesuai
dengan kecepatan kerja normal, mampu juga berarti bisa
mengerjakan sendiri tanpa bantuan serta mengetahui mana yang
salah dan mana yang benar.

d) Mahir. Adalah standard kemampuan yang dicapai jika bisa


melakukan/melaksanakan kegiatan/proses kegiatan, pekerjaan atau
tindakan dengan cepat dan tepat tanpa ada kesalahan sekecil
apapun. Cepat berarti kecepatan melakukan kegiatan tersebut
dapat melebihi kecepatan kerja normal dan dilakukan sekali jadi
dalam waktu standard yang ditentukan. Mahir juga berarti dapat
memberikan contoh, mengerjakan sendiri tanpa bantuan orang lain,
memberi supervisi, melatihkannya kepada orang lain dan memberi
koreksi.

b. Metoda Pencapaiannya.

1) Materi yang bersifat pengetahuan :

a) Untuk mencapai tingkat Mengetahui, bisa menggunakan


metoda ceramah dilanjutkan diskusi.

b) Untuk mencapai tingkat Mengerti, bisa menggunakan metoda


ceramah dilanjutkan diskusi sampai mengikuti penataran.

c) Untuk mencapai tingkat Memahami, bisa menggunakan


metoda ceramah dilanjutkan diskusi, mengikuti penataran dan
mengadakan peninjauan (penugasan belajar).
17

d) Untuk mencapai tingkat Menguasai, bisa menggunakan


metoda ceramah dilanjutkan diskusi, mengikuti penataran dan
mengadakan peninjauan (penugasan belajar) serta penugasan
aplikasi.

2) Materi yang bersifat keterampilan teknik :

a) Untuk mencapai tingkat dapat terbatas, bisa menggunakan


metoda melihat peragaan (Demontrasi), mencoba yang diperagakan
secara terbatas.

b) Untuk mencapai tingkat dapat, metoda melihat peragaan


(Demontrasi), mencoba yang diperagakan secara terbatas serta
mencoba yang diperagakan secara utuh.

c) Untuk mencapai tingkat mampu, metoda melihat peragaan


(Demontrasi), mencoba yang diperagakan secara terbatas serta
mencoba yang diperagakan secara utuh serta menguji ketangkasan
materi yang diperagakan.

d) Untuk mencapai tingkat mahir, metoda melihat peragaan


(Demontrasi), mencoba yang diperagakan secara terbatas serta
mencoba yang diperagakan secara utuh, menguji ketangkasan materi
yang diperagakan memberi kesempatan untuk memperagakan
(mendemonstrasikan).

3) Materi yang bersifat keterampilan taktis.

a) Untuk mencapai tingkat dapat terbatas, bisa menggunakan


metoda ceramah, melihat peragaan (Demontrasi) serta mencoba
yang diperagakan secara terbatas.

b) Untuk mencapai tingkat dapat, bisa menggunakan metoda


ceramah, melihat peragaan (Demontrasi), mencoba yang diperagakan
terbatas serta mencoba yang diperagakan secara drill teknis.
18
c) Untuk mencapai tingkat mampu, bisa menggunakan metoda
ceramah, melihat peragaan (Demontrasi), mencoba yang diperagakan
terbatas, mencoba yang diperagakan secara drill teknis, taktis serta
diskusi (Geladi peta, model, medan).

d) Untuk mencapai tingkat mahir, bisa menggunakan metoda


ceramah, melihat peragaan (Demontrasi), mencoba yang diperagakan
terbatas, mencoba yang diperagakan secara drill teknis, taktis, diskusi
(Geladi peta, model, medan) serta drill tempur sampai dengan geladi
lapangan.

8 .Ketentuan Administrasi. Kegiatan administrasi dalam penyelenggaraan latihan


berpedoman pada ketentuan yang berlaku dilingkungan TNI AD serta diarahkan untuk
menjamin tercapainya tujuan dan sasaran latihan yang ditetapkan. Ketentuan
administrasi yang dapat dijadikan arahan untuk penyelenggara latihan adalah :

a. Personel.

1) Penyelenggara latihan.

a) Personel atau Satuan penyelenggara latihan adalah satu


tingkat diatas pelaku dengan pertimbangan bahwa tingkat terendah
kegiatan perencanaan latihan yang bersifat pelaksanaan adalah
setingkat Kompi. Penguji/penilai dua tingkat diatas pelaku, dalam
organisasi penyelenggaraan latihan dilakukan oleh Pelatih atau
Wasit/pengendali latihan. Penilai terhadap seluruh penyelenggara
latihan mulai dari Komandan Latihan/Direktur Geladi sampai pelaku
dan pendukung adalah tim Pengawas dan Evaluasi Latihan yang
dikeluarkan oleh Penanggung jawab Latihan atau dari Komando Atas
tingkat kebijaksanaan dan LKT

b) Personel penyelenggara latihan dapat berasal dari anggota


organik satuan atau diambil dari LKT pusat maupun daerah terutama
untuk penyelenggara latihan yang bersifat teknis dan taktis khusus
kecabangan/ fungsi.
19
2) Pelaku Latihan. Personel pelaku latihan merupakan prajurit per-
orangan untuk latihan dasar/lanjutan dan prajurit yang telah bergabung
dalam satu satuan sesuai jabatannya untuk latihan satuan. Dalam
pemilihan personel pelaku latihan perlu diketahui standard kemampuan
prajurit dan satuan yang dimiliki sehingga akan dapat ditentukan tujuan dan
sasaran latihan serta pemilihan metoda yang digunakan.

3) Pendukung Latihan. Merupakan personel dalam organisasi


penyelenggara latihan yang bertugas untuk mendukung kelancaran
administrasi dan logistik latihan, sehingga seluruh kegiatan penyelenggara
dan pelaku lebih terfokus pada mengoperasionalkan rencana latihan.
Personel pendukung pada umumnya berasal dari satuan yang memiliki
pesialisasi kemampuan teknis sesuai fungsinya.

b. Dukungan Operasional Latihan. Adalah dukungan dana latihan yang


ditentukan atas dasar kebijaksanaan Kasad dan dituangkan dalam Buku Petunjuk
Pelaksanaan Program dan Anggaran Bidang Latihan. Penentuan alokasi dana
disesuaikan dengan tingkat latihan yang dilaksanakan, materi latihan, tujuan dan
sasaran latihan yang akan dicapai serta metoda latihan yang digunakan.
Penggunaannya untuk kebutuhan pengadaan sarana dan penyiapan prasarana
latihan yang bersifat operasional.

c. Dukungan Logistik Latihan. Adalah dukungan dana dan bekal logistik


latihan yang ditentukan atas dasar kebijaksanaan Kasad dan dituangkan dalam
Buku Petunjuk Pelaksanaan Program dan Anggaran bidang latihan. Penentuan
alokasi dana disesuaikan dengan jumlah personel latihan, waktu latihan dan
penggunaan peralatan/ materiil untuk mendukung pelaksanaan latihan.
Penggunaannya untuk memenuhi kebutuhan yang bersifat logistik latihan berupa
makan personel latihan (Bekal kelas I), Alkap perorangan/satuan/Sus (Bekal kelas
II/IV), Bahan bakar minyak (Bekal kelas III) serta munisi latihan (Bekal kelas V).

d. Latihan bagi satuan berkekuatan penuh, dibawah kekuatan minimal dan


tersebar.
20

a) Satuan yang berkekuatan penuh. Adalah satuan yang ditinjau dari


kuantitas personel, materiil dan pangkalan telah dapat memenuhi
TOP/DSPP. Kedudukan pangkalan dari satuan jajarannya berada pada
satu lokasi yang tidak tersebar.

b) Satuan dibawah kekuatan minimal. Adalah satuan yang ditinjau dari


kuantitas personel, materiil dan pangkalan belum dapat memenuhi
TOP/DSPP, sehingga salah satu unsur dari satuan tersebut tidak berfungsi
lagi dan sulit untuk menjamin standard hasil latihan yang ingin dicapai.
Untuk melatihnya diperlukan penyusunan kembali satuan tersebut dan
dalam reorganisasi penggantian anggota diupayakan mengambil dari
mereka yang jabatannya mempunyai relevansi dengan penyelenggaraan
latihan.
c) Satuan tersebar. Adalah satuan yang kedudukan pangkalan satuan
jajarannya tidak berada pada satu lokasi (tersebar) sehingga tidak dapat
melakukan latihan satuan dasar secara kompak. Perencanaan dan
pengendalian pada setiap penyelenggaraan latihan harus tetap dipegang
oleh Komandan satuan perencana latihan terendah dengan menggunakan
berbagai teknik simulasi yang disesuaikan sebagai akibat dari tersebarnya
satuan tersebut.
21

9. Evaluasi

a. Benar – Salah ( B – S ).
1) B – S Dalam pengelompokkan latihan terdapat macam latihan
ditinjau dari segi kemampuan yang ingin dicapai maka macam latihan
terdiri dari Drill Tehnis dan Drill Taktis.

2) B – S Macam latihan ditinjau dari segi kemampuan yang ingin dicapai


adalah latihan taktis dan latihan tehnis.

3) B – S Latihan bertingkat dan berlanjut. Adalah latihan bagi prajurit


dan satuan agar memiliki kemampuan pengetahuan dan keterampilan yang
standard.

4) B – S Latihan perorangan dasar adalah latihan yang ditujukan bagi


prajurit yang telah memiliki kemampuan dasar kemiliteran sehingga
mempunyai kemampuan dasar pertempuran sesuai kebutuhan

b, Pilihan.

1) Agar pelaksanaan suatu latihan dapat berjalan dengan baik maka


perlu diperhatikan prinsip – prinsip dalam latihan,kecuali
a. Penyelenggaraan latihan harus direncanakan.
b. Penentuan metoda harus sesuai dengan tujuan dan sasaran.
c. Harkat insani jangan di perkosa.
d. Penyelenggaraan latihan harus dapat diawasi dan dikendalikan
e. Asistensi latihan dari LKT harus dapat dilaksanakan.

2) Pengelompokan latihan menurut macamnya dibagi menjadi beberapa


kelompok latihan, diantaranya
a. Pengelompokan latihan berdasarkan tujuan yang ingin dicapai
b. Pengelompokan latihan menurut peserta latihan
c. Pengelompokan latihan menurut metoda yang digunakan
d Pengelompokan latihan menurut sifatnya
e Pengelompokan latihan menurut tempat yang digunakan.

3) Agar tujuan dan sasaran latihan dapat tercapai, maka bagi


penyelenggara harus mengetahui standart kemampuan, dibawah ini adalah
standart kemampuan bidang pengetahuan, kecuali
a. Mengetahui
b. Mengerti.
C Memahami
d. Menguasai.
e. Mampu.
22

4) Latihan menurut sifatnya, salah satunya adalah latihan bertingkat dan


berlanjut,kecuali
a. Latihan dalam satuan.
b. Latihan di lembaga pendidikan.
c. Latihan di lembaga latihan.
d. Latihan satuan dasar.
e. Latihan di luar negri.

c. Isian.

1) Agar penyelenggaraan latihan dapat berjalan dengan baik serta


tujuan dan sasaran latihan yang ditetapkan oleh satuan atas dapat tercapai,
maka dalam penyusunan acara latihan haruslah sesuai dengan prinsip
penyusunan acara latihan.
a. Siapkan semua sumber daya latihan untuk kebutuhan garlat.
b. ……………………………………………………….
c ……………………………………………………….
d ……………………………………………………….
e ……………………………………………………….

2) Agar dapat terukur pencapaian tujuan dan sasaran suatu latihan


maka perlu di ketahui tentang standart kemampuanba, dibawah ini adalah
standart kemampuan di bidang ketrampilan.
a. Dapat terbatas.
b. ………………..
c. ………………..
d. ………………..

3) Keberhasilan suatu penyelenggaraan latihan ditentukan oleh


bagaimana pemilihan dan penerapan metoda yang digunakan, dalam latihan
taktis tanpa pasukan metoda yang dapat digunakan adalah
a. Gladi peta.
b. ……………
c. ……………
d. ……………
e. ……………

d. Uraian.

1) Dalam pengelompokan latihan menurut sifatnya dibagi menjadi dua


yaitu latihan bertingkat berlanjut dan latihan tidak bertingkat dan berlanjut.
Jelaskan apa yang dimaksud dengan latihan bertinkat dan berlanjut !

2) Penyelenggaraan latihan haruslah berpedoman pada prinsip – prinsip


dalam Garlat, salah satunya adalah “ Penyelenggaraan latihan harus dapat
diawasi dan dikendalikan secara tepat “.
Jelaskan apa yang dimaksud dengan “ Penyelenggaraan latihan harus dapat
diawasi dan dikendalikan secara tepat “ !
23
BAB III

ORGANISASI PENYELENGGARAAN LATIHAN

10. Umum. Dalam penyelenggaraan latihan perlu adanya organisasi yang


bertanggung jawab. Untuk melaksanakannya yaitu suatu Komando penyelenggara
latihan, latihan perorangan dan satuan memerlukan perorganisasian penyelenggara
latihan yang berbeda. Selain macam dan ruang lingkup latihan, yang menentukan
luasnya organisasi latihan itu adalah tingkat satuan penyelenggara latihan.
Semakin besar satuannya semakin lengkap bagian dan staf dari organisasi latihan yang
disiapkan. Organisasi latihan yang disusun sejauh mungkin menggunakan unsur satuan
yang berhubungan, tanpa penyusunan fungsi ekstra. Untuk latihan yang terbatas ruang
lingkupnya biasanya organisasi perencanaan sampai pengakhiran dilakukan oleh satu
organisasi saja, sedangkan untuk latihan yang luas ruang lingkup diperlukan
organisasi perencanaan dan organisasi pelaksanaan tersendiri.

11. Organisasi Latihan Teknis.

a. Penanggung jawab/Pemimpin Umum Latihan.

1) Bertanggung jawab kepada Komando langsung setingkat lebih tinggi


kepadanya.

2) Menetapkan kebijaksanaan, petunjuk-petunjuk serta rencana garis


besar sesuai program latihan.

3) Membuat rencana pengendalian dan pengawasan latihan.

b. Komandan Latihan.

1) Bertanggung jawab kepada penanggung jawab/Pemimpin Umum


Latihan.

2) Menentukan ruang lingkup latihan.

4) Memberi petunjuk secara umum kepada staf latihan.


24

c. Si Pam Lat.

1) Menyusun, memelihara dan menjaga keamanan selama latihan


berlangsung.

2) Memberikan data-data yang berhubungan dengan bidangnya.

3) Mengecek tempat latihan dan menghitung kerusakan untuk


pelaksanaan ganti rugi.

d. Si Ops Lat.

1) Menyusun jadwal perencanaan dan Rencana Latihan dalam garis


besar.

2) Menyusun Rencana operasi latihan.

3) Menyusun kelengkapan Komando Latihan.

4) Menyusun kelengkapan naskah lainnya tentang petunjuk tata tertib


latihan.

5) Menyiapkan medan latihan.

e. Si Minlog.

1) Menyiapkan personel-personel yang diperlukan untuk latihan.

2) Menyusun konsep bagian naskah latihan meliputi susunan


personel, urusan dalam dan protokol.

3) Menyiapkan bahan logistik yang diperlukan untuk latihan.

5) Menyusun konsep naskah latihan yang meliputi bidang persenjataan,


peralatan, angkutan , pembekalan dan pemeliharaan.

f. Si Malat.
25
1) Membantu Komandan dalam urusan dalam, dukungan bantuan
administrasi dan logistik serta ketertiban.

2) Mengawasi para pembantu latihan agar latihan berjalan lancar sesuai


dengan rencana.

3) Koordinasi dengan komando teritorial setempat dalam rangka


membantu terjaminnya kelancaran latihan.

g. Koordinator Materi/Pelatih.

1) Mengkoordinasikan jalannya latihan antara pelaku dan pelatih.

2) Bertanggung jawab terhadap materi yang dilatihkan.

3) Memberikan materi latihan sesuai tanggung jawab.

4) Memberikan koreksi-koreksi jalannya latihan.

f. Pelaku.

1) Melaksanakan sesuai instruksi/perintah yang dikeluarkan oleh


Komandan latihan.

2) Menerima dan melaksanakan seluruh materi latihan yang diberikan


oleh pelatih.

3) Tanggap terhadap setiap permasalahan yang ditimbulkan oleh


pelatih.

4) Melaksanakan semua ketentuan yang diberlakukan oleh Komandan


latihan selama latihan berlangsung.

12. Organisasi Latihan Taktis.

a. Latihan Taktis dengan Metoda : Drill, Geladi Peta, Geladi Model, Geladi
Medan.

1) Penanggung jawab/Pemimpin Umum Latihan.

a) Bertanggung jawab kepada komando langsung setingkat lebih


tinggi daripadanya.
26
b) Menetapkan kebijaksanaan, petunjuk-petunjuk serta rencana
garis besar sesuai program latihan.

2) Komandan Latihan.

a) Bertanggung jawab kepada Pemimpin Umum Latihan.

b) Menentukan ruang lingkup latihan.

c) Menentukan setting latihan.

d) Memberi petunjuk secara umum kepada staf latihan.

3) Wakil Komandan Latihan.

a) Mengkoordinir pekerjaan staf.

b) Melaksanakan tugas-tugas lain sesuai petunjuk Komandan


Latihan.

c) Bertindak sebagai Komandan Latihan apabila Komandan


Latihan berhalangan.

4) Perwira Seksi Pengamanan.

a) Menyusun, memelihara dan menjaga keamanan selama


latihan berlangsung.

b) Memberikan data-data yang berhubungan dengan


bidangnya.

c) Mengecek tempat latihan dan menghitung kerusakan


untuk pelaksanaan ganti rugi.

5) Perwira Seksi Operasi.

a) Menyusun kelengkapan naskah dibidang kegiatan musuh,


perkiraan intelijen dan analisa daerah operasi.

b) Menyusun jadwal perencanaan dan Rencana Latihan


dalam Garis Besar ( RGB ).
27
c) Menyusun kelengkapan naskah lainya meliputi
Petunjuk latihan, keadaan umum, keadaan khusus, rencana
latihan, rencana waktu, dan lampiran-lampiran lainnya.

6) Perwira Seksi Administrasi.

a) Menyiapkan personel-personel yang diperlukan untuk


latihan.

b) Menyusun konsep bagian naskah latihan meliputi susunan


personel, urusan dalam dan protokol.

c) Memberikan pelayanan administrasi tentang surat menyurat.


d) Bertindak sebagai sekrestaris latihan.

7) Perwira Seksi Logistik.

a) Menyiapkan alat dan perlengkapan yang diperlukan untuk


latihan.

b) Menyiapkan bahan logistik yang diperlukan untuk latihan.

c) Menyusun konsep bagian naskah latihan yang meliputi bidang


persenjataan, peralatan, angkutan , pembekalan dan pemeliharaan.

8) Kompi Markas Latihan.

a) Bertanggung jawab kepada Komandan Latihan.

b) Membantu dalam urusan dalam, dukungan logistik, keamanan


dan ketertiban.

c) Mengawasi para pendukung latihan agar latihan berjalan lancar


sesuai rencana.

d) Menyiapkan sarana dan prasarana dibidang kemarkasan.

9) Tim Asistensi Pengawasan dan Pengendalian Latihan.


28
a) Mengkoordinir dan meneliti serta mengoreksi jalannya latihan.

b) Mengkoordinir semua laporan hasil latihan.

c) Melaksanakan pengawasan terhadap pelatih dan pelaku


selama latihan.

c) Memberikan asistensi tentang latihan yang dilaksanakan.

10) Koordinator Materi.

a) Mengkoordinasikan jalannya latihan antara pelaku, pelatih dan


pendukung latihan.
b) Memberikan koreksi-koreksi jalannya latihan.

c) Bertanggung jawab kepada Komandan Latihan.

11) Pelatih.

a) Mengkoordinasikan jalannya latihan antara pelaku dan pelatih.

b) Bertanggung jawab terhadap materi yang dilatihkan.

c) Memberikan materi latihan sesuai tanggung jawabnya.

d) Memberikan koreksi-koreksi jalannya latihan tentang

materinya.

12) Wasit dan Pengendali.

a) Melaksanakan perwasitan dan pengendalian kepada pelaku.

b) Mengambil keputusan dan menyampaikan kepada pelaku


dengan cara pengendalian terhadap hal-hal yang memerlukan
penyelesaian sesuai skenario latihan.

c) Membuat laporan hasil latihan disertai dengan saran yang


diajukan kepada Pemimpin Umum Latihan.
29

13) Penilai.

a) Melaksanakan tugas penilaian terhadap pelaku tentang


pelaksanaan tugas sesuai masalah yang ditentukan.

b) Koordinasi dengan para wasit dan pengendali.

c) Membuat laporan hasil penilaian kepada Kepala Wasdal.

d) Bertanggung jawab kepada Kepala Wasdal.

14) Penimbul situasi.

a) Melaksanakan semua ketentuan dan perintah yang diberikan


oleh pelatih/koordinator materi.
b) Selama latihan berperan sebagai musuh, tokoh maupun
pejabat dilingkungan latihan.
c) Membantu memperlancar jalannya latihan.
d) Untuk Geladi Peta, Geladi Model, Geladi Medan penimbul
situasi diperanggapkan.

15) Pelaku.

a) Melaksanakan sesuai instruksi/perintah yang dikeluarkan oleh


Komandan latihan.

b) Melaksanakan seluruh materi yang diberikan oleh pelatih.

c) Tanggap terhadap setiap permasalahan yang ditimbulkan oleh


pelatih.

d) Melaksanakan semua ketentuan yang diberlakukan oleh


Komando latihan selama latihan berlangsung.

b. Latihan Taktis dengan metoda : Geladi Posko, Geladi Mako, Geladi


lapangan dan Manuver lapangan.

1) Penanggung jawab/Pemimpin Umum Geladi.


30
a) Bertanggung jawab kepada komando langsung setingkat lebih
tinggi dari padanya.

b) Menentukan kebijaksanaan, petunjuk-petunjuk serta rencana


garis besar sesuai perintah Komando atasannya atau program latihan
geladi dari Pemimpin TNI AD.

2) Tim Pengawas Geladi.

a) Mengkoordinir, meneliti dan mengoreksi pekerjaan


pengawasan sesuai skenario geladi.

b) Mengkoordinir semua penilaian, tanggapan guna menjamin


kelancaran geladi.

3) Penasehat Geladi.

a) Bertanggung jawab kepada Pemimpin umum geladi.

b) Memberikan saran pertimbangan baik diminta ataupun tidak.

c) Melaksanakan sidang bila timbul persoalan-persoalan yang


menyangkut kebijaksanaan pokok didalam pelaksanaan geladi.

4) Direktur Geladi.

a) Bertanggung jawab kepada Pemimpin umum geladi yang


memerintahkan diselenggarakannya geladi.

b) Menentukan rencana geladi dan skenario geladi serta


mengeluarkan petunjuk-petunjuk geladi atas dasar :

(1) Kebijaksanaan, petunjuk, instruksi dan petunjuk


perencanaan dari Pemimpin umum geladi.
(2) Penilaian keadaan dari lembaga-lembaga yang
bersangkutan.

c) Selama geladi berlangsung Dirgla menjabat Pang/Dan


Komando atasan langsung dari komando-komando pelaku.
31
d) Sesudah latihan selesai, Dirgla atas dasar laporan yang masuk
dan atas dasar penilaian sendiri, membuat tanggapan dan laporan
geladi disertai saran-saran tindak lanjut Pemimpin umum geladi.

e) Dirgla didalam melaksanakan tugasnya sebelum, selama dan


sesudah geladi dibantu oleh Staf geladi.

5) Wakil Direktur Geladi.

a) Selama geladi berlangsung di samping tugas dan jabatannya,


Wadirgla dapat pula ditunjuk untuk bertugas sebagai Kawasdal.

b) Sesudah geladi berakhir, Wadirgla atas dasar laporan-laporan


yang masuk dan penilaian sendiri membuat laporan disertai saran-
saran mengenai hasil geladi kepada Dirgla.

c) Melaksanakan tugas-tugas lain sesuai petunjuk Direktur


Geladi.

6) Deputy Strategi.

a) Bertanggung jawab kepada Direktur Geladi.


b) Setelah mendapat petunjuk dari Direktur Geladi, Destra
menyusun dan mengajukan konsep pengkajian strategi kepada
Direktur Geladi sesuai dengan arahan dan tujuan geladi.

c) Setelah Direktur Geladi menentukan dan mengesahkan


rencana geladi dan skenario geladi, Destra membantu De Oyu
menyusun naskah-naskah lainnya dalam bidang kegiatan musuh,
perkiraan intelijen, perkiraan teritorial dan analisa daerah operasi
dalam usahanya guna melengkapi naskah geladi.

d) Selama geladi berlangsung Destra melaksanakan :

(1) Pengawasan Staf.

(2) Mengumpulkan bahan-bahan hasil geladi guna dinilai,


ditanggapi dan dilaporkan ke Wadirgla serta mengajukan
saran-saran tindak lanjut yang dianggap perlu.
32
e) Sesudah geladi berlangsung, Destra meninjau kembali hasil
geladi tersebut, khususnya bidang strategis guna mengajukan saran-
saran yang perlu mengenai hal-hal dan bahan-bahan untuk geladi
yang akan datang.

f) Destra mengadakan kerja sama yang erat dengan para


Deputy, penilai dan wasit.

g) Dalam melaksanakan tugasnya Destra dapat diberi pembantu


seperlunya sesuai dengan luas kegiatannya dan personel yang
tersedia.

7) Deputy Olah Yudha.

a) Bertanggung jawab kepada Dirgla.

b) Setelah mendapat petunjuk dari Dirgla, De Oyu menyusun dan


mengajukan konsep kepada Dirgla mengenai kelengkapan rencana
geladi dan skenario geladi atas dasar pengkajian strategi dan
petunjuk Dirgla.

c) Setelah kelengkapan rencana geladi dan skenario geladi


ditentukan dan disetujui Dirgla, De Oyu mengajukan kepada Dirgla
konsep naskah geladi berupa Buku I, II A dan IIB.

d) Setelah Dirgla mengadakan penelitian dan perubahan


seperlunya dari konsep-konsep yang telah diajukan De Oyu dibantu
oleh Deputy lainnya menyempurnakan naskah tersebut sesuai arahan
Direktur Geladi.

e) Selama geladi berlangsung De Oyu melaksanakan


pengamatan bahan-bahan geladi guna dinilai, ditanggapi dan
dilaporkan kepada Dirgla melalui Wadirgla serta mengajukan saran-
saran tindak lanjut yang dipandang perlu.

f) Sesudah geladi berlangsung De Oyu meninjau kembali hasil


geladi guna mengajukan saran-saran yang perlu mengenai hal-hal
serta tindak lanjut untuk geladi yang akan datang.
33

g) De Oyu melakukan kerja sama yang erat dengan Deputy


lainnya, penilai dan Wasdal.

h) Untuk melakukan tugas ini De Oyu dapat diberi pembantu-


pembantu seperlunya sesuai dengan luas kegiatan dan personel
yang tersedia.

8) Deputy Administrasi Logistik.

a) Bertanggung jawab kepada Dirgla.

b) Setelah diberi petunjuk dari Dirgla, Deminlog mengajukan


kepada Dirgla penilaian keadaan administrasi dan logistik guna bahan
Dirgla guna untuk menentukan rencana geladi yang lengkap.

c) Deputy Olah Yudha meminta kepada Deminlog unuk


menyiapkan bahan-bahan persoalan Minlog yang diperlukan dalam
geladi.

d) Setelah rencana geladi dan skenario geladi disetujui Dirgla,


Deminlog juga membantu menyusun konsep naskah lainnya dan
Renbamin meliputi personel, administrasi, logistik, ruangan, tempat
geladi, urusan geladi, protokol dan sebagainya, sebagai kelengkapan
dari naskah geladi.

e) Selama geladi berlangsung Deminlog melaksanakan :

(1) Pengawasan Staf khususnya dibidang Minlog dari


Denma geladi.

(2) Mengumpulkan bahan-bahan hasil geladi untuk dinilai,


ditanggapi dan dilaporkan kepada Dirgla melalui Wadirgla serta
mengajukan saran-saran tindak lanjut yang dipandang perlu.

f) Sesudah geladi selesai Deminlog meninjau kembali hasil


penyenggaraan geladi-geladi itu, khsususnya dibidang administrasi
34
dan logistik guna mengajukan saran-saran yang dipandang perlu
dalam usaha penyempurnaan.

g) Deminlog mengadakan kerjasama yang erat dengan para


Deputy, penilai, Wasdal dan Denma gladi.

h) Untuk melaksanakan tugas ini dapat diberi pembantu-


pembantu sesuai kebutuhan dan personel yang ada.

9) Deputy Penelitian dan Pengembangan.

a) Bertanggung jawab kepada Dirgla.

b) Setelah ada petunjuk perencanaan dari Dirgla, De Litbang


mengajukan kepada Dirgla tentang penilaian keadaan satuan
mengenai tingkat pendidikan para anggota yang akan dilatih serta
pengetahuan-pengetahuan yang telah dimiliki seperti geladi-geladi
yang telah dialami serta pengalaman-pengalamannya.

c) Menyiapkan, meneliti dan mempelajari referensi yang relefan


dan tujuan geladi sesuai petunjuk Dirgla.

d) Sebelum geladi berlangsung, De Litbang mengajukan kepada


Dirgla konsep masalah-masalah yang akan diteliti, dinilai, ditanggapi
dan dilaporkan selanjutnya.

e) Setelah rencana dan skenario geladi disetujui dan ditentukan


Dirgla, De Litbang membantu De Oyu menyusun naskah-naskah
lainnya seperti :

(1) Mengecek pelaku terhadap latihan yang wajib


dilaksanakan sebelum pelaksanaan latihan ini.
(2) Checklist penilaian.

(3) Pengembangan yang perlu.

(4) Dan sebagainya.

f) Selama geladi berlangsung De Litbang melaksanakan :

(1) Pengawasan Staf.


35

(2) Pengumpulan bahan-bahan hasil geladi guna dinilai,


ditanggapi dan dilaporkan kepada Dirgla melalui Wadirgla serta
mengajukan saran-saran tindak lanjut yang dianggap perlu.

(3) Pengumpulan hasil karya para pelaku dan Wasdal guna


bahan penelitian lebih lanjut.

(4) Mengumpulkan hasil penilaian dari kelompok penilai.

g) Sesudah geladi, De Litbang meneliti dan meninjau kembali


hasil geladi itu dalam suatu bidang guna disampaikan hal-hal dan
saran-saran yang perlu untuk penyempurnaan geladi yang akan
datang.

h) De Litbang melakukan kerjasama yang erat dengan para


Deputy penilai dan para Wasdal.

i) Untuk melaksanakan tugas ini De Litbang dapat diberi


pembantu seperlunya sesuai dengan luas kegiatan dan personel yang
tersedia.

10) Sekretaris Geladi.


a) Setgla bertanggung jawab kepada Dirgla.

b) Memberikan pelayanan administrasi kepada Staf dan


pelaksana geladi.

c) Bertanggung jawab mengenai lalu lintas surat menyurat,


dokumen-dokumen geladi, penerangan, undangan, produksi naskah
dan pengiriman naskah geladi kepada yang bersangkutan.

11) Detasemen Markas Geladi. Denma geladi merupakan unsur


pelayanan dari Komando yang sedang melaksanakan geladi meliputi
penyediaan fasilitas-fasilitas yang diperlukan oleh Komando geladi seperti
keprotokolan, keamanan, dan ketertiban, pelayanan kesehatan dan
kebersihan, perumahan, pembekalan, konsumsi, perawatan, angkutan dan
perhubungan.
36
a) Denmagla bertangung jawab kepada Dirgla.

b) Dandenmagla adalah pelaksana dari kebijaksanaan Dirgla


dalam hal urusan dalam, dukungan Banlog dan keamanan atau
ketertiban.
c) Mengawasi para pembantu latihan agar latihan berjalan lancar
sesuai rencana.
d) Mengumpulkan hasil latihan guna dinilai, ditanggapi dan
dilaporkan kepada Dirgla terutama masalah pelayanan.
e) Koordinasikan dengan Dansat teritorial setempat dimana
latihan berlangsung sebelum selama dan sesudah latihan dalam
rangka membantu terjaminnya kelancaran latihan.

12) Kepala Wasit dan Pengendali.

a) Mengkoordinir, meneliti dan mengoreksi pekerjaan Wasdal,


penyampaian berita, data-data sesuai skenario geladi.

b) Mengkoordinir semua laporan hasil geladi yang dibuat oleh


Wasdal.

c) Mengkoordinir semua penilaian tanggapan, mengarahkan pada


Wasdal serta mengambil keputusan guna menjamin kelancaran
geladi.
d) Melaksanakan pengawasan dan pengendalian terhadap
pelaku.

13) Wakil Kepala Wasit dan Pengendali.

a) Bertindak atas nama kepala Wasit dan Pengendali.

b) Mewakili kepala wasit dan Pengendali apabila berhalangan.

c) Dalam pelaksanaan tugasnya bertanggung jawab kepada


Kepala wasit dan Pengendali.

14) Wasit.

a) Menilai tindakan para pelaku secara jujur sesuai bidangnya


masing-masing.
37
b) Mengambil keputusan dan menyampaikan kepada Pelaku
melalui pengendali terhadap hal-hal yang memerlukan penyelesaian
sesuai skenario.

c) Membuat laporan hasil geladi dan disertai dengan saran yang


diajukan kepada Kawasdal. Dalam pelaksanaan tugasnya ia
bertanggung jawab kepada Kawasdal.

15) Pengendali.

a) Mengerahkan dan mengendalikan tindakan-tindakan pelaku


sesuai skenario dan RIG/Ramog yang ditentukan.

b) Dalam hal jawaban pelaku apabila tidak sesuai dengan


jawaban yang dikehendaki pengendali menyampaikan kepada
Kawasdal untuk ditindak lanjuti.

c) Pengendali Atas mengeluarkan, menyampaikan perintah/


instruksi, pengumuman-pengumuman dan rencana kepada pelaku.

d) Pengendali Samping menyampaikan informasi dan


keterangan-keterangan dari satuan tetangga kepada pelaku.

e) Pengendali Bawah menyampaikan laporan dan melaksanakan


perintah, instruksi kepada pelaku.

f) Membuat laporan hasil geladi disertai saran-saran kepada


Kawasdal. Dalam pelaksanaan tugasnya ia bertanggung jawab
kepada Dirgla.

16) Penilai.

a) Melaksanakan tugas penilaian terhadap pelaku tentang


pelaksanaan tugas sesuai pelemparan masalah yang ditimbulkan.

b) Didalam tugasnya selalu berkoordinasi dengan para Wasit dan


pengendali.

c) Membuat laporan hasil penilaian kepada Kepala


Wasit/pengendali.
38
d) Bertanggung jawab kepada Kepala Wasit/Pengendali.

17) Penimbul Situasi.

a) Melaksanakan semua ketentuan dan perintah dari


wasit/pengendali.

b) Selama latihan dapat berperan sebagai musuh, tokoh maupun


pejabat yang diperlukan didalam latihan.

c) Membantu memperlancar jalannya latihan.

d) Hanya berlaku untuk geladi/manuver lapangan satu pihak


dikendalikan.

18) Pelaku.

a) Melaksanakan sesuai instruksi/perintah yang dikeluarkan oleh


Komando Geladi.

b) Tanggap terhadap setiap permasalahan yang ditimbulkan oleh


Wasit dan Pengendali.

c) Melaksanakan semua ketentuan yang diberlakukan oleh


Komando Geladi selama geladi berlangsung.
39
13. Evaluasi.

a. Benar – Salah ( B – S ).

1) B – S Koordinator materi dalam latihan Tehnik bertanggung jawab


terhadap materi latihan.

2) B – S Organisasi latihan taktis dengan metoda geladi posko disebut


Komandan latihan.

3) B – S Tugas dari seorang Deputy olah yudha adalah menyusun


skenario rencana geladi.

4) B – S Dalam organisasi latihan dengan metoda gladi lapang terdapat


pelatih.

b. Pilihan.

1) Tugas dari seorang Komandan latihan dalam latihan taktis dengan


metoda Driil adalah
a) Bertanggung jawab kepada Pemimpin umum latihan
b) Menentukan ruang lingkup latihan.
c) Memberikan petunjuk secara umum kepada staf latihan.
d) Menentukan setting latihan,
e) Bertanggung jawab kepada koordinator materi.

2) Perangkat Organisasi latihan Taktis dengan metode Driil antara lain,


kecuali
a) Pimpinan umum latihan
b) Komandan latihan.
c) Wasit daerah.
d) Koordinator materi.
e) Staf lat.
40
3) Yang bukan tugas dari seorang Dirgla dari pernyataan dibawah ini
adalah
a) Bertanggung jawab kepada Pimpinan umum geladi.
b) Menentukan rencana gladi dan skenario geladi.
c) Memimpin jalannya geladi.
d) Mengendalikan wasit dan pengendali.
e) Memberikan petunjuk kepada seluruh perangkat geladi.

4) Tugas dan tanggung jawab dari perangkat latihan Kompi markas


latihan adalah sebagai berikut, kecuali
a) Bertanggung jawab kepada komandan latihan.
b) Bertanggung jawab langsung kepada Pimpinan umum latihan.
c) Membantu dalam urusan dalam,dukungan logistic,keamanan.
d) Mengawasi personis pendukung latihan agar latihan berjalan
lancar sesuai rencana
e) Menyiapkan sarana dan prasarana dibidang kemarkasan.

c. Isian.

1) Organisasi latihan taktis dengan metoda geladi posko adalah


a) Dirgla
b) ………….
c) ………….
d) …………..
e) ………….

2) Tugas dari seorang Wasit dan Pengendali adalah


a) Melaksanakan perwasitan dan pengendalian kepada pelaku.
b) ………………………………………………….
` c) …………………………………………………
d) …………………………………………………
41

3) Tugas dari seorang koordinator materi adalah


a) Bertanggung jawab kepada Komandan latihan.
b) ………………………………………………….
c) ………………………………………………….
d) …………………………………………………

4) Seorang Perwira seksi pengamanan melaksanakan tugas


a) Menyusun, memelihara dan menjaga keamanan selama latihan
b) …………………………………………………
c) ………………………………………………….
d) ………………………………………………….

d. Uraian.

1) Agar pelaksanaan latihan dapat berjalan dengan baik , maka perlu


disusun organisasi latihan dengan baik dan terencana.
Jelaskan organisasi latihan Tehnik !

2) Organisasi latihan Taktis dengan metoda geladi lapang dibuat secara


terinci akan pembagian tugas masing- masing perangkat latihan yang
dikarenakan latihan tersebut mengandung banyak resiko.
Jelaskan perangkat organisasi latihan taktis dengan metoda geladi lapang !
42

BAB IV

PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN LATIHAN

14. Umum. Untuk mendapat efektifitas dan efesien didalam latihan perlu
ditempuh suatu tata cara kerja yang berlaku bagi penyelenggaraan latihan. Tata cara
tersebut diatur dalam proses kerja dimulai dari perencanaan, persiapan, pelaksanaan dan
pengakhiran latihan

15. Latihan Teknis.

a. Perencanaan.

1) Setelah menerima direktif latihan, maka komandan latihan yang


ditunjuk melaksanakan kegiatan :

a) Mempelajari direktif latihan tentang :

(1) Tujuan dan Sasaran latihan.

(2) Macam latihan.

(3) Peserta latihan.

(4) Waktu dan Tempat latihan.

b) Membuat Rencana Garis Besar (RGB).

c) Paparan Rencana Garis Besar (RGB) kepada Penanggung


jawab.

d) Menyempurnakan Rencana Garis Besar (RGB).

e) Menyusun Rencana Latihan bersama Staf perancang latihan


yang ditunjuk.
43
f) Menyusun Rencana Lapangan dilakukan oleh Koordinator
materi.

g) Distribusi Rencana Lapangan kepada para Pelatih.

2) Koordinasi dengan satuan/instansi terkait.

b. Persiapan.

1) Persiapan penyelenggara.

a) Menyusun Komando Latihan.

b) Memberi Briefing kepada Pelaku, Pelatih dan Penilai.

c) Latihan pendahuluan/Penataran Pelatih.

d) Menyiapkan tempat medan latihan.

e) Pengecekan akhir.

2) Persiapan Pelaku.

a) Menerima briefing dari Komandan Latihan.

b) Mengecek personel dan perlengkapan yang akan digunakan


dalam latihan.

c) Pengecekan akhir.

d) Pemindahan pasukan.

c. Pelaksanaan.

1) Pembukaan. Oleh Komandan latihan dan menyampaikan penekanan


kembali tentang tujuan, sasaran dan keamanan latihan.

2) Mekanisme latihan. Sesuai dengan jenis/metoda latihan yang


dilaksanakan antara pelaku dengan pelatih.
3) Debriefing/kaji ulang tentang materi latihan.
4) Penutupan latihan oleh Komandan latihan/komando latihan.

d. Pengakhiran.

1) Rapat pelatih dipimpin Koordinator Latihan.


44
2) Pemeriksaan alat perlengkapan.
3) Kaji ulang secara keseluruhan tentang pelaksanaan latihan.
4) Perhitungan ganti rugi.
5) Laporan hasil latihan kepada Komandan Latihan.

16. Latihan Taktis.

a. Latihan Taktis dengan metoda : Drill, Geladi Peta, Geladi Model dan Geladi
Medan.

1) Perencanaan.

a) Setelah menerima direktif latihan maka Komandan latihan


yang ditunjuk melaksanakan kegiatan :

(1) Mempelajari direktif latihan tentang :

(a) Tujuan dan Sasaran latihan.

(b) Macam latihan.

(c) Peserta latihan.

(d) Waktu dan Tempat latihan.

(2) Membuat Rencana Garis Besar.

(3) Paparan Rencana Garis Besar kepada penanggung


jawab.

(4) Menyempurnakan Rencana Garis Besar.

(5) Menyusun Rencana Latihan.

(6) Menyusun Rencana Lapangan.

(7) Menyusun Keadaan Umum dan Keadaan Khusus.

(8) Menyusun Keadaan Khusus Lanjutan (bila ada).

(9) Distribusi Rencana Lapangan.

b) Koordinasi dengan instansi terkait.

Catatan : Khusus untuk latihan perorangan dengan menggunakan


metoda geladi peta, geladi model dan geladi medan, setelah
45
melengkapi Rencana Garis Besar (RGB) selanjutnya menyusun
Keadaan Umum (Kaum), Keadaan Khusus (Kasus) dan Keadaan
Khusus Lanjutan (Kasusla).

2) Persiapan.

a) Persiapan penyelenggara.

(1) Menyusun Komando Latihan.

(2) Memberi Briefing kepada Pelaku, Pelatih dan

Penilai.

(3) Latihan pendahuluan/Penataran Pelatih.

(4) Menyiapkan tempat/medan latihan.

(5) Pengecekan akhir.

b) Persiapan Pelaku.

(1) Menerima briefing dari Komandan Latihan.

(2) Mengecek personel dan perlengkapan yang akan


digunakan dalam latihan.

(3) Pengecekan akhir.

(4) Pemindahan pasukan.

3) Pelaksanaan.

a) Pembukaan. Oleh Komandan latihan/koordinator dan


menyampaikan penekanan kembali tentang tujuan, sasaran dan
keamanan latihan.

b) Mekanisme latihan. Sesuai dengan jenis/metoda latihan yang


dilaksanakan antara pelaku dengan pelatih.

c) Debriefing/kaji ulang selesai pelaksanaan latihan.

d) Penutupan latihan oleh Komandan latihan/komando latihan

4) Pengakhiran.
46
a) Rapat pelatih dipimpin Koordinator Latihan.
b) Pemeriksaan alat perlengkapan.
c) Kaji ulang.
d) Perkiraan ganti rugi.
e) Laporan hasil latihan kepada Komandan Latihan.

b. Latihan Taktis dengan metoda : Geladi Posko, Geladi Mako, Geladi


lapangan dan Manuver lapangan.

1) Perencanaan.

a) Setelah menerima direktif latihan dan menerima direktif latihan


dari satuan atas.

(1) Periode/kegiatan pendahuluan (Tingkat Kotama).


(a) Mempelajari program latihan/direktif latihan
disesuaikan dengan program latihan Kotama.
(b) Petunjuk perencaan Panglima/Komandan yang
berisi :

i. Tujuan dan Sasaran latihan.

ii. Macam latihan.

iii. Peserta latihan.

iv. Waktu dan Tempat latihan.

(c) Perkiraan staf/Saran staf.

(d) Keputusan/Konsep latihan.

(e) Membuat direktif untuk satuan penyelenggaraan


dan perintah kesiapan bagi satuan pelaku.
(f) Membentuk Komando geladi. Ruang lingkup
Komando Geladi yang akan dibentuk disesuaikan
dengan macam geladi dan tingkat satuan yang dilatih.
Pada geladi taktis Kompi ke bawah komando geladi
lebih sederhana, pada geladi taktis Batalyon ke atas
komando geladi yang di bentuk sudah meliputi ruang
47
lingkup yaang luas antara lain kebutuhan staf, kelompok
penasehat dan lain-lain. Direktur geladi dibantu oleh
staf geladi menyusun organisasi pengendalian
pelaksanaan geladi berdasarkan direktif yang diterima
dari komandan atasannya.

(2) Periode/kegiatan permulaan (Tingkat Komando Geladi).

(a) Mempelajari direktif latihan dan menyesuaikan


dengan program latihan satuan.

(b) Petunjuk perencanaan Direktur Geladi kepada


Staf tentang :

i. Tugas Komando Geladi.

ii. Tujuan yang ingin dicapai.

iii. Tema geladi.

iv. Waktu dan Tempat geladi.

v. Organisasi geladi.

vi. Peserta geladi.


vii. Keharusan dan pembatasan selama
geladi.

(c) Staf geladi mempelajari dan meneliti referensi-


referensi latihan (Juklap, Juknik, juklak, Protap Satuan
dan lain-lain).

(d) Membuat rencana geladi secara garis besar


(rencana penggunaan waktu, rencana pengintaian dan
rencana Banmin).

(e) Meninjau medan. Staf geladi melakukan


peninjauan medan untuk memeriksa dan mencocokkan
rencana yang telah disiapkan di peta. Bila pengintaian
48
diatas peta telah dilakukan maka rencana yang telah
disusun tidak banyak mengalami perubahan. Dalam
melaksanakan peninjauan medan, staf operasi
melakukan pengecekan rencananya dimulai dari
sasaran. Dia seolah-olah bertindak sebagai komadan
satuan musuh.

Dari hasil pengintai ini staf operasi akan dapat


merumuskan perkiraan operasi setting geladi yang
memuat kemungkinan-kemungkinan cara bertindak
satuan. Selama proses olah yudha akan
menentukan alternatif-alternatif cara bertindak untuk
setiap peristiwa dan segala kemungkinan serta
kerugiannya dipakai sebagai pengarahan jawaban.
Selama peninjauan medan staf operasi telah
dapat mengembangkan kemungkinan penyusunan
rencana geladi dan skenario geladi yang akan diajukan
kepada Direktur Geladi.

(f) Paparan I. Direktur Geladi, khususnya staf


operasi setelah meninjau medan segera menyusun
rencana geladi dan skenario geladi, selanjutnya konsep
rencana geladi dan skenario geladi dipaparkan
dihadapan Komandan/Panglima untuk meminta
persetujuan. Dalam geladi Taktis untuk satuan kecil,
pelaksanaan paparan ini jarang dilakukan karena suatu
geladi sangat sederhana dan tidak memerlukan
pengarahan-pengarahan yang terinci. Dalam geladi
taktis untuk satuan besar, kegiatan ini harus
dilaksanakan mengingat persoalan-persoalan yang akan
timbul lebih komplek.

(g) Menyusun naskah geladi dan peninjauan medan


secara detail. Naskah geladi yang disusun meliputi :
i. Buku I (Rahasia, warna merah). Naskah
yang tergabung dalam buku ini hanya diberikan
49
kepada Pemimpin geladi, penasehat geladi, staf
geladi, para wasit dan pengendali serta penilai.
Buku ini berisi antara lain :
- Rencana Geladi.
- Skenario Geladi.
- Rencana Operasi Geladi.
- Ramalan Operasi Geladi.
- Rencana Informasi Geladi.
- Jawaban Persoalan.
- Petunjuk Khusus Wasit dan
Pengendali.

ii. Buku II A (Terbatas, warna biru) Naskah


yang tergabung dalam buku ini diberikan kepada
semua peserta geladi kecuali unsur-unsur
pelayanan. Buku ini berisi antara lain :

- Keadaan umum.
- Keadaan Khusus.
- Keadaan Lanjutan.
- Lampiran-lampiran yang diperlukan
misalnya :
= Analisa Daerah Operasi
(ADO).
= Ringkasan Intelijen.
= Susunan tempur kedua belah
pihak.

iii. Buku II B (Terbatas, warna putih).


Diberikan kepada semua peserta geladi.Buku ini
berisi antara lain :

- Petunjuk geladi termasuk Juktatif,


Jukhub dan lain-lain.
- Rencana bantuan administrasi.
50
- Komando pengendalian geladi
dengan lampirannya.

- Petunjuk tindakan keamanan.

(h) Paparan II. Direktur Geladi setelah menyelesai-


kan naskah geladi pada waktu dan tempat yang telah
ditentukan memberikan paparan dihadapan Komandan/-
Panglima untuk mendapatkan koreksi.
(i) Menyempurnakan naskah geladi.
(j) Laporan dan paparan kepada Dan Atasan yang
memerintahkan latihan.
(k) Merevisi dan memperbaiki kembali naskah sesuai
dengan tanggapan-tanggapan dan saran perbaikan.
(l) Distribusi naskah geladi.

b) Koordinasi dengan instansi atau satuan terkait.

Catatan : Untuk latihan gabungan dan latihan bersama diadakan


rapat-rapat pendahuluan dengan mitra lain (Latgab) dan dengan
negara sahabat (Latma).

2) Persiapan. Pada dasarnya dalam tahap ini kegiatan tulis menulis


naskah geladi sudah selesai. Para peserta geladi sudah menerima naskah
geladi sesuai dengan fungsinya, sehingga mereka sudah mempunyai
gambaran apa yang harus mereka persiapkan dalam menghadapi tersebut.
Dengan demikian baik Komando Geladi maupun satuan pelaku harus
mempersiapkan diri agar pelaksanaan geladi dapat berjalan sesuai dengan
rencana tanpa ada hambatan yang prinsip.
a) Persiapan oleh Komando Geladi.

(1) Apabila geladi yang dilaksanakan geladi lapangan,


maka persiapan medan sangat diperlukan agar
penyelenggaraan geladi dapat memberikan situasi lingkungan
yang realistis. Kelompok yang mempersiapkan medan
geladi dan melakukan pekerjaan-pekerjaan konstruksi yang
51
perlu di daerah latihan. Bila geladi yang diselenggarakan
geladi taktis tanpa pasukan maka tempat geladi perlu
dipersiapkan, selanjutnya dilakukan pengecekan terhadap
kesiapan personel dan Alongins.

(2) Para wasit dan pengendali harus ditatar terlebih dahulu


sesuai dengan program latihan yang telah ditentukan.
Sebagai pengecekan terakhir, diadakan geladi bersih terhadap
personel wasit pengendali jauh sebelum geladi dimulai
sehingga ada kesempatan untuk membetulkan kesalahan-
kesalahan yang masih terjadi dan jadwal waktu bila perlu.

(3) Apabila dalam penyelenggaraan geladi diikutsertakan


pasukan musuh yang berbentuk kerangka atau penimbul
situasi, maka geladi bersih terhadap satuan musuh tersebut
harus diadakan.

(4) Bila waktu mengijinkan, secara keseluruhan antara


personel wasit dan pengendali musuh kerangka/bulsi harus
diadakan dan dihadiri oleh Komandan yang bertanggung jawab
tentang penyelenggaraan geladi. Sebaiknya geladi bersih ini
diulang sampai mereka mengerti betul-betul tentang tugas
kewajibannya.

b) Persiapan pelaku.

(1) Menyusun gelar Komando pelaku dengan


perlengkapannya.

(2) Menerima briefing dari Komandan Latihan.

(3) Mengecek personel dan perlengkapan yang akan


digunakan dalam latihan.

(4) Pemindahan pasukan.

3) Pelaksanaan.
52
a) Pembukaan oleh Pemimpin umum atau Direktur geladi atau
Perwira yang ditunjuk.

b) Dalam geladi lapangan, permainan geladi biasanya dimulai


dengan pemberian perintah pada satuan pelaku untuk memecahkan
persoalan pertama, dalam hal ini komandan dari satuan pelaku
membutuhkan informasi tentang musuh, medan dan cuaca. Informasi
ini dapat diminta kepada satuan atas, tetangga atau memerintahkan
kepada satuan bawahannya. Bila komandan satuan pelaku
mengikuti prosedur ini maka pengendali akan memberikan informasi

tersebut. Para wasit harus mencegah timbulnya situasi yang


lebih cepat dari pertempuran, sehingga geladi berjalan dengan
realistis. Komandan satuan pelaku harus bertanggung jawab
terhadap keputusan taktis maupun perintah-perintah yang telah
dikeluarkan, para wasit tidak dibenarkan mengambil alih inisiatif
komandan satuan pelaku. Misalnya bila seorang komandan
memerintahkan satuannya untuk melewati daerah yang terbuka dan
ada tembakan dari musuh, maka wasit tidak dibenarkan untuk
membatalkan perintah tersebut. Cara mempengaruhi tindakan
pelaku tersebut antara lain dengan menciptakan situasi bahwa
tembakan musuh lebih padat, sehingga pasukan tidak dapat bergerak
maju. Tindakan pelaku mungkin akan merubah rencana manuvernya
atau meminta bantuan tembakan kesatuan atasnya.

c) Dalam geladi peta dan geladi medan, satuan pelaku menerima


keadaan lanjutan dan persoalan sesuai dengan jadwal waktu yang
telah ditentukan. Sedang dalam geladi posko, satuan pelaku
menerima persoalan dari para pengendali dalam bentuk rencana
informasi geladi/ramalan operasi geladi dengan interval waktu yang
telah ditentukan. Skenario salah satu alat utama untuk
mengendalikan geladi. Untuk memudahkan pengendalian geladi,
skenario bergambar perlu dibuat untuk menggambarkan situasi yang
timbul selama geladi berlangsung, sehingga mudah diketahui
tindakan pelaku yang mungkin menyimpang. Para Wasit/Pengendali
harus bertindak untuk mempengaruhi tindakan pelaku yang
melakukan penyimpangan dengan menciptakan dan memberikan
53
informasi baru kepada satuan pelaku. Kepala Wasit dan
Pengendali harus tetap memelihara mobilitas, kelancaran dan
kelanjutan geladi.

4) Pengakhiran.

a) Menerima laporan dan tanggapan dari peserta geladi tentang


penyelenggaraan geladi.

b) Mengkaji laporan dan tanggapan sebagai bahan untuk kaji


ulang dan penyusunan laporan.

c) Pengkajian geladi kepada peserta geladi. Dalam geladi


tingkat kompi kebawah, pengkajian geladi dapat segera diberikan
setelah geladi selesai. Dalam geladi tingkat Batalyon keatas dan
persoalan sudah kompleks, pengkajian geladi sebaiknya diberikan
sekurang-kurangnya sehari setelah geladi selesai. Dengan
demikian Dirgla akan mempunyai cukup waktu untuk meneliti dan
mempersiapkan pengkajian geladi yang lebih sempurna.

d) Penyelesaian administrasi ganti rugi terhadap kerusakan harta


benda milik rakyat dan hal-hal lainnya.

e) Pembuatan dan penyusunan laporan. Laporan harus dibuat


lengkap meliputi hal-hal positif, dan negatif, hambatan-hambatan yang
terjadi, kesimpulan dari pencapaian tujuan dan sasaran geladi serta
saran perbaikan.

f) Pembubaran Komando geladi.


54

17. Evaluasi.

a. Benar – Salah ( B – S )

1) B – S Kegiatan meninjau medan adalah kegiatan pada tahap


persiapan.

2) B – S Brifing pelaku dan pelatih merupakan kegiatan yang


dilaksanakan pada tahap Perencanaan.

3) B – S Seorang Koordinator materi melaksanakan paparan kepada


Pimpinan umum latihan.

4) B – S Setelah mempelajari tugas pada tahap perencanaan ,maka


kegiatan selanjutnya adalah melaksanakan membuat rencana sementara.

b. Pilihan.

1) Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap persiapan adalah, kecuali


a) Mempelajari tugas.
b) Latihan pendahuluan.
c) Membuat rencana sementara.
d) Mengatur kegiatan awal.
e) Meinjau medan.

2) Pernyataan dibawah ini yang merupakan kegiatan pada tahap akhir


adalah
55
a) Brifing pelaku.
b) Paparan.
c) Latihan pendahuluan.
d) Kaji ulang.
e) Penyiapan medan latihan.

3) Pada tahap persiapan ada kegiatan – kegiatan yang harus


dilakukan,kecuali
a) Latihan pendahuluan.
b) Brifing pelatih/pendukung.
c) Penyiapan medan latihan.
d) Evaluasi.
e) Mendirikan kolat.

4) Dibawah ini adalah salah satu kegiatan pada tahap akhir suatu
penyelenggaraan latihan.
a) Paparan.
b) Membuat laporan.
c) Latihan pendahuluan.
d) Brifing pelaku.
e) Meninjau medan.

c. Isian.

1) Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap perencanaan suatu


penyelenggaraan latihan adalah
a) Mempelajari tugas.
b) …………………….
c) …………………….
d) …………………….
e) …………………….

2) Pada tahap persiapan penyelenggaraan suatu latihan ada beberapa


kegiatan yang harus dilaksanakan
a) Berifing pelatih/pendukung.
56
b) ……………………………….
c) ……………………………….
d) ……………………………….
e) ……………………………….

3) Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap akhir suatu penyelenggaraan


latihan adalah
a) Kaji ulang.
b) …………………
c) …………………
d) …………………
e) ………………...

4) Pada saat mempelajari tugas setelah menerima Direktif latihan ,apa


saja yang harus dipelajari agar pelaksanan penyelenggaraan latihan
dapat berjalan dengan baik.
a) Tujuan latihan.
b) ………………..
c) ……………….
d) ……………….
e) ………………..

d. Uraian.

1) Jelaskan bagaimana kegiatan – kegiatan yang dilaksanakan pada tiap


tahap pada latihan teknik !

2) Jelaskan bagaimana kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan pada tiap


tahap pada latihan taktis !
57

BAB V
RENCANA LATIHAN DAN RENCANA LAPANGAN

18. Umum. Suatu latihan akan berjalan dengan tertib apabila direncanakan dan
dipersiapkan dengan baik, sehingga diperlukan adanya rencana yang dapat dengan
mudah diikuti atau dilaksanankan. Untuk memudahkan perencanaan tersebut maka perlu
mengikuti suatu bentuk naskah latihan yang sudah dibakukan. Kelengkapan atau
keluasan naskah yang dibuat dipengaruhi oleh tingkat satuan yang dilatih dan lingkup
latihan yang akan dilaksanakan. Penyusunan naskah latihan dilaksanakan melalui proses
atau langkah yang teratur, bertahap dan terkoordinasi. Naskah latihan yang sering
digunakan pada latihan satuan tingkat kompi kebawah adalah Rencana Latihan dan
Rencana Lapangan.

19. Rencana latihan.

a. Pengertian. Rencana Latihan adalah bentuk tulisan yang dibuat oleh


Komandan Latihan pada saat perencanaan latihan, memuat petunjuk tentang garis
besar penyelenggaraan latihan dan penjelasan tentang materi latihan yang akan
dikembangkan oleh Koordinator materi latihan dalam membuat Rencana Lapangan
(Renlap).

b. Tujuan.

1) Sebagai pertanggungjawaban dari komando penyelenggara latihan


dalam perencanaan latihan.

2) Sebagai petunjuk atau arahan bagi koordinator materi latihan dalam


membuat Rencana Lapangan.

c. Penanggung jawab. Pembuatan rencana latihan menjadi tanggung


jawab komando penyelenggaraan latihan atau komando satu tingkat diatas pelaku.

d. Cara membuat Renlat.

FORMAT RENLAT
58
KLASIFIKASI
Kopstuk

RENCANA LATIHAN
…………………………………………………………
…………………………………………………………

Penunjukan : Peta : Jawa Barat


Kedar : 1 : 50.000
Tahun : 1995
Lembar : ……………

1. Dasar. (Diambil dari Direktif Latihan, Surat Perintah Latihan atau Program
Latihan Satuan).

2. Tujuan latihan. ( Contoh : Meningkatkan kuantitas dan kualitas pelatih satuan


agar mampu menyelenggarakan latihan di satuannya ).

Penjelasan. Diambil dari Program Latihan, Direktif Latihan, untuk hal latihan dalam
satuan dapat dirumuskan oleh Dansat dengan mempelajari kebutuhan
keterampilan/ kemampuan satuannnya

3. Sasaran latihan Memahami dan mampu …………………………….

Penjelasan. - Diambil dari Program Latihan atau Direktif Latihan, apabila


sasaran latihan masih bersifat umum maka perlu dijabarkan dan dicantumkan
sebagai sasaran latihan pada Rencana Latihan atau pada lampiran Acara Latihan.

- Teknik merumuskan sasaran latihan :


59
= Dirumuskan dari penjabaran tujuan latihan dengan
memperhatikan jumlah materi. Kuantitas personel, sarana
dan prasarana yang tersedia sehingga dapat dicapai pada
akhir latihan.
= Pelajari substansi tujuan latihan dalam hal ini “Mampu
menyelenggarakan latihan “ yang memberikan konsekuensi
tuntutan kemampuan tersebut harus dijabarkan.

4. Materi Latihan.

Penjelasan. - Dirumuskan dengan mempelajari tugas-tugas pada sasaran


latihan dan mengambil substansi materi pelajaran dari satuan tersebut.

- Pada sasaran latihan dapat dilihat bahwa tugas-tugas tersebut


antara lain adalah membuat Renlap, melaksanakan tugas pelatih,
pengawas, maka memahami teknik dan taktik regu dalam patroli
selanjutnya tugas-tugas tersebut diambil substansinya.

5. Macam, Sifat dan Metoda(Sesuai dengan jenis kegiatan yang digunakan).

6. Waktu dan Tempat Latihan.

Penjelasan. - Diisi waktu yang digunakan dengan rencana kegiatannya,


dapat diikuti dengan lampiran.

- Diisi tempat atau yang digunakan.

7. Organisasi Latihan. (Dibuat sesuai dengan kebutuhan, pada dasarnya


meliputi pimpinan umum latihan, Komandan latihan, Staf pelatih, pendukung dan pelaku).

8. Pelaksanaan Latihan.

Penjelasan. - Memuat garis besar tahapan kegiatan penyelenggaraan


latihan yang akan dikembangkan, meliputi tahap perencanaan, persiapan,
60
pelaksanaan dan pengakhiran latihan, dengan mencantumkan minimal waktu
dan tempat latihan.

- Terhadap uraian kegiatan yang memerlukan kejelasan dapat


dibuat lampiran.

9. Administrasi.

a. Personil. (Dibuat pengelompokan tugas peserta latihan sesuai


organisasi yang dibuat disertai kekuatannya).

b. Logistik. (Dibuat kebutuhan dukungan logistik berupa dukungan


operasional latihan dengan logistik latihan).

10. Komando dan Perhubungan.

a. Perhubungan. (Dibuat alhub yang digunakan dan rencana operasional


perhubungan yang dimainkan) :

1) Komunikasi latihan menggunakan Protap Hublat.


2) Penggunaan Alkom :
a) Kolat : Telepon, Radio Racal, PRC 77 ,HT.
b) Koordinator latihan dan pelatih :Racall, PRC 77,HT.
c) Pelaku : PRC 77.
d) Jaring Komunikasi terlampir.

b. Komando Pengendalian Latihan.

1) Posko utama di ……………………………………..


2) Posko latihan di ……………………………………..

11. Lain-lain.
61

a. Demikian rencana latihan……….


b. Hal-hal yang belum tercatum pada Renlat ……..

Dikeluarkan di : Bandung
Pada tanggal : …..-…………..…..-20…….

Komandan Latihan

NAMA
Pangkat/Corsp/NRP
Lampiran : (Dibuat sesuai kebutuhan)
1 (STUKTUR ORGANISASI)
2 (RANGKA POKOK LATIHANAN)
3 (ACARA LATIHAN)
4 (DIAGRAM WAKTU LATIHAN)
5 (BAGAN DAERAH LATIHAN)
6 (MEKANISME LATIHAN)
7 (JADWAL LATIHAN)
8 (PERHUBUNGAN LATIHAN)
9 (RENCANA PENGAMANAN)
10 (PETUNJUK TATA TERTIB LATIHAN)
11 (RENCANA ADMINISTRASI)
12 (DAFTAR NAMA PESERTA LATIHAN)
RAHASIA

20. Rencana Lapangan


62
a. Pengertian. Rencana Lapangan adalah suatu bentuk tulisan yang dibuat
Koordinator materi latihan, memuat tentang rencana kegiatan suatu materi latihan
beserta dukungannya secara rinci yang akan dioperasionalkan oleh pelatih.

b. Tujuan.

1) Sebagai alat kendali latihan dalam mengoperasionalkan kegiatan


latihan.
2) Sebagai bahan pertangggungjawaban Komandan Latihan,
Koordinator Materi Latihan dan Pelatih dalam menyelenggarakan latihan.
3) Sebagai catatan latihan bagi satuan.

c. Format dan cara membuat Renlap.

RAHASIA

Kopstuk

RENCANA LAPANGAN
………………………………..
………………………………..

Penunjukan : Peta : JAWA BARAT


Kedar : 1 : 50.000
Tahun : 1995
Lembar : ……………….

1). Dasar. (Diambil dari Rencana Latihan, Program Kerja Satuan, Surat
Perintah dan lainnya).

2). Tujuan dan Sasaran.


63
a). Tujuan. (Diambil dari acara latihan pada Renlat komando
atas atau acara latihan pada proglatsi kompi yang menjelaskan tujuan
dari materi terkait).

b). Sasaran. (Diambil dari acara latihan pada Renlat komando


atas atau acara latihan pada proglatsi kompi yang menjelaskan
standar dari materi terkait).
3). Waktu dan Tempat. (Sama dengan penjelasan pada Renlat).
4). Materi latihan.
Penjelasan. (Diambil dari acara latihan pada Renlat Komando atas, atau
dari acara latihan pada Proglatsi kompi yang menjelaskan isi materi latihan
terkait).
5). Referensi. (Buku petunjuk yang digunakan sebagai pedoman
dalam melatihkan materi).
6). Macam, Sifat dan Metoda. (Sesuai dengan macam sifat dan metoda
yang digunakan).
7). Organisasi Latihan. (Dibuat sesuai kebutuhan, pada dasarnya
meliputi pimpinan umum latihan, Staf pelatih, pendukung dan pelaku).
8). Pakaian dan perlengkapan. (Diisi pakaian dan perlengkapan
yang digunakan oleh pelatih, bulsi dan pelaku).
9). Pelaksanaan latihan. (Dibuat sesuai materi latihan terkait
secara rinci yang memuat unsur SIABIDIBA mulai dari tahap perencanaan,
persiapan, pelaksanaan dan tahap).

10). Administrasi.
a). Personil. (Dibuat pengelompokan tugas peserta latihan
sesuai organisasi yang dibuat disertai kekuatannya).
b). Logistik (Dibuat kebutuhan dukungan logistik berupa
dukungan operasional latihan dengan logistik latihan).
11). Lain-lain. (Hal-hal yang belum tercantum pada Renlap akan
disampaikan kemudian secara parsiil atau tertulis).

Mengetahui Bandung, - - 2001


64
Komandan Latihan Koordinator Materi

Nama Nama
Pangkat / Corps / NRP Pangkat / Corps / NRP

Lampiran. ( Latnis )
1 (STUKTUR ORGANISASI)
2 (JADWAL KEGIATAN)
3 (BAGAN DAERAH LATIHAN)
4 (PEMBAGIAN TUGAS LATIHAN)
5 (RENCANA KEGIATAN LATIHAN)
6 (JARING KOMUNIKASI)
7 (RENCANA PENGAMANAN)
8 (PETUNJUK TATA TERTIB)

Lampiran. ( Lattis )
1 (STUKTUR ORGANISASI)
2 (JADWAL KEGIATAN)
3 (BAGAN DAERAH LATIHAN)
4 (PEMBAGIAN TUGAS LATIHAN)
5 (RENCANA KEGIATAN LATIHAN
6 (LEMBAR KEADAAN)
7 (PERINTAH OPERASI)
8 (JARING KOMUNIKASI)
9 (RENCANA PENGAMANAN)
10 (PETUNJUK TATA TERTIB)
11 (CHEK LIST)

RAHASIA

21. Evaluasi
65

a. Benar – Salah ( B – S ).

1) B – S Renlat adalah merupakan produk naskah latihan yang dibuat


oleh seorang koordinator.

2) B – S Salah satu kegunaan dari Renlap adalah sebagai alat kendali


dalam penyelenggaraan suatu latihan.

3) B – S Dasar didalam penulisan dari Renlap adalah Direktif latihan.

4) B – S Renlat merupakan dasar bagi seorang koordinator dalam


mengembangkan materi latihan.

b. Pilihan,

1) Lampiran – lampiran pada Renlap latihan teknis adalah, kecuali


a) Struktur organisasi.
b) Lembar keadaan.
c) Bagan daerah latihan.
d) Jaring komunikasi
e) Jadwal kegiatan

2) Kegunaan dari Renlap adalah, kecuali


a) Sebagai arsip.
b) Sebagai pertanggung jawaban bagi koordinator materi
c) Sebagai alat kendali dalam latihan
d) Sebagi pegangan bagi pelatih.
e) Sebagai pegangan bagi pelaku.

3) Lampiran yang membedakan antara latihan teknik dengan latihan


taktis adalah
66

a) Jadwal kegiatan.
b) Struktur organisasi.
c) Jaring komunikasi.
d) Pembagian tugas pelatih.
e) Lembar keadaan.

4) Dibawah ini adalah dasar dari suatu Renlat yang dapat dituliskan,
kecuali
a) Direktif latihan.
b) Program kerja.
c) Kalender latihan
d) Jadwal mingguan

c. Isian.

1) Bagian kepala dari suatu Renlap adalah


a) Klasifikasi.
b) …………….
c) ……………
d) ……………

2) Bagian inti dari suatu Renlat adalah


a) Dasar.
b) …………………………………….
c) …………………………………….
d) …………………………………….
e) …………………………………….
67
3) Lampiran pada suatu Renlap adalah
a) Jaring komunikasi.
b) ……………………….
c) ………………………
d) ………………………
e) ………………………

d. Uraian.

1) Buatlah Format Renlat secara lengkap !

2) Buatlah Format Renlap secara lengkap !


68

BAB VI

ASISTENSI, PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN LATIHAN

22. Umum. Aswasdallat merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan untuk
menjamin keberhasilan penyelenggaraan latihan. Asistensi tidak akan efektif dan
bermanfaat tanpa diikuti dengan pengawasan dan pengendalian, demikian juga
sebaliknya. Oleh karenanya kegiatan tersebut perlu dilakukan sesuai prosedur dan
mekanisme yang telah ditetapkan

23. Kegiatan Asistensi Latihan. Suatu kegiatan memberikan bimbingan teknis


latihan yang dilakukan oleh pemegang LKT tingkat pusat (Mabesad, Kodiklat TNI AD,
Pus/Cab/Fung) dan pemegang LKT tingkat daerah (Kotama) kepada penyelenggara
latihan serta badan/pejabat yang berhubungan dengan latihan agar memiliki
kemampuan/keterampilan dalam menyelenggarakan latihan.

a. Tujuan dan sasaran.

1) Tujuan. Untuk memberikan kemampuan pengetahuan dan


keterampilan menyelenggarakan latihan kepada badan/pejabat yang
menangani bidang latihan.

2) Sasaran. Tercapainya tujuan dan sasaran latihan melalui


penyelenggaraan latihan yang profesional, efektif, efisien dan modern.

b. Subjek dan Objek.

1) Pemegang LKT tingkat pusat.

a) Mabesad memberikan bimbingan teknis pada aspek program


latihan meliputi :

(1) Perencanaan dan penyusunan program latihan.


69
(2) Ketepatan penjabaran program latihan yang meliputi :

(a) Pemilihan dan penentuan skala prioritas.

(b) Waktu pelaksanaan latihan.

(c) Penggunaan sistem dan metode latihan.

(d) Efisiensi penggunaan dana.

(3) Keselarasan program latihan dengan penyelenggaraan


latihan.

b) Kodiklat TNI AD memberikan bimbingan teknis pada aspek


sistem dan metode latihan meliputi :
(1) Tingkat latihan yang dilaksanakan sesuai PPPA.
(2) Prosedur penyelenggaraan latihan.
(3) Penelitian metode latihan.
(4) Penyusunan Naskah latihan.
(5) Mekanisme dan realisme latihan.
(6) Kualitas personel penyelenggara latihan.
(7) Kualitas dan kuantitas sarana/prasarana latihan.
(8) Relevansi materi latihan dengan pola operasi yang
digunakan.

c) Pus/Cab/Fung memberikan bimbingan teknis pada aspek


teknik dan taktik kecabangan/fungsi meliputi :
(1) Kondisi satuan.
(2) Penggunaan Buku-buku Petunjuk.
(3) Penerapan Teknik dan Taktik sesuai Kecabangan/
Fungsi.
(4) Penerapan Prosedur Operasi dengan Kecabangan/
Fungsi.

2) Pemegang LKT tingkat daerah (Kotama) memberikan bimbingan


teknis tentang :
70
a) Penjabaran program latihan Kotama.
b) Penyelenggaraan latihan satuan/jajarannya.

c. Metode.

1) Penataran. Dengan memanggil para pejabat yang berhubungan


dengan latihan untuk diberikan pengarahan dibidang latihan.

2) Dialog. Komunikasi antara Tim asistensi kepada pejabat yang


berhubungan dengan latihan.

3) Diskusi. Membahas dan memecahkan berbagai persoalan bidang


latihan.

4) Studi Dokumentasi. Menjelaskan berbagai Referensi yang


digunakan sebagai pedoman/rujukan dalam latihan.

d. Bentuk kegiatan.

1) Asistensi latihan terpusat. Kegiatan bimbingan teknis tentang


latihan kepada para pejabat/personel yang menangani bidang latihan
melalui penataran yang diselenggarakan oleh TNI AD atau oleh Kotama
(peserta penataran dipanggil untuk mengikuti penataran yang
dipusatkan).

2) Asistensi latihan tersebar.

a) Atas dasar hasil pengawasan latihan. Kegiatan bimbingan


teknis tentang latihan oleh pemegang LKT tingkat Pusat dan
Daerah kepada penyelenggara latihan atau badan/pejabat yang
berhubungan dengan latihan (Tim Asistensi latihan datang untuk
memberikan bimbingan).

b) Atas dasar permintaan. Kegiatan bimbingan Teknis latihan


oleh pemegang LKT tingkat Pusat atau Daerah atas dasar permintaan
oleh Kotama/Penyelenggara latihan karena keterbatasan personel
yang memiliki kemampuan dibidang teknis kecabangan/ fungsi yang
71
dimiliki Kotama/Penyelenggara latihan (Tim Asistensi latihan datang
atas dasar permintaan untuk membantu penyelenggaraan latihan).

24. Kegiatan Pengawasan Latihan. Pengawasan Latihan adalah suatu kegiatan


untuk mengawasi berlangsungnya penyelenggaraan latihan, yang dilakukan oleh
pejabat/personel dari Mabesad, Kodiklat TNI AD, Pus/Cab/Fung dan Kotama terhadap
penyelenggara, pelaku, sarana prasarana, metode dan perangkat latihan lain yang
digunakan.

a. Tujuan.
1) Untuk mewujudkan keselarasan antara Program Latihan yang
ditetapkan dengan penyelenggaraan latihan yang dilaksanakan.

2) Ketepatan dalam menerapkan sistem dan metode latihan yang


ditentukan.

3) Ketepatan penggunaan Teknik, Taktik dan Prosedur Operasi sesuai


Kecabangan/Fungsi.

4) Menghindari kesalahan dalam teknik penyelenggaraan latihan.

b. Sasaran.

1) Rencana dan pelaksanaan latihan dapat konsisten dengan


kebijaksanaan latihan yang ditetapkan dalam program latihan.

2) Validitas sistem dan metode latihan yang ditetapkan masih dapat


digunakan atau tidak.

3) Validitas peranti lunak bidang latihan yang digunakan sebagai


pedoman/rujukan.

4) Kualitas dan kuantitas sarana/prasarana latihan dapat diukur daya


gunanya dalam mendukung penyelenggaraan latihan.

5) Kualitas dan kuantitas personel penyelenggara latihan (Pelatih) dan


pendukung dapat dilihat tingkat keberhasilannya.

6) Kondisi pelaku latihan dapat dinilai kemampuannya.


72

c. Subjek dan Objek.

1) Subjek.

a) Mabesad mengadakan pengawasan pada aspek keselarasan


program latihan yang ditetapkan dengan pelaksanaan
penyelenggaraan latihan.

b) Kodiklat TNI AD mengadakan pengawasan pada aspek sistem


dan metode latihan.

c) Pus/Cab/Fung mengadakan pengawasan pada aspek taktik


dan teknik yang digunakan sesuai Kecabangan/Fungsi.

d) Kotama mengadakan pengawasan latihan pada aspek teknik


penyelenggaraan latihan.

2) Objek.

a) Peranti lunak yang berhubungan dengan latihan :


b) Program latihan.
c) Sistem dan Metode latihan.
d) Penyelenggara dan pelaku latihan.
e) Mekanisme dan Realisme latihan.
f) Taktik dan teknik sesuai kecabangan.
g) Produk latihan.
h) Sarana dan Prasarana latihan.
i) Anggaran latihan.

d. Metode.

1) Peninjauan (Pengamatan) terhadap berlangsungnya


penyelenggaraan latihan.

2) Dialog dengan pejabat yang berhubungan dengan bidang latihan.


73
3) Studi Dokumentasi dengan cara melihat dan meneliti dokumen
latihan yang dibuat atau yang dijadikan pedoman/ rujukan.

4) Kombinasi dari ketiga metode tersebut diatas.

e. Bentuk kegiatan.

1) Inspeksi Komando, dilaksanakan oleh personel pemegang Komando


terhadap satuan yang bersangkutan. Dalam hal ini Panglima/Komandan
tersebut dapat melaksanakan kegiatan pengawasan dan sekaligus
pengendalian dengan petunjuk ataupun teguran.

2) Kunjungan Staf, dilaksanakan oleh Pa Staf dari Komando Atasan


(pembuat program).

3) Pengawasan latihan oleh Mabesad, mengadakan pengawasan pada


aspek keselarasan program latihan yang ditetapkan dengan pelaksanaan
penyelenggaraan latihan.

4) Pengawasan latihan oleh Kodiklat TNI AD, dilaksanakan oleh Pa Staf


Sdirlat Kodiklat TNI AD pada aspek sistem dan metode latihan.

5) Pengawasan latihan oleh Pus/Cab/Fung, mengadakan pengawasan


pada aspek Teknik dan Taktik yang digunakan sesuai kecabangan/fungsi.

6) Pengawasan dan Pemeriksaan (Wasrik), kegiatan ini hanya


dilaksanakan oleh Tim Inspektorat baik tingkat Mabesad maupun Kotama.
Objek Tim ini adalah pelaksanaan program, menyangkut :
a) Materi kegiatan.
b) Ketepatan waktu pelaksanaan.
c) Dukungan dana, sarana dan prasarana.
d) Hambatan-hambatan yang ditemui.

7) Mempelajari laporan kegiatan laporan, berupa laporan pelaksanaan


penyelenggaraan latihan, laporan bulanan, laporan triwulan, laporan
semester dan laporan tahunan.
74

25. Kegiatan Pengendalian Latihan. Pengendalian Latihan adalah suatu proses


tindakan oleh penyelenggara latihan atau pejabat yang bertanggungjawab terhadap
penyelenggaraan latihan untuk mengarahkan/mempengaruhi jalannya latihan dengan
metode dan perangkat tertentu agar latihan dapat berlangsung sesuai skenario yang
direncanakan.

a. Tujuan.

1) Untuk mewujudkan keselarasan antara Program Latihan yang


ditetapkan dengan penyelenggaraan latihan.

2) Ketepatan dalam menerapkan sistem dan metode latihan yang


ditentukan.

3) Ketepatan penggunaan Teknik, Taktik dan Prosedur Operasi sesuai


Kecabangan/Fungsi.
4) Menghindari kesalahan dalam teknik penyelenggaraan latihan.

b. Sasaran.

1) Terwujudnya rencana dan pelaksanaan latihan dapat konsisten


dengan kebijaksanaan latihan yang ditetapkan dalam program latihan.

2) Kevaliditasan sistem dan metode latihan yang ditetapkan masih dapat


digunakan atau tidak.

3) Kevaliditasan peranti lunak bidang latihan yang digunakan sebagai


pedoman/rujukan.

4) Terwujudnya kualitas dan kuantitas sarana/prasarana latihan dapat


diukur daya gunanya dalam mendukung penyelenggaraan latihan.

5) Terwujudnya kualitas dan kuantitas personel penyelenggara latihan


(Pelatih) dan pendukung dapat dilihat tingkat keberhasilannya.

6) Diperolehnya data nilai kemampuan pelaku.


75

c. Subjek dan Objek.

1) Subjek.

a) Kotama/Penanggungjawab latihan mengadakan pengendalian


latihan secara operasional maupun administratif terhadap
penyelenggara latihan.

b) Penyelenggara latihan agar latihan dapat berlangsung sesuai


skenario latihan mengadakan pengendalian latihan yang dilaksanakan
oleh Pelatih, Wasit dan pengendali terhadap pelaku latihan.

2) Objek.

a) Peranti lunak yang berhubungan dengan latihan :


b) Program latihan.
c) Sistem dan Metode latihan.
d) Penyelenggara dan pelaku latihan.
e) Mekanisme dan Realisme latihan.
f) Taktik dan teknik sesuai kecabangan.
g) Produk latihan.
h) Sarana dan Prasarana latihan.
i) Anggaran latihan.

d. Metode. Pengendalian latihan menggunakan metode pemberian


instruksi kepada penyelenggara dan pelaku latihan.

e. Bentuk kegiatan.

1) Pengendalian Administratif. Merupakan pengendalian latihan tertulis


terhadap hal-hal yang menyangkut administrasi untuk dapat mendukung
penyelenggaraan latihan dengan bentuk :

a) Program latihan, merupakan salah satu sarana pengendalian


yang memuat kegiatan, waktu dan dana. Program latihan
merupakan pedoman utama penyelenggaraan latihan.
76

b) Direktif latihan. Direktif diterbitkan secara tersendiri sebagai


lampiran Sprin Kasad. Direktif dari Pangkotama ditujukan kepada
Komando penyelenggara latihan sebagai lampiran Sprin Panglima.
Petunjuk latihan diterbitkan oleh Komando dibawah Kotama.

c) Rencana Garis Besar latihan, diterbitkan oleh Komando


latihan memuat hal-hal secara garis besar tentang pelaksanaan
latihan. Merupakan hal yang harus dikembangkan oleh Staf
perancang latihan.

d) Naskah latihan, merupakan produk Komando Latihan secara


lengkap yang merupakan paduan penyelenggaraan latihan bagi
penyelenggara maupun pelaku tingkat Batalyon ke atas.

e) Rencana Lapangan, merupakan produk Komando Latihan


memuat segala kebutuhan dan pekerjaan di lapangan yang dibuat
oleh koordinator materi latihan.
f) Pencatatan Hasil Latihan, merupakan produk penyelenggara
latihan sebagai bahan penyusun laporan latihan.

g) Laporan Latihan, merupakan produk Komando Latihan yang


berisi hasil penyelenggaraan latihan disebut Buku III dan merupakan
objek pengamatan tidak langsung oleh Komando atasan
penyelenggara untuk mengendalikan mutu latihan selanjutnya.

2) Pengendalian Operasional. Dilaksanakan pada saat berlangsungnya


pelaksanaan latihan agar latihan dapat berjalan sesuai rencana dan skenario
yang ditetapkan. Penanggung jawab latihan atau Komandan latihan/Direktur
Latihan dapat mengarahkan dan mempengaruhi jalannya latihan dalam
bentuk :

a) Teguran dan pujian, merupakan tindakan pimpinan terhadap


penyimpangan dan keberhasilan yang terjadi. Cara ini sangat efektif
untuk membangkitkan motivasi peserta latihan untuk berbuat yang
lebih baik. Teguran dan pujian dilaksanakan segera setelah
pengamatan di lapangan atau dalam forum rapat-rapat.
77

b) Rapat latihan, diselenggarakan secara periodik (Rapim, Raker


maupun Rakornis) atau bersifat situasional sesuai kebutuhan,
termasuk paparan-paparan.

c) Konsultasi, dilakukan untuk memecahkan persoalan yang


diajukan oleh Komando bawahan.

d) Perwasitan dan pengendalian latihan, merupakan kegiatan


berupa tindakan yang dilakukan oleh Wasit dan pengendali latihan
untuk mempengaruhi kegiatan pelaku agar sesuai skenario latihan
yang telah dirancang. Pengendali berfungsi atas dasar informasi
yang diberikan oleh Wasit.

[[[/
78

26 Evaluasi.

a. Benar – Salah ( B – S ).
1) B – S Asistensi adalah suatu kegiatan bimbingan tehnis yang
dilakukan oleh LKT tingkat pusat maupun dari kotama kepada
penyelenggara suatu latihan.

2) B – S Pengawasan latihan yang dilaksanakan oleh kodiklat dititik


beratkan kepada bidang keselarasan anggaran.

3) B – S Salah satu tujuan dari Aswasdallat adalah agar tujuan dan


sasaran latihan dapat tercapai.

4) B –S Benetuk dari asisstensi ada dua yaitu asistensi latihan terpusat


dan asistensi latuhan tersebar.

b. Pilihan.

1) Pernyataan dibawah ini adalah tujuan dari pengawasan latihan,


kecuali
a) Untuk mewujudkan keselarasan antara program latihan yang
ditetapkan.
b) Ketepatan dalam menerapkan sistem dan metode lat yang
ditentukan.
c) Ketepatan penggunaan teknik,taktik dan prosedur operasi
sesuai kecab/fung.
d) Menghindari kesalahan dalam teknik Garlat.
e) Agar latihan dapat diukur.
79

2) Agar pelaksanaan asistensi dapat berjalan dengan baik , maka perlu


dilakukan dengan metode-metode sebagai berikut,kecuali
a) Penataran.
b) Diskusi.
c) Dialog.
d) Kerja kelompok.
e) Studi dokumentasi.

3) Kegiatan pengawasan latihan yang dititik beratkan pada aspek sistem


dan metoda yang digunakan dilaksanakan oleh
a) Mabesad.
b) Kodiklat.
c) Pus/Cab/Fung
d) Kotama.
e) Satuan.

4) Bentuk – bentuk kegiatan dari pengawasan latihan adalah


a) Inspeksi komando.
b) Kunjungan staf.
c) Pengawasan latihan oleh mabesad.
d) Studi kasus.
e) Pengawasan latihan oleh Pus/Cab/Fung.

c. Isian.

1) Asistensi latihan yang dilaksanakan oleh kodiklat adalah memberikan


bimbingan teknis pada aspek sistem dan metoda latihan yang meliputi :
a) Tingkat latihan yang dilaksanakan sesuai PPPA.
b) ...............................................................
c) ...............................................................
d) ..............................................................
e) ..............................................................
80
2) Tujuan dilaksanakannya pengawasan latihan dari
Mabesad,Kodiklat,Pus/Cab/Fung dan Kotama meliputi
a) Mewujudkan keselarasan antara program latihan yang
ditetapkan dengan Garlat yang dilaksanakan.
b) ................................................................
c) ................................................................
d) ................................................................
e) ...............................................................

3) Objek dari dilaksanakannya pengawasan latihan adalah


a) Piranti lunak yang berhubungan dengan latihan.
b) ...............................................................
c) ...............................................................
d) ..............................................................
e) ..............................................................

4) Sasaran dari pelaksanaan pengendalian latihan adalah


a) Terwujudnya rencana dan pelaksanaan latihan dapat konsisten
dengan kebijaksanaan latihan yang ditetapkan dalam program latihan.
b) ..........................................................................
c) .........................................................................
d) ........................................................................
e) .........................................................................

d. Uraian.

1). Sebutkan dan jelaskan apa yang dimaksud dengan pengendalian


Administratif !

2) Sebutkan dan jelaskan apa yang dimaksud dengan pengendalian


Operatif !
81

BAB VII
PENILAIAN DAN EVALUASI LATIHAN

27 Umum. Penilaian dan Evaluasi terhadap suatu penyelenggaraan geladi


merupakan salah satu kegiatan yang harus dilaksanakan. Kegiatan pe-nilaian dan
Evaluasi merupakan rangkaian yang dimulai dari pengumpulan data, penganalisaan data
yang akhirnya mendapatkan suatu kesimpulan tentang penyelenggaraan suatu geladi
untuk dibandingkan dengan rencana geladiDengan perbandingan tersebut dapat diketahui
apakah tujuan geladi sudah tercapai atau belum. Penilaian dan Evaluasi sangat penting
dan besar manfaatnya bagi Kogla maupun satuan pelaku, karena di samping sebagai alat
ukur untuk mengetahui sampai sejauh mana keberhasilan suatu geladi juga dapat
digunakan dalam rangka pendataan kemampuan satuan.

28. Kegiatan Penilaian dan Evaluasi Latihan. Penilaian dan evaluasi latihan
terhadap suatu penyelenggaraan latihan merupakan salah satu kegiatan yang harus
dilaksanakan. Kegiatan penilaian dan evaluasi merupakan rangkaian yang dimulai dari
pengumpulan data, penganalisaan data yang akhirnya mendapat suatu kesimpulan
tentang penyelenggaraan suatu latihan untuk dibandingkan dengan rencana latihan.
Dengan perbandingan tersebut dapat diketahui apakah tujuan latihan sudah tercapai atau
belum. Penilaian dan evaluasi latihan sangat penting dan besar manfaatnya bagi
penyelenggara latihan maupun pelaku, karena di samping sebagai alat ukur untuk
mengetahui sampai sejauh mana keberhasilan suatu latihan juga dapat digunakan dalam
rangka pendataan kemampuan satuan.

a. Tujuan. Penilaian dan Evaluasi latihan ditujukan untuk mengetahui dan


mengukur hasil dalam pelaksanaan suatu rencana latihan guna mendapatkan
umpan balik dalam merumuskan kebijaksanaan tindakan selanjutnya.

b. Sasaran.

1) Memperoleh data untuk mengetahui tingkat kemampuan dan tingkat


kesiapan Satuan dalam menunjang tercapainya tujuan dan sasaran latihan.

2) Untuk mengetahui efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan latihan.


82

3) Untuk mengetahui hambatan dan faktor-faktor yang berpengaruh


terhadap penyelenggaraan latihan.

c. Subjek dan Objek.

1) Subjek.

a) Penilai yang ditunjuk oleh Penanggungjawab/Pemimpim Umum


Latihan terhadap penyelenggara latihan dan pelaku.

b) Penilai yang dilakukan oleh penyelenggara latihan terhadap


pelaku, diperankan oleh pelatih maupun Wasit dan pengendali dalam
pelaksanaan latihan.

2) Objek.

a) Penyelenggara latihan meliputi :


(1) Materi latihan (Rencana latihan/Naskah latihan).
(2) Mekanisme latihan.
(3) Kesiapan penyelenggara latihan.
b) Pelaku latihan meliputi :
(1) Motivasi latihan.
(2) Hasil karya.
(3) Mekanisme kerja.
(4) Kesiapan prajurit dan satuan.

d. Sarana dan Metode.

1) Sarana yang digunakan dalam Penilaian dan Evaluasi adalah blangko


penilaian (checklist). Blangko penilaian ini disusun sesuai dengan jenis
Latihan yang dilaksanakan. Dalam penyusunan blangko penilaian tersebut
diutamakan kesederhanaan dan kejelasan. Contoh blangko penilaian
tersebut secara garis besar tercantum dalam lampiran. Dalam
pelaksanaannya dapat dikembangkan oleh penyelenggara penilaian sesuai
dengan kebutuhan.
83

2) Metode.

a) Pengamatan. Penilai secara fisik datang pada tiap sasaran


yang telah ditentukan, mengamati segala kegiatan yang dilaksanakan.
Untuk mencegah adanya objek pengamatan yang terlewat maka
penilai tetap menggunakan blangko/checklist sebagai pedoman.
Dalam melaksanakan tugasnya penilai perlu menyesuaikan diri
dengan kegiatan latihan.

b) Wawancara. Penilai mencari waktu yang memungkinkan untuk


melakukan wawancara dengan relatif tidak mengganggu jalannya
latihan. Walaupun penilai tetap berpedoman pada
blangko/checklist, namun didalam pelaksanaannya penilai dapat
mengutarakan dengan gaya bahasa yang bebas dan sikap yang tidak
kaku. Sedapat mungkin diusahakan agar sasaran penilai tidak
merasa bahwa jawaban-jawabannya akan menghasilkan suatu nilai
tebakannya.

c) Studi Dokumentasi. Dengan tetap berpedoman pada blangko


yang telah disiapkan, penilai mempelajari hasil karya Kolat (Jukcan
Dirlat, Buku I, IIA, IIB) dan pelaku produk kegiatan dalam proses
pengambilan keputusan Komandan. Apakah diantara keduanya
terdapat keselarasan dan juga telah sesuai dengan ketentuan dalam
program kerja latihan.

e. Ciri-ciri.

1) Benar (Objektif). Hasil penilaian dan Evaluasi latihan harus


merupakan data yang benar-benar menggambarkan keadaan objek untuk
mendapatkan hasil yang benar, maka dalam menilai suatu kegiatan tertentu
oleh lebih dari satu orang yang masing-masing berpengetahuan baik dan
seimbang tentang kegiatan tersebut.
84

2) Dapat dipercaya (Realiable). Hasil Penilaian dan Evaluasi terhadap


latihan harus dapat dipercaya dan tidak meragukan karena hasilnya akan
dijadikan bahan masukan bagi kepentingan kegiatan Litbang. Hal tersebut
dapat diperoleh apabila pelaksanaannya dilakukan oleh personel-personel
yang kemampuannya tidak meragukan.

3) Tepat (Valid). Hasil Penilaian dan Evaluasi, berkaitan dengan


rencana latihan bagi satuan yang dilatih. Hal ini dapat terwujud apabila
checklist disusun secara sejajar dengan rencana latihan tersebut.

4) Mempunyai kemampuan membanding. Hasil Penilaian dan Evaluasi


dapat membedakan personel-personel yang dinilai dari segi pendidikan dan
jenis latihan yang telah didapat sebelumnya. Penentuan sampel harus
sesuai ketentuan yang berlaku.

5) Mewakili (Representatif). Hasil Penilaian dan evaluasi terhadap


suatu sampel yang ditentukan dapat memberikan gambaran tentang kondisi
Satuan secara keseluruhan.
85

29. Evaluasi.

a. Benar – Salah ( B – S ).

1) B – S Kegiatan penilaian dan evaluasi latihan adalah suatu kegiatan


yang dimulai dari pengumpulan data,penganalisaan data dan diakhiri dengan
kesimpulan.

2) B – S Objek dari suatu penilaian dan evaluasi latihan ditujuakan


kepada komando atas dari suatu penyelenggara latihan.

b. Pilihan.

1) Ciri dari suatu pelaksanaan penilaian dan evaluasi suatu latihan


adalah
a) Dapat dipercaya.
b) Konsisten.
c) Berkesinambungan.
d) Sesuai rencana.
e) Baik

2) Dalam pelaksanaan penilaian dan evaluasi latihan digunakan


beberapa metoda yaitu
a) Penugasan.
b) Studi kasus.
c) Studi dokumentasi.
d) Investigasi.
e) Ceramah.
86

c. Isian.

1) Objek dari pelaksanaan penilaian dan evaluasi latihan meliputi


penyelenggara dan pelaku latihan, dibawah ini adalah penilaian dan evaluasi
latihan bagi pelaku latihan
a) Motivasi latihan.
b) …………………
c) …………………
d) ………………..

2) Ciri dari penilaian dan evaluasi latihan adalah


a) Benar ( Objektif ).
b) ………………….
c) ………………….
d) …………………..
e) …………………..

d. Uraian

1) Jelaskan ciri-ciri penilaian dan evaluasi yang harus dimiliki.

2) Jelaskan proses penyelenggaraan penilaian dan evaluasi meliputi


pokok-pokok kegiatan.
87

BAB VIII
PENCATATAN DAN LAPORAN LATIHAN

30. Umum. Pencatatan hasil latihan pada dasarnya adalah himpunan/rangkuman dari
pencatatan setiap pelaksanaan suatu latihan yang dilakukan oleh prajurit perorangan dan
satuan dimulai dari tahap perencanaan, tahap persiapan tahap pelaksanaan dan diakhiri
dengan tahap pengakhiran yang diperlukan oleh satuan dalam rangka pembinaan satuan
sehingga satuan dapat mengevaluasi semua kegiatan latihan yang nantinya akan
digunakan sebagai bahan evaluasi para pembina di satuan.

31. Kegiatan Pencatatan dan Laporan Latihan. Salah satu sarana terpenting untuk
koordinasi dan pengendalian tingkat pengembangan kemampuan satuan adalah sistem
laporan dan pencatatan. Setiap satuan wajib melaporkan rencana serta hasil
penyelenggaraan tiap tahap dari latihan satuannya kepada Komando Atasan yang
bersangkutan. Laporan tentang latihan satuan harus direkam, dipelihara dan diikuti
untuk dapat menjadi bahan perencanaan dan pengendalian akan tingkat kemampuan
satuan TNI AD yang ada.

a. Pencatatan.

1) Tujuan. Untuk mendapatkan data dan fakta berlangsungnya suatu


latihan guna kepentingan perencanaan dan pengendalian latihan.

2) Macam.

a) Pencatatan status latihan Satuan.

b) Pencatatan hambatan-hambatan dan kemajuan yang dihadapi


dalam latihan untuk dapat menggambarkan kecenderungan
pelaksanaan latihan.

3) Syarat pencatatan.

a) Pencatatan harus benar, objektif dan jelas.


88

b) Pencatatan harus relevan.

c) Pencatatan harus berlanjut dan diikuti secara terus menerus.

d) Pencatatan harus dilaksanakan dalam buku dan disimpan


dengan baik.

b. Pelaporan.

1) Tujuan. Sebagai pertanggungjawaban dan masukan kepada


pimpinan tentang data dan fakta dari kegiatan latihan yang telah
dilaksanakan guna kepentingan pengendalian dan pembinaan latihan pada
masa mendatang.

2) Macam laporan.

a) Laporan Administrasi. Untuk memberikan data dan fakta


tentang pelaksanaan dukungan Administrasi dan Logistik latihan
yang dibuat oleh pelaksana latihan.

b) Laporan Teknis. Untuk memberikan data dan fakta untuk


kepentingan pembinaan bagi para pembina Kecabangan/Fungsi
yang dibuat oleh kelompok pelaksana Inspeksi.
c) Laporan Operasional. Untuk memberikan data dan fakta
tentang jalannya pelaksanaan latihan. Dibuat oleh semua eselon
penyelenggara latihan (Kompi ke atas).

d) Laporan perkembangan. Untuk memberikan data dan fakta


kepada pembina latihan tentang hasil yang dicapai dari latihan yang
sedang berjalan yang dibuat oleh eselon tingkat pembina latihan.

e) Laporan berkala. Untuk melaporkan data dan fakta yang


terjadi dalam proses pelaksanaan latihan yang dibuat oleh semua
eselon penyelenggara latihan (Kompi ke atas).

f) Laporan statistik. Untuk memberikan data statistik kepada


pembina administratif yang dibuat oleh eselon tingkat kebijaksanaan.
89

g) Laporan khusus. Untuk memberikan data dan fakta tentang


hal-hal yang khusus dan perlu segera diketahui eselon atasan yang
dibuat oleh semua eselon penyelenggara latihan (Kompi ke atas).
3) Syarat pelaporan.

a) Laporan harus benar, objektif, lengkap dan jelas.


b) Laporan harus tepat pada waktunya.
c) Laporan harus menurut bentuk yang telah ditentukan.
d) Laporan harus berisi data dan fakta yang benar tidak
mengada-ada.
e) Laporan harus diserahkan ke Komando Atas paling lama satu
minggu setelah latihan selesai.

32. Format dan Cara Pengisian Pencatatan latihan.

a. Bagian Kepala.

1) Kopstuk. Tulis pada bagian kiri atas baris pertama (atas) nama satuan
dua tingkat, baris kedua ditulis nama satuan yang melaksanakan pencatatan
latihan.

2) Judul. Tulis judul Hasil Pencatatan Latihan Perorangan ditulis di


tengah atas dengan huruf balok.

b. Bagian Isi/Inti.

1) Nama. Nama prajurit atau satuan pelaku.


2) Satuan. Cantumkan dari satuan.
3) Kodefikasi. Kode materi latihan ( dalam bentuk kode).
4) Hasil. Pertanyaan hasil kemampuan yang dilaksanakan oleh prajurit
atau satuan.
5) Tanggal. Tanggal pelaksanaan latihan.
6) Diinspeksi. Menjelaskan siapa yang menginspeksi.
7) Kekurangan. Menunjuk kekurangan atau kelemahannya yang
dilaksanakan seorang prajurit atau satuan sebagai bahan perbaikan.
90

c. Bagian Akhir/Penutup. Tempat Mako, tanggal dan Waktu pembuatan


dan Nama, Pangkat serta Nrp pejabat yang berwenang.

33. Penyusunan laporan. Secara berturut - turut isi laporan disusun sebagai
berikut :
a. Bagian kepala.

1) Klasifikasi. Cantumkan klasifikasi latihan dibagian tengah atas dan


bawah.

2) Kopstuk. Tulis pada bagian kiri atas baris pertama (atas) nama satuan
penanggung jawab, baris kedua ditulis Komando Latihan/Komando Geladi
dengan menggunakan huruf balok.

3) Judul. Judul ditulis ditengah dengan huruf balok, nama laporan latihan
Geladi.

b. Bagian Isi/ Inti.

1) PENDAHULUAN. Pada bab ini mengandung pembahasan tentang


umum, maksud dan tujuan, ruang lingkup dan dasar, dimana judul tersebut
ditulis dengan huruf besar.

a) Umum. Berisi tentang uraian kalimat yang mengantar


perlunya pembuatan laporan agar pembaca/penerima laporan
memehami akan pentingnya pembuatan laporan.

b) Maksud dan tujuan.

(1) Maksud : Untuk memberi gambaran tentang


pelaksanaan latihan.
(2) Tujuan : Sebagai bahan masukan.
91

c) Ruang Lingkup. Adalah membahas tentang lingkup


penulisan sesuai dengan urutan mulai dari pendahuluan s/d penutup.

d) Dasar. Cantumkan hal-hal yang mendasari dalam


pelaksanaan latihan baik program kerja/perintah dari Komando Atas.

2) POKOK-POKOK PENYELENGGARAAN LATIHAN

a) Tujuan latihan. Sebutkan tujuan yang ingin dicapai dalam


latihan/sesuai renlat.

b) Sasaran latihan. Tuliskan sasaran yang hendak dicapai


dalam penyelenggara latihan/ seperti tercantum dalam renlat.

c) Waktu latihan. Cantumkan waktu yang diperlukan hanya


tahap pelaksanaan dimulai dari tanggal berapa s/d tanggal berapa.

d) Peserta latihan. Diisi personel yang melaksanakan latihan


baik pelaku maupun penyelenggaraan latihan sesuai dengan struktur
organisasinya.

e) Macam, sifat dan tingkat. Diisi sesuai dengan masing-masing


pasal dikaitkan dengan latihan yang dilaksanakan.

f) Materi latihan. Diisi seluruh materi yang dilatihkan


baik serangan/pertahanan sesuai metoda yg digunakan (drill/ geladi).

3) PELAKSANAAN LATIHAN

a) Kegiatan latihan. Diisi tentang tahapan latihan, materi


latihan dan kodal masing-masing sbb :

1) Mekanisme latihan. Isi dengan mekanisme kegiatan


latihan sesuai metoda latihan dalam pelaksanaan latihan.
92

2) Realisme latihan. Diisi dengan bagaimana jalannya


latihan sesuai sekenario latihan dan pentahapannya.

3) Kesiapan pelaku/penguasaan materi.

b) Lain-lain yang dianggap perlu.

4) HASIL YG DICAPAI. Bab ini membahas ttg bagaimana hasil


yang dicapai dalam penyelenggaraan latihan

a) Hasil latihan. Diisi pencapaian hasil latihan dikaitkan tujuan dan


sasaran serta standart kemampuan yg ingin dicapai / dapat terlampir
bila terlampau banyak.

b) Kendala dan upaya utk mengatasi.

1) Kendala. Pengisian dgn jelaskan ken dala-kendala


yang ditemui dalam penyelengga-raan mulai dari terhadap
perencanaan, persiapan persiapan maupun tahap pelaksanaan
baik masalah dana, personel, materill, medan latihan ataupun
yang lainnya secara jelas.

2) Upaya untuk mengatasi. Dari kendala-kendala yang


diungkapkan pada pasal hambatan, selanjutnya diuraikan
upaya mengatasinya , sehingga pelaksanaan latihan tetap
dapat berjalan sesuai dengan harapan.

c. Bagian akhir / Penutup.

AKHIR /PENUTUP

1) Kesimpulan. Cara pengisian pasal ini adalah dengan menyimpulkan


hasil pelaksanaan latihan secara keseluruhan tanpa direkayasa, sehingga
gambaran tentang realisme latihan akan tampak dengan jelas.
93

2) Saran. Pada pasal ini disampaikan hal-hal yang dapat


meningkatkan kualitas latihan yang akan datang dan paling tidak
menyampaikan saran-saran agar kendala/hambatan yang timbul tidak
terulang lagi demi lancarnya pelaksanaan latihan.

3) Pasal berikutnya adalah merupakan pasal terakhir yakni pernyataan


tentang selesainya pembuatan pelaksanaan latihan.

Contoh:
Demikian laporan ini dibuat untuk menjadikan periksa dan semoga dapat
dijadikan bahan pertimbangan alam meningkatkan kualitas latihan
berikutnya. Selanjutnya ditanda tangani oleh penanggung jawab latihan
dan bila lampiran agar disertai.
94

34. Evaluasi.

a. Benar – Salah ( B – S ).

1) B – S Tujuan dari pencatatan latihan adalah untuk mendapatkan data


dan fakta suatu latihan guna kepentingan perencanan dan pengendalian
atihan.

2) B – S Pelaporan latihan bertujuan sebgai pertanggung jawaban dan


masukan kepada pimpinan tentang data dan fakta dari suatu latihan.

b. Pilihan.

1) Syarat dari suatu pencatatan latihan adalah,kecuali

a) Pencatatan harus benar,objektif dan jelas.


b) Pencatatan harus relevan.
c) Pencatatan harus berlanjut.
d) Pencatatan harus dilaksanakan dalam buku dan disimpan
dengan baik.
e) Pencatatan dilaksanakan hanya pada waktu tertentu saja.

2) Macam dari laporan latihan adalah, kecuali

a) Laporan administrasi.
b) Laporan teknis.
c) Laporan operasional.
d) Laporan berkala.
e) laporan individu.

c. Isian.

1) Syarat-syarat pelaporan latihan adalah

a) Laporan harus benar,objektif,lengkap dan jelas.


b) ...................................................................
c) ...................................................................
d) ..................................................................
e) ..................................................................
95

2) Macam-macam dari laporan adalah

a) Laporan perkembangan.
b) ........................................
c) ..........................................
d) .........................................
e) ........................................

d. Uraian.

1) Buatlah secara utuh format pencatatan latihan !

2) Buatlah secara utuh format laporan latihan !


96

BAB IX

EVALUASI AKHIR PELAJARAN


(Bukan Naskah Ujian)

35. Evaluasi akhir pelajaran.

a. Benar – Salah ( B – S ).
1) B – S Dalam pengelompokkan latihan terdapat macam latihan
ditinjau dari segi kemampuan yang ingin dicapai maka macam latihan
terdiri dari Drill Tehnis dan Drill Taktis.

2) B – S Macam latihan ditinjau dari segi kemampuan yang ingin dicapai


adalah latihan taktis dan latihan tehnis.

3) B – S Latihan bertingkat dan berlanjut. Adalah latihan bagi prajurit


dan satuan agar memiliki kemampuan pengetahuan dan keterampi-
lan yang standard.

4) B – S Koordinator materi dalam latihan Tehnik bertanggung jawab


terhadap materi latihan.

5) B – S Organisasi latihan taktis dengan metoda geladi posko disebut


Komandan latihan.

6) B – S Tugas dari seorang Deputy olah yudha adalah menyusun


skenario rencana geladi.

7) B – S Dalam organisasi latihan dengan metoda gladi lapang terdapat


pelatih.

8) B – S Brifing pelaku dan pelatih merupakan kegiatan yang


dilaksanakan pada tahap Perencanaan.
97

9) B – S Seorang Koordinator materi melaksanakan paparan kepada


Pimpinan umum latihan.

10) B – S Setelah mempelajari tugas pada tahap perencanaan ,maka


kegiatan selanjutnya adalah melaksanakan membuat rencana sementara.

11) B – S Salah satu kegunaan dari Renlap adalah sebagai alat kendali
dalam penyelenggaraan suatu latihan.

12) B – S Dasar didalam penulisan dari Renlap adalah Direktif latihan.

13) B – S Pengawasan latihan yang dilaksanakan oleh kodiklat dititik


beratkan kepada bidang keselarasan anggaran.

14) B – S Salah satu tujuan dari Aswasdallat adalah agar tujuan dan
sasaran latihan dapat tercapai.

15) B – S Kegiatan penilaian dan evaluasi latihan adalah suatu kegiatan


yang dimulai dari pengumpulan data,penganalisaan data dan diakhiri dengan
kesimpulan.

16) B – S Objek dari suatu penilaian dan evaluasi latihan ditujuakan


kepada komando atas dari suatu penyelenggara latihan.

17) B – S Tujuan dari pencatatan latihan adalah untuk mendapatkan data


dan fakta suatu latihan guna kepentingan perencanan dan pengendalian
latihan.

18) B – S Pelaporan latihan bertujuan sebgai pertanggung jawaban dan


masukan kepada pimpinan tentang data dan fakta dari suatu latihan.
98

b. Pilihan.

1) Agar pelaksanaan suatu latihan dapat berjalan dengan baik maka


perlu diperhatikan prinsip – prinsip dalam latihan,kecuali
a) Penyelenggaraan latihan harus direncanakan.
b) Penentuan metoda harus sesuai dengan tujuan dan sasaran.
c) Harkat insani jangan di perkosa.
d) Penyelenggaraan latihan harus dapat diawasi dan dikendalikan
e) Asistensi latihan dari LKT harus dapat dilaksanakan.

2) Pengelompokan latihan menurut macamnya dibagi menjadi beberapa


kelompok latihan, diantaranya
a) Pengelompokan latihan berdasarkan tujuan yang ingin dicapai
b) Pengelompokan latihan menurut peserta latihan
c) Pengelompokan latihan menurut metoda yang digunakan
d) Pengelompokan latihan menurut sifatnya
e) Pengelompokan latihan menurut tempat yang digunakan.

3) Agar tujuan dan sasaran latihan dapat tercapai, maka bagi


penyelenggara harus mengetahui standart kemampuan, dibawah ini adalah
standart kemampuan bidang pengetahuan, kecuali
a) Mengetahui
b) Mengerti.
c) Memahami
d) Menguasai.
e) Mampu.

4) Latihan menurut sifatnya, salah satunya adalah latihan bertingkat dan


berlanjut,kecuali
a) Latihan dalam satuan.
b) Latihan di lembaga pendidikan.
c) Latihan di lembaga latihan.
d) Latihan satuan dasar.
e) Latihan di luar negri.
99

5) Tugas dari seorang Komandan latihan dalam latihan taktis dengan metoda
Driil adalah
a) Bertanggung jawab kepada Pemimpin umum latihan
b) Menentukan ruang lingkup latihan.
c) Memberikan petunjuk secara umum kepada staf latihan.
d) Menentukan setting latihan,
e) Bertanggung jawab kepada koordinator materi.

6) Yang bukan tugas dari seorang Dirgla dari pernyataan dibawah ini adalah
a) Bertanggung jawab kepada Pimpinan umum geladi.
b) Menentukan rencana gladi dan skenario geladi.
c) Memimpin jalannya geladi.
d) Mengendalikan wasit dan pengendali.
e) Memberikan petunjuk kepada seluruh perangkat geladi.

7) Tugas dan tanggung jawab dari perangkat latihan Kompi markas latihan
adalah sebagai berikut, kecuali
a) Bertanggung jawab kepada komandan latihan.
b) Bertanggung jawab langsung kepada Pimpinan umum latihan.
c) Membantu dalam urusan dalam,dukungan logistic,keamanan.
d) Mengawasi personis pendukung latihan agar latihan berjalan
lancar sesuai rencana
e) Menyiapkan sarana dan prasarana dibidang kemarkasan.

8) Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap persiapan adalah, kecuali


a) Mempelajari tugas.
b) Latihan pendahuluan.
c) Membuat rencana sementara.
d) Mengatur kegiatan awal.
e) Meinjau medan.
100
9) Pernyataan dibawah ini yang merupakan kegiatan pada tahap akhir
adalah
a) Brifing pelaku.
b) Paparan.
c) Latihan pendahuluan.
d) Kaji ulang.
e) Penyiapan medan latihan.

10) Dibawah ini adalah salah satu kegiatan pada tahap akhir suatu
penyelenggaraan latihan.
a) Paparan.
b) Membuat laporan.
c) Latihan pendahuluan.
d) Brifing pelaku.
e) Meninjau medan.

11) Lampiran – lampiran pada Renlap latihan teknis adalah, kecuali


a) Struktur organisasi.
b) Lembar keadaan.
c) Bagan daerah latihan.
d) Jaring komunikasi
e) Jadwal kegiatan

12) Lampiran yang membedakan antara latihan teknik dengan latihan


taktis adalah
a) Jadwal kegiatan.
b) Struktur organisasi.
c) Jaring komunikasi.
d) Pembagian tugas pelatih.
e) Lembar keadaan.

13) Dibawah ini adalah dasar dari suatu Renlat yang dapat dituliskan,
kecuali
a) Direktif latihan.
b) Program kerja.
101

c) Kalender latihan
d) Jadwal mingguan

14) Kegiatan pengawasan latihan yang dititik beratkan pada aspek sistem
dan metoda yang digunakan dilaksanakan oleh
a) Mabesad.
b) Kodiklat.
c) Pus/Cab/Fung
d) Kotama.
e) Satuan.

15) Bentuk – bentuk kegiatan dari pengawasan latihan adalah


a) Inspeksi komando.
b) Kunjungan staf.
c) Pengawasan latihan oleh mabesad.
d) Studi kasus.
e) Pengawasan latihan oleh Pus/Cab/Fung.

16) Ciri dari suatu pelaksanaan penilaian dan evaluasi suatu latihan
adalah
a) Dapat dipercaya.
b) Konsisten.
c) Berkesinambungan.
d) Sesuai rencana.
e) Baik.

17) Dalam pelaksanaan penilaian dan evaluasi latihan digunakan


beberapa metoda yaitu
a) Penugasan.
b) Studi kasus.
c) Studi dokumentasi.
d) Investigasi.
e) Ceramah.
102

18) Syarat dari suatu pencatatan latihan adalah,kecuali


a) Pencatatan harus benar,objektif dan jelas.
b) Pencatatan harus relevan.
c) Pencatatan harus berlanjut.
d) Pencatatan harus dilaksanakan dalam buku dan disimpan
dengan baik.
e) Pencatatan dilaksanakan hanya pada waktu tertentu saja.

c. Isian.

1) Agar dapat terukur pencapaian tujuan dan sasaran suatu latihan


maka perlu di ketahui tentang standart kemampuan, dibawah ini adalah
standart kemampuan di bidang ketrampilan.
a) Dapat terbatas.
b) ………………..
c) ………………..
d) ………………..

2) Keberhasilan suatu penyelenggaraan latihan ditentukan oleh


bagaimana pemilihan dan penerapan metoda yang digunakan, dalam latihan
taktis tanpa pasukan metoda yang dapat digunakan adalah
a) Gladi peta.
b) ……………
c) ……………
d) ……………
e) ……………
f) …………..

3) Organisasi latihan taktis dengan metoda geladi posko adalah


a. Dirgla
b. ………….
c. ………….
d. …………..
e. ………….
f. …………
103

4) Tugas dari seorang Wasit dan Pengendali adalah


a. Melaksanakan perwasitan dan pengendalian kepada pelaku.
b. ………………………………………………….
` c. …………………………………………………
d. …………………………………………………

5) Tugas dari seorang koordinator materi adalah


a. Bertanggung jawab kepada Komandan latihan.
b. ………………………………………………….
c. ………………………………………………….
d. …………………………………………………

6) Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap perencanaan suatu


penyelenggaraan latihan adalah
a. Mempelajari tugas.
b. …………………….
c. …………………….
d. …………………….
e. …………………….

7) Pada tahap persiapan penyelenggaraan suatu latihan ada beberapa


kegiatan yang harus dilaksanakan
a. Berifing pelatih/pendukung.
b. ……………………………….
c. ……………………………….
d. ……………………………….
e. ……………………………….

8) Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap akhir suatu penyelenggaraan


latihan adalah
a. Kaji ulang.
b. …………………
c. …………………
d. …………………
e. …………………
104

9) Bagian kepala dari suatu Renlap adalah


a. Klasifikasi.
b. …………….
c. ……………
d. ……………

10) Bagian inti dari suatu Renlat adalah


a. Dasar.
b. …………………………………….
c. …………………………………….
d. …………………………………….
e. …………………………………….

11) Lampiran pada suatu Renlap adalah


a. Jaring komunikasi.
b. ……………………….
c. ………………………
d. ………………………
e. ………………………

12) Asistensi latihan yang dilaksanakan oleh kodiklat adalah memberikan


bimbingan teknis pada aspek sistem dan metoda latihan yang meliputi:
a) Tingkat latihan yang dilaksanakan sesuai PPPA.
b) ...............................................................
c) ...............................................................
d) ..............................................................
e) ..............................................................

13) Tujuan dilaksanakannya pengawasan latihan dari Mabesad, Kodiklat,


Pus/Cab/Fung dan Kotama meliputi :
a) Mewujudkan keselarasan antara program latihan yang
ditetapkan dengan Garlat yang dilaksanakan.
b) ................................................................
c) ................................................................
105
d) ................................................................
e) ...............................................................

14) Objek dari dilaksanakannya pengawasan latihan adalah


a) Piranti lunak yang berhubungan dengan latihan.
b) ...............................................................
c) ...............................................................
d) ..............................................................
e) ..............................................................

15) Objek dari pelaksanaan penilaian dan evaluasi latihan meliputi


penyelenggara dan pelaku latihan, dibawah ini adalah penilaiaan dan
evaluasi latihan bagi pelaku latihan
a) Motivasi latihan.
b) …………………
c) …………………
d) ………………..

16) Ciri dari penilaian dan evaluasi latihan adalah


a) Benar ( Objektif ).
b) ………………….
c) ………………….
d) …………………..
e) …………………..
.

17) Syarat-syarat pelaporan latihan adalah :

a) Laporan harus benar,objektif,lengkap dan jelas.


b) ...................................................................
c) ...................................................................
d) ..................................................................
e) ..................................................................
106

18) Macam-macam dari laporan adalah :

a) laporan perkembangan.
b) ........................................
c) ..........................................
d) .........................................
e) ........................................

d. Uraian.

1) Dalam pengelompokan latihan menurut sifatnya dibagi menjadi dua


yaitu latihan bertingkat berlanjut dan latihan tidak bertingkat dan berlanjut.

Jelaskan apa yang dimaksud dengan latihan bertingkat dan berlanjut !

2) Penyelenggaraan latihan haruslah berpedoman pada prinsip – prinsip


dalam Garlat, salah satunya adalah “ Penyelenggaraan latihan harus dapat
diawasi dan dikendalikan secara tepat “. Jelaskan apa yang dimaksud
dengan “ Penyelenggaraan latihan harus dapat diawasi dan dikendalikan
secara tepat “ !

3) Agar pelaksanaan latihan dapat berjalan dengan baik , maka perlu


disusun organisasi latihan dengan baik dan terencana.
Jelaskan organisasi latihan Tehnik !

4) Organisasi latihan Taktis dengan metoda geladi lapang dibuat secara


terinci akan pembagian tugas masing- masing perangkat latihan yang
dikarenakan latihan tersebut mengandung banyak resiko.
Jelaskan perangkat organisasi latihan taktis dengan metoda geladi lapang

5) Jelaskan bagaimana kegiatan – kegiatan yang dilaksanakan pada tiap


tahap pada latihan teknik !
107

6) Jelaskan bagaimana kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan pada tiap


tahap pada latihan taktis

7) Buatlah Format Renlat secara lengkap !

8) Buatlah Format Renlap secara lengkap !

9) Sebutkan dan jelaskan apa yang dimaksud dengan pengendalian


Administratif !

10) Sebutkan dan jelaskan apa yang dimaksud dengan pengendalian


Operatif !

11) Jelaskan ciri-ciri penilaian dan evaluasi latihan yang harus dimiliki.

12) Jelaskan proses penyelenggaraan penilaian dan evaluasi latihan


meliputi pokok-pokok kegiatan

13) Buatlah secara utuh format pencatatan latihan !

14) Buatlah secara utuh format laporan latihan !


RAHASIA
108

BAB X
PENUTUP

36. Penutup. Demikian Naskah Departemen tentang Nikgarlat ini disusun sebagai
pedoman bagi tenaga pendidik dan siswa dalam proses belajar mengajar pada pendidikan
Diksarcabif.

Komandan Pusat Pendidikan Infanteri

Hartomo
Kolonel Inf NRP 30770

RAHASIA

Anda mungkin juga menyukai