Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Dalam suatu latihan satuan, diklatsar, dan latihan gabungan ada teknik melatih yang
berbeda-beda, namun tetap berpegang pada aturan yang ada. Salah satunya teknik
melatih pelatih Paskibra Kota Bandung.

1.2. Ruang Lingkup Penelitian


Penelitian ini akan mencakup teknik melatih yang baik dan benar dengan
memperhatikan keadaan dan suasana.

1.3. Manfaat dan Tujuan


Tujuan :
- Membantu pelatih memahami suasana latihan.
Manfaat :

- Memberikan pelatih pengetahuan baru.

Teknik Kepelatihan Page 1


BAB II
ISI
MATERI KEPELATIHAN
1. Kewajiban Pelatih, Metode Melatih, dan Jiwa Korsa Pelatih

Kewajiban Pelatih
Keberhasilan latihan baris berbaris sangat tergantung pada kualitas dan kesanggupan
seorang pelatih. Pelatih yang melatih hanya karena tugas tidak akan bisa mencapai
hasil yang sempurna. Pelatih baris berbaris harus mempunyai kemampuan ilmu
melatih sesuai peraturan peraturan yang berlaku dan kemampuan psikologis untuk
mengerti kemampuan anak didiknya. Pelatih yang berkualitas harus mempunyai
dasar-dasar melatih dan mempersiapkan segala sesuatunya dengan sebaik-baiknya
antara lain :

- Perasaan kasih sayang


 Pelatih harus dapat merasakan apa yang dirasakan oleh anak didiknya.
- Persiapan
Persiapan yang baik akan menentukan keberhasilan latihan. Pelatih harus
mempersiapkan program apa yang akan dilatihkan, pembagian waktu, alat –alat yang
diperlukan, tempat dan lain sebagainya.
- Mengenal tingkatan anak didik
Kemampuan setiap anak didik berbeda-beda dalam menyerap materi latihan yang
diberikan, oleh sebab itu pelatih harus dapat memahami kemampuan setiap anak
didiknya dan memberikan metode latihan sesuai yang dibutuhkan sehingga pada
akhirnya dapat dicapai suatu hasil yang optimal.
- Tidak sombong
Keahlian dan kepandaian melatih bukanlah hal yang harus disombongkan atau hanya
dipamerkan, melainkan wajib diamalkan dan diberikan kepada anak didiknya dengan
kesabaran dan ketelatenan.
- Adil
Pelatih harus dapat memberikan keseimbangan saat latihan dalam segala hal dengan
cara memberikan pujian atau teguran tanpa membeda-bedakan satu dengan lainnya.
- Teliti
Pelatih harus cermat dalam melaksanakan ketentuan-ketentuan sesuai dengan aturan
yang berlaku. Gerakan setiap anak didiknya harus selalu diperhatikan sehingga dapat
menerapkan gerakan sesuai dengan aturan yang benar.
- Sederhana
Dalam memberikan penjelasan setiap gerakan pelatih harus mempergunakan bahasa
dan kalimat yang sederhana sehingga mudah dipahami oelh setiap anak didik.
- Teladan
Pelatih sebaiknya banyak memberikan dengan contoh-contoh gerakan, memberikan
teladan dan selalu mengoreksi setiap anak didiknya sehingga mereka dapat melakukan
gerakan dengan baik dan benar. Jika dilapangan pelatih sebaiknya tidak usah terlalu
banyak bercerita atau memberikan pengarahan-pengarahan yang tidak perlu sebab

Teknik Kepelatihan Page 2


yang diperlukan adalah pengulangan latihan-latihan setiap gerakan sehingga anak
didik benar-benar memahami setiap gerakan dan dapat melaksanan dengan benar.

Peran seorang pelatih


Sebagai seorang pelatih tentu harus mempunyai peran sebagai berikut :
1. Pelatih sebagai perencana (planner)
2. Pelatih sebagai teman
3. Pelatih sebagai orang yang mau belajar
4. Pelatih sebagai orang tua
5. Pelatih sebagai guru

Metode Melatih
- Metode kerja kelompok
Metode kerja kelompok adalah suatu cara melatih dengan menyuruh peserta
latihan (setelah dikelompok-kelompokan)guna mengerjakan tugas tertentu untuk
mencapai tujuan latihan. Mereka bekerja sama dalam memecahkan masalah atau
melaksanakan tugas.
- Metode Simulasi
Sebagai metode latihan simulasi dapat diartikan cara penyajian pengalaman
belajar dengan menggunakan situasi tiruan untuk memahami tentang
konsep ,prinsip,atau keterampilan tertentu. Simulasi dapat digunakan sebagai
metode latihandengan asumsi tidak semua proses latihan dapat dilakukan secara
langsung pada objek yang sebenarnya.

Jiwa Korsa Pelatih


Jiwa korsa di artikan sebagai rasa senasib sepenanggungan, perasaab solidaritas,
semangat kesatuan (korps), kesadaran kolektif dsb.
Jiwa korsa berarti :
1. Rasa hormat
2. Kesetiaan
3. Kesadaran
4. Tidak mementingkan diri sendiri

Didalam jiwa korsa terkandung loyalitas, tanggungjawab, terbuka, memiliki dedikasi


dll. Jiwa korsa yang kuat tidak mudah padam selama di korps.

2. Pembangunan Suasana Latihan


Dalam proses latihan sangat dibutuhkannya pembangunan suasana,ada beberapa
macam suasana dalam latihan ,seperti:

a) Suasana Naik
Suasana naik terjadi saat kondisi latihan berada pada titik tidak wajar yang berarti
proses latihan tidak berjalan sesuai dengan rencana sehingga terciptanya suasana
yang naik yang dapat membuat fisik dan mental peserta latihan tergoncangkan.

Teknik Kepelatihan Page 3


Namun suasana naik ada yang sengaja dibuat seperti dalam proses MI (mental
ideologi) ,dalam proses ini suasana naik sengaja dibuat guna menguji mental
peserta didik,selain itu ada pula suasana naik yang memang terjadi secara
murni ,yang merupakan dampak dari kegiatan yang berjalan tidak sesuai rencana
yang bertujuan untuk memberikan efek jera bagi peserta latihan agar tidak
mengulangi kesalahan.
b) Suasana Stabil
Suasana stabil terjadi saat proses latihan berada pada posisi wajar,yang berarti
sesuai dengan rencana ,seingga suasana yang tercipta tidak naik ataupun tidak
turun.
c) Suasana Turun
Suasana turun tercipta saat proses latihan dalam kondisi sudah naik lalu ke tahap
stabil dan akhirnya penurunan suasana. Tetapi dalam proses penurunan suasana
harus bertahap tidak boleh sekaligus, penurunan suasana atau yang biasa disebut
dengan ice breaking sangat diperlukan dalam proses latihan ,karena agar peserta
latihan tidsk merasa jenuh ataui bosan.

3. Administrasi Latihan, Perencanaan dan Laporan, Renlat-RenOps,


Dokumen, Raport dan Arsip Latihan.

Administrasi Latihan
- Format rekapitulasi kehadiran latsat
- Format rekapitulasi kehadiran latgab
- Format kehadiran pra pusdiklatsar
- Format kehadiran pusdiklatsar asrama

Perencanaan dan Laporan


- Perencanaan
1) Persiapan per bidang
2) Rencana latihan
3) Rencana operasional latihan
- Laporan
1) Laporan kegiatan
2) Laporan pertanggungjawaban selama satu tahun

Renlat-RenOps

- Rencana latihan dan rencana operasional latihan (latsat)


- Rencana latihan dan rencana operasional latihan (latgab)

Dokumen
Dokumen dapat diperoleh dari :

Teknik Kepelatihan Page 4


- Arsip latihan
- Dokumentasi

Raport dan Arsip Latihan


- Raport
a. Format raport atau akumulasi nilai di buku saku
- Arsip latihan
a. Salinan berkas-berkas
1) Surat tugas
2) Proposal
3) Presensi latsat dan latgab
4) Renlat dan RenOps
5) Surat latgab
6) Laporan kegiatan (Welcome Ceremony, Latgab, HAT, Pra-Pus,
Asrama Desa Bahagia)
b. Hardfile surat/berkas/dokumen latihan
1) Surat tugas
2) Proposal
3) Presensi latsat dan latgab
4) Renlat dan RenOps
5) Surat latgab
6) Laporan kegiatan (Welcome Ceremony, Latgab, HAT, Pra-Pus,
Asrama Desa Bahagia)
c. Softfile surat/berkas/dokumen latihan
1) Surat tugas
2) Proposal
3) Presensi latsat dan latgab
4) Renlat dan RenOps
5) Surat latgab
6) Laporan kegiatan (Welcome Ceremony, Latgab, HAT, Pra-Pus,
Asrama Desa Bahagia)

4. Cara Evaluasi LATSAT, DIKLATSAR, dan LATGAB


1) LATSAT dan DIKLATSAR
Latsat dan diklatsar dilakukan satu kali dalam seminggu. Bagi seorang pelatih,
evaluasi diklatsar dilakukan dengan cara mengecek buku saku capas, rakanta,
maupun rimata. Evaluasi latsat biasanya dilakukan setelah latsat selesai. Bentuk
pengevaluasian diklatsar dapat dilakukan secara berhimpun, berbaris atau per-
kakak adik asuh. Bentuk pengevaluasian latsat dapat dilakukan secara berhimpun
(jika di lapangan) atau didalam ruangan, hal yang biasanya di evaluasi adalah
kegiatan latsat tersebut (apakah ada kesalahan? Atau, apakah ada yang berbeda

Teknik Kepelatihan Page 5


dengan aturan?) sikap dan penampilan, serta menekankan untuk tidak mengulang
kembali kesalahan yang telah terjadi dan memberitahu yang sesuai dengan aturan.

2) LATGAB
Evaluasi kegiatan latgab dilakukan satu kali dalam sebulan. Biasanya untuk capas,
evaluasi dilakukan pada saat apel, untuk rakanta dan rimata evaluasi dilakukan
diakhir kegiatan. Evaluasi latgab dilakukan dalam posisi berhimpun, hal yang di
evaluasi adalah kesalahan yang terjadi di latgab, serta menekankan untuk tidak
mengulang kembali kesalahan yang telah terjadi.

5. Evaluasi Fungsi Kontrol Pelatih Muda Terhadap Rakanta dan


Capas
Fungsi kontrol pelatih muda (rimata) terhadap rakanta dan capas dilakukan di sekolah.
Pelatih muda harus mengecek tabungan, materi dan kehadiran rakanta dan capas, serta
selalu memperhatikan sikap, penampilan, terutama perizinan orang tua.

MATERI PBB, TUB DAN LBB

6. Validasi dan Evaluasi Cara Melatih PBB 1-5


a. Untuk materi dapat dilihat di buku jingga.
b. Cara melatih, capas diberikan materi tentang PBB 1-5 serta diberikan contoh
bagaimana gerakannya. Lalu capas akan di tes bagaimana materi dan praktek PBB
1-5.
7. Validasi dan Evaluasi Cara Melatih PBB 6-10
a. Untuk materi dapat dilihat di buku jingga.
b. Cara melatih, capas diberikan materi tentang PBB 6-10 serta diberikan contoh
bagaimana gerakannya. Lalu capas akan di tes bagaimana materi dan praktek PBB
6-10.
8. Validasi dan Evaluasi Cara Melatih Aba-aba, LBB-(1) TUB
a. Untuk materi dapat dilihat di buku jingga
b. Cara melatih, capas diberikan materi tentang aba-aba, lipat bentang bendera, dan
tata upacara bendera. Lalu capas akan di tes bagaimana materinya.

9. Evaluasi dan Analisa Memimpin PBB Massal


Saat memimpin PBB massal, seorang pelatih harus menguasai lapangan, serta dapat
mengendalikan suasana yang dapat berpengaruh bagi semua komponen. Selain itu,
pelatih harus dapat menguasai materi PBB dan dapat mengaplikasikannya.

10.Validasi dan Evaluasi Praktek TUB dan LBB Keseluruhan


Untuk lipat bentang bendera, capas di tes mengunakan bendera latihan dan mencoba
di berbagai posisi (penengah, pembentang, dan pengerek). Untuk tata upacara
bendera, capas di bagi menjadi dua kelompok (pejabat upacara dan petugas upacara).
Jika tidak sempat berganti posisi, penilaian praktek TUB dapat dilakukan oleh
rakanta, rimata, atau pembina.

Teknik Kepelatihan Page 6


MATERI PEMBINAAN PASKIBRA

11. Evaluasi dan Analisa


a. Buku Kuning
Buku kuning berisi tentang :
1) Pedoman umum pembinaan pendidikan dan latihan pasukan pengibar bendera
tingkat sekolah
2) Penjelasan alur pendidikan paskibra sekolah
3) Pedoman pembangunan motivasi untuk calon anggota dan anggota Paskibra
Kota Bandung
4) Pedoman pembinaan dan latihan PKB dengan sistem pendekatan desa bahagia
(antara prinsip dan kreatifitas)
5) Alur pola berpikir organisasi
6) Pedoman lagu-lagu paskibra dan etika penampilannya
7) Petunjuk pelaksanaan keuangan Paskibra Kota Bandung
8) Petunjuk pelaksanaan latihan satuan (latsat)
9) Petunjuk pelaksanaan pendidikan latihan dasar (diklatsar)
10) Petunjuk pelaksanaan latihan gabungan (latgab)
11) Petunjuk pelaksanaan latihan regu tugas
12) Petunjuk pelaksanaan kegiatan rekreatif
13) Peoman pelaksanaan sistem pendekatan desa bahagia
14) Petunjuk pelaksanaan latihan kepelatihan dan latihan kepemimpinan
keterampilan pemuda
15) Kurikulum latihan kepemimpinan pemuka siswa (diklatsar)
16) Kurikulum latihan kepemimpinan pemuka siswa (pusdiklatsar/asrama)
17) Kurikulum latihan kepemimpinan perintis pemuda
18) Kurikulum latihan kepemimpinan pemuka pemuda
19) Kurikulum latihan kepemimpinan tingkat mula
20) Kurikulum latihan kepemimpinan tingkat muda
21) Kurikulum latihan kepemimpinan madya
22) Kurikulum latihan kepemimpinan tingkat utama
23) Pembinaan lanjutan Paskibra Kota Bandung; materi persiapan pusdiklatsar-
asrama khusus bagi rakanta
24) Materi up greeding pengurus
25) Materi up greeding panitia pusdik-asrama
b. Buku Hijau
Buku hijau berisi tentang :
1) Pedoman suasana dalam pembinaan dan latihan Pasukan Pengibar Bendera
Kota Bandung (PKB).
c. Buku Ungu
Buku ungu berisi tentang :
1) Kalender pendidikan pembinaan dan latihan Paskibra Kota Bandung
2) Pemetaan materi tugas latsat
3) Pemetaan materi tugas diklatsar
4) Pemetaan materi tugas latgab
5) Petunjuk pelaksanaan perlengkapan latihan capas Paskibra sekolah dan
Paskibra Kota Bandung
6) Peraturan urusan dalam Paskibra Kota Bandung
7) Bentuk-bentuk kenakalan yang tidak boleh dikerjakan Paskibra sekolah

Teknik Kepelatihan Page 7


8) Tata aturan pembuatan surat izin/sakit tidak mengikuti kegiatan/latihan
Paskibra Kota Bandung (tingkat satuan ataupun kota).
d. Buku PBB AB/Skep.611
Buku ini berisi tentang peraturan baris berbaris.
e. Buku Jingga
buku jingga berisi tentang :
1) Pengenalan Paskibraka
2) Pemahaman makna lagu Mars Paskibraka
3) Makna lambang anggota Paskibraka dan Purna Paskibraka Indonesia
4) Makna lambang Korps Paskibraka
5) Lencana merah putih dan garuda (LK/MPG)
6) Pengenalan Paskibra Kota Bandung
7) Teori kepemimpinan
8) Tata krama dan sopan santun
9) Langkah-langkah pembinaan sopan santun
10) Teori dan aplikasi sikap Paskibra
11) Disiplin
12) Peraturan baris-berbaris (PBB)
13) Tata upacara bendera
14) Tata cara melipat dan membentang bendera
15) Pengibaran dan penurunan bendera
16) Bendera kebangsaan sang merah putih
17) Sejarah bendera merah putih
18) Tarich sejarah sang merah putih
19) Lambang negara
20) Lagu kengsaan Indonesia Raya
21) Teori persatuan dan kesatuan
22) Teori keterbukaan
23) Pengambilan keputusan
24) Komunikasi
25) Motivasi
26) Proposal dan laporan kegiatan
27) Kesekretariatan dan bendahara
28) Retorika (teknik pidato)
29) Teknik rapat dan teknik persidangan
f. Buku Biru
1) Lagu-lagu tersebut terbagi ke dalam tiga kategori:
a) Lagu bersifat Doktrin
Baju Baru Baneben

Bosan Desa Bahagia I

Desa Bahagia II Doa Paskibra

Forget To Me It’s a Long Way

Jika Berbaris Jun ior

Kami Paskibraka Kapal Selam

Latihan Paskibra Mars Pembayatan

Teknik Kepelatihan Page 8


Mars Penerjunan Melati Putih

Merdeka I Merdeka II

Merdeka III Para Komando

Para Paskibra I Para Paskibra II

Paskibra Jaya I Paskibra Jaya II

Paskibra Satria Penyamaran

Pusdiklatsar Saat Untuk Maju

Sang Fajar Semerah Darah

Senior Situ Lembang

Suka Ria Sukawana Situ Lembang

Tabah Terima Kasih I

Terima Kasih II Terima Kasih III

Terima Kasih IV Tinggalkan Ayah Ibu

Yang

b) Lagu bersifat Hiburan


Adik Baru Aki Nini Push Up

Alenaja Amapomdo I

Amapondo II Aromuja

Avenda Musica Ayo Mama

Ayo Nona Balonku I

Balonku II Bintang Kecil

Bintang Kejora Boneka Abdi

Buka Pintu Bulat Panjang

Bunda Piara Burung Hitam I

Burung Hitam II Cecekole

Ceko Cinta Kilat

Ciptaan Tuhan I Ciptaan Tuhan II

Cium Saya Colenak

Darling Der Handestut

Teknik Kepelatihan Page 9


Desaku Diana

Dolewak Doremi

Entog Ngendog Foraze

Gado-Gado Gemerincing

Geuleuh I Geuleuh II

Gonna Chicken I Gonna Chicken II

Goreng Pisang Heiho

Hepiye If I was Die

Ini Roti Janda Muda

Jari dan Jempol Jhon Kanakana

Kacung Kampret Kapal

Kapenol Katakan Padaku

Kebunku Kiss Me I

Kiyoto Kaulihat Awan

Kuplet Larantenan

Lari Euy Lari Pagi

Look At My Garden Lupa

Mahaware Mang Ata

Manggis Masuta

Micol Minggirlah

Miyoto Moon To Sun

Moyang Obat Awet Muda

Ofa Langga Oh Beginilah

Oh Kasihan Ola Bapaja

Olah Raga Sehat Old Mc Donald

Otto Bemo Pacarku

Pertemuan Pisang vs Serabi

Posisani Potong Bebek

Teknik Kepelatihan Page 10


Rambadia / Tilo-tilo Randa Ngora

Renang Sala Bele

Satu Dua Tiga Satu Juta

Say Horasbah Senandung Sakit Gigi

Sendal Jepit She was

Sipatokaan Sipatu Gelang

Sisig Nini Susu Nona

Takkan Tanjung perak

Upil Valderi

Warong Wek-wek

Yudi Yuprokonco

c) Lagu bersifat Campuran (Doktrin + Hiburan)


Aduh Kasihan Paskibra Berkarya & Bergembira

Berlari Pagi Cita-cita

Gembira Handuk putih

Hidup I Hidup II

Hidup III Hidup IV

Hidup V Hidup VI

Hidup VII Hola Hale

Kasihku I Kasihku II

Lari dan Baris Merah Putih I

Merah Putih II Oh Ibu dan Ayah

Pergi Untuk Kembali Persiapan Lari

Persiapan Makan Senyum I

g. Buku pembinaan kesiswaan


Dalam kegiatan ekstrakurikuler, guru dituntut mampu untuk mengidentifikasi
minat dan bakat siswa, serta dapat menentukan alternatif bimbingan
ekstrakurikuler yang perlu diikuti siswa di sekolah. Untuk mencapai tujuan
tersebut, dilakukan berbagai kegiatan melalui jalur pendidikan formal, informal,
dan nonformal. Pada jalur pendidikan formal, dilakukan kegiatan kurikuler dan
ekstrakurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler dimaksudkan untuk lebih memantapkan
pembentukan kepribadian, dan untuk lebih mengaitkan antara pengetahuan yang
diperoleh dalam program kurikulum dan keadaan serta kebutuhan lingkungan,
Teknik Kepelatihan Page 11
serta untuk menunjang pencapaian tujuan pendidikan nasional. Kegiatan
ekstrakurikuler merupakan salah satu tugas bidang kesiswaan untuk menunjang
kurikuler di sekolah.
Tujuan pembina kesiswaan, yaitu meningkatkan peran serta dan inisiatif para
siswa untuk menjaga dan membina sekolah sebagai wiyatamandala, sehingga
terhindar dari usaha dan pengaruh yang bertentangan dengan kebudayaan
nasional, menumbuhkan daya pikir pada diri siswa terhadap pengaruh negatif
yang datang dari luar maupun dari dalam lingkungan sekolah, memantapkan
kegiatan ekstrakurikuler dalam menunjang kegiatan pencapaian kurikulum,
meningkatkan apresiasi dan penghayatan seni, menumbuhkan sikap berbangsa dan
bernegara, meneruskan dan mengembangkan jiwa semangat dan nilai Undang-
Undang Dasar 1945, serta meningkatkan kesegaran jasmani dan rohani.
Ekstrakurikuler merupakan kegiatan untuk iswa sebagai pengisi waktu luang
yang dilaksanakan di luar jam pelajaran sekolah yang tercantum dalam susunan
program bidang kesiswaan yang disesuaikan dengan keadaan dan kebutuhan
sekolah. Kegiatan ekstrakurikuler berupa kegiatan pengayakan dan kegiatan
perbaikan yang berkaitan dengan program kurikuler sekolah. Ekstrakurikuler
dapat mencegah kegiatan siswa yang menjurus kepada hal-hal yang negatif atau
kenakalan remaja. Kegiatan ekstrakurikuler mengacu kepada mata pelajaran dala
rangka pengayaan dan perbaikan, serta dalam upaya pembinaan manusia
seutuhnya atau upaya pemantapan pembentukan kepribadian para siswa. Untuk
lebih jelasnya, pemerintah menuangkan dalam SK Dirjen Dikdasmen Nomor
226/C/Kep./1992. Berdasarkan SK tersebut dirumuskan, ekstrakurikuler adalah
kegiatan di luar jam pelajaran biasa dan pada waktu libur sekolah, yang dilakukan
baik di sekolah maupun di luar sekolah dengan tujuan untuk memperdalam dan
memperluas pengetahuan siswa, mengenal hungan antara berbagai
pelajaran,menyalurkan bakat dan minat, serta melengkapi upaya pembinaan
manusia seutuhnya. Ekstrakurikule sebagai salah satu jalur pembinaan bidang
kesiswaan mempunyai peran utama, diantaranya :
a) Untuk memperdalam dan memperluas pengetahuan para siswa dalam arti
memperkaya, mempertajam, serta memperbaiki pengetahuan para siswa yang
berkaitan dengan mata pelajaran sesuai dengan program kurikulum yang ada.
b) Untuk melengkapi pembinaan , pemantapan, dan pembentukan nilai-nilai
kepribadian para siswa.
c) Disamping berorientasi kepada mata pelajaran yang diprogramkan dan usaha
pemantapan dan pembentukan kepribadian siswa, banyak kegiatan
ekstrakurikuler lain yang diarahkan untuk membina serta meningkatkan
bakat, minat, dan keterampilan siswa.

Teknik Kepelatihan Page 12


BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Teknik kepelatihan bisa kita kuasai jika kita mau membaca dan bertanya kepada
senior. Seorang pelatih harus mau mencoba dan berani tampil didepan. Dengan adanya buku
MeJiKuHiBiNiU seorang pelatih tidak perlu bingung bagaimana cara melatih siswa didik.
Dengan adanya buku saku pun pelatih tidak perlu bingung materi apa yang harus
disampaikan. Pelatih juga harus memperhatikan capas, rakanta, dan rimata. Pelatih harus
bersosialisasi dengan pihak sekolah, agar tercapai koordinasi yang baik.

Teknik Kepelatihan Page 13


DAFTAR PUSTAKA
http://dhapna18.blogspot.com/2015/02/kewajiban-pelatih.html

http://asmu10.blogspot.com/

http://metodepelatihan.blogspot.com

http://setiawan.yogo.2015.pembinaankesiswaan.bandung

Teknik Kepelatihan Page 14

Anda mungkin juga menyukai