Anda di halaman 1dari 20

1.

Pengertian dan Pemahaman Training

2. Keuntungan dan Hambatan Training

3. Metode dan Prinsip Dalam Mengajar

4. Cara-cara Penyampaian Training

5. Perencanaan Suatu Training

6. Pengenalan Alat Bantu Training


“ Training adalah proses pembelajaran yang dipersiapkan oleh Manajemen agar kinerja
seseorang/karyawan dapat lebih baik, artinya bahwa pengembangan yang berfokus pada
peningkatan/perbaikan Sikap (Attitude), Ketrampilan (Skills) dan Pengetahuan (Knowledge)
karyawan”
 Mengurangi “Turn Over” karyawan
 Meningkatkan Produktifitas Karyawan
 Menciptakan karyawan yang Berkualitas
 Mengembangkan Budaya Organisasi
 Menciptakan Standar yang lebih baik
 Menciptakan Komunikasi yang lebih baik
 Meningkatkan Kompetisi dan Reputasi
 Meningkatkan Kepuasan Pelanggan
 Meningkatkan Kebanggaan Pelanggan
 Memberikan Kenangan Pelanggan selama Berkunjung
 Memenuhi Keinginan Guest dalam harapan mendapatkan pelayanan atas harga yang dikeluarkan
 Membuat Pelanggan HAPPY sehingga menjadi Pelanggan LOYAL
 Menambah Rasa Percaya Diri dan Motivasi
 Meningkatkan Kualitas Pekerjaan
 Menciptakan Suasana Kerja yang nyaman
 Menciptakan Komunikasi yang lebih baik
 Menciptakan Rasa Bangga atas pekerjaannya
 Meningkatkan Reputasi Diri dan Efisiensi
 Merasa mendapat Perhatian & Penghargaan
 Menambah Rasa Percaya Diri
 Mengasah Ketrampilan Diri
 Manambah Wawasan dan Pengetahuan
 Mengetahui Karakteristik seseorang/peserta
 Dapat menjalin Komunikasi yang lebih baik
 Menambah Profesionalisme melalui Pengajaran
• Training itu mudah, sederhana dan tidak perlu persiapan.
• Tidak perlu keluar biaya.
• Biarkan Training Department yang melakukan.
• Karyawan yang berpengalaman, tidak perlu training.
• Tidak ada waktu/pekerjaan banyak.
• Buang-buang waktu saja.
• Menjadikan training sebagai suatu beban.
AREA KERJA :
• Tempat kurang memadai/kondisi ruangan.
• Kelengkapan Sarana & Prasarana
• Suhu Udara (terlalu dingin atau terlalu panas)
• Penyesuaian Waktu Training dengan Jadwal Kerja.
• Suasana kurang mendukung (berisik, ramai, kurang pencahayaan, dll), dll.
SIKAP PESERTA :
• Ambisi yang berlebihan.
• Dominan dari peserta lainnya.
• Sok Pintar dan Sok Tahu.
• Terlalu Percaya Diri.
• Terlalu menganggap remeh.
• Terlalu Pasif, banyak diam dan tidak semangat.
• Membawa masalah pribadi sehingga mempengaruhi konsentrasinya.
FAKTOR-FAKTOR LAINNYA ...
• Kurang menguasai penggunaan alat bantu training.
• Kurangnya persiapan dan penguasaan materi training.
• Penggunaan bahasa yang sulit (Jargon).
• Tidak melibatkan peserta ke dalam materi training.
• Tidak memberikan contoh yang jelas.
• Pendidikan dan Pengalaman peserta kurang mendukung.
1. Metode S L I
START berarti bahwa pelatihan dimulai dengan INTRO yang berarti:

 I nterest (rasa tertarik)


• Buat peserta pelatihan tertarik dengan topik yang akan dibawakan sehingga peserta dapat
memusatkan perhatiannya kepada Anda.

• Contoh :
 Dengan memberikan gambaran-gambaran yang sesuai dengan topik yang dibahas.
 Memberikan contoh-contoh yang ada hubungannya dengan
kehidupan sehari-hari dan pekerjaan.
 Melakukan ROLE PLAY agar peserta terlibat langsung, dll
 N eed (kebutuhan)
• Jelaskan kepada peserta pelatihan mengapa training ini dibutuhkan dan penting buat mereka.

 T itle (judul pelatihan)


• Jelaskan relevansi/hubungan antara judul dengan isi materi pelatihan dengan cara
memberitahukan pokok bahasan dalam training yang akan dibahas.
 R ange (batasan)
• Jelaskan tentang batasan-batasan yang akan dibahas dalam pelatihan, termasuk dalam hal waktu
training.
• Bila sesi ini harus dilanjutkan pada waktu yang lain, katakan kapan, di mana dan apa topik
berikutnya.
 O bjectives
• Jelaskan bahwa Anda YAKIN para peserta dapat melakukan pekerjaan tersebut setelah
mendapatkan pelatihan tersebut.

Note: Kita tidak harus melakukannya secara


urut
LEARN
1. Jelaskan isi training satu persatu.
2. Tanyakan kepada peserta apakah mereka mengerti.
3. Berikan contoh (Peragakan cara melakukannya).
4. Berikan kesempatan kepada peserta untuk mencoba.
5. Koreksi bila terjadi kesalahan-kesalahan.
6. Tanyakan komitmennya agar mau terus melakukannya dengan baik dan benar.
7. Berikan dukungan kepada peserta.
IMPLEMENT
Pada tahap ini peserta pelatihan melakukan sendiri pekerjaannya namun tetap dalam pengawasan trainer

 Berikan kesempatan pada peserta untuk mencobanya sendiri.


 Cek perkembangannya.
 Perbaiki / koreksi bila ada kesalahan-kesalahan.
 Berikan pujian atas usaha dan hasil yang dicapai.
 Lakukanlah secara konsisten.
2. Metode ABC
A : ATMOSPHERE (Suasana)
What : Katakan apa yang akan dipelajari
Interest : Katakan apa yang menarik tentang topik ini
Need : Tunjukkan mereka keuntungan training ini

B : BREAK DOWN (Penjabaran)


- Explain : Buatlah langkah semudah / sejelas mungkin
- Demo : Tunjukkan demo yang jelas oleh trainer
- Question : Beri pertanyaan kepada peserta agar ikut terli bat
- Practice : Beri waktu yang cukup buat peserta untuk praktek
C : CHECK
- Verbal Check (secara lisan).
- Practical Check (secara praktek)
3. Metode SIT

- Penyampaian secara sistematis


- Pemberian pertanyaan-pertanyaan bagi trainee
- Menyertakan informasi yang harus diketahui
- Kecepatan yang memadai dalam penyampaian
- Menggunakan alat bantu training yang sesuai
- Memberikan kesempatan trainee untuk bertanya
- Menguji kemampuan peserta (Teori/Praktek)

Anda mungkin juga menyukai