Anda di halaman 1dari 4

C.

Komponen Standar Proses Pendidikan


Proses pemebelajaran yang dilakukan pada tiap unit satuan pendidikan
harus mengarah pada standar proses. Standar proses ini merupakan standar
kompetensi lulusan dan standar isi yang berlaku bagi jenjang pendidikan dasar
atau menengah pada jalur formal. Dalam suatu standar proses harus memiliki
beberapa komponen agar proses pembelajaran yang efektif dan efisien dapat
terlaksana, diantaranya:
1. Perencanaan Proses Pembelajaran
Sesuai dengan Permendikbud No. 81 Tahun 2013 tentang implementasi
kurikulum, suatu perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang didalamnya memuat Identitas mata
pelajaran, Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD) indikator
pencapaian kompetensi, penilaian hasil belajar, tujuan pembelajaran, dan sumber
belajar.
a. Silabus
Silabus merupakan acuan yang digunakan untuk penyusunan kerangka
pembelajaran untuk setiap bahan kajian mata pelajaran. Sesuai dengan isi
Salinan Lampiran Permendikbud No. 22 Tahun 2016 tentang standar proses,
silabus sebagai acuan pengembangan RPP memuat identitas mata pelajaran ,
SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan sumber belajar.
Silabus dikembangkan berdasarkan Standar Kompetensi lulusan dan Standar
Isi untuk satuan pendidikan dasar dam menengah sesuai pola pembelajaran
pada tiap tahun ajaran. Pengembangan silabus ini pada pelaksanaannya
dilakukan oleh para guru secara mandiri atau berkelompok disebuah
sekolah/madrasah. Para guru biasanya mengikuti kegiatan musyawarah guru
matga pelajaran (MGMP) atau pusat kegiatan guru (PKG) untuk melakukan
pengembangan silabus secara kelompok.
b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Sesuai dengan Salinan Lampiran Permendikbud No. 22 Tahun 2016
tentang standar proses, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah
rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih.
RPP ini merupakan hasil pengembangan dari silabus yang digunakan sebagai
arahan kegiatan pembelajaran siswa untuk mencapai Kompetensi Dasar
(KD). Setiap pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP
secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara
interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi peserta
didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi
prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. RPP disusun berdasakan
KD atau sub tema yang dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih.
Dalam menyusun RPP hendaknya memerhatiakn prinsip-prinsip, diantaranya
perbedaan individual peserta didik, partisi aktif peserta didik, dll.
2. Pelaksanaan Proses Pembelajaran
Dalam pelaksanaan pembelajaran terdapat beberapa hal yang berkaitan sesuai
dengan Salinan Lampiran Permendikbud No. 22 Tahun 2016 tentang standar
proses, yaitu :
a. Persyaratan pelaksanaan proses pembelajaran
1) Alokasi waktu jam tatap muka pembelajaran
2) Rombongan belajar
3) Buku teks pelajaran.
4) Pengeloaan kelas dan laboratorium.
b. Pelaksanaan pembelajaran
Secara prinsip, suatu kegiatan belajar adalah proses pendidikan yang
memberikan ruang kepada siswa untuk dapat mengembangkan potensi yang
dimiliki menjadi suatu kemampuan yang dapat dilihat dari peningkatan sikap,
pengetahuan, serta keterampilan yang dapat menjadi bekal untuk dirinya
hidup dalam masyarakat. Oleh karena itu, pembelajaran diarahkan untuk
mengembangkan semua potensi siswa menjadi kompetensi yang diharapkan.
Sesuai dengan Salinan Lampiran Permendikbud No. 22 Tahun 2016 tentang
standar proses, pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari RPP,
meliputi kegiatan pendahuluan, inti dan penutup.
1) Kegiatan pendahuluan
Dalam kegiatan pendahuluan guru wajib menyiapkan fisik serta psikis
siswa untuk mengikuti proses pembelajaran, lalu guru juga memberikan
motivasi belajar kepada siswa secara konstekstual sesuai dengan materi
ajar, memberikan tes awal berkaitan materi sebelumnya dengan materi
ajar selanjutnya, menjelaskan tujuan pembelajaran serta KD yang akan
dicapai, dan terakhir menyampaikan silabus.
2) Kegiatan inti
Kegiatan inti menggunakan model pembelajaran, metode pembelajaran,
media pembelajaran, dan sumber belajar yang disesuaikan dengan
karakteristik peserta didik dan mata pelajaran. Pemilihan pendekatan
tematik dan /atau tematik terpadu dan/atau saintifik dan/atau inkuiri dan
penyingkapan (discovery) dan/atau pembelajaran yang menghasilkan
karya berbasis pemecahan masalah (project based learning) disesuaikan
dengan karakteristik kompetensi dan jenjang pendidikan. Dalam
pelaksanaan kurikulum 2013 dapat menggunakan beberapa metode
dalam pembelajarannya. Salah satu pendekatan yang bisa digunakan
pada kurikulum 2013 ini yaitu pendektan scientific. Metode ini
mendefinisikan pembelajaran sebagai suatu kegiatan mengajar yang
dirancang sedemikian rupa agar siswa dapat aktif untuk memahami
konsep, hukum atau prinsip dengan tahapan-tahapan mengamati (untuk
mengidentifikasi atau menemukan masalah), merumuskan masalah,
mengajukan atau merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, menarik
kesimpulan dan mengomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang
ditemukan (Kemendikbud, 2013:171). Dapat disimpulkan bahwa
pendekatan ini dalam pelaksanannya menekan pada 5 aspek penting,
yaitu mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan komunikasi.
3) Kegiatan penutup
Dalam kegiatan penutup, guru beserta siswa baik secara individu
maupun kelompok melakukan refleksi untuk mengevaluasi seluruh
rangkaian proses pembelajaran.

3. Penilaian Proses dan Hasil Pembelajaran


Sesuai dengan Salinan Lampiran Permendikbud No. 22 Tahun 2016 tentang
standar proses, Penilaian proses pembelajaran menggunakan pendekatan
penilaian otentik (authentic assesment) yang menilai kesiapan peserta didik,
proses, dan hasil belajar secara utuh. Keterpaduan penilaian ketiga komponen
tersebut akan menggambarkan kapasitas, gaya, dan perolehan belajar peserta
didik yang mampu menghasilkan dampak instruksional (instructional effect) pada
aspek pengetahuan dan dampak pengiring (nurturant effect) pada aspek sikap.
Hasil penilain ini digunakan sebagai bahan utnuk memperbaiki proses
pembelajaran sesusai dnegan Standar Penilaian Pendidikan. Dalam mengevaluasi
proses pembelajaran dapat dilakukan saat proses pembelajaran berlangsung
dengan menggunakan alat, diantaranya lembar pengamatan, angket sebaya,
rekaman, catatan anekdot, dan refleksi. Hasil evaluasi akhir didapat dari
gabungan evaluasi proses dan evaluasi hasil pembelajaran.

4. Pengawasan Proses Pembelajaran

Sesuai dengan Salinan Lampiran Permendikbud No. 22 Tahun 2016 tentang


standar proses, Pengawasan proses pembelajaran dilakukan melalui kegiatan
pemantauan, supervisi, evaluasi, pelaporan, serta tindak lanjut secara berkala dan
berkelanjutan. Pengawasan proses pembelajaran dilakukan oleh kepala satuan
pendidikan dan pengawas.
a. Prinsip Pengawasan
Dalam prinsipnya pengawasan dilakukan dengan objektif dan transparan
guna peningkatan mutu secara berkelanjutan.
b. Sistem dan Entitas Pengawasan
Sistem pengawasan internal dilakukan oleh kepala sekolah, pengawas,
dan dinas pendidikan dan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan.
1) Kepala Sekolah, Pengawas dan Lembaga Penjaminan Mutu
Pendidikan melakukan pengawasan dalam rangka peningkatan mutu.
2) Kepala Sekolah dan Pengawas melakukan pengawasan dalam bentuk
supervisi akademik dan supervise manajerial.
c. Proses Pengawasan
1) Pemantauan
Pemantauan proses pembelajaran dilakukan pada tahap perencanaan,
pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran. Kegiatan pemantauan
meliputi, diskusi kelompok terfokus, pengamatan, pencatatan,
perekaman, wawancara, dan dokumentasi.
2) Supervisi
Supervisi proses pembelajaran dilakukan pada tahap perencanaan,
pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran yang dilakukan
melalui antara lain, pemberian contoh pembelajaran di kelas, diskusi,
konsultasi, atau pelatihan. Hampir sama dengan pemantauan, tetapu
supervise akan diadakan latihan dan konsultasi oleh kepala sekolah
dan pengawas.
3) Pelaporan
Hasil kegiatan pemantauan, supervisi, dan evaluasi proses
pembelajaran disusun dalam bentuk laporan untuk kepentingan
tindak lanjut pengembangan keprofesionalan pendidik secara
berkelanjutan. Laporan biasanya ditujukan pada pihak atasan.
4) Tindak Lanjut
Tindak lanjut hasil pengawasan dilakukan dalam bentuk:
a) Penguatan dan penghargaan kepada guru yang menunjukkan
kinerja yang memenuhi atau melampaui standar; dan
b) pemberian kesempatan kepada guru untuk mengikuti program
pengembangan keprofesionalan berkelanjutan.

Daftar Pustaka
Anwari, A. M., Kholik, N., Mainuddin, Umami, R., Putri, R., & Rahayu, R. (2021).
Strategi Pembelajaran: Orientasi Standar Proses Pendidikan (N. Kholik (ed.)).
Edu Publisher. https://books.google.com/books?
hl=en&lr=&id=ldxBEAAAQBAJ&oi=fnd&pg=PA1&dq=
%22teknologi+informasi+dan+komunikasi
%22+nelayan&ots=_ekbRvNw46&sig=5Qb11ZD80GFhR8rkzERNS6IXVfk
Permendikbud no 22 Tahun 2016. (2016). Permendikbud Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2016. 53(9), 1689–1699.

Anda mungkin juga menyukai