Anda di halaman 1dari 19

PELATIHAN

Oleh :
Ir. S. Soeradji Dipl HE
DAFTAR ISI
1. Pendahuluan
2. Manfaat Pelatihan
3. Tujuan Pelatihan
4. Prinsip-prinsip Pelatihan
5. Perencanaan Pelatihan
6. Metode Pelatihan
7. Evaluasi Pelatihan
1. Pendahuluan
• Sebelum pegawai baru diberikan suatu jabatan tertentu
atau pegawai lama ditugaskan memangku jabatan baru,
agar mereka dapat mengerjakan dengan baik, perlu
pelatihan/pembekalan
• Pemberian latihan kepada pegawai untuk meningkatkan
kemampuannya merupakan tanggung jawab setiap
pimpinan/manager
• Pegawai diberikan kesempatan utk melanjutkan
pendidikan yg lebih tinggi
• Pendidikan dan pelatihan sebagai syarat
pengembangan karir pegawai
• Pendidikan sifatnya lbh teoritis, sedangkan pelatihan
sifatnya praktis, tapi keduanya berhubungan dgn
pemberian bantuan kpd pegawai utk berkembang ke
tingkat kecerdasan, pengetahuan dan kemampuan yg
lbh tinggi
2. Manfaat Pelatihan
2.1 Dari segi individu
• Menambah wawasan, pengetahuan tentang
perkembangan organisasi
• Menambah wawasan tentang perkembangan
lingkungan yg sangat mempengaruhi kehidupan
organisasi
• Menambah pengetahuan di bidang tugasnya
• Menambah ketrampilan dlm meningkatkan
pelaksanaan tugasnya
• Meningkatkan kemampuan berkomunikasi
• Meningkatkan kemampuan mengendalikan
emosi
• Meningkatkan pengalaman dlm memimpin
2.2 Dari segi organisasi
• Menjamin tersedianya tenaga-tenaga yg
terlatih dan memiliki keahlian tertentu
• Menyiapkan petugas utk menduduki
jabatan yg lbh tinggi
• Profesionalisme pegawai meningkat,
bekerja lbh baik dan efisien
• Meningkatkan kemampuan berproduksi
• Meningkatkan kemampuan organisasi utk
menciptakan kolaborasi dan jenjang kerja
• Merupakan landasan utk pengembangan
selanjutnya
3. Tujuan Pelatihan
• Meningkatkan pengetahuan, keahlian dan atau
ketrampilan bagi pegawai
• Mengurangi waktu yg diperlukan oleh pimpinan
utk mengawasi bawahannya
• Mempercepat perkembangan pegawai.
Pengembangan diri hanya dgn melalui
pengalaman lbh lambat jika dibandingkan dgn
melalui pendidikan.
• Menstabilkan pegawai atau utk mengurangi
labour turn over
• Menanamkan kesamaan pola pikir yg dinamis
dan bernalar agar memiliki wawasan yg
komprehensive utk melaksanakan tugasnya
4. Prinsip-prinsip Pelatihan
• Dalam pelatihan ada 8 prinsip yg perlu
dipedomani
1. Pelatihan hrs dpt memberikan manfaat kepada
jumlah pengikut pelatihan yg lbh banyak
2. Bahan ajar hrs sesuai dgn kompetensi tugas
dari para pengikut pelatihan
3. Agar pengikut pelatihan hrs belajar dgn
sungguh-sungguh selama pelatihan, maka kpd
para pengikut latihan perlu diberi perangsang
4. Pengikut pelatihan diajak ikut aktif dalam
diskusi dan pembahasan selama pelatihan
Prinsip-prinsip (lanjutan)
5. Selection of trainees : pelatihan sebaiknya
diberikan kepada mrk yg berminat dan
berkemauan mengikuti pelatihan
6. Tersedianya tenaga pelatih yg terdidik,
berminat, dan mempunyai kesanggupan utk
mengajar (selection of trainer)
7. Para pelatih sdh mendptkan didikan sbg
pelatih (training of trainer)
8. Metode pelatihan hrs cocok dgn jenis latihan
yg diberikan (training methods)
9. Pelatihan hrs mengikuti asas belajar (berikan
hal-hal yg mudah dulu, baru kemudian yg sulit)
5. Perencanaan Pelatihan
Perencanaan pelatihan mencakup :
1. Tujuan pelatihan : hrs ditetapkan dulu, krn tujuan
inilah sbg dasar utk menentukan metode, subjek,
peserta dan siapa instrukturnya
2. Subjek pelatihan : hrs ada hubungannya dgn
usaha utk merealisasi dari tujuan training tersebut
3. Subjek pelatihan ini baru akan ditetapkan setelah
dilakukan “Survey Training Need”
4. Jadwal pelatihan : disusun sesuai dgn keinginan
peserta, saat-saat pegawai tdk produktif, dan
lamanya tiap-tiap sesion yg tdk membosankan
Perencanaan Pelatihan (lanjutan)
4. Lokasi pelatihan : lokasi pelatihan dipilih di tempat-
tempat yg mempunyai suasana konduktif utk belajar,
disamping tersedianya fasilitas yg cukup
5. Jumlah dan kualifikasi para peserta : jumlah peserta
sebaiknya ± 20 org, kualitas peserta homogen
terutama dlm tingkat pendidikan dan pengalamannya
6. Instruktur : merupakan salah satu variabel yg sangat
menentukan efektifitas suatu training (selain peserta,
metode, dan bahan ajar)
Kualifikasi yg hrs dipenuhi instruktur-instruktur :
• Pengetahuan yg mendalam mengenai topiknya
• Mengerti akan berbagai metode training
• Adanya keinginan utk mengajar
6. Metode Pelatihan
6.1 Pelatihan utk pegawai baru
6.1.a Metode/cara lama :
• Mengirim petugas ke suatu kursus latihan
tertentu. (kelemahannya : bahan yg diajarkan
tdk sesuai kebutuhan)
• Petugas baru diinstruksikan utk bekerja sama
dgn petugas lama yg sdh berpengalaman
(kelemahannya : belum tentu org yg
berpengalaman bisa mengajar)
• Mengirimkan petugas baru utk berkeliling di
dalam balai/kantor (kelemahannya : bisa
memberi gambaran bahwa tdk ada tempat bagi
petugas bari tersebut)
6.1.b Metode/cara baru
• Prinsip-prinsip pelatihan tsbt point 4 hrs
menjadi dasar pelatihan
• Program latihan hrs jelas tujuannya
• Pelatihan hrs dipersiapkan/direncanakan
dgn baik
• Informasi ttg lembaga perlu disampaikan
kpd para peserta
Metode (lanjutan)
• Pelatihan dilaksanakan dlm 4 phase yakni :
1. Memahami peserta latihan :
• Peserta latihan yg berbeda perlu dipahami
• Pelatih hrs berusaha utk menimbulkan keberanian
para peserta shg latihan menarik bagi para peserta
latihan
• Peserta latihan hrs ditanamkan kesadaran akan
kegunaan latihan baik bagi peserta maupun bagi
organisasinya
2. Mempertunjukan cara melakukan pekerjaan :
• Setelah keberanian timbul dan minat belajar ada,
pelatih mendemonstrasikan cara-cara utk
melakukan pekerjaan
• Utk mendemonstrasikan pekerjaan diperlukan
adanya alat-alat visual
3. Pelaksanaan pekerjaan oleh peserta
pelatihan :
• Setelah peserta latihan memahami cara-
cara pelaksanaan  ybs diminta utk
mengerjakan sendiri
• Tugas pelatih mengamati apa yg dikerjakan
oleh peserta, jika terjadi kesalahan 
diberikan penjelasan tambahan
4. Memberi bimbingan
• Bimbingan dr pelatih msh diperlukan setelah
peserta bekerja, agar apabila ybs
menghadapi kesulitan, pelatih dpt
membantu mencarikan jalan
keluarnya/pemecahannya
6.1.c Melatih supervisor/manager
1. Metode konferensi
• Dilakukan dgn mengumpulkan bbrp peserta utk
membicarakan bersama-sama suatu masalah yg
dihadapi dlm praktek sehari-hari
• Tujuan : memperbaiki cara pelaksanaan pekerjaan
dan perkembangan karyawan dalam pemecahan
masalah, pengambilan keputusan, serta mengubah
sikap
• Pengikutnya sebaiknya jgn terlalu banyak (10-12
org)
2. Metode kuliah
• Digunakan utk melatih manager dan jika peserta
latihan melebihi dua puluh org
• Metode ini dpt diberikan dlm wkt singkat shg
peserta tdk ada waktu yg cukup utk berpikir dan
tinggal menerima dan mengiyakan apa yg
dikatakan oleh pemberi kuliah
3. Rotasi jabatan
• Pelatihan utk manager di tingkat manapun
• Peserta diberikan pengalaman di berbagai bidang
• Memperdalam pengetahuan peserta dalam
conceptual skill
4. Metode kasus
• Disajikan bbrp kasus/masalah secara tertulis 
peserta diminta mempelajari  masing-masing
peserta hrs memecahkan masalah yg terdapat pd
masing-masing kasus tersebut
• Peranan instruktur sbg moderator/ketua pertemuan
• Lbh efisien & setiap peserta turut ambil bagian dlm
pembahasan
5. Metode simulasi
• Peserta berperan shg model dlm
pekerjaan/organisasi, ybs spt berhadapan dgn
situasi yg sebenarnya
• Tdk seluruh peserta memainkan peran, tp ada sbgn
yg ditugasi sbg observer
• Ada 3 simulation method
• Management Game  peserta berperan sbg manager 
dgn data yg sdh disiapkan  ybs hrs mengambil
keputusan
• In – Basket Exercise : peserta dlm wkt yg ditentukan hrs
menentukan suatu keputusan thd masalah-masalah yg
tercantum dlm surat-surat yg ada di dlm suatu keranjang
• Role Playing : metode ini byk digunakan utk pelatihan yg
bersifat “Human Relation” (misal pelatihan dlm
menanggulangi banjir)
7. Evaluasi Pelatihan
• Dilakukan utk mengetahui apakah cara
pelatihan yg dianut sdh baik/tdk, cara latihannya
efisien/tdk
• Utk menilai/mengevaluasi perlu alat ukur.
Ukuran yg dpt digunakan adalah tujuan dr
masing-masing pelatihan
• Pelatihan dinilai efektif apabila tujuan latihan dpt
direalisasikan
• Evaluasi pelatihan terdiri dari :
– Evaluasi Formatif
– Evaluasi Sumatif
Evaluasi (lanjutan)
• Evaluasi Formatif : evaluasi yg dilakukan utk
meningkatkan proses pelatihan
– Evaluasi ini akan membantu memastikan bahwa :
a. Program pelatihan dikelola dan dijalankan dgn baik
b. Kepuasan peserta atas pelatihan yg diadakan
– Evaluasi ini dilakukan melalui penyimpanan data
kualitatif yg mencakup opini, keyakinan, dan perasan
ttg program pelatihan
• Evaluasi Sumatif : evaluasi yg dilakukan utk
menentukan sejauh mana peserta telah berubah
sbg hasil partisipatif dlm program pelatihan
– Evaluasi ini dilakukan dgn pengumpulan data
kuantitatif atau pengukuran kinerja tujuan seperti :
volume penjualan (produksi), waktu yg diperlukan utk
memproduk 1 unit pekerjaan, tingkat kecelakaan,
tingkat keluhan pelanggan, dll

Anda mungkin juga menyukai