Yang namanya training, apalagi melulu di dalam kelas, sudah pasti membosankan. Kecuali,
trainernya kreatif menciptakan suasana yang menyenangkan. Dan yang terpenting
sebetulnya adalah peserta pelatihan ToT akan meniru apa yang dia lihat, apa
dilakukan trainernya. Jadi, jangan sampai mereka juga memberikan pelatihan yang
menjemukan nantinya. Jangan biarkan pelatihan ToT Anda yang kaku dan monoton
menjadi patokan mereka.
Baca Juga:
Ingin Jago Presentasi? Ikuti Kursus Online Presentasi Memukau di Presenta
Academy.
Baca Juga:
Belajar Presentasi dari Ahlinya. Yuk Ikutan Kursus Online Kami di Presenta
Academy.
Studi kasus adalah salah satu bagian terpenting dari setiap program pelatihan untuk
trainer. Memahami bagaimana memfasilitasi peserta dengan benar adalah sangat
esensial. Banyak pelatih yang terjebak dengan hanya memberikan peserta membaca cepat
materi yang diberikan, mengerjakan tugas-tugas pelatihan ToT, mencari tahu jawabannya
sendiri, dan bergerak lagi ke materi berikutnya.
Mendiskusikan studi kasus akan mendorong peserta belajar lebih sedikit dari yang
seharusnya, namun dia akan memperoleh keterampilan lebih banyak. Pelatihan untuk
trainer yang sukses haruslah dapat memberikan pesertanya alat untuk mendorong
keterlibatan pesertanya dengan memahami konsep-konsep berikut:
Ingin dapat panduan lengkap Zoom Meeting?
Silakan download panduan Zoom Gratis di sini.
Di mana harus berfokus dalam sesi tanya jawab untuk memaksimalkan proses belajar.
Mengapa harus membuat jeda lama bagi trainer sebelum mengajukan pertanyaan pertama.
Bagaimana trainer harus bersabar dalam sunyi menunggu jawaban peserta dan
menghindari jawaban-jawaban yang diarahkan.
Bagaimana mendorong peserta menjawab dan memberikan umpan balik positif.
Mengapa perlu mendokumentasikan percakapan atau diskusi selama pelatihan ToT
dalam flipchart.
5. Berikan pemahaman bedanya instruksi dan
fasilitasi
Banyak yang masih melihat fungsi trainer adalah sebagai penyebar pengetahuan atau
keterampilan, padahal bukan seperti itu. Pastikan para peserta pelatihan ToT, yang
nantinya akan menjadi trainer di tempatnya masing-masing, mereka adalah fasilitator,
bukan instruktur. Minta mereka untuk memikirkan dan memahami hal-hal berikut:
Mengapa memfasilitasi lebih efektif daripada mengajar.
Kiat-kiat apa saja yang bisa mendorong peserta belajar dari satu sama lain.
Mencari cara untuk memastikan semua peserta pelatihan ToT memiliki suara.
Menemukan waktu kapan pelatih harus mengajar dan kapan memfasilitasi.
Hasil pelatihan ToT semestinya menjadi pembelajaran jangka panjang. Untuk itu, latihlah
peserta Anda untuk dapat membuat dan menggunakan formulir evaluasi agar mereka
punya ukuran untuk terus mengembangkan keterampilan mereka setiap kali mereka
melatih nantinya. Ajarkan mereka untuk dapat:
Membicarakan tentang tes dan evaluasi setelah pelatihan selesai kepada seluruh peserta.
Meminta umpan balik dari peserta secara lisan sebelum pelatihan berakhir.
Membagikan formulir evaluasi selama pelatihan.
Sediakan waktu bagi peserta untuk menyelesaikan pengisian formulir evaluasi.
Belajar menguasai keahlian untuk memfasilitasi pelatihan untuk pelatihan memang sesuatu
yang amat spesifik. Namun bukan berarti Anda akan kesulitan mempelajarinya. Ada banyak
sekali contoh pelatihan ToT dan modul pelatihan ToT yang bisa Anda pelajari secara
daring, maupun media lain. Anda juga dapat mengikuti training for trainer di Jakarta dengan
jadwal yang disesuaikan dengan kebutuhan Anda. (*)