Anda di halaman 1dari 51

MPI.

2 MANAJEMEN PELAKSANAAN
PENGENDALIAN PELATIHAN

A Pendahuluan

1
DESKRIPSI SINGKAT

Pelaksanaan pelatihan merupakan inti dari suatu penyelenggaraan


pelatihan. Seluruh komponen pelatihan mulai dari panitia
penyelenggara, peserta, dan fasilitator bertemu dalam satu ruang
dan waktu tertentu, berproses bersama untuk mencapai tujuan
pelatihan.

Proses yang terjadi di dalam tahap pelaksanaan pelatihan


berpengaruh besar dalam mencapai tujuan pelatihan. Masing-
masing komponen bergerak melaksanakan tugas sesuai fungsi
masing-masing komponen yang telah ditetapkan dalam kurikulum
pelatihan dan prosedur pelaksanaan pelatihan yang ditetapkan oleh
Lembaga pelatihan agar tujuan pelatihan tercapai.

Kurikulum dan prosedur pelaksanaan pelatihan yang telah


ditetapkan tidak menjamin setiap komponen bergerak selaras.
Terdapat risiko penyimpangan yang jika tidak dikendalikan dapat
berakibat tujuan pelatihan tidak tercapai. Oleh karena diperlukan
pengendalian pelaksanaan pelatihan oleh Pengendali Pelatihan.

Perubahan dan perkembangan telah terjadi di dunia, salah satunya


di bidang teknologi informasi. Pelatihan yang sebelumnya
diselenggarakan secara klasikal berubah menjadi non klasikal.
Pelatihan bentuk klasikal dan non klasikal memiliki karakteristik yang
berbeda, sehingga dalam pengendalian penyelenggaraannya juga
membutuhkan tindakan-tindakan yang berbeda.
Pelatihan klasikal adalah pelatihan yang diselenggarakan melalui
proses pembelajaran tatap muka di dalam kelas. Sehingga
ketersediaan sarana prasarana kelas dan seluruh fasilitas utama
dan penunjang dalam pembelajaran di dalam kelas dan di
lingkungan kelas menjadi komponen pelatihan yang perlu
dikendalikan.

Pelatihan non klasikal merupakan proses pembelajaran yang


dilakukan melalui e-learning, bimbingan di tempat kerja, pelatihan di
alam bebas, pelatihan jarak jauh dan/atau magang. Berbagai teknis
pelatihan non klasikal telah diperkenalkan, namun dalam modul ini
akan berfokus pada pelatihan non klasikal yang diselenggarakan
dengan platform utama Learning Management System (LMS) dan
Video Conference.

Pelatihan non klasikal yang diselenggarakan dengan platform utama


Learning Management System (LMS). LMS adalah aplikasi yang
dipergunakan untuk membantu proses pembelajaran secara e-
learning. Salah satu contoh aplikasi LMS yang disarankan oleh
pemerintah untuk dipergunakan adalah Moodle. Melalui LMS,
kebutuhan pengadministrasian seperti registrasi peserta,
penyampaian bahan / materi pembelajaran, evaluasi, dan pelaporan
dari suatu proses pembelajaran atau pelatihan dapat terpenuhi.
Pengertian lebih lengkap tentang LMS, silakan simak video
Penjelasan tentang LMS berikut https://youtu.be/UdkL3iQZo-4

Pelatihan non klasikal yang diselenggarakan dengan platform


utama video conference merupakan kegiatan pembelajaran tatap
muka secara online menggunakan aplikasi seperti Zoom Meeting
atau Google Meet. Berikut video tentang konsep pembelajaran
dengan video conference https://youtu.be/EjbCe44XIKs

Secara garis besar, pelaksanaan pelatihan merupakan tahap


penyelenggaraan pelatihan yang terdiri dari fase persiapan, proses,
dan evaluasi. Di dalam setiap fase dari setiap bentuk pelatihan baik
klasikal dan non klasikal dibutuhkan pengelolaan yang tepat untuk
efektifitas pelatihan. Oleh karena itu diperlukan modul yang
menggambarkan bagaimana pengelolaan pengendalian di setiap
detail fase dan setiap bentuk pelatihan agar pelaksaaan pelatihan
berjalan efektif mencapai tujuan pelatihan.

Satu hal pokok yang harus dilakukan oleh seorang pengendali


pelatihan baik ketika mengendalikan pelatihan klasikal maupun non
klasikal, baik di tahap persiapan, proses, maupun evaluasi adalah
catat semua upaya yang dilakukan untuk mengendalikan jalannya
pelatihan. Dan jika upaya pengendalian yang dilakukan merupakan
tindakan koreksi terhadap ketidaksesuaian pelaksanaan pelatihan
terhadap kurikulum yang telah ditetapkan, maka lakukan
penggalian lebih dalam tentang penyebab-penyebabnya kepada
fasilitator, panitia, maupun peserta yang berperan maupun yang
terdampak. Data dan fakta tentang ketidaksesuaian, penyebab,
dan tindakan korektif yang dilakjukan dapat dijadikan dasar untuk
menetapkan tindakan preventif dan perbaikan mutu pelatihan
selanjutnya.
TUJUAN PEMBELAJARAN

Hasil Belajar

Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta mampu melakukan


manajemen pengendalian pelaksanaan pelatihan baik secara
klasikal maupun non klasikal sesuai ketentuan

Indikator Hasil Belajar

Setelah mengikuti mata pelatihan ini, peserta dapat:

1. Melakukan pengendalian persiapan pelaksanaan pelatihan


2. Melakukan pengendalian pelaksanaan pelatihan
3. Melakukan pengendalian evaluasi pelatihan.

MATERI POKOK

Materi pokok pada mata pelatihan ini adalah:

1. Pengendalian Persiapan Pelaksanaan Pelatihan


2. Pengendalian Pelaksanaan Pelatihan
3. Pengendalian Evaluasi Pelaksanaan Pelatihan
B Kegiatan Belajar

7
MATERI POKOK 1
PENGENDALIAN PERSIAPAN
PELAKSANAAN PELATIHAN

Pendahuluan

Pengendalian persiapan pelaksanaan pelatihan dibutuhkan untuk


memastikan kesiapan seluruh komponen baik petugas, sarana
prasarana, dan peserta untuk mengikuti proses pelatihan sesuai
ketentuan. Untuk memastikan kesiapan seluruh komponen
tersebut, diperlukan peran pengendali diklat melalui kegiatan
observasi, cek dokumen, dan selanjutnya menghubungkan seluruh
komponen agar bergerak menjalankan tugas sesuai fungsinya
untuk berproses di pelatihan sesuai ketentuan.

Perubahan dan perkembangan telah terjadi di dunia, salah satunya


di bidang teknologi informasi. Pelatihan yang sebelumnya
diselenggarakan secara klasikal berubah menjadi non klasikal
untuk lebih efektif dan efisien dalam mencapai tujuan pelatihan.

Indikator Hasil Belajar

Setelah mengikuti materi pokok ini, peserta dapat melakukan


pengendalian persiapan pelaksanaan pelatihan

Sub Materi Pokok


Berikut ini adalah sub materi pokok 1:
A. Klasikal

B. Non Klasikal
Pengendalian Persiapan Pelaksanaan Pelatihan

Tentang persiapan pelaksanaan pelatihan, kegiatan apa yang


tergambar di benak Anda? Siapa saja pihak-pihak yang akan
Anda ajak kerjasama untuk mengendalikan? Terima dan
mengertilah apa yang telah diuraiakan dalam materi pokok ini ya!

A. Klasikal

Pelatihan klasikal merupakan pelatihan yang diselenggarakan


melalui proses pembelajaran tatap muka di dalam kelas. Banyak
komponen yang dibutuhkan dan harus disiapkan sebelum
melaksanakan pembelajaran secara klasikal antara lain sarana
dan prasarana kelas, petugas, fasilitator, dan peserta. Oleh karena
itu, pengendalian pada saat persiapan pelaksanaan pelatihan
perlu dilakukan untuk memastikan semua komponen tersedia dan
siap berproses untuk mencapai tujuan pelatihan.

Apa dan bagaimana gambaran pengendalian di saat persiapan


pelaksanaan pelatihan diuraikan tahap demi tahap untuk
mempermudah pemahaman.

1. Tahap Persiapan Pembukaan Pelatihan

Pembukaan pelatihan merupakan kegiatan pembuka dalam


pelaksanaan pelatihan. Kegiatan ini dapat dikatakan sebagai
wajah penyelenggara pelatihan yang pertama kali dilihat oleh
peserta, fasilitator atau narasumber bahkan instansi pengirim
peserta yang diundang hadir dalam pembukaan pelatihan.
Oleh karena itu, pemastian kesiapan seluruh komponen yang
dibutuhkan dalam pembukaan pelatihan adalah kunci
keberhasilan kegiatan pembukaan. Dan siapa yang memegang
peran utama dalam memastikan kesiapan seluruh komponen?
Pemegang peran utama dalam memastikan seluruh komponen
pembukaan adalah pengendali pelatihan.

Pemastian kesiapan kegiatan pembukaan meliputi:

a. Komponen panitia penyelenggara/manajemen

1) Petugas di kegiatan pembukaan

a) Pejabat yang akan membuka pelatihan, dan


kesiapan teks sambutan dalam membuka pelatihan.

b) Pejabat yang menyampaikan laporan ketua panitia

c) Pembawa acara dan susunan acara pembukaan

d) Pemimpin menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia


Raya

e) Petugas yang membawa baki untuk menyematkan


tanda peserta

f) Petugas yang mendokumentasikan kegiatan

g) Petugas yang bertanggungjawab tentang sound


system dan tempat

2) Sound System/Teknologi Informasi

Sound System, Laptop, LCD, Proyektor, tersedia sesuai


kebutuhan dengan tata letak yang telah disesuaikan

3) Tempat
Kejelasan ruang atau tempat yang dipergunakan untuk
pembukaan pelatihan. Tata letak meja dan kursi, taman,
dan penempatan para pejabat, tamu undangan, panitia,
serta peserta. Hal lain yang perlu dipastikan adalah
pencahayaan yang tersedia sesuai kebutuhan,
kebersihan, kesejukan/kenyamanan di dalam ruangan
dan ketersediaan dan kebersihan kamar mandi.

4) Bahan – bahan pelatihan seperti bahan ajar, name tag,


alat tulis, dan jadwal pembelajaran yang akan
diserahkan kepada seluruh peserta dan bukti
penerimaan alat tulis kantor oleh peserta.

b. Komponen Fasilitator/narasumber dan Tamu Undangan

Pemastian tentang siapa saja yang hadir dalam pembukaan


pelatihan dilakukan untuk dilaporkan kepada Pejabat yang
membuka pelatihan dan menyampaikan kepada petugas
pembawa acara.

c. Komponen peserta

Pemastian kelengkapan jumlah dan kriteria peserta sesuai


dengan daftar peserta yang telah terdaftar sebagai peserta
pelatihan untuk dikoordinasikan dengan Ketua Panitia
penyelenggara Pelatihan, sehingga jika terjadi hal-hal di
luar ketentuan dapat segera ditindaklanjuti.

2. Tahap Persiapan Penyampaian Materi Pembelajaran

Hal-hal yang perlu dikendalikan selama persiapan proses


pembelajaran adalah kesiapan kelas dan sarana
pembelajaran, antara lain:
a. Kebersihan dan kenyamanan kelas

b. Ketersediaan dan kesiapan fungsi alat bantu mengajar


seperti LCD, Komputer/Laptop, Proyektor, Pointer, Sound
System, White board, spidol berbagai warna

c. Tata letak kursi dan meja peserta sesuai skenario


pembelajaran yang ditetapkan oleh kurikulum atau fasilitator

Terdapat kegiatan-kegiatan khusus sebelum materi


disampaikan oleh fasilitator yaitu pengarahan program dan
evaluasi awal terhadap peserta yang disebut pre test. Berikut
adalah hal-hal yang perlu dilakukan sebagai pengendali
pelatihan :

a. Pengarahan Program

Pengarahan program perlu disampaikan kepada peserta


sebelum pembelajaran dimulai agar peserta menerima
gambaran utuh program pelatihan dan sesi-sesi yang
dilakukan selama pelatihan. Tidak hanya disampaikan oleh
Pengendali Diklat, pengarahan program juga disampaikan
panitia penyelenggara. Hal-hal yang perlu disampaikan
dalam pengarahan program antara lain:

1) Tujuan pelatihan

2) Jadwal pelatihan terutama tentang waktu pelatihan,


agenda-agenda yang akan dilakukan selama pelatihan,
siapa saja fasilitator yang akan mengampu atau
memfasilitasi pelatihan, materi yang akan disampaikan,
metode dan media yang dipergunakan selama proses
pelatihan, penugasan-penugasan yang diberikan,
presensi, evaluasi pembelajaran sebagai syarat
kelulusan, evaluasi fasilitator dan penyelenggara yang
harus dilakukan oleh peserta.

3) Alur komunikasi antara pengendali diklat, panitia,


fasilitator, dan peserta.

b. Pre Test

Pengendalian dilakukan sebelum pre test berlangsung


terhadap kesesuaian jumlah lembar naskah pre test, lembar
jawaban dengan jumlah peserta. Selain itu, pengendali
perlu memastikan kelengkapan jumlah peserta serta
kesiapan seluruh peserta mengikuti pre test. Di era
digitalisasi saat ini, pre test sangat disarankan
menggunakan google form atau aplikasi yang lainnya.

Sebelum pre test dilakukan, pengendali pelatihan


memberikan penjelasan tentang mekanisme mengerjakan
pre test, waktu pre test, jumlah dan jenis soal pre test,
serta mempersilakan peserta bertanya jika menemukan
soal pre test yang belum dapat dipahami. Selama pre test
berlangsung, pengendali pelatihan memantau proses
pelaksanaan pre test dan menjawab serta
mengkomunikasikan hal-hal tertentu yang menghambat
pelaksanaan pre test kepada panitia penyelenggara.
Pemantauan juga dilakukan terhadap keseriusan peserta
dalam mengerjakan pre test, dan mengkondisikan agar
tidak terjadi mencontek atau bertanya jawaban kepada
peserta lain yang merupakan sikap perilaku peserta yang
dinilai kurang. Dan jika terjadi, maka perilaku peserta
menjadi catatan khusus bagi pengendali pelatihan dan
panitia yang dapat mempengaruhi nilai kelulusan peserta.

Saat penyampaian materi akan berlangsung, maka


pengendalian yang harus dilakukan adalah:

a. memastikan kehadiran pelatih/fasilitator/instruktur sesuai


dengan biodata yang telah diisi, yang selanjutnya
memperkenalkan kepada peserta;

b. memastikan kelengkapan kehadiran peserta baik jumlah


maupun kriteria peserta.

3. Tahap Persiapan Penutupan Pelatihan

Penutupan pelatihan adalah kegiatan terakhir yang menutup


semua rangkaian pelaksanaan pelatihan. Di tahap ini
diperlukan pengendalian seperti halnya pada saat pembukaan
pelatihan, antara lain:

a. Komponen panitia penyelenggara/manajemen

1) Petugas di kegiatan penutupan

2) Pejabat yang akan menutup pelatihan, dan kesiapan


teks sambutan dalam menutup pelatihan.

3) Pejabat yang menyampaikan laporan ketua panitia

4) Hasil evaluasi peserta, fasilitator, dan


penyelanggara. Dapat juga dilakukan pemilihan 3
peserta terbaik untuk diumumkan dan kelulusan
peserta.

5) Pembawa acara dan susunan acara penutupan

6) Pemimpin menyanyikan lagu Bagimu Negeri


7) Petugas yang mendokumentasikan kegiatan

8) Petugas yang bertanggungjawab tentang sound


system dan tempat

5) Sound System/Teknologi Informasi

Sound System, Laptop, LCD, Proyektor, tersedia sesuai


kebutuhan dengan tata letak yang telah disesuaikan

6) Tempat

Kejelasan tempat atau ruang yang akan dipergunakan


untuk penutupan. Tata letak meja dan kursi, taman, dan
penempatan para pejabat, tamu undangan, panitia,
serta peserta. Hal lain yang perlu dipastikan adalah
pencahayaan yang tersedia sesuai kebutuhan,
kebersihan, kesejukan/kenyamanan di dalam ruangan
dan ketersediaan dan kebersihan kamar mandi.

b. Komponen Fasilitator/narasumber dan Tamu Undangan

Pemastian tentang siapa saja yang hadir dalam penutupan


pelatihan dilakukan untuk dilaporkan kepada Pejabat yang
membuka pelatihan dan menyampaikan kepada petugas
pembawa acara.

c. Komponen peserta

Pemastian kelengkapan jumlah dan kriteria peserta untuk


dikoordinasikan dengan Ketua Panitia penyelenggara
Pelatihan, sehingga jika terjadi hal-hal di luar ketentuan
dapat segera ditindaklanjuti.
Na, Saudara telah mendapatkan gambaran hal-hal apa saja
dan bagaimana melakukan pengendalian persiapan
pelaksanaan pelatihan klasikal. Untuk selanjutnya akan
dibahas tentang membahas tentang pengendalian
persiapan pelaksanaan pelatihan non klasikal. Selamat
belajar!

B. Non Klasikal

Pada sub materi pokok ini Saudara akan mempelajari tentang


pengendalian persiapan pelaksanaan pelatihan yang
diselenggarakan dalam bentuk non klasikal. Yuk pelajari
materi berikut dengan penuh semangat belajar!

1. Pelatihan non klasikal dengan platform utama LMS


Pengendalian persiapan pelaksanaan pelatihan berplatform
utama LMS adalah dengan melakukan tindakan-tindakan
sebagai berikut:
a. pemastian tentang kesiapan peserta dan tutor untuk
mengikuti proses pembelajaran yang dibuktikan dengan
seluruh peserta yang terdaftar mengikuti pelatihan dan
tutor sudah login ke LMS yang telah disediakan oleh
panitia penyelanggara.
b. pemberian informasi tentang fungsi dan mekanisme
penggunaan LMS selama pelatihan oleh panitia
penyelenggara.
2. Pelatihan non klasikal dengan platform video conference
Pengendalian persiapan pelaksanaan pelatihan berplatform
utama video conference adalah dengan melakukan tindakan-
tindakan sebagai berikut:
a. pemastian kehadiran seluruh peserta di kelas video
coference 15 menit sebelum sesi pembelajaran dimulai.
Maka Pengendali pelatihan harus memegang daftar nama
dan jumlah peserta sebelum pembelajaran dimulai.
b. pemastian kehadiran pelatih/ fasilitator di kelas vicon 15
menit sebelum sesi pembelajaran dimulai. Maka
Pengendali pelatihan harus memegang biodata fasilitator
atau tutor sebelum pembelajaran dimulai

Saudara telah menyelesaikan kegiatan belajar 1. Bagaimana


dengan uraian materinya? Telah dapat menggambarkan
bagaimana dan hal-hal apa saja yang perlu dikendalikan
selama persiapan pelaksanaan pelatihan bukan? Yuk istirahat
sejenak untuk memulihkan konsentrasi, kemudian Anda dapat
melanjutkan kegiatan belajar 2 ya!
SEKARANG SAYA TAHU

A. Pengendalian persiapan pelatihan klasikal dilakukan di saat fase


pembukaan pelatihan, penyampaian materi, dan penutupan
pelatihan. Di dalam setiap fase diperlukan pengendalian terhadap
ketersediaan dan kesiapan semua komponen pelatihan antara
lain peserta, fasilitator, panitia, sarana dan prasarana kelas agar
pelaksanaan pelatihan berjalan sesuai ketentuan.
B. Pengendalian persiapan pelatihan non klasikal dilaksanakan
dengan platform LMS dan video conference. Pengendalian
persiapan pelaksanaan pelatihan sama-sama memastikan
kelengkapan dan kesiapan peserta dan tutor/fasilitator
melaksanakan pelatihan melalui LMS atau video conference.
MATERI POKOK 2
PENGENDALIAN PELAKSANAAN
PELATIHAN

Pendahuluan
Pelaksanaan pelatihan merupakan tahap inti dari sebuah
penyelenggaraan pelatihan. Di tahap inilah, semua komponen
pelatihan yang telah disiapkan bergerak sesuai fungsinya untuk
mewujudkan tujuan pelatihan.
Agar pergerakan setiap komponen dipastikan sesuai ketentuan
yang ditetapkan dalam kurikulum pelatihan, perlu dilakukan
pengendalian. Dibandingkan pengendalian di tahap persiapan
pelatihan, hal-hal yang perlu dikendalikan di tahap pelaksanaan
pelatihan lebih kompleks.

Pengendalian dapat dilakukan melalui komunikasi, koordinasi,


observasi, cek dan telaah dokumen pada seluruh komponen
penyelanggaraan pelatihan sesuai kebutuhan yang akan
dikendalikan.

Indikator Hasil Belajar


Setelah mengikuti materi pokok ini, peserta dapat melakukan
pengendalian pelaksanaan pelatihan

Sub Materi Pokok


Berikut ini adalah sub materi pokok :
A. Klasikal

B. Non Klasikal
Pengendalian Pelaksanaan Pelatihan

Tentang pelaksanaan pelatihan, apa yang ada di benak Saudara


jika dihubungkan dengan pencapaian tujuan pelatihan?
Sekompleks apa tahap ini jika dijalankan? Siapa saja pihak-pihak
yang akan Anda ajak kerjasama untuk mengendalikan? Terima
dan mengertilah apa yang telah diuraiakan dalam materi pokok ini
ya!

A. Klasikal

1. Pengendalian Proses Pembelajaran

Proses pembelajaran di dalam modul ini diartikan sebagai


proses penyampaian materi demi materi di dalam pelatihan.
Pada saat sebelum penyampaian materi, seluruh komponen
pelatihan perlu dipastikan tersedia dan berfungsi dengan baik.

Pengendalian dilakukan terhadap:

a. Pelatih/Fasilitator/instruktur

1) koordinasi dengan panitia penyelenggara tentang risiko


terjadinya perubahan jadwal maupun fasilitator.

2) permintaan biodata pelatih/fasilitator/instruktur

3) pemastian kehadiran pelatih/fasilitator/instruktur dan


yang hadir adalah pelatih/fasilitator/instruktur yang telah
ditetapkan. Jika dalam kondisi khusus pelatih yang
ditetapkan tidak dapat hadir, maka pihak fasilitator
berkoordinasi dengan panitia penyelenggara
menetapkan pelatih pengganti yang sesuai dengan
ketentuan di kurikulum.

4) memperkenalkan pelatih/fasilitator/ instruktur sesuai


dengan biodata yang telah diisi.

b. Peserta

Pengendali pelatihan memastikan kehadiran peserta, baik


kelengkapan jumlah dan kedisiplinan peserta masuk kelas
sesuai ketentuan yang dapat dipergunakan sebagai dasar
menilai sikap dan perilaku peserta.

c. Waktu

Jadwal telah ditetapkan termasuk berapa lama waktu yang


dialokasikan untuk menyampaikan materi. Pengendali
pelatihan bertugas mengendalikan proses penyampaian
materi agar tepat sesuai alokasi waktu yang disediakan.

d. Alur penyampaian materi

Alur penyampaian setiap materi telah ditetapkan di dalam


kurikulum pelatihan, tugas pengendali pelatihan adalah
memastikan alur penyampaian materi tetap sesuai
kurikulum kecuali dari pihak fasilitator/pelatih/instruktur
menetapkan perubahan. Jika tidak ada pemberitahuan
tentang perubahan alur penyampaian materi, maka
pengendali pelatihan mengkonfirmasi kepada
pelatih/fasilitator/instruktur pada saat yang tepat tanpa
diketahui peserta agar materi yang disampaikan sesuai
dengan yang seharusnya.

e. Metode, Media, dan Alat Bantu


Metode, media, dan alat bantu pembelajaran telah
ditetapkan di dalam kurikulum. Pengendali pelatihan
mengobservasi kesesuaian penggunaan metode, media,
dan alat bantu terhadap kurikulum dalam mencapai tujuan
pembelajaran. Jika terjadi perubahan metode, media, dan
alat bantu dari pelatih/fasilitator/instruktur, pengendali
pelatihan memastikan kepada pelatih/fasilitator/instruktur
tentang perubahan tersebut dan pencapaian tujuan
pelatihan.

f. Penugasan

Pada saat penugasan, pengendali pelatihan memastikan


penugasan telah disampaikan dengan jelas oleh fasilitator,
memperlancar peserta berproses mengerjakan penugasan

g. Sikap dan Perilaku Peserta

Pengendali pelatihan bertugas mengobservasi perilaku


peserta seperti keaktifan, kepemimpinan, kedisiplinan, dan
juga kerjasama dalam mengikuti proses pembelajaran
termasuk pada saat mengerjakan penugasan baik dari
pelatih/fasilitator/instuktur maupun panitia. Penilaian
perilaku keseharian ini akan dijadikan dasar penilaian sikap
perilaku peserta yang merupakan salah satu syarat
kelulusan peserta.

h. Panitia Penyelenggara

Pengendali pelatihan menyampaikan masukan peserta


yang disampaikan melalui refleksi kepada panitia
penyelangggaara untuk dikaji dan ditindaklanjuti demi
peningkatan mutu pelatihan. Selain itu, jika hasil observasi
selama proses pembelajaran ada hal-hal yang
menghambat, maka pengendali pelatihan akan
menyampaikan kepada panitia penyelenggara untuk juga
ditindaklanjuti.

2. Peran Pengendali Pelatihan dalam Pengendalian Proses


Pembelajaran

a. Komunikator dalam Pelatihan

Komunikator dapat diartikan sebagai pemberi pesan. Dalam


berkomunikasi, komunikator harus memastikan pesan yang
disampaikan dapat diterima oleh komunikan dengan makna
pesan yang sama dengan makna yang dimaksud oleh
komunikator. Kondisi di mana komunikan telah menerima
pesan sesuai dengan maksud dari komunikator disebut
sebagai komunikasi efektif.

Pengendali Pelatihan adalah seorang komunikator yang


bertugas mengkomunikasikan semua hal dalam pelaksanaan
pelatihan. Komunikator yang memberikan pesan tentang hal-
hal yang berhubungan dengan panitia, peserta, dan fasilitator,
sehingga terbangun koordinasi yang baik agar seluruh
komponen pelatihan bergerak sesuai ketentuan.

Terdapat 3 jenis komunikator yaitu:


1) Komunikator agresif
Karakteristik komunikator yang agresif adalah komunikator
yang mengkomunikasikan suatu pesan dengan tujuan
mempertahankan diri sendiri bahkan terkadang berperilaku
tidak pantas. komunikator agresif berupaya untuk
mendominasi dengan memberikan kritikan dan
menyalahkan orang lain, bahkan melakukan ancaman.
Secara verbal, bahasa komunikasi yang dipergunakan
mengandung makna melecehkan dan melanggar hak orang
lain.
2) Komunikator pasif
Karakterisitik komunikator yang pasif adalah komunikator
yang mengkomunikasikan suatu pesan dengan tujuan
menghindar dari ungkapan pikiran, perasaan dan opininya.
Bahkan seorang komunikator pasif, akan mengizinkan
orang lain memanfaatkan dirinya sehingga timbul cemas,
terjebak dan putus asa karena dirinya dikendalikan oleh
orang lain.
3) Komunikator asertif
Karakterisitik komunikator yang asertif adalah komunikator
yang mengkomunikasikan suatu pesan dengan tujuan
berdiri di titik tengah antara komunikasi agresif dan pasif.
Asertivitas adalah kemampuan mengkomunikasikan apa
yang diinginkan, dirasakan, dan dipikirkan kepada orang
lain dengan tetap menjaga dan menghargai hak-hak serta
perasaan pihak lain. Kejujuran merupakan kunci dari
seorang komunikator asertif. Komunikator jujur dalam
mengekspresikan perasaan, pendapat dan kebutuhan
secara proposional, tanpa ada maksud untuk
memanipulasi, Seorang komunikator asertif memiliki
pandangan bahwa pendapat orang lain adalah sama
pentingnya dengan pendapat dan idenya sendiri.
Penjelasan tentang 3 jenis komunikator juga dapat dilihat
melalui video berikut ini https://youtu.be/iv5SOOaYNi8
Dengan memahami 3 jenis komunikator, manakah jenis
komunikator yang paling tepat bagi seorang pengendali
pelatihan?
Berikut ini adalah contoh-contoh kondisi yang memerlukan
peran pengendali pelatihan sebagai komunikator:
1) Peserta dan peserta apabila ada perbedaan pendapat dan
belum diselesaikan dengan tuntas atau ada konflik.
2) Peserta dan penyelenggara, apabila ada kesulitan dalam
pelayanan penyelenggaraan pelatihan.
3) Peserta dan pelatih, apabila ada kesulitan dalam
pemahaman materi atau penugasan.
4) Pelatih dan penyelenggara, apabila ada masalah atau
keperluan dalam mendukung proses pembelajaran dan
administrasi.
b. Motivator dalam Pelatihan

Salah satu hasil pemantauan dari suatu proses pelaksanaan


pelatihan adalah identifikasi adanya kejenuhan peserta yang
berakibat penurunan motivasi belajar. Pengendali pelatihan
perlu melakukan Tindakan-tindakan tertentu secara personal
atau bersama seluruh peserta bahkan fasilitator dan panitia
untuk menghilangkan kejenuhan dan membangkitkan motivasi
belajar peserta.

Tindakan-tindakan yang dapat dilakukan adalah energizer


seperti:
1) Memberikan sapaan semangat kepada peserta dan
menyampaikan kalimat-kalimat yang memotivasi peserta

2) Mengajak peserta melakukan yel-yel

3) Mengajak peserta melakukan permainan

4) Mengajak peserta melakukan peregangan

Tindakan mana yang akan dipilih, tergantung dari situasi,


kondisi, dan kebutuhan peserta saat itu.

3. Pencatatan Proses Pembelajaran

Pencatatan proses pembelajaran dilakukan mulai dari


persiapan sampai dengan proses pembelajaran berakhir.
Catatan proses pembelajaran dibuat setiap hari per sesi,
termasuk hasil observasi sikap dan perilaku peserta dan
fasilitator/pelatih/instruktur selama proses pembelajaran. Hal-
hal yang perlu dicatat antara lain:

a. isi refleksi yang disampaikan oleh peserta

b. nama pemateri dan kesesuaiannya dengan jadwal


pelatihan yang telah ditetapkan

c. waktu penyampaian materi, kecukupan waktu dalam


menyampaikan materi, dan kesesuaian dengan GBPP

d. metode pembelajaran yang dipergunakan dan kesesuaian


dengan GBPP

e. media dan alat bantu pembelajaran yang dipergunakan dan


kesesuain dengan GBPP

f. runtut tidaknya alur penyampaian materi dan pencapaian


tujuan pembelajaran
g. kelengkapan peserta dan aktifitas selama mengikuti
pembelajaran

h. aktifitas fasilitator selama menyampaikan materi

i. perubahan-perubahan yang terjadi selama proses


penyampaian materi yang tidak sesuai dengan jadwal
pelatihan maupun kurikulum

B. NON KLASIKAL

Catatan penting bagi calon pengendali pelatihan adalah,


secara esensi peran pengendali pelatihan di dalam
pelatihan non klasikal adalah sama dengan pelatihan
klasikal.

Namun, karena pelatihan non klasikal memiliki beberapa


karakteristik yang berbeda dari klasikal, maka diperlukan
tindakan-tindakan tertentu dalam pengendalian proses
pelatihan non klasikal yang akan dijelaskan sebagai
berikut:

1. Pelatihan dengan platform utama LMS

Tindakan-tindakan pengendalian pelatihan antara lain:

a. Sebelum pembelajaran dimulai, pengendali pelatihan


melakukan pemastikan bahwa semua peserta dan tutor
telah login di LMS, yang artinya baik peserta maupun
tutor telah siap untuk mengikuti proses pembelajaran;

b. Selama proses pembelajaran, melakukan interaksi dan


komunikasi dengan peserta, tutor dan panitia
penyelenggara menggunakan media komunikasi yang
telah disepakati bersama tentang:

1) selalu mengingatkan peserta agar dapat mengikuti


seluruh rangkaian pelatihan sesuai dengan alur
dalam LMS.

2) selalu mengingatkan peserta untuk mengirimkan


tugas ke sistem yang telah disiapkan sebelum batas
akhir waktu pengiriman tugas.

3) selalu mengingatkan tutor untuk memeriksa tugas


yang dikumpulkan oleh peserta dan memberikan
penilaian sesuai ketetapan kurikulum/kesepakatan
bersama para fasilitator.

4) selalu memberikan motivasi kepada peserta


terutama Ketika kondisi peserta terindikasi
mengalami kejenuhan.

5) menjadi penghubung antara peserta, tutor, dan


panitia penyelenggara.

6) Mencatat seluruh proses pembelajaran.

7) Memberikan pengamatan dan penilaian sikap


perilaku peserta sesuai
kurikulum/kebutuhan/kesepakatan bersama.

2. Pelatihan dengan platform utama Video Conference

Tindakan-tindakan pengendalian pelatihan antara lain:

a. Sebelum pembelajaran dimulai:


1) memastikan semua peserta dan pelatih/ fasilitator sudah
hadir di kelas vicon paling tidak 15 menit sebelum sesi
pembelajaran dimulai.

2) memandu refleksi sebelum memulai pembelajaran.

3) memperkenalkan pelatih/fasilitator kepada peserta.

4) memperkenalkan peserta kepada pelatih/fasilitator


tentang jumlah peserta, latar belakang peserta, asal
peserta/asal instansi peserta sehingga pelatih/fasilitator
mendapatkan gambaran awal peserta.

b. Selama proses pembelajaran melakukan interaksi dan


komunikasi dengan peserta pelatihan, pelatih/fasilitator dan
penyelenggara menggunakan media komunikasi yang telah
disepakati tentang:

1) selalu mengingatkan waktu pembelajaran, apakah


waktu hampir habis atau telah habis.

2) selalu mengingatkan waktu istirahat dan memulai


pembelajaran kembali

3) Mengingatkan peserta untuk mengirimkan tugas yang


diberikan sebelum batas akhir waktu pengiriman tugas.

4) Menghubungkan antara peserta dan pelatih, apabila ada


kesulitan dalam pemahaman materi atau penugasan.

5) Menghubungkan antara pelatih dan penyelenggara,


apabila ada masalah atau keperluan dalam mendukung
proses pembelajaran dan administrasi.

6) Memberikan motivasi kepada peserta.


7) Menjadi penghubung antara peserta dengan pelatih/
fasilitator dan penyelenggara yang berkaitan dengan
proses pembelajaran jarak jauh/ distance learning.

8) Memberikan penilaian sikap perilaku peserta sesuai


dengan kurikulum/kebutuhan

9) Mencatat proses pembelajaran.


SEKARANG SAYA TAHU

A. Pengendalian pelaksanaan pelatihan klasikal dilakukan di saat


fase pembukaan pelatihan, penyampaian materi, dan penutupan
pelatihan. Di dalam setiap fase diperlukan pengendalian
terhadap seluruh komponen pelatihan untuk memastikan setiap
proses pembelajaran berjalan sesuai ketentuan.
B. Pengendalian pelaksanaan pelatihan non klasikal dilaksanakan
dengan platform LMS dan video conference. Pengendalian
pelaksanaan pelatihan sama-sama memastikan dengan
mengkomunikasikan seluruh komponen berfungsi sesuai
ketentuan kurikulum.
MATERI POKOK 3
PENGENDALIAN EVALUASI PELATIHAN

Pendahuluan

Pengendalian evaluasi pelaksanaan pelatihan dibutuhkan untuk


memastikan apakah evaluasi yang akan dilakukan nantinya bisa
mencapai tujuan evaluasi. Tujuan evaluasi berupa ketercapaian
keberhasilan belajar peserta latih (melalui pre-postest, formatif,
sumatif, dll), ketercapaian tujuan pembelajaran dan masukan
informasi kepada fasilitator dalam kegiatan pembelajaran (meliputi
penguasaan materi, ketepaan waktu, sistematika penyajian,
penggunaan metode-media-alat bantu, ketercapain tujuan
pembelajaran dll) juga sekaligus mengetahui tingkat efisiensi dan
efektifitas penyelenggaraan pelatihan.

Peran pengendali pelatihan sebagai pengendali pelaksanaan


evaluasi sekaligus pengkaji hasil evaluasi baik untuk peserta,
fasilitator maupun penyelenggara mengharuskan pengendali
pelatihan ikut serta sejak dari penyusunan instrumen evaluasi
sehingga data yang terkumpul bisa digunakan untuk mengukur
ketercapaian tujuan yang telah ditetapkan.

Evaluasi pelatihan terdiri dari evaluasi terhadap peserta, fasilitator,


dan penyelenggara. Setiap evaluasi, memiliki instrument evaluasi
dengan komponen evaluasi yang berbeda. Namun, modul ini tidak
akan membahas tentang komponen apa saja yang ada di setiap
evaluasi, namun lebih pada bagaimana mengendalikan
pelaksanaan evaluasi pelatihan, agar evaluasi dapat berjalan
sesuai ketentuan, dan memberikan hasil berupa data yang akurat
sebagai dasar pengkajian pengendali pelatihan, fasilitator, maupun
penyelenggara pelatihan dala rangka meningkatkan mutu
penyelenggaraan pelatihan.

Adanya perkembangan pesat dalam teknologi informasi sekarang


ini haruslah menjadi peluang melakukan evaluasi secara lebih
cepat dengan memakai fasilitas digital salah satunya googleform.
Membangun template dari hasil unduh googleform merupakan cara
agar selain proses pengolahan data lebih cepat juga hasilnya
mudah dipahami.

Indikator Hasil Belajar

Setelah mengikuti materi pokok ini, peserta dapat melakukan


pengendalian evaluasi pelatihan

Sub Materi Pokok


Berikut ini adalah sub materi pokok:
A. Evaluasi Pelatihan Klasikal
B. Evaluasi Pelatihan Non Klasikal
Uraian Materi Pokok 3

Tentang evaluasi pelatihan, bagaimana peran pengendali pelatihan


di tahap ini? ataukah semua menjadi kewenangan panitia
penyelenggara? Jika pengendali pelatihan berperan, peran yang
seperti apa yang akan dilakukan? Semua itu akan diuraikan dalam
materi pokok ini ya!

Evaluasi merupakan kegiatan yang terencana untuk mengetahui


keadaan sesuatu obyek dengan menggunakan instrument dan
hasilnya dibandingkan dengan tolak ukur tertentu guna
memperoleh kesimpulan. Terdapat 3 tahap dalam melakukan
evaluasi yaitu pengukuran, penilaian, analisis dan interpretasi
informasi/data.

Sebelum lebih jauh memahami tentang pengendalian evaluasi


pelatihan, terlebih dahulu perlu mengetahui siapa yang
mengerjakan evaluasi, dan kapan waktu mengerjakan evaluasi.

Semua jenis evaluasi baik evaluasi terhadap peserta, fasilitator,


maupun penyelenggara pelatihan dikerjakan oleh peserta. Namun
diperlukan peran pengendali pelatihan bekerjasama dengan panitia
penyelenggara dan fasilitator untuk mempersiapkan, memonitoring,
dan mengkaji hasil pelaksanaan evaluasi.

Waktu mengerjakan evaluasi terhadap setiap komponen pelatihan


yang akan dievaluasi berbeda-beda tergantung komponen yang
akan dievaluasi dan tujuan dari evaluasi tersebut. Evaluasi
terhadap peserta dapat dikerjakan di awal, tengah, dan atau akhir
pelaksanaan pelatihan. Sedangkan evaluasi terhadap fasilitator
dikerjakan setelah fasilitator selesai menyampaikan materi. Dan
evaluasi terhadap penyelenggara pelatihan dikerjakan di akhir
pelaksanaan pelatihan.

A. Evaluasi Pelatihan Klasikal

1. Persiapan Evaluasi

a. Evaluasi terhadap peserta

Evaluasi terhadap peserta bertujuan menentukan sejauh mana


peserta didik telah mencapai tujuan pembelajaran. Evaluasi
terhadap peserta pada pelatihan yang diselenggarakan secara
klasikal cenderung mengambil bentuk evaluasi berupa osce,
simulasi, atau praktik di mana pengendalian pelatihan yang
harus dilakukan adalah:

1) memastikan adanya kejelasan skenario pelaksanaan


evaluasi seperti tempat evaluasi, alur evaluasi, waktu
evaluasi, petugas evaluasi, komponen dan mekanisme
pengukuran dan penilaiannya;

2) mengecek dan memastikan ketersediaan format


pengukuran dan penilaian sesuai kurikulum yang
ditetapkan;

3) mengecek dan memastikan ketersediaan alat dan bahan


yang dipergunakan selama evaluasi apakah bentuk osce,
simulasi atau praktik;

4) mengecek dan memastikan kesiapan tempat atau ruangan


sesuai skenario jalannya evaluasi;
5) Mengecek dan memastikan seluruh peserta dapat
mengikuti evaluasi. Jika karena satu sebab tertentu
peserta berhalangan sehingga tidak dapat mengikuti
evaluasi, maka pengendali pelatihan berkoordinasi dengan
panitia penyelenggara dan evaluator untuk penjadwalan
ulang evaluasi khusus bagi peserta yang berhalangan
tersebut.

Selain evaluasi menggunakan bentuk osce, simulasi, atau


praktik, evaluasi terhadap peserta di pelatihan klasikal juga
dimungkinkan dilakukan secara tertulis berupa uraian maupun
pilihan ganda dengan memanfaatkan teknologi informasi
berupa google form. Diperlukan pengendalian berupa
pemastian link google form dapat diakses dan jumlah serta
jenis soal telah sesuai ketentuan.

Evaluasi terhadap peserta juga dapat dilakukan dengan tujuan


menilai sikap dan perilaku peserta selama mengikuti pelatihan.
Penilaian dapat dilakukan oleh fasilitator, pengendali pelatihan,
panitia, maupun sesama teman. Untuk bentuk evaluasi ini
diperlukan format penilaian sikap perilaku yang berisi
komponen-komponen sikap perilaku yang akan dinilai.
Penetapan komponen sikap perilaku ditetapkan sesuai
ketentuan kurikulum atau merupakan kesepakatan dari panitia,
fasilitator, dan pengendali pelatihan. Contoh sikap dan perilaku
yang dinilai antara lain:

1) Kedisiplinan, dapat diartikan sebagai ketepatan waktu


kehadiran, kelengkapan kehadiran di semua sesi, juga
dalam mentaati ketentuan-ketentuan yang ditetapkan
penyelenggara maupun kesepakatan antar peserta dan
pengendali pelatihan pada saat materi Building Learning
Commitment.

2) Kepemimpinan, dapat diartikan sebagai kepedulian peserta


mengkondisikan diri dan peserta lain untuk berproses
mengikuti pembelajaran dan mentaati ketentuan pelatihan.

3) Kerjasama, dapat diartikan sebagai sikap mau


berhubungan dengan yang lainnya untuk bersama
menyelesaikan tugas-tugas selama pembelajaran.

4) Prakarsa atau dapat diartikan sebagai keaktifan peserta


selama mengikuti proses pembelajaran

b. Evaluasi terhadap Fasilitator

Evaluasi terhadap fasilitator bertujuan untuk mengetahui


bagaimana gambaran fasilitator dalam menyampaikan materi
dan mencapai tujuan pembelajaran. Komponen apa saja yang
perlu dievaluasi dari seorang fasilitator pada pelatihan yang
diselenggarakan secara klasikal disesuaikan dengan format
evaluasi fasilitator yang telah ditetapkan dalam kurikulum
pelatihan.

Pengendalian pelatihan yang harus dilakukan adalah:

1) Evaluasi menggunakan metode manual (kertas)

(a) Memastikan blangko evaluasi fasilitator yang


dipergunakan telah sesuai dengan kurikulum pelatihan
(b) Memastikan jumlah blangko evaluasi fasilitator sesuai
dengan banyaknya peserta dan materi yang
disampaikan

2) Evaluasi menggunakan metode digital seperti google form.


Dan untuk saat ini panita penyelenggara dianjurkan untuk
menggunakan metode digital.

(a) Memastikan isi google form adalah tentang evaluasi


fasilitator dengan judul materi dan nama-nama fasilitator
yang sesuai dengan jadwal yang ditetapkan.

c. Evaluasi terhadap penyelenggara

Evaluasi terhadap penyelenggara bertujuan untuk mengetahui


bagaimana penilaian peserta terhadap penyelenggaraan
pelatihan. Komponen evaluasi penyelenggara terdiri dari
komponen akademik dan non akademik termasuk di dalamnya
adalah penilaian terhadap pengendali pelatihan. Detail
komponen yang perlu diberi penilaian disesuaikan dengan
format evaluasi fasilitator yang telah ditetapkan dalam
kurikulum pelatihan.

Pengendalian pelatihan yang harus dilakukan adalah:

1) Evaluasi menggunakan metode manual (kertas)

(a) Memastikan blangko evaluasi fasilitator yang


dipergunakan telah sesuai dengan kurikulum pelatihan

(b) Memastikan jumlah blangko evaluasi fasilitator sesuai


dengan banyaknya peserta dan materi yang
disampaikan
2) Evaluasi menggunakan metode digital seperti google form.
Dan untuk saat ini panita penyelenggara dianjurkan untuk
menggunakan metode digital.

(a) Memastikan link google form dapat diakses

(b) Memastikan isi google form adalah tentang evaluasi


fasilitator dengan judul materi dan nama-nama
fasilitator yang sesuai dengan jadwal yang
ditetapkan.

2.Pelaksanaan evaluasi

Pengendalian pelatihan yang dilakukan oleh pengendali


pelatihan pada saat pelaksanaan evaluasi pelatihan baik
secara tertulis maupun praktik/simulasi adalah melakukan
pemantauan dan pemastian bahwa evaluasi berjalan sesuai
ketentuan yang ditetapkan dan diikuti oleh seluruh peserta.

Pemantauan yang dilakukan oleh pengendali pelatihan antara


lain:

a. apakah setiap peserta melakukan evaluasi? Jika ada


peserta yang tidak mengerjakan evaluasi, dapat
mengingatkan atau memberikan pengarahan dan motivasi
agar peserta mau mengerjakan evalausi.

b. apakah ada kekurangan atau kendala dalam peserta


mengerjakan evaluasi? jika ada kekurangan dan kendala
dapat dikomunikasikan dengan panitia penyelenggara
untuk memenuhi kebutuhan dan memberikan solusi.

c. apakah ada sikap dan perilaku peserta yang melanggar


kejujuran atau kode etik selama mengerjakan evaluasi? jika
ada, dapat diberikan catatan khusus dan dilaporkan kepada
penyelenggara untuk diberikan sanksi yang sesuai dengan
pelanggaran, atau dilakukan pembinaan.

3. Pengkajian Hasil Evaluasi

Hasil evaluasi merupakan kumpulan data yang harus diolah


dan dikaji untuk mengetahui sejauh mana tujuan pelatihan
tercapai. Agar hasil kajian optimal mencapai tujuan pelatihan,
maka perlu dilakukan pengendalian berupa:

a. memastikan kelengkapan data hasil evaluasi, baik dari sisi


jumlah dan jenisnya.

b. evaluasi berupa pre tes atau evaluasi yang dilakukan di


awal pelatihan segera mungkin dikaji dan hasilnya dapat
disampaikan kepada yang membutuhkan hasil evaluasi
seperti fasilitator pengampu materi atau panitia
penyelenggara untuk dijadikan dasar menentukan strategi
penyampaian materi maupun tindak lanjut lain yang
berhubungan dengan kepanitiaan.

c. hasil kajian evaluasi merupakan komponen yang ditulis di


dalam laporan pengendalian pelatihan

Untuk penjelasan yang lebih detail tentang bagaimana


pengkajian hasil evaluasi dilakukan akan disampaikan di modul
mata pelatihan inti analisis hasil evaluasi pembelajaran
sedangkan bagaimana pelaporan hasil kajian evaluasi akan
disampaikan di modul pelatihan inti pelaporan pengendalian
pelatihan.
B. Evaluasi Pelatihan Non Klasikal

1. Pelatihan dengan platform utama LMS

a. Persiapan Evaluasi

1) Evaluasi terhadap peserta

Evaluasi terhadap peserta bertujuan menentukan sejauh mana


peserta didik telah mencapai tujuan pembelajaran. Evaluasi
terhadap peserta pada pelatihan yang diselenggarakan secara
non klasikal dengan platform LMS dapat menggunakan jenis
evaluasi subyektif berupa uraian maupun obyektif berupa
pilihan ganda di mana pengendalian pelatihan yang harus
dilakukan adalah:

a) memastikan fasilitator dan atau panitia telah menyiapkan


instrument tes yang akan dipergunakan

b) memastikan panitia telah menyiapkan rumah-rumah


tugas/evaluasi yang akan dipergunakan untuk mengakses
evaluasi dan atau mengupload hasil tugas/evaluasi sesuai
skenario pembelajaran yang telah ditetapkan dalam
kurikulum

c) memastikan rumah evaluasi dapat diakses

d) memastikan hasil evaluasi dapat diakses untuk dijadikan


bahan kajian

e) memastikan seluruh peserta dapat mengakses evaluasi


yang telah disediakan

Evaluasi sikap dan perilaku terhadap peserta di pelatihan non


klasikal dengan platform LMS juga dapat dilakukan. Penilaian
dapat dilakukan oleh fasilitator, pengendali pelatihan, maupun
panitia tentang:

a) keaktifan dalam mengakses materi-materi yang harus


dipelajari

b) ketepatan waktu mengakses materi maupun mengerjakan


evaluasi

2) Evaluasi terhadap Fasilitator

Evaluasi terhadap fasilitator bertujuan untuk mengetahui


bagaimana gambaran fasilitator dalam menyampaikan materi
dan mendampingi peserta mencapai tujuan pembelajaran.
Komponen apa saja yang perlu dievaluasi dari seorang
fasilitator pada pelatihan yang diselenggarakan secara non
klasikal platform LMS disesuaikan dengan format evaluasi
fasilitator yang telah ditetapkan dalam kurikulum pelatihan.

Pengendalian pelatihan yang harus dilakukan adalah:

a) memastikan tersedia rumah dan instrumen evaluasi yang


diletakkan di akhir penyampaian materi dan dapat diakses
hanya setelah fasilitator selesai menyampaikan dan
mendampingi pembelajaran.

b) memastikan instrument evaluasi telah sesuai dengan


ketentuan dan jadwal pembelajaran

c) memastikan rumah evaluasi fasilitator dapat diakses

d) memastikan hasil evaluasi fasilitator dapat diakses untuk


dijadikan bahan kajian
e) memastikan seluruh peserta dapat mengakses evaluasi
fasilitator yang telah disediakan

3) Evaluasi terhadap penyelenggara

Evaluasi terhadap penyelenggara bertujuan untuk mengetahui


bagaimana penilaian peserta terhadap penyelenggaraan
pelatihan. Komponen evaluasi penyelenggara terdiri dari
komponen akademik dan non akademik termasuk di dalamnya
adalah penilaian terhadap pengendali pelatihan. Detail
komponen yang perlu diberi penilaian disesuaikan dengan
format evaluasi fasilitator yang telah ditetapkan dalam
kurikulum pelatihan.

Pengendalian pelatihan yang harus dilakukan adalah:

a) memastikan tersedia rumah dan instrumen evaluasi


penyelenggara yang diletakkan setelah semua materi telah
disampaikan.

b) memastikan instrument evaluasi penyelenggara telah


sesuai dengan ketentuan di kurikulum

c) memastikan rumah evaluasi penyelenggara dapat diakses

d) memastikan hasil evaluasi penyelenggara dapat diakses


untuk dijadikan bahan kajian

e) memastikan seluruh peserta dapat mengakses evaluasi


penyelenggara yang telah disediakan

b. Pelaksanaan evaluasi
Pengendalian pelatihan yang dilakukan oleh pengendali
pelatihan pada saat pelaksanaan evaluasi pelatihan adalah
melakukan pemantauan dan pemastian bahwa evaluasi
berjalan sesuai ketentuan yang ditetapkan dan diikuti oleh
seluruh peserta.

Pemantauan yang dilakukan oleh pengendali pelatihan antara


lain:

1) apakah setiap peserta melakukan evaluasi? Jika ada


peserta yang tidak mengerjakan evaluasi, dapat
mengingatkan atau memberikan pengarahan dan motivasi
agar peserta mau mengerjakan evaluasi.

2) apakah ada kekurangan atau kendala dalam peserta


mengerjakan evaluasi? jika ada kekurangan dan kendala
dapat dikomunikasikan dengan panitia penyelenggara
untuk memenuhi kebutuhan dan memberikan solusi.

3) apakah ada sikap dan perilaku peserta yang melanggar


kejujuran atau kode etik selama mengerjakan evaluasi?
jika ada, dapat diberikan catatan khusus dan dilaporkan
kepada penyelenggara untuk diberikan sanksi yang sesuai
dengan pelanggaran, atau dilakukan pembinaan.

c. Pengkajian Hasil Evaluasi

Selaras dengan pengkajian hasil evaluasi di pelatihan klasikal,


agar hasil kajian optimal, pengendali pelatihan perlu
melakukan:

1) pemastian kelengkapan data hasil evaluasi, baik dari sisi


jumlah dan jenisnya.
2) evaluasi berupa pre tes atau evaluasi yang dilakukan di
awal pelatihan segera mungkin dikaji dan hasilnya dapat
disampaikan kepada yang membutuhkan hasil evaluasi
seperti fasilitator pengampu materi atau panitia
penyelenggara untuk dijadikan dasar menentukan strategi
penyampaian materi maupun tindak lanjut lain yang
berhubungan dengan kepanitiaan.

3) hasil kajian evaluasi merupakan komponen yang ditulis di


dalam laporan pengendalian pelatihan

Untuk bagaimana pengkajian dilakukan akan dibahas lebih


lanjut di modul mata pelatihan inti analisis hasil evaluasi
pembelajaran sedangkan bagaimana pelaporan hasil kajian
evaluasi akan disampaikan di modul pelatihan inti pelaporan
pengendalian pelatihan.

2. Pelatihan dengan platform video conference

a. Persiapan Evaluasi

1) Evaluasi terhadap peserta

Evaluasi terhadap peserta bertujuan menentukan sejauh mana


peserta didik telah mencapai tujuan pembelajaran. Evaluasi
terhadap peserta pada pelatihan yang diselenggarakan secara
non klasikal dengan platform video conference dapat
menggunakan jenis evaluasi subyektif berupa uraian maupun
obyektif berupa pilihan ganda dan juga evaluasi praktik seperti
praktik mengajar dalam pelatihan Tenaga Pelatih Kesehatan
(TPK) di mana pengendalian pelatihan yang harus dilakukan
adalah:
a) memastikan fasilitator dan atau panitia telah menyiapkan
instrument evaluasi yang akan dipergunakan

b) memastikan hasil evaluasi dapat diakses untuk dijadikan


bahan kajian

c) memastikan seluruh peserta dapat mengakses evaluasi


yang telah disediakan

Evaluasi sikap dan perilaku terhadap peserta di pelatihan non


klasikal dengan platform video conference juga dapat
dilakukan. Penilaian dapat dilakukan oleh fasilitator, pengendali
pelatihan, maupun panitia berasarkan hasil pengamatan
selama pembelajaran melalui video conference tentang:

a) keaktifan atau Prakarsa dalam mengikuti pembelajaran

b) kerjasama selama pembelajaran baik dengan sesama


peserta, panitia, maupun fasilitator

c) disiplin waktu mengikuti pembelajaran

2) Evaluasi terhadap Fasilitator

Evaluasi terhadap fasilitator bertujuan untuk mengetahui


bagaimana gambaran fasilitator dalam menyampaikan materi
dan mendampingi peserta mencapai tujuan pembelajaran.
Komponen apa saja yang perlu dievaluasi dari seorang
fasilitator pada pelatihan yang diselenggarakan secara non
klasikal platform video conference disesuaikan dengan format
evaluasi fasilitator yang telah ditetapkan dalam kurikulum
pelatihan.

Pengendalian pelatihan yang harus dilakukan adalah:


a) memastikan tersedia instrumen evaluasi yang telah
dibagikan dan dapat diakses peserta latih

b) memastikan instrument evaluasi telah sesuai dengan


ketentuan dan jadwal pembelajaran

c) memastikan hasil evaluasi dapat diakses untuk dijadikan


bahan kajian

3) Evaluasi terhadap penyelenggara

Evaluasi terhadap penyelenggara bertujuan untuk mengetahui


bagaimana penilaian peserta terhadap penyelenggaraan
pelatihan. Komponen evaluasi penyelenggara terdiri dari
komponen akademik dan non akademik termasuk di dalamnya
adalah penilaian terhadap pengendali pelatihan. Detail
komponen yang perlu diberi penilaian disesuaikan dengan
format evaluasi fasilitator yang telah ditetapkan dalam
kurikulum pelatihan.

Pengendalian pelatihan yang harus dilakukan adalah:

a) memastikan tersedia instrumen evaluasi penyelenggara


yang dapat diakses oleh semua peserta

b) memastikan instrument evaluasi penyelenggara telah


sesuai dengan ketentuan di kurikulum

c) memastikan hasil evaluasi penyelenggara dapat diakses


untuk dijadikan bahan kajian

d. Pelaksanaan evaluasi

Pengendalian pelatihan yang dilakukan oleh pengendali


pelatihan pada saat pelaksanaan evaluasi pelatihan adalah
melakukan pemantauan dan pemastian bahwa evaluasi
berjalan sesuai ketentuan yang ditetapkan dan diikuti oleh
seluruh peserta.

Pemantauan yang dilakukan oleh pengendali pelatihan antara


lain:

1) apakah setiap peserta melakukan evaluasi? Jika ada


peserta yang tidak mengerjakan evaluasi, dapat
mengingatkan atau memberikan pengarahan dan motivasi
agar peserta mau mengerjakan evaluasi.

2) apakah ada kekurangan atau kendala dalam peserta


mengerjakan evaluasi? jika ada kekurangan dan kendala
dapat dikomunikasikan dengan panitia penyelenggara
untuk memenuhi kebutuhan dan memberikan solusi.

3) apakah ada sikap dan perilaku peserta yang melanggar


kejujuran atau kode etik selama mengerjakan evaluasi?
jika ada, dapat diberikan catatan khusus dan dilaporkan
kepada penyelenggara untuk diberikan sanksi yang sesuai
dengan pelanggaran, atau dilakukan pembinaan.

e. Pengkajian Hasil Evaluasi

Selaras dengan pengkajian hasil evaluasi di pelatihan klasikal


dan non klasikal berplatform LMS, agar hasil kajian optimal,
pengendali pelatihan perlu melakukan:

1) pemastian kelengkapan data hasil evaluasi, baik dari sisi


jumlah dan jenisnya.

2) evaluasi berupa pre tes atau evaluasi yang dilakukan di


awal pelatihan segera mungkin dikaji dan hasilnya dapat
disampaikan kepada yang membutuhkan hasil evaluasi
seperti fasilitator pengampu materi atau panitia
penyelenggara untuk dijadikan dasar menentukan strategi
penyampaian materi maupun tindak lanjut lain yang
berhubungan dengan kepanitiaan.

3) hasil kajian evaluasi merupakan komponen yang ditulis di


dalam laporan pengendalian pelatihan

Untuk bagaimana pengkajian dilakukan akan dibahas lebih


lanjut di modul mata pelatihan inti analisis hasil evaluasi
pembelajaran sedangkan bagaimana pelaporan hasil kajian
evaluasi akan disampaikan di modul pelatihan inti pelaporan
pengendalian pelatihan.
SEKARANG SAYA TAHU

A. Pengendalian pelaksanaan evaluasi pelatihan klasikal maupun


non klasikal dilakukan sedari awal dengan mempersiapkan
intrumen evaluasi dari sisi jumlah dan jenis evaluasi dengan
memastikan kemudahan akses bagi peserta yang melakukan
evaluasi;
B. Pengendalian pelatihan pada saat pelaksanaan evaluasi
dilakukan dengan memastikan semua peserta melakukan
evaluasi dan jika karena kondisi tertentu tidak dapat melakukan
evaluasi maka pengendali pelatihan memberikan motivasi dan
mengkomunikasikan dengan panitia penyelenggara dan
fasilitator untuk tindak lanjut serta melakukan pengkajian hasil
evaluasi yang dipergunakan sesuai tujuan evaluasi;
C. Hasil evaluasi yang telah dijaki selanjutnya dikomunikasikan
dengan panitia penyelenggara dan fasilitator dalam rangka
memastikan tercapaianya tujuan pelatihan dan peningkatan
mutu pelatihan.
REFERENSI

Buku
Evaluasi Pembelajaran, Joko Widianto, UNIPMA Pres, 2013
Manajemen, Suprihanto, John, UGM Press, 2018
Penyusunan Program Klasikal. Kemendikbud. 2019

Jurnal
Aminah, S et all, (2021). Eksperimentasi Pembelajaran Daring
dengan Video Conference pada Program Studi Teknik Informatika
di Masa Pandemi. Teknika

Anjani, R et all, (2019). Studi Retorika dalam Bedah Film 3 dara


pada Tipikal Komunikator Womanizer. Jurnal Ilmu Komunikasi.

Simanullang&Rajagukguk, (2020). Learning Management System


Based on Moodle to Improve Students Learning Activity. Journal of
Phisycs.

Widyastuti, T, (2017). Pengaruh Komunikasi Asertif TErhadap


Pengelolaan Konflik. Widya Cipta.

Regulasi

Undang Undang No 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan


Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
Nomor 8 Tahun 2019 tentang Pelatihan Penyelenggara Pelatihan,
LAN, 2019
Pedoman Penyusunan Kurikulum dan Modul Pelatihan Bidang
Kesehatan, Pusat Pelatihan SDM Kesehatan, PPSDMK
Kementerian Kesehatan, 2021
Pedoman Pengendali Pelatihan Bidang Kesehatan, Pusat
Pelatihan SDM Kesehatan, PPSDMK Kementerian Kesehatan,
2021

Link Video

https://youtu.be/iv5SOOaYNi8
https://youtu.be/UdkL3iQZo-4
https://youtu.be/EjbCe44XIKs

Anda mungkin juga menyukai