Anda di halaman 1dari 4

Standar Proses

Menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016 Pasal 1 ayat 1
menyatakan bahwa standar proses adalah kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran pada
satuan pendidikan dasar dan satuan pendidikan dasar menengah untuk mencapai kompetensi
lulusan. 
Ayat tersebut menjelaskan bahwa untuk mencapai tujuan dalam pembelajaran dibutuhkan
serangkaian proses yang sistematis dan terencana.

Tujuan Standar Proses


Adapun tujuan standar proses adalah sebagai berikut.
1. Memudahkan guru dalam membuat perencanaan di sekolah, baik perencanaan semester
atau tahunan.
2. Memudahkan kepala sekolah dalam memantau keberhasilan proses pembelajaran di
sekolah.
3. Mengarahkan proses belajar peserta didik agar mengacu pada tujuan akhir yang hendak
dicapai, yaitu standar kompetensi lulusan.

Fungsi Standar Proses


Sebagai salah satu upaya untuk mencapai standar kompetensi lulusan, fungsi standar proses
adalah sebagai berikut.
1. Mengendalikan proses pendidikan yang berjalan melalui pembelajaran.
2. Meningkatkan mutu atau kualitas pendidikan.
3. Alat untuk mencapai program yang telah direncanakan oleh tiap instansi pendidikan.
4. Menjadi acuan bagi guru untuk merencanakan, membuat, dan mengimplementasikan
program-programnya.

Manfaat Standar Proses


Standar proses bisa memberikan manfaat yang cukup signifikan pada pembelajaran, yaitu
pembelajaran yang dilakukan oleh guru selalu terarah, efektif, dan efisien, sehingga peserta didik
bisa lebih mudah dalam mengimplementasikan ilmu yang didapatkannya.
Komponen Standar Proses
Prinsip pembelajaran yang dilakukan di setiap unit satuan pendidikan haruslah mengacu pada
standar kompetensi lulusan dan standar isi. Berkaitan dengan prinsip itulah, standar proses harus
mencakup beberapa komponen, yaitu perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses
pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran. 
Adapun pembahasan masing-masing komponen standar proses adalah sebagai berikut.
1. Perencanaan Pembelajaran
Proses perencanaan harus dilakukan secara optimal agar kegiatan pembelajaran yang akan
dilakukan bisa sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan. 
Pada tahap ini, dibutuhkan beberapa komponen penting seperti silabus, RPP, KI (kompetensi
inti), KD (kompetensi dasar), materi pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian,
alokasi waktu, dan sumber belajar yang digunakan. 
Untuk silabus, pengembangannya harus mengacu pada standar kompetensi lulusan dan standar
isi yang telah ditetapkan.
2. Pelaksanaan Proses Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran melibatkan dua pihak utama, yaitu pendidik (guru) dan peserta didik.
Kerja sama antara kedua belah pihak akan menentukan ketercapaian kompetensi lulusan. 
Pada tahap ini, guru harus bisa memilih media mengajar yang relevan dengan perkembangan
zaman dan perkembangan peserta didik. 
Pada prinsipnya, pelaksanaan pembelajaran ini merupakan bentuk nyata dari penerapan RPP.
Kegiatan yang termasuk standar proses meliputi kegiatan yang sudah dirumuskan di dalam RPP,
contohnya seperti berikut.
a. Kegiatan pendahuluan
Kegiatan pendahuluan dilakukan dengan cara berikut ini.
 Persiapan mental dan psikis peserta didik sebelum pembelajaran dimulai.
 Memberikan sejumlah pretest berkaitan dengan mata pelajaran yang sudah dan akan
dijalankan.
 Memberikan analisis singkat tujuan pembelajaran.
 Menyampaikan cakupan materi sesuai silabus.
b. Kegiatan inti
Kegiatan inti adalah kegiatan utama, yaitu saat berlangsung pembelajaran. Tujuan utama
kegiatan inti adalah mencapai kompetensi dasar yang telah dirumuskan. Lalu, apa saja bentuk
kegiatannya?
 Melibatkan peserta didik agar selalu aktif dalam pembelajaran.
 Memanfaatkan beragam media pembelajaran interaktif.
 Mengadakan kegiatan diskusi agar peserta didik terlatih untuk mengemukakan pendapat.
 Mengadakan kegiatan di laboratorium untuk mata pelajaran sains.
 Memfasilitasi peserta didik untuk selalu kreatif melalui beragam pertunjukan, baik di
dalam maupun di luar kelas.
 Mengadakan beragam kompetisi di kelas pada waktu yang sesuai.
c. Kegiatan penutup
Kegiatan penutup merupakan kegiatan akhir dalam serangkaian proses pembelajaran. Pada
kegiatan ini, guru bisa meminta peserta didik untuk membuat rangkuman pembelajaran,
mengadakan pretest berkaitan materi yang telah disampaikan, menyampaikan materi apa yang
akan dipelajari selanjutnya, dan berdoa.
3. Penilaian hasil pembelajaran
Dalam proses pembelajaran, penilaian memegang peranan penting, yaitu sebagai pengukur
keberhasilan pembelajaran. Pada tingkat satuan pendidikan, salah satu pilar penilaian yang biasa
digunakan adalah penilaian kelas. 
Penilaian kelas dilakukan oleh guru dan meliputi pengumpulan data serta penggunaan informasi
untuk menilai hasil belajar peserta didik. Hal itu harus didasarkan pada kemajuan peserta didik
dan daftar kompetensi yang ditetapkan oleh kurikulum.
4. Pengawasan proses pembelajaran
Adapun kegiatan pengawasan meliputi pemantauan, supervisi, evaluasi, pelaporan, dan tindak
lanjut.
a. Pemantauan
Kegiatan pemantauan meliputi diskusi kelompok terfokus, pengamatan, pencatatan, perekaman,
wawancara, dan dokumentasi. Kegiatan ini dilakukan pada tahap perencanaan, pelaksanaan, dan
penilaian. Pihak yang berhak melakukan pemantauan adalah kepala sekolah dan pengawas.
b. Supervisi
Supervisi hampir sama seperti pemantauan, hanya saja pada supervisi akan diadakan latihan dan
konsultasi yang dilakukan oleh kepala sekolah dan pengawas.
c. Evaluasi
Kegiatan evaluasi bertujuan untuk mengontrol kualitas pembelajaran agar tetap berjalan sesuai
standar yang ada. Kegiatan ini dilakukan dengan membandingkan proses pembelajaran dengan
standar proses yang ada dan  menganalisis kinerja guru sesuai kompetensinya.
d. Pelaporan
Kegiatan ini meliputi pelaporan hasil pemantauan, supervisi, dan evaluasi. Laporan ditujukan
pada pihak pemangku kepentingan.
e. Tindak lanjut
Kegiatan tindak lanjut ini ditujukan untuk guru, baik guru yang memiliki kinerja baik maupun
sebaliknya. Bagi guru yang memiliki kinerja baik akan diberi  penghargaan. Sementara, bagi
guru yang memiliki kinerja kurang baik akan diberi teguran secara terdidik atau ikut pelatihan.

Anda mungkin juga menyukai